KAJIAN EKSISTENSI PETANI BESERTA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKSISTENSI PETANI BESERTA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO"

Transkripsi

1 aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert KAJIA EKSISTESI PETAI BESERTA AKTOR AKTOR YAG MEMPEGARUHI DI KECAMATA TRAWAS KABUPATE MOJOKERTO Mhammad Miftakhul Ulum Mahasiswa S Pendidikan Gegrafi, ulum5ramadhan@gmail.cm Sulistinah Dsen Pembimbing Skripsi Abstrak Indnesia adalah negara agraris, namun pada saat ini sektr pertanian malami keterpurukan, gagal panen,serangan hama, dan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nnpertanian. Salah satunya cnth pertanian yang terdapat di kecamatan kabupaten Mjkert yang malami alih fungsi lahan pertanian yang cukup besar 49,45 Ha/Hektar. Akan tetapi meskipun malami alih fungsi lahan pertanian yang cukup besar, masyarakat sekitar tetap bertahan dan eksis menjadi petani khususnya petani padi. Jenis metde penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis metde penelitian survey, dan mgunakan pendekatan kuantitatif. Mgunakan teknik pumpulan data berupa wawancara, bservasi lapangan dan dkumentasi. Jumlah ppulasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 respnden. Besar sampel diambil berdasarkan rumus Slvin sehingga diperleh sampel sebanyak 96 respnden. Teknik pambilan sampel mgunakan simple randm sampling dan teknik analisis mgunakan analisis deskriptif kuantitatif dan persentase. Penentuan lkasi penelitian didasarkan kepada desa yang lahan pertaniannya paling besar malami alih fungsi lahan pertanian, ada tiga desa di kecamatan ini yang paling besar malami alih fungsi lahan pertanian yaitu Desa (70,00 Ha), Desa (.70 Ha), Desa (7,50 Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya lima faktr yang memparuhi petani untuk tetap bertahan dan eksis menjadi petani, kelima faktr itu ialah () Tingkat Pendidikan respnden petani padi yang rendah, sebagian besar tidak pernah seklah dan menyam pendidikan yaitu sebanyak 68 respnden atau setara 55 dari ttal keseluruhan respnden.() Umur/usia respnden petani yang di dminasi leh usia tua 55 tahun keatas sebanyak 58 respnden atau setara 46,7. (3) Palaman respnden dalam bidang pertanian sangat berpalaman yaitu lebih dari 5 tahun sebanyak 63 respnden atau sekitar 53,8. (4) Luas lahan respnden petani antara 0,5 Ha Ha sebanyak 8 respnden atau sekitar 66,. (5) Status kepemilikan lahan respnden sebagian besar lahan milik sendiri sebanyak 86 respnden atau sekitar 69,3. Kata Kunci : Eksistensi petani, aktr faktr eksistensi, Petani padi. Abstrak Indnesia is an agricultural cuntry, but at the mment the agricultural sectr experienced a slump, failing crps, pests, and the cnversin f agricultural land int nn-agricultural land. One f these examples cntained in the district agriculture Mjkert regency experiencing agricultural land cnversin sizeable hectares / acres. Hwever, despite the cnversin f agricultural land which is quite large, surrunding cmmunities survive and exist becme farmers, especially. rice farmers.types f research methds used in this study is the type f survey research methds, using a quantitative apprach. Using data cllectin techniques such as interviews, bservatin and dcumentatin. Ttal ppulatin in this study is that 4 respndents. Sample size was based frmula Slvin rder t btain a sample f 96 respndents. The sampling technique using simple randm sampling technique f analysis using quantitative descriptive analysis with percentages. Determining the lcatin f the research is based n the farm village mst likely t develp agricultural land cnversin, there are three villages in this district are mst likely t develp agricultural land cnversin is the Village (70.00 ha), Village (.70 ha), Village (7.50ha).The results shwed that there are five factrs that influence farmers t survive and exist t be a farmer, it is the fifth factr () Educatin Level respndents lw rice farmers, mst never went t schl and get an educatin that is as much as 68 respndents r equal t 55 f the ttal respndents. () age / age f the respndents farmers dminated by ld age 55 years and lder were 58 respndents r 46.7 equivalent. (3) The experience f respndents are highly experienced in the field f agriculture that is mre than 5 years were 63 respndents, r abut (4) The ttal area f 0.5 ha farmer respndents - ha f 8 respndents, r abut 66.. (5) land wnership status f respndents wn mst f the land belnging t as many as 86 respndents, r abut Keywrds: Existence f farmers, actrs existence, Rice farmers. 3

2 Pendahuluan Indnesia sebagai negara agraris, memiliki ptensi dalam sektr pertanian yang sangat penting untuk mendukung pereknmian bangsa. Terutama sebagai bahan utama untuk memenuhi pangan, sandang, dan papan bagi masyarakat. Serta sebagai phasil ekspr nnmigas untuk menarik devisa. Sebagai penunjang kebutuhan masyarakat, sektr pertanian memerlukan pertumbuhan eknmi yang kuat dan pesat. Sektr pertanian juga perlu di perhatikan dan dijadikan kmpnen utama dalam prgram dan strategi pemerintah untuk mentas kemiskinan. (dalam Kushinta 0:). Pada saat ini sektr pertanian di Indnesia malami keterpurukan, dan adanya penurunan tajam dalam prduktifitas hasil panen di hampir seluruh bahan pkk, masalah kurangnya tenaga kerja, dan juga mayritas petani yang bekerja di sawah kurang dari satu hektar makibatkan sektr pertanian kehilangan ptensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan serta phasilan petani. Salah satunya cnth pertanian yang terdapat di kecamatan kabupaten Mjkert. Kecamatan terletak di ler Gunung Penanggungan, tepatnya di Kabupaten Mjkert sekitar 60 km dari Surabaya, ibukta Prpinsi Jawa Timur. Pada tahun 004 berpenduduk jiwa yang sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian pertanian (45). Pasca revlusi hijau pertanian di Indnesia termasuk di, malami perubahan rientasi dari pemenuhan kebutuhan sendiri dan cara berkelanjutan, menjadi prduksi massal dan meksplitasi pertanian untuk kepentingan eknmi. Upaya intensifikasi menjadi pilihan dalam rientasi prduksi massal, akibatnya ketergantungan terhadap bibit, pupuk, pestisida, serta infratsruktur lainnya dari perusahaan besar menjadi tinggi Alih fungsi lahan yang ada merupakan salah satu factr yang memparuhi prduktivitas hasil pertanian, Aktivitas pertanian di, untuk kegiatan di sawah didminasi tanaman padi, dan sebagian kecil sayuran. Sedangkan dari hasil ladang atau kebun mereka mhasilkan buah-buahan. (Jumadi 003 : 4). Karena dan adanya alih fungsi tersebut lahan yang semula digunakan untuk bercck tanam dan budi daya pertanian menjadi lahan nnpertanian seperti pemukiman ataupun pembangunan villa maupun htel secara besarbesaran yang di picu meninggkatnya kegiatan pariwisata yang ada di kecamatan. Dan adanya keadaan seperti itu juga terjadi alih prfesi masyarakat yang dulunya bekerja sebagai petani menjadi penjaga villa ataupun pedagang di sekitar tempat pariwisata yang ada di. Sektr pertanian di kecamatan merupakan sektr utama dalam memenuhi aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert kebutuhan masyarakat di kecamatan ini, terbukti meskipun banyak lahan pertanian mereka yang berubah menjadi lahan nn pertanian, masyarakat tetap eksis sebagai petani, Meskipun dan adanya alih fungsi lahan, dan berkurangnya tenaga kerja yang menjadi petani. Juga Sektr pariwisata ataupun industri yang ada berdampak negatif bagi sektr pertanian di kecamatan, masyarakat mampu untuk bertahan sebagai petani dan juga mampu untuk mempertahannkan hasil prduktifitasnya. Dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Desa, Desa, dan Desa merupakan desa yang banyak malami perubahan alih fungsi lahan paling besar di antara yang lainnya untuk dijadikan villa maupun pemukiman dan juga merupakan desa yang malami pertumbuhan industri pariwisata secara signifikan. Meskipun malami perubahan lahan yang begitu besar masyarajat di tiga desa ini masih eksis dan bertahan sebagai petani sebagai sumber mata pencaharian mereka. Sebagian besar mata pencaharian penduduk kecamatan bekerja di sektr pertanian, mereka mgantungkan hidupnya pada pertanian, akan tetapi pada akhir-akhir ini prduktifitas tanaman pertanian mereka malami penurunan. Hal itu disebabkan leh beberapa faktr, antara lain alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nn pertanian, Kurangnya tenaga kerja, serangan hama dan cuaca yang tidak menentu. Dari berbagai faktr tersebut yang paling memparuhi adalah alih fungsi lahan. Sehingga sektr pertanian semakin menyempit. Dari uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Kajian Tentang aktr-aktr yang Memparuhi Eksistensi Petani Padi di Kecamatan Kabupaten Mjkert. Metde Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survey. Yaitu jenis penelitian yang cara pumpulan datanya didapatkan atau dikumpulkan dari sampel atas ppulasi yang diteliti (Singarimbun, 995:5). Dan mgunakan pendekatan kuantitatif dan cara mgunakan teknik pumpulan data berupa wawancara, bservasi lapangan dan dkumentasi. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purpsive yang artinya lkasi penelitian ditentukan leh peneliti sendiri yaitu Desa, Desa, dan Desa Kecamatan, Kabupaten Mjkert. Yang menjadi pertimbangan mapa daerah tersebut yang diambil sebagai daerah atau lkasi penelitian dikarenakan ketiga lkasi tersebut memiliki ptensi pertanian dan mempunyai lahan prduktif yang malami alih fungsi lahan menjadi lahan 4

3 nnpertanian. Sehingga prduktifitas dan hasil panen menurun akan tetapi banyak penduduk yang bertahan sebagai petani. Ppulasi adalah himpunan individu atau bjek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas (Pabundu, 005:4). Ppulasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani di desa, Desa, dan Desa Kecamatan Kabupaten Mjkert, sebanyak 37 petani. Dan rincian sebagai berikut : Tabel Jumlah Petani Berdasarkan Status Kepemilikan Garapan Status Kepemilikan Desa aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert Desa Tami aj Desa Jumlah Pemilik Penyewa Buruh Tani Ttal 37 Sumber : Data Mngrafi Desa 03 Sampel adalah sebagian dari bjek atau individu individu yang mewakili suatu ppulasi (Pabundu, 005:4). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki leh ppulasi (Sugiyn,006:56). Untuk menentukan sampel, maka peneliti akan mgunakan rumus dari Slvin (dalam Laili,0:38) sebagai berikut : n =. d + n = ukuran sampel = ukuran ppulasi d = Derajat ketelitian 0 (0,) Dan mgunakan rumus di atas maka sampel untuk respnden adalah n =. d + n = (0,) + n = 37 3,7 + n = 37 4,7 n = 96 Jadi jumlah sampel keseluruan yaang akan menjadi respnden sebanyak 96 0rang Prprsi pambilan sampel tiap desa sebagai berikut : Sampel daerah = x sampel ). Desa = x 96 = rang ). Desa = x 96 = 45 rang 3). Desa = x 96 = 9 rang Untuk desa jumlah respnden akan ditambah menjadi 50 rang, hal ini di karenakan alih fungsi di desa ini paling besar, jadi ttal keseluruhan respnden dalam penelitian ini menjadi 4 respnden. Teknik pambilan sampel yang digunakan leh peneliti dan randm sampling sistematis. Peneliti akan memberi kde pada daftar nama petani dan angka berurutan kepada setiap desa, Desa, Desa, dan Desa. Kemudian peneliti akan memilih secara randm/acak sampai memenuhi jumlah sampel di tiap-tiap desa. Jenis data yang di kumpulkan ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer ini diperleh dan teknik wawancara untuk mgali infrmasi dari respnden, dan memulai dari daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan leh peneliti sampai bservasi langsung untuk metahui keadaan nyata di daerah penelitian. Data primer ini meliputi data tingkat pendidikan, mtivasi, umur, lama palaman, dan keberanian pindah ke mata pencaharian lain. Sedangkan Data sekunder ini diperleh dan melakukan study analisis terhadap dkumentasi data, buku, ataupun lembaga yang terkait dan penelitian ini, antara lain seperti data hasil panen dari dinas pertaniam kecamatan, kantr kecamatan dan masing masing kantr kelurahan desa ( Mngrafi dan Prfil desa ). Untuk metahui data hasil penelitian yang terkumpul melalui metde wawancara dan petani di Desa, Desa, dan Desa dalam metahui faktr faktr yang memparuhi eksistensi petani maka dilakukan analisis deskriptif kuantitatif yang di lakukan dan cara wawancara langsung kepada respnden menai faktr faktr yang menparui eksistensi petani padi terhadap alih fungsi lahan di Kecamatan Kabupaten Mjkert dan mgunakan frekuensi dan prsentase yang kemudian ditarik kesimpulan. HASIL PEELITIA Kecamatan termasuk salah satu wilayah bagian dari kabupaten Mjkert, yang secara astrnmis terletak pada LS dan BT. Sedangkan luas wilayah kecamatan adalah 3,80 Km (termasuk hutan egara). Tepatnya terletak sekitar 40 km sebelah selatan dari pusat pemerintahan kabupaten Mjkert. Dan secara gegrafis terletak pada ketinggian 300 sampai dan 800 mdpl. Secara administratif batas batas kecamatan adalah sebegai berikut : ) Sebelah Selatan : Kecamatan Pacet ) Sebelah Timur : Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan 5

4 3) Sebelah Utara : Kecamatan gr 4) Sebelah Barat : Kecamatan Pungging Wilayah administratif Kecamatan terdiri atas 3 desa (,, Seltapak,,Kesiman,Belik,Duyung, Penanggungan, Kedungudi, Suksari, Jatijejer, Selliman, Sug ). Yang sistem pemerintahannya berpusat di desa, Dan terbagi lagi menjadi 8 rukun warga ( RW ), 47 rukun tetangga ( RT ). Serta mempunyai 9 lingkungan/dusun. Wilayah Kecamatan merupakan daerah dataran tinggi yang masih merupakan wilayah deretan pegunungan wilayah pulau Jawa bagian tah, terbukti dan adanya gunung Penanggungan di sisi utara yang membatasi wilayah Kecamatan dan Kecamatan gr, dan juga sisi timur yang membatasi Kecamatan dan Kecamatan Pandaan yang sekaligus sebagai barier atau pembatas antara Kabupaten Mjkert dan Kabupaten Pasuruan. Kecamatan terletak pada ketinggian sekitar meter di atas permukaan laut. Terdiri dari daratan sedang sampai daratan tinggi yang merupakan deretan dari pegunungan Arjun Welirang. Keadaan tpgrafi seperti itu menjadikan temperatur rata rata di wilayah kecamatan trawas berkisar antara 0 C - 8 C. Kecamatan ini mempunyai curah hujan yang cukup tinggi. Musim phujan terjadi antara bulan vember sampai dan bulan April sedangkan musim kemarau antara bulan Mei sampai bulan Oktber. Apabila di pandang dari segi ssial, penduduk Kecamatan masih terglng Tradisinal, Hal tersebut dapat dilihat dari pla hidup dan juga kebiasaan sehari hari yang ada di Kecamatan ini. Sebagian besar penduduk Kecamatan bekerja sebagai petani ataupun buruh tani tradisinal, adat istiadat di daerah ini juga masih dipegang teguh dan terjaga dan baik. Apabila dilihat dari sudut pandang demgrafis Kecamatan memiliki 3 desa serta 9 dusun. Dan luas wilayah 3,80 Km (termasuk hutan egara). Menurut hasil sensus di tahun 00, jumlah penduduk yang ada di Kecamatan saat itu berjumlah 8.30 jiwa dan memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 0,75 pertahun. A. Pendidikan Setelah dilihat dan diketahui berdasarkan data yang terkumpul di, maka dapat diketahui tingkat pendidikan yang paling banyak dimiliki leh respnden ialah tidak seklah atau tidak tamat SD, untuk lebih jelasnya tentang hasil pumpulan data tingkat pendidikan respnden di Kecamatan Kabupaten Mjkert bisa dilihat pada tabel di bawah ini : aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert Tabel Tingkat Pendidikan Respnden Tahun 04 Tingkat Ttal Pendidik Traw. an as Tidak seklah ,8 SD ,97 3 SMP ,3 4 SMA ,48 5 Sarjana 0 3,4 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 maka dapat diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani di Kecamatan terlihat bahwa tingkat pendidikan nelayan tradisinal di Kta Surabaya yang paling tinggi ialah tidak Seklah atau tidak pernah menyam pendidikan, dan jumlah respnden 63 rang dan dan prsentase 50,8 ialah tidak seklah. Hal tersebut menunjukkan tingkat pendidikan petani di Kecamatan masih rendah dan di dalam kegiatan pertanian tidak memerlukan syarat pendidikan tinggi atau pendidikan khusus. Untuk pendidikan nnfrmal masyarakat di Kecamatan dapat diketahui dari pertanyaan apakah respnden pernah mikuti penyuluhan yang ada di kecamatan? dari pertanyaan tersebut dapat di ketahui bahwa sebagian besar respnden petani di kecamatan trawas juga pernah mikuti penyuluhan, berikut tabel untuk lebih memperjelas : Tabel 3 Partisipasi Respnden Dalam Penyuluhan Partisipa Tami si aj Jumlah Pernah ,4 Tidak Pernah ,6 JUMLAH 4 00 Sumber : Data yang di lah 04 dapat diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan respnden, sebagian besar petani di Kecamatan sudah pernah mikuti penyuluhan, yaitu sekitar 0 respnden atau 8,4, sedangkan yang tidak mikuti penyuluhan sebanyak 3 rang atau 8,6. Untuk lebih detail tentang macam macam penyluhan yang pernah di ikuti leh respnden bisa di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Jenis Penyuluhan Yang Pernah di Ikuti Respnden Jenis Juml Penyuluh. ah an. Pertanian ,3. Perternak an 4 5 0,7 3. Perkebun an 3 7 6,9 4. arkba 3 6 5,9 JUMLAH 0 00 Sumber : Data yang di Olah 04 6

5 Dari banyaknya 0 respnden petani Kecamatan yang pernah mikuti penyuluhan, bisa dilihat bahwa jenis penyuluhan yang paling banyak diikuti leh respnden ialah penyuluhan pertanian dan jumlah sebesar 67 respnden atau 66,3, sedangkan jenis penyuluhan yang paling rendah untuk diikuti respnden adalah penyuluhan narkba, yaitu sebanyak 6 respnden atau sebanyak 5,9 dari 0 respnden. B. Umur Dari data yang terkumpul di lapangan dapat diketahui bahwa sebagian besar respnden berumur tahun, untuk lebih memperjelas data dari umur respnden petani Kecamatan Tabupaten Mjkert bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5 Umur Respnden Petani Kecamatan Tahun 04 Kelm pk Umur aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert Ttal , , , , , Sumber : Data Primer Hasil lah 04 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani Kecamatan, bisa dilihat bahwa kmpsisi umur/usia petani Kecamatan yang paling tinggi ialah tahun, dan jumlah respnden sebanyak 7 rang ialah berumur tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa umur/usia respnden petani Kecamatan terglng usia lanjut atau berusia tua. Dari data yang terkumpul di lapangan dan metde wawancara kepada respnden yang menjadi petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert juga dapat diketahui jumlah respnden berdasar jenis kelamin laki laki sebanyak 50 respnden, untuk respnden perempuan sebanyak 60 respnden, untuk lebih memperjelas data yang diperleh bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6 Jenis Kelamin Respnden Petani Jenis Kelamin Laki Laki Perempu an Tami aj Jumlah , ,4 JUMLAH 4 00 Sumber : Data yang di lah 04 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani Kecamatan, bisa dilihat bahwa jenis kelamin respnden petani Kecamatan yang paling tinggi ialah laki laki sebanyak 80 respnden atau sebesar 64,5, sedangkan untuk respnden perempuan sebanyak 44 respnden atau sebesar 35,4 dari 4 respnden. C. Palaman Dari data yang terkumpul di lapangan dan metde wawancara kepada respnden yang menjadi petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert dapat diketahhui bahwa sebagian besar respnden mempunyai palaman bertani tahun ke atas, untuk lebih memperjelas data yang diperleh bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 7 Palaman Respnden Pala man ( tahun ) Ttal nr Tami ame aj 0 9 3, , , , ,3 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani Kecamatan, bisa dilihat bahwa Palaman petani Kecamatan yang paling tinggi ialah tahun, dan jumlah respnden sebanyak 80 rang ialah mempunyai palaman bertani selama tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa palaman respnden petani Kecamatan terglng sangat perpalaman dalam bertani. D. Luas Dari data yang terkumpul di lapangan dan metde wawancara kepada respnden yang menjadi petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert dapat di ketahhui bahwa sebagian besar respnden mempunyai luas lahan pertanian seluas,5-0 Ha / hektar, untuk lebih memperjelas data dari luas lahan pertanian respnden petani Kecamatan Kabupaten Mjkert bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8 Luas Pertanian Respnden Luas (Ha) Ttal en g < 0, ,6 0,5, , 3 3,0, , 4,5, , 3 5 >,0 0 3,4 Jumlah Sumber : Data Primer Hasil lah 04 7

6 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani kecamatan trawas, bisa dilihat bahwa luas lahan pertanian petani Kecamatan yang paling tinggi ialah,5,0 Hektar, dan jumlah respnden sebanyak 50 rang ialah mempunyai luas lahan pertanian seluas,5,0 Hektar. Hal tersebut menunjukkan bahwa luas lahan respnden petani Kecamatan terglng cukup luas untuk menanam padi mereka. E. Status Kepemilikan Dari data yang terkumpul di lapangan dan metde wawancara kepada respnden yang menjadi petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert dapat di ketahhui bahwa sebagian besar status kepemilikan lahan respnden adalah lahan miliknya sendiri, untuk lebih memperjelas data dari umur respnden petani Kecamatan Kabupaten Mjkert bisa di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9 Status Kepemilikan Respnden Status Milik Sendiri Sewa aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert Ttal 86 69, ,7 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa status lahan pertanian yang dimiliki leh respnden yang menjadi petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert sebagian besar memiliki lahan pertanian sendiri yaitu sebanyak 86 respnden dan skr 430 atau sekitar 69,3 ialah memiliki lahan pertanian sendiri dalam usaha pertaniannya, sedangkan bagi yang menyewa lahan hanya sebesar 38 rang dari 4 respnden, atau setara dan 30,7.. Status kawin Dari data yang terkumpul menunjukkan bahwa status nikah yang dimiliki leh respnden sebagian besar ialah sudah menikah, dan umur yang relatif berusia tua mereka tentunya sudah menyandang status menikah atau berkeluarga, berikut untuk memperjelas gambaran tentang status nikah petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert, bisa dilihat pada grafik di bawah ini : Tabel 0 Status ikah Respnden Petani Kecamatan Tahun 04. Status Juml nra Traw ikah ah me as Kawin , Belum 3 6 4,9 Kawin Sumber : Data Primer Hasil lah 04 sebagian besar petani di Kecamatan sudah berstatus nikah dan jumlah 8 rang atau 95,, sedangkan yang belum menikah sebanyak 6 rang atau 4,9. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari petani di Kecamatan sudah berkeluarga dan mempunyai beban tanggungan keluarga, untuk memperjelas tentang beban keluarga respnden berikut ini tabel tentang tingkat pendidikan suami/istri, jumlah anak dan tingkat pendidikan anak respnden : Tabel Tingkat Pendidikan Suami/istri Respnden Tingkat Pendidik an Tidak seklah Ttal ,8 SD ,97 3 SMP ,7 4 SMA ,48 5 Sarjana 0 3,4 Sumber : Data yang dilah 04 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani di Kecamatan terlihat bahwa tingkat pendidikan nelayan tradisinal di Kta Surabaya yang paling tinggi ialah tidak Seklah atau tidak pernah menyam pendidikan, dan jumlah respnden 67 rang dan dan prsentase 54,8 ialah tidak seklah. Sedangakan untuk metahui berapa jumlah anak dan tingkat pendidikannya yang di miliki respnden dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel Jumlah Anak Respnden Jumlah Anak nr ame Ttal rang , rang > rang Sumber : Data yang dilah ,7 Tabel 3 Tingkat Pendidikan anak Respnden Tingkat Ttal Pendidikan Tidak seklah 3 6 SD 4 7 5,6 3 SMP ,3 4 SMA ,4 5 Sarjana ,8 Sumber : Data yang dilah 04 4,8 8

7 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani kecamatan trawas, bisa dilihat bahwa jumlah anak paling tinggi ialah rang anak dan jumlah respnden sebanyak 6 respnden atau sebesar 50. Sedangkan untuk tingkat pendidikan anak yang paling banyak adalah SMA dan perlehan 70 respnden atau sebesar 56,4 dari 4 respnden. G. Pendapatan Dari data yang terkumpul tersebut menunjukkan bahwa pendapatan dari hasil pertanian yang dimiliki leh respnden di Kecamatan Kabupaten Mjkert relatif besar sebagian besar mendapatkan hasil sebesar Rp Rp dari setiap hasil panennya,dan pendapatan sebesar itu menurut mereka sudah mampu untuk menunjang kehidupan pribadi dan memenuhi kebutuhan keluarhga, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Tingkat Pendapatan Respnden Petani Kecamatan Tahun 04 Pendapatan Ttal < , , , ,5 5 > ,3 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani Kecamatan, bisa dilihat bahwa hasil pendapatan dari lahan pertanian petani kecamatan trawas yang paling tinggi ialah dan jumlah respnden sebanyak 80 rang atau 64,5. yang berarti hasil pendapatan petani pada setiap kali panen terglng cukup banyak dan mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. H. Pekerjaan Lain Dari data yang terkumpul menunjukkan bahwa pekerjaan yang dimiliki leh respnden petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert sebagian besar hanya bertani saja, hanya sedikit yang mempunyai prfesi pekerjaan lain, dan palaman dan keterampilan yang minim dalam bidang pekerjaan yang lain menjadikan mereka eksis dan bertahan sebagai petani. Berikut untuk memperjelas gambaran tentang status pekerjaan petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert, bisa di lihat pada data tabel di bawah ini : aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert Tabel 5 Pekerjaan Lain Respnden Petani Kecamatan Pekerjaan Lain Tami aj Jumlah Hanya Petani ,8 PS Karyawa n Pabrik ,0 4 Pedagang ,4 JUMLAH 4 00 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 diketahui bahwa dari banyaknya 4 respnden petani Kecamatan, bisa dilihat bahwa sebagian besar respnden hanya berprfesi di dalam bidang pertanian saja dan jumlah respnden sebanyak 99 rang atau 79,8, dan tidak banyak yang mempunyai pekerjaan atau prfesi selain menjadi serang petani yaitu hanya sebesar 5 respnden dari 4 dari keseluruhan respnden pada tabel berikut ini alasan mapa respnden suka dan tidak suka menjadi serang petani : Tabel 6 Alasan Suka Menjadi Petani Alasan Ttal Kerja mandiri Tidak full time Meningkatka n Kerukunan 4 7 Jumlah 4 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 Tabel 7 Alasan Tidak Suka Menjadi Petani Alasan Kerja Keras Hasil tak menentu nr ame Ttal Jumlah 0 Sumber : Data Primer Hasil lah 04 Dari data tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari 4 respnden petani Kecamatan sebanyak 4 respnden atau dan alasan paling tinggi yaitu kerja mandiri sebesar 5 respnden atau setara 45,6. Sedangkan untuk respnden yang tidak suka menjadi petani sebanyak 0 respnden dan alasan paling banyak yaitu pekerjaanya yang terlalu keras sebanyak 6 rang atau sebesar 60 dari 0 yang menjawab tidak suka. Untuk alasan mapa mereka bertahan menjadi petani, dapat di ketahui dari butir pertanyaan mapa anda tetap bertahan menjadi petani? maka setelah di lakukan penelitian di dapatkan jawaban sebagai berikut : 9

8 Tabel 8 Alasan Bertahan Menjadi Petani Alasan Bertahan Tidak Ada Palaman Lain Phasilan Besar aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert Ttal Berkeluarga Jumlah 4 Sumber : Data yang di lah 04 Dari data tabel di atas maka dapat di ketahui alasan mapa mereka tetap bertahan menjadi petani, dari 4 respnden alasan paling tinggi mereka untuk tetap bertahan dan eksis menjadi petani yaitu pendapatan pertanian yang cukup besar, yaitu sebanyak 66 respnden atau sebesar 53, dari ttal keseluruhan respnden. Pembahasan Berdasarkan data yang di perleh dan teknik wawancara, dkumentasi, serta bservasi lapangan yang kemudian di lah dan metde analisis deskriptif kuantitatif dan mgunakan frekuensi dan juga prsentase maka dapat di perleh hasil tentang penelitian ini bahwa adanya faktr faktr yang menyebabkan betahannya petani/eksistensi petani di Kecamatan Kabupaten Mjkert meskipun lahan pertanian yang tersedia banyak malami alih fungsi lahan secara signifikan dari beberapa tahun terakhir, berikut ini faktr faktr yang memparuhi eksistensi petani yang ada di Kecamatan berikut diantaranya yaitu pendidikan, umur, palaman, luas lahan, dan status kepemilikan lahan,pendapatan,pekerjaan sampingan dan status kawin. Telah di bahas sebelumnya menurutt Vembriart (98:76) mklasifikasikan pendidikan menjadi tiga, yaitu pendidikan infirmal, pendidikan frmal dan juga pendidikan nn frmal, sedangkan di dalam penelitian ini telah di ketahui bahwa tingkat pendidikan petani yang ada di Kecamatan sebagian besar terglng rendah yaitu sebanyak 63 respnden atau Sekitar 50,8, mereka tidak pernah menyam pendidikan dan merasakan duduk di bangku seklah rendahnya tingkat pendidikan frmal ini jelas memparuhi kehidupan mereka terutama permasalahan di dalam bidang pekerjaan yang ditekuni, dari kecil mereka terdidik untuk manut pla bermasyarakat secara tradisinal dan cenderung mikuti rang tua mereka yang memanfaatkan lahan sekitar untuk bercck tanam sebagai sumber phasilan utama dalam kehidupan sehari hari mereka. Hal ini sesuai dan teri yang di gunakan leh Mudjij (dalam Handk, 000:5) berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan untuk merubah kelakuan (petahuan, sikap, dan keterampilan)manusia yang dididik sesuai dan apa yang diharapkan leh pendidik. Sama halnya juga di kremukakan leh Ihrmi T.O (dalam Kushinta 0:57), bahwa semakin rendah pendidikan seserang maka semakin rendah pula pekerjaan yang dimilikinya, karena untuk bekerja pada pekerjaan pekerjaan tertentu seserang juga di tuntut untuk adanya tingkatan akademis, tingkat intelegensial (IQ) juga adanya keterampilan tertentu yang bisa digunakan untuk mencapai pekerjaan tersebut. Dan demikian rendahnya tingkat pendidikan dan tidak mempunyai keahlian tertentu respnden ini juga memparuhi pekerjaan dan matapencaharian mereka, serta pla bermasyarakat yang tradisinal juga manut latar belakang rang tua sehingga mereka menjadi serang petani. Alasannya sederhana karena untuk menjadi petani tidak di perlukan ijazah yang tinggi serta tingkatan akademis tertentu juga tidak di perlukannya keterampilan khusus. Rendahnya pendidikan ini membuat mereka kesulitan untuk bekerja di luar prfesi sebagai petani karena tidak memiliki kmpnen kmpnen yang di butuhkan juga semakin sgitnya persaingan di luar dan rang rang yang memiliki tingkat pendidikan/akademis yang tinggi. Umur juga berperan penting kaitannya dan keputusan seserang memilih pekerjaan tertentu yang akan di tekuni, umur akan berkaitan erat dan kemampuan fisik serta pla berfikir seserang dalam bidang pekerjaan yang akan di tekuninya, karena dalam kenyataanya kemampuan bekerja seserang akan dapat meningkat pada tingkatan usia tertentu dan juga pasti akan berkurang atau menurun pada saat usia tertentu juga. Pada penelitian ini di dapat bahwa umur respnden yang menjadi petani di Kecamatan kabupaten Mjkert berusia tua yaitu tahun ke atas. Hal ini membuktikan bahwa regenerasi petani di Kecamatan masih rendah, dikarenakan para usia muda / usia prduktif lebih memilih untuk bekerja di luar bidang pertanian, bahkan anak- anak petani sekarang hanya akan terjun ke bidang pertanian jika adanya warisan lahan pertanian yang di berikan leh rang tuanya. Malles dan Putter (dalam Kusinta, 0:56) matakan bahwa petani lebih menyukai bekerja yang lebih panjang untuk satu peride usianya untuk meningkatkan pendapatan rumah tangganya dan ingin memilih leisure pada peride yangn lain dan mknsumsi hasil kerjanya di waktu muda. Hal itu juga yang menyebabkan petani lebih di dminasi leh mereka yang berusia tua, karena pindah pekerjaan pun akan terhalang leh usia mereka, tidak ada suatu perusahaan atau industri tertentu yang akan memperkerjakan mereka karena tentu beresik besar terhadap mbilitas pekerjaan suatu perusahan atau industri tersebut, dan demikian dalam bidang pertanianlah 30

9 mereka bergantung dan menjadi pilihan mereka untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan mereka sehari hari. Palaman kerja seserang juga salah satu faktr yang berparuh di dalam eksistensi pekerjaan seserang, semakin lama seserang bekerja pada suatu pekerjaan tertentu, maka akan semakin berkembang pula daya pikir dan keterampilan yang di milikinya, karena dalam bekerja pastinya ada tantangan dan kesulitan kesulitan tertentu sehingga membuat seserang lebih berpalaman dalam bidang pekerjaanya. Di dalam penelitian ini dapat di ketahui bahwa palaman sebagian besar respnden petani di Kecamatan sudah bertani selama tahun itu berarti sebagian petani tersebut sudah sangat berpalaman di dalam bidang pertanian yang selama ini mereka geluti sebagai sumber mata pencaharian dan phasil eknmi bagi kebutuhannya sehari hari. Di dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa sebagian besar petani tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi serang petani yaitu dari 4 respnden 99 atau 79,8 di antaranya hanya berkerja sebagai petani Hal ini juga yang menyebabkan mereka bertahan dan eksis sebagai petani, karena untuk terjun ke bidang pekerjaan yang lainnya jelas mereka harus belajar dan memulai dari awal lagi serta harus mhadapi kesulitan, tantangan dan beradaptasi dan hal hal baru di dalam bidang pekerjaan yang lain. Sedangkan faktr yang lain juga tidak mendukung untuk berpindah, seperti pendidikan yang relatif rendah dan usia yang tidak lagi prduktif. Meskipun semakin meningkatnya pembangunan industri pariwisata di Kecamatan dan juga pembangunan industri di kecamatan yang berdekatan seperti Kecamatan gr dan Kecamatan Pandaan. Yang sebagian besar menarik tenaga kerja dari Kecamatan, mereka akan tetap memilih bekerja sebagai petani karena pendidikan yang relatif rendah dan usia yang tidak lagi prduktif serta tidak adanya keterampilan untuk bekerja di bidang tersebut. Luas lahan dan status kepemilikan lahan juga berperan penting dalam eksistensi petani di sini, karena semakin luas lahan yang dimiliki semakin banyak hasil yang di perleh dan juga banyak mdal yang akan di keluarkan, juga semakin kecil suatu lahan akan kecil juga hasilnya meskipun hanya membutuhkan mdal yang sedikit pula. pertanian adalah mdal yang sangat penting dalam mgenjt prduksi pangan. Tanpa perluasan lahan yang lazim disebut (ekstensifikasi) upaya peningkatan prduksi pangan hanya bertumpu pada invasi teknlgi atau peningkatan prduktivitas (intensifikasi). Luas lahan ini akan di hitung dari satuan hektar. Di dalam penelitian ini sebagian besar respnden petani di Kecamatan memiliki aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert lahan sekitar,5,0 Ha / Hektar sebanyak 50 respnden dan pencapaian skr 6 yang berarti bahwa memang menjadi faktr yang memparuhi respnden untuk menjadi petani yang menurut mereka sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Status kepemilikan lahan pertanian akan memparuhi serang petani untuk bertahan dalam prfesinya, apakah itu lahan hak milik diri sendiri atau lahan hasil dari sewa rang lain. Hak milik digambarkan sebagai hak yang paling penuh dan paling kuat yang bisa dimiliki atas tanah dan yang dapat diwariskan turun temurun. Suatu hak milik dapat dipindahkan kepada pihak lain. Hanya warga negara Indnesia (individu) yang bisa mendapatkan hak milik, sedangkan jika menyangkut krprasi maka pemerintah akan menentukan krprasi mana yang berhak mendapatkan hak milik atas tanah dan syarat - syarat apa yang harus dipenuhi leh krprasi untuk mendapatkan hak ini. Untuk Hak sewa, suatu badan usaha atau individu yang memiliki hak sewa atas tanah berhak memanfaatkan tanah yang dimiliki leh pihak lain untuk pemanfaatan bangunan dan membayar sejumlah uang sewa kepada pemiliknya. Pembayaran uang sewa ini dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap, baik sebelum maupun setelah pemanfaat lahan tersebut. Hak sewa atas tanah dapat dimiliki leh warga negara Indnesia, warga negara asing, badan usaha termasuk badan usaha asing. Hak sewa tidak berlaku diatas tanah negara. Di dalam penelitian ini sebagian besar petani yang ada di Kecamatan memiliki lahannya sendiri yaitu sebanyak 86 respnden atau sekitar 69,3. Dan pencapaian skr sebesar 93,8 hal inilah yang mendrng mereka untuk tetap bertahan dan eksis sebagai petani. Telah di ketahui juga pendapatan dari hasil panen juga cukup besar yaitu sebesar dari setiap hasil panen, yaitu sebanyak 80 rang dari 4 respnden atau 64,5 selain itu dalam penelitian ini juga di ketahui bahwa sebagian besar respnden sudah menikah atau sudah berkeluarga yaitu sebanyak 8 rang dari 4 respnden atau sebesar 95,, dan status berkeluarga tentunya sudah mempunyai beban keluarga yang membuat mereka eksis menjadi petani dan tekun dalam pekerjaannya, dan tidak mau untuk cba cba berpindah ke pekerjaan yang lain dan alasan keluarga Dan kndisi yang sedemikian rupa dari minimnya tingkat pendidikan juga umur yang tidak lagi prduktif serta tidak adanya keterampilan lain selain bidang pertanian, maka bekerja sebagai petani akan menjadi pilihan utama mereka dalam memenuhi kebutuhan sandang papan dan pangan mereka untuk pencapaian taraf hidup mereka. Pendapatan yang cukup besar serta waktu bekerja 3

10 yang tidak setia waktu mereka harus bekerja menjadikan alasan mereka untuk tetap bertahan dan eksis dalam pekerjaanya sebagai serang petani. KESIMPULA Berdasarkan hasil penelitian dan juga pembahasan yang telah di jelaskan sebelumnya, maka dapat di ketahui dan ditarik kesimpulan adanya faktr -faktr yang memparuhi eksistensi petani padi di Kecamatan Kabupaten Mjkert yaitu rendahnya pendidikan, usia / umur yang tidak lagi prduktif, palaman di bidang pertanian saja, luas lahan yang di kerjakan, juga status kepemilikan lahan, pendapatan yang cukup tinggi, dan status kawin respnden yang sebagian besar sudah berkeluarga. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan di kecamatan masih relatif tendah, terbukti dan banyaknya respnden yang tidak pernah menyam pendidikan dan merasakan bangku seklah yaitu sebanyak 63 respnden atau 50 dari keseluruhan respnden petani, sehingga sulit bagi mereka untuk mencari maupun pindah ke pekerjan yang lainnya. Umur para petani di Kecamatan juga di dminasi leh usia tua yaitu rata-rata dari tahun, karena semakin menurunnya minat usia prduktif untuk menjadi serang petani dan memilih untuk bekerja di luar sektr pertanian, seperti menjadi PS ataupun buruh pabrik dan karyawan di suatu perusahaan. Tidak adanya palaman selain menjadi petani, sebanyak 99 respnden petani di Kecamatan bekerja di bidang pertanian selama lebih dari 40 tahun, palaman lain di bidang nnpertanian sangat rendah, dan kndisi seperti itu sulit bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain dan mencba pindah ke pekerjaan lain yang akan mereka mulai dan belajar dari awal serta tantangan dan kesulitan yang akan mereka hadapi, maka bekerja sebagai petani merupakan satu satunya cara untuk memenuhi kebutuhannya, luas lahan petani sekitar,5,0 hektar dan status lahan milik sendiri dan juga phasilan yang cukup besar di atas Rp setiap kali hasil panen yang di jadikan pegangan mereka untuk tetap bertahan dan eksis menjadi petani. SARA ) Petani lebih giat untuk meningkatkan prduktifitas hasil panennya agar pendapatan semakin besar. ) Petani lebih merespn kegiatan kegiatan dari pemerintah seperti Penyuluhan pertanian. 3) Meningkatkan kerja sama dan meningkatkan usaha eknmi pertanian antar sesama petani seperti membangun lumbung padi dan kperasi unit desa ( KUD ). aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert DATAR PUSTAKA. Kusinta, Ainul. 0. aktr aktr yang Memparuhi Eksistensi Petani di Kecamatan gr Kabupaten Mjkert. Skripsi. Surabaya : Tidak Dipublikasikan. urmala, Tati, Dkk. 0. Pantar Ilmu Pertanian. Ygyakarta : GRAHA ILMU. Pabundu Tika, M.M Mh.005. Metde Penelitian Gegrafi. Jakarta : PT Bumi Aksara Singarimbun, Masri Metde Penelitian Survei. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES. Sugiyn Metde Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : CV ALABETA. Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 0. Kecamatan Dalam Angka 0. Badan Pusat Statistik : Surabaya. Dinas Pertanian Kecamatan. 03. Data Prvitas Padi Kecamatan 03. Dinas Pertanian : Departemen Pertanian Direktri Pertanian Organik. Jakarta : Departemen Pertanian. 3

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015 N.31 / 05 / 63 / Th XIX/ 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,07 juta rang, terjadi penambahan sebesar 50,7 ribu rang dibanding Februari

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017 N.29/ 05 / 63 / Th XXI/ 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,15 juta rang, terjadi penambahan sebesar 100,18 ribu rang dibanding 2016. Jumlah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang PERANAN SEKTOR KEHUTANAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN PROVINSI SUMATERA BARAT 1) Oleh : Nur Arifatul Ulya 2) ABSTRAK Prvinsi Sumatera Barat merupakan salah satu prvinsi di Pulau Sumatera yang memiliki kawasan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

Data. - Data Primer - Data Sekunder

Data. - Data Primer - Data Sekunder Analisa Prgramming Tinjauan Lkasi Kndisi Eksisting Kndisi Site Batas batas wilayah (Makr & Mikr) Ptensi Lkasi ALR BERPIKIR (Pengembangan Ptensi Perkebunan) (Perancangan Agrwisata Strawberry) LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 N.28/05/63/Tahun XX/4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,05 juta jiwa, berkurang sebanyak 16,2 ribu jiwa dibandingkan 2015. Jumlah pekerja

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO IV. KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO A. Keadaan Geografis Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan dengan luas wilayah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

MINAT SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN BOLABASKET DI SMP NEGERI 2 LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

MINAT SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN BOLABASKET DI SMP NEGERI 2 LENDAH KABUPATEN KULON PROGO Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Blabasket (Ari Prasety) 1 MIAT SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARA BOLABASKET DI SMP EGERI 2 LEDAH KABUPATE KULO PROGO GRADE VIII STUDETS ITEREST TOWARD BASKETBALL TEACHIG

Lebih terperinci

PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR

PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR Rianita Omega Rares Jachim N.K Dumais Charles R. Ngangi Nrtje M. Benu ABSTRACT

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

Dampak Status Sosial Ekonomi Terhadap Migrasi Masuk Di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya

Dampak Status Sosial Ekonomi Terhadap Migrasi Masuk Di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya DAMPAK STATUS SOSIAL EKOOMI TERHADAP MIGRASI MASUK DI KECAMATA KEJERA KOTA SURABAYA Ulul Azmi Mahasiswa S Pendidikan Gegrafi, amiy.ulul@yah.c.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum didapati dalam wilayah agraris yaitu petani. Petani merupakan orang yang bekerja dalam hal bercocok

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metde merupakan salah satu faktr yang sangat penting, karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi leh benar tidaknya serang peneliti dalam

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan alam, keadaan pendududuk, keadaan sarana perekonomia dan keadaaan pertanian di Desa Sukerojo adalah

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI SALAK DI DESA TINJOMAN LAMA KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU KOTA PADANGSIDEMPUAN

TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI SALAK DI DESA TINJOMAN LAMA KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU KOTA PADANGSIDEMPUAN TIGKAT KESEJAHTERAA PETAI SALAK DI DESA TIJOMA LAMA KECAMATA PADAGSIDIMPUA HUTAIMBARU KOTA PADAGSIDEMPUA by KHOIRUISA PASARIBU Email: Khirunnisapasaribu@yah.cm Lecture: Dra. Indrawati, M.Si Jurusan Ssilgi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.. Wilayah dan Topografi Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada 4 0 Lintang Selatan (LS) dan 03.5 0 Bujur Timur (BT). Kota Pagar Alam terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Oleh karena itu, pertanian memegang peranan penting

Lebih terperinci

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo Tabel 3.1. Kndisi Peruntukan Lahan Kawasan Priritas Kelurahan Tenil 3.1. Kndisi Peruntukan Lahan Peruntukan lahan di Kelurahan Tenil sebagian besar masih di dminasi leh semak/belukar yaitu sekitar 136,91

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan: IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km. IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Gandus terletak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Gandus merupakan salah satu kawasan agropolitan di mana

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo. BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik 1. Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya tidak lepas dari lingkungan hidup sekitarnya. Lingkungan hidup manusia tersebut menyediakan berbagai

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Letak geografis Kabupaten Landak adalah 109 40 48 BT - 110 04 BT dan 00

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Summary FAKTOR- FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KUJUGA ATEATAL CARE DI PUSKESMAS MOGOLATO KECAMATA TELAGA KABUPATE GOROTALO TAHU 03 Rabi atul Adawiyah Su ng IM 84409063 Prgram Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK 4.1 Lama Tinggal Pada umumnya, penduduk bertempat tinggal di suatu daerah mulai dari lahir sampai dewasa. Akan tetapi ada juga penduduk yang tinggal dari lahir sampai setelah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16

KARAKTERISTIK WILAYAH. Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16 IV. KARAKTERISTIK WILAYAH 1. Geografi A. Karakteristik Wilayah Kecamatan Jakenan Jakenan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lkasi Penelitian Lkasi analisis ketersediaan air yang ditijau adalah di Daerah irigasi Suban, tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lkasi wilayah studi dalam penelitian ini secara fisik terletak dalam sistem DAS Law. Dalam penelitian ini batasan yang digunakan adalah batasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN , Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN , Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan: BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kelurahan Pammase Kelurahan Pammase terbentuk 18 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 15-3-1997, Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan: 1.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Desa Sedayulawas memiliki luas

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya paling

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya paling BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN IV.1. Deskripsi Kabupaten Bima IV.1.1. Letak Dan Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Bima terletak di Pulau Sumbawa bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS A. Kondisi Geografis Kelurahan Lomanis merupakan salah satu kelurahan dari 4 wilayah kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya disebelah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di daerah pedesaan hampir 60% penduduk bekerja di sektor pertanian (Hadi Prayitno, 1987:5). Dalam upaya

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Negeri Sakti merupakan salah satu desa di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Negeri Sakti merupakan salah satu desa di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten 45 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Negeri Sakti Desa Negeri Sakti merupakan salah satu desa di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran yang memiliki luas wilayah 400 Ha. Desa tersebut

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabulasi Silang Karakteristik Individu dengan Representasi Sosial Pertanian

Lampiran 1. Tabulasi Silang Karakteristik Individu dengan Representasi Sosial Pertanian 87 Lampiran 1. Tabulasi Silang Karakteristik Individu dengan Sosial Karakteristik Individu Jenis Kelamin Teknologi Komoditi Sumberdaya Hambatan Alam Perempuan 88 (73,3) 5 (4,2) 5 (4,2) 17 (14,2) 4 (3,3)

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup penting keberadaannya di Indonesia. Sektor inilah yang mampu menyediakan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di sektor pertanian suatu daerah harus tercermin oleh kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak ketahanan pangan. Selain

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Wilayah Kabupaten Ciamis Berdasarkan data geografis, wilayah Kabupaten Ciamis berada pada 108 20' sampai dengan 108 40' Bujur Timur dan 7 40'20" Lintang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA A. Kondisi Geografi Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota besar seperti Semarang maupun Yogyakarta. Letaknya yang strategis dan berpotensi

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB. Prgram PPM PROGRAM STUDI Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Riza Reni Yenti, Raudhatul Hidayah dan Wiladatika Fakultas Eknmi Lkasi Kab. 50 Kta, Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.

Lebih terperinci