PELAYANAN DASAR PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAYANAN DASAR PUBLIK"

Transkripsi

1 buku data dan informasi PELAYANAN DASAR PUBLIK DAERAH TERTINGGAL PUSAT DATA DAN INFORMASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN INFORMASI KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2015

2

3

4 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup Pembahasan Metodologi Tim Penyusun... 4 BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH TERTINGGAL DAN PELAYANAN DASAR Gambaran Umum Daerah Tertinggal Definisi dan Kriteria Daerah Tertinggal Daftar 122 Daerah Tertinggal Gambaran Umum Pelayanan Dasar Publik BAB III PELAYANAN DASAR PUBLIK DI DAERAH TERTINGGAL Pelayanan Administrasi Pelayanan Barang Pelayanan Listrik Pelayanan Air Bersih Pelayanan Ekonomi (Barang) Pelayanan Sanitasi Pelayanan Komunikasi Pelayanan Jasa Pelayanan Pendidikan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Ekonomi (Jasa) Pelayanan Transportasi Pelayanan Keamanan BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii

5 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Kriteria dan Sub Kriteria Penetapan Daerah Tertinggal Tabel 2.2. Daftar 122 Kabupaten Tertinggal Tabel 3.1. Jumlah Desa Ada Kantor Pemerintahan di Daerah Tertinggal Tabel 3.2. Jumlah Keluarga Pengguna Listrik di Daerah Tertinggal Tabel 3.3. Jumlah Desa Dengan Pelayanan Air Bersih di Daerah Tertinggal Tabel 3.4. Jumlah Pasar di Daerah Tertinggal Tabel 3.5. Jumlah Desa Dengan Jamban di Daerah Tertinggal Tabel 3.6. Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel di Daerah Tertinggal Tabel 3.7. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Daerah Tertinggal Tabel 3.8. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Daerah Tertinggal Tabel 3.9. Jumlah Fasilitas Ekonomi di Daerah Tertinggal Tabel Jumlah Desa Dengan Layanan Angkutan di Daerah Tertinggal Tabel Jumlah Desa Dengan Pos Keamanan di Daerah Tertinggal iv

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jumlah Desa Ada Kantor Pemerintahan di Daerah Tertinggal Lampiran 2. Jumlah Keluarga Pengguna Listrik di Daerah Tertinggal Lampiran 3. Desa Dengan Pelayanan Air Bersih di Daerah Tertinggal Lampiran 4. Jumlah Pasar di Daerah Tertinggal Lampiran 5. Jumlah Desa Ada Jamban di Daerah Tertinggal Lampiran 6. Keluarga Pengguna Telepon Kabel di Daerah Tertinggal Lampiran 7. Jumlah SD di Daerah Tertinggal Lampiran 8. Jumlah SMP di Daerah Tertingal Lampiran 9. Jumlah SMA di Daerah Tertinggal Lampiran 10. Jumlah Rumah Sakit di Daerah Tertinggal Lampiran 11. Jumlah Puskesmas di Daerah Tertinggal Lampiran 12. Jumlah Bank di Daerah Tertinggal Lampiran 13. Jumlah Koperasi di Daerah Tertinggal Lampiran 14. Jumlah Desa Ada Angkutan Umum di Daerah Tertinggal Lampiran 15. Jumlah Desa Ada Pos Keamanan di Daerah Tertinggal v

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah tertinggal merupakan upaya terencana untuk mengubah suatu daerah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan komunitas yang kualitas hidupnya sama atau lebih baik dibandingkan dengan masyarakat Indonesia lainnya. Pembangunan daerah tertinggal ini berbeda dengan penanggulangan kemiskinan dalam hal cakupan pembangunannya. Pembangunan daerah tertinggal tidak hanya meliputi aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial, budaya, dan keamanan (bahkan menyangkut hubungan antara daerah tertinggal dengan daerah maju). Di samping itu kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di daerah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan yang besar dari pemerintah. Suatu daerah dapat dikategorikan sebagai daerah tertinggal, karena beberapa faktor penyebab, berdasarkan Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 001/KEP/M-PDT/I/2005, faktor-faktor yang menyebabkan suatu daerah bisa dikatakan sebagai daerah tertinggal yaitu, perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana (infrastruktur), kemampuan keuangan, aksesibilitas dan karakteristik daerah. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang diatur pada Peraturan Presiden Republik Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 1

8 Indonesia Nomor 2 Tahun 2015, ditetapkan untuk saat ini terdapat 122 kabupaten tertinggal yang harus ditangani. Penetapan ini merupakan hasil perhitungan bahwa pada periode RPJMN ditangani sebanyak 183 kabupaten tertinggal, melalui upaya percepatan dapat terentaskan sebanyak 70 kabupaten tertinggal, namun pada tahun 2013 terdapat 9 Daerah Otonom Baru (DOB) pemekaran yang masuk dalam daftar daerah tertinggal, sehingga secara keseluruhan menjadi 122 kabupaten tertinggal. Jumlah kabupaten tertinggal di Kawasan Timur Indonesia (KTI) mencapai 103 kabupaten atau 84,42 persen dari total 122 kabupaten tertinggal, sedangkan sisanya sebanyak 19 kabupaten tertinggal atau 15,57 persen berada di Kawasan Barat Indonesia (KBI). Hal tersebut diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomer 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun yang menyebutkan daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Menurut Perpres ini, Pemerintah menetapkan Daerah Tertinggal setiap 5 (lima) tahun sekali secara nasional berdasarkan kriteria, indikator, dan sub indikator ketertinggalan daerah. Penetapan Daerah Tertinggal sebagaimana dimaksud, dilakukan berdasarkan usulan Menteri dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait dan Pemerintah Daerah. Jika dibandingkan antara jumlah kabupaten tertinggal periode dengan periode terdapat pengurangan kabupaten tertinggal yang cukup signifikan. Pengurangan jumlah kabupaten tertinggal ini mengindikasikan adanya pembangunan yang cukup signifikan di daerah tertinggal baik dari aspek fisik maupun non Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 2

9 fisik. Identifikasi awal kebutuhan pembangunan daerah tertinggal mencakup reformasi pelayanan dasar publik yang mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal. Sesuai dengan pengertian pelayanan dasar publik dari sisi administrasi negara yaitu segala kegiatan layanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan orang, masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum sebagai pelaksanan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka jika kebutuhan dasar dari masyarakat sudah terpenuhi paling tidak salah satu faktor terkuat penyebab daerah tertinggal sudah teratasi sehingga akan lebih mudah untuk mengembangkan daerah tertinggal Tujuan Tujuan dari kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik di Daerah Tertinggal adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai data dan informasi pelayanan dasar publik di daerah tertinggal Ruang Lingkup Pembahasan Dalam Penyusunan Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik di Daerah Tertinggal memiliki beberapa aspek dan kajian. Aspek dan kajian tersebut didapat berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 yang menguraikan pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik yang menyebutkan bahwa layanan publik dibagi menjadi 3 kelompok, ruang lingkup kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik di Daerah Tertinggal meliputi: Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 3

10 1. Kelompok layanan administrasi: Keberadaan kantor kepala desa/lurah 2. Kelompok layanan barang: Pelayanan listrik Pelayanan air bersih Pelayanan ekonomi (barang) Pelayanan sanitasi Pelayanan komunikasi 3. Kelompok layanan jasa: Pelayanan pendidikan Pelayanan kesehatan Pelayanan ekonomi (jasa) Pelayanan transportasi Pelayanan keamanan 1.4. Metodologi Dalam melaksanakan seluruh kegiatan penyusunan data dan infomasi Pelayanan Dasar Publik di Daerah Tertinggal pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi diperlukan adanya metode terstruktur dan tepat sasaran melalui beberapa tahapan kegiatan sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih maksimal, yaitu sebagai berikut: a. Melakukan penyusunan jadwal dan rencana pelaksanaan kegiatan baik secara administrasi maupun teknis; b. Melakukan pengumpulan data sekunder pada unit teknis terkait (di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 4

11 Transmigrasi serta BPS) untuk mendapatkan data dan informasi mengenai pelayanan dasar publik di daerah tertinggal; c. Pengolahan data dan informasi; d. Analisis deskriptif; e. Pembuatan peta; f. Penyusunan laporan, melakukan penyusunan buku data dan informasi pelayanan dasar publik di daerah tertinggal; g. Melakukan penggandaan buku dan peta hasil penyusunan Tim Penyusun Tim penyusun Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik di Daerah Tertinggal terdiri dari: 1. Pengarah: Ir. Anto Pribadi, MM, MMSI 2. Penanggung Jawab: Ir. Elly Sarikit, MM 3. Penyusun: Anton Tri Susilo, BE, SE; Esti Afriyani, S.Sos; Septian Rahmadi, S.Si. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 5

12 BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH TERTINGGAL DAN PELAYANAN DASAR PUBLIK 2.1. Gambaran Umum Daerah Tertinggal Daerah tertinggal sebenarnya memiliki banyak pengertian dan sangat luas. Namun daerah tertinggal dapat dilihat dari ciri umumnya yang antara lain adalah tingkat kemiskinan tinggi, kegiatan ekonomi sangatlah terbatas dan terfokus pada sumber daya alam, minimnya sarana dan prasarana, dan kualitas SDM rendah selain itu daerah tertinggal seringkali memiliki lokasi yang sangat terisolasi. Ketertinggalan (underdevelopment) sebenarnya bukan merupakan sebuah kondisi dimana tidak terdapat perkembangan sama sekali (absence of development), karena pada hakikatnya, setiap manusia atau kelompok manusia akan melakukan sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya walaupun hanya sedikit. Ketertinggalan merupakan sebuah kondisi ketika kita membandingkan tingkat perkembangan suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Kondisi ini muncul akibat dari perkembangan sosial yang tidak sama antara satu manusia dengan manusia lainnya dan bila dilihat dari sudut pandang ekonomi, sekelompok orang telah lebih maju dibandingkan kelompok orang lainnya (Rodney, 1973). Untuk membandingkan perkembangan suatu wilayah dengan wilayah lainnya, dapat digunakan beberapa indikator. Indikatorindikator tersebut antara lain adalah indikator ekonomi, yang dicirikan dengan pendapatan perkapita penduduknya. Indikator selanjutnya adalah jumlah produksi dan konsumsi barang, jumlah dan kualitas Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 6

13 pelayanan sosial yang dapat dilihat pula dari kondisi sosial penduduk di dalamnya, seperti, jumlah kematian bayi, jumlah buta huruf, dan sebagainya. Indikator lain yang dapat menjadi perbandingan perkembangan suatu wilayah adalah jumlah atau ketersediaan dari sarana dan prasarana umum (pelayanan dasar publik) di wilayah tersebut seperti jumlah sarana pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sarana pendukung lainnya. Pada umumnya di daerah tertinggal, tidak memiliki sektor ekonomi yang bisa membawa pertumbuhan secara besar, atau yang memiliki multiplier effect yang tinggi sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dalam rangka meningkatkan ekonomi di daerah tertinggal peran pemerintah sangatlah penting, pemerintah tidak cukup hanya menyediakan barang dan jasa sebanyak-banyaknya saja, tetapi juga harus yang dapat memberikan stimulan untuk meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Menurut R. Bandyopahyay dan S. Datta (1989), daerah tertinggal secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) biasanya berada di kawasan perdesaan, dengan memiliki keterbatasan fungsi dan fasilitas, serta produktifitas hasil pertanian yang sangat rendah; (2) rendahnya sumber daya yang dimiliki baik itu manusianya maupun sumber daya alamnya; (3) memiliki struktur pasar yang kecil dan tidak efektif; (4) rendahnya standar hidup masyarakatnya; dan (5) sangat jauh dari pusat pembangunan wilayah/negara. Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan di beberapa negara tentang pembangunan daerah tertinggal, dikatakan bahwa daerah tertinggal merupakan daerah yang tidak homogenous dan bervariasi dalam sumber daya, curah hujan, topografi dan kondisi Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 7

14 sumber daya alamnya namun memiliki keterbatasan, sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda dalam pengembangan daerah untuk setiap daerahnya. Yang dimaksud dengan keterbatasan adalah keterbatasan ekonomi, infrastruktur dan sumber daya manusianya. Biasanya kondisi keterbatasan tersebut terlihat dari inaccesbility yang dimiliki oleh daerah tersebut, seperti terbatasnya fasilitas-fasilitas umum (fasilitas jalan, fasilitas komunikasi, fasilitas listrik dan penerangan, dll). Oleh karena itu, setiap daerah tersebut perlu dikembangkan atau dibangun dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dari setiap daerah tersebut. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 78 Tahun 2014, definisi dari daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Definisi daerah tertinggal menurut Peraturan Pemerintah RI Nomer 78 Tahun 2014 memiliki kesamaan dengan definisi dari daerah tertinggal yang sudah dibahas di paragraf sebelumnya, yaitu daerah yang masyarakatnya kurang berkembang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomer 78 Tahun 2014, daerah tertinggal memiliki lingkup administrasi berupa kabupaten sehingga jika membicarakan daerah tertinggal maka yang dimaksud adalah kabupaten tertinggal Definisi dan Kriteria Daerah Tertinggal Penentuan kriteria daerah tertinggal pada prinsipnya haruslah berorientasi pada kondisi sosial ekonomi dari masyarakat yang berada di daerah tersebut. Hal ini merupakan indikasi dari dampak suatu proses pembangunan. Namun, dalam praktiknya penentuan Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 8

15 kriteria daerah tertinggal di Indonesia sangat dibatasi oleh ketersediaan data sekunder yang ada. Saat ini data yang digunakan adalah data Potensi Desa (PODES), data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan data Keuangan Daerah. Dalam menentukan kriteria utama daerah tertinggal, digunakan indikator ketertinggalan masyarakat baik ekonomi maupun sosial. Kriteria ketertinggalan dalam bidang ekonomi diindikasikan dari persentase penduduk miskin dan kedalaman kemiskinan pada daerah tersebut. Sedangkan kriteria ketertinggalan dalam bidang sosial diindikasikan dari kondisi kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Gambaran tersebut di atas tentunya belum sepenuhnya menunjukkan penyebab ketertinggalan dari suatu daerah, sehingga diperlukan indikator lain yang bisa membantu menggambarkan kondisi fisik penyebab ketertinggalan yaitu kondisi infrastruktur seperti jalan, penggunaan listrik, telepon, perbankan, maupun pasar. Kurangnya infrastruktur yang merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah pembangunan tentu saja sangat berpengaruh terhadap pembangunan daerah tersebut, sehingga faktor ini dapat dikatakan sebagai kriteria dasar suatu ketertinggalan. Kriteria lainnya yang juga dapat memberi gambaran terhadap ketertinggalan suatu daerah adalah proses pembangunan itu sendiri yang digambarkan dari jumlah dana yang dapat digunakan untuk pembangunan, efisiensi pengunaannya, serta faktor-faktor lain yang dapat menghambat proses pembangunan seperti seringnya terjadi bencana alam atau konflik sosial. indikasi proses pembangunan ini sangat sulit digambarkan dari data sekunder yang tersedia karena banyak yang bersifat kualitatif. Namun, indikator yang dapat Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 9

16 menggambarkan proses tersebut tetap diperlukan, dan data yang ada berupa kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas pelayanan pemerintahan serta karakteristik daerah yang dapat menggambarkan hambatan yang mungkin terjadi. Dengan demikian, penetapan kriteria daerah tertinggal selanjutnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan pada perhitungan enam kriteria dasar dalam Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomer 1 Tahun 2005, yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana (infrastruktur), kapasitas daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah. Secara rinci kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam penetapan daerah tertinggal dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 2.1. Kriteria dan Sub Kriteria Penetapan Daerah Tertinggal No Kriteria Utama Sub Kriteria 1 Perekonomian Persentase Penduduk Miskin Pengeluaran Konsumsi Perkapita Penduduk 2 Sumber Daya Manusia Angka Harapan Hidup Rata-Rata Lama Sekolah Angka Melek Huruf 3 Infrastruktur Persentase Jenis Permukaan Jalan Utama Aspal/Beton Persentase Jenis Permukaan Jalan Utama Diperkeras Persentase Jenis Permukaan Jalan Utama Tanah Persentase Jenis Permukaan Jalan Utama Lainnya Persentase Rumah Tangga Pengguna Telepon Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Persentase Desa yang Mempunyai Pasar Jumlah Sarana Kesehatan Jumlah Dokter Jumlah Sarana Pendidikan 4 Kapasitas Daerah Celah Fiskal Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 10

17 No Kriteria Utama Sub Kriteria 5 Aksesibilitas Rata-Rata Jarak Dari Kantor Desa ke Kantor Kabupaten Rata-Rata Jarak Menuju Pelayanan Kesehatan Rata-Rata Jarak Menuju Pelayanan Pendidikan 6 Karakteristik Daerah Persentase Desa Rawan Gempa Bumi Persentase Desa Rawan Longsor Persentase Desa Rawan Banjir Persentase Desa Rawan Bencana Lainnya Persentase Desa di Kawasan Hutan Lindung Persentase Desa Berlahan Kritis Persentase Desa Rawan Konflik Sumber : KEPMEN PDT No. 1 Tahun Daftar 122 Daerah Tertinggal Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang diatur pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015, ditetapkan terhadap 122 kabupaten tertinggal yang harus ditangani. Penetapan ini merupakan hasil perhitungan bahwa pada periode RPJMN ditangani sebanyak 183 kabupaten tertinggal, melalui upaya percepatan dapat terentaskan sebanyak 70 kabupaten tertinggal, namun pada tahun 2013 terdapat 9 Daerah Otonom Baru (DOB) pemekaran yang masuk dalam daftar daerah tertinggal, sehingga secara keseluruhan menjadi 122 kabupaten tertinggal. Jumlah kabupaten tertinggal di Kawasan Timur Indonesia (KTI) mencapai 103 kabupaten atau 84,42 persen dari total 122 kabupaten tertinggal, sedangkan sisanya sebanyak 19 kabupaten tertinggal atau 15,57 persen berada di Kawasan Barat Indonesia (KBI). Penetapan kabupaten tertinggal ini diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun Secara rinci sebaran daerah tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 11

18 Tabel 2.2. Daftar 122 Kabupaten Tertinggal No Kabupaten Provinsi 1 Aceh Singkil Aceh 2 Nias Sumatera Utara 3 Nias Barat Sumatera Utara 4 Nias Utara Sumatera Utara 5 Nias Selatan Sumatera Utara 6 Solok Selatan Sumatera Barat 7 Pasaman Barat Sumatera Barat 8 Kepulauan Mentawai Sumatera Barat 9 Seluma Bengkulu 10 Musi Rawas Sumatera Selatan 11 Musi Rawas Utara Sumatera Selatan 12 Lampung Barat Lampung 13 Pesisir Barat Lampung 14 Pandeglang Banten 15 Lebak Banten 16 Bondowoso Jawa Timur 17 Bangkalan Jawa Timur 18 Situbondo Jawa Timur 19 Sampang Jawa Timur 20 Bengkayang Kalimantan Barat 21 Kapuas Hulu Kalimantan Barat 22 Melawi Kalimantan Barat 23 Sambas Kalimantan Barat 24 Kayong Utara Kalimantan Barat 25 Sintang Kalimantan Barat 26 Landak Kalimantan Barat 27 Ketapang Kalimantan Barat 28 Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan 29 Seruyan Kalimantan Tengah 30 Mahakam Ulu Kalimantan Timur 31 Nunukan Kalimantan Utara 32 Polewali Mandar Sulawesi Barat 33 Mamuju Tengah Sulawesi Barat 34 Jeneponto Sulawesi Selatan 35 Buol Sulawesi Tengah 36 Donggala Sulawesi Tengah Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 12

19 No Kabupaten Provinsi 37 Toli-Toli Sulawesi Tengah 38 Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah 39 Tojo Una-Una Sulawesi Tengah 40 Parigi Moutong Sulawesi Tengah 41 Banggai Laut Sulawesi Tengah 42 Sigi Sulawesi Tengah 43 Morowali Utara Sulawesi Tengah 44 Bombana Sulawesi Tenggara 45 Konawe Sulawesi Tenggara 46 Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara 47 Pohuwato Gorontalo 48 Boalemo Gorontalo 49 Gorontalo Utara Gorontalo 50 Kepulauan Aru Maluku 51 Buru Selatan Maluku 52 Buru Maluku 53 Seram Bagian Barat Maluku 54 Maluku Tenggara Barat Maluku 55 Seram Bagian Timur Maluku 56 Maluku Barat Daya Maluku 57 Maluku Tengah Maluku 58 Halmahera Barat Maluku Utara 59 Halmahera Timur Maluku Utara 60 Halmahera Selatan Maluku Utara 61 Pulau Morotai Maluku Utara 62 Kepulauan Sula Maluku Utara 63 Pulau Taliabu Maluku Utara 64 Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat 65 Sumbawa Nusa Tenggara Barat 66 Dompu Nusa Tenggara Barat 67 Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat 68 Lombok Timur Nusa Tenggara Barat 69 Bima Nusa Tenggara Barat 70 Lombok Barat Nusa Tenggara Barat 71 Lombok Utara Nusa Tenggara Barat 72 Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur 73 Lembata Nusa Tenggara Timur Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 13

20 No Kabupaten Provinsi 74 Ende Nusa Tenggara Timur 75 Nagekeo Nusa Tenggara Timur 76 Kupang Nusa Tenggara Timur 77 Manggarai Nusa Tenggara Timur 78 Alor Nusa Tenggara Timur 79 Rote Ndao Nusa Tenggara Timur 80 Belu Nusa Tenggara Timur 81 Sumba Barat Nusa Tenggara Timur 82 Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur 83 Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur 84 Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur 85 Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur 86 Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur 87 Sumba Timur Nusa Tenggara Timur 88 Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur 89 Malaka Nusa Tenggara Timur 90 Keerom Papua 91 Merauke Papua 92 Biak Numfor Papua 93 Kepulauan Yapen Papua 94 Sarmi Papua 95 Supiori Papua 96 Sorong Papua 97 Nabire Papua 98 Boven Digoel Papua 99 Mamberamo Raya Papua 100 Waropen Papua 101 Paniai Papua 102 Jayawijaya Papua 103 Puncak Jaya Papua 104 Dogiyai Papua 105 Mamberamo Tengah Papua 106 Yalimo Papua 107 Asmat Papua 108 Puncak Papua 109 Intan Jaya Papua 110 Lanny Jaya Papua Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 14

21 No Kabupaten Provinsi 111 Mappi Papua 112 Nduga Papua 113 Deiyai Papua 114 Yahukimo Papua 115 Pegunungan Bintang Papua 116 Tolikara Papua 117 Teluk Wondama Papua Barat 118 Sorong Selatan Papua Barat 119 Raja Ampat Papua Barat 120 Maybrat Papua Barat 121 Teluk Bintuni Papua Barat 122 Tambrauw Papua Barat Sumber : Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun Gambaran Umum Pelayanan Dasar Publik Negara sebagai organisasi publik, pada dasarnya dibentuk untuk penyelenggaraan layanan masyarakat dan bukan dimaksudkan untuk berkembang menjadi besar dan mematikan organisasi publik lainnya. Meskipun organisasi publik memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan organisasi bisnis, tidak ada salahnya dalam opersionalnya menganut paradigma yang dianut dalam organisasi bisnis, yaitu, efisien, efektif, dan tetap menempatkan masyarakat sebagai stakeholder yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 15

22 keadilan sosial, hal tersebut diperjelas lagi dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 yang menguraikan pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam lampiran 3 Keputusan Menpan No. 63/Kep/M.PAN/7/2003, paragraf I, butir c tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Layanan Publik, layanan publik oleh pemerintah dibedakan menjadi tiga sebagai berikut: 1. Kelompok Layanan Administratif, yaitu layanan yang menghasilkan bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan dan penguasaan terhadap suatu barang, dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain: Kartu Tanda Penduduk (KTP), akte pernikahan, akte kelahiran, keterangan kematian, Buku Pemillikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), paspor, sertifikat kepemilikan / penguasaan tanah, dan sebagainya; 2. Kelompok Layanan Barang yaitu layanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya; 3. Kelompok Layanan Jasa yaitu layanan yang menghasilkan berbagai jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi dan sebagainya. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 16

23 Dewasa ini kehidupan masyarakat mengalami banyak perubahan sebagai akibat dari kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembangunan sebelumnya dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang dapat dirasakan sekarang ini adalah terjadinya perubahan pola pikir masyarakat ke arah yang semakin kritis. Hal itu dimungkinkan, karena semakin hari warga masyarakat semakin cerdas dan semakin memahami hak dan kewajibannya sebagai warga. Kondisi masyarakat yang demikian menuntut hadirnya pemerintah yang mampu memenuhi berbagai tuntutan kebutuhan dalam segala aspek kehidupan mereka, terutama dalam mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya dari pemerintah. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, pemerintah modern, dengan kata lain, pada hakekatnya adalah melayani masyarakat. Pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat sehingga memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai kemajuan bersama. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 17

24 BAB III PELAYANAN DASAR PUBLIK DI DAERAH TERTINGGAL 3.1. Pelayanan Administrasi Pembahasan pertama mengenai pelayanan dasar publik di daerah tertinggal adalah mengenai pelayanan administrasi. Pelayanan administrasi adalah pelayanan oleh aparatur pemerintahan yang menyangkut masalah administrasi terhadap masyarakat. Pelayanan administrasi yang dibahas di buku ini adalah ketersediaan kantor pemerintahan dari tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia. Kantor pemerintahan adalah salah satu unsur penting yang harus ada di tiap-tiap daerah. Dengan adanya kantor pemerintahan, pemerintah dapat melakukan kontrol terhadap masyarakat di suatu daerah. Oleh karena itu sebaiknya kantor pemerintahan berada di dalam suatu daerah yang menjadi wilayah administrasinya. Dengan adanya kantor pemerintahan di dalam tiap-tiap daerah akan memudahkan pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya. Dalam pembahasan mengenai kantor pemerintahan di buku data dan informasi pelayanan dasar publik di daerah tertinggal ini, yang akan dibahas hanyalah mengenai ketersediaan kantor desa/lurah di tiap-tiap desa dari masing-masing kabupaten tertinggal. Data yang dipakai adalah data PODES tahun 2014 sebagai data teraktual yang bisa diakses saat ini. Berikut ini adalah penjelasan mengenai data pelayanan kantor pemerintahan di daerah tertinggal di Indonesia. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 18

25 Tabel 3.1. Jumlah Desa Ada Kantor Pemerintahan di Daerah Tertinggal No Pulau Desa Ada Kantor Pemerintahan Total Desa Persentase 1 Sumatera ,01 2 Jawa ,98 3 Kalimantan ,28 4 Sulawesi ,41 5 Maluku ,50 6 Nusa Tenggara ,55 7 Papua ,02 Total ,44 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa dari sejumlah desa di kabupaten tertinggal terdapat desa yang sudah memiliki kantor pemerintahan dengan persentase mencapai 75,44%. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui persentase desa di kabupaten tertinggal yang memiliki kantor pemerintahan terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Nusa Tenggara yaitu sebesar 97,55% dengan desa yang sudah memiliki kantor pemerintahan, kondisi ini menunjukkan bahwa hampir seluruh desa tertinggal di wilayah Nusa Tenggara sudah memiliki kantor pemerintahan. Sedangkan untuk persentase desa di kabupaten tertinggal yang memiliki kantor pemerintahan terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Sumatera yaitu sebesar 56,01% dengan jumlah desa yang sudah memiliki kantor pemerintahan sebesar desa, kondisi ini menunjukkan bahwa desa di kabupaten tertinggal yang sudah memiliki kantor pemerintahan di daerah tertinggal wilayah Sumatera hanya sekitar separuh dari total desa di daerah tertinggal wilayah Sumatera. Selanjutnya untuk data jumlah desa yang memiliki kantor pemerintahan di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 1. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 19

26 3.2. Pelayanan Barang Pelayanan barang adalah pelayanan oleh aparatur Pemerintahan yang menghasilkan pelayanan berupa barang kepada masyarakat, yang meliputi pelayanan listrik, air bersih, ekonomi, sanitasi dan komunikasi Pelayanan Listrik Di jaman serba digital seperti sekarang ini ketersediaan listrik menjadi sangatlah vital sebagai sumber energi sehingga pelayanan terhadap kebutuhan listrik menjadi salah satu pelayanan paling dasar yang harus diterima oleh semua masyarakat. Saat ini hampir keseluruhan informasi yang ada di dunia tersedia secara digital dan untuk mengakses informasi tersebut dibutuhkan ketersediaan listrik yang stabil. Dengan melihat fenomena tersebut, sangat masuk akal jika suatu daerah yang memiliki ketersediaan listrik yang minim akan sangat sulit untuk bisa mendapatkan informasi dan hal tersebut mengakibatkan masyarakatnya menjadi kurang/tidak memperoleh informasi terkini, hal ini sangat mempengaruhi kemampuan suatu daerah untuk dapat berkembang. Pelayanan dasar listrik dalam upaya pelayanan dasar publik di daerah tertinggal digambarkan melalui jumlah keluarga pengguna listrik di daerah tertinggal seperti yang tertera di tabel 4. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 20

27 Tabel 3.2. Jumlah Keluarga Pengguna Listrik di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Keluarga Pengguna Listrik Jumlah Kabupaten Tertinggal Rata-Rata 1 Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku Nusa Tenggara Papua Total Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa jumlah keluarga yang sudah menggunakan listrik di daerah tertinggal adalah sebesar keluarga dengan rata-rata mencapai keluarga per kabupaten. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui rata-rata jumlah keluarga pengguna listrik terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Jawa yaitu sebesar keluarga per kabupaten. Sedangkan untuk rata-rata jumlah keluarga pengguna listrik terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar keluarga per kabupaten. Selanjutnya untuk data jumlah keluarga pengguna listrik di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran Pelayanan Air Bersih Air bersih adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik di perkotaan maupun Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 21

28 pedesaan, dimana hingga saat ini penyediaan air bersih oleh pemerintah mengalami keterbatasan. Pelayanan air bersih di perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000 baru mencapai 39% atau 33 juta penduduk, dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9 juta penduduk, sehingga keseluruhan baru mencapai 47% atau 42 juta penduduk Indonesia. Keadaan ini berarti menggambarkan bahwa pelayanan air bersih belum dirasakan merata dan dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan air sungai, danau, sumbersumber air, atau hanya mengandalkan air hujan. Pembahasan pelayanan air bersih di daerah tertinggal adalah mengenai sumber air yang lumrah digunakan oleh penduduk kota pada umumnya seperti PDAM dan sumur atau pompa air. Tabel 3.3. Jumlah Desa Dengan Pelayanan Air Bersih di Daerah Tertinggal No Pulau Desa Dengan Pelayanan Air Bersih Total Desa Persentase 1 Sumatera ,94 2 Jawa ,62 3 Kalimantan ,47 4 Sulawesi ,43 5 Maluku ,31 6 Nusa Tenggara ,21 7 Papua ,31 Total ,32 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa dari total desa di kabupaten tertinggal yang ada di Indonesia, desa yang sudah memiliki pelayanan air bersih adalah sejumlah desa dengan persentase mencapai 36,32%. Kondisi ini menunjukkan kalau pelayanan air bersih di daerah tertinggal di Indonesia masih sangatlah kurang terlihat dari persentase desa yang sudah memiliki Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 22

29 pelayanan air bersih yang bahkan tidak mencapai 50%. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui persentase desa dengan pelayanan air bersih terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Kalimantan yaitu sebesar 68,47% dengan desa yang kebutuhan penduduknya terhadap air bersih sudah terpenuhi. Sedangkan untuk persentase desa dengan pelayanan air bersih terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Maluku yaitu sebesar 18,31% dengan jumlah desa yang sudah memiliki pelayanan air bersih sebesar 309 desa. Data jumlah desa yang memiliki pelayanan air bersih di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran Pelayanan Ekonomi (Barang) Perekonomian adalah salah satu indikator terpenting untuk melihat apakah suatu daerah itu tergolong ke dalam daerah maju, berkembang atau tertinggal. Profesor Amri Amir, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja pembangunan, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan yang telah dilakukan suatu negara atau daerah (Amri Amir, Jurnal Pengaruh inflasi dan pertumbuhan terhadap pengangguran di Indonesia halaman 6-7). Analisis pelayanan dasar ekonomi di daerah tertinggal meliputi pelayanan dasar ekonomi yang termasuk ke dalam kelompok layanan barang (pasar) dan yang termasuk ke dalam kelompok layanan jasa (koperasi dan bank). Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 23

30 Tabel 3.4. Jumlah Pasar di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Pasar Jumlah Kabupaten Tertinggal Rata-Rata 1 Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku Nusa Tenggara Papua Total Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa terdapat bangunan pasar di daerah tertinggal dengan rata-rata mencapai 43 bangunan pasar per kabupaten. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui rata-rata jumlah pasar terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Jawa yaitu sebesar 80 bangunan pasar per kabupaten. Sedangkan untuk rata-rata jumlah pasar terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Maluku yaitu sebesar 17,86 bangunan pasar per kabupaten. Data jumlah pasar di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran Pelayanan Sanitasi Air bersih dan sanitasi merupakan sasaran Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang ketujuh dan pada tahun 2015 diharapkan agar setengah jumlah penduduk yang tanpa akses ke air bersih yang layak minum dan sanitasi dasar dapat berkurang. Bagi Indonesia, ini berarti Indonesia perlu mencapai angka peningkatan akses air bersih untuk sanitasi hingga 68,9 persen. Karena sanitasi menjadi salah satu sasaran tujuan pembangunan milenium berarti sanitasi memiliki peran penting dalam Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 24

31 pembangunan suatu daerah. Sanitasi menjadi penting karena kebersihan sangat erat hubungannya dengan kesehatan masyarakat. Jika suatu daerah tidak memiliki kebersihan yang baik maka akan tercipta banyak penyakit yang akan mengancam kehidupan masyarakatnya. Dengan kondisi masyarakat yang tidak sehat seperti itu sangat mustahil untuk tercipta sebuah kemajuan di daerah tersebut. Untuk data sanitasi yang menjadi bahasan adalah data mengenai kepemilikan jamban. Berikut ini adalah penjelasan mengenai data jumlah desa yang memiliki jamban di daerah tertinggal. Tabel 3.5. Jumlah Desa Dengan Jamban di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Desa Dengan Jamban Total Desa Persentase 1 Sumatera ,10 2 Jawa ,02 3 Kalimantan ,01 4 Sulawesi ,34 5 Maluku ,66 6 Nusa Tenggara ,13 7 Papua ,94 Total ,03 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa dari sejumlah desa di kabupaten tertinggal terdapat desa yang telah dilengkapi dengan fasilitas jamban dengan persentase mencapai 63,03%. Kondisi ini menunjukkan kalau lebih dari setengah total desa yang masuk ke dalam kabupaten tertinggal telah memperhatikan masalah kebersihan terutama masalah jamban/kakus terlihat dari persentase desa yang sudah memiliki fasilitas jamban sebesar 63,03%. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 25

32 diketahui persentase desa yang sudah terdapat fasilitas jamban terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Nusa Tenggara yaitu sebesar 81,13% dengan desa sudah memiliki jamban. Sedangkan untuk persentase desa yang sudah terdapat fasilitas jamban terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar 47,94% dengan jumlah desa yang sudah memiliki jamban sebesar desa. Selanjutnya untuk data jumlah desa yang memiliki jamban di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran Pelayanan Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kebutuhan dasar dari manusia sebagai makhluk sosial, karena itu sudah seharusnya pemerintah men-support kebutuhan masyarakatnya untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Dengan adanya sarana komunikasi yang baik maka akan tercipta suatu hubungan antar daerah yang baik dan akan tercipta suatu kemudahan dalam petukaran informasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk men-support kebutuhan komunikasi adalah penyediaan jaringan telepon umum dan penyediaan jaringan sinyal karena telepon saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi manusia untuk bisa bertukar informasi. Pelayanan dasar komunikasi digambarkan dalam jumlah keluarga pengguna telepon kabel seperti yang tertera pada tabel berikut. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 26

33 Tabel 3.6. Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel Jumlah Kabupaten Tertinggal Rata-Rata 1 Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku Nusa Tenggara Papua Total Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa jumlah keluarga yang sudah menggunakan telepon kabel di daerah tertinggal di Indonesia adalah sebesar keluarga dengan rata-rata mencapai 630 keluarga per kabupaten. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui rata-rata jumlah keluarga pengguna telepon terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Jawa yaitu sebesar keluarga per kabupaten. Sedangkan untuk rata-rata jumlah keluarga pengguna telepon terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Sumatera yaitu sebesar 168 keluarga per kabupaten. Selanjutnya untuk data jumlah keluarga pengguna telepon di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran Pelayanan Jasa Pembahasan mengenai pelayanan jasa yang ada di daerah tertinggal meliputi pelayanan pendidikan, kesehatan, ekonomi, transportasi dan keamanan. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 27

34 Pelayanan Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu hal dasar yang diperlukan bagi tiap-tiap manusia untuk mengembangkan dirinya. Pendidikan juga dibutuhkan untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Untuk membangun suatu daerah sehingga bisa menjadi daerah yang maju, SDM yang berkualitas sangatlah diperlukan, maka dari itu pendidikan menjadi salah satu hal yang sangat krusial dalam usaha mengembangkan suatu daerah. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu daerah, data dan informasi mengenai fasilitas pendidikan sangatlah dibutuhkan karena hal tersebut bisa menjadi acuan untuk menganalisis kondisi dari pelayanan pendidikan yang ada di suatu daerah. Data mengenai fasilitas pendidikan yang dibutuhkan dalam upaya penilaian kualitas pendidikan di suatu daerah adalah data jumlah SD, SMP dan SMA, karena program dari pemerintah adalah wajib belajar 12 tahun yang termasuk kegiatan belajar SD, SMP dan SMA. Tabel 3.7. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Fasilitas Pendidikan Jumlah Kabupaten Tertinggal Rata-Rata 1 Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku Nusa Tenggara Papua Total Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 28

35 Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas pendidikan yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar bangunan yang terdiri dari SD, SMP dan SMA, dengan ratarata mencapai 334 bangunan per kabupaten. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui rata-rata jumlah fasilitas pendidikan terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Jawa yaitu sebesar bangunan per kabupaten. Sedangkan untuk rata-rata jumlah fasilitas pendidikan terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar 107 bangunan per kabupaten. Selanjutnya untuk data jumlah fasilitas pendidikan di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 7, 8 dan lampiran Pelayanan Kesehatan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan Nasional tersebut diselenggarakanlah program pembangunan nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan serta tersedianya sumber daya manusia yang tangguh, madiri serta berkualitas. Pembangunan kesehatan di Indonesia selama beberapa dekade yang lalu harus diakui relatif berhasil, terutama pembangunan infrastruktur pelayanan kesehatan yang telah menyentuh sebagian besar wilayah kecamatan dan pedesaan. Namun keberhasilan yang Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 29

36 sudah dicapai belum dapat menuntaskan problem kesehatan masyarakat secara menyeluruh, bahkan sebaliknya tantangan sektor kesehatan cenderung semakin meningkat. Dalam konteks internal, perubahan dan tantangan strategis yang terjadi adalah munculnya krisis moneter pada tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi-dimensi meliputi krisis politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan yang mengarah pada disintegrasi bangsa. Berbagai kondisi tersebut berdampak luas terhadap perikehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, diantaranya meningkatnya pengangguran dan jumlah penduduk miskin, menurunnya derajat kesehatan penduduk yang pada gilirannya berpengaruh terhadap mutu sumberdaya manusia Indonesia. Data mengenai fasilitas kesehatan yang akan dibahas adalah data jumlah fasilitas rumah sakit dan puskesmas seperti yang tertera pada tabel berikut. Tabel 3.8. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Fasilitas Kesehatan Jumlah Kabupaten Tertinggal Rata-Rata 1 Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku Nusa Tenggara Papua Total Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas kesehatan yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 30

37 2.303 bangunan yang terdiri dari rumah sakit dan puskesmas, dengan rata-rata mencapai 19 bangunan per kabupaten. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui rata-rata jumlah fasilitas kesehatan terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Jawa yaitu sebesar 33 bangunan per kabupaten. Sedangkan untuk rata-rata jumlah fasilitas kesehatan terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar 15 bangunan per kabupaten. Data jumlah fasilitas kesehatan di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 10 dan Pelayanan Ekonomi (Jasa) Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja pembangunan. Dalam pelayanan di bidang ekonomi terbagi menjadi 2 yaitu pelayanan jasa dan barang. Dalam konteks pelayanan barang, pelayanan ekonomi dapat berupa tersedianya fasilitas pasar sedangkan dalam konteks pelayanan jasa, pelayanan ekonomi dapat berupa tersedianya fasilitas bank dan koperasi. Fasilitas pelayanan ekonomi (jasa) yang akan dibahas meliputi jumlah fasilitas bank dan koperasi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai data jumlah fasilitas pelayanan ekonomi dalam konteks pelayanan jasa di daerah tertinggal. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 31

38 Tabel 3.9. Jumlah Fasilitas Ekonomi di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Fasilitas Ekonomi Jumlah Kabupaten Tertinggal Rata-Rata 1 Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Maluku Nusa Tenggara Papua Total Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas ekonomi yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar bangunan yang terdiri dari bank dan koperasi, dengan rata-rata mencapai 52 bangunan per kabupaten. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui rata-rata jumlah fasilitas ekonomi terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Jawa yaitu sebesar 118 bangunan per kabupaten. Sedangkan untuk rata-rata jumlah fasilitas ekonomi terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar 17 bangunan per kabupaten. Selanjutnya untuk data jumlah fasilitas ekonomi dalam konteks pelayanan jasa di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 12 dan Pelayanan Transportasi Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi mobilitas yang dilakukan, maka semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan memindahkannya dari tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 32

39 yang manfaatnya lebih besar. Dalam upaya peningkatan produktivitas, transportasi merupakan motor utama penggerak kemajuan ekonomi. Ekonomi yang berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi, dengan ditunjang transportasi yang memadai dan lancar. Seperti halnya negara-negara maju, mereka memiliki transportasi yang mendukung dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk di suatu daerah dengan daerah lainnya. Transportasi dan perkembangan wilayah merupakan hal yang sangat erat hubungannya. Dikarenakan dalam pengembangan wilayah haruslah memiliki transportasi yang mendukung. Prasarana transportasi sangatlah berperan sebagai salah satu alat bantu untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Data transportasi yang dibahas adalah jumlah desa yang memiliki layanan angkutan umum. Berikut ini adalah penjelasan mengenai data jumlah desa yang memiliki layanan angkutan umum di daerah tertinggal. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 33

40 Tabel Jumlah Desa Dengan Layanan Angkutan di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Desa Dengan Angkutan Total Desa Persentase 1 Sumatera ,15 2 Jawa ,50 3 Kalimantan ,43 4 Sulawesi ,95 5 Maluku ,59 6 Nusa Tenggara ,42 7 Papua ,43 Total ,48 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa dari sejumlah desa di kabupaten tertinggal terdapat desa yang telah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum dengan persentase mencapai 60,48%. Kondisi ini menunjukkan jika lebih dari setengah total desa yang termasuk dalam kategori kabupaten tertinggal telah memperhatikan masalah transportasi umum. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui persentase desa yang sudah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Nusa Tenggara yaitu sebesar 88,42% dengan desa yang sudah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum. Sedangkan untuk persentase desa yang sudah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar 31,43% dengan jumlah desa yang sudah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum sebesar desa. Selanjutnya untuk data jumlah desa yang sudah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 14. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 34

41 Pelayanan Keamanan Salah satu faktor suatu daerah dianggap sebagai daerah tertinggal karena daerah tersebut termasuk daerah rawan konflik. Jika suatu daerah mengalami rawan konflik hal yang harus ditingkatkan di daerah tersebut adalah faktor keamanan. Peningkatan faktor keamanan bisa dilakukan dengan penambahan personel/aparat keamanan dan penambahan pos keamanan. Maka dari itu, untuk dapat membangun suatu daerah tertinggal sangat penting untuk sebelumnya menganalisis terlebih dahulu kondisi keamanan dari daerah tersebut. Pelayanan dasar keamanan yang dibahas adalah jumlah desa yang sudah dilengkapi dengan pos keamanan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai data jumlah desa yang sudah dilengkapi dengan pos keamanan di daerah tertinggal. Tabel Jumlah Desa Dengan Pos Keamanan di Daerah Tertinggal No Pulau Jumlah Desa Dengan Pos Keamanan Total Desa Persentase 1 Sumatera ,78 2 Jawa ,23 3 Kalimantan ,71 4 Sulawesi ,84 5 Maluku ,12 6 Nusa Tenggara ,66 7 Papua ,29 Total ,26 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Berdasarkan tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa dari sejumlah desa di kabupaten tertinggal di Indonesia terdapat desa yang telah dilengkapi dengan pos keamanan dengan persentase mencapai 8,26%. Kondisi ini menunjukkan bahwa Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 35

42 masalah keamanan di daerah tertinggal belum ditangani dengan baik. Lebih lanjut dengan melihat tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase desa yang sudah dilengkapi dengan pos keamanan terbesar ada di daerah tertinggal wilayah Kalimantan yaitu sebesar 10,71% dengan 238 desa sudah dilengkapi dengan pos keamanan. Sedangkan untuk persentase desa yang sudah dilengkapi dengan pos keamanan terendah terdapat di daerah tertinggal wilayah Papua yaitu sebesar 5,29% dengan jumlah desa yang sudah dilengkapi dengan pos kemanan sebesar 291 desa. Data jumlah desa yang sudah dilengkapi dengan pos keamanan di tiap-tiap kabupaten tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 15. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 36

43 BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan ketersediaan data-data pelayanan dasar publik di daerah tertinggal dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Diketahui bahwa terdapat desa yang ada di 122 kabupaten tertinggal di 7 zona/wilayah Indonesia. 2. Dalam hal pelayanan administrasi, berdasarkan data ketersediaan kantor pemerintahan yang telah diolah dapat diketahui bahwa desa yang sudah memiliki kantor pemerintahan adalah sebesar desa dengan persentase mencapai 75,44%. 3. Dalam hal pelayanan barang, berdasarkan data jumlah keluarga pengguna listrik yang telah diolah dapat diketahui bahwa jumlah keluarga yang sudah menggunakan listrik adalah sebesar keluarga dengan rata-rata mencapai keluarga per kabupaten. 4. Dalam hal pelayanan barang, berdasarkan data pelayanan air bersih yang telah diolah dapat diketahui bahwa desa yang sudah memiliki pelayanan air bersih adalah sebesar desa dengan persentase mencapai 36,32%. 5. Dalam hal pelayanan barang, berdasarkan data jumlah pasar yang telah diolah dapat diketahui bahwa jumlah pasar yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar bangunan pasar dengan rata-rata mencapai 43 bangunan pasar per kabupaten. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 37

44 6. Dalam hal pelayanan barang, berdasarkan data ketersediaan jamban yang telah diolah dapat diketahui bahwa desa yang sudah memiliki fasilitas jamban adalah sebesar desa dengan persentase mencapai 63,03%. 7. Dalam hal pelayanan barang, berdasarkan data jumlah keluarga pengguna telepon kabel yang telah diolah dapat diketahui bahwa jumlah keluarga yang sudah menggunakan telepon kabel di daerah tertinggal adalah sebesar keluarga dengan rata-rata mencapai 630 keluarga per kabupaten. 8. Dalam hal pelayanan jasa, berdasarkan data jumlah fasilitas pendidikan yang telah diolah dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas pendidikan yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar bangunan yang terdiri dari SD, SMP dan SMA, dengan rata-rata mencapai 334 bangunan per kabupaten. 9. Dalam hal pelayanan jasa, berdasarkan data jumlah fasilitas kesehatan yang telah diolah dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas kesehatan yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar bangunan yang terdiri dari rumah sakit dan puskesmas, dengan rata-rata mencapai 19 bangunan per kabupaten. 10. Dalam hal pelayanan jasa, berdasarkan data jumlah fasilitas ekonomi yang telah diolah dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas ekonomi yang ada di daerah tertinggal adalah sebesar bangunan yang terdiri dari bank dan koperasi, dengan rata-rata mencapai 52 bangunan per kabupaten. 11. Dalam hal pelayanan jasa, berdasarkan data ketersediaan layanan angkutan umum yang telah diolah dapat diketahui Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 38

45 bahwa desa yang sudah dilengkapi dengan pelayanan angkutan umum adalah sebesar desa dengan persentase mencapai 60,48%. 12. Dalam hal pelayanan jasa, berdasarkan data ketersediaan pos keamanan yang telah diolah dapat diketahui bahwa desa yang sudah dilengkapi dengan pos keamanan adalah sebesar desa dengan persentase hanya mencapai 8,26%. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 39

46 DAFTAR PUSTAKA Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Buku Saku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi STRANAS PPDT. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Keputusan Menteri PDT Nomor 001/KEP/M-PDT/I/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Keputusan Menpan Nomor 63/KEP/M-PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Layanan Publik. Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2004 tentang Azas dan Hakikat Pelayanan Publik. Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Muta'ali Pengembangan Wilayah Tertinggal. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 40

47 Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Jakarta: Sekretariat Negara. Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara. Republik Indonesia Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun Jakarta: Sekretariat Kabinet RI. Republik Indonesia Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI. Republik Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara. Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 41

48 LAMPIRAN Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 42

49 Lampiran 1. Jumlah Desa Ada Kantor Pemerintahan di Daerah Tertinggal No Kabupaten Sumatera Desa Ada Kantor Pemerintahan Total Desa Persentase 1 Aceh Singkil ,17 2 Kepulauan Mentawai ,67 3 Lampung Barat ,38 4 Musi Rawas ,93 5 Musi Rawas Utara ,64 6 Nias ,94 7 Nias Barat ,10 8 Nias Selatan ,42 9 Nias Utara ,78 10 Pasaman Barat ,00 11 Pesisir Barat ,61 12 Seluma ,90 13 Solok Selatan ,87 Total ,01 Jawa 1 Bangkalan ,22 2 Bondowoso ,54 3 Lebak ,54 4 Pandeglang ,97 5 Sampang ,11 6 Situbondo ,53 Total ,98 Kalimantan 1 Bengkayang ,55 2 Hulu Sungai Utara ,32 3 Kapuas Hulu ,26 4 Kayong Utara ,00 5 Ketapang ,60 6 Landak ,74 7 Mahakam Hulu ,00 8 Melawi ,41 9 Nunukan ,42 10 Sambas ,46 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 43

50 No Kabupaten Desa Ada Kantor Pemerintahan Total Desa Persentase 11 Seruyan ,00 12 Sintang ,28 Total ,28 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan ,64 2 Banggai Laut ,88 3 Boalemo ,00 4 Bombana ,00 5 Buol ,26 6 Donggala ,61 7 Gorontalo Utara ,49 8 Jeneponto ,12 9 Konawe ,66 10 Konawe Kepulauan ,84 11 Mamuju Tengah ,00 12 Morowali Utara ,80 13 Parigi Moutong ,82 14 Pohuwato ,24 15 Polewali Mandar ,80 16 Sigi ,61 17 Tojo Una-Una ,52 18 Toli-Toli ,05 Total ,41 Maluku 1 Buru ,95 2 Buru Selatan ,96 3 Halmahera Barat ,47 4 Halmahera Selatan ,14 5 Halmahera Timur ,27 6 Kepulauan Aru ,75 7 Kepulauan Sula ,33 8 Maluku Barat Daya ,34 9 Maluku Tengah ,11 10 Maluku Tenggara Barat ,34 11 Pulau Morotai ,95 12 Pulau Taliabu ,34 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 44

51 No Kabupaten Desa Ada Kantor Pemerintahan Total Desa Persentase 13 Seram Bagian Barat ,43 14 Seram Bagian Timur ,88 Total ,50 Nusa Tenggara 1 Alor ,86 2 Belu ,77 3 Bima ,13 4 Dompu ,00 5 Ende ,00 6 Kupang ,00 7 Lembata ,00 8 Lombok Barat ,00 9 Lombok Tengah ,00 10 Lombok Timur ,00 11 Lombok Utara ,00 12 Malaka ,00 13 Manggarai ,21 14 Manggarai Barat ,70 15 Manggarai Timur ,61 16 Nagekeo ,00 17 Rote Ndao ,00 18 Sabu Raijua ,00 19 Sumba Barat ,19 20 Sumba Barat Daya ,08 21 Sumba Tengah ,31 22 Sumba Timur ,72 23 Sumbawa ,00 24 Sumbawa Barat ,00 25 Timor Tengah Selatan ,00 26 Timor Tengah Utara ,00 Total ,55 Papua 1 Asmat ,60 2 Biak Numfor ,20 3 Boven Digoel ,55 4 Deiyai ,00 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 45

52 No Kabupaten Desa Ada Kantor Pemerintahan Total Desa Persentase 5 Dogiyai ,00 6 Intan Jaya ,18 7 Jayawijaya ,49 8 Keerom ,97 9 Kepulauan Yapen ,85 10 Lanny Jaya ,00 11 Mamberamo Raya ,93 12 Mamberamo Tengah ,22 13 Mappi ,98 14 Maybrat ,26 15 Merauke ,95 16 Nabire ,98 17 Nduga ,94 18 Paniai ,00 19 Pegunungan Bintang ,12 20 Puncak ,25 21 Puncak Jaya ,34 22 Raja Ampat ,86 23 Sarmi ,18 24 Sorong ,33 25 Sorong Selatan ,60 26 Supiori ,21 27 Tambrauw ,79 28 Teluk Bintuni ,78 29 Teluk Wondama ,44 30 Tolikara ,11 31 Waropen ,75 32 Yahukimo ,03 33 Yalimo ,30 Total ,02 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 46

53 Lampiran 2. Jumlah Keluarga Pengguna Listrik di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Listrik Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil ,85 2 Kepulauan Mentawai ,83 3 Lampung Barat ,06 4 Musi Rawas ,22 5 Musi Rawas Utara ,60 6 Nias ,36 7 Nias Barat ,40 8 Nias Selatan ,40 9 Nias Utara ,32 10 Pasaman Barat ,90 11 Pesisir Barat ,71 12 Seluma ,80 13 Solok Selatan ,53 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan ,99 2 Bondowoso ,83 3 Lebak ,58 4 Pandeglang ,84 5 Sampang ,19 6 Situbondo ,57 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang ,67 2 Hulu Sungai Utara ,65 3 Kapuas Hulu ,23 4 Kayong Utara ,99 5 Ketapang ,22 6 Landak ,58 7 Mahakam Hulu ,90 8 Melawi ,19 9 Nunukan ,04 10 Sambas ,90 11 Seruyan ,24 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 47

54 No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Listrik Persentase 12 Sintang ,39 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan ,92 2 Banggai Laut ,69 3 Boalemo ,87 4 Bombana ,96 5 Buol ,65 6 Donggala ,85 7 Gorontalo Utara ,14 8 Jeneponto ,60 9 Konawe ,97 10 Konawe Kepulauan ,89 11 Mamuju Tengah ,81 12 Morowali Utara ,35 13 Parigi Moutong ,93 14 Pohuwato ,47 15 Polewali Mandar ,55 16 Sigi ,17 17 Tojo Una-Una ,03 18 Toli-Toli ,15 Total ,00 Maluku 1 Buru ,47 2 Buru Selatan ,39 3 Halmahera Barat ,42 4 Halmahera Selatan ,73 5 Halmahera Timur ,08 6 Kepulauan Aru ,44 7 Kepulauan Sula ,71 8 Maluku Barat Daya ,15 9 Maluku Tengah ,93 10 Maluku Tenggara Barat ,21 11 Pulau Morotai ,24 12 Pulau Taliabu ,11 13 Seram Bagian Barat ,26 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 48

55 No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Listrik Persentase 14 Seram Bagian Timur ,86 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor ,68 2 Belu ,48 3 Bima ,98 4 Dompu ,17 5 Ende ,82 6 Kupang ,36 7 Lembata ,30 8 Lombok Barat ,28 9 Lombok Tengah ,70 10 Lombok Timur ,65 11 Lombok Utara ,33 12 Malaka ,13 13 Manggarai ,63 14 Manggarai Barat ,65 15 Manggarai Timur ,52 16 Nagekeo ,24 17 Rote Ndao ,45 18 Sabu Raijua ,38 19 Sumba Barat ,61 20 Sumba Barat Daya ,01 21 Sumba Tengah ,39 22 Sumba Timur ,58 23 Sumbawa ,03 24 Sumbawa Barat ,89 25 Timor Tengah Selatan ,76 26 Timor Tengah Utara ,01 Total ,00 Papua 1 Asmat ,72 2 Biak Numfor ,15 3 Boven Digoel ,63 4 Deiyai ,77 5 Dogiyai ,08 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 49

56 No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Listrik Persentase 6 Intan Jaya 85 0,02 7 Jayawijaya ,90 8 Keerom ,09 9 Kepulauan Yapen ,97 10 Lanny Jaya ,29 11 Mamberamo Raya ,31 12 Mamberamo Tengah ,55 13 Mappi ,28 14 Maybrat ,90 15 Merauke ,95 16 Nabire ,55 17 Nduga 421 0,11 18 Paniai ,92 19 Pegunungan Bintang ,70 20 Puncak 867 0,23 21 Puncak Jaya ,52 22 Raja Ampat ,58 23 Sarmi ,90 24 Sorong ,61 25 Sorong Selatan ,76 26 Supiori ,82 27 Tambrauw ,69 28 Teluk Bintuni ,51 29 Teluk Wondama ,11 30 Tolikara ,40 31 Waropen ,76 32 Yahukimo ,30 33 Yalimo ,93 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 50

57 Lampiran 3. Desa Dengan Pelayanan Air Bersih di Daerah Tertinggal No Kabupaten Sumatera Jumlah Desa Dengan Air Bersih Total Desa Persentase 1 Aceh Singkil ,17 2 Kepulauan Mentawai ,60 3 Lampung Barat ,44 4 Musi Rawas ,12 5 Musi Rawas Utara ,69 6 Nias ,00 7 Nias Barat ,71 8 Nias Selatan ,35 9 Nias Utara ,81 10 Pasaman Barat ,32 11 Pesisir Barat ,93 12 Seluma ,79 13 Solok Selatan ,92 Total ,94 Jawa 1 Bangkalan ,81 2 Bondowoso ,96 3 Lebak ,62 4 Pandeglang ,94 5 Sampang ,88 6 Situbondo ,68 Total ,62 Kalimantan 1 Bengkayang ,81 2 Hulu Sungai Utara ,17 3 Kapuas Hulu ,21 4 Kayong Utara ,26 5 Ketapang ,03 6 Landak ,49 7 Mahakam Hulu ,00 8 Melawi ,84 9 Nunukan ,42 10 Sambas ,48 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 51

58 No Kabupaten Jumlah Desa Dengan Air Bersih Total Desa Persentase 11 Seruyan ,00 12 Sintang ,73 Total ,47 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan ,67 2 Banggai Laut ,73 3 Boalemo ,09 4 Bombana ,57 5 Buol ,87 6 Donggala ,09 7 Gorontalo Utara ,02 8 Jeneponto ,75 9 Konawe ,87 10 Konawe Kepulauan ,05 11 Mamuju Tengah ,21 12 Morowali Utara ,60 13 Parigi Moutong ,58 14 Pohuwato ,95 15 Polewali Mandar ,14 16 Sigi ,24 17 Tojo Una-Una ,55 18 Toli-Toli ,10 Total ,43 Maluku 1 Buru ,92 2 Buru Selatan ,69 3 Halmahera Barat ,18 4 Halmahera Selatan ,48 5 Halmahera Timur ,85 6 Kepulauan Aru ,20 7 Kepulauan Sula ,23 8 Maluku Barat Daya ,11 9 Maluku Tengah ,89 10 Maluku Tenggara Barat ,33 11 Pulau Morotai ,32 12 Pulau Taliabu ,72 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 52

59 No Kabupaten Jumlah Desa Dengan Air Bersih Total Desa Persentase 13 Seram Bagian Barat ,74 14 Seram Bagian Timur ,50 Total ,31 Nusa Tenggara 1 Alor ,00 2 Belu ,05 3 Bima ,50 4 Dompu ,02 5 Ende ,91 6 Kupang ,44 7 Lembata ,93 8 Lombok Barat ,13 9 Lombok Tengah ,51 10 Lombok Timur ,54 11 Lombok Utara ,33 12 Malaka ,87 13 Manggarai ,67 14 Manggarai Barat ,49 15 Manggarai Timur ,45 16 Nagekeo ,50 17 Rote Ndao ,49 18 Sabu Raijua ,59 19 Sumba Barat ,11 20 Sumba Barat Daya ,19 21 Sumba Tengah ,00 22 Sumba Timur ,38 23 Sumbawa ,37 24 Sumbawa Barat ,77 25 Timor Tengah Selatan ,19 26 Timor Tengah Utara ,13 Total ,21 Papua 1 Asmat ,02 2 Biak Numfor ,74 3 Boven Digoel ,18 4 Deiyai ,67 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 53

60 No Kabupaten Jumlah Desa Dengan Air Bersih Total Desa Persentase 5 Dogiyai ,43 6 Intan Jaya ,85 7 Jayawijaya ,92 8 Keerom ,02 9 Kepulauan Yapen ,82 10 Lanny Jaya ,31 11 Mamberamo Raya ,66 12 Mamberamo Tengah ,00 13 Mappi ,07 14 Maybrat ,50 15 Merauke ,45 16 Nabire ,66 17 Nduga ,35 18 Paniai ,86 19 Pegunungan Bintang ,07 20 Puncak ,75 21 Puncak Jaya ,19 22 Raja Ampat ,44 23 Sarmi ,55 24 Sorong ,79 25 Sorong Selatan ,81 26 Supiori ,16 27 Tambrauw ,79 28 Teluk Bintuni ,32 29 Teluk Wondama ,62 30 Tolikara ,71 31 Waropen ,25 32 Yahukimo ,56 33 Yalimo ,12 Total ,31 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 54

61 Lampiran 4. Jumlah Pasar di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah Pasar Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 24 3,42 2 Kepulauan Mentawai 9 1,28 3 Lampung Barat 62 8,83 4 Musi Rawas 65 9,26 5 Musi Rawas Utara 49 6,98 6 Nias 99 14,10 7 Nias Barat 20 2,85 8 Nias Selatan ,79 9 Nias Utara 49 6,98 10 Pasaman Barat 63 8,97 11 Pesisir Barat 30 4,27 12 Seluma 44 6,27 13 Solok Selatan 28 3,99 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan ,47 2 Bondowoso 33 6,89 3 Lebak ,17 4 Pandeglang 56 11,69 5 Sampang ,55 6 Situbondo 49 10,23 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 27 5,21 2 Hulu Sungai Utara 71 13,71 3 Kapuas Hulu 63 12,16 4 Kayong Utara 11 2,12 5 Ketapang 53 10,23 6 Landak 80 15,44 7 Mahakam Hulu 4 0,77 8 Melawi 10 1,93 9 Nunukan 38 7,34 10 Sambas 74 14,29 11 Seruyan 46 8,88 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 55

62 No Kabupaten Jumlah Pasar Persentase 12 Sintang 41 7,92 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 53 7,42 2 Banggai Laut 26 3,64 3 Boalemo 23 3,22 4 Bombana 43 6,02 5 Buol 51 7,14 6 Donggala 74 10,36 7 Gorontalo Utara 25 3,50 8 Jeneponto 22 3,08 9 Konawe 33 4,62 10 Konawe Kepulauan 10 1,40 11 Mamuju Tengah 34 4,76 12 Morowali Utara 32 4,48 13 Parigi Moutong 92 12,89 14 Pohuwato 19 2,66 15 Polewali Mandar 42 5,88 16 Sigi 36 5,04 17 Tojo Una-Una 48 6,72 18 Toli-Toli 51 7,14 Total ,00 Maluku 1 Buru 25 10,00 2 Buru Selatan 12 4,80 3 Halmahera Barat 5 2,00 4 Halmahera Selatan 24 9,60 5 Halmahera Timur 9 3,60 6 Kepulauan Aru 10 4,00 7 Kepulauan Sula 8 3,20 8 Maluku Barat Daya 15 6,00 9 Maluku Tengah 59 23,60 10 Maluku Tenggara Barat 5 2,00 11 Pulau Morotai 13 5,20 12 Pulau Taliabu 19 7,60 13 Seram Bagian Barat 37 14,80 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 56

63 No Kabupaten Jumlah Pasar Persentase 14 Seram Bagian Timur 9 3,60 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 89 6,85 2 Belu 18 1,38 3 Bima 67 5,15 4 Dompu 17 1,31 5 Ende 53 4,08 6 Kupang 65 5,00 7 Lembata 43 3,31 8 Lombok Barat 48 3,69 9 Lombok Tengah 97 7,46 10 Lombok Timur ,92 11 Lombok Utara 24 1,85 12 Malaka 41 3,15 13 Manggarai 21 1,62 14 Manggarai Barat 28 2,15 15 Manggarai Timur 67 5,15 16 Nagekeo 18 1,38 17 Rote Ndao 39 3,00 18 Sabu Raijua 27 2,08 19 Sumba Barat 9 0,69 20 Sumba Barat Daya 35 2,69 21 Sumba Tengah 10 0,77 22 Sumba Timur 57 4,38 23 Sumbawa 29 2,23 24 Sumbawa Barat 9 0,69 25 Timor Tengah Selatan 82 6,31 26 Timor Tengah Utara 74 5,69 Total ,00 Papua 1 Asmat 8 0,64 2 Biak Numfor 17 1,37 3 Boven Digoel 27 2,17 4 Deiyai 10 0,80 5 Dogiyai 8 0,64 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 57

64 No Kabupaten Jumlah Pasar Persentase 6 Intan Jaya 8 0,64 7 Jayawijaya 49 3,94 8 Keerom 27 2,17 9 Kepulauan Yapen ,41 10 Lanny Jaya 19 1,53 11 Mamberamo Raya 16 1,29 12 Mamberamo Tengah 5 0,40 13 Mappi 16 1,29 14 Maybrat 15 1,21 15 Merauke 16 1,29 16 Nabire 31 2,49 17 Nduga 19 1,53 18 Paniai 44 3,54 19 Pegunungan Bintang 47 3,78 20 Puncak 29 2,33 21 Puncak Jaya 90 7,23 22 Raja Ampat 15 1,21 23 Sarmi 23 1,85 24 Sorong 30 2,41 25 Sorong Selatan 36 2,89 26 Supiori 11 0,88 27 Tambrauw 9 0,72 28 Teluk Bintuni 11 0,88 29 Teluk Wondama 27 2,17 30 Tolikara ,08 31 Waropen 14 1,13 32 Yahukimo 101 8,12 33 Yalimo 12 0,96 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 58

65 Lampiran 5. Jumlah Desa Ada Jamban di Daerah Tertinggal No Kabupaten Desa Ada Jamban Total Desa Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil ,67 2 Kepulauan Mentawai ,86 3 Lampung Barat ,71 4 Musi Rawas ,96 5 Musi Rawas Utara ,16 6 Nias ,94 7 Nias Barat ,81 8 Nias Selatan ,49 9 Nias Utara ,41 10 Pasaman Barat ,42 11 Pesisir Barat ,41 12 Seluma ,28 13 Solok Selatan ,41 Total ,10 Jawa 1 Bangkalan ,68 2 Bondowoso ,40 3 Lebak ,65 4 Pandeglang ,52 5 Sampang ,73 6 Situbondo ,76 Total ,02 Kalimantan 1 Bengkayang ,61 2 Hulu Sungai Utara ,34 3 Kapuas Hulu ,60 4 Kayong Utara ,37 5 Ketapang ,53 6 Landak ,33 7 Mahakam Hulu ,00 8 Melawi ,30 9 Nunukan ,92 10 Sambas ,48 11 Seruyan ,00 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 59

66 No Kabupaten Desa Ada Jamban Total Desa Persentase 12 Sintang ,44 Total ,01 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan ,25 2 Banggai Laut ,73 3 Boalemo ,23 4 Bombana ,57 5 Buol ,83 6 Donggala ,07 7 Gorontalo Utara ,28 8 Jeneponto ,06 9 Konawe ,05 10 Konawe Kepulauan ,84 11 Mamuju Tengah ,29 12 Morowali Utara ,40 13 Parigi Moutong ,25 14 Pohuwato ,10 15 Polewali Mandar ,87 16 Sigi ,28 17 Tojo Una-Una ,83 18 Toli-Toli ,81 Total ,34 Maluku 1 Buru ,88 2 Buru Selatan ,51 3 Halmahera Barat ,82 4 Halmahera Selatan ,59 5 Halmahera Timur ,96 6 Kepulauan Aru ,03 7 Kepulauan Sula ,10 8 Maluku Barat Daya ,67 9 Maluku Tengah ,79 10 Maluku Tenggara Barat ,15 11 Pulau Morotai ,55 12 Pulau Taliabu ,89 13 Seram Bagian Barat ,91 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 60

67 No Kabupaten Desa Ada Jamban Total Desa Persentase 14 Seram Bagian Timur ,88 Total ,66 Nusa Tenggara 1 Alor ,86 2 Belu ,42 3 Bima ,92 4 Dompu ,02 5 Ende ,45 6 Kupang ,37 7 Lembata ,34 8 Lombok Barat ,03 9 Lombok Tengah ,19 10 Lombok Timur ,98 11 Lombok Utara ,67 12 Malaka ,14 13 Manggarai ,80 14 Manggarai Barat ,64 15 Manggarai Timur ,00 16 Nagekeo ,23 17 Rote Ndao ,92 18 Sabu Raijua ,54 19 Sumba Barat ,05 20 Sumba Barat Daya ,89 21 Sumba Tengah ,69 22 Sumba Timur ,64 23 Sumbawa ,49 24 Sumbawa Barat ,08 25 Timor Tengah Selatan ,00 26 Timor Tengah Utara ,37 Total ,13 Papua 1 Asmat ,87 2 Biak Numfor ,21 3 Boven Digoel ,36 4 Deiyai ,67 5 Dogiyai ,62 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 61

68 No Kabupaten Desa Ada Jamban Total Desa Persentase 6 Intan Jaya ,38 7 Jayawijaya ,43 8 Keerom ,10 9 Kepulauan Yapen ,55 10 Lanny Jaya ,74 11 Mamberamo Raya ,03 12 Mamberamo Tengah ,00 13 Mappi ,15 14 Maybrat ,61 15 Merauke ,86 16 Nabire ,95 17 Nduga ,48 18 Paniai ,57 19 Pegunungan Bintang ,31 20 Puncak ,25 21 Puncak Jaya ,56 22 Raja Ampat ,04 23 Sarmi ,45 24 Sorong ,86 25 Sorong Selatan ,99 26 Supiori ,74 27 Tambrauw ,00 28 Teluk Bintuni ,33 29 Teluk Wondama ,12 30 Tolikara ,70 31 Waropen ,00 32 Yahukimo ,69 33 Yalimo ,22 Total ,94 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 62

69 Lampiran 6. Keluarga Pengguna Telepon Kabel di Daerah Tertinggal No Kabupaten Sumatera Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel Persentase 1 Aceh Singkil 100 4,59 2 Kepulauan Mentawai 192 8,81 3 Lampung Barat ,13 4 Musi Rawas 80 3,67 5 Musi Rawas Utara 200 9,17 6 Nias 0 0,00 7 Nias Barat 0 0,00 8 Nias Selatan 30 1,38 9 Nias Utara 0 0,00 10 Pasaman Barat ,62 11 Pesisir Barat 62 2,84 12 Seluma 152 6,97 13 Solok Selatan 214 9,82 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan ,32 2 Bondowoso 753 5,99 3 Lebak ,10 4 Pandeglang ,96 5 Sampang 397 3,16 6 Situbondo ,48 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 622 5,01 2 Hulu Sungai Utara 803 6,47 3 Kapuas Hulu 98 0,79 4 Kayong Utara 0 0,00 5 Ketapang ,79 6 Landak 130 1,05 7 Mahakam Hulu 0 0,00 8 Melawi ,85 9 Nunukan 693 5,58 10 Sambas ,90 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 63

70 No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel Persentase 11 Seruyan ,27 12 Sintang ,29 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 112 1,81 2 Banggai Laut 458 7,42 3 Boalemo 0 0,00 4 Bombana 0 0,00 5 Buol 381 6,17 6 Donggala 206 3,34 7 Gorontalo Utara 129 2,09 8 Jeneponto 301 4,88 9 Konawe 197 3,19 10 Konawe Kepulauan 0 0,00 11 Mamuju Tengah 0 0,00 12 Morowali Utara 415 6,72 13 Parigi Moutong 227 3,68 14 Pohuwato 49 0,79 15 Polewali Mandar ,11 16 Sigi 101 1,64 17 Tojo Una-Una ,26 18 Toli-Toli ,90 Total ,00 Maluku 1 Buru ,61 2 Buru Selatan 0 0,00 3 Halmahera Barat 27 0,91 4 Halmahera Selatan 24 0,80 5 Halmahera Timur 0 0,00 6 Kepulauan Aru ,04 7 Kepulauan Sula 103 3,45 8 Maluku Barat Daya 0 0,00 9 Maluku Tengah ,04 10 Maluku Tenggara Barat 42 1,41 11 Pulau Morotai 0 0,00 12 Pulau Taliabu 0 0,00 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 64

71 No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel Persentase 13 Seram Bagian Barat 0 0,00 14 Seram Bagian Timur ,73 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 110 0,39 2 Belu 732 2,58 3 Bima 484 1,71 4 Dompu 326 1,15 5 Ende 679 2,39 6 Kupang ,35 7 Lembata 130 0,46 8 Lombok Barat 701 2,47 9 Lombok Tengah 470 1,66 10 Lombok Timur 928 3,27 11 Lombok Utara 0 0,00 12 Malaka 100 0,35 13 Manggarai 967 3,41 14 Manggarai Barat 667 2,35 15 Manggarai Timur 0 0,00 16 Nagekeo 0 0,00 17 Rote Ndao 322 1,14 18 Sabu Raijua 33 0,12 19 Sumba Barat 417 1,47 20 Sumba Barat Daya 30 0,11 21 Sumba Tengah 0 0,00 22 Sumba Timur 155 0,55 23 Sumbawa ,08 24 Sumbawa Barat 712 2,51 25 Timor Tengah Selatan 492 1,74 26 Timor Tengah Utara 212 0,75 Total ,00 Papua 1 Asmat 20 0,16 2 Biak Numfor 61 0,50 3 Boven Digoel 95 0,78 4 Deiyai 0 0,00 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 65

72 No Kabupaten Jumlah Keluarga Pengguna Telepon Kabel Persentase 5 Dogiyai 2 0,02 6 Intan Jaya 0 0,00 7 Jayawijaya 117 0,96 8 Keerom 0 0,00 9 Kepulauan Yapen 199 1,63 10 Lanny Jaya 0 0,00 11 Mamberamo Raya 0 0,00 12 Mamberamo Tengah 0 0,00 13 Mappi 0 0,00 14 Maybrat 0 0,00 15 Merauke 338 2,78 16 Nabire 93 0,76 17 Nduga 0 0,00 18 Paniai 0 0,00 19 Pegunungan Bintang 0 0,00 20 Puncak 0 0,00 21 Puncak Jaya 0 0,00 22 Raja Ampat 0 0,00 23 Sarmi 12 0,10 24 Sorong ,45 25 Sorong Selatan 20 0,16 26 Supiori 0 0,00 27 Tambrauw 0 0,00 28 Teluk Bintuni 84 0,69 29 Teluk Wondama 0 0,00 30 Tolikara 0 0,00 31 Waropen 0 0,00 32 Yahukimo 0 0,00 33 Yalimo 0 0,00 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 66

73 Lampiran 7. Jumlah SD di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah SD Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 115 4,64 2 Kepulauan Mentawai 127 5,12 3 Lampung Barat 245 9,88 4 Musi Rawas ,34 5 Musi Rawas Utara 155 6,25 6 Nias 147 5,93 7 Nias Barat 105 4,23 8 Nias Selatan ,19 9 Nias Utara 165 6,65 10 Pasaman Barat ,52 11 Pesisir Barat 126 5,08 12 Seluma 201 8,10 13 Solok Selatan 151 6,09 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan ,35 2 Bondowoso ,91 3 Lebak ,60 4 Pandeglang ,44 5 Sampang ,62 6 Situbondo ,09 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 259 7,46 2 Hulu Sungai Utara 264 7,60 3 Kapuas Hulu ,69 4 Kayong Utara 111 3,20 5 Ketapang ,89 6 Landak ,08 7 Mahakam Hulu 38 1,09 8 Melawi 250 7,20 9 Nunukan 133 3,83 10 Sambas ,93 11 Seruyan 158 4,55 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 67

74 No Kabupaten Jumlah SD Persentase 12 Sintang ,47 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 165 4,25 2 Banggai Laut 85 2,19 3 Boalemo 143 3,69 4 Bombana 165 4,25 5 Buol 173 4,46 6 Donggala 353 9,10 7 Gorontalo Utara 138 3,56 8 Jeneponto 321 8,27 9 Konawe 286 7,37 10 Konawe Kepulauan 51 1,31 11 Mamuju Tengah 122 3,14 12 Morowali Utara 144 3,71 13 Parigi Moutong ,19 14 Pohuwato 131 3,38 15 Polewali Mandar ,44 16 Sigi 276 7,11 17 Tojo Una-Una 197 5,08 18 Toli-Toli 252 6,49 Total ,00 Maluku 1 Buru 142 6,18 2 Buru Selatan 90 3,92 3 Halmahera Barat 172 7,48 4 Halmahera Selatan ,71 5 Halmahera Timur 95 4,13 6 Kepulauan Aru 142 6,18 7 Kepulauan Sula 110 4,79 8 Maluku Barat Daya 151 6,57 9 Maluku Tengah ,67 10 Maluku Tenggara Barat 118 5,13 11 Pulau Morotai 96 4,18 12 Pulau Taliabu 77 3,35 13 Seram Bagian Barat 216 9,40 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 68

75 No Kabupaten Jumlah SD Persentase 14 Seram Bagian Timur 168 7,31 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 281 3,49 2 Belu 145 1,80 3 Bima 569 7,07 4 Dompu 261 3,24 5 Ende 344 4,28 6 Kupang 470 5,84 7 Lembata 178 2,21 8 Lombok Barat 452 5,62 9 Lombok Tengah ,65 10 Lombok Timur ,87 11 Lombok Utara 178 2,21 12 Malaka 201 2,50 13 Manggarai 233 2,90 14 Manggarai Barat 265 3,29 15 Manggarai Timur 335 4,16 16 Nagekeo 175 2,18 17 Rote Ndao 144 1,79 18 Sabu Raijua 76 0,94 19 Sumba Barat 91 1,13 20 Sumba Barat Daya 219 2,72 21 Sumba Tengah 80 0,99 22 Sumba Timur 254 3,16 23 Sumbawa 398 4,95 24 Sumbawa Barat 106 1,32 25 Timor Tengah Selatan 513 6,38 26 Timor Tengah Utara 264 3,28 Total ,00 Papua 1 Asmat 122 4,67 2 Biak Numfor 168 6,43 3 Boven Digoel 91 3,48 4 Deiyai 43 1,65 5 Dogiyai 59 2,26 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 69

76 No Kabupaten Jumlah SD Persentase 6 Intan Jaya 30 1,15 7 Jayawijaya 123 4,71 8 Keerom 69 2,64 9 Kepulauan Yapen 126 4,82 10 Lanny Jaya 55 2,10 11 Mamberamo Raya 47 1,80 12 Mamberamo Tengah 27 1,03 13 Mappi 148 5,66 14 Maybrat 53 2,03 15 Merauke 195 7,46 16 Nabire 111 4,25 17 Nduga 24 0,92 18 Paniai 78 2,99 19 Pegunungan Bintang 77 2,95 20 Puncak 21 0,80 21 Puncak Jaya 33 1,26 22 Raja Ampat 106 4,06 23 Sarmi 63 2,41 24 Sorong 202 7,73 25 Sorong Selatan 75 2,87 26 Supiori 38 1,45 27 Tambrauw 41 1,57 28 Teluk Bintuni 79 3,02 29 Teluk Wondama 50 1,91 30 Tolikara 61 2,33 31 Waropen 48 1,84 32 Yahukimo 117 4,48 33 Yalimo 33 1,26 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 70

77 Lampiran 8. Jumlah SMP di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah SMP Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 43 5,53 2 Kepulauan Mentawai 26 3,34 3 Lampung Barat 76 9,77 4 Musi Rawas 86 11,05 5 Musi Rawas Utara 42 5,40 6 Nias 48 6,17 7 Nias Barat 39 5,01 8 Nias Selatan ,55 9 Nias Utara 47 6,04 10 Pasaman Barat ,11 11 Pesisir Barat 41 5,27 12 Seluma 56 7,20 13 Solok Selatan 51 6,56 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan ,22 2 Bondowoso ,04 3 Lebak ,20 4 Pandeglang ,19 5 Sampang ,65 6 Situbondo 160 9,70 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 71 7,09 2 Hulu Sungai Utara 63 6,29 3 Kapuas Hulu ,89 4 Kayong Utara 42 4,20 5 Ketapang ,19 6 Landak ,19 7 Mahakam Hulu 11 1,10 8 Melawi ,49 9 Nunukan 50 5,00 10 Sambas ,39 11 Seruyan 55 5,49 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 71

78 No Kabupaten Jumlah SMP Persentase 12 Sintang ,69 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 67 4,96 2 Banggai Laut 44 3,26 3 Boalemo 60 4,44 4 Bombana 67 4,96 5 Buol 66 4,89 6 Donggala 110 8,15 7 Gorontalo Utara 55 4,07 8 Jeneponto 116 8,59 9 Konawe 81 6,00 10 Konawe Kepulauan 16 1,19 11 Mamuju Tengah 48 3,56 12 Morowali Utara 43 3,19 13 Parigi Moutong ,33 14 Pohuwato 53 3,93 15 Polewali Mandar 134 9,93 16 Sigi 85 6,30 17 Tojo Una-Una 57 4,22 18 Toli-Toli 95 7,04 Total ,00 Maluku 1 Buru 55 5,85 2 Buru Selatan 42 4,47 3 Halmahera Barat 76 8,09 4 Halmahera Selatan ,04 5 Halmahera Timur 34 3,62 6 Kepulauan Aru 37 3,94 7 Kepulauan Sula 65 6,91 8 Maluku Barat Daya 54 5,74 9 Maluku Tengah ,13 10 Maluku Tenggara Barat 59 6,28 11 Pulau Morotai 40 4,26 12 Pulau Taliabu 31 3,30 13 Seram Bagian Barat 84 8,94 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 72

79 No Kabupaten Jumlah SMP Persentase 14 Seram Bagian Timur 70 7,45 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 101 3,45 2 Belu 42 1,44 3 Bima 195 6,67 4 Dompu 96 3,28 5 Ende 93 3,18 6 Kupang 201 6,87 7 Lembata 50 1,71 8 Lombok Barat 186 6,36 9 Lombok Tengah ,89 10 Lombok Timur ,95 11 Lombok Utara 82 2,80 12 Malaka 59 2,02 13 Manggarai 67 2,29 14 Manggarai Barat 83 2,84 15 Manggarai Timur 134 4,58 16 Nagekeo 55 1,88 17 Rote Ndao 37 1,26 18 Sabu Raijua 19 0,65 19 Sumba Barat 36 1,23 20 Sumba Barat Daya 76 2,60 21 Sumba Tengah 30 1,03 22 Sumba Timur 72 2,46 23 Sumbawa 123 4,21 24 Sumbawa Barat 42 1,44 25 Timor Tengah Selatan 172 5,88 26 Timor Tengah Utara 89 3,04 Total ,00 Papua 1 Asmat 13 1,93 2 Biak Numfor 54 8,02 3 Boven Digoel 15 2,23 4 Deiyai 7 1,04 5 Dogiyai 17 2,53 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 73

80 No Kabupaten Jumlah SMP Persentase 6 Intan Jaya 9 1,34 7 Jayawijaya 30 4,46 8 Keerom 14 2,08 9 Kepulauan Yapen 32 4,75 10 Lanny Jaya 25 3,71 11 Mamberamo Raya 13 1,93 12 Mamberamo Tengah 8 1,19 13 Mappi 13 1,93 14 Maybrat 12 1,78 15 Merauke 58 8,62 16 Nabire 39 5,79 17 Nduga 7 1,04 18 Paniai 19 2,82 19 Pegunungan Bintang 12 1,78 20 Puncak 4 0,59 21 Puncak Jaya 8 1,19 22 Raja Ampat 30 4,46 23 Sarmi 16 2,38 24 Sorong 72 10,70 25 Sorong Selatan 17 2,53 26 Supiori 11 1,63 27 Tambrauw 11 1,63 28 Teluk Bintuni 35 5,20 29 Teluk Wondama 9 1,34 30 Tolikara 17 2,53 31 Waropen 12 1,78 32 Yahukimo 23 3,42 33 Yalimo 11 1,63 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 74

81 Lampiran 9. Jumlah SMA di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah SMA Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 17 6,54 2 Kepulauan Mentawai 10 3,85 3 Lampung Barat 25 9,62 4 Musi Rawas 31 11,92 5 Musi Rawas Utara 16 6,15 6 Nias 7 2,69 7 Nias Barat 13 5,00 8 Nias Selatan 51 19,62 9 Nias Utara 8 3,08 10 Pasaman Barat 39 15,00 11 Pesisir Barat 14 5,38 12 Seluma 15 5,77 13 Solok Selatan 14 5,38 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan 77 13,46 2 Bondowoso 74 12,94 3 Lebak ,08 4 Pandeglang ,71 5 Sampang ,93 6 Situbondo 68 11,89 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 23 7,57 2 Hulu Sungai Utara 21 6,91 3 Kapuas Hulu 30 9,87 4 Kayong Utara 13 4,28 5 Ketapang 38 12,50 6 Landak 49 16,12 7 Mahakam Hulu 6 1,97 8 Melawi 22 7,24 9 Nunukan 17 5,59 10 Sambas 36 11,84 11 Seruyan 12 3,95 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 75

82 No Kabupaten Jumlah SMA Persentase 12 Sintang 37 12,17 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 17 4,00 2 Banggai Laut 12 2,82 3 Boalemo 11 2,59 4 Bombana 28 6,59 5 Buol 16 3,76 6 Donggala 27 6,35 7 Gorontalo Utara 15 3,53 8 Jeneponto 51 12,00 9 Konawe 34 8,00 10 Konawe Kepulauan 6 1,41 11 Mamuju Tengah 20 4,71 12 Morowali Utara 14 3,29 13 Parigi Moutong 40 9,41 14 Pohuwato 17 4,00 15 Polewali Mandar 40 9,41 16 Sigi 31 7,29 17 Tojo Una-Una 17 4,00 18 Toli-Toli 29 6,82 Total ,00 Maluku 1 Buru 15 4,00 2 Buru Selatan 13 3,47 3 Halmahera Barat 26 6,93 4 Halmahera Selatan 57 15,20 5 Halmahera Timur 15 4,00 6 Kepulauan Aru 13 3,47 7 Kepulauan Sula 22 5,87 8 Maluku Barat Daya 18 4,80 9 Maluku Tengah 82 21,87 10 Maluku Tenggara Barat 20 5,33 11 Pulau Morotai 20 5,33 12 Pulau Taliabu 9 2,40 13 Seram Bagian Barat 32 8,53 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 76

83 No Kabupaten Jumlah SMA Persentase 14 Seram Bagian Timur 33 8,80 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 32 2,72 2 Belu 20 1,70 3 Bima 101 8,57 4 Dompu 45 3,82 5 Ende 28 2,38 6 Kupang 93 7,89 7 Lembata 9 0,76 8 Lombok Barat 105 8,91 9 Lombok Tengah ,91 10 Lombok Timur ,55 11 Lombok Utara 31 2,63 12 Malaka 25 2,12 13 Manggarai 29 2,46 14 Manggarai Barat 27 2,29 15 Manggarai Timur 41 3,48 16 Nagekeo 12 1,02 17 Rote Ndao 10 0,85 18 Sabu Raijua 7 0,59 19 Sumba Barat 10 0,85 20 Sumba Barat Daya 11 0,93 21 Sumba Tengah 4 0,34 22 Sumba Timur 17 1,44 23 Sumbawa 34 2,89 24 Sumbawa Barat 15 1,27 25 Timor Tengah Selatan 39 3,31 26 Timor Tengah Utara 27 2,29 Total ,00 Papua 1 Asmat 5 2,02 2 Biak Numfor 22 8,87 3 Boven Digoel 3 1,21 4 Deiyai 4 1,61 5 Dogiyai 1 0,40 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 77

84 No Kabupaten Jumlah SMA Persentase 6 Intan Jaya 1 0,40 7 Jayawijaya 14 5,65 8 Keerom 7 2,82 9 Kepulauan Yapen 9 3,63 10 Lanny Jaya 6 2,42 11 Mamberamo Raya 3 1,21 12 Mamberamo Tengah 2 0,81 13 Mappi 5 2,02 14 Maybrat 2 0,81 15 Merauke 18 7,26 16 Nabire 21 8,47 17 Nduga 1 0,40 18 Paniai 7 2,82 19 Pegunungan Bintang 3 1,21 20 Puncak 1 0,40 21 Puncak Jaya 2 0,81 22 Raja Ampat 16 6,45 23 Sarmi 4 1,61 24 Sorong 46 18,55 25 Sorong Selatan 6 2,42 26 Supiori 6 2,42 27 Tambrauw 3 1,21 28 Teluk Bintuni 11 4,44 29 Teluk Wondama 2 0,81 30 Tolikara 5 2,02 31 Waropen 2 0,81 32 Yahukimo 6 2,42 33 Yalimo 4 1,61 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 78

85 Lampiran 10. Jumlah Rumah Sakit di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah Rumah Sakit Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 2 6,06 2 Kepulauan Mentawai 1 3,03 3 Lampung Barat 2 6,06 4 Musi Rawas 4 12,12 5 Musi Rawas Utara 1 3,03 6 Nias 0 0,00 7 Nias Barat 0 0,00 8 Nias Selatan 3 9,09 9 Nias Utara 0 0,00 10 Pasaman Barat 5 15,15 11 Pesisir Barat 0 0,00 12 Seluma 1 3,03 13 Solok Selatan 14 42,42 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan 4 18,18 2 Bondowoso 5 22,73 3 Lebak 4 18,18 4 Pandeglang 2 9,09 5 Sampang 2 9,09 6 Situbondo 5 22,73 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 2 8,00 2 Hulu Sungai Utara 2 8,00 3 Kapuas Hulu 3 12,00 4 Kayong Utara 0 0,00 5 Ketapang 4 16,00 6 Landak 1 4,00 7 Mahakam Hulu 0 0,00 8 Melawi 1 4,00 9 Nunukan 3 12,00 10 Sambas 3 12,00 11 Seruyan 2 8,00 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 79

86 No Kabupaten Jumlah Rumah Sakit Persentase 12 Sintang 4 16,00 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 0 0,00 2 Banggai Laut 1 5,00 3 Boalemo 1 5,00 4 Bombana 1 5,00 5 Buol 1 5,00 6 Donggala 1 5,00 7 Gorontalo Utara 1 5,00 8 Jeneponto 1 5,00 9 Konawe 2 10,00 10 Konawe Kepulauan 0 0,00 11 Mamuju Tengah 0 0,00 12 Morowali Utara 1 5,00 13 Parigi Moutong 3 15,00 14 Pohuwato 1 5,00 15 Polewali Mandar 3 15,00 16 Sigi 0 0,00 17 Tojo Una-Una 1 5,00 18 Toli-Toli 2 10,00 Total ,00 Maluku 1 Buru 1 4,17 2 Buru Selatan 1 4,17 3 Halmahera Barat 1 4,17 4 Halmahera Selatan 3 12,50 5 Halmahera Timur 1 4,17 6 Kepulauan Aru 2 8,33 7 Kepulauan Sula 1 4,17 8 Maluku Barat Daya 0 0,00 9 Maluku Tengah 4 16,67 10 Maluku Tenggara Barat 5 20,83 11 Pulau Morotai 3 12,50 12 Pulau Taliabu 0 0,00 13 Seram Bagian Barat 1 4,17 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 80

87 No Kabupaten Jumlah Rumah Sakit Persentase 14 Seram Bagian Timur 1 4,17 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 4 5,48 2 Belu 4 5,48 3 Bima 3 4,11 4 Dompu 1 1,37 5 Ende 3 4,11 6 Kupang 19 26,03 7 Lembata 3 4,11 8 Lombok Barat 2 2,74 9 Lombok Tengah 6 8,22 10 Lombok Timur 3 4,11 11 Lombok Utara 1 1,37 12 Malaka 1 1,37 13 Manggarai 2 2,74 14 Manggarai Barat 0 0,00 15 Manggarai Timur 0 0,00 16 Nagekeo 0 0,00 17 Rote Ndao 1 1,37 18 Sabu Raijua 1 1,37 19 Sumba Barat 2 2,74 20 Sumba Barat Daya 1 1,37 21 Sumba Tengah 1 1,37 22 Sumba Timur 5 6,85 23 Sumbawa 5 6,85 24 Sumbawa Barat 1 1,37 25 Timor Tengah Selatan 2 2,74 26 Timor Tengah Utara 2 2,74 Total ,00 Papua 1 Asmat 1 2,08 2 Biak Numfor 1 2,08 3 Boven Digoel 6 12,50 4 Deiyai 0 0,00 5 Dogiyai 1 2,08 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 81

88 No Kabupaten Jumlah Rumah Sakit Persentase 6 Intan Jaya 0 0,00 7 Jayawijaya 2 4,17 8 Keerom 1 2,08 9 Kepulauan Yapen 2 4,17 10 Lanny Jaya 2 4,17 11 Mamberamo Raya 1 2,08 12 Mamberamo Tengah 0 0,00 13 Mappi 1 2,08 14 Maybrat 0 0,00 15 Merauke 9 18,75 16 Nabire 2 4,17 17 Nduga 0 0,00 18 Paniai 3 6,25 19 Pegunungan Bintang 1 2,08 20 Puncak 0 0,00 21 Puncak Jaya 2 4,17 22 Raja Ampat 1 2,08 23 Sarmi 0 0,00 24 Sorong 7 14,58 25 Sorong Selatan 1 2,08 26 Supiori 1 2,08 27 Tambrauw 0 0,00 28 Teluk Bintuni 1 2,08 29 Teluk Wondama 0 0,00 30 Tolikara 0 0,00 31 Waropen 0 0,00 32 Yahukimo 2 4,17 33 Yalimo 0 0,00 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 82

89 Lampiran 11. Jumlah Puskesmas di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah Puskesmas Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 11 5,70 2 Kepulauan Mentawai 10 5,18 3 Lampung Barat 12 6,22 4 Musi Rawas 23 11,92 5 Musi Rawas Utara 9 4,66 6 Nias 9 4,66 7 Nias Barat 7 3,63 8 Nias Selatan 36 18,65 9 Nias Utara 12 6,22 10 Pasaman Barat 18 9,33 11 Pesisir Barat 10 5,18 12 Seluma 19 9,84 13 Solok Selatan 17 8,81 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan 22 12,57 2 Bondowoso 26 14,86 3 Lebak 42 24,00 4 Pandeglang 38 21,71 5 Sampang 21 12,00 6 Situbondo 26 14,86 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 17 7,56 2 Hulu Sungai Utara 13 5,78 3 Kapuas Hulu 29 12,89 4 Kayong Utara 9 4,00 5 Ketapang 31 13,78 6 Landak 16 7,11 7 Mahakam Hulu 13 5,78 8 Melawi 17 7,56 9 Nunukan 14 6,22 10 Sambas 29 12,89 11 Seruyan 12 5,33 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 83

90 No Kabupaten Jumlah Puskesmas Persentase 12 Sintang 25 11,11 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 10 3,76 2 Banggai Laut 5 1,88 3 Boalemo 11 4,14 4 Bombana 22 8,27 5 Buol 11 4,14 6 Donggala 17 6,39 7 Gorontalo Utara 16 6,02 8 Jeneponto 21 7,89 9 Konawe 23 8,65 10 Konawe Kepulauan 7 2,63 11 Mamuju Tengah 10 3,76 12 Morowali Utara 10 3,76 13 Parigi Moutong 21 7,89 14 Pohuwato 18 6,77 15 Polewali Mandar 20 7,52 16 Sigi 17 6,39 17 Tojo Una-Una 13 4,89 18 Toli-Toli 14 5,26 Total ,00 Maluku 1 Buru 10 4,39 2 Buru Selatan 13 5,70 3 Halmahera Barat 13 5,70 4 Halmahera Selatan 30 13,16 5 Halmahera Timur 16 7,02 6 Kepulauan Aru 27 11,84 7 Kepulauan Sula 11 4,82 8 Maluku Barat Daya 9 3,95 9 Maluku Tengah 32 14,04 10 Maluku Tenggara Barat 16 7,02 11 Pulau Morotai 6 2,63 12 Pulau Taliabu 6 2,63 13 Seram Bagian Barat 21 9,21 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 84

91 No Kabupaten Jumlah Puskesmas Persentase 14 Seram Bagian Timur 18 7,89 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 27 5,30 2 Belu 17 3,34 3 Bima 30 5,89 4 Dompu 10 1,96 5 Ende 26 5,11 6 Kupang 40 7,86 7 Lembata 9 1,77 8 Lombok Barat 22 4,32 9 Lombok Tengah 32 6,29 10 Lombok Timur 31 6,09 11 Lombok Utara 9 1,77 12 Malaka 21 4,13 13 Manggarai 24 4,72 14 Manggarai Barat 16 3,14 15 Manggarai Timur 22 4,32 16 Nagekeo 7 1,38 17 Rote Ndao 17 3,34 18 Sabu Raijua 6 1,18 19 Sumba Barat 9 1,77 20 Sumba Barat Daya 12 2,36 21 Sumba Tengah 8 1,57 22 Sumba Timur 24 4,72 23 Sumbawa 24 4,72 24 Sumbawa Barat 10 1,96 25 Timor Tengah Selatan 31 6,09 26 Timor Tengah Utara 25 4,91 Total ,00 Papua 1 Asmat 13 2,81 2 Biak Numfor 18 3,90 3 Boven Digoel 12 2,60 4 Deiyai 4 0,87 5 Dogiyai 18 3,90 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 85

92 No Kabupaten Jumlah Puskesmas Persentase 6 Intan Jaya 5 1,08 7 Jayawijaya 13 2,81 8 Keerom 8 1,73 9 Kepulauan Yapen 16 3,46 10 Lanny Jaya 13 2,81 11 Mamberamo Raya 10 2,16 12 Mamberamo Tengah 5 1,08 13 Mappi 12 2,60 14 Maybrat 9 1,95 15 Merauke 21 4,55 16 Nabire 26 5,63 17 Nduga 9 1,95 18 Paniai 6 1,30 19 Pegunungan Bintang 17 3,68 20 Puncak 8 1,73 21 Puncak Jaya 9 1,95 22 Raja Ampat 28 6,06 23 Sarmi 9 1,95 24 Sorong 26 5,63 25 Sorong Selatan 16 3,46 26 Supiori 5 1,08 27 Tambrauw 10 2,16 28 Teluk Bintuni 20 4,33 29 Teluk Wondama 8 1,73 30 Tolikara 18 3,90 31 Waropen 12 2,60 32 Yahukimo 44 9,52 33 Yalimo 14 3,03 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 86

93 Lampiran 12. Jumlah Bank di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah Bank Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 10 6,25 2 Kepulauan Mentawai 9 5,63 3 Lampung Barat 15 9,38 4 Musi Rawas 22 13,75 5 Musi Rawas Utara 5 3,13 6 Nias 2 1,25 7 Nias Barat 2 1,25 8 Nias Selatan 4 2,50 9 Nias Utara 5 3,13 10 Pasaman Barat 42 26,25 11 Pesisir Barat 4 2,50 12 Seluma 14 8,75 13 Solok Selatan 26 16,25 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan 34 12,14 2 Bondowoso 64 22,86 3 Lebak 45 16,07 4 Pandeglang 46 16,43 5 Sampang 21 7,50 6 Situbondo 70 25,00 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 16 6,56 2 Hulu Sungai Utara 20 8,20 3 Kapuas Hulu 33 13,52 4 Kayong Utara 8 3,28 5 Ketapang 33 13,52 6 Landak 16 6,56 7 Mahakam Hulu 1 0,41 8 Melawi 11 4,51 9 Nunukan 19 7,79 10 Sambas 38 15,57 11 Seruyan 5 2,05 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 87

94 No Kabupaten Jumlah Bank Persentase 12 Sintang 44 18,03 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 4 1,73 2 Banggai Laut 5 2,16 3 Boalemo 10 4,33 4 Bombana 16 6,93 5 Buol 13 5,63 6 Donggala 14 6,06 7 Gorontalo Utara 11 4,76 8 Jeneponto 14 6,06 9 Konawe 23 9,96 10 Konawe Kepulauan 2 0,87 11 Mamuju Tengah 4 1,73 12 Morowali Utara 4 1,73 13 Parigi Moutong 31 13,42 14 Pohuwato 18 7,79 15 Polewali Mandar 27 11,69 16 Sigi 7 3,03 17 Tojo Una-Una 10 4,33 18 Toli-Toli 18 7,79 Total ,00 Maluku 1 Buru 11 11,11 2 Buru Selatan 1 1,01 3 Halmahera Barat 6 6,06 4 Halmahera Selatan 12 12,12 5 Halmahera Timur 7 7,07 6 Kepulauan Aru 4 4,04 7 Kepulauan Sula 6 6,06 8 Maluku Barat Daya 4 4,04 9 Maluku Tengah 21 21,21 10 Maluku Tenggara Barat 9 9,09 11 Pulau Morotai 3 3,03 12 Pulau Taliabu 1 1,01 13 Seram Bagian Barat 9 9,09 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 88

95 No Kabupaten Jumlah Bank Persentase 14 Seram Bagian Timur 5 5,05 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 20 3,34 2 Belu 23 3,84 3 Bima 58 9,68 4 Dompu 16 2,67 5 Ende 27 4,51 6 Kupang 57 9,52 7 Lembata 13 2,17 8 Lombok Barat 37 6,18 9 Lombok Tengah 45 7,51 10 Lombok Timur 70 11,69 11 Lombok Utara 16 2,67 12 Malaka 4 0,67 13 Manggarai 20 3,34 14 Manggarai Barat 16 2,67 15 Manggarai Timur 8 1,34 16 Nagekeo 14 2,34 17 Rote Ndao 7 1,17 18 Sabu Raijua 4 0,67 19 Sumba Barat 7 1,17 20 Sumba Barat Daya 9 1,50 21 Sumba Tengah 2 0,33 22 Sumba Timur 17 2,84 23 Sumbawa 53 8,85 24 Sumbawa Barat 16 2,67 25 Timor Tengah Selatan 23 3,84 26 Timor Tengah Utara 17 2,84 Total ,00 Papua 1 Asmat 6 2,74 2 Biak Numfor 19 8,68 3 Boven Digoel 10 4,57 4 Deiyai 2 0,91 5 Dogiyai 2 0,91 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 89

96 No Kabupaten Jumlah Bank Persentase 6 Intan Jaya 0 0,00 7 Jayawijaya 15 6,85 8 Keerom 8 3,65 9 Kepulauan Yapen 6 2,74 10 Lanny Jaya 1 0,46 11 Mamberamo Raya 1 0,46 12 Mamberamo Tengah 0 0,00 13 Mappi 7 3,20 14 Maybrat 1 0,46 15 Merauke 28 12,79 16 Nabire 21 9,59 17 Nduga 1 0,46 18 Paniai 3 1,37 19 Pegunungan Bintang 2 0,91 20 Puncak 1 0,46 21 Puncak Jaya 1 0,46 22 Raja Ampat 7 3,20 23 Sarmi 4 1,83 24 Sorong 41 18,72 25 Sorong Selatan 6 2,74 26 Supiori 3 1,37 27 Tambrauw 1 0,46 28 Teluk Bintuni 12 5,48 29 Teluk Wondama 2 0,91 30 Tolikara 1 0,46 31 Waropen 4 1,83 32 Yahukimo 2 0,91 33 Yalimo 1 0,46 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 90

97 Lampiran 13. Jumlah Koperasi di Daerah Tertinggal No Kabupaten Jumlah Koperasi Persentase Sumatera 1 Aceh Singkil 24 3,47 2 Kepulauan Mentawai 3 0,43 3 Lampung Barat 25 3,61 4 Musi Rawas ,81 5 Musi Rawas Utara 38 5,49 6 Nias 25 3,61 7 Nias Barat 16 2,31 8 Nias Selatan 25 3,61 9 Nias Utara 30 4,34 10 Pasaman Barat ,75 11 Pesisir Barat 4 0,58 12 Seluma 95 13,73 13 Solok Selatan 71 10,26 Total ,00 Jawa 1 Bangkalan 43 10,02 2 Bondowoso 91 21,21 3 Lebak 59 13,75 4 Pandeglang ,48 5 Sampang 29 6,76 6 Situbondo ,78 Total ,00 Kalimantan 1 Bengkayang 35 5,36 2 Hulu Sungai Utara 31 4,75 3 Kapuas Hulu 30 4,59 4 Kayong Utara 19 2,91 5 Ketapang 89 13,63 6 Landak 30 4,59 7 Mahakam Hulu 13 1,99 8 Melawi 21 3,22 9 Nunukan 22 3,37 10 Sambas 92 14,09 11 Seruyan 56 8,58 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 91

98 No Kabupaten Jumlah Koperasi Persentase 12 Sintang ,92 Total ,00 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan 10 1,64 2 Banggai Laut 16 2,62 3 Boalemo 34 5,56 4 Bombana 17 2,78 5 Buol 14 2,29 6 Donggala 25 4,09 7 Gorontalo Utara 63 10,31 8 Jeneponto 85 13,91 9 Konawe 51 8,35 10 Konawe Kepulauan 2 0,33 11 Mamuju Tengah 15 2,45 12 Morowali Utara 31 5,07 13 Parigi Moutong 59 9,66 14 Pohuwato 50 8,18 15 Polewali Mandar 77 12,60 16 Sigi 21 3,44 17 Tojo Una-Una 9 1,47 18 Toli-Toli 32 5,24 Total ,00 Maluku 1 Buru 26 8,02 2 Buru Selatan 13 4,01 3 Halmahera Barat 37 11,42 4 Halmahera Selatan 19 5,86 5 Halmahera Timur 6 1,85 6 Kepulauan Aru 9 2,78 7 Kepulauan Sula 13 4,01 8 Maluku Barat Daya 21 6,48 9 Maluku Tengah 87 26,85 10 Maluku Tenggara Barat 39 12,04 11 Pulau Morotai 13 4,01 12 Pulau Taliabu 3 0,93 13 Seram Bagian Barat 27 8,33 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 92

99 No Kabupaten Jumlah Koperasi Persentase 14 Seram Bagian Timur 11 3,40 Total ,00 Nusa Tenggara 1 Alor 28 1,89 2 Belu 36 2,43 3 Bima 95 6,42 4 Dompu 33 2,23 5 Ende 63 4,26 6 Kupang 121 8,18 7 Lembata 59 3,99 8 Lombok Barat 75 5,07 9 Lombok Tengah ,01 10 Lombok Timur ,20 11 Lombok Utara 37 2,50 12 Malaka 7 0,47 13 Manggarai 93 6,28 14 Manggarai Barat 96 6,49 15 Manggarai Timur 81 5,47 16 Nagekeo 35 2,36 17 Rote Ndao 33 2,23 18 Sabu Raijua 12 0,81 19 Sumba Barat 18 1,22 20 Sumba Barat Daya 48 3,24 21 Sumba Tengah 17 1,15 22 Sumba Timur 12 0,81 23 Sumbawa 67 4,53 24 Sumbawa Barat 24 1,62 25 Timor Tengah Selatan 60 4,05 26 Timor Tengah Utara 16 1,08 Total ,00 Papua 1 Asmat 6 1,79 2 Biak Numfor 21 6,27 3 Boven Digoel 9 2,69 4 Deiyai 0 0,00 5 Dogiyai 24 7,16 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 93

100 No Kabupaten Jumlah Koperasi Persentase 6 Intan Jaya 1 0,30 7 Jayawijaya 31 9,25 8 Keerom 14 4,18 9 Kepulauan Yapen 13 3,88 10 Lanny Jaya 2 0,60 11 Mamberamo Raya 4 1,19 12 Mamberamo Tengah 1 0,30 13 Mappi 0 0,00 14 Maybrat 11 3,28 15 Merauke 25 7,46 16 Nabire 25 7,46 17 Nduga 1 0,30 18 Paniai 28 8,36 19 Pegunungan Bintang 4 1,19 20 Puncak 0 0,00 21 Puncak Jaya 17 5,07 22 Raja Ampat 5 1,49 23 Sarmi 3 0,90 24 Sorong 40 11,94 25 Sorong Selatan 13 3,88 26 Supiori 1 0,30 27 Tambrauw 0 0,00 28 Teluk Bintuni 16 4,78 29 Teluk Wondama 4 1,19 30 Tolikara 1 0,30 31 Waropen 5 1,49 32 Yahukimo 2 0,60 33 Yalimo 8 2,39 Total ,00 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 94

101 Lampiran 14. Jumlah Desa Ada Angkutan Umum di Daerah Tertinggal No Kabupaten Sumatera Desa Ada Angkutan Umum Total Desa Persentase 1 Aceh Singkil ,67 2 Kepulauan Mentawai ,79 3 Lampung Barat ,68 4 Musi Rawas ,38 5 Musi Rawas Utara ,89 6 Nias ,12 7 Nias Barat ,10 8 Nias Selatan ,32 9 Nias Utara ,82 10 Pasaman Barat ,74 11 Pesisir Barat ,80 12 Seluma ,95 13 Solok Selatan ,72 Total ,15 Jawa 1 Bangkalan ,09 2 Bondowoso ,93 3 Lebak ,71 4 Pandeglang ,41 5 Sampang ,00 6 Situbondo ,00 Total ,50 Kalimantan 1 Bengkayang ,52 2 Hulu Sungai Utara ,64 3 Kapuas Hulu ,84 4 Kayong Utara ,49 5 Ketapang ,10 6 Landak ,77 7 Mahakam Hulu ,00 8 Melawi ,46 9 Nunukan ,42 10 Sambas ,43 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 95

102 No Kabupaten Desa Ada Angkutan Umum Total Desa Persentase 11 Seruyan ,00 12 Sintang ,78 Total ,43 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan ,14 2 Banggai Laut ,97 3 Boalemo ,53 4 Bombana ,14 5 Buol ,70 6 Donggala ,63 7 Gorontalo Utara ,80 8 Jeneponto ,12 9 Konawe ,50 10 Konawe Kepulauan ,95 11 Mamuju Tengah ,29 12 Morowali Utara ,20 13 Parigi Moutong ,21 14 Pohuwato ,24 15 Polewali Mandar ,40 16 Sigi ,75 17 Tojo Una-Una ,52 18 Toli-Toli ,33 Total ,95 Maluku 1 Buru ,52 2 Buru Selatan ,89 3 Halmahera Barat ,59 4 Halmahera Selatan ,14 5 Halmahera Timur ,58 6 Kepulauan Aru ,38 7 Kepulauan Sula ,49 8 Maluku Barat Daya ,44 9 Maluku Tengah ,37 10 Maluku Tenggara Barat ,89 11 Pulau Morotai ,14 12 Pulau Taliabu ,39 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 96

103 No Kabupaten Desa Ada Angkutan Umum Total Desa Persentase 13 Seram Bagian Barat ,61 14 Seram Bagian Timur ,25 Total ,59 Nusa Tenggara 1 Alor ,43 2 Belu ,06 3 Bima ,48 4 Dompu ,06 5 Ende ,13 6 Kupang ,79 7 Lembata ,34 8 Lombok Barat ,51 9 Lombok Tengah ,82 10 Lombok Timur ,22 11 Lombok Utara ,82 12 Malaka ,64 13 Manggarai ,38 14 Manggarai Barat ,43 15 Manggarai Timur ,64 16 Nagekeo ,15 17 Rote Ndao ,52 18 Sabu Raijua ,03 19 Sumba Barat ,00 20 Sumba Barat Daya ,54 21 Sumba Tengah ,00 22 Sumba Timur ,10 23 Sumbawa ,19 24 Sumbawa Barat ,31 25 Timor Tengah Selatan ,64 26 Timor Tengah Utara ,67 Total ,42 Papua 1 Asmat ,47 2 Biak Numfor ,74 3 Boven Digoel ,36 4 Deiyai ,33 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 97

104 No Kabupaten Desa Ada Angkutan Umum Total Desa Persentase 5 Dogiyai ,78 6 Intan Jaya ,28 7 Jayawijaya ,29 8 Keerom ,62 9 Kepulauan Yapen ,24 10 Lanny Jaya ,09 11 Mamberamo Raya ,08 12 Mamberamo Tengah ,29 13 Mappi ,68 14 Maybrat ,25 15 Merauke ,90 16 Nabire ,83 17 Nduga ,00 18 Paniai ,86 19 Pegunungan Bintang ,42 20 Puncak ,75 21 Puncak Jaya ,40 22 Raja Ampat ,06 23 Sarmi ,00 24 Sorong ,33 25 Sorong Selatan ,64 26 Supiori ,79 27 Tambrauw ,79 28 Teluk Bintuni ,34 29 Teluk Wondama ,35 30 Tolikara ,48 31 Waropen ,75 32 Yahukimo ,86 33 Yalimo ,49 Total ,43 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 98

105 Lampiran 15. Jumlah Desa Ada Pos Keamanan di Daerah Tertinggal No Kabupaten Sumatera Desa Ada Pos Keamanan Total Desa Persentase 1 Aceh Singkil ,00 2 Kepulauan Mentawai ,95 3 Lampung Barat ,50 4 Musi Rawas ,54 5 Musi Rawas Utara ,24 6 Nias ,94 7 Nias Barat ,81 8 Nias Selatan ,95 9 Nias Utara ,65 10 Pasaman Barat ,95 11 Pesisir Barat ,93 12 Seluma ,96 13 Solok Selatan ,64 Total ,78 Jawa 1 Bangkalan ,83 2 Bondowoso ,87 3 Lebak ,99 4 Pandeglang ,37 5 Sampang ,60 6 Situbondo ,97 Total ,23 Kalimantan 1 Bengkayang ,13 2 Hulu Sungai Utara ,57 3 Kapuas Hulu ,87 4 Kayong Utara ,23 5 Ketapang ,66 6 Landak ,82 7 Mahakam Hulu ,00 8 Melawi ,10 9 Nunukan ,58 10 Sambas ,48 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 99

106 No Kabupaten Desa Ada Pos Keamanan Total Desa Persentase 11 Seruyan ,00 12 Sintang ,65 Total ,71 Sulawesi 1 Banggai Kepulauan ,25 2 Banggai Laut ,61 3 Boalemo ,30 4 Bombana ,43 5 Buol ,57 6 Donggala ,77 7 Gorontalo Utara ,88 8 Jeneponto ,85 9 Konawe ,61 10 Konawe Kepulauan ,16 11 Mamuju Tengah ,71 12 Morowali Utara ,20 13 Parigi Moutong ,28 14 Pohuwato ,52 15 Polewali Mandar ,98 16 Sigi ,78 17 Tojo Una-Una ,97 18 Toli-Toli ,67 Total ,84 Maluku 1 Buru ,25 2 Buru Selatan ,11 3 Halmahera Barat ,29 4 Halmahera Selatan ,59 5 Halmahera Timur ,65 6 Kepulauan Aru ,88 7 Kepulauan Sula ,95 8 Maluku Barat Daya ,55 9 Maluku Tengah ,16 10 Maluku Tenggara Barat ,39 11 Pulau Morotai ,41 12 Pulau Taliabu ,63 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 100

107 No Kabupaten Desa Ada Pos Keamanan Total Desa Persentase 13 Seram Bagian Barat ,96 14 Seram Bagian Timur ,88 Total ,12 Nusa Tenggara 1 Alor ,43 2 Belu ,93 3 Bima ,12 4 Dompu ,75 5 Ende ,04 6 Kupang ,25 7 Lembata ,96 8 Lombok Barat ,66 9 Lombok Tengah ,71 10 Lombok Timur ,63 11 Lombok Utara ,21 12 Malaka ,45 13 Manggarai ,32 14 Manggarai Barat ,51 15 Manggarai Timur ,98 16 Nagekeo ,19 17 Rote Ndao ,11 18 Sabu Raijua ,94 19 Sumba Barat ,46 20 Sumba Barat Daya ,11 21 Sumba Tengah ,62 22 Sumba Timur ,46 23 Sumbawa ,65 24 Sumbawa Barat ,38 25 Timor Tengah Selatan ,63 26 Timor Tengah Utara ,47 Total ,66 Papua 1 Asmat ,13 2 Biak Numfor ,68 3 Boven Digoel ,82 4 Deiyai ,67 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 101

108 No Kabupaten Desa Ada Pos Keamanan Total Desa Persentase 5 Dogiyai ,86 6 Intan Jaya ,56 7 Jayawijaya ,51 8 Keerom ,48 9 Kepulauan Yapen ,45 10 Lanny Jaya ,80 11 Mamberamo Raya ,86 12 Mamberamo Tengah ,69 13 Mappi ,71 14 Maybrat ,27 15 Merauke ,69 16 Nabire ,28 17 Nduga ,40 18 Paniai ,57 19 Pegunungan Bintang ,44 20 Puncak ,00 21 Puncak Jaya ,90 22 Raja Ampat ,96 23 Sarmi ,27 24 Sorong ,53 25 Sorong Selatan ,57 26 Supiori ,16 27 Tambrauw ,58 28 Teluk Bintuni ,04 29 Teluk Wondama ,49 30 Tolikara ,57 31 Waropen ,50 32 Yahukimo ,58 33 Yalimo ,72 Total ,29 Sumber : Data PODES Tahun 2014 Buku Data dan Informasi Pelayanan Dasar Publik Daerah Tertinggal 102

109

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 No. Kabupaten / Kota Provinsi 1 Aceh Singkil Aceh 2 Nias Sumatera Utara 3 Nias Selatan Sumatera Utara 4 Nias Utara Sumatera Utara 5 Nias Barat Sumatera Utara 6 Kepulauan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 0 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal

Daftar Daerah Tertinggal DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 2015 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah Tertinggal, Terdepan dan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar (Perbatasan) No Provinsi No Kabupaten / Kota Status 1 Sambas Perbatasan 2 Bengkayang Perbatasan 1 Kalimantan Barat

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah T [LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN] DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No 6 7 Provinsi

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Page 1 of 7 Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar (3T) Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar No Provinsi Kabupaten / Kota Status 1 Kalimantan Barat 2 Kalimantan Timur 3 Sulawesi Utara 4 Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN 1101 Simeulue 62,52 62,70 62,75 62,84 62,91 62,98 63,05 63,12 63,21 63,29 63,38 63,46 63,55 63,63 63,72 1102 Aceh Singkil 63,16 64,00 64,27 64,46 64,69 64,92 65,10 65,28 65,58 65,89 66,19 66,49 66,79 67,10

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No Provinsi Kabupaten / Kota Status Sambas Bengkayang 1 Kalimantan Barat Sanggau Sintang Kapuas Hulu Nunukan 2

Lebih terperinci

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 Yth. Dari Perihal KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA : Daftar Terlampir M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 : Direktur Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2015-2019 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah

Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah PUSAT LITBANG INOVASI DAERAH Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah KENAPA SIH HARUS BERINOVASI??? ZAMAN OLD VS ZAMAN NOW... ZAMAN NOW... Selanjutnya??? KALAH DIMAKAN

Lebih terperinci

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016 Provinsi Bali 1. Kabupaten Badung 2. Kabupaten Bangli 3. Kabupaten Buleleng 4. Kabupaten Gianyar 5. Kabupaten Jembrana 6. Kabupaten Karangasem 7. Kabupaten Klungkung 8. Kabupaten Tabanan 9. Kota Denpasar

Lebih terperinci

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA 17 2014, No.67 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN DAERAH DI KABUPATEN RAWAN BENCANA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN DAERAH DI KABUPATEN RAWAN BENCANA KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN DAERAH DI KABUPATEN RAWAN BENCANA Dinamika Bumi sejak 180 Jt th Yang Lalu 2 Bumi Bumi selalu bergerak dinamis, menyebabkan gempa

Lebih terperinci

RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Kementerian Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Jakarta, Januari 2017 CAPAIAN BANTUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

(DIKETIK dengan Format : Tahoma 11) Jenjang : D3 / D4 / S2 (Pilih salah satu) No. Berkas : (Diisi Panitia) FORMULIR PENDAFTARAN BEASISWA KEMENTERIAN PUPR 2016 Nama Lengkap (Tanpa Gelar) : Tempat, Tanggal

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014 ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014 Ir. R.r. AISYAH GAMAWATI, MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MERLYN PARK HOTEL 23 Mei 2017 PENDAHULUAN 1.

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA . DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 AGUSTUS 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Lebih terperinci

Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia ( IKKDTI) Direktorat Pengembangan Daerah Paska Konflik Dirjen PDTu - Kemendesa

Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia ( IKKDTI) Direktorat Pengembangan Daerah Paska Konflik Dirjen PDTu - Kemendesa Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia ( IKKDTI) Direktorat Pengembangan Daerah Paska Konflik Dirjen PDTu - Kemendesa Yogyakarta, 20 Juli 2017 Pengantar Keragaman Indonesia secara geografis

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA . DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 17 APRIL 2017) NO 1 Provinsi Maluku Utara 2 Kabupaten

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 30 MARET 2017) NO 1 Provinsi Kalimantan Utara 2 Provinsi

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 08 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Tanggal : 20 Desember 2012 RINCIAN LOKASI DAN ALOKASI DAERAH PENERIMA BANTUAN SOSIAL BIDANG PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Nomor: Un.03.PPs/01.1/928/2015

PENGUMUMAN. Nomor: Un.03.PPs/01.1/928/2015 KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG PASCASARJANA Jalan Ir. Soekarno No. 1 Dadaprejo Kota Batu 65323, Telepon (0341) 531133 Faksimile (0341) 531130 Website: http://pasca.uin-malang.ac.id,

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 5/PMK.07/2014 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG PEMERINTAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH ATAS SISA DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Boalemo 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Bone Bolango 3. Kepala Badan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN PENETAPAN ALOKASI DANA STIMULAN

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016)

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016) DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 12 APRIL 2016) NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 1 PROV. MALUKU UTARA 2 PROV.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. [Data dan Informasi Penyiapan Pembangunan Daerah Tertinggal]

KATA PENGANTAR. [Data dan Informasi Penyiapan Pembangunan Daerah Tertinggal] KATA PENGANTAR Buku Data dan Informasi Penyiapan Pembangunan Daerah Tertinggal ini disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2015-2019 Kementerian Desa, Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMBUTAN... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. SAMBUTAN... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 4 1.3 Ruang Lingkup... 4 1.4 Tim Penyusun...

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

Daftar Program Studi Pilihan Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Tahun Ajaran 2016 No Jenjang Studi Perguruan Tinggi Mitra Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) Program Studi Magister Sumber Daya Air

Lebih terperinci

DAERAH BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN PENYALURAN DANA DESA TAHAP I DAN TAHAP II

DAERAH BELUM MENYAMPAIKAN LAPORAN PENYALURAN DANA DESA TAHAP I DAN TAHAP II 1 Kab. Aceh Singkil ditunda laporan belum lengkap 2 Kab. Simeulue ditunda belum ada laporan 3 Kota Sabang ditunda belum ada laporan 4 Kota Langsa ditunda laporan belum lengkap 5 Kab. Aceh Tamiang ditunda

Lebih terperinci

Tabel 1. Perkembangan AHH dan IPM Provinsi,

Tabel 1. Perkembangan AHH dan IPM Provinsi, Tabel 1. Perkembanan AHH dan IPM Provinsi, 2009-2010 ID Anka Harapan Hidup IPM 11 NANGGRO ACH DARUSSALAM 68,6 68,7 71,31 71,7 12 SUMATRA UTARA 69,35 69,5 73,8 74,19 13 SUMATRA BARAT 69,25 69,5 73,44 73,78

Lebih terperinci

DAFTAR KAB/ KOTA REKRUI TMEN SAKTI PEKSOS

DAFTAR KAB/ KOTA REKRUI TMEN SAKTI PEKSOS DAFTAR KAB/ KOTA REKRUI TMEN SAKTI PEKSOS 2 0 1 5 NO PROVINSI KAB/KOTA 1 Kabupaten Kuningan 2 JAWA BARAT Kabupaten Purwakarta 3 Kabupaten Tasikmalaya 4 Kabupaten Bangkalan 5 Kabupaten Lamongan 6 Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 5 FEBRUARI 2016)

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 5 FEBRUARI 2016) DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2016 (UPDATED 5 FEBRUARI 2016) NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 1 PROV. MALUKU UTARA 2 PROV.

Lebih terperinci

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan. Jiwa (Ribu) Persentase (%) 40 37.08 37.53 36.8 35 30 31.98 30.66 31.53 27.8 25 20 15 10 5 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/P/2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/P/2012 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/P/2012 TENTANG PENETAPAN DAERAH KHUSUS TAHUN 2012 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017

PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017 PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014 ROMS - 1 (kumulatif) 216 212 4 4 212 2 0 214 0 0 214 2 0 1 Nanggroe Aceh Darussalam 16 16 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 1 Aceh Besar 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 2 Pidie 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 3 Bireuen 8 8

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 001/KEP/M-PDT/I/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 001/KEP/M-PDT/I/2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 001/KEP/M-PDT/I/2005 TENTANG STRATEGI NASIONAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS 2

DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS 2 Lampiran Surat No : UM.02.06-DC/692 Tanggal, 12 November 2012 Daftar Undangan Acara Sosialisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2 DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS

Lebih terperinci

DAFTAR KABUPATEN / KOTA YANG BELUM MENYALURKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2011 Status 17 Maret 2011 ACEH

DAFTAR KABUPATEN / KOTA YANG BELUM MENYALURKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2011 Status 17 Maret 2011 ACEH DAFTAR KABUPATEN / KOTA YANG BELUM MENYALURKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2011 Status 17 Maret 2011 No 1 Kab. Aceh Selatan 2 Kab. Aceh Singkil 3 Kab. Aceh Tengah

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN

PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN NO Provinsi No Kabupaten/Kota 1 Aceh 12,991 7,812 1 Kab. Aceh Barat 175 139 2 Kab. Aceh Besar 278 230 3 Kab. Aceh Selatan 1,881 1,261 4 Kab. Aceh Singkil 754

Lebih terperinci

DAFTAR PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH AKHIR JABATAN AKHIR JABATAN

DAFTAR PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH AKHIR JABATAN AKHIR JABATAN DAFTAR PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 1 Jambi 3/8/2010 2 Kalimantan Tengah 4/8/2010 5/6/2010 3 Kalimantan Selatan 5/8/2010 4 Sulawesi Utara 13/08/2010 5 Sumatera Barat

Lebih terperinci

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI OUTLINE PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAK DASAR HUKUM DAK PRASPEM DAK PRASPEM DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 Kepala Pusat Data dan Informasi. Helmiati, SH, M.Si

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 Kepala Pusat Data dan Informasi. Helmiati, SH, M.Si KATA PENGANTAR Buku Data dan Informasi Pembangunan Daerah Tertinggal Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua ini disusun dengan mengacu dua sumber hukum, yaitu Peraturan Presiden No 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN LOKASI KEGIATAN DIREKTORAT PERENCANAAN KAWASAN PERDESAAN SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA KAWASAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN LOKASI KEGIATAN DIREKTORAT PERENCANAAN KAWASAN PERDESAAN SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA KAWASAN PERDESAAN UNTUK PENETAPAN KAWASAN PERDESAAN MINIMAL

Lebih terperinci

INFORMASI BEASISWA PENDIDIKAN KEDINASAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN AJARAN 2016

INFORMASI BEASISWA PENDIDIKAN KEDINASAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN AJARAN 2016 INFORMASI BEASISWA PENDIDIKAN KEDINASAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN AJARAN 2016 1. Persyaratan Umum a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian PUPR baik yang ditempatkan

Lebih terperinci

Rekap Progress Quick Status 2015 Tingkat Kelurahan/Desa Reguler Tahun 2015 dana APBN Status: 17 November 2015

Rekap Progress Quick Status 2015 Tingkat Kelurahan/Desa Reguler Tahun 2015 dana APBN Status: 17 November 2015 Rekap Progress Quick Status 2015 Tingkat Kelurahan/ Reguler Tahun 2015 dana APBN Status: 17 vember 2015 T1 T2 T3 SPM SP2D Nasional 1449 1304 1279 867 818 120 113 20.99 1442 7 1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA LAKI PEREMPUAN TOTAL AMJ 1 ACEH ACEH SELATAN /04/ ACEH PIDIE JAYA

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA LAKI PEREMPUAN TOTAL AMJ 1 ACEH ACEH SELATAN /04/ ACEH PIDIE JAYA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA LAKI PEREMPUAN TOTAL AMJ 1 ACEH ACEH SELATAN 115.396 114.858 230.254 15/04/2018 2 ACEH PIDIE JAYA 78.454 79.134 157.588 03/02/2019 3 ACEH KOTA SUBULUSSALAM 41.203 39.984 81.187

Lebih terperinci

Katalog: 9199018 TNJAUAN RNAL Berdasarkan PDRB KABUPATN/KTA 2011-2015 BUKU 5 PULAU NUSA TNARA, MALUKU, DAN PAPUA BADAN PUSAT STATSTK Tinjauan Regional Berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota 2011-2015 Pulau Nusa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.07/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.07/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2007, TAHUN ANGGARAN 2008,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari pulau-pulau yang memiliki penduduk yang beraneka ragam, dengan latar

Lebih terperinci

Angka harapan hidup (jumlah rata-rata tahun. Jumlah infrastruktur kesehatan per Persentase jumlah desa di suatu kabupaten

Angka harapan hidup (jumlah rata-rata tahun. Jumlah infrastruktur kesehatan per Persentase jumlah desa di suatu kabupaten LAMPIRAN 11 Lampiran 1. Daftar Peubah Respon dan Peubah Penjelas Peubah Respon Status Ketertinggalan 1 = agak tertinggal Y 2 = tertinggal 3 = sangat tertinggal 4 = tertinggal sangat parah Peubah Penjelas

Lebih terperinci

NO HOME_TOWN PROVINSI 1 ACEH BARAT DAYA Aceh 2 ACEH TENGAH Aceh 3 ACEH JAYA Aceh 4 ACEH BESAR Aceh 5 GAYO LUES Aceh 6 PIDIE Aceh 7 ACEH SELATAN Aceh

NO HOME_TOWN PROVINSI 1 ACEH BARAT DAYA Aceh 2 ACEH TENGAH Aceh 3 ACEH JAYA Aceh 4 ACEH BESAR Aceh 5 GAYO LUES Aceh 6 PIDIE Aceh 7 ACEH SELATAN Aceh NO HOME_TOWN PROVINSI 1 ACEH BARAT DAYA Aceh 2 ACEH TENGAH Aceh 3 ACEH JAYA Aceh 4 ACEH BESAR Aceh 5 GAYO LUES Aceh 6 PIDIE Aceh 7 ACEH SELATAN Aceh 8 ACEH TIMUR Aceh 9 ACEH TAMIANG Aceh 10 KOTA LHOKSEUMAWE

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN KEMENTERIAN DESA, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN NASIONAL PERCEPATAN TAHUN 2015-2019 ? adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Rembuk Stunting Intervensi Gizi Terintegrasi

Pelaksanaan Rembuk Stunting Intervensi Gizi Terintegrasi Pelaksanaan Rembuk Stunting Intervensi Gizi Terintegrasi Sesi 0.1 Pungkas Bahjuri Ali Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Jakarta, 26 Maret 2018 Latar Belakang Arahan Presiden dan Wapres RI Intervensi

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015 No. 32/06/94/Th. I, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015 IPM Provinsi Papua Tahun 2015 Hingga saat ini, pembangunan manusia di Provinsi Papua masih berstatus rendah yang ditunjukkan

Lebih terperinci

PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN 2010-2014 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL A. Pendahuluan Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 ( REKAPITULASI KABUPATEN/KOTA PER PROVINSI )

RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 ( REKAPITULASI KABUPATEN/KOTA PER PROVINSI ) RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 ( REKAPITULASI KABUPATEN/KOTA PER PROVINSI ) KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN UNIT ORGANISASI : Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT PROVINSI (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT PROVINSI (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PUSKESMAS MENURUT NO. RAWAT INAP NON RAWAT INAP 1 ACEH 149 185 334 2 SUMATERA UTARA 164 406 570 3 SUMATERA BARAT 88 174 262 4 RIAU 75 132 207 5 JAMBI 68 108 176 6 SUMATERA SELATAN 95 224 319 7 BENGKULU

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-57946073 Faks 021-57946072

Lebih terperinci

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan 28 Agustus 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN.. 1 A Latar belakang...

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth : Lampiran Surat No : KL.01.01.01/BIII.1/1022/2017 Kepada Yth : Provinsi Papua Barat 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat 3. Kepala Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NO NAMA SATKER BADAN KETAHANAN PANGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN DKI JAKARTA 1 DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

TARIF / BIAYA KIRIM SELURUH INDONESIA TAHUN 2016

TARIF / BIAYA KIRIM SELURUH INDONESIA TAHUN 2016 TARIF / BIAYA KIRIM SELURUH INDONESIA TAHUN 2016 Provinsi Kabupaten / Kota Ongkos Kirim Aceh Kabupaten Aceh Barat 3.200.000 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 3.200.000 Aceh Kabupaten Aceh Besar 3.100.000

Lebih terperinci

: G WALK SHOP HOUSES A-1 NO. 2 CITRALAND, SURABAYA : IMPLEMENT ROTARY TRAKTOR 90 s/d 110 HP

: G WALK SHOP HOUSES A-1 NO. 2 CITRALAND, SURABAYA : IMPLEMENT ROTARY TRAKTOR 90 s/d 110 HP 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 20.656.563 17.900.313 2 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 20.656.563 17.900.313 3 Aceh Kabupaten Aceh Besar 20.656.563 17.900.313 4 Aceh Kabupaten Aceh Jaya 20.656.563 17.900.313

Lebih terperinci

: G WALK SHOP HOUSES A-1 NO. 2 CITRALAND, SURABAYA : IMPLEMENT ROTARY TRAKTOR 40 s/d 50 HP

: G WALK SHOP HOUSES A-1 NO. 2 CITRALAND, SURABAYA : IMPLEMENT ROTARY TRAKTOR 40 s/d 50 HP 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 11.803.750 10.228.750 2 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 11.803.750 10.228.750 3 Aceh Kabupaten Aceh Besar 11.803.750 10.228.750 4 Aceh Kabupaten Aceh Jaya 11.803.750 10.228.750

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN 7 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 027 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan

Lebih terperinci

2012,No LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 027 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

2012,No LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 027 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN 2012,No.689 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 027 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN PENANGGULANGAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BEJE Januari - Desember 2017

BEJE Januari - Desember 2017 Januari - Desember 2017 Aceh Kabupaten Aceh Barat 3.503.500 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 3.503.500 Aceh Kabupaten Aceh Besar 3.382.500 Aceh Kabupaten Aceh Jaya 3.492.500 Aceh Kabupaten Aceh Selatan 3.492.500

Lebih terperinci

BEJE Januari - Desember 2015

BEJE Januari - Desember 2015 Aceh Kabupaten Aceh Barat 3,503,500 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 3,503,500 Aceh Kabupaten Aceh Besar 3,382,500 Aceh Kabupaten Aceh Jaya 3,492,500 Aceh Kabupaten Aceh Selatan 3,492,500 Aceh Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2015

DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2015 DAFTAR NAMA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2015 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 1 PROV. MALUKU UTARA 2 PROV. KALIMANTAN UTARA 3 KABUPATEN ACEH TAMIANG

Lebih terperinci

(dalam ribuan rupiah) BIDANG BIDANG SARANA PERDAGANGAN BIDANG TRANSPORTASI TOTAL INFRASTRUKTUR NO DAERAH BIDANG KESEHATAN BIDANG PERTANIAN IRIGASI

(dalam ribuan rupiah) BIDANG BIDANG SARANA PERDAGANGAN BIDANG TRANSPORTASI TOTAL INFRASTRUKTUR NO DAERAH BIDANG KESEHATAN BIDANG PERTANIAN IRIGASI NO DAERAH KESEHATAN PERTANIAN SARANA SUB PASAR SUB 1 Kab. Aceh Besar - - 15.456.200 20.122.375 29.877.625 65.456.200 2 Kab. Aceh Selatan 30.000.000 13.000.000 12.569.800 11.000.000 50.000.000 116.569.800

Lebih terperinci

LAPORAN PENETAPAN NIP FORMASI UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013

LAPORAN PENETAPAN NIP FORMASI UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013 LAPORAN PENETAPAN NIP UMUM PER INSTANSI TAHUN 2013 KEADAAN : 26/02/2016 04:28:59 NO KANREG KODE 1 Pusat 1010 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 17 17 17 0 0 17 0 0 2 Pusat 1020

Lebih terperinci

NO PROVINSI DAERAH TINGKAT II ZONA 1 BALI KAB. BADUNG 4 2 BALI KAB. BANGLI 3 3 BALI KAB. BULELENG 3 4 BALI KAB. GIANYAR 4 5 BALI KAB.

NO PROVINSI DAERAH TINGKAT II ZONA 1 BALI KAB. BADUNG 4 2 BALI KAB. BANGLI 3 3 BALI KAB. BULELENG 3 4 BALI KAB. GIANYAR 4 5 BALI KAB. 1 BALI KAB. BADUNG 4 2 BALI KAB. BANGLI 3 3 BALI KAB. BULELENG 3 4 BALI KAB. GIANYAR 4 5 BALI KAB. JEMBRANA 3 6 BALI KAB. KLUNGKUNG 3 7 BALI KAB. TABANAN 3 8 BALI KOTA DENPASAR 4 9 BALI KAB. KARANG ASEM

Lebih terperinci

No Provinsi Kabupaten/Kota ONGKOS KIRIM PERUNIT SAMPAI SAMPAI KABUPATEN

No Provinsi Kabupaten/Kota ONGKOS KIRIM PERUNIT SAMPAI SAMPAI KABUPATEN ONGKOS KIRIM TRAKTOR 4WD TRAKTOR 4WD MERK ISEKI No Provinsi Kabupaten/Kota ONGKOS KIRIM PERUNIT SAMPAI SAMPAI KABUPATEN 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 20.850.000 2 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 18.900.000

Lebih terperinci

ONGKOS KIRIM MESIN HPS 60B

ONGKOS KIRIM MESIN HPS 60B ONGKOS KIRIM MESIN HPS 60B MESIN HPS 60 B No Provinsi Kabupaten/Kota ONGKOS KIRIM PERUNIT SAMPAI KABUPATEN TERMASUK PERAKITAN,OLIE & BBM,UJICOBA 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 15.750.000 2 Aceh Kabupaten

Lebih terperinci

ONGKOS KIRIM MESIN RPS 10 A

ONGKOS KIRIM MESIN RPS 10 A ONGKOS KIRIM MESIN RPS 10 A No Provinsi Kabupaten/Kota MESIN RPS 10 A ONGKOS KIRIM PERUNIT SAMPAI KABUPATEN TERMASUK PERAKITAN,OLIE & BBM,UJICOBA 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 10.237.500 2 Aceh Kabupaten

Lebih terperinci

ONGKOS KIRIM MESIN AVS-1

ONGKOS KIRIM MESIN AVS-1 ONGKOS KIRIM MESIN AVS-1 No Provinsi Kabupaten/Kota MESIN AVS-1 ONGKOS KIRIM PERUNIT SAMPAI KABUPATEN TERMASUK PERAKITAN,OLIE & BBM,UJICOBA 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 10.237.500 2 Aceh Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012 KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012 No. Provinsi Kab/Kota 1 Provinsi Nangroe Aceh Kab. Aceh Barat Darussalam Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh

Lebih terperinci

Menara Bidakara 1, lantai 19. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Alamat Penyedia

Menara Bidakara 1, lantai 19. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Alamat Penyedia DAN ASURANSI 1 Aceh Kabupaten Aceh Barat 444,300 634,714 2 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 444,300 634,714 3 Aceh Kabupaten Aceh Besar 444,300 634,714 4 Aceh Kabupaten Aceh Jaya 444,300 634,714 5 Aceh Kabupaten

Lebih terperinci

ONGKOS KIRIM KABUPATEN/KOTA (termasuk Biaya perakitan, oli dan BBM)

ONGKOS KIRIM KABUPATEN/KOTA (termasuk Biaya perakitan, oli dan BBM) Nama Penyedia PT. Honda Power Products Indonesia Alamat Penyedia Jl. Iskandar Muda No.97 Kebayoran Lama - Jakarta 12240 Lokasi Pabrik () Merk Honda Periode : 01 Januari 2014-31 Desember 2014 Perubahan

Lebih terperinci

2016, No Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaks

2016, No Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaks No.357, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN- DPDTT. Daerah Tertinggal. Penetapan. Juknis. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

Nomor : 037 / DPPMD / IV / 2017 Lampiran : Hal : Pemutakhiran Data Indeks Desa Membangun Tahun 2017

Nomor : 037 / DPPMD / IV / 2017 Lampiran : Hal : Pemutakhiran Data Indeks Desa Membangun Tahun 2017 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Jalan TMP. Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan Telp.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BAHAN SOSIALISASI PERMEN ESDM NOMOR 38 TAHUN 206 TENTANG PERCEPATAN ELEKTRIFIKASI DI PERDESAAN BELUM BERKEMBANG, TERPENCIL, PERBATASAN DAN

Lebih terperinci

Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota,

Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, ACEH 390.150 410.956 Simeulue 311.351 326.563 Aceh Singkil 351.409 368.968 Aceh Selatan 288.619 304.466 Aceh Tenggara 212.025 221.799 Aceh Timur 328.048 350.186 Aceh Tengah 380.858 397.859 Aceh Barat 424.227

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT PROVINSI

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT PROVINSI PUSKESMAS MENURUT NO. PERAWATAN NON PERAWATAN 1 ACEH 144 186 330 2 SUMATERA UTARA 152 398 550 3 SUMATERA BARAT 89 167 256 4 RIAU 55 150 205 5 JAMBI 62 112 174 6 SUMATERA SELATAN 87 221 308 7 BENGKULU 43

Lebih terperinci

Shipping & Handling Cost KABUPATEN/KOTA Provinsi Kabupaten/Kota Biaya (Rp) Aceh Kabupaten Aceh Barat 318,000, Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya

Shipping & Handling Cost KABUPATEN/KOTA Provinsi Kabupaten/Kota Biaya (Rp) Aceh Kabupaten Aceh Barat 318,000, Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya Shipping & Handling Cost KABUPATEN/KOTA Provinsi Kabupaten/Kota Biaya (Rp) Aceh Kabupaten Aceh Barat 318,000,000.00 Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya 318,000,000.00 Aceh Kabupaten Aceh Besar 318,000,000.00

Lebih terperinci

JADWAL UPLOAD HASIL BACKUP KE APLIKASI EMIS ONLINE (RA/MADRASAH) SEMESTER GENAP TP 2015/2016. Tanggal Upload Kode Provinsi

JADWAL UPLOAD HASIL BACKUP KE APLIKASI EMIS ONLINE (RA/MADRASAH) SEMESTER GENAP TP 2015/2016. Tanggal Upload Kode Provinsi Upload 32 Jawa Barat Bandung Barat 1 2016 02 08 2016 02 13 32 Jawa Barat Kota Bogor 1 2016 02 08 2016 02 13 32 Jawa Barat Kota Sukabumi 1 2016 02 08 2016 02 13 32 Jawa Barat Kota Bandung 1 2016 02 08 2016

Lebih terperinci

JADWAL UPLOAD HASIL BACKUP KE APLIKASI EMIS ONLINE (Data RA/Madrasah SEMESTER GENAP TP 2014/2015. Tanggal Upload Kode Provinsi Provinsi Kabupaten

JADWAL UPLOAD HASIL BACKUP KE APLIKASI EMIS ONLINE (Data RA/Madrasah SEMESTER GENAP TP 2014/2015. Tanggal Upload Kode Provinsi Provinsi Kabupaten Upload 32 Jawa Barat Bandung Barat 2015-03-23 2015-03-26 32 Jawa Barat Kota Bogor 2015-03-23 2015-03-26 32 Jawa Barat Kota Sukabumi 2015-03-23 2015-03-26 32 Jawa Barat Kota Bandung 2015-03-23 2015-03-26

Lebih terperinci

JADWAL UPLOAD HASIL BACKUP KE APLIKASI EMIS ONLINE (Data RA/Madrasah SEMESTER GENAP TP 2014/2015. Tanggal Upload Kode Provinsi Provinsi Kabupaten

JADWAL UPLOAD HASIL BACKUP KE APLIKASI EMIS ONLINE (Data RA/Madrasah SEMESTER GENAP TP 2014/2015. Tanggal Upload Kode Provinsi Provinsi Kabupaten Upload 32 Jawa Barat Bandung Barat 2015-03-23 2015-03-26 32 Jawa Barat Kota Bogor 2015-03-23 2015-03-26 32 Jawa Barat Kota Sukabumi 2015-03-23 2015-03-26 32 Jawa Barat Kota Bandung 2015-03-23 2015-03-26

Lebih terperinci

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Menurut Kabupaten/Kota

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Menurut Kabupaten/Kota ACEH 3,1 3,48 Simeulue 2,97 3,48 Aceh Singkil 5,29 4,47 Aceh Selatan 1,94 1,83 Aceh Tenggara 2,71 2,54 Aceh Timur 2,33 2,25 Aceh Tengah 2,58 2,51 Aceh Barat 4,28 4,72 Aceh Besar 2,54 2,73 Pidie 4,28 4,55

Lebih terperinci