MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2017 JAKARTA, 18 APRIL Dr. H. Irianto Lambrie Koordinataor FKRP2RK
|
|
- Hadian Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2017 JAKARTA, 18 APRIL Dr. H. Irianto Lambrie Koordinataor FKRP2RK
2 OUTLINE I. PENDAHULUAN II. PRIORITAS REGIONAL (Pulau Kalimantan) FOKUS KONEKTIVITAS FOKUS ENERGI III. PENUTUP
3 I. PENDAHULUAN
4 I. PENDAHULUAN SEJARAH SINGKAT FKRP2RK 1. Pada tahun 1980, akibat adanya riak ketidakpuasan para Gubernur di Kalimantan terhadap perkembangan pembangunan di Pulau Kalimantan, dibentuklah FORUM KERJASAMA PEMBANGUNAN KALIMANTAN, sebagai wadah kerjasama dan membahas usulan bersama agar tercipta sinergisitas program pembangunan di Kalimantan. Koordinator forum dipimpin secara bergiliran di antara empat Gubernur se-kalimantan dengan durasi 2 tahun 2. Sejak tahun 2007 saat Koordinator Forum kerjasama pembangunan Kalimantan di pimpin Gubernur Kalteng, Forum ini disebut Forum Kerjasama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK), terdiri dari empat Kelompok Kerja (Pokja), Pokja Tata Ruang & LH, Infrastruktur, Perekonomian, dan Pokja Sumber Daya Manusia. Sejak 4 tahun terakhir, berubah menjadi 5 fokus pembangunan, yaitu Konektivitas, Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, Industri dan Pariwisata, Kemaritiman dan Perbatasan, dan pada tahun lalu ditambah satu fokus lagi yaitu SDA dan Lingkungan Hidup 3. Periode Tahun Koordinator di percayakan kepada Provinsi termuda yaitu Kalimantan Utara
5 Geostrategis Kalimantan hingga saat ini belum banyak mendapat perhatian dari Pemerintah dengan membangun konektivitas yang optimal Luas wilayah Kalimantan ± 4 kali luas pulau Jawa Cadangan SDA yang melimpah Daerah bebas gempa Sebagai paru-paru dunia Di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) dan ALKI II 5
6 KALIMANTAN DALAM ANGKA 6 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI DI KALIMANTAN LUAS Wil. PROVINSI DI KALIMANTAN (KM2) TOTAL KM2 (TOTAL Pula u Kalimantan : Km2) JUMLAH PENDUDUK KALIMANTAN 2016 TOTAL JIWA 3 2 3,75 4,38 5,01 5,22 27% 14% 24% KALTARA KALTIM KALSEL 31% 4% 22% KALTARA KALTIM KALSEL 1 0 0,04 KALTARA KALTIM KALSEL KALTENG KALBAR 28% 7% KALTENG KALBAR 17% 26% KALTENG KALBAR % PENDUDUK MISKIN PROVINSI DI KALIMANTAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI KALIMANTAN ,68 7,5 4,92 4,92 5,51 KALTARA KALTIM KALSEL KALTENG KALBAR ,24 6,23 4,99 5,94 8,03 KALTARA KALTIM KALSEL KALTENG KALBAR SUMBER : STATISTIK KALIMANTAN 2016
7 Kontribusi PDRB Provinsi di Wilayah Kalimantan Terhadap PDB Tahun ,69 PDRB Wilayah Kalimantan Tahun 2015 (Rp Trilyun) Kalimantan Timur dan Utara 137,52 Kalimantan Selatan 100,15 Kalimantan Tengah 146,89 Kalimantan Barat 11% 14% 15% Distribusi PDRB Wilayah Kalimantan 8,2% 60% Kaltim dan Kaltara Kalsel Kalteng Kalbar Pada tahun 2016, perekonomian Kalimantan diproyeksi tumbuh membaik yang didukung meningkatnya kinerja sektor industri dan pertanian. Pada sisi permintaan, peningkatan ditopang oleh perbaikan ekspor. Kemudian secara spasial, perbaikan perekonomian Kalimantan pada 2016 diperkirakan akan terjadi di semua daerah. (Kajian Ekonomi Regional, BI, 2015)
8 PERAN WILAYAH/PULAU DALAM PEMBENTUKAN PDB NASIONAL PULAU Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9 23,8 22,21 Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9 58,0 58,29 Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4 8,7 8,15 Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3 4,8 5,92 Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5 2,5 3,06 Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0 2,2 2,37 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 ( Pergeseran peran wilayah Kalimantan dalam pembentukan PDB Nasional mengalami penurunan pada Tahun 2015 menjadi 8,15 persen. Selama ± 34 tahun, rata-rata kontribusi Kalimantan dalam membentuk PDRB Nasional sebesar 9,4% dan masih belum mampu menggeser posisi Pulau Jawa dan Sumatera dalam Slide - 8 pembentukan PDB Nasional Kontribusi wilayah Kalimantan yang tinggi merupakan sumbangan yang didominasi dari ekspoitasi sumber daya alam tak terbarukan (pertambangan dan penggalian) industri pengolahan khususnya berbasiskan migas
9 SUMBER : BAPPENAS 2017
10 MEMPERHATIKAN TARGET PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN YANG DI CANANGKAN RKP 2018, MAKA PEMERINTAH PROVINSI SE KALIMANTAN MENYATAKAN SIAP MENDUKUNG DAN MEWUJUDKAN TARGET TERSEBUT WUJUD DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SE KALIMANTAN SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN MENGINTEGRASIKAN USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN DI PULAU KALIMANTAN MENJADI 2 FOKUS PRIORITAS REGIONAL YAITU FOKUS INFRASTRUKTUR KONEKTIVITAS DAN PEMBERDAYAAN ENERGI TERBARUKAN. 2 FOKUS PRIORITAS REGIONAL TERSEBUT MERUPAKAN PELUANG DAN TANTANGAN KLASIK DALAM MEWUJUDKAN TARGET-TARGET PEMBANGUNAN DI PULAU KALIMANTAN. 2 FOKUS TERSEBUT AKAN DIKAWAL KESINAMBUNGANNYA SELAMA 2 TAHUN
11 HUBUNGAN PRIORITAS NASIONAL DENGAN FOKUS PRIORITAS REGIONAL KALIMANTAN FOKUS PRIORITAS REGIONAL PULAU KALIMANTAN ( ) KEBIJAKAN DAN PENDEKATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN 1. TEMATIK : PEMBANGUNAN di Pulau Kalimantan melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur Konektivitas dan Energi 2. HOLISTIK : konektivitas TERSAMBUNG dari sebatik hingga Entikong dan Energi DINIKMATI oleh seluruh rakyat Kalimantan 3. INTEGRATIF : DI dukung melalui pendanaan Kabupaten, Provinsi dan Nasional sesuai kewenangan 4. SPASIAL : direncanakan sesuai kebutuhan keruangan
12 II. PRIORITAS REGIONAL (Pulau Kalimantan) FOKUS INFRASTRUKTUR FOKUS ENERGI
13 SAMBAS SEBATIK KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI PULAU KALIMANTAN SANGAT TERGANTUNG DENGAN TERSAMBUNGNYA KONEKTIVITAS ANTAR DAERAH, FOKUS UTAMA ADALAH MENYAMBUNGKAN SEBATIK (KALTARA) DENGAN SAMBAS (KALBAR) POROS UTARA SEPANJANG : KM POROS TENGAH SEPANJANG : KM POROS SELATAN SEPANJANG : KM
14 Permasalahan UMUM PEMBANGUNAN JALAN di Kalimantan Konektivitas antar kota dalam provinsi, dan antar provinsi belum tersambung dengan sempurna; Pembangunan jalan terkendala dengan KONDISI GEOGRAFIS dan alasan lainya; Ketersediaan dana untuk membangun jalan 14
15 Permasalahan KHUSUS Pembangunan Jalan di Kalimantan 1. Curah hujan di Kalimantan sangat tinggi, sehingga mempengaruhi stabilitas tanah yang mengakibatkan JALAN longsor dan mengganggu aktivitas perekonomian 2. Perbaikan jalan tidak dapat segera diperbaiki bila terjadi kasus longsor di pedalaman. 15
16 USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2018, FOKUS INFRASTRUKTUR
17 2 Nunukan 1 Sebatik 1. Peningkatan Pelabuhan Ferry di Sebatik dan Nunukan dengan estimasi pembiayaan masingmasing Rp. 5 Milyar 2. Jembatan Nunukan Tinabasan dan Simenggaris Panjang 6 Km dan lebar 12 Meter, Tahap Pertama dengan estimasi pembiayaan Rp. 50 M PULAU TINABASAN MERUPAKAN SALAH SATU DARI 12 TITIK GELAR PASUKAN TNI DI KALTARA
18 1. Pembangunan Lintas Selatan Ruas Penajam Balikpapan / Akses Jembatan Pulau Balang 45,93 Km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 546 Milyar (kondisi belum tersambung) Penajam Balikpapan Keterangan: Pembangunan Jembatan Pulau Balang telah dibiayai oleh APBD Prov. Kaltim (Bentang Pendek) & APBN (Bentang Panjang)
19 1. Dana APBD yang sudah di keluarkan untuk mendukung terwujudnya jembatan ini adalah 310 M melalui pembiayaan TA 2016, Jembatan tidak dapat dibangun bila tidak ada persetujuan dari KOMISI JEMBATAN BENTANG PANJANG 1. Pembangunan Jembatan penghubung Pulau Laut dengan Daratan Kalimantan di Kabupatan Tanahbumbu dan Kabupaten Kotabaru, dengan estimasi pembiayaan Rp. 3,5 T 2. Pembangunan Jembatan Panda trase Tabukan Dadahup, dengan estimasi pembiayaan Rp. 350 M
20 1. Pembangunan Ruas Jalan batas Kalbar- Tumbang Sanamang - Tumbang Hiran Tumbang Samba sepanjang 203 KM dan sepanjang 168 KM missing link, (belum tembus) dengan estimasi pembiayaan Rp. 389 M
21 Nanga Pinoh 1. Pembangunan Jalan Trans Kalimantan Lintas Tengah Ruas Nanga Pinoh-Batas Kalteng 100 km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 130 M. Tumbang Sanamang
22 1. Pembangunan Jalan pararel perbatasan ruas Ng Erak-Batas Kaltim 105 km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 136,5 M
23 Long Apari Mahak baru Long Pahangai Tering/Kutai Barat 1. Pembangunan Jalan Segmen Batas Kalbar - Tiong Ohang - Long Pahangai Long Boh sepanjang 224 Km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 332 Milyar (belum tersambung) 2. Pembangunan Jalan Tering Long Bagun Long Pahangai 261 Km serta Jembatan Sei Rata RP. 230 Milyar (belum tersambung) Segmen Tering Long bagun Long Pahangai di bangun agar pembangunan jalan perbatasan dapat mendukung dan mempunyai daya ungkit terhadap Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Mahulu dan sekitarnya
24 Malinau LANGAP KEMUAT PUJUNGAN LONG NAWANG Mahak baru 1. Segmen langap - Long Kemuat sepanjang 24,38 Km (missing Link) estimasi biaya Rp. 31,7 M 2. Long Nawang Long Pujungan sepanjang 123,08 Km, (missing link) estimasi biaya Rp. 160 M
25 Binuang Malinau Di Long Midang, krayan, terdapat 1 titik lokasi Gelar Pasukan TNI 1. Segmen Malinau Binuang merupakan segmen PENENTU, bagi terbukanya Isolasi Masyarakat Krayan dengan dunia Luar 2. Selama ini masyarakat perbatasan berhubungan dengan dunia luar menggunakan angkutan udara, sehingga berdampak pada tingginya biaya hidup di Krayan 3. Segmen ini 173 Km merupakan jalan tanah, dan 20 Km sudah beraspal 4. Banyak sungai namun belum ada Jembatan 5. Estimasi Pembiayaan Rp. 224,9 M
26 - Terminal A Singkawang (50 M) - Terminal barang Eksport Import (100 M) Banjarmasin, Type A (50 M) Tanjung selor Type A (50 M) Samarinda Type A (50 M) 1. Tanjung Selor sebagai Ibukota Provinsi Kaltara belum memiliki Terminal. Terminal ini sangat bermanfaat saat jalan Transkalimantan sudah terhubung dan berfungsi, terutama arus penumpang dari Sebatik menuju samarinda dan Balikpapan. Estimasi pembiayaan pembangunan Rp. 50 Milyar 2. Samarinda saat ini memiliki terminal yang belum representatif untuk meningkatkan layanan, Estimasi pembiayaan pembangunan Rp. 50 Milyar
27 Deep Sea Port KIJING/Dermaga Penunjang, KALBAR Deep Sea Port Mekar Putih, Kalsel Pidada, Kaltara Kaltim 1. Pelabuhan General Kargo Maloy 2. Pelabuhan General Kargo Kariangau dan Palaran 1. Seluruh pelabuhan di Pulau Kalimantan merupakan perwujudan dari Program Tol Laut. 2. Posisi pelabuhan tersebut berada pada ALKI 1 dan ALKI II 3. Masing2 estimasi pembiayaan adalah sbb : Pidada : Rp. 50 M Maloy : Rp. 248 Milyar Palaran & Kariangau Rp. 100 Milyar Mekar Putih : Rp. 350 M Kijing : Rp. 50 M
28 Pengembangan Bandara 1. Juwata 2. Tanjung Harapan 3. Nunukan KALBAR : 1. Pembangunan Bandara Singkawang. (25 M) 2. Pembangunan Bandara Sukadana (25 M) Pembangunan Bandara Samarinda Baru (Apron 300x 123) RP. 95 Milyar Peningkatan Bandara Tjilik Riwut 25 M Peningkatan Bandara Syamsudin Noor (25 M)
29 KALBAR : 1. Pemb. Jalur Kereta Apii Ruas Pontianak- Mempawah-Singkawang-Sambas-Aruk 2. Pembangunan Jalur Kereta Api ruas Pontianak-Landak-Sanggau KALTIM: 1. Jalur Kereta Api Samarinda Bontang Sangatta (145,475 Km 2. Jalur Kereta Api Balikpapan 12 Samarinda (89,228 km 3. Jalur kereta Api Tanjung (Kalsel) Tanah Grogot Balikpapan (233,781 Km KALTENG 1. Pembangunan Jalur Kereta Api Puruk Cahu - Batanjung 425 km. 2. Pembangunan Jalur Kereta Api Palangkaraya-Pulang Pisang-Kuala Kapuas-Marabahan-Banjarmasin 3. Pembangunan Jalur Kereta Api Palangkaraya-Nanga Bulik KALSEL: Pemb. Jalur KA ruas Tanjung Tanah Grogot Balikpapan 2. Pembangunan 8 Jalur KA ruas Tanjung Banjarmasin` 3. Pembangunan Jalur KA ruas Banjarmasin Pelaihari Batakan & Pelaihari Batulicin Tanah Grogot / Batanjung Pembangunan Jalur KA ruaspalangkaraya Banjarmasin PROYEK STRATEGIS NASIONAL, PROGRAM PRIORITAS PRESIDEN DAN KEGIATAN STRATEGIS LAINNYA DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 29
30 PERMASALAHAN PERCEPATAN PENYELESAIAN INFRASTRUKTUR 1. Jalan Trans Kalimantan Lintas Selatan Terhubungnya jalan Trans Kalimantan sudah lama didambakan oleh masyarakat pedalaman se kalimantan Ke 5 provinsi tersebut belum bisa terhubung saat ini lewat darat, karena masih ada jalan dengan kondisi tanah (belum dibangun) Jalan ini diharapkan bisa membuka keterisolasian masing-masing provinsi dan sebagai pendongkrak ekonomi masyarakat 2. Jalan Trans Kalimantan Lintas Utara (Pararel Perbatasan) Jalan Kalimantan Lintas Utara ini, pararel dan jalan akses perbatasan Malaysia, kondisi saat ini juga belum bisa tembus (Missing Link), masih terdapat jalan tanah (belum dibangun), dipararel Kalimantan Barat ± 320 km, di pararel Kaltim ± 163,6 km, dipararel Kaltara ± 320,5 Km. maupun akses jalan ke jalan paralel perbatasan Jalan ini diharapkan juga dapat membuka keterisolasian masyarakat perbatasan, dan menjadi penunjang pusat pertumbuhan ekonomi baru, sehingga diharapkan dapat meminimalkan kesenjangan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia yang juga berdampak terhadap aspek sopsial dan keamanan. Guna mempercepat Pembangunan Jalan baik paralel maupun akses Perbatasan, diusulkan / diharapkan Inpres No. 6 Tahun 2015 dapat diiringi dengan Pembiayaan Pembangunan Daerah Perbatasan Dengan dibiayainya pembangunan jalan pararel perbatasan menggunakan dana reguler (dana untuk penanganan jalan nasional) hal ini berdampak pada berkurangnya biaya untuk pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan yang bersatatus nasional.
31 Lanjutan permasalahan 3. Belum diberikannya ijin pinjam pakai kawasan hutan lindung untuk terhubungnya Jalan Trans Kalimantan Lintas Tengah dan Lintas Utara; 4. Belum tersedianya kapasitas daya mampu jalan sebesar 12 Ton serta kualitas dan lebar jalan diatas 6 meter untuk mendukung transportasi logistik secara optimal; 5. Belum optimalnya dukungan pembangunan, pelabuhan laut dan udara untuk peningkatan ekonomi sesuai dengan Rencana Induk; 6. Belum tersedianya terminal Tipe A untuk peningkatan pelayanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ibukota Provinsi di Kalimantan ; 7. Lambatnya pembangunan rel kereta api di wilayah Pulau Kalimantan; 8. Belum adanya Masterplan/konsep ruang sebagai dasar untuk sinkronisasai dan pembangunan sapras di kawasan perbatasan. 9. Penyelesaian pembangunan PLBN belum diiringi dengan pembangunan sapras untuk mewujudkan pusat/kawasan pertumbuhan ekonomi baru dikawasan perbatasan yang menjadi tugas dan kewenangan Kementerian/Lembaga terkait ssesuai INPRES Nomor : 6 Tahun 2015 Ttg Percepatan Pembangunan 7 (Tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu Dan Sarana Prasarana Penunjang Di Kawasan Perbatasan
32 1. KALIMANTAN KAYA POTENSI ENERGI TERBAHARUKAN, TAPI MASIH JUGA MENGALAMI KRISIS LISTRIK. 2. RATUSAN TAHUN AIR MENGALIR KE LAUT, TANPA TERPIKIRKAN MEMANFAATKAN ENERGI YANG TERSIMPAN DIDALAMNYA
33 Permasalahan UMUM Pengembangan Energi di Kalimantan Laju pertumbuhan KONSUMSI ENERGI yang sangat tinggi; tetapi belum diiringi dengan PENYEDIAAN sumber energi alternatif; Pemerataan Infrastruktur di bidang energi masih terbatas dikarenakan KONDISI GEOGRAFIS dan alasan lainya; Akses terhadap energi BELUM MERATA; Sebagian besar teknologi energi masih belum dikuasai baik dalam bentuk perangkat keras maupun lunak 33
34 Permasalahan KHUSUS Pengembangan Energi di Kalimantan 1. Pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya (interkoneksi se- Kalimantan), 2. Belum dikembangkan dan dimanfaatkannya energi baru dan terbarukan di Kalimantan: biomassa, angin, mikrohidro, uranium, biodisel, dan bioetanol. 34
35 KONDISI EKSISTING DAN KEBUTUHAN KELISTRIKAN DI KALIMANTAN Provinsi Eksisting Kebutuhan Kelebihan/Kekurangan Pembangkit Transmisi Pembangkit Transmisi Pembangkit Transmisi Kalteng 272 MW 1.069,48 km MW km -888 MW ,52 Kalbar 485 MW 282 km 768 MW 742 km +224 MW -460 km Kalsel 769 MW 1.091,98 km MW 454 km -387 MW +637,98 km Kaltim 757 MW km MW km -559 MW km Kaltara 412 MW 416 km MW 950 km -978 MW -562
36 USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2018, FOKUS ENERGI UNTUK MENANGGULANGI KEKURANGAN DAYA SEBESAR : MW (BERDASARKAN TABEL DIATAS ) HINGGA TAHUN 2019
37 USULAN PEPBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTA DI PULAU KALIMANTAN 2018 PLTA KAPUAS, KAPASITAS 100 MW, ESTIMASI BIAYA : Rp. 50 M 1. PLTA KAYAN 9000 MW, ESTIMASI BIAYA (Swasta) 2. PLTA SEMBAKUNG 500 MW, (swasta) 3. PLTA MENTARANG 7600 MW, (swasta) 1. PLTA TABANG, KAPASITAS 200 MW, ESTIMASI BIAYA : Rp. 100 M 2. PLTA KELAY, KAPASITAS 55 MW, ESTIMASI BIAYA : Rp. 1, 5 M (DED)
38 USULAN PEPBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTU DI PULAU KALIMANTAN PLTU MULUT TAMBANG, KAPASITAS 2 x 200 MW, (KBU) 2. PENYELESAIAN PLTU MANGKRAK, Malinau 2 x 7 MW Nunukan 2 x 7 MW Tanjung Selor 2 x 7 MW 1. PLTU KALTIM 2,3 (200 MW) dan KALTIM 4 (200 MW) ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP M 2. PLTU SANGATA, KAPASITAS 100 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 500 M
39 USULAN PEPBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTS, PLTD DAN PLTG DI PULAU KALIMANTAN 2018 PLTS TERPUSAT, KAPASITAS 970 kwp, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 145,38 M PLTG BANGKANAI 144 MW 1. PLTG PEAKER, KAPASITAS 50 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 500 m 2. PLTS TERPUSAT, KAPASITAS 20 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 25 M 1. PLTG SENIPAH, KAPASITAS 35 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 462 M 2. PLTD MAHULU, KAPASITAS 5 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 16 M 3. PLTS KOMUNAL 346 KW, DENGAN ESIMASI PEMBIAYAAN 60 M
40
41 III. PENUTUP
42 ASPIRASI PEMERINTAH PROVINSI DI KALIMANTAN Perlu kebijakan Alokasi khusus untuk pembangunan Wilayah Perbatasan melalui dana khusus perbatasan yang dituangkan dalam PERPRES Perlu alokasi dana yang sesuai bagi pembangunan JALAN LINTAS Kalimantan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemanfaatan SDA EBT melalui pengusulan MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN semata-mata untuk kesejahteran masyarakat Kalimantan yang selama ini terkesan terabaikan, meskipun Kalimantan merupakan salah satu penyumbang pendapatan nasional terbesar EBT dan pembangunan Trans Kalimantan ini merupakan stimulan dan penggerak Perekonomian Kalimantan untuk masa mendatang Usulan ini akan KAMI kawal setiap tahunnya, dan tetap kami perjuangkan hingga terwujud, apa yang kami cita-citakan.
43 KAMI MASYARAKAT KALIMANTAN DENGAN INI MENYATAKAN SIAP... MENDUKUNG... BILA PULAU KALIMANTAN DINYATAKAN SEBAGAI LETAK IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
44 TERIMA KASIH DARI SAMBAS SAMPAI SEBATIK BERJAJAR HUTAN HIJAU, GUNUNG DAN SUNGAI SAMBUNG MENYAMBUNG MENJADI SATU ITULAH KALIMANTAN, PULAUKU TERCINTA NAN PERMAI... KELAK BERSATU DALAM JALINAN TRANS KALIMANTAN
Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 2015. (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2015)
Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 015 (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 015) Jakarta, 4 Februari 015 OUTLINE 1. Konsep Pengembangan Wilayah Kalimantan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia telah dituangkan pada program jangka panjang yang disusun oleh pemerintah yaitu program Masterplan Percepatan Perluasan dan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
P E M E R I N T A H P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Balikpapan, 7 Maret 2017 TEMA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPOKJA KEDAULATAN ENERGI
FORUM KERJASAMA REVITALISASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN (FKRP2RK) RAPAT PERSIAPAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 2016 Jakarta, 10 Maret 2016 POKJA KEDAULATAN ENERGI Outline Paparan 1. Gambaran
Lebih terperinciPembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan
Rilis PUPR #1 18 Juli 2017 SP.BIRKOM/VII/2017/352 Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan Yogyakarta--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan suatu kota tidak terlepas dari aspek pembentuk kota. Aspek pembentuk tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman, kependudukan, sarana
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH
Lebih terperinciKEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik
KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana
Lebih terperinciGambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia
- 54 - BAB 3: KORIDOR EKONOMI INDONESIA A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di
Lebih terperinciFPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
FPERATURAN PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang- Undang
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...
Lebih terperinciRISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur
RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis/15 Juni 2017 Waktu : 13.30 15.00 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Timur Peserta :
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciSumber: Biro Pusat Statistik
Sumber: Biro Pusat Statistik Pembangunan Masih Jawa Sentris, Padahal Harusnya Indonesia Sentris Kontribusi Aktivitas Pembangunan Terhadap PDB Bertumpu di Pulau Jawa Sumatra Share PDRB: 23.2% Kalimantan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN
FPERATURAN PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang- Undang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang
51 IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang 52 Kota Bontang terletak antara 117 23 BT - 117 38 BT dan 0 01 LU - 0 12 LU atau berada pada
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018 ARTI PENTING FORUM MUSRENBANG RKPD TAHUN 2018 Partisipasi
Lebih terperinciMateri USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I
Materi USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I Percepatan Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Pusat Industri Pertambangan Nasional Oleh, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam S U L A W E S I T E
Lebih terperinciPEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 AGUSTUS 2016 PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Daftar Proyek Strategis Nasional Prov. Kalbar 1. Pengembangan
Lebih terperinciJAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t
JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t ahun mendatang (2015-2019) mencanangkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km, jalan baru 2.650 km, dan pemeliharaan jalan 46.770 km. Pembangunan
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciKINERJA PEMBANGUNAN KALIMANTAN TAHUN 2014 DAN TARGET INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PROVINSI SE-KALIMANTAN TAHUN
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah KINERJA PEMBANGUNAN KALIMANTAN TAHUN 2014 DAN TARGET INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PROVINSI SE-KALIMANTAN TAHUN 2015-2019 Disampaikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang 18.110 pulau. Sebaran sumberdaya manusia yang tidak merata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi cakupan Provinsi Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan Tengah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Provinsi Administratif Kalimantan Tengah terbentuk pada tahun 1950, sejak saat itu munculah berbagi aspirasi kalangan masyarakat di Kalimantan Tengah untuk mendirikan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. sebagai sarana untuk memperlancar mobilisasi barang dan jasa serta sebagai
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Investasi infrastruktur transportasi dalam pembangunan ekonomi penting sebagai sarana untuk memperlancar mobilisasi barang dan jasa serta sebagai sarana untuk
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA DR. IR. H. ZAIRIN ZAIN. M. SI KEPALA BAPPEDA PROV. KALIMANTAN
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012
[Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi global lebih dari 12 tahun yang lalu telah mengakibatkan lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan hanya dengan upaya
Lebih terperinciRISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan oleh setiap negara. Pembangunan adalah perubahan yang terjadi pada semua struktur ekonomi dan sosial. Selain itu
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH
Lebih terperinciSebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di
120 No. 1 2 3 4 Tabel 3.5 Kegiatan Pembangunan Infrastruktur dalam MP3EI di Kota Balikpapan Proyek MP3EI Pembangunan jembatan Pulau Balang bentang panjang 1.314 meter. Pengembangan pelabuhan Internasional
Lebih terperinciKABUPATEN NUNUKAN. KOTA TARAKAN Plg. KABUPATEN BULUNGAN kVA KABUPATEN MALINAU
LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK MUSRENBANG KOTA BALIKPAPAN WILAYAH KERJA PLN KALTIMRA PROVINSI Kota Tarakan di layani oleh Anak Perusahaan PLN Tarakan KALIMANTAN UTARA KABUPATEN TANA TIDUNG KOTA
Lebih terperinciPropinsi KALIMANTAN TIMUR. Total Kabupaten/Kota
Propinsi KALIMANTAN TIMUR Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 14 : 139 : Rp. 153.755 : Rp. 35.348 : Rp. 189.103 243 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciBUKU DOKUMEN RKP 2019 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SIKRONISASI PROGRAM TAHUNAN. Sebagai Panduan dalam Penyusunan
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUKU DOKUMEN SIKRONISASI PROGRAM TAHUNAN Sebagai Panduan dalam Penyusunan RKP 2019 DIREKTORAT PEMANFAATAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
Lebih terperinciPROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan
Lebih terperinciRAPAT PERSIAPAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 2016
FORUM KERJASAMA REVITALISASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN (FKRP2RK) RAPAT PERSIAPAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 2016 POKJA INDUSTRI DAN PARIWISATA POKJA INDUSTRI DAN PARIWISATA Jakarta,
Lebih terperinciDUKUNGAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN PADA KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH TERTENTU DI INDONESIA
DUKUNGAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN PADA KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH TERTENTU DI INDONESIA Oleh Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Indonesia memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, terdiri dari pulau-pulau
Lebih terperinciPengembangan Pusat Pertumbuhan Industri 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa
Pertumbuhan. Sumatera Sei Mangke, Sumatera Utara (Kelapa Sawit) Dumai, Riau (Kelapa Sawit) Muara Enim, Sumatera Selatan (Batubara) Sei Bamban, Sumatera Utara (Karet) Karimun, Kepulauan Riau (Perkapalan).
Lebih terperinciARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL KSN
ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL KSN Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruang nya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK No. 50/08/Th.XII, 10 Agustus 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2009 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA
PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA Strategi dan Program Prioritas Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Mahulu
Lebih terperinciKasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas
Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas 1 VISI-MISI PEMBANGUNAN 2015-2019 DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI GROUNDBREAKING PROYEK JALAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, pembangunan memiliki
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN
Lebih terperinciARAH PENGEMBANGAN WILAYAH & KEGIATAN BIDANG INFRASTRUKTUR PULAU KALIMANTAN DALAM RANCANGAN AWAL RKP TAHUN 2019
ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH & KEGIATAN BIDANG INFRASTRUKTUR PULAU KALIMANTAN DALAM RANCANGAN AWAL RKP TAHUN 2019 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan
Lebih terperinciPAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH selaku Koordinator FKRP2RK
PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH selaku Koordinator FKRP2RK TEMA : PERCEPATAN PENGUATAN KONEKTIVITAS, PEMENUHAN KEDAULATAN PANGAN DAN ENERGI, HILIRISASI DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BERKELANJUTAN DI REGIONAL
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/08/Th. XVI, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 TUMBUH 5,81 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciBappeda Provinsi Sumatera Selatan
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: STAF AHLI MENTERI BIDANG PEMERINTAHAN Dr. SUHAJAR DIANTORO, M.Si KEMENTERIAN DALAM NEGERI Tarakan, 5April 2017 PENDAHULUAN 1 2 3 PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak memiliki wilayah perbatasan dengan negara lain yang berada di kawasan laut dan darat. Perbatasan laut Indonesia berbatasan
Lebih terperinciKERJASAMA PEMERINTAH SWASTA. Rencana Proyek Infrastruktur di Indonesia BUKU PPP 2011 PROYEK SIAP UNTUK DITAWARKAN. Angkutan Udara
KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA Rencana Proyek Infrastruktur di Indonesia BUKU PPP 2011 PROYEK SIAP UNTUK DITAWARKAN Angkutan Udara 1. Bandara Banten Selatan, Pandeglang, Banten Angkutan Laut 1. Perluasan
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.81, 2017 PERHUBUNGAN. Terminal Kijing. Pelabuhan Pontianak. Pembangunan. Pengoperasian. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciPAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017
PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang
Lebih terperinciPENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago
PENJELASAN SUBTEMA IDF Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago 2018 DISPARITAS REGIONAL Dalam Nawacita, salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia
Lebih terperinciSuharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan
Perkembangan Terkini, Tantangan, dan Prospek Ekonomi Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Disampaikan pada MUSRENBANG RKPD 2017 KOTA BALIKPAPAN OUTLINE 2 Perekonomian Nasional Perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN
BAB IV PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2010-2014 4.1 Kondisi Wilayah Saat Ini 4.1.1 Capaian Pembangunan Wilayah Pertumbuhan ekonomi di wilayah dalam kurun waktu 2004 2008 menunjukkan pola yang berbeda
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010
BADAN PUSAT STATISTIK No. 31/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 TUMBUH MENINGKAT 5,7 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciHASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D Prof. Dr. Rizal Djalil
HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D. 2014 Prof. Dr. Rizal Djalil DEPOK, 30 MARET 2015 LANDASAN HUKUM PERENCANAAN BIDANG ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN UU 30/2007 (Energi)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN TERMINAL KIJING PELABUHAN PONTIANAK DI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang terletak 6 55-7 6 LS dan 110 15-110 31 BT, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : sebelah utara : Laut Jawa sebelah selatan : Kabupaten
Lebih terperinciPENGUTAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PENGUTAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2018
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia menghadapi fenomena sebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Fenomena Kesenjangan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menghadapi fenomena sebaran penduduk yang tidak merata. Hal
Lebih terperinciDEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Direktorat Lalu lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 1 1. Cetak Biru Pengembangan Pelabuhan
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: Drs. HADI PRABOWO, MM SEKRETARIS BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN PENDAHULUAN 1 2 3 PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSRENBANG
Lebih terperinciJembatan Pulau Laut Masuk PSN
Jembatan Pulau Laut Masuk PSN http://www.suarakalimantan.com Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan H Hamsyuri mengharapkan, jembatan Selat Pulau Laut, Kotabaru, di kabupaten paling timur provinsi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Luas keseluruhan dari pulau-pulau di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara yang dilewati garis khatulistiwa. Negara tropis tersebut memiliki jumlah pulau lebih dari 17.000 pulau
Lebih terperinciBidang Perencanaan Sarana dan Prasarana Wilayah BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
FORUM KERJASAMA REVITALISASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN (FKRP2RK) Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana Wilayah BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERMASALAHAN PERCEPATAN PENYELESAIAN
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang desentralisasi membuka peluang bagi daerah untuk dapat secara lebih baik dan bijaksana memanfaatkan potensi yang ada bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas
Lebih terperinciVisi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT
Awang Faroek Ishak Calon Gubernur 2008-2013 1 PETA KABUPATEN/KOTA KALIMANTAN TIMUR Awang Faroek Ishak Calon Gubernur 2008-2013 2 BAB 1. PENDAHULUAN Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan propinsi terluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektorsektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur Transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara merupakan sarana yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur
57 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter diatas permukaan laut dan terletak antara
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano
Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa OLEH : Gilang Velano 2204 100 050 Dosen Pembimbing 1 Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng Dosen
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan yang diperoleh Bangsa Indonesia selama tiga dasawarsa pembangunan ternyata masih menyisakan berbagai ketimpangan, antara lain berupa kesenjangan pendapatan dan
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Lebih terperinciUU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG
UU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1999 (47/1999) Tanggal: 4
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga
Lebih terperinciPerkembangan Jumlah Penelitian Tahun
Pada tahun anggaran 2012, Badan Litbang Perhubungan telah menyelesaikan 368 studi yang terdiri dari 103 studi besar, 20 studi sedang dan 243 studi kecil. Perkembangan jumlah studi dari tahun 2008 sampai
Lebih terperinciSETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT
Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciPADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Disampaikan oleh: DIREKTUR JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M Samarinda,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PERBATASAN
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PERBATASAN Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah darat kurang lebih sebesar 1,86 juta km 2 dan wilayah laut mencapai 7,9 juta km 2.
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH
Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah perbatasan adalah kawasan khusus yang berbatasan dengan wilayah negara lain, sehingga penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan pula. Pada umumnya daerah
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017
11/05/2016 15:46 ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017 Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, April 2016 1 ARAHAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN DANA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah
Lebih terperinciJakarta, 10 Maret 2011
SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciOUTLOOK PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM
OUTLOOK PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM 2017 1 Outline Produk Unggulan PPRT Kegiatan Unggulan Bidang Pemetaan Rupabumi Skala Besar Akuisisi foto udara dan lidar Citra Satelit Tegak Resolusi Tinggi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada system phisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan
Lebih terperinci