ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1 SALATIGA) Artikel Ilmiah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1 SALATIGA) Artikel Ilmiah"

Transkripsi

1 ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1 SALATIGA) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Andreas Bayu Widiantoro NIM: Program Studi Pendidikan Teknik Informasi dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Ssatya Wacana Salatiga 2016

2 I

3 II

4 III

5 IV

6 ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1 SALATIGA) 1) Andreas Bayu Widiantoro 2) Dr. Dharmaputra Taludangga Palekahelu, M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 1) @student.uksw.edu, 2) dpalekahelu2@gmail.com Abstract This study attempts to analysis how teachers integrating the technology into learning in The Christian High School Salatiga 1 and to know the level teacher capacity in terms of integrating knowledge content, pedagogy and technology for learning activities. This research using analysis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), the result showed for every TPACK framework, component Pedagogical Content Knowledge (PCK) and component Content Knowledge (CK) got the average highest with the score 4.65 and 4,61 with the criteria of good, while for the component Technological Knowledge (TK) and TPACK got the average lowest with the score 4,24 and 4.25 with the criteria good. Then can in concluded, the research results show the average overall ability of teachers in the seven framework of TPACK have a score 4,41 with the criteria good. Keywords: TPACK, Integrating technology of learning, Analysis of educational technology Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis guru dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran di SMA Kristen 1 Salatiga dan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam hal mengintegrasikan pengetahuan konten, pedagogi, serta teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis Technology Pedagogical Content Knowledge (TPACK), hasil penelitian menunjukkan untuk setiap kerangka TPACK, komponen Pedagogical Content Knowledge (PCK) dan komponen Content Knowledge (CK) mendapat rata-rata tertinggi dengan skor 4,65 dan 4,61 dengan kriteria baik, sedangkan untuk komponen Teknologi Knowledge (TK) dan TPACK mendapat rata-rata terendah yaitu skor 4,24 dan 4,25 dengan kriteria baik. Maka dapat di simpulkan, hasil penelitian menunjukkan rata-rata keseluruhan kemampuan guru dalam ke tujuh kerangka TPACK memiliki skor 4,41 dengan kriteria baik. Keywords: TPACK, Pengintegrasian Teknologi Pembelajaran, Analisis Teknologi Pendidikan 1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Pendidikan TI dan Komputer, Universitas Satya Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 1

7 1. Pendahuluan Menurut kamus besar Indonesia, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan, selain itu teknologi juga merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia [1]. Manuel Castells, menyatakan bahwa teknologi merupakan alat yang dapat digunakan berulang-ulang apabila memiliki fungsi dan juga tujuan yang sama [2]. Seiring tingginya kebutuhan manusia, orang-orang menjadi lebih giat lagi mengembangkan potensi-potensi akalnya dan menyalurkan potensi-potensi tersebut lewat penciptaan teknologi agar kesulitan-kesulitan dan tantangan yang menghadang kehidupan manusia dapat diatasi. Fenomena seperti itu terjadi secara menonjol berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Perkembangan teknologi informasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam bidang pendidikan menurut Wasitohadi [3]. Di awal tahun 2006, perkembangan teknologi pendidikan berkembang ke arah pemecahan masalah belajar. Paradigma ini diorientasikan untuk menjabarkan teknologi pendidikan agar dapat mengatasi masalah belajar secara lebih terarah dan terkendali (Reiser (4), Miarso (5)). Menyimak perkembangannya, teknologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses sistematik dalam membantu memecahkan masalah masalah pembelajaran (Miarso) [5]. Sebagian besar guru baru menyadari akan pentingnya ICT untuk pendidikan/ pembelajaran, namun belum berupaya untuk menerapkannya (Wasitohadi). Oleh karena itu pengintegrasian teknologi pada pembelajaran oleh guru itu penting [3]. Pada pengintegrasian teknologi pendidikan tersebut agar berlangsung secara maksimal, perlu tiga dasar pengetahuan yang harus guru miliki yaitu pengetahuan konten, pengetahuan pedagogik, dan pengetahuan teknologi (Mishra and Koehler) [6]. Dalam hal ini diperlukan analisis terkait yaitu analisis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), dimana analisis TPACK merupakan kerangka perpaduan tiga dasar pegetahuan yaitu konten, pedagogik, dan teknologi yang dibutuhkan guru untuk mengintegrasikan teknologi ke pengajaran materi tertentu [6]. Dari kerangka perpaduan tiga dasar pengetahuan, TPACK dibagi ke tujuh kerangka tabel, yang terdiri dari, 1) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan. 2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. 3) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll. 4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana materi dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi. 5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subyek yang membuatnya dipahami oleh orang lain. 6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan 2

8 tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik. 7) Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi [6]. Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah berfokus pada apakah penggunaan kerangka kerja TPACK dapat mengukur pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran dan mengetahui kondisi pendukung maupun penghambat dalam pembelajaran berbasis ICT yang dilakukan guru di SMA Kristen 1 Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana guru mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran di SMA Kristen 1 Salatiga dan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam hal mengintegrasikan pengetahuan materi, pedagogik, serta teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dapat mengetahui pentingnya pembelajaran menggunakan ICT, begitu juga guru dan peneliti dapat mengetahui bagaimana memberikan sebuah metode pembelajaran berbasis ICT bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, sehingga ikut mendorong peneliti lain untuk mengembangkan penelitian kerangka kerja TPACK. 2. Kajian Pustaka Penelitian pertama diambil dari penelitian Evi Suryawati dengan judul Analisis Keterampilan Technological Content Knowledge (TPACK) Guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru [7]. Penelitian kedua diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Titin dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK pada Materi Sifat Koligatif Larutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa [8]. Penelitian ketiga diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Dwi Kurnia Hayati dengan judul Pengembangan Kerangka Kerja TPACK pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dalam Mencapai HOTS Siswa [9]. Dari penelitian terdahulu didapatkan sampel dan populasi yang digunakan berfokus pada satu bidang guru dalam satu sekolah dan untuk siswa difokuskan pada satu bidang pelajaran disekolah. Pada hasil pembahasan penelitian pertama, terdapat tujuh hasil pembahasan berdasarkan tujuh kerangka TPACK, pertama hasil pembahasan dari Technological Knowledge (TK) didapatkan rerata skor TK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria cukup, pada penelitian ini kemampuan guru dalam bidang teknologi masih perlu dikembangkan, rerata tertinggi terdapat pada item pernyataan menyimpan data-data pada media digital yaitu dengan kriteria sangat baik. Kedua hasil pembahasan dari Pedagogical Knowledge (PK) didapatkan rerata skor PK guru biologi SMA Negri kota Pekanbaru berada pada 3

9 kriteria baik, guru-guru tersebut telah memiliki pengetahuan pedagogik yang baik dan telah mampu menerapkan dalam pembelajaran biologi yang dilaksanakan. Ketiga hasil pembahasan dari Content Knowledge (CK) didapatkan rerata skor CK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik. Keempat Technological Pedagogical Knowledge (TPK) didapatkan rerata skor TPK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik, rerata terendah terdapat pada item pernyataan menggunakan fasilitas Handphone untuk berkomunikasi dengan siswa. Kelima Technological Content Knowledge (TCK), didapatkan rerata skor TCK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik, namun rerata terendah terdapat pada item pernyataan mengetahui aplikasi-aplikasi komputer yang berkaitan dengan biologi. Keenam Pedagogical Content Knowledge (PCK) didapatkan rerata skor PCK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria sangat baik, terutama pada mempersiapkan RPP sendiri dan dalam memilih pendekatan serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi biologi. Ketuju Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) didapatkan rerata skor TPCK guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru berada pada kriteria baik, terlihat pada item pernyataan memilih strategi pembelajaran dan teknologi yang sesuai dengan materi biologi yang akan disampaikan pada kegiatan pembelajaran dikelas. Sehingga pada kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa kemampuan guru Biologi SMA Negri Kota Pekanbaru, dalam mengaplikasikan TPACK berada pada kriteria baik, dengan demikian guru biologi SMA Negri Kota Pekanbaru telah mampu menyelenggarakan pembelajaran biologi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi [7]. Pada hasil pembahasan penelitian kedua, didapatkan pengembangan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam bentuk flip page book, kemudian menerapkannya serta menganalisis keterkaitan antara komponen penyusun TPACK. Pada penelitian ini didapatkan aktivitas pada pertemuan I 92%, pertemuan II dan III 93,4%, pertemuan IV dan V 86,7%, pertemuan VI 86,1%, pertemuan VII 91,4%. Ketujuh pertemuan tersebut termasuk pada katagori sangat optimal. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran dan produk yang dikembangkan. Rata-rata presentase keterampilan berpikir kritis siswa secara keseluruhan adalah 66,3% yang termasuk ke dalam katagori baik [8]. Pada hasil pembahasan penelitian ketiga, didapatkan proses pembelajaran kimia yang non konvesioanal yang artinya pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru sehingga siswa cenderung aktif dan berminat dalam belajar. Melalui penerapan TPACK, materi yang abstrak dapat menjadi konkrit dengan penggunaan simulasi, serta pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa, sehingga siswa memliki Hinger Order Thingking Skills (HOST). Pada hasil penelitian ini menunjukan aktivitas pembelajaran pada pertemuan I 96,25%, 4

10 pertemuan II 92,98%, pertemuan III 95,29%, dan pertemuan IV 91,18%, keempatnya termasuk pada kategori sangat optimal. Nilai ulangan siswa ratarata 64,6 yang termasuk pada kategori cukup [9]. Berdasarkan 3 refresnsi penelitian terdaulu, pada penelitian ini tentang Analisis Guru dalam Mengintegrasikan Teknologi ke Pembelajaran Melalui Pendekatan TPACK di SMA Kristen 1 Salatiga, peneliti akan menggunakan analasis TPACK untuk mengetahui apakah kerangka kerja TPACK dapat mengukur pengeintegrasian teknologi dalam pembelajaran dan mengetahui kondisi pendukung maupun penghambat dalam pembelajaran berbasis ICT yang dilakukan guru di SMA Kristen 1 Salatiga. Sehingga perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah dilihat dari latar belakang masalah yang diambil serta jenis sampel yang diambil dan penelitian ini terfokus hanya pada satu sekolah dengan beberapa bidang studi para guru yaitu bidang Sains, Sosial, Bahasa, TIK, Agama, BK, dan Kesenian. 5

11 Secara umum tujuh komponen anlisis TPACK yang teridiri dari TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK, dan TPACK seperti gambar di bawah ini [10]: 1) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan. 2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. 3) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll. 4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi. 6

12 5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subyek yang membuatnya dipahami oleh orang lain. 6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi asynchronous forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan. 7) Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi [6]. 3. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, karena dalam penelitian, peneliti akan melakukan penelitian secara kualitatif dan dalam perhitungannya secara kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga dengan sampel masing-masing 2 guru untuk setiap bidang studi, yang terdiri dari guru Sains, Sosial, Bahasa, Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kesenian, Bimbingan Konseling (BK), dan Agama. Instrument yang digunakan pada penelitian menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja TPACK dengan menganalisis tujuh komponen dari TPACK, dan dalam perhitungannya akan menggunakan program Microsoft Excel. Berikut penjelasan setiap komponen TPACK pada kuesioner: 1. TK (Technology Knowledge) Pada isi kuesioner TK mencakup tentang pengetahuan apakah guru mengetahui mengatasi masalah teknis pada komputer, apakah guru mudah untuk menggunakan teknologi, apakah guru mengikuti perkembangan teknologi terbaru, apakah guru memiliki pemahaman mengenai komponen dasar komputer, apakah guru mahir menggunakan program pengolah kata, angka dan program presentasi, apakah guru mahir menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera, apakah guru menyimpan data-data pada media digital, dan apakah guru menggunakan internet sebagai media komunikasi. 2. CK (Content Knowledge) Pada isi kuesioner CK mencakup tentang apakah guru memahami konsep, hukum, dan teori yang diajarkan, apakah guru mengetahui sejarah perkembangan materi yang diajarkan [11], apakah guru merancang dan melaksanakan pembelajaran, apakah materi menggunakan sumber terbaru seperti buku dan 7

13 jurnal, apakah guru mengikuti seminar atau kegiatan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diampu. 3. PK (Pedagogical Knowledge) Pada isi kuesioner PK mencakup tentang apakah guru menerapkan pembelajaran yang bervariasi, apakah guru mampu mengelola dan menguasai kelas dengan baik, apakah guru menggunakan metode dan teknik penilaian yang bervariasi, apakah guru melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran [7]. 4. PCK (Pedagogical Content Knowledge) Pada isi kuesioner PCK mencakup tentang apakah guru memilih pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang ada, apakah guru mempersiapkan RPP sendiri, apakah guru mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. 5. TCK (Technological Content Knowledge) Pada isi kuesioner TCK mencakup tentang apakah guru menggunakan teknologi untuk membantu memahami konsep, hukum, dan teori materi pembelajaran, apakah guru mengetahui aplikasi-aplikasi komputer yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, apakah guru memiliki pengetahuan dalam mengembangkan aktivitas dan tugas siswa yang melibatkan penggunaan teknologi. 6. TPK (Technological Pedagogical Knowledge) Pada isi kuesioner TPK mencakup tentang apakah guru menggunakan aplikasi komputer seperti Microsoft word, power point dalam pembelajaran atau praktek mengajar [11], apakah guru memilih teknologi yang sesuai dengan pendekatan dan strategi pembelajaran pada praktek pembelajaran yang guru laksanakan, apakah guru menggunakan fasilitas internet seperti media sosial, blog untuk media pembelajaran. 7. TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) Pada isi kuesioner TPACK mencakup tentang apakah guru memilih strategi pembelajaran dan teknologi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada kegiatan praktek pembelajaran, apakah guru memadukan pengetahuan teknologi yang dimiliki untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, apakah guru membantu guru lain untuk memahami cara pengintegrasian pengetahuan yang diajarkan, pengetahuan pedagogik, dan pengetahuan 8

14 teknologi, apakah guru menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda dan menggunakan aplikasi komputer yang bervariasi dalam pelaksanaan praktek pembelajaran. Sumber: (Tian dkk) [11] dan (Suryawati dkk) [7] Dalam mengukur kerangka kerja TPACK ini, peneliti menggunakan 5 skala likert yang digunakan pada lima tingkatan jawaban, dengan susunan sebagai berikut [12]: 1. Jawaban sangat tidak setuju (STS) 2. Jawaban tidak setuju (TS) 3. Jawaban netral (N) 4. Jawaban setuju (S) 5. Jawaban sangat setuju (SS) Tabel 1 (Tabel Pengskoran Tingkat Jawaban) [12] Tingakatan Jawaban Skor Jawaban sangat tidak setuju (STS) 1 Jawaban tidak setuju (TS) 2 Jawaban netral (N) antara setuju & tidak 3 Jawaban setuju (S) 4 Jawaban sangat setuju (SS) 5 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada setiap hasil penelitian akan di tampilkan dalam bentuk tabel dan pembahasan setiap tabel. Pada Penilian untuk setiap rata-rata skor tingkat jawaban yang telah di isi guru dalam kuesioner, peneliti mengelompokkannya sebagai berikut: (Tabel 2) Angka rata-rata pengisian Keterangan kuesioner 1,0 1,99 Sangat Rendah 2,0 2,99 Rendah 3,0 3,99 Cukup 4,0 4,99 Baik 5,0 5,99 Sangat Baik 9

15 1. Sains Tabel 3 Row Average Average Average Average Average Average Average of Labels of TK of CK of PK of PCK of TCK of TPK TPACK Sains MTK Sains FISIKA Grand Total Pada tabel 3 di atas, kedua guru Sains di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Sains pertama memiliki rata-rata yang lebih rendah yaitu pada komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK dan memilki rata-rata yang tinggi pada komponen TPACK. Sedangkan untuk guru Sains kedua memilki rata-rata yang lebih tinggi pada komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK dan untuk rata-rata yang lebih kecil terdapat pada komponen TPACK. Pada guru Sains pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti media sosial, blog dan sebagainya sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan animasi dan film yang sudah di unduh terlebih dahulu terkait dengan pengetahuan Sains. Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Sains di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat 10

16 dikatakan, guru Sains sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4, Sosial Tabel 4 Row Average Average Average Average Average Average Average of Labels of TK of CK of PK of PCK of TCK of TPK TPACK Sosial Ekonomi Sosial Sosiologi Grand Total Pada tabel 4 di atas, kedua guru Sosial di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Sosial pertama memiliki rata-rata yang lebih rendah yaitu pada komponen TK, PK dan memilki rata-rata yang sama pada komponen CK, PCK, TCK, TPK, dan TPACK. Sedangkan untuk guru Sosial kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen CK dan memiliki rata-rata yang sama pada komponen TK, PK, PCK, TCK, TPK, dan TPACK. Pada guru Sosial pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan content dan pedagogik rata-rata baik. Kondisi diatas didukung dikarenakan guru yang sesungguhnya hobi dalam teknologi, bahkan guru sosial kedua memliki web sendiri yang pernah mendapat juara saat diikut sertakan dalam lomba dan pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan berupa pemanfaatan aplikasi SPSS terkait dengan pengetahuan Sosial. Sedangkan kondisi penghambat guru dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa kurangnya koneksi internet yang memadai disetiap kelas. Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Sosial di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat 11

17 dikatakan, guru Sosial sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4, Bahasa Tabel 5 Row Average Average Average Average Average Average Average of Labels of TK of CK of PK of PCK of TCK of TPK TPACK Bahasa Bhs Inggris Bahasa Bhs Inggris Grand Total Pada tabel 5 di atas, kedua guru Bahasa di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Bahasa pertama memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK dan memilki rata-rata yang sama pada komponen TPACK. Sedangkan untuk guru Bahasa kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen TK, CK, PK, PCK, TCK dan memiliki rata-rata yang sama pada komponen TPK dan TPACK. Pada guru Bahasa pertama pengetahuan akan teknologi baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah angka dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector dan digital kamera juga dalam katagori baik, hanya saja dalam menggunakan program pengolah kata masih dalam katagori kurang. Berbeda dengan guru Bahasa kedua pemahaman akan teknologi sudah baik hanya saja masih kurang dalam menggunakan program pengolah angka. Sedangkan untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik. Kondisi diatas didukung juga dalam penggunaan web edukasi berupa pamanfaatan Edmodo dan pemanfaatan film yang digunakan guru dalam pembelajaran, sedangkan kondisi penghambat guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran berupa kurangnya koneksi internet yang memadai disetiap kelas, 12

18 terbatasnya pengetahuan teknologi yang dimiliki seperti kurang menguasai dalam menggunakan program pengolah kata dan angka. Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Bahasa di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat dikatakan, guru Bahasa sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4, TIK Tabel 6 Row Average Average Average Average Average Average Average of Labels of TK of CK of PK of PCK of TCK of TPK TPACK TIK TIK TIK TIK Grand Total Pada tabel 6 di atas, kedua guru TIK di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian di setiap komponen TPACK, pada guru TIK pertama memiliki rata-rata yang lebih rendah pada setiap komponen-komponen TPACK, yaitu pada komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK dan TPACK. Sedangkan untuk guru TIK kedua memilki rata-rata yang lebih tinggi pada setiap komponen-komponen TPACK yaitu komponen TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK serta TPACK. Pada guru TIK pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik. Sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan animasi dan aplikasi NetSupport School terkait dengan pengetahuan TIK. Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru TIK di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat 13

19 dikatakan, guru TIK sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,5. 5. Agama Tabel 7 Row Average Average Average Average Average Average Average of Labels of TK of CK of PK of PCK of TCK of TPK TPACK Agama Agama Agama Agama Grand Total Pada tabel 7 di atas, kedua guru Agama di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Agama pertama memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, TPK dan memilki rata-rata yang sama pada komponen TPACK. Sedangkan untuk guru Agama kedua memilki rata-rata yang lebih tinggi pada komponen CK, PK, PCK, TCK dan memiliki rata-rata yang sama pada komponentpack. Pada guru Agama pertama dan kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam katagori baik. Sedangkan untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti social media, blog dan sebagainya sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan film dan alkitab dekstop yang sudah di unduh terlebih dahulu terkait dengan pengetahuan Agama. 14

20 Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Agama di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat dikatakan, guru Agama sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4, Bimbingan Konseling Tabel 8 Row Labels Average of TK Average of CK Average of PK Average of PCK Average of TCK Average of TPK Average of TPACK BK BK BK BK Grand Total Pada tabel 8 di atas, kedua guru BK di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru BK pertama memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, TPACK dan memilki ratarata yang lebih rendah pada komponen CK, PK, PCK, dan TPK. Sedangkan untuk guru BK kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen TPACK dan memiliki rata-rata yang sama pada komponen TCK. Pada guru BK pertama pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam katagori baik. Namun pada guru BK kedua pengetahuan akan teknologi sudah baik hanya saja masih kurang dalam menggunakan program pengolah angka. Kemudian untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti social media, blog dan sebagainya sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi 15

21 pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan film yang sudah di unduh terlebih dahulu terkait dengan pengetahuan BK. Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru BK di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat dikatakan, guru BK sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,2. 7. Kesenian Tabel 9 Row Labels Average of TK Average of CK Average of PK Average of PCK Average of TCK Average of TPK Average of TPACK Kesenian Kesenian Kesnian Kesenian Grand Total Pada tabel 9 di atas, kedua guru Kesenian di atas memiliki angka yang berbeda untuk penilaian disetiap komponen TPACK, pada guru Kesenian pertama memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu pada komponen TK, PK, TPK dan memilki rata-rata yang sama pada komponen TCK dan TPACK. Sedangkan untuk guru Kesenian kedua memilki rata-rata yang lebih rendah pada komponen TK, PK, PCK, TPK dan memiliki rata-rata yang lebih tinggi pada komponen CK dan PCK. Pada guru Kesenian pertama pengetahuan akan teknologi sudah baik yaitu mengerti bagaimana menggunakan program pengolah kata, angka, dan program presentasi, dalam menggunakan printer, scanner, projector, dan digital kamera juga dalam katagori baik tapi dalam menyimpan data-data dalam media digital masih kurang. Namun pada guru Kesenian kedua pengetahuan akan teknologi dalam katagori cukup karena pengetahuan teknologi yang dimiliki dalam katagori kurang kondisi ini dikarenakan faktor usia guru yang sudah tua dan kurang 16

22 mengikuti perkembangan teknologi. hanya saja dalam menyimpan data-data pada media digital dalam katagori sangat baik. Kemudian untuk pengetahuan materi dan pedagogik rata-rata baik, hanya saja dalam pemanfaatan fasiltas internet seperti social media, blog dan sebagainya sebagai pembelajaran masih kurang. Kondisi penghambat ini dikarenakan materi yang diajarkan sudah banyak terdapat dibuku cetak, sedangkan adanya pemanfaatan teknologi tambahan yang biasanya digunakan sebagai kondisi pendukung mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berupa pemanfaatan aplikasi offline desktop berkaitan dengan seni musik dan rupa. Dari penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa kedua guru Kesenian di atas memiliki kemampuan yang hampir sama pada komponen-komponen TPACK, keduanya memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda pada penggunaan teknologi dalam perumusan kerangka komponen TPACK. Sehingga dapat dikatakan, guru Kesenian sudah baik dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran disekolah dengan rata-rata skor 4,2. Diskusi keseluruhan hasil menggunakan analisis kuesioner TPACK. Berikut Tabel hasil nilai rata-rata pengisian kuesioner para guru seluruh bidang (Tabel 10): Row Average Average Average Average Average Average Average of Labels of TK of CK of PK of PCK of TCK of TPK TPACK Agama Agama Bahasa Bahasa BK BK Kesenian Kesenian Sains Sains Sosial Sosial TIK TIK Grand Total

23 Dilihat dari tabel 11 diatas didapatkan untuk tingkatan rata-rata tertinggi sampai terendah pada setiap komponen TPACK didapat sebagai berikut: 1. Komponen TK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 4,8 terdapat pada id guru Sosial dan TIK, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi kedua dengan Skor 4,25 terdapat pada id Agama, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,20 terdapat pada id BK, kemudian skor 4,1 terdapat pada id Sains, skor 4,0 terdapat pada id Bahasa, skor 3,55 terdapat pada id Kesenian. 2. Komponen CK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 4,9 terdapat pada id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi kedua dengan skor 4,7 terdapat pada id Bahasa dan Agama, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,6 terdapat pada id Sains, kemudian skor 4,5 terdapat pada id BK dan Kesenian, skor 4,4 terdapat pada id TIK. 3. Komponen PK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 4,85 terdapat pada id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi kedua dengan skor 4,5 terdapat pada id BK, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,45 terdapat pada id TIK, kemudian skor 4,35 terdapat pada id Bahasa dan Agama, skor 4,1 terdapat pada id Sains, dan skor 3,7 terdapat pada id Kesenian. 4. Komponen PCK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi kedua dengan skor 4,85 terdapat pada id Agama dan Kesenian, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,5 terdapat pada id Bahasa, TIK, dan BK, skor 4,35 terdapat pada id Sains. 5. Komponen TCK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada id guru Sosial dan Kesenian, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Ratarata tertinggi kedua dengan skor 4,55 terdapat pada id Agama, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,5 terdapat pada id Bahasa dan TIK, skor 4,05 terdapat pada id Sains, dan skor 4 terdapat pada id BK. 6. Komponen TPK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada id guru Sosial dan Bahasa, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi kedua dengan skor 4,5 terdapat pada id TIK, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,2 terdapat pada id Sains, kemudian skor 4,05 terdapat pada id Agama, skor 3,85 terdapat pada id BK dan Kesenian. 7. Komponen TPACK, rata-rata tertinggi pertama dengan skor 5 terdapat pada id guru Sosial, kemudian diikuti rata-rata dibawahnya. Rata-rata tertinggi kedua dengan skor 4,5 terdapat pada id Bahasa, rata-rata tertinggi ketiga dengan skor 4,35 terdapat pada id TIK, kemudian skor 4,1 terdapat pada id Sains, skor 4,0 terdapat pada id Agama dan Kesenian, dan skor 3,85 terdapat pada id BK. 18

24 5. Kesimpulan Hasil penelitian pada setiap penggunaan kerangka kerja TPACK menunjukkan bahwa kerangka kerja TPACK dapat mengukur dan mengetahui kondisi pendukung maupun penghambat sejauh mana guru di SMA Kristen 1 Salatiga dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran, dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner oleh para guru dan wawancara yang di lakukan, serta diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan rata rata keseluruhan kemampuan guru di SMA Kristen 1 Salatiga dalam mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran berdasarkan kerangka kerja TPACK mendapat kriteria baik. 19

25 6. Daftar Pustaka [1] Setiawan, E. (2015, Desember 9). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Retrieved from kbbi.web.id: [2] DosenIT. (2015, Desember 9). 16 Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli. Retrieved from dosenit.com: [3] Wasitohadi. (2013). Penggunaan Teknologi Dalam Pendidikan : Tantangan Guru Pada Abad 21. Politik Pendidikan Nasional dalam Tantangan, [4] Reiser, R. A. (2007). Trends And Issues in Instructional Design and Technology, Second Edition. Florida: Pearson Education, Inc. [5] Miarso, Y. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: PUSTEKKOM DIKNAS. [6] Mishra, & Koehler. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge. A Framework for Teacher Knowledge, [7] Suryawati, E., Firdaus, & Hernandez, Y. (2014). Analisis Keterampilan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru SMA Negri Kota Pekanbaru. Biogenesis,

26 [8] Titin, Sutrisno, & Asrial. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK Pada Materi Sifat Koligatif Larutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Edu-Sains, [9] Dwi, k., Sutristo, & Lukman, A. (2014). Pengembangan Kerangka Kerja TPACK pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dalam Mencapai HOTS Siswa. Edu-Sains, [10] Matthew, J. K. (2015, Desember 9). TPACK. Retrieved from tpack.org: [11] Tian, Evi, & Hussien. (2012). Technological Pedagogical Profile Content Knowledge (TPCK) Prospective Students FKIP Biology Teacher University Of Riau. Bio-Edu, [12] Denise, A. S., Evrim, & Ann. (2009). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Journal of Research on Technology in Education,

ANALISIS KETERAMPILAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) GURU BIOLOGI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU

ANALISIS KETERAMPILAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) GURU BIOLOGI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU ANALISIS KETERAMPILAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) GURU BIOLOGI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU Evi Suryawati, Firdaus L.N. dan Yosua Hernandez Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Lebih terperinci

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL PROFILE CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) PROSPECTIVE STUDENTS FKIP BIOLOGY TEACHER UNIVERSITY OF RIAU

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL PROFILE CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) PROSPECTIVE STUDENTS FKIP BIOLOGY TEACHER UNIVERSITY OF RIAU 1 TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL PROFILE CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) PROSPECTIVE STUDENTS FKIP BIOLOGY TEACHER UNIVERSITY OF RIAU Tian*, Evi Suryawati, dan Raja Hussien Arief sagita.tian@yahoo.co.id, evien_riau@yahoo.com

Lebih terperinci

Keywords: Technological Pedagogical and Content Knowledge, Internship students

Keywords: Technological Pedagogical and Content Knowledge, Internship students Kompetensi Technological Pedagogical And Content Knowledge Pada Mahasiswa Program Praktik Lapangan Program Studi Pendidikan Kimia Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 Rizki Wiguna *, Zarlaida Fitri,

Lebih terperinci

Achmad Fitriadi Suryono A

Achmad Fitriadi Suryono A KEMAMPUAN TPACK (TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLADGE) GURU IPA SMP MUHAMMADIYAH KELAS VII DI KOTA REMBANG DITINJAU DARI PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) GURU BIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA DALAM PENYUSUNAN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profisional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,dan mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA DALAM PENYUSUNAN RPP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 BERDASARKAN TECHNOLOGICAL PAEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kualitas guru dapat menentukan bagaimana pembelajaran akan berlangsung dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai (Agustina, 2016). Selain itu Anwar (2014), berpendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru sebagai pendidik adalah tokoh yang paling banyak bergaul dan berinteraksi dengan para murid dibandingkan dengan personel lainnya di sekolah. Guru bertugas merencanakan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) GURU BIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA DALAM PENYUSUNAN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PROFIL KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-JATISRONO

PROFIL KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-JATISRONO PROFIL KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-JATISRONO 1. Miftah Arifah, 2. Hariyatmi 1,2. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PAEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE GURU IPA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA DITINJAU DARI PENYUSUNAN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Praktikum: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS

Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Praktikum: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS SP-010-002 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 536-540 Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Praktikum: Studi Kasus Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Dimana peneliti tidak memberikan perlakuan kepada objek penelitian. Peneliti hanya mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Pedagogy Knowledge (PK)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah diberikan kepada responden, yaitu siswa kelas XI Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru memiliki tugas utama mendidik dan mengajar serta sebagai tenaga pengajar yang profesional, guru harus menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogi, profesional,

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KERANGKA TPACK

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KERANGKA TPACK ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KERANGKA TPACK (Study Kasus SMA Negeri 1 Tengaran) Artikel Ilmiah Diajukan kepada

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2016

Program Studi Pendidikan Fisika UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2016 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Fisika Drs. Ishafit, M.Si. ishafit@pfis.uad.ac.id ; hafit_uad@yahoo.com http://ishafit.pfis.uad.ac.id Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sains Program

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DENGAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Erri Wahyu Puspitarini,1), Sony Sunaryo

Lebih terperinci

NI MATUS SHOLIKAH A

NI MATUS SHOLIKAH A KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PAEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) GURU BIOLOGI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informatika untuk Memenuhi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer. Peneliti :

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informatika untuk Memenuhi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer. Peneliti : PENERAPAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MEMANFAATKAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 KARANGGEDE ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informatika

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi 2)

Mahasiswa Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi 2) Mairisiska dkk. Pengembangan perangkat. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK pada Materi Sifat Koligatif Larutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Development TPACK Based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Terdapat tujuh kategori ranah pengetahuan yang penting dikuasai oleh guru agar

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru

Lebih terperinci

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP KURIKULUM 2013 TAHUN AKADEMIK 2016/2017

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP KURIKULUM 2013 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP KURIKULUM 2013 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 SKRIPSI Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen).

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan peningkatan mutu pendidikan dan pengkajian harus selalu diupayakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun komponen lain yang terlibat dalam proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TPACK UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TPACK UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TPACK UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS Luthfia Ulva Irmita 1 dan Sri Atun 1 1 Pendidikan Kimia, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta,

Lebih terperinci

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains DISKRIPSI PEDAGOGICAL CONTEIN KNOWLEDGE CALON GURU SDPADA PEMBELAJARAN IPA. Kartika Chrysti S. PGSD Kebumen FKIP UNS

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains DISKRIPSI PEDAGOGICAL CONTEIN KNOWLEDGE CALON GURU SDPADA PEMBELAJARAN IPA. Kartika Chrysti S. PGSD Kebumen FKIP UNS SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016 KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

THE DESIGN OF WORKBOOK FOR STRENGTHENING TECHNOLOGICAL KNOWLEDGE NATURAL SCIENCE TEACHER

THE DESIGN OF WORKBOOK FOR STRENGTHENING TECHNOLOGICAL KNOWLEDGE NATURAL SCIENCE TEACHER 1 THE DESIGN OF WORKBOOK FOR STRENGTHENING TECHNOLOGICAL KNOWLEDGE NATURAL SCIENCE TEACHER Dea Dewita*, Evi Suryawati, Arnentis Email : deadewita@gmail.com, evien_riau@yahoo.co.id, arnentistis@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah suatu profesi yang jabatannya memerlukan keahlian khusus dan tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Sebagai tenaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATISRONO DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATISRONO DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017 KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATISRONO DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

Lebih terperinci

E-journal Prodi Edisi 1

E-journal Prodi Edisi 1 E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen utama yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Guru harus selalu mengintegrasikan pengalamannya dengan segala hal yang mereka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi dan teknik analisis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urip Nurdiana, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urip Nurdiana, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan terus berkembang, begitupun dengan keterampilan mengajar. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat sudah seharusnya dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016 KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN JKKP : Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: doi.org/10.21009/jkkp.042.07 E-ISSN : 2597-4521 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN Gufron Amirullah 1,a),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru sebagai suatu profesi yang jabatannya memerlukan keahlian khusus dan tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Sebagai tenaga profesional,

Lebih terperinci

PERCEPTIONS OF STUDENTS ON THE APPLICATION OF SCIENTIFIC APPROACHES TO BIOLOGY LEARNING X SMA CLASS SENIOR HIGH SCHOOL 12 PEKANBARU

PERCEPTIONS OF STUDENTS ON THE APPLICATION OF SCIENTIFIC APPROACHES TO BIOLOGY LEARNING X SMA CLASS SENIOR HIGH SCHOOL 12 PEKANBARU 1 PERCEPTIONS OF STUDENTS ON THE APPLICATION OF SCIENTIFIC APPROACHES TO BIOLOGY LEARNING X SMA CLASS SENIOR HIGH SCHOOL 12 PEKANBARU Syilviera Dwi Kurnia, Dra.Mariani Natalina.L.,M.Pd 2, Arnentis, M.Si

Lebih terperinci

Oleh I Kadek Dwipayana, NIM Jurusan Teknologi Pendidikan ABSTRAK

Oleh I Kadek Dwipayana, NIM Jurusan Teknologi Pendidikan ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA DALAM PELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 STUDENTS ABILITY UPON BIOLOGY

Lebih terperinci

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1975

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1975 Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1975 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA SMP NEGERI 4 SIANTAN DALAM MENYUSUN KARYA ILMIAH TENTANG PENJERNIHAN AIR UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN LINGKUNGAN LOKAL BERBASIS POTENSI

Lebih terperinci

BUKU DIGITAL MULTIMEDIA BERBASIS FLIP BOOK MAKER PRO DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA

BUKU DIGITAL MULTIMEDIA BERBASIS FLIP BOOK MAKER PRO DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA BUKU DIGITAL MULTIMEDIA BERBASIS FLIP BOOK MAKER PRO DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA N 1 Candiroto) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Profil Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru Fisika Pada Pokok Bahasan Gelombang di SMA

Profil Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru Fisika Pada Pokok Bahasan Gelombang di SMA FP 123 SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), 16-17 Oktober 2014,Denpasar-Bali Profil Kompetensi Technological Pedagogical Content (TPCK) Guru Fisika Pada Pokok Bahasan Gelombang di SMA Nurul Kusuma

Lebih terperinci

Emi Iryanti Teknik Informatika, STT Telematika Telkom Purwokerto

Emi Iryanti Teknik Informatika, STT Telematika Telkom Purwokerto PERENCANAAN MUSEUM DESA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TPACK Emi Iryanti Teknik Informatika, STT Telematika Telkom Purwokerto Emi_iryanti@st3telkom.ac.id Abstrak Museum memiliki beberapa manfaat

Lebih terperinci

PENERAPAN ALAT EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SEL (Studi Kasus SMAN 1 Demak)

PENERAPAN ALAT EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SEL (Studi Kasus SMAN 1 Demak) PENERAPAN ALAT EVALUASI WONDERSHARE QUIZ CREATOR DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SEL (Studi Kasus SMAN 1 Demak) Laporan Penelitian Peneliti : Farid Wahyu Setya Adhy (702011125) Elizabeth Sri Lestari, S.Pd,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016 KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Yustini Yusuf, Raja Hussien Arief dan Fitria Ruswinda Sari Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

Yustini Yusuf, Raja Hussien Arief dan Fitria Ruswinda Sari Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293 PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI (P 3 B) DI PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU Yustini Yusuf, Raja Hussien Arief

Lebih terperinci

PROFIL SOFT SKILL MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TAHUN AKADEMIS 2010/2011

PROFIL SOFT SKILL MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TAHUN AKADEMIS 2010/2011 PROFIL SOFT SKILL MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TAHUN AKADEMIS 2010/2011 Mariani Natalina L., Evi Suryawati dan Susi Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN TIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (Studi Kasus : SMA dan SMK di Kota Salatiga) Artikel Ilmiah

ANALISIS PENERAPAN TIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (Studi Kasus : SMA dan SMK di Kota Salatiga) Artikel Ilmiah ANALISIS PENERAPAN TIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (Studi Kasus : SMA dan SMK di Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP Atina, Edy Y, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak Email : atinarizky@yahoo.com

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA OLEH : Winda Amthari RSA1C412001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan TESIS PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DIGITAL EDMODO UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII DI MTS MUHAMMADIYAH 1 GONDANGREJO KARANGANYAR Disusun untuk

Lebih terperinci

Oleh: KHUSNUL CHOTIMAH A

Oleh: KHUSNUL CHOTIMAH A GAMBARAN KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU IPA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PCK (Pedagogic Content Knowledge) GURU BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-SURAKARTA DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN PCK (Pedagogic Content Knowledge) GURU BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-SURAKARTA DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016 KEMAMPUAN PCK (Pedagogic Content Knowledge) GURU BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-SURAKARTA DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progam

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI 1 Ota Mulyono, 2 Yakobus Bustami, dan 3 Hendrikus Julung 123 Program studi Pendidikan Biologi, STKIP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa. Indonesia sebagai negara yang selalu berupaya memperbaiki kualitas pendidikan masyarakatnya,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASISTIK DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASISTIK DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASISTIK DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen

Lebih terperinci

THE DESIGN OF WORKBOOK STREGHTHENING PEDAGOGICAL KNOWLEDGE FOR NATURAL SCIENCE TEACHERS

THE DESIGN OF WORKBOOK STREGHTHENING PEDAGOGICAL KNOWLEDGE FOR NATURAL SCIENCE TEACHERS 1 THE DESIGN OF WORKBOOK STREGHTHENING PEDAGOGICAL KNOWLEDGE FOR NATURAL SCIENCE TEACHERS Annisa Fitriani*, Mariani Natalina L, Evi Suryawati e-mail: annisa_fitriani71@yahoo.com, mariani22natalina@gmail.com,

Lebih terperinci

MEDIA DESIGN BASED LEARNING ICT PEDAGOGY GREEN FOR PROSPECTIVE STUDENTS TEACHERS BIOLOGY FKIP UNIVERSITY OF RIAU

MEDIA DESIGN BASED LEARNING ICT PEDAGOGY GREEN FOR PROSPECTIVE STUDENTS TEACHERS BIOLOGY FKIP UNIVERSITY OF RIAU 1 MEDIA DESIGN BASED LEARNING ICT PEDAGOGY GREEN FOR PROSPECTIVE STUDENTS TEACHERS BIOLOGY FKIP UNIVERSITY OF RIAU Anisah Sayyidatina*, Firdaus., LN dan Darmadi e-mail: sayyidatinaa@yahoo.com, phone: 081261095463

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Biologi merupakan cabang ilmu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dari pengamatannya terhadap fenomena biologi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21 27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21 Agustus 7 September 2013 di SMP Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan profesi yang secara langsung menuntut keprofesionalan seorang pendidik untuk menguasai kemampuan membelajarkan suatu konsep agar tidak hanya berupa materi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MELALUI SIMULASI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MELALUI SIMULASI PEMBELAJARAN Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA PENGEMBANGAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MELALUI SIMULASI PEMBELAJARAN (Diterima 30 September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Mita Soviana 1), Syifa ul Gummah 2), L. Habiburahman 3) 1) Pemerhati Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA SATRIYO AGUNG DEWANTO NIM 10702251007 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti***   No. Hp: 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMA Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti***

Lebih terperinci

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT EVALUASI PENAMBAHAN JUMLAH SKS (PRAKTIKUM) MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI PADA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

META ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN KERANGKA KERJA TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE PADA MATERI IPA

META ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN KERANGKA KERJA TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE PADA MATERI IPA META ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN KERANGKA KERJA TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE PADA MATERI IPA Handy Darmawan 1, Boisandi 2 1,2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp/fax: ,

*Keperluan Korespondensi, telp/fax: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 117-122 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENINGKATAN AKTIVITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE BERBASIS POTENSI TAMAN NASIONAL BALURAN PADA MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY MAHASISWA Ervin Oktavianingtyas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DEVELOPING INTERACTIVE E-BOOK ORIENTED TO CHARACTER EDUCATION AT ELEKTROLYTE

Lebih terperinci

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar Pengembangan Mobile Learning Berbasis. (Tutut Sari Handayani) 384 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berubah dan berkembang sesuai zaman. Indonesia telah beberapa kali merubah atau menyempurnakan kurikulum. Hingga saat

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Meika Kurniawati A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Meika Kurniawati A KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA DALAM PENYUSUNAN RPP PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Edison 1.

Edison 1. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 Halaman 59-65 JURNAL BASICEDU Research & Learning in Elementary Teacher Education http:// stkiptam.ac.id/indeks.php/basicedu PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PGMI PADA MATA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS Yoshe Larissa Ulfa 1, Putri Yuanita 2, Yenita Roza 3 yoshelarissa@gmail.com, put_yuanita@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA SKRIPSI Oleh : Ahmad Faizal NIM K4305026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU 1 THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU Putri Yani, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari peyejasmine93@yahoo.com, otang.kurniaman@gmail.com, mahmud_131079@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SOFTSKILLS ORIENTATION IN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X Darmawati, Irda Sayuti dan Nurhasanah Program Studi

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KELAS X SMA NEGERI 7 KEDIRI IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk meningkatkan taraf atau kesejahteraan dalam kehidupannya (Sadulloh, 2015: 4). Pendidikan pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dan SD Negeri 01 Salatiga merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SMAN 2 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011 Wan Syafi i, Evi Suryawati

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA Orien Ratna Wuri, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU Trieska Rizky Putri, Hendri Marhadi, Zulkifli hendri.m29@yahoo.co.id, triskarizky@yahoo.com

Lebih terperinci

UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Biologi Kode Mata Kuliah KPK 4107 (3 SKS) Semester Hari Pertermuan/ Jam V A : Senin / 07.30 10.00 B : Jumat / 07.30 10.00

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 5,. No 3, , September, 2016

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 5,. No 3, , September, 2016 Vol 5,. No 3,. 684-688, September, 2016 PENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI SMA IMPLEMENTATION OF WORKSHEET

Lebih terperinci