MODEL MATEMATIS PENGUNJUNG STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL MATEMATIS PENGUNJUNG STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA)"

Transkripsi

1 ISSN MODEL MATEMATIS PENGUNJUNG STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA) Nisa Aulia 1), Amirotul M.H.M 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret 2)3) Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Abstract Gas station is a place for vehicle to obtain fuel. Because of the need of fuel, especially for vehicle certainly make the owner of vehicle always go to gas station. With the estabilishment of the gas station it will cause a trip attraction on the surrounding and increase the volume of traffic. This research was carried out to create a model that can be used to estimate the number of visitors and to determine the value of coefficient determination (R 2 ). Data colection in this study was done by counting the number of vehicles entering the gas station. Model analysis performed by multiple linear regression model analysis stepwise method and enter using software SPSS 17. The results showed that mathematical models of gas stations visitor for light vehicles (LV) and heavy vehicles (HV) is Y = X 5, the Y is the number of visitors (pcu/h) and the X 5 is the traffic flow (pcu/h). This equation shows that the amount of traffic flow affects the number of gas station. The value of coefficient determination is 0,955; it means the equation is good for estimating the value of dependent variable. Keywords:Gas Stations, Multiple Linier Regression, SPSS, Trip attraction Abstrak Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakan tempat di mana kendaraan bermotor dapat memperoleh bahan bakar. Kebutuhan akan bahan bakar terutama untuk kendaraan bermotor tentunya mendorong pemilik kendaraan untuk selalu mendatangi SPBU. Dengan berdirinya SPBU maka akan menimbulkan tarikan lalu-lintas di sekitarnya dan menambah volume lalu lintas. Penelitian ini dilakukan untuk membuat model yang dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah pengunjung serta untuk mengetahui nilai koefisien determinasi (R 2 ). Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah kendaraan yang memasuki area SPBU tersebut. Analisis model dilakukan dengan analisis model regresi linear berganda metode stepwise dan enter menggunakan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bhwa model matematis pengunjung untuk kendaraan ringan dan kendaraan berat adalah Y=19, ,016 X 5, dengan Y adalah jumlah pengunjung (smp/jam) dan X 5 adalah arus lalu lintas (smp/jam). Persamaan ini menunjukkan bahwa besarnya arus lalu lintas mempengaruhi jumlah pengunjung SPBU. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,905; sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat. Kata Kunci :SPBU, Regresi Linier Berganda, SPSS, Tarikan Pergerakan PENDAHULUAN Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakan tempat di mana kendaraan bermotor dapat memperoleh bahan bakar. Kebutuhan akan bahan bakar terutama untuk kendaraan bermotor tentunya mendorong pemilik kendaraan untuk selalu mendatangi SPBU. Apalagi dengan bertambah lengkapnya fasilitas suatu SPBU membuat SPBU bukan hanya untuk tempat pengisian bahan bakar saja, namun bisa juga sebagai meeting point dan tempat transit. Dengan berdirinya SPBU maka akan menimbulkan tarikan lalu-lintas di sekitarnya dan menambah volume lalu lintas. Maka dari itu diperlukan studi untuk memodelkan tarikan pergerakan pengunjung SPBU. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model yang dapat digunakan untuk memperkirakan besar tarikan pergerakan ke SPBU dan untuk mengetahui tingkat validitas antara variabel bebas dan variabel terikat dari model akhir yang memenuhi persyaratan uji statistik dan pengujian model. Untuk mendapatkan model matematis tarikan pergerakan pada SPBU, perlu dilakukan suatu penelitian tentang tarikan pergerakan ke SPBU. Kemudian dicari jam puncak kendaraan yang masuk ke SPBU yang bersangkutan. Selanjutnya dibuat model matematis tarikan perjalanan (Trip of Attraction Model) pada kondisi sekarang. Setelah didapatkan bentuk model tarikan, model tersebut diuji dengan beberapa pengujian seperti uji linearitas, nonmultikolinearitas, dan lain-lain. Model yang terbaik yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam peramalan jumlah tarikan di masa mendatang. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan dan pemodelan transportasi adalah media yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan transportasi baik di masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Maka dari itu sekarang telah banyak dilakukan penelitian tentang bangkitan pergerakan untuk berbagai macam jenis tata guna lahan. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/549

2 Penelitian lain dilakukan oleh Halomoan (2009) pada profil hotel berbintang di daerah Surakarta. Variabel bebas yang digunakan adalah luas lahan (X 1), luas bangunan (X 2), luas parkir (X 3), total jumlah kamar yang tersedia (X 4), jumlah ruang rapat (X 5), dan luas maksimum ruang rapat (X 6). Setelah dilakukan analisis persamaan regresi dan pengujian statistik terhadap masing-masing model, diperoleh model persamaan terbaik, yaitu Y = 35, ,019 X 5 dengan variabel bebas berupa luas maksimum ruang rapat (X 5). Md Majbah Uddin dkk, 2012,melakukan penelitian yang berjudul A Comprehensive Study on Trip Attraction Rates of Shopping Centers in Dhanmondi Area yang didapat dari International Journal of Civil and Enviromental Engineering IJCEE- IJENS Vol:12 No:04 Dari penelitian ini didapat beberapa rata-rata tarikan perjalanan mobil dan orang dengan parameter berbeda-beda. Rata-rata tingkat tarikan perjalanan pada jam puncak berdasar parameter luas area perbelanjaan adalah 7,9 perjalanan orang/1000 ft 2 /jam dan 8,3 perjalanan mobil/ ft 2 /jam. Rata-rata tingkat tarikan perjalanan pada jam puncak berdasar parameter jumlah karyawan sebesar 226 perjalanan /100 karyawan/jam. Rata-rata tingkat tarikan perjalanan pada jam puncak berdasar area parkir adalah 276 perjalanan mobil/10 area parkir /jam. Rata-rata tingkat tarikan perjalanan pada jam puncak dengan parameter gerbang masuk adalah 276 perjalanan /gerbang masuk/jam. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimanakah model matematis untuk kendaraan yang mengunjungi SPBU. Variabel bebas yang digunakan adalah luas lahan, jumlah nozzle, luas rest area, jumlah ATM, arus lalu lintas, dan jarak SPBU terdekat. Sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah tarikan pergerakan yang menggunakan kendaraan berat (HV) dan kendaraan ringan (LV). Dalam menganalisis model tarikan perjalanan tersebut digunakan analisis regresi linier berganda guna mengkaji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yang dimana diharapkan hasil dari analisis model tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam peramalan jumlah tarikan perjalan di masa mendatang. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Pemodelan bangkitan perjalanan (trip generation) adalah suatu tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan dari suatu zona (trip generation) dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona (trip attraction). Tujuan dasar bangkitan perjalanan adalah menghasilkan suatu model hubungan yang mengaitkan tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Zona asal dan tujuan pergerakan biasanya menggunakan istilah trip end. Pergerakan merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan perjalanan lalu lintas. Perjalanan lalu lintas ini mencakup : Lalu lintas yang meninggalkan suatu lokasi Lalu lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan lalu-lintas berupa jumlah kendaraan, orang, atau angkutan barang per satu satuan waktu, misalnya kendaraan/jam. Kita dapat menghitung jumlah orang atau kendaraan yang masuk atau keluar dari suatu luas tanah tertentu dalam satu hari Analisis Korelasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2, X n) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X 1, X 2, X n) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Nilai koefisien korelasi (r) dapat dicari dengan rumus korelasi produk momen pearson sebagai berikut : r = n XY X Y (n X 2 X 2 )(n Y 2 Y 2 )... [1] r adalah Koefisien korelasi besarnya antara 0 sampai ±1;n adalah Jumlah data observasi; X adalah Variabel bebas dan Y adalah Variabel terikat. Analisis Regresi Linier Berganda Yaitu persamaan yang memiliki variabel bebas lebih dari satu. Karena itu untuk bentuk persamaan ini akan terdapat beberapa alternatif persamaan berdasarkan kombinasi kandidat variabel yang ada. Untuk persamaan regresi multi variabel, dibatasi hanya regresi yang bersifat linier saja (regresi multilinier), bentuk umumnya adalah : Y= a + b 1X 1 + b 2X b nx n... [2] e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/550

3 Y adalah variabel terikat;a adalah konstanta regresi;b 1,..., b n adalah koefisien regresi; x 1,..., x n adalah variabel bebas Koefisien Determinasi Koefesien diterminasi dengan simbol r 2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r 2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r 2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r 2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r 2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Menurut Tamin (1997), menentukan nilai koefisien determinasi (R 2 ) berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier sederhana dan berganda menggunakan persamaan sebagai berikut: R 2 = (Y i Y i ) 2 (Y i Y i ) 2...[3] R 2 adalah Koefisien determinasi;y i adalah Nilai Pengamatan;Y i adalah Nilai Y yang ditaksir dengan model regresi;y i ãdalah Nilai rata-rata pengamatan Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikatnya. Pengujian yang dilakukan ini menggunakan uji distribusi F. Caranya yaitu dengan membandingkan antara analisis kritis (F tabel) dengan nilai F hitung yang tedapat dalam tabel ANOVA (Analysis of Variance) dari hasil perhitungan. F= Ʃ Y Ȳ 2 / (k 1)...[4] Ʃ Y Ŷ 2 /(n k) F adalah angka yang dicari;ʃ(y-ȳ)2 adalah jumlah kuadrat dari regresi;ʃ(y-ŷ) adalah jumlah kuadrat dari kesalahan (eror);ȳ adalah nilai rata-rata pengamatan;k adalah jumlah parameter (koefisien regresi) dan n adalah jumlah pengamatan atau sampel Uji t Uji t dilakukan untuk melihat apakah parameter (b 1, b 2,..b n) yang melekat pada variabel bebas cukup berarti (signifikan) terhadap suatu konstanta (a) nol atau sebaliknya. Kalau signifikan, maka variabel bebas yang terkait dengan parameter harus ada dalam model. Rumus untuk mendapatkan t adalah: t= (b β) Sb...[5] Dimana: t = t hitung b = koefisien regresi variabel bebas yang didapatkan β = slope garis regresi sebenarnya Sb = standar error koefisien korelasi Pengujian Model Uji Homoskedastisitas Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians pada residual (error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut dengan heteroskedastisitas.sebuah model dapat dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Normalitas Normalitas dapat dicek salah satunya dengan cara grafik. Normalitas terpenuhi jika titik-titik data terkumpul di sekitar garis lurus. Untuk uji keberangkatan data (asal data) dari normalitas digunakan uji sampel Kolmogorof Smirnov. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah dapat diambil kesimpulan bahwa F(x) = F 0(x) untuk semua x cocok dengan fungsi distribusi sampel {S(x)} yang teramati atau fungsi distribusi empiris. H 0 = Sampel ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu H 1 = Sampel ditarik bukan dari populasi dengan distribusi tertentu Pengambilan kesimpulan pada pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut: e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/551

4 Jika Asymp. Sig < taraf signifikansi (α) maka H 0 ditolak Jika Asymp. Sig > taraf signifikansi (α) maka H 0 diterima METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini meliputi SPBU Pasar Kliwon, SPBU Sekarpace, SPBU Mt Haryono, SPBU Bhayangkara, dan SPBU Balapan. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan adalah: 1. Banyaknya tarikan pergerakan ke SPBU dengan menggunakan moda transportasi, yaitu sepeda motor (MC), mobil (LV), bus (HV), dan truk (HV). Data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi langsung pada lokasi studi dengan mencatat jumlah kendaraan yang masuk ke SPBU pada jam puncak. 2. Arus lalu lintas di ruas jalan depan SPBU yang searah dan berlawan arah. Data sekunder yang dibutukan antara lain luas lahan, jumlah nozzle, luas rest area, jumlah ATM dan jarak SPBU lain terdekat. Data sekunder ini diperoleh dari pihak pengelola SPBU atau instansi terkait. Data ini meliputi karakteristik tata guna lahan pada masing-masing lokasi tersebut dan merupakan variabel bebas. Sedangkan untuk data jarak SPBU terdekat didapatkan melalui aplikasi Google Earth Pro. Pengolahan Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis regresi linier berganda. Untuk pengolahan data digunakan program software SPSS 17 dengan metode stepwise dan enter. HASIL DAN PEMBAHASAN Rekapitulasi variabel terikat dan variabel bebas yang digunakan disajikan pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Rekapitulasi variabel terikat dan variabel bebas Variabel Terikat Variabel Bebas Nama SPBU Jumlah Pengunjung (HV+LV) (smp/jam) Luas Lahan (m 2 ) Jumlah Nozzle Mobil Luas Rest Area (m 2 ) Jumlah ATM Arus Lalu Lintas (smp/jam) Jarak SPBU Terdekat (m) var Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Pasar Kliwon 64, , Sekar Pace 62, , MT Haryono , Bhayangkara 61, , Balapan 42, , Analisis Korelasi Hasil pengujian koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Koefisien Korelasi Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y 1 0,799-0,170 0,790 0,746 0,977-0,634 X 1 1 0,323 0,893 0,911 0,893-0,612 X 2 1 0,089 0,265-0,073-0,491 X 3 1 0,982 0,891-0,404 X 4 1 0,853-0,511 X 5 1-0,587 X 6 1 Dari tabel 2. dapat dilihat koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat memiliki korelasi tinggi yaitu 0,977 dan terdapat satu koefisien yang memiliki korelasi sangat rendah yaitu -0,170. Dan untuk koefisien korelasi antar variabel bebas memiliki nilai yang bervariasi antara -0,073 sampai dengan 0,911. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/552

5 Analisis Regresi Linear Berganda Hasil dari proses analisis regresi linear berganda menggunakan metode Enter dan metode Stepwise dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Alternatif Model STEPWISE R 2 F 1 Y=19,535+0,016 X 5 0,955 63,101 ENTER R 2 F 1 Y = 90, ,013 X 1 2,233 X 2 + 0,059 X 3 0,028 X Y = 30,057 0,008 X 1 0,067 X 3 + 0,022 X 5 0,005 X Y = 28,100 0,009 X 1 0,280 X 3 + 3,501 X 4 + 0,025 X Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5 0,995 66,222 5 Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 0,982 54,425 6 Y = 19, ,016 X 5 0,955 63,101 Uji Analisis Varian (Uji-F / ANOVA) Hasil pengujian F-hitung pada masing-masing persamaan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji F Metode Model Persamaan Regresi F hitung F tabel Kesimpulan Stepwise Y=19,535+0,016 X 5 63,101 10,13 H 0 ditolak Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5 66, ,707 H 0 diterima Enter Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 54, H 0 ditolak Y = 19, ,016 X 5 63,101 10,13 H 0 ditolak Keterangan : Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima, yaitu variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan variasi variabel terikat Jika F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, yaitu variasi perubahan nilai variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat Dari tabel hasil Uji F disimpulkan bahwa model persamaan regresi Y=19,535+0,016 X 5 dan Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 Pengujian Terhadap Koefisen Regresi (Uji t) Hasil pengujian T-test pada masing-masing persamaan dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Metode Stepwise Metode Enter Hasil Uji T Y=19,535+0,016 X 5 0,016 7,944 3,182 H 0 ditolak Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5-0,006-1,290 12,706 H 0 diterima -0,107-1,613 12,706 H 0 diterima -0,023 8,096 12,706 H 0 diterima Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5-0,009-1,741 4,303 H 0 diterima 0,021 6,176 4,303 H 0 ditolak Y = 19, ,016 X 5 0,016 7,944 3,182 H 0 ditolak Keterangan: Jika statistik t hitung < t tabel, maka H 0 diterima, yaitu menerima anggapan bahwa koefisien regresi tidak signifikan. Jika statistik t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, yaitu menolak anggapan bahwa koefisien regresi tidak signifikan. Dari tabel di atas dapat disimpulkan model yang keseluruan koefisien regresinya signifikan adalah model dari metode enter Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/553

6 Pengujian Model Uji Homoskedastisitas Tabel 6. Hasil Uji Park Metode Stepwise Metode Enter Y=19,535+0,016 X 5 0,016-0,820 3,182 H 0 diterima Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5-0,006-42,525 12,706 H 0 diterima -0,107 41,164 12,706 H 0 ditolak -0,023 14,452 12,706 H 0 ditolak Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5-0,009 1,057 4,303 H 0 diterima 0,021-0,552 4,303 H 0 diterima Y = 19, ,016 X 5 0,016-0,820 3,182 H 0 diterima Keterangan : Jika t hitung< t tabel maka H 0 diterima, yaitu terjadi homoskedastisitas (asumsi terpenuhi) Jika t hitung> t tabel maka H 0 ditolak, yaitu tidak terjadi homoskedastisitas (asumsi tidak terpenuhi) Berdasarkan hasil Uji Park dapat disimpulkan bahwa persamaan Y=19,535+0,016 X 5 dan Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 terjadi homoskedastisitas (kesamaan varians), sehinggga asumsi terpenuhi. Sedangkan model Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5 tidak terjadi homoskedastisitas, sehingga asumsi tidak terpenuhi. Uji Normalitas Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui normalitas pada suatu data, yaitu menggunakan plot probabilitas normal dan metode Kolmogorov-Smirnov. Plot probabilitas normal dilakukan dengan melihat banyaknya data (titik) menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, kita dapat mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Pada gambar 1. terlihat bahwa titik-titiknya tersebar disekitar garis lurus. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan terpenuhi. (a) (b) (c) (d) Gambar 1.Uji Normalitas Persamaan Regresi (a)y=19,535+0,016 X 5 ;(b) Y=20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5 ; (c) Y=19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 ; (d) Y=19,535+0,016 X 5 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/554

7 Hasil pengujian data dengan metode kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil pengujian kolmogorov-smirnov Variabel Kolmogorov smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Kesimpulan Jumlah Pengunjung (HV+LV) 0,636 0,813 normal Luas Lahan 0,619 0,838 normal Jumlah Nozzle Mobil 0,495 0,967 normal Luas Rest Area 0,433 0,992 normal Jumlah ATM 0,495 0,867 normal Arus Lalu Lintas 0,621 0,836 normal Jarak SPBU Terdekat 0,781 0,575 normal Keterangan : Jika signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi normal. Jika signifikansi < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Berdasarkan pengujian data dengan metode kolmogorov-smirnov menunjukkan bawa data terdistribusi normal. Uji Linieritas Kelinearan model yang terbentuk diuji melalui plot residual terhadap harga- harga prediksi. Jika grafik antara harga-harga prediksi dengan harga-harga residual tidak membentuk suatu pola tertentu seperti parabola, kubik, dan sebagainya, maka asumsi linearitas terpenuhi. Hasil pengujian Linieritas dapat dilihat pada gambar 2. (a) (b) (c) (d) Gambar 2.Uji Linearitas Persamaan Regresi (a)y=19,535+0,016 X 5 ;(b) Y=20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5 ; (c) Y=19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 ; (d) Y=19,535+0,016 X 5 Dari gambar 2. tampak bahwa harga-harga prediksi (standardized predicted value) dengan harga-harga residual (standardized residual) untuk semua model regrei linier tidak membentuk pola tertentu. Jadi asumsi linearitas terpenuhi. Pemilihan Model Hasil analisis uji statistik persamaan regresi dan pengujian model terhadap kelima model tersebut dirangkum pada tabel 8. berikut. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/555

8 Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Statistik dan Pengujian Model Jenis Analisis/pengujian Analisis Persamaan Regresi Pengujian Model Metode Stepwise Y=19, ,016X 5 Y = 20,446 0,006 X 1 0,107 X 3 + 0,023 X 5 Metode Enter Y = 19,568 0,009 X 1 + 0,021 X 5 Y=19, ,016X 5 Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) 95,5 % 99,5 % 98,2 % 95,5 % Uji F Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Uji t Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Homoskedastisitas Terpenuhi Tidak Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Normalitas Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Linearitas Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Berdasarkan tabel 8. dapat disimpulkan model yang terbaik adalah Y=19, ,016X 5, dimana Y adalah Jumlah Pengunjung SPBU (HV+LV) dan X 5 adalah arus lalu lintas adalah model terbaik. SIMPULAN Dari proses analisis terhadap jumlah pengunjung pada SPBU di wilayah Surakarta diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Model yang memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan pengujian model adalah : Y=19, ,016X 5 Keterangan : Y = Jumlah pengunjung (HV+LV) (smp/jam). X 5 = Arus Lalu Lintas (smp/jam). 2. Tingkat validitas antara variabel julah pengunjung (HV+LV) dan arus lalu lintas dari model yang dihasilkan yaitu sebesar 0,955; sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat. REKOMENDASI Rekomendasi yang dapat kami berikan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini adalah: 1. SPBU yang akan dijadikan objek studi seharusnya memiliki profil yang homogen. 2. Jumlah sampel perlu diperbanyak. UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Terselesaikannya penyusunan penelitian ini karena dukungan serta doa dari keluarga dan teman-teman, untuk itu kami ucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Ibu Amirotul M.H.M, ST, MSc dan Bapak S.J Legowo,ST. MT, selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberi koreksi dan arahan sehingga menyempurnakan penyusunan. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah berperan dalam mewujudkan penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung khususnya mahasiswa sipil UNS REFERENSI Anonim Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pusat Kegiatan pada Ruas Jalan Nasional di Wilayah Perkotaan. Jakarta: Departemen Perhubungan Gujarati, Damodar N Basic Econometric.The McGraw-Hill Company Halomoan, Robin P Pemodelan Tarikan Pergerakan pada Profil Hotel Berbintang di Daerah Surakarta. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.Surakarta Oglesby, Clarkson H & R. Gary Hicks.1993.Teknik Jalan Raya Edisi Keempat Jilid 1.Jakarta:Erlangga Ortuzar,J de D & L.G. Willumsen.1990.Modelling Transport.Chichester:John Wiley&sons Santoso, Singgih Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta:PT. Alex Media Komputindo Tamin, O.Z.2000.Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung:ITB Uddin, Md Majbah, dkk A Comprehensive Study on Trip Attraction Rates of Shopping Centers in Dhanmondi Area.International Journal of Civil and Environmental Engineering IJCEE-IJENS Vol:12 No:04 :12-16 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/556

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T)

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T) MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T) Ria Miftakhul Jannah 1 ), Syafi i 2 ), Slamet Jauhari Legowo 3 ) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) ISSN 2354-8630 ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) Aditya Mahindera Putra 1), Syafi i 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T)

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T) MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T) M.Hafiz Arsan Haq 1, Syafi i 2, Amirotul MHM 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) M.Hafiz Arsan Haq 1), Syafi i 2), Amirotul MHM 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH Ria Miftakhul Jannah 1), Syafi i 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (Studi Kasus Di Wilayah Surakarta)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (Studi Kasus Di Wilayah Surakarta) ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (Studi Kasus Di Wilayah Surakarta) TRIP ATTRACTION MODEL ANALYSIS FOR UNIVERSITY (Study Case in Surakarta Region ) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta ) KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta ) Modelling Study of Trip Attraction to Office Building ( Case Study Surakarta City ) SKRIPSI Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) (262T)

ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) (262T) ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) (262T) R.J Pratama 1), Syafi i 2), Legowo 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (Studi Kasus di Wilayah Surakarta)

ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (Studi Kasus di Wilayah Surakarta) ISSN 2354-8630 ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (Studi Kasus di Wilayah Surakarta) R.J Pratama 1), Syafi i 2), Legowo 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN (STUDI KASUS KOTA SURAKARTA)

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN (STUDI KASUS KOTA SURAKARTA) ISSN 2354-8630 KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN (STUDI KASUS KOTA SURAKARTA) Purwadi Eko Saputro 1), Syafi i 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH perpustakaan.uns.ac.id ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH Trip Attraction Model Analysis for Factory At The Village Of Purwosuman, Sidoharjo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS : DI KOTA BANDA ACEH)

MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS : DI KOTA BANDA ACEH) ISSN 088-931 ISSN e-50-595 pp. 51-60 MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS : DI KOTA BANDA ACEH) Alfi Salmannur 1, M. Isya, Renni Anggraini 3 1) Mahsiswa Magister Teknik

Lebih terperinci

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN 2302-4240 KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK Juang Akbardin, Didi Arie Wibowo Teknik Sipil-FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Jl.Setiabudi

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA TEMPAT WISATA (STUDI KASUS DI KABUPATEN KUBU RAYA)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA TEMPAT WISATA (STUDI KASUS DI KABUPATEN KUBU RAYA) ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA TEMPAT WISATA (STUDI KASUS DI KABUPATEN KUBU RAYA) Finda Widiarsih 1), Syafaruddin AS 2), Nurlaely Kadarini 2) Abstrak Zona Pariwisata adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JALAN CIHAMPELAS BANDUNG

ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JALAN CIHAMPELAS BANDUNG ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JALAN CIHAMPELAS BANDUNG TANIA BONITA SABRINA NRP: 1121025 Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Sekolah merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 4.1. Tinjauan pustaka Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disampaikan analisis hubungan volume kendaraan, kecepatan kendaraan dan jarak pengukuran terhadap kebisingan pada ruas Jalan Ir. Juanda Kota

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA HOTEL DI SURAKARTA

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA HOTEL DI SURAKARTA ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA HOTEL DI SURAKARTA Trip Attraction Model Analysis for Hotels in Surakarta Skripsi Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN Hamzani 1), Mukhlis 2) Juli 3) 1), 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, 3) Alumni Teknik Sipil email: 1) hamzani.hasbi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penilitian ini dilakukan tahun 2014 yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

SESI 13 STATISTIK BISNIS

SESI 13 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 13 STATISTIK BISNIS Sesi 13 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Analisis Regresi dan Korelasi Linier yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Rahayu Widhiastuti 1), Eka Priyadi 2), Akhmadali 2) Abstrak Penelitian ini meneliti kebutuhan parkir kendaraan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena serangkaian observasi (pengukuran)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian adalah sebagai berikut: suatu entitas yang akan diteliti. Obyek dapat berupa perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan melakukan analisis pada sektor pemerintahan di provinsi Jawa Timur. Dimana penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih variabel adalah analisa regresi linier. Regresi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang dilakukan dibatasi hanya di dalam wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi kriteria drainase

Lebih terperinci

Pemodelan Tarikan Pergerakan pada Profil Hotel Berbintang di Daerah Surakarta

Pemodelan Tarikan Pergerakan pada Profil Hotel Berbintang di Daerah Surakarta Pemodelan Tarikan Pergerakan pada Profil Hotel Berbintang di Daerah Surakarta Trip Attraction Model of Star Hotel Profiles in Surakarta SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa hiburan ini bukanlah satusatunya peusahaan peneyedia jasa hiburan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan : 1. Tarikan perjalanan pada kawasan bandara dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu perjalanan masuk, perjalanan keluar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 15 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah wilayah PPN Brondong, Kabupaten Lamongan propinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Pengujian hipotesis pada penelitian ini diguakan model regresi linear berganda. Sebelum model regresi linear berganda ini di gunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian pesyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ( S-1

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD SKRIPSI

PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD SKRIPSI PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR (Studi Kasus : Jalan Monginsidi Surakarta) PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD (Case Study : Monginsidi Street of Surakarta) SKRIPSI Diajukan SebagaiSyarat Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) TESIS

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) TESIS ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah data Sekunder yang berupa Perputaran Piutang,Perputaran Persediaan (persediaan bahan baku,

Lebih terperinci

MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart)

MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart) Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.9 November 017 (65-638) ISSN: 337-673 MODEL KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA MANADO (Studi Kasus : Pasar Segar, Lippo Mall, Indogrosir, Multimart, Starway Mart)

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO F. C. Woran. Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado F. Jansen, E. Lintong. Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG Yeldy Septomiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Korespondensi Penulis : YeldySeptomiko@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila data tidak valid

Lebih terperinci

PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG

PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG Brenda Charmelita Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Good Corporate Governance (GCG) dengan pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

TABEL 3 DATA PENELITIAN

TABEL 3 DATA PENELITIAN Analisis Regresi Linier Bentuk LN (Logaritma Natural) Pengubahan data ke bentuk LN dimaksudkan untuk meniadakan atau meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas dan asumsi klasik regresi. Jika data-data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah nasabah KOPENA Pekalongan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai identitas reponden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan beberapa kategori dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci