Dampak Status Sosial Ekonomi Terhadap Migrasi Masuk Di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dampak Status Sosial Ekonomi Terhadap Migrasi Masuk Di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya"

Transkripsi

1 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya DAMPAK STATUS SOSIAL EKOOMI TERHADAP MIGRASI MASUK DI KECAMATA KEJERA KOTA SURABAYA Ulul Azmi Mahasiswa S Pendidikan Gegrafi, amiy.ulul@yah.c.id Dr. H. Murtedj, M.Si Dsen Pembimbing Mahasiswa ABSTRAK Latar Belakang penelitian ini adalah Peningkatan jumlah penduduk datang ke Kta Surabaya pada tahun 0-0 yang paling signifikan terdapat di Kenjeran. Kenjeran memiliki angka migrasi masuk tertinggi bila dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kta Surabaya. Kenjeran merupakan wilayah yang kurang memberikan peluang usaha jika dibandingkan dengan Rungkut dan Wnkrm yang banyak terdapat pusat industri akan tetapi menduduki peringkat kedua dan ketiga yang tertinggi jumlah migrasi masuknya setelah Kenjeran. Dalam penelitian ini Migrasi Masuk dikaji leh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui ) Karakteristik Migran Masuk Di Kenjeran yang meliputi status ssial dan status eknmi migran, ) Faktr-faktr yang mempengaruhi migrasi masuk di Kenjeran, ) Persebaran Migran di Kenjeran. Ppulasi ditentukan secara purpsive yaitu seluruh migran masuk di Kenjeran, dan pengambilan sampel secara prbability sampling dengan menggunakan metde simple randm sampling. Jumlah sampel sebesar 70 respnden dengan menggunakan rumus Slvin. Sumber data ada, yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah ) wawancara, ) dkumentasi, ) bservasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan prsent atau distribusi frekuensi dengan menggunakan jawaban dengan prsent terbesar sebagai kesimpulan jawaban. Berdasarkan hasil penelitian maka, ) migrasi masuk di Kenjeran yang paling banyak adalah migran berusia 0-4 tahun sebesar,6%, berjenis kelamin laki-laki sebesar 6,08%, berstatus kawin sebesar 6,97%, berpendidikan tamat SLTA sebesar 5,95%, sebagai pengangguran di daerah asal sebesar 0,00%, bekerja sebagai karyawan swasta di daerah asal sebesar,89%, berpendapatan >Rp di daerah asal sebesar 57,0%, berpendapatan antara Rp di daerah tujuan sebesar 64,59%, berpengeluaran antara Rp sebesar 59,46%. ) faktr pendrng menjadi migran adalah lapangan pekerjaan terbatas sebesar,70%, faktr penarik menjadi migran adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia sebesar 4,05%. ) persebaran migran, sebagian besar migran tersebar di dan alasan migran memilih Kenjeran sebagai daerah tujuan migrasi adalah harga sewa / kntrak rumah yang relatif lebih murah walaupun letaknya jauh dari tempat kerja migran. Dampak migran di Kenjeran secara status eknmi, perubahan status pengangguran menjadi pekerja. Secara status ssial, kntribusi yang cukup baik pada wilayah yang ditempati, dan juga interaksi migran dengan masyarakat sekitar cukup baik. ABSTRACT This research backgrund is the rapid ppulatin grwth f migrant wh migrate t Surabaya in 0-0, the mst significant migratin ccured in Kenjeran subdistrict. Kenjeran subdistrict has the highest inmigratin rate cmpared t ther sub-districts in the city f Surabaya. Kenjeran subdistrict is an area which less prvide business pprtunities cmpared t the Rungkut subdistrict and Wnkrm subdistrict where many industrial centers built but these subdistrict ranked secnd and third highest number f migratin after Kenjeran subdistrict. In this research in-migratin studied by researchers in rder t determine ) Characteristics f Migrants in Kenjeran subdistrict which include scial and ecnmic status f migrant, ) factrs that affect in-migratin in Sub Kenjeran, ) Distributin f Migrants in Kenjeran Subdistrict. Ppulatin is determined by purpsive sampling, which is all migrants entered the Kenjeran subdistrict, and sampling methd determined by prbability sampling using simple randm sampling methd. Ttal sample f 70 respndents determined by Slvin frmula. There are tw data surces, primary and secndary. Data cllectin techniques were used is: ) interviews, ) dcumentatin, ) bservatin. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis using analytical techniques percentage r frequency distributin by using answers with the largest percentage as cnclusin. Bd n the research results, ) mst migrants in Kenjeran subdistrict aged 0-4 years amunted t.6%, 6.08% was male, 6.97% are married, 5.95% cmpleted high schl, 0.00% stated unemplyed in their area f rigin,.89% wrking as a private emplyee in the area f rigin, 57.0% has incme mre than Rp in the area f rigin, 64.59% has incme between Rp in the gal area, 59.46% mnthly expend between Rp ).70% stated that the driving factr is the limited emplyment rate, and the pull factrs t migrate is the number f jbs available at 4.05%. ) the distributin f migrants, mst f the migrants are scattered in the village and the reasn fr migrants selecting Kenjeran subdistrict as a migratin destinatin is the price f rent/huse cheaper thugh lcated far frm migrant wrkplace. The impact f migrants in the Kenjeransubdistrict t sci ecnmic status is migrants changed their status frm unemplyed t emplyed. Scially this change is quite a gd cntributin t the ccupied territries,and the interactin f migrant and cmmunities arund is gd. Keywrds : Scial Status, Ecnmic Status, Migratin 90

2 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya PEDAHULUA Dinamika penduduk dipengaruhi leh faktr kelahiran (fertilitas), kematian (mrtalitas), dan mbilitas penduduk. Mbilitas penduduk terbagi atas mbilitas penduduk vertikal dan mbilitas penduduk hrizntal. Mbilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status, atau perubahan dari caracara hidup tradisinal ke cara-cara hidup yang lebih mdern. Sedangkan mbilitas penduduk hrizntal atau disebut mbilitas penduduk gegrafis adalah gerak (mvement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke wilayah lain (Mantra, 00). Mbilitas penduduk dibagi macam yaitu mbilitas permanen dan mbilitas nn permanen. Dalam penelitian ini yang akan di bahas adalah mbilitas penduduk permanen yang disebut migrasi. Secara frmal migrasi didefinisikan sebagai aktivitas perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain yang melampaui batas plitik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu negara. Menurut Wattie (dalam Mantra, 00), kepergian seserang meninggalkan tempat tinggalnya menuju ke tempat lain tentu disertai leh adanya satu atau serangkaian alasan. Sebagian penduduk desa bermigrasi dengan alasan keinginan untuk memperleh taraf hidup yang lebih baik dengan mencari tempat baru yang lebih menguntungkan secara eknmi yaitu di kta. Dengan harapan mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih besar dari daerah asal menjadikan penduduk desa berbndng-bndng bermigrasi ke kta. Hal ini merupakan faktr pendrng penduduk desa untuk bermigrasi ke kta. Kta memang mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan masyarakat. Kta merupakan semacam wadah berbagai macam kegiatan manusia. Maka tidak dapat dihindari bahwa kta mengalami perubahan setiap waktu baik dari segi ukuran besar, struktur serta pentingnya. Kenyataan bahwa kta merupakan pusat pembangunan, pusat kegiatan eknmi, pusat pendidikan, dan pusat pemerintahan merupakan daya tarik yang menyebabkan terjadinya migrasi dari desa ke kta. Fenmena migrasi dari desa ke kta ini muncul di kta-kta besar. Kta-kta yang menjadi tujauan migrasi penduduk desa adalah kta-kta besar yang merupakan pusat-pusat kegiatan eknmi dan pusatpusat pelayanan misalnya ibu kta negara, ibu kta prvinsi, ibu kta kabupaten, kta pelabuhan, kta perdagangan, dan kta-kta lain yang dianggap memiliki perkembangan dalam pereknmian maupun pembangunan di daerahnya. Hal ini yang juga terjadi di Kta Surabaya yang merupakan ibu kta prvinsi Jawa Timur dan merupakan kta metrplitan kedua setelah Kta Jakarta sebagai ibu kta negara Republik Indnesia. Kta Surabaya mempunyai peranan yang sangat besar dalam menerima dan mendistribusikan barang-barang industri, hasil pertanian dan sebagainya terutama bagi wilayah Indnesia bagian timur. Seperti halnya ktakta besar lainnya, Kta Surabaya merupakan pusat kegiatan eknmi. Sebagai pusat kegiatan eknmi, di Kta Surabaya terdapat banyak industri dari skala yang kecil hingga skala yang besar. Kta Surabaya juga merupakan pusat perdagangan, di kta Surabaya 9 banyak terdapat pusat perbelanjaan seperti supermarket, mall, dan pusat grsir. Dengan kndisi Kta Surabaya yang perkembangannya sangat pesat, dalam berbagai sektr baik sektr pereknmian, sektr pendidikan maupun pemerintahan menjadikan Kta Surabaya magnet yang kuat untuk dijadikan kta tujuan bermigrasi. Banyak penduduk dari wilayah luar Kta Surabaya yang datang ke Kta Surabaya dengan mempunyai tujuan menetap di Kta Surabaya. Tujuan bermigrasi di Kta Surabaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejehteraan hidupnya maupun keluarganya. Selain faktr eknmi, faktr-faktr lain juga mempengaruhi keputusan untuk bermigrasi ke Kta Surabaya. Faktrfaktr yang mempengaruhi seserang untuk bermigrasi cukup kmpleks dan rumit. Dari data banyaknya jumlah penduduk datang di Kta Surabaya hasil dari registrasi tahun 0 yang diperleh dari BPS, hampir di semua kecamatan yang ada di Kta Surabaya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel : Banyaknya Penduduk Datang yang Dilaprkan per Hasil Registrasi Tahun 0 Keca ma tan Tegal Sari Gen teng Bubu tan Sim kert Pabe an Canti kan Sem ampr Krem ba ngan Ken je ran Bu lak sari Gu beng Rung kut Teng gils Mej y Gu nung A Tahun Surabaya Pusat Pr senta se , , , ,75 Surabaya Utara , , , , ,5 Surabaya Timur , , , , ,50

3 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya nyar Suk lil Mul y rej Sawa han W n kr m Kara ngpi lang Gayu ngan Jam ba ngan Tan des Suk Ma nu nggal A sem rw Ben w , ,49 Surabaya Selatan , , , , , Surabaya Barat , , , ,8 Laka San ,85 tri Pakal ,97 Sam bike rep ,7 Jum lah Sumber : BPS, Surabaya dalam angka tahun 0 Dari data tersebut diketahui bahwa peningkatan jumlah penduduk datang ke Kta Surabaya pada tahun 0-0 yang paling signifikan terdapat di Kenjeran dengan jumlah 974 jiwa, yang pada tahun 00 tercatat 446 jiwa sedangkan pada tahun 0 tercatat sebanyak 847 jiwa yang merupakan 9,08% dari keseluruhan penduduk yang datang ke Kta Surabaya. Dari data tersebut menunjukkan bahwa tingginya angka migrasi pada setiap kecamatan di Kta Surabaya bervariasi, dilihat dari setiap kecamatan yang mempunyai angka migrasi yang tinggi merupakan daerah yang terdapat kegiatan eknmi yang berkembang pesat di dalamnya. Seperti misalnya di Wnkrm di wilayah Surabaya Selatan yang terdapat pusat perbelanjaan DTC (Darm Trade Center), Ryal Plasa, Plasa Mangga Dua. Angka migrasi di Wnkrm mencapai 5597 dengan prsent 6,0% dari keseluruhan penduduk datang di kta Surabaya. Dan yang memiliki angka migrasi tertinggi yang pertama adalah kecamatan Kenjeran di wilayah Surabaya bagian Utara dengan jumlah angka migrasi 847 dengan 9 prsent 9,08% dari keseluruhan penduduk datang di Kta Surabaya. Suatu hal yang menarik bahwa migrasi masuk di Kenjeran memiliki jumlah angka migrasi yang paling tinggi di Kta Surabaya jika dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di kta Surabaya. Bila dibandingkan dengan Rungkut di wilayah Surabaya bagian Timur yang memiliki jumlah angka migrasi 4668 dengan prsent 5,0% yang dimana terdapat pusat industri yang berskala besar yaitu, kawasan industri SIER dan kawasan industri Brebek. Atau mungkin Wnkrm yang berada di psisi kedua tertinggi jumlah angka migrasinya, Kenjeran merupakan daerah yang kurang memberikan banyak peluang usaha. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ) Karakteristik migran di Kenjeran berdasarkan status ssial dan status eknmi, ) Faktr-faktr yang mempengaruhi migrasi masuk di Kenjeran, ) Pla persebaran migran di Kenjeran. METODE PEELITIA Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan metde penelitian survey. Lkasi yang menjadi byek penelitian adalah Kenjeran Kta Surabaya. Ppulasi dalam penelitian ini adalah seluruh migran masuk di Kenjeran Kta Surabaya. hasil registrasi tahun 0, sejumlah 444 jiwa. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah prbability sampling, dengan menggunakan metde pengambilan sampel acak sederhana (Simple Randm Sampling), yang selanjutnya pengambilan dilakukan dengan cara undian. Sampel minimal dicari dengan menggunakan rumus Slvin (Setiawan, 007) yaitu sebesar 70 respnden. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperleh dari prses wawancara dengan respnden yang meliputi karakteristik migran berdasarkan status ssial eknmi migran, faktr-faktr yang mempengaruhi migrasi masuk di Kenjeran, pla persebaran migran. Data sekunder adalah data yang telah telebih dahulu peneliti kumpulkan yang diperleh dari luar diri peneliti. Dalam penelitian ini data sekunder diperleh dari Badan Pusat Statistik Kta Surabaya, Kantr Kenjeran, dan berasal dari literatur buku sumber. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, dan dkumentasi. Wawancara adalah alat pengumpul data dalam bentuk kmunikasi verbal, peneliti mengumpulkan infrmasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan di dalam daftar pertanyaan yang telah dibuat leh peneliti, dan di jawab secara lisan pula leh respnden migran. Wawancara dilakukan dengan migran untuk memperleh data-data yang telah menjadi variabelvariabel dalam penelitian ini dengan cara bertanya secara langsung kepada respnden migran. Dkumentasi adalah data pelengkap hasil wawancara, yang berasal dari instansi terkait, yaitu Badan Pusat Statistik Kta Surabaya, Kantr Kenjeran.

4 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan persent atau distribusi frekuensi. Jadi data-data yang telah diperleh dari respnden migran di Kenjeran disusun dalam tabel, kemudian dianalisis menggunakan analisis persent (%) yang selanjutnya disimpulkan kecenderungannya kepada jawaban respnden. Untuk memudahkan perhitungan kecenderungan jawaban respnden, maka angka dan hasil penglahan data di susun ke dalam tabel, dengan menggunakan cara sebagai berikut (Sudjana, 005): Keterangan: F % = Persent yang di cari f = Banyaknya jawaban individu n = Jumlah sampel Kesimpulan jawaban yang digunakan adalah jawaban dengan persent terbesar. HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Hasil Penelitian Karakteristik Migran Masuk Berdasarkan Status Ssial Eknmi Migran Dalam penelitian ini status ssial migran meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah asal migran, pekerjaan migran di daerah asal, dan pekerjaan migran di daerah tujuan.status eknmi migran meliputi jumlah pendapatan migran di daerah asal, jumlah pendapatan migran di daerah tujuan, dan jumlah knsumsi atau pengeluaran migran untuk kebutuhan hidup seharihari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini:. Karakteristik migran berdasarkan usia Tabel :. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Kelmpk Usia Sidt Bu- ca- Prsen- Ke- Kelmpk p lak ma- tan t Umur Keditatendi We- Ban- We- ding , , , , , , , , , , ,54 Sumber: Data Primer (Dilah) Tahun 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran berusia antara 0-4 tahun yaitu sejumlah 8 rang atau sebesar,4% dari 70 respnden.. Karakteristik migran berdasarkan jenis kelamin 9 Tabel :. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kela min Prsent Sidt p , ,9 Sumber: Data Primer Tahun 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran berjenis kelamin laki-laki yaitu sejumlah 6 rang atau sebesar 6,08% dari 70 respnden.. Karakteristik migran berdasarkan status perkawinan Tabel : 4. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Status Perkawinan Status Perka- Winan Sidt p Lakilaki Perempuan Prsent Belum Kawin ,89 Kawin ,97 Duda 4 0 6,6 4 Janda 5 4,5 Sumber: Data Primer (Dilah) Tahun 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran berstatus kawin yaitu sejumlah rang atau sebesar 6,97% dari 70 respnden. 4. Karakteristik migran berdasarkan tingkat pendidikan Tabel : 5. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tidak at SD Sidt p Tingkat Pendidikan Prsent 5 6, atsd ,9 at SMP 9 6 5,78 4 at SMA , 5 Diplma ,6 6 Sarjana 8 5 4, Sumber: Data Primer (Dilah) Tahun 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan tingkat pendidikan tamat SLTA yaitu sejumlah 64 rang atau sebesar 44,% dari 70 respnden.

5 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya 5. Karakteristik migran berdasarkan daerah asal Tabel : 6. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Daerah Asal Migran Daerah Asal Sidt p Prsent Madura ,76 Surabaya & Jatim ,8 Jateng ,59 4 Jabar 8,8 5 6 DKI Jakarta Luar Pulau ,5 0 0,54 Sumber: Data Primer (Dilah) Tahun 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran yang paling banyak adalah migran yang berasal dari Surabaya & Jatim (Selain Madura) yaitu sejumlah 6 rang atau sebesar 58,8% dari 70 respnden. 6. Karakteristik migran berdasarkan jenis pekerjaan di daerah asal dan tujuan Tabel : 7. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Jenis Pekerjaan Di Daerah Asal Jenis Peker jaan Prsent Sidt p 94 Tabel : 8. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Jenis Pekerjaan Di Daerah Tujuan Jenis Pekerjaan Sidt p Pengangguran ,4 Petani & Buruh Tani Buruh Bangunan , 4 Pedagang ,89 5 Pegawai egeri ,95 6 ABRI ,89 7 Ibu Rumah ,7 Tangga Sumber: data primer (dilah) 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan status pekerjaan sebagai pengangguran yaitu sejumlah 0 rang atau sebesar,4% dari 70 respnden. Prsent Karyawan Swasta 5 5 4,5 Guru , Pegawai egeri ,68 4 ABRI ,4 5 Wiraswasta Ibu Rumah ,57 Tangga 7 Pelajar ,54 Sumber : data primer (dilah) 0 Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan status pekerjaan sebagai Karyawan Swasta yaitu sejumlah 4 rang atau sebesar,5% dari 70 respnden. 7. Karakteristik migran berdasarkan jumlah pendapatan didaerah asal Tabel : 9. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Jumlah Pendapatan Migran Di Daerah Asal Sidt Bu- Ke- ca- Prsen Pendapatan p lak ma- tan t Ke- Wetatendi Ban- nding >Rp ,49 Rp Rp , <Rp ,0 Sumber: data primer (dilah) 0 Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan jumlah pendapatan <Rp yaitu sejumlah rang atau sebesar 57,0% dari 70 respnden. 8. Karakteristik migran berdasarkan jumlah pendapatan di daerah tujuan Tabel : 0. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Jumlah Pendapatan Di Daerah Tujuan Pendapatan Sidt p Prsent >Rp ,7 Rp Rp , <Rp ,59

6 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya migran masuk tertinggi berdasarkan pendapatan migran pada daerah tujuan di Kenjeran adalah migran dengan jumlah pendapatan antara Rp Rp yaitu sejumlah 4 rang atau sebesar 65,4% dari 70 respnden. 9. Karakteristik migran berdasarakan jumlah pengeluaran Tabel :. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Pengeluaran Sidt p Prsent >Rp ,46 Rp Rp , <Rp ,08 Sumber : data primer (dilah) 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan jumlah pengeluaran antara Rp Rp yaitu sejumlah 0 rang atau sebesar 59,46% dari 70 respnden. Faktr-Faktr Yang Mempengaruhi Migrasi Masuk Di Kenjeran. Faktr pendrng di daerah asal Faktr pendrng adalah faktr yang terdapat di daerah asal yang mempengaruhi seserang untuk melakukan migrasi atau memutuskan untuk menjadi migran, hal ini diakibatkan karena banyaknya faktr negatif di daerah asal. Berikut ini adalah jumlah migran masuk berdasarkan faktr pendrng di daerah asal migran pada tiap kelurahan di Kenjeran yaitu sebagai berikut: Tabel :. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Faktr Pendrng Di Daerah Asal 4 Tidak mempunyai lahan pertanian Lapangan pekerjaan terbatas Penghasilan & Upah yang kecil Ingin wirausaha di Sidt p Faktr Pendrng Prsent , , , daerah tujuan 5 Dinas ,89 Sumber : data primer 0 95 Dari tabel dibawah dapat diketahui bahwa jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan faktr pendrng dari daerah asal karena lapangan pekerjaan terbatas yaitu sejumlah rang atau sebesar,70% dari 70 respnden.. Faktr penarik di daerah tujuan Tabel :. Jumlah Migran Masuk Di Kenjeran Berdasarkan Faktr Penarik Di Daerah Tujuan 4 5 Faktr Penarik Banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia Penghasilan & Upah yang lebih besar Dekat dengan tempat kerja Sudah ada saudara yang lebih dulu tinggal di daerah tujuan Dekat dengan daerah asal Sidt p Prsent 7 5, , , , ,0 Sumber:data primer 0 migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan faktr penarik di daerah tujuan karena banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia yaitu sejumlah rang atau sebesar 5,68% dari 70 respnden. Pla Persebaran Migran Di Kenjeran Tabel :. Persebaran Migran Masuk di Kenjeran Tahun 0 Jumlah Prsen Migran t (%) Masuk 460,86 Sidtp 0 4,78 94, ,6 Jumlah Sumber : data primer 0 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar migran masuk di Kenjeran memilih, yaitu sejumlah 460 rang atau sebesar,86%. Sedangkan daerah yang memiliki jumlah migran masuk terendah adalah, yaitu sejumlah 940 rang atau sebesar,6%. Pembahasan Menurut Sunart (dalam Evi, 00) menyatakan bahwa migrasi erat kaitannyan dengan umur, pendidikan dan pengangguran. Mereka yang bermigrasi meninggalkan daerah asalnya adalah glngan muda antara usia 0-9 tahun, berpendidikan dan sedang mencari pekerjaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk bermigrasi.

7 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran berusia antara 0-4 tahun yaitu sejumlah 8 rang atau sebesar,6%. Hal ini dikarenakan pada usia 0-4tahun tersebut banyak pelaku migran yang ingin memperbaiki taraf kehidupan baik individu maupun keluarganya, sehingga mereka lebih matang dalam memutuskan menjadi pelaku migrasi, karena mereka masih memiliki tenaga yang kuat untuk memutuskan menjadi migran. Untuk migran yang berusia diatas 50 tahun jumlahnya semakin berkurang, karena pada usia tersebut mereka sebagian besar memutuskan untuk menjadi migrasi bukan karena untuk memperbaiki taraf hidup akan tetapi hanya mengikuti keluarga yang bermigrasi. Hasil Penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Ayu Wulan Puspitasari (00), dengan judul Analisis Faktr-Faktr Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler Kabupaten Semarang, yang menggunakan metde analisis statistik Regresi Lgistic dan teknik Binary Lgistic Regressin menggunakan SPSS versi 5.0, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migran berusia antara 0-9 tahun yang merupakan usia prduktif. Dalam memutuskan untuk bermigrasi faktr jenis kelamin sangat mempengaruhi karena mencakup kemampuan fisik. Laki-laki memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat daripada Perempuan. Menurut Ravenstein (Dalam Dasar-dasar Demgrafi, 98) Wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat daripada pria. Hal ini dikarenakan alasan wanita bermigrasi adalah mengikuti suami karena wanita yang bermigrasi kebanyakan adalah sebagai ibu rumah tangga. Migran di Kenjeran jumlahnya yang paling banyak adalah migran dengan jenis kelamin Laki-laki. Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran berjenis kelamin laki-laki yaitu sejumlah 6 rang atau sebesar 6,08%. Hal ini disebabkan karena laki-laki adalah kepala keluarga yang tugasnya adalah bekerja dan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hasil Penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Jk Sants (005), dengan judul Pengaruh Status Ssial Dan Status Migrasi Terhadap Perilaku Knsumsi (Studi Kasus Masyarakat Kta Ygyakarta), yang menggunakan metde analisis prsent dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migrasi adalah laki-laki. Sedangkan, sebagian besar wanita melakukan migrasi dikarenakan mengikurti suami. Status perkawinan merupakan salah satu faktr seserang untuk memutuskan bermigrasi, karena apabila pelaku migrasi berstatus kawin, maka hal yang mendrng mereka untuk bermigrasi adalah karena tuntutan pekerjaan atau bisa juga karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Migran yang paling banyak memutuskan untuk bermigrasi di Kenjeran adalah migran berstatus kawin. Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran berstatus kawin yaitu sejumlah rang atau sebesar 6,97%. Hal ini dikarenakan seserang dengan status kawin memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk memenuhi 96 kebutuhan keluarga daripada seserang dengan status belum kawin. Menurut Ravenstein (Dalam Dasar-dasar Demgrafi, 98) Mtif eknmi adalah drngan utama seserang untuk melakukan migrasi. Apabila seserang sudah berstatus kawin, maka rang tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarganya agar menjadi keluarga yang sejahtera. Hasil penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Jk Sants (005), dengan judul Pengaruh Status Ssial Dan Status Migrasi Terhadap Perilaku Knsumsi (Studi Kasus Masyarakat Kta Ygyakarta), yang menggunakan metde analisis prsent dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migrasi adalah laki-laki dan berstatus kawin. Dikarenakan laki-laki mempunyai tanggung jawab untuk mencari nafkah untuk anggta keluarganya. Menurut Tdar (Dalam Evi, 00), salah satu temuan-temuan yang paling knsisten pada penelitian migrasi adalah adanya krelasi psitif antara tingkat pendidikan yang dicapai dengan kecenderungan untuk bermigrasi, dengan kata lain semakin tinggi pendidikan maka kecenderungan untuk bermigrasi semakin tinggi pula. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pla pemikiran seserang dalam menghadapi masalah. Migrasi Masuk di Kenjeran yang paling banyak adalah migran dengan pendidikan akhir tamat SLTA. migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan tingkat pendidikan tamat SLTA yaitu sejumlah rang atau sebesar 5,95%. Hal ini terjadi karena pelaku migrasi mempunyai anggapan bahwa dengan bermigrasi, banyak tersedia lapangan pekerjaan dengan upah yang lebih besar sehingga mereka melakukan migrasi untuk memperleh kesejahteraan eknmi. Hasil Penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Ayu Wulan Puspitasari (00), dengan judul Analisis Faktr-Faktr Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler Kabupaten Semarang, yang menggunakan metde analisis statistik Regresi Lgistic dan teknik Binary Lgistic Regressin menggunakan SPSS versi 5.0, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migran mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu tamatan SLTA. Menurut Mantra (00) Tujuan utama migran keluar daerahnya pada dasarnya adalah bekerja agar mendapat penghasilan. Masyarakat mempunyai persepsi bahwa suatu jenis pekerjaan dapat memberikan gambaran taraf kehidupan seserang dalam bidang eknmi maupun ssial dalam bermasyarakat. Jenis pekerjaan para migran sebelum memutuskan untuk bermigrasi adalah menjadi pengangguran sejumlah rang atau sebesar 0,00%. Hal ini dikarenakan di daerah asal migran sangat terbatasnya lapangan pekerjaan baik di sektr pertanian maupun nn pertanian. Jenis pekerjaan para migran setelah bermigrasi ke Kenjeran adalah menjadi karyawan swasta. Pekerjaan sebagai karyawan swasta meliputi: buruh bangunan, buruh pabrik, dan berbagai pekerjaan

8 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya diluar sektr pertanian yang dikella leh pihak swasta. Jumlah migran yang menjadi karyawan swasta adalah sebanyak 8 rang atau sebesar,89%. Hal ini dikarenakan para migran yang hanya mempunyai tingkat pendidikan rendah tapi menginginkan gaji yang cukup besar karena perbedaan UMR di daerah asal migran dengan di daerah yang menjadi tujuan migran untuk bermigrasi, yakni Kenjeran yang mempunyai UMK (Upah Minimum Kta) lebih besar. Hasil Penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Elfina Refiani (006), dengan judul Faktr Penyebab Dan Dampak Migrasi Sirkuler Di Daerah Asal, yang menggunakan metde analisis uji chisquare dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migrasi dikarenakan di daerah asal sebagai pengangguran karena di daerah asal lahan pertanian dan lapangan kerja sempit, sedangkan di daerah tujuan mempunyai pekerjaan yang dikarenakan luasnya peluang kerja. Menurut Ravenstein (Dalam Dasar-dasar Demgrafi, 98) Mtif eknmi merupakan drngan utama seserang untuk melakukan migrasi. Jumlah pendapatan seserang merupakan faktr yang paling mempengaruhi seserang untuk melakukan migrasi karena perbedaan jumlah pendapatan di daerah asal dengan di daerah tujuan. Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran pada umumnya adalah migran yang mempunyai penghasilan di daerah asalnya >Rp , yaitu sejumlah rang atau sebesar 57,0% dari 70 respnden. Sedangkan ketika di Kenjeran, jumlah migran masuk tertinggi berdasarkan jumlah pendapatan antara Rp Rp yaitu sejumlah 9 rang atau sebesar 64,59% dari 70 respnden. Hal ini dikarenakan perbedaan Upah Minimum yang berbeda di daerah asal migran dengan di daerah tujuan, dengan perbedaan tersebut merupakan faktr yang mempengaruhi migran untuk bermigrasi ke Kenjeran. Hasil penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Mchammad Henry Kurniawahyudi (007), dengan judul Pengaruh Faktr-Faktr Eknmi Terhadap Tingkat Migrasi Ke Prpinsi DKI Jakarta, yang menggunakan metde analisis panel data dan deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa faktr eknmi sangat berpengaruh terhadap keputusan seserang untuk melakukan migrasi ke daerah lain yang dikarenakan adanya perbedaasn nilai UMR (Upah Minimum Reginal) antara satu prpinsi dengan prpinsi yang lain. Dan juga didukung atau sesuai dengan penelitian yang terdahulu leh Elfina Refiani (006), dengan judul Faktr Penyebab Dan Dampak Migrasi Sirkuler Di Daerah Asal, yang menggunakan metde analisis uji chisquare dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa salah satu dampak dari migrasi adalah meningkatnya pendapatan keluarga atau individu sehingga terjadinya peningkatan tarah hidup pelaku migran. Status eknmi migran dapat diketahui dari jumlah pengeluaran migran untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah pengeluaran seserang berkaitan erat dengan jumlah pendapatan seserang tersebut. 97 Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran berdasarkan jumlah pengeluaran migran adalah migran dengan pengeluran antara Rp Rp yaitu sejumlah 0 rang atau sebesar 59,46% dari 70 respnden. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pendapatan seserang, maka semakin tinggi pula gaya hidup knsumtif rang tersebut. Hasil penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Elvina Refiani (006), dengan judul Faktr Penyebab Dan Dampak Migrasi Sirkuler Di Daerah Asal, yang menggunakan metde analisis uji chisquare dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa salah satu dampak dari migrasi adalah meningkatnya pendapatan keluarga. Menurut Mulyant (98) besarnya anggta rumah tangga merupakan faktr yang sangat penting karena dapat mempengaruhi pla knsumsi dan biaya hidup sehari-hari. Dikarenakan jumlah migran paling banyak di Kenjeran adalah migran dengan jumlah pengeluaran yang sedang, yakni antara Rp Rp , maka hal ini bisa dipengaruhi leh banyaknya migran masuk di Kenjeran yang berstatus kawin. Faktr pendrng adalah faktr yang terdapat di daerah asal yang menyebabkan seserang memutuskan untuk menjadi migran yang diakibatkan karena banyaknya faktr negatif di daerah asal. Banyak faktr yang menyebabkan seserang memilih untuk menjadi migran, diantaranya adalah tidak mempunyai lahan pertanian untuk digarap, dan dikella, terbatasnya lapangan pekerjaan, Penghasilan dan upah gaji yang kecil, serta karena ikatan dinas yang menjadi penyebab seserang untuk bermigrasi. Menurut Everett S. Lee (Dalam Mantra,00) mtivasi utama untuk berpindah adalah mtif eknmi, mtif yang mana berkembang karena adanya ketimpangan eknmi antara berbagai daerah. Berdasarkan perbedaan kndisi tersebut menyebabkan adanya kecenderungan masyarakat meninggalkan daerah asalnya untuk memperbaiki pereknmiannya. Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan faktr pendrng dari daerah asal karena lapangan pekerjaan terbatas yaitu sejumlah rang atau sebesar,70% dari 70 respnden. Hal ini dikarenakan, pada daerah asal migran sangat minim lapangan pekerjaan baik di sektr pertanian maupun nn pertanian. Dengan lapangan pekerjaan yang terbatas, migran bermigrasi dengan tujuan untuk mencari pekerjaan yang lebih beragam sesuai kemampuan migran di daerah tujuan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mencari kesejahteraan eknmi yang lebih layak. Hasil penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Elfina Refiani (006), dengan judul Faktr Penyebab Dan Dampak Migrasi Sirkuler Di Daerah Asal, yang menggunakan metde analisis uji chisquare dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migran dikarenakan leh faktr pendrng dari daerah asal adalah lahan pertanian dan lapangan kerja yang sempit. Dan juga didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Ayu Wulan Puspitasari (00), dengan judul Analisis Faktr- Faktr Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler

9 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya Kabupaten Semarang, yang menggunakan metde analisis statistik Regresi Lgistic dan teknik Binary Lgistic Regressin menggunakan SPSS versi 5.0, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa faktr pendrng seserang untuk melakukan migrasi adalah sebagian besar pelaku migran tidak memiliki pekerjaan di daerah asal alias pengangguran. Faktr penarik adalah faktr yang terdapat di daerah tujuan yang menyebabkan seserang memutuskan menjadi migran yang diakibatkan banyaknya faktr psitif di daerah tujuan. Banyak faktr yang menyebabkan sesrang tertarik menjadi migran di daerah tujuan, diantaranya Banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia, Penghasilan dan upah yang lebih besar, dekat dengan tempat kerja, Sudah ada saudara yang terlebih dahulu tinggal di daerah tujuan, dekat dengan daerah asal migran, atau mungkin harga sewa rumah/ks lebih murah. Menurut Wattie (Dalam Mantra, 00), kepergian seserang meninggalkan tempat tinggalnya menuju ke tempat lain tentu disertai leh adanya satu atau serangkaian alasan. Sebagian besar faktr yang menyebabkan seserang untuk bermigrasi adalah keinginan untuk memperleh taraf hidup yang lebih baik dengan mencari tempat baru yang lebih menguntungkan secara eknmi yaitu di kta. Hal ini merupakan faktr penarik seserang untuk melakukan migrasi ke daerah tujuan yang dengan harapan mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih besar dari daerah asal. Jumlah migran masuk tertinggi di Kenjeran adalah migran dengan faktr penarik di daerah tujuan karena banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia yaitu sejumlah 6 rang atau sebesar 4,05% dari 70 respnden. Hal ini disebabkan karena di daerah tujuan terdapat lebih banyak lapangan pekerjaan daripada di daerah asal migran. Hal ini sesuai dengan faktr pendrng seserang untuk melakukan migrasi yang berdasarkan drngan eknmi yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan eknmi keluarga maupun individu dengan mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak di daerah tujuan. Hasil penelitian ini didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Elvina Refiani (006), dengan judul Faktr Penyebab Dan Dampak Migrasi Sirkuler Di Daerah Asal, yang menggunakan metde analisis uji chisquare dan dijelaskan secara deskripsi, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar faktr penarik bagi seserang untuk melakukan migran di daerah tujuan adalah luasnya peluang kerja dan pendapatan yang lebih tinggi. Dan didukung atau sesuai dengan penelitian terdahulu leh Ayu Wulan Puspitasari (00), dengan judul Analisis Faktr-Faktr Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler Kabupaten Semarang, yang menggunakan metde analisis statistik Regresi Lgistic dan teknik Binary Lgistic Regressin menggunakan SPSS versi 5.0, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pelaku migrasi mempunyai mtif eknmi untuk memperleh pekerjaan dengan upah yang lebih besar di daerah tujuan. Persebaran migran dipengaruhi leh ptensiptensi tiap wilayah yang menjadi faktr penyebab seserang melakukan migrasi ke daerah tersebut. Penduduk akan menyebar mencari lkasi-lkasi yang memiliki ptensi alam maupun ssial yang 98 memberikan banyak peluang. Begitu pula dengan para migran masuk di Kenjeran. Migran masuk di Kenjeran akan memilih daerah-daerah yang memiliki ptensi untuk pemenuhan kebutuhan, baik ptensi alam, ssial, dan eknmi. Sebagian besar migran masuk di Kenjeran memilih, yaitu sejumlah 460 rang atau sebesar,86%. Sedangkan daerah yang memiliki jumlah migran masuk terendah adalah, yaitu sejumlah 940 rang atau sebesar,6%. Hal ini dikarenakan pada terdapat banyak ptensi ssial, eknmi yaitu dekat dengan jalan raya, acessibility sangat bagus, dekat dengan pusat pemerintahan, dan pusat perbelanjaan Sedangkan pada tidak mempunyai ptensi yang cukup bagus seperti yang terdapat di. terletak di kawasan yang paling jauh dari pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, dll. Sedangkan faktr utama yang menyebabkan migran memilih Kenjeran menjadi daerah tujuan migrasi adalah karena murahnya harga sewa / kntrak rumah di Kenjeran yang memang lkasinya lebih jauh dari pusat kta. Jika dibandingkan dengan harga sewa rumah / ks di wilayah pusat kta yang lebih mahal. Letak yang dekat dengan jalan raya, maka sebagian besar migran tersebar di. Dampak migran di Kenjeran secara status eknmi, sudah jelas bahwa adanya perubahan status pengangguran menjadi pekerja terdapat kenaikan yang signifikan. Secara status ssial, dapat dilihat dari interaksi antara migran sebagai pendatang dengan masyarakat sekitar sebagai penduduk asli. Berdasarkan wawancara kepada 0 Ketua RT & RW yang dipilih dari sebagai kelurahan yang paling banyak persebaran migrannya. Sebagian besar migran mempunyai kntribusi yang cukup baik kepada wilayah yang ditempati, dan juga interaksi migran dengan masyarakat sekitar cukup baik. Akan tetapi, sebagian kecil dari migran juga ada yang kurang baik kntribusinya terhadap RT/RW setempat, demikian juga interaksi dengan masyarakat sekitar kurang baik. SIMPULA Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pelaku migran terbanyak berusia antara 0-4 tahun, dimana usia tersebut adalah usia yang matang untuk kawin dan berkeluarga, serta merupakan usia prduktif untuk bekerja. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan status ssial migran, yakni status pekerjaan migran dari pengangguran di daerah asal menjadi karyawan swasta di daerah tujuan, yang artinya perubahan status ssial berpengaruh terhadap status eknmi migran, yaitu terdapat peningkatan pendapatan migran serta peningkatan taraf hidup migran.

10 Dampak Status Ssial Eknmi Terhadap Migrasi Masuk Di Kenjeran Kta Surabaya Persebaran migran, sebagian besar migran tersebar di dan alasan migran memilih Kenjeran sebagai daerah tujuan migrasi adalah harga sewa / kntrak rumah yang lebih murah walaupun letaknya jauh dari tempat kerja migran. Dampak migran di Kenjeran secara status eknmi, sudah jelas bahwa adanya perubahan status pengangguran menjadi pekerja terdapat kenaikan yang signifikan. Secara status ssial, dapat dilihat dari interaksi antara migran sebagai pendatang dengan masyarakat sekitar sebagai penduduk asli. Di sebagai kelurahan yang paling banyak persebaran migrannya, sebagian besar migran mempunyai kntribusi yang cukup baik kepada wilayah yang ditempati, dan juga interaksi migran dengan masyarakat sekitar cukup baik. Akan tetapi, sebagian kecil dari migran juga ada yang kurang baik kntribusinya terhadap RT/RW setempat, demikian juga interaksi dengan masyarakat sekitar kurang baik. Sumardi, Mulyant. 98. Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pkk Dan Perilaku Menyimpang. Jakarta: Rajawali. Tim Penulis, Lembaga Demgrafi FE UI. 98. Dasar-Dasar Demgrafi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas UI. Widayati, Evi. 00. Kajian Tenaga Kerja Indnesia Dari Desa Dalegan Panceng Kabupaten Gresik. Skripsi: Tidak Dipublikasikan. SARA Perlu adanya perhatian lebih terhadap daerah pedesaan dengan meningkatkan pembangunan di berbagai sektr, terutama di sektr perindustrian dengan upah yang memenuhi standar kelayakan hidup, sehingga selain dapat menyerap tenaga kerja di daerah setempat juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu masyarakat tidak perlu keluar daerah untuk mencari pekerjaan. Untuk pemerintah setempat hendaknya memperhatikan arus migrasi yang terjadi di Kenjeran dengan selalu mengawasi jalannya arus migrasi masuk dan juga memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya. DAFTAR PUSTAKA Kurniawahyudi, Mch. Henry Pengaruh Faktr-Faktr Eknmi Terhadap Tingkat Migrasi Ke Prpinsi DKI Jakarta. Skripsi: Tidak Dipublikasikan. Mantra, Ida Bages. 00. Demgrafi Umum Edisi Kedua. Ygyakarta: Pustaka Pelajar. Puspitasari, Ayu Wulan. 00. Analisis Faktr-Faktr Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler Ke Kabupaten Semarang. Skripsi: Tidak Dipublikasikan. Refiani, Elvina Faktr Penyebab Dan Dampak Migrasi Sirkuler Di Daerah Asal. Skripsi: Tidak Dipublikasikan. Sants, Jk Pengaruh Status Ssial Dan Status Migrasi Terhadap Perilaku Knsumsi (Studi Kasus Masyarakat Kta Ygyakarta). Skripsi: Tidak Dipublikasikan. Setiawan, ugraha Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slvin dan Tabel Krejcie- Mrgan Telaah Knsep dan Aplikasinya. Bandung: Universitas Padjajaran. Sudjana Metda Statistika Edisi 6. Bandung: PT. Tarsit. 99

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pada sektr industri di Semarang semakin meningkat seiring dengan perkembangan kta. Salah satunya di Kecamatan Pedurungan, Semarang. Di wilayah ini tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

RSUD Ratu Zalecha, Jl. Menteri Empat, Martapura, Kalimantan Selatan

RSUD Ratu Zalecha, Jl. Menteri Empat, Martapura, Kalimantan Selatan Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktr Risik Kehamilan di Puskesmas Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Tahun 2010 Descriptin f Pregnant Mther s Knwledge Abut

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 N.28/05/63/Tahun XX/4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,05 juta jiwa, berkurang sebanyak 16,2 ribu jiwa dibandingkan 2015. Jumlah pekerja

Lebih terperinci

KAJIAN EKSISTENSI PETANI BESERTA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

KAJIAN EKSISTENSI PETANI BESERTA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO aktr aktr Yang Memparuhi Eksistensi Petani Di Kecamatan Kabupaten Mjkert KAJIA EKSISTESI PETAI BESERTA AKTOR AKTOR YAG MEMPEGARUHI DI KECAMATA TRAWAS KABUPATE MOJOKERTO Mhammad Miftakhul Ulum Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang apabila dikelola dengan baik penduduk dapat menjadi salah satu modal dasar

Lebih terperinci

MINAT SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN BOLABASKET DI SMP NEGERI 2 LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

MINAT SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN BOLABASKET DI SMP NEGERI 2 LENDAH KABUPATEN KULON PROGO Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Blabasket (Ari Prasety) 1 MIAT SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARA BOLABASKET DI SMP EGERI 2 LEDAH KABUPATE KULO PROGO GRADE VIII STUDETS ITEREST TOWARD BASKETBALL TEACHIG

Lebih terperinci

KAJIAN KARAKTERISTIK MIGRAN MASUK DI KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK

KAJIAN KARAKTERISTIK MIGRAN MASUK DI KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK Swara Bhumi Vol. 3 Nomor. 3 tahun 05 KAJIAN KARAKTERISTIK MIGRAN MASUK DI KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK Aries Rieska Mahasiswa S Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU DALAM PENYAPIHAN BALITA USIA KURANG 2 TAHUN DI DESA TANGGALREJO KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU DALAM PENYAPIHAN BALITA USIA KURANG 2 TAHUN DI DESA TANGGALREJO KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK GAMBARA SIKAP IBU DALAM PEYAPIHA BALITA USIA KURAG TAHU DI DESA TAGGALREJO KECAMATA MOJOAGUG KABUPATE JOMBAG ia andini A, Yulichati,Mnika sawitri Prgram Studi S Keperawatan STIKES Pemkab Jmbang Prgram

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Summary FAKTOR- FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KUJUGA ATEATAL CARE DI PUSKESMAS MOGOLATO KECAMATA TELAGA KABUPATE GOROTALO TAHU 03 Rabi atul Adawiyah Su ng IM 84409063 Prgram Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan

Lebih terperinci

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 Nurmeitama Indah Wiladatika, Yarmaidi*, Edy Haryono** Abstract

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017 N.29/ 05 / 63 / Th XXI/ 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,15 juta rang, terjadi penambahan sebesar 100,18 ribu rang dibanding 2016. Jumlah

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan

Lebih terperinci

MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh

MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh K. Yunitha Aprillia Ida Bagus Made Astawa, I Gede Astra Wesnawa *) Jurusan Pendidikan Geografi,Undiksha Singaraja

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN Rizki Amalia 2, Anjarwati 3 INTISARI

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN Rizki Amalia 2, Anjarwati 3 INTISARI KARAKTERISTIK IBU HAMIL YAG MEMERIKSAKA KEHAMILAYA DI PUSKESMAS PLERET BATUL YOGYAKARTA TAHU 2009 1 Rizki Amalia 2, Anjarwati 3 ITISARI Kesehatan ibu dan anak selama masa kehamilan sangat berperan penting

Lebih terperinci

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015 N.31 / 05 / 63 / Th XIX/ 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,07 juta rang, terjadi penambahan sebesar 50,7 ribu rang dibanding Februari

Lebih terperinci

OPINI PUBLIK KAUM IBU TENTANG WANITA BEKERJA DI BIDANG PERHOTELAN. Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1

OPINI PUBLIK KAUM IBU TENTANG WANITA BEKERJA DI BIDANG PERHOTELAN. Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 OPII PUBLIK KAUM IBU TETAG WAITA BEKERJA DI BIDAG PERHOTELA Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1 1 Email: rehia_kibarus@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

GAMBARAN POLA PEMBERIAN ASI PADA BAYI DI MUARA DUA KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2016

GAMBARAN POLA PEMBERIAN ASI PADA BAYI DI MUARA DUA KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2016 GAMBARA POLA PEMBERIA PADA BAYI DI MUARA DUA KECAMATA PEMULUTA KABUPATE OGA ILIR TAHU 2016 Oleh : Arly Febrianti, S.Kep, M.Kes Akper Kesdam II / SWJ ABSTRAK merupakan makanan yang sempurna bagi bayi. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi BAB 1 PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan daerah yaitu mencari kenaikan pendapatan perkapita yang relatif cepat, ketersediaan kesempatan kerja yang luas, distribusi pendapatan yang merata,

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 April 2017 ISSN :

Volume 3 No. 1 April 2017 ISSN : Vlume 3. 1 April 2017 ISS : 2089-4228 HUBUGA TIGKAT PEGETAHUA DEGA KEPUTUSA MEJADI AKSEPTOR KELUARGA BERECAA PADA PASAGA USIA SUBUR DI DUSU TAMBAK BAYA, BABARSARI, YOGYAKARTA Siska 1), Siti Uswatun Chasanah

Lebih terperinci

PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR

PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR Rianita Omega Rares Jachim N.K Dumais Charles R. Ngangi Nrtje M. Benu ABSTRACT

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MENYADAP PINUS DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) GOMBONG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MENYADAP PINUS DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) GOMBONG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MENYADAP PINUS DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) GOMBONG Factrs that Influence Farmers t Tap Pine in KHDTK Gmbng S. Andy Cahyn 1) Balai Penelitian Kehutanan

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PADA HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PADA HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 PERAA KOMUIKASI ITERPERSOAL DALAM MEYELESAIKA KOFLIK PADA HUBUGA PERSAHABATA REMAJA Muhammad Alfikri 1, Abedneg Edy Suranta Tarigan 2 1 Email: muhammad_alfikri@yah.c.id

Lebih terperinci

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI Nama Peneliti : Ir. Achmad Farid Wadjdi, MM Dra. Aries Setyani, M.Si Santi Andriany,

Lebih terperinci

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo Tabel 3.1. Kndisi Peruntukan Lahan Kawasan Priritas Kelurahan Tenil 3.1. Kndisi Peruntukan Lahan Peruntukan lahan di Kelurahan Tenil sebagian besar masih di dminasi leh semak/belukar yaitu sekitar 136,91

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metde merupakan salah satu faktr yang sangat penting, karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi leh benar tidaknya serang peneliti dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

DESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 DESKRIPSI KIERJA GURU BIOLOGI YAG TELAH SERTIFIKASI DA YAG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATA TAMBUSAI TAHU PEMBELAJARA 0/0 ) Melisa Sri Berliana, urul Afifah ) Ety Meirina Brahmana ) Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ppulasi, Sampel, dan Data 3.1.1. Ppulasi Ppulasi adalah sebuah wilayah atau tempat bjek atau subjek yang diteliti, seperti rang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Definisi Judul

BAB I. 1.1 Definisi Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Judul Pasar : Tempat berlangsungnya transaksi jual beli barang dengan berbagai macam item, dan berjumlah banyak. Ikan knsumsi : Hewan yang hidup di air, baik di air tawar

Lebih terperinci

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2028 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2028 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Issue yang sedang hangat menjadi pembicaraan adalah rencana pemindahan aktivitas pelabuhan laut khusus penumpang lintas Semarang - Kumai pada Pelabuhan Tanjung Emas.Tanjung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lkasi wilayah studi dalam penelitian ini secara fisik terletak dalam sistem DAS Law. Dalam penelitian ini batasan yang digunakan adalah batasan

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG TKI DARI DESA DALEGAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK KE MALAYSIA

KAJIAN TENTANG TKI DARI DESA DALEGAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK KE MALAYSIA KAJIAN TENTANG TKI DARI DESA DALEGAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK KE MALAYSIA Zahrotul Khumairoh Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, emmy.azzahro@yahoo.com Kuspriyanto Dosen Pembimbing Mahasiswa Abstrak

Lebih terperinci

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI SIRKULASI TERMINAL ANGKUTAN PERKOTAAN DI TERMINAL BUS MANGKANG

EVALUASI EFISIENSI SIRKULASI TERMINAL ANGKUTAN PERKOTAAN DI TERMINAL BUS MANGKANG Makalah Seminar Tugas Akhir EVALUASI EFISIESI SIRKULASI TERMIAL AGKUTA PERKOTAA DI TERMIAL BUS MAGKAG Suis Ogeswartmal Agusvan Syarif Bambang Riant Supriyn Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Ardi Palin A. L. E. Rumayar, Lintng E. Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Moh. Taufiq Fudloli *) & Sukidin **) Abstract: Working age population is the population

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi Kmpensasi Definitin hmas H. Stne : Cmpensatin is any frm f payment t emplyees fr wrk they prvide t their emplyer Kmpensasi adalah segala bentuk pembayaran kepada karyawan karena pekerjaan yang dia telah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA IMPLEMETASI KOOPERATIF GI UTUK MEIGKATKA AKTIVITAS DA HASIL BELAJAR PASSIG SEPAK BOLA Oleh Made Arya Suardika PEJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MIGRASI SIRKULER DI KOTA AMBON (Studi Kasus : Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon)

STUDI TENTANG MIGRASI SIRKULER DI KOTA AMBON (Studi Kasus : Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon) STUDI TENTANG MIGRASI SIRKULER DI KOTA AMBON (Studi Kasus : Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon) Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian Universitas Pattimura ABSTRACT The objectives of this research

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh:

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh: UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh: GIBSON SIHOMBING, SE., MMl A. PENDAHULUAN Definisi upah menurut UU N. 13/2003: IJpah adatah hak pekerja/buruh yang dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data. Menurut Neuman (2000, pp.33-37), metode pengumpulan data yang sifatnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data. Menurut Neuman (2000, pp.33-37), metode pengumpulan data yang sifatnya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Menurut Neuman (2000, pp.33-37), metde pengumpulan data yang sifatnya kuantitatif dapat dibedakan menjadi empat yaitu : l. Experiment (percbaan), menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. a. Berdasarkan jenis kelamin, responden yang menyatakan bahwa figur Tri

BAB VI PENUTUP. a. Berdasarkan jenis kelamin, responden yang menyatakan bahwa figur Tri BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Pemaparan yang telah disajikan mulai pembahasan pertama hingga akhir, bertujuan untuk menjawab ketiga rumusan masalah yang telah dikemukakan pada awal pembahasan. Adapun jawaban

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 2, No 1, Januari 2015 Halaman 1-12 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian

Lebih terperinci

GAMBARAN KARAKTERISTIK TUMBUH KEMBANG (TUMBANG) ANAK BALITA DI POSYANDU MELATI RT 009/RW 03 DESA MUNCUL KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG SELATAN

GAMBARAN KARAKTERISTIK TUMBUH KEMBANG (TUMBANG) ANAK BALITA DI POSYANDU MELATI RT 009/RW 03 DESA MUNCUL KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG SELATAN GAMBARA KARAKTERISTIK TUMBUH KEMBAG (TUMBAG) AAK BALITA DI POSYADU MELATI RT 9/RW DESA MUCUL KECAMATA SETU KOTA TAGERAG SELATA 16 IDA LISTIAA ABSTRAK Pendahuluan. Perkembangan adalah bertambahnya struktur

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Fitur Pemeringkatan ICRA Indnesia Maret 2014 Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Tinjauan sekilas Industri real estate memiliki tingkat vlatilitas dan siklus yang tinggi dan kinerjanya

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar merupakan bagian terpenting dalam kegiatan eknmi dan kesejahteraan masyarakat. Pasar adalah wadah dimana penjual atau pembeli dapat langsung bertemu secara fisik.

Lebih terperinci

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU Secara umum, rumahtangga miskin di Desa Banjarwaru dapat dikatakan homogen. Hal ini terlihat dari karakteristik individu dan rumahtangganya. Hasil tersebut

Lebih terperinci

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MIGRAN BERMIGRASI KE KECAMATAN BANTARGEBANG KO TA BEKASI

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MIGRAN BERMIGRASI KE KECAMATAN BANTARGEBANG KO TA BEKASI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Migrasi adalah salah satu fenomena penduduk yang dipelajari dalam studi geografi. Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor dasar yang mepengaruhi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Migrasi 1. Pengertian Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah tujuan dengan maksud menetap. Sedangkan migrasi sirkuler ialah gerak penduduk

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari ) Prsiding Seminar Nasinal Manajemen Teknlgi III Prgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan 41 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia dan merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi

Lebih terperinci

MENILAI TINGKAT KERAGAMAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAMe BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG

MENILAI TINGKAT KERAGAMAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAMe BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG MEILAI TIGKAT KERAGAMA RUAG PUBLIK PADA TAMA IMAMe BOJOL DI KOTA PADAG SEBAGAI MASUKA DALAM PERBAIKA KUALITAS RUAG Oleh : Erit Zaky Aljsha 1), Tmi Eriawan 2) dan Hamdi ur 3) 1) Mahasiswa Jurusan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, tingkat pendapatan yang rendah dan lain sebagainya. Dimana

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit Pegawai Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan kepada PNS, POLRI, atau TNI. Dengan kebijaksanaan bank, pegawai swasta pada instansi tertentu

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI SALAK DI DESA TINJOMAN LAMA KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU KOTA PADANGSIDEMPUAN

TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI SALAK DI DESA TINJOMAN LAMA KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU KOTA PADANGSIDEMPUAN TIGKAT KESEJAHTERAA PETAI SALAK DI DESA TIJOMA LAMA KECAMATA PADAGSIDIMPUA HUTAIMBARU KOTA PADAGSIDEMPUA by KHOIRUISA PASARIBU Email: Khirunnisapasaribu@yah.cm Lecture: Dra. Indrawati, M.Si Jurusan Ssilgi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI DESA TARAI BANGUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG TAHUN 2015

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI DESA TARAI BANGUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG TAHUN 2015 PEGETAHUA WAITA USIA SUBUR TETAG KAKER SERVIKS DI DESA TARAI BAGU WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAG TAHU 2015 Endang Mayasari Dsen STIKes Tku Tambusai Riau, Indnesia Abstract Wrldwide, abut 500,000 wmen are

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI BORDIR/SULAMAN DI KOTA PEKANBARU

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI BORDIR/SULAMAN DI KOTA PEKANBARU PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI BORDIR/SULAMAN DI KOTA PEKANBARU Oleh : Rezzy Andriani Pembimbing : Mardiana dan Deny Setiawan Faculty f Ecnmics Riau Univesity, Pekanbaru, Indnesia Email :rezzyandriani@yah.cm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu dampak dari adanya krisis ekonomi adalah melonjaknya angka pengangguran. Belum pulihnya perekonomian dan timpangnya perkembangan suatu wilayah

Lebih terperinci

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015, Kajian Mral dan Kewarganegaraan. Vlume 02 mr 03 Tahun 2015, 636-650 IMPLEMETASI KURIKULUM 2013 PADA KELOMPOK MATA PELAJARA ORMATIF DI SEKOLAH MEEGAH KEJURUA EGERI 2 GAWI Aris Sants 11040254049 (PPKn, FIS,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 130 ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 Vina Shofia Nur Mala 1, Bambang Suyadi 1, Retna

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER 1 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER THE LABOR FORCE PARTICIPATION RATE OF POOR IN RT.01 RW.06 TEGAL GEDE VILLAGE

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KURNIA PEKANBARU

MOTIVASI BELAJAR MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KURNIA PEKANBARU 1 MOTIVASI BELAJAR MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KURNIA PEKANBARU Yuniarti 1, Wusn Indart 2, Enda Puspitasari 3 ABSTRACT Yuniarti, 0805120697. Learning Mtivatin T Recgnize

Lebih terperinci

3.3. TAHAP METODE PENGUMPULAN DATA

3.3. TAHAP METODE PENGUMPULAN DATA BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Tahapan pekerjaan merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan guna mencapai tujuan yang direncanakan. Dalam perencanaan ini tahapantahapan yang diambil meliputi

Lebih terperinci

Mobilitas Penduduk II

Mobilitas Penduduk II Mobilitas Penduduk II Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Sumber Data Mobilitas Penduduk Sumber data mobilitas penduduk Sensus penduduk disini diperoleh data yang lengkap Namun

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2)

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2) STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2) Pendahuluan Secara umum aktivitas pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam Vl II (2), 2010 ISSN : 2085-3858 Perbedaan Besaran Piutang Tunggakan Listrik Sebelum dan Sesudah Kenaikan Tarif Listrik Batam : Sebuah Tpik Tugas Akhir Prgram Studi Akuntansi di Pliteknik Batam Bambang

Lebih terperinci

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Ufik Taufik (ochenkgrabes@yahoo.co.id) H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sangat penting guna untuk merancang penelitian yang akan dilakukan peneliti. Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

BAB II. DATA dan ANALISA

BAB II. DATA dan ANALISA 4 BAB II DATA dan ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data dan segala infrmasi yang dibutuhkan untuk mendukung Tugas akhir ini diperleh dari : 1. Hasil survey dan pengamatan langsung di lapangan 2. Hasil pembagian

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 4 (1) (2015) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP REMITANSI PEDAGANG WARUNG MAKAN

Lebih terperinci

PENGARUH DESA WISATAA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kelurahan Kandri Semarang)

PENGARUH DESA WISATAA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kelurahan Kandri Semarang) Jurnal Teknik PWK Vlume 3 Nmr 4 2014 Online : http://ejurnal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk PENGARUH DESA WISATAA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING PEIGKATA PEMAHAMA PERA PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPA KEMERDEKAA IDOESIA MELALUI TEKIK KACIG GEMERICIG Septia Umun KL, Amir, A.Dakir PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:

Lebih terperinci

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATIO, Vl. 8. Oktber 2016, 57-64 KOMPARASI KOMPETESI IPA SISWA ATARA MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE THIK-PAIR-SHARE (TPS) DEGA SOWBALL THROWIG PADA KELAS VII SMP 11 PADAG Yana Ramadhani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gatot (1999), ekowisata mulai menjadi isu nasional di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gatot (1999), ekowisata mulai menjadi isu nasional di Indonesia 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekwisata 2.1.1 Perkembangan Ekwisata di Indnesia Menurut Gatt (1999), ekwisata mulai menjadi isu nasinal di Indnesia semenjak Seminar dan Lkakarya (Semilka) Nasinal yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI INTERNET TERHADAP POLA PERILAKU ANAK DI BAWAH 17 TAHUN. Syafruddin Ritonga 1, Wira Andhika 2

PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI INTERNET TERHADAP POLA PERILAKU ANAK DI BAWAH 17 TAHUN. Syafruddin Ritonga 1, Wira Andhika 2 PEGARUH MEDIA KOMUIKASI ITERET TERHADAP POLA PERILAKU AAK DI BAWAH 1 TAHU Syafruddin Ritnga 1, Wira Andhika 2 1 Email: syafruddin.ritnga@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL

Lebih terperinci

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK 1 ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK Nanik Oktavia ¹, Trisnaningsih ², Zulkarnain ³ This study aimed to determine the effect of education

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sebagai investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sebagai investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sebagai investasi jangka panjang. Kesehatan yang baik biasanya bermulai dari pla makan dan pla hidup yang sudah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA SUPIR ANGKUT BATUBARA DI KECAMATAN MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Khodijah, Program Studi

Lebih terperinci

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PERKAWINAN USIA DINI REMAJA PUTRI DI DESA TLOGOPUCANG DAN DESA CARUBAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG THE CORRELATION OF PARENTS SOCIAL ECONOMIC

Lebih terperinci

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang PERANAN SEKTOR KEHUTANAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN PROVINSI SUMATERA BARAT 1) Oleh : Nur Arifatul Ulya 2) ABSTRAK Prvinsi Sumatera Barat merupakan salah satu prvinsi di Pulau Sumatera yang memiliki kawasan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Prfile Respnden 3.1.1 Sejarah Singkat Banyaknya anak-anak usia seklah dan anak-anak putus seklah pada awal pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966, dan pengalaman selama

Lebih terperinci

PEMANFAATAN REMITAN RUMAH TANGGA MIGRAN DI DESA LAMUK KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO

PEMANFAATAN REMITAN RUMAH TANGGA MIGRAN DI DESA LAMUK KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO PEMANFAATAN REMITAN RUMAH TANGGA MIGRAN DI DESA LAMUK KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO THE REMITTANCE UTILIZATION OF MIGRANT HOUSEHOLDS IN LAMUK REGION KALIKAJAR DISTRICT WONOSOBO REGENCY Oleh :Fatmawati,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knsep ekwisata pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable develpment). Pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas

Lebih terperinci