GBPP DAN SAP MANAJEMEN RETAILING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GBPP DAN SAP MANAJEMEN RETAILING"

Transkripsi

1 (KB-016) GBPP DAN SAP MANAJEMEN RETAILING GARIS-GARIS BESAR PENGAJARAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STRATA SATU MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

2 GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI Perbaikan : Juli 2013 GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah Kode/ SKS Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : MANAJEMEN RETAILING : KB-016 / 3 SKS : Memberikan pemahaman tentang teori Retailing Management mengenai The World of Retailing dan Retailing Strategy dalam mengelola Barang Dagangan dan mengelola Toko (store). Diharapkan melalui pemahaman tersebut mahasiswa dapat menjelaskan dan mempraktekkan strategi dalam mengelola barang dagangan dan mengelola toko. : Mata kuliah Retailing memberikan pengertian dan konsep, teori dan praktek Retailing Management yang mencakup 4 (empat) bagian pokok bahasan, yaitu Retailing Management, Retailing Strategy,Merchandise Management, dan Store Management. 1

3 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu Daftar Pustaka I Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dunia retailing, peran peran dan fungsi fungsi retailing. Dapat mengetahui barbagai keputusan yang dilakukan retailer untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dapat mengetahui persaingan ketat dalam lingkupan yang berubah cepat, serta mengetahui tipe tipe retailer. Pengenalan dunia retailing, pengaruh social ekonomi, peluang dalam retailing, proses keputusan manajemen retailing, dan tipe tipe retailing Definisi Retailing Peran retailer dalam saluran distribusi Fungsi fungsi retailer Support untuk komunitas Penjualan ritel Karyawan Peluang peluang entrepreneur Lingkungan makro dan mikro Konsumen Competitor Karateristik retail 150 menit 1. Bab Bab 1-2 II Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang saluran saluran yang di pakai retailer untuk berinteraksi dengan pelanggan, keunggulan atau keunikan yang ditawarkan bagi pelanggan untuk masing masing channel., serta aplikasi dalam praktek interaksi melalui internet/website. Multi Channels Retailing Retail channel for interacting with custumer (store, catalog internet) Evaluasi kearah multichannels retailing Kemampuan yang dibutuhkan untuk multichannels retailing Issue issue dalam multichannels retailing 150 menit 1. Bab 3 2. Bab 9 2

4 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan III IV Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perilaku pembelian konsumen, proses dan tipe tipe keputusan pembelian konsumen. Pendekatan pendekatan dalam mensegmen pasar, serta implementasi peran - peran dalam proses pembelian dan keputusan pembelian dalam praktek nyata. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan strategi retailing, target pasar dan menyeleksi retail format, pendekatan dalam membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan, tahap tahap perencanaan strategi retail, serta beberapa elemen dasar strategi financial sebuah perusahaan retail. Custumers Buying Behavior Retailing Marketing Strategy and Financial Strategy Proses pembelian Tipe tipe dari keputusan pembelian Faktor sosial yang mempengaruhi proses pembelian Pendekatan dalam mensegmen pasar Definisi Retail Strategy Target pasar dan format retail Membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan Strategy pertumbuhan Peluang pertumbuhan global Sasaran dan tujuan tujuan Strategic profit model Menetapkan dan mengukur performance objective Estimasi Waktu 150 menit 150 menit Daftar Pustaka 1. Bab 4 2. Bab 3 1. Bab Bab 5 III Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perilaku pembelian konsumen, proses dan tipe tipe keputusan pembelian konsumen. Pendekatan pendekatan dalam mensegmen pasar, serta implementasi peran - peran dalam proses pembelian dan keputusan pembelian dalam praktek nyata. Custumers Buying Behavior Proses pembelian Tipe tipe dari keputusan pembelian Faktor sosial yang mempengaruhi proses pembelian Pendekatan dalam mensegmen pasar 150 menit 3. Bab 4 4. Bab 3 3

5 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan IV Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan strategi retailing, target pasar dan menyeleksi retail format, pendekatan dalam membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan, tahap tahap perencanaan strategi retail, serta beberapa elemen dasar strategi financial sebuah perusahaan retail. Retailing Marketing Strategy and Financial Strategy Definisi Retail Strategy Target pasar dan format retail Membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan Strategy pertumbuhan Peluang pertumbuhan global Sasaran dan tujuan tujuan Strategic profit model Menetapkan dan mengukur performance objective Estimasi Waktu 150 menit Daftar Pustaka 3. Bab Bab 5 V Agar mahasiswa mampu menjelaskan tentang keputusan keputusan dalam menetapkan lokasi toko dan dampaknya pada custumer patronage, tipe tipe lokasi pusat perbelanjaan, dan peluang dilokasi lain. Strategi dalam memutuskan pemilihan lokasi toko, pertimbangan - pertimbangan hukum yang dibutuhkan dalam menetapkan lokasi toko. Bagaimana retailer mengevaluasi area spesifik untuk lokasi toko. Pentingnya retailer dalam mengetahui jumlah toko di suatu area. Karakteristik area perdagangan. Bagaimana mengestimasi potensi penjualan di tempat untuk lokasi toko (store site). Bagaimana cara retailer dalam melakukan negosiasi sewa beli (leasing) Retail Locations, Retail Site, and Locations Tipe-tipe lokasi Shopping centres Peluang lokasi lain Lokasi dan strategi retailer Pertimbangan-pertimbangan hukum. Mengevaluasi area spesifik untuk lokasi Jumlah toko-toko di suatu area Site characteristics Karakteristik area perdagangan Mngestimasi potensi penjualan untuk toko (store site) Negosiasi sewa beli (leasing) 150 menit 1. Bab Bab 11 4

6 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan VI VII Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bagaimana sumber daya manusia memainkan peran penting pada kinerja perusahaan ritel. Bagaimana retailer membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan karyawan ritel dan tipe organisasi ritel. Bagaimana retailer melakukan koordinasi aktivitas-aktivitas dan memotivasi karyawan. Program-program manajemen sumber daya manusia untuk membangun keikutsertaan tenaga kerja. Bagaimana retailer mengelola perbedaan diantara karyawan. Agar mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan arus informasi barang dagangan dari vendor ke retail dan ke konsumen. Perkembangan teknologi informasi yang memfasilitasi komunikasi vendorretailer. Kolaborasi yang dilakukan vendor dan retailer yang membuat barang dagangan pasti benar ada ketika konsumen siap membeli. Keuntungan bagi vendor dan retailer dari kolaborasi dalam supply chain Manajemen Sumber Daya Manusia/Human Resources Management (HRM) Information System and Supply Chain Management Customer Relationship Management Memperoleh keunggulan bersaing melalui human resources management. Mendesain struktur organisasi untuk sebuah perusahaan ritel. Issue desain organisasi ritel. Memotivasi karyawan. Membangun komitmen karyawan. Issue-issue dalam mengelola sumber daya manusia (HRM) ritel. Menciptakan keunggulan strategis melalui sistem informasi dan supply chain management. Arus informasi. Arus phisik barang daganganlogistik. Pusat distribusi. Kolaborasi diantara vendor dan retailer dalam supply chain management. Apa itu customer relationship management? Estimasi Waktu 150 menit 150 menit Daftar Pustaka 1. Bab 9 1. Bab Bab 9&13 5

7 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu Daftar Pustaka VII IX management Sistem informasi dari arus fisik barang dagangan-logistik melalui internet. Customer Relationship Management Proses dan tujuan RM dan mengapa retailer ingin memperlakukan pelanggan secara berbeda. Pendekatan-pendekatan yang dipakai Retailer dalam menentukan pelanggan terbaik/menguntungkan.pengembangan program-program untuk membangun loyalitas pelanggan terbaik.bagaimana mengimplementasikan program CRM dan mengetahui sebab kesulitan dalam mengimplementasikan program CRM secara efektif. Implementasi program CRM dalam praktek nyata melalui internet. Agar mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan bagaimana proses mengelola barang dagangan. Proses pengelolaan yang berbeda untuk barang staple/ bahan pokok dan barang fashion. Bagaimana memprediksi penjualan untuk berbagai klasifikasi barang dagangan. Bagaimana merencanakan berbagai macam barang dagangan dan menentukan tingkat inventory yang Ujian Tengah Semester (UTS) Managing Merchandise Assortment Sistem Perencanaan Barang Dagangan The CRM Process Mengumpulkan data pelanggan Minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 7 Overview proses pengelolaan barang dagangan. Fore casting sales Perencanaan pengembangan berbagai macam barang dagangan. Penyediaan produk dan menentukan tingkat inventory. Sistem pengelolaan staple merchandise. 120 menit 150 menit 1. Bab Bab 6 1. Bab Bab 6 6

8 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu Daftar Pustaka X tepat. Sistem operasi pembelian barang dagangan kategori bahan pokok (staple merchadise) dan barang dagangan kategori fashion. Perencanaan anggaran dan sistem opento-buy serta pengembangannya. Bagaimana multistore retailer mengalokasikan barang dagangan ke toko. Bagaimana mengevaluasi kinerja pengelolaan barang dagangan meliputi jumlah dan tipe barang dagangan dan metode multiatribut untuk mengevaluasi vendor. Implementasi teori pengelolaan barang dagangan dalam praktek terintegrasi. Agar mahasiswa memahami dan dapat mengetahui tipe-tipe merek barang dagangan. Keputusan strategis retailer mengenai bauran dari national brands dan private label brands. Pelayanan-pelayanan yang tersedia bagi pembelian barang dagangan, yaitu melalui Resident Buying Officers dan Internet Exchange. Relationship diantara retailer dan vendor dan bagaimana strategi relationship fokus pada menggali dan menemukan peluang-peluang kerjasama untuk meningkatkan penjualan dan profit (win- Buying Merchandise Sistem pengelolaan fashion merchandise. Open-to-buy system. Mengalokasikan barang dagangan ke toko. Menganalisis kinerja pengelolaan barang dagangan. 1. Brand alternative. 2. Buying national. 3. Brand merchandise. 4. Buying private label brand merchandise. 5. Support service for The Buying Process. 6. Strategic Relationship. 150 menit 1. Bab Bab 12 7

9 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu Daftar Pustaka XI XII win relationship). Empat dasar keberhasilan strategi relationship (mutual trust, open communication, common goals, and credible commitments). Agar mahasiswa memahami dan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan harga ritel. Bagaimana strategi retailer dalam menentukan harga ritel. Bagaimana retailer jasa dalam menentukan harga dikaitkan dengan keterbatasan kapasitas dan kualitas jasa. Teknik yang digunakan retailer dalam meningkatkan penjualan meliputi leader pricing, price lining, dan odd pricing dan bagaimana memperoleh keuntungan dari cara proses menginformasikan pada pelanggan. Bagaimana retailer menyesuaikan harga sepanjang waktu dan untuk segmen pelanggan berbeda.. Agar mahasiswa memahami dan mengetahui: Pemakaian program komunikasi untuk pengembangan brand image dan membangun loyalitas pelanggan. Metode-metode komunikasi dengan pelanggan dan bagaimana retailer memakai elemen-elemen yang berbeda Retail Pricing Retail Communication Mix Pertimbangan dalam menentukan harga ritel. Strategi menentukan harga ritel. Pricing service. Teknik-teknik penentuan harga. Persaingan harga dan internet. Penyesuaian harga. Pemakaian program-program komunikasi untuk pengembangan Brand Image dan membangun loyalitas pelanggan. Metode-metode komunikasi 150 menit 150 Menit 1. Bab Bab 7 1. Bab Bab 8 8

10 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan XIII dalam bauran komunikasi untuk mengubah proses keputusan pelanggan. Step-step dalam mengimplementasikan dan mengembangkan program komunikasi retail. Implementasi teori dalam praktek terintegrasi. Agar mahasiswa memahami dan mengetahui: Tanggung jawab pengelola toko. Bagaimana manajer toko merekrut, menyeleksi, memotivasi, melatih, dan mengevaluasi karyawan. Bagaimana manajer toko dalam memberikan kompensasi dan reward pada karyawan. Issue hukum dan etika yang harus dipertimbangkan dalam pengelolaan tenaga kerja. Apa yang dilakukan manajer toko untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan mengurangi biaya-biaya/ mengendalikan biaya. Berbagai metode yang dipakai manajer toko untuk mengurangi inventory yang hilang karena pencurian dan kesalahan. Implementasi teori dalam praktek terintegrasi. Managing The Store dengan pelanggan. Merencanakan program komunikasi retail. Tanggung jawab pengelola toko. Menyeleksi dan merekrut karyawan toko. Melatih dan mensosialisasikan karyawan baru. Mengelola dan memotivasi karyawan toko. Mengevaluasi karyawan toko dan memberikan umpan balik pada karyawan. Kompensasi dan memberikan reward pada karyawan toko. Pengendalian biaya-biaya. Meningkatkan inventory shrinkage. Estimasi Waktu 150 menit Daftar Pustaka 1. Bab 17 9

11 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan XIV Agar mahasiswa memahami dan mengetahui: Issue kritis yang dipertimbangkan retailer dalam mendesain sebuah toko dan tujuan-tujuan untuk mendesain sebuah toko. Keuntungan dan keburukan dari pilihan alternatif layout toko dan beberapa tipe dari layout yang biasa dipakai retailer. Pengelolaan space meliputi dua keputusan yaitu alokasi dari store space pada kategori barang dagangan dan merek, dan lokasi dari departemendepartemen atau kategori barang dagangan dalam toko. Teknik-teknik terbaik untuk mempresentasikan barang dagangan. Bagaimana retailer menggunakan beberapa bentuk dari atmospherics yaitu lighting, colors, music, dan scent, untuk mempengaruhi perilaku berbelanja. Web site retailer berbeda dari phisik toko; dalam banyak hal prinsip-prinsip desain yang baik yang diterapkan pada physical store space dapat juga diterapkan pada sebuah website. Implementasi teori pada praktek terintegrasi. Store Layout, Design and Visual Merchandise Tujuan mendesain toko. Desain toko. Space management. Visual merchandising. Atmospherics. Web site design. Estimasi Waktu 150 menit Daftar Pustaka 1. Bab 18 10

12 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan XV Agar mahasiswa mengetahui dan memahami: Bagaimana retailer membangun suatu keunggulan bersaing melalui customer services. Pelayanan apa yang ditawarkan retailer kepada pelanggan. Dua dasar pendekatan-pendekatan yang dipakai retailer untuk mengembangkan suatu strategi keunggulan pelayanan pelanggan yang berkelanjutan. Bagaimana pelanggan mengevaluasi pelayanan yang diberikan retailer. Empat faktor yang mempengaruhi terjadinya service gap meliputi: the knowledge gap, the standard gap, the delivery gap, dan the communication gap, dan bagaimana retailer mengurangi gap tersebut. Langkah-langkah service recovery yang efektif yaitu listening the customer, provide a fair solution, and resolve the problem quickly. Implementasi teori customer service dalam praktek terintegrasi. Koordinasi Sistem Akuntansi dengan Perencanaan dan Pengendalian Laba (PPL) Pengantar dan Tujuan Hal penting dan karakteristik suatu sistem Manajemen Retailing yang efektif untuk mendukung PPL Pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi Pemilihan sistem akuntansi yang relevan untuk PPL Hubungan timbal balik antara anggaran biaya Fleksibel dan biaya Standard Integrasi Standard Costing dengan PPL Estimasi Waktu 150 menit Daftar Pustaka 1. Bab 19 11

13 No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Ujian Akhir Semester (UAS) Minggu ke 9 sampai dengan minggu ke 15 Estimasi Waktu 120 menit Daftar Pustaka Referensi: Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 12

14 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Manajemen Retailing Kode / SKS : KB-016 / 3 SKS Waktu Pertemuan : 150 menit Pertemuan ke : I A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum : Memberikan pemahaman tentang teori Retailing Management mengenai The World of Retailing dan Retailing Strategy dalam mengelola Barang Dagangan dan mengelola Toko. Diharapkan melalui pemahaman tersebut mahasiswa dapat menjelaskan dan mempraktekkan strategi dalam mengelola barang dagangan dan mengelola toko. Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami The World of Retailing, peran-peran Fungsi-fungsi retailer Berbagai keputusan yang dilakukan retailer untuk memuaskan kebutuhan konsumen Persaingan ketat dalam lingkungan yang berubah cepat Perbedaan tipe-tipe retailer Pokok Bahasan : 1. Pengenalan The World of Retailing 2. Pengaruh Sosial Ekonomi 3. Peluang Dalam Retailing 4. Proses Keputusan Retail Management 5. Types of Retailer Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi Retailing 2. Peran Retailer dalam saluran distribusi 3. Fungsi-fungsi retailer 4. Support untuk komunitas 13

15 5. Penjualan ritel 6. Karyawan 7. Peluang-peluang manajemen 8. Peluang-peluang entrepreneur 9. Lingkungan makro dan mikro 10. Consumers 11. Competitor 12. Retail Characteristics 13. Food Retailers 14. General Merchandise Retailer 15. No store Retailer 16. Service Retailer 17. Types of Ownership B. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan tentang cakupan pembahasan pertemuan I Tujuan Khusus Instruksional pertemuan I 14

16 Penyajian tentang sub-sub pokok bahasan Definisi Retailing Peran retailer dalam saluran distribusi Fungsi fungsi retailer Support untuk komunitas Penjualan ritel Karyawan Peluang peluang entrepreneur Lingkungan makro dan mikro Konsumen Competitor Karateristik retail Food Retailers General Merchandise Retailer No store Retailer Service Retailer Types of Ownership Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company- USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 15

17 Mata Kuliah : Manajemen Retailing Kode / SKS : KB-016 / 3 SKS Waktu Pertemuan : 150 menit Pertemuan ke : II SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum : Dengan mengikuti materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan dasar-dasar program PPL yang komprehensif; penerapan utama program PPL; dan mencermati beberapa kelebihan utama serta problematika yang muncul atas penerapan program PPL Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa menjelaskan mengenai Ulasan Tentang PPL Konsep-konsep dasar PPL Perencanaan manajemen dengan menggunakan PPL Dimensi waktu dalam PPL Pengendalian manajemen dengan menggunakan PPL Penyelesaian organisasi terhadap PPL Koordinasi menggunakan PPL Anggaran Formal Vs tidak Formal Fleksibilitas dalam menerapkan PPL Harapan-harapan realistis dalam PPL Suatu masalah perilaku Penetapan dasar PPL Penerapan PPL di berbagai jenis organisasi Beberapa pendapat Pro dan Kontra terhadap PPL 16

18 Pokok Bahasan : Dasar-dasar Perencanaan dan Pengendalian Laba (PPL) Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Ulasan Tentang PPL 3. Konsep-konsep dasar PPL 4. Perencanaan manajemen dengan menggunakan PPL 5. Dimensi waktu dalam PPL 6. Pengendalian manajemen dengan menggunakan PPL 7. Penyelesaian organisasi terhadap PPL 8. Koordinasi menggunakan PPL 9. Anggaran Formal Vs tidak Formal 10. Fleksibilitas dalam menerapkan PPL 11. Harapan-harapan realistis dalam PPL Suatu masalah perilaku 12. Penetapan dasar PPL 13. Penerapan PPL di berbagai jenis organisasi 14. Beberapa pendapat Pro dan Kontra terhadap PPL. B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran tentang cakupan pembahasan pertemuan II Tujuan Khusus Instruksional pertemuan II 17

19 Penyajian Penutup tentang sub-sub pokok bahasan tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Ulasan Tentang PPL Konsep-konsep dasar PPL Perencanaan manajemen dengan menggunakan PPL Dimensi waktu dalam PPL Pengendalian manajemen dengan menggunakan PPL Penyelesaian organisasi terhadap PPL Koordinasi menggunakan PPL Anggaran Formal Vs tidak Formal Fleksibilitas dalam menerapkan PPL Harapan-harapan realistis dalam PPL Suatu masalah perilaku Penetapan dasar PPL Penerapan PPL di berbagai jenis organisasi Beberapa pendapat Pro dan Kontra terhadap PPL Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal- hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 18

20 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : III A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan proses PPL yang berkaitan dengan perencanaan, pengarahan, dan pengendalian. Selain itu, mahasiswa juga dapat memahami komponen dasar PPL yang khusus untuk tahun tertentu, diantaranya (a) Rencana Substansif, (b) Rencana pembiayaan, (c) Anggaran biaya variabel, (d) Data tambahan, (e) Laporan kinerja, dan (f) Tindak lanjut. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa Mampu memahami proses PPL Mampu melakukan pemilihan waktu proses perencanaan kesinambungan perencanaan laba Mampu memahami tanggung jawab Lini dan Staff berkenaan dengan PPL Mampu menerapkan pedoman kebijakan PPL Mampu memahami Perspektif Perencanaan Mampu menjelaskan beberapa implikasi perilaku dari program PPL : Proses Perencanaan dan Pengendalian Laba (PPL) Sub Pokok Bahasan : 1. Pola perilaku biaya 2. Pemilihan waktu proses perencanaan kesinambungan Perencanaan laba 3. Tanggung jawab Lini dan Staff berkenaan dengan PPL 4. Pedoman kebijakan PPL 5. Perspektif Perencanaan 6. Beberapa implikasi perilaku dari program PPL 19

21 B. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan tentang cakupan pembahasan pertemuan III Tujuan Khusus Instruksional pertemuan III Penyajian tentang sub-sub pokok Bahasan : Proses PPL Pemilihan waktu proses perencanaan kesinambungan Perencanaan laba Tanggung jawab Lini dan Staff berkenaan dengan PPL Pedoman kebijakan PPL Perspektif Perencanaan Biaya Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 20

22 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : IV A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan berbagai teknik, pendekatan, dan prosedur terinci dan menerapkan PPL pada sebuah kasus Superior Manufacturing Company. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa Mampu memahami penggunaan PPL dalam perusahaan manufaktur Mampu memahami penggunaan PPL dalam perusahaan Non Manufaktur : Perencanaan dan Pengendalian Laba (PPL) Terpadu Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Penggunaan PPL dalam perusahaan manufaktur 3. Penggunaan PPL dalam perusahaan Non Manufaktur 21

23 B. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan tentang cakupan pembahasan pertemuan IV Tujuan Khusus Instruksional pertemuan IV Penyajian tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Penggunaan PPL dalam perusahaan manufaktur Penggunaan PPL dalam perusahaan Non manufaktur. Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 22

24 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : V A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan proses perencanaan penjualan dan karakteristik rencana penjualan yang menyeluruh. Mahasiswa juga dapat menjelaskan beberapa teknik peramalan penjualan dan mampu mengimplementasikannya pada kasus Superior Manufacturing Company. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan Perencanaan penjualan Perencanaan penjualan dibandingkan dengan peramalan/ Prediksi Perbandingan antara Rencana Penjualan Strategis dan Taktis Komponen perencanaan penjualan yang menyeluruh Pertimbangan alternatif dalam pembuatan rencana penjualan yang realistik Pengendalian atas penjualan dan biaya-biaya yang berkaitan Perencanaan penjualan dalam perusahaan Non Manufaktur : Perencanaan dan Pengendalian Pendapatan: Penjualan dan Jasa Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Perencanaan penjualan 3. Perencanaan penjualan dibandingkan dengan peramalan/ Prediksi 4. Perbandingan antara Rencana Penjualan Strategis dan Taktis 5. Komponen perencanaan penjualan yang menyeluruh 6. Pertimbangan alternatif dalam pembuatan rencana penjualan yang realistik 7. Pengendalian atas penjualan dan biaya-biaya yang berkaitan 8. Perencanaan penjualan dalam perusahaan Non Manufaktur 23

25 B. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan tentang cakupan pembahasan pertemuan V Tujuan Khusus Instruksional pertemuan V Penyajian tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Perencanaan penjualan Perencanaan penjualan dibandingkan dengan peramalan/ Prediksi Perbandingan antara Rencana Penjualan Strategis dan Taktis Komponen perencanaan penjualan yang menyeluruh Pertimbangan alternatif dalam pembuatan rencana penjualan yang realistic Pengendalian atas penjualan dan biaya-biaya yang berkaitan Perencanaan penjualan dalam perusahaan Non Manufaktur. Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat 24

26 C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 25

27 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : VI A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat membuat rencana produksi yang meliputi penyusunan anggaran produksi, persediaan barang dan persediaan produk dalam proses, dan overhead pabrik. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan mengenai : Usulan tentang perencanaan produksi Anggaran produksi Perencanaan kebutuhan bahan Produksi Just-In-Time (JIT) Anggaran produksi sebagai alat perencanaan, koordinasi, serta pengendalian Pokok Bahasan : Perencanaan dan Pengendalian Produksi: Persediaan Produk dalam Proses dan Barang Jadi Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Usulan tentang perencanaan produksi 3. Anggaran produksi 4. Perencanaan kebutuhan bahan 5. Produksi Just-In-Time (JIT) 6. Anggaran produksi sebagai alat perencanaan, koordinasi, serta pengendalian 26

28 B. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Penyajian tentang cakupan pembahasan pertemuan VI Tujuan Khusus Instruksional pertemuan VI tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Usulan tentang perencanaan produksi Anggaran produksi Perencanaan kebutuhan bahan Produksi Just-In-Time (JIT) Anggaran produksi sebagai alat perencanaan, koordinasi, serta pengendalian Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 27

29 . SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : VII A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara kalkulasi biaya proses, biaya pesanan, dan biaya operasi dalam pembebanan biaya pada produk; dapat menjelaskan karakteristik prosedur pabrikasi yang diperlukan pada kalkulasi biaya proses; dapat menyusun laporan biaya produksi departmental dengan menggunakan kalkulasi biaya Rata-rata tertimbang dan FIFO; menjelaskan perubahan lingkungan pabrikasi terotomasi pada kalkulasi biaya proses dan perhitungan unit ekuivalen. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa 1. Mampu memahami anggaran Bahan baku dan Suku Cadang 2. Mampu menjelaskan Model Jumlah Pemesanan yang ekonomis 3. Mampu menjelaskan Aspek perencanaan, koordinasi, dan pengendalian anggaran Bahan dan Suku Cadang 4. Mampu menggambarkan Perencanaan Tingkat Persediaan serta Pembelian pada perusahaan non Manufaktur : Perencanaan dan Pengendalian Pembelian serta Pemakaian Bahan: Manufaktur dan non Manufaktur Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Anggaran Bahan baku dan Suku Cadang 3. Model Jumlah Pemesanan yang ekonomis 4. Aspek perencanaan, koordinasi, dan pengendalian anggaran Bahan dan Suku Cadang 5. Perencanaan Tingkat Persediaan serta Pembelian pada perusahaan non Manufaktur. 28

30 B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Penyajian Penutup Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran tentang cakupan pembahasan pertemuan VII Tujuan Khusus Instruksional pertemuan VII tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Anggaran Bahan baku dan Suku Cadang Model Jumlah Pemesanan yang ekonomis Aspek perencanaan, koordinasi, dan pengendalian anggaran Bahan dan Suku Cadang Perencanaan Tingkat Persediaan serta Pembelian pada perusahaan non Manufaktur. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan halhal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 29

31 . SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 120 menit : VIII A. Tujuan : Untuk mengetahui daya serap mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan pada minggu pertama sampai minggu ke tujuh UTS 30

32 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : IX A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat mengenali berbagai masalah utama dalam perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja yang meliputi (1) kebutuhan personel; (2) penerimaan Tenaga Kerja; (3) pelatihan; (4) pengukuran Kinerja; (5) Uraian Tugas dan penilaian; (6) Negosiasi dengan serikat pekerja; dan (7) administrasi Upah dan Gaji. Selain itu, mahasiswa dapat memahami bahwa Perencanaan laba yang luas dan program pengendalian kasus tidak dapat memecahkan masalah-masalah khusus personalia tetapi dapat mengarahkan pertimbangan yang seksama terhadap masalah tersebut dan membantu penempatannya secara perspektif. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pendekatan yang dipakai dalam perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung Struktur Anggaran Tenaga Kerja Langsung Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung Pokok Bahasan : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Pendekatan yang dipakai dalam perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Struktur Anggaran Tenaga Kerja Langsung 4. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung 31

33 B. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan tentang cakupan pembahasan pertemuan IX Tujuan Khusus Instruksional pertemuan IX Penyajian Penutup Pengantar dan Tujuan Pendekatan yang dipakai dalam perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung Struktur Anggaran Tenaga Kerja Langsung Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw-Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA 32

34 Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Biaya dibanding Pengeluaran 3. Perencanaan Biaya SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : X A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami proses Perencanaan dan Pengendalian Biaya Overhead Pabrik (BOP), biaya Distribusi, dan biaya administrasi umum, baik untuk jangka pendek dan panjang. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai Perencanaan Biaya Pengendalian biaya overhead pabrik Pembebanan biaya pada produk Perencanaan Harga Pokok Produksi Pembebanan biaya kualitas produk Perencanaan biaya distribusi Perencanaan anggaran biaya distribusi Perencanaan Biaya Administrasi Ramalan Hitung Kepala Ilustrasi Anggaran Biaya Administrasi Perencanaan Biaya dalam Perusahaan Manufaktur : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Overhead Pabrik (BOP), Biaya Kualitas Produk, Biaya Distribusi dan Administrasi

35 4. Pengendalian biaya overhead pabrik 5. Pembebanan biaya pada produk 6. Membuat anggaran overhead pabrik 7. Perencanaan Harga Pokok Produksi 8. Pembebanan biaya kualitas produk 9. Perencanaan biaya distribusi 10. Perencanaan anggaran biaya distribusi 11. Perencanaan Biaya Administrasi 12. Ramalan Hitung Kepala 13. Ilustrasi Anggaran Biaya Administrasi 14. Perencanaan Biaya dalam Perusahaan Manufaktur B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran tentang cakupan pembahasan pertemuan X Tujuan Khusus Instruksional pertemuan X

36 Penyajian tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Biaya dibanding Pengeluaran Perencanaan Biaya Pengendalian biaya overhead pabrik Pembebanan biaya pada produk Membuat anggaran overhead pabrik Perencanaan Harga Pokok Produksi Pembebanan biaya kualitas produk Perencanaan biaya distribusi Perencanaan anggaran biaya distribusi Perencanaan Biaya Administrasi Ramalan Hitung Kepala Ilustrasi Anggaran Biaya Administrasi Perencanaan Biaya dalam Perusahaan Manufaktur Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw- Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA

37 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : XI A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan teori dan aplikasi anggaran fleksibel untuk biaya dalam perencanaan laba yang terpadu dan program pengendalian biayanya. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan mengenai : Konsep-konsep anggaran biaya fleksibel Kaitan biaya dengan pengeluaran atau aktivitas produktif Metode penentuan Variabilitas Biaya Dapatkah konsep variabilitas biaya diterapkan secara realistis? Kegunaan Anggaran Fleksibel Ulasan atas konsep variabilitas biaya Pokok Bahasan : Anggaran Biaya Fleksibel: Konsep, Pembuatan, dan Aplikasinya Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Konsep-konsep anggaran biaya fleksibel 3. Kaitan biaya dengan pengeluaran atau aktivitas produktif 4. Metode penentuan Variabilitas Biaya 5. Dapatkah konsep variabilitas biaya diterapkan secara realistis? 6. Kegunaan Anggaran Fleksibel 7. Ulasan atas konsep variabilitas biaya

38 B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa tentang cakupan pembahasan pertemuan XI Tujuan Khusus Instruksional pertemuan XI Media dan Alat Pengajaran Penyajian tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Konsep-konsep anggaran biaya fleksibel Kaitan biaya dengan pengeluaran atau aktivitas produktif Metode penentuan Variabilitas Biaya Dapatkah konsep variabilitas biaya diterapkan secara realistis? Kegunaan Anggaran Fleksibel Ulasan atas konsep variabilitas biaya Penutup Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw- Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave

39 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : XII A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami pentingnya anggaran pembiayaan modal dan pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan anggaran pembiayaan modal, bagian-bagiannya dan peranannya dalam perencanaan dan pengendalian laba. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa 1. Mampu menjelaskan definisi pembiayaan modal 2. Mampu memahami karakteristik anggaran pembiayaan modal 3. Mampu menggambarkan orientasi proyek dalam anggaran pembiayaan modal 4. Mampu memahami dimensi waktu dalam anggaran pembiayaan modal 5. Mampu memanfaatkan anggaran pembiayaan modal 6. Mampu memahami metode mengukur nilai ekonomis pembiayaan modal 7. Mampu melakukan pertimbangan arus kas 8. Mampu mengendalikan pembiayaan modal : Perencanaan dan Pengendalian Pembiayaan Modal Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Definisi pembiayaan modal 3. Karakteristik anggaran pembiayaan modal 4. Orientasi proyek dalam anggaran pembiayaan modal 5. Dimensi waktu dalam anggaran pembiayaan modal 6. Manfaat anggaran pembiayaan modal 7. Metode mengukur nilai ekonomis pembiayaan modal 8. Pertimbangan arus kas

40 B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Penyajian Penutup Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran tentang cakupan pembahasan pertemuan XII Tujuan Khusus Instruksional pertemuan XII tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Definisi pembiayaan modal Karakteristik anggaran pembiayaan modal Orientasi proyek dalam anggaran pembiayaan modal Dimensi waktu dalam anggaran pembiayaan modal Manfaat anggaran pembiayaan modal Metode mengukur nilai ekonomis pembiayaan modal Pertimbangan arus kas Pengendalian pembiayaan modal Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat bantu LCD dan Papan Tulis C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw- Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave

41 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : XIII A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami bahwa pembuatan anggaran kas merupakan suatu cara efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas: Memperkirakan kebutuhan uang, dan secara efektif menggunakan uang yang berlebih. Tujuan utamanya adalah merencanakan posisi likuiditas perusahaan sebagai dasar untuk menentukan pinjaman di masa datang dan investasi yang akan dilakukan. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang Fokus perencanaan Kas Cakrawala dalam perencanaan dan pengendalian kas Pendekatan yang digunakan untukmembuat anggaran kas Pendekatan akuntansi keuangan untuk menghitung arus kas Pengendalian posisi kas Teknik untuk meningkatkan arus kas : Perencanaan dan Pengendalian Arus Kas Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Fokus perencanaan Kas 3. Cakrawala dalam perencanaan dan pengendalian kas 4. Pendekatan yang digunakan untuk membuat anggaran kas 5. Pendekatan akuntansi keuangan untuk menghitung arus kas 6. Pengendalian posisi kas 7. Teknik untuk meningkatkan arus kas

42 B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran tentang cakupan pembahasan pertemua XIII Tujuan Khusus Instruksional pertemuan XIII Ceramah menggunakan alat bantu LCD dan Papan Tulis Penyajian Penutup tentang sub-sub pokok bahasan Pengantar dan Tujuan Fokus perencanaan Kas Cakrawala dalam perencanaan dan pengendalian kas Pendekatan yang digunakan untuk membuat anggaran kas Pendekatan akuntansi keuangan untuk menghitung arus kas Pengendalian posisi kas Teknik untuk meningkatkan arus kas Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat bantu LCD dan Papan Tulis C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw- Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA

43 Sub Pokok Bahasan : 1. Pengantar dan Tujuan 2. Dasar dari analisis kontribusi 3. Analisis titik impas 4. Konsep Variabilitas Harga 5. Pertimbangan harga jual dan Komposisi Penjualan 6. Kebijakan Manajemen 7. Masalah khusus dalam analisis biaya-volume-laba 8. Penggunaan dan aplikasi analisis titik impas. SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode / SKS Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Manajemen Retailing : KB-016 / 3 SKS : 150 menit : XIV A. Tujuan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan : Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami perbedaan antara analisis kontribusi dengan analisis titik impas dalam kaitannya dengan perencanaan laba.. : Setelah mempelajari bahasan ini, diharapkan mahasiswa 1. Mampu memahami dasar dari analisis kontribusi 2. Mampu melakukan analisis titik impas 3. Mampu memahami konsep Variabilitas Harga 4. Mampu mempertimbangkan harga jual dan Komposisi Penjualan 5. Mampu menjelaskan kebijakan Manajemen 6. Mampu menyelesaikan masalah khusus dalam analisis biaya-volume-laba 7. Mampu menggunakan aplikasi analisis titik impas. : Analisis Harga Pokok Volume Laba dan Analisis Kontribusi

44 B. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan Penyajian Penutup Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran tentang cakupan pembahasan pertemuan XIV Tujuan Khusus Instruksional pertemuan XIV tentang sub-sub pokok bahasan : Pengantar dan Tujuan Dasar dari analisis kontribusi, Analisis titik impas. Konsep Variabilitas Harga Pertimbangan harga jual dan Komposisi Penjualan Kebijakan Manajemen Masalah khusus dalam analisis biayavolume-laba Penggunaan dan aplikasi analisis titik impas Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya Menjawab pertanyaan mahasiswa berkenaan hal-hal yang belum jelas Mengajukan pertanyaan Diskusi menggunakan alat C. Evaluasi : Secara acak, beberapa mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru dijelaskan, untuk mengetahui apakah materi bahasan sudah dipahami mahasiswa dengan benar. Referensi : Michael Levy, 2011, Retailing Management, 8 th edition ISBN MHID , Mc Graw Hill Company USA Michael Levy, Barton Weitz, Dhruv Grewal, 2013, Retailing Management, 9 th edition ISBN , Mc. Graw- Hill Company-USA Robin Lewis and Michael Dart, 2014, The New Rules of Retail, Competing in the World s Toughest Marketplace, Palgrave Macmillan-USA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Judul Mata Kuliah Kode/ SKS Deskripsi Singkat : Akuntansi Biaya : MKKB- 306 / 3 SKS : Mata kuliah Akuntansi Biaya merupakan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PENGAJARAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STRATA SATU MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

GARIS-GARIS BESAR PENGAJARAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STRATA SATU MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI (KB-013) GBPP DAN SAP MANAJEMEN PENJUALAN DAN KEWIRANIAGAAN GARIS-GARIS BESAR PENGAJARAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STRATA SATU MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU Judul Mata Kuliah : Budgeting (Penganggaran Perusahaan) Kode/ SKS : / 3 SKS GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Singkat : Mata kuliah Budgeting

Lebih terperinci

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) 1. 2. 3. PENGERTIAN STRATEGI RETAIL MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN PROSES

Lebih terperinci

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) 1. PENGERTIAN STRATEGI RETAIL 2. MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN 3. PROSES PERENCANAAN RETAIL STRATEGIS PENGERTIAN STRATEGI RETAIL adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan Kewirausahaan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Manajemen Operasional Kode/ SKS : MKKB 403 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Setelah mengikuti matakuliah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi : Komputerisasi Akuntansi Kode Matakuliah : Nama Mata Kuliah : Manajemen Jumlah SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Kode/ SKS : MKKB206 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Matakuliah manajemen pemasaran

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN I. IDENTIFIKASI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Manajemen Operasional Kredit : 3 (tiga) SKS Waktu pertemuan : 135 menit Semester : IV (empat) / Genap Tingkat : II Program Studi

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH JURUSAN MANAJEMEN

DESKRIPSI MATA KULIAH JURUSAN MANAJEMEN DESKRIPSI MATA KULIAH JURUSAN MANAJEMEN 1. Judul Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Bisnis Nomer Kode/SKS : EKM 1216/ 3 SKS Matakuliah Prasarat : Aplikasi Statistik, Manajemen Strategi Deskripsi Singkat

Lebih terperinci

Silabus. EKA 4040 Akuntansi Manajemen. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKA 4040 Akuntansi Manajemen. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKA 4040 Akuntansi Manajemen Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah Kode/SKS Dosen Deskripsi Singkat MK Kompetensi Umum Buku Ajar : MANAJEMEN BIAYA : EKA4503 / 3 SKS : Jurusan akuntansi : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi semakin ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas : EKONOMI Program Studi : MANAJEMEN / AKUNTANSI Kode MK : EMD Jumlah Kredit : 3 ( Tiga ) SKS S e m e s t e r : IV ( Empat ) Dosen Pengampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota yang berada di Indonesia, menjamurnya bisnis jasa mulai dari yang berskala kecil yaitu

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Judul Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah Akuntansi Manajemen merupakan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi: S1 Kewirausahaan RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Tourism and Leasure Management Kode : Semester : SKS : 3 Prasyarat : Kelompok : o Inti

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf B A B 1 P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis Ritel secara umum adalah kegiatan usaha menjual aneka barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Pengantar Manajemen Kode/ SKS : MKKK 104 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Memberikan pengertian

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA 1 TUJUAN RENCANA PENJUALAN Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan datang Memasukkan kebijakan dan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Sistem Informasi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI Mata Kuliah : Konsep E-Business Kode Mata Kuliah/SKS : 410103100 / 3 SKS Mata Kuliah Prasyarat : - Diskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMASARAN JASA AM411103

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMASARAN JASA AM411103 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMASARAN JASA AM411103 Disusun oleh: Bethani Suryawardani, SE., MM. FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

Deskripsi Mata Kuliah

Deskripsi Mata Kuliah Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Deskripsi Mata Kuliah 2 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel adalah bisnis yang memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dan juga merupakan bisnis yang memiliki banyak peluang

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

INTRODUCTION What is Retailing?

INTRODUCTION What is Retailing? INTRODUCTION What is Retailing? Retailing is a set of business activities that adds value to the products and services sold to consumers for their personal or family use (Levy, Weith, 2001) Retailing consists

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar: 1. Peran MSDM dalam Bisnis Ritel 2. Struktur Organisasi 3. Proses MSDM

Kompetensi Dasar: 1. Peran MSDM dalam Bisnis Ritel 2. Struktur Organisasi 3. Proses MSDM Kompetensi Dasar: 1. Peran MSDM dalam Bisnis Ritel 2. Struktur Organisasi 3. Proses MSDM 1 PERAN MSDM MSDM memegang peranan penting dalam mendukung strategi ritel, MENGAPA?? Struktur organisasi didefinisikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain MANAJEMEN OPERASIONAL BAB VI Supply Chain Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-

Lebih terperinci

Dasar-dasar. Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE

Dasar-dasar. Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE Dasar-dasar Perencanaan Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE Agenda hari ini Perencanaan Sasaran Rencana Penetapan Sasaran Tradisional MBO Mengembangkan Rencana Menetapkan Sasaran Faktor Kontigensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Strategi Bisnis Ritel Kode Mata Kuliah BAH4S4 Semester 7 SKS 4 SKS Prasyarat Pemasaran dan Strategi Kebijakan Bisnis Sertifikasi Tidak Capaian Pembelajaran 1.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT COLORING THE GLOBAL FUTURE KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT Tujuan : mempelajari dan memahami Sistem Informasi dan pengelolaanya dalam koorporasi Buat Narasi berikut dalam bentuk Diagram Alur Penjualan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Manajemen Retail BUG1A2 Disusun oleh: Fanni Husnul Hanifa, SE., MM TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ini telah disahkan untuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan global yang semakin ketat diseluruh sektor ekonomi, Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif baik. Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANGGARAN D-III MANAJEMEN DM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANGGARAN D-III MANAJEMEN DM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANGGARAN D-III MANAJEMEN DM 40-050 SUNARTO, SE., MM JAKARTA 2011 0 S I L A B U S I. KODE MATA KULIAH/sks : II. NAMA MATA KULIAH : Penganggaran III. PROGRAM STUDI : Diploma

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

BAB V PENETAPAN HARGA G J A J SA

BAB V PENETAPAN HARGA G J A J SA BAB V PENETAPAN HARGA JASA PENDAHULUAN Penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun nonprofit. Harga merupakan satu-satunya unsur Harga merupakan

Lebih terperinci

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN KOMPONEN UTAMA STUDI PEMASARAN UNSUR BAURAN PEMASARAN STRATEGI PEMASARAN KONSEP INTI PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB 6 Sistem Informasi Organisasi

BAB 6 Sistem Informasi Organisasi BAB 6 Organisasi Klasifikasi SI Menurut Level Organisasi informasi departemen informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen informasi perusahaan terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE DARI SAP FITUR & FUNGSI: PARTNER CHANNEL MANAGEMENT SOFTWARE

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE DARI SAP FITUR & FUNGSI: PARTNER CHANNEL MANAGEMENT SOFTWARE CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE DARI SAP FITUR & FUNGSI: PARTNER CHANNEL MANAGEMENT SOFTWARE Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : Etana Diarta NIM : 09.11.2587

Lebih terperinci

Struktur Dasar Bisnis Ritel

Struktur Dasar Bisnis Ritel Struktur Dasar Bisnis Ritel Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa secara umum kepada masyarakat dan secara khusus kepada pembeli potensial. Pedagang Besar dan Pedagang Eceran dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #2

Pembahasan Materi #2 Materi #2 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan Materi #2 2 Konsep Dasar Pemain Utama SC Pengelolaan Aliran SC The Interenterprise Supply Chain Model Inventory Optimalisasi Rantai Pasokan Push & Pull

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel atau eceran di Indonesia telah memperlihatkan bahwa industri pada sektor ini memberikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Pengantar Manajemen Umum Fakultas : Ilmu Komputer Jurusan/Jenjang : Manajemen Informatika / S-1 Kode : KD-011315 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg. Ke: Pokok Bahasan Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah Komunikasi Bisnis merupakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN

MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS NILAI SELISIH ANTARA JUMLAH NILAI & JUMLAH BIAYA DARI SUATU TAWARAN DAN ALTERNATIF LAINNYA. NILAI PRODUK NILAI LAYANAN NILAI PERSONALIA NILAI CITRA NILAI TOTAL BIAYA

Lebih terperinci

Sistem Informasi. Pertemuan 9

Sistem Informasi. Pertemuan 9 Sistem Informasi Pertemuan 9 Klasifikasi SI 1. Berdasarkan Level Organisasi 2. Berdasarkan Area Fungsional 3. Berdasarkan Dukungan yang Diberikan 4. Berdasarkan Aktivitas Manajemen 5. Berdasarkan Arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom 2 Mind Map 3 Definisi MSDM Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Kode Mata Kuliah : KA 030 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : V Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Berkarya Mata Kuliah

Lebih terperinci

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-BISNIS

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-BISNIS TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-BISNIS Disusun Oleh : Nama : Heriska Wibowo Pramono NIM : 09.11.2955 Kelas : 09-S1TI-06 Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK SAP CRM menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang

BAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat untuk melakukan penawaran ke pasar sehingga dapat memuaskan konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran ANALISIS PASAR Analisa Pasar merupakan bagian penting dalam manajemen pemasaran, karena dalam konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan pada jonsumen sasaran ( kebutuhan dan keinginan ) ANALISA SITUASI

Lebih terperinci

Ragam Sistem Informasi 1

Ragam Sistem Informasi 1 Ragam 1 N Tri Suswanto Saptadi 1 Simple thing must be simple, complex thing must be possible 2 1 Klasifikasi SI Level organisasi Area fungsional Dukungan yang diberikan Arsitektur sistem informasi dll

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan menambah nilai barang (merchandise) atau jasa secara langsung kepada konsumen

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode MK Program Studi Kredit Semester Semester AKUNTANSI MANAJEMEN EK11.C208 MANAJEMEN 3 SKS IV (EMPAT) Buku Referensi.

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman yang semakin modern, membuat gaya hidup masyarakat berubah mengikuti perkembangan zaman yang ada. Gaya hidup masyarakat yang konsumtif membuat banyak peritel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Sebelum membahas pengertian akuntansi biaya sebaiknya kita memahami pengertian biaya terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan biaya

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 (www.about;retail 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30  (www.about;retail 8/10/2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Konsep Sistem Informasi Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Sistem informasi; Input/masukan; Model; Output/keluaran; Organisasi data

Lebih terperinci

FE-UNILA/FOM/ FEBRUARI 2014 : EBA512042

FE-UNILA/FOM/ FEBRUARI 2014 : EBA512042 Mata Kuliah : AKUNTANSI MANAJEMEN SKS : 3 Semester : 4 Kode MK : EBA512042 I. DESKRIPSI Mata kuliah akuntansi manajemen merupakan mata kuliah yang berisikan mengenai konsepkonsep dasar akuntansi manajemen,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE.

INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE. 122 INSTRUMEN PENELITIAN MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION MERCHANDISING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENGELOLA BISNIS FASHION DI DEPARTMENT STORE Skripsi Oleh Ema Wijayanti 0900627 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA

Lebih terperinci

S I L A B U S. : Karli Soedijatno, SE.,M.Si.,Ak Agus Widarsono, SE., M.Si.,Ak

S I L A B U S. : Karli Soedijatno, SE.,M.Si.,Ak Agus Widarsono, SE., M.Si.,Ak S I L A B U S 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Management Nomor kode : AK 503 Jumlah SKS : 3 (tiga) SKS Semester : 6 (enam) Kelompok mata kuliah : MKK Program Studi Program Studi/Program : Akuntansi

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP

Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP DI SUSUN OLEH : NAMA : Endar Setiyo Pertomo NIM : 09.11.3376 KELAS : S1TI-11 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

A. Pengertian Supply Chain Management

A. Pengertian Supply Chain Management A. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU Judul Mata Kuliah GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) : Bisnis Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Tujuan perkuliahan ini adalah agar mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : ANGGARAN PERUSAHAAN Kode : PA405 Bobot sks : 3 Semester : VI Prasyarat **) : Akuntansi Keuangan Menengah Dosen Penanggung Jawab : Drs. H. Ajang Mulyadi, MM Pertemuan

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci