PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG"

Transkripsi

1 PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG Brenda Charmelita Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, INDONESIA brendacharmelitaa@gmail.com Kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis alat transportasi kemajuan teknologi di era modern. Pencurian kendaraan bermotor merupakan salah satu tindak kejahatan yang sering terjadi di kota Semarang. Berdasarkan masalah tersebut maka penelitian ini dilakukan menggunakan data mining yang dimodelkan dengan algoritma linier regresi berganda yang bertujuan untuk mengestimasikan jumlah data pelaporan, sehingga kedepannya mampu meningkatkan jumlah penyelesaian pencurian kendaraan bermotor. Variabel yang digunakan dalam anlaisis linier regresi adalah variabel dependen Y dan variabel independen X1 dan X2. Dari hasil yang diperoleh dengan akurasi tingkat kepercayaan 95%, maka diperoleh koefisien korelasi berganda (R) adalah0,9651 dan koefisien determinasi (R2) adalah 0,9314. Sedangkan nilai hasil estimasi hampir mendekati data yang sebenarnya yaitu 8297,9943 dengan Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 26, Kata Kunci : data mining, estimasi, linier regresi berganda, pencurian kendaraan bermotor Motor vehicles are one of the types of transportation technological advances of the modern era. Motor vehicle theft is a crime that often occurs in the city of Semarang. Based on these issues, this study was performed using data mining algorithms that are modeled with a linear regression that aims to estimate the amount of data reporting, so that future settlement is able to increase the number of motor vehicle theft. Variables used in the linear regression anlaisis is the dependent variable Y and independent variables X1 and X2. From the results obtained with an accuracy rate of 95%, then the multiple correlation coefficient (R) adalah0,9651 and the coefficient of determination (R2) is While nearing the estimated value of the actual data that is with Root Mean Square Error (RMSE) of Keywords: data mining, estimation, doubled linear regression, theft of motor vehicles. I. PENDAHULUAN Kota Semarang merupakan Ibukota Jawa Tengah, sebagai kota metropolitan terbesar ke-5 di Indonesia, persaingan untuk meraih kehidupan yang layak sangatlah tinggi. Tidak sedikit masyarakat yang memilih untuk melakukan tindakan kriminal demi mendapatkan uang lebih agar kehidupan ekonominya lebih sejahtera. Kriminal atau yang biasa disebut kejahatan merupakan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat dikarenakan oleh faktor ekonomi yang mengakibatkan keresahan dalam kehidupan masyarakat. Pencurian kendaraan bermotor adalah tindakan kejahatan terhadap harta benda yang menimbulkan kerugian dan meresahkan di lingkungan masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tindak pidana kejahatan pencurian bermotor seperti kelalaian pemilik kendaraan bermotor dalam menjaga kendaraan bermotor miliknya. Semakin meningkat kepemilikan kendaraan bermotor semakin meningkat pula tindak pidana pencurian sepeda motor di daerah kota Semarang [1]. Dari uraian diatas dapat dilakukan analisa terhadap data tindak kriminal dan data penyelesaian tindak kriminal di Polda Jawa Tengah dengan menggunakan data mining. Proses data mining yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode estimasi dengan menggunakan algoritma Linear Regression. Metode Estimasi merupakan fungsi tambahan yang ada pada proses data mining yang digunakan untuk memperkirakan data penyelesaian tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang bisa disebut data populasi dengan memakai data tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang bisa disebut data sampel [2]. Algoritma Linear Regression merupakan teknik data mining terhadap hubungan satu variabel atau lebih untuk menentukan relasi variabel yang diramalkan dimana data variabel saling berhubungan antara satu dengan variabel lain mencakup dalam database yang besar sehingga dapat diasumsikan sebagai pola pengambilan suatu keputusan [2]. II. TINJAUAN STUDI Penelitian tugas akhir ini dibuat dengan melakukan studi kasus terlebih dahulu dari penelitian-penelitian sebelumnya. Dari beberapa studi keputusan tersebut, penelitian ini mengangkat tema dengan topik yang terkait dalam penelitian diatas, antara lain mengenai algoritma dan objek yang digunakan akan diangkat dalam penelitian ini. Referensi lain dalam penelitian tugas akhir ini diambil dari buku-buku serta beberapa skripsi yang

2 berkaitan dengan tindak pidana dan algoritma Linear Regression. Y = a + b1x1+b2x2+ +bnxn (1) 2.1. Tindak Pidana Pencurian Tindak pidana pencurian kendaraan bermotor merupakan perbuatan kejahatan pada barang milik orang lain yang dapat menghasilkan hasil yang menguntungkan untuk tersangka dan hukuman dari pencurian kendaraan bermotor tidak berat bahkan sanksi yang didapat tersangka sangat kecil sekali sehingga tidak membuat tersangka perbuatan pencurian kendaraan bermotor menjadi jera Data Mining Menurut Gartner Group data mining adalah proses ekstraksi pola dalam penyimpanan kumpulan data dengan jumlah besar dengan teknik statistic dan matematika yang digunakan untuk mengolah pengetahuan menjadi sebuah informasi Metode Estimasi Metode estimasi dalam proses data mining memiliki variabel numerik berdasarkan nilai variabel prediksi. Estimasi merupakan metode untuk memperkirakan nilai populasi dengan menggunakan nilai sampel. Populasi yaitu suatu objek yang diteliti, dalam hal ini data penyelesaian tindak pidana pencurian. Sedangkan sampel yaitu objek yang dijadikan penelitian, dalam hal ini terdapat kasus tindak pidana pencurian. Estimasi yang biasa disebut perkiraan maka diperlukan rata-rata Populasi (µ) yang diambil dari data sampel penyelesaian tindak pidana pencurian. Rata-rata populasi (σ2) diestimasi dengan varians sampel yang dimiliki [2] Algoritma Linear Regression Analisis linear regression merupakan proses teknik data mining pada alat statistic yang menjelaskan pola hubungan variable independen merupakan variabel dimana dia mempengaruhi variabel lain yang bersifat berdiri sendiri. Variabel independen ini dinotasikan dengan X. Sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang dimana keberadaannya dipengaruhi dengan variabel lain yang memiliki sifat tidak berdiri sendiri. Variabel dependen ini dinotasikan dengan Y [3]. Linear Regression sederhana memiliki variabel bebas hanya ada satu, sedangkan linier regression berganda memiliki variabel bebas lebih dari satu Algoritma Linear Regression Berganda Algoritma linear regression berganda (multiple linear regression algorithm) atau biasa disebut dengan algoritma linier regression klasik adalah model regression yang digunakan untuk memprediksi dan mengestimasi hubungan dua atau lebih variabel bebas pada variabel terikat terhadap parameter dengan menggunakan metode seperti metode kemungkinan maksimum (maximum likekihood estimation/mle) dan metode kuadrat terkecil (ordinary least square/ols). dua variabel, adalah: tiga variabel, adalah: Y = a + b1x1+b2x2+ b3x3 + +bnxn (2) Algoritma linier regression terdapat tiga persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut [4]: tiga variabel, adalah: (Y) = na + b1 (X1) + b2 (X2) (3) (X1Y) = a (X1) + b1 (X12) +b2 (X1X2) (4) (X2Y) = a (X2) + b1 (X1X2) +b2 (X22) (5) a) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi atau biasa disebut kuadrat koefisien korelasi digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam mengetahui presentase pengaruh yang terjadi pada variabel bebas dan variabel terikat [5]. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi R 2 = a 1 X 1.Y+ b 2 X 2.Y Y 2 (6) b) Koefisien Korelasi Berganda (R) Rumus untuk menghitung angka koefisien korelasi berganda R = c) Uji Linieritas (F) a 1 X 1.Y+ b 2 X 2.Y Y 2 (7) Uji linieritas (F) untuk menunjukkan variabel independen terhadap variabel dependen dalam menentukan hubungan linier (signifikan) atau tidak signifikan. Rumus untuk menghitung Fhitung Fhitung = d) Pengujian Model ( R 2 N k 1) k(1 R 2 ) (8) Pengujian model dilakukan untuk menguji seberapa besar kesalahan yang terjadi pada proses persamaan prediksi pada linier regresi berganda. Metode yang digunakan dalam proses pengujian model adalah RMSE (Root Mean Square Error) dimana membedakan nilai-nilai yang diprediksi dengan nilai-nilai sebenarnya dengan menggunakan ukuran yang asli yang akan menghasilkan ukuran indikator kesalahan.

3 n RMSE = (X i f i ) 2 i=1 [21] (9) n III. IMPLEMENTASI 3.1 Proses Pemodelan menggunakan Linier Regresi Berganda Data dari lampiran ke dua dengan memasukkan nilainilai tersebut dalam bentuk persamaan linier regression berganda, yaitu : an + b1 X1+ b2 X2 = Y (10) a X1 + b1 X b2 X1 X2 = X1 Y (11) a X2 + b1 X1 X2 + b2 X 2 2 = X2 Y (12) Dari persamaan diatas maka didapatkan keterangan : n = jumlah keseluruhan data yaitu 72 a, b1,b2 = nilai yang harus ditentukan berdasarkan data hasil pengamatan. X1 = jumlah tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yaitu X2 = jumlah penyelesaian tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yaitu Y = jumlah data pelapor tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yaitu X1X2 = jumlah perkalian jumlah tindak pidana dengan penyelesaian pencurian kendaraan bermotor yaitu X1 Y = jumlah perkalian jumlah tindak pidana dengan data pelapor pencurian kendaraan bermotor yaitu X2 Y = jumlah perkalian penyelesaian dengan data pelapor pencurian kendaraan bermotor yaitu X12 = jumlah kuadrat tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yaitu X22 = jumlah kuadrat penyelesaian tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yaitu Y2 = jumlah kuadrat data pelapor tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yaitu Sehingga menjadi : 72(a) (b1) (b2) = (13) (a) (b1) (b2) = (a) (b1) (b2) = (14) (15) Persamaan diatas dihitung dengan menggunakan Eliminasi Gauss. Metode Eliminasi Gauss merupakan operasi perhitungan eliminasi dan substitusi variabel variabelnya sampai salah satu persamaan hanya memiliki satu bilangan tidak diketahui dan menggunakan teknik substitusi. 3.2 Pengujian Hipotesis Koefisien korelasi berganda adalah ukuran relative dari ukuran -1 R +1 dari asosiasi pada dua variabel yang dimanfaatkan untuk mengetahui kuatnya suatu hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. R = +1 menyatakan variabel dependen dan variabel independen mempunyai nilai yang sama-sama kecil atau nilai yang sama-sama besar dan memiliki hubungan linier sempurna langsung. R = -1 menyatakan variabel dependen mempunyai nilai besar dan nilai kecil yang bersamaan dengan variabel independen yang mempunyai nilai besar atau nilai kecil dan memiliki hubungan linier sempurna tidak langsung. Rumus Koefisien Korelasi Berganda (R) : R = a 1 X1.Y+ a2 X 2.Y Y 2 (16) Maka menjadi : (0, )+ ( 0, ) R = R = , ,1925 R = ,348 R = 0,9314 = 0,9651 (17) Dari hasil koefisien korelasi berganda diatas bahwa nilai koefisien korelasi berganda adalah 0,9651 menyatakan nilai mendekati 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai variabel dependen yaitu data pelapor tindak pidana pencurian kendaraan bermotor dengan nilai variabel independen yaitu tindak pidana dan penyelesaian pencurian kendaraan bermotor memiliki hubungan yang sempurna (cocok). 3.3 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (kuadrat keofisien korelasi) adalah suatu ukuran persamaan linier regression berganda pada data digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam mengetahui presentase pengaruh yang terjadi pada

4 variabel bebas dan variabel terikat yang menyatakan kecocokan pengukuran garis linier regresi mendekati nilai data asli oleh model. Koefisien determinasi (R2) mempunyai nilai interval antara 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati 1 maka hasil model regresi semakin baik dan jika nilai (R2) semakin mendekati 0 maka hasil variabel independen tidak dapat menerangkan variabel dependen. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi R =( a 1 X1.Y+ a2 X 2.Y Y 2 ) 2 R 2 = (R) 2 R 2 = (0,9651) 2 R 2 = 0,9314 (18) 0,2985 X2 dan dimasukkan sebanyak data 72 data (Y )1 = 0, ,6159 (50) 0,2985 (29) = 22,6066 (Y )2 = 0, ,6159 (54) 0,2985 (35) = 23,2792 (Y )3 = 0, ,6159 (46) 0,2985 (24) = 21,6355 (Y )4 = 0, ,6159 (46) 0,2985 (28) = 20,4415 (Y )5 = 0, ,6159 (49) 0,2985 (32) = 21,0952 Hasil perhitungan estimasi data pelaporan pencurian kendaraan bermotor terdapat pada lampiran ke 3. Nilai estimasi jumlah data pelaporan pencurian kendaraan bermotor mencapai 8297,9943. Dari hasil estimasi menyatakan metode estimasi yang dilakukan pada penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh prediksi seberapa banyak data pelaporan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Kepolisian Daerah jawa Tengah. Hasil yang didapat koefisien determinasi yaitu 0,9314 maka menyatakan linier regression berganda yang dihasilkan pada penelitian ini garis linier regresi cocok dengan data pada penelitian ini. 3.4 Uji Linieritas (F) Uji linieritas (F) untuk menunjukkan variabel independen terhadap variabel dependen dalam menentukan hubungan linier (signifikan) atau tidak signifikan. Dalam mengambil keputusan uji linieritas (F) dengan menghitung Fhitung dan mecari nilai Ftabel untuk tingkat signifikan 0,05% atau (5%) dan tingkat kepercayaan sebesar (95%). Rumus untuk menghitung Fhitung yaitu : Gambar 4.1 Hasil Perhitungan Jumlah X1,X2, Y, X1X2,X1.Y,X2.Y F hitung = R 2 (n k 1) k (1 R 2 ) (19) IV. HASIL & PEMBAHASAN Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Data yang diperoleh berkisar pada tahun 2010 sampai dengan tahun Data pada lampiran pertama yang telah di dapat dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah diketahui data yang digunakan adalah 72 data. Variabel Independen yaitu tindak pidana pencurian kendaraan bermotor diasumsikan X1 dan penyelesaian tindak pidana pencurian kendaraan bermotor diasumsikan X2. Variabel Dependen yaitu data pelapor tindak pidana pencurian kendaraan bermotor diasumsikan Y. Dalam perhitungan dalam analisis linier regresi berganda yang terdapat pada lampiran ke lima melakukan perhitungan jumlah X1,X2,Y,X1Y,X2Y,X1X2,X12,X22,dan Y2. Estimasi jumlah data pelaporan pencurian kendaraan bermotor diketahui dengan menghitung nilai (Y ). Nilai X1 (Tindak pidana pencurian kendaraan bermotor) dan X2 (Penyelesaian tindak pidana pencurian kendaraan bermotor) ke dalam persamaan Y = 0, ,6159 X1 Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Jumlah X2.Y, (X1 )2, (X2)2, dan (Y)2 Gambar 4.3 Hasil Perhitungan a, b1, dan b2

5 Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis V. PENUTUP Berdasarkan pada hasil perhitungan pengestimasian data pelapor pencurian kendaraan bermotor dengan menggunakan algoritma linier regression berganda akan memudahkan pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah dalam meningkatkan penyelesaian pencurian kendaraan bermotor sehingga akan mengetahui seberapa banyak terjadinya pencurian kendaraan bermotor, dan dapat mengetahui pelaporan pencurian kendaraan bermotor untuk tahun selanjutnya mengalami peningkatan atau penurunan. Pengestimasian menggunakan algoritma linier regression berganda dengan cara Eliminasi Gauss yang memiliki tingkat akurasi 95% sehingga dapat diperoleh hasil koefisien korelasi berganda (R) yaitu 0,9651, koefisien determinasi (R2) yaitu 0,9315, dan mendapatkan hasil pengestimasian dari persamaan linier regression berganda yaitu 8297,9943 dengan tingkat kesalahan terjadinya error (RMSE) sebesar 26,9342 [5]. REFERENSI [1] G. Y. Hilman, B. Sasmito dan A. P. Wijaya, Pemetaan Daerah Rawan Kriminalitas di Wilayah Hukum Poltabes Semarang Tahun 2013 dengan Menggunakan Metode Clustering. [2] A. Fikri, Penerapan Data Mining untuk Mengetahui Tingkat Kekuatan Beton yang Dihasilkan dengan Metode Estimasi Menggunakan Linier Regression. [3] E. S. Tataming, Analisa Besar Konstribusi Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Dengan Menggunakan Model Regresi Linier Berganda (Studi Kasus: Ruas Jalan Dalam Kota Segmen Ruas Jalan Serapung), Sipil Statistik, vol. 2, [4] Y. H. Ngumar, Aplikasi Metode Numerik dan Matrik dalam Perhutungan Koefisien-koefisien Regresi Linier Multiple untuk Peramalan, dalam Konferensi Nasional Sistem Dan Informatika, [5] I. Ghozali, Analisa Multifariat Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2005.

PENERAPAN ALGORITMA REGRESI LINIER BERGANDA PADA DATA PABRIK GULA RENDENG KUDUS

PENERAPAN ALGORITMA REGRESI LINIER BERGANDA PADA DATA PABRIK GULA RENDENG KUDUS PENERAPAN ALGORITMA REGRESI LINIER BERGANDA PADA DATA PABRIK GULA RENDENG KUDUS Karina Dian Ariani Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131 karinaariani.off@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah terdapat beberapa penelitian yang menjadi dasar untuk menyelesaikan penelitian ini, penelitian tersebut diantaranya sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah jenjang pendidikan menengah di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat. SMA ditempuh dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Pertemuan 8 Outline: Simple Linear Regression and Correlation Multiple Linear Regression and Correlation Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi. BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier

Lebih terperinci

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat di gunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih variabel adalah analisa regresi linier. Regresi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

ANALISIS REGRESI SEDERHANA ANALISIS REGRESI SEDERHANA ANALISIS KORELASI DAN REGRESI Koefisien Regresi Analisis untuk mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y Koefisien Korelasi Analisis untuk mengukur kuat tidaknya hubungan X dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

STATISTIKA 2 IT

STATISTIKA 2 IT STATISTIKA 2 IT-021259 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Regresi & Korelasi Linier Regresi? Korelasi? 1. Regresi Linier Sederhana Model regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi dan Korelasi 2.1.1 Analisis Korelasi Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan Y dan X dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan bebasnya mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan anak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management MANAJEMEN OPERASI 1 POKOK BAHASAN Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek Bab III : Manajemen Persediaan Bab IV : Supply-Chain Management Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 2 BAB I PERAMALAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang berarti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886.Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

Lebih terperinci

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Outline: Regresi Linier Sederhana dan Korelasi (Simple Linier Regression and Correlation) Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari data, baik itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Apabila dikumpulkan data dari seluruh elemen dalam suatu populasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui dan menentukan terlebih dahulu metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

METODE REGRESI DATA PANEL UNTUK PERAMALAN KONSUMSI ENERGI DI INDONESIA

METODE REGRESI DATA PANEL UNTUK PERAMALAN KONSUMSI ENERGI DI INDONESIA METODE REGRESI DATA PANEL UNTUK PERAMALAN KONSUMSI ENERGI DI INDONESIA SKRIPSI Oleh: MARISKA SRIHARDIANTI 24010212130036 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. kuantitatif atau aspek analisis statistik, dengan tujuan mencari penerapan tata

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. kuantitatif atau aspek analisis statistik, dengan tujuan mencari penerapan tata BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN A. Analisis PenerapanTata Tertib Pesantren Setelah penulis memperoleh data selama mengadakan penelitian, maka dalam bab ini akan penulis analisis dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Himpunan Fuzzy Tidak semua himpunan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari terdefinisi secara jelas, misalnya himpunan orang miskin, himpunan orang pandai, himpunan orang tinggi,

Lebih terperinci

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Membedakan teknik analisis data Statistik Parametrik dan Statistik Non Parametrik.

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS (Studi Kasus Produksi Jagung di Indonesia) Oleh VICTOR SATRIA SAPUTERA M0112089 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

Statistik Parametrik

Statistik Parametrik Statistik Parametrik Statistik Parametrik Adalah suatu tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Syarat-syarat itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat selaras dengan pertumbuhan akan kebutuhan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi linier merupakan teknik dalam statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK. A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK. A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare Setelah penulis memperoleh data selama mengadakan penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Pendapatan Regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

MODEL KECELAKAAN SEPEDA MOTOR PADA RUAS JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GLM

MODEL KECELAKAAN SEPEDA MOTOR PADA RUAS JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GLM MODEL KECELAKAAN SEPEDA MOTOR PADA RUAS JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GLM Sobri Abusini Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 10 Malang Telp.: 0341-551550 Fax.:

Lebih terperinci

SISTEM ESTIMASI HARGA JUAL MOTOR BEKAS MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA (STUDI KASUS : SHOWROOM ILHAM MOTOR)

SISTEM ESTIMASI HARGA JUAL MOTOR BEKAS MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA (STUDI KASUS : SHOWROOM ILHAM MOTOR) SISTEM ESTIMASI HARGA JUAL MOTOR BEKAS MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA (STUDI KASUS : SHOWROOM ILHAM MOTOR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat GunaMemperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi ini ditandai dengan ditemukannya banyak penemuan penemuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham yang dimana ROA (Return On Asset),ROE (Return On Equity), PBV(Price to Book Value) dan EPS (Earning Per Share) merupakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, adapun metode asosiatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Gallon, istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan melakukan analisis pada sektor pemerintahan di provinsi Jawa Timur. Dimana penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA 1. Pendahuluan Analisis regresi merupakan suatu analisis antara dua variabel yaitu variabel independen (Prediktor) yaitu variabel X dan variabel dependent (Respon)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Regresi pertama kali digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati Definisi : Eknometrika merupakan analisis kumulatif dari fenomena ekonomi yang sebenarnya (actual), berdasarkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, metode statistika telah banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan keputusan / kebijakan.

Lebih terperinci

II. APLIKASI SPSS. Analisa Regresi dan Korelasi dengan SPSS (Statistical Program for Social Science)

II. APLIKASI SPSS. Analisa Regresi dan Korelasi dengan SPSS (Statistical Program for Social Science) II. APLIKASI SPSS Analisa Regresi dan Korelasi dengan SPSS (Statistical Program for Social Science) Pemanfaatan program aplikasi SPSS dalam analisa data didalam statistik, akan memberikan kemudahan perhitungan

Lebih terperinci

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI Disusun Oleh : SHERLY CANDRANINGTYAS J2E 008 053 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Pegambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan persamaan I. Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kejahatan Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu: 1. Dipandang dari segi sosiologis Pengertian kriminalitas dipandang dari segi sosialogis

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh likuiditas, leverage, dan manajemen laba terhadap tingkat agresivitas pajak perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bagian metode penelitian berisi uraian tentang langkah-langkah secara detail penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan. Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA REGRESI SEDERHANA Oleh : I Made Artawan, SE, MM NIK 230 34 085 Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA PENGERTIAN REGRESI Regresi adalah suatu alat statistik yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : MUHAMMAD HARIS NIM : J2E

SKRIPSI. Disusun Oleh : MUHAMMAD HARIS NIM : J2E ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEJAHATAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (CURANMOR) MENGGUNAKAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) SKRIPSI Disusun Oleh : MUHAMMAD HARIS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 221-227 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Lebih terperinci

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE NUMERIK PADA PERAMALAN UNTUK MENGHITUNG KOOEFISIEN-KOEFISIEN PADA GARIS REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN METODE NUMERIK PADA PERAMALAN UNTUK MENGHITUNG KOOEFISIEN-KOEFISIEN PADA GARIS REGRESI LINIER BERGANDA PENERAPAN METODE NUMERIK PADA PERAMALAN UNTUK MENGHITUNG KOOEFISIEN-KOEFISIEN PADA GARIS REGRESI LINIER BERGANDA Yuniarsi Rahayu, S.Si, M.Kom Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan dari tanggal 01 Desember 2011 s/d 01 Januari 2011. 2. Tempat Penelitian a. Gambaran Umum Suku

Lebih terperinci