BAB I PENDAHULUAN. dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban
|
|
- Yandi Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah perbatasan adalah kawasan khusus yang berbatasan dengan wilayah negara lain, sehingga penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan pula. Pada umumnya daerah perbatasan merupakan bagian wilayah terpencil dan rendah aksesibilitasnya oleh moda transportasi umum, terbelakang dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban dan keamanan. 1 Wilayah perbatasan merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara yang memiliki peranan penting baik dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber daya alam, pertahanan keamanan dan kedaulatan ekonomi sebuah negara. Begitu pentingnya peranan daerah perbatasan bagi suatu negara, sehingga diperlukan perhatian yang lebih dengan pembangunan yang harus dapat menjangkau dan dirasakan oleh seluruh masyarakat secara adil dan merata di kawasan perbatasan. Melalui sistem Bottom up yaitu sistem pembangunan dari masyarakat ke atas dengan melihat kondisi dan kebutuhan masyarakat yang ada di daerah diharapkan dapat terealisasi pembangunan hingga ke daerah-daerah pedalaman yang terisolir. Guna mengatasi kesenjangan sosial di tengah masyarakat melalui pemerataan pembangunan secara bertahap Soegijoko (1994), Percepatan pembangunan daerah perbatasan, Jurnal PWK, Nomor 15 Oktober 1994, hal Aprem (2013), Implementasi kebijakan pemerintah Kabupaten Nunukan dalam Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan. ejournal Ilmu Pemerintahan, 1 (3):
2 2 Salah satu pembangunan yang perlu diperhatikan pemerintah adalah program Subsidi Ongkos Angkut (SOA). SOA merupakan bantuan dana dari pemerintah daerah yang diberikan kepada penyalur kebutuhan pokok masyarakat dari pusat distribusi sampai ke tingkat kecamatan pedalaman. Sedangkan ongkos angkut adalah tarif angkutan khusus dalam kegiatan pengangkutan kebutuhan pokok masyarakat pedalaman dan perbatasan. Tujuan dari Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang-barang kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan adalah untuk pemerataan penyebaran barang-barang kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di kawasan perbatasan. 3 Harapan dari subsidi ini adalah membantu mengurangi beban masyarakat pedalaman dan perbatasan dalam hal memenuhi kebutuhan pokok dan biaya transportasi dalam memanfaatkan atau membeli barang atau jasa dengan tidak menyimpang dari konsep yang sesungguhnya bagaimana seharusnya untuk masyarakat terhadap subsidi yang diberikan sehingga masyarakat mampu memperoleh barang dengan harga yang lebih murah. Latar belakang dari program SOA adalah adanya perbedaan harga kebutuhan pokok di kabupaten dengan daerah perbatasan yang sangat mencolok. Sebagai gambaran harga garam dapur tahun 2010 di perbatasan 5 kali lipat dibandingkan dengan harga kabupaten, sedangkan 3 kali lipat dibandingkan dengan harga di Malaysia. 4 Topografi dengan medan yang sulit, cuaca yang 3 4 SK. Bupati Malinau tahun Disperindakop & UMKM Kabupaten Malinau (berbagai edisi)
3 3 berubah-ubah dan tidak teratur, tidak tersedianya transportasi darat adalah hambatan yang membuat biaya transportasi sangat tinggi. Namum demikian perbedaan harga itu semakin lama semakin menyempit. Sebagai contohnya harga garam tahun 2006 diperbatasan adalah 12 kali lipat di kabupaten, pada tahun 2011 menjadi 5 kali lipat. Perbedaan yang terlalu tinggi ini juga terlihat dari perbedaan harga antara kawasan perbatasan dengan harga di Malaysia. Terjadinya kesenjangan harga tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat terutama yang berdomisili di daerah pedalaman perbatasan. Melalui program Soa diharapkan harga sembako di daerah kawasan perbatasan dapat lebih stabil (murah) dan dapat dijangkau oleh masyarakat setempat terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. Kabupaten Malinau merupakan salah satu Kabupaten Propinsi Kalimantan Timur yang baru terbentuk pada tahun 1999 sebagai hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Bulungan yang ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia Timur (Sabah-Serawak). Kabupaten Malinau memiliki luas wilayah ± ,70 Km², yang terdiri dari 12 kecamatan yakni, kecamatan Kayan Hulu, Sungai Boh, Malinau Kota, Malinau Utara, Malinau Selatan, Malinau Barat, Kayan Hilir, Mentarang, Pujungan, Kayan Selatan, Bahau Hulu dan Mentarang Hulu. Jumlah penduduk pada tahun 2010 berjumlah jiwa yang tersebar pada 108 Desa. 5 Di antara 12 kecamatan tersebut terdapat tiga kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, dan 5 BPS Kabupaten Malinau tahun 2011.
4 4 Kayan Selatan. Sebagaimana umumnya daerah perbatasan, dari tiga kecamatan ini Kecamatan Kayan Hulu merupakan daerah terisolir akibat dari sarana dan prasarana yang terbatas. Sarana tranportasi menuju ke kecamatan tersebut hanya dapat dilalui dengan mengunakan transportasi udara yaitu, Pesawat Cessa milik MAF dan SUSI AIR dengan kapasitas angkut penumpang yang sangat terbatas 6-12 orang dengan barang tidak lebih dari kg (pengangkutan barang dikenakan biaya Rp per kg dan penumpang Rp ,-/orang. 6 Kondisi tanah di wilayah perbatasan di Kabupaten Malinau didukung oleh iklim yang sangat menguntungkan bagi tumbuhnya beberapa jenis tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan serta keragaman hayati yang tidak ternilai. Potensi tersebut bertolak belakang dengan kondisi masyarakat. Sulit dan mahalnya sarana transportasi, harga kebutuhan primer maupun sekunder yang mahal, sumber mata pencaharian masyarakat yang sangat terbatas serta sarana dan prasarana layanan umum (pendidikan, kesehatan dan keamanan) yang sangat minim adalah beberapa persoalan yang dihadapi masyarakat perbatasan. Program SOA di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur telah berlaku sejak tahun 1999 yaitu sejak berdirinya Kabupaten Malinau. Pada awalnya program ini dibiayai oleh APBD Propinsi, selanjutnya sejak tahun 2000 dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Malinau melalui dana APBD sampai saat ini program tetap berjalan dengan pembiayaan dari APBD Kabupaten Malinau. Salah satu contoh daerah perbatasan adalah Desa Long Nawang Baru Kabupaten Bulungan dengan Malaysia. Desa Long Nawang Baru mengalami 6 Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau tahun 2011.
5 5 kendala dalam pembangunan wilayah. Hal ini disebabkan daerah tersebut terisolasi, minimnya sarana transportasi dan rendahnya sumber daya manusia. Perhatian pemerintah yang terlihat kurang terhadap daerah perbatasan dapat berakibat munculnya ancaman terhadap memudarnya wawasan kebangsaan dengan bukti adanya eksodus warga ke Serawak (Malaysia). 7 Program SOA di wilayah Kecamatan Long Pahangai dengan daerah perbatasan Malaysia secara umum cukup baik, hal ini terbukti dari makin kecilnya perbedaan harga. Namun, apabila dicermati lebih dalam fluktuasi harga yang sangat tajam masih terjadi. Sebagai contoh pada saat dropping (yang dilakukan 1 kali dalam 1 tahun), perbedaan harga bisa 3 kali lipat. Saat permintaan tinggi tapi tidak ada dropping, misalnya saat natal atau hari-hari besar, beda harga bisa mencapai 6 s/d 7 kali lipat. Di Kabupaten Malinau pelaksanaan program SOA dilakukan oleh Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau. Pada awal dasar pembentukan Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau berdasarkan Peraturan Daerah No. 1 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah, dan berdasarkan Keputusan Bupati No. 89 tahun 2002 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau. Sebagai konsekuensinya dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka telah ditetapkan Peraturan No. 2 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah. 7 Patton, Adri. (1999), Pembangunan Desa Perbatasan.
6 6 Berdasarkan laporan APBD per kecamatan berkaitan dengan pelaksanaan program SOA di Kabupaten Malinau dilakukan oleh Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau. Adapun besarnya subsidi ongkos angkut barang yang diberikan oleh Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau adalah sebagai berikut. No. Kecamatan Tabel 1.1. Anggaran komposisi SOA APBD per Kecamatan Total kg per kecamatan Rata-rata Total Kg per orang/thn Jumlah subsidi per kecamatan (Rp) Rata-rata per Kg (Rp) 1. Sungai Boh 5.417, , , ,33 2. Kayan Hilir , , , ,00 3. Kayan Hulu , , , ,00 4. Kayan Selatan , , , ,00 5. Mentarang , , , ,57 6. Mentarang Hulu , , , ,67 7. Malinau Selatan , , , ,00 8. Pujungan , , , ,67 9. Bahau Hulu , , , ,67 Sumber : Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Daerah Setkab.Malinau Masih banyaknya kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program SOA di Kabupaten Malinau berkaitan dengan perbedaan harga antara daerah perbatasan, diperlukan upaya perbaikan yang terus menerus agar tujuan stabilitas harga dapat dicapai lebih optimal. Untuk itu diperlukan analisis atas pelaksanaan kebijakan subsidi ongkos angkut tersebut. Berpijak pada permasalahan tersebut, penulis mempunyai keinginan untuk meneliti tentang implementasi Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) bahan kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau.
7 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana implementasi Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) bahan kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum Untuk mengetahui implementasi Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) bahan kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau Tujuan khusus a. Untuk mengetahui desain program yang digunakan dalam pencapaian Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang-barang kebutuhan pokok daerah perbatasan di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau. b. Untuk mengetahui capaian dari Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang-barang kebutuhan pokok daerah perbatasan di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau. c. Untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi implementasi Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) bahan kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau.
8 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi terhadap: 1. Pengembangan keilmuan, terutama dalam memperkaya teori tentang implementasi kebijakan publik. 2. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sebagai bahan pertimbangan bagi para penentu kebijakan, khususnya dalam proses menindaklanjuti Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) bahan kebutuhan pokok masyarakat daerah perbatasan.
Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur Rabu, 08 April 2009
Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur Rabu, 08 April 2009 Adri Patton Direktur Program Magister Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Samarinda,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang
Lebih terperinciUU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG
UU 47/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1999 (47/1999) Tanggal: 4
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NUNUKAN, KABUPATEN MALINAU, KABUPATEN KUTAI BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, DAN KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Malinau adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu Kota dari Kabupaten ini adalah Malinau Kota. Berikut
Lebih terperinciSeminar Gerakan Pembangunan Desa Mandiri Oleh Pemda 24 Oktober 2002
Seminar Gerakan Pembangunan Desa Mandiri Oleh Pemda 24 Oktober 2002 Kabar dari Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Tim Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 11, Maret 2003 Surat kabar ini sebenarnya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DI KECAMATAN KRAYAN
ejournal Ilmu Pemerintahan, 3 (2), 2015: 1047-1058 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DI KECAMATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara yang memiliki perananan penting baik dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 TENTANG HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT LUNDAYEH KABUPATEN NUNUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 TENTANG HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT LUNDAYEH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a. bahwa Masyarakat
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Malinau
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal merupakan salah satu unsur pelaksana dalam Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau. Pada awal dasar pembentukan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALINAU SELATAN HILIR, KECAMATAN MALINAU SELATAN HULU, KECAMATAN SUNGAI TUBU DAN PEMBENTUKAN
Lebih terperinciBUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA
S A L I N A N BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI MALINAU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA GERAKAN DESA MEMBANGUN DAN DANA RAPIH TERTIB BERSIH SEHAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan transportasi sangat diperlukan dalam pembangunan suatu negara ataupun daerah. Dikatakan bahwa transportasi sebagai urat nadi pembangunan kehidupan politik,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KUTAI BARAT NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PEMERINTAHAN KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KUTAI BARAT NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PEMERINTAHAN KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan
Lebih terperinciANALISIS ISU STRATEGIS
BAB VII ANALISIS ISU STRATEGIS Ada sembilan analisis isu strategis di Provinsi Kaltara sebagai berikut: 1. Relatif rendahnya kualitas dan daya saing sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang. pembangunannya terus mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang pembangunannya terus mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam pembangunan nasional yang bertujuan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH TENTANG SUBSIDI PENERBANGAN DAERAH PERBATASAN DI KABUPATEN MALINAU (Studi pada Kecamatan Kayan Selatan)
ejournal Pemerintahan Integratif, 2013, 1 (1): 65-74 ISSN 0000-0000, ejournal.pin.or.id Copyright 2013 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH TENTANG SUBSIDI PENERBANGAN DAERAH PERBATASAN DI KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maalah Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi tumbuh dan kembangnya suatu kota, disamping faktor-faktor lain. Jumlah penduduk
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciBUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG BANDAR UDARA TEBELIAN DI KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, Menimbang
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN
BAB 5 INFRASTRUKTUR 5.1. PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur perhubungan bertujuan memperlancar aksesibilitas dan membuka keterisolasian wilayah yang dapat meningkatkan kegiatan perekonomian wilayah
Lebih terperinciPropinsi KALIMANTAN TIMUR. Total Kabupaten/Kota
Propinsi KALIMANTAN TIMUR Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 14 : 139 : Rp. 153.755 : Rp. 35.348 : Rp. 189.103 243 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA
PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA Strategi dan Program Prioritas Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Mahulu
Lebih terperinciSETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT
Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak memiliki wilayah perbatasan dengan negara lain yang berada di kawasan laut dan darat. Perbatasan laut Indonesia berbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditempuh dari setiap daerah maka akan cepat mengalami perkembangan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang terus mengalami perubahanperubahan yang menuju pada perkembangan baik fisik maupun sosialnya. Aspek fisik seperti letak yang
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografi dan Topografi Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilayah, peningkatan
Lebih terperinciPENGERTIAN, LINGKUP & KEBIJAKAN PERENCANAAN WILAYAH PERBATASAN (MKP 3) aris SUBAGIYO
PENGERTIAN, LINGKUP & KEBIJAKAN PERENCANAAN WILAYAH PERBATASAN (MKP 3) aris SUBAGIYO PENGERTIAN Tipologi wilayah (Rustiadi, 2007): Wilayah homogen, faktor-faktor dominan wilayah homogen. Wilayah sistem/fungsional,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan sebagai proses yang panjang dan kompleks, merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sebagai proses yang panjang dan kompleks, merupakan sebuah proses yang susah untuk diketahui sebab akibatnya. Sebagian pakar berpendapat bahwa sebagai lingkaran
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sejalan dengan lajunya pembangunan di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Melawi, maka sektor transportasi merupakan salah satu salah satu unsur penunjang yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat
Lebih terperinciBUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA
S A L I N A N BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI MALINAU NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan perekonomian yang beragam, dan proses
Lebih terperinciLampiran 1 Matriks Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Kaltara
Misi 1 Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Bermoral, dan Berakhlak Mulia Lampiran 1 Matriks Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Kaltara Sasaran Pokok 1. Meningkatnya tingkat
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5362 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Pembentukan. Provinsi Kalimantan Utara. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1 Pernyataan tersebut secara
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263) FAX PROPOSAL USULAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263)263198 FAX. 270264 PROPOSAL USULAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN SIMPANG CIKADU KEC. CIKADU KABUPATEN CIANJUR
Lebih terperinciBAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH
3.1. Kondisi Umum Kemiskinan Daerah BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH Berhubung data pilih antara Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) belum dilakukan secara nasional
Lebih terperinciEVALUASI PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI BOH KABUPATEN MALINAU. Marten Fresen
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2013, 1(3) : 1036-1046 ISSN 2338-3615, ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id Copyright 2013 EVALUASI PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI BOH KABUPATEN MALINAU Marten Fresen ejournal Ilmu Pemerintahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan Negara untuk mewujudkan tujuan bernegara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pemerintahan Negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak dan kewajiban negara yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.
Lebih terperinciAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Gubernur Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara sedang berkembang banyak menghadapi permasalahan transportasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara sedang berkembang banyak menghadapi permasalahan transportasi dan banyak diantaranya sudah berada pada tahap yang sangat kritis. Permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciPERAN PERDAGANGAN LINTAS BATAS DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KECAMATAN KAYAN HULU KABUPATEN MALINAU
ejournal Administrative Reform, 2013, 1 (1): 54-65 ISSN 0000-0000, ar.mian.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 PERAN PERDAGANGAN LINTAS BATAS DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KECAMATAN KAYAN
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA I. UMUM Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas wilayah
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN PERINTIS di DANAU TOBA
EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN PERINTIS di DANAU TOBA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini memaparkan sejarah dan kondisi daerah pemekaran yang terjadi di Indonesia khususnya Kota Sungai Penuh. Menguraikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMENYONGSONG PERESMIAN PENGADILAN AGAMA NUNUKAN
MENYONGSONG PERESMIAN PENGADILAN AGAMA NUNUKAN Ditulis oleh : Drs. Mulawarman, S.H., M.H. (Ketua Pengadilan Agama Tarakan) Dalam tulisan singkat dan sangat sederhana ini perkenankan kami menyampaikan sekilas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Tahun 2010 Kabupaten Sintang sudah berusia lebih dari setengah abad. Pada usia ini, jika merujuk pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciFORMASI UMUM CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN ANGGARAN 2014
FORMASI UMUM CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN ANGGARAN 2014 Lampiran Keputusan Bupati Malinau Nomor 810/K.274/2014 Tanggal 22 Agustus 2014
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain, yaitu Malaysia khususnya Negara Bagian Sarawak. Kondisi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merujuk pada Undang Undang No 20 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang menyatakan bahwa Provinsi Kalimantan Utara berasal dari sebagian
Lebih terperinciMedia Background MEWUJUDKAN KABUPATEN MALINAU SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI
Media Background MEWUJUDKAN KABUPATEN MALINAU SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI Kabupaten Malinau merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bulungan berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999. Kabupaten
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG
KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG Etty Apriyanti 1) Abstrak Pembangunan Jembatan Kapuas di Kota Sintang beserta jalan aksesnya memberikan pengaruh yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bandar Lampung telah terus berkembang dari sisi jumlah penduduk, kewilayahan dan ekonomi. Perkembangan ini menuntut penyediaan sarana angkutan umum yang sesuai
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan
No.1213, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Kegiatan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Angkutan Udara Kargo. Kriteria. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 79 TAHUN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN MALINAU LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013 Arranged by: SuNgR@m BLHD PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di bagian pesisir pantai barat pulau
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Nomor 3601) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang.perubahan atas
No.65, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Angkutan Udara Perintis. Kriteria. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KRITERIA DAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus
Lebih terperinciPertemuan Ke-4. Sarana dan prasarana transportasi di pedesaan perlu dipertimbangkan tidak kalah penting dengan angkutan perkotaan
Pertemuan Ke-4 Prodi S1 Teknik Sipil DTSL FT UGM PENDAHULUAN Sarana dan prasarana transportasi di pedesaan perlu dipertimbangkan tidak kalah penting dengan angkutan perkotaan Hal tersebut bertujuan untuk
Lebih terperinciTANTANGAN PENGEMBANGAN INFSRASTRUKTUR PERMUKIMAN DI KAWASAN PERBATASAN ANTAR NEGARA Studi Kasus : Pulau Nunukan
TANTANGAN PENGEMBANGAN INFSRASTRUKTUR PERMUKIMAN DI KAWASAN PERBATASAN ANTAR NEGARA Studi Kasus : Pulau Nunukan Oleh Kuswara Peneliti Muda Bidang Tata Ruang Bangunan dan Kawasan Puslitbang Permukiman Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Peranan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sewa. Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) adalah klasifikasi perjalanan bus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan
Lebih terperinci... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...
... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT... Atau 1 BERdaya saing, Sejahtera, MaNdiri & BermARtabat KERANGKA PIKIR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Sikka dengan ibu kotanya bernama Maumere merupakan salah satu kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di daratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta sebagai kota tujuan dari beberapa kota sekitar. Hal tersebut menuntut kota tersebut memenuhi kebutuhan transportasi. Kebutuhan transportasi umum hendaklah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota yang cukup besar, ada kota sedang dan ada kota kecil. Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan langkah baru untuk membenahi penyelenggaraan pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan yang menganut azas desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintah dengan memberikan kesempatan dan keleluasan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang seperti terwujud dalam pembangunan Nasional pada saat ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara berkembang dengan kegiatan perekonomiannya yang beragam dan pembangunannya yang terus mengalami perkembangan yang seperti terwujud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jalan sebagai prasarana dalam sistem transportasi nasional memiliki peranan penting dalam mendukung kehidupan ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai
49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104
Lebih terperinciBUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA
BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lahan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Lahan sebagai ruang untuk tempat tinggal manusia dan sebagian orang memanfaatkan lahan sebagai
Lebih terperinciRUU SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL DAN HARAPAN SISTEM TRANSPORTASI YANG TERINTEGRASI, AMAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN
RUU SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL DAN HARAPAN SISTEM TRANSPORTASI YANG TERINTEGRASI, AMAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 16 Januari 2015; disetujui: 23 Januari 2015 Keberhasilan
Lebih terperinciPERATURAN MENTER. PERHUBUNGAN NOMOR: KM 11 TAHUN 2010 TENTANG TATANAN KEBANDARUDARAAN NASIONAL
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA PERATURAN MENTER. PERHUBUNGAN NOMOR: KM 11 TAHUN 2010 TENTANG TATANAN KEBANDARUDARAAN NASIONAL Menimbang: a. bahwa dalam Pasal 200 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/DPD RI/I/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 7/DPD RI/I/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN TAYAN SEBAGAI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
3 LEMBARAN DAERAH September KABUPATEN LAMONGAN 14/E 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Kebandarudaraan. Nasional. Tatanan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 69 TAHUN 2013 TENTANG TATANAN KEBANDARUDARAAN NASIONAL
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH
29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
Lebih terperinciLOKASI DAN ALOKASI DANA PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS KALIMANTAN TIMUR
DAERAH (Rp. 1 Berau 1 Tanjung Redeb 1.280 1.280 640 640 2 Batu Putih 900 900 450 450 3 Biatan 900 900 450 450 4 Biduk-Biduk 900 900 450 450 5 Gunung Tabur 200 200 200 0 6 Kelay 900 900 450 450 7 Maratua
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung dengan pesatnya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN, PENGHAPUSAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendorong perkembangan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis
BAB II GAMBARAN UMUM A. Letak Geografis Kabupaten Malinau secara geografis terletak di wilayah bagian utara Kalimantan Timur yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara Malaysia yaitu negara bagian
Lebih terperinciPERMASALAHAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
PERMASALAHAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh: Drs. M. Tarno Seman, M.Si. 2 dan Drs. Sumanto, M.Si. 3 Abstract The issue on the development of border areas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Propinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Propinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah maupun perkembangan sosial ekonomi, maka sarana dan prasarana transportasi secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG TUNJANGAN PENGABDIAN BAGI PEGAWAI NEGERI YANG BEKERJA DAN BERTEMPAT TINGGAL DI WILAYAH TERPENCIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci