Universitas Gadjah Mada 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Gadjah Mada 1"

Transkripsi

1 MINGGU XII 1.1. Pokok Bahasan : Pemahaman tentang metoda dan analisis setting, fenomena dan perilaku dan aplikasinya 1.2. Sub Pokok Bahasan : Aplikasi metoda place centered map; person centered map dan atau physical tracing map dengan metoda time budget 1.3. Materi Pembahasan Aplikasi beberapa metoda yang lazim digunakan untuk merekam data perilaku di suatu spot tertentu baik di dalam maupun luar bangunan serta dalam beberapa skala pengamatan yaitu skala mikro, meso maupun makro dapat lebih memberikan gambaran fenomena yang jika dikaitkan dengan metoda time budget. Metoda time budget dimaksudkan untuk mengetahui distribusi waktu kegiatan dan perilaku yang terjadi. Hal itu juga ditujukan untuk mengarahkan arsitek kepada pertanyaan-pertanyaan yang difokuskan pada alasan mengapa kegiatan atau perilaku tersebut cenderung dilakukan pada saat-saat tertentu tersebut. Selanjutnya dengan diketahui kapan kegiatan dilakukan oleh seseorang atau kelompok manusia di suatu spot tertentu baik di dalam maupun di luar bangunan maka dapat dibuat suatu kategorisasi terhadap sebaran waktu kegiatan yang kemudian diberi atribut pelakunya. Pelaku tersebut dapat dipisahkan menurut umur, jender, profesi/ pekerjaan. Atribut pelaku tersebut dapat memberikan informasi lebih tajam lagi tentang kompetensinya misalnya a. Menurut umur : balita, anak-anak, remaja, dewasa, lansia b. Menurut jender: Aria, wanita c. Menurut profesi: dosen, karyawan, mahasiswa, pedagang kaki lima Di bawah ini dicontohkan perilaku pengunjung di sebuah fasilitas kesehatan berupa Medical Center yang diamati berdasarkan waktu dengan menggunakan kombinasi metoda place centered map dan person centered map serta metoda time budget. Universitas Gadjah Mada 1

2 Analisis fenomena perilaku di sebuah Medical Center Universitas Gadjah Mada 2

3 5. Pada saat seseorang datang dan akan duduk di sebelah orang lain, tetjadi fenomena : QBS : perletakan meja mengganggu sirkulasi pengunjung (terutama di 2C) REQ : perlu dihilangkan. QBS : kolom 50 x 50 menggangu pandangan pengunjung dan mempersempit kemungkinan lay-out tempat duduk. REQ : menghilangkan kolom, diganti dengan 4 struktur kolom baru dinding. QBS : orang merasa lebih nyaman duduk bersandaran, tempat duduk 2A dan 2C, lebih diminati dibanding 2B. REQ : perlu tambahan sandaran untuk tempat duduk yang tidak menempel dinding. 7. QBS : orang membutuhkan hiburan pada waktu menunggu, hiburan itu bisa dinikmati semua pengunjung. REQ : penempatan TV (fasilitas hiburan), agar bisa terlihat dan dinikmati di semua posisi tempat duduk. 5. QBS : kebutuhan dasar manusia diantranya minum, buang air kecil / besar. REQ : menyediakan tempat untuk minum (sudah disediakan sebelumnya), dan kamar mandi / WC yang visible bagi pengunjung (pada desain baru). Universitas Gadjah Mada 3

4 Keterangan : 1A. Pintu masuk umum 1 B. Pintu masuk dokter dan karyawan 1C. Pintu samping 2. Tempat duduk 3. Administrasi 4. R. Obat 5. Tempat minum 6. Ruang periksa 7. Rak televisi Fenomena perilaku pengunjung yang direkam dengan metoda person centered map Universitas Gadjah Mada 4

5 Fenomena perilaku pengunjung yang direkam dengan metoda place centered map Universitas Gadjah Mada 5

6 Aplikasi metoda time budget dengan kasus perilaku pengunjung di sebuah Medical center. Aplikasi metode time budget tersebut dituangkan dalam bentuk matriks yang berisi data jumlah pengamatan, waktu pengamatan, jumlah pelaku kegiatan dan macam kegiatan yang dilakukan pengunjung. Data dari matriks tersebut kemudian di uji silang dengan data yang diperoleh dari metoda person centered map dan place centered map. Hasil uji silang tersebut akan mengarahkan pada analisis dan pembahasan kegiatan apa, kapan dan mengapa femomena tersebut terjadi melalui analisis teoritis diperkuat dengan hasil wawancara dengan pelaku kegiatan. Universitas Gadjah Mada 6

7 Tabel-tabel di atas merupakan contoh dari matriks metoda time budget yang diterapkan pada kasus perilaku pengunjung di sebuah Medical Center (skala mikro).contoh aplikasi metode time budget pada skala meso dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Di dalam tabel tersebut terdapat informasi tentang katagorisasi penggunaan ruang terbuka publik di suatu kawasan pusat kota yang berisi data waktu kegiatan (kapan: pukul dan hari), kondisi kepadatan kegiatan (tidak padat, sedang dan padat)dan jenis pelaku kegiatan (pejalan kaki dan pedagang kaki lima) Universitas Gadjah Mada 7

8 Universitas Gadjah Mada 8

KAJIAN PERILAKU DAN TERITORI PADA SELASAR BIOSKOP EMPIRE XXI YOGYAKARTA

KAJIAN PERILAKU DAN TERITORI PADA SELASAR BIOSKOP EMPIRE XXI YOGYAKARTA MAKALAH STUDI PERILAKU KAJIAN PERILAKU DAN TERITORI PADA SELASAR BIOSKOP EMPIRE XXI YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL Oleh : Hendro Trieddiantoro Putro 13/356033/PTK/09150 PROGRAM STUDI S2 TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena

BAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena aktivitasnya dalam perguruan tinggi tersebut, adapun mahasiswa dengan segala aktivitasnya dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : they do. How do activities relate to one another spatially. And how do spatial

LAMPIRAN. Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : they do. How do activities relate to one another spatially. And how do spatial LAMPIRAN Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : Observing behavior means systematically watching people use their environments: individuals, pairs of people, small groups, and large groups. What

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan A. Konsep Makro Konsep makro adalah konsep dasar perancangan kawasan secara makro yang di tujukan untuk mendefinisikan wujud sebuah Rest Area, Plasa, dan Halte yang akan dirancang.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada 1

Universitas Gadjah Mada 1 MINGGU III 1.1. Pokok Bahasan : Pemahaman tentang fenomena perilaku 1.2. Sub Pokok Bahasan : Atribut Lingkungan, Teori Adaptasi Lingkungan, Adaptasi dan Tekanan Lingkungan: Kompetensi 1.3. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS Pengantar

BAB V ANALISIS Pengantar BAB V ANALISIS Pengantar Setelah melakukan survey pengambilan data pada cafe yang memiliki suasana ruang yang rileks dan private sebagai dasar rancangan book cafe yang kuat, maka marilah kita berpindah

Lebih terperinci

BAB III: METODE PENELITIAN

BAB III: METODE PENELITIAN BAB III: METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Metode Penelitian Banyak pendekatan-pendekatan yang telah diambil dalam penelitian mengenai ergonomi sebuah ruang. Pendekatan dalam penelitian ini mengambil dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan hotel kapsul ini adalah menciptakan suatu bangunan yang dapat mewadahi hunian sementara/transit dan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE Pemograman merupakan bagian awal dari perencanaan yang terdiri dari kegiatan analisis dalam kaitan upaya pemecahan masalah desain. Pemograman dimulai

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang What attracts people most it would appear, is other people, kalimat ini dikutip dari William H. Whyte (1985). Salah satu indikasi suksesnya ruang publik adalah banyak

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam Konsep Perancangan Concert Hall ini, Dengan Tema Arsitektur Simbolik Maka Masa bangunan harus sesuai dengan Tema yang diambil dan menjadi suatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 ANGKET KUESIONER RUMAH KOS IDAMAN MAHASISWA

LAMPIRAN 3 ANGKET KUESIONER RUMAH KOS IDAMAN MAHASISWA 154 LAMPIRAN 3 ANGKET KUESIONER RUMAH KOS IDAMAN MAHASISWA A. Identitas Responden Pendidikan Jenis Kelamin : P / W : S1 / S2 / S3 / Pendapatan per Bulan : Rp. 2.000.000

Lebih terperinci

Tingkat kelengkapan obat di apotik rumah sakit seperti Gambar 4.11 berikut

Tingkat kelengkapan obat di apotik rumah sakit seperti Gambar 4.11 berikut 133 Tingkat kelengkapan obat di apotik rumah sakit seperti Gambar 4.11 berikut ini: 34.1 32.3 15.2 18 0.5 Tidak Lengkap Kurang Lengkap Cukup Lengkap Lengkap Sangat Lengkap Gambar 4.11. Tingkat Kelengkapan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor atau atribut jasa yang dianggap penting oleh pelanggan jasa Salon Amor adalah : Adanya pelayanan pengguntingan rambut yang ditawarkan oleh pihak Adanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGABSAHAN SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGABSAHAN SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... i LEMBAR PENGABSAHAN...... ii SURAT PERNYATAAN......iii KATA PENGANTAR...... iv DAFTAR ISI...... vi DAFTAR GAMBAR...... x DAFTAR TABEL...... xiv INTISARI... xvii ABSTRACT...xviii

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap karakteristik setting fisik dan non fisik (aktivitas) di kawasan penelitian

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Penerapan Konsep Perancangan Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari proses melanjutkan atau mencari keberlanjutan sebuah tradisi dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan di laksanakan tahap penelitian, karna merupakan langkah penting yang harus di tempuh sebelum melaksanakan kegiatan tahapan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Rizal, 2012:2) yang menyatakan bahwa penerapan ilmu dan teknologi pada

BAB I PENDAHULUAN. (Rizal, 2012:2) yang menyatakan bahwa penerapan ilmu dan teknologi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana penting di era modernisasi saat ini, sehingga menimbulkan ketergantungan manusia terhadap alat transportasi baik pribadi atau

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN VI.1. KESIMPULAN Kegiatan pasar minggu pagi di kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada diminati oleh kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas sebagai sarana relaksasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan, atau

Lebih terperinci

Bandar Udara Intemasional sebagai pusat bisnis 1

Bandar Udara Intemasional sebagai pusat bisnis 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii iv vi vii x xii BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor atau atribut jasa yang dianggap penting oleh member Fire Gym adalah : Kelengkapan alat fitness (tersedianya alat-alat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN

BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Pendekatan dengan menggunakan metode komparatif mengenai ergonomi sebagai landasan dalam penelitian yang telah banyak dilakukan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Setiap manusia akan melalui masa pertumbuhan dan mengalami siklus kehidupan dari kecil hingga lanjut usia. Menurut Carl Gustav Jung, daur

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK ABSTRAK Salah satu pola hidup yang sangat dianjurkan oleh aliran Maitraya dalam gerakan penyelamatan lingkungan adalah penerapan pola makan vegetarian. Pada kesempatan kali ini penulis tertarik untuk meneliti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xv BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3 ABSTRAK Keinginan manusia untuk berolahraga memotivasi dibuatnya suatu sarana olahraga yang dapat menampung berbagai jenis olahraga, dengan tujuan agar minat dan keinginan yang beragam terhadap berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Analisis konsep perencanaan merupakan proses dalam menentukan apa saja yang akan dirumuskan sebagai konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota. Ruang terbuka publik merupakan lahan yang tidak terbangun dengan penggunaan tertentu, tidak

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur nusantara pada Perancangan Hotel Resort di Ngadas ini meliputi lima aspek : 1. Bentuk Atap yang Dominan 2. Penonjolan kebun daripada hunian 3. Lepas

Lebih terperinci

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN Pengadaan dan Pentahapan Penyediaan Rumah Sakit ini adalah bagian utama dari suatu Laporan Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit, karena pada bagian ini akan didapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA Bab II Tinjauan Fasilitas Pelayanan Anak Kanker di Yogyakarta merupakan bab yang berisi penjelasan terkait tipologi proyek fasilitas kanker

Lebih terperinci

Kuesioner. I. Profil Responden. 1. Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita. 2. Usia Anda: a. <20 tahun b tahun c tahun d.

Kuesioner. I. Profil Responden. 1. Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita. 2. Usia Anda: a. <20 tahun b tahun c tahun d. Kuesioner Bapak / Ibu yang terhormat kami mahasiswa tingkat akhir dari MM Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian mengenai restoran bernama O-Spot, kami berharap Bapak / Ibu bersedia

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas jasa yang diberikan terhadap kesetiaan pelanggan di Kantin Remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusat kota, terutama kawasan bantaran sungai di tengah kota. Status kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. pusat kota, terutama kawasan bantaran sungai di tengah kota. Status kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan pertumbuhan yang kini sedang dirasakan sebagian besar kotakota di Indonesia salah satunya adalah pertumbuhan permukiman informal di kawasan pusat kota,

Lebih terperinci

Teknik sampel yang dipakai adalah teknik pengambilan contoh atau sampel kasus

Teknik sampel yang dipakai adalah teknik pengambilan contoh atau sampel kasus Model Unit Kesehatan Ibu dan AnaJ^ RSU Tipe CPKU. MuAammadiya^ Jogjakarta Yjana Rehabilitatif dan Bernuansa Tempat Tmaaaf BabIII BAB in RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian yang dilakukan meliputi

Lebih terperinci

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( ) SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS Di susun oleh : ROMI RIZALI (0951010018) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab (V) Kesimpulan dan saran menjelaskan kesimpulan atas temuan penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan saran berdasarkan proses penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Faktor yang dianggap penting oleh konsumen Water Park antara lain: a. Product Jumlah variasi wahana permainan air Keamanan wahana terjamin Fasilitas hiburan

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I- BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya peningkatan pola kehidupan dan aktivitas manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana yang lebih baik semakin besar pula. Tuntutan-tuntutan akan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PLANETARIUM DI YOGYAKARTA LANGGAM CUBISME SEBAGAI TITIK TOLAK DALAM PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta yang menyandang predikat sebagai kota pelajar, serta Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Indonesia tentu akan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA

BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA Proyek ini merupakan proyek semi nyata yang akan dibangun oleh yayasan Krida Nusantara. proyek ini terletak pada kawasan pendidikan Krida Nusantara, dan memperuntukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, terutama bisnis restoran.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, terutama bisnis restoran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, terutama bisnis restoran. Banyaknya pesaing menimbulkan daya kreatif pada pihak pengusaha restoran agar menarik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan dalam mendirikan tempat penginapan sangat ketat. Tempat penginapan yang diminati banyak orang adalah penginapan dengan lokasi yang strategis dan fasilitas lebih dibandingkan tempat penginapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

Hormat saya, Hendra Tandiono. Bagian A. Data Pribadi Anda Petunjuk : Pilihan jawaban yang menurut anda tepat dengan memberikan tanda silang (x).

Hormat saya, Hendra Tandiono. Bagian A. Data Pribadi Anda Petunjuk : Pilihan jawaban yang menurut anda tepat dengan memberikan tanda silang (x). Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir jurusan Teknik Industri UKM, saya mengharapkan bantuan dari Anda mengisi kuesioner ini saya mengharapkan bantuan dari Anda mengisi kuesioner ini untuk

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan kembali kawasan wisata pantai Camplong, Sampang menggunakan racangan arsitektur yang bertema rekontekstualisasi arsitektur nusantara dengan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas dan hubungan antara setting fisik dan aktivitas, maka didapatkan beberapa hasil temuan

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor. 1 2016 No.37,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kebutuhan terhadap hiburan sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Layaknya kebutuhan sandang, pangan, dan papan, hiburan merupakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG

KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL Disusun oleh : Kelompok 6 Kelompok 10 1. Nika Awalistyaningrum (9118) 2. Esti Rumaningsih (9127)

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu

Lebih terperinci

Wawancara pengurus wisma ragunan

Wawancara pengurus wisma ragunan Wawancara pengurus wisma ragunan 1. Berapa jumlah atlet di masing2 cabang olahraga? 2. Bagaimana cara pembagian kamar yg ada di wisma? Pengelompokan kamar2 berdasarkan apa? 3. Dari fasilitas/ruangan yg

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. ZONING. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga Letaknya harus dekat dengan perairan. Restaurant terapung ini akan Restaurant Terapung Club bahari

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI KONDISI DAN SITUASI SEKOLAH

PEDOMAN OBSERVASI KONDISI DAN SITUASI SEKOLAH PEDOMAN OBSERVASI KONDISI DAN SITUASI SEKOLAH NAMA SEKOLAH ALAMAT : SMPN 1 KLARI : Jl. Raya Kosambi Kec Klari. Komponen yang diobservasi meliputi kondisi dan situasi: sekolah, kelas, dan laboratorium.

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili

Lebih terperinci

Manajemen Olahraga di Sekolah? Nurlan Kusmaedi, dkk.

Manajemen Olahraga di Sekolah? Nurlan Kusmaedi, dkk. Manajemen Olahraga di Sekolah? Nurlan Kusmaedi, dkk. Manajemen olahraga di sekolah adalah penerapan manajemen pada bidang olahraga/ pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi di sekolah. Pengertian: Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Sumber Bahagia adalah Perusahaan yang bergerak di bidang percetakan Digital yang didirikan oleh Bapak Tommy Handoko

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri) PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan, kegiatan promosi sangat erat hubungannya dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat. Tidak berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih pre

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Muktiharjo Kidul. memiliki luas wilayah 204,378 ha, dengan batas batas kelurahannya

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Muktiharjo Kidul. memiliki luas wilayah 204,378 ha, dengan batas batas kelurahannya 35 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Muktiharjo Kidul Muktiharjo Kidul termasuk dalam Kecamatan Pedurungan yang memiliki luas wilayah 204,378 ha, dengan batas batas kelurahannya adalah

Lebih terperinci

TAHAP-TAHAP PROSES PERENCANAAN DESAIN INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, HDII

TAHAP-TAHAP PROSES PERENCANAAN DESAIN INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, HDII TAHAP-TAHAP PROSES PERENCANAAN DESAIN INTERIOR I Eko Sri Haryanto, S.Sn, HDII Alur Pemikiran Desain (1) TRIANGGULASI DATA DATA LAP OBYEK LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH & BATASAN MASALAH TUJUAN & SASARAN

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH DI RW.06

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH DI RW.06 Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH DI RW.06 KELURAHAN DADAP KECAMATAN KOSAMBI TANGERANG BANTEN 2016 No.Responden PETUNJUK:

Lebih terperinci