PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN PIDIE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN PIDIE"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN PIDIE Rusydi 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur 3 1) Magister ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda aceh 2,3) Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study was to determine the influence of the Family Hope Program (PKH) for Improving the Quality of Human Resources in Pidie district. The sample in this study were selected very poor households that receive assistance Indrajaya Sub District, Mutiara Timur Sub District and Pidie Sub district. Sampling was done randomly by using the "stratisfield random sampling" as much as 10 percent of the 1498 total population in the three sub districts with a sample of 150 respondents. The results showed PKH aid given to improve the quality of human resources in Pidie district is PKH able to explain / influence index of the quality of human resources in Pidie District of percent and the remaining percent is influenced by other variables outside the model this research. Further examination is proof variable indices assistance programs and health education to the quality of human resources in Pidie District with partial test. In this case use the t-test on the same level of confidence (Convidence Interval 95%). For variable assistance and health education respectively - each successively obtained t-hit at and greater than t-table is 1.96, meaning that the variable assistance and health education is partially significant effect on the index of quality of human resources in Pidie district. The provision of assistance should be targeted CCT and really aimed to improve the quality of his being a mother and child. This is important, because it is only temporary relief and more focused to break the cycle of poverty. Keywords: Human resources (HR), Family Assistance Program Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Pidie. Sampel dalam penelitian ini adalah Rumah Tangga Sangat Miskin terpilih yang menerima bantuan PKH di Kecamatan Indrajaya, Kecamatan Mutiara Timur dan Kecamatan Pidie. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menggunakan metode stratisfield random sampling sebanyak 10 persen dari jumlah 1498 total populasi dalam tiga kecamatan tersebut dengan sampel sebanyak 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan dana bantuan PKH yang diberikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie adalah PKH mampu menjelaskan/mempengaruhi indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 84,90 persen dan sisanya sebesar 15,10 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini. Selanjutnya juga dilakukan pengujian pembuktian variabel program bantuan indek pendidikan dan kesehatan terhadap kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Pidie dengan uji parsial. Dalam hal ini digunakan uji-t pada tingkat kepercayaan yang sama (Convidence Interval 95%). Untuk variabel bantuan bidang pendidikan dan kesehatan masing masing secara berturutturut diperoleh t- hit sebesar 9,035 dan 2,331 lebih besar dari t -tabel yaitu 1,96, artinya variabel bantuan pendidikan dan kesehatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie. Pemberian bantuan PKH hendaknya tepat sasaran dan benar-benar ditujukan untuk meningkatkan kualitas ibu dan anak. Hal ini penting, karena bantuan tersebut hanya bersifat sementara dan lebih terfokus untuk memutuskan mata rantai kemiskinan. Kata Kunci : Sumber daya manusia (SDM), Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) PENDAHULUAN Paradigma pembangunan manusia terdiri dari empat komponen utama, yaitu (1) Produktifitas (productivity), masyarakat harus dapat meningkatkan produktifitas dan berpartisipasi secara penuh untuk memperoleh Volume 3, No. 2, Mei

2 penghasilan dan pekerjaan. Untuk itu pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian dari jenis pembangunan manusia (2) Ekuitas (equity), masyarakat harus punya akses untuk memperoleh kesempatan yang adil. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapus agar masyarakat dapat berpartisipasi dan memperoleh manfaat (3) Kesinambungan (sustainability), akses untuk memperoleh kesempatan harus dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga generasi yang akan datang. (4) Pemberdayaan (empowerment), pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat harus berpartisipasi penuh dalam proses pengambil keputusan melalui lembaga formal dan informal. UNDP (2001). Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam mencapai cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang sejahtera. Cita-cita ini terhalang dengan kemiskinan, pengangguran dan ketidakmerataan pembangunan. Hal ini ditunjukkan oleh data statistik yaitu angka kemiskinan pada tahun 1990 adalah 27,20 juta jiwa atau 15,10 % dari jumlah total penduduk Indonesia sebesar jiwa dan pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 31, 02 juta jiwa atau 13,33 % dari total jumlah penduduk sebesar jiwa. (BPS, 2011). Program Keluarga Harapan (selanjutnya disingkat PKH) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan 75 - Volume 3, No. 2, Mei 2015 kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat melalui program pemberian subsidi bersyarat. PKH dijalankan sebagai pelaksanaan dari UU No. 40 Tahun 2004 tentang jaminan sosial nasional, UU No. 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tindak Percepatan Pencapaian Sasaran Program Pro-Rakyat, dan Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dari 8 item MDGs, PKH mencakup 5 komponen MDGs yang secara tidak langsung terbantu jika PKH dilaksanakan optimal, yaitu: (1) pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, (2) peningkatan akses pendidikan dasar, (3) kesetaraan gender, (4) pengurangan angka kematian bayi dan balita, serta (5) pengurangan kematian ibu karena melahirkan. Program Keluarga Harapan untuk Provinsi Aceh dimulai Tahun 2008 yang hanya ada pada tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Jaya dan Kota Lhokseumawe. Untuk Tahun 2012 ada tambahan empat Kabupaten lagi yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur. Pada Tahun 2013 semua kabupaten dan kota di Provinsi Aceh telah menerima bantuan PKH, tetapi belum mencakup semua kecamatan dalam kabupaten dan kota. Untuk Kabupaten Pidie pada tahun 2013 hanya 19 kecamatan yang mendapatkan bantuan. Pada tahun 2014 untuk Kabupaten Pidie semua kecamatan yaitu 23 kecamatan

3 telah menerima bantuan PKH ( UPPKH PIDIE 2015) STUDI KEPUSTAKAAN Bank Dunia 1991, dalam Todaro (2006) menyatakan bahwa tujuan utama pembangunan adalah memperbaiki kualitas kehidupan. Sedangkan United Nations Development Programme UNDP 1991 dalam Todaro (2006) menyatakan bahwa cara terbaik untuk mewujudkan pembangunan adalah dengan meningkatkan kualitas manusia. Salah satu alat ukur untuk melihat aspek-aspek yang relevan dengan pembangunan manusia adalah melaui Human Development Index (HDI)yang dikenal dengan istilah IPM ( Indeks Pembangunan Manusia). IPM merupakan indeks komposit yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kesehatan, pendidikan dan pendapatan yang diracik menjadi satu secara proporsional. Indikator kualitas SDM adalah Indeks Pembangunan Manusia (HDI= Human Development Indeks) (Depsos RI 2008) Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan ratarata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. Konsep Pembangunan Manusia yang dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), menetapkan peringkat kinerja pembangunan manusia pada skala 0,0 100 dengan katagori sebagai berikut : Tinggi : IPM lebih dari 80,0; Menengah Atas : IPM antara 66,0 79,9;Menengah Bawah : IPM antara 50,0 65,9;Rendah : IPM kurang dari 50,0. Kemiskinan Kemiskinan menurut BPS (2003), adalah ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Dengan kata lain kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar. Garis kemiskinan makanan mengacu pada pengeluaran seseorang untuk memenuhi kebutuhan minimum makanannya sebanyak kalori per orang. World Bank (2002) menetapkan garis kemiskinan US $ 2 per orang per hari. World Bank mendifinisikan kemiskinan merupakan kemampuan atau sumber daya yang dimiliki oleh rumah tangga atau individu untuk Volume 3, No. 2, Mei

4 memenuhi kebutuhannya, berdasarkan aspek perbandingan pendapatan, pengeluaran, pendidikan, atau kelengkapan lain dari individu dengan beberapa batasan yang ditentukan, dan mereka yang berada di bawah batas yang ditentukan tersebut dikatakan sebagai miskin. Berdasarkan Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK, 2005) kemiskinan merupakan sebuah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan demikian, penanggulangan kemiskinan akan berkaitan erat dengan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan terhadap hak-hak dasar masyarakat miskin, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi dan politik yang secara normatif merupakan tanggung jawab negara kepada warga negara agar masyarakat tidak jatuh miskin dan masyarakat miskin harus segera dipulihkan hak-haknya agar dapat mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Program Keluarga Harapan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai bersyarat kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTSM diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh dengan memilih sebanyak 3 kecamatan dari 23 kecamatan yang mendapat bantuan PKH pada tahun 2014, yang meliputi masing-masing 1 kecamatan mewakili wilayah barat yaitu Kecamatan Pidie, 1 kecamatan wilayah tengah yaitu Kecamatan Indrajaya, dan 1 kecamatan wilayah timur yaitu Kecamatan Mutiara Timur. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder mengenai jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, pendapatan perkapita,, indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pidie, jumlah alokasi dana PKH diperoleh dari instansi BPS, BAPPEDA dan UPPKH Kabupaten di Kabupaten Pidie. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara langsung dari setiap RTSM penerima bantuan PKH yang terpilih sebagai sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Pemilihan desa survei dilakukan berdasarkan angka kemiskinan tertinggi di desa dalam satu kecamatan. Jumlah desa terpilih dalam satu kecamatan terpilih ditetapkan lima desa. Responden pada survei terdiri atas ibu pengurus rumah tangga (RTSM). Dalam penelitian ini untuk mengukur sikap, persepsi dan partisipasi seseorang atau sekelompok orang juga digunakan skala likert. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan kemudian dikumpulkan serta diolah dan dianalisis dengan menggambarkan, menjelaskan dan memberikan komentar tentang 77 - Volume 3, No. 2, Mei 2015

5 apa yang digambarkan dalam pembahasan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer. Jenis Penelitian yang dilakukan dengan metode survei, sedangkan analisa data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pidie dan untuk memecahkan masalah yang dihadapi maka penulis menggunakan model persamaan regresi linear sederhana. Persamaan regresi linear sederhana menurut Gujarati (2006) sebagai berikut: Y = α 0 + α 1 X + ei... (1) Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ei... (2) Berdasarkan formulasi diatas, model analisis penelitian ini diformulasikan dalam bentuk sebagai berikut : KSDM = α 0 + α 1 PKH + εi... (3) KSDM = β 0 + β 1 P 1 + β 2 K 2 + εi... (4) Dimana : KSDM = Kualitas Sumber Daya Manusia α 0, β 0 = Konstanta α 1, β 1, β 2 = Koefisien Regresi PKH = Program Keluarga Harapan P = Program Bidang Pendidikan K = Program Bidang Kesehatan εi = Error term Data yang telah didapatkan akan di olah menjadi Tabel Crosstabs yang digunakan untuk mendapatkan deskripsi tentang kondisi sosial ekonomi RTSM penerima bantuan PKH yang meliputi kategori usia peserta, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan terakhir, kesertaan pendidikan, kesertaan kesehatan, jumlah tanggungan serta kategori jumlah penghasilan dan pengeluaran keluarga. Uji t untuk variabel Sumber Daya manusia dalam hal ini menggunakan metode Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yaitu tingkat kesehatan, pendidikan dan tingkat pendapatan. a. H0 : β1 = 0 (Bantuan PKH berpengaruh positif terhadap kualitas SDM ) b. H1 : β1 < 0 ( Bantuan PKH berpengaruh negatif terhadap kualitas SDM ) Bila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Definisi Operasional Variabel Adapun variabel yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini diartikan sebagai berikut : 1. Kualitas Sumber Daya Manusia (KSDM) adalah kemampuan manusia melalui perbaikan taraf kesehatan, pengetahuan dan keterampilan, serta standar hidup layak untuk peningkatan kualitas hidup. 2. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebuah program jaminan sosial berupa bantuan uang tunai dari Pemerintah untuk membantu Rumah Tangga Sangat Miskin dalam memperoleh akses pelayanan dasar yaitu pendidikan dan kesehatan. Volume 3, No. 2, Mei

6 3. Partisipasi pendidikan adalah tingkat pendidikan tertinggi si penerima dana bantuan PKH yang dilihat berdasarkan lamanya pendidikan dan frekuensi kehadiran anak peserta PKH yang diukur dalam bentuk indek. 4. Partisipasi kesehatan adalah status kesehatan dan gizi ibu hamil/ ibu melahirkan / ibu nifas, bayi dan balita Peserta PKH yang diukur dalam bentuk indek. 5. Jumlah bantuan adalah dana yang dialokasikan oleh PKH kepada Rumah tangga sangat miskin (RTSM) dalam satuan rupiah 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah penduduk Kabupaten Pidie pada tahun 2011 adalah jiwa, yang terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa, serta kepadatan penduduk rata-rata 109 jiwa/km 2. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pidie dari tahun rata-rata 1,69 %. Untuk wilayah kecamatan, persebaran penduduk terutama di kecamatan pidie (10,51 persen), kecamatan mutiara timur (8,12 persen) dan kecamatan tangse (6,11 persen). sementara distribusi penduduk terendah adalah di kecamatan geumpang (1,57 persen) wilayah dengan penduduk terpadat adalah ibu kota kabupaten pidie, yakni kecamatan kota sigli dengan kepadatan mencapai jiwa per km 2. sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan geumpang dan mane, dengan kepadatan sekitar 10 jiwa per km 2 Realisasi Pembayaran PKH Kabupaten Pidie Dana PKH yang di salurkan kepada Kabupaten Pidie bersifat fluktuatif, ini dikarenakan dana yang diberikan kepada RTSM bervariasi karena jumlah penerima dana dalam satu keluarga RTSM berbeda, ada yang mendapat dana minimal dan ada yang mendapat dana maksimal, tergantung dengan jumlah ibu hamil,nifas dan anak balita serta anak sekolah dasar dan menengah pertama yang mendapat bantuan. Pada dasarnya jumlah dana yang diberikan semakin menurun karena jumlah RTSM penerima dalam satu kecamatan semakin sedikit, kerena ada yang tidak memenuhi kriteria lagi (exit) dan belum adanya penggantian anggota RTSM yang baru pengganti yang keluar (resertifikasi), akan tetapi pada tahun 2009,2012 sampai dengan 2014 jumlah Penerima PKH bertambah secara keseluruhan karena ada penambahan kecamatan Penerima PKH. Tabel 1. Realisasi Pembayaran PKH Kabupaten Pidie tahun Tahun Jumlah Jumlah Jumlah Dana Kecamatan RTSM PKH (Rp) ,399,056, ,920,918, ,720,950, ,466,300, ,426,475, Volume 3, No. 2, Mei 2015

7 Sumber: UPPKH Kabupaten Pidie, 2015 Pada tabel 4.1 terlihat peningkatan penerimaan bantuan PKH karena ada penigkatan jumlah kecamatan penerima bantuan PKH dari 10 kecamatan pada tahun 2008 menjadi 15 kecamatan pada tahun Untuk tahun 2013 ada penambahan kecamatan Konstanta penerima bantuan PKH sebanyak 4 kecamatan. Lnpkh pada tahun 2014 semua kecamatan menerima bantuan PKH sebanyak 23 kecamatan. KOEFIENSI IPM Kabupaten Pidie menunjukkan peningkatan selama kurun waktu yaitu 71,21 pada tahun 2008, tahun 2009 yaitu 71,61, tahun 2010 adalah 71,92, tahun 2011 menjadi72,43 serta tahun 2012 menjadi 72,61. Sehingga dalam periode tersebut telah terjadi peningkatan IPM sebesar 1,4 poin. Sementara dari sisi akselarasi capaian pembangunan manusia dalam setahun atau dikenal sebagai reduksi shortfall, selama periode Kabupaten Pidie mampu mengurangi jarak dari menggunakan alat ukur regresi linear sederhana. Hasil penelitiannya dapat dilihat pada Tabel Tabel Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh PKH terhadap KSDM di Kab. Pidie PERSAMAAN REGRESI LINEAR SEDERHANA VARIABEL B STD. KOEFISIEN KORELASI = 0, 7 Indek Pembangunan Manusia 2 1 Kabupaten Pidie ERROR IPM yang telah dicapai dengan nilai idealnya P- VALUE = 0,000 (IPM=100) sebesar 1,79 poin pertahun. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014 Dari hasil penelitian diperoleh Hasil Estimasi Regesi Linear Untuk mengetahui pengaruh bantuan persamaan akhir estimator yaitu KSDM = 0, ,170 PKH. Persamaan tersebut dapat Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap kualitas sumber daya manusia di Kabupaten diintepretasikan bahwa nilai konstanta sebesar 0,019 artinya apabila variabel bantuan PKH di Pidie maka dilakukan pengujian dengan asumsikan bernilai nol maka indeks kualitas D E T E R M I N A S I = 0, , 019 0, 170 0,008 0,035 F-HIT = 18,451 Α = 5% SIG 0, 000 0, 000 Volume 3, No. 2, Mei

8 sumberdaya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 0,019 poin. Selanjutnya apabila variabel bantuan PKH mengalami perubahan sebesar 1 poin maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya indeks kualitas sumber daya manusia Kabupaten Pidie sebesar 0,170 poin dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat mencapai 72,10 persen. Ini membuktikan bahwa hubungan antara bantuan program keluaraga harapan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia relatif kuat. Lebih lanjut koefisien determinan (R 2 ) bernilai 0,849 menunjukkan bahwa bantuan PKH mampu menjelaskan/mempengaruhi indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 84,90 persen dan sisanya sebesar 15,10 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini. Pembuktian variabel bantuan PKH terhadap kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Pidie maka dilakukan pengujian tersendiri secara parsial dengan uji-t pada tingkat kepercayaan (Convidence Interval 95%). Untuk variabel bantuan PKH diperoleh t- hit sebesar 4,857 lebih besar dari t -tabel yaitu 1,96 atau dengan nilai signifikan sebesar 0,000 di bawah 0,05, artinya variabel bantuan PKH secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie. Hasil Estimasi Regesi Berganda Untuk menjawab permasalahan kedua, model yang dianalisis adalah persamaan regresi 81 - Volume 3, No. 2, Mei 2015 linier berganda. Adapun variabel yang dianalisis meliputi indeks bidang pendidikan dan indeks bidang kesehatan sebagai variabel bebas sementara variabel terikatnya tetap yaitu indeks sumber daya manusia penerima manfaat Program Keluarga Harapan di Kabupaten Pidie. Tabel 4.17 memperlihatkan hasil estimasi dengan menggunakan persamaan regresi 4. Tabel 4.17: Koefisien Persamaan Pendidikan dan Kesehatan Terhadap KSDM Model (Constan K inxp inx Unstandardize d Coefficients St d. B Error 13, Standardized Coefficients t Sig. Beta Sumber : Hasil Penelitian (diolah) 2014 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat mencapai 76,70 persen. Ini membuktikan bahwa hubungan antara bantuan program pendidikan dan kesehatan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia relatif kuat. Selanjutnya koefisien determinan (R 2 ) bernilai 0,876 menunjukkan bahwa bantuan bidang pendidikan dan kesehatan mampu menjelaskan indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 87,60 persen dan sisanya sebesar 12,40 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian. Berdasarkan hasil model estimasi dapat diketahui bahwa variabel pendidikan berpengaruh positif terhadap PKH dengan

9 koefisien sebesar 0,029. Artinya apabila program bantuan bidang kesehatan naik sebesar 1 point, ceteris paribus, maka akan meningkatkan indeks sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 0,029 point. Variabel indeks bidang kesehatan juga berpengaruh positif terhadap indeks sumber daya manusia dengan koefisien sebesar 0,102. Artinya apabila indeks bidang kesehatan naik sebesar 1 point, ceteris paribus, maka akan meningkatkan sumber daya manusia penerima manfaat PKH di Kabupaten Pidie 0,102 point. Pembuktian hipotesis untuk model regresi berganda dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama uji secara simultan dengan menggunakan Uji Fisher Test (F - Hitung ) hasil regresi membuktikan bahwa pengujjian secara bersama-sama terhadap model simultan berpengaruh nyata dengan nilai F- Hitung = 52,829 (lampiran 2). Selanjutnya juga dilakukan pengujian pembuktian variabel program bantuan indek pendidikan dan kesehatan terhadap kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Pidie dengan uji parsial. Dalam hal ini digunakan uji-t pada tingkat kepercayaan yang sama (Convidence Interval 95%). Untuk variabel bantuan bidang pendidikan dan kesehatan masing masing secara berturut-turut diperoleh t- hit sebesar 9,035 dan 2,331 lebih besar dari t -tabel yaitu 1,96, artinya variabel bantuan pendidikan dan kesehatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie. DAFTAR PUSTAKA Apriliyah S. N. (2008). Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin di Sumatra Utara.Medan Universitas Sumatera Utara BKKBN. (2012). Profil hasil pendataan keluarga tahun Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, BPS Indek Pembangunan Manusia. Jakarta BPS Profil Kemiskinan Di Indonesia Maret Jakarta BPS Pidie Dalam Angka. BPS Pidie. Coady, D. P. (2006) The welfare returns to finer targeting: the case of the Progresa program in Mexico. International tax and public finance. Dharmawan. (2009). Agenda riset strategis bidang penanggulangan kemiskinan Bogor: Institut Pertanian Bogor.. Gertler, P. (2004). Do conditional cash transfers improve child health Evidence from PROGRESA's control randomized experiment. America economic review. Gujarati (2006). Ekonometrika, Ghalia,Jakarta. Hendratno. (2010). Thesis, Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Cakupan Imunisasi, Pemeriksaan Kehamilan, Angka Partisipasi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Konsumsi Rumahtangga. Universitas Indonesia. Hidayat, B. (2006) Penetapan persyaratan kesehatan program Bantuan Tunai Bersyarat di Indonesia. Mimeo, November 2006, Jakarta, Indonesia. Volume 3, No. 2, Mei

10 Hoddinott, J. and Skoufias, E. (2004). The impact of PROGRESA on food consumption. Economic development and cultural change. Kempson, E. (1996). Life on a low income. York: Joseph Rowntree Foundation. OECD. (2009).Promoting pro-poor growth: Social protection. Paris: Organization for Economic Co-operation and Development. Pakpahan, Y. M., Suryadarma, D., dan Suryahadi, A. (2009). Destined for destitution Intergenerational poverty persistence in Indonesia. Jakarta:SMERU Research Institute (SMERU Working Paper, January 2009). Rawlings, L. B., dan Rubio, G. M. (2003). Evaluating the impact of conditional cash transfer programs lessons from Latin America. Washington DC:The World Bank. Singarimbun M., Effendi S Metode Penelitian Survai Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES. Soerjono, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers Jakarta. Syawie, M. (2011). Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Informasi: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Tim Penyusun Buku PKH Pedoman Operasional PKH Bagi Pemberi Pelayanan Kesehatan. Direktorat Kesejahteraan Sosial. Direktorat Jenderal Bantuan dan Bantuan Sosial RI. Jakarta. Tim Penyusun Buku PKH Pedoman Operasional PKH Bagi Pemberi Pelayan Pendidikan. Direktorat Kesejahteraan Sosial. Direktorat Jendral Bantuan dan Bantuan Sosial RI. Jakarta. Tim Penyusun Buku PKH, Direktorat Kesejahteraan Sosial. Direktorat Jendral Bantuan dan Bantuan Sosial RI. Jakarta. Todaro, M. P. (2006) Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Erlangga. Jakarta. UNDP, BPS dan Bappenas (2001). Laporan Pembangunan Manusia, Demokrasi dan Pembangunan Manusia Indonesia, Jakarta World Bank Indikator kemiskinan 2002, Jakarta. Suharto, E. (Ed.). (2004). Isu-isu tematik pembangunan sosial: Konsepsi dan strategi. Jakarta: Balitbangsos Departemen Sosial RI. Sumodiningrat, G Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sumodingrat, G., Santosa, B., Maiwan M Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan. IMPAC. jakarta. Suwarsono, dan Alvin, Y.S.. (1994). Perubahan Sosial dan Pembangunan. LP3S Jakarta 83 - Volume 3, No. 2, Mei 2015

PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE

PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE Journal JOURNAL Of Economic OF ECONOMIC Management MANAGEMENT & Business - Vol. 17, & No. BUSINESS 1, April 2016 77 Volume 17, Nomor 1, April 2016 ISSN: 1412 968X Hal. 77-83 PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Lebih terperinci

PENGARUH DAN EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE

PENGARUH DAN EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE ISSN 2302-0172 8 Pages pp. 31-38 PENGARUH DAN EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE Lidiana 1, Mohd. Nur Syechalad 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Sensus penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya berada di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7 April 2013 ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERIODE 2007-2011 H. Syamsuddin. HM ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN Rasdiah Rasyid Universitas Patria Artha Makassar email: rasdiah.rasyid@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 21-30 PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH Vera Sisca HS 1), Abubakar Hamzah 2), Mohd. Nur Syechalad 3) 1) Magister Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA Journal JOURNAL Of Economic OF ECONOMIC Management MANAGEMENT & Business - Vol. 14, & No. BUSINESS 4, Oktober 2013 385 Volume 14, Nomor 4, Oktober 2013 ISSN: 1412 968X Hal. 385-390 ANALISIS PENGARUH UPAH

Lebih terperinci

Herminawaty A Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi Universitas Bosowa Makassar

Herminawaty A   Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi Universitas Bosowa Makassar PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BUTON UTARA Oleh : Mike Ardila Pembimbing I : Herminawaty A Email : Herminawaty_abubakar@yahoo.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya

Lebih terperinci

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Abstrak :

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Abstrak : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Elida Madona Siburian Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan e-mail : madonaelida@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama, oleh negara-negara yang sedang berkembang, memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang harus dicapai dalam pembangunan. Adapun salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan dalam pembangunan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development)

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan dewasa ini, pembangunan manusia senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development) dirumuskan sebagai perluasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Hubungan antara variabel terikat Y dengan variabel bebas biasanya dilukiskan dalam sebuah garis, yang disebut dengan garis regresi. Garis regresi ada yang berbentuk

Lebih terperinci

Beberapa prinsip dasar dalam penyusunan Indeks Pembanguan Manusia Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 yaitu:

Beberapa prinsip dasar dalam penyusunan Indeks Pembanguan Manusia Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 yaitu: BAB II METODOLOGI 2. 1 PRINSIP DASAR PENYUSUNAN Prinsip dasar penyusunan publikasi ini masih merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya, yaitu tetap melakukan pengukuran terhadap kinerja pembanguan manusia

Lebih terperinci

JURNAL HUMANIORA

JURNAL HUMANIORA PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina

Lebih terperinci

IPC-IG didukung bersama-sama oleh United Nations Development Programme, dan Pemerintah Brazil.

IPC-IG didukung bersama-sama oleh United Nations Development Programme, dan Pemerintah Brazil. research brief no. 42 Oktober/2013 IPC-IG didukung bersama-sama oleh United Nations Development Programme, dan Pemerintah Brazil. Program Keluarga Harapan (PKH): Program Bantuan Dana Tunai Bersyarat di

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 PENGUKURAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN INDEKS MUTU HIDUP SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROVINSI JAMBI Azizah 1 Abstrack Quality of human

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN ACEH TENGAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN WILAYAH

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN ACEH TENGAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN WILAYAH ISSN 2302-0172 12 Pages pp. 10-21 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN ACEH TENGAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN WILAYAH Evaida Ulfha Aunies 1, Prof. Dr. Abubakar Hamzah 2, Prof. Dr. Mohd Nur Syecalad,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI DAERAH PESISIR KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE

EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI DAERAH PESISIR KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI DAERAH PESISIR KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE Lidiana STMIK Indonesia Banda Aceh Email: Nanaanda2@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Kuliah Pengantar: Indeks Pembangunan Sub Bidang Pembangunan Perdesaan Di Program Studi Arsitektur, ITB Wiwik D Pratiwi, PhD Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : YULIA

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bappenas (2005) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak dasarnya untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka) The Effect Of Service Quality To Customer Satisfaction (A Case Study At The Larantuka District Hospital Emergency

Lebih terperinci

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 3. Tujuan PKH 6. Pendampingan 9.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 2. PKH New Initiatives Pedoman Pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016:

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016: ANALISIS PENGARUH PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP KEMISKINAN DI ACEH Feby Ade Surya Ningsih 1*, Mohd. Nur Syechalad 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU

ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU Oleh : Rahmita Handayani Pembimbing : Hainim Kadir dan Taryono Faculty of Economics

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL

LAPORAN HASIL PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL Otonomi dan Desentralisasi LAPORAN HASIL PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS INFORMASI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI KEAHLIAN SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH DAERAH, SISTEM

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI 120501061 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 66 BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 6.1 Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI 10090147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEBAGAI INVESTASI SOSIAL

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEBAGAI INVESTASI SOSIAL PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEBAGAI INVESTASI SOSIAL MURAH Dosen FKIP Universitas Gunung Rinjani Selong-Lombok Timur email : yusufmurah@gmail.com ABSTRAK (PKH) adalah program yang memberikan bantuan

Lebih terperinci

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan indikator dan faktor-faktor penyebab kemiskinan Mahasiswa mampu menyusun konsep penanggulangan masalah kemiskinan

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI

BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI 65 BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI Rini Mulyati Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas,

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA : YUDIANTO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA : YUDIANTO PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA Oleh : YUDIANTO Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yudianto@untag-smd.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASA KERJA PT. KALTIM PRIMA COAL SAMARINDA

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASA KERJA PT. KALTIM PRIMA COAL SAMARINDA ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASA KERJA PT. KALTIM PRIMA COAL SAMARINDA Mukhrin, LCA.Robin Jonatan, Adi Suroso Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda E-mail: Mukhrin@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat kompleks. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Apriliyah S. Napitupulu, Pengaruh Indikator Komposit Indeks

BAB I PENDAHULUAN. 1 Apriliyah S. Napitupulu, Pengaruh Indikator Komposit Indeks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG s), yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG s), yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara berkembang seperti Indonesia, peranan sumber daya manusia mengambil tempat yang sentral, khususnya dalam setiap pencapaian pembangunan ekonomi, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembahasan mengenai kesejahteraan merupakan suatu pembahasan yang mempunyai cakupan atau ruang lingkup yang luas. Pembahasan mengenai kesejahteraan berkaitan erat

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MUTU LABORATORIUM ISO DAN BUDAYA KUALITAS PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PENERAPAN MUTU LABORATORIUM ISO DAN BUDAYA KUALITAS PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH PENERAPAN MUTU LABORATORIUM ISO 17025 DAN BUDAYA KUALITAS PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Dadang Kurnia *, Jang di ** *) Dosen Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 249 259. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Yuliana,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA Abstract This study aims at analysing what factors determine consumption pattern in Nagan Raya. Secondary data used in the study

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random 67 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Estimasi Model Data Panel Estimasi model yang digunakan adalah regresi data panel yang dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan (poverty) merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum kemiskinan dipahami sebagai keadaan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.4 Tahun Batanghari

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.4 Tahun Batanghari FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS MUTU HIDUP MASYARAKAT DI PROVINSI JAMBI Azizah 1 Abstract The quality of human resources can not be separated from the work productivity of human resources such as

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 1 No. 2 November 2016:

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 1 No. 2 November 2016: Vol. 1 No. 2 November 2016: 369-376 PENGARUH FLUKTUASI HARGA PREMIUM TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROPINSI ACEH Teuku Larmanda 1*, Amri 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 66-73 PENGARUH KERELASIAN NASABAH DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK ACEH (STUDI KASUS PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN ACEH BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN ACEH BARAT ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 33-42 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN ACEH BARAT Masykur 1, Mohd. Nur Syechalad 2, Muhammad Nasir 2 1) Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk miskinnya. Semakin banyak jumlah penduduk miskin, maka negara itu disebut negara miskin. Sebaliknya semakin

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PEMANFAATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KOTA BINJAI OLEH

SKRIPSI ANALISIS PEMANFAATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KOTA BINJAI OLEH SKRIPSI ANALISIS PEMANFAATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KOTA BINJAI OLEH Jul Sarif 120501062 PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH INDIKATOR KOMPOSIT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN SKRIPSI

PENGARUH INDIKATOR KOMPOSIT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN SKRIPSI PENGARUH INDIKATOR KOMPOSIT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN SKRIPSI YUNITA MAHRANY A 111 08 293 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terintegrasi dan komprehensif dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang tidak terpisahkan. Di samping mengandalkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI Erwin Ndakularak 1 Nyoman Djinar Setiawina 2 I Ketut Djayastra 3 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Ira Fitrotus Syariyah

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Ira Fitrotus Syariyah ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT TAHUN 2004-2015 Oleh: Ira Fitrotus Syariyah Ira.fitrotus@gmail.com 133401041 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan

Lebih terperinci

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT 5.1 Analisis Model Regresi Data Panel Persamaan regresi data panel digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH HOVONLY APRISTA SIMBOLON Email: ivosimbolon@gmail.com Mahasiswa Program Pascasajana, Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan metode estimasi-s. Kemudian akan ditunjukkan model regresi robust menggunakan metode estimasi-s untuk memprediksi Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Negara dapat dikatakan maju apabila memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Pembangunan sumberdaya manusia sangat penting dan strategis guna menghadapi era persaingan ekonomi

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA 2001-2009 Beryl Artesian Girsang berylgirsang@gmail.com Tukiran tukiran@ugm.ac.id Abstract Human resources enhancement

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 1 Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013 (Analysis of The Effect of Unemployment, Poverty and Health

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii v viii I. PENDAHULUAN 1 7 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rasional 4 1.3. Perumusan Masalah 5 1.4. Tujuan dan Manfaat Studi 5 1.4.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori-teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan hasil penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. implementasi kebijakan desentralisasi fiskal di Provinsi Sulawesi Barat. Bab ini

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. implementasi kebijakan desentralisasi fiskal di Provinsi Sulawesi Barat. Bab ini BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan gambaran dan analisis terkait dengan implementasi kebijakan desentralisasi fiskal di Provinsi Sulawesi Barat. Bab ini juga menjelaskan pengaruh

Lebih terperinci

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel Judul Nama Pembimbing : Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali : Kadek Ari Lestari : 1. Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. 2. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 98-107 PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH Ramli Dodi 1, Mukhlis Yunus 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GBHN, bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan yang potensial. kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. GBHN, bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan yang potensial. kualitas sumber daya manusia yang baik pula. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aspek kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang handal. Karena itu dalam pembangunan jangka panjang diperlukan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM 1. Latar Belakang dan Kondisi Umum 2. Dasar Hukum 3. Proses Penyusunan RAD 4. Capaian RAD MDGS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 5. Permasalahan Pelaksanaan Aksi MDGS 6. Penghargaan yang Diperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kemiskinan merupakan isu sentral yang dihadapi oleh semua negara di dunia termasuk negara sedang berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan menjadi masalah kompleks yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kaum perempuan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, karena sebagai sumber daya manusia, kemampuan perempuan yang berkualitas sangat diperlukan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN, FASILITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII DI SMA N 12 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT

THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT INDEX(Survey at Regional Organization) PENGARUH ALOKASI DANA DESA DAN SISTEM PENGALOKASIAN DANA

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ) ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Masalah Di negara yang sedang berkembang, daftar pelayanan sosial mencakup pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan kesejahteraan sosial

Lebih terperinci