BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Menghadapi perdagangan bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Menghadapi perdagangan bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat"

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Menghadapi perdagangan bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, perusahaan perusahaan harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat bersaing. Persaingan yang akan terjadi pada era perdagangan bebas ini bukan lagi dalam skala nasional tetapi sudah memasuki skala internasional. Mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas produk merupakan salah satu cara untuk dapat bersaing. Selain itu dengan kualitas yang baik akan menurunkan biaya rework maupun biaya pengembalian barang oleh konsumen akibat produk yang kurang baik. Untuk dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan Six Sigma yang merupakan salah satu cara untuk menigkatkan kualitas produk. Pada Six Sigma peningkatan kualitas dilakukan dengan memperhatikan berbagai factor. Faktor yang penting dalam peningkatan kualitas antara lain dalah dengan memperhatikan proses pembuatan produk yang ada. Karena dengan proses pembuatan yang baik dan ditambah pemeriksaan pada awal dan akhir proses, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Dalam proses itu sendiri terdapat interaksidari berbagai elemen. Proses yang baik akan tercapai bila elemen pendukung ini baik pula. Material, manusia, lingkungan,

2 2 metode kerja dan mesin merupakan elemen pendukung dalam proses. Dengan elemen pendukung yang baik, tidak hanya cacat produk yang dapat dikurangi tetapi efisiensi dan produktivitas proses dapat ditingkatkan. Agar dapat mempertahankan konsumen, maka perusahaan harus dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut. Salah satu hal yang merupakan permintaan konsumen yang harus dipenuhi adalah kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk yang dihasilkan diharapkan dapat ditingkatkan agar memuaskan konsumen dan dapat menurunkan biaya akibat produk yang kurang baik. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dalam industri dewasa ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat dan sangat dibutuhkan inovasi dan keunggulan yang kompeten untuk dapat bertahan dan bergerak maju. Perusahaan Industri dalam hal ini PT.KHI, mencoba untuk mengkaji mengenai Quality Control. Sebagai salah satu anak perusahaan dari Krakatau Steel, yang mana PT. KHI ini bergerak dalam pengkhususan produksi baja, yang dimulai dari bahan mentah hingga ke pelapisan baja yang nantinya akan dispesifikasikan sesuai dengan kategori masing masing. PT.KHI memproduksi baja yang diklasifiksikan menjadi 3 klas pipa yakni; pipa gas, pipa air dan pipa minyak bumi, dengan proses pembuatan yang dapat dikatakan hampir sama hanya saja yang dapat membedakan adalah fungsinya masing masing yang mana dapat kita lihat ciri cirinya dari bahan pelapisnya. Dan yang cukup menarik disini adalah bahwa konsumen dapat memesan pipa baja sesuai dengan

3 3 kebutuhan konsumen itu sendiri yang tentunya dengan spesifikasi yang diberikan konsumen kepada PT.KHI, tetapi perlu digaris bawahi disini yakni PT.KHI tetap mempunyai standarisasi sendiri dalam proses dan pelapis pipa bajanya sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan di PT. KHI Pipe Industries, penulis ditempatkan pada departemen yang telah ditentukan oleh perusahaan, Selain itu penulis juga melakukan tanya jawab dengan pembimbing lapangan yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan mencatat informasi yang diperlukan. Serta mengambil beberapa data seperti data jenis cacat, data monthly report yang diperlukan dalam hal ini mengenai pipa API 5L X 52 dengan mesin SPM 2000 dalam kurun waktu 2 tahun dari bulan Januari 2004 hingga bulan Desember 2005 dan mengedintifikasi apa saja yang menjadi penyebab kecacatan selama proses produksi berlangsung pada PT. Khi Pipe Pindustries. Dari pengedintifikasian dan perumusan masalah yang ada maka penulis membuat pertanyaan, yakni Bagaimana PT.KHI Pipe Industries mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Dalam meningkatkan kualitas produk, perusahaan harus dapat mengetahui dan mengatasi apa yang menjadi penyebab cacat yang dimana efek dari kecacatan itu sendiri dapat mengakibatkan menurunnya kualitas produk yang mempengaruhi faktor biaya, waktu, dan kepuasan konsumen.

4 4 1.3 Ruang Lingkup Dalam melakukan penelitian ini perlu dilakukan pembatasan dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan informasi. Agar tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuannya, maka pembatasan - pembatasan masalah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan untuk menghitung indeks kapabilitas proses diambil dari data proses poduksi pipa API 5L X 52 pada bulan Januari 2004 hingga Desember Data untuk menentukan penyebab utama cacat diambil berdasarkan frekuensi terjadinya cacat pada proses produksi pipa API 5L X 52 selama bulan Januari 2004 hingga Desember Tujuan dan Manfaat Penerapan suatu metode peningkatan kualitas dapat dilakukan untuk menghasilakan suatu produk dengan kualitas yang lebih baik. Karena dengan metode peningkatan kualitas akan diketahui faktor faktor yang menyebabkan terjadinya cacat. Dengan diketahui penyebab penyebab cacat diharapkan juga dapat mengantisipasi dan mengatasi penyebab penyebab tersebut. Tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan menganalisa penyebab kecacatan. 2. Menghitung level Sigma serta indeks kapabilitas proses perusahaan 3. Memberikan usulan bagi PT.KHI Pipe Industries

5 5 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Krakatau Steel merupakan industri baja pertama di Indonesia, yang berlokasi di Cilegon, Jawa Barat. Merupakan suatu industri baja terpadu (integrated), dengan hasil produksinya berupa bahan bahan besi baja dengan beberapa bentuk kahir seprti : besi spons, billet baja, slab baja, baja lembaran panas, barang kawat, kawat baja, beis beton, baja profil, pipa baja, dan lain lain. Macam macam bentuk akhir dari produksi PT. Krakatau Steel tersebut dihasilkan oleh pabrik ynag berbeda beda. Sebagai Fasilitas produksi, PT Krakatau Steel dilengkapi dengan unit unit prasarana lainnya, disamping pabrik pabrik baja itu sendiri, seperti : 1. Pelabuhan Cigading, yang merupakan pelabuhan khusus yang dapat menampung kapal kapal dengan bobot maksimum ton. 2. PLTU berkapasitas 400 MW. 3. Pusat penjernihan air yang terletak di waduk Krenceng dengan kapaitas produksi 2000(dua ribu ) liter / detik. 4. sumur gas alam di lepas pantai Cimalaya serta Mundu, Jati Baranmg Kabupaten Cirebon. 5. Rumah sakit, sekolah serta tempat peribadatan dan rumah karyawan. Krakatau Hoogovens International Pipe Industries Ltd. Atau yang dikenal PT. KHI Pipe adalah anak perusahaan dari Pt. Krakatau Steel, karena merupakan perusahaan Joint Venture antara :

6 6 1. Indonesia ( PT Krakatau steel ) 65 %. 2. Belanda ( Koniklijke Nederlandsche Hoogovens en Staalfabrieken N.V ) 17.5 %. 3. International Pipe Industries Corppration ( Philipina ) 17, 5 % Berstatus penanaman modal asing, yamh berkedudukan di area Krakatau Steel Cilegon untuk pabrik dan mempunyai kantor pusat di Jakarta. Legalitas pendirian Krakatau hoogovens International Pipe Industries Ltd. PT. adalah sebagai berikut : 1. Akte notaries No. 27 tanggal 15 Mei 1972 dengan notaries Eliza Pondang di Jakarta. 2. Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor. YA5/249/17 tanggal 01 November Berita Negara Republik Indonesia nomor 95 tanggal 27 November 1973 Krakatau Hoogovens Intrernational Ltd. PT. adalah salah satu anak perusahaan PT. Krakatau Steel yang bergerak dibidang industri berat dan produk jadinya ialah Pipa Baja Las Spiral dengan kegunaan sebagai pipa minyak dan Gas, pipa airminum, dan pipa pancang. Pertama kali produksi pada bulan Juni 1973 dan merupakan produksi percobaan dan pada saat itu bukan untuk tujuan komersil akan tetapi digunakan sendiri dalam perluasan pembangunan gedung pabrik. Penerapan mutu untuk mencapai standar dialkukan dengan pengawasan yang sangat ketat sekali sehingga setelah tercapainya standar mutu yang diinginkan dan

7 7 diharapkan dialkukan dengan perjuangan yang sangat berat maka pada tahun 2974 perusahaan mulai produksi dengan tujuan komersial. Pada bulan Oktober 1977 Krakatau Hoogovens International Pipe Industries Ltd. PT telah memperoleh sertifikat API nomor 8045 dari American Petroleum Institute yaitu mendapatkan hal utnuk memakai Official Of the American Petroleum Institute dalam pembuatan pipa API, Spec:5L. Produksi pipa PT. Krakatau Hoogovens International pipe Industries Ltd. PT dengan system las spiral telah memiliki syarat fisik berstandar Internasional, antara lain sebagai berikut : 1. ASTM : American Society for Testing and Material. 2. AWWA : American Water Works Association. 3. API Spec 5L : American Petroleum Institute, Specification for Line Pipe. 4. ASA : American Standard Association. 5. BSS : British Standard Specification. 6. JIS : Japan Industrial Specification. 7. DIN : Deutsche Industre Norm. 8. SII : Standart Industrie Indonesia. 9. ISO 9002 : International Standart Organization. Produksi dari tahun ke tahun mengal;ami kenaikan dan penurunan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa factor, diantarnya karena PT. KHI Pipe Industries produksi berdasarkan pesanan saja.

8 8 Pada tahun 1985 bulan januari, saham milik International Pipe Industries dijual ke PT. Indhasa, yaitu sebuah perusahaan nasional. Akte jual beli dibuat dihadapan notaris F.J Mawati di Jakarta. Kemudian pada tanggal 26 Mei 1989 saham milik Hoogovens Belanda dijual kepada PT. Indhasa, melalui Notaris Sinta Sumito SH. Notaris di Jakarta. Selanjutnya pada tanggal 29 Agustus 1994, Nomor 178 melalui Notaris Sutjipto SH. Di Jakarta dan diumumkan juga di berita Negara Republik Indonesia No tahun 1995, mengadakan perubahan seluruh Anggaran Dasar Krakatau Hoogovens International Pipe International Pipe Industries Ltd. PT dengan perubahan status Perseroan Penanaman Modal Asing Menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ), serta perubahan nama perusahaan menjadi Perseroan Terbatas : PT. KHI Pipe Industries, saat ini. Perubahan ini dilakukan dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut : 1. Surat persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 118/A.1/1985 tanggal 13 ( tiga belas ) Februari 1985 sebagai perbaikan / penyempurnaan Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Nodal Nomor 48/III/PMA/82 tanggal 16 Desember Surat Perserujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 08/A.1/1985 tanggal 05 Februari 1985 tentang perubahan status Penanaman Modal Asing ( PMA ) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ).

9 9 3. Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri tanggal 23 Maret 1972 Nomor 39/II/PMDN/1992 yang dikeluarkan oleh Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal. 4. Surat Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 387/III/PMDN/1992 tanggal 02 Mei 1992 Perihal persetujuan rencana investasi dan pembiayaan/pemodalan Proyek perluasan. 5. Surat Direktorat Jendral Hukum dan Perundang Undangan Departemen Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.HT a-1997 tanggal 15 Desember Adapun maksud dan Tujuan dari perseroan ini adalah : 1. Menjalankan usaha dalam bidang industri pipa baja las spiral/lurus. 2. Memperdagangkan / memasarkan hasil hasil Industri tersebut. Hingga akhir tahun 1996 PT KHI Pipe Industries disamping memenuhi kebutuhan dalam negeri, telah berhasil mengekspor pipa ke Sudan dan Pakistan. Kedudukan PT. KHI Pipe, Berdasrkan legalitas pendirian perusahaan : - Akte Pendirian No. 27 Notaris Eliza Pondang tanggal 15 Mei Persetujuan Menteri Kehakiman No. Y.A 5/249/17 tanggal 01 November 1972 Dibentuk KHI Pipe Industries ( Persero ) dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas secara berdaya guna dan berhasil guna sehingga dapat bersaing di pasaran sertas memuaskan konsumen.

10 10 Sesuai dengan legalitas Pendirian Perusahaan PT KHI Pipe Industries dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan bertanggung jawab kepada Dewan Klomisaris dan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham baik dalam penyelenggaraan, pemasaran, penjualan maupun keuangan. Perusahaan yang mulai beroperasi secara komersial setelah diresmikan ini memiliki kantor pusat di Wisma Baja, Lantai 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta dan mempunyai pabrik produksi di Kawasan Krakatau Steel Jl. Amerika I Cilegon Serang Banten, ini mempunyai 300 orang karyawan baik untuk bagian kantor pusat maupun pabrik di Cilegon. Proses Produksi Proses pengerjaan dingin akan mendapatkan suatu hasil permukaan yang halus, ketepatan dimensi dan peningkatan sifat mekanik. Dan salah satu dari proses pengerjaan dingin tersebut adalah proses pembuatan pipa. Dalam proses pembuatan pipa, bahan baku dan proses pengerolan sangat berpengaruh terhadap hasil produk pipa.

11 11 Gambar 1.1. Proses Produksi Pipa Pada PT. KHI Pipe Industries Gambar 1.2. Pembendingan pipa API

12 12 Gambar 1.3. Coal Tar Enamet Coating Process Bahan Baku Logam dalam pemakaiannya jarang dalam keadaan murni tetapi yang dipakai adalah paduan paduan logam yaitu campuran antara dua unsure atau lebih. Dalam pemakaiannya paduan logam tersebut terbagi bagi menjadi logam ferro seperti baja serta logam non ferro seperti aluminium, magnesium, tembaga, titanium dan paduan dari logam logam tersebut. Klasifikasi bahan ferro biasanya mengandung karbon antara % dan dibagi tiga golongan, yaitu 1. besi dengan karbon antara %, 2. baja dengan kadar 0.008%-2.0%, 3. dan besi cor dengan kadar karbon %. Dalam hal pembuatan pipa gas, biasaya digunakan baja dengan kadar karbon rendah, bukan paduan dengan kadar tidak lebih dari 0.05 %.

13 13 Tata Letak Pabrik PT KHI Pipe Industries menempatkan pabrik dan kantornya dalam lokasi yang berbeda. Pabrik PT KHI Pipe Industries, terdiri dari mesin-mesin produksi, ruang bahan baku dan gudang sementara, sebelum barang jadi dimasukkan ke gudang yang lebih besar di lantai 2. Mesin-mesin di lantai produksi diatur sedemikian rupa sehingga mempermudah pekerjaan, menghemat waktu dan tenaga. Ruang-ruang lain yang terletak di lantai 1 adalah ruang loker, ruang antara yang berguna untuk menjaga kesterilan sebelum bekerja memasuki pabrik, juga kantor supervisor, untuk mempermudah supervisor mengawasi jalannya produksi secara langsung. Lantai 2 digunakan sebagai ruangan kantor. Lantai satu dan lantai dua dihubungkan dengan tangga. Kantor Pusat dari PT KHI Pipe Industries berada di Jakarta, hal tersebut disebabkan untuk memudahkan bagian pemasaran untuk memasarkan produk Pipa dari PT KHI Pipe Industries dengan mudah Pemilihan lokasi pabrik PT KHI Pipe Industries didasarkan pertimbanganpertimbangan berikut : a. Berada dikawasan kota industri yang sangat strategis dekat dengan pelabuhan untuk mengangkut barang untuk distribusinya. sehingga memudahkan dalam mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, dan telah tersedianya sarana transportasi dan komunikasi yang memadai.

14 14 b. Lokasi yang dekat dengan pantai anyer memudahkan untuk penyediaan air dan kegiatan akhir pengolahan limbah cair. c. Disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam hubungannya dengan usaha peningkatan dan pemerataan pembangunan. d. Berada jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu aktivitas penduduk sehari hari, bahkan adanya PT KHI Pipe dapat memberikan mata pencaharian baru bagi para penduduk. Saat ini PT KHI Pipe Industries juga telah memperoleh sertifikat sebagai tanda kelayakan mutu produknya yaitu sertifikat ISO 9001:2000. Gambar. 1.4 PT. KHI Pipe Industries Struktur Organisasi PT. KHI PIPE Industries Agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar, diperlukan struktur organisasi untuk memperjelas tugas, wewenang dan koordinasi masing-masing jabatan. Struktur organisasi yang digunakan PT KHI Pipe Industries cenderung termasuk kedalam.

15 15 struktur organisasi fungsional, dimana seorang direktur Utama memiliki direkturdirektur yang dibagi menurut fungsinya di organisasi, yaitu direktur produksi, direktur komersil dan direktur keuangan,. Berikut tugas dan wewenang masingmasing jabatan: a. Direktur Utama Direktur Utama memegang kekuasan tertinggi pada PT KHI Pipe Industries. Direktur Utama memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut : 1. Menganalisa laporan-laporan kegiatan perusahaan. 2. Mengawasi kinerja bawahannya dan perusahaan secara keseluruhan. 3. Menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan. 4. Merancang rencana strategis jangka panjang untuk menjaga kelangsungan perusahaan. b. Direktur Produksi Direktur Produksi ini bertanggung jawab kepada sub direktorat Produksi dan sub direktorat Quality Assurance. dan memiliki wewenang sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan semua divisi yang berhubungan dengan kegiatan produksi, meliputi divisi produksi, divisi perencanaan. 2. Menterjemahkan kebijakan-kebijakan yang ada untuk dikoordinasikan dalam proses produksi. 3. Merancang usaha peningkatan dan pengendalian produksi.

16 16 4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien. 5. Memberi laporan kepada direktur utama atas keadaan yang terjadi diproduksi dan kualitas produksi produk tersebut. c. Direktorat Komersil Direktorat ini bertanggung jawab langsung kepada presiden direktur, yakni melakukan fungsinya namun tetap dalam pengendalian yang efisien. Tugas dari direktur penjualan diantaranya : 1. Merencanakan penjualan yang optimum, baik didalam maupun diluar negeri, disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk. 2. Merancang strategi penjualan agar diperoleh keuntungan maksimum yang konstan dan terus meningkat. 3. Membuat laporan hasil penjualan untuk diserahkan kepada presiden direktur dan direktur produksi. Keberhasilan bagian komersil / penjualan dalam melakukan penjualan secara optimum yang disesuaikan dengan kemampuan produksi perusahaan, dan memberikan harga yang optimum, sangat mennetukan tingkat keuntungan yang diperoleh PT KHI Pipe Industries.

17 17 Direktur penjualan membawahi departemen, yaitu : Sub Direktorat Penjualan Departemen ini bertugas untuk : - Mencari dan melakukan kontrak penjualan dengan pelanggan. - Merencanakan dan merealisasikan penjualan. - Mengatur kelancaran penjualan didalam negeri dan keluar negeri. Direktorat ini membawahi : 1. Divisi Administrasi Penjualan 2. Divisi Perencanaan. 3. Divisi Penjualan I IV Direktorat Keuangan dan Umum Direktorat keuangan bertanggung jawab kepada presiden direktur dan turut membawahi departemen keuangan dan membawahi divisi akuntansi, divisi perbendaharaan. Direktur keuangan ini bertugas : - Merancang dan mengkoordinasikan kebutuhan perusahaan disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan. - Mengawasi dan menerima laporan keuangan perusahaan baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. - Membuat kebijakan keuangan demi kelancaran dan kelangsungan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. - Melaporkan kondisi keuangan perusahaan kepada presiden direktur.

18 Gambar 1.5 Gambar Struktur Organisasi PT KHI Pipe Industries 18

19 19 Penelitian dan Pengembangan (R&D=Research and Development) R&D adalah suatu unit yang melakukan riset atau penelitian terapan untuk melakukan penjagaan kualitas dan juga mengembangkan produk yang sudah ada Tugas dan fungsi : Mengembangkan metode analisis agar memperoleh metode yang efektif dan efisien. Menetapkan prosedur-prosedur pemeriksaan bahan baku, produk setengah jadi dan produk baru yang kelak akan dilaksanakan secara rutin Mencoba formula baru dan melakukan uji stabilitas Memperbaiki dan mengembangkan produk yang sudah ada Pengawasan Mutu (Quality Control) Pengawasan mutu merupakan bagian yang esensial dari suatu perusahaan. Sistem pengawasan mutu dirancang dengan tepat agar menjamin tiap pipa hasil produksi mengandung bahan yang benar (kualitatif) dengan jumlah yang tepat dan dibuat sesuai prosedur sehingga akan diperoleh produk yang selalu memenuhi spesifikasi yang ditetapkan Secara umum pengawasan mutu dibagi menjadi 2 bagian yaitu : Quality Control (QC) Bertugas menganalisis bahan baku.

20 20 Quality Assurance (QA) Bertanggung jawab terhadap, mulai dari pemilihan bahan baku yang digunakan sampai pipa didistribusikan ke masyarakat. a. Tujuan pengawasan mutu : Memperkecil kesalahan dan hal-hal yang merugikan / membahayakan dalam pembuatan sehingga produk yang dibuat memenuhi standar. Mengambil langkah susulan untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi, meskipun tindakan pencegahan telah dilakukan sebelumnya. b. Prinsip kerja pengawasan mutu : Melakukan penilaian terhadap bahan baku, sehingga dapat menolak atau menerima bahan tersebut c. Tugas dan kegiatan Tugas pengawasan mutu di PT KHI Pipe Industries yaitu : Memeriksa sampel bahan baku yang rutin digunakan tapi berasal dari produsen yang baru. Bagian non rutin akan memeriksa bahan baku sesuai dengan metode standarisasi yang telah ditetapkan. Bila ditemukan perbedaan spesifikasi maka bagian non rutin memberitahukan hasil pengujian tersebut kepada bagian R&D.

21 21 Mengikuti dan menganalisa hasil trial produksi Bagian non rutin melakukan pemeriksaan sebagaimana yang dilakukan oleh bagian rutin yaitu pemeriksaan mulai dari awal hingga akhir. Gambar 1.6 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Sensor Ultra Sonic Gambar 1.7 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Mesin Hidrostatic

22 22 Gambar 1.8 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Metode Manual Gambar 1.9 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Tensile Test Machine

23 23 Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan (PPIC) Bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan (PPIC=Production Planning Inventory Control ) memiliki peranan yang sangat penting dalam industri farmasi. Berdasarkan analisa pasar yang dilakukan oleh bagian pemasaran (marketing), perusahaan dapat memperkirakan penjualan dan persediaan produk yang dibutuhkan oleh pasar. Bagian pemasaran akan melakukan permintaan produksi dengan memberikan dafatar pipa yang diproduksi tiap tiga bulan kepada PPIC kemudian PPIC akan membuat perencanaan produksi sedemikian rupa disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan perusahaan. PPIC juga memperhitungkan jumlah produksi berdasarkan persediaan mulai dari bahan baku Tugas dan Fungsi PPIC meliputi : 1. Membuat perencanaan produksi berdasarkan permintaan dari bagian pemasaran. Dalam penyusunan rencana penjualan di tahun yang akan dating, PPIC mendapatkan data dari bagian pemasaran. Data tersebut menjadi dasar bagi rencana produksi, rencana kebutuhan bahan baku. Dalam menyusun rencana produksi diperhatikan persediaan yang masih ada di gudang penyimpanan, berapa besar yang akan dibuat disesuaikan dengan kapsitas produksi. Perencanaan biaya produksi dibuat satu tahun sekali, dimana berdasarkan perencanaan tersebut dibuat perencanaan produksi bulan. Perencanaan bulanan diberikan pada bagian produksi,

24 24 pihak produksi akan membaginya menjadi perencanaan mingguan, dan selanjutnya dibagi lagi menjadi perencanaan harian. 2. Perencanaan Persediaan, mengendalikan persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Sebelum proses produksi berlangsung perlu dipastikan bahwa persediaan bahan baku yang ada di gudang tersedia dalam jumlah yang cukup pada saat dibutuhkan dengan kualitas yang sesuai dan dalam batas biaya yang sudah direncanakan, hal ini bertujuan untuk menjamin proses produksi Perkembangan Bisnis PT. KHI PIPE Industries Perkembangan usaha dari PT KHI Pipe Industries jika dilihat dari penjualan yang ada dapat dikatakan sudah sangat baik, namun karena akhir akhir ini iklim usaha di Indonesia tidak lagi baik, maka terjadi penurunan angka produksi dan penjualan.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di indonesia. BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel adalah

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ALAMAT Kantor Pusat: Jl. Industri No. 5 POBOX 14 Cilegon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil PT. KHI Pipe Industries PT. KHI Pipe Industries adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel Group dan sebelumnya dikenal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 13 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT Sintas Kurama Perdana Sejak tahun 1980 PT Pupuk Kujang (Persero) telah mulai memikirkan dan mengadakan upaya-upaya ke arah pengembangan industri yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai sekitar 5% pertumbuhan tiap tahunnya (www.indexmundi.com) menunjukkan bahwa industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu elemen perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi cara kerja dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum PT. Indoperti Harmonis PT. Indoperti Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan properti pembangunan dan developer. Saham ini

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Pupuk Sriwidjaya (PT.Pusri) merupakan perusahaan pupuk pertama di Indonesia resmi didirikan berdasarkan Akte Notaris

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing perusahaan berupaya untuk menguasai pangsa pasar sebesar-besarnya guna memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan. Dalam kaitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap perusahaan mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam berbagai hal. Perusahaan yang berhasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pipa penyalur (pipeline) merupakan sarana yang banyak digunakan untuk mentransmisikan fluida pada industri minyak dan gas (migas). Penggunaannya cukup beragam, antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk 24 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Dalam rangka menunjang laju perkembangan industri logam dan mesin, pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk secara

Lebih terperinci

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Mitra Jaya Bahari Belawan berdiri pada tahun 1997 bergerak dalam bidang jasa pengangkutan cargo dan container dengan pimpinan Bapak

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT. Iga Bina Mix bermula dari kesepakatan bersama (Memorandum Of Understanding) antara PT. Igasar Semen Padang yang berkedudukan di Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. PT. Asam jawa didirikan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 januari 1982 Notaris Bambang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini. 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Krakatau Steel merupakan Pabrik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada berbagai bidang salah satunya di bidang industri. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sebuah imbalan merupakan hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sebuah imbalan merupakan hal yang sangat penting karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum sebuah imbalan merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut hal yang sangat sensitif. Dan bagi seorang pegawai, gaji atau imbalan tersebut

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

NAMA : CANDRA WAHYU IRAWAN

NAMA : CANDRA WAHYU IRAWAN NAMA : CANDRA WAHYU IRAWAN NPM : 20208271 PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan informasi telah mendorong berkembangnya akuntansi sebagai suatu sistem informasi. Peranan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara kita merupakan salah satu negara industri yang masih berkembang. Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun berkembang dengan pesat, seiring

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT FK PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 yang pada awal

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL)

PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL) PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK

PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK Nama Kelas : Resty F.Y Daulay : 1EB15 NPM : 28211088 PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK LATAR BELAKANG PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri manufaktur, perancangan tata letak dan fasilitas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai produksi, gudang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu persaingan nasional, regional, maupun internasional. Tahun 2014, indeks

BAB I PENDAHULUAN. baik itu persaingan nasional, regional, maupun internasional. Tahun 2014, indeks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menimbulkan adanya persaingan yang ketat diantara semua negara. Hal ini mendorong setiap perusahaan yang ada untuk mempersiapkan strategi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 9 Desember 1989 yang memiliki 12 divisi didalamnya yaitu divisi

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 9 Desember 1989 yang memiliki 12 divisi didalamnya yaitu divisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Eloda Mitra merupakan perusahaan pengolahan daging dan bakery yang beralamat di Jl. Lingkar Timur Blok B No 1-6 Buduran. Perusahaan ini didirikan pada 9 Desember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LIQUEFIED PETROLEUM GAS UNTUK KAPAL PERIKANAN BAGI NELAYAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan salah satu contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang industri batik di Indonesia. Batik Komar didirikan pada tahun 1998 di Bandung. Batik Komar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi dan eksploitasi sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschaapi (NV

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG Bagian 4 dari 5 Pedoman PEDOMAN TEKNIS INSTALASI PENGISIAN, PENANGANAN DAN PENGGUNAAN SERTA PEMERIKSAAN BERKALA LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) KEMENTERIAN ENERGI DAN

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bulan Februari 1982 Lembaga Instrumentasi Nasional, sekarang Puslitbang KIM-LIPI, mulai giat melaksanakan proyek crash program Direktorat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Penelitian Tugas Akhir Objek tugas akhir ini adalah mengenai akuntansi penggajian serta prosedur penggajian yang dilakukan pada perusahaan PT. Pindad (Persero)

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur adalah untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang sangat penting

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di

Lebih terperinci

BAB II PT. RAZZA PRIMA TRAFO. PT. Razza Prima Trafo adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang

BAB II PT. RAZZA PRIMA TRAFO. PT. Razza Prima Trafo adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang BAB II PT. RAZZA PRIMA TRAFO A. Sejarah Singkat PT. Razza Prima Trafo PT. Razza Prima Trafo adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang electrical dan mechanical engineering, contractor supplier instalatiur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metiska Farma berdiri atas prakarsa bapak Memet Tanuwidjaja, bapak Ismail dan bapak Karim Johan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. gudang PT. Indoberka Investama saat ini terletak di komplek pergudangan

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. gudang PT. Indoberka Investama saat ini terletak di komplek pergudangan BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Indoberka Investama PT. Indoberka Investama merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang kontruksi, pabrikasi, dan distributor rangka atap. Lokasi pabrik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci