3. METODE. Tahapan Penelitian. 3.1 Managemen Responden

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3. METODE. Tahapan Penelitian. 3.1 Managemen Responden"

Transkripsi

1 15 3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 8 bulan (Agustus 2012 April 2013) di Laboratorium Somatokinetika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (FIK UNJ), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Klinik dr. Katili, Bogor. Pengujian performa berolahraga dan kadar saturasi oksigen (SpO 2 ) baik jangka pendek maupun setelah jangka panjang dilakukan di Laboratorium Somatokinetika FIK UNJ. Pelaksanaan kegiatan terkait intervensi minuman beroksigen dilakukan di IPB, adapun pengambilan sampel darah serta analisis profil lipid, glukosa darah dan SGOT/SGPT dilakukan di Klinik dr. Katili, Bogor. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel darah manusia dan reagen untuk analisis biokimia (profil lipid, glukosa darah dan SGOT/SGPT). Reagen-reagen yang digunakan untuk analisis tersebut adalah Triglycerides Liquizyme GPO-PAP (Spectrum), Cholesterol Liquizyme CHOD-PAP (Spectrum), HDL-Cholestero (Spectrum), AST/GOT (Spectrum), ALT/GPT (Spectrum), Glucose Liquizyme GOD-PAP (Spectrum). Alat yang digunakan untuk analisis biokimia adalah RD-60 Semi Auto Biochemistry Analyzer (Reiged Diagnostic) dan Microlab 300 (Vital Scientific). Adapun pengujian performa berolahraga yang meliputi uji VO 2 max, waktu untuk mencapai ambang anaerobik (Anaerobic Threshold/AT) dan waktu untuk mencapai kelelahan, menggunakan treadmill yang dihubungkan dengan alat uji kebugaran kardiorespiratori (cardiorespiratory fitness test) Fitmate (Cosmed). Kadar SpO 2 diukur menggunakan alat pulse oxymeter ri-fox Pulsoximeter (Riester). 3.1 Managemen Responden Tahapan Penelitian Pengajuan Ethical Clearance (EC) sebagai wujud perlindungan terhadap responden dilakukan pada bulan Agustus Oktober 2012 dan mendapatkan EC No: KE.01.10/EC/650/2012 (Lampiran 1). EC adalah persetujuan studi klinis dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Rekrutmen calon responden dilakukan pada bulan September Desember Responden penelitian adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang gemar berolahraga dengan jumlah 12 orang untuk uji performa saat berolahraga dan pengukuran SpO 2 baik pada jangka pendek dengan berbagai konsentrasi (50, 80 dan 130 ppm) maupun setelah intervensi jangka panjang (100 ppm, 21 hari, 2 botol/hari). Adapun pada uji parameter yang terkait dengan metabolisme energi (profil lipid dan glukosa darah) dan kesehatan hati (SGOT/SGPT) berjumlah 17 orang. Penentuan jumlah panelis mengacu pada regulasi BPOM (2005) dan penelitian Willmert et al (2002) dan Gruber et al (2004) yang menggunakan minimal 12 orang sebagai subyek penelitian.

2 16 Responden pada uji performa berolahraga dan SpO 2 menggunakan jumlah minimal (12 orang) karena mempertimbangkan lokasi dan intensitas pengujian. Satu orang responden wajib mengikuti minimal 5 kali pengujian tersebut di FIK UNJ, Jakarta. Rekrutmen dilakukan pada mahasiswa yang mengikuti organisasi olahraga maupun yang secara rutin berolahraga di luar organisasi minimal 60 menit setiap minggu. Olahraga yang dilakukan adalah olahraga yang aktif menggunakan aktivitas fisik dan kaki. Olahraga seperti mendayung ataupun catur yang hanya dominan menggunakan aktivitas otak tidak termasuk kriteria olahraga untuk menjadi responden. Responden diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi mencakup: (a) usia tahun, (b) kebiasaan olahraga rutin minimal 1 jam dalam seminggu olahraga yang sering dilakukan dapat berupa jogging rutin, basket, berenang, futsal, sepak bola, badminton atau lainnya, (c) dinyatakan sehat secara medis (fisik, jantung, darah dan paru-paru) dan tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, penyakit kardiorespirasi dan ginjal, (d) tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, dan begadang, (e) bersedia tidak mengkonsumsi minuman bersoda dan tidak menggunakan oksigen tambahan selama penelitian berlangsung. Adapun kriteria eksklusinya adalah tidak bersedia mengikuti penelitian dan menolak minuman yang diberikan Pada tahap rekrutmen dilakukan pula pemeriksaan kesehatan di Klinik dr. Katili, Bogor. Pemeriksaan klinis yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan fisik organ luar, seperti mata, hidung, mulut, telinga, berat dan tinggi badan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fungsi jantung dengan elektrokardiografi, pemeriksaan fungsi paru-paru dengan spirometri, yang didukung dengan rontgen. Pengukuran denyut nadi, tekanan darah dan pengambilan sampel darah untuk analisis hematologi juga dilakukan. Analisis hematologi terutama mengukur kadar hemoglobin. Calon responden juga diseleksi dari riwayat kesehatannya yaitu tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, penyakit kardiorespirasi dan ginjal. Calon responden yang dinyatakan sehat oleh dokter berdasarkan parameterparameter tersebut yang dapat mengikuti penelitian. Sebelum penelitian dimulai, calon responden yang memenuhi kriteria dan telah lolos tes kesehatan mengikuti kegiatan sosialisasi. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 Desember 2012 dengan jumlah calon responden yang hadir sebanyak 15 orang. Ketidakhadiran beberapa orang karena kegiatan lain dan urusan keluarga, namun penjelasan dan penandatanganan inform concent tetap dilakukan dengan mendatangi tempat tinggalnya. Sosialisasi mencakup pemberian materi terkait air minum beroksigen, rencana penelitian dan teknis pelaksanaan penelitian. Pada saat sosialisasi tersebut juga diberikan materi dan praktik cara meminum sampel yang tepat, seperti (a) menekan badan botol sebelum diminum (sampel yang baik, keras ketika ditekan botolnya), (b) membalikkan badan botol sebelum diminum (pada sampel yang baik, akan tampak gelembung-gelembung udara), dan (c) menghabiskan sampel dalam satu kali minum, dan menutupnya jika masih ada sisa.

3 17 Calon responden yang telah mendapat informasi yang jelas dan bersedia mengikuti kegiatan penelitian, selanjutnya diminta untuk menandatangani surat persetujuan (informed consent). Surat tersebut sebagai tanda keikutsertaan secara sukarela dan bukti bahwa responden memiliki kewajiban untuk memenuhi dan mengikuti prosedur yang ditetapkan selama penelitian berlangsung. Form informed consent terdapat pada Lampiran Percobaan Jangka Pendek Percobaan jangka pendek dilakukan pada 12 responden untuk mengukur Saturasi O 2 (SpO 2 ) dan uji performa saat berolahraga (VO 2 max, waktu mencapai anaerobic threshold (AT) dan waktu mencapai kelelahan). Uji ini menggunakan sampel sebanyak 1 botol (385 ml) air minum beroksigen pada konsentrasi 50, 80 dan 130 ppm dan AMDK sebagai kontrol. Uji performa saat berolahraga dilakukan 11 kali pada bulan Januari Februari 2013 menggunakan treadmill yang dihubungkan dengan alat cardiorespiratory fitness test Fitmate (Cosmed).Setiap responden melakukan 4 kali uji dan hanya diperbolehkan melakukan sekali uji performa dalam sehari. Waktu istirahat 2-3 hari diberikan kepada responden untuk memulihkan kembali kondisi tubuh sebelum melakukan uji performa pada konsentrasi yang berbeda. Pemberian sampel minuman beroksigen dengan berbagai konsentrasi dilakukan secara acak pada setiap responden. Sebelum melakukan uji performa, responden diperiksa kondisi kesehatannya terlebih dahulu oleh dokter dari klinik Laboratorium Somatokinetika FIK UNJ. Responden yang tekanan darah sesaatnya tidak normal, diminta istirahat terlebih dahulu sampai kondisinya normal. Jenis pengujian yang digunakan adalah tes maksimal (100% denyut nadi) dengan protokol lari 10 km/jam (Run 10 kmh) di atas treadmill hingga mencapai kelelahan maksimum. Responden berlari diatas treadmill (tanpa kemiringan) sampai kecepatan 10 km/jam, kemudian mulai menit ke-7 secara bertahap kemiringan treadmill dinaikkan sebesar 1% per menit sampai kemiringan 14%. Adapun kecepatan awal (7 km/jam) dinaikkan secara bertahap sampai 10 km/jam pada menit ke-6 dan selanjutnya konstan (Gambar 4). Pada pengujian pengaruh jangka pendek minuman beroksigen, responden diminta meminum satu botol sampel atau air biasa (AMDK), 15 menit sebelum pengujian. Selanjutnya responden berlari di atas treadmill sampai benar-benar mengalami kelelahan. Selama pengujian berlangsung dilakukan pemantauan kondisi responden yang dilihat dari layar monitor baik irama jantung (EKG), VO 2 max dan denyut nadi (heart rate/hr). EKG sangat penting dilakukan dalam pengujian ini untuk keselamatan responden. Pada akhir pengujian diperoleh hasil pengukuran VO 2 max, waktu untuk mencapai Anaerobic threshold (AT) maupun waktu untuk mencapai kelelahan yang dihitung secara otomatis oleh alat cardiorespiratory fitness test Fitmate (Gambar 5). Kriteria VO 2 max yang dicapai juga ditampilkan pada gambar tesebut, yang terdiri dari sangat kurang (very poor), kurang (poor), cukup (fair), baik (good), sangat baik (excellent) maupun super

4 18 (superior). Pengaruh suhu lingkungan terhadap performa dapat diminimalisir karena pengujian ini dilakukan di dalam ruangan berpendingin (air conditioner). Gambar 4 Perubahan kecepatan dan kemiringan treadmill pada uji lari 10 km/jam. VO 2 max Waktu mencapai AT Waktu mencapaikelelahan Gambar 5 Contoh hasil pengukuran cardiorespiratory fitness test Fitmate Pada jangka pendek dilakukan juga pengukuran saturasi oksigen (SpO 2 ). Kadar saturasi oksigen (SpO 2 ) diukur sebelum (s1) dan setelah (s2) treadmill serta setelah meminum sampel air beroksigen atau air biasa dengan konsentrasi yang sama pasca treadmill (sampel kedua) yang dimonitor selama 0, 5, 10, dan 15 menit. Pengukuran sebelum treadmill (s1) dilakukan sebelum responden meminum sampel yang pertama dengan maksud mengukur SpO 2 responden sebelum diberikan perlakuan. Pengukuran SpO 2 dilakukan secara non-invasif

5 19 menggunakan pulse oximetry yang terdiri atas 2 sensor yaitu sinar infrared yang dapat diabsorbsi oleh oxyhaemoglobin dan sinar red yang dapat diabsorbsi oleh hemoglobin. Sensor tersebut ditepatkan pada jari telunjuk kanan responden yang sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu menggunakan tissue. Kuku responden yang panjang dapat mengganggu alat saat pembacaan kadar SpO 2. Oleh karena itu responden diminta untuk memotong kukunya sebelum dilakukan pengukuran. 3.3 Percobaan Jangka Panjang Intervensi minuman beroksigen untuk mengkaji pengaruh jangka panjang dimulai tanggal 18 Februari 10 Maret 2013, yang meliputi pengambilan darah, intervensi sampel, analisis parameter dan pengujian performa saat berolah raga dan pengukuran SpO 2 setelah intervensi Pengambilan Darah Pengambilan darah dilakukan pada responden, sebelum (H-0) dan sesudah intervensi air minum beroksigen (H-21). Sebelum hari H pengambilan darah, responden diinformasikan agar istirahat cukup, jam sebelumnya berpuasa, namun tetap konsumsi air putih yang cukup. Pada hari H pengambilan darah dilakukan pula wawancara (form pada Lampiran 2). Pengambilan darah dilakukan oleh petugas medis dari klinik dr Katili dengan mengikuti prosedur standar klinik. Darah diambil dari pembuluh vena sebanyak 30 ml dan dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi EDTA (5,4 µg/3 ml sampel darah). Di laboratorium klinik dr Katili, diambil bagian plasma darahnya dengan menggunakan sentrifuse (1000 rpm, 5 menit). Plasma darah kemudian digunakan pada analisis profil lipid (trigliserida, kolesterol, LDL, HDL), SGOT/SGPT, dan Gula Darah Puasa (GDP) Intervensi Minuman Beroksigen Pada tahap intervensi, responden diberikan 2 botol air minum beroksigen pada konsentrasi 100 ppm untuk diminum setiap hari (pagi dan sore) selama 21 hari. Selama intervensi tersebut, juga dilakukan: - Pemberian makan malam selama intervensi (H-1 sampai H-21) - Wawancara (form pada lampiran 3), pada H-1,4, 7, 14, dan 21 - Food recall (form pada lampiran 4), pada H-1,2,3,18,19 dan 20 - Memonitor kegiatan harian responden, seperti olahraga dan kondisi responden setelah meminum sampel(form pada lampiran 5) Analisis Profil Lipid, SGOT/SGPT dan Gula Darah Puasa (GDP) Analisis profil lipid (trigliserida, kolesterol, LDL, HDL), SGOT/SGPT, dan Gula Darah Puasa (GDP) dilakukan oleh Laboratorium Klinik Katili pada hari-h pengambilan darah intervensi (H-0 dan H-21). Instrumen yang digunakan adalah RD-60 Semi Auto Biochemistry Analyzer (Reiged Diagnostic) untuk menganalisis SGOT/SGPT dan Microlab 300 (Vital Scientific) untuk menganalisis profil lipid

6 20 dan Gula Darah Puasa (GDP). Prosedur analisis dari setiap parameter adalah, sebagai berikut : Trigliserida Metode analisis trigliserida yang digunakan adalah kolorimetri GPO-PAPenzimatis. Reagen Triglycerides Liquizyme GPO-PAP (Spectrum) ditambahkan pada plasma darah kemudian diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37 o C, lalu diinjeksikan pada alat Microlab 300 (Vital Scientific) dan dibaca pada panjang gelombang 546 nm. Prinsip analisis adalah sebagai berikut: - Trigliserida dihemolisis oleh Lipoprotein Lipase (LPL) menjadi gliserol. Trigliserid LPL Gliserol + AsamLemak - Gliserol yang bereaksi dengan ATP mengalami fosforilasi menjadi gliserol-3- fosfat pada reaksi katalisis oleh enzim gliserol kinase (GK). Gliserol + ATP GK Gliserol-3-fosfat + ADP - Oksidasi gliserol-3-fosfat dikatalisis oleh gliserol fosfat oksidase membentuk dihidroksi aseton fosfat dan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ). Gliserol-3-fosfat + O 2 GPO dihidroksi aseton fosfat + H 2 O 2 - Adanya peroksidase (POD) mengkatalisis reaksi oksidasi berpasangan Hidrogen Peroksidase dari 4-klorofenol dan 4-aminoantifirin (4 APP) untuk membentuk warna merah quinoneimine dye yang terukur pada panjang gelombang 546 nm. 2 H 2 O APP + 4 klorofenol POD Quinoneimine dye + 4 H 2 O Penghitungan hasil trigliserida dilakukan secara otomatis oleh alat tersebut dengan prinsip, sebagai berikut: Kolesterol Konsentrasi trigliserida (mg/dl) = A spesimen/ A standar x 200 Metode analisis kolesterol yang digunakan adalah kolorimetri CHOD- PAP-enzimatis. Reagen Cholesterol Liquizyme CHOD-PAP (Spectrum) ditambahkan pada plasma darah kemudian diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37 o C, lalu diinjeksi pada alat Microlab 300 (Vital Scientific) dan dibaca pada panjang gelombang 546 nm. Prinsip analisis adalah sebagai berikut: - Ester kolesterol dihidrolisis secara enzimatis oleh kolesterol esterase (KE) menjadi kolesterol dan asam lemak Ester kolesterol KE Kolesterol + Asam lemak - Kolesterol bebas kemudian dioksidasi oleh kolesterol oksidase (KO) menjadi cholestenone dan hidrogen peroksida Kolesterol bebas + O 2 KO Cholestenone + H 2 O 2 - Hidrogen peroksida, fenol dan 4 amino antifirin (APP) direaksikan dengan peroksida (POD) membentuk kromofor quinoneimine dye yang dapat terbaca pada panjang gelombang nm.

7 21 2H 2 O 2 + fenol + 4 AAP POD Quinoneimine dye + 4 H 2 O Penghitungan hasil kolesterol dilakukan secara otomatis oleh alat tersebut dengan prinsip, sebagai berikut: Konsentrasi kolesterol (mg/dl) = A spesimen/ A standar x High Density Lipoprotein (HDL) Metode analisis HDL yang digunakan adalah berdasarkan prinsip pengendapan. Reagen HDL-Cholestero (Spectrum) ditambahkan pada plasma darah kemudian diinkubasi selama 5 menit pada suhu o C, lalu diinjeksi pada alat Microlab 300 (Vital Scientific) dan dibaca pada panjang gelombang 546 nm. Prinsip analisis adalah LDL dan VLDL pada sampel diendapkan dengan ion phosphotungstate dan magnesium. Setelah disentrifugasi selama 10 menit (4000 rpm), supernatan yang mengandung fraksi HDL ditentukan berdasarkan prinsip sebagai berikut: - Ester kolesterol dihidrolisis secara enzimatis oleh kolesterol esterase (KE) menjadi kolesterol dan asam lemak Ester kolesterol KE Kolesterol + Asam lemak - Kolesterol bebas kemudian dioksidasi oleh kolesterol oksidase (KO) menjadi cholestenone dan hidrogen peroksida Kolesterol bebas + ½ O 2 + H 2 O KO Cholestenone + H 2 O 2 - Air, fenol dan 4 amino antifirin direaksikan dengan peroksida (POD) membentuk kromofor quinoneimine dye yang dapat terbaca pada panjang gelombang nm. 2H 2 O + fenol + 4 AAP POD Quinoneimine dye + 4 H 2 O Penghitungan hasil HDL dilakukan secara otomatis oleh alat tersebut dengan prinsip, sebagai berikut: Low Density Lipoprotein(LDL) Konsentrasi HDL (mg/dl) = A sampel x 570 Penghitungan konsentrasi LDL menggunakan persamaan Friedewald (1972) sebagai berikut: Konsentrasi LDL (mg/dl) = Total kolesterol (mg/dl) HDL (mg/dl) (Trigliserida (mg/dl)/5) SGOT Metode analisis SGOT yang digunakan adalah metode kinetik berdasarkan International Federation of Clinical Chemistry (IFCC). Reagen yang digunakan adalah AST/GOT (Spectrum) ditambahkan pada plasma darah, lalu diinjeksi pada alat RD-60 Semi Auto Biochemistry Analyzer (Reiged Diagnostic) dan dibaca pada panjang gelombang 340 nm. Prinsip analisis adalah sebagai berikut: - Grup amino secara enzimatis ditransfer oleh AST dalam sampel dari L- aspartat menjadi 2-oksaloglutarat menghasilkan oksaloasetat dan L-glutamat L-aspartat + 2-oksoglutarat AST oksaloasetat + L-glutamat

8 22 - Oksaloasetat, NADH direduksi dengan malat dehidrogenase (MDH) menjadi L-malat. Pada reaksi ini NADH dioksidasi menjadi NAD. Oksaloasetat + NADH + H + MDH L-malat + NAD + - Penambahan laktat dehidrogenase (LDH) pada reagen ditujukan untuk mempercepat reaksi reduksi dari pirufat, agar tidak mempengaruhi analisis. Sampel pirufat+ NADH + H + LDH L-laktat + NAD + Penentuan hasil analisis dilakukan otomatis oleh alat tersebut. Hasil Pembacaan absorbansi dilakukan setelah 90 detik (initial absorbance) dan dibaca lagi setelah 30, 60, dan 90 detik setelah initial absorbance. Hasil analisis akhir adalah rata-rata perubahan absorbansi tersebut per menit, yang dihitung dengan rumus, sebagai berikut: SGPT SGOT (U/L) = 1746 x delta A 340 nm/menit Metode analisis SGPT yang digunakan adalah metode kinetik berdasarkan International Federation of Clinical Chemistry (IFCC). Reagen yang digunakan adalah ALT/GPT (Spectrum) ditambahkan pada plasma darah, lalu diinjeksi pada alat RD-60 Semi Auto Biochemistry Analyzer (Reiged Diagnostic) dan dibaca pada panjang gelombang 340 nm. Prinsip analisis adalah sebagai berikut: - Grup amino secara enzimatis ditransfer oleh ALT dalam sampel dari L-alanin menjadi 2-oksoglutarat menghasilkan pirufat dan L-glutamat L-aspartat + 2-oksaloglutarat ALT pirufat dan + L-glutamat - Pirufat direduksi dengan Laktat dehidrogenase (LDH) menjadi NAD. Pada reaksi ini NADH dioksidasi menjadi NAD. Pirufat + NADH + H + MDH L-malat + NAD + - Penambahan laktat dehidrogenase (LDH) pada reagen ditujukan untuk mempercepat reaksi reduksi dari pirufat, agar tidak mempengaruhi analisis. Sampel pirufat+ NADH + H + LDH L-laktat + NAD + Penentuan hasil analisis dilakukan otomatis oleh alat tersebut. Hasil Pembacaan absorbansi dilakukan setelah 90 detik (initial absorbance) dan dibaca lagi setelah 30, 60, dan 90 detik setelah initial absorbance. Hasil analisis akhir adalah rata-rata perubahan absorbansi tersebut per menit, yang dihitung dengan rumus, sebagai berikut: Glukosa Darah Puasa SGPT (U/L) = 1746 x delta A 340 nm/menit Metode analisis Gula Darah Puasa (GDP) yang digunakan adalah kolorimetri GOD-PAP-enzimatis. Reagen Glucose Liquizyme GOD-PAP (Spectrum) ditambahkan pada plasma darah kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu o C, lalu diinjeksi pada alat Microlab 300 (Vital Scientific) dan dibaca pada panjang gelombang 546 nm. Prinsip analisis adalah kadar glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatis oleh enzim glukosa oksidase (GOD). Hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) yang terbentuk kemudian dikatalisis oleh peroksidase

9 23 (PAP) dengan fenol dan 4-aminoantifirin (AAP) untuk membentuk warna merah ungu quinoneimine, dengan reaksi sebagai berikut: Glukosa + 2H 2 O +O 2 GOD Asam glukonat + H 2 O 2 2H 2 O 2 + fenol + 4 AAP PAP Quinoneimine dye + 4 H 2 O Penghitungan hasil glukosa darah puasa dilakukan secara otomatis oleh alat tersebut dengan prinsip, sebagai berikut: Konsentrasi glukosa(mg/dl) = A spesimen/ A standar x Uji Performa Saat Berolahraga dan Pengukuran SpO 2 Uji performa saat berolahraga dan pengukuran SpO 2 pasca intervensi dilakukan seperti pada jangka pendek, namun sebelum pengujian performa, responden tidak diberikan sampel minuman beroksigen. 3.4 Analisis Penerimaan Produk Analisis penerimaan produk meliputi parameter organoleptik (rasa, aroma dan warna), manfaat dari sisi kesehatan yang dirasakan secara psikologis serta kesediaan untuk mengkonsumsi kembali setelah intervensi berakhir. Data parameter-parameter tersebut direkapitulasi dari wawancara melalui kuesioner. 3.5 Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Minitab 16. Jenis analisis statistik yang digunakan adalah: - uji ANOVA satu arah (one way ANOVA), digunakan untuk menguji taraf signifikansi pengaruh perlakuan sampel terhadap performa saat berolahraga (VO 2 max, waktu mencapai ambang anaerobik dan waktu mencapai kelelahan). - uji ANOVA General Linier Model, dilakukan untuk mengukur taraf signifikansi pengaruh perlakuan sampel dan waktu pengukuran terhadap kadar SpO 2. - uji t berpasangan (t paired test), digunakan untuk menguji taraf signifikansi pengaruh intervensi sampel pada jangka panjang terhadap profil lipid, kadar glukosa darah dan SGOT/SGPT sebelum dan sesudah intervensi.

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba 13 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Pebruari 2008 sampai dengan Mei 2008 di Laboratorium Hewan SEAFAST IPB dan Laboratorium Anatomi Fisiologi dan Farmakologi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total 86 Lampiran Prosedur penentuan lipid serum ) Prosedur analisis kolesterol total Kolesterol total ditentukan dengan metode enzim cholesterol oxidasepaminophenozone (CHODPAP). Prinsip uji Kolesterol dan

Lebih terperinci

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT 56 Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT Kami meminta Anda bersama 45 orang lainnya untuk turut terlibat dalam penelitian berjudul Manfaat Air Minum Beroksigen terhadap Stamina Mahasiswa dan

Lebih terperinci

KONSUMSI MINUMAN BEROKSIGEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERFORMA SAAT BEROLAHRAGA, PROFIL LIPID, GLUKOSA DARAH DAN SGOT/SGPT WIRASUWASTI NUGRAHANI

KONSUMSI MINUMAN BEROKSIGEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERFORMA SAAT BEROLAHRAGA, PROFIL LIPID, GLUKOSA DARAH DAN SGOT/SGPT WIRASUWASTI NUGRAHANI KONSUMSI MINUMAN BEROKSIGEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERFORMA SAAT BEROLAHRAGA, PROFIL LIPID, GLUKOSA DARAH DAN SGOT/SGPT WIRASUWASTI NUGRAHANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Sosiodemografi Responden Kondisi sosiodemografi responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi karakteristik usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, uang saku (pendapatan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium menggunakan post-test control design group only. Pada penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lemak Lemak adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, lemaktidak larut dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini selesai dikerjakan dalam waktu 7 bulan (Mei-Desember 2011). Lokasi penelitian dilakukan di 3 desa di wilayah Kecamatan Dramaga

Lebih terperinci

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA Ratih Hardisari 1, Binti Koiriyah 2* 1,2 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Bahan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH Oleh: Martina Hutahaean Ningrum Wahyuni Sukaisi Kamis, 15 Desember 2011 Dasar Teori TRIGLISERIDA Gliserida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen kaleng lazim digunakan di dunia olahraga karena ada anggapan bahwa penggunaan oksigen kaleng mempercepat waktu istirahat menjadi pulih setelah tubuh lelah akibat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode

BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas, neraca analitik, pembakar Bunsen, rangkaian alat distilasi uap, kolom kromatografi, pipa kapiler, GC-MS, alat bedah,

Lebih terperinci

Bab 2 Metode Penelitian

Bab 2 Metode Penelitian 16 Bab 2 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan uji, subyek uji dan desain penelitian. 2.1 Sediaan uji Sedian uji yang digunakan adalah kapsul 560 mg yang mengandung 200 mg ekstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah VO 2 max adalah volume maksimal O 2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini adalah suatu tingkatan kemampuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and post design. Penelitian dilakukan selama dua bulan. Selama dua bulan para responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas fisik yang teratur mempunyai banyak manfaat kesehatan dan merupakan salah satu bagian penting dari gaya hidup sehat. Karakteristik individu, lingkungan sosial,

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN III PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT TOTAL DAN GPT Hari/ Tanggal Percobaan : SELASA/ 20 April 2010 Golongan/ Kelas : I / FKK 2008 Dosen Pembimbing : Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi potong lintang (cross-sectional study) sebagai studi deskriptif untuk mengetahui hubungan perilaku dengan prevalensi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengambilan data dilakukan hanya pada saat akhir penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan post-test control design group. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus 2.1.1. Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang disebabkan karena terganggunya sekresi hormon insulin, kerja hormon insulin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Pengertian Lipid Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hal ini karena pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) 1 PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) A. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kalsium darah dengan metode CPC photometric. 2. Mahasiswa akan dapat menganalisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat, dan Waktu. Kriteria, Cara Pemilihan dan Jumlah Subjek

METODE. Desain, Tempat, dan Waktu. Kriteria, Cara Pemilihan dan Jumlah Subjek 10 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar ganda (Randomized double blind clinical trial). Penelitian ini dilakukan 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi potong-lintang (cross sectional study) sebagai studi deskriptif untuk mengetahui hubungan perilaku dengan prevalensi dislipidemia

Lebih terperinci

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan

METODE  Waktu dan Tempat Alat dan Bahan METODE Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan mencakup pengembangan minuman emulsi minyak bekatul tanpa cokelat dan analisis

Lebih terperinci

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH Samsul Bahri, Tommy Apriantono, Joseph I. Sigit, Serlyana Herman Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa suplemen tradisional (alami)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, karena terdapat manipulasi pada objek penelitian dan terdapat kelompok kontrol (Nazir, 2003).

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM. Website:

PEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM. Website: PEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM 1 Latar Belakang Data biomedis menjadi salah satu output Riskesdas 2013; Merupakan data dukung kuantitatif yang diperlukan untuk memperkuat analisis beberapa parameter

Lebih terperinci

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

FREDYANA SETYA ATMAJA J. HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT TINGKAT KECUKUPAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK TOTAL DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUANG MELATI I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Skripsi Ini Disusun

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak BAB V PEMBAHASAN A. Asupan Karbohidrat Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan food recall 1 x 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak latihan diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah glukosa dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat yang terdapat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di dalam hati dan otot rangka

Lebih terperinci

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Bagi penderita diabetes, olahraga ringan tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental yaitu penelitian yang didalamnya terdapat perlakuan untuk memanipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test design untuk mengetahui efektivitas senam ADUHAI terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian dan Biokimia. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Farmakologi, Gizi Klinik 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam dunia olahraga kondisi fisik atlit memegang peranan penting dalam menjalankan program latihannya, Fisik seorang atlit juga salah satu syarat yang sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Darah Darah merupakan komponen asensial mahluk hidup, mulai dari binatang primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam pembuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di era modern ini terutama di daerah perkotaan di Indonesia umumnya mempunyai gaya hidup kurang baik, terutama pada pola makan. Masyarakat perkotaan umumnya

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PEROAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL Hari/ Tanggal Percobaan : Selasa/ 22 Maret 2011 Golongan/ Kelas : II/ FKK 2009 Dosen Jaga : Muthi Ikawati, M.Sc., Apt.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Deninisi Kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi bisa diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY Latihan aerobik bertujuan untuk memperbaiki kinerja aerobik dan anaerobik. Kinerja aerobik dan anaerobik ini dapat dicapai melalui konsumsi oksigen maksimum (VO2Max) Endurance training merupakan model

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah

Lebih terperinci

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lari interval merupakan lari berdasarkan pada perubahan yang direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari yang diselingi oleh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP) PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP) I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah.

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel independen Latihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol, kelompok kasus adalah preeklamsi dan kelompok kontrol adalah kehamilan normal, yang secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian analitik Jenis Penelitian yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post design (rancangan pre pasca test dalam satu kelompok). Penelitian dilakukan sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan pretest post-test dengan kelompok kontrol (pre-test post-test with control group).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

Lebih terperinci

PROFIL KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA DARAH SERTA RESPON FISIOLOGIS TIKUS YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG SATE DAGING SAPI SKRIPSI ROHMAH RETNO WULANDARI

PROFIL KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA DARAH SERTA RESPON FISIOLOGIS TIKUS YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG SATE DAGING SAPI SKRIPSI ROHMAH RETNO WULANDARI PROFIL KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA DARAH SERTA RESPON FISIOLOGIS TIKUS YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG SATE DAGING SAPI SKRIPSI ROHMAH RETNO WULANDARI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL MEDAN, 15 DESEMBER 2011 DITA HASNI MUSTHARI LILY 1.1.Tujuan: latihan membuat hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) memerlukan tingkat kebugaran jasmani lebih tinggi dibandingkan orang biasa karena beratnya tugas yang diemban. Kebugaran jasmani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol Kolesterol ( C 27 H 45 OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF Meti Kusmiati, Dimas Adi Pradana Prodi DIII Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK Penyakit Diabetes

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with 43 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with randomized control group design. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan ketahanan dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI didapatkan hasil bahwa atlet sepak

Lebih terperinci

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita 12 Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita hiperkolesterolemia yang menderita penyakit jantung koroner, tetapi

Lebih terperinci

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur Praktikan : 1. Yeni Vera 2. Leo Pardon Sipayung 3. Taya Elsa Savista Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam hati. Glukosa atau protein yang tidak segera digunakan tubuh sebagian besar tersimpan sebagai trigliserida.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan gerak tubuh yang sengaja dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992). Olahraga terdiri atas rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Penetapan Aktivitas Enzim Alanin Amino Transferase Plasma a. Kurva kalibrasi Persamaan garis hasil pengukuran yaitu : Dengan nilai koefisien relasi (r) = 0,998.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit metabolik dan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius. Pada penyakit metabolik dapat ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN...

LEMBAR PERSETUJUAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN SKRIPSI... iv SURAT PERNYATAAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR

Lebih terperinci

Mitos dan Fakta Kolesterol

Mitos dan Fakta Kolesterol Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Glukosa Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari hasil hidrolisis karbohidrat. 1 Karbohidrat

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang tumbuh dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II MEMBANDINGKAN PERBEDAAN KONSENTRASI GLUKOSA PRODUK MADU BIASA DENGAN PRODUK MADU MULTI LEVEL MARKETING MELALUI METABOLISME GLUKOSA DALAM TUBUH MEDAN, 15 DESEMBER 2011 Oleh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan prepost test with control design (Bhisma 2003), karena analisis dilakukan sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu penyakit saraf dan genetika 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan belah lintang ( cross sectional ). 3.2. Ruang lingkup

Lebih terperinci