BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan. Pajak juga merupakan kontribusi terbesar bagi pemasukan negara seperti pemasukkan tahun 2009 triwulan pertama yang mencapai Rp 113,75 trilliun (Media Indonesia: april 2009). Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin artinya biaya yang setiap tahun dikeluarkan untuk memelihara kelangsungan hidup bangsa, seperti biaya penyelenggaraan pendidikan, pegawai, belanja barang, kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran jangka panjang, oleh karena itu pemerimaan utama negara berasal dari sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bantuan luar negeri. Penerimaan pajak merupakan pemasukan dana yang paling potensial bagi negara, karena pendapatan pajak yang diterima neraga hampir sepertiga dapat membiayai APBN. Dari segi pemunggutan pajak, perbandingan negara Indonesia dengan di nerara-negara lainya seperti; Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, dan lain-lain, contohnya seperti di negara Singapura yang mempunyai tarif pajak lebih ringan dibandingkan di negara Indonesia yaitu 18% sedangkan 1

2 2 di Indinesia 28%. Tarif pajak ini juga berpengaruh pada daya saing iklim investasi yang terjadi (Kompas: juli 2008). Tentu masyarakat Indonesia khususnya, tidak berdiam diri melihat kondisi bangsa Indonesia yang semakin menurun karena perbedaan perolehan penerimaan dari tahun sebelumnya yaitu Rp 111,61 trilliun hanya meningkat menjadi 113,75 trilliun (Media Indonesia: april 2009). Untuk itu, sangat diperlukan adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat yang merupakan bagian dari bangsa ini. Di samping itu peranan pemerintah sangat diperlukan di dalam memotivasi masyarakat dalam memberikan pengertian fungsi dan peranan pajak. Pajak tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, dalam hal ini pihak pemerintah sebagai penerima pajak dari masyarakat. Sangat disadari bahwa seringkali masyarakat Indonesia menganggap bahwa penarikan pajak yang dilakukan oleh pemerintah sangat membebani masyarakat. Persepsi tersebut menyebabkan masyarakat kurang memiliki kesadaran membayar pajak. Hal ini dapat dilihat dari kesadaran yang masih sangat kurang. Sebagai contoh mereka tidak tepat waktu dalam melakukan pembayaran pajak, keterlambatan masyarakat untuk melakukan pelaporan pajaknya ke kantor pajak. Disamping itu, masih banyak pula masyarakat sebagai wajib pajak yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara membayar pajak. Karena pemahaman sebagian masyarakat sempit mengenai penarikan pajak oleh pemerintah tersebut justru sangat bertolak belakang dengan tujuan penarikan pajak yang dicanangkan pemerintah. Penarikan pajak bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Karena setiap pajak yang ditarik

3 3 oleh pemerintah akan dikembalikan untuk kepentingan masyarakat dalam berbagai bentuk, seperti pemberian dan perbaikan fasilitas, serta penambahan pelayanan publik bagi masyarakat. Mengingat pentingnya peranan pajak yang telah dikemukakan di atas, maka sangat diperlukan adanya motivasi tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk taat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sebagai warga negara Indonesia. Untuk itu setiap mayarakat yang telah memenuhi syarat dalam perpajakan diharapkan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan. Akan tetapi salah satu yang menunjang suatu tingkat pengetahuan untuk kesadaran dan kedisipinan tentang kewajiban perpajakan adalah tingkat pendidikan yang didapatkan wajib pajak, karena setiap wajib pajak mencapai tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menguji apakah para wajib pajak yang mendapat pengetahuan SLTP dan S1 berbeda persepsi terhadap kewajiban perpajakan karena latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Berdasarkan kondisi di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul Analisis Perbedaan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kewajiban Perpajakan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas penulis meneliti apakah terdapat perbedaan persepsi wajib pajak terhadap kewajiban perpajakan dari segi tingkat pendidikan.

4 4 1.3 Tujuan Penenlitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan persepsi setiap wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakan ditinjau dari segi tingkat pendidikan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin di capai dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Bagi wajib pajak sebagai objek penelitian Wajib pajak sebagai objek penelitian yang mempunyai penghasilan diharapkan mengerti akan kewajiban perpajakannya. Membantu wajib pajak mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang perpajakan secara benar dengan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda. 2. Bagi Pembaca Sebagai bahan referensi atau masukan bagi para pembaca yang ingin mengetahui informasi tentang gerak perkembangan pengaruh tingkat pendidikan yang ada disetiap wajib pajak pada persepsi melakukan kewajiban perpajakan. 3. Bagi Pemerintah Agar pemeruntah lebih dapat dengan tepat mengsosialisasikan peranan, pelaksanaan dan peraturan perpajakan kepada masyarakat karena Pajak merupakan kontribusi terbesar bagi pemasukan kas negara dan pendapatan

5 5 daerah. Pajak adalah pemasukan negara yang sangat membantu pemerintah dalam menjalankan perkembangan roda pemerintahan. 1.5 Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah dari latar belakang masalah diatas yaitu : 1. Wajib pajak orang pribadi yang membuka usaha sendiri 2. Jenis pajak yang diteliti adalah pajak orang pribadi 3. Tingkat pendidikan yang diambil yaitu SLTP dan S1, Bahwa tingkat pendidikan suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisi dimana seseorang dapat meningkatkan dan mempengaruhi pola pemikiran, pengetahuan konseptual dan teoritis secara umum (Andrew dalam mangkunegara, 2003 dalam Subawa dan Budiarta), juga karena penulis melihat dari latar belakang pendidikan SLTP mendapat pengetahuan atau kurikulum tentang pajak tetapi masih sebatas pengertian dan perhitungan sederhana sedangkan S1 Mendapat pengetahuan tentang lebih dalam perpajakan. Mengapa penulis tidak mengambil SMU atau SMK karena pengetahuan atau kurikulum yang diberikan sudah memberikan gambaran lebih tentang pajak dari pada SLTP.serta penulis juga melihat sebagian sampel yang sebagian besar wajib pajak (responden) lebih banyak mencapai tingkat SLTP dan S1. 4. Tempat penelitian adan pengumpulan data dilakukan di Toli-toli Sulawesi Tengah

6 6 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan alasan penulis melakukan penelitian. Pendahuluan ini mencakup uraian tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II PERPAJAKAN DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Bab ini merupakan uraian teoritis yang digunakan sebagai dasar untuk mendukung penelitian ini yang digunakan dalam memecahkan permasalahan yang dirumuskan. Bab ini mencakup pengertian pajak, ciri-ciri pengertian pajak, fungsi pajak, asas-asas pemungutan pajak, teori-teori pemungutan pajak, tata cara pemungutan pajak, pajak penghasilan, pengertian wajib pajak dan kewajiban wajib pajak dan pemenuhan kewajiban perpajakannya, cara menghitung pajak penghasilan, tarif pajak penghasilan, persepsi, dan persepsi terhadap kewajiban perpajakan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang pengembangan hipotesis, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, operasional variabel, pengujian instrument penelitian, pengujuan hipotesis dan metode analisis data.

7 7 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil observasi lapangan mencakup datadata dan informasi yang dibutuhkan, dibahas juga tentang analisis dari data yang didapat dengan menggunakan metode analisis data yang ditentukan berdasarkan teori. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.