ANALYSIS OF THE EFFECT OF LEADERSHIP ON SAFETY CULTURE AND SAFETY CLIMATE AND ITS IMPACT ON SAFETY BEHAVIOR OF PT. SUTRA MANDIRI.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALYSIS OF THE EFFECT OF LEADERSHIP ON SAFETY CULTURE AND SAFETY CLIMATE AND ITS IMPACT ON SAFETY BEHAVIOR OF PT. SUTRA MANDIRI."

Transkripsi

1 ANALYSIS OF THE EFFECT OF LEADERSHIP ON SAFETY CULTURE AND SAFETY CLIMATE AND ITS IMPACT ON SAFETY BEHAVIOR OF PT. SUTRA MANDIRI Difky Kamal Bina Nusantara University, JL Raya Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia, Hamid Heriansyah Bina Nusantara University, JL Raya Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia, Masruroh, S.E., M.M. (Advisor) Bina Nusantara University, JL Raya Kebon Jeruk, Jakarta, ABSTRACT The purposes of this research are to analyze and know direct influence of leadership on safety behavior and trought safety culture or safety climate of PT. SUTRA MANDIRI. It is assumed that leadership can establish a safety culture and safety climate will impact on employee safety behavior. This research uses qualitative method to get the description of social phenomena. The plotting was conducted with library study and field research. Data analysis in this research is uses Partial Least Square (PLS) method and the support of SmartPLS software. Partial Least Square (PLS) is an alternative method from Structural Equation Modeling (SEM) that can be used to overcome the complex problem between variable relations. Concluded that the partial influence of the most powerful influences safety behavior is leadership, followed by work safety climate, safety climate factors but has no effect, but the leadership of factors have an influence on safety culture. Keywords : Leadership, Safety Culture, Safety Climate, Safety Behavior, PT. SUTRA MANDIRI, Partial Least Square

2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengetahui pengaruh langsung dari variabel kepemimpinan terhadap perilaku keselamatan kerja maupun melalui budaya keselamatan kerja atau iklim keselamatan pada PT. SUTRA MANDIRI. Diasumsikan bahwa kepemimpinan dapat membentuk suatu budaya keselamatan kerja dan iklim keselamatan kerja yang akan berdampak pada perilaku keselamatan kerja pada karyawan.penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan gambaran terhadap fenomena sosial yang terjadi.pengumpulan data dilakukan dengan kepustakaan dan penelitian lapangan.analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dibantu menggunakan software SmartPLS.Partial Least Square (PLS) merupakan metode alternatif dari Structural Equation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hubungan diantara variabel yang kompleks. Disimpulkan, pengaruh parsial yang paling kuat mempengaruhi perilaku keselamatan kerja adalah kepemimpinan, kemudian diikuti oleh iklim keselamatan kerja, tetapi faktor budaya keselamatan kerja tidak memiliki pengaruh, namun faktor kepemimpinan mempunyai pengaruh pada budaya keselamatan kerja. Kata Kunci : Kepemimpinan, Budaya Keselamatan Kerja, Iklim Keselamatan Kerja, Perilaku Keselamatan Kerja, PT. SUTRA MANDIRI, (PLS) Partial Least Square PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya dunia industri, selalu akan dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap bertahan. Salah satu masalah yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja sejak awal dunia industri dimulai adalah timbulnya kecelakaan kerja.keselamatan kerja bagi seorang tenaga kerja harus sangat diperhatikan.karena hal ini dapat mempengaruhi produktivitas pekerjaan. Dengan menerapkan program pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping

3 itu program keselamatan dan kesehatan kerja juga diharapkan dapat menciptakan kenyamanan dan keselamatan bagi pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam UU RI Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Selanjutnya dipertegas dalam UU Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, UU Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan yang mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar serta mencegah terjadi kecelakaan di tempat kerja (Konradus, 2012:23). Menurut Amri, AK. Direktur Pembinaan Norma Kecelakaan Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tercatat setiap hari Sembilan orang meninggal akibat kecelakaan kerja. Jumlah itu meningkat 50 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencatat enam orang meninggal akibat kecelakaan kerja.sementara menurut data Internasional Labor Organization (ILO), di Indonesia rata-rata pertahun terdapat kasus kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70 persen berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup (poskotanews.com) Amri mengungkapkan, ada empat hal yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja tersebut.pertama, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dan masyarakat masih rendah.kedua, penerapan pemeriksaan uji K3 juga rendah.ketiga, kualitas dan kuantitas pegawai pengawas baik pengawas ketenagakerjaan maupun pengawas K3 rendah dan keempat tugas dan fungsi pegawai pengawas sejak otonomi daerah tidak maksimal, khususnya dalam mengawasi K3 ( Tabel 1 Jumlah Kecelakaan Kerja Beberapa Tahun Terakhir Tahun Jumlah Kecelakaan Korban Mati Luka Berat Luka Ringan Rugi Materi

4 Sumber: ( Dari hasil survei Badan Pusat Statistik di atas menjelaskan bahwa pada tahun tingkat kecelakaan kerja di Indonesia meningkat setiap tahunnya.hal ini dapat dilihat dari jumlah kecelakaan kerja yang meningkat hampir 10 persen setiap tahunnya. Masalah kecelakaan kerjajuga dapat dilihat dari tingkat pendidikan parapekerjanya yang mayoritas berpendidikan rendah, dimana hampir 47 persen dari seluruh pekerja kasar atau buruh di Indonesia memiliki pendidikan hanya sebatas Sekolah Dasar (SD) ( Jadi dalam hal ini dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan seseorang mampu mempengaruhi tingkat self awareness dari tiap-tiap individu itu sendiri dan hal tersebut juga dapat memengaruhi kepedulian akan budaya K3. Bidang jasa konstruksi merupakan salah satu dari sekian banyak bidang usaha yang tergolong sangat rentan terhadap kecelakaan.bahkan khusus untuk pekerja konstruksi, ada pengaturan tersendiri dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Inti regulasi itu adalah perusahaan pelaksana proyek wajib menyiapkan sistem manajemen keselamatan kerja yang diawasi ketat oleh pemerintah daerah. Pengawasan seharusnya tidak hanya dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja setempat, tapi oleh Dinas Pekerjaan Umum yang juga memahami aspek teknis konstruksi ( Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu proyek konstruksi antara lain, faktor perilaku pekerja yang cenderung kurang memahami ketentuan standar keselamatan kerja, pemilihan metode kerja yang kurang tepat, perubahan tempat kerja, peralatan yang digunakan dan kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai keselamatan kerja. Dari faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja sebagaimana disebutkan, menunjukkan bahwa kecelakaan kerja terjadi umumnya lebih disebabkan oleh kesalahan manusia (human error), baik dari aspek kompetensi para pelaksana konstruksi maupun pemahaman arti pentingnya keselamatan kerja, hal ini didukung juga dengan masih banyaknya

5 pekerja konstruksi yang tidak menaati ketentuan seperti tidak memakai helm keselamatan, alas kaki yang layak dan lain sebagainya di saat bekerja ( PT. SUTRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi aspal beton (hotmix).perusahaan ini merupakan perusahaan kontraktor yang melayani pengadaan dan jasa pekerjaan pengaspalan jalan dengan menggunakan aspal hotmix.pt. SUTRA MANDIRI mempunyai visi menjadi perusahaan kontraktor terkemuka di Lampung khusunya dan wilayah Indonesia umumnya. Tabel 2 Data Kecelakaan Kerja Tahun 2014 Terkait Pekerjaan di Bidang Jasa Konstruksi, Jawa dan Sumatera No Provinsi A B C D E F G 1 Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Bangbel Kepri Jakarta Jabar Jateng Yogya Jatim Banten

6 Jumlah Sumber : Ditjen ppk, diolah Pusdatinaker Keterangan: A. Mesin (mesin pons, mesin pres, gergaji,dll.) B. Penggerak mula dan pompa (motor bakar, pompa angin, kompresor, pompa air, dll.) C. Conveyor D. Perkakas kerja tangan E. Pesawat uap dan bejana tekan F. Bahan kimia G. Bahan mudah terbakar dan benda panas (minyak, kertas, kapuk, uap, dll.) Dari data kecelakaan kerja di atas dapat kita lihat perbandingan angka kecelakaan pada bidang konstruksi di Jawa dan Sumatra memiliki perbedaan yang cukup besar, terutama pada provinsi Lampung terkait dengan penelitian ini yang letaknya berada pada provinsi Bandar Lampung. Tabel 3 Data Kecelakaan Kerja Pada PT. SUTRA MANDIRI Tahun Kecelakaan Ringan Kecelakaan Berat Sumber : PT. SUTRA MANDIRI Tabel ini menjelaskan jumlah kecelakaan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI, dimana jumlah kecelakaan terbilang rendah karena mengingat jumlah karyawan di lapangan tidak terlalu banyak, dan dapat dikaitkan dengan tabel 1.2 bahwa jumlah kecelakaan kerja pada bidang jasa konstruksi untuk provinsi Lampung terbilang kecil

7 dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Sumatra maupun Jawa. Tetapi yang menjadi masalah pada penelitian kali ini adalah perilaku para karyawan yang tidak mau menggunakan perlengkapan keselamatan yang sudah menjadi standar regulasi dari pemerintah. Dari hasil wawancara tidak terstruktur serta observasi pada beberapa karyawan yang tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja bahwa menganggap jika tanpa menggunakan perlengkapan pun mereka sudah berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya, hal ini dapat dilihat pada lampiran halaman L34. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini dapat menambah angka kecelakaan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. Dan dampak dari latar belakang pendidikan tidak terlihat di PT. SUTRA MANDIRI karena mayoritas pekerjanya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan penelitian ini ingin mengetahui hal apa yang dapat meminimalisir tingkat kecelakaan kerja tersebut. Dan nantinya penelitian ini dapat juga dapat digunakan oleh umum. Sumber daya manusia merupakan faktor penentu kinerja organisasi karena sumber daya manusia berperan sebagai perencana sekaligus pelaksana seluruh program yang telah ditetapkan organisasi.berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya ditentukan sumber daya manusia yang melaksanakan program tersebut.salah satu faktor yang berpengaruh adalah peran seorang pemimpin.peran manajer sebagai pemimpin adalah kunci bagi penerapan perubahan strategi.peranan pemimpin adalah menyusun arah perusahaan, mengkomunikasikan ini dengan karyawan, memotivasi para karyawan dan melakukan tijauan jangka panjang (Rivai, 2013:821).Faktor ini diduga memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, iklim, serta perilaku keselamatan dalam bekerja. Faktor kedua yang dapat mempengaruhi perilaku keselamatan kerja adalah budaya organisasi dan budaya keselamatan kerja. Budaya organisasi memiliki beberapa fungsi yaitu budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lainnya, budaya memberikan identitas bagi anggota organisasi, budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dan pada kepentingan individu, budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial, budaya sebagai mekanisme pembuatan makna dan kendali yang memandu serta membentuk sikap dan perilaku karyawan (Robbins dan Judge, 2008:262). Budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perilaku karyawan akan keselamatan kerja, karena budaya yang baik akan berdampak pada tingkat perilaku

8 organisasi yang baik dan hal ini dapat mempengaruhi tingkat perilaku keselamatan kerja. Peran pemimpin juga sangat berpengaruh dalam pembentukan budaya yang baik.pada penelitian ini, PT. SUTRA MANDIRI mempunyai kendala dalam mengomunikasikan tentang keselamatan kerja antara pemimpin dan karyawannya. Hal ini dapat dilihat pada sosialisasi yang kurang mengenai kelengkapan keselamatan kerja pada saat di lapangan dimana hal tersebut mempengaruhi tingkat kesadaran akan keselamatan kerja karyawan. Faktor yang ketiga adalah iklim keselamatan kerja. Iklim keselamatan kerja yang positif akan lebih memotivasi pekerja untuk terikat dengan aktifitas-aktifitas yang menyangkut keselamatan kerja dibandingkan dengan pekerja yang berada dalam grup yang memiliki iklim keselamatan kerja yang negatif. Seseorang yang termotivasi untuk terikat dengan aktifitas keselamatan kerja, lambat laun akan lebih suka untuk memperlihatkan perilaku keselamatan kerja tersebut. Dalam hal ini PT. SUTRA MANDIRI telah mengupayakan terciptanya iklim keselamatan kerja yang baik dengan menerapkan dan membangun sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan standar international ISO 9001:2008, mengembangkan budaya mutu melalui pembinaan karyawan perusahaan dan menyediakan kelengkapan keselamatan kerja dengan pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi bidang pekerjaan umum yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/MEN/1996. Tetapi tingkat kesadaran karyawan dalam menggunakan kelengkapan keselamatan kerja masih cukup rendah. Pelaksanaan keselamatan kerja yang baik dalam perusahaan tidak hanya bergantung pada satu hal. Namun membutuhkan keterkaitan berbagai hal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan yang ditunjukan oleh atasan langsung terhadap perilaku keselamatan kerja dari para pekerja, hubungan ini akan dipengaruhi juga oleh budaya keselamatan kerja di perusahaan dan iklim keselamatan kerja dari para pekerja. Keselamatan kerja membutuhkan komitmen dari manajemen untuk membentuk budaya keselamatan kerja. Budaya keselamatan kerja kemudian dapat memperbaiki dampak kepemimpinan terhadap persepsi pekerja tentang iklim keselamatan kerja. Persepsi keselamatan dari para pekerja dapat memicu pekerja untuk melakukan pekerjaan dengan memperhatikan keselamatan kerja yang dicontohkan oleh pemimpinnya. Dengan terciptanya iklim keselamatan kerja, maka diprediksi bahwa perilaku

9 keselamatan kerja dari para pekerja dapat tercapai dan kecelakaan kerja yang menimbulkan kerugian dapat dihindari (Martinez-Corcoles, Gracia, Tomas, Piero, 2011). Pada penelitian terdahulu yang tercantum pada jurnal acuan yang digunakan yaitu berjudul Leadership and Employees Perceived Safety Behaviours in a Nuclear Power Plant: a Structural Equation Model (Martinez-Corcoles et al, 2011), penelitian tersebut mengungkapkan bahwa ada beberapa model kepemimpinan yang pernah digunakan pada penelitian tentang pengaruh leadership dengan safety behaviours, namun yang pada akhirnya yang digunakan adalah model kepemimpinan ELQ (Empowering Leadership Model) dalam jurnal tersebut. Pendekatan kepemimpinan ini memperlihatkan perilaku-perilaku spesifik dari pemimpin yang seharusnya dapat menstimulasi perilaku aman dari bawahannya. Penelitian pada jurnal ini bermaksud untuk mengidentifikasi jenis-jenis perilaku yang harus ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku keselamatan kerja pekerja di sektor nuklir. Perbedaan antara penelitian yang saat ini dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitiannya.pada penelitian sebelumnya, riset dilakukan pada sektor nuklir. Sedangkan pada penelitian ini riset dilakukan pada sektor konstruksi pembuatan aspal. Mengingat pentingnya masalah tersebut dan untuk menyikapi kondisi diatas maka dilakukan penelitian yang berkaitan dengan ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATAN KERJA DAN IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KERJA PADA PT. SUTRA MANDIRI. Identifikasi Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MADIRI? 2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap budaya keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI?

10 3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI? 4. Bagaimana pengaruh budaya keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT.SUTRA MANDIRI? 5. Bagaimana pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI? 6. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap budaya keselamatan kerja dan dampaknya terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI? 7. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja dan dampaknya terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI? Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini : 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh budaya keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. 3. Untuk megetahui adanya pengaruh kepemimpinan terhadap budaya keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. 5. Untuk mengetahui adanya pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. 6. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepemimpinan terhadap budaya keselamatan kerja dan dampaknya terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI. 7. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja dan dampaknya terhadap perilaku keselamatan kerja pada PT. SUTRA MANDIRI.

11 Penelitian Terdahulu Tabel 4 Penelitian Terdahulu NO Judul Pengarang Tujuan Hasil 1 Leadership and employees perceived safety behaviours in a nuclear power plant: A structural equation model Mario Martinez- Corcoles, Francisco Gracia, Ines Tomas, Jose M. Peiro (2011) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku pemimpinan mempengaruhi perilaku keselamatan kerja dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu budaya keselamatan dan iklim keselamatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika budaya keselamatan kuat, perilaku pemimpin akan menghasilkan iklim keselamatan yang tinggi di antara anggota dan memprediksi perilaku keamanan pada pekerja 2 Authentic leader, safe work: the influence of leadership on safety performance Flavia de Souza Costa Neves Cavazotte, Cristiano Jose Pereira Duarte, Anna Maria Calvao Gobbo (2013) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan yang autentik terhadap perilaku keselamatan kerja Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan yang autentik terhadap perilaku keselamatan kerja. Dimana kepemimpinan menjadi rute untuk mempromosikan perilaku yang aman bagi pengikut mereka. 3 Safety Culture in Combating Occupational Safety and Health Problems in Noor Aina Amirah, Wan Izatul Asma, Mohd Shaladdin Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya keselamatan kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh budaya keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja.

12 the Malaysian Manufacturing Sectors Muda, Wan Abd Aziz Wan Mohd Amin (2013) terhadap perilaku keselamatan kerja Masalah menunjukkan bahwa perilaku keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap OSHA akan menyebabkan keselamatan positif, budaya yang pada gilirannya akan menyebabkan pengurangan kecelakaan 4 Examining Safety Behaviour With the Safety Climate and the Theory of Planned Behaviour Ceren AVCI and Ali YAYLI (2014) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja Hasil penelitian mengungkapkan bahwaiklimkeselamatan, dan normanormakeselamatanrekan kerjamemilikiefek langsungdan tidak langsungpada perilakukeselamatan Sumber : Penulis Kerangka Pemikiran Penelitian ini diawali dengan menuliskan latar belakang penelitian lalu membatasi masalah yang ada dan merumuskannya kebeberapa masalah yang akan dijadikan tujuan dari penelitian. Setelah menemukan tujuan penelitian, selanjutnya, mencari dan mengumpulkan informasi berupa teori dan fakta-fakta atau bukti-bukti yang terkait dengan variabel yang diteliti, yaitu variabel kepemimpinan, budaya keselamatan kerja, iklim keselamatan kerja,dan perilaku keselamatan kerja agar landasan penelitian ini semakin kuat. Langkah berikutnya adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner pada karyawan perusahaan.

13 Budaya Keselamatan Kerja Kepemimpinan Perilaku Keselamatan Kerja Iklim Keselamatan Kerja Gambar 1 Kerangka Pemikiran Sumber : Peneliti METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah asosiatif dan metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert (dengan pilihan jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju). Time horizon yang digunakan adalah crosssectional dimana pengumpulan data hanya dilakukan sebanyak satu kali pada waktu tertentu. Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi (karena jumlah populasi <100) yang merupakan karyawan dari PT. SUTRA MANDIRI, dimana diperoleh 62 responden untuk penelitian ini. Kemudian, Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dibantu menggunakan softwaresmartpls versi 2.0 untuk mengolah data.partial Least Square merupakan factor indeterminacy metode analisis yang powerfull oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sampel kecil. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator dengan konstruknya

14 dan dapat dilakukan uji bootstrapping terhadap struktural model yang bersifat outer model dan inner model. Hasil dan pembahasan Evaluasi Struktural (Inner) Model Pengujian terhadap model struktural dapat dilakukan dengan melihat nilai R- Square yang merupakan uji goodness-fit model dan melihat signifikansi dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi t-statistik. Tabel 5 R-Square R Square Kepemimpinan budaya keselamatan kerja iklim keselamatan kerja perilaku keselamatan kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data R-Square menunjukkan besarnya konstruk yang mampu dijelaskan oleh konstruk lainnya. Dari tabel 4.5, dapat diketahui bahwa sebanyak 67,09% variabel perilaku keselamatan kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan, budaya keselamatan kerja dan iklim keselamtan kerja, dimana 32,91% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Kemudian variabel budaya keselamatan kerja dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan sebanyak 25,13%, dimana 74,87% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Dan variabel iklim keselamatan kerja dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan sebanyak 28,18%, dimana 71,82% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.

15 Tabel 6 Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) budaya keselamatan kerja -> perilaku keselamatan kerja iklim keselamatan kerja -> perilaku keselamatan kerja kepemimpinan -> budaya keselamatan kerja kepemimpinan -> iklim keselamatan kerja kepemimpinan -> perilaku keselamatan kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.6 digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung antara konstruk dengan cara melihat original sample untuk besarnya pengaruh dan nilai t- statistik lebih besar dari 1.96, maka dapat dikatakan konstruk tersebut mempengaruhi konstruk lainnya. Dari table 4.6 dapat dilihat bahwa pengaruh langsung variabel budaya keselamatan kerja terhadap variabel perilaku keselamatan kerja dibawah 1,96 yaitu 0,355102, yang artinya pengaruh variabel tersebut tidak signifikan. Maka dilakukan pengolahan data ulang dengan melakukan trimming pada variabel budaya keselamatan kerja yang hasilnya sebagai berikut. Tabel 7 R-Square Setelah Dilakukan Trimming R Square

16 iklim keselamatan kerja Kepemimpinan perilaku keselamatan kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari hasil trimming pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa sebanyak 67,14% variabel perilaku keselamatan kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan dan iklim keselamtan kerja, dimana 32,86% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian ini. Kemudian variabel iklim keselamatan kerja dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan sebesar 28,21%, dimana 71,79% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian ini. Tabel 8 Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values) Setelah Dilakukan Trimming Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) iklim keselamatan kerja -> perilaku keselamatan kerja kepemimpinan -> iklim keselamatan kerja kepemimpinan -> perilaku keselamatan kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data

17 Setelah dilakukan trimming pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa nilai t- statistik lebih besar dari 1,96, maka dapat dikatakan konstruk tersebut mempengaruhi konstruk lainnya dan besarnya pengaruh antara konstruk dapat dilihat pada original sample. Pembahasan Masalah Pengaruh Kepemimpinan terhadap Perilaku Keselamatan Kerja Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku keselamatan kerja bersifat positif, dapat dilihat melalui nilai koefisien pada kolom original sample sebesar Kemudian pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku keselamatan kerja bersifat signifikan, terlihat dari nilai t-statistik lebih besar dari pada nilai t-tabel 1.96.Oleh karena itu, hipotesis 1 yang menyatakan ada pegaruh kepemimpinan terhadap perilaku keselamtan kerja, diterima. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Iklim Keselamatan Kerja Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja bersifat positif, dapat dilihat melalui nilai koefisien pada kolom original sample sebesar Kemudian pengaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja bersifat signifikan, terlihat dari nilai t-statistik lebih besar dari pada nilai t-tabel 1.96.Oleh karena itu, hipotesis 2 yang menyatakan ada pegaruh kepemimpinan terhadap iklim keselamatan kerja, diterima. Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja terhadap Perilaku Keselamatan Kerja Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja bersifat positif, dapat dilihat melalui nilai koefisien pada kolom original sample sebesar Kemudian pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja bersifat signifikan, terlihat dari nilai t-statistik lebih besar dari pada nilai t-tabel 1.96.Oleh karena itu, hipotesis 3 yang menyatakan ada pegaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja, diterima.

18 Simpulan 1. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja dengan sifat pengaruh yang positif. Dengan demikian, naik atau turunnya perilaku keselamatan kerja karyawan PT. SUTRA MANDIRI dapat dipangaruhi langsung oleh kepemimpinan yang ada dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima. 2. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya keselamatan kerja dengan sifat pengaruh yang positif. Dengan demikian, naik atau turunnya budaya keselamatan kerja karyawan PT. SUTRA MANDIRI dapat dipangaruhi langsung oleh kepemimpinan yang ada dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima. 3. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap iklim keselamatan kerja dengan sifat pengaruh yang positif. Dengan demikian, naik atau turunnya iklim keselamatan kerja karyawan PT. SUTRA MANDIRI dapat dipangaruhi langsung oleh kepemimpinan yang ada dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima. 4. Budaya keselamatan kerja memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap perilaku keselamatan kerja dengan sifat pengaruh yang negatif. Dengan demikian, naik atau turunnyaperilaku keselamatan kerja karyawan PT. SUTRA MANDIRI tidak dipangaruhi langsung oleh budaya keselamatan kerja yang ada dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 ditolak. 5. Iklim keselamatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap iklim keselamatan kerj dengan sifat pengaruh yang positif. Dengan demikian, naik atau turunnya perilaku keselamatan kerja karyawan PT. SUTRA MANDIRI

19 dapat dipangaruhi langsung oleh iklim keselamatan kerja yang ada dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 diterima. 6. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya keselamatan kerja yang berdampak pada perilaku keselamatan kerja, kemudian naik turunnya budaya keselamatan kerja kerja yang di pengaruhi oleh kepemimpinan tidak berdampak pada naik atau turunnya perilaku keselamatan kerja, maka dapat disimpulkan hipotesis 6 ditolak. 7. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap iklim keselamatan kerja yang berdampak pada perilaku keselamatan kerja, kemudian naik turunnya budaya keselamatan kerja kerja yang di pengaruhi oleh kepemimpinan akan berdampak pada naik atau turunnya perilaku keselamatan kerja, maka dapat disimpulkan hipotesis 7 diterima. Saran Berdasarkan hasil yang telah didapat dari bab sebelumnya dan kesimpulan yang telah dibuat, maka dibawah ini adalah beberapa saran yang dapat disampaikan kepada perusahaan : 1. Kepada pihak manajemen PT. SUTRA MADIRI untuk memperhatikan peran kepemimpinan yang ada dalam perusahaan, karena variabel ini pengaruhnya sangat kuat terhadap perilaku keselamatan kerja. Peran kepemimpinan yang harus ditingkatkan adalah sebagai berikut: Pemimpin menetapkan standar yang tinggi dalam aspek K3, Pemimpin memimpin dengan memberikan teladan, Pemimpin menjelaskan peraturan dan harapan, Pemimpin menunjukkan perhatian terhadap anggota. 2. Iklim keselamatan kerja merupakan variabel kedua yang terkuat dalam pengaruhnya terhadap perilaku keselamatan kerja PT. SUTRA MANDIRI. Kepada pihak manajemen perusahaan, diharapkan

20 memberikan perhatian yang lebih dikarenakan faktor lingkungan yang baik membuat perilaku keselamatan kerja makin baik. Indikator pada variabel iklim keselamatan kerja yang perlu ditingkatkan adalah sebagai berikut : Perilaku dalam penggunaan alat perlindungan diri, Kesepakatan antara kepentingan penerapan K3, Kecepatan kerja. 3. Kepada pihak manajemen PT. SUTRA MANDIRI untuk memperhatikan perilaku keselamatan kerja karyawanya, karena perilaku keselamatan kerjaakan berpengaruh signifikan terhadap iklim keselamatan kerja karyawannya. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: Mematuhi aturan keselamatan kerja, Melakukan SOP dalam mencapai target, Kondisi tempat kerja memungkinkan untuk bekerja sesuai peraturan, Tidak mengambil jalan pintas yang menyebabkan resiko, Tidak mengikuti rekan kerja yang tidak menaati peraturan. 4. Bagi para peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini atau melakukan penelitian dengan topik ini, diharapkan dapat menambahkan atau mengkaji faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku keselamatan kerja sehingga dapat memberikan wawasan, cakrawala atau pandangan yang lebih luas, faktor-faktor lain seperti: budaya organisasi, rekrutmen dan seleksi, lingkungan kerja, komunikasi organisasi, dan lainlain. Referansi Badan Pusat Statistik., (2014)., Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun (online)., data kecelakaan kerja., diakses 24 Desember Depnaker., (2015)., Kecelakaan Kerja di Indonesia Triwulan IV 2014 (online)., pengawasan ketenagakerjaan. diakses 22 Februari Konradus, Danggur., (2012)., Keselamatan dan keselamatan kerja., Jakarta : Bangka Adinatha Mulia.

21 Rivai, Veithzal., Sagala, Ella Jauvani., (2013)., Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik., Jakarta : Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P., Judge, Timothy A., (2008).,Perilaku Organisasi., Jakarta: Salemba Empat. Tri.,(2014)., Tingkat Kecelakaan Kerja Masih Tinggi (online)., berita nasional., Diakses tanggal 23 Desember Opini., (2013)., Tingginya Angka Kecelakaan Kerja (online)., berita nasional., diakses 23 Desember Amirah, Noor Aina., Asma, Wan Izatul., Muda, Mohd Shaladdin., Amin, Wan Abd Aziz Wan Mohd., (2013)., Safety Culture in Combating Occupational Safety and Health Problems in the Malaysian Manufacturing Sectors., Asian Social Science; Vol. 9(3): Avci, Ceren., Yayli, Ali., (2014)., EXAMINING SAFETY BEHAVIOUR WITH THE SAFETY CLIMATE AND THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR., International Journal of Arts & Sciences; Vol. 7(4): Cavazotte, Flavia de Souza Costa Neves., Duarte, Cristiano Jose Pereira., Gobbo, Anna Maria Calvao., (2013)., Authentic leader, safe work: the influence of leadership on safety performance., Brazilian Business Review; Vol. 10(6): Corcoles, Mario Martinez., Gracia, Fransisco., Tomas, Ines., M. Peiro, Jose., (2011)., Leadership and employees perceived safety behaviours in a nuclear power plant: A structural equation model., Safety Science; Vol. 49: Riwayat Penulis Difky Kamal lahir di Bandar Lampung pada tanggal 28 oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam bidang Manajemen, Program studi Bisnis dan Organisasi pada tahun Hamid Heriansyah lahir di Jakarta pada tanggal 15 juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam bidang Manajemen, Program studi Bisnis dan Organisasi pada tahun 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya dunia industri, selalu akan dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ROCKTOKOM Muhammad Sendy Akbar Sukaryono, Masruroh Management, Program Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY Dwi Putri Rahmadini, Idi Setyo Utomo Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 21 Kemanggisan /

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. KERTA RAJASA RAYA Dewi Suryani Budiono Universitas Negeri Surabaya Informasi Artikel

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016 KOMITMEN MANAJEMEN DAN PARTISIPASI KARYAWAN MELALUI IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM MENINGKATKAN INOVASI PROSES DAN INOVASI PRODUK YANG BERDAMPAK PADA KINERJA PERUSAHAAN Sutarmin 1) dan Zeplin Jiwa Husada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif. Sebuah perusahaan dapat terus bertahan jika memiliki sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif. Sebuah perusahaan dapat terus bertahan jika memiliki sumber daya manusia 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia kerja, perubahan dan tantangan terus berganti seiring dengan perkembangan industri. Keadaan ini menuntut sebuah perusahaan untuk selalu produktif. Sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 KERANGKA TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 KERANGKA TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DIVISI NETWORK BROADBAND

PENGARUH KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DIVISI NETWORK BROADBAND PENGARUH KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DIVISI NETWORK BROADBAND PT. TELKOM INDONESIA GATOT SUBROTO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) Intan Soraya,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses pengelolaannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK (UKM) merupakan institusi pendidikan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan UKM dalam persaingan global adalah sumber daya manusia (SDM). SDM berhubungan dengan kondisi internal dan eksternal.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (SIM-D) TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAJEMEN PROYEK DI PUSDIKLAT KEMENTERIAN PU Satya Raharja 1) dan R.V. Hari Ginardi

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Intan Mayasari 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGARUH TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TERHADAP INNOVATIVE BEHAVIOR DENGAN WORK ENGAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PT. ROLAS NUSANTARA MANDIRI (RNM) SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen manajemen (commitment) berpengaruh positif terhadap iklim keselamatan

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR LAMPIRAN 41 Lampiran 1 Kuesioner penelitian PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Diskominfomas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

PENGARUH SAFETY CLIMATE TERHADAP KECELAKAAN KERJA DENGAN SAFETY BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KARYAWAN PT. PANCA WANA INDONESIA DI KRIAN

PENGARUH SAFETY CLIMATE TERHADAP KECELAKAAN KERJA DENGAN SAFETY BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KARYAWAN PT. PANCA WANA INDONESIA DI KRIAN Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 7. No. 2, Agustus 2014 PENGARUH SAFETY CLIMATE TERHADAP KECELAKAAN KERJA DENGAN SAFETY BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KARYAWAN PT. PANCA WANA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah moda. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ekonomi, desakan terhadap meningkatnya permintaan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik maupun kebutuhan komersil yang didukung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara

Lebih terperinci

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo) PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo) Almira Nanda Rizky Yani Heru Susilo Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Transforrmasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior

Pengaruh Kepemimpinan Transforrmasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior Pengaruh Transforrmasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dan Komitmen Organisasi Melalui Kepuasan Kerja Karyawan PT. Bank Panin, Tbk Banjarbaru Dora Vicky Permatasari 1, Saladin Ghalib

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan wujud dari kewajiban sebuah perusahaan untuk melindungi pekerja berdasarkan amanah undang-undang (UU).

Lebih terperinci

ENYKA CUMALLA SARI B100

ENYKA CUMALLA SARI B100 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja.

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN PADANG JURNAL

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN PADANG JURNAL PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN PADANG JURNAL Oleh: AYU REMBULAN SARI 11090244 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN

Lebih terperinci

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap... Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening Di Kantor Pariwisata dan Kabudayaan Kabupaten Jember The Influence

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang cukup banyak menggunakan berbagai peralatan, baik canggih maupun manual. Peralatan ini dilaksanakan di lahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi. (http://karodalnet.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi. (http://karodalnet. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih terabaikan, hal ini ditunjukan dengan angka kecelakaan yang masih tinggi (http://www.bps.go.id)

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN Wirda Binus University, Jakarta, Indonesia, wir_dha_92@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus

BAB I PENDAHULUAN. perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 Lovina Ameldian dan Jordhan Jeheskiel Binus University,Jakarta,DKI Jakarta Indonesia,

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN OLEH DITA ASTARI PUTRI 080502020 MANAJEMEN PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Banda Aceh

Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Banda Aceh Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT) Indonesian Journal for the Economics, Management and Technology. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi, 1(2), 2017,86-90 Available online at http://journal.lembagakita.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dunia industri erat kaitannya dengan proses produksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dunia industri erat kaitannya dengan proses produksi yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dunia industri erat kaitannya dengan proses produksi yang memerlukan penggunaan teknologi yang sangat maju. Adanya teknologi bisa memudahkan proses produksi

Lebih terperinci

PENGARUH SPIRITUAL LEADERSHIP DAN WORKPLACE SPIRITUALITY TERHADAP JOB SATISFACTION DAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA GURU SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA

PENGARUH SPIRITUAL LEADERSHIP DAN WORKPLACE SPIRITUALITY TERHADAP JOB SATISFACTION DAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA GURU SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA PENGARUH SPIRITUAL LEADERSHIP DAN WORKPLACE SPIRITUALITY TERHADAP JOB SATISFACTION DAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA GURU SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN DALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka melaksanakan pembangunan masyarakat dan menyumbang pemasukan bagi negara peranan Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi diharapkan masih tetap memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi akan membawa dampak terhadap perubahan tatanan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

Rizky Aulia Hidayah S. Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rizky Aulia Hidayah S. Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN DISTRIBUTIF TERHADAP MOTIVASI INTRINSIK DAN KINERJA PERAWAT RSUD KUDUNGGA SANGATTA : Pengujian Partial Least Square PLS Rizky Aulia Hidayah S Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO Nico Christopher, Laksmi Sito Dwi Irvianti, S.E., MM. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan aset terpenting bagi organisasi, terlebih saat ini setiap organisasi mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan aset terpenting bagi organisasi, terlebih saat ini setiap organisasi mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan aset terpenting bagi organisasi, terlebih saat ini setiap organisasi mulai menerapkan sistem human capital. Pada sistem human capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya yang lemah akan menghambat dan bertentangan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya yang lemah akan menghambat dan bertentangan dengan tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan kerja saat ini menjadi kewajiban dan kebutuhan perusahaan dalam segala bentuk kegiatan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA Dwi Putra Sugianto Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN DAMPAKNYA PADA TURNOVER INTENTION

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN DAMPAKNYA PADA TURNOVER INTENTION ANALISIS PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN DAMPAKNYA PADA TURNOVER INTENTION Angela Desiana Natasya Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebun Jeruk Raya No.

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BANK INDONESIA

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BANK INDONESIA PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BANK INDONESIA Adine Nur Rachma, Idi Setyo Utomo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

Nur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Hotel Gajahmada Graha Malang) Nur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA Dwi Haryanto Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan industri kontruksi mulai wajib menerapkan suatu sistem

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING 1 PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus) ARTIKEL Oleh

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

Lebih terperinci

Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan insentif terhadap motivasi serta kinerja karyawan pada bagian produksi

Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan insentif terhadap motivasi serta kinerja karyawan pada bagian produksi Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan insentif terhadap motivasi serta kinerja karyawan pada bagian produksi Effect of health and work safety, and incentive to motivation and employee's performance

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal ini membuat persaingan antara industri besar, industri menengah, dan industri

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) UMI WITA ZAHRIYAH Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi Email: nur_alfi11@yahoo.com Pembimbing I : Herminawaty Abubakar Email: herminawati_abubakar@yahoo.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016 Luthfil Hadi Anshari 1, Nizwardi Azkha 2 1,2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) termasuk salah satu program pemeliharaan yang ada di perusahaan. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban manusia telah mendorong industri di Indonesia untuk berkembang semakin maju dari teknologi yang sederhana sampai berteknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1980-an, untuk mendorong lahirnya berbagai konsep safety management, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai ditempatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Secara nasional hingga November 2007, jumlah kecelakaan kerja di

BAB I PENDAHULUAN. orang. Secara nasional hingga November 2007, jumlah kecelakaan kerja di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan baik oleh perusahaan maupun oleh pekerja. Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Sistem self assessment memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakan mereka dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X

PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 32-36 PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X Nadia Kurnia Putri 1, Sugih Arto Pujangkoro 2, Aulia

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING D.2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (Studi kasus UKM berbasis Industri Kreatif Kota Semarang) Ratna Purwaningsih

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan tahunan dan termasuk

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengembangan karir merupakan hal yang terpenting dalam mencapai tujuan suatu organisasi, karena dengan pengembangan karir dapat menciptakan pegawai yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang terus berkembang dan tumbuh secara cepat serta berdampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Hal ini berimbas kepada persaingan pasar di Indonesia yang semakin ketat. Situasi ini ditandai dengan tajamnya

Lebih terperinci

PERAN CORPORATE BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY PADA CLIENT SATISFACTION DENGAN PERCEIVED VALUE SEBAGAI

PERAN CORPORATE BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY PADA CLIENT SATISFACTION DENGAN PERCEIVED VALUE SEBAGAI PERAN CORPORATE BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY PADA CLIENT SATISFACTION DENGAN PERCEIVED VALUE SEBAGAI PEMEDIASI (STUDI PADA KONSTRUKSI GEDUNG PELAYANAN CATATAN SIPIL, SURAKARTA) TESIS Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR

Lebih terperinci