SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL OLEH WAHYU PURWANTO

Transkripsi

1 SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 23

2 PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL: OIeh : Wahyu Purwanto Berorientasi pada produk menggunakan BOM sebagai dasar perhitungan kebutuhan komponen dan perakitan. Berorientasi pada masa depan menggunakan informasi JIP untuk menghitung kebutuhan komponen dimasa yang akan datang. Meliputi manajemen waktu, kapan suatu komponen dibutuhkan atas dasar perhitungan ekspektasi waktu siklus. Meliputi perencanaan prioritas yang menghasilkan apa saja yang diperlukan untuk mencapai JIP dan kendala material dan kapasitas. A. Cara Kerja PKM/MRP: 1. Hitung kebutuhan kotor terhadap persediaan yang diproyeksikan dan jadwal penerimaan dan material/produk. 2. Konversikan kebutuhan bersih menjadi jumlah kebutuhan yang direncanakan dengan menggunakan ukuran LOT. 3. Menempatkan rencana order pada periode yang tepat menggunakan penjadwalan ke belakang dan tanggal dibutuhkan dikurangi waktu siklus. 4. Menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk pemakai. B. Tujuan PKM!MRP: 1. Merupakan rencana produksi atau rencana pemesanan komponen dan material yang diperlukan untuk mendukung JIP, meliputi : identifikasi produk yang harus dipesan, identifikasi jumlah dan menjadwalkan saat dibutuhkan (Order Release) dan batas penyerahan (Due Date). 2. Menentukan prioritas berdasarkan batas pem esanan. 3. Input bagi perencanaan kapasitas. Masukan-masukan PKM/MRP: 1. JIP 2. Struktur produk/bom 3. Status persediaan, Lead Time, Safety Stock

3 Contoh : Suatu perusahaan kursi 4 kaki mempunyai order 1 kursi yang harus dikirim dalam waktu 4 minggu lagi dan pada saat ini tidak ada persediaan. Pada setiap kursi ada 4 kaki dan waktu yang diperlukan untuk merakit kursi dengan kakinya adalah I minggu sehingga ada waktu 3 minggu untuk memproduksi kaki sebanyak 4 buah. Jika diketahui untuk memproduksi kaki ± 2 minggu, bagaimanakah PKM? Kursi : Minggu ke N Gross Req. Schedule Receipts 1 Projected Inventory Net Req. -1 Planned Orders 1 1 Kaki Kursi Minggu ke N Gross Req. Schedule Receipts 4 Projected Inventory Net Req. - 4 Planned Orders 4 4 JIP : Minggu ke N Kursi 4

4 Tingkat No Komponen Ukuran Lot Waktu Ancang Deskripsi Produksi/ Beli F-449 L 2 Kursi B P F-456 L 2 Kursi A P 1 A-448 L 1 Dudukan B P 1 A-454 L 1 Dudukan A P 1 P-455 L 2 Kaki B 2 P-447 L 1 Kerangka B P 2 P-452 L 1 Bantalan P 2 P-453 L 1 Kerangka A P 3 R-45 L 3 Material Bantalan B 3 R-451 L 2 Material Kerangka B Table JIP Minggu Kursi A 5 8 Kursi B 4 7

5 Status Persediaan (IOH): No. Komponen Status Persediaan A A-454 F F P P P P R-451 R-45 Jadwal pesanan (IOO) No. Komponen Jumlah Datang Minggu Ke A P R Analisis Kursi A Produk : Kursi A F-456 Gros Req. 5 Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req Planned orders 4 8 Produk : Kursi B F-449 Gros Req. 4 7 Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req Planned orders 1 7

6 Produk : Kaki P-455 Gros Req Schedule Receipts 2 - (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders 32 Produk : Dudukan A A-454 Gros Req. 4 8 Schedule Receipts (IOH) 4 Projected Inventory (IOH) 4-8 Net Req. 8 Planned orders 8 Produk : Kerangka A P-453 Gros Req. 8 Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) 4-4 Net Req. 4 4 Planned orders Produk : Kerangka A P-447 Gros Req. 7 Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) 1-6 Net Req. 6 6 Planned orders Produk : Dudukan B P-448 Gros Req. 8 Schedule Receipts (IOH) -7 Projected Inventory (IOH) 1-4 Net Req. 4 7 Planned orders 7 4

7 Produk : Bantalan P-452 Gros Req. 7 8 Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. 3 Planned orders Material Kerangka P-451 Gros Req. 6 4 Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) -6-1 Net Req. 6 4 Planned orders 6 4 C. Metode Lot For Lot : Sederhana ukuran Lot sama dengan jumlah kebutuhan (bersifat dinamis) Bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpan ongkos simpan menjadi nol. Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori D. Jumlah Pesanan Tetap: Penentuan besarnya Lot dengan JPT sangat spesifik untuk setiap produk intuisi, empiris, pengalaman Besamya jumlah mencerminkan pertimbangan faktor-faktor luar seperti peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dihitung dengan teknik algoritma. Ukuran Lot selalu tetap namun periodenya tidak sama. Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori E. Jumlah pesanan ekonomis

8 : rata-rata kebutuan = 6/12 = 5 unit A : ongkos pesan = Rp 1.5/pesan :ongkos simpan = Rp 3.125/unit/periode F. Periode Pesan Tetap: Teknik penetapan ukuran Lot didasarkan pada periode waktu tertentu. Besarnya jumlah Lot tidak berdasarkan ramalan, namun dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan dating. Dengan mengambil contoh sebelumnya, akan digunakan 2 periode pemesanan. Jika kebutuhan bersih=, bergeser satu periode. Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori G. Jumlah Periode Pesan: Didasarkan pada: JPP =jumlah Periode Pesan JPE = jumlah Pesan Ekonomis T = Banyaknya Periode D = Total Kebutuhan JPP = 12 x (22/6)=4.4 = 4 periode Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori