BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. A. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitaif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. A. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitaif"

Transkripsi

1 105 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitaif Setiap metode penelitian mempunyai keunggulan dan kekurangan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut agar saling melengkapi, dalam penelitian ini kedua metode digabungkan. Penggabungan metode kualitatif dan kuantitatif dapat digunakan bersama-sama atau digabung dengan catatan sebagai berikut: 1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuan yang berbeda. Kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis. Each metodology can be used to complement the other within the same area of inquiry, since they have different purposes or aims. (Susan Stainback, 1988 dalam Sugiyono, 2007: 26), dan 2. Digunakan secara bergantian, pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif sehingga ditemukan sebuah teori atau hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif (Sugiyono, 2007: 26). Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis nilai-nilai feminisme novel yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Data penelitian merupakan data penghayatan secara langsung dan pemahaman terhadap nilai-nilai feminisme dengan MAD. Dari penelitian tersebut diharapkan menghasilkan teori atau hipotesis penggunaan MAD terhadap karya sastra novel yang lebih efektif. Sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan pada saat teori tersebut diujicobakan pada siswa kelas 8 SMPN 2 Cihaurbeuti kabupaten Ciamis angkatan

2 106 B. Metode Penelitian Kualitatif Metode penelitian yang digunakan pada penelitian kualitatif ini adalah analisis isi (content analysis). Metode ini didasarkan pada data yang akan dianalis berupa karya sastra novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Untuk memenuhi persyaratan definisi yang dikemukakan Fraenkel (2007: 483) dan Ratna (2007: 48), maka data yang dimaksud selain novel adalah juga buku-buku teks tentang MAD dan Feminisme. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memahami kerangka berfikir sebagai bentuk pola tingkah laku para ahli Dekonstruksi (Deconstructionists) dan juga para pemikir Feminisme. Content analisis is a technique that enables researchers to study human behavior in an indirect way, through an analysis of their communications. Textbooks, essays, newspaper, novels, magazine articles, cookbooks, songs, political speeches, advertisements, pictures in fact, the content of virtually any type of communication can be analyzed. (Fraenkel dan Wallen, 2007: 483) Selanjutnya dalam bagian ini akan dijelaskan prosedur penelitian kualitatif dengan teknik analisis isi (content analysis) menurut Fraenkel dan Wallen (2007: ) adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai feminisme dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. 2. Mendefinisikan Istilah Mendefinisikan istilah yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: 106

3 107 a. dekonstruksi oposisi biner atau pembalikan oposisi sifat yang berbeda; b. mitos yang berhubungan dengan perempuan; c. trace atau analisis intertekstual dalam mengkaji teks novel. 3. Pembatasan Masalah Analisis Ada pun masalah yang dianalisis terbatas pada a. analisis fungsi utama cerita b. analisis tokoh perempuan c. analisis Dekonstruksi karakteristik tokoh perempuan d. analisis latar dan tempat e. analisis mitos f. analisis intertekstual 4. Menetapkan Data yang Dianalisis Data yang dianalisis adalah struktur novel dan hal-hal yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan sehingga tidak dapat direfresentasikan secara langsung secara kasat mata. 5. Menghubungkan Konsep Data dengan Tujuan Berbagai konsep yang diperoleh selama penelitian diolah dan dianalisis disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. 6. Menentukan Sampel Sampel yang digunakan adalah novel Ketika Cinta Bertasbih jilid 1dan 2 karya Habiburrahman El Shirazy. 7. Pengkodean Data 107

4 108 Data yang akan dianalisis ditentukan kodenya. Misalnya R = religius, F = feminisme, NF = non-feminisme, dan P = patriarki. 8. Uji Validitas (credibility) Uji validitas yang dilakukan adalah meliputi: a. perpanjangan pengamatan; b. meningkatkan ketekunan; c. member check. (Sugiyono, 2007: 131) 9. Uji Reliabilitas (dependability) Uji depenability dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengaudit terhadap keseluruhan proses penelitian oleh pembimbing tesis sebagai auditor yang independen. Audit dilakukan mulai dari menentukan masalah/fokus, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan. (Sugiyono, 2007: 131) 10. Teknik Pelaksanaan Analisis Isi Penelitian kualitatif MAD ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Penentuan MAD didasarkan pada sumber data atau kajian: a. dokumen tentang Dekonstruksi dan Feminisme dari berbagai referensi atau sumber baik penelitian perpustakaan maupun browsing dan downloading untuk melakukan kajian yang intensif tentang teori dan konsep Dekonstruksi dan feimnisme itu sendiri. Konsep berfikir para Dekonstruksionis seperti Derida dan 108

5 109 Barthes mendominasi landasan pemikiran dalam penelitian ini. b. Kajian MAD tentang novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy yang mengandung narasi kecil atau tema lain diantaranya nilai-nilai Feminisme. Dengan melakukan kajian novel tersebut peneliti secara tidak langsung ingin mengetahui bagaimana kecenderungan bunyi atau voice Habiburrahman El Shirazy tentang konsep Feminisme. Adapun langkah-langkah MAD dilakukan sesuai dengan karakteristik teknik tersebut adalah sebagai berikut: a. Melakukan eksplorasi tentang teori dan konsep MAD dan Feminisme dari berbagai sumber. b. Membaca novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy dan novel lainnya secara intensif dan berulang-ulang. Mengkaji karya sastra novel dengan MAD berdasarkan teori dan konsep Derrida yang berkarakteristik sebagai berikut: 1) Menolak pemusatan struktur dan mencoba menemukan pusat yang baru. 2) Mengemukakan konsep decenterring, dengan memahami dan mengkaji sesuatu yang semula dianggap kurang penting, misalnya penokohan perempuan, tokoh sekunder dan tema minor. 3) Bersifat antihumanis menghilangkan subjek yang terdiri atas manusia penguasa (berkulit putih, sistem patriarki/laki-laki, kapitalis), tetapi lebih 109

6 110 membela manusia yang lemah (berkulit hitam, buruh, perempuan /feminisme, petani, pribumi dan kelompok minoritas). 4) Menolak oposisi biner yang terdiri atas significant/signifie, parole/langue,sinkronik/diakronik. Maka penelitian berdasarkan pembalikan (Dekonstruksi) terhadap oposisi biner. 5) Pengarang bersifat anonimitas, yaitu makna diterjemahkan menurut pembaca bukan yang diinginkan oleh pengarang. 6) Memberikan perhatian terhadap gejala yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan misalnya hal-hal yang bertentangan, pelaku sampingan dan perempuan. 7) Makna tidak secara langsung hadir di dalam tanda oleh karena semua bersifat teks, maka yang tersisa bersifat trace yaitu pada dasarnya perluasan signifikan konsep-konsep tanda Saussure yaitu tanda hanya mempunyai makna jika dihubungkan dengan tanda lain. Sehingga teks pada gilirannya disebut lautan tanda, mosaik kutipan. Maka penelitian ditinjau pula secara intertekstual/trace. 8) Penelitian bertujuan mencari makna yang optimal bukan makna yang benar. Tidak perlu menemukan makna akhir tetapi berupa pembongkaran atau penggalian terus-menerus sebagai proses. 9) Merupakan perspektif baru pada penelitian sastra yaitu penjelajahan intelektual tanpa terpaku kepada hal-hal yang berlaku universal. 110

7 111 C. Metode Penelitian Kuantitatif Dalam bagian ini akan dijelaskan prosedur penelitian yang menggunakan desain eksperimental, yaitu The Randomize Pretest-Posttest Control Group Desain (RPPCGD) yang melibatkan dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain itu dijelaskan pula prosedur pelaksanaannya. Berikut ini antara lain hal-hal yang dibicarakan pada bab III : 1. Metode Penelitian 2. Populasi dan Sampel 3. Teknik Pengumpulan Data 4. Pengukuran Instrumen Penelitian 5. Uji Coba Instrumen 6. Uji Validitas dan Reliabilitas 7. Pedoman Pengolahan Data 1. Rancangan Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif ini menggunakan rancangan eksperimental kelompok kontrol prates dan pascates (The Pretest-Posttest Control Group Desain). Kedua kelompok diukur dua kali; pengukuran pertama pada saat prates dan kedua pada saat pascates. Sampel acak (random assignment) digunakan untuk membentuk kelompok-kelompok. Adapun rancangan desain tersebut sebagai berikut: Treatment Group R O X O Control Group R O C O (Fraenkel dan Wallen, 2007: 274). 111

8 112 Keterangan: Treatment Group: Kelas Eksperimen Control Group: Kelas Kontrol, selanjutnya dalam penelitian ini peneliti menggunakan istilah kelas pembanding. Historically, a pure control group is one that receives no treatment at all. While this is often the case in medical or psychological research, it is rarely true in educational research. The control group almost always receives different treatment of some sort. Some educational researchers, therefore, refer to comparison groups rather than to control groups. (Fraenkel dan Wallen, 2007: 268) R: Kelas eksperimen/kelas pembanding O: Prates/Pascates X: Perlakuan dengan metode eksperimen C: Perlakuan dengan metode non eksperimen Kelas eksperimen: Sampel yang diambil secara acak diberi prates dan perlakuan MAD untuk menganalisis novel Ketika Cinta Bertasbih karangan Habiburrahman El Shirazy. Kelas pembanding: Sampel yang diambil secara acak dan diberi prates analisis 2. Populasi dan Sampel a. Populasi novel Ketika Cinta Bertasbih karangan Habiburrahman El Shirazy dengan Model Analisis Struktural Semiotik (MASS). Setelah selesai pengajaran diberikan pascates kelas tersebut. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Cihaurbeuti, maka populasi penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas 8 dengan jumlah 245 siswa. 112

9 113 Pengambilan siswa tersebut sebagai responden didasarkan pada pertimbangan materi pembelajaran analisis novel terdapat di kelas 8. b. Sampel Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, penelitian ini tidak menyelidiki seluruh populasi, namun mempergunakan 28% dari populasi, yakni sebuah sampel yang dianggap representatif terhadap populasi itu berdasarkan pertimbangan bahwa bila subjeknya lebih dari 100 maka bisa diambil 10-15%, atau 20-25%, atau lebih. (Arikunto, 1993: 107). Sampel adalah bagian dari populasi atau yang mewakili populasi dalam jumlah dan karakteristik. Untuk menentukan responden yang menjadi sampel kelompok eksperimen dan kontrol, maka penelitian ini menggunakan model undian, yaitu dengan mengundi 7 kelompok atau kelas (keseluruhan populasi siswa kelas 8 SMPN 2 Cihaurbeuti tahun pelajaran 2008/2009). Dengan tanpa prasangka, peneliti mengambil 2 gulungan kertas sehingga nomor yang pertama tertera pada gulungan kertas itulah yang merupakan subjek sampel penelitian atau sebagai eksperimen group dan pengambilan nomor yang kedua sebagai group pembanding. Penentuan sampel dari gugus populasi secara acak ini dengan cara mengambil dua kelompok dari tujuh kelompok sebagai populasi (cluster random sampling) banyak digunakan khususnya pada penelitian di sekolah-sekolah. (Fraenkel dan Wallen, 2007: 97). 3. Teknik Pengumpulan Data a. Persiapan Pengumpulan Data 113

10 114 Sebelum memasuki tahapan pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa langkah pendahuluan, yaitu 1) mempersiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu observasi, angket, tes dan instrumen pembantu pengumpulan data berupa silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); 2) mengurus surat izin penelitian kepada Kepala SMPN 2 Cihaurbeuti; 3) melakukan pembicaraan dengan kepala SMPN 2 Cihaurbeuti dan Guru Bahasa Indonesia serta menelaah rancangan program pembelajaran; 4) menentukan populasi dan sampel yang sesuai dengan keperluan penelitian berdasarkan pertimbangan Dosen Sastra dan Pembimbing; 5) mengonsultasikan model pembelajaran yang akan dieksperimenkan dengan Pembimbing; 6) mengonsultasikan instrumen dengan Dosen Sastra, Pembimbing, dan Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Cihaurbeuti; 7) memperbaiki dan memperbanyak instrumen; 8) menentukan responden yang sesuai untuk pelaksanaan ujicoba; 9) menentukan jadwal uji coba; 10) menganalisis hasil uji coba; dan 11) menentukan jadwal eksperimen. b. Pelaksanaan Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa teknik yaitu tes, angket, observasi dan studi pustaka. Teknik tes diujicobakan terlebih dahulu guna memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas penelitian. 114

11 115 1) Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes analisis karya sastra novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Untuk mengukur kemampuan menganalisis karya sastra (O) digunakan instrumen tes yang diujikan yang meliputi a) analisis fungsi alur salah seorang tokoh perempuan, b) analisis sifat-sifat yang ditunjukkan oleh tokoh perempuan tersebut, c) analisis pembalikan oposisi biner, d) analisis latar dan waktu ketika tokoh perempuan tersebut melakukan kegiatan, e) analisis mitos tentang perempuan dan dihubungkan dengan tokoh perempuan yang dipilih tersebut, dan f) analisis intertekstualitas yang berhubungan dengan tokoh perempuan tersebut. 2) Angket Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan MAD. Siswa berhak memberikan pendapat secara objektif terhadap keberhasilan model tersebut. Dengan demikian tanggapan siswa terhadap model analisis perlu diperhitungkan dengan seksama. Pemerolehan data angket pada siswa dilakukan melalui pertanyaan terbuka untuk memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaan responden sehingga bisa diketahui secara faktual pandangan para siswa tersebut. Tetapi diberikan pula bentuk angket dengan pertanyaan tertutup (skala sikap) untuk mengantisipasi jawaban siswa tidak tepat sasaran. (Riduan, 2007: 99). Kisi-kisi angket tentang tanggapan siswa terhadap pelaksanaan MAD membahas pokok penelitian sebagai berikut: pengenalan siswa terhadap MAD 115

12 116 sebanyak 2 pernyataan yaitu pada butir soal 1 dan 2; tanggapan siswa terhadap nilai feminisme sebanyak 2 pernyataan yaitu pada butir soal 3 dan 5; tanggapan siswa terhadap pembelajaran MAD sebanyak 4 pernyataan yaitu pada butir soal 4,6,9 dan 10; tanggapan siswa terhadap penampilan guru pada PBM sebanyak satu pernyataan yaitu pada butir soal 7; dan penampilan guru pada penggunaan alat peraga 1 pernyataan yaitu pada butir soal nomor 8. Kisi-kisi angket secara terperinici dapat dilihat pada tabel III.1. 3) Observasi Teknik ini digunakan terhadap proses PBM penerapan MAD dalam kajian novel yang mengandung nilai-nilai feminisme, yang diterapkan pada siswa kelas 8 SMPN 2 Cihaurbeuti. Proses observasi dilakukan oleh penulis dan seorang guru bahasa lain yang diminta bantuannya untuk ikut mengobservasi PBM agar melengkapi akurasi penelitian. Observasi PBM ini dilakukan pada guru dan siswa yang dibuat dalam bentuk matriks berisi aspek-aspek PBM dengan rincian deskriptor dan indikator. Tabel kegiatan observasi PBM, yang terdiri atas lembar observasi guru dan siswa terlampir. Kisi-kisi lembar observasi guru adalah sebagai berikut: a) Pada strategi formasi terdapat tiga kegiatan yaitu perencanaan program MAD pada tahap 1,2,3 dengan rincian pada kegiatan 1,2,3. b) Pada tahap aplikasi data terdapat kegiatan melaksanakan evaluasi pada tahap 5 dengan rincian kegiatan 1,2. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel III

13 117 Kisi-kisi lembar observasi siswa adalah sebagai berikut: pada strategi formasi terdapat 4 tahap kegiatan MAD. Kegiatan tersebut yaitu pelaksanaan apersepi pada tahap 1 dengan 1 rincian kegiatan; pelaksanaan prates pada tahap 2 dengan rincian kegiatan 1 dan 2; pelaksanaan tahap kegiatan pendahuluan pada tahap 3 dengan rincian kegiatan 1 dan 2; tahap kegiatan inti sebanyak tahap 4 dengan rincian kegiatan 1,2,3, dan 4. Ada pun kisi-kisi lembar observasi siswa terdapat pada tabel III.3. 4) Studi Pustaka Studi pustaka digunakan untuk memperoleh data, yaitu novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 karya Habiburrahman El Shirazy. Data tersebut dijadikan sebagai bahan kajian MAD. 4. Pengukuran Instrumen Penelitian Pengukuran instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan bentuk analisis seperti yang dikemukakan oleh Nurgiantoro (1995) dalam Sunendar (2004: 166) bahwa dengan mempertimbangkan bentuk tugas dan aktivitas yang dituntut terhadap siswa, tes bentuk essei lebih mudah dan tepat dibuat dari pada tes objektif. Profil penilaian dikelompokkan dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang. a. Kisi-kisi Tes Kisi-kisi tes analisis novel Ketika Cinta Bertasbih karangan Habiburrahman El Shirazy adalah sebagai berikut: Ada enam pokok bahasan yang tertuang pada enam butir soal dengan nilai dari mulai 1 sampai 5. Masing-masing soal mempunyai bobot nilai yang 117

14 118 berbeda. Fungsi utama mempunyai bobot 50 dari 5 x 10 dan penskoran nilai N x 0,5. Analisis tokoh perempuan mempunyai bobot 25 dari 5 x 5 dan penskoran nilai 5 x 1. Pembalikan oposisi biner mempunyai bobot 25 dari 5 x 5 dan penskoran nilai N x 1. Analisis latar mempunyai bobot 5 dari 5 x 1 dan pensekoran N x 1. Analisis mitos tentang perempuan mempunyai bobot 10 dari 5 x 2 dan penskoran nilai N x 1. Analisis kaitan intertekstual mempunyai bobot 10 dari 5 x 2 dan penskoran nilai N x 1. Nilai x bobot secara keseluruhan adalah 100. Dapat kita lihat pada tabel III.4. Kisi-kisi analisis fungsi utama tokoh perempuan dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x 0,5; baik dengan nilai 4 x 0,5; cukup dengan nilai 3 x 0,5; kurang dengan nilai 2 x 0,5; dan sangat kurang dengan nilai 2 x 0,5. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III. 5. Kisi-kisi analisis tokoh perempuan dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x 1; baik dengan nilai 4 x 1; cukup dengan nilai 3 x 1; kurang dengan nilai 2 x 1; dan sangat kurang dengan nilai 2 x 1. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III.6. Kisi-kisi analisis tokoh perempuan dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x 1; baik dengan nilai 4 x 1; cukup dengan nilai 3 x 1; kurang dengan nilai 2 x 1; dan sangat kurang dengan nilai 2 x 1. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III

15 119 Kisi-kisi analisis oposisi biner tokoh perempuan dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x 1; baik dengan nilai 4 x 1; cukup dengan nilai 3 x 1; kurang dengan nilai 2 x 1; dan sangat kurang dengan nilai 2 x 1. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III.8. Kisi-kisi analisis latar tempat dan waktu dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x1; baik dengan nilai 4 x1; cukup dengan nilai 3 x1; kurang dengan nilai 2 x 1; dan sangat kurang dengan nilai 2 x 1. Soal pada analisis latar hanya terdiri atas satu butir soal. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III.9. Kisi-kisi analisis mitos tentang perempuan dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x 1; baik dengan nilai 4 x 1; cukup dengan nilai 3 x 1; kurang dengan nilai 2 x 1; dan sangat kurang dengan nilai 1 x 1. Soal pada analisis latar hanya terdiri atas dua butir soal. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III.10. Kisi-kisi analisis kaitan intertekstual dalam novel tersebut adalah sebagai berikut: Skala penilaian secara berurutan dari sangat baik dengan nilai 5 x 1; baik dengan nilai 4 x 1 ; cukup dengan nilai 3 x 1; kurang dengan nilai 2 x1; dan sangat kurang dengan nilai 1 x 1. Soal pada analisis latar hanya terdiri atas dua butir soal. Keterangan lebih jelas terdapat pada tabel III

16 120 b. Butir Soal Soal berbentuk essai uraian sebanyak 6 butir soal dengan rincian sebagai berikut: Soal nomor 1 tentang tes analisis fungsi utama struktur alur tokoh perempuan; Soal nomor 2 tentang tes analisis tokoh perempuan dengan kesetaraan gender; Soal nomor 3 tentang tes analisis dekonstruksi oposisi biner. Soal nomor 4 tentang tes analisis latar dan waktu tokoh perempuan; Soal nomor 5 tentang tes analisis mitos tentang perempuan; Soal nomor 6 tentang tes analisis interteksualitas/trace tokoh perempuan. Butir soal terlampir. 5. Uji Coba Instrumen Setelah tahapan perencanaan dan penyusunan instrumen, langkah berikutnya adalah mengujicobakan instrumen untuk menghasilkan instrumen yang baik dengan cara mengukur kesahihan dan keterandalan instrumen tersebut. Uji coba bertujuan untuk merevisi instrumen yang tidak baik dan melihat kelemahankelemahan yang ada dengan menilai taraf kesukaran, daya beda soal, dan keterandalan butir-butir soal. Sebelum dilakukan uji coba, instrumen tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu kapada pembimbing, dosen ahli yang mengajar mata kuliah Kajian Prosa Fiksi Indonesia atau Apresiasi Prosa Fiksi Indonesia, serta kepada rekan sejawat sesama pengajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP. Tahapan berikutnya peneliti menentukan subjek untuk pelaksanaan uji coba. Untuk jumlah subjek uji coba tidak ada patokan yang resmi, namun dapat 120

17 121 diambil sejumlah 25-40, suatu jumlah yang sudah memungkinkan pelaksanaan dan analisisnya (Arikunto, 1986: 170). 6. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Tes Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan instrumen yang digunakan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari varabel yang diteliti secara tepat. Soewarno (1987) dalam Sunendar (2001: 184) memberikan dua karakteristik validirtas yang baik, yaitu 1) instrumen yang pengukurannya harus benar-benar mengukur konsep teori yang dianut dan bukan konsep lainnya, dan 2) konsepnya diukur dengan tepat. Sebuah instrumen diketahui tingkat validitas internalnya apabila butirbutir dan faktor-faktor yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Uji validitas eksternal dillakukan setelah melalui uji coba kepada responden yang diambil sebagai subjek uji coba. Subjek uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMPN 1 Cikoneng Ciamis berjumlah 36 orang. Pengambilan responden dari SMPN I Cikoneng dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut masih berada dalam wilayah kabupaten Ciamis dan merupakan wilayah kecamatan yang berdekatan yaitu kecamatan Cikoneng dan Cihaurbeuti sehingga secara umum memiliki karakteristik tidak berbeda. Analisis data hasil tes ujicoba menggunakan SPSS 16 for Windows. 121

18 122 Metode yang digunakan adalah one shot atau internal consistency, dengan pengukuran cukup dilakukan satu kali. Dari hasil pengolahan SPSS 16 for Windows (Tabel SPSS III.12 terlampir), tampak bahwa r hitung pada tabel Item-Total Statistics kolom Corrected Item-Total Correlation adalah positif dan r hitung > r tabel, maka butir-butir tersebut adalah valid. Dasar pengambilan keputusan adalah: Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid Jika r hitung negatif, atau r hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak valid valid Membaca r tabel pada α 0,05 dengan derajat kebebasan df=18 (Jumlah N-2) yaitu r(0,05;18) pada uji satu arah=0,3783. Karena seluruh butir soal valid maka tak satupun yang harus dikeluarkan atau diganti. b. Uji Reliabilitas Tes Realibilitas mengandung pengertian keajegan (consistency) dari skor yang diperoleh. Atau seberapa konsisten skor-skor setiap individu baik setiap butir soal ataupun seperangkat instrumen ketika butir soal atau instrumen yang sama diujikan kembali pada waktu yang berbeda. Meskipun skor-skor tersebut tidak persis sama tapi tidak terlalu jauh berbeda. (Frankael dan Wallen, 2007: 157). Dalam uji reliabilitas ini peneliti menggunakan uji reliabilitas internal (internal consistency using alpha coeficient) berdasarkan pertimbangan bahwa instrumen yang digunakan adalah bukan tes objektif. Tes essai yang digunakan memungkinkan jawaban yang benar lebih dari satu jawaban. Rumus alpha 122

19 123 digunakan untuk mencari realibilitas instrumen yang skornya bukan 0 atau 1. (Frankael dan Wallen, 2007: 157 serta Arikunto, 1993: 164 ). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran korelasi antar jawaban. Pada program SPSS 16 for windows yang penulis gunakan, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha. Cara pengambilan keputusan adalah: Jika r Alpha positif, dan r Alpha > r tabel, maka butir tersebut reliabel Jika r Alpha negatif, dan r Alpha < r tabel, maka butir tersebut tidak reliabel R Alpha (Alpha Cronbach) dapat dilihat pada output Reliability Statistics yaitu bernilai 0,937 sedangkan rtabel adalah 0,3783. R Alpha (Alpha Cronbach) lebih besar dari r tabel, maka seluruh butir tersebut bersifat reliabel. Tabel SPSS tentang uji reliabilitas (tabel III.12) terlampir. 7. Analisis Butir Soal Esai Indeks tingkat kesulitan tes berbentuk esai dihitung dengan SPSS 16 dengan menggunakan kategori derajat kesulitan yang dikemukakan oleh Nurgiantoro dalam Sunendar (2004: 196) sebagai berikut: Derajat Kesulitan Kategori 0,00 0,14 Sukar 0,15 0,85 Sedang 0,86 1,00 Mudah Berdasarkan penghitungan terhadap indeks tingkat kesulitan soal yang diujicobakan diperoleh hasil yang menyatakan bahwa semua butir soal memiliki 123

20 124 tingkat kesulitan Sedang. Hasil penghitungan derajat kesulitan soal bisa dilihat pada tabel III.18 dan III.19 (terlampir). Sedangkan untuk penghitungan kategori daya beda soal esai, dilakukan dengan menggunakan rumus: Daya beda= rka rkb Skor maksimal Keterangan: rka = Rata-rata kelompok atas rkb = Rata-rata kelompok bawah (Depdiknas, 2009) Kategori daya beda soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Daya Pembeda Kategori 0,40 1,00 Baik sekali 0,30 0,39 Baik 0,20 0,29 Sedang 0,00 0,19 Buruk (Chung The Fan dalam said dalam Sunendar, 2004: 196) Hasil penghitungan daya beda terlampir pada tabel III Uji Normalitas dan Homogenitas a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Pernyataan tersebut dapat ditunjukkan dengan menentukan apakah populasi data yang ada berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 124

21 125 1) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka populasi data tersebut berdistribusi tidak normal 2) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka populasi data tersebut berdistribusi normal Uji normalitas menggunakan SPSS 16 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov distribusi normal. Hasil uji normalitas dibahas pada Bab IV. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene Statistic. Test of Homogeneity of Variances dalam SPSS 16 for Windows adalah untuk menguji apakah data sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama atau berbeda. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika signifikan atau nilai probablilitas lebih kecil dari 0,05, maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama. 2) Jika signifikan atau nilai probablilitas lebih besar dari 0,05, maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama. Hasil uji homogenitas dibahas pada Bab IV. 9. Teknik Pengolahan Data Hasil Belajar Model Dekonstruksi Untuk mengolah data hasil belajar MAD dalam kajian nilai feminisme novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy pada siswa kelas 8 SMPN 2 Cihaurbeuti dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Lembar jawaban tes analisis dikumpulkan. 2) Hasil tes analisis diolah dengan menggunakan Independent-Samples T Test yang dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas 125

22 126 pembanding. Ciri dari subjek tersebut yaitu subjek tetap. Tes dilakukan sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan soal yang sama. 3) Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for windows 4) Menginterpretasikan dan menyimpulkan data hasil tes 10. Uji Hipotesis Pernyataan hipotesis yang akan diuji pada prates dan pascates adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat perbedaan kemampuan yang signifikan dalam menganalisis karya sastra novel antara kelas pembanding dan kelas eksperimen Ha: terdapat perbedaan kemampuan yang signifikan dalam menganalisis karya sastra novel antara kelas pembanding dan kelas eksperimen Pengujian hipotesis nihil bahwa tidak terdapatnya perbedaan kemampuan kedua grup akan diuji dengan menggunakan penghitungan data statistik SPSS 16 for Windows. Hipotesis tersebut diuji dua kali yaitu pada saat prates dan pascates. Analisis Independent-Samples T Test akan digunakan untuk menguji hipotesis untuk melihat perbedaan hasil pada saat prates dan pascates oleh kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas pembanding. Bila tidak terdapat perbedaan kemampuan kedua kelompok secara signifikan pada peates, berarti penelitian dilanjutkan pada penerapan MAD bagi kelas eksperimen dan MASS bagi kelas pembanding. Hasil pengolahan data pascates akan menunjukkan apakah terjadi perbedaan yang signifikan antara penerapan kedua model tersebut. Hasil uji hipotesis dibahas pada Bab IV. 126

23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih SMP ini sebagai tempat penelitian dengan alasan: a) PBM dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan metode eksperimen. Metode deskriptif analisis dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesetaraan antara kaum pria dan wanita dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. kesetaraan antara kaum pria dan wanita dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Feminisme merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang kesetaraan antara kaum pria dan wanita dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah weak-experiment karena tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah weak-experiment karena tidak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah weak-experiment karena tidak menggunakan kelompok kontrol (Fraenkel, 1993: 245). Subyek penelitian berjumlah satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dengan strategi Think Talk Write

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental atau metode penelitian murni sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran yang terbagi dalam sepuluh kelas yaitu kelas VII-A sampai dengan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Menurut Hadari Nawawi (007: 88), metode eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan sebuah treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol,

BAB III METODE PENELITIAN. metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Jenis eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV B SD Negeri Karangtengah 01 yaitu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh pembelajaran geometri dengan Wingeom dalam peningkatan kemampuan spasial dan penalaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman III. METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pemahaman kosakata dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek dalam penelitian ini (baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol) tidak dipilih secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan). Dimana penelitian akan dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menunjukkan sekuen yang dominan mendeskripsikan nilai feminisme. misalnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menunjukkan sekuen yang dominan mendeskripsikan nilai feminisme. misalnya 211 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Hasil Analisis Kualitatif Berdasarkan struktur alur tokoh perempuan dalam novel tersebut menunjukkan sekuen yang dominan mendeskripsikan nilai feminisme.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Terpilihnya metode kuasi eksperimen karena peneliti tidak memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa 39 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pretes dan postes menjadi standar yang dipakai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berikut ini akan dibahas mengenai metode dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan

Lebih terperinci