7. STRATEGI KOMPETITIF DAN LINGKUNGAN INDUSTRI (Hill & Jones p )
|
|
- Suparman Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 7. STRATEGI KOMPETITIF DAN LINGKUNGAN INDUSTRI (Hill & Jones p ) Instructor: Rudy C Tarumingkeng Ringkasan Strategi investasi merupakan tahap awal dan krusial dalam rangka mengembangkan strategi generik. Tahap berikutnya adalah memilih taktik awal yang menguntungkan (gambit) dan manuver2 merupakan tahap kedua dalam memformulasikan strategi pada business level. Dalam fragmented industry yg terdiri atas bermacam-macam perush kecil dan sedang, strategi kompetitif adalah: chaining, franchising dan horizontal merger. Pada industri tahap embrionik dan yg sedang bertumbuh strategi yg ditempuh walaupun krusial, adalah technical innovation (inovasi bersifat teknis). Pada fase ini, tiga strategi yg bisa dipilih: Mengembangkan sendiri pasar dan teknologi, mengembangkannya bersama perush lain dan mengambil lisensi teknologi dari perusahaan yang sudah berkembang. Industri yg sudah dewasa (mature) terdiri atas industri besar yg tidak banyak yg saling tergantung (interdependent), sehingga kesuksesan satu perusahaan tergantung dari respons pesaingnya. Moves dan taktik sebagai strategi utama dari mature industry di tengah persaingan adalah me-manage price signaling dan price leadership, non price competition dan capacity control. Untuk mature industry juga perlu mengembangkan supply-and-distribution strategy untuk melindungi sumber dan competitive advantage-nya. Pada declining industry di mana market demand leveling off (mulai/sedang menurun), perush harus menempuh price dan non price strategy pada lingkungan kompetisi yg baru, dan mengendalikan capacity untuk mencegah terjadinya masalah capacity expansion. Ada empat strategi utama untuk declining industry jika demand sedang menurun: 1/ Leadership, 2/ niche, 3/ harvest, dan 4/ strategi divestasi. Pilihan ditentukan oleh tingkat parahnya perush dan kekuatan perush dibandingkan terhadap demand yg tersisa. Opening case: Burger wars. Mc Donald vs Taco Bell, Burger King dll., dalam produk (volume dan komposisi), kelengkapan (dengan tambahan cheese, bacon, beef dsb), pengembangan produk (chicken dishes, pizza) dan globalisasi (McDonald dan Burger King). Industri terfragmentasi (fragmented industries) terdiri atas banyak perusahaan2 kecil dan sedang seperti video rental, restaurant, legal services. Strategi focus sebagai pilihan utama. 1. Strategi pada Fragmented Industry Pada industri fragmented, karena skalanya kecil maka terdapat sangat sedikit atau tidak ada economies of scale, investasi relative kecil, demand/keinginan pasar sangat special dan biaya transport tinggi. Perush memfokus kepada kelompok tertentu, keinginan khas, atau lokasi spesifik. Contoh: industri furniture, sepatu, restoran, panti pijat, dll. Untuk memperoleh penghasilan yang besar dan bersaing strategi yang ditempuh adalah:
2 2 (a) Chaining Membangun network outlet bisnis yang terkait erat satu sama lain sehingga merupakan suatu outlet raksasa, misalnya Wal Mart, Hero Supermarket. Tujuan utama adalah untuk menurunkan biaya melalui : - Pembelian besar-besaran untuk discount harga. - Iklan secara nasional - Membangun pusat-pusat distribusi mengurangi biaya transportasi. - Sharing dalam managerial skills. (b) Franchising Perusahaan induk memberi hak pada perusahaan lain untuk memakai nama ( bendera ), reputasi, dan keterampilan dengan sistem bagi hasil. Dalam perjanjian disepakati bahwa untuk menjamin keunikan franchisee harus menjamin mutu dan reputasi perusahaan induk. Franchising dapat menurunkan biaya melalui iklan nasional, skill sharing, purchasing, dll. Contoh: Mc Donalds, KFC. (c) Merger horizontal Konsolidasi industri untuk memperoleh economies of scale dan mengamankan pangsa pasar. Contoh: Dillard me-merger perusahaan-perusahaan lokal dan regional, menjadi perusahaan besar, nasional. 2. Strategy pada fase Embryonic dan Growth Industries Embryonic industries ditandai oleh adanya inovasi. Inovasi adalah first mover dan dapat memberikan laba besar. Perusahaan yang memasuki persaingan umumnya masuk pada fase growth dan dapat berusaha menduduki posisi first mover. Bagi perusahaan inovator (first mover) ada beragam strategi untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam jangka panjang. (a) Membuat dan memasarkan sendiri, inovasi (b) Membuat dan memasarkan inovasi bersama pihak lain melalui aliansi atau joint venture. (c) Memberi lisensi untuk memasarkan. Strategi mana yang paling cocok tergantung pada 3 faktor : 1. Adanya complementary asset, yaitu sumberdaya yang diperlukan untuk menggali inovasi dan memperoleh keunggulan kompetitif. Asset paling penting ialah fasilitas menufakturing yang mampu memenuhi demand tinggi dengan mutu baik. Asset utama lainnya ialah marketing know-how, sales force, sistem distribusi. dll. 2. Height of barriers to imitation. Barrier to imitation adalah faktor-faktor yang menghalangi pesaing meniru distinctive competencies perusahaan, khususnya inovasi. Barrier to imitation memberi waktu banyak bagi bagi inovator membangun keunggulan kompetitif dan membentuk barrier to entry. Misalnya Patent untuk Xerox. Cara lain untuk memperlambat imitasi ialah dengan membuat produk baru secara rahasia. Misalnya Coca Cola dapat merahasiakan resepnya puluhan tahun. 3. Capable competitors ialah perusahaan yang mampu meniru cepat. Kemampuan meniru tergantung pada 2 faktor : (a) R&D skills. Kemampuan membuat comperable product dengan mempelajari (reverse engineer) produk lama. Eg. GT dengan CAT Scanner-nya EMI. (b) Complimentary assets. Bila pesaing tidak memiliki comp. asset, maka akan lebih sulit untuk meniru cepat. 3. Strategi Untuk Mature Industries
3 3 Karena ketatnya persaingan selama fase shakeout, mature industri biasanya didominasi oleh beberapa perusahaan besar. Meskipun banyak perusahaan kecil dan menengah tetapi sifat dari industri dibentuk oleh perusahaan dominan. o Bila satu perusahaan mengubah strateginya maka perusahaan lain khususnya yang berada di dalam strategic group yang sama akan bereaksi dengan mengubah strateginya juga. Dengan demikian, strategi perusahaan menjadi sangat interdependent. o Issue utama yang dihadapi perusahaan di dalam mature industri ialah bagaimana melindungi keunggulan kompetitif masing-masing dan sekaligus mempertahankan laba industri. Novelty Novum, Nova Innovation 4. Strategi Mencegah Masuknya Pesaing ke Mature Industry (a) Product proliferation Memproduksi banyak variasi produk untuk mengisi banyak segmen; karena segmen sudah terisi, pesaing enggan masuk. (b) Price cutting Menurunkan harga sehingga meningkatkan pangsa pasar dan membuat pesaing berhati-hati untuk masuk.
4 4 Perusahaan umumnya menetapkan harga tinggi pada awalnya (fase embryonic dan growth) dan bertahap menurunkan untuk menambah pangsa pasar, meningkatkan reputasi, dan brand loyalty. (c) Maintaning excess capacity Memproduksi melebihi kebutuhan pasar, dimaksudkan sebagai peringatan bagi pesaing potensial. 5. Strategi Mengendalikan Rivalitas di Mature Industries (a) Price signaling Proses menaikkan / menurunkan harga produk dengan maksud mempengaruhi pesaing dalam pricing policy; price signaling adalah alat untuk membentuk struktur kompetisi di dalam industri agar rivalitas terkendali. Dua 2 bentuk price signaling : 1. Tit-for-tat strategy = perusahaan akan bereaksi keras pada setiap gerakan pesaing yang tidak bersahabat atau mengancam eksistensi perusahaan. Dalam hal ini, tidak satupun yang menikmati sesuatu. 2. Secara tidak langsung mengkoordinasi harga. Perusahaan tertentu mungkin memberi tanda untuk menurunkan harga guna mencegah kaburnya pelanggan ke industri lain, bukan untuk memulai perang. (b) Price leadership Perusahaan tertentu mengambil inisiatif untuk menetapkan harga industri. Proses ini berjalan tersembunyi, mis. Industri otomotif di USA, perusahaan paling lemah dijadikan penentu harga mobil. (c) Non-price competition: diferensiasi produk adalah cara bersaing utama yang menghindari perang harga: 1. Market penetration: Meningkatkan pangsa pasar di dalam segmen pasar yang tengah digeluti melalui iklan yang gencar dan diferensiasi produk. Eg. Industri detergent 2. Product development: Menciptakan produk baru atau meningkatkan penampilan produk lama. Misal: Industri mobil. Merupakan upaya penting untuk mempertahankan diferensiasi produk dan membangun pangsa pasar. 3. Market development: Mencari dan memasuki segmen pasar yg baru, memanfaatkan brand name yang sudah ada di segmen pasar yang lain. 4. Product proliferation: Perusahaan besar mengisi setiap segmen pasar dengan satu jenis produk. (d) Capacity control Meski non-price competition membantu mencegah persaingan tidak sehat, kadangkadang perang harga terjadi juga. Penyebab utama ialah adanya over-capacity oleh banyak perusahaan. Surplus produk hanya dapat dibuang melalui penurunan harga. Faktor -faktor penyebab excess capacity : - Teknologi baru yang diperkenalkan serentak oleh beberapa perusahaan. - Teknologi yang memproduksi dalam sistem batch. - Banyak pemain baru masuk. - Turunnya demand secara drastis. - Umur perusahaan dan sifat demand. - Misalnya Industri perhotelan. Strategi Mengendalikan Kapasitas Preemp rivals strategy: membangun operasi skala besar untuk memenuhi semua kenaikan demand yang diperkirakan. Ini menghindarkan perusahaan lain menambah kapasitas. Sangat riskan karena membutuhkan investasi besar untuk demand yang belum tentu ada.
5 5 Coordinated capacity. Dapat dilakukan hanya secara diam-diam. 6. Strategy Supply dan Distribusi Untuk Mature Industry Dalam industri fase mature, perusahan lebih kuat posisinya relatif terhadap suppliers dan pelanggan. Untuk melindungi pangsa pasar dan meningkatkan mutu, perusahaan cenderung mengambil alih distribusi produk dan dan sumber inputs yang penting (melakukan vertical integration). Dengan mengendalikan distribusi dan sumber inputs, perusahaan dapat menjamin kemampuan menjual produk dan memperoleh inputs secara tepat waktu, meningkatkan mutu dan dan menurunkan harga sehingga meningkatkan keunggulan kompetitif. Strategi distribusi yang dikembangkan disesuaikan dengan sifat produk (complexity of a product) dan banyaknya informasi yang dikuasai. Misalnya, produsen mobil memakai franchisees untuk distribusi, bukan supermarket mobil karena rumitnya after-salesservices, sedangkan industri elektronik memilih jaringan distributor, P&G memilih langsung retailers. 7. Strategi Untuk industri yang sedang menurun (declining industries) Sangat tergantung kepada parahnya penurunan (severity of decline. Tergantung pada 4 faktor utama : (a) Speed of decline. Makin cepat, kompetisi makin ketat. (b) Hight of exit barriers. Makin sulit keluar, kompetisi makin hebat. (c) Level of fixed cost. Makin tinggi, kompetisi makin ketat (d) Commodity nature of the product. Makin commodity like. kompetisi makin ketat. Misal: Produk baja. Memilih strategy : (a) Leadership strategy. Bila perusahaan memiliki distinctive strength dan kecepatan decline tidak tinggi. Berupaya mengambil pangsa pasar perusahaan yang meninggalkan industri. Misalnya: Philip Morris (industri tembakau) melalui agggresive marketing. (b) Niche strategy. Memfokus pada kantong demand yang menurun lebih lambat atau demand masih stabil. Bila perusahaan memiliki distinctive competencies, misalnya Naval memproduksi harpoon alat penangkap ikan paus, untuk orang Eskimo. (c) Harvest strategy Bila perusahaan merasa tidak mampu lagi bertahan dalam industri yang menurun cepat, optimalkan cash inflow sebelum melakukan likuidasi bisnis; pangkas semua investment dan pengeluaran, R&D, iklan, dll. (d) Divestment strategy. Bila perusahaan merasa tidak mampu lagi bertahan dalam alam persaingan yang sangat ketat, bisnis dijual pada pihak lain pada waktu yang tepat, sebelum decline menukik. Kesulitan adalah menentukan waktu yang tepat (timing) untuk menjual.
BAB 7: Strategi Bisnis pada Lingkungan Industri
BAB 7: 1-1 Strategi Bisnis pada Lingkungan Industri Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng www.rudyct.com/about_me.htm 1-2 Semua bisa melihat taktik2 yang saya gunakan untuk menaklukkan musuh tapi tak ada
Lebih terperinciBAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng
1-1 BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng www.rudyct.com/about_me.htm Strategi Tkt Bisnis 1-2 adalah strategi bisnis yg perlu ditempuh agar perusahaan
Lebih terperinci8. STRATEGI DI LINGKUNGAN GLOBAL (Hill & Jones p )
1 8. STRATEGI DI LINGKUNGAN GLOBAL (Hill & Jones p. 243-378) Instructor: Rudy C Tarumingkeng, PhD Pokok bahasan adalah bagaimana perusahaan bisa memperoleh profit dengan melakukan ekspansi global. Strategi
Lebih terperinci10. PENGEMBANGAN KORPORASI: Membangun dan merestrukturisasi Korporasi. (a) Porfolio Planning Matrix. Korporasi
10. PENGEMBANGAN KORPORASI: Membangun dan merestrukturisasi 1 Instructor: Prof Ir Rudy C Tarumingkeng, PhD 1. Me-review Portfolio Kegiatan pokok pembangunan korporasi adalah mengenali peluang bisnis yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinci3. ANALISIS EKSTERNAL: Mengenali Peluang dan Ancaman
STRATEGIC MANAGEMENT (Manajemen Strategik) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng tou@tumoutou.net Buku teks utama: Charles W J Hill & Gareth R Jones: Strategic Management Theory, An Integrated Approach.
Lebih terperinciKULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS
KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
KARYA ILMIAH E-BISNIS MANAJEMEN PEMASARAN Nama disusun oleh : : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : 08.11.1884 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Marketing
Lebih terperinciserta kemampuan membangun volume sales yang banyak - Kemampuan menciptakan switching cost yang mengikat konsumen
Hal Hal yang harus diperhatikan ketika akan ekspansi internasional: o Pasar mana yang harus dimasuki - Bergantung pada profit potensial jangka panjang yang mampu pasar itu berikan. Pasar yang Pasar kurang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan
Lebih terperinciManajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng
1 Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 4. ANALISIS INTERNAL (Kekuatan dan kelemahan): SUMBER, KEMAMPUAN, KOMPETENSI DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF (Hill & Jones, 1998) Bab ini menguraikan
Lebih terperinciBAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)
BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) 1. 2. 3. PENGERTIAN STRATEGI RETAIL MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN PROSES
Lebih terperinciMata Kuliah - Kewirausahaan II-
Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Teori dan Strategi Bisnis Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Tiga Tingkatan Strategi
Lebih terperinciInternational Marketing. Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham
International Marketing Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham Manajemen Pemasaran Global Trend kembali ke lokal disebabkan oleh efisiensi baru dari kustomisasi Dimungkinkan oleh adanya internet
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciBAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)
BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY) 1. PENGERTIAN STRATEGI RETAIL 2. MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN 3. PROSES PERENCANAAN RETAIL STRATEGIS PENGERTIAN STRATEGI RETAIL adalah
Lebih terperinciPerbuatan atau Kegiatan yang Dilarang Pasal 17 24
Perbuatan atau Kegiatan yang Dilarang Pasal 17 24 Defenisi Praktek Monopoli: pemusatan kekuatan ekonomi (penguasaan yang nyata atas suatu pasar yang relevan) sehingga dapat menentukan harga barang dan
Lebih terperinciMarket Development. Produk lama/sedikit modifikasi, wilayah atau segmen pasar baru.
BAB 5 STRATEGI Market Development Produk lama/sedikit modifikasi, wilayah atau segmen pasar baru. Product Development Modifikasi produk/penciptaan produk baru terkait, pelanggan lama. Tujuan : - Memperpanjang
Lebih terperinciPertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU I. PENGERTIAN Produk baru adalah:(djaslim Saladin, 2007:76) 1. Produk yang benar-benar baru (bagi dunia) 2. Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk
Lebih terperinciPresented by : M Anang Firmansyah STRATEGIC DIRECTIONS AND CORPORATE-LEVEL STRATEGY
Presented by : M Anang Firmansyah STRATEGIC DIRECTIONS AND CORPORATE-LEVEL STRATEGY The corporate parent Tanpa interaksi langsung dengan pembeli dan pesaing Empat arah dasar 1.Increased Penetration pasar
Lebih terperinci2/22/2013. Marketing Strategy
Marketing 1 Contents: Section 1 : Market Scope Section 2 : Market Entry Section 3 : Product Section 4 : Promotion Section 5 : Distribution Section 6 : Pricing 2 1 Market Scope 1. Single Market 2. Multi
Lebih terperinciBAB 4. Analisis Internal: Kekuatan dan Kelemahan, Analisis SWOT, Keunggulan Kompetitif
BAB 4. 1-1 Analisis Internal: Kekuatan dan Kelemahan, Analisis SWOT, Keunggulan Kompetitif Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng www.rudyct.com/about_me.htm 1-2 Dalam mempersiapkan pertempuran, rencana
Lebih terperinci3 Strategi-Strategi Perusahaan
Information System Strategic Design 3 Strategi-Strategi Perusahaan Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Tingkatan Strategi Di perusahaan-perusahaan terdiversifikasi,
Lebih terperinci13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy)
1 13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) Struktur and Kontrol pada Functional Level Manufacturing * Strategi fungsional umumnya memfokus pada
Lebih terperinciBAB XI ANALISIS INDUSTRI DAN PERSAINGAN
BAB XI ANALISIS INDUSTRI DAN PERSAINGAN 11.1. Analisis Situasi Untuk Pembuatan Strategi Analisis situasi bertujuan untuk mempertimbangkan keadaan baik situasi internal perusahaan maupun lingkungan eksternal,
Lebih terperinciManajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng
1 Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 5. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL 1. Strategi Functional Level adalah: Upaya untuk meningkalkan efektivitas
Lebih terperinciSTRATEGI YANG KOMPETITIF
STRATEGI YANG KOMPETITIF Menggunakan sumberdaya Menciptakan Dayasaing yang berkelanjutan: Persyaratan. MENCIPTAKAN DAYA SAING YANG BERKELANJUTAN (CREATING SUSTAINABILITYCOMPETITIVE ADVANTAGE). Buku : ing
Lebih terperinciCOST ANALYSIS CONSIDERATIONS AND MANAGERIAL APPLICATION OF VALUE CHAIN
COST ANALYSIS CONSIDERATIONS AND MANAGERIAL APPLICATION OF VALUE CHAIN CHAPTER 5 STRATEGIC COST MANAGEMENT (John Shank & Vijay Govindarajan) Traditional View INTRODUCTION Value-Creating Supplier Activities
Lebih terperinciJENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998)
JENIS STRATEGI Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger adalah... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation.
Lebih terperinciPORTFOLIO ANALYSIS. Seven types of business (Drucker, 1973) PORTFOLIO:
PORTFOLIO ANALYSIS Sumber: Marketing Strategy and Competitive Positioning PORTFOLIO: KORPORASI HARUS MEMPERTIMBANGKAN: 1) PRODUK DAN JASA APA YG MENJADI PEMASUKAN KAS DAN KEUNTUNGAN KEPADA KORPORASI. 2)
Lebih terperinciPerencanaan Pemasaran
Perencanaan Pemasaran Kompetisi Dunia Usaha Indonesia Regulasi Pemerintah (belum jelas) Arena Persaingan) Perilaku Konsumen Persaingan Teknologi Informasi Vendor Arena Kompetisi Makin Kompleks Perebutan
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 13 Entrepreneurship and Inovation Management SIKLUS PRODUK ( PRODUCT LIFE CYCLE ) Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Siklus
Lebih terperinciHakikat Rantai Pasokan
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Hakikat Rantai Pasokan 2 Jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstreams) dan ke hilir (downstreams), dalam proses dan kegiatan yang berbeda yang menghasilkan
Lebih terperinciASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM
ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM Analisis Lingkungan Industri Five Competitive Forces by Michael E. Porter (Model 5 Kekuatan Persaingan) Porter s Five Competitive Forces/Model
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10), Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Industri Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,
Lebih terperinci5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter
5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka
Lebih terperinciTinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria
Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Mengapa orang TI perlu mengetahui strategi?
Lebih terperinciKotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M.
Phillip Kevin Lane Kotler Keller Marketing Management Donald Picauly, S.E., M.M. donald_pic4uly@yahoo.com Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran Pertanyaan pada bab ini 1. Bagaimana pemasaran mempengaruhi
Lebih terperinciMata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pengertian, Dimensi Analisis, Strategi dan Taktik Markom Industri. Ardhariksa Z, M.Med.Kom.
Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Pengertian, Dimensi Analisis, Strategi dan Taktik Markom Industri Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengembangan Produk Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus melakukan pengembangan produk, sesuai pula dengan perkembangan teknologi dan perubahan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi memudahkan para pelaku bisnis untuk mengakses informasi sehingga para konsumen dengan mudah memilih produk yang dikehendaki, hal ini menyebabkan persaingan
Lebih terperinciDistinctive Strategic Management
Modul ke: 07 Distinctive Strategic Management Strategik Plan and Business Model Flatform Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8
Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8 ASUMSI YANG MELANDASI BENTUK-BENTUK PASAR No Asumsi-asumsi Persaingan Sempurna Monopolistik Oligopoli Monopoli 1 Banyaknya Penjual
Lebih terperinciSTRATEGI PENETRASI PASAR
STRATEGI PENETRASI PASAR Adalah suatu strategi untuk meningkatkan penjualan atas produknya, dan pasar yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif Atau usaha untuk meningkatkan
Lebih terperinciVisual Branding dalam Periklanan
Visual Branding dalam Periklanan MELLY MAULIN P LOGO Branding adalah suatu kegiatan investasi, yang biasanya menelan biaya yang cukup besar. Dimulai dari penamaan (penentuan brand), pembuatan logo brand/merk,
Lebih terperinci: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH E-BUSSINESS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : Nama : Yan Ardiansyah NIM : 08.11.2024 Kelas : S1TI-6C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani
Lebih terperinciBab 11 Struktur Pasar : Pasar Oligopoli
Bab 11 Struktur Pasar : Pasar Oligopoli 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Oligopoli: Arti & Sumbernya Oligopoli ada suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdiferensiasi
Lebih terperinciBab 3 Faktor Pengendali Supply Chain
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 3-1 Pengendali kinerja Supply Chain Fasilitas Persediaan Transportasi
Lebih terperinciCHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication II
Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciTarget market and objectives. Positioning i Strategy Value-Chain strategy. Pricing strategy. Promotion strategy
Product & Price Strategy DR. HERMAN S. MBA Magister Management Program Universitas Komputer Indonesia 1 Bagaimana Strategi Produk dan Harga Dikaitkan dengan Positioning Strategy Target market and objectives
Lebih terperinciDESAIN PRODUK DAN JASA
DESAIN PRODUK DAN JASA DESAIN PRODUK APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUK? Produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebut
Lebih terperinciBAB 3 PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN
BAB 3 PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN 1 Area Perencanaan Strategis Ada tiga area utama dalam perencanaan strategis : Bisnis perusahaan harus dikelola seperti portfolio investasi. Potensi keuntungan masa
Lebih terperinciDASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN
Modul ke: DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN PK- III tahap 1 Karang Sambung, April 2004
Lebih terperinciSTRATEGIC MANAGEMENT
STRATEGIC MANAGEMENT Dina Shabrina P.P Fahmi Emir Hartanto Intan Mutiasari Nadya Trinova Untuk tugas mata kuliah Manajemen Pengantar kelas 2.04 STIE Indonesia Banking School STRATEGIC MANAGEMENT Tujuan
Lebih terperinciMateri 11 Ekonomi Mikro
Materi 11 Ekonomi Mikro Pasar Oligopoli Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami : - Ruang Lingkup Pasar Oligopoli - Karakteristik Pasar Olipogoli - Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication 2
Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis saat ini yang sangat cepat mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran memiliki
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHA. Ahmad Ma ruf Inspect Yogyakarta
DASAR-DASAR PENYUSUNAN KELAYAKAN USAHA Ahmad Ma ruf Inspect Yogyakarta BUSINESS PLAN Suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara sistematis suatu bisnis/usaha yang diusulkan Kegunaan : 1. kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu dasar teoretis yang kuat sebagai dasar analisis. Secara umum suatu penilaian harga suatu saham dapat dilakukan melalui pendekatan teknikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PERTEMUAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 25 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR- DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk
Lebih terperinciStructure, Conduct, Performance Pasar Jasa Konstruksi Nasional
Structure, Conduct, Performance Pasar Jasa Konstruksi Nasional Dr. Fahmy Radhi, MBA Pengajar MM FEB UGM Direktur Eksekutif Mubyarto Institute Structure Conduct Performance (SCP) SCP model yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,
Lebih terperinciMinggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Product Knowledge and price concept Minggu-5 Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com
Lebih terperincimemberi kebebasan kepada para pihak. Hakikat dari pengertian franchise adalah
2.1 Franchise 2.1.1 Pengertian Franchise Franchise berasal dari kata Perancis, yakni franchir, yang mempunyai arti memberi kebebasan kepada para pihak. Hakikat dari pengertian franchise adalah mandiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rencana diversifikasi yang akan dilakukan dengan memasuki bisnis TPA akan menciptakan long term
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana informasi yang nantinya diperoleh, digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan strategi baru atau
Lebih terperinciPASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA
PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Industri Jasa 2.1.1 Definisi Perkembangan industri jasa semakin hari semakin pesat, hal ini untuk mendukung pertumbuhan industri lainnya yang membutuhkan jasa dalam operasionalnya.
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu
BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif
Lebih terperinciKEUNGGULAN KOMPETITIF
KEUNGGULAN KOMPETITIF PELUANG BISNIS Inovasi dan Eksploitasi Peluang produk baru jasa baru Teknik produksi baru Cara baru Alat baru untuk memberi informasi Cara baru hubungan dengan pelanggan Multiple
Lebih terperinciAnalisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing
Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing Hanif Mauludin www.kafebisnis2010.wordpress.com Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan
Lebih terperinciDefinisi Pasar Monopoli
Struktur Pasar Definisi Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana dalam suatu industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna Karakteristik Pasar
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran (Marsum 2009 dalam Firbani 2006) menjelaskan bahwa, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan
Lebih terperinciSTRATEGIC MANAGEMENT GENERAL MOTORS: FROM BIRTH TO BANKRUPTCY 2009
STRATEGIC MANAGEMENT GENERAL MOTORS: FROM BIRTH TO BANKRUPTCY 2009 (Source: Essentials of Strategic Management-Hill & Jones, 3 rd edition, 2012, page C78-C89) Boedijono Kartolo (NIM: 01201369) Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, konsep pemasaran mengalami perkembangan dan penerapannya nyata dalam aktivitas perekonomian sehari-hari di semua jenis atau macam jenis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Strategi (Strategy) Menurut Byrne (2010) strategi adalah sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber
Lebih terperinciDr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA
Mengelola Perusahaan Bisnis Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA A. Menetapkan Tujuan dan Merumuskan Strategi 1. Menetapkan Tujuan Bisnis 2. Merumuskan Strategi 3. Rencana Kontingensi dan Manajemen Krisis 1.
Lebih terperinciAnalisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport
Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Vicky Harseno (01-2014-093) Pito Fibriyanto (01-2014-097) Melissa
Lebih terperinciBAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces
BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis faktor kondisi lingkungan internal dan eksternal, maka dalam pembahasan ini dilakukan analisis dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN PEMASARAN
BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan
Lebih terperinciMINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi
MINGGU#3 SIM Pokok Bahasan: Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi Tujuan Instruksional Khusus: Referensi: 1. Bab 3 : Kenneth C.Laudon & Jane P.Laudon, Management Information System, 13 rd edition,
Lebih terperinciManajemenStrategi. Aleria Irma Hatneny S.E., M.M.
ManajemenStrategi Aleria Irma Hatneny S.E., M.M. KontrakKuliah Proporsi penilaian secara umum 1. Kehadiran = 10 % 2. Tugas = 20 % 3. UTS = 30 % 4. UAS = 40 % Berpakaianrapidansopan, menjaga kebersihankelassertadilarangmakandi
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication II
Modul ke: Integrated Marketing Communication II Market Leadership dan Maturity Stage Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membangun keunggulan kompetitif dengan menghasilkan nilai bagi konsumen telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun keunggulan kompetitif dengan menghasilkan nilai bagi konsumen telah menjadi sorotan utama dalam strategic marketing. Suatu perusahaan akan mencapai keunggulan
Lebih terperinciFAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc.
FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc. Apple Inc Apple Inc adalah developer besar, produsen marketer perangkat computer personal yang dijual terutama untuk dunia bisnis, kreatif, pendidikan, pemerintah,
Lebih terperinciDefinisi Marketing Mix
KONTRAK PERKULIAHAN CP : Arda (085649326723) Mobile Phone Silent Please Terlambat Max 15 mnt. Pakaian bebas rapi berkrah dan bersepatu Titip absen, nilai quis 0 Tidak ada susulan tugas dan kuis Tidak ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk
Lebih terperinci