METODE. Desain, Tempat, dan Waktu. Kriteria, Cara Pemilihan dan Jumlah Subjek
|
|
- Irwan Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 10 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar ganda (Randomized double blind clinical trial). Penelitian ini dilakukan 3 kecamatan yaitu kecamatan Dramaga dan Ciampea (Kabupaten Bogor) serta Kecamatan Bogor Tengah (Kota Bogor). Intervensi dilakukan selama 8 minggu. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung dengan judul Studi Efikasi Intervensi Minyak Kelapa Sawit yang Diperkaya Plant Sterol Untuk Memperbaiki Profil Lipid Darah dan Status Inflamasi Pada Penderita Hiperlipidemia (Dewi et al. 2013) yang dibiayai oleh BASF Nutrition and Health Research Grant, Asia. Penelitian ini telah mendapat persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi Semarang No. 333/EC/FK/RSDK/2012. Kriteria, Cara Pemilihan dan Jumlah Subjek Kriteria Sindroma Metabolik yang digunakan adalah kriteria berdasarkan konsensus dari IDF, NHLBI, AHA, WHF, IAS, dan IASO (Alberti et al, 2009) yang disajikan pada Tabel 1. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah 1) wanita dan pria dengan umur tahun. 2) memenuhi 3 dari 5 kriteria Sindroma metabolik. 3) Bersedia berpartisipasi dan menandatangani informed consent. Kriteria esklusi pada penelitian ini memenuhi salah satu dari kriteria berikut : 1) Hiperlipidemia sekunder 2) menderita diabetes mellitus atau gula darah puasa > 126 mg/dl. 3) Indeks massa tubuh > 35 kg/m 2. 4) Menggunakan obat penurun kolesterol selama penelitian 5) Menderita penyakit pencernaan kronis maupun penyakit lain yang berat. Tabel 1. Kriteria Sindroma Metabolik Sindrom Metabolik apabila memiliki 3 dari 5 kriteria dibawah ini. Obesitas Sentral Lingkar perut/abdomen (untuk Asia Selatan: Cina, Melayu, Asia-India) Pria : 90 cm ; Wanita : 80 cm Trigliserida (TG) 150 mg/dl (1.7 mmol/l) atau dalam pengobatan dislipidemi Kolesterol-HDL Pria : < 40 mg/dl (1.03 mmol/l) Wanita : < 50 mg/dl (1.29 mmol/l) Atau dalam pengobatan dislipidemi Tekanan Darah sistolik BP 130 mm Hg diastolik BP 85 mm Hg atau dalam pengobatan obat anti-hipertensi Gula Darah Puasa (GDP) GDP 100 mg/dl (5.6 mmol/l), Jumlah sampel minimal dihitung dengan menggunakan rumus : n [ Z + Z ] 2 /( ) 2 2 = σ 1 α / 2 1 β 2
2 11 Penelitian ini menggunakan selang kepercayaan sebesar 95% dan power test sebesar 80% dengan standar deviasi kolesterol total dari penelitian sebelumnya yaitu 22 mg/dl (Mijares et al. 2011). Perubahan kadar kolesterol total antara kontrol dan perlakuan sebesar 6% maka jumlah subjek minimal yang dibutuhkan yaitu 14 orang untuk setiap kelompok. Untuk mencegah drop out maka pada penelitian ini merekrut 15 orang untuk setiap kelompok. Pemilihan subjek pada penelitian ini mengikuti protokol pada penelitian payung. Tahap pertama dilakukan sosialisasi penelitian dan undangan untuk berpartisipasi pada warga yang berusia tahun di kelurahan lokasi penelitian. Setelah dilakukan penjelasan, subjek yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent. Tahap selanjutnya adalah screening kadar kolesterol dengan pemeriksaan finger prick test dengan alat easy touch cholesterol kit. Subjek yang memiliki kadar kolesterol di atas 200 mg/dl diikutsertakan dalam pemeriksaan lanjutan yang meliputi pemeriksaan antropometri dan biokimia darah (GDP dan profil lipid). Subjek yang masuk dalam kriteria SM diikutsertakan pada penelitian ini. Jumlah subjek dari penelitian payung yang memenuhi kriteria SM dan diikutsertakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang dan dibagi secara acak menjadi kelompok kontrol (K) sebanyak 15 subjek dan kelompok perlakuan sebanyak 15 subjek. Bahan dan Alat Minyak sawit yang digunakan adalah RBDPO (Refine, Bleached, and Deodorized Palm Oil) atau secara umum disebut sebagai minyak sawit. Minyak sawit untuk kelompok perlakuan yaitu minyak goreng yang telah diperkaya dengan 65 g fitosterol ester dalam 1 kg minyak (6.5% w/w). Fitosterol ester yang digunakan yaitu Vegapure 95 FF berasal dari derivasi kedelai yang mengandung campesterol, stigmasterol dan beta-sitosterol. (Cognis 2008). Proses pencampuran dilakukan dengan cara memanaskan minyak sawit hingga suhu o C untuk meningkatkan kelarutan dan memanaskan Vegapure 95 FF hingga suhu o C. Lalu mencampurkan kedua bahan tersebut dan mengaduk secara konstan hingga bercampur sempurna, proses pencampuran ini (filling) dilakukan dengan nitrogen (Cognis 2008). Pada kelompok kontrol diberikan minyak sawit tanpa fitosterol. Seluruh proses produksi termasuk uji stabilitas minyak tersebut dilakukan oleh perusahaan minyak goreng multinasional. Kedua jenis minyak goreng tersebut memiliki penampakan, rasa dan warna serta kemasan yang tidak berbeda. Botol kemasan diberi label dengan kode 3 huruf yang dilakukan oleh pihak BASF yang tidak terlibat secara langsung pada penelitian ini. Kode tersebut dibuka setelah intervensi dan pengumpulan data penelitian selesai dilakukan. Peneliti maupun subjek tidak mengetahui kemasan minyak sawit mana yang diperkaya phystosterol dan yang tidak (double blind). Pelaksanaan penelitian Subjek sejumlah 30 orang terdiri dari 9 laki-laki dan 21 perempuan. Subjek tersebut diperoleh setelah dilakukan uji penapisan sesuai dengan protokol penelitian payung, subjek dilakukan pemeriksaan kolesterol total dengan alat portabel total cholesterol analyzer merk easytouch. Subjek yang memiliki kolesterol diatas 200 mg/dl akan dilakukan pemeriksaan antropometri, tekanan darah dan profil lipid darah. Selanjutnya subjek yang masuk kriteria sindroma metabolik diikutsertakan dalam penelitian ini.
3 12 Subjek dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan mendapat minyak sawit yang diperkaya fitosterol sebanyak 6.5% w/w sedangkan kelompok kontrol mendapat minyak sawit yang sama namun tidak diperkaya fitosterol. Seluruh subjek diminta untuk menggunakan minyak sawit tersebut sebagai pengganti (substitusi) minyak goreng yang biasa dipakai sesuai dengan kebiasaan sehari-hari (habitual use) dan tidak diperkenankan mencampur dengan minyak goreng lain. Intervensi dilakukan selama 8 minggu. Sebanyak 2 liter minyak sawit didistribusikan setiap 2 minggu ke rumah subjek. Data konsumsi diperoleh dari wawancara enumerator pada subjek dengan menggunakan metode 24 hours-recall konsumsi pangan setiap 2 minggu. Pangan yang diolah menggunakan minyak goreng (misal digoreng, ditumis) dicatat secara lebih spesifik. Pengukuran antropometri, tekanan darah dan pengambilan sampel darah dilakukan 2 kali pada saat awal penelitian (baseline) dan akhir penelitian (endline). Pengukuran antropometri meliputi yaitu berat badan (BB), tinggi badan (TB), Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar abdomen/perut (LA), dan persentase lemak tubuh. Berat badan diukur menggunakan timbangan injak (ketelitian 0.1 kg) dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise (ketelitian 0.1 cm). Lingkar abdomen diukur menggunakan meterline (ketelitian 0.1 cm). Persentase lemak tubuh diukur menggunakan alat Body Fat Monitoring OMRON HBF306 (ketelitian 4.1% dengan kisaran %). Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah otomatis OMRON SEM-1 (ketelitian ±3 mmhg dengan kisaran mmhg). Tekanan darah subjek diukur setelah subjek beristirahat minimal selama 15 menit. Tekanan darah diukur pada lengan kanan dengan posisi duduk. Pengambilan sampel darah dilakukan pada vena mediana cubiti oleh tenaga medis dengan mengikuti prosedur terstandar. Subjek dipuasakan selama minimal 8 jam sebelum pengambilan darah. Analisis biokimia darah dilakukan oleh laboratorium terakreditasi Prodia Kota Bogor. Analisis Biokimia darah yang diperiksa meliputi gula darah puasa (GDP), kolesterol-total, kolesterol-hdl (HDL), kolesterol-ldl (LDL), trigliserida (TG). Metode analisis yang digunakan menggunakan metode standar yaitu GDP dengan metode heksokinase, kolesterol total dengan metode CHOD-PAP, LDL dan HDL dengan metode homogenous, TG dengan metode GPO-PAP. Analisis Profil Lipid Analisis profil lipid dilakukan di laboratorium Prodia Kota Bogor. Laboratorium tersebut telah mendapatkan akreditasi SNI ISO Preparasi sampel dilakukan di laboratorium prodia dengan waktu kurang dari 2 jam sejak pengambilan darah. Setelah dilakukan preparasi sampel, serum yang didapatkan disimpan di lemari pendingin dengan suhu terkontrol 20 o C. Sampel dianalisis kurang dari 24 jam sejak pengambilan darah. Secara lebih detail analisis profil lipid dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pengukuran Kadar Kolesterol Total Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dengan uji kolorimetrik enzimatis menggunakan Cholesterol Total Analysis kit. Kolesterol ditentukan setelah proses hidrolisis dan oksidasi secara enzimatis. Indikator quinoeimine terbentuk dari hasil
4 13 reaksi antara hidrogen peroksida dan 4-aminophenezone dengan adanya fenol dan peroksidase. Prinsi reaksi Kolesterol ester + H2O > kolesterol + asam lemak Kolesterol + O > kolesterol-3-one + H2O2 2H2O2 + 4-aminophenazone + phenol > quinoneimine + 4H2O Pengukuran Kadar Kolesterol HDL Pengukuran kadar kolesterol HDL dilakukan dengan Cholesterol HDL Analysis kit. Sampel adalah serum yang berasal dari darah jantung yang diambil menggunakan spuit sesaat setelah tikus dimatikan dan dibedah. Pengukuran dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan presipitasi terhadap lipoprotein densitas rendah (LDL dan VLDL) dan kilomikron. Presipitasi dilakukan dengan penambahan asam fosfotungstat dan ion magnesium(mgcl2). Setelah proses sentrifugasi, HDL dalam supernatan diukur menggunakan pereaksi kit untuk pengukuran kadar kolesterol (CHOD-PAP). a. Prosedur presipitasi. Sebanyak 200 µl serum darah dicampurkan dengan 500 µl pereaksi. Presipitasi yang telah diencerkan dengan akuabides (rasio 4:1), kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar. Setelah sentrifugasi pada 4000 rpm selama 10 menit, dihasilkan supernatan yang siap untuk dianalisis. b. Prosedur analisis 1) 200 ul serum ul pereaksi yang telah diencerkan dengan akuabides, diinkubasi selama10 mnt, lalu disentrifugasi selama 10 menit pada 4000 rpm. 2) Sebanyak 100 ul supernatan yang dihasilkan dicampur dengan 1000 ul pereaksi (kolesterol esterase, kolesterol oksidase, fenol, 4-aminoantipirin, peroksidase dan buffer. 3) Campuran diinkubasi pada suhu 37 C selama 5 menit. 4) Absorbansi dibaca pada λ=600 nm Pengukuruan Kadar Trigliserida Analisis untuk mengukur kadar trigliserida serum dilakukan menggunakan Triglyceride Analysis Kit. Kadar trigliserida ditentukan setelah reaksi hidrolisis enzimatik dengan lipase. Indikator yang digunakan adalah quinoneimin yang dibentuk dari hidrogen peroksida, 4-amino-antipirin dan 4-klorofenol di bawah pengaruh katalitik dari peroksidase. Sampel serum atau standar diambil sebanyak 10 µl dan dicampurkan dengan 1000 µl pereaksi kit, kemudian dimasukkan ke dalam tabung lalu dicampurkan sampai homogen. Campuran diinkubasi pada suhu 37 C selama 5 menit, dan
5 14 kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang (λ) 500 nm. Perhitungan kadar trigliserida dilakukan dengan menggunakan rumus: Penetapan Kadar Kolesterol LDL Analisis kolesterol LDL menggunakan metode langsung sehingga dapat mengukur secara langsung kadar LDL-kolesterol dan dapat digunakan untuk memperkirakan kadar small dense LDL dengan menggunakan rasio kolesterol LDL /Apo B (Widiastuti 2003). Metode tersebut dengan menggunakan reaksi enzimatik, dimana pada reaksi awal LDL kolesterol diisolasi dengan protecting agent, kemudian ditambahkan enzim reaktan yang beraksi dengan LDL-kolesterol yang telah terisolasi. Kolesterol dipisahkan dari VLDL, kilomikron dan HDL, lalu dengan bantuan kolesterol esterasi dan kolesterol oksidase membentuk H H dengan aminoantipirin dengan bantuan peroksidase membentuk produk tidak berwarna. Pada reaksi pertama, LDL tetap. Pada reaksi kedua kolesterol terlepas dar LDL. Dengan koleserol esterase dan kolesterol oksidase membentuk H 2 O 2 yang kemudian dengan aminoantipirin dan DSBT dengan bantuan enzim peroksidase akan memberikan hasil berwarna. Warna yang dihasilkan adalah biru. Intensitas warna menunjukkan kadar LDL-kolesterol. Lalu diukur pada panjang gelombang 550nm Pengolahan dan Analisis Data Analisis data menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel Konsumsi pangan dihitung menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan Indonesia 2007/2008 (DKBM 2007/2008). Estimasi konsumsi minyak goreng dihitung menggunakan Daftar Konversi Penyerapan Minyak (DPM) (Hardinsyah & Briawan 1994). Estimasi konsumsi minyak goreng diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan Daftar Konversi Penyerapan Minyak (DPM) dan Daftar Konversi Berat Mentah Matang (DMM). Berat minyak yang diserap makanan diperoleh dari perkalian antara faktor konversi penyerapan minyak (DPM) dengan berat makanan dalam bentuk mentah. Untuk mendapatkan berat makanan dalam bentuk mentah, maka berat makanan masak dikonversi terlebih dahulu menjadi berat mentah dengan menggunakan DMM. DMM memuat angka perbandingan berat bahan sebelum dan setelah diolah. Berat mentah diperoleh dari hasil perkalian antara DMM dengan berat masak. Estimasi asupan fitosterol dihitung berdasarkan konsumsi minyak goreng dan tingkat retensi. Retensi fitosterol dipengaruhi oleh metode penggorengan dan tingkat pemanasan minyak goreng. Penelitian Salta et al 2008, untuk penggorengan pertama dengan menggunakan metode pan-frying didapatkan bahwa retensi fitosterol sebesar 80%, sedangkan dengan menggunakan metode deep-frying didapatkan retensi fitosterol sebesar 91%. Penelitian Winkler et al. (2008), dengan metode deep frying didapatkan retensi fitosterol berkisar antara 87 93%. Pada penelitian ini hampir seluruh minyak goreng digunakan untuk menggoreng menggunakan metode deep frying dan dipakai untuk 1 kali penggorengan. Oleh karena itu, pada penelitian ini nilai retensi fitosterol yang dipakai untuk perhitungan adalah sebesar 90%. Estimasi asupan fitosterol dilakukan dengan menghitung konsumsi minyak goreng dikalikan
METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba
13 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Pebruari 2008 sampai dengan Mei 2008 di Laboratorium Hewan SEAFAST IPB dan Laboratorium Anatomi Fisiologi dan Farmakologi
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total
86 Lampiran Prosedur penentuan lipid serum ) Prosedur analisis kolesterol total Kolesterol total ditentukan dengan metode enzim cholesterol oxidasepaminophenozone (CHODPAP). Prinsip uji Kolesterol dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH INTERVENSI PENAMBAHAN FITOSTEROL PADA MINYAK GORENG SAWIT TERHADAP PROFIL LIPID SUBJEK DENGAN SINDROMA METABOLIK NAUFAL MUHARAM NURDIN
i PENGARUH INTERVENSI PENAMBAHAN FITOSTEROL PADA MINYAK GORENG SAWIT TERHADAP PROFIL LIPID SUBJEK DENGAN SINDROMA METABOLIK NAUFAL MUHARAM NURDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index (BMI), pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul pinggang, skinfold measurement, waist stature rasio,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini selesai dikerjakan dalam waktu 7 bulan (Mei-Desember 2011). Lokasi penelitian dilakukan di 3 desa di wilayah Kecamatan Dramaga
Lebih terperinciPENGARUH KONSUMSI MINYAK KELAPA SAWIT DAN MINYAK JELANTAH TERHADAP PROFIL LIPID DARAH TIKUS Sprague Dawley NATASHA FREDLINA GINTING
PENGARUH KONSUMSI MINYAK KELAPA SAWIT DAN MINYAK JELANTAH TERHADAP PROFIL LIPID DARAH TIKUS Sprague Dawley NATASHA FREDLINA GINTING DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PEROAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL Hari/ Tanggal Percobaan : Selasa/ 22 Maret 2011 Golongan/ Kelas : II/ FKK 2009 Dosen Jaga : Muthi Ikawati, M.Sc., Apt.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sindroma Metabolik Patofisiologi Sindroma Metabolik
3 TINJAUAN PUSTAKA Sindroma Metabolik Indonesia sebagai negara berkembang dan dengan tingkat kemajuan ekonomi yang cukup tinggi serta semakin luasnya penggunaan teknologi merubah pola hidup masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, karena terdapat manipulasi pada objek penelitian dan terdapat kelompok kontrol (Nazir, 2003).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hal ini karena pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian dan Biokimia. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Farmakologi, Gizi Klinik 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional) dimana peneliti melakukan pengukuran variabel pada saat tertentu. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom Metabolik adalah sekumpulan gangguan metabolik dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut: obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif, yakni mempelajari perbandingan variabel-variabel dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan
METODE Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan mencakup pengembangan minuman emulsi minyak bekatul tanpa cokelat dan analisis
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA
GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA Ratih Hardisari 1, Binti Koiriyah 2* 1,2 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain studi Penelitian ini merupakan penelitian yang memanfaatkan penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode
BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas, neraca analitik, pembakar Bunsen, rangkaian alat distilasi uap, kolom kromatografi, pipa kapiler, GC-MS, alat bedah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik subyek penelitian Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga menderita sindroma metabolik. Seluruh subyek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium menggunakan post-test control design group only. Pada penelitian ini terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) sudah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di negara maju. Di Amerika Serikat (USA) dan negara-negara Eropa, 33,3% -50% kematian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Desain penelitian yang dipilih adalah quasi eksperimental, sebab terdapat variabel yang masih
Lebih terperinciPada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita
12 Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita hiperkolesterolemia yang menderita penyakit jantung koroner, tetapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lemak Lemak adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, lemaktidak larut dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental yaitu penelitian yang didalamnya terdapat perlakuan untuk memanipulasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi industri. Salah satu karakteristik dari
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Lebih terperinciCara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.
Lampiran 1 Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan Trigliserida Sebelum dilakukan pemeriksaan, alat dan reagen dilakukan pengendalian mutu dengan menggunakan serum kontrol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Unit Rehabilitasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH Oleh: Martina Hutahaean Ningrum Wahyuni Sukaisi Kamis, 15 Desember 2011 Dasar Teori TRIGLISERIDA Gliserida
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi muncul masalah gizi lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian dari sindroma metabolik. Kondisi ini dapat menjadi faktor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lemak adalah substansi yang tidak larut dalam air dan secara kimia mengandung satu atau lebih asam lemak. Tubuh manusia menggunakan lemak sebagai sumber energi, pelarut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berpasangan, dengan desain Quasi Ekspreimental, sebab terdapat variabel
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif numerik berpasangan, dengan desain Quasi Ekspreimental, sebab terdapat variabel yang masih bisa dipengaruhi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian nefrologi. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang Lingkup Tempat Semarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai laporan kesehatan mengindikasikan bahwa prevalensi penyakit tidak menular lebih banyak dari pada penyakit menular. Dinyatakan oleh World
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan post-test control design group. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016
LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciA. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)
A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP) DASAR TEORI Penggolongan lipida, dibagi golongan besar : 1. Lipid sederhana : lemak/ gliserida,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian analitik Jenis Penelitian yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang artinya masalah gizi kurang belum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu metode atau prosedur untuk mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian ini merupakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar dengan metode eksperimental. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah mengenai pengaruh pemberian serat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karena lemak tidak larut dalam air, maka cara pengangkutannya didalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Apolipoprotein atau apoprotein dikenal sebagai gugus protein pada lipoprotein. 1 Fungsi apolipoprotein ini adalah mentransport lemak ke dalam darah. Karena lemak tidak
Lebih terperinciBAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang
BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) wilayah Pati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi diet tinggi lemak dan fruktosa di masyarakat saat ini mulai meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya konsumsi junk food dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi dan Gizi Medik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya harus dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat
Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak 81% Pakan Standar pellet 551 10% Lemak Kambing 1% Kuning Telur Dicampur rata sampai setengah padat Dibentuk berupa silinder dengan ukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam penelitian ini diadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus kini telah menjadi ancaman dalam kesehatan dunia. Jumlah penderita diabetes melitus tidak semakin menurun setiap tahunnya, namun justru mengalami
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B dan analisis plasma di Laboratorium Nutrisi Ternak Kerja dan Olahraga Unit
Lebih terperinciPENGARUH INTERVENSI PENAMBAHAN FITOSTEROL PADA MINYAK GORENG SAWIT TERHADAP PROFIL LIPID SUBJEK DENGAN SINDROMA METABOLIK
ISSN 1978-1059 Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2014, 9(2): 81 88 PENGARUH INTERVENSI PENAMBAHAN FITOSTEROL PADA MINYAK GORENG SAWIT TERHADAP PROFIL LIPID SUBJEK DENGAN SINDROMA METABOLIK (The Effect of Phytosterol-enriched
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di laboratoruium Klinik Katub Demak. Penelitian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah menetapkan bahwa tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri atas analisis deskriptif dan analisis data secara statistik, yaitu karakteristik dasar dan hasil analisis antar variabel
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Biokimia. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kematian di Asia Tenggara paling banyak disebabkan oleh penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian di Asia Tenggara paling banyak disebabkan oleh penyakit tidak menular salah satunya adalah Diabetes Mellitus (DM). DM dikenali sekitar 1500 tahun sebelum Masehi
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol, kelompok kasus adalah preeklamsi dan kelompok kontrol adalah kehamilan normal, yang secara
Lebih terperinciPERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)
PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP) I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah.
Lebih terperinci5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...
10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO.. v HALAMAN PERSEMBAHAN...... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam jenis penelitan eksperimental karena memberikan perlakuan kepada populasi dan sampel. Menurut Nazir (2003
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi Klinik, dan Ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan
Lebih terperincisebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek
BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 di instalasi rawat jalan Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengambilan subyek penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain penelitian Cross Sectional (belah lintang) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan pretest post-test dengan kelompok kontrol (pre-test post-test with control group).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengambilan data dilakukan hanya pada saat akhir penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat: SMA Negeri 9 Semarang Waktu: April - Mei 2016 3.3 Jenis dan Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Makanan mengandung banyak lemak dan kolesterol tinggi yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan penumpukan zat-zat tersebut dalam tubuh. Hal ini
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi potong-lintang (cross sectional study) sebagai studi deskriptif untuk mengetahui hubungan perilaku dengan prevalensi dislipidemia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
56 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian Pengembangan Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Faktor risiko dan etiologi: - Faktor lingkungan - Faktor neurogenik - Faktor hormonal - Faktor genetik Overweight dan obesitas Body Mass Index
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciBab 2 Metode Penelitian
16 Bab 2 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan uji, subyek uji dan desain penelitian. 2.1 Sediaan uji Sedian uji yang digunakan adalah kapsul 560 mg yang mengandung 200 mg ekstrak
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Studi kasus kontrol pada 66 orang pasien terdiri atas 33 orang sampel
52 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Sampel Penelitian Studi kasus kontrol pada 66 orang pasien terdiri atas 33 orang sampel hamil dengan preeklamsi, dipakai sebagai kelompok kasus dan 33 sampel hamil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciMEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL MEDAN, 15 DESEMBER 2011 DITA HASNI MUSTHARI LILY 1.1.Tujuan: latihan membuat hipotesis
Lebih terperinciHASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur
HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur Praktikan : 1. Yeni Vera 2. Leo Pardon Sipayung 3. Taya Elsa Savista Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dislipidemia adalah suatu kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total (hiperkolesterolemia), peningkatan kadar trigliserida
Lebih terperinci