TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan. Ahli Madya Manajemen Industri. Disusun oleh : Witdihan Tulus Haryono

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan. Ahli Madya Manajemen Industri. Disusun oleh : Witdihan Tulus Haryono"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Disusun oleh : Witdihan Tulus Haryono F PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 ABSTRAKS PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE Oleh : WITDIHAN TULUS HARYONO F Kondisi permintaan konsumen yang fluktuatif terhadap produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile menghadapkan perusahaan pada sebuah masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk mengadakan peramalan permintaan guna melihat dan menduga permintaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan juga sebagai langkah antisipasi dari dampak yang ditimbulkan. Suatu peramalan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian dengan melalui pemilihan metode peramalan yang tepat. Dalam tugas akhir ini, Penulis menggunakan data produksi tahunan kain grey yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk kemudian dianalisis dengan Metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing untuk menemukan peramalan besaran permintaan kain grey pada tahun Besaran produksi yang telah dapat diramalkan dengan kedua metode diatas kemudian dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang paling sesuai diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan membandingkan besaran Mean Square Error pada setiap metode. Nilai Mean Square Error yang kecil menunjukkan bahwa metode tersebut adalah metode yang paling tepat digunakan. Dari analisis yang telah dilakukan, maka Penulis dapat menyimpulkan bahwa metode yang paling tepat digunakan dalam peramalan permintaan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah metode Single Moving Average 5 tahunan, karena mempunyai kesalahan terkecil dengan MSE sebesar Peramalan permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk tahun 2011 adalah sebesar meter. Kata kunci : peramalan, Single Moving Average dan Exponential Smoothing ii

3 iii

4 iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh. Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya. Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini. Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. Karya ini dipersembahkan kepada: v Yesus Kristus yang selalu menopangku v Bapak, Ibu dan keluargaku tersayang v Teller Mandiri yang cantik dan tercinta.(panganti)^_^ v Sayin Suyanto sang pahlawan tanpa tanda tanya... v Seluruh Rakyat Indonesia v

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE. Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk mencapai derajat Ahli Madya Program D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan, dan petunjuk dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Sinto Sunaryo, SE., MSi Selaku Ketua Program D3 Manajemen Industry Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta. vi

7 3. Yeni Fajariyanti SE., MSi. Selaku Pembimbing Akademis yang telah dengan ikhlas memberikan nasehat, bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah Printing Textile. 5. Bapak Agus Mulyo selaku karyawan pendamping selama penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile. 6. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian. 7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan materi kuliah yang mendukung dalam penulisan tugas akhir. 8. Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis. 9. Anang Wijayanto sebagai sahabat yang senantiasa memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir. 10. Panganti Widi Astuti yang senantiasa memberikan motivasi kepada penuli. 11. Teman-teman Menejemen Industri yang selalu memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis. 12. Teman-teman exe.net cafe yang selalu dengan ikhlas rela meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan kepada penulis. vii

8 13. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan dan kekeliruan, walaupun penulis dalam menulis tugas akhir ini telah berusaha sebaik-baiknya tetapi kesalahan tetap tidak dapat dihindari karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk kepada hambanya yang sedang menuntut ilmu. Surakarta, 27 Juli 2011 viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i ABSTRAK... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat penelitian... 5 E. Kerangka Pemikiran... 6 F. Metodologi Penelitian... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian peramalan B. Tujuan dan Kegunaan commit to Peramalan user Permintaan ix

10 C. Langkah-langkah dan Teknik Pembuatan Peramalan Permintaan D. Jenis Peramalan E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan BAB III DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Iskandar Indah Printing Textile B. Laporan Magang Kerja C. Pembahasan Masalah BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL TABEL 3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja Jadwal Kegiatan Magang Jumlah Permintaan Kain Grey Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun xi

12 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1.1 Kerangka Pemikiran Struktur Organisasi Proses Produksi Weaving xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Keterangan Magang Kerja Lampiran 2 : Surat Penilaian Magang Kerja Lampiran 3 : Surat Pernyataan Lampiran 4 : Dukumentasi Magang Kerja Lampiran5 : Aplikasi POM for Window xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dalam sektor perdagangan dirasakan sangat pesat terutama dalam tahun-tahun terakhir ini. Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah meningkatnya permintaan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peningkatan permintaan konsumen akan suatu barang membuat perusahaan atau produsen semakin kreatif dan maju baik dalam produktifitas maupun pemasarannya. Tetapi permintaan konsumen yang semakin meningkat itu tidak selalu sama dari waktu ke waktu, ada kalanya permintaan tersebut menjadi tinggi, dan kadang menunjukkan suatu penurunan. Fluktuasi dalam permintaan konsumen tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, terutama faktor yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti pesaing, pemasok, pemerintah, krisis ekonomi, dan keadaan lain yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti peningkatan atau penurunan di sektor lain yang dapat juga mempengaruhi penjualan perusahaan. Kondisi permintaan konsumen yang fluktuatif tersebut menghadapkan perusahaan pada sebuah masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk 1

15 mengadakan peramalan permintaan guna melihat dan menduga permintaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan juga sebagai langkah antisipasi dari dampak yang ditimbulkan dari faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol yang telah dijelaskan di atas. Peramalan permintaan harus dibuat dengan cermat, teliti dan dengan perhitungan yang baik dengan bantuan dari metodemetode peramalan yang ada. Metode peramalan akan memberikan suatu dasar analisa dan cara berfikir yang sistematis atas pemecahan suatu masalah, serta akan memberikan urutan pengerjaan yang teratur dan terarah sehingga dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar. Dengan informasi berapa jumlah yang harus disediakan melalui analisa dengan metode peramalan, maka akan dapat menghindari jumlah persediaan yang menumpuk di gudang akibat tak terjual atau kekurangan stok barang ketika ada kenaikan permintaan. Melalui peramalan permintaan yang dibuat tersebut, maka akan dapat direncanakan dengan baik berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk penjualan yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, PT Iskandar Indah Printing Textile yang bergerak dalam bidang produksi kain yang salah satunya adalah kain grey sangat perlu untuk melakukan peramalan permintaan konsumen akan hasil produksinya. Tiap 2

16 konsumen memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda, sehingga konsumen dari PT Iskandar Indah Printing Textile yang bervariatif akan menimbulkan pola permintaan yang bervariatif pula. Pola permintaan yang bervariatif tersebut akan mengantarkan PT Iskandar Indah Printing Textile pada kondisi permintaan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Penumpukkan kelebihan stok kain grey di gudang PT Iskandar Indah Printing Textil akan menimbulkan pembengkakan biaya, sehingga akan mengurangi laba perusahaan. Selain itu, ketika permintaan konsumen sedang mengalami peningkatan namun tidak ditunjang dengan kesediaan stok yang mencukupi maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan laba. Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merasa bahwa PT Iskandar Indah Printing Textil perlu melakukan suatu peramalan yang baik agar dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian dengan melalui pemilihan metode peramalan yang tepat. Berdasarkan uraian di atas maka dalam tugas akhir ini penulis mengambil judul : 3

17 PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : 1. Dari metode Single Moving Average dan Exponential Smoothing, metode manakah yang paling tepat untuk meramalkan permintaan kain grey di PT Iskandar Indah Printing Textile? 2. Berapakah jumlah peramalan permintaan kain grey pada PT Iskandar Indah Printing Textile pada tahun 2011 berdasarkan metode yang terpilih? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian yang telah dilakukan hasilnya dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode yang paling tepat diantara metode Single Moving Average dan Exponential Smoothing 4

18 dalam peramalan permintaan kain grey di PT Iskandar Indah Printing Textile. 2. Untuk mengetahui jumlah peramalan permintaan kain grey pada PT Iskandar Indah Printing Textile pada tahun 2011 berdasarkan metode yang terpilih. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan Memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran mengenai peramalan permintaan produk supaya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian. 2. Bagi peneliti a. Menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan serta dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai peramalan permintaan produk. b. Memperoleh gambaran secara langsung mengenai dunia kerja nyata dari perusahaan yang diteliti. 3. Bagi pihak lain 5

19 Hasil peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan peramalan permintaan produk. E. Kerangka Pemikiran Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Data Permintaan Kain Grey Metode Peramalan Ramalan Permintaan Produk Pembuatan Keputusan Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Peramalan permintaan produk merupakan perkiraan terhadap besarnya permintaan produk yang kemungkinan terjadi pada masa yang akan datang. Data permintaan produk kain grey tersebut dianalisis dengan suatu metode peramalan untuk menghasilkan prakiraan yang memiliki derajat kepercayaan yang tinggi. 6

20 Data permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Tekstil ini dicatat setiap hari, data yang sudah dicatat setiap hari dikelompok-kelompokkan untuk setiap bulannya. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa permintaan kain grey mengalami fluktuasi secara random atau acak dan selalu berubah. Tahap awal dalam melakukan analisis peramalan permintaan produk dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data kain grey pada tahun Metode analisis yang digunakan dalam peramalan permintaan produk adalah dengan menggunakan metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing. Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan kebutuhan dengan kebutuhan aktual, menggunakan Mean Square Error (MSE) karena dengan menggunakan metode tersebut dapat menghasilkan standart error yang terkecil. Persamaan matematis yang diperoleh akan digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan mengenai kemungkinan produk kain grey untuk tahun Hasil peramalan yng diperoleh akan menjadi data perhitungan peramalan sebagai masukan dalam pembuatan keputusan oleh perusahaan. 7

21 F. Metodologi Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini berupa studi kasus di perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Tekstil, jenis studi kasus merupakan penelitian terhadap obyek tertentu pada perusahaan yang pengumpulan datanya dengan menggunakan beberapa elemen untuk diselidiki, sehingga dapat diambil kesimpulan pada obyek yang akan diteliti untuk kemudian dianalisis menggunakan metode peramalan. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Yaitu melakukan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan ataupun dengan karyawan yang bersangkutan dalam lingkungan perusahaan. b. Studi literatur Yaitu mencari data dengan tata cara membaca dan memahami buku-buku atau literature lainnya. c. Pemeriksaan dokumen Yaitu dengan cara memeriksa dokumen dan arsip-arsip yang berkaitan dengan perusahaan. 8

22 d. Observasi Yaitu mengamati langsung proses produksi. 3. Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2033:127). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data permintaan kain grey b. Data tentang sejarah perusahaan. 4. Teknik Pembahasan a. Pembahasan Deskriptif Yaitu teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti. b. Optimasi Keputusan Yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan optimal dalam bidang manajemen industri. 5. Metode Analisis Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing. Hanya kedua metode tersebut yang diambil penulis karena kedua metode tersebut 9

23 cocok dengan data permintaan kain grey pada PT Iskandar Indah Printing Textile. Dimana data permintaan merupakan data time series dan fluktuatif. Sedangkan rumus yang digunakan dalam penerapan metode analisis tersebut adalah sebagai berikut : a. Metode Single Moving Average Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Cara membuat peramalan dengan metode ini sangat sederhana. Metode Single Moving Average memiliki rumus sebagai berikut : Keterangan : X t N F t+1 = data pengamatan periode t = jumlah deret waktu yang digunakan = nilai prakiraan periode t+1 (berikutnya) b. Metode Exponential Smoothing Metode exponential smoothing merupakan pengembangan dari metode moving averages. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. commit Peramalan to user menggunakan metode 10

24 Exponential Smoothing dilakukan berdasarkan formula sebagai berikut Keterangan : F t F t-1 α = data permintaan data t = prakiraan periode t = konstanta Dengan α = 0,1 Dengan α = 0,5 Dengan α = 0,9 Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan dengan permintaan aktual dengan menggunakan kedua metode analisis yang telah dibahas diatas dapat menggunakan Mean Square Error (MSE) dengan rumus : Keterangan : = jumlah nilai data perhitungan periode t n = jumlah data 11

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian peramalan Peramalan sangat penting karena merupakan landasan kerja bagi perusahaan yang mempunyai proses produksi terputus-putus. Peramalan untuk perusahaan yang mempunyai produksi terus menerus adalah merupakan kegiatan program kerja. Peramalan untuk perusahaan yang tidak mempunyai produksi terputus-putus tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan program kerja, hal ini disebabkan produk tersebut tergantung dari pesanan. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai peramalan, yaitu : 1. Menurut Sumayang (2003:24) peramalan adalah perhitungan yang objektif dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu dimasa yang akan dating. 2. Menurut Assauri (1987:140) peramalan penjualan adalah suatu perkiraan kuantitatif dan kualitatif termasuk harga daei perkembangan pasaran dari suatu produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu untuk masa yang akan datang. 12

26 3. Menurut Nasution (2003:25) Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan datang dan meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang maupun jasa. 4. Menurut Subagyo (2002:1) Peramalan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. B. Tujuan dan Kegunaan Peramalan Permintaan Tujuan dari peramalan permintaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk membantu membuat kegiatan perencanaan dan pengawasan produksi. 2. Untuk dapat memperbaiki semangat kerja karyawan atau buruh karena adanya perencanaan yang baik. 3. Dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dari awal sampai akhir, sebab telah diketahui aktivitas yang akan dijalankan. 4. Untuk mengadakan perencanaan perluasan perusahaan, 5. Untuk pengawasan pembelanjaan (financial control). 6. Untuk mengurangi atau mengganti produk yang tidak memberikan keuntungan. Kegunaan membuat peramalan permintaan antara lain sebagai berikut : 1. Secara umum a. Sebagai pedoman kerja 13

27 b. Sebagai alat koordinasi kerja c. Sebagai alat pengawasan kerja 2. Secara khusus Secara khusus berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran yang akan datang dalam perusahaan, sebab peramalan permintaan disusun paling awal daripada anggaran lainnya. C. Langkah-langkah dan Teknik Pembuatan Peramalan Permintaan Langkah-langkah dalam pembuatan peramalan permintaan adalah sebagai berikut : 1. Penentuan tujuan Penentuan tujuan ini menentukan kebutuhan-kebutuhan perusahaan dalam mengetahui masalah permintaan yang terjadi pada perusahaan, setelah masalah itu dapat dicari, maka dapat dibuat peramalan untuk permintaan produk dari perusahaan tersebut. 2. Pengembangan modal Merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari dalam peramalan model adalah suatu kerangka analitik yang dimasukkan data, masukan menghasilkan istimasi penjualan di waktu mendatang. a. Pengujian model 14

28 Pengujian dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi validitas dan reliabilitas yang diharapkan. b. Penerapan model Dalam tahap ini data histori dimasukan dalam model untuk menghasilkan suatu peramalan c. Revisi dan evaluasi Ramalan yang dibuat harus senantiasa dilakukan dan ditinjau kembali, perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan dalam perusahaan atau lingkungan perusahaan, langkah ini diperlukan intuk menjaga kualitas diwaktu yang akan dating. Pada dasarnya peramalan atau forecasting penjualan dapat dilakukan dengan 2 teknik yaitu : a. Teknik kualitatif Teknik kualitatif adalah subjektif atau berdasarkan pada estimasi-estimasi dan pendapat. Berbagai sumber pendapat bagi peramalan kondisi bisnis adalah : 1) Para eksekutif Sering mempunyai kemampuan untuk memberikan masukan-masukan forecasting yang berguna, terutama dari para manajer yang mempunyai pengalaman cukup lama dalam industry sejenis. 2) Orang-orang penjualan atau salesman 15

29 Para salesman diminta untuk mengukur ada kemajuan atau kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkah penjualan pada daerah masing-masing, kemudian mereka diminta untuk mengestimasi tenteng tingkat penjualan di daerah masing-masing. 3) Para ahli Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh para salesman dan manajer sangat bertentengan satu sama lain, sehingga perusahaan menganggap perlu untuk meminta pertimbangan kepada para ahli. 4) Survey konsumen Apabila ketiga pendapat di atas dianggap masih kurang dapat dipertanggung jawabkan, maka biasanya diadakan penelitian langsung pada konsumen. Sedangkan berbagai teknik peramalan kualitatif yang dapat dipergunakan adalah : 1) Metode Delpi Merupakan teknik yang mempergunakan prosedur yang sistematik untuk mendapatkan pendapat-pendapat para ahli. Proses Delpi ini diperlukan dengan cara meminta pada para anggota kelompok memberikan serangkaian daftar pertanyaan. 2) Riset pasar 16

30 Adalah peralatan peramalan yang berguna jika ada kekurangan data historik atau data yang tidak reliabel. Teknik ini digunakan secara khusus untuk meramalkan permimtaan jangka panjang dan penjualan produk baru. 3) Analogi panel Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan peramalan yang lebih baik daripada dilakukan oleh seseorang. b. Teknik kuantitatif Ada beberapa metode peramalan yang sering digunakan dalam metode kuantitatif antara lain : 1) Analisis trend linier dengan metode last square 2) Analisis variasi musim Dalam hal ini penulis hanya menggunakan metode last square yang dapat digambarkan secara sistematik yang dapat dihitung. Dimana garis itu memotong sumbu Y dan berapa kecenderungannya dapat memakai persamaan garis : Y = a + bx Dimana : a = bilangan tetap b = menunjukan kecenderungan garis 17

31 dengan diketahuinya nilai a dan b, maka dapat diramalkan tingkat penjualan pada masa mendatang dengan berdasarkan pada data penjualan tahun yang lalu. D. Jenis Peramalan Didalam perusahaan seorang manajer selalu dihadapkan pada masalah pembuatan perencanaan kegiatan perusahaan. Adapun rencana-rencana tersebut adalah penentuan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan pada periode tertentu pada masa yang akan dating. Untuk mencapai suatu tujuan di dalam pembuatan suatu rencana ini dibutuhkan peramalan, sebab apa yang kita rencanakan tentunya didasarkan pada apa yang kita ramalkan. Oleh karena itu pembagian jenis-jenis peramalan juga didasarkan atas pembagian jenis perencanaan yaitu : 1. Peramalan jangka pendek Peramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari produk yang dihasilkan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. peramalan ini berguna untuk pembuatan : a. Peramalan bagi perencanaan produksi b. Pengawasan terhadap persediaan barang-barang yang telah diproduksi c. Penentuan kebutuhan dimasa yang akan datang. 18

32 2. Peramalan jangka panjang Peramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan selama 5 tahun yang akan dating. Dimaksudkan untuk memungkinkan membuat informasi dalam pengambilan keputusan seperti investasi jangka panjang dalam alat-alat modal, perluasan perusahaan dan lain-lain. E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan Suatu perusahaan dapat berfungsi secara akurat diperlukan data-data informasi dan pengalaman perusahaan dalam bidang permintaan produk. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam penyusunan peramalan permintaan dapat dibedakan menjadi : 1. Faktor Intern a. Data permintaan tahun yang lalu baik kualitas maupun kuantitas barang, harga serta daerah penjualannya. b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah permintaan produk, saluran distribusi, media promosi, metode penetapan harga jual dan lain-lain. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasan perusahaan dimasa yang akan datang. d. Tenaga kerja yang tersedia. 19

33 e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. f. Fasilitas-fasilitas lainnya. 2. Faktor ekstern a. Keadaan persiapan pasar. b. Posisi perusahaan. c. Tingkat pertambahan penduduk. d. Tingkat penghasilan masyarakat. e. Permintaan terhadap barang yang dihasilkan. f. Keadaan perekonomian stabil. g. Kemajuan teknologi. h. Faktor-faktor bagi perusahaan lainnya. 20

34 BAB III DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Iskandar Indah Printing Textile 1. Sejarah Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri pada tanggal 23 Mei 1975 berbentuk badan usaha CV (Commanditer vennonschap) dengan nama CV Iskandartex, berdasar akta perusahaan No 98 tanggal 23 Mei Perusahaan ini merupakan satu dari sekian banyak perusahaan textile yang mengolah bahan baku benang menjadi kain mentah (grey) yang kemudian meningkatkan jenis produksi berupa kain bercorak atau lebih dikenal dengan sebutan batik printing CV Iskandartex memulai produksinya satu tahun setelah berdiri yaitu pada tahun Pada awal berdirinya perusahaan bermodalkan 25 unit mesin tenun, dan kemudian mengalami perkembangan hingga pada tahun 1977 perusahaan memiliki 77 unit mesin tenun. Produksi perusahaan terus meningkat, hal ini dibuktikan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan mesin kanji dari Taiwan yang fungsinya mengeringkan kain secara otomatis. Pada tahun yang sama perusahaaan juga memperluas bangunan dan menambah mesin tenun menjadi 300 unit. Karena permintaan yang terus meningkat, maka perusahaan merasa perlu menambah 21

35 mesin tenun, hingga pada akhir tahun 1993 jumlah mesin tenun yang dimiliki berjumlah 614 unit. Mesin-mesin yang dimiliki perusahaan selain mesin tenun adalah mesin palet sebanyak 50 unit, mesin warping sebanyak 3 unit, mesin kanji sebanyak 2 unit, mesin boiler sebanyak 1 unit, mesin folding sebanyak 5 unit, dan mesin kilos sebanyak 1 unit. Konsumen tekstil dan batik berasal dari berbagai daerah dalam kota maupun luar kota, diantaranya seperti Pekalongan, Jakarta dan Bandung. Bahkan perusahaan mampu melayani pesanan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Korea, Singapura, Swiss, Dubai dan Arab Saudi. Melihat usaha yang terus berkembang, maka pimpinan perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk mengubah bentuk perusahaan dari bentuk CV menjadi bentuk PT (Perseroan Terbatas). Berdasar SK Menkeu RI No.7/12/12 tertanggal 1 november 1989, akhirnya pada tanggal 2 Januari 1991 perusahaan resmi menjadi PT. Iskandartex dengan nomor izin usaha yaitu 199/11.16/PB/VIII/1991/PT. Pergantian nama berikutnya terjadi pada bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar Indah Printing Textile. Faktor-faktor yang mendorong pendirian PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut : 22

36 a. Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha keluarga menjadi jenis usaha yang lebih maju. b. Adanya keyakinan bahwa permintaan akan tekstil di pasar masih sangat terbatas. c. Adanya keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik atau orientasi pendirian perusahaan adalah untuk mencari laba (profit oriented). d. Adanya dorongan dari pihak pemerintah agar pihak swasta turut serta untuk menciptakan kesempatan kerja. 2. Lokasi Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektare. Berdasarkan letak lokasinya PT. Iskandar Indah Printing Textile memiliki beberapa keuntungan, yaitu : a. Ditinjau dari segi ekonomis 1) Mudah dalam pendistribusian bahan baku untuk produksi dan barang jadi untuk dipasarkan sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan pengangkutan. 2) Cukup banyak tenaga kerja yang tersedia. b. Ditinjau dari segi sosial 1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar perusahaan. 2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan kampanye pemakaian produk dalam negeri. 23

37 c. Ditinjau dari segi teknis 1) Daerah sekitar masih cukup luas untuk mengenbangkan perusahaan tersebut. 2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, mesin tenun dan memperoleh ahli mesin atau montir. Perusahaan ini terdiri dari bangunan-bangunan sebagai berikut : a. Bangunan kantor Terdiri dari ruang direktur, komisaris umum, tamu, kepala bagian dan karyawan pembukuan. b. Bangunan pabrik dan gudang c. Bangunan ruang jaga atau pos satpam d. Bangunan ruang ketel uap (boiler) e. Tempat parker f. Poliklinik g. Mushola h. Ruang bengkel i. Bangunan ruang diesel 3. Tujuan Perusahaan Tujuan dari pendirian perusahaan tekstil ini yaitu : a. Memperoleh keuntungan demi kelangsungsan hidup perusahaan, kesejahteraan karyawan maupun memenuhi kebutuhan konsumen. 24

38 b. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar lokasi perusahaan. c. Meningkatkan hasil produksi dalam negeri melalui memproduksi kain grey untuk memenuhi bahan baku bagi perusahaan tekstil yang memiliki unit proses finishing. 4. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi secara keseluruhan mencerminkan pola hubungan yang tetap, mempunyai rasa interaksi tertentu dan mencerminkan cara koordinasinya. Struktur organisasi merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan, karena struktur organisasi merupakan cara pembagian kerja untuk semua pelaku yang terlibat dalam suatu organisasi. Pembuatan struktur organisasi dimaksudkan untuk : a. Mengkoordinasikan suatu kelompok yang terdiri dari berbagai tugas. b. Membantu agar setiap lini jelas akan fungsi dan tanggungjawab terhadap tugas. c. Mendayagunakan kemampuan-kemapuan yang ada pada organisasi tersebut. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah struktur organisasi lini atau garis, artinya semua kegiatan di dalam perusahaan dikoordinir langsung oleh pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan. 25

39 Kepala Bagian Produksi Printing Kepala Bagian Produksi Weaving Kasie Persiapan Kasie Proses Kasie Finishing Kasie Tehnik Quality Control K A DIREKTUR Kepala Bagian Pemasaran Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Umum Kasie Gudang Kasie Administrasi Kas Pembukuan Pembelian Gudang Kasie Personalia Kasie Sekretariat Kasie Kendaraan Kasie Keamanan Kasie Rmh Tangga R Y A W A N Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta,

40 5. Tugas dan Wewenang PT. Iskandar Indah Printing Textile dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi 5 kepala bagian, adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut: a. Direktur utama Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan sebagai pimpinan perusahaan. Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut : 1) Mendelegasikan wewenang pada manajer bawah dan mengawasi pelaksanaannya. 2) Bekerja sama dengan manajer yang berada di bawahnya dalam mengelola perusahaan. 3) Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan. 4) Mengadakan atau menjalin kerja sama dengan pihak luar perusahaan. 5) Meminta laporan pertanggungjawaban pada manajer. 6) Member saran, nasehat, petunjuk dan bimbingan pada manajer bawah. 7) Bertanggungjawab atas wewenang yang diberikan kepadanya dan juga atas informasi yang diturunkan pada manajer di bawahnya. 27

41 b. Kepala bagian produksi printing 1) Bertanggungjawab atas pemberian motif kain. 2) Mengatur cara kerja karyawan agar efisien dalam penggunaan waktu, tempat dan tenaga. 3) Mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya. c. Kepala bagian produksi weaving 1) Bertanggungjawab atas penenunan dari benang menjadi kain. 2) Mengatur cara kerja karyawan agar efisien dalam penggunaan waktu, tempat dan tenaga. 3) Mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya. d. Kepala bagian pemasaran 1) Mengarahkan, mengkoordinir dan mendelegasikan tugas atau kegiatan penjualan. 2) Mengawasi pelaksanaan tugas yang dikerjakan bagian yang ada di bawahnya. 3) Mengatur dan menetapkan cara penjualan produk. 4) Membuat permintaan produksi. 5) Mengatur cara-cara promosi. 6) Bertanggungjawab atas pencapaian target penjualan dan tugas yang didelegasikan pada bawahannya. 28

42 e. Kepala bagian keuangan 1) Mengawasi semua penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan kepentingan perusahaan. 2) Mengatur dan mengurusi masalah administrasi dan keuangan. 3) Mengawasi dan mengarahkan tugas kepada bagian yang berada di bawahnya. 4) Mengawasi sekaligus memberikan naehat, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan dan meminta laporan atas kerja bawahannya. f. Kepala bagian umum 1) Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personil, kebersihan dan kendaraan. 2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum. Dari 6 kepala bagian tersebut masing-masing membawahi beberapa kasie yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: Bagian kepala produksi printing dan weaving dibantu oleh 5 kasie yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Kasie persiapan 1) Menyusun jadwal kerja kelompok warping, kanji, cucuk, palet sesuai dengan rencana produksi. 29

43 2) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan bahan penolong. 3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian pengawasan. b. Kasie proses 1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai yang dengan yang direncanakan. 2) Membantu menyiapkan peralatan kerja. 3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan bagian proses. c. Kasie finishing 1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang direncanakan. 2) Bertugas dalam proses penyelesaian kain. 3) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap unit. d. Kasie tehnik 1) Mengatur kerja perbaikan dan pemeliharaan peralatanperalatan, 2) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian tehnik. 3) Bertanggungjawab atas kelancaran mesin produksi sehingga dapat digunakan dengan baik. e. Quality control 1) Bertugas dan bertanggungjawab atas pengawasan pengendalian kualitas hasil produksi. 30

44 2) Bertanggungjawab atas hasil kerja pengawasan mutu, pelayanan umum dan gudang. 3) Bertanggungjawab atas aktiva perusahaan yang berada di dalam wewenangnya. Kepala bagian pemasaran membawahi 2 kasie, yaitu kasie gudang dan kasie administrasi. Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut: a. Kasie gudang 1) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan barang spare part dan benang. 2) Melaksanakan perencanaan pengadaan barang spare part dan benang. 3) Memeriksa laporan persediaan barang spare part dan persediaan benang setiap saat. b. Kasie administrasi a) Mengatur dan menetapkan cara penjualan produk b) Mengatur strategi pemasaran atau promosi Kepala bagian keuangan dibantu oleh 4 kasie, yaitu: a. Kas 1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan. 2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan. 31

45 3) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan. b. Pembukuan 1) Menjamin kegiatan yang berada di bawahnya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan. 2) Mendelegasikan tugas pada bagian yang berada di bawahnya dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembukuan per kuartal maupun tahunan serta laporan biaya per bulan serta bertanggungjawab atas penyusunan finansial dan anggaran perusahaan sesuai dengan rencana produksi. 3) Menilai dan mengawasi kegiatan yang dilakukan bagian yang berada di bawahnya. 4) Member saran, ide, petunjuk dan bimbingan pada para bawahannya. 5) Bertanggungjawab atas adminiatrasi pembukuan. c. Pembelian 1) Mengkoordinir pembelian bahan baku yang diperlukan perusahaan serta pembelian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. 2) Mengawasi barang-barang yang dibeli, jika tidak sesuai dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas serta harga yang telah disepakati sebelumnya. 32

46 3) Mengatur dan menetapkan cara pembelian dan pengadaan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi. 4) Menentukan atau memilih pemasok. 5) Bertanggungjawab atas tugas-tugas yang didelegasikan pada bawahannya dan kelancaran penyediaan kebutuhan bahan proses produksi. d. Gudang 1) Memeriksa laporan persediaan barang spare part dan persediaan benang setiap saat. 2) Melaksanakan pengadaan spare part dan benang. Kepala bagian umum dibantu oleh: a. Kasie personalia 1) Membuat daftar hadir dan adminidtrasi kepegawaian. 2) Menentukan criteria atau syarat masuk menjadi karyawan. 3) Mengurusi kesejahteraan karyawan. 4) Bekerja sama dengan bagian produksi dalam pengadaan tenaga kerja karena dalam perusahaan tekstil bagian produksilah yang paling banyak dalam membutuhkan karyawan atau tenaga kerja. 5) Mengarahkan, mengkoordinir dan mendelegasikan tugas kepada bawahan. 6) Menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan perburuhan. 33

47 b. Kasie sekretariat 1) Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan. 2) Membantu penyelesaian pekerjaan-pekerjaan dari perusahaan. 3) Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang berhubungan dengan atasan. c. Kasie kendaraan 1) Bertanggungjawab atas perawatan dan perbaikan kendaraan perusahaan. 2) Berugas menyiapkan kendaraan yang digunakan dalam kegiatan perusahaan. d. Kasie keamanan 1) Bertugas dan bertanggungjawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan. 2) Melayani tamu sebagai pos terdepan. e. Kasie rumah tangga Bertugas daan bertanggungjawab terhadap hal-hal yang bersifat kerumah tanggaan dalam perusahaan seperti perawatan taman, selokan dan lain sebagainya. 6. Personalia a. Tenaga Kerja Secara garis besar karyawan-karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile dibagi dalam dua bagian, yaitu : 34

48 1) Bagian produksi, yaitu bagian yang bekerja di departemen unit weaving dan departemen unit printing serta finishing. 2) Bagian non produksi, yaitu bagian karyawan kantor. Pada saat ini jumlah karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah orang. Berikut pembagian kerja karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile : Tabel 3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Shift dan bagian 1. Day shift 2. Shift a. Opten RRT 552 b. Opten Picanol c. Opten Toyoda d. Pengisi palet e. Palet f. Warping g. Pengkanjian h. Cucuk i. Pengawas monitor j. Pengawas umum k. Bengkel l. Listrik m. Inspecting n. Rool kain o. Finishing p. Keamanan q. Transportasi r. Umum Jumlah 70 orang 210 orang 135 orang 225 orang 60 orang 105 orang 60 orang 90 orang 80 orang 45 orang 20 orang 45 orang 15 orang 45 orang 10 orang 30 orang 20 orang 20 orang 10 orang 1295 orang Jumlah karyawan Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile,

49 Sebelum menerima karyawan baru, perusahaan melakukan seleksi yang ketat. Diawali dari tes latihan kerja, tes wawancara dan tes kesehatan. Syarat yang dijadikan pertimbangan dalam penerimaan karyawan baru adalah : 1) Tingkat pendidikan 2) Jenis kelamin 3) Usia 4) Pengalaman kerja 5) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan Pemberhentian karyawan dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut : 1) Tidak mengikuti training. 2) Melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. 3) Mengundurkan diri atas permintaan karyawan yang bersangkutan. 4) Meninggal dunia. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan memberikan beberapa fasilitas dan hak yang perlu diterima karyawan, yaitu : 1) Tunjangan Hari Raya (THR) 2) Mengikutsertakan dalam Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) 3) Fasilitas pengobatan atau kesehatan 36

50 4) Cuti hamil 5) Fasilitas kendaraan antar jemput. 6) Setiap setahun sekali diadakan acara santai bersama atau rekreasi. 7) Memberikan pakaian seragam. b. Sistem Kerja Mesin-mesin tenun dijalankan selama jam kerja dan berhenti total pada saat jam istirahat selama satu jam. Sistem kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1) Day shift : masuk pagi terus, biasanya untuk karyawan kantor ( ). 2) Shift : dibagi menjadi tiga kelompok shift (karyawan bagian produksi). a) Group A : jam s/d istirahat jam s/d b) Group B : jam s/d istirahat jam s/d c) Group C : jam s/d istirahat jam s/d Pembagian waktu kerja di atas berlaku untuk karyawan bagian produksi dan tehnik, sedangkan untuk karyawan bagian non produksi bekerja dari jam s/d dengan istirahat antara jam s/d pergantian masuk kerja bagi 37

51 karyawan bagian produksi setiap seminggu sekali dan dimulai setiap hari Senin. c. Sistem Pengupahan Karyawan Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah : 1) Upah bulanan Upah yang diberikan setiap akhir bulan. Sistem ini biasanya untuk karyawan staf, kepala bagian dan mandor. 2) Upah mingguan Upah yang diberikan pada akhir minggu, biasanya untuk karyawan bagian operator mesin. 3) Upah borongan Upah yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang diselesaikan, biasanya untuk bagian pengepakan dan pembungkusan. 4) Upah lembur Upah yang diberikan untuk pekerjaan di luar jam kerja. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Upah mingguan = 150% gaji x hari lembur Upah bulanan = x hari lembur 38

52 7. Bidang Produksi a. Bahan dan Mesin Proses produksi pada PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan proses produksi yang terus-menerus, yaitu mengolah dari bahan baku benang menjadi kain grey kemudian dicetak sehingga menghasilkan kain printing. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi adalah sebagai berikut : 1) Bahan baku Bahan baku yang digunakan berupa benang rayon dan benang katun. Benang rayon yaitu benang yang berasal dari bahan serat buatan, sedangkan benang katun adalah benang yang berasal dari serat kapas. Ukuran benang diidentifikasikan dengan penomoran 30s, 40s dan seterusnya. Semakin besar nomor semakin kecil ukuran benangnya. Jenis benang 30s digunakan untuk benang pakan dan yang jenis 40s digunakan untuk benang lusi. 2) Bahan penolong Bahan-bahan penolong yang digunakan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile antara lain : a) PVA digunakan untuk melapisi bulu-bulu benang. b) Tepung jagung (cornstat), untuk melenturkan benang. 39

53 c) Acrylic, untuk melenturkan benang tetapi kelenturannya lebih dari tepung jagung. d) Wax, sejenis malam pet. e) Napol, Doskol, Reaktif, Pigmen dan Direk (untuk pewarna). f) Bisulfat digunakan untuk menghilangkan bau pewarna. g) SN untuk mengawetkan bahan agar tidak luntur. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi : 1) Mesin warping Digunakan untuk menggulung kembali benang dalam kons (untuk menggulung benang dalam bentuk kerucut) yang dimasukkan dalam gulungan besar yang disebut boom. 2) Mesin kelos Digunakan untuk memproses kembali benang yang putus dari mesin warping sehingga benang dapat dipakai kembali. 3) Mesin palet Digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam palet, selanjutnya benang ini dimasukkan ke dalam teropong yang melintang pada kain grey. 40

54 4) Mesin tenun Digunakan untuk menenun benang pakan dan benang lusi untuk dijadikan kain grey. 5) Mesin kanji Digunakan untuk melapisi benang lusi dengan kanji sehingga benang menjadi kuat dan menghaluskan bulubulu pada benang, dengan demikian benang tidak akan mudah putus pada saat ditenun. 6) Mesin lipat Digunakan untuk melipat kain yang sudah ditenun, dengan menentukan aturan tiap lipatan. 7) Mesin diesel Digunakan untuk menggantikan tenaga listrik pada saat listrik padam sehingga mesen bisa tetap beroperasi. 8) Ketel uap Digunakan untuk pemanas dalam proses pengnanjian. 9) Mesin folding Digunakan untuk melipat sekaligus menghitung panjang kain. 10) Mesin inspecting Digunakan untuk mengontrol kain dari hasil proses produksi. 41

55 11) Mesin printing Digunakan untuk memberikan corak pada kain. b. Proses Produksi PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua departemen, yaitu departemen tenun (weaving) dan departemen printing. Namun karena kebijakan perusahaan yang tidak memperbolehkan peneliti melakukan penelitian pada departemen printing maka penelitian ini hanya menguraikan proses produksi tenun. Proses produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut : 1) Pembuatan benang lusi Benang lusi adalah benang yang membujur dalam proses penenunan. Benang digulung ke dalam alat yang disebut boom yang kemudian akan melalui mesin warping, mesin kanji dan mesin cucuk. Pada mesin warping dan mesin kanji diadakan penarikan benang sekaligus melapisi benang dengan campuran obat yang yang dapat menguatkan benang. 2) Pembuatan benang pakan Benang pakan adalah benang yang melintang dalam proses penenunan. Benang akan diproses melalui mesin kelos dan mesin palet. Benang dimasukkan ke dalam 42

56 mesin kelos kemudian benang tersebut diteruskan ke mesin palet untuk menggulung benang ke dalam kayu klinting yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam teropong. 3) Tahap penghanian (warping) Prosess menggulung benang sekaligus menentukan jumlah dan panjang benang yang diperlukan. Semakin halus dan lebar jenis kain yang akan dibuat, semakin banyak benang yang dibutuhkan. Karena semakin lebar kain yang akan dibuat, semakin lebar gulungannya. Demikian juga bila membuat kain yang halus akan memerlukan anyaman yang lebih rapat. 4) Tahap pengkanjian (sizing) Tahap ini berfungsi untuk meratakan bulu-bulu, menghilangkan kotoran sehingga pada saat proses penenunan benang tidak mudah putus. Yaitu dengan memasukkan benang yang sudah disiapkan pada tahap warping ke dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan benang. 5) Tahap cucuk (racing) Proses pemasukkan benang lewat mata jarum ke sisir atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang 43

57 yang tersedia dari proses kanji, selanjutnya benang yang sudah dicucuk kemudian dipasang ke mesin tenun. 6) Tahap palet Proses menggulung benang ke dalam kayu klinting atau penggulung batang palet, kemudian dimasukkan ke dalam teropong. Kayu klinting atau penggulung batang palet yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian penenunan bersama-sama benang lusi. 7) Tahap penenunan Penenunan merupakan penyilangan dari benang lusi dan benang pakan sehingga terbentuk suatu kain yang memenuhi rancangan yang telah ditentukan. Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis mesin, yaitu mesin Toyoda, mesin Picanol dan mesin RRT. Operator pada bagian tennun bertugas untuk mengawasi jalannya mesin dan menyambung benang jika ada yang putus. Bila ada benang yang putus, secara otomatis mesin akan berhenti serta memasukkan teropong benang pakan yang baru. 8) Tahap penyelesaian Proses penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya. Kain tersebut masih berupa kain grey atau kain mentah. 44

58 Untuk meningkatkan nilai ekonominya maka diperlukan proses penyempurnaan yang meliputi : a) Inspeksi (inspection) Memeriksa kain dari mesin tenun bila ada yang cacat dan perlu perbaikan. b) Repairing Memperbaiki anyaman yang rusak atau dobel. c) Smashing Membersihkan sisa-sisa benang pada kain. d) Folding Melipat dan sekaligus menghitung panjang kain. 45

59 PROSES PRODUKSI WEAVING Benang Benang lusi Warping Benang pakan Sizing Palet Cucuk Tenun Kain grey Inspecting Kain grey cacat Kain grey baik Repairing Kain putih Gambar 3.2 Proses Produksi Weaving 46

60 8. Aspek Pemasaran Selain standar kualitas, aspek pemasaran merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam perusahaan, sebab berhasil tidaknya suatu produk di pasaran tergantung dari baik atau buruknya sistem pemasaran yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Apabila sistem pemasaran tidak berjalan dengan baik akan menimbulkan penumpukkan hasil produksi serta terhambatnya perputaran uang dalam perusahaan. Pada awal terbentuk atau pada waktu perusahaan masih berbentuk CV pemasaran hasil produksinya masih disekitar Surakarta, namun dengan semakin besarnya usaha, pemasaran hasil produksinya hampir di seluruh kota besar di Indonesia. sedangkan untuk ekspor, antara lain : Singapura, Timur Tengah, Brunei Darussalam dan Negara Amerika latin. PT. Iskandar Indah Printing Textile juga menerapkan bauran pemasaran dalam sistem pemasarannya, yaitu suatu sistem yang mengkombinasikan 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran perusahaan. Variable-variabel tersebut adalah : a. Produk Produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah berupa kain grey dan kain printing. Perusahaan benar-benar mengutamakan kualitas dari kain grey yang setiap proses produksinya diusahakan untuk meminimumkan jumlah kain yang cacat atau 47

61 rusak. Sedangkan untuk kain printing selain kualitas yang diutamakan juga mempunyai ciri khas tersendiri dari corak kainnya. b. Harga Penetapan harga jual yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba, memperoleh pengembalian investasi sesuai yang ditargetkan, selain itu juga untuk mempertahankan dan meningkatkan market share. Penetapan harga jual berdasarkan metode cost plus pricing, yaitu metode yang menetapkan harga jual dengan biaya per unit ditambah dengan presentase laba yang diinginkan. c. Promosi Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan adalah dengan melakukan promosi. Promosi ini dilakukan dengan memberikan potongan harga atau diskon untuk pembelian produk dalam jumlah besar. Selain itu perusahaan juga memberikan sample produk pada konsumen yang meminta terutama konsumen yang berada di luar kota. d. Distribusi Dalam pendistribusian produksinya PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua saluran distribusi, yaitu : 1) Dari produsen disalurkan langsung ke konsumen. 2) Dari produsen disalurkan ke agen kemudian ke konsumen. 48

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE C-CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE C-CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE C-CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE X-BAR CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE X-BAR CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KAIN GREY DENGAN METODE X-BAR CHART PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli

Lebih terperinci

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GRAY UNTUK BAGIAN PRINTING PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TAHUN Di Surakarta TUGAS AKHIR

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GRAY UNTUK BAGIAN PRINTING PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TAHUN Di Surakarta TUGAS AKHIR PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GRAY UNTUK BAGIAN PRINTING PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TAHUN 2009 Di Surakarta TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA ANALISIS NETWORK KAIN GREY PADA DEPARTEMEN WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Disusun

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil di Indonesia. Perusahaan ini dalam

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI KAIN GREY PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI KAIN GREY PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI KAIN GREY PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya

Lebih terperinci

ASNOWO AJI PRIAWAN F

ASNOWO AJI PRIAWAN F ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKRTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile Responden 4.1.1. Profile Perusahaan PT Inti Gunawantex merupakan industri textil yang tepatnya berada di kota Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini berdiri

Lebih terperinci

EVALUASI PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKTILE

EVALUASI PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKTILE EVALUASI PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKTILE TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program

Lebih terperinci

PENERAPAN NETWORK DALAM PROSES PRODUKSI KAIN GREY DEPARTEMEN WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PENERAPAN NETWORK DALAM PROSES PRODUKSI KAIN GREY DEPARTEMEN WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PENERAPAN NETWORK DALAM PROSES PRODUKSI KAIN GREY DEPARTEMEN WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK-EVEN POINT KAIN KATUN DAN KAIN RAYON PADA DEPARTEMEN WEAVING PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR

ANALISIS BREAK-EVEN POINT KAIN KATUN DAN KAIN RAYON PADA DEPARTEMEN WEAVING PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR ANALISIS BREAK-EVEN POINT KAIN KATUN DAN KAIN RAYON PADA DEPARTEMEN WEAVING PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. AIR MANCUR

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. AIR MANCUR PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. AIR MANCUR TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhu Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman globalisasi yang semakin maju ini, persaingan usaha dalam sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan saling berlomba untuk dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Sinar Sanata Electronic Industry secara garis besar dapat dilihat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA DIVISI EKSPOR PT BATIK DANAR HADI

PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA DIVISI EKSPOR PT BATIK DANAR HADI PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA DIVISI EKSPOR PT BATIK DANAR HADI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

STRATEGI TATA LETAK UNTUK MENINGKATKAN KEFEKTIFAN DAN EFISIENSI GUDANG PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA. TUGAS AKHIR.

STRATEGI TATA LETAK UNTUK MENINGKATKAN KEFEKTIFAN DAN EFISIENSI GUDANG PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA. TUGAS AKHIR. STRATEGI TATA LETAK UNTUK MENINGKATKAN KEFEKTIFAN DAN EFISIENSI GUDANG PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA. TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Berjalan Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. SURYA JAYA MANDIRI adalah metode penjadwalan berdasarkan FCFS (First Come First Serve), di mana

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Garuda Mas Perkasa berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Sejarah Perusahaan

LAMPIRAN I. Sejarah Perusahaan LAMPIRAN I Sejarah Perusahaan A. Sejarah Perusahaan PT. Loji Kanakatama Tekstil (PT. Lokatex) Pekalongan yang bergerak dibidang industri tekstil didirikan pada tahun 1991 berdasar akte notaris FX. Budi

Lebih terperinci

ANALISA SALURAN DISTRIBUSI PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR. (Studi Pada Divisi Pemasaran I) TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

ANALISA SALURAN DISTRIBUSI PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR. (Studi Pada Divisi Pemasaran I) TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR ANALISA SALURAN DISTRIBUSI PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR (Studi Pada Divisi Pemasaran I) TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Inti Jaya Logam didirikan oleh pemiliknya bernama Aswin pada tahun 1998 dengan berdasarkan akta notaris nomor 0079 tahun 1998 dihadapan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDOKUMENTASIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BAGIAN FINISHING PADA CV. KENCANA PRINT DI NGEMPLAK BOYOLALI

PENERAPAN PENDOKUMENTASIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BAGIAN FINISHING PADA CV. KENCANA PRINT DI NGEMPLAK BOYOLALI PENERAPAN PENDOKUMENTASIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BAGIAN FINISHING PADA CV. KENCANA PRINT DI NGEMPLAK BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PengertianPeramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA digilib.uns.ac.id ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat - syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah PT. Kusumahadi Santosa PT. Kusumahadi Santosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980 yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Tujuan ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan terus berkembang.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat syarat mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Industri. Oleh :

TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat syarat mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Industri. Oleh : PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE. TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas

Lebih terperinci

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Afni Sahara (0911011) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas : BAB III METODOLOGI PENELITIAN H. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT GKBI berdiri pada tanggal 1 Juli 1957 dengan modal pembangunan diperoleh dari simpanan wajib anggota Gabungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indonesia saat ini sudah menghadapi pasar bebas. Hal ini membuat persaingan antara produk produk yang ada di Indonesia semakin ketat terutama produk yang sejenis. Dengan semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA Oleh PATAR NAIBAHO H24050116 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Patar Naibaho H24050116. Kajian Perencanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Sari Warna Asli Group dimulai pada tahun enam puluhan, dimana pada saat itu sudah bergerak dalam bidang prosesing tekstil secara tradisional.

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. ISKANDAR INDAH INDAH PRINTING TEXTIL

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. ISKANDAR INDAH INDAH PRINTING TEXTIL EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. ISKANDAR INDAH INDAH PRINTING TEXTIL perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROSES PRODUKSI KAIN PRINTING INDO ABADI DALAM USAHA EFEKTIFITAS PRODUK PADA PT. SARI WARNA ASLI I TEKSTIL INDUSTRI TUGAS AKHIR

PENJADWALAN PROSES PRODUKSI KAIN PRINTING INDO ABADI DALAM USAHA EFEKTIFITAS PRODUK PADA PT. SARI WARNA ASLI I TEKSTIL INDUSTRI TUGAS AKHIR PENJADWALAN PROSES PRODUKSI KAIN PRINTING INDO ABADI DALAM USAHA EFEKTIFITAS PRODUK PADA PT. SARI WARNA ASLI I TEKSTIL INDUSTRI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya

Lebih terperinci

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS LAYOUT UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PROSES PRODUKSI PADA PT. RUMPUN SARI KEMUNING 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR

ANALISIS LAYOUT UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PROSES PRODUKSI PADA PT. RUMPUN SARI KEMUNING 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR ANALISIS LAYOUT UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PROSES PRODUKSI PADA PT. RUMPUN SARI KEMUNING 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari, tempat tidur merupakan salah satu kebutuhan primer. Karena semakin berkembangnya zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dengan keadaan zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin canggih menuntut perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP VOLUME PENJUALAN TEKSTIL DI PT. SARI WARNA ASLI KARANGANYAR

ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP VOLUME PENJUALAN TEKSTIL DI PT. SARI WARNA ASLI KARANGANYAR ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP VOLUME PENJUALAN TEKSTIL DI PT. SARI WARNA ASLI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Kebutuhan Tenaga Kerja Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Prabu Jaya didirikan oleh Bapak Kisudjo Tjanggal pada tahun 1973, masih dengan nama UD. Prabu Jaya dan bergerak pada bidang produksi dan penjualan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORECASTING. (Studi pada Toko Tekstil Gemilang Jaya Bandung)

ANALISIS TINGKAT PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORECASTING. (Studi pada Toko Tekstil Gemilang Jaya Bandung) ANALISIS TINGKAT PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORECASTING (Studi pada Toko Tekstil Gemilang Jaya Bandung) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor perusahaan industri manufaktur semakin berkembang. Perkembangan dalam industri manufaktur dapat dilihat dengan adanya persaingan bisnis yang ketat.

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) PERAMALAN (FORECASTING) Apakah Peramalan itu? Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya Utama Lestari yang beralamat di Jl. Manis II No

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PD. Soleh Aman Sahuri berdiri sejak awal tahun 1995 dengan surat ijin usaha perdagangan (SIUP) No. 00387/10-14/PK/IX/1995/B dari Departemen Perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAIN GREY MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAIN GREY MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAIN GREY MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA PT. SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) PERAMALAN (FORECASTING) Jenis Peramalan Peramalan (forecasting) : Adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, dengan menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi DIII

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR

PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Bagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada pengembangan iklim usaha yang benar-benar sehat. setempat maupun pemerintah pusat. Dalam pembangunan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada pengembangan iklim usaha yang benar-benar sehat. setempat maupun pemerintah pusat. Dalam pembangunan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah diketahui bersama bahwa dalam pembangunan nasional pada umumnya dan perkembangan pada khususnya, perlu adanya langkah-langkah yang mengarah pada pengembangan

Lebih terperinci

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN JOB ORDER COSTING PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN JOB ORDER COSTING PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN JOB ORDER COSTING PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahi Madya Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek, dan manfaat yang dapat diberikan kepada perusahaan dari kerja praktek yang

Lebih terperinci