Analisa Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Bina Petro Mandiri (KBPM) Jakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Bina Petro Mandiri (KBPM) Jakarta"

Transkripsi

1 Analisa Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Jakarta Ratiyah Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta Abstrak Perusahaan atau badan usaha memerlukan yang namanya modal kerja. Modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan modal kerja yang cukup perusahaan bisa beroperasi dengan seekonomis mungkin dan kemungkinan besar perusahaan akan terhindar dari krisis keuangan. Modal digunakan perusahaan untuk membiayai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan. Besar kecilnya modal yang dibutuhkan perusahaan itu berbeda-beda, tergantung pada jenis dan ukuran perusahaan. Hal tersebut juga berlaku bagi koperasi yang diharuskan mampu mengelola modal kerja yang dimiliki dengan baik sehingga mampu menghasilkan laba (sisa hasil usaha). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan neraca koperasi bina petro mandiri dari tahun , kemudian data diolah menggunakan SPSS 22. Dan hasil dari penelitian ini adalah modal kerja berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha dengan signifikasi 0,019. Hal ini dibuktikan dengan hubungan keduanya yang berbanding lurus, yaitu sama-sama mengalami peningkatan dari tahun Dengan kata lain, kenaikan modal kerja akan diikuti oleh kenaikan sisa hasil usaha. Kata Kunci: Modal Kerja, Sisa Hasil Usaha I. PENDAHULUAN Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Seperti perusahaan pada umumnya, koperasi juga memerlukan modal untuk melakukan kegiatan usahanya. Modal merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Baik itu untuk perusahaan yang baru berdiri, yang sedang berkembang maupun yang sudah maju pesat. Modal digunakan perusahaan untuk membiayai aktivitasaktivitas perusahaan yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan. Besar kecilnya modal yang dibutuhkan perusahaan itu berbeda-beda, tergantung pada jenis dan ukuran perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Suatu perusahaan memerlukan yang namanya modal kerja. Modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan modal kerja yang cukup perusahaan bisa beroperasi dengan seekonomis mungkin dan kemungkinan besar perusahaan akan terhindar dari krisis keuangan. Di sisi lain modal kerja yang terlalu tinggi bukanlah sebuah prestasi yang bagus untuk sebuah perusahaan, karena modal kerja yang berlebihan itu menandakan rendahnya kinerja perusahaan. Selain itu modal kerja yang terlalu tinggi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena telah melewatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Dan kenyataanya wadah ekonomi yang mampu bertahan di tengah tengah situasi ekonomi yang tidak terkendali ini dan wadah yang sesuai untuk perekonomian di Indonesia tersebut adalah Koperasi, karena merupakan wadah perekonomian rakyat yang bersifat sesuai dan di laksanakan berdasarkan atas asas kekeluargaan. Hal ini di jelaskan dalam UU No. 25 Bab 1 Ayat 1 tahun 1992 yang menyatakan bahwa : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang orang atas badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Menurut Kasmir (2013: 250) Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan menurut Sitio dan Tamba (2001 : 79), Semakin tinggi partisipasi anggota maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota. Partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota. Apabila semakin besar modal sendiri yang disetor, maka akan semakin besar pada keleluasaan para anggotanya dalam beroperasi untuk meningkatkan volume usahanya sehingga hal ini tentunya akan meningkatkan SHU yang dapat diperoleh pihak koperasi. Hasil penelitian dari Irvan Dwi Adityaputra yang meneliti mengenai Analisis Modal Sendiri Pengaruhnya Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Bandung adalah Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung cenderung mengalami fluktuasi atau naik turun yang Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-33

2 memungkinkan dapat mengganggu kesejahteraan anggotanya. Agar hal tersebut tidak terjadi maka di sarankan agar Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung melakukan penyusutan pengeluaran dan biaya biaya serta meningkatkan kesadaran anggotanya agar lebih meningkatkan partisipasinya dalam bentuk transaksi atau kegiatan yang dapat memajukan koperasi sehingga tujuan dan kesejahteraan anggota pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung dapat tercapai. Koperasi diharuskan mampu memperoleh laba atau keuntungan. Sisa hasil usaha atau laba yang besar bukanlah jaminan bahwa koperasi tersebut telah bekerja dengan efesien. Efesien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal kerja yang menghasilkan laba tersebut. II. LANDASAN TEORI 2.1. Modal Kerja Pengertian Modal Kerja Menurut Sutrisno (2009) modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk menjalankan aktivitasnya. Dan menurut Jumingan (2011:66) Modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross working capital ).definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang dan persdiaan. Sedangkan menurut Kasmir (2012:250) Pengertian modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,piutang,persediaan dan aktiva lancar Jenis-Jenis Modal Kerja Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua,yaitu pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan lancar tanpa kesulitan keungan, dan kedua jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktifitas musiman dan kebutuhankebutuhan di luar aktivitas biasa Manfaat Modal Kerja Manfaat modal kerja menurut Munawir (2010: 116) adalah: 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar 2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya 3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen. 4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langgananya 5. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja menurut Muslich (2005: 142): Manajemen modal kerja merupakan manajemn aktiva lancar dan pasiva lancar. Manajemen modal kerja memiliki beberapa arti penting bagi perusahaan. Pertama, modal kerja menunjukan ukuran besarnya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim atas perusahaan yang diwakili oleh utang lancar. Kedua, investasi dalam aktiva likuid, piutang barang adalah sensitif terhadap tingkat produktifitas dan penjualan Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja (net working capital trun over ) adalah salah satu rasio yang digunakaan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal ker4ja perusahaan berputar suatu periode tertentu atau dalam suatu periode. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Formulasinya adalah sebagai berikut menurut kasmir (2012:182): 2.2. Sisa Hasil Usaha (SHU) Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut : 1. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. 3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. 4. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-34

3 oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi. 5. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. 6. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima Rumus Pembagian SHU Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1. Mengatakan bahwa pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan. Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, danasosial 5%, danapembangunanlingkungan 5%. Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota. Perumusan : SHU = JUA + JMA, dimana SHU = Va/Vuk. JUA + Sa/Tms. JMA Dengan keterangan sebagai berikut : SHU : sisa hasil usaha JUA : jasa usaha anggota JMA : jasa modal sendiri Tms : total modal sendiri Va : volume anggota Vak : volume usaha total kepuasan Sa : jumlah simpanan anggota Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa Perhitungan Hasil Usaha (PHU) adalah perhitungan hasil usaha yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu Prinsip-Prinsip Pembagian SHU Koperasi Anggota koperasi memiliki dua fungsi ganda, yaitu: A. Sebagai pemilik (Owner) B. Sebagai pelanggan (Costomer) Sebagai pemilik seorang anggota berkewajiban melakukan investasi. Dengan demikian, sebagai investor anggota berhak menerima hasil investasinya. Disisi lain, sebagai pelanggan seorang anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis di koperasinya. Agar tercermin azaz keadilan, demokrasi, trasparansi,dan sesuai dengan prinsipprinsip koperasi,maka perlu diperhatikan prinsipprinsip pembagian SHU sebagai berikut. 1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota itu sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat menetapkannya untuk bibagi secara merata sepanjang tidak membebani Likuiditas koperasi. Pada koperasi yang pengelolaan pembukuannya sudah baik, biasanya terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal dari anggota yang berasal dari nonanggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber dari nonanggota. 2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggotakoperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian anggota, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa modal,misalkan 30% dan sisanya sebesar 70% berate untuk jasa usaha. Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai penentuan proposisi jasa modal dan jasa transaksi usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan koperasi itu sendiri. Apabila total modal sendiri koperasi sebagian besar bersumber dari simpanan-simpanan anggota (bukan dari donasi ataupun dana cadangan),maka disarankan agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota diperbesar, tetapi tidak akan melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk tetap menjaga karakter koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan. 3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demakrasi. 4. SHU anggota dibayar secara tunai SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yangsehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya. Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-35

4 III. Metode Penelitian 2.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kopersi Bina Petro Mandiri (KBPM). Data yang digunakan adalah data tahun Jenis Data penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder berupa Data modal kerja yang diambil dari laporan neraca Koperasi Jakarta pada tahun Yaitu aktiva lancar dikurangi hutang lancar (modal kerja netto). Sedangkan data sisa hasil usaha diambil dari laporan laba rugi Koperasi Bina Petro Mandiri (KBPM) Jakarta pada tahun Sisa hasil usaha dalam penelitian ini berupa sisa hasil usaha operasional koperasi Analisis Data Setelah data terkumpul, maka data diolah menggunakan spss 22, kemudian dianalisa berdasarkan hasil analisa olah data tersebut. IV. PEMBAHASAN Modal Kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal kerja bersih (net working capital) yaitu aktiva lancar-hutang lancar. Posisi modal kerja Koperasi Bina Petro Mandiri dapat dilihat dalam tabel 1. di bawah ini: Tabel 1. Modal Kerja Koperasi Bina Petro Mandiri Periode Tahu n Aktiva lancar (Rp) Hutan g Lancar (Rp) Modal Kerja (Rp) Naik/Tu run (Rp) Naik/ Turu n (%) Dari tabel 1. dan gambar.2. dapat dilihat bahwa modal kerja dari tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp , hal ini disebabkan oleh naiknya aktiva lancar sebesar 0,24% disertai dengan turunnya hutang lancar sebesar 29,6%. Lebih besar persentase penurunan hutang lancar dibandingkan dengan kenaikan aktiva lancar. Modal kerja tertinggi yaitu pada tahun Dimana modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp , hal ini terjadi karena naiknya aktiva lancar sebesar 27,05% dan diikuti dengan naiknya hutang lancar sebesar 10%. Untuk dapat menganalisa atau menentukan besarnya perubahan modal kerja serta mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja selama periode tertentu diperlukan data laporan neraca yang diperbandingkan antara dua saat tertentu, seperti yang penulis sampaikan dalam tabel di bawah ini: Tabel III.2. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Koperasi Periode Des Modal Kerja Modal Kerja Uraian Sumber Penggunaan Naik Turun (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Aktiva Kas & Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lainnya Pajak Dibayar Dimuka Uang Muka Lainnya Kendaraan Notebook & LCD projektor Jumlah Aktiva ,80 21,96 61,36 Pasiva Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Hutang pada Unit Usaha Hutang Kendaraan Bank Mandiri Akm Penyusutan Kendaraan Akm Penyusutan Notebook Ekuitas Sisa Hasil Usaha/ Laba Ditahan Jumlah Pasiva Kenaikan Modal Kerja ,28 Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Modal Kerja Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan modal kerja tahun 2011 sebanyak Rp atau sekitar 281,9% dari tahun Ini merupakan kenaikan modal kerja yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh sumber modal kerja tahun 2011 lebih besar atau mengalami kenaikan dari tahun sebaliknya penggunaan modal kerja pada tahun 2011 jumlahnya lebih kecil atau menurun dari tahun Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-36

5 2010. Itulah yang menyebabkan modal kerjanya melonjak naik. Sumber modal kerja pada tahun 2011 mengalami kenaikan karena adanya sumber modal kerja dari ekuitas atau modal sendiri sebesar Rp atau 33,5% dari sumber modal kerja keseluruhan (2011), di mana pada tahun sebelumnya (2010) tidak ada sumber dari ekuitas. Selanjutnya ditambah dengan sumber modal kerja dari SHU atau laba yang ditahan yaitu sebesar Rp atau 57,3%. Dan yang terakhir sumber modal kerja dari depresiasi kendaraan dan notebook sebesar Rp atau 9,1 %. Meningkat 27,7% dari depresiasi tahun Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2014 Pasiva Hutang Pajak Hutang Kepada Unit Usaha Hutang Kepada Kegiatan Jasa Pendapatan Diterima Dimuka Biaya yang Masih Harus Dibayar Tabel III.4. Akm Pny Kendaraan & Notebook Ekuitas Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja SHU/ Laba Ditahan Koperasi Jumlah Pasiva Periode Des Modal Kerja Modal Kenaikan Kerja Modal Kerja Uraian Sumber Penggunaan Naik Sumber: Turun data sekunder bagian keuangan Koperasi (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Berdasarkan tabel 5. dapat dilihat bahwa modal kerja Aktiva Kas & Setara Kas pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp Piutang Usaha , tapi cenderung menurun apabila Piutang Lainnya Pajak Dibayar Dimuka dibandingkan dengan kenaikan modalkerja pada tahun Jaminan yang mencapai Rp , menurun Uang Muka Lainnya Kendaraan Notebook & LCD Projektor Jumlah Aktiva Pasiva Hutang Pajak Hutang Kepada Unit Usaha Hutang Kepada Kegiatan Jasa Pendapatan Diterima Dimuka Biaya yang Masih Harus Dibayar Akm Pny Kendaraan & Notebook Ekuitas SHU/ Laba Ditahan Jumlah Pasiva Kenaikan Modal Kerja Dari tabel 4. dapat dilihat bahwa modal kerja tahun 2012 mengalami kenaikan dari tahun Dengan kenaikan sebesar Rp atau naik sebesar 254,04%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya sumber modal kerja dari ekuitas dan SHU. Sumber modal kerja dari ekuitas sebesar Rp atau sebesar 40,2% sedangkan dari SHU sebesar Rp atau sebesar 59,7%. Hanya ada dua sumber modal kerja pada tahun 2012, yaitu dari ekuitas dan SHU saja. Sedangkan untuk penggunaan modal kerjanya digunakan untuk pembelian kendaraan sebesar Rp dan untuk biaya depresiasi kendaraan dan notebook sebersar Rp Tabel III.5. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Koperasi Bina Petro Mandiri Periode Des Modal Kerja Modal Kerja Uraian sumber penggunaan naik turun (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Aktiva Kas & Setara Kas Piutang Usaha Jaminan Uang Muka Lainnya Kendaraan Notebook & LCD Projektor Beban Tangguhan Jumlah Aktiva sebesar 20,3%. Hal ini disebabkan oleh menurunnya sumber modal kerja dari tahun 2012, yaitu menurun dari Rp menjadi Rp atau menurun sebesar 10,7%. Sementara penggunaan modal kerja mengalami peningkatan yaitu dari Rp menjadi Rp , atau meningkat sebesar 101,2%. Menurunnya sumber modal kerja pada tahun 2013 disebabkan oleh menurunnya kenaikan ekuitas sebesar 59,7% dari kenaikan ekuitas tahun sebelumnya (2012) dan menurunnya kenaikan SHU sebesar 5,04%. Peningkatan kenaikan penggunaan modal kerja pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya beban tangguhan sebesar Rp Dari hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja di atas menunjukkan bahwa peningkatan modal kerja netto dari tahun terus mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun Data sisa hasil usaha diambil penulis dari laporan laba rugi Koperasi dari tahun 2009 sampai Sisa hasil usaha koperasi dapat dilihat pada tabel 6. berikut ini: Tabel 6. Sisa Hasil Usaha Koperasi Bina Petro Mandiri (KBPM) Periode Tahun Sisa Hasil Naik/Turun Naik/Turun Usaha (Rp) (Rp) (%) , , , ,34 Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-37

6 Gambar.3. Grafik Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha Dari tabel 6. dan gambar 3. dapat dilihat bahwa sisa hasil usaha koperasi atau laba usaha koperasi dari tahun 2009 sampai tahun 2013 terus meningkat. Pada tahun 2010 laba meningkat sebanyak Rp atau 81% dari laba tahun Tahun 2011 laba meningkat sebanyak Rp atau naik sebesar 24,3%, kenaikan laba menurun sebesar 57% dari tahun Pada tahun 2012 laba kembali meningkat sebanyak Rp atau sebesar 64,22%, persentase kenaikan meningkat 39,92% dari tahun Tahun 2013 koperasi kembali mencapai kenaikan laba sebesar Rp dari tahun Persentase kenaikan laba menurun 39,88% dari tahun Secara umum koperasi berhasil meningkatkan laba dari tahun Berikut ini tabel perbandingan modal kerja dan sisa hasil usaha Koperasi : Tabel 7. Modal Kerja dan Sisa Hasil Usaha Koperasi Bina Petro Mandiri( KBPM) Periode Gambar 4. Grafik Pertumbuhan Modal Kerja & Sisa Hasil Usaha Dari tabel 7. dan gambar 4. dapat dilihat bahwa modal kerja dan sisa hasil usaha koperasi sama mengalami peningkatan dari tahun dapat dikatakan bahwa modal kerja dan sisa hasil usaha koperasi berbanding lurus. Karena kenaikan modal kerja disertai dengan kenaikan sisa hasil usaha. Dengan melihat tabel di atas kita dapat menyimpulkan bahwa modal kerja yang paling efesien terjadi pada tahun Karena dilihat dari persentase kenaikan modal kerja yang paling rendah (5,80%) tapi bisa menghasilkan kenaikan laba dengan persentase paling tinggi (80,85%) dengan perbandingan tahun Sebaliknya yang paling tidak efesien terjadi pada tahun 2013, karena persentase kenaikan modal kerja lebih tinggi dari persentase kenaikan sisa hasil usaha. Secara keseluruhan koperasi mampu menggunakan modal kerjanya dengan baik karena mampu meningkatkan laba atau sisa hasil usaha tiap tahunnya. 1. Uji Koefesien Korelasi Uji koefesien korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y, apakah kuat atau tidak kuat. Tahu n Modal Kerja (Rp) Naik/Tu run* (%) , , , ,28 Sisa Hasil Usaha (Rp) Naik/ Turu n* (%) , , , ,34 Modal Kerja Sig. (2-tailed) Tabel 9. Hasil Uji Korelasi Correlations Modal Kerja Pearson Correlation 1 5 Sisa Hasil Usaha,936*,019 5 Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-38

7 N Sisa Hasil Usaha Pearson Correlation,936* 1 Uji persamaan regresi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (modal kerja) terhadap variabel Y (sisa hasil usaha). Tabel 11. Hasil Uji Persamaan Regresi Sig. (2-tailed),019 N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 22. Berdasarkan hasil olahan SPSS 22 pada tabel 9. diperoleh r = 0,936. Menurut ukuran yang dibuat Sugiyono (2010: 183) jika r ada diantara 0,91 1,00 maka korelasi sangat tinggi atau sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa korelasi antara modal kerja dan sisa hasil usaha masuk dalam kategori sangat kuat. 2. Uji Koefesien Determinasi Analisis determinasi berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan seberapa besar dipengaruhi faktor lain. Tabel 10. Hasil Uji Koefesien Determinasi Model Summary b Modal R R Square Asted R Square 5 5 Std. Error of the Estimate 1,936 a,877,835,24454 a. Predictors (Constant), Modal Kerja b. Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha Sumber: data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 22 Berdasarkan hasil olahan SPSS 22 pada tabel 10. diperoleh R Square atau koefesien determinasi sebesar 0,877 atau 87,7%. Jadi bisa disimpulkan bahwa variabel bebas (X) yang di sini merupakan modal kerja memiliki pengaruh kontribusi sebesar 87,7% terhadap variabel terikat (Y) atau sisa hasil usaha, sisanya 12,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel X yang tidak temasuk di dalam penelitian. 3. Uji Persamaan Regresi Model 1 (Constant) Modal Kerja Coefficients a Unstandardized Coefficients B - 7,680 Standar dized Coeffic ients Std. Error Beta T Sig. 6,404-1,199,317 1,298,281,936 4,614,019 a. Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha Sumber: data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 22. Berdasarkan hasil olahan SPSS 22 pada tabel 11. diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y= 7, ,298 X Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha, koefesien regresi modal kerja bertanda positif sebesar + 1,298. itu berarti setiap kenaikan Rp 1 modal kerja akan menyebabkan kenaikan sisa hasil usaha sebesar Rp 1,298. Jadi dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi Y= 7, ,298 X dapat digunakan dalam penelitian ini. 4. Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan uji t yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Model 1 (Constant) Modal Kerja Tabel 12. Hasil Uji t Unstandardized Coefficients B - 7,680 Coefficients a Standar dized Coeffic ients Std. Error Beta T Sig. 6,404-1,199,317 1,298,281,936 4,614,019 a. Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha Sumber: Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 22 Dari tabel 12. dapat diketahui bahwa hasil t hitung variabel X adalah 4,614 dengan t tabel 2,353 Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-39

8 dan tingkat signifikasi 0,019 atau 1,9%. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah modal kerja berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. 1. Cara 1 0,019 < 0,05 maka Ha diterima, jadi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. 2. Cara 2 t hitung 4,614 > t tabel 2,776 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Itu artinya modal kerja berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. Jadi dapat disimpulkan bahwa modal kerja Koperasi berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usahanya. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Besarnya hubungan yang diberikan oleh modal kerja dengan sisa hasil usaha Koperasi Bina Petro Mandiri (KBPM) adalah sebesar 87,7%. 2. Hasil uji persamaan regresi diperoleh persamaan Y= 7, ,298 X. Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha, Jadi dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi Y= 7, ,298 X dapat digunakan dalam penelitian ini. 3. Berdasarkan uji t, modal kerja berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha dengan signifikasi 0,019. Hal ini dibuktikan dengan hubungan keduanya yang berbanding lurus, yaitu sama-sama mengalami peningkatan dari tahun Dengan kata lain, kenaikan modal kerja akan diikuti oleh kenaikan sisa hasil usaha. Kasmir. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers, Kasmir. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers, Muslich. M. Manajemen Keuangan Modern. Bumi Askara. Jakarta, 2005 Munawir, H. S. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty, M. KUKM. Perkoperasian & Pedoman Umum Akuntansi Koperasi. Jakarta: PT. Tatanusa, Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE, Sutrisno, Edi. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Keenambelas. Bandung: CV, Alfabeta, Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT. Refika Aditama, REFERENSI Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga, Adityaputra, Irfan Dwi. Analisis Modal Sendiri Pengaruhnya Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Bandung. Diambil dari: ikompp-gdl-irfandwiad artikel.pdf (25 Januari 2014) Gozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Harahap, Sofyan Syafri. Analisa Kritis Laporan Keuangan, Cetakan Kesebelas. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara, Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-40

9 Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. 41

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Triyanto Prasetya   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Triyanto Prasetya Email: yantosetia7@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR Nama : Vivi Julianti NPM : 29210093 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

SISA HASIL USAHA. Evan Purnama Ramdan

SISA HASIL USAHA. Evan Purnama Ramdan SISA HASIL USAHA Evan Purnama Ramdan Universitas Gunadarma 2016 PENGERTIAN SHU Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING Oleh: Saparudin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Koperasi adalah

Lebih terperinci

BAB 5. SISA HASIL USAHA PENGERTIAN SHU INFORMASI DASAR RUMUS PEMBAGIAN SHU PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA

BAB 5. SISA HASIL USAHA PENGERTIAN SHU INFORMASI DASAR RUMUS PEMBAGIAN SHU PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA BAB 5. SISA HASIL USAHA PENGERTIAN SHU INFORMASI DASAR RUMUS PEMBAGIAN SHU PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA PENGERTIAN SHU Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah

Lebih terperinci

FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI

FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI Oleh : SULFIANI Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon ABSTRAKSI Sesuai dengan pasal 33 dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah disebutkan bahwa koperasi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PRIMER KOPERASI MITRA MAJU JAYA. : Septia Dwiyanti. : Rina Nofiyanti, SE.

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PRIMER KOPERASI MITRA MAJU JAYA. : Septia Dwiyanti. : Rina Nofiyanti, SE. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PRIMER KOPERASI MITRA MAJU JAYA Nama Jurusan Pembimbing : Septia Dwiyanti : Akuntansi : Rina Nofiyanti, SE., MM Latar Belakang Masalah Pada umumnya

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN

PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN 2003 2010 Erna Sudarmawanti 1 Email : ernacondrobirowo@gmail.com 1 STIE AMA Salatiga, Jalan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang BAB 2 Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Koperasi 1. Definisi Koperasi Sumarsono (2003) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Revaluasi Aktiva Tetap terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KSP BERKAT BULUKUMBA DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KSP BERKAT BULUKUMBA DI KABUPATEN BULUKUMBA PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KSP BERKAT BULUKUMBA DI KABUPATEN BULUKUMBA Sitti Hajerah Hasyim Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Email : jeje_hasyim@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

29 Oktober Pertemuan

29 Oktober Pertemuan Salah satu indikator pengelolaan koperasi yang menjalankan prinsip akuntabilitas yang dilandasi transparansi dan kepatuhan sesuai dengan Pilar Pengelolaan Koperasi yang telah diuraikan dalam pertemuan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS KUD SEDYO TOMO KLIRONG KEBUMEN

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS KUD SEDYO TOMO KLIRONG KEBUMEN PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS KUD SEDYO TOMO KLIRONG KEBUMEN Hendry Dwi Widyasmoro Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) Widi Winarso Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jl. Ciledug Raya

Lebih terperinci

TINGKAT PERPUTARAN KAS, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS

TINGKAT PERPUTARAN KAS, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS Artikel Skripsi PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus Pada KUD Karya Bhakti Ngancar Tahun 2011-2013) ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP LABA PT. POLLY JASA PERSADA

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP LABA PT. POLLY JASA PERSADA PENGARUH MODAL SENDIRI DAN HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP LABA PT. POLLY JASA PERSADA Oleh: M. Afrizal dan Nuraeni Fanisah FE Universitas Wiralalodra Indramayu, Jawa Barat ABSTRAK Objek penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016 ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016 Luh Diana Puspitayani Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG. ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Benazir Walida Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Asniwati STIMI YAPMI Makassar Email : asniwati8709@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA Oleh : Ellyn Octavianty Dosen Tetap Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan ABSTRAK PT Agricon Sentra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Peranan, dan Jenis Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar seperti definisi menurut Harahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SYARIAH (KS) BMT AT--TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. Leli Suwita Staf pengajar FE UMSB

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SYARIAH (KS) BMT AT--TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. Leli Suwita Staf pengajar FE UMSB MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.73 Desember 2016 ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SYARIAH (KS) BMT AT--TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT Leli Suwita Staf pengajar FE UMSB ABSTRAK Modal

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Untuk memudahkan dalam memahami tentang bahasan Modal Sendiri dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Untuk memudahkan dalam memahami tentang bahasan Modal Sendiri dan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka Untuk memudahkan dalam memahami tentang bahasan Modal Sendiri dan Sisa Hasil Usaha, maka perlu di jelaskan melalui kajian pustaka.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pusataka 2.1.1 Rasio Profitabilitas Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi*

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi* Jurnal Akuntansi Bisnis Hayuningtyas Vol. 02 Pramesti No. 02 Mei Dewi 2015 PENGARUH DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA * ABSTRACT: This study is analyzed the impact of Account

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN JMK, VOL. 1, NO. 1 Edisi Januari 2016: 1-7 PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN Indah Yuni Astuti Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri yuni96@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO. Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati²

PENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO. Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati² PENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati² No. HP 085242438738¹ ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mengacu pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, maka cara yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRIANI SARAGIH Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : f_saragih31@yahoo.com

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI Salah satu indikator pengelolaan koperasi yang menjalankan prinsip akuntabilitas yang dilandasi transparansi dan kepatuhan sesuai dengan Pilar Pengelolaan Koperasi yang telah diuraikan dalam pertemuan

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA Trilia Rahayu Email : nuri_dimple@yahoo.co.id Pembimbing : Ruzikna Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK (Effect of Working Capital to Sales and Profitability) Oleh/By: Yoyon Supriadi dan Ratih Puspitasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan perekonomian di Indonesia. Kondisi ini menuntut setiap badan usaha

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur Maria B. Ringa Politeknik Negeri Kupang, Kupang, Indonesia * (ringasoba@gmail.com)

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Novita Sari Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN PT. BANK SULUT DI MANADO

ANALISIS MODAL KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN PT. BANK SULUT DI MANADO ANALISIS MODAL KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN PT. BANK SULUT DI MANADO EKA Y.A RUNTURAMBI JOHNY. REVO. E TAMPI R. RUNTUWENE ABSTRACT Good working capital management determine the success of a company. Assessment

Lebih terperinci

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity. PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, INVENTORY TURN OVER, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA M.Firza Alpi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK Nama : Abdusy Syukur NPM : 22209027 Kelas : 3EB06 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Rudianto (2015:3), Koperasi adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) BHAKTI NUSA DI SMK NEGERI 4 SAMARINDA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) BHAKTI NUSA DI SMK NEGERI 4 SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (1): 51-65 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI PEGAWAI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rentabilitas 2.1.1 Pengertian Rentabilitas Koperasi tiap tahun diharuskan oleh undang-undang hukum dagang membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

Lebih terperinci

PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASIONAL DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN KAS

PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASIONAL DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN KAS PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASIONAL DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN KAS Oleh : Wahyuni () Subagyo (Universitas Nusantara PGRI Kediri) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Pesaing dan Sisa Hasil. Usaha (SHU)

ABSTRAKSI. : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Pesaing dan Sisa Hasil. Usaha (SHU) ABSTRAKSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG. Kebun Agung Malang Tahun 2003-2014) Ainun Nadhiroh. 10520038

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi Surabaya Sebagai suatu badan usaha, BMT dalam menjalankan kegiatan usahanya, tentu ingin mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian Berikut ini telah disajikan tabel perkembangan kinerja keuangan PT Indosat tahun 2010, 2011 dan 2012 Tabel 3. Tabel Modal Kerja,

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR Oleh: Supriana S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. teknik analisisnya yaitu teknik analisis regresi linear berganda. Hasil

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. teknik analisisnya yaitu teknik analisis regresi linear berganda. Hasil 7 BAB II TINAJUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Utami (2016) meneliti tentang penagaruh manajemen modal kerja terhadap profitabiltas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan menggunakan teknik

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. Merry Christiani Email: mei.limei000@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Primkopad Kupus II Ditkuad Kota Bandung 4.1.1.1 Sejarah Singkat Primkopad Kupus II Ditkuad Kota Bandung Badan usaha Primkopad

Lebih terperinci

Analisis Penerapan International Financial Report Standards. Terhadap Laba PT LIPPO KARAWACI Tbk. : Irma Nuarti NPM :

Analisis Penerapan International Financial Report Standards. Terhadap Laba PT LIPPO KARAWACI Tbk. : Irma Nuarti NPM : Analisis Penerapan International Financial Report Standards (IFRS) Pada Investment Property Terhadap Laba PT LIPPO KARAWACI Tbk Nama : Irma Nuarti NPM : 21209958 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Dr. Renny,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah berdiri pada tahun 1995 di

Lebih terperinci

ABSTRAK Rahmawati Arjun.

ABSTRAK Rahmawati Arjun. ABSTRAK Rahmawati Arjun. Nim. 9314 09 035. 2013. Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Gorontalo. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU

PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU Hapid 1, Muh. Halim 2, Yuli Wulandari 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori Dalam undang-undang perkoperasian No. 25 tahun 1992 pada Bab I ayat 1 UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Salah satu cara yang diterima untuk meneliti keadaan keuangan adalah dengan cara memperoleh Laporan Keuangan seperti neraca,

Lebih terperinci

SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI)

SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI) SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI) Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah: SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Meliana email: melianazheng96@gmail.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi 2.1.1. Definisi Koperasi Dilihat asal kata, istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris coorperation yang berarti usaha bersama. Dengan arti lain segala bentuk

Lebih terperinci

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KPRI SEJAHTERA DI KABUPATEN DHARMASRAYA Widya Maharani 1, Nora Susanti 2, Mona Amelia 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,

Lebih terperinci

Rogayah, Khairinal 1, Iwan Putra 2

Rogayah, Khairinal 1, Iwan Putra 2 PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG KOPERASI DAN KINERJA PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI BANGUN SETIA KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN Rogayah, Khairinal 1, Iwan Putra 2 Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH BESARNYA MODAL DAN PENJUALAN TERHADAP RENTABILITAS PADA KP-RI MERATA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH BESARNYA MODAL DAN PENJUALAN TERHADAP RENTABILITAS PADA KP-RI MERATA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH BESARNYA MODAL DAN PENJUALAN TERHADAP RENTABILITAS PADA KP-RI MERATA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO Moh Faizal Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo moh.faizal91@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN 2008-2012 Oleh : Eka Yudhyani dan Abdul Rahim Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anis Chariri dan Imam Gozali, Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Anis Chariri dan Imam Gozali, Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. DAFTAR PUSTAKA Alim, M.N. ; Hapsari, T ; dan Purwanti, L., Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci