proses dimana perilaku diperkuat oleh konsekuensi yang segera mengikuti perilaku tersebut
|
|
- Inge Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REINFORCEMENT
2 proses dimana perilaku diperkuat oleh konsekuensi yang segera mengikuti perilaku tersebut Kejadian perilaku tertentu Diikuti oleh akibat yang segera mengikutinya Pengutan perilaku yang muncul Reinforcement: Penguat Hadiah (reward) dapat dikatakan juga sebagai reinforcement stimuli yang berakibat terjadinya pengulangan kembali suatu perilaku serta akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon
3 Penguatan positif (positive reinforcement) adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung. Fixed Ratio (Jadwal rasio tetap) ; setiap karyawan akan diberikan penguatan positif berupa bonus apabila karyawan tersebut melakukan empat kali kinerja yang sangat baik, Variable Ratio (Jadwal rasio bervariasi): Fixed Interval (Jadwal interval tetap): meningkat awal pembelajaran tengah menurun akhir meningkat Variable Interval (Jadwal interval bervariasi) dimana suatu respon diperkuat setelah sejumlah variasi waktu berlalu Shaping adalah mengajari perilaku baru Negative Reinforcement adalah peningkatan frekwensi suatu perilaku positif karena hilangnya rangsangan yang merugikan (tidak menyenangkan).
4 Something Additional of stimulus Something Additional of stimulus Increases likelihood of behavior being repeated POSITIVE REINFORCEMENT (+R) NEGATIVE REINFORCEMENT (-R) Decreases likelihood of behavior being repeated POSITIVE PUNISHEMENT (+P) NEGATIVE PUNISHMENT (-P)
5 Memilih perilaku yang akan ditingkatkan/ diturunkan Memilih Jenis pengukuh Membuat jadwal Katakan pada individu sebelum mulai Pengukuh diberikan mengikuti perilaku Gambarkan perilaku kpd individu ketika pengukuh diberikan Gunakan hadiah & kontak fisik (jika perlu), hindari kekenyangan / kejenuhan Penerapan Reinforcement Penyapihan
6 Jenis Reinforcement Consumable reinforcer makanan, minuman Activity reinforcer hobi, olahraga, belanja Manipulative reinforcer bersepeda, menggunakan internet Possesional reinforcer gelas kesayangan, baju favorit Social reinforcer pujian, pelukan, senyum
7 Penerapan Efektif Immediacy (Penyajian seketika) Memilih pengukuh yang tepat Contingency (Mengatur kemungkinan) Menentukan kualitas pengukuh Memamerkan sample pengukuh Menanggulangi pengaruh saingan Mengatur jadwal Individual defferences Eshtablishing (nilai stimulus menjadi reinforce)
8 TOKEN ECONOMY Pemberian kepingan/sesuatu sesegera mungkin setiap kali perilaku sasaran muncul. Kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau aktivitas pengukuh yang diingini oleh subyek Token dapat diberikan segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dan dipertukarkan diwaktu mendatang token mempermudah untuk mengatur penguat-penguat yang konsisten dan efektif ketika menangani sekelompok individu.
9 Perilaku yang akan diperkuat dinyatakan secara jelas. Prosedur didesain untuk memberikan stimulus yang diperkuat (token) ketika perilaku yang diinginkan (target behavior) muncul. KARAKTERISTIK DASAR Aturan dibuat untuk menentukan penukaran token pada obyek yang diperkuat.
10 Bidang pendidikan Sekolah khusus Lembaga penanganan anak Rumah Sakit Jiwa Lembaga Pemasyarakatan Militer Keluarga Berbagai tempat kerja Masyarakat Penerapan token
11 Penerapan efektif Kesegeraan Konsisten Macam dan Kualitas token Kejelasan syarat Efek terhadap orang lain Persetujuan dan kerjasama banyak pihak Latihan bagi pelaksana Pencatatan
12 Deciding on The Target Behaviors Choosing the Location Taking Baselines Langkah langkah Identifiying Available Help Selecting Backup Reinforcement Selecting The Type of Tokens to Use
Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku
Modul ke: 02 Ainul Fakultas Psikologi Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Positive reinforcement, conditioned reinforcement, extinction, intermittent reinforcement Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program
Lebih terperinciPenerapan Reinforcement Theory Pada Anak
Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak Beragam problem terkait dengan motivasi berprestasi siswa di sekolah seringkali dihadapi guru. Ada siswa yang senantiasa menyelesaikan pekerjaan, namun jarang mengerjakan
Lebih terperinciPrinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku
Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Positive reinforcement, extinction, intermittent reinforcement Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPerilaku Konsumen Summary Chapter 9
Perilaku Konsumen Summary Chapter 9 by: Deya Putra Errid Hadisyah Putra Kemal Aditya Naufalia Tria Lestari Putri 1. Jelaskanlah proses Classical Conditioning. Gunakan eksperimen Pavlov untuk membantu anda
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dalam rangka sistem pendidikan nasional yang merupakan salah satu bentuk
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU. Dasar-dasar Modifikasi Perilaku I. Winy Nila Wisudawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi
Modul ke: MODIFIKASI PERILAKU Dasar-dasar Modifikasi Perilaku I Fakultas Psikologi Winy Nila Wisudawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Bagian Isi REINFORCEMENT
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY
MODIFIKASI PERILAKU (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Pengertian Modifikasi Perilaku Eysenk dalam Soetarlinah Soekadji (1983) menyatakan bahwa
Lebih terperinciTeknik lainnya dalam modifikasi perilaku I
Modul ke: 11 Rizka Fakultas Psikologi Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku I Token ekonomi dan self-control Putri Utami, MPsi Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Definisi Token Ekonomi
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 1. Pendahuluan (26/08/2015) 2. Dasar Perilaku Individu (02/09/2015) Penempatan Pegawai 3. Kepribadian dan Emosi dan mengumpulkan tugas ke 1 (09/09/2015) 4.
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 DASAR PERILAKU INDIVIDU Dasar-dasar perilaku individu akan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN PRIBADI DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT PADA SISWA SMP NEGERI 1 TAKERAN KAB.
PENINGKATAN KEAKTIFAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN PRIBADI DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT PADA SISWA SMP NEGERI 1 TAKERAN KAB. MAGETAN Yulia Rahmatika Aziza * Vitalis Djarot Sumarwoto ** Abstrak
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 2 Dasar Dasar Perilaku Individu 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T
Lebih terperinciLe L ar a n r i n ng n g (Pa P r a t r 1) 1 By : Ika Sari Dewi
Learning (Part 1) By : IkaSari Dewi Definisi Perubahan perilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalaman. Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar Perubahan perilaku karena
Lebih terperinciPENGKONDISIAN OPERAN & BELAJAR SOSIAL
PENGKONDISIAN OPERAN & BELAJAR SOSIAL PENGKONDISIAN OPERAN Bentuk pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas terjadinya perilaku. Reinforcement (Penguatan)
Lebih terperinciTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik Pandangan tentang belajar : Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (stimulus- respon) Ciri-ciri teori belajar behavioristik : a. Mementingkan
Lebih terperinciBab 5 Proses Belajar Konsumen
Bab 5 Proses Belajar Konsumen Arti Proses Belajar 1. Solomon {1999, hal 71} Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan pengalaman. 2. Schiffman dan kanuk {2000, hal 160} Dari
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa
Lebih terperinciStrategi memodifikasi Perilaku Defisit. Oleh: Pujaningsih
Strategi memodifikasi Perilaku Defisit Oleh: Pujaningsih puja@uny.ac.id Strategi memodifikasi perilaku defisit: Pembentukan (shaping) Rangkaian (chaining) Pemberian contoh ( modeling) Pemberianpetunjuk
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 DASAR PERILAKU INDIVIDU Dasar-dasar perilaku individu akan
Lebih terperinciantara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung
Teori teori Behaviorisme 1. Classical Conditioning, Ivan Pavlov (1849 1936) Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia yang menemukan hubungan antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masalah, terutama masalah perkembangannya. Oleh karena itu, perkembangan. anak perlu diperhatikan, khususnya oleh orang tua dan guru.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak serta membantu anak dalam menyelesaikan masalah,
Lebih terperinciTEORI PENGUATAN OLEH SKINNER
TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER A. Bentuk Teori Skinner B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan
Lebih terperinciPrinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku
Modul ke: 03 Ainul Fakultas Psikologi Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Punishment, stimulus control, respondent conditioning Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi Psikologi Punishment Adanya
Lebih terperinciPROSES BELAJAR KONSUMEN
Consumer Behavior PROSES BELAJAR KONSUMEN Sengguruh Nilowardono Seorang konsumen, baik anak, remaja, dewasa maupun orang tua, melakukan proses belajar Seseorang yang menyukai produk tertentu, memilih bentuk
Lebih terperinciPETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER DIKLIK UNTUK DAPAT MENDENGAR SUARA SN PERILAKU ORGANISASI 2
PERILAKU ORGANISASI DISUSUN OLEH: ASTADI PANGARSO, S.T., MBA RENNY RENGGANIS, S.E., MSM PRODI S1 ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM PETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (restrukturisasi kognisi, relaksasi, desensitisasi)
Modul ke: MODIFIKASI PERILAKU Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (restrukturisasi kognisi, relaksasi, desensitisasi) Fakultas Psikologi Winy Nila Wisudawati, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA
91 BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA A. Analisa Proses Konseling Behavior dalam Menangani Selective Mutism Siswa SD Raden Patah Surabaya
Lebih terperinciFoundations of Individual Behavior. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si
Foundations of Individual Behavior Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Tujuan Mengidentifikasi dua jenis kemampuan dasar individu Mendefinisikan karakteristik biografis utama Memahami bagaimana membentuk prilaku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi manusia sebagai makhluk individu maupun kelompok. Pendidikan memberikan pengalaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemandirian, kreativitas, dan produktivitas. Untuk itu diperlukan sistem
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Siswa adalah manusia berpotensi yang layak dikembangkan untuk mencapai kemandirian, kreativitas, dan produktivitas. Untuk itu diperlukan sistem
Lebih terperinciPENGGUNAAN TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BERAKTIVITAS DI SEKOLAH
PENGGUNAAN TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BERAKTIVITAS DI SEKOLAH Annisa Fitriana (aftia04@yahoo.com) 1 Giyono 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study was to know
Lebih terperinci2014 PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merupakan suatu bentuk perbuatan atau aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari baik yang dapat diamati secara langsung maupun
Lebih terperinciProduksi Iklan Multimedia dan Interaktif
Modul ke: Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Instrument Conditioning Observational Learning Aplikasi dalam Komsar Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING
Lebih terperinciPrinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku
Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Shaping, prompting, dan transfer stimulus Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi, psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Shaping
Lebih terperinciMEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI
MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Oleh: Alimul Muniroh 1 Abstrak Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang mendasar sebagai hasil dari pengalaman di sebuah organisasi/ lembaga
Lebih terperinciLEARNING OLEH: ASEP SUPENA
LEARNING OLEH: ASEP SUPENA BELAJAR (LEARNING) PROSES PERUBAHAN YANG RELATIF PERMANEN PADA PENGETAHUAN ATAU TINGKAH LAKU YANG DISEBABKAN OLEH SUATU PENGALAMAN (Woolfolk, 2004) BELAJAR (LEARNING) Perubahan
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)
MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Hakikat pembelajaran tidak lain adalah upaya mengubah perilaku. Perilaku yang diharapkan merupakan tujuan utama dari proses
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 2.0 DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL Fasilitator : Prof.dr. Makmuri Muchlas, SpKJ.,PhD MINAT UTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEGIATAN SALAM PAGI DALAM RANGKA MENUMBUHKAN KARAKTER KOMUNIKATIF SISWA SEKOLAH DASAR
ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Volume 1 Nomor 2a Desember 2017 P-ISSN: 2581-1800 E-ISSN: 2597-4122 IMPLEMENTASI KEGIATAN SALAM PAGI DALAM RANGKA
Lebih terperinciTEORI BELAJAR TINGKAH LAKU
TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU 1. Teori Belajar Tingkah Laku (Behaviorisme) Paham behaviorisme memandang belajar sebagai perkayaan/penambahan materi pengetahuan (material) dan atau perkayaan pola-pola respon
Lebih terperinciI. BIOGRAFI B. F. SKINNER Burrhus Frederic Skinner lahir di Susquehanna, Pennsylvania pada 20 Maret 1904 dari pasangan Willian dan Grace Skinner.
I. BIOGRAFI B. F. SKINNER Burrhus Frederic Skinner lahir di Susquehanna, Pennsylvania pada 20 Maret 1904 dari pasangan Willian dan Grace Skinner. Dia wafat di Massachusetts pada 18 Agustus 1990.. Dia merupakan
Lebih terperinciKonseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa
Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa 67 KONSELING INDIVIDUAL PENDEKATAN BEHAVIORAL (Token Ekonomi dan Pengaturan Diri) UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TOKEN EKONOMI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
PENGARUH PEMBERIAN TOKEN EKONOMI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Muriyawati, & Faridah Ainur Rohmah Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta Email : muri_wati@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER)
PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER) MUHAMMAD MAHMUDI Mahasiswa Keguruan Bahasa Arab Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Rincian Pelaksanaan Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 25 April 2012 hingga 28 Mei 2012 di SD Katolik Bhakti Prima Pamulang dengan rincian
Lebih terperinciSKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER
3 SKINNER Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciPrinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku
Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Punishment, stimulus control, respondent conditioning Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rata-rata dengan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tunagrahita adalah kondisi anak yang kecerdasannya jauh di bawah rata-rata dengan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam berinteraksi
Lebih terperinciPENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI. Irma Daniati 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3
PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI Irma Daniati (Irmadaniati9@gmail.com) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this study was to determine
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Bab IV mengenai Pengaruh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Bab IV mengenai Pengaruh Program Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan Dealer Otomotif Honda Pasteur, maka penulis dapat menarik beberapa
Lebih terperinciMEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI
MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Alimul Muniroh Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan, Indonesia E-mail: alimulmuniroh1@gmail.com Abstract: Learning is a fundamental process
Lebih terperinciHerdina Indrijati Universitas Airlangga
Jurnal Psikologi Indonesia 2009, Vol VI, No. 1, 43-54, ISSN. 0853-3098 Himpunan Psikologi Indonesia EFEKTIVITAS METODE MODIFIKASI PERILAKU TOKEN ECONOMY DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS (THE EFFECTIVENESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta dengan akreditasi A,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara merupakan salah satu lembaga pendidikan formal Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta dengan akreditasi A, dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa dalam berpikir kreatif, logis dan analisis, yang dicirikan. yang benar dalam menyelesaikan soal yang dihadapi.
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah merupakan sarana dan wahana utama untuk pengembangan kecerdasan siswa. Hal ini cukup beralasan, karena matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen 2x2 between subjects dengan metode penelitian eksperimen yang di manipulasi dengan perlakuan reward and punishment
Lebih terperinciPengantar tentang Perilaku Sosial (Social Behaviourism) Akar intelektual. Teori Pertukaran Sosial Homans
PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN (HOMANS) a.wardana@uny.ac.id Amika Wardana, PhD. (Teori Sosiologi Kontemporer) Materi: Pengantar tentang Perilaku Sosial (Social Behaviourism) Akar intelektual Antropologi
Lebih terperinciTeori belajar : Analisis perilaku BF Skinner
Teori belajar : Analisis perilaku BF Skinner Biografi BF Skinner Burrhus Frederic Skinner lahir 1904 di Pennsylvania Ayahnya seorang pengacara dan politisi ternama, ibunya seorang ibu rumah tangga Skinner
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. dengan orang lain. Kekurangan ini boleh diartikan sebagai kebodohan, kejahilan,
7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Perilaku Malu A. Pengertian Perilaku Malu Secara umumnya, malu merupakan perasaan rendah diri ataupun berasa segan terhadap kekurangan
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM MENCEGAH TINGKAH LAKU SALAH SUAI PESERTA DIDIK DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG.
1 2 PERAN GURU BK DALAM MENCEGAH TINGKAH LAKU SALAH SUAI PESERTA DIDIK DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG By: *Student ** Lecturers Florida Fransiska* Ahmad Zaini,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Prestasi Belajar 2.1.1. Pengertian Belajar Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatannya yaitu belajar. Hal ini dikarenakan belajar merupakan suatu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan tentang modifikasi perilaku
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan tentang modifikasi perilaku pemberian alarm disertai penguatan positif (positive reinforcement) dan penguatan
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 2 Nomor 3 September 2013 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 758-769 EFEKTIFITAS TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM UPAYA MENGURANGI PRILAKU
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Disiplin Siswa di Sekolah 1. Pengertian Perilaku Disiplin Dalam kehidupan sehari-hari sering kali orang mengatakan bahwa si X adalah orang yang memiliki disiplin tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Hal ini sesuai
Lebih terperinciBab III METODOLOGI PENELITIAN. SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green
Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Tinjauan Tentang SMK Dewi Sartika SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green Ville blok AY no.1 Jakarta Barat. Situasi SMK
Lebih terperincipenggambaran sistematik akurat dan nyata sesuai kenyataan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan interval atau rasio.
42 penggambaran sistematik akurat dan nyata sesuai kenyataan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan interval atau rasio. 3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi
Lebih terperincikeberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk mendidik, mengajar dan melatih siswa mempersiapkan dirinya di masa yang akan datang. Sekolah Menengah
Lebih terperinciMENGURANGI PERILAKU REPETITIF MENEPUK TANGAN SAAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC PADA ANAK AUTIS DI SLB TUNAS KASIH SURABAYA
JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MENGURANGI PERILAKU REPETITIF MENEPUK TANGAN SAAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC PADA ANAK AUTIS DI SLB TUNAS KASIH SURABAYA Diajukan kepada Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Reinforcement theory menjelaskan bahwa penguatan (reinforcement) dapat
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Reinforcement Contingency Reinforcement theory menjelaskan bahwa penguatan (reinforcement) dapat mengendalikan perilaku (Purnamasari dan Crismastuti, 2006
Lebih terperinciTEKNIK EKONOMI TOKEN DALAM PENGUBAHAN PERILAKU KLIEN (Token Economy Technique in the Modification of Client Behavior) Abstrak.
TEKNIK EKONOMI TOKEN DALAM PENGUBAHAN PERILAKU KLIEN (Token Economy Technique in the Modification of Client Behavior) Adi Fahrudin, Ph.D Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Martin dan Pear (Edi Purwanta, 2005: 35) berpendapat bahwa kata
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Positive Reinforcement 1. Pengertian Positive Reinforcement Martin dan Pear (Edi Purwanta, 2005: 35) berpendapat bahwa kata positive reinforcement sering disamaartikan
Lebih terperinci2016 PENGGUNAAN TEKNIK TEGURAN TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE PADA PESERTA DIDIK TOTALLY BLIND DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Orang tunanetra merupakan seseorang yang kehilangan seluruh maupun sebagian dari fungsi penglihatannya, terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan dari ketunanetraan,
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI
PENERAPAN TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI Nyoman Rohmaniah 1, I Made Tegeh 2, Mutiara Magta 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar
43 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan penelitian itu sendiri, metode yang digunakan dalam suatu penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bank OCBC NISP dengan objek penelitian adalah penggunaan CAMEL dalam mengukur kinerja keuangan Bank OCBC NISP setelah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut adalah manusia dengan segenap derajat, martabat dan keunikan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Percaya Diri dalam Bimbingan Pribadi Layanan bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk layanan oleh manusia, dari manusia dan untuk manusia. Dalam arti penyelenggara kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancagan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ekplanatory reseach dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu melalui pengujian hipotesa pada
Lebih terperinciPRA KATA. Agus Supriyanto, M.Pd.
i PRA KATA Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan buku panduan ini. Panduan ini merupakan acuan, pedoman, maupun petunjuk dalam pemberian layanan konseling
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai self-regulation
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai self-regulation fase performance/volitional control dalam bidang akademik pada siswa kelas IX B dan C
Lebih terperinciMELURUSKAN KONSEP KONDISIONING OPERAN
BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 19, NO. 1, 2011: 38 43 ISSN: 0854 7108 MELURUSKAN KONSEP KONDISIONING OPERAN T. Dicky Hastjarjo Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
Lebih terperinciMATERI PENDEKATAN KONSELING PERILAKU
MATERI PENDEKATAN KONSELING PERILAKU 1. Latar Belakang Konseling behavior dikembangkan sejak 1950-an dan 1960-an. Konseling tersebut merupakan pemisahan yang radikal dari psikoanalisis yang berlaku saat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMANDIRIAN DENGAN MENGGUNAKAN TOKEN ECONOMY PADA 6 ANAK USIA DINI TAMAN KANAK-KANAK (TK)
1 PENINGKATAN KEMANDIRIAN DENGAN MENGGUNAKAN TOKEN ECONOMY PADA 6 ANAK USIA DINI TAMAN KANAK-KANAK (TK) SELF IMPROVEMENT USING TOKEN ECONOMY IN SIX EARLY AGE CHILDREN AT KINDERGARTEN By Siska Liana 1 (sl.siska@yahoo.com)
Lebih terperinciGUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS
GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan-pernyataan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Umur * CD4 + Crosstabulation cd4 1-49 50-99 100-149 Total umur 35 Count 3 4 2 9 Expected Count 4.5 3.0
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Pertemuan ke-2 1 Pemerolehan vs Pembelajaran Pemerolehan memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa pertama, seorang anak penutur asli, sedangkan belajar bahasa
Lebih terperinciterhadap keputusan menggunakan telepon seluler adalah kuat dan variabel yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Aprilia Wahyuningtyas (2001) sebelumnya telah melakukan penelitian tentang motivasi mahasiswa dalam melakukan pembelian telepon seluler di Jogjakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia TK merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi disebut anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia TK merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi disebut anak pra sekolah. Usia demikian merupakan masa peka bagi anak. Pada masa ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Prokrastinasi Akademik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prokrastinasi Akademik 2.1.1. Definisi Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi adalah penundaan yang sia-sia/ tidak berguna (Knaus, 2010). Tuckman (dalam Utomo, 2010) mendefinisikan
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi
Lebih terperinci