Program dan kegiatan Kementerian MEMBANGUN DAERAH PINGGIRAN MENJADI SEJAHTERA DAN MANDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program dan kegiatan Kementerian MEMBANGUN DAERAH PINGGIRAN MENJADI SEJAHTERA DAN MANDIRI"

Transkripsi

1 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia MEMBANGUN PINGGIRAN MENJADI SEJAHTERA DAN MANDIRI Program dan kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dijalankan untuk mendukung pencapaian agenda strategis prioritas Presiden dalam kurun waktu lima tahun sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) , sekaligus dalam pengawalan implementasi Nawa Cita, khususnya pada cita ketiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.. Dengan perhatian khusus pada implementasi nawa cita ketiga tersebut, salah satu unit kerja dari Kemendesa PDTT, yaitu Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu), telah dibentuk secara khusus dalam menjalankan program-program unggulan yang terdiri dari lima karakteristik dari daerah tertentu, mulai dari pengembangan daerah perbatasan, pengembangan daerah pulau kecil dan terluar, hingga penanganan daerah rawan pangan, daerah rawan bencana, dan daerah pasca-konflik, dalam upaya untuk meningkatkan derajat kehidupan yang berlandaskan pada tiga pendekatan utama, yaitu kedaulatan, kesejahteraan, dan pertumbuhan, dengan memberdayakan dan mendayagunakan seluruh potensi bangsa dan negara, sehingga rakyat di daerah pinggiran bisa menikmati kemerdekaan dalam arti yang sesungguhnya.

2 BERDAYAKAN EKONOMI, MANDIRIKAN DESA DAN TERTINGGAL Amanat Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pembangunan desa melalui pemberdayaan ekonomi menjadi tantangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT). Fokus utama dalam program yang digalakkan Kemendesa PDTT adalah memberdayakan ekonomi desa supaya lebih berkembang. Sesuai mandatnya, Kemendesa PDTT berfokus terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Dalam menjalankan mandat untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal, dalam kelembagaan Kemendesa PDTT, terdapat dua Direktorat Jenderal yang bertanggung jawab, yaitu Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal dan Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTU). Dipimpin seorang direktur jenderal, Ditjen PDTu ini bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan, daerah pulau kecil dan terluar, serta penanganan daerah rawan bencana, daerah rawan pangan, dan daerah pasca konflik, dengan perhatian khusus diberikan pada desa-desa dan kawasan perdesaan pada daerah-daerah tertinggal. Untuk itu, Kemendesa PDTT menyiapkan program yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi dan masyarakat desa, yang salah satunya adalah melalui penguatan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak perekonomian desa untuk memajukan dan memandirikan desa-desa tertinggal, termasuk pada daerah tertinggal yang memiliki karakteristik tertentu. Dana desa yang dikucurkan pemerintah sebagian bisa digunakan untuk mengembangkan BUMDes. Program prioritas lainnya dari Kementerian untuk desa-desa tertinggal diarahkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana dasar agar desa bisa mengejar ketertinggalannya. Salah satu yang akan didorong adalah sarana pengolahan pasca-panen dan pemasaran produksi pertanian. Meski begitu, kami mengaku, untuk menuju ke sana, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Koordinasi dengan kementerian terkait terus dilakukan, seperti dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sesuai dengan amanat Presiden, semua program yang mengacu pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tidak saja harus dilaksanakan, tapi juga dipercepat pelaksanaannya. Dengan demikian, upaya Kemendesa PDTT dalam membangun dan memberdayakan masyarakat desa bisa terwujud. Eko Putro Sandjojo Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi LETAKKAN PONDASI REGULASI UNTUK SETIAP UNIT KERJA Rasanya tak berlebihan bila Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dikatakan sebagai anak kandung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab, Kemendesa PDTT merupakan kementerian pertama di Indonesia, yang baru lahir saat pemerintahan Jokowi-JK bergulir, tepatnya 27 Oktober Kemendesa PDTT menyadari, sebagai kementerian baru, mandat dan amanat yang diemban bukanlah perkara mudah. Karena itu, perlu kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak. Bukan hanya Kemendesa PDTT yang bekerja dan berupaya. Karena itu, semua pihak harus bahu-membahu dan bergandeng tangan. Untuk melaksanakan tugas-tugas supporting agar program Kemendesa PDTT berjalan lancer dan mencapai target, Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendesa PDTT mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun Untuk menyiapkan aparat dan perangkat regulasi, Setjen Kemendesa PDTT bekerja sama dengan berbagai instansi, baik sesama pemerintah maupun masyarakat, baik dalam maupun luar negeri. Setjen Kemendesa PDTT mengeluarkan lima produk peraturan menteri mengenai implementasi Undang-Undang (UU) Desa. Kini Kemendesa PDTT mendorong road map implementasi UU Desa serta pihak atau lembaga yang menjadi focal point atau leading sector-nya, supaya diangkat dalam peraturan presiden. Meski belum genap 2 tahun, beberapa capaian telah diraih, mulai rekrutmen 34 ribu pendamping desa, 81 kawasan pedesaan mandiri, hingga inisiasi 8 ribu BUMDes baru totalnya menjadi 13 ribu BUMDes. Kemendesa PDTT sadar, capaian target untuk rencana pembangunan jangka menengah nasional tinggi. Sebab, desa harus dientaskan dari ketertinggalan. Sementara itu, desa juga harus didorong untuk mandiri. Meski demikian, setidaknya capaian itu bisa menjadi awal keberhasilan. Untuk mewujudkannya, digelar road show ke lembaga dan instansi terkait, seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Bappenas, dan lembaga lainnya, serta kerja sama dengan negara lain, seperti Malaysia, Korea, dan Australia, serta mitra multilateral seperti UNDP, FAO, dan ILO. Dari sisi regulasi, Kemendesa PDTT berhasil meletakkan pondasi-pondasi regulasi sebagai landasan dan arah gerak agar masing-masing unit bekerja menjalankan tugas, fungsi, koordinasi dan sinergi, baik dengan sesama unit kerja, lintas instansi, maupun pihak lain. Anwar Sanusi, Ph.D Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2 3

3 LANGKAH STRATEGIS DAN AFIRMATIF UNTUK MEMBANGUN PINGGIRAN SEKILAS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN TERTENTU K D emerdekaan merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang berdaulat, sejahtera, cerdas, adil, dan makmur, juga berperan serta memajukan masyarakat dunia. Untuk itu, dalam memperingati Kemerdekaan RI yang ke-71, Kemendesa PDTT, khususnya Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu), perlu mensosialisasikan beberapa program unggulan. Karena itulah, dengan memperhatikan nawa cita ketiga yang menekankan pembangunan Indonesia dari pinggiran, maka diperlukan pemihakan negara kepada daerah perbatasan, juga pulau kecil dan terluar, yang pada umumnya tertinggal atau terpinggirkan. Disadari bahwa dalam membangun pinggiran kita tak cukup hanya bicara menjaga kedaulatan negara dan pemerataan pembangunan, namun perlu lebih memperhatikan upaya percepatan dan pertumbuhan daerah pinggiran tersebut. Dalam konteks tersebut, Ditjen PDTu berupaya meningkatkan derajat kehidupan daerah pinggiran yang berlandaskan pada tiga prinsip utama, kedaulatan, kesejahteraan, dan investasi, yang sejalan dengan trilogi pembangunan yang selama ini kita kenal, yaitu stabilitas, pemerataan, dan pertumbuhan. Seiringan dengan semangat perayaan kemerdekaan RI ke-71 tahun ini, sebagaimana telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dimana perayaan kemerdekaan secara nasional juga diselenggarakan di daerah perbatasan dan pulau terluar, maka pada tahun ini untuk pertama kalinya Menteri Desa PDTT akan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan RI di daerah pinggiran secara langsung, yaitu di Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain 4 di daerah perbatasan darat, peringatan 17 Agustus 2016 juga diselenggarakan secara nasional di salah satu pulau terluar NKRI, yaitu di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Inisiatif seperti ini sangat diperlukan sekaligus untuk dapat menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat yang berada di daerah pinggiran, untuk bersama-sama memperingati dan mensyukuri hasil dan berkah kemerdekaan. Dalam menegaskan komitmen percepatan pembangunan daerah pinggiran, sebagai kelanjutan dari Border Investment Summit pada November 2015 lalu, maka Kemendesa PDTT akan menggelar Business Forum for Border Investment yang akan mengupayakan promosi potensi ekonomi daerah perbatasan serta pulau-pulau terluar, baik kepada investor luar dan dalam negeri, juga kepada donor, serta tak tertutup kemungkinan menjaring CSR. Berbagai upaya yang sifatnya promotif dan akseleratif tersebut perlu didukung kerangka kebijakan untuk mendorong peningkatan investasi di daerah perbatasan dan pulau terluar, melalui penerbitan paket kebijakan ekonomi yang memberikan insentif dan kepastian untuk berusaha dan berinvestasi pada daerah pinggiran, untuk mewujudkan daerah pinggiran yang berdaulat, sejahtera, maju dan mandiri. Dr Ir Suprayoga Hadi, MSP Dirjen PDTu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi irektorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) merupakan salah satu unit kerja pada Kemendesa PDTT yang memiliki tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan, pulau kecil dan terluar, serta penguatan dan pemberdayaan daerah rawan bencana, daerah rawan pangan, dan daerah pasca konflik. sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dalam pelaksanaan tugasnya, telah disiapkan lima program unggulan yang dikedepankan Ditjen PDTu, yaitu Pertama, melalui Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI), untuk mengawal save villages di perbatasan Negara, dengan menjadikan desa-desa di perbatasan maju, sejahtera, serta punya sarana dan prasarana yang layak agar menjadi sabuk pengaman bagi Indonesia; Kedua, melalui Pengembangkan Pulau Kecil Berdaya (P2KB), memberdayakan pulau terluar yang memiliki daya ungkit bagi pulau-pulau di sekitarnya, serta memanfaatkan sumber daya lokal untuk kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan; Ketiga, melalui Pengembangan Daerah Tangguh Pangan (PDTP), Daerah Tangguh Bencana (PDTB), serta Daerah Tangguh Konflik (PDTK), yang difokuskan pada upaya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya di daerah dalam mengatasi kerawanan pangan dan bencana serta konflik dan merubahnya menjadi ketangguhan yang dibangun secara partisipatif yang berbasis kearifan lokal di tingkat masyarakat dan desa. PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN TERTENTU TERTENTU PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PULAU KECIL TANGGUH BERANDA TANGGUH BERDAYA TANGGUH PANGAN INDONESIA BENCANA (P2KB) KONFLIK (PDTP) (PKBI) (PDTB) (PDTK) Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat sebagai kawasan tangguh menghadapi kerawanan pangan melalui kemandirian pengelolaan sumberdaya lokal berdaya saing. Mewujudkansave villagesdi perbatasan Indonesia yang mengembangkankem andiriandesa-desa di perbatasan yang maju, sejahteradantercukupi saranadanprasaranad asarnyasehinggamenj adikawasansabukpen gamanwilayah NKRI. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menghadapi bencana, khususnya dalam pengurangan resiko bencana secara mandiri dan berkelanjutan. Mengembangkan dan memberdayakan pulau kecil dan terluar yang memiliki daya ungkit bagi pulau-pulau di sekitarnya, berbasis pada pemanfaatan sumberdaya lokal untuk kesejahteraan masyarakat pulau kecil dan terluar secara berkelanjutan. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sebagai daerah yang tangguh dalam penanganan paska-konflik, melalui pengurangan resiko konflik dan pembangunan perdamaian yang berkelanjutan. 5

4 D alam rangka pengawalan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, guna mempercepat pengurangan kesenjangan antar daerah dalam menjamin terwujudnya pemerataan dan keadilan pembangunan nasional melalui pemenuhan kebutuhan dasar, serta sarana dan prasarana dasar daerah tertinggal, peran dan tanggung jawab Kemendesa PDTT adalah dalam mengupayakan percepatan pembangunan daerah tertinggal dengan mempertimbangan karakteristik ketertinggalan daerah. Dari 122 kabupaten daerah tertinggal yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun , terdapat kabupaten yang memiliki karakteristik khusus, diantaranya 50 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan 10 kabupaten yang memiliki pulau kecil terluar, serta 23 kabupaten daerah tertinggal yang berada di perbatasan negara. Peran Kemendesa PDTT khususnya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam pengembangan daerah tertentu terutama diarahkan pada pengembangan daerah perbatasan serta daerah pulau kecil dan terluar dengan prioritas pada kabupaten daerah tertinggal, yang ditangani secara lintas kementerian/lembaga dan menuntut adanya keterpaduan terutama dalam mendukung tercapainya keberdayaan masyarakat di daerah pinggiran. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah pada tahun 2016 yang melakukan perubahan paradigma pembangunan nasional, yang merubah MEMBANGUN PINGGIRAN MELALUI FASILITASI YANG AFIRMATIF DAN PARTISIPATIF Penyelengaraan tugas dan fungsi yang berorientasi pada percepatan pembangunan dan pemberdayaan daerah pinggiran orientasi pembangunan menjadi money follow program, tidak lagi money follow functions, maka Kemendesa PDTT juga telah melakukan langkah refocusing program dan kegiatan yang telah didukung penganggarannya di tahun Untuk itu, kebijakan refoucing program dan kegiatan dalam rangka percepatan pembangunan daerah pinggiran mulai tahun 2016 diarahkan pada pemberian bantuan pembangunan sesuai dengan kebutuhan daerah yang berorientasi pada penyediaan prasarana dan sarana sosial ekonomi dasar, prasarana pendukung konektivitas, serta peningkatan pengelolaan potensi sumber daya melalui pengembangan peluang investasi. Beberapa hasil refocusing program dan kegiatan pengembangan daerah perbatasan serta daerah pulau kecil dan terluar tahun 2016 yang dilakukan Kemendesa PDTT diantaranya meliputi: penyediaan prasarana sosial ekonomi dasar, seperti penyediaan SASARAN PEMBANGUNAN PINGGIRAN sarana dan prasarana air bersih melalui sistem Reverse Osmosis DALAM RPJMN untuk daerah pulau kecil dan terluar, serta sistem perpipaan dan pembangunan embung di daerah perbatasan; penyiapan sarana penerangan melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan penerangan jalan di perbatasan; pembangunan prasarana pendukung konektivitas melalui penyediaan kapal penumpang dan kapal barang, serta pembangunan jalan di daerah perbatasan; termasuk dalam peningkatan pengelolaan potensi sumber daya melalui 6 pengembangan peluang investasi, dilakukan melalui kegiatan Border Insvestement Summit. Selain itu, refocusing program dan kegiatan pada tahun 2016 juga diarahkan pada lokasi sasaran yang jelas. Untuk perbatasan 30 kabupaten perbatasan tertinggal dan nontertinggal, serta 28 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan terluar dari 60 kabupaten lokus prioritas. Namun demikian, pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tetap memperhatikan dan atau mendasarkan ketersediaan akurasi usulan daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat yang telah dibahas melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan secara berjenjang dan partisipatif, yang secara administratif telah tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan, dan telah dilengkapi dengan berbagai dokumen pendukung terkait dengan pengelolaan bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang akuntabel. SEBARAN LOKASI BANTUAN DITJEN PDTU KEMENDESA PDTT TAHUN 2016 SULAWESI (13) KALIMANTAN (9) Sintang Kapuas Hulu Sambas Sanggau Bengkayang Ketapang Nunukan Mahakam Ulu Malinau Donggala Sigi Toli Toli Tojo Una Una Jeneponto Bombana Konawe Sangihe Talaud Sitaro Minahasa Utara Polewali Mandar Mamuju Tengah PAPUA (13) Raja Ampat Sorong Teluk Bintuni Supiori Biak Numfor Keerom Boven Digoel Peg. Bintang Merauke Sarmi Nabire Jayawijaya Waropen SUMATRA (14) Aceh Singkil Nias Utara Nias Selatan Nias Barat Kep. Mentawai Pasaman Barat Solok Selatan Kep. Meranti Natuna Anambas Seluma Bengkulu Utara Pesisr Barat Lampung Barat Sampang Bangkalan Bondowoso Lebak MALUKU (10) JAWA (4) NUSRA (16) Bima Lombok Timur Sabu Raijua Sumba Timur Sumba Tengah Sumba Barat Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Alor Manggarai Manggarai Barat Malaka Belu Rote Ndao Kupang Lembata Seram Bag. Barat Buru Selatan Seram Bag Timur Kep. Aru Maluku Tenggara Barat Maluku Barat Daya Kep. Sula Pulau Morotai Halmahera Selatan Halmahera Barat Ke depan, terutama di tahun 2017, dalam memperkuat kebijakan pembangunan secara afirmatif dan partisipatif, Kemendesa PDTT melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu khususnya dalam memperkuat daerah pinggiran, akan terus melakukan langkah-langkah penajaman kembali baik substansi program dan kegiatan yang akan dikembangkan maupun penentuan lokasi sasaran secara akurat, yang sekaligus secara terintegrasi mendorong penguatan investasi daerah pinggiran, sehingga daerah pinggiran dapat sejajar dengan daerah berkembang dan maju lainnya. Dalam konteks isi program, Kemendesa PDTT akan menekankan adanya penguatan peran masyarakat dalam pengelolaan pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan dan evaluasi. Bahkan, partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan hasil pembangunan akan menjadi orientasi sasaran kebijakan pembangunan daerah pinggiran melalui pengembangan daerah perbatasan dan pengembangan daerah pulau kecil dan terluar. Tentu saja, dukungan kementerian/lembaga terkait dan peran aktif dari Pemerintah Daerah dan masyarakat lokal akan menjadi kunci utama pendukung keberhasilan Kemendesa PDTT dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam mendukung upaya membangun daerah pinggiran yang afirmatif dan partisipatif. 7

5 MEMAJUKAN PINGGIRAN DIMULAI DARI DESA Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan pemerintah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa. Caranya dengan mendorong pembangunan desa mandiri dan berkelanjutan yang punya ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Upaya mengurangi kesenjangan antara desa dan kota dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri. Selain itu, membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan perdesaan. Tekad membangun desa sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan Nawa Cita. Salah satunya 8 membangun Indonesia dari pinggiran dengan cara memperkuat desa dan daerah dalam kerangka negara kesatuan. Melalui Kemendes PDTT, desa menjadi prioritas pembangunan nasional, dimana secara bertahap akan dipercepat pembangunan desa di perbatasan, desa tertinggal, dan desa sangat tertinggal. Sejalan dengan itu, Ditjen PDTu Kemendes PDTT melalui pelaksanaan program unggulannya, mulai di tahun 2016 ini telah fokus untuk memajukan desa-desa yang terutama berada di daerah tertinggal dengan karakteristik tertentu. Seperti pada daerah rawan pangan, daerah rawan bencana dan daerah pasca konflik, diarahakan untuk memperkuat desa-desa untuk semakin tangguh melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat desa guna mewujudkan ketahanan pangan, ketangguhan menghadapi bencana, serta kondisi damai di daerah yang memperhatikan modal sosial dan kearifan lokal di tingkat desa. Program unggulan lainnya ialah membangun desa pada kawasan beranda Indonesia, yang difokuskan pada upaya penyelamatan desa (save villages) di perbatasan, agar desa-desa di sana bisa maju, sejahtera, serta memiliki sarana dan prasarana umum yang layak. Dengan demikian, desa di daerah perbatasan akan menjadi sabuk pengaman bagi Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan pada desa-desa yang berada di pulau kecil dan terluar, untuk mengembangkan dan memberdayakan pulau kecil dan terluar yang memiliki daya ungkit bagi pulau-pulau di sekitarnya serta menjadi basis pemanfaatan sumber daya lokal guna mencapai kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. Sasaran pembangunan perbatasan dan pulau terluar adalah mewujudkan daerah tersebut sebagai halaman depan yang berdaulat, berdaya saing, dan aman. Program ini dilancarkan supaya tersedia sarana dan FASILITAS BANTUAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN TERTENTU TAHUN 2016 prasarana dasar yang layak bagi masyarakat agar sejajar atau bahkan sama dengan tetangga. Selain itu, tersedia sumber daya manusia yang siap melayani dan melindungi kepentingan kedaulatan Indonesia. Derajat kesejahteraan masyarakatpun diharapkan meningkat. Desa juga diimpikan menjadi etalase (shopping window) untuk produk budaya dan kekayaan alam perbatasan dan pulau terluar. Oleh karenanya, Kemendesa PDTT telah menetapkan sasaran pengembangan daerah pinggiran melalui pembangunan sarana dan prasarana berskala desa dan kawasan perdesaan, guna meningkatkan kesejahteraan dan geliat perekonomian di tingkat desa dan masyarakat desa, melalui beberapa menu bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat desa dalam peningkatan kesejehtaraannya, sekaligus untuk meningkatkan perekonomian di daerah pinggiran. 9

6 dilakukan di Halmahera Selatan, Buton, Toli- Toli, dan Halmahera Tengah, yang ditujukan untuk menggali potensi ekonomi daerah. Selain itu, juga dibangun beberapa dermaga antarpulau di Kabupaten Gorontalo Utara, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 20,4 miliar. Sepanjang 2015, capaian kinerja pembangunan transportasi di daerah perbatasan meliputi diantaranya: pembangunan jalan dan jembatan antardesa sepanjang 112 kilometer di 12 kabupaten, dan pembangunan jalan poros perbatasan di 29 Kabupaten. Sementara di daerah pulau kecil dan terluar, telah dicapai kinerja pembangunan transportasi antarpulau, diantaranya: pengadaan kapal barang di 12 Kabupaten, Kapal 50 Penumpang di 18 Kabupaten, serta Kapal 20 Penumpang di 23 Kabupaten, selain juga pembangunan tambatan perahu di 12 Kabupaten dan pembangunan dermaga di 3 Kabupaten. MEMBANGUN KONEKTIVITAS, MEMBUKA KETERTINGGALAN PINGGIRAN Selain derajat ketahanan pemerintah daerah dan masyarakat, fokus utama yang digenjot Ditjen PDTu adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tertentu, terutama daerah perbatasan dan pulau kecil terluar. Untuk itu, Kemendes PDTT terus menggenjot program peningkatan sarana dan prasarana transportasi untuk membangun konektivitas antardesa dan antarpulau. Bantuan terbesar pada tahun 2015 dialokasikan untuk Pengentasan ketertinggalan daerah melalui bantuan sarana dan prasarana transportasi wilayah menyediakan akses jalan dan dermaga di 13 kabupaten, pembangunan jalan antardesa, serta pembangunan dermaga di 10 kabupaten. Sebagai contoh, pembangunan dermaga dengan kategori menengah 10 11

7 MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PRIORITAS PINGGIRAN Agar upaya untuk mempercepat pembangunan daerah pinggiran tak terhambat, Kemendes PDTT telah banyak membangun infrastruktur dasar di desa-desa tertinggal dan kawasan perdesaan yang berada di daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil dan terluar. Tidak hanya itu, prasarana penunjang juga dibangun, yakni meliputi transportasi, listrik, air bersih, komunikasi, pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Selama ini, hambatan terbesar bagi kemajuan desa di daerah pinggiran adalah rendahnya ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar. Selain itu, infrastruktur yang menghubungkan desa satu dan lainnya perlu dibangun. Selama 2015, sejumlah pengembangan untuk daerah perbatasan telah banyak dilakukan, diantaranya meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mendukung elektrifikasi dengan satu unit PLTS yang dapat memasok kebutuhan listrik 300 rumah tangga yang tersebar di 23 kabupaten, pembangunan jaringan air bersih di 24 kabupaten, pembangunan/perbaikan jembatan di 12 kabupaten, pembangunan jalan poros perbatasan di 29 kabupaten, pembangunan embung di 7 kabupaten, pengembangan potensi sumberdaya di 23 kabupaten, penyediaan media informasi televisi di 10 kabupaten, penyediaan media pembelajaran (alat peraga) di 10 kabupaten, serta pembangunan pondok singgah di 5 kabupaten. Kemendesa PDTT juga menyediakan peralatan jaringan radio komunikasi antarpenduduk, pesawat televisi, dan parabola desa tertinggal di 20 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan terluar, serta pembangunan desa beranda di Indonesia diarahkan bagi tersedianya sarana dan prasarana dasar. Dengan demikian, desa-desa di seluruh pelosok Indonesia khususnya di daerah perbatasan negara minimal sejajar atau sama dengan desa di negara tetangga, yang didukung ketersediaan sumber daya manusia yang melayani dan melindungi kepentingan kedaulatan. Selain itu, derajat kesejahteraan ditingkatkan supaya desa beranda dapat menjadi etalase (shop window) di bidang budaya, produk, dan kekayaan alam. Pada 2016 ini, sebagai kelanjutan dari fasilitasi yang dilakukan pada tahun 2015, dilanjutkan beberapa program pembangunan yang menyasar 168 kabupaten, melalui penyediaan listrik di 57 kabupaten dan air bersih untuk 12 kabupaten, selain meningkatkan dan memperluas bantuan pemerintah dalam membangun jalan, jaringan informasi desa, hingga alat pendukung pendidikan di daerah pinggiran secara lebih merata. 12

RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Kementerian Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Jakarta, Januari 2017 CAPAIAN BANTUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 0 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal

Daftar Daerah Tertinggal DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 2015 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah Tertinggal, Terdepan dan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 No. Kabupaten / Kota Provinsi 1 Aceh Singkil Aceh 2 Nias Sumatera Utara 3 Nias Selatan Sumatera Utara 4 Nias Utara Sumatera Utara 5 Nias Barat Sumatera Utara 6 Kepulauan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014 ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014 Ir. R.r. AISYAH GAMAWATI, MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MERLYN PARK HOTEL 23 Mei 2017 PENDAHULUAN 1.

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Tanggal : 20 Desember 2012 RINCIAN LOKASI DAN ALOKASI DAERAH PENERIMA BANTUAN SOSIAL BIDANG PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar (Perbatasan) No Provinsi No Kabupaten / Kota Status 1 Sambas Perbatasan 2 Bengkayang Perbatasan 1 Kalimantan Barat

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah T [LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN] DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No 6 7 Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No Provinsi Kabupaten / Kota Status Sambas Bengkayang 1 Kalimantan Barat Sanggau Sintang Kapuas Hulu Nunukan 2

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Page 1 of 7 Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar (3T) Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar No Provinsi Kabupaten / Kota Status 1 Kalimantan Barat 2 Kalimantan Timur 3 Sulawesi Utara 4 Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 Yth. Dari Perihal KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA : Daftar Terlampir M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 : Direktur Daerah,

Lebih terperinci

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN 1101 Simeulue 62,52 62,70 62,75 62,84 62,91 62,98 63,05 63,12 63,21 63,29 63,38 63,46 63,55 63,63 63,72 1102 Aceh Singkil 63,16 64,00 64,27 64,46 64,69 64,92 65,10 65,28 65,58 65,89 66,19 66,49 66,79 67,10

Lebih terperinci

(DIKETIK dengan Format : Tahoma 11) Jenjang : D3 / D4 / S2 (Pilih salah satu) No. Berkas : (Diisi Panitia) FORMULIR PENDAFTARAN BEASISWA KEMENTERIAN PUPR 2016 Nama Lengkap (Tanpa Gelar) : Tempat, Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2015-2019 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

membangun pinggiran, membangun nusantara

membangun pinggiran, membangun nusantara membangun pinggiran, membangun nusantara Kesiapan SDM Kunci Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal Libatkan Seluruh Stakeholder untuk Pembangunan Daerah Perbatasan Presiden Joko Widodo melalui kebijakan

Lebih terperinci

Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia ( IKKDTI) Direktorat Pengembangan Daerah Paska Konflik Dirjen PDTu - Kemendesa

Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia ( IKKDTI) Direktorat Pengembangan Daerah Paska Konflik Dirjen PDTu - Kemendesa Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia ( IKKDTI) Direktorat Pengembangan Daerah Paska Konflik Dirjen PDTu - Kemendesa Yogyakarta, 20 Juli 2017 Pengantar Keragaman Indonesia secara geografis

Lebih terperinci

Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah

Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah PUSAT LITBANG INOVASI DAERAH Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah KENAPA SIH HARUS BERINOVASI??? ZAMAN OLD VS ZAMAN NOW... ZAMAN NOW... Selanjutnya??? KALAH DIMAKAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN DAERAH DI KABUPATEN RAWAN BENCANA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN DAERAH DI KABUPATEN RAWAN BENCANA KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN DAERAH DI KABUPATEN RAWAN BENCANA Dinamika Bumi sejak 180 Jt th Yang Lalu 2 Bumi Bumi selalu bergerak dinamis, menyebabkan gempa

Lebih terperinci

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016 Provinsi Bali 1. Kabupaten Badung 2. Kabupaten Bangli 3. Kabupaten Buleleng 4. Kabupaten Gianyar 5. Kabupaten Jembrana 6. Kabupaten Karangasem 7. Kabupaten Klungkung 8. Kabupaten Tabanan 9. Kota Denpasar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016 Jakarta, Januari 2017 Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016 KATA PENGANTAR Sesuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua

sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Ir. R.r. AISYAH GAMAWATI, MSI RAPAT KONSULTASI REGIONAL BIDANG

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN LOKASI KEGIATAN DIREKTORAT PERENCANAAN KAWASAN PERDESAAN SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA KAWASAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN LOKASI KEGIATAN DIREKTORAT PERENCANAAN KAWASAN PERDESAAN SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA KAWASAN PERDESAAN UNTUK PENETAPAN KAWASAN PERDESAAN MINIMAL

Lebih terperinci

Program Pengembangan Daerah Tertentu (Afirmasi Membangun Daerah Dari Pinggiran)

Program Pengembangan Daerah Tertentu (Afirmasi Membangun Daerah Dari Pinggiran) KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI Program Pengembangan Daerah Tertentu (Afirmasi Membangun Daerah Dari Pinggiran) 1 MARET 2016 Program Prioritas 2015-2019 PKBI Beranda Indonesia

Lebih terperinci

PELAYANAN DASAR PUBLIK

PELAYANAN DASAR PUBLIK buku data dan informasi PELAYANAN DASAR PUBLIK DAERAH TERTINGGAL PUSAT DATA DAN INFORMASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN INFORMASI KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Nomor: Un.03.PPs/01.1/928/2015

PENGUMUMAN. Nomor: Un.03.PPs/01.1/928/2015 KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG PASCASARJANA Jalan Ir. Soekarno No. 1 Dadaprejo Kota Batu 65323, Telepon (0341) 531133 Faksimile (0341) 531130 Website: http://pasca.uin-malang.ac.id,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN PENETAPAN ALOKASI DANA STIMULAN

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 5/PMK.07/2014 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG PEMERINTAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH ATAS SISA DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA . DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 AGUSTUS 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Lebih terperinci

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA . DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Lebih terperinci

Daftar Program Studi Pilihan Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Tahun Ajaran 2016 No Jenjang Studi Perguruan Tinggi Mitra Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) Program Studi Magister Sumber Daya Air

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 17 APRIL 2017) NO 1 Provinsi Maluku Utara 2 Kabupaten

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 08 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN KEMENTERIAN DESA, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN NASIONAL PERCEPATAN TAHUN 2015-2019 ? adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 30 MARET 2017) NO 1 Provinsi Kalimantan Utara 2 Provinsi

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan 3.

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi LAPORAN

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi LAPORAN Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi LAPORAN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS 2

DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS 2 Lampiran Surat No : UM.02.06-DC/692 Tanggal, 12 November 2012 Daftar Undangan Acara Sosialisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2 DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS

Lebih terperinci

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA 17 2014, No.67 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

Tabel 1. Perkembangan AHH dan IPM Provinsi,

Tabel 1. Perkembangan AHH dan IPM Provinsi, Tabel 1. Perkembanan AHH dan IPM Provinsi, 2009-2010 ID Anka Harapan Hidup IPM 11 NANGGRO ACH DARUSSALAM 68,6 68,7 71,31 71,7 12 SUMATRA UTARA 69,35 69,5 73,8 74,19 13 SUMATRA BARAT 69,25 69,5 73,44 73,78

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1849, 2016 KEMEN-DPDTT. Pelimpahan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR KABUPATEN / KOTA YANG BELUM MENYALURKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2011 Status 17 Maret 2011 ACEH

DAFTAR KABUPATEN / KOTA YANG BELUM MENYALURKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2011 Status 17 Maret 2011 ACEH DAFTAR KABUPATEN / KOTA YANG BELUM MENYALURKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2011 Status 17 Maret 2011 No 1 Kab. Aceh Selatan 2 Kab. Aceh Singkil 3 Kab. Aceh Tengah

Lebih terperinci

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NO NAMA SATKER BADAN KETAHANAN PANGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN DKI JAKARTA 1 DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT PENANGAN AN DAERAH PASCA KONFLIK TAHUN ANGGARAN 2017

PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT PENANGAN AN DAERAH PASCA KONFLIK TAHUN ANGGARAN 2017 PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT PENANGAN AN DAERAH PASCA KONFLIK TAHUN ANGGARAN 2017 P A P A R A N D I R E K T U R P D P K B O G O R, M E I 2 0 1 7 LANDASAN HUKUM 1. Undang - Undang No. 7 Tahun 2012 Tentang

Lebih terperinci

DAERAH BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN PENYALURAN DANA DESA TAHAP I DAN TAHAP II

DAERAH BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN PENYALURAN DANA DESA TAHAP I DAN TAHAP II 1 Kab. Aceh Singkil ditunda laporan belum lengkap 2 Kab. Simeulue ditunda belum ada laporan 3 Kota Sabang ditunda belum ada laporan 4 Kota Langsa ditunda laporan belum lengkap 5 Kab. Aceh Tamiang ditunda

Lebih terperinci

Cara Dapatkan Buku K-13 di BSE

Cara Dapatkan Buku K-13 di BSE Cara Dapatkan Buku K- di BSE Go Register buka laman Buku B Lo Hi Silakan pilih Kualitas Unduhan Khusus Penyedia pilih High Resolution Go Login Silakan Klik tombol Registrasi di Pojok Kanan Atas lengkapi

Lebih terperinci

TIGA FOKUS UTAMA II. PEMBANGUNAN MANUSIA

TIGA FOKUS UTAMA II. PEMBANGUNAN MANUSIA TIGA FOKUS UTAMA II. PEMBANGUNAN MANUSIA KUALITAS MANUSIA INDONESIA MENINGKAT Kualitas manusia Indonesia mengalami peningkatan selama 2 tahun Pemerintahan Jokowi-JK, tampak dari meningkatnya angka Indeks

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN

PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN NO Provinsi No Kabupaten/Kota 1 Aceh 12,991 7,812 1 Kab. Aceh Barat 175 139 2 Kab. Aceh Besar 278 230 3 Kab. Aceh Selatan 1,881 1,261 4 Kab. Aceh Singkil 754

Lebih terperinci

SEKRETARIAT JENDERAL

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEKRETARIAT JENDERAL JALAN MEDAN MERDEKATIMUR NOMOR 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 3520351 LAMAN www.kkp.qo.id

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-57946073 Faks 021-57946072

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Desember 2015 Senin, 21 Desember 2015 SELAT MALAKA, PERAIRAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Boalemo 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Bone Bolango 3. Kepala Badan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN Komplek Kemdikbud Gedung E Lantai IV Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725035, 5731062 Faksimili : (021)

Lebih terperinci

SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP,

SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP, SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP, 2009-2014 Rumah Kemasan Bangsal Pengoalhan 4 Unit / 110 Ton 5 Unit / 50 Ton / 3 Ton Rumah Kemasan Bangsal Pengolahan 7 Unit / 320 Ton 9 Unit / 100

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

Indikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa

Indikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa SASARAN STRATEGIS TAHUN 2019 AGENDA NAWA CITA 3 "PENGENTASAN 5000 DESA TERTINGGAL, MEWUJUDKAN 2000 DESA MANDIR" PermenDesa PDTT No 2 Tahun 2016 INDEKS DESA MEMBANGUN (Sosial, Ekonomi, Ekologi) Indikator

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2016 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENUGASAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU DI PULAU-PULAU KECIL DAN KAWASAN PERBATASAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/P/2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/P/2012 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/P/2012 TENTANG PENETAPAN DAERAH KHUSUS TAHUN 2012 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa

Lebih terperinci

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014 ROMS - 1 (kumulatif) 216 212 4 4 212 2 0 214 0 0 214 2 0 1 Nanggroe Aceh Darussalam 16 16 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 1 Aceh Besar 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 2 Pidie 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 3 Bireuen 8 8

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 12 Januari 2015 SELASA, 13 JANUARI 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN BENGKULU DAN PULAU ENGGANO; PERAIRAN BAGIAN BARAT LAMPUNG, PERAIRAN KALIMANTAN BAGIAN BARAT, SELAT

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR KAB/ KOTA REKRUI TMEN SAKTI PEKSOS

DAFTAR KAB/ KOTA REKRUI TMEN SAKTI PEKSOS DAFTAR KAB/ KOTA REKRUI TMEN SAKTI PEKSOS 2 0 1 5 NO PROVINSI KAB/KOTA 1 Kabupaten Kuningan 2 JAWA BARAT Kabupaten Purwakarta 3 Kabupaten Tasikmalaya 4 Kabupaten Bangkalan 5 Kabupaten Lamongan 6 Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 40/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENUGASAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7 2012, No.54 LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2012 NOMOR : 2 TAHUN 2012 TANGGAL : 6 JANUARI 2012 RENCANA

Lebih terperinci

LAPORAN PENETAPAN NIP FORMASI UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013

LAPORAN PENETAPAN NIP FORMASI UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013 LAPORAN PENETAPAN NIP UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013 KEADAAN : 07/07/2015 09:31:40 NO KANREG NAMA INSTANSI 1 Pusat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 17 17 17 0 0 17 0 0 2 Pusat Kementerian

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016)

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016) DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016) NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 1 PROV. MALUKU UTARA 2 PROV.

Lebih terperinci

TRANFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DAERAH DALAM MENGURANGI KESENJANGAN PEMBANGUNAN

TRANFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DAERAH DALAM MENGURANGI KESENJANGAN PEMBANGUNAN TRANFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DAERAH DALAM MENGURANGI KESENJANGAN PEMBANGUNAN Oleh: Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Daerah tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

Ongkos Kirim Mesin Tempel OBM Suzuki / Unit

Ongkos Kirim Mesin Tempel OBM Suzuki / Unit Nama Penyedia : PT Suzuki Indomobil Sales Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 19 - Pulogadung, Jakarta Merk : Suzuki Type : DT 15A Periode : 1 Januari 2016-31 Desember 2016 Ongkos Kirim Mesin Tempel OBM Suzuki

Lebih terperinci

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan 28 Agustus 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN.. 1 A Latar belakang...

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 31 Januari 2014 SABTU, 1 FEBRUARI 2014 PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : 1. POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN

Lebih terperinci

2017, No Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomo

2017, No Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1262, 2017 KEMEN-KP. Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan. Perubahan. PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BAHAN SOSIALISASI PERMEN ESDM NOMOR 38 TAHUN 206 TENTANG PERCEPATAN ELEKTRIFIKASI DI PERDESAAN BELUM BERKEMBANG, TERPENCIL, PERBATASAN DAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 28 Desember 2016 Rabu, 28 Desember 2016 LAMPUNG, SELAT SUNDA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 001/KEP/M-PDT/I/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 001/KEP/M-PDT/I/2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 001/KEP/M-PDT/I/2005 TENTANG STRATEGI NASIONAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 22 Juli 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 22 Juli 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 22 Juli 2016 Jumat, 22 Juli 2016 LAUT ANDAMAN BAGIAN TIMUR, PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Desember 2016 s/d 02 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Desember 2016 s/d 02 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Desember 2016 s/d 02 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 29 Desember 2016 Kamis, 29 Desember 2016 Laut Andaman, Perairan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 11 November 2016 Jumat, 11 November 2016 Laut Cina Selatan,

Lebih terperinci

Kerangka Fikir Alat Ukur; "Pilihan sebuah alat ukur sangat ditentukan oleh kepentingan tujuan pengguna alat ukur itu sendiri (otoritas)"

Kerangka Fikir Alat Ukur; Pilihan sebuah alat ukur sangat ditentukan oleh kepentingan tujuan pengguna alat ukur itu sendiri (otoritas) INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM) Alat Ukur Tingkat Perkembangan Kemandirian Desa Dalam Aspek Sosial, Ekonomi dan Ekologi Bagi Pencapaian Sasaran Strategis Agenda Nawa Cita Bidang Pembangunan Desa Tahun 2019;

Lebih terperinci

INFORMASI BEASISWA PENDIDIKAN KEDINASAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN AJARAN 2016

INFORMASI BEASISWA PENDIDIKAN KEDINASAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN AJARAN 2016 INFORMASI BEASISWA PENDIDIKAN KEDINASAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN AJARAN 2016 1. Persyaratan Umum a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian PUPR baik yang ditempatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara yang memiliki perananan penting baik dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan

Lebih terperinci

LAPORAN PENETAPAN NIP FORMASI UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013

LAPORAN PENETAPAN NIP FORMASI UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013 LAPORAN PENETAPAN NIP UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013 KEADAAN : 26/02/2016 04:28:59 NO KANREG KODE 1 Pusat 1010 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 17 17 17 0 0 17 0 0 2 Pusat 1020

Lebih terperinci

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015 Disampaikan dalam Acara : Sosialisasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 LAMPIRAN I : PERATURAN BNPP NOMOR : 3 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Aksi (Renaksi)

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEMINAR INTERNASIONAL TEMU ILMIAH NASIONAL XV FOSSEI JOGJAKARTA, 4 MARET 2015 DR HANIBAL HAMIDI, M.Kes DIREKTUR PELAYANAN SOSIAL

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Januari 2017 s/d 17 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Januari 2017 s/d 17 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Januari 2017 s/d 17 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 13 Januari 2017 Jumat, 13 Januari 2017 PERAIRAN SABANG - ACEH,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Juni 2016 s/d 25 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Juni 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Juni 2016 s/d 25 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Juni 2016 PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Juni 2016 s/d 25 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Juni 2016 Selasa, 21 Juni 2016 Selat Malaka Bagian Selatan, Perairan

Lebih terperinci

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Buku Bantu

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Januari 2017 Sabtu, 21 Januari 2017 KEP.MENTAWAI, PERAIRAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN 2010-2014 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL A. Pendahuluan Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JALAN TMP KALIBATA NO. 17 JAKARTA SELATAN 12740 TELEPON

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 04 Agustus 2016 Kamis, 4 Agustus 2016 SELAT MALAKA BAGIAN UTARA,

Lebih terperinci

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI OUTLINE PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAK DASAR HUKUM DAK PRASPEM DAK PRASPEM DAN

Lebih terperinci

1. Pimpinan Sidang : Suharto, ATD (Kepala Dinas LLAJ Kota Bogor)

1. Pimpinan Sidang : Suharto, ATD (Kepala Dinas LLAJ Kota Bogor) HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI I BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA DAN KELEMBAGAAN (INSTITUSI) TANGGAL 7 NOPEMBER 2012 1. Pimpinan Sidang : Suharto, ATD (Kepala

Lebih terperinci