PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : NDARIYONO NIM. I JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2 digilib.uns.ac.id

3 digilib.uns.ac.id PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM NDARIYONO Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur larutan elektrolit dan rapat arus katoda pada proses elektroplating terhadap adhesivitas dan tingkat ketebalan lapisan Cr. Elektroplating adalah suatu proses pengendapan zat atau ion-ion logam pada elektroda negatif (katoda) dengan cara elektrolisis. Pada penelitian ini menggunakan variasi temperatur larutan 30, 40-45, 50-55, C dan variasi rapat arus katoda 1500, 1760, 2000 dan 2720 A/m 2. Pengukuran ketebalan lapisan menggunakan coating thickness measuring instrument dualscope MPOR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur ºC dan rapat arus 2720 A/m 2 menghasilkan lapisan yang paling mengkilap dan menghasilkan ketebalan paling besar yaitu ketebalan sebesar 4,37 µm. Pengujian adhesivitas lapisan menunjukkan bahwa terjadi keretakan lapisan pada setiap spesimen. Kata kunci : elektroplating, temperatur, rapat arus, ketebalan, adhesivitas

4 digilib.uns.ac.id PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM Disusun oleh Ndariyono NIM. I Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Eko Surojo, ST., MT. NIP Wahyu Purwo Raharjo, ST., MT. NIP Telah dipertahankan di hadapan Tim Dosen Penguji pada hari senin tanggal 26 April Bambang Kusharjanta, ST., MT.... NIP Heru Sukanto, ST., MT... NIP Teguh Triyono, ST., MT... NIP Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Mesin Koordinator Tugas Akhir Dody Ariawan, ST., MT. NIP Wahyu Purwo Raharjo, ST., MT NIP ii

5 digilib.uns.ac.id PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM NDARIYONO Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur larutan elektrolit dan rapat arus katoda pada proses elektroplating terhadap adhesivitas dan tingkat ketebalan lapisan Cr. Elektroplating adalah suatu proses pengendapan zat atau ion-ion logam pada elektroda negatif (katoda) dengan cara elektrolisis. Pada penelitian ini menggunakan variasi temperatur larutan 30, 40-45, 50-55, C dan variasi rapat arus katoda 1500, 1760, 2000 dan 2720 A/m 2. Pengukuran ketebalan lapisan menggunakan coating thickness measuring instrument dualscope MPOR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur ºC dan rapat arus 2720 A/m 2 menghasilkan lapisan yang paling mengkilap dan menghasilkan ketebalan paling besar yaitu ketebalan sebesar 4,37 µm. Pengujian adhesivitas lapisan menunjukkan bahwa terjadi keretakan lapisan pada setiap spesimen. Kata kunci : elektroplating, temperatur, rapat arus, ketebalan, adhesivitas iii

6 digilib.uns.ac.id THE INFLUENCE OF THE TEMPERATURE OF ELECTROLYTE, CATHODE CURRENT DENSITY ABOUT THE THICKNESS AND THE ADHESIVENESS IN ELECTROPLATING PROCESS OF COPPER-NICKEL-CHROMIUM NDARIYONO Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering University of Sebelas Maret Surakarta Abstract The aim of the research is to know the influence of the temperature of electrolyte and cathode current density in electroplating process of the adhesiveness and Cr measurement of it thickness. Electroplating is a process of sediment of the zinc ions of the negative electrode (cathode) by the electrolysis process. 30, 40-45, and C zinc temperature and 1500, 1760, 2000 and 2720 A/m 2 cathode current density were used during the research. The measurement of the thickness was measured using coating thickness measuring instrument dualscope MPOR. The result shows that ºC temperature and 2720 A/m 2 cathode current density produces the most shining and thick one at 4,37 µm. The adhesivity test shows that there is crack in each space. Keywords: electroplating, temperature, thickness, adhesivity iv

7 digilib.uns.ac.id MOTTO; v Aku memang bukan yang terbaik, tapi aku kan berusaha melakukan dan memberikan yang terbaik dalam hidupku. v Ridho ILLahi karena ridho ibu, do a ayah adalah berkah-nya. v Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ( QS. At Taghaabun; ayat 11 ) v "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". (QS. Ali Imran:139) v

8 digilib.uns.ac.id Persembahan; Sebuah karya sederhana ini kupersembahkan untuk; v Allah SWT dan Last Prophet Nabi Muhammad SAW v All my family v Semua teman-temanku yang memberikan motivasi tersendiri dalam kehidupanku v Saya sendiri vi

9 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, karunia dan hidayah-nya serta menetapkan hati sehingga penulis dapat berhasil menyelesaikan skripsi ini. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar sarjana teknik di Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dibalik keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, maka sudah sepantasnya penulis menghaturkan terima kasih yang sangat mendalam kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, khususnya kepada: 1. Bapak Eko Surojo, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing skripsi I yang telah membimbing dan membantu dalam penyusunan skripsi. 2. Bapak Wahyu Purwo R, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing skripsi II yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi. 3. Bapak Teguh Triyono, ST., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran. 4. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran. 5. Bapak Bambang Kusharjanta, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran. 6. Bapak-bapak dosen yang telah berkenan menyampaikan ilmunya. 7. Keluarga tercinta yang telah memberikan sumbangan besar baik moral maupun material. 8. To My Best Friend Blink, Yogik Njimbung, Boly, Danang, Yepe, Ngadiman, Agus, Didin, Marlon, Cetul, Azis dan semuanya semoga sukses selalu. 9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam terselesaikannya skripsi ini. 10. Teman-teman S1 Extention yang telah memberikan bantuan dan dukungan vii

10 digilib.uns.ac.id sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap masukkan dan saran dari para pembaca sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis pribadi dan pembaca pada umumnya. Penyusun viii

11 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI ix Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Manfaat dan Tujuan Penelitian Sistematika Penulisan... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Dasar Teori Jenis-jenis Pelapisan Logam Proses Pengerjaan Pendahuluan Prinsip Kerja Lapis Listrik Penelitian Yang Telah Dilakukan BAB III. METODE PENELITIAN 1. Diagram Alir Penelitian Bahan Penelitian Mesin Dan Alat Yang Digunakan Pelaksanaan Penelitian Persiapan Spesimen Uji... 19

12 digilib.uns.ac.id 6. Pengerjaan Awal Proses Pelapisan Pengujian Pengujian Tampak Fisik Pengukuran Ketebalan Lapisan Pengujian Adhesivitas lapisan BAB IV. DATA DAN ANALISIS 1. Bahan Katoda Tampak Fisik Ketebalan Lapisan Adhesivitas Lapisan BAB V. PENUTUP 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

13 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Komposisi kimia baja karbon rendah AISI Tabel 4.2. Data hasil pengukuran ketebalan hasil pelapisan Tabel 4.3. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada temperatur C dengan variasi rapat arus katoda Tabel 4.4. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada temperatur C dengan variasi rapat arus katoda Tabel 4.5. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada temperatur C dengan variasi rapat arus katoda Tabel 4.6. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada temperatur C dengan variasi rapat arus katoda Tabel 4.7. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada rapat arus Katoda 1500 A/m² dengan variasi temperatur Tabel 4.8. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada rapat arus Katoda 1760 A/m² dengan variasi temperatur Tabel 4.9. Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada rapat arus Katoda 2000 A/m² dengan variasi temperatur Tabel Hasil perhitungan pelapisan khrom dekoratif pada rapat arus Katoda 2720 A/m² dengan variasi temperatur xi

14 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Mekanisme proses pelapisan... 9 Gambar 2.2. Bentuk bentuk anoda larut Gambar 3.1. Diagram alir penelitian...15 Gambar 3.2. Coating thickness measuring instrument dualscope MPOR Gambar 3.3. Metode bend test Gambar 4.1. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur ºC 25 Gambar 4.2. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur ºC 25 Gambar 4.3. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur 50-55ºC.. 25 Gambar 4.4. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur ºC 25 Gambar 4.5.Pengukuran ketebalan lapisan 26 Gambar 4.6.Grafik ketebalan lapisan sebagai fungsi rapat arus pada beberapa kisaran temperatur Gambar 4.7. Grafik efisiensi katoda sebagai fungsi rapat arus yang terpakai pada beberapa kisaran temperatur Gambar 4.8.Grafik ketebalan lapisan sebagai fungsi temperatur pada beberapa kisaran rapat arus Gambar 4.9. Grafik efisiensi katoda sebagai fungsi temperatur yang terpakai pada beberapa kisaran rapat arus katoda Gambar Spesimen setelah dilakukan pengujian adhesivitas dengan variasi temperatur.. 35 xii

15 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Hasil pengukuran ketebalan lapisan.. 38 Lampiran 2. Hasil pengukuran berat lapisan.. 40 xiii

16 digilib.uns.ac.id PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN ELEKTROLIT, RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL-KHROM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : NDARIYONO NIM. I JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

17 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan salah satu logam yang banyak digunakan oleh masyarakat dan dunia industri, misalnya pada bidang konstruksi, permesinan dan kerajinan. Dalam penggunaannya sebagai komponen permesinan dan konstruksi seringkali mengalami kerusakan sebelum waktu yang diperhitungkan, diantara sebab kerusakan logam tersebut karena terkorosi. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, yang dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah logam dengan korosifnya, namun juga mendapatkan sifat-sifat lain seperti tampak rupa, ketangguhan dan daya hantar listrik. Lapisan pelindung itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut : - Lapisan hasil elektrokimia pada permukaan logam - Lapisan organik seperti cat, resin, plastik, karet dan sebagainya - Lapisan anorganik antara lain enamel, semen dan sebagainya - Pelindung sementara seperti gemuk dan oli Salah satu cara dari finishing logam yang banyak diterapkan adalah pelapisan logam. Mekanisme dari proses ini dapat dilakukan dengan metoda antara lain secara listrik (elektroplating), celup panas (hot dip galvanis), dan semprot logam (metal spraying). Penggunaan salah satu metoda ini didasarkan oleh material yang akan dilapis, dimana akan digunakan dan bagaimana fungsinya. Metode yang umum digunakan untuk pelapisan adalah pelapisan secara listrik (elektroplating) yaitu proses pelapisan logam maupun non logam secara elektrolisis melalui penggunaan arus searah (DC) dan larutan kimia (elektrolit) yang berfungsi sebagai media penyuplai ion-ion logam untuk membentuk lapisan (endapan) logam pada katoda. Proses pelapisan ini selain untuk melindungi logam juga bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat pada logam yaitu antara lain daya tahan korosi (corrosion resistance), tampak rupa (appearence), daya tahan gores/aus (abrasion resistance), harga (value), mampu solder (solderability), daya

18 digilib.uns.ac.id 2 kontak listrik (electrical contact resistance), mampu pantul cahaya (reflectivity) dan daya tahan temperatur tinggi (high temperature resistance). Salah satu dari banyak macam logam pelapis yang digunakan adalah pelapisan dengan menggunakan khrom sebagai logam pelapisnya. Saat ini sudah banyak berkembang industri elektroplating yang mengerjakan pelapisan bagianbagian mesin kendaraan seperti swing arm, tromol, poros dan bagian-bagian mesin lainnya. Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hasil pelapisan khromium di antaranya adalah faktor temperatur, rapat arus, konsentrasi larutan dan waktu pelapisan. Pengaruh temperatur pada kualitas hasil pelapisan terletak pada penampilan akhir, temperatur rendah menghasilkan hasil lapisan yang suram sedangkan temperatur tinggi menyebabkan lapisan menjadi mengkilap. Oleh karena itulah pemilihan temperatur pada proses pelapisan harus diperhatikan, agar memperoleh kualitas lapisan sesuai dengan yang diinginkan. Rapat arus sangat berpengaruh sekali terhadap efisiensi arus, kenaikan rapat arus akan menambah laju pengendapan di katoda Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu Bagaimana pengaruh temperatur larutan elektrolit Cr dan rapat arus katoda terhadap ketebalan dan adhesivitas lapisan khrom pada proses elektroplating khrom dekoratif? 1.3. Batasan Masalah Untuk menentukan arah penelitian yang baik, ditentukan batasan masalah sebagai berikut: 1. Larutan elektrolit yang digunakan adalah tembaga sianida (CuCN), nikel sulfat (NiSO 4 ) dan khrom oksida (CrO 3 ). 2. Temperatur larutan Cu dan Ni konstan C. 3. Rapat arus pelapisan Cu dan Ni konstan 300 A/m 2.

19 digilib.uns.ac.id Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh temperatur larutan elektrolit pada proses elektroplating terhadap adhesivitas dan tingkat ketebalan lapisan Cr. 2. Untuk mengetahui pengaruh rapat arus katoda terhadap adhesivitas dan ketebalan lapisan Cr. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Menambah referensi sebagai pengembangan ilmu di bidang elektroplating, khususnya pelapisan khrom dekoratif. 2. Dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya. 3. Mengetahui mekanisme pelapisan logam dengan cara elektroplating terutama pada elektroplating khrom dekoratif, sehingga dapat menerapkan mekanisme elektroplating dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mengetahui kombinasi pelapisan yang tepat dengan ketebalan lapisan yang maksimal Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. 2. Bab II Dasar Teori, berisi tinjauan pustaka dan dasar teori mengenai pelapisan logam secara listrik, komponen-komponenya maupun jenis pengerjaan pendahuluan pada benda kerjanya. 3. Bab III Metode Penelitian, berisi diagram alir penelitian, bahan yang digunakan, mesin dan alat yang digunakan, tempat penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian dan pengujian. 4. Bab IV Data dan Analisis, berisi data hasil pengujian dan analisa hasil pengukuran ketebalan dari proses pelapisan yang dilakukan. 5. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari penelitian yang dilakukan.

20 digilib.uns.ac.id 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.2. Jenis-jenis Pelapisan Logam Salah satu cara dari finishing logam yang banyak diterapkan adalah pelapisan logam. Mekanisme dari proses ini dapat dilakukan dengan metoda antara lain secara celup panas (hot dip galvanis), semprot logam (metal spraying) dan secara listrik (elektroplating). Pelapisan secara celup panas (hot dip galvanis) adalah suatu proses pelapisan dimana logam pelapis dipanaskan hingga mencair, kemudian logam yang dilapis/logam dasar dicelupkan ke dalam logam cair tersebut. Pelapisan logam dengan cara semprot (metal spraying) adalah proses pelapisan logam dengan cara penyemprotan partikel-partikel halus dari logam cair disertai gas bertekanan tinggi serta panas pada logam yang akan dilapis/logam dasar. Pelapisan listrik (elektroplating) adalah suatu proses pengendapan zat atau ion-ion logam pada elektroda negatif (katoda) dengan cara elektrolisis. Terjadinya suatu endapan pada proses ini adalah karena adanya ion-ion bermuatan listrik berpindah dan suatu elektroda melalui elektrolit yang mana hasil dan elektrolisis tersebut akan mengendap pada katoda, sedangkan endapan yang terjadi bersifat adesif terhadap logam dasar. Selama proses pengendapan atau deposit berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda dan elektrolit baik reaksi reduksi maupun oksidasi dan diharapkan berlangsung terus menerus menuju arah tertentu secara tetap. Untuk itu diperlukan arus listrik searah (direct current) dan tegangan yang konstant (Saleh, A.A., 1995). Prinsip atau teori dasar dari elektroplating adalah berpedoman atau berdasarkan Hukum Faraday yang menyatakan : a. Jumlah zat (unsur-unsur) yang terbentuk dan terbebas pada elektroda selama elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan elektrolit. b. Jumlah zat yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama selama elektrolisis adalah sebanding dengan beratnya commit to ekivalen user masing-masing zat tersebut.

21 digilib.uns.ac.id 5 Pernyataan Faraday tersebut diatas dapat ditulis dengan ketentuan atau rumus seperti berikut ini: B= I. t. e...(2.1) F Keterangan : B = Berat zat yang terbentuk (g) I = Jumlah arus yang mengalir (A) t= Waktu (detik) e = Berat ekivalen zat yang dibebaskan (berat atom suatu unsur dibagi valensi unsur tersebut) F = Jumlah arus yang diperlukan untuk membebaskan sejumlah gram ekivalen suatu zat) 1F = Coulumb Plating termasuk salah satu cara menanggulangi korosi pada logam dan juga berfungsi sebagai ketahanan bahan. Di samping itu plating juga memberikan nilai estetika pada logam yang dilapisi, yaitu warna dan tekstur tertentu, serta untuk mengurangi tahanan kontak dan meningkatkan konduktivitas permukaan atau daya pantul. Parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kualitas pelapisan (Hartono, A.J. dan Kaneko, T., 1995), adalah : 1. Konsentrasi Larutan Konsentrasi ini akan berkaitan dengan nilai ph dari larutan. Pada larutan elektrolit nikel mempunyai batas ph agar proses tersebut berlangsung baik, berkisar antara 1,5 5,2. Jika nilai ph melebihi dari nilai yang diijinkan maka akan terjadi sumuran pada permukaan produk dan lapisan nikel kasar pada permukaan benda yang dilapisi. 2. Rapat Arus Rapat arus adalah harga yang menyatakan jumlah arus listrik yang mengalir persatuan luas permukaan elektroda. Ada dua macam rapat arus yaitu rapat arus anoda dan rapat arus katoda. Pada proses lapis listrik rapat arus yang diperhitungkan adalah rapat commit arus to user katoda, yaitu banyaknya arus listrik

22 digilib.uns.ac.id 6 yang diperlukan untuk mendapatkan atom-atom logam pada tiap satuan luas permukaan benda kerja yang akan dilapis. Untuk proses lapis listrik ini faktor rapat arus memegang peranan sangat penting, karena akan mempengaruhi efisiensi arus. Efisiensi arus adalah perbandingan berat endapan yang terjadi dengan berat endapan secara teoritis dan dinyatakan dalam persen. Tegangan dalam proses lapis listrik diinginkan dalam kondisi yang konstant, artinya tegangan tidak akan berubah atau terpengaruh oleh besar kecilnya arus yang terpakai. V I= (2.2) R Keterangan : I = Besarnya arus (A) V = Tegangan (V) R = Tahanan (Ω) Untuk memvariasikan arus, yang diatur hanyalah tahanannya saja, sedangkan voltasenya tetap. Satuan rapat arus dinyatakan dalam A/dm 2 atau A/Ft 2 atau A/in Temperatur Temperatur sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalannya reaksi dan melindungi pelapisan. Keseimbangan temperatur ditentukan oleh beberapa faktor seperti ketahanan, jarak anoda dan katoda serta besar arus yang digunakan. 4. Waktu Pelapisan Waktu pelapisan akan mempengaruhi terhadap kuantitas dari hasil pelapisan yang terjadi di permukaan produk yang dilapis. Kenaikan waktu akan menyebabkan naiknya konduktivitas dan difusivitas larutan elektrolit. Hal ini berarti tahanan elektrolit akan mengecil sehingga potensial yang dibutuhkan untuk mereduksi ion-ion logam berkurang. 5. Throwing power Throwing power adalah kemampuan larutan penyalur menghasilkan lapisan dengan ketebalan merata dan sejalan dengan terus berubahnya jarak antara anoda dan permukaan komponen commit to selama user proses.

23 digilib.uns.ac.id Proses Pengerjaan Pendahuluan Sebelum dilakukan pelapisan pada logam, permukaan logam harus disiapkan untuk menerima adanya lapisan. Persiapan ini bertujuan untuk meningkatkan daya ikat antara lapisan dengan bahan yang dilapisi. Permukaan yang ideal dari bahan dasar adalah permukaan yang seluruhnya mengandung atom bahan tersebut tanpa adanya bahan asing lainnya (Hartono, A.J. dan Kaneko, T., 1995). Untuk mendapatkan kondisi seperti tersebut perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan dengan tujuan : - Menghilangkan semua pengotor yang ada dipermukaan benda kerja seperti pengotor organik dan anorganik/oksida. - Mendapatkan kondisi fisik permukaan yang lebih baik dan lebih aktif. Teknik pengerjaan pendahuluan ini tergantung dari pengotornya, tetapi secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Pembersihan Secara Mekanik Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan goresan-goresan serta geram-geram yang masih melekat pada benda kerja. Biasanya untuk menghilangkan goresan-goresan dan geram-geram tersebut dilakukan dengan mesin gerinda, sedangkan untuk menghaluskan permukaannya dilakukan dengan proses buffing. Prinsipnya sama seperti proses gerinda, tetapi roda/wheel polesnya yang berbeda yaitu terbuat dari bahan katun, kulit dan laken. Selain dari pengerjaan seperti tersebut diatas, kadang-kadang diperlukan proses lain misalnya penyikatan (brushing) dan brigthening. b. Pembersihan dengan Pelarut (Solvent) Proses ini bertujuan untuk membersihkan lemak, minyak, garam dan kotoran-kotoran lainnya dengan pelarut organik. Proses pembersihan pada temperatur kamar yaitu dengan menggunakan pelarut organik, tetapi dilakukan pada temperatur kamar dengan cara diusap/dioles. c. Pembersihan dengan Alkalin (Degreasing) Proses ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau minyak-minyak yang menempel. Pembersihan ini perlu sekali, karena lemak maupun minyak tersebut akan mengganggu pada proses pelapisan, karena mengurangi kontak antara lapisan commit dengan to user logam dasar/benda kerja. Pencucian

24 digilib.uns.ac.id 8 dengan alkalin digolongkan dalam dua cara yaitu dengan cara biasa (alkaline degreasing) dan dengan cara elektro (elektrolitic degreasing). Pembersihan secara biasa adalah merendamkan benda kerja ke dalam larutan alkalin dalam keadaan panas selama 5-10 menit. Lamanya perendaman harus disesuaikan dengan kondisi permukaan benda kerja. Seandainya lemak atau minyak yang menempel lebih banyak, maka dianjurkan lamanya perendaman ditambah hingga permukaan bersih dari noda-noda tersebut. d. Pencucian dengan asam (Pickling) Pencucian dengan asam adalah bertujuan untuk membersihkan permukaan benda kerja dari oksida atau karat dan sejenisnya secara kimia melalui peredaman. Larutan asam ini terbuat dari pencampuran air bersih dengan asam antara lain : - Asam klorida (HCl) - Asam sulfat (H 2 SO 4 ) - Asam sulfat dan asam fluorida (HF) Reaksi proses pickling sebetulnya adalah proses elektrokimia dalam sel galvanis antara logam dasar (anoda) dan oksida (katoda). Gas H 2 yang timbul dapat mereduksi ferrioksida menjadi ferrooksida yang mudah larut. Dalam reaksi ini biasanya diberikan inhibitor agar reaksi tidak terlalu cepat dan menghasilkan pembersihan yang merata. Untuk benda kerja dari besi/baja cor yang masih mengandung sisa-sisa pasir dapat digunakan larutan campuran dari asam sulfat dan asam fluorida, sebab larutan tersebut dapat berfungsi selain untuk menghilangkan oksida/serpih juga dapat membersihkan sisa-sisa pasir yang menempel pada benda kerja (Saleh, A.A., 1995) Prinsip Kerja Lapis Listrik Pada prinsipnya pelapisan logam dengan cara lapis listrik atau elektroplating adalah merupakan rangkaian dari arus listrik, anoda, larutan elektrolit dan katoda (benda kerja). Keempat gugusan ini disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu sistem lapis listrik dengan rangkaian sebagai berikut:

25 digilib.uns.ac.id 9 - Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik - Katoda dihubungkan pada kutub negatif dari sumber listrik - Anoda dan katoda direndamkan dalam larutan elektrolitnya Untuk lebih jelasnya rangkaian dan prinsip kerja proses lapis listrik dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Mekanisme proses pelapisan (Suarsana, I.K., 2008) Keterangan : (1) Anoda (bahan pelapis) (2) Katoda (benda yang dilapisi) (3) Elektrolit (4) Sumber arus searah Bila arus listik (potensial) searah dialirkan antara anoda dan katoda dalam larutan elektrolit, maka muatan ion positif ditarik oleh katoda. Sementara ion bermuatan negatif berpindah ke arah anoda ion-ion tersebut dinetralisir oleh kedua elektroda dan larutan elektrolit yang hasilnya diendapkan pada elektroda katoda. Hasil yang terbentuk adalah lapisan logam dan gas hidrogen. a. Larutan Elektrolit Suatu proses lapis listrik memerlukan larutan elektrolit yang merupakan media proses berlangsung. Larutan elektrolit dapat dibuat dari larutan asam dan garam logam yang dapat membentuk ion-ion positif. Tiap jenis pelapisan larutan elektrolitnya berbeda-beda tergantung pada sifat-sifat elektrolit yang diinginkan. komposisi larutan elektrolit yang dipakai pada proses pelapisan tembaga, nikel dan khrom adalah sebagai berikut (Saleh, A.A., 1995): - Komposisi pembuatan larutan untuk pelapisan tembaga : CuCN 26,25 gr/1 NaK (C 4 H 4 O 6) 45 gr/1 NaCN 34,50 gr/1 Bright Gl-3 5 ml/1

26 digilib.uns.ac.id 10 Na 2 CO 3 30 gr/1 Bright Gl-4 8 ml/1 - Komposisi pembuatan larutan untuk pelapisan nikel : NiSO gr/1 Carbon act 2 gr/1 NiCL 2 50 gr/1 Bright I-06 5 ml/1 H 3 BO 3 40 gr/1 Bright M-07 2 ml/1 - Komposisi pembuatan larutan untuk pelapisan khrom : CrO gr/1 H 2 SO 4 2,5 ml/1 Larutan elektrolit selalu mengandung garam dari logam yang akan dilapis. Garam-garam tersebut sebaiknya dipilih yang mudah larut tetapi anionnya tidak mudah tereduksi. Walaupun anion tidak ikut langsung dalam proses terbentuknya lapisan, tetapi jika menempel pada permukaan katoda (benda kerja) akan menimbulkan gangguan akan terbentuknya struktur mikro lapisan. Kemampuan atau aktivitas dari ion-ion logam ditentukan oleh konsentrasi dari garam logamnya, bila konsentrasi logamnya tidak mencukupi untuk diendapkan, akan terjadi endapan/lapisan yang terbakar pada rapat arus yang relatif rendah. Beberapa bahan/zat kimia sengaja ditambahkan ke dalam larutan elektrolit bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat lapisan tertentu. Sifat-sifat tersebut antara lain tampak rupa (appearance), kegetasan lapisan (brittleness), keuletan (ductility) dan kekerasan (hardness). b. Anoda (elektroda positif ) Pada proses pelapisan secara listrik, peranan anoda sangat penting dalam menghasilkan kualitas lapisan yang baik. Pengaruh kemurnian/kebersihan anoda terhadap elektrolit dan penentuan optimalisasi ukuran serta bentuk anoda perlu diperhatikan. Anoda yang digunakan pada pelapisan tembaga adalah anoda terlarut (soluble anode), untuk pelapisan nikel menggunakan anoda terlarut, sedangkan untuk pelapisan khrom menggunakan anoda tidak terlarut (unsoluble anode). Perhitungan yang cermat dalam menentukan anoda pada proses pelapisan dapat memberikan keuntungan yaitu meningkatkan distribusi endapan, mengurangi kontaminasi larutan, commit menurunkan to user biaya bahan kimia yang dipakai,

27 digilib.uns.ac.id 11 meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi timbulnya masalah-masalah dalam proses pelapisan. Adanya arus listrik yang mengalir melalui larutan elektrolit diantara kedua elektroda, maka pada anoda akan terjadi pelepasan ion logam dan oksigen (reduksi), selanjutnya ion logam tersebut dan gas hidrogen diendapkan pada elektroda katoda. Peristiwa ini dikenal sebagai proses pelapisan dengan anoda terlarut (soluble anode). Tetapi bila anoda tersebut hanya dipakai sebagai penghantar arus saja (conductor of current), anoda ini disebut anoda tak larut (unsoluble anoda). Anoda tidak larut adalah paduan dari bahan-bahan seperti baja nikel, paduan timbal-timah, karbon, platina-titanium dan lain sebagainya. Anoda ini diutamakan selain sebagai penghantar yang baik juga tidak mudah terkikis oleh larutan dengan atau tanpa aliran listrik. Tujuan dipakainya anoda tidak larut adalah untuk: - Mencegah terbentuknya logam yang berlebihan dalam larutan - Mengurangi nilai investasi peralatan - Memelihara keseragaman jarak anoda dan katoda Kerugian penggunaan anoda tidak larut adalah cenderung teroksidasi unsur-unsur tertentu dari anoda tersebut ke dalam larutan. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih anoda terlarut antara lain adalah : - Efisiensi anoda yang akan dipakai - Jenis larutan elektrolit - Kemurnian bahan anoda - Bentuk anoda - Rapat dan kepasitas arus yang disuplai - Cara pembuatan anoda Efisiensi anoda akan turun/berkurang akibat adanya logam pengotor (metallic impirities) dan kekasaran butiran yang terdapat dalam larutan. Kemurnian anoda terlarut dapat meningkatkan efisensi anoda, tetapi rapat arus yang tinggi pada saat pelapisan berlangsung akan menyebabkan pasivasi pada anoda, sehingga perlu diperhitungkan besarnya rapat arus terhadap luas permukaan anoda. Pada proses commit lapis listrik to user yang umum dipakai perbandingan

28 digilib.uns.ac.id 12 anoda dengan katoda adalah 2:1, karena kontaminasi anoda adalah penyebab/sumber utama pengotor, maka usahakan menggunakan anoda semurni mungkin. Sedapat mungkin menggunakan anoda sesuai dengan bentuk benda yang akan dilapis. Jarak dan luas permukaan anoda diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan lapisan yang seragam dan rata. Rapat arus anoda usahakan dalam range yang dikehendaki agar mudah dikendalikan. Contoh dari bentuk-bentuk anoda dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2. Bentuk bentuk anoda larut (Saleh, A.A., 1995) c. Air Pada industri pelapisan secara listrik, air merupakan salah satu unsur pokok yang selalu harus tersedia. Biasanya penggunaan air pada proses lapis listrik dikelompokan dalam empat macam yaitu : - Air untuk pembuatan larutan elektrolit - Air untuk menambah larutan elektrolit yang menguap - Air untuk pembilasan - Air untuk proses pendingin Dari fungsi air tersebut dapat ditentukan kualitas air yang dibutuhkan untuk suatu proses. Air ledeng/kota dipakai untuk proses pembilasan, pencucian, proses etsa dan pendingin. Sedangkan air bebas mineral (aquadest) dipakai khusus untuk pembuatan larutan. Pada proses pelapisan air yang digunakan harus berkualitas baik. Air ledeng/kota yang masih mengandung commit kation to user dan anion, jika bercampur dengan

29 digilib.uns.ac.id 13 ion-ion dalam larutan akan menyebabkan turunnya efisiensi endapan/lapisan. Unsur-unsur yang tidak diinginkan dalam larutan adalah unsur kalsium dan magnesium, karena mudah bereaksi dengan kadmium sianida, tembaga sianida, perak sianida dan senyawa-senyawa lainnya, sehingga akan mempercepat kejenuhan larutan. Umumnya unsur-unsur yang terdapat dalam air adalah kandungan dari garam-garam seperti bikarbonat, sulfat, klorida dan nitrat. Unsur-unsur garam logam alkali (sodium/potassium) tidak begitu mempengaruhi konsentrasi larutan sewaktu operasi pelapisan berlangsung, kecuali pada larutan lapis nikel. Hal ini disebabkan oleh kenaikan arus listrik (throwing power). Pada plat lapis nikel dihasilkan lapisan yang getas (brittle). Adanya logam-logam berat seperti besi dan mangan sebagai pengotor menimbulkan cacat-cacat antara lain kekasaran (roughness), porous, gores (streakness), noda-noda hitam (staining), warna yang suram (iridensceat) atau mengkristal dan modular. Untuk itu maka diperlukan air murni (reagent water) untuk membuat larutan dan menggantikan larutan yang menguap (Saleh, A.A., 1995) Penelitian Yang Telah Dilakukan Adyani (2009) menyatakan bahwa ketebalan lapisan akan semakin meningkat seiring dengan naiknya kuat arus dan bertambahnya titik distribusi arus, hasil kekerasan permukaan berdasarkan hasil uji kekerasan Vickers akan semakin meningkat dengan naiknya kuat arus dan bertambahnya titik distribusi arus. Huang dkk (2007) melakukan panelitian karakterisasi nikel-khrom multilayer pada suhu 30 C dengan memvariasikan arus. Menyatakan bahwa dengan meningkatnya arus pada pelapisan maka ketebalan pada lapisan akan semakin bertambah. Kuai dkk (2007) melakukan studi eksperimental pelapisan khrom dengan menggunakan larutan khromium trivalent dengan bahan subtrat tembaga. Jarak antara anoda dan katoda 50 mm, dengan memvariasikan suhu pada 20, 25, 30, 35, 40, dan 55 C. Studi ini menunjukkan bahwa hasil lapisan yang tebal dan halus dapat diperoleh pada suhu yang tinggi.

30 digilib.uns.ac.id 14 Napitupulu (2005) melakukan penelitian pengaruh temperatur dan waktu pelapisan terhadap laju pelapisan nikel pada baja karbon rendah melalui proses elektroplating dengan memvariasikan waktu pelapisan 2, 3 dan 4 menit. Temperatur yang dipakai adalah C. Dengan naiknya temperatur dan waktu pelapisan, maka kekerasan permukaan juga semakin meningkat pada permukaan baja. Hasilnya menunjukkan bahwa laju pelapisan pada temperatur 60 C lebih tinggi dibanding pada temperatur 70 C. Suarsana (2008) menunjukkan bahwa dengan meningkatnya variasi waktu pencelupan maka ketebalan hasil pencelupan akan meningkat demikian juga tingkat kecerahannya, dengan ketebalan lapisan yang meningkat disebabkan karena waktu pelapisan nikel menyebabkan secara umum meningkatnya iluminasi cahaya atau tingkat kecerahannya sehingga ketebalan lapisan juga merupakan fungsi dari tingkat kecerahan lapisan.

31 digilib.uns.ac.id 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian dilaksanakan sesuai dengan diagram alir penelitian yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Mulai Penyiapan spesimen uji Pengerjaan awal Pelapisan tembaga Pelapisan nikel Pelapisan khrom Variasi temperatur 25-30, 40-45, dan 60-65ºC Variasi rapat arus 1500, 1760, 2000 dan 2720 A/m² Pembilasan Pengujian tampak fisik Pengujian ketebalan lapisan Pengujian adhesivitas lapisan Analisis Kesimpulan Selesai Gambar 3.1. Diagram alir penelitian.

32 digilib.uns.ac.id Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Logam yang dilapisi adalah plat baja AISI 1023 No P (mm) L (mm) T (mm) , , , ,7 2. Logam pelapis (anoda) - Tembaga (copper) - Nikel (nickel) - Khrom (chromium) 3. Larutan elektrolit - Komposisi pembuatan larutan untuk pelapisan tembaga : - CuCN 26,25 gr/1 - NaK (C 4 H 4O 6) 45 gr/1 - NaCN 34,50 gr/1 - Bright Gl-3 5 ml/1 - Na 2 Co 3 30 gr/1 - Bright Gl-4 8 ml/1 Cara pembuatan : - Timbang bahan bahan sesuai dengan berat dan keperluannya. - Sediakan air bersih sebanyak 6 liter. - Empat setengah liter air tersebut dimasukkan ke dalam bak. - Masukkan bahan-bahan yang telah tersedia seperti komposisi diatas secara berurutan sebagai berikut : a) Masukkan sodium sianida dan aduk hingga larut. b) Masukkan tembaga sianida dan aduk hingga larut. c) Masukkan sodium karbonat dan aduk hingga larut. d) Masukkan rochelle dan aduk hingga larut. e) Setelah semuanya larut, air yang sisa satu setengah liter dimasukkan sambil diaduk hingga homogen, kemudian biarkan selama ± 4 jam, lalu disaring.

33 digilib.uns.ac.id 17 f) Setelah itu masukkan brightener gl-3 dan gl-4 sambil diaduk hingga homogen. g) Kemudian larutan dibiarkan kembali selama lebih kurang 4 jam, kemudian baru boleh digunakan. - Komposisi pembuatan larutan untuk pelapisan nikel : - NiSO gr/1 - Karbon aktif 2 gr/1 - NiCL 2 50 gr/1 - Bright I-06 5 ml/1 - H 3 BO 3 40 gr/1 - Bright M-07 2 ml/1 Cara pembuatan : - Timbang bahan bahan sesuai dengan berat dan keperluannya. - Sediakan air bersih sebanyak 6 liter. - Empat setengah liter air tersebut dimasukan ke dalam bak. - Masukkan bahan-bahan yang telah tersedia seperti komposisi diatas secara berurutan sebagai berikut : a) Masukkan nikel sulfat dan aduk hingga larut. b) Masukkan nikel khlorida dan aduk hingga larut. c) Masukkan boric acid dan aduk hingga larut. d) Setelah semuanya larut masukkan karbon aktif sambil diaduk hingga homogen, kemudian air yang sisa satu setengah liter dimasukkan sambil diaduk hingga homogen. e) Biarkan larutan selama ± 4 jam, kemudian disaring. f) Setelah disaring masukkan brightener i-06 dan m-07, lalu dibiarkan lagi selama ± 4 jam. g) Larutan siap untuk digunakan. - Komposisi pembuatan larutan untuk pelapisan khorm : - CrO gr/1 - H 2 SO 4 2,5 ml/1 Cara pembuatan : - Timbang bahan bahan sesuai dengan berat dan keperluannya. - Sediakan air bersih sebanyak 6 liter. - Empat setengah liter air tersebut dimasukkan ke dalam bak.

34 digilib.uns.ac.id 18 - Masukkan bahan-bahan yang telah tersedia seperti komposisi diatas secara berurutan sebagai berikut : a) Masukkan khrom oksida dan aduk hingga larut. b) Masukkan asam sulfat secara perlahan-lahan sambil diaduk hingga larut. c) Sisa air satu setengah liter dimasukkan juga sambil diaduk. d) Biarkan larutan selama ± 4 jam, kemudian dilakukan penyaringan. e) Setelah dilakukan penyaringan, biarkan lagi larutan selama ± 4 jam. f) Larutan yang telah mengalami penyaringan dan pengendapan selama ± 4 jam, sudah bisa digunakan Mesin Dan Alat Yang Digunakan Proses pelapisan dan pengujian logam dilakukan di laboratorium Bahan Jurusan Teknik Mesin UNS. Adapun alat yang digunakan sebagai berikut : a. Rectifier Rectifier ini berfungsi sebagai sumber arus listrik searah (DC), dengan rectifier kita bisa mengatur tegangan dan arus yang akan digunakan dalam penelitian. b. Bak plating (Bak penampung) Bak plating berfungsi sebagai tempat untuk menampung larutan elektrolit yang akan digunakan di dalam penelitian bak plating atau bak penampung diupayakan tidak terbuat dari logam, karena larutan elektrolit yang digunakan dalam proses pelapisan elektroplating bersifat korosif terhadap logam. c. Bak pembersih Setelah spesimen dilapisi, spesimen dibilas dengan air bersih pada bak pembersih yang telah disiapkan. Bak pembersih ini berfungsi untuk membersihkan spesimen dari sisa larutan plating. d. Stop watch Stop watch digunakan untuk menghitung waktu pencelupan.

35 digilib.uns.ac.id 19 e. Gerinda listrik Mesin ini digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja dan untuk menghilangkan lapisan oksida yang melapisi permukaan logam. f. Jangka sorong Alat ini dipakai untuk mengukur dimensi spesimen. Pembacaan skala pengukuran dimensi spesimen sampai ketelitian 0,1 mm. g. Kamera digital Kamera digital digunakan untuk mengambil gambar setelah dilakukan proses elektroplating. h. Panci dan kompor gas Panci dan kompor gas digunakan untuk memanaskan larutan elektrolit. i. Termometer Termometer digunakan untuk mengukur suhu larutan elektrolit. j. Timbangan digital Timbangan digital digunakan untuk menimbang berat spesimen sebelum dan sesudah pelapisan. k. Coating thickness measuring instrument Coating thickness measuring instrument ini digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan logam yang melapisi logam induk pada proses elektroplating. Alat yang dipakai adalah dualscope MPOR. Gambar 3.2.Coating thickness measuring instrument dualscope MPOR 3.4. Pelaksanaan Penelitian Persiapan Spesimen Uji Penelitian ini untuk mengkaji bagaimana pengaruh temperatur larutan elektrolit dan rapat arus katoda terhadap ketebalan dan adhesivitas lapisan pada

36 digilib.uns.ac.id 20 proses elektroplating tembaga-nikel-khrom. Bahan substrat yang digunakan dalam penelitian adalah plat baja karbon rendah AISI Pengerjaan Awal Setelah spesimen benda uji halus dan rata, maka dilakukan proses degreasing, yaitu pencucian spesimen benda uji dengan detergen agar kotoran dan lemak lemak pada saat proses permesinan hilang dan bersih. Kemudian setelah itu dilakukan proses rinsing atau pembilasan dengan air bersih dan benda uji dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Proses pengetsaan dilakukan dengan mencelupkan spesimen pada larutan asam sulfat (H 2 SO 4 ) dengan kosentrasi sebesar 10% pada suhu C selama 1 5 menit. Tujuan dari pengetsaan adalah untuk membersihkan benda kerja dari lapisan oksida dan unsur unsur pengotor lainnya yang menempel, sehingga akan menghasilkan daya adhesi pada permukaan benda kerja yang kuat Proses Pelapisan Langkah langkah dalam proses pelapisan : 1. Bahan yang akan dilapisi dibersihkan terlebih dahulu. 2. Bahan yang telah bersih dicuci dengan pencuci lemak selama 5-10 menit. 3. Setelah pencucian lemak dibilas dengan air bersih. 4. Pelaksanaan pelapisan tembaga (copper) : a. Timbang berat spesimen sebelum dilapisi b. Masukkan benda kerja ke dalam larutan tersebut. c. Mengatur besar rapat arus. d. Hubungkan ke sumber arus listrik (rectifier), benda kerja ke kutub negatif, sedangkan anoda/pelapis ke kutub positif. e. Setelah semuanya siap stop kontak dihidupkan. f. Setelah ± 5 menit benda kerja diangkat dan langsung dibilas dengan air bersih. g. Kemudian dilanjutkan dengan pelapisan selanjutnya. 5. Pelaksanaan pelapisan nikel (nickel) : a. Timbang berat spesimen sebelum dilapisi

37 digilib.uns.ac.id 21 b. Setelah benda kerja dilapisi tembaga dan dibilas lalu dimasukkan ke dalam larutan nikel. c. Mengatur besar rapat arus. d. Hubungkan ke sumber arus listrik (rectifier), benda kerja ke kutub negatif, sedangkan anoda/pelapis ke kutub positif. e. Setelah semuanya siap stop kontak dihidupkan. f. Setelah ± 5 menit benda kerja diangkat dan langsung dibilas dengan air bersih. g. Kemudian dilanjutkan dengan pelapisan selanjutnya. 6. Pelaksanaan pelapisan khrom (chromium) : a. Timbang berat spesimen sebelum dilapisi b. Sebelum benda kerja dimasukan ke dalam larutan chromium, memanaskan larutan sampai tempertur 40-45, dan C. c. Benda kerja yang telah dilapisi dan tembaga-nikel dibilas, lalu dimasukkan ke dalam larutan khrom. d. Mengatur besar rapat arus. e. Hubungkan ke sumber arus listrik (rectifier), benda kerja ke kutub negatif, sedangkan anoda/pelapis ke kutub positif. f. Setelah semuanya siap stop kontak dihidupkan. g. Pencelupan dilakukan dengan memvariasikan temperatur dan arus katoda: - Temperatur larutan : 25-30, 40-45, 50-55, dan ºC - Variasi rapat arus : 1500, 1760, 2000 dan 2720 A/m² h. Setelah selesai pencelupan, benda kerja diangkat dan langsung dibilas dengan air bersih. 7. Pelaksanaan proses akhir : a. Setelah benda kerja dilapisi khromium, lalu dibilas dan kemudian dilakukan pengeringan. b. Melakukan pengujian tampak fisik. c. Melakukan pengukuran ketebalan. d. Melakukan pengukuran adhesivitas. e. Pengolahan data hasil penelitian.

38 digilib.uns.ac.id Pengujian Pengujian Tampak Fisik Pengujian ini untuk mengetahui perubahan secara fisik yang terjadi terhadap masing masing benda uji setelah dilakukan proses elektroplating dengan cara melihat dan memfoto setiap benda uji. Setelah proses pelapisan selesai, spesimen dibilas dan dibersihkan dengan air lalu dikeringkan. Setelah permukaan benar-benar sudah bersih dan kering, maka dapat dilakukan pengamatan tampak fisik hasil pelapisan dengan cara sebagai berikut : 1. Masing-masing spesimen diletakkan bersebelahan satu sama lain. 2. Melihat spesimen mana yang lebih mengkilap dan lebih baik pelapisannya. 3. Memfoto semua spesimen secara bersebelahan dengan spesimen lainnya dan lihat spesimen mana yang lebih mengkilap lapisannya Pengukuran Ketebalan Lapisan Pengujian ini untuk mengetahui ketebalan lapisan yang terjadi pada masing masing spesimen, alat yang digunakan coating thickness measuring instrument dualscope MPOR. Langkah-langkah persiapan dan pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Mensetting alat dualscope MPOR ke base metal Fe. 2. Mengkalibrasi dualscope MPOR. 3. Menguji spesimen dengan 3 titik. 4. Menguji dengan spesimen yang lainnya Pengujian adhesivitas lapisan. Pengujian tingkat adhesivitas dilakukan dengan cara pengujian bend test sesuai dengan ASTM B Pengujian ini untuk mengetahui adhesivitas lapisan yang terjadi pada masing masing benda uji, langkah-langkah persiapan dan pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Menekuk benda uji dengan benda berbentuk silinder, sampai kedua kaki benda uji sejajar. Diameter silinder harus empat kali ketebalan spesimen. Memeriksa daerah cacat visual bawah benda uji hasil tekukan tersebut. 2. Ulangi langkah diatas dengan commit menggunakan to user benda uji yang berbeda.

39 digilib.uns.ac.id 23 B A 2.8 mm 100 mm 0.7 mm Keterangan : A : Mandrel B : Spesimen uji Gambar Metode bend test

40 digilib.uns.ac.id 24 BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1. Bahan Katoda Spesimen uji yang berupa plat strip diuji komposisi kimianya dan didapatkan beberapa persentase kandungan yang terdapat di dalam logam tersebut di mana dapat dilihat pada tabel 4.1. Dari hasil pengujian komposisi kimia tersebut, spesimen yang digunakan dapat dimasukkan ke dalam golongan baja karbon rendah AISI Tabel 4.1. Komposisi kimia baja karbon rendah AISI 1023 Unsur Kandungan (%) Unsur Kandungan (%) Fe 98,9 Co 0,0050 C 0,244 Cu 0,0079 Si 0,0347 Nb 0,0030 Mn 0,671 Ti 0,0020 P 0,0233 V 0,0066 S 0,0154 W 0,0250 Cr 0,0160 Pb 0,0100 Mo 0,0050 Ca 0,0005 Ni 0,0172 Zr 0,0043 Al 0, Tampak Fisik Pengamatan tampak fisik dilakukan setelah proses pelapisan selesai. Setelah dilakukan pelapisan, spesimen diangkat dari larutan elektrolit, lalu dibilas kemudian dikeringkan. Apabila permukaan spesimen sudah bersih dan kering, maka dapat dilakukan pengamatan tampak fisik hasil pelapisan. Masing-masing spesimen dari masing-masing variasi diamati secara kasat mata, dibandingkan dan kemudian diambil fotonya.

41 digilib.uns.ac.id 25 Gambar 4.1. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur ºC. Gambar 4.2. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur ºC. Gambar 4.3. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur ºC. Gambar 4.4. Spesimen setelah dilakukan pelapisan khrom dengan temperatur commit to ºC. user

42 digilib.uns.ac.id 26 Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa hasil pengaruh temperatur pelapisan pada proses elektoplating khrom dekoratif menunjukkan adanya perbedaan hasil kecerahan lapisan. Semakin tinggi temperatur pelapisan maka hasil lapisan akan semakin mengkilap. Temperatur ºC menghasilkan hasil pelapisan yang paling mengkilap bila dibanding dengan temperatur yang lainnya. Hal ini disebabkan karena temperatur pelapisan yang semakin tinggi maka kecepatan reaksi juga akan semakin tinggi, akibatnya makin banyak atom hidrogen yang dihasilkan dan menyebabkan bertambahnya ukuran butir. Dengan demikian hasil kecerahan lapisan khromium yang dihasilkan akan semakin mengkilap. Sementara semakin tinggi rapat arus katoda maka hasil pelapisan semakin mengkilap. Rapat arus katoda 2720 A/m² menghasilkan hasil lapisan yang paling mengkilap bila dibanding dengan rapat arus katoda yang lain. Hal ini disebabkan karena dengan rapat arus yang semakin tinggi maka kecepatan reaksi juga akan semakin tinggi, akibatnya makin banyak atom hidrogen yang dihasilkan dan dapat memperkecil ukuran bentuk kristal. Dengan demikian hasil kecerahan lapisan khromium yang dihasilkan akan semakin mengkilap Ketebalan Lapisan Setelah dilakukan pengamatan tampak fisik, permukaan spesimen hasil pelapisan harus tetap dijaga agar tetap bersih karena akan dilakukan pengujian ketebalan lapisan. Pengukuran ketebalan lapisan khrom ini dilakukan dengan menggunakan coating thickness measuring instrumen dualscope MPOR. Sebelum dilakukan pengukuran, terlebih dahulu melakukan setting alat ukur untuk base metal Fe dan kalibrasi. Setelah itu baru dilakukan pengukuran ketebalan hasil pelapisan.

43 digilib.uns.ac.id 27 Gambar 4.5. Pengukuran ketebalan lapisan Dari setiap spesimen dilakukan pengukuran pada 3 titik, yaitu pada bagian atas, tengah dan bawah. Kemudian dari pengukuran 3 titik tersebut diambil rataratanya. Dari data pengukuran yang diperoleh, kemudian diambil ketebalan rataratanya untuk setiap variasi rapat arus. Ketebalan rata-rata untuk khrom dekoratif dengan lapisan dasar tembaganikel-khrom, dengan variasi temperatur dan rapat arus pelapisan khrom tersebut dapat dilihat pada table 4.2. Tabel 4.2. Data hasil pengukuran ketebalan hasil pelapisan Temperatur Pelapisan (ºC) Rapat Arus ( A/m²) Tebal Lapisan Rata-rata(µm) Tebal Lapisan Rata-rata(mm) ,00 3,00b ,06 3,06b ,21 3,21b ,40 3,40b ,43 3,43b ,56 3,74 3,56b10-3 3,74b ,79 3,79b ,57 3,59 3,68 4,16 3,83 3,89 3,98 4,33 3,57b10-3 3,59b10-3 3,68b10-3 4,16b10-3 3,83b10-3 3,89b10-3 3,98b10-3 4,33b10-3

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 217, Hal. 19-24 ISSN 216-7395 PENGARUH TEGANGAN PELAPISAN NIKEL PADA TEMBAGA DALAM PELAPISAN KHROM DEKORATIF TERHADAP KETEBALAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN LAPISAN Musa Assegaff

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, yang dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah logam dengan korosifnya, namun juga mendapatkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh : YOGIK DWI MUSTOPO NIM. I 1404033

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh : YOGIK DWI MUSTOPO NIM. I 1404033 digilib.uns.ac.id PENGARUH WAKTU TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PROSES ELEKTROPLATING KHROM DEKORATIF TANPA LAPISAN DASAR, DENGAN LAPISAN DASAR TEMBAGA DAN TEMBAGA-NIKEL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Proses pelapisan plastik ABS dengan menggunakan metode elektroplating dilaksanakan di PT. Rekayasa Plating Cimahi, sedangkan pengukuran kekasaran, ketebalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam metode pelapisan plastik ABS dengan elektroplating ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah tingkat kecerahan suatu

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *) PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH Nizam Effendi *) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi rapat arus terhadap

Lebih terperinci

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan Bambang Santosa dan Martijanti Syamsa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung Email: martijanti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2012) Vol.2 No.1 halaman 1 April 2012 Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga ABSTRACT Setyowati, Y.

Lebih terperinci

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai BAB I PANDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern tak lepas dari peranan industri elektroplating. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda motor, mobil, mesin, barang elektronik,

Lebih terperinci

VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Yusep Sukrawan 1

VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Yusep Sukrawan 1 VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK Yusep Sukrawan 1 ABSTRAK VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Pelapisan khromium keras

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH Diajukan guna memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat sarjana S1 pada

Lebih terperinci

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI PENELITIAN Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI 0631010012 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Dosen Penguji Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental untuk mencari hubungan sebab akibat antara faktor-faktor yang dipilih dalam penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam proses pembuatan komponen-komponen atau peralatan-peralatan permesinan dan industri, dibutuhkan material dengan sifat yang tinggi maupun ketahanan korosi yang

Lebih terperinci

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret Yerikho 1, Wahyu Purwo Raharjo 2, Bambang Kusharjanta 2

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret Yerikho 1, Wahyu Purwo Raharjo 2, Bambang Kusharjanta 2 62 OPTIMALISASI VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU TERHADAP KETEBALAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PLAT BAJA KARBON RENDAH DENGAN PROSES ELECTROPLATING MENGGUNAKAN PELAPIS SENG Yerikho 1, Wahyu Purwo Raharjo 2,

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user PENGARUH WAKTU PELAPISAN DAN RAPAT ARUS KATODA TERHADAP KEKERASAN DAN ADHESIVITAS LAPISAN PADA PLAT BAJA KARBON RENDAH AISI 1021 DENGAN PROSES ELEKTROPLATING HARD CHROME MENGGUNAKAN CrO 3 250 gr/liter

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42 JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 176 183 PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42 Ratih Deviana S1 Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Alat Percobaan 1 4 2 5 3a 6 8 7 3b Gambar 11. Rangkaian alat percobaan Keterangan gambar: 1. Amperemeter 2. Rangkaian pengubah arus 3. Elektroda; a. anoda (tembaga),

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM Nani Mulyaningsih Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Jl. Kapten Suparman No 39 Magelang

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL Mentik Hulupi Agustinus Ngatin Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung E-mail: hulupimentik@yahoo.com

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI CuCN DAN GELATIN DALAM ELEKTROLIT GEL CuCN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA ELEKTROPLATING BAJA JIS G 3141

PENGARUH KONSENTRASI CuCN DAN GELATIN DALAM ELEKTROLIT GEL CuCN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA ELEKTROPLATING BAJA JIS G 3141 PENGARUH KONSENTRASI CuCN DAN GELATIN DALAM ELEKTROLIT GEL CuCN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA ELEKTROPLATING BAJA JIS G 3141 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : FRANSISKUS SUKMA ADE PUTRA NIM.

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : FRANSISKUS SUKMA ADE PUTRA NIM. digilib.uns.ac.id PENGARUH ARUS DAN WAKTU PELAPISAN HARD CHROME TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN KEKERASAN PADA PLAT BAJA KARBON RENDAH AISI 1026 DENGAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN HCrO 3 250 gr/lt DAN H

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : DANANG TARWIJAYANTO NIM.

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : DANANG TARWIJAYANTO NIM. PENGARUH ARUS DAN WAKTU PELAPISAN HARD CHROME TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN TINGKAT KEKERASAN MIKRO PADA PLAT BAJA KARBON RENDAH AISI 1026 DENGAN MENGGUNAKAN CrO 3 250 gr/lt DAN H 2 SO 4 2,5 gr/lt PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Untuk mempermudah penelitian proses anodizing maka dibuat diagram alir penelitian proses anodizing, dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1. Mulai Observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar abad ke 19 pelapisan tembaga dengan emas banyak dilakukan orang, baik secara manual maupun secara listrik terhadap benda-benda logam. Pelapisan logam dapat

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN Reny Afriany 1, Kusmono 2, R. Soekrisno 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin dan Industri,

Lebih terperinci

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Firlya Rosa. S.S.T., M.T. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id 1 Rodiawan, S.T.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat

Lebih terperinci

I. Tujuan. Dasar Teori

I. Tujuan. Dasar Teori I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2012 di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung. Karakaterisasi

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan guna memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat sarjana S1

Lebih terperinci

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Teknik Mesin

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM KURVATEK Vol.1. No.1, April, pp.1-6 e-issn: 2477-7870 1 PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM Ade Irvan Tauvana 1,a 1. Politeknik

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI Citra Ayu Dewi 1 & Ahmadi 2 1&2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram E-mail: Ayudewi_citra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH GEOMETRI PERMUKAAN DAN ARUS LISTRIK TERHADAP PROSES PELAPISAN NIKEL DENGAN ELEKTROPLATING

PENGARUH GEOMETRI PERMUKAAN DAN ARUS LISTRIK TERHADAP PROSES PELAPISAN NIKEL DENGAN ELEKTROPLATING C.14. Pengaruh geometri permukaan dan arus listrik (Sutomo dan Rahmat) PENGARUH GEOMETRI PERMUKAAN DAN ARUS LISTRIK TERHADAP PROSES PELAPISAN NIKEL DENGAN ELEKTROPLATING Sutomo dan Rahmat Program Diploma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujiaan 4.1.1. Pengujian Ketebalan Lapisan Dengan Coating Gauge Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dengan menggunakan

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS Oleh : Anna Kristina Halim (02) Ardi Herdiana (04) Emma Ayu Lirani (11) Lina Widyastiti (14) Trisna Dewi (23) KELAS XII IA6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA 2011/2012 BAB

Lebih terperinci

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37 Febryan Andinata 1, Fredina Destyorini 2, Eni Sugiarti 2, Munasir 1, Kemas A. Zaini T. 2 1 Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP TEMBAGA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA, NIKEL DAN KROM TERHADAP CACAT VIBROUS PADA ALUMUNIUM 1100

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP TEMBAGA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA, NIKEL DAN KROM TERHADAP CACAT VIBROUS PADA ALUMUNIUM 1100 TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP TEMBAGA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA, NIKEL DAN KROM TERHADAP CACAT VIBROUS PADA ALUMUNIUM 1100 0 Tugas Akhir Ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

Pengaruh Rapat Arus Dan Temperatur Elektrolit Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Efisiensi Katoda Pada Elektroplating Tembaga Untuk Baja Karbon Sedang

Pengaruh Rapat Arus Dan Temperatur Elektrolit Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Efisiensi Katoda Pada Elektroplating Tembaga Untuk Baja Karbon Sedang Pengaruh Rapat Arus Dan Temperatur Elektrolit Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Efisiensi Katoda Pada Elektroplating Tembaga Untuk Baja Karbon Sedang Harnowo Supriadi 1, Zulhanif 2, Khoiril Fadlil 3 Teknik

Lebih terperinci

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL 1 PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Firlya Rosa. S. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id 1 Rodiawan, 2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu) KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu) Andrisel Putri, Sri Handani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas,Padang Kampus Unand Limau Manis, Pauh Padang

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN B a s m a l Teknik Otomotif, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 57149, Indonesia ABSTRACT Effect

Lebih terperinci

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret 2013

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret 2013 109 PENGARUH ARUS DAN WAKTU PELAPISAN HARD CHROME TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN TINGKAT KEKERASAN MIKRO PADA PLAT BAJA KARBON RENDAH AISI 1026 DENGAN MENGGUNAKAN CrO 3 250 gr/lt DAN H 2 SO 4 2,5 gr/lt

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM Nama Anggota : 1. Christover Tony Manurung (08) 2. Ganda Fikri (15) 3. Muhammad Rizal Adamy (23) 4. Nukris Ariyo Cokro (24) 5. Ratna Dwi Hapsari (25) 6. Vita Oktanti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda Penelitian Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini penelitian

Lebih terperinci

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN NASKAH PUBLIKASI STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN Naskah Publikasi Tugas Akhir ini disusun Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi ix xi xii BAB 1

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC Mirza Pramudia 1 1 Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, Madura Jl. Raya Telang, Po. Box 2 Kamal,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH WAKTU TAHAN CELUP PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA TERHADAP KETEBALAN PELAPISAN PADA PLAT BAJA KARBON TINGGI DENGAN VARIASI TAHAN 10,12 DAN 14 DETIK Naskah Publikasi Diajukan untuk

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PELAPISAN GALVANIS ELEKTROPLATING DENGAN HOT DIP GALVANIZING TERHADAP KETAHANAN KOROSI DAN KEKERASAN PADA BAJA

ANALISA PERBANDINGAN PELAPISAN GALVANIS ELEKTROPLATING DENGAN HOT DIP GALVANIZING TERHADAP KETAHANAN KOROSI DAN KEKERASAN PADA BAJA ANALISA PERBANDINGAN PELAPISAN GALVANIS ELEKTROPLATING DENGAN HOT DIP GALVANIZING TERHADAP KETAHANAN KOROSI DAN KEKERASAN PADA BAJA Yoyok Wahyudi, A rasy Fahruddin Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon II. TINJAUAN PUSTAKA A. Baja Karbon Logam besi (ferrous metals) dan paduan didasarkan pada elemen logam dari unsur besi tersebut. Besi merupakan sebuah logam kelabu yang lunak, yang terbentuk dari larutan

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR MIKRO LAPISAN KROM DAN NIKEL PADA BAHAN DASAR KUNINGAN

ANALISA STRUKTUR MIKRO LAPISAN KROM DAN NIKEL PADA BAHAN DASAR KUNINGAN ANALISA STRUKTUR MIKRO LAPISAN KROM DAN NIKEL PADA BAHAN DASAR KUNINGAN Oleh : Asfarizal Saad 1 dan Dadang Eka Juanda 2 1 Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Padang 2 Alumni Teknik Mesin Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PELAPISAN PADA PROSES ELECTROPLATING TERHADAP KETEBALAN LAPISAN KROM

PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PELAPISAN PADA PROSES ELECTROPLATING TERHADAP KETEBALAN LAPISAN KROM PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PELAPISAN PADA PROSES ELECTROPLATING TERHADAP KETEBALAN LAPISAN KROM Basmal Teknik Otomotif, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 7149, Indonesia ABSTRAK Electroplating is

Lebih terperinci

Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah

Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah Sugiyarta*A.P

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta 3.1.2. Alat dan bahan 3.2.1 Alat Alat yang dipergunakan

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan

Lebih terperinci

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM LAMPIRAN 5 Lampiran Soal Pre-Test dan Post-Test Nama : NIM : Jurusan : Pre-Test Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar 1. Apa yang dimaksud dengan elektroplating. a. Pelapisan menggunakan bantuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik Departemen Teknik Mesin Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjan Teknik (S1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 1-6 ISSN 2548-737X Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome Abid

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik Departemen Teknik Mesin Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi salah satu cara untuk mencegah korosi

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENGARUH TEBAL PELAPISAN CHROME TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA BAJA SS400 DENGAN METODE ELEKTROPLATING Disusun Oleh : Nama : Mulyudha NPM : 20408600 Jurusan

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( ) SIDANG TUGAS AKHIR PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl Oleh : Shinta Risma Ingriany (2706100025) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Sulistijono,

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG Disusun : RULENDRO PRASETYO NIM : D 200 040 074 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%

Lebih terperinci

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI PRINSIP : Analat direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga terbentuk senyawa yang mengendap; endapan murni ditimbang dan dari berat endapan didapat

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI WAKTU PROSES HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN DAN KETEBALAN LAPISAN PADA BESI COR KELABU. Yusep Sukrawan 1 ABSTRAK

ANALISIS VARIASI WAKTU PROSES HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN DAN KETEBALAN LAPISAN PADA BESI COR KELABU. Yusep Sukrawan 1 ABSTRAK ANALISIS VARIASI WAKTU PROSES HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN DAN KETEBALAN LAPISAN PADA BESI COR KELABU Yusep Sukrawan 1 ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong para pelaku industri

Lebih terperinci

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A Selesaikan dengan cara!!! 1. Reduksi 1 mol ion SO 4 2- menjadi H 2S, memerlukan muatan listrik sebanyak A. 4 F D. 6 F B. 8F E. 16 F C. 20 F 2. Proses elektrolisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan

Lebih terperinci

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Scratch Polyethylene Wrap Terhadap Proteksi Katodik Anoda Tumbal Al-Alloy pada Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut Moch. Novian Dermantoro NRP. 2708100080 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU DAN LUAS PERMUKAAN TERHADAP KETEBALAN PRODUK PADA ELEKTROPLATING ACID ZINC

PENGARUH WAKTU DAN LUAS PERMUKAAN TERHADAP KETEBALAN PRODUK PADA ELEKTROPLATING ACID ZINC Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017) ISSN 2549-0699 PENGARUH WAKTU DAN LUAS PERMUKAAN TERHADAP KETEBALAN PRODUK PADA ELEKTROPLATING ACID ZINC Study of Impact Time and Surface

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perindustrian di Indonesia semakin berkembang, salah satunya adalah industri elektroplating. Beragam barang perhiasan, peralatan rumah tangga, komponen

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN Aluminum Foil 99,9% Pemotongan Sampel Degreasing dengan NaOH Pembuatan sampel anodisasi Anodisasi 150 ml H 2 SO 4 3M + 150 ml H 2 C 2 O 4 0,5M

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS PADA HARD CHROME ELECTROPLATING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS PADA HARD CHROME ELECTROPLATING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS PADA HARD CHROME ELECTROPLATING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH Harnowo Supriadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan eksperimen untuk mengetahui pengaruh temperatur media pendingin pasca pengelasan terhadap laju korosi dan struktur mikro.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magnet permanen merupakan salah satu material strategis yang memiliki banyak aplikasi terutama dalam bidang konversi energi, sensor, dan elektronika. Dalam hal konversi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bubuk magnesium oksida dari Merck, bubuk hidromagnesit hasil sintesis penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Laju Korosi (Mpy) Hasil Elektroplating Baja Karbon Rendah Dengan Pelapis Nikel

Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Laju Korosi (Mpy) Hasil Elektroplating Baja Karbon Rendah Dengan Pelapis Nikel Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Laju Korosi (Mpy) Hasil Elektroplating Baja Karbon Rendah Dengan Pelapis Nikel Charles Manurung, ST.,MT. Jl. Pasar I Komp. Puri Tanjung Sari II No. 45

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES PRODUKSI EROPA DAN PRODUKSI JEPANG PADA

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES PRODUKSI EROPA DAN PRODUKSI JEPANG PADA PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES PRODUKSI EROPA DAN PRODUKSI JEPANG PADA MEDIA NaCl DENGAN VARIASI KONSENTRASI RANDI AGUNG PRATAMA

Lebih terperinci

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH C.11. Variasi waktu hard chromium plating (Sutrisno) VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH Sutrisno Program Studi

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA Zainun Achmad Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci