BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. psikologis (Angermeyer, Beck, Dietrich, & Holzinger; Rosman dalam Vanable et
|
|
- Fanny Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Stigma mungkin dialami sebagai respons dari penyakit medis dan psikologis (Angermeyer, Beck, Dietrich, & Holzinger; Rosman dalam Vanable et al., 2006) namun stigma yang diterima oleh ODHA berkaitan dengan penyakit mereka secara spesifik lebih akut. Dampak psikologis negatif sebagai efek dari stigma yang dialami ODHA juga lebih besar dibandingkan dengan individu dengan kondisi medis lainnya (Varni, Miller, Mccuin, & Solomon, 2008). Sosiolog Erving Goffman (dalam Sengupta et al., 2011; Genberg et al., 2007) mendefinisikan stigma sebagai proses dinamis dari devaluasi yang secara signifikan mendiskredit seorang individu di mata individu lainnya. Proses stigmatisasi kemudian akan menghasilkan tindak diskriminasi dan beragam penolakkan oleh masyarakat. Stigma dan diskriminasi memiliki dampak baik pada level masyarakat maupun individual (Genberg et al., 2007). Penelitian Link, Struening, Neese- Todd, dan Asmussen (2001) menemukan bahwa stigma memiliki dampak yang besar pada harga diri orang-orang dengan penyakit mental. Sedangkan pada ODHA stigmatisasi dan perilaku diskriminatif seperti devaluasi, pengucilan, kekerasan verbal maupun fisik yang dialami dapat mengancam kestabilan sosioekonomi tidak hanya pada diri mereka tetapi juga pada orang-orang terdekat 39
2 40 mereka seperti yang dapat dilihat dari salah satu fenomena yang dipaparkan pada latar belakang. Penolakan dari orang-orang di sekitar juga menyebabkan selfefficacy yang rendah, depresi, kegelisahan dan keputusasaan serta menurunnya tingkat harga diri dan identitas ODHA (Fabianova dalam Letamo, 2011). Penelitian ini bermaksud mengkaji variabel stigma lebih dalam dengan mengangkat stigma internal sebagai salah satu variabel penelitian dan hubungannya terhadap tingkat harga diri pada ODHA. Brown et al. (dalam Hasan et al., 2012) mendefinisikan stigma internal sebagai rasa takut baik sungguhan maupun yang diimajinasikan terhadap sikap sosial dan potensi tindak diskriminasi yang akan muncul sebagai dampak dari atribut atas penyakit yang tidak diinginan (dalam penelitian ini adalah HIV/AIDS) atau akibat dari asosiasi pada kelompok atau perilaku tertentu. Definisi harga diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi harga diri sebagai global self-esteem yang didefinisikan Rosenberg (dalam Mruk, 2006) sebagai sikap positif atau negatif terhadap objek spesifik, yaitu diri sendiri. Harga diri merupakan sikap yang didasari oleh persepsi atas perasaan seseorang tentang kemampuan atau nilanya sebagai seorang individu. Hasil penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian yaitu, terdapat hubungan antara stigma internal dan tingkat harga diri pada ODHA dengan koefision korelasi sebesar yang berdasarkan tabel koefisien korelasi sarwono (2006) masuk ke dalam kategori koefisien korelasi yang kuat dan memiliki nilai signifikansi yang sangat signifikan yaitu.001. Arah negatif pada
3 41 hubungan kedua variabel penelitian menjawab pertanyaan penelitian kedua bahwa terdapat hubungan terbalik antara kedua variabel, dimana tingginya tingkat stigma internal pada ODHA akan menyebabkan rendahnya tingkat harga diri mereka begitu pula sebaliknya. Selain menjawab pertanyaan penelitian temuan dalam penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian yang menyatakan bahwa orang-orang yang menginternalisasi stigma akan lebih mungkin melaporkan tingkat harga diri dan self-efficacy yang menurun (Link, Struening, Neese-Todd, Asmussen, & Phelan, 2001; Markowitz, 1998; Ritsher, Otilingam, & Grajales, 2003; Rosenfield, 1997; dalam Corrigan, Watson, & Barr, 2006) 5.2 Diskusi Kesulitan utama yang dihadapi dalam menjalankan penelitian ini adalah mencari ODHA yang bersedia untuk menjadi responden penelitian. Hal tersebut cukup dapat dipahami mengingat HIV/AIDS merupakan isu yang sensitif baik di kalangan mereka yang terpapar maupun di masyarakat luas. Kompleksnya isu moralitas, seksual, dan stigma pada penyakit HIV/AIDS dan penderitanya membuat banyak ODHA tidak terbuka atas status mereka dan lebih lanjut menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian-penelitian terkait HIV/AIDS. Cukup panjang waktu yang digunakan peneliti untuk mencari subjek penelitian dengan cara menghubungi dan mengirimkan proposal penelitian ke sejumlah LSM dan komunitas HIV/AIDS hingga akhirnya mendapatkan respons positif melalui salah seorang anggota LSM di Tasikmalaya yang menyatakan bahwa
4 42 anggotanya bersedia untuk menjadi partisipan penelitian. Kesulitan dalam mencari responden dan keterbatasan waktu kemudian menyebabkan terbatasnya jumlah responden yang dapat diikutsertakan dalam penelitian. Temuan lain dari penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai materi penelitian lanjutan adalah tidak dapat diaplikasikannya dimensi over compensation pada subjek penelitian di Tasikmalaya sehingga pada alat ukur yang digunakan di dalam penelitian dimensi tersebut dihilangkan. Pada alat ukur yang digunakan dalam penelitian, dimensi over compensation diwakili oleh 5 butir aitem dimana setelah dilakukan uji validitas dan diskusi dengan dosen pembimbing, 4 butir aitem memiliki validitas yang tidak baik dan 1 aitem dianggap rentan terhadap kemungkinan faking good oleh responden. Usaha lebih lanjut dilakukan untuk menyelamatkan dimensi tersebut, mengikuti saran dari dosen pembimbing peneliti melakukan revisi pada alat ukur. Revisi dilakukan dengan menambahkan butir aitem pada dimensi over-compensation dan beberapa dimensi lainnya (subterfuge, social withdrawal, dan Fear of Disclosure) serta merubah tata bahasa pada butir-butir aitem yang dianggap rentan terhadap kemungkinan faking good. Di akhir revisi, butir aitem pada dimensi overcompensation ditambahkan sehingga berjumlah 10, dimensi subterfuge mendapat tambahan 6 butir aitem, sedangkan dimensi social withdrawal mendapat tambahan 2 butir aitem dan dimensi social withdrawal 1 butir. Try-out terpakai kembali dilakukan dimana dengan teknik snowball sampling 32 responden diperoleh. Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan kesepuluh butir aitem
5 45 pada dimensi over-compensation kembali memperoleh nilai validitas yang tidak baik. Definisi dimensi over-compensation menurut penelitian stigma internal melalui proyek Siyam kela dan Mo Kexteya (dalam Brourad & Wills, 2006) adalah kebutuhan pada ODHA untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang yang baik dengan melakukan hal-hal yang dinilai baik berdasarkan standar moral yang berlaku, dengan alasan merasa harus bisa membuktikan bahwa mereka tetap dapat berkontribusi meski berstatus HIV-positif. Penelitian Rao et. al (2008) mengenai perbedaan persepsi stigma yang dialami oleh responden berkulit kulit putih dan hitam menunjukan hasil bahwa kelompok ras kulit hitam tidak merasa lebih terstigmatisasi dibandingkan dengan kelompok ras kulit putih, melainkan bahwa partisipan berkulit hitam mempersepsikan dan mengalami stigma secara berbeda. Temuan ini kemudian dijadikan bukti awal yang mendukung bahwa ODHA dengan latar belakang kultural yang berbeda mengalami tipe stigma yang berbeda. Berangkat dari temuan penelitan tersebut peneliti memiliki hipotesa bahwa tidak dapat diterapkannya dimensi over-compensation pada responden penelitian ini disebabkan oleh perbedaan pada latar belakang kultural. 5.3 Saran Saran Akademis 1. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah mencari responden yang mau untuk berpartisipasi, oleh karena itu agar penelitian
6 45 selanjutnya dapat memperbanyak jumlah sampel penelitian peneliti menyarankan peneliti lanjutan melakukan persiapan matang yaitu menghubungi berbagai LSM dan komunitas HIV/AIDS yang terbuka untuk penelitian dan anggotanya bersedia untuk diikutsertakan dalam penelitian jauh sebelum penelitian dilaksanakan. 2. Penelitian ini baru membahas stigma berkaitan dengan HIV/AIDS dampak lanjutan dari stigma adalah diskriminasi sehingga peneliti menyarankan baiknya penelitian lanjutan menggunakan variabel persepsi terhadap diskriminasi yang belum tercakup dalam penelitian ini. 3. Tidak dapat diterapkannya dimensi over compensation dalam penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya untuk mengekspolrasi lebih lanjut mengenai dimensi over compensation menggunakan metode penelitian kualitatif sehingga dapat dilakukan in-depth interview pada responden Saran Praktis 1. Bagi LSM dan Komunitas HIV/AIDS : Melihat dampak stigma internal pada tingkat harga diri ODHA diharapkan LSM dan Komunitas yang bergerak dibidang HIV/AIDS lebih memperhatikan tingkat harga diri para ODHA ketika melakukan
7 45 konseling dan dampingan sehingga mampu melakukan tindakan preventif pada tingkat harga diri yang tidak sehat. 2. Bagi masyarakat luas : tindak stigmatisasi yang dilakukan oleh masyarakat luas kepada ODHA dapat memberikan dampak yang signifikan baik dalam segi kesejahteraan sosial maupun psikologis. Oleh karena itu pemahaman mengenai apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara penularannya sangat penting untuk dipahami dan disebarluaskan secara benar sehingga tindak stigmatisasi dari masyarakat dapat berkurang.
BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Penelitian ini bermaksud mengkaji persepsi tentang diskriminasi sebagai
BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bermaksud mengkaji persepsi tentang diskriminasi sebagai salah satu variabel penelitian dan melihat hubungannya terhadap harga diri pada Orang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sosiolog Erving Goffman (dalam Sengupta, Banks, Jonas, Miles, &
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stigma Sosiolog Erving Goffman (dalam Sengupta, Banks, Jonas, Miles, & Smith, 2011; Genberg et al., 2007) mendefinisikan stigma sebagai proses dinamis dari devaluasi yang secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG. mengenai keberadaan AIDS dan virus HIV belum terlalu berkembang. Namun,
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Beberapa dekade lalu pengetahuan dan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai keberadaan AIDS dan virus HIV belum terlalu berkembang. Namun, seiring dengan terjadinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV di Indonesia masih menjadi masalah yang serius dan komplek serta menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di Indonesia juga masih tinggi,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu
100 BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu kenyataan yang harus ditanggung oleh para ODHA. Terinfeksinya ODHA dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang diantaranya Acquired Immuno Defesiiency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini berkembang secara pandemik. Masalah-masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari kesejahteraan. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kesejahteraan tersebut baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes. RI, 2008). Virus tersebut
Lebih terperinciHIV/AIDS (Human Immunodeficiency/Acquired Immune Deficiency. Syndrome) merupakan isu sensitive dibidang kesehatan. HIV juga menjadi isu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan isu sensitive dibidang kesehatan. HIV juga menjadi isu internasional karena HIV telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Acquired Immunice Deficiency Syndrome atau AIDS merupakan penyakit
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah sejenis virus yang menyerang sel darah putih sehingga menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunice
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga pengidap akan rentan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu kumpulan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes RI., 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia.
Lebih terperinci2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immunodefiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang didapat, disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Self Esteem 1. Definisi Self-Esteem Menurut Larsen dan Buss (2008), harga diri (self esteem) merupakan apa yang kita rasakan berdasarkan pengalaman yang kita peroleh selama menjalani
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS, DISKUSI DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS, DISKUSI DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini akan disajikan penelitian berupa gambaran umum dari judul hubungan self efficacy dengan subjective well-being pada ODHA di Jakarta. 4.1 Gambaran Umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat stres pada orang dengan HIV/AIDS (Odha) karena napza suntik usia 20-30 tahun di Yayasan X Bandung. Adapun yang menjadi sampel dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan manusia dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Peneliti akan menguraikan tentang gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin. Kemudian menjelaskan secara deskriptif dengan di sertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Kusta merupakan penyakit menular langsung yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ketika seseorang menyatakan bahwa mereka telah menjadi korban tindak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perceived Discrimination Ketika seseorang menyatakan bahwa mereka telah menjadi korban tindak diskriminatif, menurut Major, Quinton, dan McCoy (dalam Kaiser dan Major 2006)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]
PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah gejala penyakit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian sangat serius. Hal ini karena jumlah kasus AIDS yang dilaporkan setiap tahunnya
Lebih terperinci2015 INTERAKSI SOSIAL ORANG D ENGAN HIV/AID S (OD HA) D ALAM PEMUD ARAN STIGMA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari sebuah interaksi. Interaksi yang berlangsung dapat mendorong para pelaku untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi wabah internasional atau bencana dunia sejak pertama kehadirannya adalah HIV/AIDS.Sejak pertama
Lebih terperinciSELF-HELP GROUP BAB I PENDAHULUAN
SELF-HELP GROUP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan bimbingan dan konseling sangat diperlukan individu, karena individu merupakan pribadi yang unik yang sedang berkembang kearah kematangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Indonesia yang sudah dikenal sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu. Ragam budaya Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian di dunia dan Indonesia. Penyakit ini memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di daerah Silir. 2. Waktu. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus tersebut merusak sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Burnout Burnout mempunyai lima dimensi utama, yaitu: (1) Kelelahan fisik, ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang bersifat kronis. Menurut Direktorat
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atau tindakan oleh pihak pemerintah, masyarakat, pemberi kerja, penyedian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stigma Sosial Stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya (KBBI). Menurut Castro dan Farmer (2005) stigma ini qwedapat mendorong
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai hasil yang telah didapatkan dari
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai hasil yang telah didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan dan tentunya hasil ini dianggap mampu menjawab permasalahan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes RI, 2006). Seseorang yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Viruse (HIV) merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Kualitas Hidup 2. Variabel Bebas : Efikasi Diri B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merupakan kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan antara keterbukaan diri (X), dengan keakraban (Y). Maka dapat dinyatakan bahwa skema
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam arti kata luas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berita akhir-akhir ini terlihat semakin maraknya penggunaan narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan berdampak buruk terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel gaya kepemimpinan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERCEIVED DISCRIMINATION DENGAN HARGA DIRI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI MAKASSAR
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED DISCRIMINATION DENGAN HARGA DIRI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI MAKASSAR Desi Afianty Rahmah desi.afianty@gmail.com Dosen pembimbing : Dr. Yosef Dedy Pradipto, L.Th., M.Hum.
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu memahami kancah atau tempat penelitian dan persiapan segala sesuatu yang berkenaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki langkah yang sistematis Iqbal Hasan, (2002: 20). Suharsimi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kondisi sehat individu tidak bisa hanya dilihat dari kondisi fisik saja melainkan juga kondisi mental dan kondisi sosial. Dalam kasus anak-anak yang mengidap HIV/AIDS memperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi dan analisis antar subjek, dapat disimpulkan bahwa kebermaknaan hidup ibu rumah tangga penderita HIV/AIDS merupakan
Lebih terperinciBAB I 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Normative Social Influence 2.1.1 Definisi Normative Social Influence Pada awalnya, Solomon Asch (1952, dalam Hogg & Vaughan, 2005) meyakini bahwa konformitas merefleksikan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (alasan dan temuan/teori pendukung)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah (alasan dan temuan/teori pendukung) Kekerasan seksual didefinisikan sebagai tindakan seksual, usaha untuk memperoleh aktivitas seksual, maupun komentar seksual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Individu disadari atau tidak harus menjalani tuntutan perkembangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu disadari atau tidak harus menjalani tuntutan perkembangan. Individu senantiasa akan menjalani empat tahapan perkembangan, yaitu masa kanak-kanak, masa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBab V Simpulan, Disuksi dan Saran
Bab V Simpulan, Disuksi dan Saran 5.1 Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas I dan II SMA Santo Lukas Penginjil I memiliki konsep diri yang dalam tingkatan dikatakan sedang (71%)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ketautan akan kegagalan pada mahasiswa dengan status rentan DO di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini adalah harapan orangtua dan ketautan akan kegagalan pada mahasiswa dengan status rentan DO di Universitas Mercu Buana.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perlindungan anak yang tertuang dalam Pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan,
Lebih terperinciPerbedaan Waktu Pengungkapan Status Diri ODHA Terhadap Pasangan Di Manado
Perbedaan Waktu Pengungkapan Status Diri ODHA Terhadap Pasangan Di Manado Gusti A. Tirtawati 1, Fonnie Kuhu 2, Yulien Adam 3 1,2,3. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado Email : gustiayutirtawati@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang menggabungkan antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2). Secara sistematis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Subjek SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya barat, tepatnya di Jalan Manukan Wasono. SMK ini berjumlah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seksualitas merupakan salah satu topik yang bersifat sensitif dan kompleks. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan individu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SOCIAL SUPPORT DENGAN OPTIMISME PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) SKRIPSI ERNI JULIANTI SIMANJUNTAK
HUBUNGAN ANTARA SOCIAL SUPPORT DENGAN OPTIMISME PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh ERNI JULIANTI SIMANJUNTAK 071301087 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai penanggulangannya, merupakan masalah yang sangat kompleks. Penularan HIV- AIDS saat ini tidak hanya terbatas
Lebih terperinciBab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode
Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel, dan Metodologi Pengambilan Sampel. atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel, dan Metodologi Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen yang berupa butir-butir pernyataan (kuesioner) yang digunakan untuk mengukur variabel, perlu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif, yang membandingkan peluang pengembangan karir laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA Ayu Redhyta Permata Sari 18511127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Latar belakang masalah -Keterbatasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai homoseksual dengan pendekatan studi fenomenologi ini, menyimpulkan dan menyarankan beberapa hal. 6.1 Kesimpulan
Lebih terperinciBab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi
61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Peningkatan harga diri penderita HIV/AIDS dapat dilakukan dengan memberi pelatihan. Oleh karenannya, seorang penderita HIV/AIDS atau ODHA sangat perlu diberi terapi psikis dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan permasalahan penelitian, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, isu etis, cakupan penelitian, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciAbstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini berjudul Korelasi antara fear of success dan hasil kerja pada manajer wanita yang telah berkeluarga di PT X Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujian penelitian, maka rancangan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit HIV dan AIDS merupakan masalah kesehatan global dewasa ini. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) menjadi agenda penting baik dikalangan kedokteran maupun dikalangan politisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai
BAB III METODE PENELITIAN Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai pengalaman subjek yang menderita HIV positif. Teori Viktor E. Frankl dalam penelitian ini dinyatakan bukan sebagai
Lebih terperinci