ANALISIS SOSIOLOGIS PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung) Oleh Dewi Aprilia, Hartoyo
|
|
- Ratna Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SOSIOLOGIS PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung) Oleh Dewi Aprilia, Hartoyo *) Mahasiswa program sarjana Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung **) Staf Pengajar Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung ABSTRACT This research aims to clarify the relationship between socio-economic status of the elderly and consumer behaviour with reference to groups of students. The research method used is the quantitative eksplanatoris. The technique of collecting data carried out through a questionnaire. The result showed that, first there are relations is being ( 0,544 ) between socioeconomic status in parents with the behavior consumptive student. It showed that the higher socioeconomic status in the old man and behavior consumptive students also increase. Second, there is a relationship is being ( 0,516 ) between socioeconomic status in the old man with the manners consumptive mahasiswa controlled with clusters of reference. It showed that a factor of socioeconomic status in the old man is not the only affecting high low-self behavior consumptive students, but also a group of reference by which can affect behavior consumptive students. Third, there was no correlation that means between socioeconomic status in parents with clusters of reference. So can be concluded that high low socioeconomic status in parents students have has huge against the influence exerted by group references in buying goods to be desired. Fourth, there is no relationship between consumer behaviour with reference to groups of students. In this case the students buy goods not because of the excessive influence exerted by the reference group. Keywords: socio-economic status of parents, groups of references and consumer behavior of university students PENDAHULUAN Mahasiswa yang berperilaku konsumtif mengalami perubahan pola hidup, dimana terdapat batas yang bias antara kebutuhan pokok dan kebutuhan tersier. Pola hidup mahasiswa yang berubah mengakibatkan mahasiswa tidak cermat dalam mengatur keuangan yaitu bukan berdasarkan skala prioritas, tetapi karena dipengaruhi oleh teman dan lingkungannya. Akibatnya, hal ini menimbulkan dilema, antara pemenuhan kebutuhan pokok yang pada kenyataanya lebih penting dengan pemenuhan kebutuhan gaya hidup untuk memenuhi simbol yang dapat diterima oleh lingkungan. Mahasiswa yang berasal dari keluarga yang mampu, 72 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
2 dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya tidak akan menjadi masalah dalam perilaku konsumtif ini, namun lain hal nya apabila orang tua mahasiswa tersebut berpenghasilan pas-pasan. Dalam realitasnya begitu pula yang terjadi pada mahasiswa-mahasiswa di Bandar Lampung khususnya di FISIP Universitas Lampung, tidak sedikit dari mereka yang memiliki perilaku konsumtif. Terlihat di mall, cafe-cafe, dan salonsalon kecantikan yang rata-rata adalah mahasiswa. Hasil dari pengamatan penulis, mayoritas mahasiswa FISIP Universitas Lampung juga memiliki gaya hidup yang terkesan bernewah-mewah ini terlihat pada kebiasaan mereka yang lebih memilih nongkrong di mall, cafe, dan di salon dari pada harus memenuhi kewajibannya sebagai mahasiswa. Dapat terlihat pula dari cara berpakaian, membawa kendaraan, mempunyai Handphone lebih dari satu dan lain sebagainya. Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan di atas, menrik untuk dilakukan penelitian dan kajian lebih mendalam mengenai hubungan- hubungan faktor Sosiologis yang mempengaruhi perilaku konsumtif dikalangan mahasiswa. Pengertian Perilaku Konsumtif TINJAUAN PUSTAKA Fromm (1995:23) menyatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtif seringkali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan, meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semu. Paraswati (Komunitas vol III (6), 1997:71) menyatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan perbuatan secara sadar tanpa diikuti adanya perencanaan pembelian dan tidak adanya pertimbangan tingkat urgensinya atau mendasar tidaknya pembelian tersebut sebagai pemenuhan keinginan semata yang didorong oleh interaksi sosial individu tersebut. Perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang dipengaruhi oleh faktorfaktor sosiologis didalam kehidupannya yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara berlebihan atau pemborosan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Faktor Sosiologis Status Sosial Ekonomi Orang Tua Menurut Soekanto (2009: ) dalam mengukur status sosial seseorang di masyarakat, biasanya dipakai penggolongan- penggolongan tertentu yang berdasarkan : ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan, ketokohan, dan popularitas. Menurut Horton dan Hunt (1964:269) status sosial ekonomi dikatakan sebagai keadaan dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan adalah untuk menggolongkan seseorang dalam kelas-kelas sosial. Jadi dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua adalah kedudukan yang diukur dari kehormatan, ketokohan, popularitas, tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua. Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
3 Kelompok Referensi Kelompok referensi (Reference group) menurut Soekanto (2009:125) adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. terdapat tiga pengaruh kelompok referensi menurut Engel dkk (2002: ) adalah : 1) Pengaruh norma adalah pengaruh kelompok referensi terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti norma diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma kelompok oleh karena itu lazim untuk mengacu pada pengaruh norma. 2) Pengaruh ekspresi nilai mempengaruhi seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai dan mempengaruhi konsep pribadi seseorang dengan menyamakan diri dengan kelompok referensi yang mencerminkan makna yang diinginkan seseorang mendapatkan sebagian makna tersebut untuk pengembangan pribadinya. 3) Pengaruh informasi adalah mempengaruhi pilihan produk atau merk dari seseorang karena kelompok referensi tersebut sangat dipercaya sarannya karena ia memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik. Jadi, Kelompok referensi dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang seperti keluarga, teman sebaya, dan tokoh idola yang memberikan pengaruh norma, pengaruh ekspresi nilai dan pengaruh informasi sehingga menjadi referensi bagi seseorang dalam berperilaku konsumsi. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Pada kenyataannya saat ini orang-orang yang mempunyai perilaku konsumsi tinggi adalah orang-orang yang mempunyai penghasilan tinggi, karena untuk mengkonsumsi suatu barang menghabiskan uang yang tidak sedikit. Selain pada penghasilan yang tinggi perilaku konsumsi juga dipengaruhi oleh adanya tingkat pendidikan seseorang sehingga bisa terlihat jelas cara seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa ada pembedaan-pembedaan untuk menunjukkan bahwa seseorang tersebut mempunyai taraf hidup yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat pendapat Arikunto (1989 :92) yang menyatakan tingkat pendidikan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang dilakukan manusia dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya. Dengan adanya hal tersebut maka kemungkinan besar mahasiswa yang mempunyai orang tua dengan penghasilan dan pendidikan tinggi maka perilaku konsumtifnya juga akan meningkat. Tidak hanya pada penghasilan dan pendidikan yang tinggi, status sosial ekonomi orang tua yang dilihat dari penilaian orang yang menganggap seseorang tersebut terpandang, terkenal serta kedudukan nya di dalam suatu lingkungan, juga menentukan perilakunya dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa karena untuk menunjukkan prestise dalam pergaulannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Cohen (1983:243) status sosial atau kelas sosial adalalah sebagai suatu unit masyarakat yang berbeda-beda dari masyarakat lain dalam hal nilai, prestise, kegiatan, kekayaan, dan milik-milik pribadinya serta etiket pergaulannya. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat penulis simpulkan bahwa, status sosial ekonomi orang tua sangat berperan dalam menentukan perilaku 74 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
4 konsumsi mahasiswa. Jadi semakin tingginya status sosial ekonomi orang tua maka perilaku konsumsi mahasiswa juga meningkat atau konsumtif. Hubungan Antara Kelompok Referensi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Kelompok referensi (Reference group) menurut Soekanto (2009:125) adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Jadi, seseorang itu telah menyetujui norma-normanya, sikap-sikapnya dan tujuan dari kelompok tersebut, artinya bahwa dia senang kepada kerangka norma-norma, sikap-sikap, dan tujuan yang dimiliki oleh kelompok. Di dalam penelitian ini yang menjadi kelompok referensi bagi mahasiswa adalah keluarga, teman sebaya, karena kelompok acuan tersebut berada dalam lingkungan kehidupannya. Lingkungan (keluarga dan teman sebaya) berperan penting dalam pembentukan pribadi seseorang, karena dalam pergaulan sehari-hari seseorang akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkunganya. Hal ini sesuai dengan pendapat Luckman (dalam Dwi, 2009:6) menyatakan bahwa realitas kehidupan sehari-hari adalah realitas yang dibangun oleh pribadi dengan orang-orang di sekeliling dalam lingkungannya. Selain kelompok referensi yang ada dalam lingkungan kehidupannya seperti keluarga dan teman sebaya, pada kehidupan mahasiswa sekarang ini banyak yang mempunyai acuan terhadap tokoh idola. Hal ini disebabkan oleh banyak nya iklan-iklan tentang barang atau jasa yang dipromosikan melalui artis atau model (tokoh idola) sehingga apabila barang atau jasa yang dirasa oleh seseorang tersebut nyaman atau sesuai maka iya akan mencotohnya. Kecenderungan mahasiswa untuk selalu meniru atau mencontoh perilakunya dengan kelompok acuan sehingga dapat terhindar dari celaan maupun keterasingan sehingga dapat menyebabkan perilaku konsumsi mahasiswa meningkat (konsumtif). berdasarkan pada pernyataan di atas dapat penulis simpulkan bahwa, seseorang yang mempunyai kelompok acuan atau referensi perilaku konsumsinya juga meningkat (konsumtif) karena seseorang tersebut selalu menyesuaikan dan mengikuti kelompok acuannya tersebut dalam kehidupannya. Kerangka Pikir Kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, selain itu apabila seseorang yang orangtua nya memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang tinggi maka akan menyebabkan perilaku konsumsi seorang mahasiswa menjadi lebih tinggi atau berperilaku konsumtif. Tidak hanya itu, mahasiswa yang mempunyai orang tua dengan kehormatan, ketokohan dan popularitas akan mempengaruhi perilaku konsumsinya. Hal ini merupakan bagian dari status sosial ekonomi orang tua mahasiswa yang mempengaruhi perilaku konsumtif Faktor lain yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa yaitu kelompok referensi. Kelompok referensi adalah sekolompok orang yang menjadi acuan seorang mahasiswa dalam berperilaku konsumsi. Kelompok refrensi terdiri dari keluarga, teman sebaya, dan tokoh idola. Perilaku konsumsi yang dipengaruhi Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
5 oleh faktor kelompok referensi dikarenakan kelompok referensi tersebut memperlihatkan perilaku dan gaya hidup baru atau pola hidup dalam konsumsi. Adapun hipotesis yang diajukan yakni: Ha: Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa Ho: Tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa METODE PENELITIAN Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi ini dilakukan untuk menguji hipotesis dengan statistik korelasional untuk generalisasi data sampel pada populasi dengan menarik sampel random dari suatu populasi yang diteliti. jumlah besaran sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 responden dengan asumsi bahwa jumlah tersebut mampu mewakili karakteristik populasi yang ditetapkan. Teknik penentuan responden dilakukan dengan metode accidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan tertulis yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden tinggal mengisi dan menandainya dengan cepat.adapun tujuannya ialah: untuk memproleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, untuk memperoleh reabilitas dan validitas setinggi-tingginya (Masri Singarimbun, 1981:171). Status Sosial Ekonomi Orang Tua HASIL DAN PEMBAHASAN Dilihat dari status sosial ekonomi orang tua maka dapat diketahui jumlah responden yang orang tua nya mempunyai status sosial ekonomi tinggi sebanyak 52 orang (52%). Sedangkan untuk responden yang mempunyai orang tua yang status sosial ekonomi sedang sebanyak 32 orang (32%). Sisanya adalah 16 orang (16%) responden yang mempunyai orang tua yang status sosial ekonomi rendah. Status sosial ekonomi orang tua yang digolongkan tinggi dalam penelitian ini adalah seseorang yang memiliki pendidikan minimal S1, pendapatan yang cukup dalam sebulan yaitu lebih dari Rp , dinilai terpandang, menduduki posisi penting dalam masyarakat dan terkenal, sehingga hal ini dinilai bahwa orang tersebut mempunyai status sosial ekonomi tinggi. Sedangkan status sosial ekonomi rendah adalah seseorang yang pendidikannya menamatkan sekolah maksimal pada sekolah menengah pertama, memiliki pendapatan kurang dari Rp dan dinilai tidak terpandang, tidak menduduki posisi penting dalam masyarakat serta dianggap tidak terkenal atau biasa saja. 76 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
6 Tabel 1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Frekuensi Persentase Tinggi Sedang Rendah Total Kelompok Referensi Berdasarkan data hasil penelitian diketahu bahwa jumlah responden yang mempunyai kelompok referensi tinggi sebanyak 14 orang. Sedangkan untuk responden yang mempunyai kelompok referensi sedang sebanyak 57 orang (57%). Sisanya adalah responden yang mempunyai kelompok referensi rendah sebanyak 29 orang (29%). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaruh kelompok referensi dengan kategori tinggi adalah seseorang yang merasa cocok dan setuju dengan perilaku orang lain yang dijadikan sebagai kelompok referensinya sehingga sangat sering meniru dan mencontoh yang dilakukan, dan intensitas yang sangat sering inilah yang menyebabkan pengaruh kelompok referensi tinggi. Sedangkan kelompok referensi dengan kategori sedang adalah seseorang yang merasa cocok dan setuju dengan perilaku orang lain yang dijadikan sebagai kelompok referensinya tetapi intensitas orang tersebut untuk meniru dan mencontoh hanya kadang-kadang inilah yang menyebabkan pengaruh kelompok referensi sedang. Pengaruh kelompok referensi dengan kategori rendah adalah seseorang yang tidak meniru atau mencontoh orang lain dalam perilaku konsumsinya sehingga hanya mengikuti keinginan sendiri hal ini menyebabkan kelompok referensi rendah. Tabel 2. Kelompok Referensi Frekuensi Persentase Tinggi Sedang Rendah Total Dilihat dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mempunyai kelompok referensi adalah keluarga sebanyak 30 orang (30%). Sedangkan, responden yang mempunyai kelompok referensi adalah teman sebaya sebanyak 50 orang (50%). Sisanya adalah responden yang mempunyai kelompok referensi tokoh idola sebanyak 20 orang (20%). Dapat diambil kesimpulan bahwa jenis kelompok referensi yang lebih besar pengaruhnya adalah teman sebaya. Hal ini disebabkan oleh teman sebaya dianggap dapat mempengaruhi pilihan produk atau merk karena teman sebaya dianggap sangat dipercaya sarannya, karena memiliki pengetahuan dan informasi yang baik serta dapat meyakini mahasiswa dalam mengkonsumsi barang. Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
7 Tabel 3. Kelompok Referensi Frekuensi Persentase Keluarga Teman Sebaya Tokoh Idola Total Perilaku Konsumtif Mahasiswa Dalam penelitian ini yang dapat digolongkan perilaku konsumtif tinggi adalah responden yang membeli makanan dengan harga yang mahal, mempunyai jam tangan, tas dan sepatu dengan harga yang mahal dan dalam jumlah yang banyak, serta memiliki handphone lebih dari satu dengan harga yang mahal, yang juga banyak menghabiskan pulsa, terdapat 16 responden yang termasuk dalam kategori perilaku konsumtif tinggi. Terdapat 56 responden yang termasuk dalam kategori perilaku konsumtif sedang, yaitu mahasiswa yang membeli jam tangan, tas dan sepatu tidak selalu dengan harga yang mahal, tetapi memiliki barang tersebut dengan jumlah yang banyak. Sisanya adalah 28 responden mempunyai perilaku konsumtif rendah yaitu mahasiswa membeli barang-barang yang jumlahnya tidak banyak dan harga yang tidak mahal. Tabel 4. Perilaku Konsumtif Mahasiswa Frekuensi Persentase Tinggi Sedang Rendah Total Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan tabel silang sebagai berikut Tabel 5. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Status Sosial Perilaku Konsumtif Mahasiswa Ekonomi Total Rendah Sedang Tinggi Orang Tua Rendah 12 (12%) 4 (4%) 0 (0%) 16 (16%) Sedang 11 (11%) 20 (20%) 1 (1%) 32 (32%) Tinggi 5 (5%) 32 (32%) 15 (15%) 52 (52%) Total 28 (28%) 56 (56%) 16 (16%) 100 (100%) 78 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
8 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa adanya hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa 32 (32%) responden yang status sosial ekonomi orang tuanya tergolong tinggi berperilaku konsumtif sedang. Berdasarkan uraian di atas dan gambaran pada tabel silang menunjukkan adanya hubungan yang sedang antar kedua variabel. Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel status sosial ekonomi orang tua (X) dengan perilaku konsumtif mahasiswa (Y). Hubungan tersebut terjadi karena seseorang yang orang tuanya memiliki status sosial ekonomi yang tinggi yaitu orang tua dengan pendidikan tinggi, pendapatan yang tinggi dan dinilai oleh orang sebagai orang yang terpandang, menduduki posisi penting dan terkenal, dalam mengkonsumsi barang cenderung untuk membeli barang-barang yang harganya mahal. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan kehidupan ekonominya kepada orang lain, karena sesuatu yang dihargai dalam masyarakat biasanya berupa berupa benda yang bernilai, terlihat mewah dan elegan sehingga dapat terlihat bahwa individu tersebut berasal dari keluarga yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi. Hal ini lah yang menyebabkan perilaku konsumtif mahasiswa juga meningkat. Dalam penelitian ini didapat bahwa sebagian besar mahasiswa yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi perilaku konsumtif sedang. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang mempunyai orang tua dengan status sosial tinggi dalam membeli barang lebih mempertimbangkan kuantitas dari pada kualitas sehinga hal ini menyebabkan perilaku konsumtif mahasiswa tergolong sedang. Untuk lebih jelasnya penulis melakukan uji hipotesis mengenai hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa melalui SPSS, yaitu sebagai berikut: Tabel 6. Nilai Korelasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Spearman's rh Status Sos Ekonomi Correlations Correlation Coefficie Sig. (2-tailed) N Perilaku Correlation Coefficie Konsumtif MahasiswSig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Status Sosial Perilaku Konsumtif Ekonomi Mahasiswa ** ** Pada analisis korelasi spearman didapat koefisien sebesar 0,544menunjukkan bahwa hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif adalah sedang. Angka koefisien positif menunjukkan yang searah, yaitu jika semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua, maka perilaku konsumtif juga akan meningkat. Hipotesis yang dujikan yakni: Ho : Tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
9 Ha : Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Adapun kriteria pengujian, yaitu: Jika signifikansi >0,05, maka Ho diterima Jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak Keputusan Dari perhitungan di atas diketahui bahwa pada kolom Sig. (2-tailed) adalah 0,000, atau probabilitas di bawah 0,05 (0,000 < 0,05). Maka Ho ditolak atau ada hubungan (korelasi) antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Dari kedua analisis di atas dapat di ambil kesimpulan yang sama, yaitu Ho ditolak, atau ada hubungan (Korelasi) antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Jika dilihat dari hasil perhitungan korelasi antara variabel status ekonomi dengan variabel perilaku konsumtif mahasiswa menunjukkan angka 0,544. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi yang sedang antarvariabel tersebut atau hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Kelompok Referensi Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan tabel silang sebagai berikut Tabel 7. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kelompok Referensi Status Sosial Kelompok Referensi Ekonomi Total Rendah Sedang Tinggi Orang Tua Rendah 2 (2%) 8 (8%) 6 (6%) 16 (16%) Sedang 8 (8%) 20 (20%) 4 (4%) 32 (32%) Tinggi 19 (19%) 29 (29%) 4 (4%) 52 (52%) Total 29 (29%) 57 (57%) 14 (14%) 100 (100%) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kurang adanya hubungan antara status sosial ekonomi dan kelompok referensi. Hal ini bisa dilihat dari 29 (29%) responden yang status sosial ekonomi orang tua tinggi dan kelompok referensi sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurang adanya hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan kelompok referensi. Artinya, seseorang yang mempunyai orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi biasanya bergaul dengan orang yang memiliki kedudukan yang sama, sehingga dapat membuat dirinya terpengaruh juga untuk meniru atau menyeimbangkan lingkungannya.hal ini menunjukkan bahwa orang yang mempunyai status sosial tinggi bisa terpengaruh untuk meniru atau mencontoh orang lain yaitu temannya hanya untuk menyeimbangkan kesetaraan atau kedudukan yang dimiliki oleh mereka yang sama-sama berstatus sosial tinggi. 80 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
10 Tetapi, ada pula yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi dalam membeli barang tidak terpengaruh dengan kelompok referensi tersebut untuk membeli barang yang diinginkan tetapi ada faktor lainnya yang mempengaruhi. Untuk lebih jelasnya penulis melakukan uji hipotesis mengenai hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan kelompok referensi melalui SPSS, yaitu sebagai berikut: Tabel 38. Nilai Korelasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kelompok Referensi. Correlations Spearman's rho Status Sosial Ekonomi kelompok referensi Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Status Sosial kelompok Ekonomi referensi ** ** Pada analisis korelasi spearman didapat koefisien sebesar 0,267. Angka koefisien negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah, yaitu jika semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua, maka kelompok referensi semakin rendah. Hipotesis yang diujikan yakni: Ho : Tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan kelompok referensi. Ha : Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan kelompok referensi. Adapun kriteria pengujian, yaitu: Jika signifikansi >0,05, maka Ho diterima Jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak Keputusan Dari perhitungan di atas diketahui bahwa pada kolom Sig. (2-tailed) adalah 0,007, atau probabilitas di bawah 0,05 (0,007< 0,05). Maka Ho ditolak atau ada hubungan (korelasi) antara status sosial ekonomi orang tua dengan kelompok referensi. Dari kedua analisis di atas dapat di ambil kesimpulan yang sama, yaitu Ho ditolak, atau ada hubungan (Korelasi) antara status sosial ekonomi orang tua dengan kelompok referensi. Jika dilihat dari hasil perhitungan korelasi antara variabel status ekonomi dengan variabel kelompok referensi menunjukkan angka 0,267. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi yang rendah antarvariabel tersebut. Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
11 Hubungan Antara Kelompok Referensi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan tabel silang sebagai berikut: Tabel 8. Kelompok Referensi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Kelompok Perilaku Konsumtif Mahasiswa Referensi Rendah Sedang Tinggi Total Rendah 5 (5%) 17 (17%) 7 (7%) 29 (29%) Sedang 15 (15%) 36 (36%) 6 (6%) 57 (57%) Tinggi 8 (8%) 29 (29%) 3 (3%) 52 (14%) Total 28 (28%) 56 (56%) 16 (16%) 100 (100%) Pada uraian dan gambaran pada tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa kurang adanya hubungan antara kedua variabel tersebut. Hal ini dapat dilihat dari 36 (36%) responden yang kelompok referensi sedang dan perilaku konsumtif sedang. Mahasiswa yang suka membeli barang-barang dengan mempertimbangkan kualitas dan kuantitas dapat dipengaruhi oleh orang lain atau kelompok referensinya untuk meniru perilaku tersebut dan dapat pula mahasiswa tersebut membeli barang-barang dengan mempetimbangkan kualitas dan kuantitas bukan terpengaruh oleh orang lain tetapi karena faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Untuk lebih jelasnya penulis melakukan uji hipotesis mengenai hubungan antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa melalui SPSS, yaitu sebagai berikut: Tabel 9. Nilai Korelasi Variabel Kelompok referensi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Correlations Spearman's rho kelompok referensi Perilaku Konsumtif Mahasiswa Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). kelompok Perilaku Konsumtif referensi Mahasiswa * * Pada analisis korelasi spearman didapat koefisien sebesar 0,218 maka hubungan antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif adalah sangat rendah. Hipotesis yang diujikan yakni: Ho : Tidak ada hubungan antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Ha : Ada hubungan antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa. 82 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
12 Adapun kriteria pengujian, yaitu: Jika signifikansi >0,05, maka Ho diterima Jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak Keputusan Dari perhitungan di atas diketahui bahwa pada kolom Sig. (2-tailed) adalah 0,029, atau probabilitas di bawah 0,05 (0,029 < 0,05). Maka Ho ditolak atau ada hubungan (korelasi) antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Dari kedua analisis di atas dapat di ambil kesimpulan yang sama, yaitu Ho ditolak, atau ada hubungan (Korelasi) antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Jika dilihat dari hasil perhitungan korelasi antara variabel kelompok referensi dengan variabel perilaku konsumtif mahasiswa menunjukkan angka 0,218. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi yang sangat rendah antarvariabel tersebut. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Kelompok Referensi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Untuk mengetahui hubungan antara ketiga variabel tersebut maka digunakan tabel silang sebagai berikut: Tabel 10. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Kelompok referensi dengan Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Kelompok Referensi Rendah Sedang Tinggi Total Status Sosial Ekonomi Orang Tua Rendah Sedang Tinggi Perilaku Konsumtif ,5% 6,3% 18,8% 1,9% 21,2% 13,5% % 25% 21,9% 37,5% 3,1% 7,7% 38,5% 9,6% ,5% 6,3% 6,3% 1,9% 5,8% % 32% 52% Total 29 29% 57 57% 14 14% % Dari penjelasan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi, kelompok referensi sedang dan perilaku konsumtifnya sedang. Artinya, seseorang sangat tergantung dengan kondisi yang ada, yaitu: seseorang dengan status sosial ekonomi tinggi dalam membeli barang dapat percaya dengan informasi yang diberikan oleh kelompok referensi sehingga dapat mendorong mahasiswa tersebut membeli barang barang yang dapat menyebabkan perilaku konsumtif. Adapula, seseorang dengan status sosial ekonomi tinggi dalam membeli barang tidak terlalu terpengaruh oleh orang lain atau seseorang yang menjadi kelompok referensinya, Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
13 tetapi seseorang tersebut memang menyukai barang tersebut kemudian membelinya dan menyebabkan perilaku konsumtif. Untuk lebih jelasnya penulis melakukan uji hipotesis mengenai hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa melalui SPSS yaitu sebagai berikut: Tabel 41. Nilai Korelasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Variabel Kelompok Referensi Dengan Variabel Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Correlations Control Variables -none- a Perilaku Konsumtif Mahasiswa Status Sosial Ekonomi kelompok referensi Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Perilaku Konsumtif Status Sosial kelompok Mahasiswa Ekonomi referensi kelompok referensi Perilaku Konsumtif Mahasiswa Status Sosial Ekonomi a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations. Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Jika dilihat dari hasil perhitungan maka korelasi antara variabel status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa menunjukkan angka sebesar 0.544; angka ini menunjukkan adanya korelasi yang sedang dan searah. Ini berarti jika variabel status sosial ekonomi orang tua tinggi maka variabel perilaku konsumtif semakin tinggi. Hipotesis yang ajukan yakni: Ho : Tidak ada hubungan antara variabel status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa Ha : Ada hubungan antara variabel status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa Adapun kriteria pengujian, yaitu: Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Keputusan Angka probabilitas dari hasil perhitungan sebesar 0,00<0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Setelah hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan perilaku konsumtif mahasiswa dikontrol dengan menggunakan variabel bebas kelompok referensi maka perhitungan korelasi antara variabel status sosial ekonomi orang tua dan perilaku konsumtif mahasiswa menjadi 0,516 dari semula sebesar 0,544 atau mengalami penurunan. Artinya, perilaku konsumtif mahasiswa tidak 84 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
14 dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua saja, tetapi juga faktor kelompok referensi turut mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa. Kesimpulan yang dapat diambil dari masalah tersebut ialah faktor status sosial ekonomi orang tua bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi tinggi rendahnya perilaku konsumtif mahasiswa, melainkan juga kelompok referensi yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa. Mahasiswa yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi akan meniru perilaku orang yang ada di dalam sekitarnya untuk dapat menyetarakan kehidupannya dalam membeli barang-barang yang dimiliki dan biasanya orang-orang yang mempunyai status sosial tinggi akan membeli barang-barang dengan harga mahal ditempat yang mewah dan sebagainya sehingga hal ini menyebabkan perilaku konsumtif. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijabarkan, maka dapat diambil kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa sebesar 0,544 (hubungan yang sedang). Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka perilaku konsumtif mahasiswa juga meningkat. 2. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dengan kelompok referensi sebesar 0,267 (hubungan yang rendah). 3. Terdapat hubungan antara kelompok referensi dengan perilaku konsumtif mahasiswa sebesar 21,8 (hubungan yang rendah). 4. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku konsumtif mahasiswa dikontrol dengan kelompok referensi sebesar 0,516 (hubungan yang sedang). Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua perilaku konsumtif mahasiswa juga meningkat dengan pengaruh yang diberikan oleh kelompok referensi. Saran Setelah mengadakan penelitian pada mahasiswa dan mahasiswi FISIP Universitas Lampung tentang analisis sosiologis perilaku konsumtif mahasiswa, maka penulis bermaksud memberikan saran sebagai berikut: 1. Mahasiswa hendaknya tidak membeli suatu barang secara berlebihan dan mengupayakan menyisakan uang pemberian orang tua untuk ditabung serta tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang pada akhirnya menjerumuskan diri ke hal-hal yang kurang bermanfaat. 2. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lanjutan atas topik yang sama dengan mengambil wilayah penelitian yang lebih luas, responden yang lebih banyak dan beragam. Jurnal Sosiologi, Vol. 15, No. 1:
15 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suhaimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi keempat, Jakarta: PT. Rineka Cipta Cohen, J.B. dan Simamora, S Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Bima Aksara Engel, James F. dkk Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara. Fromm, E Masyarakat Yang Sehat. Alih bahasa Sutrisno. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. Horton, Paul B. dan Chester L Hunt Sosiologi. Jakarta: Erlangga. Paraswati D.M Korelasi antara Perilaku Konsumtif dengan Status Ekonomi Sosial Pembantu Rumah Tangga di Perumahan Perkotaan. Komunitas, volume III (6). Halaman Singarimbun, Masri dan Sofian, Efendi Metode Penelitian Sosial. Jakarta : LP3ES. Soekanto, Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. 86 Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
II. TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku konsumtif merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku Konsumtif Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses interaksi sosial. Soekanto (2009:55) menyatakan bahwa, Interaksi sosial
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan
Lebih terperinciABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of
HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak
Lebih terperinciHubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya. Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.
Hubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.id SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata
Lebih terperinciEKSTERNAL PUBLIC RELATIONS
EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMTIF BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN MONEY ATTITUDE STUDI PADA MAHASISWA FEB UKSW KERTAS KERJA
PERILAKU KONSUMTIF BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN MONEY ATTITUDE STUDI PADA MAHASISWA FEB UKSW Oleh: SARI SULIS SETYANINGSIH NIM : 212009073 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dan excessive buying terhadap produk fashion pada mahasiswi Fakultas X Universitas Y Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO
HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2015 2 HALAMAN
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Penulis telah menyebarluaskan kuesioner guna mendapatkan data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil
Lebih terperinciProsiding Manajemen Komunikasi ISSN:
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Brand Image (Citra Merek) PT. Indorama Synthetics Tbk Dengan Keputusan Mahasiswa Memilih Institut Politeknik Enjinering Indorama Relations Brand
Lebih terperinciEFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL
EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL Sumarno dan Mulyanto Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman Sebaya Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja pada siswa kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yang menjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN Gatot Pranoto 1, Annika Maizeli 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP
ABSTRACT Title Name NIM Department : THE INFLUENCE OF FAMILY, PEER GROUP AND MASS MEDIA TO THE FISIP UNDIP STUDENT POLITICAL ORIENTATION : Nurvania Dwi Arindi : D2B004118 : Science of Government This research
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era moderen seperti ini seseorang sangatlah mudah untuk
Lebih terperinciFACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan bahwa metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Nita Delima Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang nitadelima85@yahoo.com
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dan kinerja pada buruh pabrik bagian produksi dept. spinning di PT. Bintang Agung Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana
Lebih terperincivii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara humor styles dengan stress pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Y Universitas X Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciAnalisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)
Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 216 (66-74) Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Esa Khoirinnisa,
Lebih terperinciJurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONISME PADA MAHASISWI PSIKOLOGI UST YOGYAKARTA Ayentia Brilliandita Flora Grace Putrianti ABSTRACT This study aims to determine the relationship
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Alat ukur Locus of Control. Saya sangat percaya bahwa :
LAMPIRAN 1 Alat ukur Locus of Control Saya sangat percaya bahwa : 1. a. Anak-anak akan terlibat dalam kesukaran bila orang tua mereka terlalu banyak memberi hukuman. b. Banyaknya kesukaran yang dihadapi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menjembatani dunia konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan mengungkap fenomena
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI
PERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Wahyu Pranoto Iranita Hervi Mahardayani 1 2 Abstract This study aims to empirically examine the relationship
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciKata kunci : parasocial relationship, parasocial friendship, parasocial love
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran relasi parasosial pada penggemar Super Junior (ELF) yang berusia 11-20 tahun di Kota Bandung. Penarikan sampel menggunakan accidental sampling,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA
1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciAbstrak. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, didapatkan koefisien korelasi untuk derajat self-efficacy dan perilaku hidup sehat +0,453
Abstrak Mahasiswa yang telah mengetahui pentingnya menjaga kesehatan nyatanya masih memiliki perilaku hidup yang tidak sehat. Perilaku hidup yang sehat pada mahasiswa salah satunya dapat dipengaruhi oleh
Lebih terperincikepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut
The Correlation between theconstruction Engineering Education Students Activeness in University Activities and Their Non- Teaching Activities. Lulu Nurjannah 1,Fahmi Rizal 2, Zulfa Eff Uli Ras 3 Program
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara body image dan self-esteem pada mahasiswi tahap remaja akhir Fakultas Y di Universitas X Bandung. Rancangan yang digunakan dalam
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta Adam Alqustar 1, Ekorini Listiowati 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciDiajukan oleh: RIZCHA VERDIANA A
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 01 SURUH TAHUN AJARAN 2015/2016 Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS PADA PRODUK DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA BARU
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS PADA PRODUK DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA BARU Oleh : INDAH IRYANTININGSIH SUSILO WIBISONO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
Lebih terperinciHubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja
Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1 Jurusan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F
HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Hubungan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Lulut Kusumaningtyas) 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN FACTORS INFLUENCING STUDENT S MUSIC LEARNING CONDITION
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA PGRI GALESONG Asriati Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET DENGAN POLA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : MASYITHOH PUTRI PERTIWI 12500041 ABSTRAK:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.
BAB III PENYAJIAN DATA A. Hasil Uji Coba Angket Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out ( uji coba ) kepada 30 responden di SMP Negeri 2 Klaten. Try Out
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT
207 PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT Lestariningsih 1, Baqiyatus Sholichah 2 1,2 STKIP PGRI Sidoarjo e-mail: 1) lestariningsih@stkippgri-sidoarjo.ac.id,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI
82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI Bandung Terhadap
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG
HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan perilaku seksual pada siswa SMP X di kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U
VIEWED FROM DIFFERENT LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS IN FAMILY ECONOMIC STATUS Meriam Yuliana Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: motivation
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui informasi yang dapat menjelaskan mengenai gambaran kemandirian remaja bungsu SMA Negeri X di Bandung berdasarkan tiga aspek kemandirian Steinberg (2002),
Lebih terperinciABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK
ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG by Desty Yusniarti.
Lebih terperinciHubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri
Jurnal Mediapsi 2016, Vol. 2, No. 1, 45-50 Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri R. A. Adinah Suryati Ningsih, Yudho Bawono dhobano@yahoo.co.id Program Studi Psikologi,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Make up dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran self-esteem pada mahasiswi yang menggunakan make up jurusan public relations di Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Interaksi Sosial 1. Pengertian Interaksi Sosial Gillin dalam (Sunarto, 2004:21) mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016
Artikel Publikasi: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
Hubungan Minat Belajar... (Anas Fatoni) 27 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR RELATIONSHIP BETWEEN INTERESTS IN LEARNING, TEACHER-STUDENT COMMUNICATION
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua, Pendidikan Ekonomi di Keluarga dan Economic Literacy terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa
78 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 78-84 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jph pissn: 2338-8110/eISSN: 2442-3890 Jurnal Pendidikan Humaniora Vol. 3 No. 1, Hal 78-84, Maret 2015 Pengaruh
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING
PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYINGTERHADAP KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : KHOIRUNNISA NPM 12500042 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan wajar. Di era globalisasi ini banyak orang yang kurang memperdulikan bagaimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Mahbub Afandi SMK Islam Trenggalek afandimahbub@yahoo.com Abstract: This research
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Konsumtif
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumtif 1. Definisi Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif adalah sebagai bagian dari aktivitas atau kegiatan mengkonsumsi suatu barang dan jasa yang dilakukan oleh
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN
JURNAL SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Disusun oleh : Taufiana C.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.
Lebih terperinciHUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.
HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH Betris Sonita PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN
Lebih terperinciSITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPUTER LANJUT ANALISIS KORELASI KENDALL DAN SPEARMAN
APLIKASI KOMPUTER LANJUT ANALISIS KORELASI KENDALL DAN SPEARMAN Korelasi spearman merupakan korelasi tata jenjang yang paling terkenal. Uji korelasi rank spearman digunakan untuk mencari hubungan data
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara selfefficacy dan OMD bidang pekerjaan pada narapidana kasus narkotika di lapas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, Interest. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In doing marketing strategies, understand consumer behavior must be observed. One of the marketing strategy is advertising, marketers can use advertising by using celebrity endorser. The selection
Lebih terperinciKATA PENGANTAR..iii. DAFTAR ISI vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xii. DAFTAR LAMPIRAN xiii Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah 10
ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara self-esteem dan prestasi akademik di SMA X Bandung, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara self-esteem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone
Lebih terperinciTransformasi No. 30 Tahun 2016 Volume I Halaman HUBUNGAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DI PERCETAKAN AMANI OFFSET SURAKARTA
HUBUNGAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DI PERCETAKAN AMANI OFFSET SURAKARTA Oleh Fachmy Anwari 1; Siswanta 2 ; Buddy Riyanto 3 Abstrack Type of this research is quantitative. The theory is
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP DAN MINAT TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA DI PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES. Iskandar 1. Abstrak
PENGARUH SIKAP DAN MINAT TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA DI PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES 1 Dosen STIE Widya Manggalia Brebes Iskandar 1 Abstrak Randusanga Indah merupakan salah satu objek wisata
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia baik sebagai individu maupun makhluk sosial, selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut berupa: 1) Kebutuhan utama, menyangkut
Lebih terperinci! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini Paradigma yang dipakai adalah paradigma positivistik. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan,
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI
1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak permasalahan seperti persoalan ketertiban, kelancaran, dan keselamatan lalu lintas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan dunia motor otomotif di Indonesia semakin pesat, disertai tuntutan masyarakat modern untuk mempunyai mobilitas yang tinggi, hal ini mendorong terjadi
Lebih terperinciStatistik Nonparametrik:
ANALISIS KORELASI B Ali Muhson, M.Pd. Jenis Analisis Korelasi Statistik parametrik: Korelasi Product Moment (Pearson) Korelasi Parsial Korelasi Semi Parsial Korelasi Ganda, dsb Statistik Nonparametrik:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika
PENGARUH MOTIVASI DAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan pertanyaan yang diajukan peneliti di bab sebelumnya maka penelitian ini termasuk penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni
HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 10 BANJARMASIN Yurmina Ulfah, SyubhanAn nur, dan Andi IchsanMahardika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciKORELASI ANTARA KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI
Korelasi Antara Kemampuan Metakognisi... 472 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI THE CORRELATION OF METACOGNITIVE AND SPEED READING SKILLS OF GRADE
Lebih terperinciDAMPAK ONLINE SHOPPING FASHION
DAMPAK ONLINE SHOPPING FASHION TERHADAP GAYA HIDUP KONSUMTIF MAHASISWI ( Studi Kasus: Mahasiswi S1 Transfer Angkatan Tahun 2014 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta ) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE
BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE 7.1. Hubungan Bauran Promosi Terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran HONEY Madoe Bauran komunikasi pemasaran meliputi
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.
1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPeranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Isnaning Sari 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey, yaitu mengambil sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KERAJINAN ROTAN NURIAH DI KOTA PONTIANAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KERAJINAN ROTAN NURIAH DI KOTA PONTIANAK ( Analysis the Influence Factors in Consumer Behavior in Purchasing the Handicraft
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh. Tunggono
ABSTRAK HUBUNGAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG, MOTIVASI BELAJAR, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP GULA PUTIH MATARAM LAMPUNG TENGAN TAHUN 2011 Oleh Tunggono Banyak
Lebih terperinci