DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL"

Transkripsi

1 MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 2.0 DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL Fasilitator : Prof.dr. Makmuri Muchlas, SpKJ.,PhD MINAT UTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta Telp. dan Fax. (0274) , mmr@yogya.wasantara.net.id

2 DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL Diskripsi Dalam kesempatan ini, kita akan mengamati 3 variabel individu, yaitu karakteristik biografis, kemampuan, dan pembelajaran. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami konsep dan pengertian kontekstual dari dasar-dasar perilaku individual. KHUSUS Mahasiswa diharapkan mampu untuk: - Menjelaskan konsep dari dasar-dasar perilaku individual dalam perilaku organisasi - Menjelaskan tentang karakteristik biografis dan hubungannya dengan perilaku - Menjelaskan tentang kemampuan individual yang mendorong timbulnya perilaku - Menjelaskan tentang proses pembelajaran dalam pengembangan perilaku individu A. Karakteristik Biografis Karakteristik biografis terdiri dari usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan banyaknya tanggungan, dan masa kerja dalam organisasi Usia; hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan memungkinkan adalah isu yang semakin penting dalam decade mendatang. Mengapa? Ada 3 alasan yaitu pertama, terdapat keyakinan meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia. Kedua, realita bahwa angkatan kerja telah menua. Ketiga, Adanya undang-undang yang mengatur tentang usia kerja. Disamping itu terdapat keyakinan meluas bahwa produktivitas merosot dengan makin bertambahnya usia seseorang. 1 Stephen.P.Robbins, Hal 48 Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 2

3 2. Jenis kelamin; 3. Status perkawinan 4. Masa kerja B. Kemampuan Apakah arti kemampuan? Kemampuan merujuk ke kepastian individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Itulah penilaian tentang apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan seseorang pada hakikatnya tersusun dari 2 faktor kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. 1. Kemampuan Intelektual: kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan mental. Misal, tes IQ. 2. Kemampuan Fisik; kemampuan menjalankan tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik-karakteristik serupa. C. Pembelajaran Semua perilaku yang rumit dipelajari. Jika kita ingin menjelaskan dan memperkirakan perilaku, maka kita harus memahami cara orang belajar. Dalam bagian ini, kami mendefinisikan pembelajaran, menyajikan tiga teori pembelajaran populer, dan menggambarkan cara manajer membantu karyawan untuk belajar. 1. Definisi pembelajaran Definisi yang secara umum dapat diterima atas pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. 2. Teori pembelajaran Tiga teori telah dikemukakan untuk menjelaskan proses itu yang dengannya kita mengenali pola-pola perilaku, yaitu: Teori pengkondisian klasik (classical conditioning) Tipe pengkondisian yang didalamnya individu menanggapi sejumlah perangsang yang tidak secara biasa menghasilkan tanggapan semacam itu. Pengkondisian klasik bersifat pasif. Sesuatu terjadi dan kita bereaksi Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 3

4 dengan cara yang khusus. Reaksi itu dihasilkan sebagai respon terhadap peristiwa yang khusus dan dapat dikenali. Pengkondisian operant (operant conditioning) Pengkondisian operant berpendapat bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensi. Orang belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan. Perilaku operant berarti perilaku sukarela atau yang dipelajari sebagai lawan dari perilaku refleksif atau tidak dipelajari. Pembelajaran social (social learning) Pandangan bahwa kita dapat belajar baik melalui pengamatan maupun pengalaman langsung ini telah disebut sebagai teori pembelajaran social. Walaupun teori pembelajaran social merupakan perpanjangan dari pengkondisian operant, yakni teori itu mengasumsikan perilaku sebagai fungsi dan konsekuensi. Teori itu juga mengakui eksistensi pembelajaran observasional dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran. Pengaruh model merupakan inti pandangan pembelajaran social. Telah ditemukan 4 proses yang menentukan pengaruh model pada individu, yaitu: 1) Proses perhatian; orang belajar dari model tertentu hanya ketika mereka mengenali dan menaruh perhatian pada fitur penting yang menentukan. Kita cenderung sangat terpengaruh oleh model-model yang menarik, muncul berulang-ulang, penting bagi kita, atau serupa dengan kita menurut perkiraan kita. 2) Proses retensi; pengaruh model tertentu akan bergantung pada betapa baik individu mengingat tindakan model itu setelah model itu tidak ada lagi. 3) Proses reproduksi motor; setelah seseorang melihat perilaku baru dengan mengamati model itu, pengamatan itu akan berubah menjadi perbuatan. Maka proses ini memperlihatkan bahwa individu tersebut dapat melakukan kegiatan model itu. Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 4

5 4) Proses penguatan; individu-individu akan termotivasi untuk memperlihatkan perilaku bermodel tertentu jika disediakan rangsangan positif atau hadiah. Perilaku-perilaku yang dikuatkan melalui mekanisme positif akan lebih banyak mendapat perhatian, dipelajari secara lebih baik, dan lebih sering dilakukan. 3. Pembentukan; Alat Manajerial Secara sistematis menguatkan setiap langkah yang berurutan yang menggerakkan individu lebih dekat ke respon yang diharapkan. Metode-metode pembentukan perilaku Terdapat 4 cara untuk membentuk perilaku; penguatan positif, penguatan negative, hukuman, dan pemusnahan. Penguatan, baik positif maupun negatif, mempunyai catatan mengesankan sebagai alat pembentuk. Oleh karena itu, perhatian kita adalah penguatan bukannya penghukuman atau pemusnahan. Suatu kajian terhadap temuan penelitian menganai dampak penguatan pada perilaku dalam organisasi menyimpulkan bahwa; - sejumlah tipe penguatan diperlukan untuk menghasilkan perubahan perilaku - Sejumlah tipe hadiah akan lebih efektif digunakan dalam organisasi daripada cara lain - Kecepatan berlangsungnya proses pembelajaran dan dampaknya yang permanen akan ditentukan oleh pengaturan waktu penguatan. Jadwal penguatan Kedua tipe utama jadwal penguatan adalah secara berkesinambungan dan secara berkala. Jadwal penguatan berkesinambungan memperkuat perilaku yang diinginkan setiap kali perilaku itu diperlihatkan. - Penguatan berkesinambungan; perilaku yang diinginkan diperkuat setiap saat perilaku itu dijalankan. - Penguatan Berkala; perilaku yang diinginkan diperkuat secara cukup sering untuk membuat perilaku tersebut layak diulangi Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 5

6 namun tidak setiap saat ketika perilaku itu dijalankan. Penguatan berkala ini dapat berupa tipe rasio atau tipe interval. Penguatan juga dapat digolongkan menjadi tetap atau variabel. Ketika imbalan dibagikan pada selang waktu yang seragam, jadwal penguatan itu disebut tipe interval-tetap. Variabel pentingnya adalah waktu, dan variabel itu dijadikan sebagai konstanta. Dalam jadwal rasiotetap setelah sejumlah respon tetap atau konstan diberikan, maka hadiah diberikan. Misalnya rencana insentif berdasar jumlah karya adalah jadwal rasio tetap, karyawan menerima ganjaran yang didasarkan pada jumlah karya yang dihasilkan. Ketika hadiah berubah-ubah mengikuti perilaku individu, ia disebut dikuatkan berdasarkan jadwal rasio-variabel. Jadwal dan Perilaku Penguatan. Jadwal penguatan berkesinambungan dapat memicu kejenuhan dini, dan berdasar jadwal ini perilaku cenderung melemah dengan cepat ketika penguatan tidak diberikan. 4. Sejumlah Aplikasi Organisasi Spesifik Kita telah menyinggung sejumlah situasi dimana teori pembalajaran dapat membantu para manajer. Selanjutnya, kita akan melihat pada 6 penerapan khusus, yaitu: Mengganti tunjangan sakit dengan tunjangan sehat; Mendisiplinkan karyawan bermasalah Mengembangkan program pelatihan karyawan yang efektif Menerapkan teori pembelajaran swamanajemen REFERENSI Stephen.P.Robbins, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Pearson Educations. Inc, 2006 Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organizational, 8 Edition, Richard. D.Irwin, Inc, Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 6

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 DASAR PERILAKU INDIVIDU Dasar-dasar perilaku individu akan

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 2 Dasar Dasar Perilaku Individu 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T

Lebih terperinci

MODEL PERILAKU ORGANISASI

MODEL PERILAKU ORGANISASI MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 1.0 MODEL PERILAKU ORGANISASI Fasilitator : MINAT UTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 DASAR PERILAKU INDIVIDU Dasar-dasar perilaku individu akan

Lebih terperinci

Dasar Perilaku Individual. Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta

Dasar Perilaku Individual. Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta Dasar Perilaku Individual Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta Karakteristik Biografis Karakteristik pribadi yang objektif dan mudah diperoleh dari catatan pribadi, misalnya:

Lebih terperinci

PETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER DIKLIK UNTUK DAPAT MENDENGAR SUARA SN PERILAKU ORGANISASI 2

PETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER DIKLIK UNTUK DAPAT MENDENGAR SUARA SN PERILAKU ORGANISASI 2 PERILAKU ORGANISASI DISUSUN OLEH: ASTADI PANGARSO, S.T., MBA RENNY RENGGANIS, S.E., MSM PRODI S1 ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM PETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER

Lebih terperinci

PERSEPSI, NILAI, DAN SIKAP

PERSEPSI, NILAI, DAN SIKAP MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 3.0 PERSEPSI, NILAI, DAN SIKAP Fasilitator : Drs. Sito Meiyanto, PhD MINAT UTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 1. Pendahuluan (26/08/2015) 2. Dasar Perilaku Individu (02/09/2015) Penempatan Pegawai 3. Kepribadian dan Emosi dan mengumpulkan tugas ke 1 (09/09/2015) 4.

Lebih terperinci

Individu. Dasar-dasar Perilaku Individu

Individu. Dasar-dasar Perilaku Individu Individu Oleh : Rino A Nugroho rinoan@gmail.com Lingkungan Individual Perilaku Outcomes Ver 1.0 Updated 260307 Individual differences: Individuals are similar but they are also unique. The study of individual

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI

DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI BAB I DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI Karakteristik Biografis Karakteristik Biografis Personal karakteristik seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja merupakan data yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Christine, Ike (2007) berjudul : Pengaruh Variabel Individual, Keorganisasian dan Psikologikal Terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT. Kalindo

Lebih terperinci

Manajer Kemampuan antarpersonal Manajer yg sukses ahli berkomunikasi Kualitas pekerjaan & lingkungan kerja yang supor7f

Manajer Kemampuan antarpersonal Manajer yg sukses ahli berkomunikasi Kualitas pekerjaan & lingkungan kerja yang supor7f Manajer Kemampuan antarpersonal Manajer yg sukses ahli berkomunikasi Kualitas pekerjaan & lingkungan kerja yang supor7f PENDAHULUAN Organisasi (Organiza(on): Unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri

Lebih terperinci

Modul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Prinsip Ekonomi Manajerial dan Penerapannya Dalam Manajemen Rumah Sakit

Modul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Prinsip Ekonomi Manajerial dan Penerapannya Dalam Manajemen Rumah Sakit 1 Modul Minat Utama Manajemen Rumahsakit Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Jogjakarta 55281 Telp. (0274) 581679, 551408 Fax. (0274)

Lebih terperinci

Foundations of Individual Behavior. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si

Foundations of Individual Behavior. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Foundations of Individual Behavior Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Tujuan Mengidentifikasi dua jenis kemampuan dasar individu Mendefinisikan karakteristik biografis utama Memahami bagaimana membentuk prilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Produktivitas kerja adalah bagian penting yang harus diperhatikan dalam manajemen sumber daya manusia. Manajer yang sukses harus memiliki kemampuan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) PERILAKU ORGANISASI 1 Penempatan School of Communication Pegawai & Business

Lebih terperinci

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

PERILAKU KEORGANISASIAN IT PERILAKU KEORGANISASIAN IT-021251 U M M U K A L S U M U N I V E R S I TA S G U N A D A R M A 2016 PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI Membahas perilaku manusia dlm

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja karyawan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan menyatakan bahwa variabel Stress

Lebih terperinci

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Oleh: Alimul Muniroh 1 Abstrak Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang mendasar sebagai hasil dari pengalaman di sebuah organisasi/ lembaga

Lebih terperinci

Bab 5 Proses Belajar Konsumen

Bab 5 Proses Belajar Konsumen Bab 5 Proses Belajar Konsumen Arti Proses Belajar 1. Solomon {1999, hal 71} Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan pengalaman. 2. Schiffman dan kanuk {2000, hal 160} Dari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ELI SASARI F. 100 080 046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA

Lebih terperinci

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Alimul Muniroh Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan, Indonesia E-mail: alimulmuniroh1@gmail.com Abstract: Learning is a fundamental process

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) Disusun: IY

PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) Disusun: IY PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) Disusun: IY BOOKS 1. Perilaku Organisasi. 2006. Fred Luthans. Penerbit: ANDI Yogyakarta 2. Perilaku Organisasi. Stephen P. Robbins. PT Indeks Kelompok Gramedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi

Lebih terperinci

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut

Lebih terperinci

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

ORGANIZATIONS 8 th. th edition ORGANIZATIONS 8 th th edition James L. Gibson Kincaid Professor College of Business and Economics University of Kentucky John M. Ivancevich Professor of Organizational Behaviour and Management University

Lebih terperinci

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Mempelajari psikologi individu melalui fungsi biologi/tubuh Fokus : Bagaimana tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang Biologi mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. money (uang), material (bahan baku), machine (peralatan/mesin), method

BAB I PENDAHULUAN. money (uang), material (bahan baku), machine (peralatan/mesin), method BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi ada enam sumberdaya yang diperlukan yaitu money (uang), material (bahan baku), machine (peralatan/mesin), method (metode), man (manusia),

Lebih terperinci

Modul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Etika dan Standar Profesional

Modul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Etika dan Standar Profesional 1 Modul Minat Utama Manajemen Rumahsakit Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Jogjakarta 55281 Telp. (0274) 581679, 551408 Fax. (0274)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjalankannya dengan mengggunakan sumber daya yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjalankannya dengan mengggunakan sumber daya yang tersedia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan kegiatan oprasional

Lebih terperinci

Bedah Kasus: Student Centered Learning untuk Mengasah Kompetensi Manajemen. Salah Satu Teknik Pembelajaran. Rahmini Hadi *) Pendahuluan

Bedah Kasus: Student Centered Learning untuk Mengasah Kompetensi Manajemen. Salah Satu Teknik Pembelajaran. Rahmini Hadi *) Pendahuluan Bedah Kasus: Salah Satu Teknik Pembelajaran Student Centered Learning untuk Mengasah Kompetensi Manajemen Rahmini Hadi *) *) Penulis adalah Magister Sains di bidang Ilmu Manajemen, dengan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pernah dilakukan Marfirani (2008) dengan judul penelitian Hubungan Kepuasan Kerja dengan Organizational

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK STUDI DESKTIPTIF MENGENAI SUMBER STRES (STRESSOR) KERJA PADA PERAWAT GEDUNG KEMUNING INSTALASI PELAYANAN TERPADU JAMKESMAS/JAMKESDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG R. EL AMANDA DE YURIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau pegawai senantiasa mempunyai kedudukan yang penting karena tanpa pegawai suatu lembaga atau instansi tak dapat melaksanakan

Lebih terperinci

PERILAKU DALAM BERORGANISASI

PERILAKU DALAM BERORGANISASI PERILAKU DALAM BERORGANISASI Pertemuan 2 Pokok Bahasan: Dasar-dasar perilaku Individu Sub Pokok Bahasan: Karakteristik Biografik Kemampuan, Kepribadian, Persepsi Belajar 1 Karakteristik Biografik Yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Belajar dan Hasil Belajar A. Pengertian belajar Belajar adalah upaya pemenuhan reaksi mental dan atau fisik terhadap penglihatan,

Lebih terperinci

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem TEORI BELAJAR Rosita E.K., M.Si E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kemampuan untuk melakukan

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU

A. PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU A. PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Semua perilaku individu agaknya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya.

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG NADIA RAHMI ANDITA ABSTRAK Manusia menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi

Lebih terperinci

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id DEFINISI UMUM semua bentuk modifikasi perilaku untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang) Choirul Anwar Satria Yudha Bambang Swasto S Ika Ruhana Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia, memberikan peluang masyarakat untuk mengambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

Pengantar Perilaku Organisasi

Pengantar Perilaku Organisasi Pengantar Pengantar Perilaku Organisasi Oleh : Rino A Nugroho rino.an@yahoo.co.id Ver 2.0 Updated 140209 Organisasi (Organization): Unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas 2 orang atau lebih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan sejak mereka lahir sampai akhir hayat. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan teknologi yang digunakan tidak memadai dan lain sebagainya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan teknologi yang digunakan tidak memadai dan lain sebagainya. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu, namun dalam mencapai tujuannya setiap perusahaan pasti menghadapi kendala. Kendala tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin bukan semata-mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi ditambah dengan kompleksitas aktivitas manusia yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia (human resources management/ HRM) menghubungkan antara

BAB I PENDAHULUAN. manusia (human resources management/ HRM) menghubungkan antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, hal ini disebabkan karena manusia merupakan sumber daya yang tidak dapat

Lebih terperinci

Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta

Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta WHAT IS LEARNING? Belajar adalah salah satu bidang kajian terpenting dalam psikologi dan merupakan suatu konsep yang benar-benar sulit didefinisikan. Dalam American Heritage Dictionary, belajar diartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk. memperoleh keuntungan semaksimal mungkin agar dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk. memperoleh keuntungan semaksimal mungkin agar dapat mempertahankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rangkuti ( 2009 ) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN ( Persero ) wilayah Sumatera cabang Medan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi, seperti kemangkiran, konflik pemimpin-pekerja, keluar masuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi, seperti kemangkiran, konflik pemimpin-pekerja, keluar masuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja akhir-akhir ini semakin terasa penting artinya dalam lingkup organisasi. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh

Lebih terperinci

Hubungan RS Pendidikan dengan fakultas kedokteran mempunyai berbagai variasi, yaitu : Bagian IKA FK UGM. SMF IKA RS Suradji, Klaten

Hubungan RS Pendidikan dengan fakultas kedokteran mempunyai berbagai variasi, yaitu : Bagian IKA FK UGM. SMF IKA RS Suradji, Klaten 12 SKP ANNUAL SCIENTIFIC MEETING (ASM) 2013 Sinergi Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran Dalam Menyongsong Pelayanan Kesehatan Era Jamkesta dan BPJS Dalam Rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI

PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI Pengertian Perilaku Individu Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan

Lebih terperinci

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 KONFLIK ORGANISASI Salah satu yang sering muncul dalam upaya melakukan inovasi organisasi adalah terjadinya konflik di dalam organisasi. Sebagaimana lazim diketahui bahwa suatu organisasi secara keseluruhan

Lebih terperinci

Organisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,

Organisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku, PEMBELAJARAN Siapapun yang berhenti belajar berarti sudah tua, entah pada usia dua puluh atau delapan puluh tahun. Siapapun yang tetap belajar akan senantiasa muda. Hal terbesar dalam hidup adalah membuat

Lebih terperinci

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PEER LESSON DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PTK Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran

Lebih terperinci

Pertemuan ke-2 Nova Yanti Maleha, SE., MM

Pertemuan ke-2 Nova Yanti Maleha, SE., MM Pertemuan ke-2 Nova Yanti Maleha, SE., MM Perbedaan individu merupakan salah satu tema penting dalam mempelajari prilaku organisasional. Perbedaan ini akan berpengaruh terhadap prilaku dalam organisasi.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 9, No. 1 Januari 2015 Hal. 56-70 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL Eddy M. Sutanto Program Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa mengenai Area Permasalahan Studi yang menjadi penyebab keterlambatan dalam penyelesain studi pada mahasiwa angkatan 2000 Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu tertentu, dimana dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Suatu metode pembelajaran digunakan sesuai dengan. tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Suatu metode pembelajaran digunakan sesuai dengan. tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Suatu metode pembelajaran digunakan sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik mahasiswa maupun sumber daya yang ada. Pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Praktik Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS

RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS 1. Seputar Dasar-Dasar Perilaku dan Pengembangan Organisasi a. Pengertian PPO Perilaku Organisasi yaitu suatu bidang ilmu yang mengkaji dampak perorangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dan dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian keuntungan ekonomi dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam rangka memperbaiki kualitas Sumber daya manusia (SDM). Berbagai cara dan upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan 1 PERTEMUAN 9 12/10/2016 MENGENDALIKAN SIFAT DAN PENTINGNYA KONTRAK PSIKOLOGIS DALAM LINGKUNGAN KERJA Landasan dari hubungan manusia yang baik interaksi antara karyawan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

MENGUKUR KUALITAS PEMIMPIN MELALUI INTERAKSINYA DENGAN PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

MENGUKUR KUALITAS PEMIMPIN MELALUI INTERAKSINYA DENGAN PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI MENGUKUR KUALITAS PEMIMPIN MELALUI INTERAKSINYA DENGAN PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Muchamad Taufiq PENDAHULUAN Bukan rahasia lagi bahwa setiap individu memiliki kebutuhan hidup, mulai dari yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya produktivitas kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk mencapai laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk mencapai laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk mencapai laba yang memuaskan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

PSIKOMETRI. Pengantar Psikometri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01

PSIKOMETRI. Pengantar Psikometri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01 MODUL PERKULIAHAN PSIKOMETRI Pengantar Psikometri Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 B41616BA Mutiara Pertiwi, M.Psi Abstract Modul ini berisi tentang pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong penting yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kerja bukanlah hal yang sederhana, baik dalam arti konsep maupun dalam analisis,

BAB II LANDASAN TEORI. kerja bukanlah hal yang sederhana, baik dalam arti konsep maupun dalam analisis, BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Kerja Pembahasan mengenai kepuasan kerja perlu didahului bahwa kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana, baik dalam arti konsep maupun dalam analisis, karena kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan

Lebih terperinci

PENGKONDISIAN OPERAN & BELAJAR SOSIAL

PENGKONDISIAN OPERAN & BELAJAR SOSIAL PENGKONDISIAN OPERAN & BELAJAR SOSIAL PENGKONDISIAN OPERAN Bentuk pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas terjadinya perilaku. Reinforcement (Penguatan)

Lebih terperinci

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Mengendalikan sifat dan pentingnya kontrak psikologis dalam lingkungan kerja Landasan dari hubungan manusia yang baik interaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat penting bahkan dapat dikatakan salah satu faktor penentu dalam pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan kompetitif, sehingga dalam menjalankan manajemennya dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan jika dengan melaksanakan pekerjaan tersebut karyawan dapat memenuhi kebutuhannya,

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL. Pertemuan 3

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL. Pertemuan 3 PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL Pertemuan 3 Persepsi Persepisi adalah : suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Asmani (2012:17) merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH, MASA KERJA, DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. WIDYA SAPTA COLAS BONTANG KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH UPAH, MASA KERJA, DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. WIDYA SAPTA COLAS BONTANG KALIMANTAN TIMUR PENGARUH UPAH, MASA KERJA, DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. WIDYA SAPTA COLAS BONTANG KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan di dunia kerja pun semakin bertambah. Hal ini ditambah dengan jumlah lapangan

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci