KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA SURAT KABAR HARIAN LOKAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA SURAT KABAR HARIAN LOKAL"

Transkripsi

1 KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Kesenjangan Kepuasan Dalam Membaca Rubrik Berita di Surat Kabar Solopos dan Surat Kabar Joglosemar di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS Angkatan ) Dhany Dimas Oktriyanto Mursito BM Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract One of the mass media used to obtain information is the newspaper. The Newspapers over the years has developed quite rapidly. The scope of the newspapers also developed. Currently, the newspaper is be present in the regional. Several the local daily newspaper in Surakarta, there are two local newspapers become people's favorite. The local newspapers is a Solopos and Joglosemar. Both of them is competitive each other for presenting the information in the news rubric. Therefore this researchaim to describe of the satisfaction discrepancy between satisfaction expected (gratifications sought/gs) and satisfaction obtained (gratifications obtained/go). Not only that, but also to know how patterns of media usage (media use) by the respondents. Media in question is Solopos and Joglosemar newspaper. This research is descriptive quantitative research, which uses use and gratifications theory and survey method. The research data obtained by distributing questionnaires to the respondents. The respondents are student of Department of Communications Science S1 Reguler of FISIP UNS after reading Solopos and Joglosemar Newspapers. Then, data from the questionnaire were taken into the coding sheet manually and then interpreted. To know the satisfaction discrepancy was calculated by using the discrepancy formula from Palmgreen. The discrepancy formula is then operationalized by using cross tabulation, in which the item in the GS are crossed with the item in the GO. 1

2 The research data results showed that the majority of the respondents stated want to look for all kinds of the requirements offered by Solopos and Joglosemar newspapers or level the satisfaction expected (GS) is high. While the satisfaction obtained (GO), show that the both a newspapers be able fulfill the requirements respondents. In case of media use, a Solopos newspaper more get the attention of respondents than a Joglosemar newspaper. But, the level attention of respondents to both a daily newspapers are include in medium category generally. The result of discrepancy calculation, show that a Solopos newspaper is better in terms of fulfill the requirements respondents than a Joglosemar newspaper. This is indicated by the level of satisfaction discrepancy a Solopos newspaper is smaller than the level of satisfaction discrepancy a Joglosemar newspaper. Keywords: mass media, newspapers, local newspapers, news rubric. Pendahuluan Salah satu perantara manusia untuk memperoleh informasi ialah melalui media massa. Perkembangan media massa terus berlanjut dan definisi media juga dari waktu ke waktu terus berkembang. Perkembangan ini sesuai dengan perkembangan teknologi, sosial politik, dan persepsi masyarakat terhadap media (McQuail, 2002: 10). Perkembangan ini juga dilakukan oleh media cetak, salah satu produk dari media massa. Disisi lain, kadang kala media massa hanya melihat kebutuhan pasar saja, tidak melihat kebutuhan khalayak secara khusus. Sehingga membuat media massa tidak lagi melaksanakan fungsinya. Hal ini menyebabkan khalayak menjadi pasif akan sebuah informasi yang bermutu. Fenomena tentang khalayak pasif contohnya ialah fenomena Invasion of Mars. Pada situasi ini, khalayak menjadi pasif karena khalayak tidak bisa menangkal dampak dari pesan media yang mereka konsumsi. Namun, seiring dengan perkembangan masyarakat ke arah masyarakat yang modern dan perkembangan teknologi, fenomena khalayak pasif sudah sangat jarang terjadi dan masyarakat kini bergeser ke arah khalayak yang aktif. Fenomena khalayak aktif telah terjadi pada awal tahun Ialah fenomena suara dengungan alam menyerupai suara terompet yang terdengar dari langit di berbagai belahan dunia. Namun, fenomena tersebut tidak menyebabkan 2

3 keresahan dan kepanikan karena khalayak dapat menangkal dampak negatif dari pesan media. Kini khalayak menjadi aktif dalam mencari informasi dari berbagai media massa mengenai sebuah fenomena. Khalayak menjadi aktif dalam mencari dan menemukan informasi sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka. Produk media massa yang saat ini masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia ialah surat kabar. Menurut Serikat Penerbit Surat Kabar Indonesia (SPS), pada bulan September tahun 2010 diketahui 60% masyarakat Indonesia masih mempercayakan surat kabar sebagai sumber informasi utama mereka. Dengan masih tingginya persentase masyarakat Indonesia yang masih menggunakan surat kabar, maka semakin banyak surat kabar yang terbit di Indonesia. Menurut situs bbc.co.uk, jumlah surat kabar yang terbit di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 terdapat 251 penerbitan, lalu di tahun 2007 ada 269 penerbitan, dan tahun 2008 ada 290 penerbitan. Dewan Pers menambahkan ada peningkatan pada tahun 2014, yaitu sebanyak 567 penerbitan. Jumlah tersebut naik sebanyak 158 penerbitan dibanding tahun 2013 yang berada pada jumlah 409 penerbitan. Surat kabar memiliki keunggulan yaitu mudah diperoleh, harganya lebih terjangkau, ulasan informasi yang termuat lebih jelas dan lebih mendalam dibanding media cetak lain, dan tetap menjunjung kredibelitas. Selain itu, surat kabar juga memiliki karakteristik yang berbeda. Bila berdasarkan cakupan wilayah beritanya, surat kabar dapat dibedakan menjadi surat kabar lokal dan surat kabar nasional. Dengan memanfaatkan kedekatan emosional dan semakin dinamisnya perkembangan masyarakat di daerah, surat kabar lokal kini mengalami pertumbuhan cukup pesat. Surat kabar lokal menjadi salah satu altenatif bagi masyarakat yang sedang mencari informasi ataupun peristiwa yang sedang terjadi didaerahnya yang tak terliput oleh surat kabar nasional. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui kesenjangan kepuasan pembaca rubrik berita pada surat kabar lokal di kota Surakarta, yaitu surat kabar Solopos dan Joglosemar. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler angkatan FISIP UNS, 3

4 alasannya karena mereka telah mempelajari ilmu-ilmu di bidang komunikasi massa sehingga penulis menganggap mereka lebih mencermati mengenai informasi berita di surat kabar harian. Perumusan Masalah a. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan terhadap rubrik berita yang terdapat pada surat kabar Solopos dan Joglosemar? b. Bagaimana pola penggunaan media surat kabar harian (Media Use) yaitu surat kabar Solopos dan Joglosemar di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan ? c. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan terhadap rubrik berita yang terdapat pada surat kabar Solopos dan Joglosemar? d. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) yang diperoleh mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan setelah membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar? Tujuan a. Mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan terhadap rubrik berita yang terdapat pada surat kabar Solopos dan Joglosemar. b. Mengetahui pola penggunaan media (Media Use) surat kabar harian yaitu surat kabar Solopos dan Joglosemar di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan c. Mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan terhadap rubrik berita yang terdapat pada surat kabar Solopos dan Joglosemar. 4

5 d. Mengetahui seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) yang diperoleh mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan setelah membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar. Tinjauan Pustaka a. Komunikasi Pengertian komunikasi ialah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal (Mulyana, 2005: 3). Harold Lasswell menambahkan definisi komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? (Mulyana, 2005: 69). Berdasarkan definisi Lasswell, ada lima unsur yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah sebuah proses pengelolaan pesan (verbal atau non verbal) yang dikirim komunikator kepada komunikan melalui saluran atau media. Dari proses ini menimbulkan efek berupa balasan atau feedback, sehingga dapat tercipta sebuah gagasan atau ide. Menurut Denis McQuail, komunikasi memiliki enam bentuk, yaitu komunikasi intrapribadi (komunikasi dalam diri seseorang), komunikasi antarpribadi (komunikasi antar dua orang pribadi), komunikasi dalam kelompok (komunikasi antar satu orang dengan beberapa orang), komunikasi antar kelompok (komunikasi antar satu kelompok dengan kelompok lain), komunikasi organisasi (komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam sebuah organisasi), dan komunikasi massa (komunikasi dengan banyak orang yang menggunakan alat media massa). Bila dilihat lebih dalam, komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya. Perbedaannya adalah hanya komunikasi massa yang menggunakan media massa sebagai perantara untuk berkomunikasi. 5

6 b. Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 1994: 187). Konsep dari komunikasi massa ialah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience (Sendjaja, 2002: 21). Oleh karena itu komunikasi massa berhubungan erat dengan media massa. c. Media Massa Cetak Media massa cetak meliputi seluruh barang cetakan termasuk buku. Namun dalam perkembangannya, media cetak lebih mengerucut kearah surat kabar, majalah, dan tabloid. Ketiganya dipilih karena lebih memiliki banyak kesamaan dengan komunikasi massa. Produk media massa cetak yang sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat ialah surat kabar. Surat kabar ialah media cetak yang diterbitkan secara berkala berupa lembaran-lembaran kertas yang relatif lebar dan tidak dijilid (Wiryawan, 2007: 62). Beberapa keunggulan yang terdapat di media massa cetak surat kabar membuat media massa ini memiliki pelanggan tetap untuk terus mengkonsumsi informasi didalamnya. Karena informasi yang tersaji dalam surat kabar adalah faktual dan hal yang nyata, bukan fiksi atau khayalan. Surat kabar juga selalu mengutamakan isi informasi yang baru. Sehingga surat kabar selalu terbit secara berkala. Dan pada setiap penerbitan, isi informasi yang disajikan selalu berbeda dari hari ke hari. Surat kabar memiliki beberapa rubrik. Rubrik menjadi pemisah antara jenis-jenis berita yang terdapat dalam setiap penerbitan surat kabar. Setiap rubrik berisi tulisan-tulisan mengenai suatu aspek tertentu, bersifat informasi lebih mendalam, dan komprehensif. 6

7 Rubrik dalam surat kabar, majalah, dan media massa cetak lainnya terdiri dari beberapa komponen. Komponen ini sering disebut dengan garis besar dari isi rubrik. Ketiga komponen tersebut meliputi: pemberitaan (berita), pandangan atau pendapat (opini), dan periklanan (iklan) (Djuroto, 2000: 45). Jenis-jenis rubrik ini yang merupakan jenis rubrik yang sering dijumpai pada berbagai jenis media massa cetak. d. Khalayak (Audience) Definisi khalayak (audience) merupakan sekumpulan penonton drama, permainan, dan tontonan. Namun, setelah perkembangan komunikasi massa, saat ini khalayak lebih diartikan sebagai penerima dari pesan-pesan media massa. Khalayak mulai lebih diteliti seiring dengan penelitian mengenai efek komunikasi massa. Pada awal penelitian, khalayak selalu dianggap pasif. Khalayak yang pasif ini dapat diteliti dengan teori Peluru atau teori Jarum Suntik. Pada tahun 1940, Herta Herzog, Paul Lazarsfeld dan Frank Stanton memulai penelitian aktifitas khalayak dan kepuasan khalayak. Hal ini yang melatarbelakangi munculnya konsep khalayak aktif. e. Teori Uses and Gratifications Teori ini memandang media memberikan efek yang terbatas kepada khalayak. Khayalak mempunyai kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap media yang mereka konsumsi, karena media disini memiliki kemampuan yang terbatas untuk mempengaruhi perilaku dan cara pandang khalayak. Teori ini menjelaskan apa saja yang dilakukan oleh khalayak terhadap media, bukan sebaliknya. Khalayak dalam teori ini dianggap aktif menggunakan atau mengkonsumsi media untuk kebutuhannya dalam mencari informasi. Teori Uses and Gratifications pertama kali dikenalkan oleh Jay G. Blumler, Michael Gurevitch dan Elihu Katz pada tahun Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan berkembangnya media massa, teori ini 7

8 mengalami perkembangan. Sehingga kini terdapat beberapa model teori Uses and Gratifications yang sudah dikenal secara luas. Namun, Teori Uses and Gratifications model dari Palmgreen yang paling sesuai untuk meneliti sebuah kesenjangan kepuasan. a) Model dari Palmgreen Model dari Palmgreen yang paling banyak dipakai untuk penelitian mengenai kesenjangan kepuasan. Palmgreen membuat sebuah model yang berguna untuk mengukur kesenjangan (discrepancy) antara kepuasan yang diharapkan (gratification sought) dengan kepuasan yang diperoleh (gratification obtained). Kepuasan yang diharapkan (gratification sought/gs) adalah kepuasan yang khalayak inginkan atau harapkan jika ia menggunakan media massa tertentu. Dan Kepuasan yang diperoleh (gratification obtained/go) adalah kepuasan yang diperoleh oleh khalayak setelah ia menggunakan media massa tersebut. Kemudian dalam hal yang menyangkut GS, dianggap tidak ada perbedaan antara bentuk dan jenis media massa yang satu dengan yang lain. GS lebih banyak dipengaruhi oleh harapan-harapan khalayak yang diabstraksikan dari pengalamannya dengan berbagai bentuk dan jenis media massa. Lalu dalam GO, preferensi materi favorit yang disajikan media massa tertentu dianggap tidak memiliki perbedaan bagi individu satu dengan yang lain. Model GS-GO Palmgreen ini didasarkan pada teori nilai dan harapan (expectancy and value theory). Teori ini menjelaskan awal pencarian kepuasan khalayak berasal dari kepercayaan terhadap media dan evaluasi khalayak berdasarkan pengalaman menggunakan media yang akan membawa khalayak kepada harapan-harapan yakni pencarian kepuasan. Karena adanya harapan dan kebutuhan yang ingin dicari maka mendorong khalayak untuk menggunakan media tersebut. Kemudian khalayak akan mencari kepuasan yang didapat dari media. Disaat khalayak memilih media, khalayak akan memilih media mana yang dapat 8

9 memuaskan kebutuhannya. Jika sesuai dengan tingkat kepuasan khalayak, maka khalayak akan mempertahankan media itu. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan tingkat kepuasan khalayak, maka khalayak akan mencari media yang lain. Metodologi Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications model dari Palmgreen. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif artinya hanya akan menjabarkan situasi dan peristiwa serta melukiskan variabelvariabel satu demi satu. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2001: 24). Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2006: 36). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah sampel dari mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan sebanyak 67 orang. Besarnya sampel dalam penelitian ini diukur dengan rumus yang dikemukakan oleh Taro Yamane. Kemudian metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak distratifikasi (Stratified Random Sampling). Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2010: 64). Teknis analisis data menggunakan rumus discrepancy. Setelah data terkumpul, langkah pertama adalah dengan mengkoding data. Data yang telah dikumpulkan lalu disederhanakan dengan cara membuat bentuk kode secara manual, yang biasa disebut dengan istilah coding sheet. Langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data dan kemudian diintrepretasikan. Statistik yang digunakan untuk mengukur kesenjangan kepuasan menggunakan rumus discrepancy yang telah disampaikan oleh Palmgreen, yaitu sebagai berikut: 9

10 Keterangan: D : Discrepancy n : Jumlah sampel i : Kepuasan yang diharapkan (GS) j : Kepuasan yang diperoleh (GO) Sajian dan Analisis Data a. Gratifications Sought Gratifications sought berguna untuk mengukur seberapa jauh kepuasan yang diharapkan atau diinginkan responden yang dapat dipenuhi kepuasannnya dengan cara membaca surat kabar harian. Jenis-jenis kebutuhan yang diharapkan kepuasannya tersebut dijabarkan dalam sepuluh item pernyataan. Masing-masing pernyataan disediakan sembilan skala yang dapat dipilih responden. Sembilan skala tersebut adalah skor yang akan dipilih responden untuk menunjukkan seberapa penting kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan atau dicari pemuasannya melalui media massa. Sangat Penting Sangat Tidak Penting Berikut adalah gambaran kebutuhan apa saja yang diharapkan kepuasannya oleh responden dari rubrik berita di surat kabar harian. Gambaran ini berupa tabel yang memuat secara lengkap rincian tentang kebutuhan kesepuluh item gratifications sought tersebut. 10

11 No Kebutuhan Untuk mengetahui informasi berita dari berbagai dunia secara luas (berita internasional) Untuk mengetahui informasi lebih mendalam (indepth information) dari berbagai peristiwa yang berkaitan dengan masyarakat sekitar (berita lokal) Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat sekitar Untuk menambah kepercayaan diri Untuk mendapatkan bahan obrolan atau perbincangan Agar dapat memberikan informasi Tabel 1 Jenis-Jenis Kebutuhan Gratifications Sought Sangat Penting Sangat Tidak Penting F % F % F % F % F % F % F % F % F % 6 9% 15 22% 16 24% 13 19% 13 19% 2 3% 2 3% % 17 25% 22 33% 10 15% 8 12% 2 3% % 20 30% 16 24% 6 9% 9 13% 2 3% % 17 25% 21 31% 13 19% 8 12% 2 3% 1 1% % 4 6% 11 16% 14 21% 13 19% 9 13% 7 10% 2 3% % 10 15% 17 25% 12 18% 12 18% 6 9% 4 6% 2 3% % 8 12% 19 28% 14 21% 14 21% 3 4% 4 6%

12 Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman Untuk mengisi waktu luang disela-sela pekerjaan Untuk melepaskan rasa penat dan rasa bosan 2 3% 4 6% 7 10% 10 15% 19 28% 10 15% 11 16% 2 3% 2 3% 4 6% 8 12% 13 19% 16 24% 18 27% 3 4% 4 6% 1 1% % 3 4% 11 16% 7 10% 17 25% 9 13% 10 15% 1 1% 3 4% Sumber: Data Primer Kuesioner Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden menganggap penting kebutuhan gratifications sought terhadap rubrik berita di surat kabar harian. Terlihat pada 6 jenis kebutuhan gratifications sought yang dianggap penting dan 4 jenis kebutuhan gratifications sought yang dianggap cukup penting. b. Media Use (Pola Penggunaan Media) Media use adalah perilaku khalayak dalam menggunakan media. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur bagaimana pola penggunaan media yang dilakukan responden terhadap rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar. Pengukuran media use dioperasionalkan melalui 3 indikator, yaitu berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi membaca, dan curahan waktu untuk membaca. Hasil dari pengukuran 3 indikator tersbut dapat dilihat sebagai berikut: 1. Penggunaan Media Berdasarkan Tingkat Perhatian a) Pra Activity (Sebelum Terpaan Media) Kegiatan pra aktifitas responden merupakan kegiatan atau aktifitas responden sebelum menggunakan media, dalam hal ini sebelum membaca rubrik berita surat kabar Solopos dan Joglosemar. Dari kegiatan ini akan diperoleh gambaran kegiatan apa saja yang dilakukan responden sebelum memutuskan untuk membaca rubrik berita di kedua surat kabar tersebut. 12

13 Dari data yang diperoleh menyatakan bahwa respoden tidak pernah mencari informasi apapun, yang ditunjukkan dengan jumlah persentase untuk surat kabar Solopos sebesar 50,7% dan untuk surat kabar Joglosemar sebesar 55,2%. Secara umum, tingkat perhatian responden terhadap kedua surat kabar tersebut tergolong rendah. Terbukti dengan mayoritas responden yang mengaku tidak mencari informasi apapun mengenai kedua surat kabar tersebut. Hal ini dikarenakan kedua surat kabar tersebut mudah untuk diperoleh sehingga pembaca tidak perlu mencari informasi tentang kedua surat kabar tersebut. b) Duractivity (Selama Terpaan Media) Pada tahapan ini merupakan gambaran umum mengenai aktifitas responden saat membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar. Dalam indikator ini, diukur kegiatan apa saja yang dilakukan responden dan pemahaman responden terhadap informasi yang disampaikan kedua surat kabar harian tersebut. Dari data yang sudah diperoleh, diketahui bahwa tingkat perhatian responden sedikit lebih unggul pada surat kabar Solopos daripada surat kabar Joglosemar. Hal ini terlihat pada lebih banyaknya responden yang mengaku fokus membaca dan tidak melakukan aktifitas lain saat membaca surat kabar Solopos. c) Post Activity (Setelah Terpaan Media) Post Activity menggambarkan bagaimana tingkat perhatian responden setelah membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar. Indikator pada tahapan ini adalah apakah responden memperbincangkan isi informasi berita surat kabar harian tersebut dengan orang lain dalam interaksi sosialnya dan dengan siapa responden memperbincangkan isi informasi berita surat kabar harian tersebut. Dari data yang telah diperoleh, tingkat perhatian responden terhadap kedua surat kabar harian tersebut relatif sedang, terbukti mayoritas responden mengaku kadang-kadang memperbincangkan isi 13

14 informasi berita setelah membaca surat kabar harian. Namun, tingkat perhatian surat kabar Solopos lebih baik daripada surat kabar Joglosemar. 2. Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi Membaca Frekuensi membaca merupakan salah satu aspek penting yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan media di kalangan responden. Sebelumnya perlu diketahui bahwa surat kabar Solopos dan Joglosemar terbit tiap hari dalam seminggu dengan edisi yang berbeda tiap harinya. Dalam hal ini frekuensi membaca diukur dengan berapa kali responden membaca surat kabar Solopos dan Joglosemar dalam seminggu dengan edisi terbit yang berbeda. Frekuensi membaca dibagi kedalam tiga klasifikasi yaitu tinggi (5, 6, 7 kali dalam seminggu), sedang (2, 3, 4 kali dalam seminggu), dan rendah (1 kali dan tidak pernah dalam seminggu). Dari data diketahui bahwa frekuensi membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dikategorikan relatif sedang, karena mayoritas responden sebesar 49,3% mengaku membaca rubrik berita di surat kabar Solopos antara 2, 3, dan 4 kali dalam seminggu dari tujuh kali penerbitan. Sedangkan surat kabar Joglosemar dikategorikan relatif rendah, karena mayoritas responden sebesar 71,6% mengaku membaca rubrik berita di surat kabar Joglosemar hanya 1 kali atau tidak pernah dalam seminggu dari tujuh kali penerbitan. 3. Penggunaan Media Berdasarkan Curahan Waktu Membaca Tinggi rendahnya tingkatan penggunaan media berdasarkan pada curahan waktu yang digambarkan dengan seberapa lama waktu yang diberikan responden dalam membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar. Curahan waktu membaca dibagi kedalam tiga klasifikasi yaitu tinggi (lebih dari 21 menit), sedang (selama menit), dan rendah (kurang dari 10 menit). Dari data diperoleh bahwa sebagian besar responden yang mencurahkan waktu untuk membaca rubrik berita di surat kabar Solopos pada kategori sedang, yakni dengan durasi selama menit. Sedangkan mayoritas responden yang mencurahan waktu untuk membaca rubrik berita 14

15 di surat kabar Joglosemar masuk dalam kategori rendah, yakni kurang dari 10 menit. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perhatian responden pada surat kabar Solopos lebih tinggi daripada surat kabar Joglosemar. c. Gratifications Obtained Gratifications obtained adalah kepuasan yang telah diperoleh responden karena kebutuhannya telah terpenuhi setelah responden menggunakan suatu jenis media tertentu, dalam penelitian ini kepuasan yang nyata setelah membaca rubrik berita surat kabar Solopos dan Joglosemar. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kepuasan yang sedang. Hal ini dibuktikan dengan besarnya persentase tingkat kepuasan yang diperoleh responden pada skala sedang (37-63), yakni 58% untuk surat kabar Solopos dan 68% untuk surat kabar Joglosemar. Dengan banyaknya responden yang memiliki tingkat kepuasan nyata pada kategori sedang, disebabkan karena pola penggunaan media (media use) oleh khalayak terhadap kedua surat kabar lokal masuk dalam kategori rendah. Selain itu, saat ini khalayak sudah disajikan dengan informasi yang beragam melalui media audio visual dan media internet. d. Gratifications Discrepancy Gratifications discrepancy (kesenjangan kepuasan) ialah kesenjangan yang terjadi diantara nilai kepuasan yang diharapkan (gratifications sought) dengan nilai kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) khalayak setelah menggunakan suatu media. Untuk mengetahui nilai kesenjangan kepuasan dari perbedaan kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan yang diperoleh responden, menggunakan rumus discrepancy dari Palmgreen. 15

16 Tabel 2 Surat Kabar Harian yang Lebih Unggul Dalam Memenuhi Kebutuhan Responden Berdasarkan Persentase Kesenjangan Kepuasan No. Jenis-Jenis Kebutuhan Nama Surat Kabar Harian Surat Kabar yang Solopos Joglosemar Lebih Unggul Motif Informasi 1. Untuk mengetahui informasi 28,4% 34,3% Solopos berita dari berbagai dunia secara luas (berita internasional). 2. Untuk mengetahui informasi 26,9% 32,8% Solopos lebih mendalam (indepth information) dari berbagai peristiwa yang berkaitan dengan masyarakat sekitar (berita lokal). 3. Untuk memperluas wawasan dan 16,4% 34,3% Solopos ilmu pengetahuan. Motif Identitas Personal 4. Untuk membentuk kepribadian 38,8% 47,8% Solopos yang peka terhadap berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat sekitar. 5. Untuk menambah kepercayaan 29,9% 34,3% Solopos diri. Motif Integrasi &Interaksi Sosial 6. Untuk mendapatkan bahan 25,4% 28,4% Solopos obrolan atau perbincangan. 7. Agar dapat memberikan 28,4% 35,8% Solopos informasi. 8. Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman. 32,8% 37,3% Solopos 16

17 Motif Hiburan 9. Untuk mengisi waktu luang. 29,9% 35,8% Solopos 10. Untuk melepaskan rasa penat dan rasa bosan. 23,9% 34,3% Solopos Sumber: Data Primer Kuesioner Pada perbandingan surat kabar yang lebih unggul dalam memenuhi kebutuhan responden berdasarkan persentase kesenjangan kepuasan, menunjukkan bahwa surat kabar Solopos lebih dapat memberikan kepuasan kepada responden dibandingkan surat kabar Joglosemar atau nilai kesenjangan kepuasan surat kabar Solopos lebih kecil daripada surat kabar Joglosemar. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kepuasan yang diharapkan (gratifications sought), pola penggunaan media (media use), kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained), dan kesenjangan kepuasan (gratifications discrepancy) dari rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar, maka dapat dijabarkan kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan yang diharapkan (gratifications sought) responden terhadap rubrik berita di surat kabar harian masuk dalam kategori penting untuk dicarikan pemenuhan kepuasannya. Dengan kata lain, tingkat kepuasan yang diharapkan responden dengan membaca rubrik berita di surat kabar harian adalah tinggi. Dari 10 jenis kebutuhan yang ditawarkan kepada responden, terdapat 6 jenis kebutuhan yang mendapatkan persentase tertinggi yaitu pada skala penting. Dan sisanya sebanyak 4 jenis kebutuhan masuk dalam kategori skala cukup penting. Tidak ada jenis kebutuhan yang masuk dalam kategori skala rendah. 2. Pola penggunaan media (media use) terbagi dalam 3 indikator pengukuran, yaitu penggunaan media berdasarkan tingkat perhatian, penggunaan media berdasarkan frekuensi membaca, dan penggunaan media berdasarkan curahan waktu membaca. Ketiga indikator pengukur pola penggunaan media (media 17

18 use) tersebut mempunyai kesimpulan yang bervariasi, namun tingkat perhatian responden pada media use tergolong rendah. 3. Tingkat kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) responden setelah membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar dapat dikatakan sudah terpenuhi. Untuk surat kabar Solopos, dari 10 jenis kebutuhan yang ditawarkan kepada reponden, ada 4 jenis kebutuhan yang masuk dalam kateogri puas dan 6 jenis kebutuhan yang masuk dalam kategori cukup puas. Dan tidak ada jenis kebutuhan yang masuk dalam kategori tidak puas. Sedangkan untuk surat kabar Joglosemar, dari 10 jenis kebutuhan yang ditawarkan kepada responden, terdapat 2 jenis kebutuhan yang masuk dalam kategori puas dan 8 jenis kebutuhan yang masuk dalam kategori cukup puas. Tidak ada item kebutuhan yang masuk dalam kategori tidak puas. 4. Menurut penghitungan kesenjangan kepuasan (gratifications discrepancy) yang dilakukan dengan menggunakan rumus discrepancy dari Palmgreen, maka didapatkan hasil mengenai kesenjangan kepuasan yang dialami oleh responden dalam membaca rubrik berita di surat kabar Solopos dan Joglosemar. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa angka kesenjangan kepuasan yang diperoleh surat kabar Solopos di masing-masing jenis kebutuhan lebih kecil daripada surat kabar Joglosemar, yang artinya surat kabar Solopos lebih mampu memuaskan kebutuhan responden daripada surat kabar Joglosemar. Namun, kedua surat kabar harian tersebut dalam penelitian ini dinyatakan telah mampu memberikan kepuasan kepada responden. Saran 1. Menurut teori dasar Uses and Gratifications yang beranggapan bahwa khalayak mempunyai peran aktif, penulis menyadari bahwa hasil penelitian hanya bersifat sementara karena tergantung pada beberapa faktor khalayak itu sendiri. Sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan yang serupa di waktu yang akan datang untuk mencari bagaimana kepuasan yang diinginkan atau dicari khalayak dari media informasi lainnya yang berskala lokal, nasional, maupun internasional. 18

19 2. Untuk surat kabar Solopos, menurut hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rubrik berita di surat kabar Solopos telah mengungguli rubrik berita di surat kabar Joglosemar, sehingga pencapaian ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Isi surat kabar Solopos, khususnya pada rubrik berita, harus tetap berinovasi dan tetap menjaga kode etik jurnalistik agar dapat memberikan tulisan-tulisan berita yang berkualitas, sehingga kepercayaan masyarakat dapat terjaga dengan baik. 3. Untuk surat kabar Joglosemar, berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden merasa lebih terpuaskan kebutuhannya dengan membaca rubrik berita di surat kabar Solopos, bukan rubrik berita di surat kabar Joglosemar. Maka saran penulis, perlu adanya pengembangan di berbagai bidang agar dapat mengejar ketertinggalan dengan surat kabar Solopos. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan berinovasi pada tampilan surat kabar harian agar lebih menarik lagi. Kemudian dengan meningkatkan kualitas tulisan-tulisan berita tersebut Daftar Pustaka Bungin, Burhan. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijaksanaan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Djuroto, Totok. (2000). Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. McQuail, Denis. (2002). Mass Communication Theory, 4th edition. London: Sage Publication. Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. (1994). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sendjaja, SD. (2002). Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Wiryawan, Hari. (2007). Dasar-Dasar Hukum Media. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 19

Disusun Oleh: DHANY DIMAS OKTRIYANTO D

Disusun Oleh: DHANY DIMAS OKTRIYANTO D KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Kesenjangan Kepuasan Dalam Membaca Rubrik Berita di Surat Kabar Solopos dan Surat Kabar Joglosemar di Kalangan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kelengkapan Sidang

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Disusun oleh : Sigit Nugroho Fitriyanto D 1210069

Disusun oleh : Sigit Nugroho Fitriyanto D 1210069 KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM ACARA TELEVISI TALKSHOW (Studi Deskriptif Kuantitatif Kesenjangan Kepuasan yang Diperoleh Pemirsa dari Menonton Program Acara Gestur di TV One dan Mata Najwa

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini untuk mengetahui kepuasan penduduk Kecamatan Sewon, Bantul Yogyakarta terhadap program acara Sekilas Berita di Bantul Radio

Lebih terperinci

Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana S1 Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Rubrik Swara Kampus (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh

BAB IV PENUTUP. Rubrik Swara Kampus (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap berita Rubrik Swara Kampus di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret

PERSETUJUAN. Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Menyetujui, Pembimbing Drs. Mursito, SU. NIP: 19530727

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak gerakan reformasi tahun 1998, media massa khususnya televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik fungsi maupun tujuan pembentukannya. Sejak

Lebih terperinci

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta 55281

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta 55281 MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA (Studi Deskriptif Mengenai Motivasi Membaca Majalah Bahana Bagi Pelanggan di Yogyakarta) Nita Au Batuwael / Bonaventura Satya Bharata Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratif (explorative research),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemberitaan dalam suatu media massa sangatlah beragam dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemberitaan dalam suatu media massa sangatlah beragam dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberitaan dalam suatu media massa sangatlah beragam dan dapat memberikan pengaruh kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan fungsi media massa yaitu memberikan informasi.

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI. (Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub di Trans7

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI. (Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub di Trans7 MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI (Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Oleh : Rosiana Nugrahaini D SKRIPSI

Oleh : Rosiana Nugrahaini D SKRIPSI PERBEDAAN KEPUASAN PENGGUNA MEDIA CETAK DAN ONLINE (Aplikasi Uses and Gratification Tabloid BOLA dan Juara.net pada followers Twitter @TabloidBOLA periode Oktober Desember 2015) Oleh : Rosiana Nugrahaini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat

Lebih terperinci

Disusun Oleh : ASTRI WERDININGTYAS L

Disusun Oleh : ASTRI WERDININGTYAS L KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MENYAKSIKAN PROGRAM ACARA JEJAK PARANORMAL DI ANTV DAN MISTER TUKUL JALAN-JALAN DI TRANS7 (Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FKI UMS Angkatan 2006-2014

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Youtube telah menjadi fenomena yang mendunia yang merupakan situs video sharing yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online. Situs ini memfasilitasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan media massa tentunya tidak bisa lepas dari para khalayak karena pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun pemasukan dari iklan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA MAJALAH HAPPEN SKATEBOARDING MAGAZINE

KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA MAJALAH HAPPEN SKATEBOARDING MAGAZINE JURNAL ONLINE KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA MAJALAH HAPPEN SKATEBOARDING MAGAZINE (Studi tentang Kesenjangan Kepuasan dalam Membaca Majalah Happen Skateboarding Magazine di Kalangan Komunitas Skateboard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, bahkan menjadi salah satu bagian yang penting dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. manusia, bahkan menjadi salah satu bagian yang penting dalam keluarga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi salah satu bagian yang penting dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan

Lebih terperinci

PENDENGAR RADIO PROGRAM ACARA REQUEST MUSIC DAN KESENJANGAN KEPUASAN SKRIPSI

PENDENGAR RADIO PROGRAM ACARA REQUEST MUSIC DAN KESENJANGAN KEPUASAN SKRIPSI PENDENGAR RADIO PROGRAM ACARA REQUEST MUSIC DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Analisis Kesenjangan Kepuasan Pendengar Radio Dalam Mendengar Program Acara Kongkow-Kongkow Solo Radio Dan Program Acara Jokey Three

Lebih terperinci

Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura

Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Studi Deskriptif Mengenai Apresiasi Dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Reddy

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, informasi berkembang dengan pesat dan semakin aktual sehingga membuat masyarakat ingin selalu mengakses perkembangan informasi. Dalam proses

Lebih terperinci

Oleh : ADVENTIUS FUJI

Oleh : ADVENTIUS FUJI MOTIF DAN KEPUASAN PENONTON PADA TAYANGAN PROGRAM ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV PERIODE APRIL 2012 Studi Kuantitatif Pada Mahasiswa KMIS (Keluarga Mahasiswa Islam Satya Wacana) Universitas Kristen Satya

Lebih terperinci

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI Oleh Ika Windarti 1100056041 DISUSUN OLEH : UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh BAB IV PEUTUP IV.A Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan 86 responden sebagai anggota dari komunitas Fotografer.et untuk melihat bagaimana kepuasan mereka terhadap informasi rubrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet sebagai perantara untuk memperoleh dan saling bertukar informasi telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI

ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI RIZKI RAMADHANI NASUTION 120904032 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, hampir setiap aspek kehidupan juga mengalami perubahan melalui setiap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN PENGGUNA MEDIA SOSIAL (STUDI PADA PENGGUNA FACEBOOK, TWITTER DAN WEBSITE YOUTH PROACTIVE) TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN PENGGUNA MEDIA SOSIAL (STUDI PADA PENGGUNA FACEBOOK, TWITTER DAN WEBSITE YOUTH PROACTIVE) TUGAS AKHIR ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN PENGGUNA MEDIA SOSIAL (STUDI PADA PENGGUNA FACEBOOK, TWITTER DAN WEBSITE YOUTH PROACTIVE) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif. ABSTRAK Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB II PENDEKATAN TEORETIS BAB II PENDEKATAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut akan diuraikan beberapa konsep dan pengertian yang berkaitan dengan kajian kepuasan pada media radio. Beberapa di antaranya adalah radio sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA

MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA (Studi Korelasi Antara Motivasi Menonton dengan Kepuasaan Pemirsa Menonton Acara Talkshow Mario Teguh Golden Ways di Metro TV pada kalangan Mahasiswa Komunikasi Non

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka 5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Komunikasi yang menggunakan media masa, lazim kita sebut sebagai komunikasi massa. Secara konkretnya, Littlejohn mendefinisikan komunikasi massa adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

PAPER JURNAL ONLINE. Disusun Oleh : SIGIT MURDIYANTO D

PAPER JURNAL ONLINE. Disusun Oleh : SIGIT MURDIYANTO D PAPER JURNAL ONLINE KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan

Lebih terperinci

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS SKRIPSI

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS SKRIPSI KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan menempuh

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai stages of faith pada pemimpin kelompok sel mahasiswa di gereja X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media mempengaruhi kebutuhan mahasiswa akan mencari materi perkuliahan yang semakin tinggi. Mahasiswa membutuhkan materi untuk menambah pengetahuan, maupun sebagai alat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP ABSTRACT Title Name NIM Department : THE INFLUENCE OF FAMILY, PEER GROUP AND MASS MEDIA TO THE FISIP UNDIP STUDENT POLITICAL ORIENTATION : Nurvania Dwi Arindi : D2B004118 : Science of Government This research

Lebih terperinci

KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM DI DETIKFORUM.COM

KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM DI DETIKFORUM.COM KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM DI DETIKFORUM.COM (Studi Kuantitatif Tentang Kepuasan Mahasiswa Fisip UAJY Terhadap Citizen Journalism Di Detikforum.Com) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1 PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Sigit Heri S, Sri Ati 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA RADIO DAN KESENJANGAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO

PENGGUNAAN MEDIA RADIO DAN KESENJANGAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO PENGGUNAAN MEDIA RADIO DAN KESENJANGAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO (Studi Deskriptif Kuantitatif Antara Penggunaan Media Radio Acara Desta & Gina In The Morning Di Prambors dan Sriwedari Di Solo Radio Terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Profil Sasando FM Radio Sasando didirikan dengan nama resmi PT. Radio Swara Sasando. Radio sasando ini dirintis oleh Bapak Daniel Damaledo, SE yang sudah berpengalaman

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini secara umum membahas terkait motif serta kepuasan followers twitter Kuis Kebangsaan yang juga menjadi peserta dari Kuis Kebangsaan di RCTI. Hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Sebagai Media Massa Radio adalah salah satu bentuk dari media massa elektronik selain televisi. Radio siaran ( broadcasting ) dimulai sejak tahun 1920, sedangkan penerbitan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar 143 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) Oleh: Milzani Dinda Pradipta Wida 210000179 PENDAHULUAN Kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun media elektronik dan merupakan suatu proses komunikasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

USES AND GRATIFICATION

USES AND GRATIFICATION ABSTRAK Orivia Tanu Wijaya (04120070017) USES AND GRATIFICATION TAYANGAN JIKA AKU MENJADI PADA PENONTON KALANGAN PEMBANTU RUMAH TANGGA DI PERUMAHAN TAMAN BROMO, LIPPO KARAWACI, TANGERANG (xvii+91 halaman:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung 1 Budi Setiawan, 2 Yenni Yuniati 1,2 Prodi Jurnalistik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di daerah-daerah dapat dengan mudah dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektifitas atau keberhasilan suatu program.

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU) Anindita Putri Asmarani 0090409 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci