LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor : 28A/LHP/XVIII.SMG/04/2013 Tanggal : 30 April 2013

2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN... i ii LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN REALISASI ANGGARAN NERACA LAPORAN ARUS KAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET APBD BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN BAB VII PENUTUP GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i

3 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang -Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, BPK telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Grobogan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Grobogan. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan. Kecuali terhadap hal yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan opini. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan b.2) dan Catatan a atas Laporan Keuangan, Pemerintah Kabupaten Grobogan menyajikan Piutang-Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp4,46 Miliar dan Rp1,93 Miliar, serta Aset Lainnya-Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp3,66 Miliar dan Rp6,50 Miliar. Terdapat kelemahan pengendalian intern signifikan dalam pengelolaan Piutang-Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran dan Aset Lainnya-Tagihan Penjualan Angsuran atas kios/los pada enam pasar, yaitu: (1) pengelolaan tagihan penjualan angsuran tidak didukung pencatatan yang memadai, dan (2) terdapat ketidakjelasan hak dan kewajiban antara Pemerintah Kabupaten Grobogan dan para pedagang mengenai jumlah pokok piutang dan jangka waktu angsuran. Catatan dan data yang tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas nilai Piutang-Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran dan Aset Lainnya-Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2012 dan 2011 tersebut. ii

4

5 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 NO URAIAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN TA 2012 REALISASI % (Dalam Rupiah) REALISASI TA PENDAPATAN , ,00 102, , PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,00 119, , Pajak Daerah , ,00 124, , Retribusi Daerah , ,00 105, , Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan , ,00 99, , Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah , ,00 124, , PENDAPATAN TRANSFER , ,00 100, , Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan , ,00 100, , Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 106, , Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 129, , Dana Alokasi Umum , ,00 100, , Dana Alokasi Khusus , ,00 100, , Transfer Pemerintah Pusat Lainnya , ,00 100, , Dana Penyesuaian , ,00 100, , Transfer Pemerintah Provinsi , ,00 110, , Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 110, , LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH , ,00 97, , Pendapatan Hibah , ,00 67,56 0, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 98, ,00 1

6 NO URAIAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN TA 2012 REALISASI % REALISASI TA BELANJA , ,00 91, , BELANJA OPERASI , ,00 97, , Belanja Pegawai , ,00 98, , Belanja Barang , ,00 93, , Belanja Bunga , ,00 100, , Belanja Subsidi , ,00 100,00 0, Belanja Hibah , ,00 92, , Belanja Bantuan Sosial , ,00 97, , Belanja Bantuan Keuangan , ,00 94, , BELANJA MODAL , ,00 69, , Belanja Tanah , ,00 6, , Belanja Peralatan dan Mesin , ,00 85, , Belanja Gedung dan Bangunan , ,00 33, , Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,00 90, , Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 53, , Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 0, BELANJA TAK TERDUGA , ,00 23, , Belanja Tak Terduga , ,00 23, , TRANSFER , ,00 99, , Transfer/ Bagi Hasil ke Desa , ,00 99, , Bagi Hasil Pajak , ,00 99, , Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 0,00 0, Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 SURPLUS/(DEFISIT) ( ,00) ,00 (548,72) ( ,00) 2

7 NO URAIAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN TA 2012 REALISASI % REALISASI TA PEMBIAYAAN 3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN , ,00 91, , Penggunaan SiLPA , ,00 100, , Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0, Penerimaan Piutang Daerah , ,00 35, , PENGELUARAN PEMBIAYAAN , ,00 99, , Pembentukan Dana Cadangan , ,00 100,00 0, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah , ,00 100,00 0, Pembayaran Pokok Utang , ,00 97, , Pemberian Pinjaman Daerah , ,00 95, ,00 PEMBIAYAAN NETTO , ,00 85, ,00 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) , ,00 3

8 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) URAIAN Tahun 2012 Tahun 2011 ASET ASET LANCAR Kas , ,00 - Kas di Kas Daerah , ,00 - Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 - Kas di Bendahara Penerimaan , ,00 -Kas di BLUD , ,00 Piutang , ,00 - Piutang Pajak 0,00 0,00 - Piutang Retribusi , ,00 - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran , ,00 - Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi , Piutang Lainnya , ,00 Persediaan , ,00 Jumlah Aset Lancar , ,00 INVESTASI JANGKA PANJANG - Investasi Non Permanen , ,00 - Investasi Non Permanen Lainnya , ,00 - Investasi Permanen , ,00 - Penyertaan Modal Pemerintah Daerah , ,00 - Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00 Jumlah Investasi Jangka Panjang , ,00 ASET TETAP Tanah , ,00 - Tanah , ,00 4

9 URAIAN Tahun 2012 Tahun 2011 Peralatan dan Mesin , ,10 Alat-alat Berat , ,00 Alat-alat Angkutan , ,00 Alat Bengkel dan Alat Ukur , ,00 Alat Pertanian dan Peternakan , ,00 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga , ,10 Alat Studio dan Alat Komunikasi , ,00 Alat Ukur 0, ,00 Alat-alat Kedokteran , ,00 Alat Laboratorium , ,00 Alat Keamanan , ,00 Alat Olah Raga 0, ,00 Gedung dan Bangunan , ,00 Bangunan Gedung , ,00 Bangunan Monumen , ,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,00 - Jalan dan Jembatan , ,00 - Bangunan Air (Irigasi) , ,00 -Instalasi , ,00 - Jaringan , ,00 Aset Tetap Lainnya , ,90 - Buku dan Perpustakaan , ,90 - Barang bercorak kesenian dan kebudayaan , ,00 - Hewan /Ternak dan Tumbuhan , ,00 -Aset Tetap Lain-lain , ,00 Konstruksi Dalam Pengerjaan , ,00 - Kontruksi dalam pengerjaan , ,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 0,00 0,00 - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 0,00 0,00 Jumlah Aset Tetap , ,00 5

10 URAIAN Tahun 2012 Tahun 2011 DANA CADANGAN ,00 0,00 Dana Cadangan ,00 0,00 ASET LAINNYA - Tagihan Penjualan Angsuran , ,00 - Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0,00 0,00 - Kemitraan dengan Pihak Ketiga , ,00 - Aset Tak Berwujud , ,00 - Aset Lain-lain , ,00 Jumlah Aset Lainnya , ,00 JUMLAH ASET , ,00 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) , ,00 - Bagian Lancar Utang Jangka Panjang , ,00 - Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya 0, ,00 - Utang Jangka Pendek Lainnya , ,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek , ,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat , ,96 - Utang Dalam Negeri Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 - Utang Dalam Negeri Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 - Utang Jangka Panjang Lainnya , ,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang , ,96 JUMLAH KEWAJIBAN , ,96 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR - Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) , ,00 - Pendapatan yang Ditangguhkan , ,00 - Cadangan Piutang , ,00 - Cadangan Persediaan , ,00 - Dana yg harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek ( ,72) ( ,00) Jumlah Ekuitas Dana Lancar , ,00 6

11 URAIAN Tahun 2012 Tahun 2011 EKUITAS DANA INVESTASI - Diinvestasikan dalam lnvestasi Janoka Paniano , ,00 - Diinvestasikan dalam Aset Tetap , ,00 - Diinvestasikan dalam Aset Lainnva , ,00 - Dana yg harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang ( ,60) ( ,96) Jumlah Ekuitas Dana lnvestasi , ,04 EKUITAS DANA CAOANGAN ,00 0,00 Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan ,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA , ,04 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA , ,00 7

12 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) NO URAIAN I ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI I.1. Arus Masuk Kas Pendapatan Pajak Daerah , ,00 Pendapatan Retribusi Daerah , ,00 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah , ,00 Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak , ,00 Dana Alokasi Umum , ,00 Dana Alokasi Khusus , ,00 Pendapatan Hibah ,00 0,00 Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak dari Propinsi 0, ,00 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus , ,00 Bagi Hasil Pajak dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya ,00 0,00 Jumlah Arus Kas Masuk , ,00 I.2. II II.1. Arus Keluar Kas Belanja Pegawai , ,00 Belanja Barang , ,00 Belanja Bunga , ,00 Belanja Subsidi ,00 0,00 Belanja Hibah , ,00 Belanja Bantuan Sosial , ,00 Belanja Belanja Bagi Hasil , ,00 Belanja Bantuan Keuangan , ,00 Belanja Tak Terduga , ,00 Jumlah Arus Keluar Kas , ,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi , ,00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN Arus Masuk Kas Pendapatan Penjualan atas Tanah ,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan mesin , ,00 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan ,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi & Jaringan 0,00 0,00 Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya ,00 0,00 Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya 0,00 0,00 8

13 NO URAIAN Jumlah Arus Masuk Kas , ,00 II.2. Arus Keluar Kas Belanja Tanah , ,00 Belanja Peralatan dan Mesin , ,00 Belanja Gedung dan Bangunan , ,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,00 Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 Jumlah Arus Keluar Kas , ,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan ( ,00) ( ,00) III III.1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Arus Masuk Kas Silpa Tahun Lalu 0,00 0,00 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri-Obligasi 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negerin Lainnya 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Penerimaan Piutang Daerah , ,00 Jumlah Arus Masuk Kas , ,00 III.2. Arus Keluar Kas Pembentukan Dana Cadangan ,00 0,00 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah ,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Pemerintah Pusat , ,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan bukan Bank 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 9

14 NO URAIAN Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 Jumlah Arus Keluar Kas , ,00 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pembiayaan ( ,00) ( ,00) IV IV.1. IV.2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN Arus Masuk Kas Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) , ,00 Penerimaan kembali Sisa UP Tahun Lalu , ,00 Jumlah Arus Masuk Kas , ,00 Arus Keluar Kas Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) , ,00 Pengeluaran Sisa UP Tahun ini , ,00 Jumlah Arus Keluar Kas , ,00 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Non Anggaran , ,00 KENAIKAN / (PENURUNAN KAS) ,00 ( ,00) Saldo Awal Kas di BUD , ,00 Saldo Akhir Kas di BUD , ,00 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan , ,00 Saldo Akhir Kas di BLUD , ,00 Saldo Akhir Kas , ,00 10

15 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan yang disusun Pemerintah Daerah merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Secara spesifik tujuan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan: a) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan daerah periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran daerah; b) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dalam APBD; c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai; d) Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; e) Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah; f) Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan Pemerintah Daerah yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta resiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: a) Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai anggaran; b) Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD. Dalam memenuhi tujuan umum tersebut diatas, laporan keuangan tahun anggaran 2012 yang disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan telah menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan, dan arus kas. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2011 disusun dengan berlandaskan pada: 11

16 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3452); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan 12

17 Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4577); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 9 Tahun 2011 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2011 Nomor 1 Seri A); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 9 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2011 Nomor 3 Seri A) 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan ini mengacu pada sistematika penulisan laporan keuangan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dengan beberapa modifikasi, yaitu dengan format sebagai berikut: Bab I Pendahuluan 1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan 1.3 Sistematika penulisan catatan laporan keuangan Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target APBD 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan 2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD 13

18 Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan 3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah 4.2 Basis akuntansi yang mendasari laporan keuangan 4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan 4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintah Bab V Rincian Pos-pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2 Penjelasan pos-pos Neraca 5.3 Penjelasan pos-pos Laporan Arus Kas Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi Nonkeuangan Bab VII Penutup 14

19 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET APBD 2.1. Ekonomi Makro Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan kepada Pemerintahan Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, semua itu diatur dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Otonomi daerah dilaksanakan sebagai upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik. Sebagai bagian dari prinsip tata pemerintahan yang baik, akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban dan menjelaskan kinerja atas program dan kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah selama satu tahun anggaran. Sebagai konsekuensinya, Kepala Daerah harus memberikan penjelasan atas apa yang telah dilakukan, sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan yang dimilikinya kepada masyarakat, kepada Pemerintah Pusat melalui Gubernur, dan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, khususnya tentang implementasi program dan kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan, sesuai dengan strategi dan prioritas serta arah kebijakan pembangunan. Pemerintahan daerah yang baik, di samping aspiratif, juga perlu mengembangkan dan menerapkan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertangung jawab. Oleh karenanya, penyampaian laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan satu kesatuan dengan upaya menciptakan tata pemerintahan yang baik. Berdasarkan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Laporan ini adalah Laporan Bupati Grobogan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Grobogan atas pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran

20 Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Secara geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak diantara 110 o 15 BT 111 o 25 BT dan 7 o LS - 7 o 30 LS dengan kondisi tanah berupa daerah pegunungan kapur, perbukitan dan dataran di bagian tengahnya. Wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara dua pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur dan berbatasan dengan: Sebelah Barat : Kabupaten Semarang dan Demak Sebelah Utara : Kabupaten Kudus dan Pati Sebelah Timur : Kabupaten Blora Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali dan Sragen Gambar I.1. Peta Lokasi Kabupaten Grobogan di Jawa Tengah Luas wilayah Kabupaten Grobogan adalah 1.975,865 Km 2 dan secara administratif terdiri 273 desa dan 7 kelurahan yang tersebar dalam 19 kecamatan dengan ibukota kabupaten di Purwodadi. Adapun secara rinci persebaran luas Kabupaten Grobogan sebagaimana dalam Tabel I.1 berikut: 16

21 Tabel I.1 Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah Jumlah Jumlah Luas Wilayah No. Kecamatan Desa/Kel Dusun/Lingk (Km 2 ) 1 Kedungjati ,342 2 Karangrayung ,595 3 Penawangan ,177 4 Toroh ,320 5 Geyer ,192 6 Pulokulon ,644 7 Kradenan ,748 8 Gabus ,365 9 Ngaringan , Wirosari , Tawangharjo , Grobogan , Purwodadi , Brati , Klambu , Godong , Gubug , Tegowanu , Tanggungharjo ,628 Jumlah ,865 Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Grobogan meliputi: a. Tanah sawah seluas ,21 Ha terdiri dari: 1) Irigasi Teknis : ,78 Ha 2) Irigasi Setengah Teknis : 1.658,00 Ha 3) Irigasi Sederhana : ,26 Ha 4) Tadah Hujan : ,17 Ha b. Tanah bukan sawah seluas ,21 Ha terdiri dari : 1) Pekarangan/Bangunan : ,28 Ha 2) Tegalan/Kebun : ,86 Ha 3) Padang Gembala : 0,00 Ha 4) Tambak/Kolam : 22,43 Ha 5) Rawa : 0,00 Ha 6) Hutan Negara : ,03 Ha 7) Hutan Rakyat : 4.444,11 Ha 8) Perkebunan Negara : 0,00 Ha 9) Lain-lain (Sungai,Jalan,Kuburan,dll) : 7.511,50 Ha Secara umum komposisi perbandingan penggunaan lahan bukan sawah dan sawah mencapai 67% dibanding 33%. Sedangkan secara terperinci penggunaan lahan terluas pada klasifikasi hutan negara yang mencapai 35%, sedangkan terkecil pada klasifikasi penggunaan lahan untuk tambak/kolam yaitu sebesar 0,00011%. 17

22 Secara topografi, wilayah Kabupaten Grobogan yang memiliki daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran bagian tengahnya dapat dikelompokkan menjadi : a. Daerah dataran rendah sampai dengan 50 meter di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level) dengan kemiringan antara 0 8%, sebagian besar berada di Kecamatan Gubug, Tegowanu, Godong, Purwodadi, Grobogan dan bagian selatan Kecamatan Wirosari. b. Daerah perbukitan pada ketinggian antara meter di atas permukaan air laut, dengan kemiringan antara 8-15% dengan topografi berombak hingga bergelombang, meliputi wilayah-wilayah kecamatan yang berada di sebelah utara, seperti Klambu, Brati, Grobogan sebelah utara, dan Wirosari sebelah utara. c. Daerah dataran tinggi pada ketinggian meter diatas permukaan air laut, rata-rata dengan kemiringan tanah di atas 15% meliputi wilayah kecamatan yang berada di sebelah selatan. 2. Kondisi Demografi a. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Grobogan pada akhir tahun 2012 menurut data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebesar jiwa, terdapat penambahan penduduk sebanyak jiwa atau 0,71%. Perkembangan penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, dapat dilihat dalam tabel I.2 berikut : Tabel I.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun Jenis Kelamin Pertumbuhan No. Tahun Laki- Perempuan Jumlah Perubahan Laki % , , , , ,71 Sumber : Dispendukcapil b. Jumlah Penduduk Per Kecamatan dan Sex Rasio Jika dilihat dari segi sex rasio, jumlah penduduk di Kabupaten Grobogan lebih besar jenis kelamin perempuan. Dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebanyak jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar jiwa, maka sex rasio penduduk mencapai 98%, yang berarti bahwa setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 98 jiwa penduduk lakilaki. Sementara itu jika dilihat dari jumlah penduduk per wilayah, maka Kecamatan Purwodadi merupakan wilayah yang paling banyak penduduknya, 18

23 No. yaitu mencapai jiwa, sedangkan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah kecamatan Klambu, yaitu sebesar jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel I.3 sebagai berikut : Tabel I.3 Jumlah Penduduk per kecamatan tahun 2012 Kecamatan Penduduk Laki-Laki Perempuan Total Sex Rasio 1 Kedungjati ,1 2 Karangrayung ,6 3 Penawangan ,4 4 Toroh ,4 5 Geyer ,4 6 Pulokulon ,3 7 Kradenan ,8 8 Gabus ,6 9 Ngaringan ,5 10 Wirosari ,4 11 Tawangharjo , ,6 12 Grobogan ,8 13 Purwodadi ,5 14 Brati ,0 15 Klambu ,5 16 Godong ,9 17 Gubug ,7 18 Tegowanu ,7 19 Tanggungharjo ,7 Jumlah ,6 Sumber : Dispendukcapil Kab. Grobogan c. Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dan luas daerah yang di diami, karena itu kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Pada tahun 2012, angka kepadatan penduduk di Kabupaten Grobogan semakin meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan tingkat kepadatan tahun 2008 sampai akhir tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 19 jiwa/km 2. 19

24 Tabel I.4 Kepadatan Penduduk Tahun No. Kecamatan Luas Wil Km2 Kepadatan Penduduk Kepadatan 1 Kedungjati 130, Rendah 2 Karangrayung 140, Rendah 3 Penawangan 74, Tinggi 4 Toroh 119, Tinggi 5 Geyer 196, Rendah 6 Pulokulon 133, Tinggi 7 Kradenan 107, Tinggi 8 Gabus 165, Rendah 9 Ngaringan 116, Rendah 10 Wirosari 154, Rendah 11 Tawangharjo 83, Rendah 12 Grobogan 104, Rendah 13 Purwodadi 77, Tinggi 14 Brati 54, Tinggi 15 Klambu 46, Tinggi 16 Godong 86, Tinggi 17 Gubug 71, Tinggi 18 Tegowanu 51, Tinggi 19 Tanggungharjo 60, Rendah Jumlah Sumber: Dispendukcapil Kab. Grobogan Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa Kecamatan Purwodadi memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu sebesar jiwa/ Km 2. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Purwodadi merupakan Ibukota Kabupaten Grobogan. d. Struktur Usia Penduduk Struktur penduduk berdasarkan usia pada tahun 2012, dapat dilihat dalam tabel 1.5 sebagai berikut: 20

25 Kelompok Umur Tabel I.5 Struktur Penduduk Tahun 2012 Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : Dispendukcapil e. Jenis Pekerjaan Penduduk Kabupaten Grobogan, sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, karena itu sesuai daerah yang agraris maka mata pencaharian penduduk bekerja dibidang pertanian, baik sebagai buruh tani maupun petani penggarap. Sedangkan sebagian lainnya bekerja sebagai pedagang, pegawai, dan lain-lain. Komposisi jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Grobogan pada tahun 2011 yang bekerja di bidang pertanian mencapai 52%, diikuti perdagangan 17%, sedangkan bidang perikanan paling sedikit yaitu 0,10%, lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel I.6 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun Lapangan Pekerjaan Jumlah Tahun Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Lainnya Industri Pengolahan Perdagangan Jasa Angkutan Lainnya Sumber : BPS Kab. Grobogan Total

26 Selanjutnya dari angka pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Grobogan dari tahun 2009 sampai akhir tahun 2012 mengalami tren penurunan, selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 1.7 di bawah ini: Tabel I.7 Perkembangan Angkatan Kerja dan Penyerapannya pada Tahun Lapangan Pekerjaan Jumlah Tahun Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Penduduk Bekerja Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka 6,07 4,6 5,2 4,33 Sumber : BPS Kab.Grobogan f. Pendidikan Tinggi rendahnya kualitas penduduk, ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang diraih. Pendidikan adalah merupakan sarana transformasi membangun manusia menjadi berilmu pengetahuan, berteknologi dan bertaqwa. Karena itu kunci utama kemajuan masyarakat ditentukan oleh pendidikan, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusianya. Untuk melihat kondisi tersebut dapat dilihat dalam tabel jumlah penduduk menurut pendidikan tahun sebagai berikut : Tabel I.8 Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 10 th+ Kabupaten Grobogan Tahun 2011 Pendidikan Laki-laki % Perempuan % Tidak/Belum Pernah Sekolah 3,89 20,85 Tidak/Belum Tamat SD/MI 19,68 20,65 Tamat SD/SDLB/MI 44,13 42,62 Tamat SMP/SMPLB/MTs 17,46 17,92 Tamat SMU/SMLB/MA 9,27 5,61 Tamat SMK 3,03 1,10 Tamat Akademi/S1/S2/S3 2,53 2,25 Total 99,99 111,00 Sumber : BPS Kab.Grobogan (hasil Susenas 2011) g. Kesejahteraan Sosial 1) Penduduk Miskin Kemiskinan merupakan masalah sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju. Di Kabupaten Grobogan berdasarkan data menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin selama lima tahun terakhir selalu mengalami penurunan, mulai dari 19,84% pada tahun 2008 dan berurutan mengalami penurunan 22

27 18,68%, 17,86% dan 17,38% pada tahun Kondisi penurunan jumlah penduduk miskin Kabupaten Grobogan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel I.9 Perkembangan Penduduk Miskin Tahun 2011 dan 2012 Uraian Rumah Tangga Miskin Belum ada data Penduduk Miskin Belum ada data Sumber : BPS Kab. Grobogan 2) Indeks Pembangunan Manusia IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. Komponen IPM adalah usia hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak. Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau eo yang dihitung menggunakan metode tidak langsung (metode brass, varian trussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari indeks harapan hidup (eo), indeks pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah), dan indeks standar hidup layak. Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Grobogan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel I.10 Perkembangan Nilai IPM Kabupaten Grobogan Tahun Uraian 2008 % 2009 % 2010 % 2011 % 2012 % Nilai IPM 70,22 70,60 70,83 71,27 Belum ada data Sumber : BPS Kab. Grobogan Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai IPM Kabupaten Grobogan pada tahun 2011 adalah sebesar 71,27. Angka ini termasuk dalam katagori menengah atas. Apabila dibandingkan dengan nilai IPM pada tahun sebelumnya. IPM di Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan keberhasilan program-program pemerintah dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. 3) Prasarana Ibadah dan Sosial Keagamaan Upaya peningkatan mutu pelayanan kehidupan beragama telah dilakukan melalui pembangunan sarana dan prasarana keagamaan berupa rumah ibadah. 23

28 Data prasarana ibadah dan sosial keagamaan di Kabupaten Grobogan tahun 2012, sebagaimana tabel I.11 berikut : Tabel I.11 Prasarana Ibadah dan Sosial Keagamaan di Kabupaten Grobogan Tahun 2012 No. Jenis Tempat Ibadah Jumlah 1 Masjid Musholla Langgar/Surau Gereja Kuil/Pura/Vihara 18 6 Panti Sosial Asuhan Anak 28 7 Panti Sosial Tresna Werda 1 8 Panti Orang Gila 1 9 Panti Persinggahan 1 10 Panti Cacat 1 Sumber : Bagian Kesra Setda Grobogan h. Kesehatan Kondisi sarana dan prasarana kesehatan tahun 2012 secara rinci tampak dalam tabel I.12 sebagai berikut: Tabel I.12 Kondisi Sarpras Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2012 No. Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi Baik Sedang Rusak 1 Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Sumber : Dinkes Kab.Grobogan Selain indikator sarana dan prasarana kesehatan, indikator keberhasilan pembangunan kesehatan juga dapat ditujukan antara lain dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Balita (AKBAL) dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 1.14 sebagai berikut: Tabel I.13 Angka Kematian Ibu Melahirkan, Angka Kematian Bayi Lahir dan Prevalensi Gizi Kabupaten Grobogan Tahun No. Indikator Kinerja Capain Kinerja Indikatif AKB/1000 KH 10,74 11,86 8,78 10,60 2 AKI/ KH 191,61 80,02 114,04 150,12 3 AKBAL/1000 KH 11,70 12,22 19,12 11,61 4 % BBLR 17,06 14,62 9,31 4,0 5 PREVALENSI GIZI BURUK 0,02 0,02 0,03 0,04 24

29 Keterangan : AKB : Angka Kematian Bayi AKI : Angka Kematian Ibu (Ibu Hamil, Ibu Melahirkan, Ibu Nifas) AKBAL : Angka Kematian Balita BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah KH : Kelahiran Hidup (Jumlah bayi Lahir yang Hidup) Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan banyaknya kematian bayi umur kurang dari 1 tahun per bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu 1 tahun. Berdasarkan data pada tabel 1.13, angka kematian bayi di Kabupaten Grobogan pada tahun 2012 sebesar 10,60 per KH. Untuk Angka Kematian Ibu melahirkan di Kabupaten Grobogan tahun 2012 sebesar 150,12 per kelahiran hidup. Selanjutnya angka kematian balita (12-59 bulan) per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2011 persentase balita dengan gizi buruk sebesar 0,03% dan pada tahun 2012 sebesar 0,04%. 3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah Produk unggulan Kabupaten Grobogan meliputi: 1) Padi (padi sawah dan padi ladang) Produksi padi sawah pada tahun 2012 mencapai ton dengan luas areal panen Ha, dan padi gogo ton dengan luas areal panen Ha. 2) Jagung Produksi jagung pada tahun 2012 mencapai Ton dengan luas areal panen Ha. 3) Produksi ubi jalar mencapai ton dengan luas areal panen 80 Ha. 4) Produksi kacang tanah mencapai ton dengan luas areal panen Ha. 5) Produksi kedelai mencapai ton dengan luas areal panen Ha 6) Produksi kacang hijau mencapai ton dengan luas aeral panen Ha. 7) Melon Prospek produksi dan pemasaran melon yang cukup baik, perlu dikembangkan pengolahan produk dalam bentuk pengalengan buah dan peningkatan penguasaan teknologi dan pemasaran budidaya melon, khusunya melon merah. 8) Genteng Pres Produksi genteng pres yang cukup tinggi, perlu dikembangkan perluasan pemasaran keluar daerah. 9) Batu Kapur Deposit batu kapur di Kabupaten Grobogan mencapai kurang lebih m3, sedangkan total penambangan saat ini baru mencapai m3 Ton per tahun. Dengan kondisi seperti ini memberikan peluang untuk menarik investor di dalam memanfaatkan batu kapur untuk industri semen atau bahan kerajinan. 25

30 Selanjutnya produk andalan adalah produk yang dapat diandalkan pada daerah tertentu karena banyak diusahakan oleh masyarakat setempat dan mempunyai prospek pasar yang cerah. Yang termasuk menjadi produk andalan antara lain : sapi bibit, sale pisang, melon merah, kecap, paha katak, sarang burung walet dan kerajinan alat pertanian. b. Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan ekonomi daerah dalam kurun waktu tertentu baik secara menyeluruh maupun sektoral dapat dilihat dari besarnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. Adapun PDRB Kabupaten Grobogan Tahun sebagaimana tercantum di dalam tabel I.15, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Grobogan mengalami fluktuasi. Hal ini ditunjukkan dari angka pertumbuhan PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto/nilai output akhir yang bersumber dari berbagai sektor lapangan usaha di suatu daerah tertentu tanpa memperhatikan atas faktor produksi. Dengan demikian perekonomian suatu daerah dapat dikatakan mengalami pertumbuhan apabila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB. Berdasarkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Grobogan tahun mengalami pertumbuhan positif. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 13,8 dan atas dasar harga konstan sebesar 6,05. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel I.14 sebagai berikut: Tabel I.14 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Grobogan Tahun PDRB Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Atas Dasar Harga Berlaku 11,17 12,75 9,88 13,80 Atas Dasar Harga Konstan 5,03 5,05 3,59 6,05 Sumber : BPS Kabupaten Grobogan 1) Pertumbuhan Sektoral terhadap PDRB Pada tahun 2012, jenis lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi, adalah sektor/bidang usaha pertambangan dan penggalian yang mencapai 13,82, sedangkan pertumbuhan terendah berada pada sektor listrik, gas, dan air bersih yang hanya sebesar 4,83. Secara keseluruhan pertumbuhan sektoral terhadap PDRB pada tahun atas dasar harga konstan tahun 2000 dapat dilihat pada Tabel I.15 sebagai berikut: 26

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) No URAIAN 2012 2011 1 ASET 978,440,450.00 907,148,461.00 2 ASET LANCAR 399,500.00 9,190,011.00

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN digilib.uns.ac.id 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Grobogan terletak pada posisi 68 ºLU dan & 7 ºLS dengan ketinggian rata-rata 41 meter dpl dan terletak antara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 PENDAPATAN

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No Uraian Reff (dalam rupiah) 1 ASET 2 ASET LANCAR 4.5.1.1 3 Kas di Kas Daerah 4.5.1.1.1) 90.167.145.260,56

Lebih terperinci

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013 PENGANTAR Dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1 LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Grobogan Tahun 2015 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Grobogan Tahun 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan karunia-nya, kami dapat menyajikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Grobogan Tahun 2015,

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

pemerintah KABUPATEN GROBOGAN

pemerintah KABUPATEN GROBOGAN pemerintah KABUPATEN GROBOGAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2014 BAGIAN ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PURWODADI 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL. 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah XXXX 4 Kas di Bendahara Pengeluaran XXXX 5 Kas di Bendahara Penerimaan XXXX 6 Piutang Pajak XXXX 7 Piutang Retribusi XXXX 8 Bagian Lancar TGR XXXX 9 Piutang Lainnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 No. URAIAN Ref 2014 2013 (dalam rupiah) 1 ASET 5.1.1 2 ASET LANCAR 5.1.1.1 3 Kas di Kas Daerah 5.1.1.1.1 102.915.303.038,76

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007 U R A I A N 31 Desember 2008 31 Desember 2007 ASET ASET LANCAR 94.045.349.685,03 117.364.626.222,84

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 JUMLAH (Rp.) BERTAMBAH / (BERKURANG) KD. REK. URAIAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI (Rp.) % 1 2 3 4.

Lebih terperinci

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Anggaran Realisasi Realisasi Cat PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 Anggaran Realisasi Realisasi Uraian % Rasio

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08

Lebih terperinci

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 NO AKUN URAIAN REFF Per 31 Des 2014 Per 31 Des 2013 BERTAMBAH/(BERKURANG) Rp % 1. ASET V.1.1 2.666.549.732.849,64

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 URAIAN 2008 2007 A S E T ASET LANCAR 10.358.455.445,83 9.673.091.225,83

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 2014

LAPORAN KEUANGAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) Uraian

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 Laporan Pemerintah Aceh Tahun 212 A. NERACA PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 212 dan 211 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 212 TAHUN 211 ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1,931,325,183,1.75 1,56,46,98,36.3

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

JUMLAH ASET LANCAR , ,94 A. Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 21 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 21 dan 29 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 21 TAHUN 29 (1) (3) (4) ASET ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 A. NERACA Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2011 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1.506.460.908.360,30

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Dilihat dari peta Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan terletak diantara dua pegunungan kendeng yang membujur dari arah ke timur dan berada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI Perihal Kepada Yth : Pemilihan Judul Skripsi : Ketua Departemen Akuntansi Program S-1 Extensi FE-USU Di- Medan Dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Lampiran III : Peraturan Daerah Nomor : 6 TAHUN 2015 Tanggal : 20 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN Ref 2014 2013 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI REF (%) 2015 2015

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 ASET ASET LANCAR URAIAN 1 (Dalam Rupiah) (Dalam Rupiah) 2 3 4 5 3 4 5 Kas Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara BLUD Setara Kas (Deposito) Investasi

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN F LAPORAN REALISASI ANGGARAN N O SETDA PROVINSI PAPUA LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember dan URAIAN REF 1 PENDAPATAN - LRA 411

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen) LAPORAN REALISASI ANGGARAN (dalam rupiah dan persen) TA 2015 TA 2014 Uraian Catatan Anggaran Realisasi Rasio Realisasi Rp Rp % Rp PENDAPATAN DAERAH V.5.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH V.5.1.1.(1) Hasil Pajak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN Cat. NERACA 2015 2014 1 2 3 4 ASET 5.5.1 ASET LANCAR 5.5.1.a Kas 5.5.1.a. 124,037,218,752.14 381,022,519,212.75 Kas di Kas

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJ0 NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lampiran II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A Per 31 Desember 2012 NERACA SETELAH KONVERSI U r a i a n Tahun 2012 Tahun 2011 ASET 77.177.924.972 68.097.261.998

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA LAMPIRAN B.III : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 1 ASET 2 ASET LANCAR 1 (Dalam Rupiah) (Dalam Rupiah) 2 3 4 5 3 4 5 3 Kas 4 Kas di Kas Daerah - - 5 Kas di Bendahara Pengeluaran - - - 6 Kas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) No URAIAN CATATAN ANGGARAN 2015 REALISASI

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN III 1 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 3.1.KINERJA KEUANGAN MASA LALU No Kinerja keuangan daerah masa lalu merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 A. NERACA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian Reff 2015 2014 ASET G.5.1.1 ASET LANCAR G.5.1.1.1 Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 135.348.133.135,77 93.099.242.994,09 Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyusun Buku Saku Tahun 2013. Buku Saku adalah merupakan publikasi rangkuman data

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Lampiran II Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 20 Tahun 2012 Tanggal : 31 Desember 2012 PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 URAIAN 2012 2011 ASET ASET LANCAR 542.612.350.899,40

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1.KINERJA KEUANGAN MASA LALU Kinerja keuangan daerah masa lalu merupakan informasi yang penting untuk membuat perencanaan daerah

Lebih terperinci

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 (Dalam Rupiah) (Dalam Rupiah) PER 31 DES 2015 KOREKSI PER 31 DES 2015 MUTASI PER 31 DES 2016 URAIAN No AUDITED DEBET KREDIT STLAH

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang. Modal Calon Eksekutif & Legislatif Jember & Lumajang Gegapgempita dan hingar-bingar kampanye pemilu 2009 tengah berlangsung saat ini di seluruh penjuru Negara RI. Semua Caleg menunjukkan prestise mempublikasikan

Lebih terperinci

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016 BAB V ANALISIS APBD 5.1. Pendapatan Daerah Sebagai daerah pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kondisi keuangan daerah Provinsi Kaltara tergolong belum stabil terutama pada tahun 2013. Sumber

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN (RPJMD) Tahun 20162021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya UndangUndang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Lampiran II Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : - Tanggal : 31 Desember 2013 PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Per 31 Desember 2013 dan 2012 URAIAN 2013 2012 ASET ASET LANCAR 927.934.198.221,54 542.612.350.899,40

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. LEBIH / URAIAN ANGGARAN REALISASI URUT (KURANG) 2 BELANJA 33,283,583,941 21,428,982,849

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup gambaran kinerja dan pengelolaan keuangan daerah tahuntahun sebelumnya (20102015), serta kerangka pendanaan. Gambaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Lampiran II Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 08 TAHUN 2015 Tanggal : 21 Oktober 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN 2014 2013 ASET ASET LANCAR 2.181.250.810.937,30

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN BV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi Laporan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2013

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2013 BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR NERACA SKPD BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN M Per 31 Desember 2016 No 1 ASET 2 ASET LANCAR PER 31 DES 2015 KOREKSI URAIAN AUDITED DEBET KREDIT 1 2 3 4 3 Kas 4 Kas di Kas Daerah 5 Kas di

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 45 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Grobogan memiliki posisi daerah yang terletak di antara 110 15 BT - 111 25 BT dan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008 Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD Dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ini, perhatian atas perkembangan kondisi perekonomian Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN

Lebih terperinci

Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 28.667.918.103,44 15,950,234,575.80

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya

Lebih terperinci

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2014 SALINAN BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Lebih terperinci

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011 LAMPIRAN I.1. : PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR : TANGGAL : KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011 Jumlah Bertambah / (Berkurang) No Akun Anggaran Setelah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci