IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN ASSOCIATION RULE PADA DATA PERBANKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN ASSOCIATION RULE PADA DATA PERBANKAN"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN ASSOCIATION RULE PADA DATA PERBANKAN Amiruddin Sekolah Tinggi Sandi Negara ABSTRACT A large amount of transaction data held by the bank and the business needs to make effective marketing are the two important issues that faced by the banking sector. Handling large amounts of transaction data can be done with data warehousing. Bank XYZ has implemented data warehousing, but to utilize these data in order to support decision making by the management, it is necessary to dig out information buried in such massive data. Therefore, this paper presented the implementation of data mining to discover association rules in banking data owned by Bank XYZ. Interpretation of the data mining results in the following characteristics: banking transactions on Bank XYZ is most prevalent in the branch offices in Jakarta with a transaction value equal to or less than Rp ; transactors are generally Muslim and male sex; marital status and type of work are closely related to the religion of the perpetrators, which in general, transactors are married, Muslim, and private jobs; and most transactions occurred on December 28 th, while the lowest transaction occurred on December 31 st. Kata Kunci: Data mining, association rule, support, confidence 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan volume dan jenis transaksi perbankan berjalan seiring dengan kesadaran masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan. Akibatnya, jumlah data yang dikelola bank pun semakin membesar sehingga perlu upaya untuk memanfaatkan data tersebut. Sementara itu, dinamika dan persaingan dalam dunia perbankan yang semakin ketat, membuat manajemen harus senantiasa memikirkan cara-cara untuk terus eksis dan bertahan bahkan jika mungkin mengembangkan skala bisnis mereka. Untuk memenuhi kebutuhan bisnis tersebut, banyak cara yang dapat ditempuh. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknik-teknik pemasaran yang efektif dengan biaya yang minimal [1]. Hal ini berkaitan erat dengan pengambilan keputusan yang tepat dalam pemasaran produk pada sasaran pelanggan tepat. Pemanfaatan data dan kebutuhan bisnis untuk pemasaran yang efektif dengan biaya yang minimal dapat dilakukan dengan implementasi data warehouse dan data mining. Dengan data warehousing dan data mining, data dalam data warehouse tersebut bisa dimanfaatkan untuk menemukan pengetahuan berguna yang diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen, khususnya dalam mendukung pemasaran yang efektif seperti disebutkan di atas. Bank XYZ sudah menerapkan data warehousing untuk menyimpan data transaksi yang dilakukan dan sudah memanfaatkan data tersebut, meskipun masih secara sederhana, untuk meningkatkan layanan mereka kepada pelanggan dan masyarakat lainnya. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang implementasi teknologi data mining untuk mendapatkan informasi yang tersembunyi dalam data warehouse Bank XYZ, khususnya untuk menemukan Association Rules pada beberapa kolom pada data transaksi, tabungan dan pelanggan. 1.2 Tujuan dan Perumusan Masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi data mining untuk mencari keterkaitan/hubungan pada beberapa field dalam tabel transaksi, tabungan, dan pelanggan, yaitu: a. Kode cabang dengan jumlah transaksi untuk mengetahui cabang tempat pelanggan paling banyak melakukan transaksi. b. Jumlah pengambilan uang dengan tanggal, bulan dan tahun pengambilan, jenis kelamin, agama, status pernikahan, dan pekerjaan untuk menggambarkan perilaku pelanggan yang melakukan transaksi penarikan. c. Jumlah penyetoran uang dengan tanggal, bulan dan tahun penyetoran, jenis kelamin, agama, status pernikahan, dan pekerjaan untuk menggambarkan perilaku pelanggan yang melakukan transaksi penyetoran. 2. Landasan Teori 2.1 Data Mining Hanya menyimpan informasi dalam data warehouse saja, tidak memberikan manfaat yang dicari oleh perusahaan. Karena nilai data dalam data warehouse begitu berharga, perlu dilakukan upaya untuk menemukan pengetahuan yang tersembunyi dalam data warehouse. Namun, seiring dengan jumlah dan kompleksitas data dalam data warehouse, menjadi sangat sulit, jika tidak ingin dikatakan mustahil, bagi analis bisnis untuk mengidentifikasi tren dan hubungan 154

2 dalam data tersebut hanya menggunakan query tool dan reporting yang sederhana. Data mining merupakan solusi terbaik untuk menemukan pengetahuan dari data yang sangat besar dalam data warehouse. Banyak istilah yang digunakan untuk menunjukkan proses data mining. Di antaranya adalah knowledge discovery, knowledge extraction, data/pattern analysis, data archeology, data dredging, information harvesting, business intelligence, dll. Berikut ini adalah definisi data minig yang diambil dari beberapa sumber: a. Data mining adalah mencocokkan data dalam suatu model untuk menemukan informasi yang tersembunyi dalam database [2]. b. Data mining merupakan aplikasi suatu algoritma untuk menggali informasi bermanfaat dari dalam database [3]. c. Data mining adalah proses menemukan pola-pola di dalam data, di mana proses penemuan tersebut dilakukan secara otomatis atau semi otomatis dan pola-pola yang ditemukan harus bermanfaat [4]. d. Data mining adalah proses penemuan informasi yang berguna pada penyimpanan data yang besar secara otomatis [5]. e. Data mining atau Knowledge Discovery in Databases (KDD) adalah pengambilan informasi yang tersembunyi, di mana informasi tersebut sebelumnya tidak dikenal dan berpotensi bermanfaat. Proses ini meliputi sejumlah pendekatan teknis yang berbeda, seperti clustering, data summarization, learning classification rules [3]. 2.2 Tahapan Data Mining Proses Data Mining/KDD secara garis besar dan berurutan dapat dijelaskan sebagai berikut [2] : a. Seleksi Data (Data Selection). Seleksi data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari database operasional. Data hasil seleksi ini disebut data target. b. Prapemrosesan (Pre-processing/ Cleaning). Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses pembersihan (cleaning) pada data target yang dihasilkan dari tahap seleksi. Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi). Juga dilakukan proses pengayaan (enrichment) data yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi eksternal. Data yang dihasilkan dari tahap ini disebut preprocessed data. c. Transformasi (Transformation). Proses transformasi dilakukan pada preprocessed data dengan melakukan pengkodean, sehingga data tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses pengkodean (coding) dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam database. Data hasil transformasi disebut sebagai transformed data atau dataset. d. Data mining. Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan. Hasil dari tahap data mining adalah model yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. e. Interpretasi (Interpretation/ Evaluation). Model yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesis yang ada sebelumnya. 2.3 Association Rule Mining Association Rule Mining merupakan bagian dari Frequent Pattern Mining. Fungsi ini mencari hubungan/relasi, assosiasi, dan korelasi dalam data. Pengetahuan yang dihasilkan juga sangat berguna untuk klasifikasi, clustering, dan fungsi data mining yang lain. Association Rule Mining dapat juga disebut Frequent Itemset Mining karena pola yang dihasilkan adalah pola item yang sering muncul bersamaan dalam sebuah database. Contoh klasik yang sering digunakan untuk menjelaskan Association Rule Mining adalah market basket analysis. Pada market basket analysis, kita menganalisis kebiasaan pelanggan dalam membeli barang. Contoh pengetahuan yang dapat diperoleh dari data transaksi belanja adalah {Beer} {Diaper} artinya orang yang beli beer biasanya beli diaper juga. Lebih jauh, Association Rule menjelaskan hubungan korelasi antar item dengan lebih jelas, tidak hanya korelasi kuat atau korelasi lemah saja. Hal ini karena adanya beberapa metrik yang digunakan untuk evaluasi rule. Penting tidaknya suatu Association Rule dapat diketahui dengan dua parameter, yaitu support dan confidence. Support adalah prosentase kombinasi item tersebut dalam database, sedangkan confidence adalah kuatnya hubungan antar-item dalam Association Rule. Association Rule biasanya dinyatakan dalam bentuk sintaks : Antecedent Consequent (support, confidence) Untuk menghitung nilai support dan confidence tersebut, misalnya dari data transaksi T, digunakan rumus sebagai berikut [7] : Support = kejadian (Antecedent + Consequent) / semua kejadian dalam T Confidence = support (Antecedent) / support (Antecedent + Consequent) Contoh Association Rules adalah sebagai berikut: 155

3 {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%) Artinya : "50% dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu, dan 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item itu." Dapat juga diartikan : "Seorang konsumen yang membeli roti dan mentega punya kemungkinan 50% untuk juga membeli susu. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini." 2.4 Algortima K-Means K-Means adalah sebuah algoritma clustering yang bersifat iteratif, artinya terjadi proses yang sama berulang-ulang sampai tercapai cluster yang diinginkan atau memenuhi batas toleransi yang diinginkan. K-means adalah metode clustering berbasis jarak yang membagi data ke dalam sejumlah cluster. 2.5 Algoritma Apriori Algoritma Apriori adalah algoritma paling terkenal untuk menemukan pola frekuensi tinggi [2]. Pola frekuensi tinggi adalah pola-pola item di dalam suatu database yang memiliki frekuensi atau support di atas ambang batas tertentu yang disebut dengan istilah minimum support. Pola frekuensi tinggi ini digunakan untuk menyusun association rules dan juga beberapa teknik data mining lainnya. Walaupun akhir-akhir ini dikembangkan banyak algoritma yang lebih efisien dari Apriori seperti FP-growth, LCM dsb, tetapi Apriori tetap menjadi algoritma yang paling banyak diimplementasikan dalam produk komersial untuk data mining karena dianggap algoritma yang paling mapan [8]. 3. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metodologi sebagai berikut: Pengumpulan data melalui: observasi langsung ke lapangan untuk memperoleh gambaran dan data yang obyektif mengenai sistem penyimpanan dan pengelolaan data transaksi Bank XYZ; studi literatur melalui buku-buku perpustakaan dan pencarian di internet; dan diskusi dan wawancara yang dilakukan terhadap personil dan pimpinan di Bank XYZ untuk mendapatkan informasi mengenai kebijakan dalam data warehousing dan rencana pelayanan pelanggan ke depan. Proses data mining/kdd melalui tahapan sebagaimana dijelaskan dalam landasan teori yaitu: seleksi data, prapemrosesan/pembersihan data, transformasi, data mining, dan interpretasi. Pengelompokan data menggunakan algoritma K-means dan data mining menggunakan algoritma apriori. 4. Impelementasi Data Mining Penelitian ini menggunakan algoritma K-means untuk clustering, algoritma apriori untuk association rule mining, dan aplikasi ARMiner [9] untuk melakukan data mining. Adapun tahapan proses yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut. 4.1 Seleksi Data Tahap pertama dalam proses KDD adalah tahap seleksi, yaitu pemilihan data yang nantinya akan diformat untuk dijadikan dataset yang akan menjadi masukan untuk proses mining. Seleksi ini meliputi penentuan tabel-tabel dan atribut-atribut yang akan digunakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dari hasil penelitian lapangan, tabel-tabel dan kolom/field data perbankan yang diperlukan untuk menjawab permasalahan sebagaimana dituliskan dalam perumusan masalah adalah sebagai berikut: Tabel TRANSAKSI (DWH_FEF) dengan kolom: BRCOD, AMTR Tabel TABUNGAN1 (DWH_SAFBATCH) dengan kolom: CSNO, ACNO Tabel TABUNGAN2 (DWH_KYC071) dengan kolom:nocibx, SE, RELIGI, STKAWIN, KD_PEK Tabel PELANGGAN1 (DWH_CIF) dengan kolom: CSNO Tabel PELANGGAN2 (DWH_F111) dengan kolom: NOREK, NOCIBX, RTAMBIL, RTSETOR, TGLINP Besar sampel data yang digunakan untuk tabel transaksi adalah antara sampai record Prapemrosesan/pembersihan data Pada tahap ini dilakukan prapemrosesan terhadap target data yang telah dihasilkan pada tahap seleksi. Prapemrosesan dilakukan untuk membersihkan data sehingga menghasilkan data yang siap untuk di-mining. Ada beberapa cara yang dilakukan pada tahap prapemrosesan tergantung permasalahan data yang ada, seperti melakukan penghapusan, pengisian field kosong dengan metode tertentu, penghalusan data, dan sebagainya. Permasalahan data yang biasa terjadi adalah adanya data yang hilang, data inkonsisten, kesalahan tipografi (data noisy), data anomali, atau data dengan rentang nilai yang sangat lebar. Pada penelitian ini, pembersihan data dilakukan dengan cara menghapus baris-baris yang mengandung data yang tidak konsisten, data hilang, dan data noisy. 156

4 4.3 Transformasi Proses transformasi dalam penelitian ini terdiri atas tiga yaitu : Pengelompokan Dalam penelitian ini, pengelompokan data dilakukan pada data yang memiliki rentang nilai yang sangat lebar, yaitu: nilai (nominal) transaksi, nilai pengambilan uang, dan nilai penyetoran uang. Pengelompokan tersebut berdasarkan algoritma clustering yang dilakukan menggunakan algoritma K-Means. Pemilihan jumlah cluster-nya dilakukan secara rule of thumb, yaitu berdasarkan ketentuan bahwa cluster yang baik adalah jumlahnya tidak terlalu besar [10]. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, clustering dilakukan dengan menggunakan jumlah cluster 4, 6, 8, dan Pengkodean Setelah pengelompokan data, selanjutnya dilakukan pengkodean untuk setiap nilai transaksi, nilai pengambilan uang, nilai penyetoran uang, kantor cabang, tahun, bulan, tanggal transaksi, serta agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan status pernikahan pelaku transaksi Pembentukan Dataset Setelah pengkodean selesai, maka langkah selanjutnya adalah pembentukan dataset. Dari data yang sudah dikelompokkan dan dikodekan dibuat tabel baru. Dari tabel baru tersebut dibuat file berformat.asc. Untuk membuat file berformat.asc dibuat program khusus untuk meng-generate file.asc untuk setiap kelompok data yang sudah dibuat. Selanjutnya file-file.asc tersebut harus diubah menjadi file-file.db, yaitu format file database yang bisa diolah oleh ARMiner, dengan menggunakan tools asc2db.java. 4.4 Proses Mining Dari proses mining dengan aplikasi ARMiner menggunakan algoritma Apriori diperoleh beberapa Association Rules, yang disajikan pada bagian berikut ini Nilai Transaksi Association Rules yang ditemukan pada nilai transaksi adalah sebagai berikut: AR 1 : c2-4 c1-1 (13%, 89%) AR 1 ini berarti 13% dari transaksi yang terjadi melibatkan transaksi dengan nilai dari Rp s.d. Rp dan lokasi transaksi di DKI Jakarta, dan dari transaksi dengan nilai tersebut, 89% terjadi di DKI Jakarta. AR 2 : c2-6 c1-1 (11%, 83%) Rule ini menunjukkan bahwa transaksi dengan nilai dari Rp s.d. Rp ada 83% kemungkinan terjadi di DKI Jakarta, namun aturan ini tidak cukup menentukan, karena hanya mewakili 11% dari catatan transaksi yang ada Nilai pengambilan uang Association Rules yang ditemukan pada data nilai pengambilan uang dengan jumlah cluster 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, dan 20 adalah sebagai berikut. Untuk nilai pengambilan uang, dengan minimum support 40% dan confidence 50%, diperoleh dua buah Association Rules teratas yaitu: AR 1 : c5-1 c6-1 (50%, 86%) Ini artinya adalah 50% transaksi pengambilan uang melibatkan pelanggan berjenis kelamin laki-laki (c5-1) dan beragama Islam (c6-1), dan dari transaksi yang melibatkan pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki tersebut ada 86% kemungkinan beragama Islam. AR 2 : c6-1 c5-1 (50%, 58%) Kaidah ini menyatakan bahwa transaksi pengambilan uang yang dilakukan oleh pelanggan beragama Islam, 58% kemungkinan berjenis kelamin laki-laki, pernyataan ini cukup signifikan karena mewakili 50% dari transaksi yang terjadi Nilai penyetoran uang Association Rules yang ditemukan pada data nilai penyetoran uang adalah sebagai berikut: Hasil mining untuk nilai penyetoran uang, diperoleh dua buah Association Rules teratas yang sama dan mempunyai support dan confidence yang sama pula, yaitu: AR 1 : c5-1 c6-1 (50%, 86%) Artinya bahwa 50% transaksi penyetoran uang melibatkan pelanggan berjenis kelamin laki-laki (c5-1) dan beragama Islam (c6-1), dan dari transaksi yang melibatkan pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki tersebut terdapat 86% kemungkinan beragama Islam. AR 2 : c6-1 c5-1 (50%, 58%) 157

5 Artinya bahwa 50% transaksi penyetoran uang melibatkan pelanggan berstatus menikah dan beragama Islam, dan dari transaksi yang melibatkan pelanggan berstatus menikah tersebut 58% beragama Islam Penemuan Association Rules dengan Kriteria Tertentu Program aplikasi ARMiner menyediakan fitur untuk menemukan Association Rules dengan kriteria tertentu yang diinginkan oleh user. Fitur tersebut adalah Find Association Rules dengan pilihan tab Advanced. Pada tab Advanced ini, user bisa menentukan item yang akan dijadikan antecedent, consequent, atau diabaikan. Dalam penelitian ini, penulis memanfaatkan fitur Advanced tersebut untuk menemukan Association Rules untuk item tertentu yang dipilih penulis. Data yang digunakan adalah nilai penyetoran uang dengan 10 cluster. Dengan memasukkan kode bulan (c3-01 s.d. c3-12) sebagai antecedent yang harus muncul, maka ditemukan Association Rules dengan support yang sangat kecil yaitu maksimal 8,2%. Dengan demikian, kaidah yang dihasilkan tersebut tidak cukup signifikan. Meskipun Rule yang dihasilkan tidak signifikan, tetap ada yang bisa terlihat jelas, yaitu bahwa pada bulan apa pun transaksi pengambilan atau penyetoran uang dilakukan, ada kemungkinan yang sangat besar yaitu minimal 84,9% transaksi tersebut akan dilakukan oleh pelanggan beragama Islam (c6-1). Bila kode tanggal dimasukkan sebagai antecedent yang harus muncul pada association rules, maka hasil mining-nya menunjukkan support yang sangat kecil, tetapi tetap ada perbedaan yang sangat jelas, yaitu bahwa transaksi yang paling banyak terjadi pada tanggal 28 (c4-28) dan yang terendah terjadi pada tanggal 31 (c4-31), dan pada tanggal berapa pun transaksi dilakukan ada kemungkinan besar, minimal 85%, dilakukan oleh pelanggan beragama Islam. Hasil mining dengan memasukkan kode pekerjaan (c8-1 s.d. c8-3) sebagai parameter yang harus muncul pada association rules diperoleh association rules yang cukup signifikan, yaitu: AR1 : c6-1 c8-2 (41%, 48%) AR2 : c8-2 c6-1 (41%, 86%) AR 2 menunjukkan bahwa kemungkinan 86% pelaku transaksi yang pekerjaannya swasta (c8-2) adalah juga beragam Islam, dan hal ini cukup signifikan karena didukung 41% data transaksi yang ada. Serupa dengan kode pekerjaan, kode status nikah sebagai item yang harus muncul pada association rules juga memperlihatkan kaitan yang erat dengan pelaku beragama Islam, bahwa apa pun status pernikahan pelaku transaksi bisa dipastikan kemungkinan besar beragama Islam. Untuk kode jenis kelamin diperoleh association rule sebagai berikut: AR 1: c6-1 c5-1 (50%, 58%) AR 2 : c5-1 c6-1 (50%, 86%) Kaidah AR 1 menyatakan bahwa 50% transaksi yang terjadi melibatkan pelaku beragama Islam dan berjenis kelamin laki-laki, dari kejadian transaksi yang dilakukan oleh pelanggan beragama Islam 58% juga laki-laki. Adapun kaidah AR 2 menunjukkan bahwa transaksi yang dilakukan pelanggan laki-laki 86% mungkin pelanggan beragama Islam. Pernyataan tersebut sangat signifikan karena mewakili 50% catatan transaksi yang ada. Kaidah AR lain memperlihatkan bahwa kejadian transaksi dengan pelaku beragama Islam (c6-1) berkaitan erat dengan jenis kelamin laki-laki (c5-1), sedangkan kejadian transaksi dengan pelaku non-agama Islam berkaitan erat dengan jenis pekerjaan swasta (c7-2). 4.5 Interpretasi Penemuan Association Rules tentunya tidak akan ada gunanya jika tidak ditindaklanjuti dengan interpretasi pengetahuan. Interpretasi pengetahuan inilah yang nantinya akan menjadi bahan analisis bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam mendukung kelancaran transaksi perbankan. Ada pun interpretasi pengetahuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: a. Kegiatan transaksi perbankan pada bank XYZ paling banyak terjadi di kantor cabang di DKI Jakarta dengan nilai transaksi berkisar sampai dengan Rp Hal ini dibuktikan dengan hasil mining untuk nilai transaksi yaitu dua buah Association Rules teratas yang ditemukan melibatkan lokasi transaksi di DKI Jakarta dengan nilai transaksi <= Rp b. Pelaku transaksi pada umumnya beragama Islam dan berjenis kelamin laki-laki. Hal ini sangat signifikan, karena hasil mining menunjukkan kaitan antara kedua item tersebut (Islam dan laki-laki dan sebaliknya) dengan minimum support 50% dan minimum confidence 58%. c. Status pernikahan berkaitan erat dengan agama pelaku, yakni pada umumnya pelaku transaksi adalah berstatus menikah dan beragama Islam. d. Kode pekerjaan juga berkaitan erat dengan agama pelaku, yaitu pelaku transaksi pada umumnya bekerja di sektor swasta dan beragama Islam. 158

6 e. Adapun kode agama erat kaitannya dengan jenis kelamin dan status pernikahan. Pelaku transaksi pada umumnya beragama Islam dan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan pelaku transaksi yang beragama non-islam berkaitan erat dengan pekerjaan swasta. f. Jenis kelamin berkaitan erat dengan agama pelaku, yaitu pelaku berjenis kelamin laki-laki atau perempuan kemungkinan besar beragama Islam. g. Bulan terjadinya transaksi tidak cukup signifikan, tetapi ada satu yang sangat jelas, yaitu bahwa bulan berapa pun terjadinya transaksi kemungkinan besar (84,9%) pelakunya beragama Islam. h. Tanggal terjadinya transaksi juga tidak signifikan, tetapi kejadian transaksi yang terbanyak terjadi pada tanggal 28 dan kemungkinan besar pelakunya beragama Islam. Transaksi terendah terjadi pada tanggal 31 dan kemungkinan besar pelakunya juga beragama Islam. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Hal-hal yang dapat disimpulkan dari tulisan ini adalah sebagai berikut: Kegiatan transaksi perbankan pada bank XYZ paling banyak terjadi di kantor cabang di DKI Jakarta dengan nilai transaksi lebih kecil sama dengan Rp Hal ini dibuktikan dengan hasil mining untuk nilai transaksi dengan semua jumlah cluster yang digunakan yaitu 4, 6, 8, dan 10. Dua buah Association Rules teratas yang ditemukan melibatkan lokasi transaksi di DKI Jakarta dengan nilai transaksi <= Rp Pelaku transaksi pada umumnya beragama Islam dan berjenis kelamin laki-laki. Hal ini sangat signifikan, karena hasil mining untuk semua jumlah cluster menunjukkan kaitan antara kedua item tersebut (Islam dan laki-laki dan sebaliknya) dengan minimum support 50% dan minimum confidence 58%. Status pernikahan dan jenis pekerjaan berkaitan erat dengan agama pelaku, yakni pada umumnya pelaku transaksi adalah berstatus menikah, beragama Islam, dan pekerjaan swasta. Bulan dan tanggal terjadinya transaksi tidak terlalu menentukan dalam transaksi. Hal ini dapat terlihat pada nilai support yang sangat kecil. Meskipun demikian untuk tanggal transaksi, ada hal yang cukup menonjol yaitu bahwa transaksi terbanyak terjadi pada tanggal 28 dan kemungkinan besar pelakunya beragama Islam, sedangkan transaksi terendah terjadi pada tanggal 31 dan kemungkinan besar pelakunya adalah beragama Islam. 5.2 Saran Saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan pengelompokan data secara non-clustering, misalnya menggunakan teknik klasifikasi dan rumus H.A Sturges [11]. b. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menambahkan atau meneliti atribut yang lain, selain yang sudah dibahas dalam penelitian ini sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perilaku pelanggan. 6. Keterbatasan Penelitian a. Algoritma Apriori yang digunakan dalam data mining ini termasuk memliliki komputasi yang cepat, namun dengan jumlah data yang besar, algoritma ini terasa lambat dalam pemrosesan. b. Pada penelitian ini dilakukan data mining hanya pada beberapa field/atribut umum karena keterbatasan waktu. Daftar Pustaka [1] Sri Murtini, Veronika(2002), Data Mining sebagai Solusi Bisnis, INTEGRAL, vol. 7 no. 1. [2] Margaret H. Dunham (2003), Data Mining, Introductory and Advanced Topics, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey [3] Fayyad, U., Piatetsky-Shapiro, G. dan Smyth, P. (1996), From Data Mining to Knowledge Discovery in Databases, AAAI and The MIT Pres, [4] Han, J., Kamber, M. (2001), Data Mining: Concepts and Techniques, Morgan Kaufman. [5] Tan P. N., Steinbach, M., Kumar, V. (2006), Introduction to Data Mining, Addison Wesley. [6] Ceppy S. Wibowo (2003), Sistem Deteksi Intrusi dengan Teknik Data Mining: Studi Pengenalan, Tugas Akhir Mata Kuliah Keamanan Informasi, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri ITB. [7] Laurentiu Cristofor dan Dana Cristofor, ARMiner Server Manual, version 0.9. [8] & , diakses pada Oktober [9] diakses pada 20 Juli [10] AB, Hutama (2006), Subspace Clustering Pada Data Multidimensi Menggunakan Algoritma Findit Subspace Clustering Multidimensional Data Using Findit Algorithm diakses pada Juli [11] Anto Dajan (1986), Pengantar Metode Statistik Jilid I, Cetakan 11, LP3ES, Jakarta. 159

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket Bab1 Konsep Data Mining POKOK BAHASAN: Konsep dasar dan pengertian Data Mining Tahapan dalam Data Mining Model Data Mining Fungsi Data Mining TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING Andreas Chandra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : andreaschaandra@yahoo.com

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu fenomena perkembangan data yang terus bertambah tetapi informasi yang dihasilkan monoton, sehingga diperlukan data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel yang menyediakan berbagai kebutuhan berkembang pesat bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di kota-kota kecil. Untuk memperoleh keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut di bidang informasi yaitu dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy (Studi Kasus di PT. Telkom Cabang Wonogiri ) Moch. Yusuf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam periode enam tahun terakhir (tahun 2007 2012), jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR UNTUK PREDIKSI WAKTU KELULUSAN MAHASISWA

IMPLEMENTASI ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR UNTUK PREDIKSI WAKTU KELULUSAN MAHASISWA IMPLEMENTASI ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR UNTUK PREDIKSI WAKTU KELULUSAN MAHASISWA Irwan Budiman 1, Dodon Turianto Nugrahadi 2, Radityo Adi Nugroho 3 Universitas Lambung Mangkurat 1,2,3 irwan.budiman@unlam.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Aturan Asosiasi Data Transaksi Supermarket Menggunakan Algoritma Apriori

Analisis Aturan Asosiasi Data Transaksi Supermarket Menggunakan Algoritma Apriori Analisis Aturan Asosiasi Data Transaksi Supermarket Menggunakan Algoritma Apriori Ginanjar Abdurrahman 1) 1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Jl. Karimata No.

Lebih terperinci

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA Ade Putra Fakultas Vokasi, Program Studi Komputerisasi Akuntansi Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

Aplikasi Data Mining dengan Menggunakan Teknik ARM untuk Pengolahan Informasi Rendemen Obat

Aplikasi Data Mining dengan Menggunakan Teknik ARM untuk Pengolahan Informasi Rendemen Obat Aplikasi Data Mining dengan Menggunakan Teknik ARM untuk Pengolahan Informasi Rendemen Obat Wiwin Suwarningsih Pusat Penelitian Informatika, LIPI wiwin@informatika.lipi.go.id Abstrak Rendemen obat merupakan

Lebih terperinci

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Istilah data mining memiliki beberapa padanan, seperti knowledge discovery ataupun pattern recognition. Kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki ketepatannnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan penelitian berguna agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis

Lebih terperinci

DATAMINING Anief Rufiyanto.ST (Universitas Pandanaran)

DATAMINING Anief Rufiyanto.ST (Universitas Pandanaran) DATAMINING Anief Rufiyanto.ST (Universitas Pandanaran) ABSTRAK Data mining adalah salah satu solusi pelayanan proses pengolahan informasi dalam suatu basis data yang berskala besar. Saat sebuah organisasi

Lebih terperinci

PENGANTAR SOLUSI DATA MINING

PENGANTAR SOLUSI DATA MINING PENGANTAR SOLUSI DATA MINING Kusnawi STMIK AMIKOM Yogyakarta e-mail : Khusnawi@amikom.ac.id ABSTRAK Data mining adalah salah satu solusi untuk menjelaskan proses pengalian informasi dalam suatu basis data

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan besar di Asia (Kartiwi, 2006). Pertumbuhan e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan besar di Asia (Kartiwi, 2006). Pertumbuhan e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce yang cepat dan besar di Asia (Kartiwi, 2006). Pertumbuhan e-commerce yang besar tersebut membuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN Fina Nasari 1 1 Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama 3 Jalan K.L. Yos Sudarso KM.

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Faktor penentu bagi usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi seefektif mungkin. Penggunaan data secara tepat karena

Lebih terperinci

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP Teguh Pradana 1) 1) Program Studi/Prodi Teknik Informatika, STMIK Yadika, email: INTI_PERSADA_SOFTWARE@yahoo.co.id Abstrak: Perkembangan

Lebih terperinci

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY DATA WAREHOUSE - PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY in DATABASE (KDD) Penemuan Pengetahuan di Database Tujuan : Mahasiswa Dapat memahami konsep KDD yang merupakan tujuan akhir dari Data Warehouse dan Data

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM) ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM) Nurani 1, Hamdan Gani 2 1 nurani_nanni@yahoo.com, 2 hamdan.gani.inbox@gmail.com

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI Budanis Dwi Meilani, dan Dermawan Cahyo Utomo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

Gambar Tahap-Tahap Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan penelitian ini dibuat beberapa tahapan. Tahap-tahap kegiatan dijelaskan dalam Gambar 3.1 Studi Literatur Pengumpulan Data Retrieve Data Pre-Processing

Lebih terperinci

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE Dewi Sibagariang 1), Karina Auliasari 2) 1.2) Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang Jalan

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT Yuyun Dwi Lestari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Jl. H. M. Jhoni No.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI Fitri Nurchalifatun Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF) ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF) Hernawati STMIK Nusa Mandiri Jl. Kramat Raya No. 18 Rt. 01/Rw. 07 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat watiherna27@gmail.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan tempat dimana seseorang mendapatkan pengetahuan, informasi atau hiburan dengan jumlah kategori yang bervarian seperti ilmiah, non fiksi, komedi,

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Yuli Asriningtias, Rodhyah Mardhiyah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Bisnis & Teknologi Informasi, Universitas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Pemasaran Dalam merancang dan mengembangkan produk, baik yang berupa jasa maupun barang, tidak terlepas dari konsep pemasaran yang bertujuan memenuhi

Lebih terperinci

Link Analysis (Superset) 3 Kategori Link Analysis (#1) 3 Kategori Link Analysis (#2) Association Rule Mining. 3 Kategori Link Analysis (#3)

Link Analysis (Superset) 3 Kategori Link Analysis (#1) 3 Kategori Link Analysis (#2) Association Rule Mining. 3 Kategori Link Analysis (#3) Knowledge Discovery in Databases (IS704) dan Data Mining (CS704) Kuliah #7: Association Rules Mining (Bagian 1) Gunawan Jurusan Teknik Informatika Link Analysis (Superset) Tujuan: Mencari hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan persaingan dalam dunia bisnis perdagangan serta kemajuan teknologi informasi merupakan suatu hal yang saling terkait, dalam ketatnya persaingan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Identifikasi Masalah 1.1.1.1. Masalah Umum Situasi kondisi perekonomian yang ada pada saat ini menunjukkan adanya perkembangan dunia usaha semakin pesat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1. ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA M. Didik R. Wahyudi 1) Fusna Failasufa 2) 1) 2) Teknik Informatika FST UIN Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms Hironimus Leong, Shinta Estri Wahyuningrum Faculty of Computer Science, Faculty of Computer Science Unika Soegijapranata marlon.leong@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan, di samping pasar uang, yang sangat penting peranannya bagi pembangunan nasional pada umumnya dan bagi

Lebih terperinci

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING Kanthi Wulandari Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia kanthiwuland@gmail.com Asriyanti Ali Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

Lili Tanti.   STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT Lili, Penerapan Data Mining Untuk 35 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN JUMLAH MAHASISWA PADA SATU DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Lili Tanti Email : lili@potensi-utama.ac.id STMIK

Lebih terperinci

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI Fana Wiza Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

Assocation Rule. Data Mining

Assocation Rule. Data Mining Assocation Rule Data Mining Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Aturan yang menyatakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) Naufal Farras Hilmy 1, Banni Satria Andoko 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Tahapan Proses KDD (Peter Cabena) Business Objective Determination (#1) Business Objective Determination (#2) Business Objective Determination (#4)

Tahapan Proses KDD (Peter Cabena) Business Objective Determination (#1) Business Objective Determination (#2) Business Objective Determination (#4) Knowledge Discovery in Databases (IS704) dan Data Mining (CS704) Kuliah #2 Gunawan Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Tahapan Proses KDD (Peter Cabena) Penentuan Sasaran Bisnis (

Lebih terperinci

Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis

Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis ANDREAS HANDOJO, GREGORIUS SATIA BUDHI, HENDRA RUSLY Jurusan Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penemuan terbaru di dalam pengumpulan dan penyimpanan data telah memungkinkan berbagai organisasi untuk mengumpulkan berbagai data (data pembelian, data nasabah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI penelitian. Pada bab ini akan dibahas literatur dan landasan teori yang relevan dengan 2.1 Tinjauan Pustaka Kombinasi metode telah dilakukan oleh beberapa peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perdagangan di Indonesia, khususnya pada industri grosir dan retail semakin ramai dan menuntut adanya inovasi tinggi. Ritel merupakan mata rantai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam melakukan penelitian data mining dengan metode asosiasi menggunakan algoritma apriori yang terdiri dari state

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Gunawan 1), Alex Xandra Albert Sim 2), Fandi Halim 3), M. Hawari Simanullang 4), M. Firkhan

Lebih terperinci

E-Journal Teknik Informatika Vol.8, No.1, April 2016

E-Journal Teknik Informatika Vol.8, No.1, April 2016 Analisa Pola Belanja Swalayan Daily Mart Untuk Menentukan Tata Letak Barang Menggunakan Algoritma FP-Growth Kezia Sumangkut (1), Arie Lumenta (2), Virginia Tulenan (3) Teknik Informatika, Universitas Sam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu (Sensuse dan Gunadi, 2012). Pola-pola

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A M I UNTUK R U D D PENETAPAN I N POLA SERTFIKASI GURU Program Pascasarjana rusan Teknik Elektro Program Studi Telematika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Penelitian mengenai penerapan metode market basket analysis bukan merupakan hal asing, sebab telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meningkatkan penjualan, pengambil keputusan / manajer toko harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI 2.1.1 Business Analytic 2.1.1.1 Pengertian Business Analytic (BA) Business Analytic adalah aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining (DM) Data mining adalah proses menambang (mining) pengetahuan dari sekumpulan data yang sangat besar (Han & Kamber 2006). Menurut Connolly dan Begg, 2005. Data mining

Lebih terperinci

Tahapan Proses KDD (Peter Cabena)

Tahapan Proses KDD (Peter Cabena) Knowledge Discovery in Databases (IS704) dan Data Mining (CS704) Kuliah #2 Gunawan Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Tahapan Proses KDD (Peter Cabena) Penentuan Sasaran Bisnis (Business

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

REKOMENDASI SOLUSI PADA COMPUTER MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE, KOEFISEN KORELASI PHI DAN CHI-SQUARE

REKOMENDASI SOLUSI PADA COMPUTER MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE, KOEFISEN KORELASI PHI DAN CHI-SQUARE REKOMENDASI SOLUSI PADA COMPUTER MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE, KOEFISEN KORELASI PHI DAN CHI-SQUARE Farid Sukmana 1) dan Joko Lianto Buliali 2) 1) Management of Information

Lebih terperinci

Implementasi Data Mining dengan Metode Klastering untuk Meramalkan Permintaan Pasar (Studi Kasus PT. Nutrifood Indonesia )

Implementasi Data Mining dengan Metode Klastering untuk Meramalkan Permintaan Pasar (Studi Kasus PT. Nutrifood Indonesia ) Implementasi Data Mining dengan Metode Klastering untuk Meramalkan Permintaan Pasar (Studi Kasus PT. Nutrifood Indonesia ) November 20, 2010 Arimbi Kurniasari Lintang Yuniar Banowosari Alex Hutapea Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada kajian literatur ini berisi studi pustaka terhadap buku, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian tinjauan pustaka diarahkan untuk

Lebih terperinci

EDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN)

EDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN) EDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN) Fitri Marisa Program Studi Teknik Informatika Universitas Widyagama Malang Jl. Borobudur No. 35 Malang (0341)492282 e-mail: fitrimarisa@widyagama.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, dibutuhkan desain penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 412~416 412 PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK Elly Muningsih AMIK BSI Yogyakarta e-mail : elly.emh@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Market Basket Analysis, Cross-selling. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Market Basket Analysis, Cross-selling. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan volume penjualan suatu produk adalah cross selling. Penentuan cross selling produk dapat dilakukan dengan menerapkan Analisis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Konsep Data Mining : IT012274 / 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Pengenalan RDBMS 2 SQL Mahasiswa dapat mnegrti dan memahami

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Data Mining Data mining adalah proses menganalisa data dari perspektif yang berbeda dan menyimpulkannya menjadi informasi-informasi penting yang dapat dipakai untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA RDBMS ORACLE

DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA RDBMS ORACLE 1 DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA RDBMS ORACLE Dana Sulistiyo Kusumo 1, Moch. Arief Bijaksana 2, Dhinta Darmantoro Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 1 dana@stttelkom.ac.id,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR Sadly Syamsuddin, Nasaruddin Program StudiSistemInformasi, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail:

Lebih terperinci

ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret)

ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret) ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret) Miranda Nur Qolbi Aprilina 1, Wiranto 2,Widodo 3 1,2 Program Studi Informatika,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA Margi Cahyanti 1), Maulana Mujahidin 2), Ericks Rachmat Swedia 3) 1) Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan transaksi jual beli sudah menjadi hal yang wajar untuk dilakukan. Pada umumnya, setiap data transaksi jual beli yang

Lebih terperinci