BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic
|
|
- Yenny Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic Pengertian Business Analytic (BA) Business Analytic adalah aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data untuk membantu pengguna membuat lebih baik dan strategis keputusan (juga dikenal sebagai alat pengolahan analisis, business intelligence tools atau aplikasi business intelligence) (Turban, Aronson, Liang, & Sharda, 2007). Contoh penggunaan BA meliputi (Turban, Aronson, Liang, & Sharda, 2007): Menjelajahi data untuk menemukan pola-pola baru dan hubungan (data mining) Menjelaskan mengapa hasil tertentu terjadi (analisis statistik, analisis kuantitatif) Bereksperimen untuk menguji keputusan sebelumnya (A / B testing, pengujian multivarian) Peramalan hasil di masa mendatang (predictive modeling, analisis prediktif) Lima komponen utama Business Analytic Tools adalah (Turban, Aronson, Liang, & Sharda, 2007) : Data Warehousing Komponen utama dari solusi business analytics yang mengintegrasikan informasi bisnis penting dari seluruh seluruh organisasi. Memungkinkan eksekutif untuk menangkap, menyimpan, mengelola dan mengambil data sebelum mengubahnya menjadi informasi untuk pengambilan keputusan. 5
2 digilib.uns.ac.id 6 Business Intelligence (BI) Melengkapi eksekutif dengan informasi yang tepat untuk membuka informasi bisnis yang tepat dalam keunggulan kompetitif. Enterprise Information Manajemen (EIM) Para eksekutif tidak dapat melakukan pekerjaannya, ketika mereka mengandalkan informasi yang berlebihan atau tidak akurat. Karena itu, perusahaan terkemuka memiliki manajemen strategi informasi perusahaan yang jelas (EIM) untuk mengelola data terstruktur dan tidak terstruktur dan kegiatan yang digunakan dalam aplikasi operasional, data warehouse, business intelligence (BI) dan analisis. Pengembangan Aplikasi Sebagai daya saing lingkungan bisnis global terus meningkat, organisasi harus menjadi sangat efisien dan lebih tepat dengan setiap keputusan untuk tetap sukses. Jenis Enterprise Performance Management membutuhkan perhatian diberikan untuk pemantauan, analisis, penilaian risiko, pelaporan yang tepat waktu dan tindakan berdasarkan informasi yang datang dari banyak bagian yang berbeda dari bisnis, termasuk mitra eksternal, vendor dan pelanggan. Governance, risk & compliance (GRC) Dengan meningkatnya jumlah eksekutif, para eksekutif ingin membuktikan bahwa organisasi sedang mereka jalankan efektif, menguntungkan, dan etis, perusahaan yang sukses membutuhkan Governance, risk & compliance (GRC) strategi terpadu yang memandu orang, standarisasi proses, dan mengintegrasikan teknologi untuk menanamkan GRC pada setiap tingkat organisasi. Kategori analytic tools dan teknikya yaitu (Turban, Aronson, Liang, & Sharda, 2007) : 1. Informasi dan penemuan pengetahuan 2. Decision support dan Intelligent system 3. Visualization
3 digilib.uns.ac.id 7 Klasifikasi Business Analytic Tolls (Turban, Aronson, Liang, & Sharda, 2007) : 1. Enterprise reporting products 2. Cube analysis 3. Ad hoc querying and analysis 4. Statistical analysis and data mining 5. Report delivery and alerting Analisis bisnis secara konvensional dibagi menjadi tiga domain : Metode deskriptif Metode deskriptif melibatkan menggunakan data untuk menggambarkan situasi masa lalu saat ini atau baru-baru ini untuk sebuah organisasi. Sebagai contoh, seseorang mungkin menggunakan metode tersebut untuk menanyakan bagaimana keuntungan didistribusikan secara geografis. Metode deskriptif biasanya tidak terikat erat dengan keputusan tertentu, dan melibatkan sedikit atau tidak ada modeling. Metode prediktif Metode prediktif juga sangat bergantung pada data, meskipun beberapa model biasanya terlibat. Di sini fokusnya adalah pada peramalan hasil masa depan, biasanya di bawah asumsi bahwa kekuatan pendorong dalam bermain di masa lalu akan terus berlanjut ke masa depan. Karena asumsi ini, metode prediksi lebih mengandalkan analisis data dari pemodelan. Metode preskriptif Metode preskriptif menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pengambil keputusan yang ingin terjadi di masa depan. Jadi mereka yang paling terkait erat dengan proses pengambilan keputusan. Data berperan dalam metode ini, tetapi pemodelan adalah alat fundamental di sini. Optimasi dan simulasi adalah alat preskriptif.
4 digilib.uns.ac.id Data mining Pengertian Data Mining Data mining adalah proses yang mengunakan teknik statistic, matematika kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar (Turban, Aronson, & Liang, 2005). Data mining, sering juga disebut sebagai knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar (Santoso, 2007). Menurut Gartner Group, data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan memeriksa dalam sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimpanan dengan menggunakan teknik pengenalan pola seperti teknik statistika dan matematika (Larose, 2005). Faktor yang mendorong kemajuan dalam bidang data mining antara lain (Larose, 2005) : 1. Pertumbuhan yang cepat dalam kumpulan data 2. Penyimpanan data dalam data warehouse, sehingga seluruh perusahaan memiliki akses ke dalam database yang andal. 3. Adanya peningkatan akses data melalui navigasi web dan intranet 4. Tekanan kompetisi bisnis untuk meningkatkan penguasaan pasar dalam globalisasi ekonomi. 5. Perkembangan teknologi perangkat lunak untuk data mining. 6. Perkembangan yang hebat dalam kemampuan komputasi dan pengembangan kapasitas media penyimpanan Karakteristik data mining sebagai berikut (Davies & Beynon, 2004) : Data mining berhubungan dengan penemuan sesuatu yang tersembunyi dan pola data tertentu yang tidak diketahui sebelumnya. Data mining biasanya menggunakan data yang sangat besar. Biasanya data yang besar digunakan untuk membuat hasil lebih dipercaya.
5 digilib.uns.ac.id 9 Data mining berguna untuk membuat keputusan yang kritis, terutama dalam strategi Tahap-tahap Data Mining Sebagai suatu rangkaian proses, data mining dapat dibagi menjadi beberapa tahapan yang diilustrasikan di gambar dibawah. Gambar 2.1 Tahap-tahap Data Mining (Han & Kamber, 2006) Tahap-tahap data mining di bagi menjadi 6 yaitu (Han & Kamber, 2006) : 1. Pembersihan data (Data Cleaning) Pembersihan data yaitu proses menghilangkan noise data yang tidak konsisten (Han & Kamber, 2006). Pada umumnya data yang di dapat dari database perusahaan ataupun eksperimen, memiliki kekurangan misalnya isian-isian yang kurang sempurna, seperti data hilang, salah ketik ataupun data yang tidak valid. Selain itu, ada juga atribut-atribut data yang tidak relevan dengan hipotesis data mining yang dimiliki. Data-data yang tidak
6 digilib.uns.ac.id 10 relavan itu juga lebih baik dibuang. Pembersihan data juga akan mempengaruhi performasi dari teknik data mining karena data yang ditangani akan berkurang jumlah dan kompleksitasnya. 2. Integrasi data (Data Integration) Integrasi data merupakan penggabungan data dari beberapa database ke dalam satu database baru (Han & Kamber, 2006). Tidak jarang data yang diperlukan untuk data mining tidak hanya berasal dari satu database tetapi juga berasal dari beberapa database atau file teks. Integrasi data dilakukan pada atribut-atribut yang mengidentifikasikan entitas-entitas yang unik seperti atribut nama, jenis produk, nomor pelanggan dan lainnya. Integrasi data perlu dilakukan secara cermat karena kesalahan pada integrasi data bisa menghasilkan hasil yang menyimpang dan bahkan menyesatkan pengambilan aksi nantinya. Sebagai contoh bila integrasi data berdasarkan jenis produk ternyata menggabungkan produk dari kategori yang berbeda maka akan didapatkan korelasi antar produk yang sebenarnya tidak ada. 3. Seleksi data (Data selection) Data yang ada dalam di sebuah database tidak semuanya di pakai, oleh karena itu hanya data yang sesuai dengan analisis akan di ambil dari database tersebut. Sebagai contoh, sebuah kasus yang meneliti faktor kecenderungan orang membeli dalam kasus market basket analysis, tidak perlu mengambil nama pelanggan, cukup dengan id pelanggan saja. 4. Transformasi Data (Data transformation) Data digabung atau diubah ke dalam format yang sesuai untuk diproses di data mining (Han & Kamber, 2006). Dalam beberapa metode data mining memerlukan format data yang khusus sebelum diaplikasikan. Sebagai contoh metode standar analisis asosiasi hanya bisa menerima input data kategorikal. Oleh karena itu, data yang berupa angka numerik yang berlanjut perlu dibagi-bagi menjadi beberapa interval. Proses ini disebut sebagai proses tranformasi data.
7 digilib.uns.ac.id Proses mining Merupakan suatu proses utama saat metode diterapkan untuk menemukan pengetahuan berharga dan tersembunyi dari data. 6. Evaluasi pola (pattern evaluation) Untuk mengidentifikasi pola-pola menarik kedalam knowledge based yang ditemukan (Han & Kamber, 2006). Dalam tahap ini hasil dari teknik data mining berupa pola-pola yang khas maupun model prediksi dievaluasi untuk menilai apakah hipotesa yang ada memang tercapai. Bila ternyata hasil yang diperoleh tidak sesuai hipotesa ada beberapa alternatif yang dapat diambil seperti menjadikannya umpan balik untuk memperbaiki proses data mining, mencoba metode data mining lain yang lebih sesuai, atau menerima hasil ini sebagai suatu hasil yang di luar dugaan yang mungkin bermanfaat. 7. Presentasi pengetahuan (knowledge presentation) Merupakan penyajian pengetahuan mengenai metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang diperoleh oleh (Han & Kamber, 2006). Tahap yang terakhir dari proses mining yaitu bagaimana mengambil keputusan dari hasil analisis yang didapat. Ada kalanya hal ini harus melibatkan orang-orang yang tidak memahami data mining. Karenanya presentasi hasil data mining dalam bentuk pengetahuan yang bisa dipahami semua orang adalah satu tahapan yang diperlukan dalam proses data mining. Dalam presentasi ini, visualisasi juga bisa membantu mengkomunikasikan hasil data mining Association Rule Association Rule (aturan asosiatif) adalah salah satu teknik utama dalam data mining dan merupakan bentuk yang paling umum dipakai dalam menentukan pattern atau pola dari suatu kumpulan data (Kantardzic, 2003). Association Rule (aturan asosiatif) berusaha menemukan aturan aturan tertentu yang mengasosiasikan data yang satu dengan data yang lain. Untuk mencari association rule dari suatu kumpulan data, pertama commit to kita user harus mencari lebih dahulu yang
8 digilib.uns.ac.id 12 disebut frequent itemset atau sekumpulan item yang sering muncul bersamaan. Setelah semua pola frequent itemset ditemukan, barulah dicari aturan asosiatif yang memenuhi syarat yang telah ditentukan. Contoh aturan asosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisa keranjang belanja di pasar swalayan. Analisis asosiasi juga sering disebut dengan istilah market basket analysis. Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya. Khususnya salah satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis pola frequensi tinggi (frequent pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien. Penting tidaknya suatu aturan asosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, support (nilai penunjuang) yaitu persentase kombinasi item tersebut dalam database dan confidence (nilai kepercayaan) yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan assosiatif. Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk :{roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%) yang artinya 50% dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu. Sedangkan 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item itu. Dapat juga diartikan: Seorang konsumen yang membeli roti dan mentega punya kemungkinan 50% untuk juga membeli susu. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini. Analisa untuk menemukan semua aturan asosiatif harus memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum confidence (minimum confidence). Penting tidaknya suatu aturan asosiatif diketahui dari dua parameter tersebut. Support (nilai penunjang) yaitu persentase kombinasi item tersebut dalam database sedangkan commit confidence to user (nilai kepercayaan) yaitu kuatnya
9 digilib.uns.ac.id 13 hubungan antar item dalam aturan asosiatif. Nilai support dari 2 item diperoleh dari Persamaan 2.1 (Larose, 2005) berikut : Support (A B) = jumla h transaksi mengandung A dan B Total transaksi (2.1) Setelah semua nilai support ditemukan, barulah dicari aturan asosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan assosiatif A B dimana A adalah antecedent dan B adalah consequent. Antecedent untuk mewakili bagian jika dan consequent untuk mewakili bagian maka. Nilai confidence dari aturan A B diperoleh dari Persamaan 2.2 (Larose, 2005) berikut : Confidence A B = jumlah transaksi mengandung A dan B Jumlah transaksi mengandung A (2.2) Algoritma Apriori Algoritma Apriori adalah salah satu algoritma yang melakukan pencarian frequent itemset dengan menggunakan teknik association rule (Han & Kamber, 2006). Dalam algoritma apriori ini menggunakan pengetahuan frekuensi atribut yang telah diketahui sebelumnya untuk memproses informasi selanjutnya Kelebihan Algoritma Apriori Algoritma apriori paling terkenal untuk menemukan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi yaitu pola-pola item di dalam suatu database yang memiliki frekuensi atau support di atas ambang batas tertentu yang disebut dengan istilah minimum support atau disebut juga threshold (Han & Kamber, 2006). Threshold adalah batas minimum transaksi. Jika dalam suatu transaksi jumlah transaksinya kurang dari threshold, maka item atau kombinasi item tidak akan diikutkan kembali dalam perhitungan selanjutnya. Fungsi dari threshold yaitu dapat mempercepat perhitungan.
10 digilib.uns.ac.id Tahap Algoritma Apriori Algoritma Apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut iterasi. Tiap iterasi menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang yang sama dimulai dari pertama yang menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang satu. Dalam menangani masalah asosiasi algoritma apriori mengurangi jumlah set item yang dipertimbangkan. Minimum support ditentukan oleh pengguna. Dengan diberikan nilai minimum support dan minimum confidence, pencarian aturan-aturan asosiasi dengan menggunakan algoritma apriori ada dua tahap (Han & Kamber, 2006) : 1. Join (penggabungan) Pada proses penggabungan setiap item dikombinasikan dengan item yang lainnya sampai tidak terbentuk kombinasi lagi. 2. Prune (pemangkasan) Dalam proses pemangkasan, hasil dari item yang telah dikombinasikan tersebut lalu dipangkas dengan menggunakan minimum support yang telah ditentukan oleh pengguna. Algoritma Apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut iterasi. Sistem men-scan database untuk mendapatkan kandidat 1-itemset (himpunan item yang terdiri dari 1 item) dan menghitung nilai supportnya. Misalnya T adalah himpunan dalam database. Support dari suatu itemset (S) merupakan prosentase dari transaksi dalam T yang mengandung S.Kemudian nilai support tersebut dibandingkan dengan minimum support yang telah ditentukan, jika nilainya lebih besar atau sama dengan minimum support maka itemset tersebut termasuk dalam large itemset. Itemset yang tidak termasuk dalam large itemset tidak diikutkan dalam iterasi selanjutnya (di prune). Pada iterasi kedua sistem akan menggunakan hasil large itemset pada iterasi pertama (L1) untuk membentuk kandidat itemset kedua (L2). Pada iterasi selanjutnya sistem akan menggunakan hasil large itemset pada iterasi sebelumnya (Lk-1) untuk membentuk kandidat itemset berikutnya (Lk). Sistem akan menggabungkan (join) Lk-1 dengan Lk-1 untuk
11 digilib.uns.ac.id 15 mendapatkan Lk, seperti pada iterasi sebelumnya sistem akan menghapus (prune) kombinasi itemset yang tidak termasuk dalam large itemset. Setelah dilakukan operasi join, maka pasangan itemset baru dari hasil proses join tersebut juga dihitung supportnya. Proses pembentukan kandidat yang terdiri dari proses join dan prune akan terus dilakukan hingga himpunan kandidat itemsetnya null, atau sudah tidak ada lagi kandidat yang akan dibentuk. Setelah itu, dari hasil frequent itemset tersebut dibentuk association rule yang memenuhi nilai support dan confidence yang telah ditentukan. Association rule yang terbentuk harus memenuhi nilai minimum yang telah ditentukan. Algoritma Apriori mengambil keuntungan dari properti Apriori untuk menyusutkan ruang pencarian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari contoh berikut. Diketahui Database transaksi D sebagai berikut : Tabel 2.1 Contoh Database Transaksi ID Transaksi ID Barang yang dibeli T100 I1, I2, I5 T200 I2, I4 T300 I2, I3 T400 I1, I2, I4 T500 I1, I3 T600 I2, I3 T700 I1, I3 T800 I1, I2, I3, I5 T900 I1, I2, I3 1. Pada iterasi pertama algoritma ini, setiap barang adalah anggota himpunan kandidat 1-itemset, C 1. Algoritma ini menscan seluruh transaksi untuk menghitung jumlah kemunculan setiap barang.
12 digilib.uns.ac.id Misalkan jumlah kemunculan minimum yang dibutuhkan adalah 2. Himpunan frequent 1-itemset, L 1, maka dapat ditentukan yaitu terdiri dari kandidat 1- itemset yang jumlah kemunculannyamemenuhi syarat.. 3. Untuk mencari himpunan frequent 2-itemset, L 2, algoritma ini menggunakan L 1 untuk menghasilkan kandidat 2-itemset, C Berikutnya data dalam D dibaca untuk dicatat akumulasi kemunculan barang di C Himpunan frequent 2-itemset, L 2, kemudian ditentukan, terdiri dari kandidat 2-itemset dalam C 2 yang memenuhi batas minimum. 6. Berikutnya adalah mencari kandidat 3-itemset, C 3. Seperti mencari kandidat C 2, C 3 = L 2 x L 2 ={{I1,I2,I3,I5},{I2,I4,I5}}. 7. D discan untuk menentukan L 3, yang terdiri dari kandidat 3-itemset dalam C 3 yang memenuhi batas minimum yaitu {{I1,I2,I3}, {I1,I2,I5}}. 8. L 3 x L 3 untuk menghasilkan kandidat 4-itemset, C 4. Walaupun hasilnya adalah {{I1,I2,I3,I4,I5}}, itemset ini tidak berlaku karena subset-nya {{I2,I3,I5}} tidak frequent. Jadi, C 4 = ɸ, dan algoritma berhenti.
13 digilib.uns.ac.id 17 G a Gambar 2.2 Contoh Menemukan Kandidat Itemset n Frequent itemsets dengan Minimum Support 2 (Han & Kamber, 2006). Setelah hasilnya diperoleh, dibuat association rule yang kuat dari hasil tersebut (dimana association rule yang kuat memenuhi baik ambang minimum support dan ambang minimum confidence). Contoh : Misalkan data-data yang ada berbentuk seperti pada contoh sebelumnya, dan frequent itemset-nya adalah 1= {I1,I2,I5}. Apa saja association rule yang bisa didapat dari 1? Subset dari 1 adalah {I1,I2}, {I1,I5}, {I2,I5}, {I1}, {I2}, dan {I5}. Berikut association rule-nya dengan confidence : I1^I2 I5 confidence = 2/4 = 50% I1^I5 I2 confidence = 2/2 = 100% I2^I5 I1 confidence = 2/2 = 100% I1 I2^I5 confidence = 2/6 = 33% I2 I1^I5 confidence = 2/7 = 29% I5 I1^I2 confidence = 2/2 = 100%
14 digilib.uns.ac.id 18 Jika amabang minimum confidence (yang ditentukan) adalah 70% maka hanya aturan kedua, ketiga, dan terakhir yang merupakan output, karena aturanaturan ini yang kuat 2.2 Penelitian Terkait Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan antara lain : 1. Penentuan Association Rule pada Pemilihan Program Studi Calon Mahasiswa Baru Menggunakan Algoritma Apriori Studi Kasus pada Universitas Widyatama Bandung (Rumaisa, 2012) Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan algoritma apriori untuk mengetahui asosiation rule pemilihan program studi calon mahasiswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini di dapat dari Unit PR dan Marketing mulai dari tahun 2007 sampai dengan Namun informasi yang didapat tidak semua dimasukkan dalam proses data mining hanya yang berperan sebegai referensi identifikasi saja. Adapun atribut yang digunakan untuk data training yaitu Jenis kelamin, Penghasilan Orangtua, Pilihan 1, pilihan 2, pilihan 3 dan Jurusan. Dalam penelitian ini model association rules dibuat menggunakan tools dari Clementine. Data training yang sudah disiapkan menggunakan Ms.Excel dikoneksikan ke tools Clementine, dalam hal ini didefinisikan dalam objek data training. Kemudian objek ini diteruskan pada objek type data untuk memastikan type data yang diproses sudah sesuai dengan kebutuhan model. Setelah model algoritma apriori dijalankan menghasilkan model association rules yang berkaitan dengan pola pemilihan program studi calon mahasiswa baru. 2. FpVAT : A visual Analytic Tool for Supporting Frequent Pattern Mining (Leung & Carmichael, 2010) Pada penelitian ini penulis mengembangkan alat analitik visual yang sederhana untuk mendukung pertambangan pola yang sering disebut FpVAT. Alat analitik visual tersebut terdiri dari dua modul yaitu satu modul memberikan pandangan kepada pengguna sehingga mereka dapat memperoleh wawasan dari analisis jumlah data tersebut. commit Modul to lain user memungkinkan pengguna untuk
15 digilib.uns.ac.id 19 melakukan penalaran analitik hasil pertambangan melalui visualisasi interaktif sehingga pengguna dapat mendeteksi pola yang sering diharapkan dan menemukan pola yang sering tak terduga. FpVAT juga dilengkapi dengan beberapa fitur interaktif untuk mendukung visual yang efektif dalam analisis data dan proses datamining untuk berbagai aplikasi kehidupan nyata. 3. CloseViz: Visualizing Useful Patterns (Carmichael & Leung, 2010) Pada penelitian ini, penulis membahas tentang CloseViz. Ketika menangani dataset yang sangat besar, jumlah pola yang sering ditampilkan bisa menjadi banyak karena pola ledakan. Untuk memperbaiki situasi ini, penulis mengusulkan sebuah visualisator yang disebut CloseViz. CloseViz ini berfungsi untuk menunjukkan kepada pengguna, pola yang hanya berguna saja tetapi, tetap mempertahankan semua informasi yang penting. Secara khusus, CloseViz hanya menunjukkan pola yang sering tertutup. CloseViz sangat mengurangi jumlah pola yang ditampilkan tetapi, tanpa kehilangan informasi frekuensi apapun. Dengan demikian, pola tertutup yang ditampilkan ditambang dari dataset dapat disajikan sebagai pengganti semua pola yang sering yang dapat ditambang dari dataset yang sama. CloseViz juga menyediakan pengguna dengan fitur-fitur interaktif untuk eksplorasi visual. 4. The Impact of Business Analytics on Supply Chain Performance (Trkman, McCormack, Oliveria, & Ladeira, 2010) Pada penelitian ini penulis meneliti hubungan antara kemampuan analitik dalam perencanaan, sumber, membuat dan memberikan daerah rantai pasokan dan kinerjanya menggunakan dukungan sistem informasi. Peneliti menggunakan sampel sruktural model karyawan dari 310 perusahaan dari berbagai industri dari Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Brazil dan China. Dari sampel tersebut peneliti menemukan temuan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara kemampuan analitis dan kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengunaan Business Analitycs di bidang proses dapat mempengaruhi kinerja Supply Chain (SC). Temuan commit ini dibenarkan to user dalam sampel dari berbagai
16 digilib.uns.ac.id 20 perusahaan industri yang berbeda dan berbagai negara tersebut. Hasil penelitian ini juga memperkuat pentingnya penggunaan database pada perusahaan, dari database tersebut dapat diperoleh model prediksi dan manajemen berdasarkan fakta untuk mendorong keputusan dan tindakannya. Kemampuan analitis dapat lebih mengarahkan keputusan secara eksklusif kepada manusia dan memberikan keputusan dari beberapa tugas dalam organisasi. 5. Penerapan metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori untuk Analisa Pola Data Hasil Tangkapan Ikan (Tyas D, 2008) Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian dengan Metode Association Rule yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada data hasil tangkapan ikan. Penelitian ini menggunaka data daerah dan nama ikan dari data statistika perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan propinsi Jawa Timur. Cara penggunaan aplikasi yang dibuat penulis yaitu memilih dataset dan menentukan nilai minimum support dan minimum confidence yang akan digunakan dalam prosesnya, selanjutnya baru dilakukan proses perhitungan association rule. Setelah proses perhitungan selesai, akan diperoleh rule yang dihasilkan dan nilai confidencenya. Rule yang dihasilkan menunjukkan pola hasil tangkapan ikan di suatu daerah pada kwartal tertentu. Pola yang dimaksud yaitu jenis ikan yang sering muncul dan mempunyai jumlah yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada nelayan mengenai daerah penangkapan ikan dan potensi sumber daya ikan di suatu perairan tertentu dan membantu para nelayan dalam menentukan daerah yang akan dijadikaan sebagai tujuan pendistribusian hasil tangkapan ikannya. 2.3 Rencana Penelitian Dengan melihat tinjauan pustaka diatas, penelitian ini akan berkonsentrasi pada implementasi business analytic dan algoritma apriori serta bagaimana menganalisis hasil algoritma apriori tersebut yang berbentuk pola data atau rule. Analisis pola data menggunakan dua parameter yaitu :
17 digilib.uns.ac.id Parameter nilai pendukung atau support dan nilai kepercayaan atau confidence yang dihasilkan oleh proses algoritma tersebut. 2. Parameter kualitas kelulusan yaitu IPK dan masa studi (tahun) yang disimbolkan dengan A dan B. A merupakan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) dan B untuk masa studi (tahun).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan
Lebih terperinciDATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI
DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan
Lebih terperinci2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara
Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang
Lebih terperinciTimor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak
DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan
Lebih terperinciAPLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)
Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita
Lebih terperinciPenerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)
Penerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) Benny Arif Pratama Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Mcleod R dan Schell G, (2004) membagi sumber daya menjadi dua bagian yaitu sumberdaya fisikal dan sumberdaya konseptual. Sumber daya fisikal terdiri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Istilah data mining memiliki beberapa padanan, seperti knowledge discovery ataupun pattern recognition. Kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki ketepatannnya masing-masing.
Lebih terperinciAPLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA
APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Yuli Asriningtias, Rodhyah Mardhiyah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Bisnis & Teknologi Informasi, Universitas Teknologi
Lebih terperinciPENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER
PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu fenomena perkembangan data yang terus bertambah tetapi informasi yang dihasilkan monoton, sehingga diperlukan data
Lebih terperinciAPLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI
APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI Budanis Dwi Meilani, dan Dermawan Cahyo Utomo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)
ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program
Lebih terperinciSKRIPSI TI S1 FIK UDINUS 1
SKRIPSI TI S FIK UDINUS PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA S FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel yang menyediakan berbagai kebutuhan berkembang pesat bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di kota-kota kecil. Untuk memperoleh keuntungan yang
Lebih terperinciAturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)
ASSOCIATION RULE (ALGORITMA A PRIORI) Algoritma A Priori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Selain a priori, yang termasuk pada golongan ini adalah metode generalized rule induction dan algoritma
Lebih terperinciDESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK
DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode observasi, dengan melihat atau mengamati secara langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut di bidang informasi yaitu dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah terdapat beberapa penelitian yang menjadi dasar untuk menyelesaikan penelitian ini, penelitian tersebut diantaranya sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI
IDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI Ismul Zamroni 1), Indah Werdiningsih 2), Purbandini 3) 1,2,3) Program Studi S1 Sistem Informasi, Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database
Lebih terperinci- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY
DATA WAREHOUSE - PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY in DATABASE (KDD) Penemuan Pengetahuan di Database Tujuan : Mahasiswa Dapat memahami konsep KDD yang merupakan tujuan akhir dari Data Warehouse dan Data
Lebih terperinciJournal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p
Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p 22-28 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penemuan terbaru di dalam pengumpulan dan penyimpanan data telah memungkinkan berbagai organisasi untuk mengumpulkan berbagai data (data pembelian, data nasabah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tinjauan Perusahaan CV. Aldo Putra berlokasi di Jalan Pasar Induk Gedebage No. 89/104 Bandung, bergerak dibidang grosir pakaian jadi impor. Barang yang dijual di CV. Aldo Putra
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)
RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) Naufal Farras Hilmy 1, Banni Satria Andoko 2 Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI
PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4
Lebih terperinciPEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR
PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR Sadly Syamsuddin, Nasaruddin Program StudiSistemInformasi, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail:
Lebih terperinciDATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga
DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN Anita Sindar RM Sinaga Program Studi Teknik Informatika STIMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Indonesia
Lebih terperinciAPLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN ALGORITMA APRIORI
PLIKSI DT MINING UNTUK MENMPILKN TINGKT KELULUSN MHSISW DENGN LGORITM PRIORI Benni R Siburian (0911536) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang
Lebih terperinciPengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket
Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Gunawan 1), Alex Xandra Albert Sim 2), Fandi Halim 3), M. Hawari Simanullang 4), M. Firkhan
Lebih terperinciAssocation Rule. Data Mining
Assocation Rule Data Mining Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Aturan yang menyatakan
Lebih terperinciEDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN)
EDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN) Fitri Marisa Program Studi Teknik Informatika Universitas Widyagama Malang Jl. Borobudur No. 35 Malang (0341)492282 e-mail: fitrimarisa@widyagama.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE
ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Penelitian mengenai penerapan metode market basket analysis bukan merupakan hal asing, sebab telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Lebih terperinciPENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi
Lebih terperinciANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE
ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab
Lebih terperinciANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN
ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN Chintia Oktavia Simbolon (0911456) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN
ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN Eka Novita Sari (0911010) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl.
Lebih terperinciImplementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)
Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Maya Suhayati,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika, STMIK Sumedang mayasuh@stmik-sumedang.ac.id ABSTRAK Dalam suatu
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
96 IMPLEMENTASI ASSOCIATION RULE TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN DAN PENENTUAN PAKET MAKANAN HEMAT DI RM ROSO ECHO DENGAN ALGORITMA APRIORI Elsa Widiati, S,Kom. 1, Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si 2 Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka dari penelitian lain dan penelitian tentang prediksi penjurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Rekomendasi Sistem Rekomendasi (SR) merupakan model aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan dan keinginan pelanggan. Sistem Rekomendasi memanfaatkan opini seseorang
Lebih terperinciGambar Tahap-Tahap Penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan penelitian ini dibuat beberapa tahapan. Tahap-tahap kegiatan dijelaskan dalam Gambar 3.1 Studi Literatur Pengumpulan Data Retrieve Data Pre-Processing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan persaingan dalam dunia bisnis perdagangan serta kemajuan teknologi informasi merupakan suatu hal yang saling terkait, dalam ketatnya persaingan pasar
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE
IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI
PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI Fitri Nurchalifatun Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Data Mining
25 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Definisi sederhana dari data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database. Secara lengkap, Data mining merupakan
Lebih terperinciPEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI
PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI Fana Wiza Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning
Lebih terperinciPERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan
BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan tempat dimana seseorang mendapatkan pengetahuan, informasi atau hiburan dengan jumlah kategori yang bervarian seperti ilmiah, non fiksi, komedi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam melakukan penelitian data mining dengan metode asosiasi menggunakan algoritma apriori yang terdiri dari state
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada kajian literatur ini berisi studi pustaka terhadap buku, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian tinjauan pustaka diarahkan untuk
Lebih terperinciBAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket
Bab1 Konsep Data Mining POKOK BAHASAN: Konsep dasar dan pengertian Data Mining Tahapan dalam Data Mining Model Data Mining Fungsi Data Mining TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA Winda Aprianti 1), Jaka Permadi 2), Oktaviyani 3) 1)2)3) Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani Km. 06
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI
PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program
Lebih terperinciPola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth
Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth Fitrah Rumaisa, S.T., M.Kom Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama E-Mail: fitrah.rumaisa@widyatama.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam periode enam tahun terakhir (tahun 2007 2012), jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah
Lebih terperinciSISTEM APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASITINGKAT KELULUSAN MAHASISWA
SISTEM APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASITINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Dwi Retnosari Departement Teknik Informatika Universitas Islam Kalimantan, Banjarmasin E-mail: dwiretnosarisari@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining Menurut Turban dalam bukunya yang berjudul Decision Support Systems and Intelligent Systems, data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan
Lebih terperinciAbstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.
Penerapan Algoritma Apriori dan Algoritma FP-Growth Dalam Menemukan Hubungan Data Nilai Ijazah Matematika dan Bahasa Inggris Dengan Nilai Mata Pelajaran Pemrograman dan Web Programming (Studi Kasus SMK
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA Margi Cahyanti 1), Maulana Mujahidin 2), Ericks Rachmat Swedia 3) 1) Sistem Informasi Universitas Gunadarma
Lebih terperinci2.1 Penelitian Terkait
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Penelitian yang dilakukan oleh Dinda Setiawati Devi dengan menggunakan metode Apriori untuk analisa keranjang pasar untuk 100 data transaksi dan 55 jenis
Lebih terperinciPENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING
PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING Marlindawati 1) Andri 2) 1) Manajemen Informatika Universitas Bina Darma Jl. Ahmad Yani No. 3, Palembang
Lebih terperinciPENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING
PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING Andreas Chandra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : andreaschaandra@yahoo.com
Lebih terperinciAplikasi Data Mining Market Basket Analysis untuk Menemukan Pola Pembelian di Toko Metro Utama Balikpapan
Aplikasi Data Mining Market Basket Analysis untuk Menemukan Pola Pembelian di Toko Metro Utama Balikpapan Application of Data Mining Market Basket Analysis to DeterminePurchase Pattern at Toko Metro Utama
Lebih terperinciMODEL DATA MINING DALAM PENGKLASIFIKASIAN KETERTARIKAN BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING
MODEL DATA MINING DALAM PENGKLASIFIKASIAN KETERTARIKAN BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING Marlindawati1), Andri2) 1), 2) Sistem Informasi UNIVERSITAS BINA DARMA Palembang Jl, Jend. A.Yani
Lebih terperinciAnalisis Hasil Implementasi Data Mining Menggunakan Algoritma Apriori pada Apotek
Analisis Hasil Implementasi Data Mining Menggunakan Algoritma Apriori pada Apotek Aris Wijayanti Jurusan Teknik Informatika Universitas PGRI Ronggolawe Tuban Jl. Manunggal No. 61 Tuban Ariswjy@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan suatu sumber untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Data untuk penelitian
Lebih terperinciAnalisis asosiasi Penguasaan ICT Mahasiswa Baru dan Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa dengan Algoritma Apriori.
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisis asosiasi Penguasaan ICT Mahasiswa Baru dan Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa dengan Algoritma Apriori. Kuswari Hernawati 1,
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)
ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM) Nurani 1, Hamdan Gani 2 1 nurani_nanni@yahoo.com, 2 hamdan.gani.inbox@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining (DM) Data mining adalah proses menambang (mining) pengetahuan dari sekumpulan data yang sangat besar (Han & Kamber 2006). Menurut Connolly dan Begg, 2005. Data mining
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS)
IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS) Dewi Kartika Pane (0911801) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu (Sensuse dan Gunadi, 2012). Pola-pola
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Faktor penentu bagi usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi seefektif mungkin. Penggunaan data secara tepat karena
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat yang terjadi dewasa ini menuntut manusia untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Upaya adaptasi yang dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Informasi merupakan suatu unsur kunci yang penting di dalam suatu sistem konseptual. Suatu informasi dapat terbentuk melalui berbagai cara
Lebih terperinciSISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)
SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA) Nur Rohman Ardani 1), Nur Fitrina 2) 1) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perdagangan di Indonesia, khususnya pada industri grosir dan retail semakin ramai dan menuntut adanya inovasi tinggi. Ritel merupakan mata rantai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Data Data belum dapat dika/takan mempunyai makna penting atau informasi bagi penerima sebelum dilakukan pengolahan data. Data adalah fakta yang dapat dicatat dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)
IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan) Sri Rahayu Siregar ( 0911882) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma
Lebih terperinciAkurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa
Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa dengan Metode NAÏVE BAYES M. Ridwan Effendi Fakultas Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta Email :
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM PRAKTIKUM 4 ANALISA AR-MBA (ASSOCIATION RULE - MARKET BASKET ANALYSIS)
PRAKTIKUM 4 ANALISA AR-MBA (ASSOCIATION RULE - MARKET BASKET ANALYSIS) Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengetahui salah satu metode asosiasi dalam data mining. 2. Memberikan pemahaman mengenai prosedurmarket
Lebih terperinciPENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN
PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aplikasi Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang tersembunyi di dalam database. Data mining merupakan proses semi otomatik
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI
Prediksi Kebutuhan Penomoran Pada Jaringan Telekomunikasi. (Muztafid Khilmi) PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI Mustafid Khilmi 1) Achmad Affandi 2) 1)
Lebih terperinciKonsep Data Mining DATA MINING & KNOWLEDGE DISCOVERY IN DATABASES. Bertalya Universitas Gunadarma 2009
Konsep Data Mining DATA MINING & KNOWLEDGE DISCOVERY IN DATABASES Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Data Mining (DM) DM merupakan suatu proses penjelajahan otomatis untuk mendapatkan informasi berguna
Lebih terperinciAnalisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Despitaria 1, Herry Sujaini 2, Tursina 3 Program
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)
Analisa Pola Peminjaman Buku Perpustakaan Menggun Algoritma Apriori Azwar Anas Program Studi Pendidikan Informatika, STKIP PGRI Sumbar aans_07@yahoo.co.id http://dx.doi.org/10.22202/jei.2014.v1i1.1439
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat
Lebih terperinci