EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI DAERAH PESISIR KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI DAERAH PESISIR KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE"

Transkripsi

1 EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI DAERAH PESISIR KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE Lidiana STMIK Indonesia Banda Aceh ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Bantuan PKH terhadap Partisipasi Pendidikan di Daerah Pesisir Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie.Populasi dalam penelitian adalah seluruh kepala keluarga yang menerima bantuan PKH di Kecamatan Muara Tiga. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak 23 persen dari jumlah 871 respoden sehingga diperoleh sampel sebanyak 200 responden. Hasil penelitian menunjukkan bantuan PKH yang diberikan untuk meningkatkan partisipasi Kabupaten Pidie telah dilakukan dengan sangat efektif, dimana rata-rata tingkat efektifitas pemberian bantuan PKH dari tahun mencapai 95,58 persen. Bantuan PKH mampu mempengaruhi partisipasi pendidikan anak RTSM di Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie mencapai 96,8 persen dan sisanya sebesar 3,2 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini. Pemberian bantuan PKH hendaknya tepat sasaran dan benar-benar ditujukan untuk meningkatkan pendidikan anak. Karena bantuan tersebut terfokus untuk memutuskan mata rantai kemiskinan.. Kata Kunci : Efektifitas, Bantuan PKH dan Partisipasi Pendidikan 1. PENDAHULUAN. Kecamatan Muara Tiga me-rupakan kecamatan yang dikelilingi oleh laut atau tepatnya disebut kecamatan pesisir, dengan mata pencaharian penduduk disana kebanyakan sebagai nelayan. Dengan adanya kemudahan penduduk mencari uang sebagai pelaut, anak-anak yang seharusnya sehari hari menjadi pelajar disekolah juga terpengaruh untuk mencari uang dengan pergi kelaut untuk mendapatkan bibit ikan yang nantinya bisa mereka jual dan mendapatkan uang. Maka dari itu kebanyakan anak-anak sekolah disana yang seharusnya sehari-hari mereka belajar kesekolah tapi mereka tidak masuk sekolah. Karena anggapan mereka sekolah tidak menghasilkan uang, maka dengan kelaut untuk mencari bibit ikan lalu dijual, mereka akan mendapatkan uang. Tapi setelah adanya Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Muara Tiga mampu mengubah pola pikir dan perilaku para orang tua terhadap peningkatan pendidikan anakanaknya, dulunya sebelum adanya PKH para orang tua tidak pernah Mengontrol anakanaknya kesekolah karena anggapan mereka tiap anaknya pamitan dipagi hari sudah pasti anak-anak tersebut langsung kesekolah. Namun semenjak PKH berjalan di Kecamatan Muara Tiga apalagi dengan sanksi yang harus ditaati sebagai penerima bantuan, maka para orang tua langsung mengontrol sendiri kesekolah apakah anak-anak tersebut setelah pamitan dipagi hari pergi kesekolah atau tidak. PKH (Program Keluarga Harapan) Merupakan salah satu Program Pemerintah dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial, PKH sudah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2007, sebagai upaya memberi perlindungan social bagi keluarga Miskin (KM). Sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan dana tunai bersyarat, dalam jangka pendek PKH mampu membantu KM mengurangi beban pengeluaran. Pada jangka menengah PKH diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku peserta dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan sehingga menghasilkan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dalam jangka panjang PKH 327 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

2 diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi. Program ini lebih dikenal dengan istilah Conditional Cash Transfer (CCT) atau bantuan tunai bersyarat. Dalam PKH, bantuan akan diberikan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang kategorinya sudah ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan sebagai imbalannya RTSM tersebut diwajibkan untuk menyekolahkan anaknya. Rendahnya penghasilan keluarga sangat miskin menyebabkan keluarga tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan untuk tingkat minimal sekalipun. Alasan terbesar untuk tidak melanjutkan sekolah ialah karena tidak ada biaya, bekerja untuk mencari nafkah, merasa pendidikannya sudah cukup dan berbagai alasan lainnya. Maka dengan itu PKH merupakan cikal bakal pengembangan sistem perlindungan sosial, khususnya bagi keluarga miskin, dengan tujuan akhirpkh adalah meningkatkan partisipasi sekolah baik itu sekolah dasar maupun sekolah menengah sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Untuk meningkatkan partisipasi sekolah PKH harus dapat menjaring mereka yang berada di luar sistem persekolahan termasuk mereka yang menjadi pekerja anak, terutama untuk daerah yang diduga banyak terdapat pekerja anaknya akan dibekali dengan pengetahuan berkaitan dengan bimbingan kepada pekerja anak dalam rangka mempersiapkan mereka kembali ke bangku sekolah. Komponen pendidikan dasar wajib 9 tahun serta upaya mengurangi angka pekerja anak pada keluarga yang sangat miskin. Anak penerima PKH pendidikan yang berusia 7-18 tahun belum menyelesaikan program pendidikan dasar 9 tahun harus mendaftarkan diri disekolah formal atau non formal serta hadir sekurang-kurangnya 85% waktu tatap muka. Setiap anak peserta PKH berhak menerima bantuan selain PKH, baik itu Program Nasioanal maupun lokal. Dengan demikian PKH membuka peluang terjadinya sinergi antara program yang mengintervensi sisi supply (pelayanan) dan demand (kebutuhan). Dengan tetap mengoptimalkan desentralisasi, kordinasi antarsektor, kordinasi antar tingkat pemerintah, serta antar pemangku kepentingan (stakeholder) Pada akhirnya, implikasi positif dari pelaksanaan PKH harus bisa dibuktikan secara empiris sehingga pengembangan PKH memiliki bukti nyata yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pelaksanaan PKH juga akan diikuti dengan program monitoring dan evaluasi yang optimal. Sedangkan Pendidikan adalah belajar. Belajar untuk menjdai insan yang berkualitas, dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dalam pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang dimiliki, dan tujuan Pendidikan yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mem-pertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Sedangkan Partisipasi Pendidikan Anak dimulai dari anak usia dini (0-6 tahun) telah ada walaupun masih belum memadai. Data laporan UNICEF tentang Situasi Anak dan Perempuan tahun 2000 mencatat hanya 20% anak yang mengikuti pendidikan prasekolah dan terdapat 10-30% anak mengalami hambatan perkembangan verbal, mental, dan psikomotorik. Rendahnya kualitas anak usia dini ini antara lain dipengaruhi oleh rendahnya mutu pendidikan dan pengetahuan keluarga dalam menstimulasi perkembangan anak. Berdasarkan uraian tersebut, di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dan menuangkan dalam sebuah Jurnal yang berjudul tentang Efektifitas Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Partisipasi Pendidikan di Daerah Pesisir Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie. Penelitian Sebelumnya Juneman (2010) Penelitiannya yang berjudul Program Keluarga Harapan di Indonesia Dampak pada Rumah Tangga Sangat Miskin di Tujuh Provinsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, kondisi RTSM pasca PKH lebih baik daripada kondisinya sebelum PKH, meskipun di beberapa propinsi justru mengalami penurunan status sosial ekonomi dan penurunan ketangguhan (resiliensi) Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Rama Candra (2010) Dengan Judul Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dan Dampaknya Terhadap Peserta Progam (Studi Kasus : Kecamatan Cilincing 328 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

3 Kotamadya Jakarta Utara). Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan telah berjalan sesuai dengan Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaanya. Dampak yang dirasakan peserta program adalah semakin meningkatnya penggunaan fasilitas pendidikan dan kesehatan oleh anak usia sekolah, ibu hamil serta anak Balita. Megawati (2011) Penelitiannya yang berjudul Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak pada Keluarga Penerima PKH. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan : 1. Terdapat perbedaan yang nyata masing masing pada penerimaan total keluarga, tekanan ekonomi, relasi gender, tingkat stres ibu, dan kesejahteraan keluarga subjektif antara pra dan saat keluarga menerima dana PKH; 2. Terdapat perbedaan yang nyata pada variabel pola asuh belajar, tingkat kehadiran dan prestasi belajar anak antara pra dan saat keluarga menerima dan PKH; 3. Karateristik keluarga, ekonomi keluarga, strategi koping, relasi gender, dan tingkat stres ibu berpengaruh nyata secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesejahteraan keluarga subjektif. 4. Nilai anak, pengeluaran pendidikan anak, pola asuh belajar anak, dan tingkat kepuasan terhadap anak berpengaruh nyata secara langsung maupun tidak langsung terhadap output pendidikan anak. Hendratno (2011) Penelitiannya yang berjudul Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Cakupan Imunisasi, Pemeriksaan Kehamilan, Angka Partisipasi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Konsumsi Rumah Tangga dengan Menyajikan Hasil Analisis Dampak Awal PKH pada Sejumlah Indikator Kesehatan, Pendidikan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga. Studi ini menggunakan rancangan ekperimen dengan melibatkan kelompok intervensi PKH dan kontrol PKH yang keduanya dipilih secara acak. Secara keseluruhan PKH telah memberi manfaat bagi peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, sehingga perlu dipertahankan dan dikembangkan pada wilayah lainnya. Agar manfaat PKH bisa dirasakan oleh RTSM lain yang belum mendapatkan bantuan PKH. Rosdiana (2011) Dengan Judul Efektifitas Bantuan Modal Internasional Relief Development Terhadap Peningkatan Pendapatan Industri Makanan di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan : bahwa bantuan modal international relief development dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor industri makanan di kota banda aceh sebesar 48,75 persen dari sebelumnya. 2. METODE PENELITIAN Untuk mengetahui tingkat efektifitas dana bantuan PKH terhadap partisipasi Kabupaten Pidie. Secara umum tingkat efektivitas dapat dirumuskan dengan formulasi sebagai berikut (Mardiasmo dan Makhfatih, 2000 :102). Realisasi Efektivitas = x 100% Target 2.1 Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan batasan terhadap variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Batasan batasan tersebut antara lain : 1. Partisipasi pendidikan adalah tingkat pendidikan tertinggi si penerima dana bantuan PKH yang dilihat berdasarkan lamanya pendidikan. 2. Jumlah bantuan adalah dana yang dialokasikan oleh PKH kepada RTSM dalam satuan rupiah 3. Efektifitas sebagai kebijakan yang tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, dan tepat waktu dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan kegiatan. 4. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebuah program jaminan sosial berupa bantuan tunai bersyarat 329 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

4 dari pemerintah. Program tersebut memiliki ketentuan serta hak dan kewajiban bagi penerima bantuan. Program Keluarga Harapan sebagai upaya pemerintah untuk membantu Rumah Tangga Sangat Miskin dalam memperoleh akses pelayanan dasar yaitu pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi kemiskinan 2.2 Hasil Estimasi Analisis Tingkat Efektifitas Bantuan PKH di Daerah Pesisir Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Untuk melihat sejauh mana tingkat efektifitas dana bantuan PKH terhadap partisipasi pendidikan di Daerah Pesisir Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidiemaka dianalisis dengan membandingkan antara target dan realisasi dari bantuan PKH. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5. Efektifitas Bantuan PKH di Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Bantuan PKH Efektifitas Tahun (%) Target (Rp) Realisasi (Rp) , , , , , ,74 Total ,5 Rata-rata ,58 Sumber : UPPKH Kab. Pidie (datadiolah 2014) Dari Tabel 4.5 menunjukkan efektivitas penerimaan bantuan PKH terhadap partisipasi Kabupaten Pidie, dari tahun Pada tahun 2008 total bantuan yang ditargetkan mencapai Rp ,00 dan bantuan yang terealisasi sebesar Rp ,00 dengan tingkat efektifitas diperoleh sebesar 92,26 persen. Pada tahun 2009 besarnya target bantuan PKH yang akan diberikan sebesar Rp ,00 sementara bantuan PKH yang terealisasikan mencapai Rp ,00 dengan tingkat efek-tifitasnya sebesar 95,41 persen. Pada tahun 2010 besarnya bantuan PKH yang menjadi target sebesar Rp ,00 dan bantuan PKH yang terealisasikan sebesar Rp.Rp ,00 dengan tingkat efektifitasnya sebesar 96,37 persen. Pada tahun 2011 besarnya bantuan PKH yang menjadi target sebesar Rp ,00 dan bantuan PKH yang terealisasikan.sebesar Rp ,00 dengan tingkat efektifitasnya sebesar 96,41 persen. Pada tahun 2012 besarnya bantuan PKH yang menjadi target sebesar Rp dan bantuan PKH yang terealisasikan sebesar. Rp dengan tingkat efektifitasnya sebesar 96,31 persen. Pada tahun 2013 besarnya bantuan PKH yang menjadi target sebesar Rp ,00 dan bantuan PKH yang terealisasikan sebesar Rp dengan tingkat efektifitasnya sebesar 96,74 persen. Selama periode tingkat efektifitas bantuan PKH terhadap partisipasi Kabupaten Pidie diatas 90 persen hal ini menggambarkan bahwa dana PKH yang diberikan untuk meningkatkan partisipasi Kabupaten Pidie adalah telah dilakukan 330 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

5 dengan sangat efektif, dimana rata-rata tingkat efektifitas pemberian bantuan PKH dari tahun mencapai 95,58 persen. 3. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan yaitu : 1. Hasil penelitian menunjukkan dana bantuan PKH yang diberikan untuk meningkatkan partisipasi pendidikan di Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie adalah telah dilakukan dengan sangat efektif, dimana rata-rata tingkat efektifitas pemberian bantuan PKH dari tahun mencapai 95,58 persen. 2. Bantuan PKH mampu menjelaskan atau mempengaruhi partisipasi pendidikan anak anak RTSM di Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie mencapai 96,8 persen dan sisanya sebesar 3,2 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini. 3. Hasil pembuktian hipotesis baik secara parsial maupun simultan menunjukkan bahwa bantuan PKH berpengaruh signifikan terhadap partisipasi pendidikan anak anak RTSM di Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan terhadap penelitian ini maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan juga kepada pemerintah supaya Program Bantuan PKH itu bisa bertahan diberikan kepada anakanak keluarga RTSM yang sedang menempuh pendidikan. 2. Diharapkan kepada lembaga yang memberi bantuan PKH hendaknya tepat sasaran dan benar-benar ditujukan untuk meningkatkan pendidikan anak. Hal ini penting, karena bantuan tersebut hanya bersifat sementara dan lebih terfokus untuk memutuskan mata ranta kemiskinan setelah itu tidak diberikan lagi. 3. Masyarakat yang mendapatkan bantuan PKH sebaiknya berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan pendidikan si anak sampai selesai minimal tingkat SLTA. DAFTAR PUSTAKA Arsyad. Lincolin, EkonomiManajerial. PBEF, Yogyakarta. Arsyad. Lincolin, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi daerah. Yogyakarta: BPFE. Mudrajad Kuncoro, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan, Edisi 3 dan 4, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Azwar. S Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Afridar, SE, M.Si, et al. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat ( LPPM) Badan Pusat Statistik (BPS). 2011, Aceh dalam angka 2010, BPS Provinsi Aceh. Candra, Rama Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dan Dampaknya Terhadap Peserta Progam (Studi Kasus: Kecamatan Cilincing Kotamadya Jakarta Utara). Download Tesis Pedoman Umum PKH Pedoman Umum PKH Pedoman Operasional PKH bagi Pemberi Pelayanan Pendidikan Pedoman Operasional PKH bagi Pemberi Pelayanan Pendidikan Pedoman Operasional Kelembagaan PKH. Farland. D Pola Dasar Kebijakan Manajer, Erlangga, Jakarta Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN 331 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

6 ) Handoko Efektifitas Pemasaran Jasa, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, N Pemerataan Pembangunan Ekonomi, Cetakan Pertama, Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang. Hendratno Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Cakupan Imunisasi, Pemeriksaan Kehamilan, Angka Partisipasi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Konsumsi Rumah Tangga. Donwload tesis tidak dipublikasikan Juneman Program Keluarga Harapan di Indonesia: Dampak pada Rumah Tangga Sangat Miskin di Tujuh Provinsi. Download jurnal Philip H. Combs dan Manzoor Ahmed. Februari Memerangi Kemiskinan di Perdesaan Melalui Pendidikan Non- Formal. Cv. Rajawali, jakarta Kotler, Philip, Adearson Alan R Strategi Pemasaran Untuk Organisasi Nirlaba. Edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Kotler Manajemen (Suatu Pengantar), Erlangga, Jakarta. Mantra, Ida Bagus Langkah-Langkah Penelitian SurveiUsulan Penelitian dan Laporan Penelitian. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Mockler Efektifitas dan Efisiensi. Jakarta :PT. Radja Grafindo Mubyarto Pengantar Ekonomi Pembangunan, LP3ES, Erlangga. Jakarta. Mulyono, Joko Perhitungan Pendapatan Nasional. LP3ES, Jakarta. Mega Wati Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak Pada Keluarga Penerima PKH. Download Tesis Rosdiana Efektifitas Bantuan Modal Internasional Relief Development Terhadap Peningkatan Pendapatan Industri Makanan di Kota Banda Aceh, Tesis Program Pasca Sarjana Unsyiah, Banda Aceh. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfaberta. Todaro, M. dan Smith. S Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga. 332 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

PENGARUH DAN EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE

PENGARUH DAN EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE ISSN 2302-0172 8 Pages pp. 31-38 PENGARUH DAN EFEKTIFITAS BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN MUARA TIGA KABUPATEN PIDIE Lidiana 1, Mohd. Nur Syechalad 2,

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE

PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PARTISIPASI PENDIDIKAN DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE Journal JOURNAL Of Economic OF ECONOMIC Management MANAGEMENT & Business - Vol. 17, & No. BUSINESS 1, April 2016 77 Volume 17, Nomor 1, April 2016 ISSN: 1412 968X Hal. 77-83 PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya berada di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan negara adalah cita cita luhur dari founding father kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan negara adalah cita cita luhur dari founding father kita. BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kesejahteraan negara adalah cita cita luhur dari founding father kita. Kemerdekaan bukan saja bermakna kebebasan dari penjajah, lebih dari itu adalah tercapainya masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat maka individu akan mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari untuk bekerja sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini membahas dua kelompok pengamatan, pertama terhadap proses pelaksanaan (implementasi) program, dan kedua terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang masih belum menunjukkan tanda-tanda menghilang. Angka

BAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang masih belum menunjukkan tanda-tanda menghilang. Angka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan sudah sejak lama menjadi masalah bangsa Indonesia, dan hingga sekarang masih belum menunjukkan tanda-tanda menghilang. Angka statistik terus saja memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan multidimensial yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Adapun masalah

Lebih terperinci

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 66 BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 6.1 Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN NIM. I

LEMBAR PENGESAHAN NIM. I LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Integrasi Bimbingan Manajemen Keuangan Keluarga dalam Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan di Indonesia 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN SKRIPSI. Derajad Sarjana Ekonomi. Oleh :

ANALISIS POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN SKRIPSI. Derajad Sarjana Ekonomi. Oleh : ANALISIS POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2009-2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : Alfa Radhiya Ramadhani 201110180311024

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE 4.1 Kondisi Wilayah Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ο Ο Ο Ο berada pada posisi 0 0 03-03 0 04 lintang Utara

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BERAU. Dawami Buchori Amins. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah ABSTRACT

PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BERAU. Dawami Buchori Amins. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BERAU Dawami Buchori Amins Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah ABSTRACT This research has the effect of unemployment rate on

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) DAMPAK PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI BASIS TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI Imelia, Hardiani ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor

Lebih terperinci

9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN 9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN Oleh: Syahputra Adisanjaya Suleman & Risna Resnawaty syahputraasuleman@yahoo.com; risna.resnawaty@unpad.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun (Anonim 2008). Kemiskinan diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Sejak zaman kemerdekaan bangsa Indonesia sudah dihadapkan dengan permasalahan ini dan sampai

Lebih terperinci

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

PROGRAM KELUARGA HARAPAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK Volume XVI Tahun 8, Desember 2015 hal 20-26 Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perikanan air laut di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA PELANGI KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Erna Fidyatun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, Lincolin, 1999, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, Lincolin, 1999, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Yogyakarta: BPFE. 138 DAFTAR PUSTAKA Amin, Darwis, 2014, Dampak Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Maluku: Analisis Input-Output, Jurnal Fikratuna Vol 6, Nomor 1, Januari-Juni 2014. Arsyad, Lincolin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan, tidak hanya bagi perkembangan dan perwujudan diri individu tetapi juga bagi pembangunan suatu bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar favorit. Pada lembaga persekolahan ini tidak cukup ruang bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dasar favorit. Pada lembaga persekolahan ini tidak cukup ruang bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, ada kecenderungan bahwa program pendidikan dasar yang bermutu hanya diorientasikan untuk orang dan kelompok tertentu, terutama pada institusi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Sensus penduduk

Lebih terperinci

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN OLEH UPPKH KECAMATAN DI DESA CILIANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN IDA YUNANI DESTIANTI ABSTRAK Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

POTENSI EKONOMI SUB SEKTOR PERIKANAN DI DAERAH KEPULAUAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN SKRIPSI

POTENSI EKONOMI SUB SEKTOR PERIKANAN DI DAERAH KEPULAUAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN SKRIPSI POTENSI EKONOMI SUB SEKTOR PERIKANAN DI DAERAH KEPULAUAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010-2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Herman Setia Budi

Lebih terperinci

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul kajian Pengaruh Belanja Daerah Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang pendidikan. Peningkatan pendidikan yang bermutu di Indonesia termaktub dalam amanah konstitusi

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2001-2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Sarjana Ekonomi Oleh : Muhammad Zainuddin 09630122 ILMU

Lebih terperinci

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi 2012 PERANAN TANAMAN PADI SAWAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU. Fitra Yani

Jurnal Ekonomi 2012 PERANAN TANAMAN PADI SAWAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU. Fitra Yani PERANAN TANAMAN PADI SAWAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU Fitra Yani (Pembimbing : Dra. Hj. Nursiah Chalid, MS dan Sri Endang Kornita, SE, MSi) Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Otonomi daerah yang dilaksanakan akan sejalan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. penting. Otonomi daerah yang dilaksanakan akan sejalan dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan otonomi daerah, maka peranan pemerintah daerah dalam pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan menjadi semakin penting. Otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PRESPEKTIF PERAN GENDER DI PEDESAAN SKRIPSI

ANALISIS PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PRESPEKTIF PERAN GENDER DI PEDESAAN SKRIPSI ANALISIS PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PRESPEKTIF PERAN GENDER DI PEDESAAN (studi kasus di Desa Kalangan kec. Margomulyo kab. Bojonegoro) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Gelar

Lebih terperinci

Sub Tema: KELUARGA HARAPAN JUDUL ESAI: SOCIAL COMMUNITY BASED SOCIETY EDUCATION DALAM MEMUTUS RANTAI KEMISKINAN MENUJU KELUARGA SEJAHTERA

Sub Tema: KELUARGA HARAPAN JUDUL ESAI: SOCIAL COMMUNITY BASED SOCIETY EDUCATION DALAM MEMUTUS RANTAI KEMISKINAN MENUJU KELUARGA SEJAHTERA Sub Tema: KELUARGA HARAPAN JUDUL ESAI: SOCIAL COMMUNITY BASED SOCIETY EDUCATION DALAM MEMUTUS RANTAI KEMISKINAN MENUJU KELUARGA SEJAHTERA Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi LOMBA ESAI NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wadah yang bertujuan untuk membentuk karakter manusia secara utuh. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi-potensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan : 57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan : 1. Pada periode pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas secara berurutan tentang latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas secara berurutan tentang latar belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas secara berurutan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan hipotesis. A. Latar Belakang Masalah. Kemiskinan seringkali

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN SKRIPSI

ANALISIS POLA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN SKRIPSI ANALISIS POLA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2007-2011 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Strata I Ekonomi FIRDAUS 08630104

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Selanjutnya, dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang. berkepentingan. Kesimpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Selanjutnya, dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang. berkepentingan. Kesimpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut: 87 BAB V PENUTUP Pada bab lima ini dipaparkan kesimpulan dari analisis data penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya, dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Kesimpulan dan saran tersebut

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 09 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 09 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR MALUKU,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebuah Negara dibangun diatas dan dari desa, desa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebuah Negara dibangun diatas dan dari desa, desa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah Negara dibangun diatas dan dari desa, desa merupakan pelopor sistem demokrasi yang otonom dan berdaulat penuh. Sejak lama, desa telah

Lebih terperinci

PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN KECENDERUNGAN BERMIGRASI INTERNASIONAL

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN KECENDERUNGAN BERMIGRASI INTERNASIONAL HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN KECENDERUNGAN BERMIGRASI INTERNASIONAL SKRIPSI Oleh Sri Hakasa Hari Biyantoro NIM 000810101233 ILMU EKONOMI DAN STUDI

Lebih terperinci

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN A. PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DAN SYARAT PROGRAM Penerima bantuan PKH adalah rumahtangga sangat miskin (RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 3. Tujuan PKH 6. Pendampingan 9.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini pembangunan di Indonesia berjalan dengan sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat mempermudah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter yang berkepanjangan di negara kita telah banyak menyebabkan orang tua dan keluarga mengalami keterpurukan ekonomi akibat pemutusan hubungan kerja atau

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta. DAFTAR KEPUSTAKAAN Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gibson, Ivancevich dan Donnelly, (2001), Organisasi: Perilaku Struktur,

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KEMISKINAN HLM, LD Nomor 4 SERI D

PENANGGULANGAN KEMISKINAN HLM, LD Nomor 4 SERI D PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 PENANGGULANGAN KEMISKINAN 19 HLM, LD Nomor 4 SERI D TAHUN 2016 TENTANG ABSTRAK : - bahwa dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS UU RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH SURAKARTA

EFEKTIVITAS UU RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH SURAKARTA 0 EFEKTIVITAS UU RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pendidikan bertujuan menghasilkan manusia Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pendidikan bertujuan menghasilkan manusia Indonesia 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang pendidikan bertujuan menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat kompleks. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI KABUPATEN JAYAPURA. Aurelianus Jehanu 1 Ida Ayu Purba Riani 2

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI KABUPATEN JAYAPURA. Aurelianus Jehanu 1 Ida Ayu Purba Riani 2 Jurnal Kajian Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume II No 3, Desember 2015 ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI KABUPATEN JAYAPURA Aurelianus Jehanu 1 rulijehanu@gmail.com Ida Ayu Purba Riani 2 purbariani@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih termasuk ke dalam kategori negara berkembang. Ilmu pengetahuan dan perekonomian menjadi tolak ukur global sejauh mana suatu negara berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Masalah Di negara yang sedang berkembang, daftar pelayanan sosial mencakup pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan kesejahteraan sosial

Lebih terperinci

Kata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien

Kata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien EVALUASI PROGRAM PPA-PKH (PENGURANGAN PEKERJA ANAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN) TERHADAP PENGURANGAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015 Iin Yuliyanti 1 Abstrak Alasan yang melatarbelakangi

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 2, Edisi Juni 2014 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 2, Edisi Juni 2014 (ISSN : ) JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN POTONGAN TUNAI TERHADAP VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL KONFEKSI DI KECAMATAN SEMARANG BARAT Siti Rochmah

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, enimbang: a. bahwa anak adalah potensi serta penerus cita-cita

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia Universitas Indonesia ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PESERTA PROGAM (Studi Kasus : Kecamatan Cilincing Kotamadya Jakarta Utara) T E S I S RAMA CHANDRA 0706305980 FAKULTAS

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu dihubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wewenang pelaksanaan pemerintahan diserahkan kepada daerah itu sendiri secara

BAB I PENDAHULUAN. wewenang pelaksanaan pemerintahan diserahkan kepada daerah itu sendiri secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan penyelenggaraan pemerintahan dikenal ada dua pendekatan yang menghubungkan pemerintah pusat dan daerah yaitu pendekatan secara sentralisasi dan pendekatan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI. Abd. Rahman

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI. Abd. Rahman ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI Abd. Rahman Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Banyuwangi Abstrak Kemiskinan masih menjadi problem nasional

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data dan hasil analisis maka penelitian ini menyimpulkan bahwa dari variabel-variabel bebas yang digunakan, yaitu anggaran pendidikan, kesehatan, perlindungan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG BERPENGARUH TERHADAP FERTILITAS DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG BERPENGARUH TERHADAP FERTILITAS DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG SKRIPSI ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG BERPENGARUH TERHADAP FERTILITAS DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Alfian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi yang dimulai beberapa tahun lalu telah merambah ke seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah aspek pemerintahan yaitu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu permasalahan dunia yang dialami oleh seluruh Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun. Permasalah ini sangat

Lebih terperinci

Disusun oleh: B

Disusun oleh: B ANALISISS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo). NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI

PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI T E S I S Oleh : MASRIDA ZASRIATI,SE BP : 09212 06 023 PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa Indonesia sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH PEDESAAN* *

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH PEDESAAN* * EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH PEDESAAN* * Slamet Widodo Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura me@slametwidodo.com ABSTRACT Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusat (Isroy, 2013). Dengan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab,

BAB I PENDAHULUAN. pusat (Isroy, 2013). Dengan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era otonomi daerah yang sedang berjalan dewasa ini di Indonesia, pemerintah daerah dituntut untuk mampu menjalankan pemerintahannya secara mandiri. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama, oleh negara-negara yang sedang berkembang, memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN SUAMI, TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR DAN KESEMPATAN KERJA TERHADAP JUMLAH JAM KERJA BURUH WANITA PADA GUDANG TEMBAKAU GMIT JEMBER

PENGARUH PENDAPATAN SUAMI, TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR DAN KESEMPATAN KERJA TERHADAP JUMLAH JAM KERJA BURUH WANITA PADA GUDANG TEMBAKAU GMIT JEMBER PENGARUH PENDAPATAN SUAMI, TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR DAN KESEMPATAN KERJA TERHADAP JUMLAH JAM KERJA BURUH WANITA PADA GUDANG TEMBAKAU GMIT JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO* ACHADYAH PRABAWATI Program Studi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 2. PKH New Initiatives Pedoman Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK Pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak yang berisi perjanjian-perjanjian yang memiliki

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018) KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018) 1. OPD : Bappeda 2. Kegiatan : Program Keluarga Harapan/PKH (54) 3. Latar Belakang a. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh modal kerja, pengalaman usaha, perilaku kewirausahaan,

Lebih terperinci