METODE. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian. Cara Penarikan Sampel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian. Cara Penarikan Sampel"

Transkripsi

1 7 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun Riskesdas 2010 adalah sebuah survei dengan desain cross sectional. Pengolahan dan analisis data dilakukan pada Juni - Oktober Lokasi meliputi provinsi Bali, Jawa Barat dan NTT. Dalam Riskesdas 2010, pada setiap provinsi diambil sejumlah Blok Sensus yang representative (mewakili) rumah tangga/anggota rumah tangga di provinsi tersebut. Cara Penarikan Sampel Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara purposive sampling. Sampel rumah tangga dalam Riskesdas 2010 dipilih berdasarkan listing Sensus Penduduk (SP) Proses pemilihan rumah tangga dilakukan BPS dengan two stage sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah anak yang berumur antara 0 hingga 2 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur, memiliki z-score panjang badan menurut umur (PB/U) antara -6 SD hingga +6 SD (-6 SD < Z-score <+6 SD), dan memiliki kelengkapan data-data yang menjadi variabel penelitian. Penarikan Sampel Blok Sensus (BS) Riskesdas memilih BS yang telah dikumpulkan SP Pemilihan BS dilakukan sepenuhnya oleh BPS dengan memperhatikan status ekonomi dan rasio perkotaan/perdesaan. Secara nasional jumlah sampel yang dipilih untuk kesehatan masyarakat adalah sebesar 2800 BS dengan rumah tangga. Dari setiap provinsi diambil sejumlah BS yang representative (mewakili) rumah tangga/anggota rumah tangga di provinsi tersebut. Riskesdas 2010 berhasil mengumpulkan data dari seluruh BS kecuali 2 BS di Kabupaten Nduga, Papua. Dengan demikian dari 2800 BS yang terpilih, 2798 BS yang berhasil dikunjungi (99.9%). Penarikan Sampel Rumah Tangga /Anggota Rumah Tangga Dari setiap blok sensus terpilih kemudian dipilih 25 (dua puluh lima) rumah tangga secara acak sederhana (simple random sampling). Pemilihan sampel rumah tangga ini dilakukan oleh Penanggung Jawab Teknis Kabupaten yang sudah dilatih. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu anak yang berumur antara 0-2 bulan yang tidak tinggal di Provinsi Bali, Jawa Barat dan NTT, tidak memiliki kelengkapan data dan dengan z-score PB/U lebih besar dari +6 SD (>+6 SD) dan lebih kecil dari -6 SD (<-6 SD) sesuai standar analisis WHO Jumlah anak usia 0-2 bulan yang diperoleh dari Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI sebanyak 842 anak, berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah anak 0-2 bulan dari Provinsi Bali 129 anak, Provinsi Jawa Barat 122 anak dan Provinsi NTT 24 anak, totalnya berjumlah 1586 anak. Selanjutnya

2 8 dihitung nilai z-skor status gizi PB/U masing-masing anak. Anak dengan nilai z- skor diatas +6 SD dan atau dibawah -6 SD dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian diperoleh sejumlah anak sebanyak 117 dari Bali, 1217 di Jawa Barat dan 220 di NTT, totalnya berjumlah 1554 anak. Data anak yang diteliti kelengkapannya meliputi data inisiasi menyusui, pemberian kolostrum, permulaan MP-ASI, pemberian makanan pre-lakteal, berat badan lahir, imunisasi, frekuensi kunjungan antenatal care, sanitasi rumah tangga, perilaku merokok orang tua, pendidikan orang tua, paritas, jarak kelahiran, umur saat melahirkan, pendapatan rumah tangga, tinggi badan ibu, konsumsi pangan hewani anak. Jumlah sampel yang memiliki kelengkapan data sebagaimana disebutkan di atas sebanyak 549 anak, yaitu 441 anak dari Jawa Barat, 66 dari Bali dan 42 dari NTT. Alur tahapan penarikan sampel dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Alur tahapan penarikan sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data konsumsi pangan hewani (anak), interval antara waktu kelahiran dengan waktu pertama kali anak disusui (inisiasi menyusui), perlakuan ibu terhadap kolostrum, usia anak mulai diberikan MP-ASI, status pemberian makanan pre-lakteal, tinggi badan ibu, berat badan lahir anak, imunisasi dasar anak berupa imunisasi hepaitits B-0, BCG, DPT, polio dan campak serta frekuensi kunjungan ANC (antenatal care), jumlah dan kualitas air untuk segala keperluan termasuk minum, akses dan kualitas fisik air minum, fasilitas jamban dan penampungan air limbah, cara penanganan sampah, jenis bahan bakar utama yang digunakan untuk memasak dan pemakaian kelambu dalam rumah tangga dimana anak tinggal, data status merokok orang tua dan kebiasaannya merokok dalam rumah, tingkat pendidikan orang tua, pendapatan,

3 paritas, jarak kelahiran anak dengan anak sebelumnya dan umur ibu saat melahirkan anak. Pengumpulan data Riskesdas 2010 menggunakan alat dan cara pengumpul data dengan rincian sebagai berikut: 1. Pengumpulan data rumah tangga dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan Kuesioner RKD10.RT dan Pedoman Pengisian Kuesioner. Responden untuk Kuesioner RKD10.RT adalah Kepala Keluarga atau Ibu rumah Tangga atau Anggota Rumah Tangga yang dapat memberikan informasi. 2. Pengumpulan data individu pada berbagai kelompok umur dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan Kuesioner RKD10.IND dan Pedoman Pengisian Kuesioner. a. Responden untuk Kuesioner RKD10.IND adalah setiap anggota rumah tangga. b. Untuk anggota rumah tangga yang berusia kurang dari 15 tahun, dalam kondisi sakit maka wawancara dilakukan terhadap anggota rumah tangga yang menjadi pendampingnya.. Untuk data tinggi badan diukur dengan alat ukur tinggi badan Multifungsi dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0.1 cm. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan pedoman pengukuran. Secara lebih terperinci, jenis dan cara pengumpulan data untuk tiap variabel yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. Pengolahan Data Tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut : Pertama, Cleaning, bertujuan untuk mengecek dan menseleksi data sehingga data yang digunakan adalah data yang benar bukan data yang salah karena kesalahan dalam data entry ; Kedua, Coding, yaitu pemberian tanda atau kode untuk memudahkan analisa. Ketiga, tabulating. Stunting Variabel dependen, yaitu status stunting dihitung dengan menggunakan software WHO Anthro Bila anak memiliki z-score PB/U diluar -6 SD hingga +6 SD (-6 SD > z-score dan z-score >+6 SD), maka anak tersebut dikeluarkan dari penelitian. Jumlah anak usia 0-2 bulan yang diperoleh dari Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI totalnya berjumlah 1586 dari Bali, Jawa Barat dan NTT. Setelah dihitung nilai z-skor status gizi PB/U masing-masing anak, terdapat sebanyak 2 anak yang z-skornya terhitung diluar interval -6 SD hingga +6 SD, sehingga jumlah anak sebanyak 1554 untuk pengolahan dan analisis stunting selanjutnya. Anak dengan z-score kurang dari -2 SD termasuk kategori stunting dan anak dengan z-score -2 SD atau lebih besar dari -2 SD termasuk normal. Konsumsi Pangan Hewani Nilai kalori asupan pangan hewani dihitung menggunakan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (PERSAGI 2009). Berat makanan hewani yang dikonsumsi 9

4 40 dibagi 100 lalu dikalikan dengan nilai kalori yang tertera dalam Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Nilai kalori dalam Tabel tersebut merupakan nilai kalori makanan per 100 gram BDD (Bagian Bahan Makanan yang Dapat Dimakan). Anak yang tidak memiiki data dikeluarkan dari penelitian. Total kalori hewani yang dikonsumsi anak dibagi dengan anjuran total kebutuhan energi dari MP-ASI, lalu dikalikan 100. Total kebutuhan energi anak sesuai rekomendasi WHO (200) berturut-turut pada usia 6-8, 9-11 dan 12-2 bulan adalah 615, 686, dan 894 kkal/hari. Untuk anak yang masih disusui, total kebutuhan energi dari MP-ASI berturut-turut usia 6-8, 9-11 dan 12-2 bulan adalah 200, 00 dan 550 kkal/hari. Data konsumsi pangan hewani yang diolah mempertimbangkan masih atau tidaknya anak disusui. Sebanyak 114 anak tidak memiliki kelengkapan data untuk pengolahan data konsumsi pangan hewani, sehingga dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1440 anak untuk pengolahan hingga analisis bivariat data konsumsi pangan hewani selanjutnya. Asupan pangan hewani anak sebesar atau kurang dari 12% (<12%) dari rekomendasi total kebutuhan energi di atas dianggap berisiko sedangkan bila asupan diatas 12% (>12%) dianggap kurang berisiko (Neumann C. et al. 1999). Untuk anak usia 0-5 bulan, dengan tidak adanya rekomendasi total kalori MP-ASI dan direkomendasikan untuk disusui ASI eksklusif maka bila anak kelompok umur tersebut telah diberikan MP-ASI dianggap berisiko dan bila belum diberikan MP-ASI dianggap kurang berisiko (lampiran 2). Inisiasi Menyusui Data inisiasi menyusui diolah dalam satuan jam, menunjukkan durasi mulai disusuinya anak pertama kali setelah dilahirkan. Anak yang tidak memiliki data inisiasi menyusui sebanyak 128 anak dan dikeluarkan dari penelitian, Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1426 untuk pengolahan hingga analisis bivariat data inisiasi menyusui selanjutnya. Dikategorikan berisiko bila 1 jam atau lebih dan kurang berisiko bila kurang dari 1 jam pasca melahirkan. Pemberian Kolostrum Jumlah anak yang ibunya menjawab tidak tahu sebanyak 6 anak, dan yang missing sebanyak 128 anak. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 16 yang masuk dalam pengolahan hingga analisis bivariat data kolostrum selanjutnya. Kategori diberikan dianggap faktor yang kurang berisiko dan kategori dibuang dianggap sebagai faktor yang berisiko (lampiran 2). Permulaan MP-ASI Data mengenai permulaan MP-ASI menggambarkan umur anak saat pertama kali diberikan MP-ASI. Jumlah anak yang ibunya menjawab tidak tahu sebanyak 9 dan seluruh anak memiliki data. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1515 untuk pengolahan hingga analisis bivariat data permulaan MP-ASI. Usia kurang dari 6 bulan dianggap berisiko. Usia enam bulan atau lebih dianggap kurang berisiko. Untuk anak yang saat penelitian belum makan MP-ASI, maka bila usianya kurang dari 6 bulan dianggap kurang berisiko dan bila usianya 6 bulan atau lebih dianggap berisiko. Anak yang tidak memiliki data atau yang ibunya menjawab tidak tahu dikeluarkan dari penelitian (lampiran 2).

5 41 Pemberian Makanan Pre-lakteal Informasi mengenai makanan pre-lakteal menunjukkan diberikan atau tidak diberikannya makanan atau minuman selain ASI kepada anak sebelum ASI diberikan yang pertama kalinya. Anak yang tidak memiliki data (n=128) dan yang ibunya menjawab tidak tahu (n=61) dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 165 untuk pengolahan hingga analisis bivariat data pemberian makanan pre-lakteal selanjutnya. Jawaban iya digolongkan ke dalam faktor yang berisiko dan jawaban tidak tergolong faktor yang kurang berisiko. Berat Badan Lahir Data berat badan lahir dikategorikan menjadi dua, yaitu normal dan berat badan lahir rendah (BBLR). Data berat badan lahir anak yang missing sebanyak 206 dan dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 148 untuk pengolahan hingga analisis bivariat berat badan lahir selanjutnya. Dikatakan normal bila berat badan lahir sebesar 2500 gram atau lebih, dan dikatakan BBLR bila berat badan lahir 2499 gram atau kurang. Imunisasi Dasar Data mengenai imunisasi dasar pada anak dilihat dari kelengkapan imunisasi hepatitis B-0, BCG, DPT-Polio, dan campak. Dalam data imunisasi hepatitis B-0, jumlah data yang isi jawabannya tidak tahu sebanyak 215. Imunisasi BCG yang isi jawabannya tidak tahu sebanyak 22. Jumlah data imunisasi polio isi jawaban tidak tahu sebanyak 201. Pada data imunisasi DPT- HB Combo, data yang isi jawabannya tidak tahu sebanyak 246. Untuk imunisasi campak, ibu anak yang menjawab tidak tahu sebanyak 180. Data imunisasi yang berupa isi jawaban tidak tahu di atas dikeluarkan dari penelitian. Tidak ada data yang missing pada kelima data imunisasi tersebut. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1164 untuk pengolahan hingga analisis bivariat imunisasi dasar selanjutnya. Imunisasi dianggap lengkap bila anak memperoleh imunisasi hepatitis B-0, BCG, x DPT, 4x Polio dan Campak atau belum diberikan salah satunya karena belum waktunya. Imunisasi lengkap digolongkan sebagai faktor yang kurang berisiko. Imunisasi dianggap tidak lengkap bila tidak memenuhi salah satunya dan digolongkan sebagai faktor yang berisiko. Antenatal Care (ANC) ANC berupa frekuensi kunjungan ANC dihitung dari trimester pertama hingga ketiga, yaitu minimal satu kali di masing-masing trimester pertama dan kedua dan minimal dua kali di trimester ketiga. Kuesioner mengenai ANC ditanyakan khusus untuk anak terakhir. Anak usia 0-2 bulan yang merupakan anak terakhir sebanyak 196 anak. Dari 196 anak tersebut yang ibunya menjawab tidak tahu sebanyak 22 dan yang missing sebanyak 58. Baik anak yang missing datanya ataupun yang isi jawabannya tidak tahu dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 114 untuk pengolahan hingga analisis bivariat frekuensi kunjungan ANC selanjutnya. Total kunjungan

6 42 ANC bila kurang dari 4 kali dianggap berisiko, bila 4 kali atau lebih dianggap kurang berisiko. Sanitasi Lingkungan Data sanitasi lingkungan rumah tangga yang diolah meliputi jumlah air untuk seluruh keperluan, jumlah air untuk kebutuhan minum, akses dan kualitas fisik air minum, fasilitas jamban, tempat penampungan air limbah, cara penanganan sampah, dan jenis bahan bakar utama untuk memasak serta pemakaian kelambu. Bila data sanitasi rumah tangga missing, maka anak yang tinggal dalam rumah tangga tersebut dikeluarkan dari penelitian. Data yang missing ditemukan pada pertanyaan jumlah air untuk seluruh keperluan, yaitu sebanyak 59. Anak dengan data missing tersebut dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1495 untuk pengolahan hingga analisis bivariat sanitasi lingkungan selanjutnya. Data diolah dengan memberikan bobot untuk melihat tingkatan yang sangat urgen sampai yang dianggap kurang urgen dan diberikan skor dari beberapa item jawaban pertanyaan sesuai dengan kuesioner Riskesdas 2010 tentang sanitasi lingkungan. Nilai bobot dari jawaban anak dikalikan dengan skornya masingmasing. Keseluruhan skor dari indikator sanitasi lingkungan anak dijumlahkan. Total skor maksimum 18, total skor Minimum 45 (Tabel 8), kemudian dikategorikan kurang berisiko jika total sama dengan atau lebih besar dari skor rata-rata dan berisiko jika total skor kurang dari skor rata-rata. Skor rata-rata yang diperoleh dari seluruh anak dalam penelitian ini adalah 116. Status Merokok Ibu Data status merokok ibu yang missing hanya 1 dan yang menjawab tidak ingat kapan berhenti merokok 1. Jumlah anak sebanyak 155 untuk pengolahan hingga analisis bivariat status merokok ibu selanjutnya. Bila ibu merokok tergolong perilaku berisiko dan sebaliknya kurang berisiko bila ibu tidak merokok. Data status merokok ibu yang diolah mempertimbangkan pula ibu yang saat ini tidak merokok namun sebelumnya pernah. Bila berhenti merokok lebih dari tahun yang lalu maka digolongkan kurang berisiko, namun bila berhenti merokok tahun yang lalu atau kurang dari tahun maka dianggap berisiko. Batasan tahun mempertimbangkan pengaruh merokok terhadap keberadaan anak sejak di masa kandungan ibu. Kebiasaan Bapak Merokok dalam Rumah Data kebiasaan bapak merokok dalam rumah yang missing sebanyak 671. Untuk data merokok yang missing dikeluarkan dari penelitian. Jumlah anak sebanyak 88 untuk pengolahan hingga analisis bivariat kebiasaan bapak merokok dalam rumah. Kebiasaan bapak merokok dalam rumah saat bersama anggota rumah tangga yang lain dikategorikan berisiko, sebaliknya kebiasaan bapak tidak merokok dalam rumah dikategorikan kurang berisiko.

7 4 Tabel 8 Penilaian sanitasi lingkungan No Indikator Kategori Bobot Skor 1 2 Jumlah air untuk seluruh keperluan Jumlah air untuk kebutuhan minum Akses air minum 4 Kualitas fisik air minum 5 Fasilitas jamban Tempat penampungan air limbah Cara sampah penanganan Jenis bahan bakar utama untuk memasak 9 Penggunaan kelambu Akses optimal (>100 L/orang/hari) 4 Akses menengah ( L/orang/hari) 2 Akses dasar ( liter/orang/hari) 2 Akes kurang (<19.9 liter/orang/hari) 1 >8 L/hari 2 <8 L/hari 1 <1 KM 1 >1 KM 1 0 menit 1 >0 menit 1 ya (mudah) sulit dimusim kemarau 2 sulit sepanjang tahun 1 Keruh 1 Tidak keruh Berwarna 1 Tidak berwarna Berasa 1 4 Tidak berasa Berbusa 1 Tidak berbusa Berbau 1 Tidak berbau Milik sendiri Milik bersama Umum 2 Tidak ada 1 Sarana pembuangan air limbah (SPAL) Penampungan tertutup dipekarangan Penampungan terbuka dipekarangan 1 Penampungan diluar pekarangan 1 Tanpa penampungan (ditanah) 1 Langsung ke got/sungai 1 Diangkut petugas, ditimbun dalam tanah, dibuat kompos Dibakar, Dibuang ke kali/parit/laut, 1 dibuang sembarangan Listrik, gas/elpiji, minyak tanah 4 Arang/briket/batok kelapa, kayu bakar 1 Ya Tidak 1 4

8 44 Pendidikan Orang Tua Data pendidikan ibu tidak ada yang missing sedangkan data pendidikan bapak yang missing sebanyak 429. Data pendidikan bapak yang missing dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1554 untuk pengolahan hingga analisis bivariat pendidikan ibu dan sebanyak 1125 untuk pendidikan bapak. Untuk data pendidikan orang tua, tingkat pendidikan orang tua SLTP atau ke bawah dianggap berisiko sedangkan tingkat SLTA atau keatas kurang berisiko. Paritas Data paritas yang missing sebanyak 1 dan dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1541 untuk pengolahan hingga analisis bivariat paritas. Data paritas dikategorikan berisiko bila paritas atau lebih, dan dikategorikan kurang berisiko bila paritas kurang dari. Jarak Kelahiran Data jarak kelahiran menunjukkan jarak kelahiran antara anak usia 0-2 bulan dengan anak sebelumnya dalam satuan tahun. Kuesioner mengenai data jarak kelahiran ditanyakan khusus untuk anak terakhir. Anak 0-2 bulan yang merupakan anak terakhir sebanyak 196 anak. Diantaranya sejumlah 491 anak merupakan anak pertama, sehingga jumlah anak yang digunakan untuk pengolahan hingga analisis bivariat jarak kelahiran sebanyak 905. Tidak ada data yang missing. Jarak kelahiran kurang dari tahun dianggap berisiko dan tahun atau lebih dianggap kurang berisiko. Umur Ibu saat Melahirkan Data umur ibu saat melahirkan diperoleh dari selisih antara umur ibu dengan umur anak saat dilakukannya pengambilan data Riskesdas, satuan yang digunakan adalah tahun dengan cara mengkonversi terlebih dahulu umur anak dari satuan bulan menjadi satuan tahun dengan cara perhitungan completed year. Tidak ada data yang missing pada data umur ibu saat melahirkan. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1554 untuk pengolahan hingga analisis bivariat umur ibu saat melahirkan. Umur ibu saat melahirkan dikategorikan berisiko bila <20 tahun dan >5 tahun, sebaliknya dikategorikan kurang berisiko bila umur saat melahirkan diantara 20-5 tahun. Pendapatan Tidak ada data yang missing untuk data pendapatan keluarga. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 1554 untuk pengolahan hingga analisis bivariat pendapatan. Pendapatan keluarga anak dikategorikan rendah dan berisiko bila termasuk dalam kuintil 1 atau 2 dan dikategorikan tidak rendah atau kurang berisiko bila termasuk dalam kuintil, 4 atau 5. Tinggi Badan Ibu Data tinggi badan ibu menunjukkan tinggi badan ibu dari anak dalam satuan cm. Hanya 1 data missing pada data tinggi badan ibu dan anak dari ibu tersebut dikeluarkan dari penelitian. Dengan demikian jumlah anak sebanyak 155 untuk pengolahan hingga analisis bivariat tinggi badan ibu. Tinggi badan ibu kurang dari

9 150 cm dianggap berisiko dan 150 cm atau lebih dianggap kurang berisiko. Rincian kategori variabel untuk kepentingan pengolahan dan analisis data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Kategori variabel No Variabel Klasifikasi Kategori Sumber Konsumsi pangan <12% dari total kalori 1 Neumann C et al.1999 hewani >12% dari total kalori 45 2 Inisiasi menyusui >1 jam <1 jam Muchina et al.2010 Pemberian Kolostrum Dibuang Diberikan Teshome et al Permulaan MP- ASI <6 bulan >6 bulan WHO Pemberian makanan prelakteal Ya Tidak Teshome et al Berat badan lahir Rendah (<2500 g) Normal (>2500 g) UNICEF/WHO Imunisasi dasar Lengkap (Hepatitis B-0, BCG, x DPT, 4x Polio, Campak) Tidak Lengkap Muslihatun Antenatal care Tidak lengkap (<4 kali) Lengkap (> 4 kali) Depkes RI Sanitasi lingkungan (total skor <116) (total skor >116) Merchant et al Status merokok ibu Ya Tidak Hawamdeh Kebiasaan bapak merokok dalam rumah Ya Tidak Kyu et al Pendidikan ibu Rendah (SLTP/dibawah SLTP) Tinggi (SLTA/diatas SLTA) Girma et al. 2002

10 46 No Variabel Klasifikasi Kategori Sumber Rendah (SLTP atau dibawah SLTP) 1 Pendidikan bapak Girma et al Tinggi (SLTA atau di atas SLTA) 14 Paritas Tinggi (> anak) Rendah (< anak) BKKBN (1999) 15 Jarak kelahiran < tahun > tahun USAID Umur ibu saat melahirkan <20 tahun & >5 tahun 20-5 tahun DepKes RI Pendapatan Rendah (Kuintil 1 &2) Tidak rendah (Kuintil, 4 & 5) Girma et al Tinggi badan ibu 19 Status gizi PB/U <150 cm >150 cm < -2 SD Stunting > -2 SD Normal Girma et al WHO 2005 Analisis Data Setelah data diperoleh lalu data tersebut di-cleaning, coding, dan scoring, untuk kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan Statistical Packages for the Social Solution (SPSS) for windows. Analisis statistik yang dilakukan sebagai berikut: Analisis Univariat Analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi (sebaran) dan proporsi dari berbagai variabel yang diteliti. Analisis uji beda menggunakan t-test (2 kelompok sampel independen) untuk melihat perbedaan rata-rata z-skor PB/U berdasarkan kategori variabel yang berisiko dan kurang berisiko. Analisis univariat dilakukan terhadap jumlah anak yang memiliki kelengkapan data terkait variabel yang dianalisis. Jumlah anak untuk tiap variabel yang dianalisis telah disebutkan di bagian pengolahan data di atas. Uji Chi-square Alasan menggunakan uji chi-square adalah untuk menguji adanya hubungan, dan sampelnya merupakan sampel yang tidak berpasangan serta skala datanya ordinal (non parametrik). Syarat penggunaan uji chi-square sendiri adalah tidak ada sel yang nilai observed bernilai nol dan sel yang mempunyai expected count

11 kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel (Dahlan 2009). Uji kemaknaan menggunakan uji statistik uji chi square dengan tingkat kemaknaan α = Terdapat hubungan yang bermakna jika p-value <0.05. Uji chi-square dilakukan terhadap jumlah anak yang memiliki kelengkapan data pada kedua variabel yang diuji, yaitu variabel dependen (stunting) dan variabel independen. Jumlah anak untuk tiap variabel yang dianalisis telah disebutkan di bagian pengolahan data di atas. Uji Regresi Logsitik Regresi logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat yang berbentuk kategorik. Pada penelitian ini dipergunakan analisis multiple logistic regression dengan metode backward untuk mengatasi adanya gejala multikolinearitas (Santosa et al. 2005). Semua variabel yang diteliti dalam penelitian ini dimasukkan ke dalam persamaan regresi. Adapun Provinsi dimasukkan pula dalam persamaan regresi sebagai dummy variabel dimana Provinsi Jawa Barat dijadikan referensi/basis interpretasi. Dengan metode backward, diperoleh model yang terbaik dengan cara menghilangkan variabel-variabel yang tidak signifikan ataupun yang terjadi multikolinearitas. Angka signifikansi yang ditetapkan adalah p<0.05. Nilai OR yang diperoleh berasal dari eksponen β. Analisis regresi dilakukan terhadap 549 anak. Jumlah tersebut merupakan jumlah anak yang memiliki kelengkapan data pada semua variabel yang diuji dalam analisis regresi. Adapun persamaan regresi logistik yang digunakan sebagai berikut: 47 y = β + β X + β X + β X + β X + β X + β X + β X + β X + β X + β X β X + β X + ε Keterangan: Y : Status gizi PB/U (stunting/normal) X : Kebiasaan bapak merokok β : Konstanta dalam rumah X : Konsumsi pangan hewani X : Pendidikan ibu X : Inisiasi menyusui X : Pendidikan bapak X : Pemberian kolostrum X : Paritas X : Permulaan MP-ASI X : Jarak kelahiran X : Pemberian makanan pre-lakteal X : Umur ibu saat melahirkan X : Berat badan lahir X : Pendapatan X : Imunisasi dasar X : Tinggi badan ibu X : Antenatal care (ANC) X : Provinsi Bali X : Sanitasi lingkungan X : Provinsi NTT X : Status merokok ibu ε : Galat Definisi Operasional Konsumsi pangan hewani adalah persentase energi dari asupan pangan hewani anak (24 jam yang lalu) terhadap total kebutuhan energi bila sudah tidak disusui atau total kebutuhan energi MP-ASI bila anak masih disusui.

12 48 Inisiasi menyusui adalah interval antara waktu dilahirkannya anak hingga pertama kali anak disusui ASI. Pemberian kolostrum adalah perilaku ibu terhadap kolostrum (ASI yang pertama kali keluar, biasanya encer, bening dan atau berwarna kekuning-kuningan) apakah kolostrum dibuang atau diberikan. Permulaan MP-ASI adalah umur mulai diberikannya minuman (cairan) atau makanan selain ASI kepada anak. Pemberian makanan pre-lakteal adalah status diberikan atau tidak diberikannya minuman (cairan) atau makanan selain ASI kepada anak sebelum disusui yang pertama kali atau sebelum ASI keluar. Berat badan lahir adalah berat badan anak yang ditimbang dalam kurun waktu 48 jam setelah lahir dalam satuan gram. Imunisasi dasar adalah kelengkapan imunisasi yang diperoleh anak terdiri dari imunisasi hepatitis B-0, BCG, x DPT-HB Combo, 4x polio dan campak. Rincian dasar imunisasi sebagai berikut: Imunisasi hepatitis B-0 adalah imunisasi yang diberikan sesaat setelah bayi lahir sampai bayi berumur 7 hari yang disuntikkan di paha bayi. Imunisasi BCG adalah imunisasi yang mulai diberikan umur 1 hari dan disuntikkan di lengan atas atau paha serta meninggalkan bekas/scar di bawah kulit. Imunisasi DPT-HB Combo adalah imunisasi yang disuntikkan di paha dan biasanya mulai diberikan pada saat anak berusia 2 bulan bersama dengan polio sebanyak tiga kali. Imunisasi polio adalah imunisasi cairan merah muda atau putih yang biasanya mulai diberikan pada umur 2 bulan sebanyak 4x dan diteteskan ke mulut. Imunisasi campak adalah imunisasi yang biasanya mulai diberikan pada umur 9 bulan dan disuntikkan di paha serta diberikan satu kali. Antenatal Care (ANC) adalah jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan yang ibu lakukan selama mengandung anak 0-2 bulan. Sanitasi lingkungan adalah kondisi lingkungan rumah tangga dimana anak tinggal meliputi jumlah dan kualitas air dan akses untuk mendapatkannya untuk keperluan rumah tangga, tempat pembuangan limbah dan jenis bahan bakar utama yang digunakan untuk memasak dalam rumah tangga dan pemakaian kelambu untuk anak.

13 49 Status merokok ibu adalah status merokok atau tidaknya ibu. Kebiasaan bapak merokok dalam rumah adalah perilaku merokok bapak di dalam rumah ketika bersama anggota rumah tangga yang lain. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang ibu tamatkan. Pendidikan bapak adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang bapak tamatkan. Paritas adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu. Jarak kelahiran adalah interval waktu kelahiran antara anak 0-2 bulan dengan anak sebelumnya. Umur ibu saat melahirkan adalah umur ibu saat melahirkan anak yang nilainya merupakan selisih antara umur ibu dengan umur anak. Pendapatan adalah golongan tingkat ekonomi keluarga anak dalam kuintil. Tinggi badan ibu adalah tinggi badan ibu dari anak yang diukur dalam satuan cm. Stunting adalah status gizi anak 0-2 bulan yang ditentukan berdasarkan indeks panjang badan menurut umur dengan perhitungan z-score (standar deviasi/sd) standar antropometri WHO 2005 dimana nilai z-score kurang dari -2 SD. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Wilayah Provinsi Bali Provinsi Bali merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Relief Pulau Bali merupakan rantai pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Rantai pegunungan yang membentang di bagian tengah Pulau Bali ini menyebabkan wilayah ini secara geografis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda, yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dari kaki perbukitan dan pegunungan dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai (Pemerintah Provinsi Bali 2010). Provinsi Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Batas fisik sebelah utara adalah Laut Bali, sebelah timur adalah Selat Lombok (Provinsi Nusa Tenggara Barat), sebelah selatan merupakan Samudera Indonesia dan sebelah barat adalah Selat Bali (Provinsi Jawa Timur). Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota dengan luas total wilayah Provinsi Bali adalah hektar dengan panjang pantai mencapai 529 km (Pemerintah Provinsi Bali 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 49 Status merokok ibu adalah status merokok atau tidaknya ibu. Kebiasaan bapak merokok dalam rumah adalah perilaku merokok bapak di dalam rumah ketika bersama anggota rumah tangga yang lain. Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jenis dan cara pengumpulan data

Lampiran 1 Jenis dan cara pengumpulan data 102 Lampiran 1 Jenis dan cara pengumpulan data No Data Cara Ukur Alat ukur 1 Konsumsi pangan hewani (anak) 24 jam-recall RKD10.IND blok IX: konsumsi makan individu 2 Inisiasi menyusui Kuesioner Eb02 3

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran 21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang

Lebih terperinci

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo. 102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan menganalisis untuk mencari hubungan antar variabel melalui pengamatan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data sekunder dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI) tahun 2007, dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d² 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 32 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan cross sectional yaitu untuk mengetahui kedua variabel baik dependen maupun independen yang dilakukan observasi pada saat

Lebih terperinci

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah ilmu kesehatan masyarakat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Pada Data Primer Kegiatan Praktek Kesehatan Masyarakat dengan melakukan penelitian / survei yang berjudul Gambaran Umum Status Gizi dan Kesehatan Baduta,

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol 15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan data primer dari semua pemulung di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif 22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1. KERANGKA PEMIKIRAN Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ada dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersifat bawaan atau genetik, merupakan potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi

Lebih terperinci

METODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel

METODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel 104 METODE Sumber Data, Disain, Cara Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari hasil Riskesdas 2007. Riskesdas 2007 menggunakan disain penelitian

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study. Prinsip yang mendasari studi ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan data mengenai variabel independen (pertambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan cara survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain studi Penelitian ini merupakan penelitian yang memanfaatkan penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003) 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita 17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan 2 variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan desain potong lintang (Cross sectional) yang dilakukan secara satu waktu atau mengumpulkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian penjelasan yaitu menjelaskan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Kehamilan : - Usia ibu - Umur kehamilan - Jarak Kelahiran - Gravida. Sosial Ekonomi - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan

Kehamilan : - Usia ibu - Umur kehamilan - Jarak Kelahiran - Gravida. Sosial Ekonomi - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan 27 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia pada masa kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting untuk ditanggulangi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Anemia pada ibu hamil adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor pengetahuan tentang ANC dan Paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di

Lebih terperinci

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013. 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analitik korelatif yang bersifat retrospektif. Pada penelitian ini seluruh variabel yang diamati, diukur dalam

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen jenis kelamin, sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif yang ingin menganalisis hubungan antara variabel-variabel penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan penelitian dengan menggunakan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional analitik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu menyusui. 3.. Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2 17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik karena ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi dengan berat lahir rendah masih tinggi. Waktu pengambilan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) dan status

Lebih terperinci

No Variabel Kategori 1 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Umur

No Variabel Kategori 1 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Umur METODE Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian adalah cross-sectional study berskala nasional bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder Riskesdas 2007 yang dilakukan oleh Badan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan 59 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dilakukan dengan menganalisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada Bulan Februari Mei 2016. Tasikmadu dipilih sebagai tempat penelitian karena memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Obstetri dan Ginekologi 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Januari-Desember

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkung keilmuan mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.1.2 Ruang Lingkup Tempat Lingkup tempat dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dimana pengukuran variabel-variabel baik bebas maupun terikat dilakukan dalam satu waktu. 34 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Utara, Kabupaten Bone Bolango pada tanggal 10 Mei Juni 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Utara, Kabupaten Bone Bolango pada tanggal 10 Mei Juni 2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100 METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Ibu hamil Pekerjaan Ibu hamil Pendidikan Ibu hamil Umur kehamilan ibu hamil Jumlah asupan protein Variable Terikat Kejadian Kekurangan Energi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan ibu balita

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan 68 Lampiran Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas 2007 No Kode Quesioner Pertanyaan Karakteristik Keluarga. RKD07.RT Blok I No.5 Klasifikasi desa/ kelurahan. Perkotaan 2. Pedesaan 2.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional 37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik yang mana penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner, serta terdapat hubungan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time

III METODE PENELITIAN. observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time 33 III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dengan pendekatan, observasi, atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Bidang penelitian di bidang gizi masyarakat yang dilakukan pada ibu-ibu rumah tangga desa Meteseh kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai gambaran tingkat kepatuhan membaca label informasi zat gizi, komposisi dan kedaluwarsa, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci