ANALISA PENGARUH STA TERHADAP ENERGI KAYUH DAN ENERGI BIOMEKANIK PENGENDARA PADA 3 JENIS SEPEDA
|
|
- Bambang Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PENGARUH STA TERHADAP ENERGI KAYUH DAN ENERGI BIOMEKANIK PENGENDARA PADA 3 JENIS SEPEDA STA Dinny Harnany Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng
2 LATAR BELAKANG NOVI H ARIANTO(2004) WIDHIE AKBAR (2004) ALI SAFRANI, KOMANG GEDE NARA ( ) SONI WICAKSONO (2010) PUTU PUSPARINI, ARISANDI, TRILAKSANA, INTAN LAZUARDI(2009) AGUS SYAIFULLAH BAHKTIAR,R, KURNIAWAN A.H( )
3 PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana hubungan STA terhadap energi kayuh dan energi biomekanik per segmen kaki pengendara pada 3 jenis rangka sepeda 2. Berapa STA optimum untuk tiap jenis rangka sepeda tersebut.
4 BATASAN MASALAH 1. Penelitian dilakukan didalam ruangan atau laboratorium dimana kondisi lantai dianggap mendatar 2. Penelitian dititik beratkan pada variasi STA pada rangka sepeda 3. Kondisi lingkungan pengambilan data sama 4. Gaya drag pada sepeda diabaikan dan kecepatan mengayuh konstan 5. Optimasi STA hanya dibatasi oleh besar energi kayuh
5 TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui hubungan STA dengan energi kayuh dan energi biomekanik segmen kaki 2. Mencari sudut STA yang optimal pada 3 jenis sepeda dengan mengukur energi kayuh menghitung energi biomekanik segmen kaki pengendara sepeda
6 STA (Seat Tube Angle) STA STA adalah sudut yang terbentuk antara garis sumbu seat tube terhadap garis horizontal pada pusat pedal crank (Vandewalle, 1991) STA = (β )
7 BIOMEKANIKA Biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum hukum mekanika terhadap struktur hidup terutama sistem pergerakan dari tubuh. (Hidayat, 2003)
8 Konsumsi Oksigen dan Heart-Rate Skema penggunaan energi, energi yang digunakan dan denyut jantung saat kondisi kerja steady state. (Kroemer, Kroemer, dan Kroemer-Elbert, 1990)
9 DENYUT JANTUNG Heart rate during the work Dynamic under hot condition Static muscular work Dynamic work involving few muscles Dynamic work involving many muscles Energy consumption with increasing stress Meningkatnya denyut jantung yang berhubungan dengan berbagai macam kondisi kerja (Grandjean, 1986)
10 PENELITIAN TERDAHULU Intan Lazuardi (2010) Mencari sudut STA optimal berdasarkan energi kayuh melalui heart rate dan volume asupan oksigen. Sudut yang digunakan : 1. Sepeda balap : 74 o 78 o dengan ketinggian sadel 570 mm 2. Sepeda gunung : 68 o 72 o dengan ketinggian sadel 500 mm 3. Sepeda santai : 62 o 66 o dengan ketinggian sadel 430 mm
11 HASIL PENELITIAN Energi Kayuh (Kcal) STA vs Energi Kayuh Rata-Rata (Jenis Sepeda Balap) STA (⁰) berdasar VO2 berdasar heart rate Energi Kayuh (Kcal) STA vs Energi Kayuh Rata-Rata (Jenis Sepeda Gunung) STA (⁰) berdasar VO2 berdasar heart rate STA vs Energi Kayuh Rata-Rata (Jenis Sepeda Santai) Energi Kayuh (Kcal) STA (⁰) berdasarkan VO2 berdasarkan heart rate
12 Mulai DIAGRAM ALIR PENELITIAN Study Literature dan Study Lapangan Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Penelitian Uji kayuh Sepeda dengan Variasi STA pada 3 jenis Rangka Sepeda (hasil berupa data heart rate, asupan oksigen dan rekaman video) Perhitungan Energi Kayuh (berdasarkan data heart-rate dan asupan oksigen) Pengolahan Data video (hasil berupa data koordinat x dan y) Perhitungan Energi Biomekanik Segmen Kaki Pengendara Analisa Pengaruh STA Terhadap Energi Kayuh Dan Energi Biomekanik Kesimpulan dan Saran Selesai
13 PERALATAN PENELITIAN Sepeda yang dapat diubah STA (sepeda fleksibel karya Soni W) Indoor bicycle trainer Stop watch Busur Bilah (Bevel Protactor) Alat ukur detak jantung (cyclometer) Spirometer Alat ukur kecepatan (speedometer) Video kamera Tripo d Marker
14 VARIASI STA PENELITIAN Jenis Rangka Sepeda Ketingian Seat Tube (mm) STA ( o ) Santai Gunung Balap 470 mm 500 mm 530 mm
15 UJI KAYUH Sepeda Balap Spirometer 3 78 o, 77 o, 76 o, 75 o, 74 o, 73 o r e s p o n d e n Sepeda Gunung 72 o, 71 o, 70 o, 69 o, 68 o, 67 o Sepeda Santai 66 o, 65 o, 64 o, 63 o, 62 o Cyclometer Uji kayuh dilakukan selama 6 menit dengan kecepatan 6 km/jam
16 HASIL PERCOBAAN KAYUH Energi Kayuh (Kcal) STA VS Energi Kayuh Pada Rangka Santai Heart Rate Spirometer Pada rangka santai tren grafik energi kayuh yaitu menurun dengan STA optimal 66 o
17 HASIL PERCOBAAN KAYUH Energi Kayuh (Kcal) STA VS Energi Kayuh Pada Rangka Gunung Heart Rate Spirometer Pada rangka gunung tren grafik energi kayuh yaitu membentuk palung dengan STA optimal 68 o
18 HASIL PERCOBAAN KAYUH STA VS Energi Kayuh Pada Rangka Balap Energi Kayuh (Kcal) Heart Rate Spirometer Pada rangka balap tren grafik energi kayuh yaitu membentuk palung dengan STA optimal 75 o
19 Percobaan Energi Biomekanik Pengambilan dilakukan selama 5 detik pada kecepatan 6km/jam Kemudian video dipotong menjadi1 siklus kayuh dan dibagi kedalam beberapa gambar
20 LANGKAH PERHITUNGAN ENERGI BIOMEKANIK A Kalibrasi Merubah Satuan (dari Pixel ke cm) Mulai Menentukan Titik Cg Bagian Kaki Pengambilan Video Kayuh Menghitung Kecepatan Perubahan Posisi Bagian Kaki (Vcg) Pemotongan dan Pembagian Video Menentukan Posisi Titik Pengamatan Gambar (a,b) Menghitung Kecepatan Perubahan Posisi Titik Pengamatan Bagian Kaki (Va, Vb, Vc) Menghitung Kecepatan Sudut (ω) Tidak Apakah Semua Gambar Telah Ditentukan Posisi Titik Pengamatannya? Menghitung Inersia Menghitung Energi Kinetik Ya Merubah Titik Koordinat Pengamatan (X,Y) Menghitung Energi Potensial Total Energi Biomekanik A Selesai
21 HASIL PERHITUNGAN ENERGI BIOMEKANIK E. Biomekanik (Joule) STA VS Energi Biomekanik Rata- RataBagian Kaki pada Rangka Santai Paha Betis Pada rangka santai tren grafik energi biomekanik yaitu menurun dengan STA optimal 66 o
22 HASIL PERHITUNGAN ENERGI BIOMEKANIK E. Biomekanik (Joule) STA VS Energi Biomekanik Rata- RataBagian Kaki Pada Rangka Gunung paha betis Pada rangka gunung tren grafik energi biomekanik yaitu membentuk palung dengan STA optimal 68 o
23 HASIL PERHITUNGAN ENERGI BIOMEKANIK E. Biomekanik (Joule) STA VS Energi Biomekanik Rata- RataBagian Kaki Pada Rangka Balap Paha Betis Pada rangka balap tren grafik energi biomekanik yaitu membentuk palung dengan STA optimal 75 o
24 STA Optimum Jenis Rangka Sepeda STA Besar Energi Kayuh Rata-rata (Kcal) Rangka Sepeda Balap 75 o 13,327 Kcal Ranka Sepeda Gunung 68 o 15,488 Kcal Rangka Sepeda Santai 66 o 17,148 Kcal
25 KESIMPULAN 1. Pada rangka sepeda balap, hubungan STA dengan energi kayuh adalah membentuk tren grafik yang menyerupai palung dengan STA optimal sebesar 75 o. 2. Pada rangka sepeda gunung, hubungan STA dengan energi kayuh adalah membentuk tren grafik yang menyerupai palung dengan STA optimal sebesar 68 o. 3. Pada rangka sepeda santai, hubungan STA dengan energi kayuh adalah membentuk tren grafik menurun dengan STA optimal sebesar 66 o.
26 SARAN 1. Hasil percobaan ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk kasus yang sama, sesuai dengan penelitian yang dilakukan. 2. Apabila akan melakukan penelitian menggunakan bantuan kamera hendaknya memakai kamera dengan resolusi tinggi sehingga gambar yang dihasilkan baik dan jelas. 3. Untuk lebih memperkuat hasil, hendaknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai ketegangan otot responden setelah melakukan percobaan kayuh.
27 Terima Kasih. Mohon Saran dan Bimbingan Demi Kemajuan Tugas Akhir ini
TUGAS AKHIR. Oleh : Erick Rinaldi ( ) : Prof. Dr. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng
TUGAS AKHIR Oleh : Erick Rinaldi (2105 100 069) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng Pada tahun 2004 telah dibuat sepeda santai yang ringan dan kuat yang sudah dievaluasi uji tarik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SEPEDA MULTI GENDER
1 RANCANG BANGUN SEPEDA MULTI GENDER Reinaldi Hendarto dan Prof.Dr.Ing.I Made Londen Batan, M.Eng Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief
Lebih terperinciNAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE
TESIS (TM 092501) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE NAMA : Rodika NRP : 2111201015 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN SISTEM MANUFAKTUR JURUSAN
Lebih terperinciNAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE
Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : 2107100075 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng PROGRAM SARJANA BIDANG KEAHLIAN SISTEM MANUFAKTUR JURUSAN
Lebih terperinciFISIKA DALAM KEPERAWATAN. Oleh : SITI DENIK M., SST
FISIKA DALAM KEPERAWATAN Oleh : SITI DENIK M., SST Pengukuran Adalah tindakan yang bertujuan untuk menentukan kuantitas dimensi suatu besaran pada suatu sistem, dengan cara membandingkan dg satu satuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu B. Peralatan dan Perlengkapan
III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan di lahan kering Leuwikopo, Bogor. Pengambilan data penelitian dimulai tanggal 29 April 2009 sampai 10 Juni 2009. B. Peralatan
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM PENGUJIAN STAMINA TERHADAP POSISI TUBUH PENGGUNA SEPEDA
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PEMBUATAN SISTEM PENGUJIAN STAMINA TERHADAP POSISI TUBUH PENGGUNA SEPEDA (Designing Stamina Measurement Tool Based on Bicycle User s Position) Iwan Aang Soenandi Fakultas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu data denyut jantung pada saat kalibrasi, denyut jantung pada saat bekerja, dan output kerja. Semuanya akan dibahas pada sub bab-sub
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KURSI RODA YANG BISA NAIK TANGGA
RANCANG BANGUN KURSI RODA YANG BISA NAIK TANGGA Alfian Hudan Nuzula 2105.100.034 Pembimbing: Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN B. ALAT DAN PERLENGKAPAN
III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2010 sampai dengan Januari 2011 di Areal Pesawahan di Desa Cibeureum, Kecamatan Darmaga,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tahapan penelitian disajikan pada gambar dibawah ini. Mulai. Identifikasi masalah
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011 di Bengkel Daud Teknik, Cibereum, Bogor. B. Tahapan Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv vi vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...... I-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,
Lebih terperinciDinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.
Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga bulan Oktober 2010 yang berlokasi di areal persawahan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di bengkel Apppasco Indonesia, cangkurawo Dramaga Bogor. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciKonsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur
Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pengambilan data dari pengukuran fisiologis dalam aktivitas dengan menggunakan running belt dilakukan oleh satu orang operator dimana operator tersebut melakukan
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ manusia yang berfungsi untuk memompa darah, jantung akan berkontraksi dimana satu siklus kontraksi biasanya disebut satu detak jantung. Banyaknya
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR10FIS01PAS Doc. Version : 2016-11 halaman 1 10 11 01. Nilai tetapan grafitasi G adalah 6,7 Nm 2 kg
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 7. ENERGI DAN USAHALATIHAN SOAL BAB 7. 7,2 m. 12 m. 24 m. 36 m
1. Beberapa gaya bekerja pada benda seperti gambar berikut : http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-7.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 7. ENERGI DAN USAHALATIHAN SOAL BAB 7 Usaha bersama
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10
K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Energi - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR10FIS0802 Version : 2016 09 halaman 1 01. S 5m A 30 0 Dua buah benda A dan B bermassa sama (8 kg). Berapakah besarnya usaha luar yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SPESIFIKASI MESIN PELUBANG TANAH Sebelum menguji kinerja mesin pelubang tanah ini, perlu diketahui spesifikasi dan detail dari mesin. Mesin pelubang tanah untuk menanam sengon
Lebih terperinciGERAK LURUS Kedudukan
GERAK LURUS Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan letak benda tersebut terhadap suatu titik yang diangggap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Praktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota badan seperti pergerakan anggota
Lebih terperinciUraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha
Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA
OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA Ahmad Yakub* Universitas Presiden, Fakultas Teknik, Cikarang* Abstrak Pada dasarnya kriteria frame yang baik adalah memilki kekuatan
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS APLIKASI BIOMEKANIK DAN PENERAPAN RUMUS-RUMUS DALAM AKTIVITAS OLAHRAGA. Andarias Ginting Dewi Endriani
APLIKASI BIOMEKANIK DAN PENERAPAN RUMUS-RUMUS DALAM AKTIVITAS OLAHRAGA. Andarias Ginting Dewi Endriani Abstrak Tuntutan sekarang ini bahwa orang yang berkecimpung dalam dunia olahraga khususnya akdemisi,
Lebih terperinciMODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA
MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum ini, praktikan diharapkan: 1. Mampu memahami dan mengetahui kekuatan otot anggota tubuh manusia 2. Mampu memahami
Lebih terperinciGERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.
Lebih terperinci. II. TINJAUAN PUSTAKA
. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas tanah dengan memecah partikel menjadi lebih kecil sehingga memudahkan akar
Lebih terperinciEvaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005
Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi
Lebih terperinciUnisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ABSTRAK... i PEDOMAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv AYAT AL-QURAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBab 3. Metodologi. Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi
Bab 3 Metodologi 3.1 Pendahuluan Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi penanggulangan erosi, sebaiknya beberapa kondisi tube dan lapangan perlu dipertegas. Dalam metoda perhitungan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciLatihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI
Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
ntiremed Kelas 11 FISIK Usaha dan Energi - Latihan Soal Doc Name: R11FIS0501 Version : 2012-07 halaman 1 01. Grafik berikut adalah gaya yang diberikan pada suatu benda terhadap jarak yang ditempuh benda
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )
SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto (2107 100 161) Abstrak Kekuatan rangka merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam
Lebih terperinciPREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume
PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi
Lebih terperinciEVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA
EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA Sritomo Wignjosoebroto, Dyah Santhi Dewi dan Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciTEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK
TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK OLEH WAHYU PURWANTO LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN
RANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN Oleh: GRANDIS ABAS SANIRTA ( 2108 100 517 ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ing. I Made Londen Batan, M.Eng PEMBAHASAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN
Lebih terperinciPada dasarnya proses dari sebuah engine dapat dituliskan dengan persamaan
BAB-6 MACHINES MACHINES Peralatan yang menggunakan daya untuk melakukan tugas tertentu. Pada kepentingan tertentu alat tersebut dinamakan engines Yang memiliki kemampuan untuk merubah berbagai macam bentuk
Lebih terperinciPEMBASAHAN. Proses pembasahan (wetting) adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar air di dalam poripori
PEMBASAHAN Proses pembasahan (wetting) adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar air di dalam poripori suatu massa tanah. Skema siklus pembasahan dan pengeringan PENGERINGAN PEMBASAHAN 1 X
Lebih terperincid r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan
5. KERJA DAN ENERGI 5. Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan F r θ d r Kerja hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan r r W = F d = F// d = Fd cosθ Kerja (Joule)
Lebih terperinciBAB V USAHA DAN ENERGI
BAB V USAHA DAN ENERGI Usaha Dengan Gaya Konstan Usaha atau kerja (work) dalam fisika sedikit berbeda dengan pengertian dengan pemahaman sehari-hari kita. Kita bisa beranggapan bahwa kita melakukan kerja
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas 11 FISIKA Energi Doc. Name: K13AR11FIS0302 Version : 2014 10 halaman 1 01. Dua buah benda A dan B bermass sama (8 kg). Berapakah besarnya usaha luar yang harus diberikan pada A dan B untuk
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN
ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Dhanang Sukma Wardhana 111606743
Lebih terperinciBAB 4 USAHA DAN ENERGI
113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fisiologi Kerja Fisiologi kerja adalah ilmu untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciFISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015
FISIOLOGI KERJA (II) hanna.udinus@gmail.com Teknik industri 2015 Proses Metabolisme Proses metabolisme menghasilkan panas & energi untuk kerja lewat sistem otot manusia. Unit/satuan yang digunakan : 1
Lebih terperinciCHAPTER 2. Dik : t = 0,5 s V = 90 km/h = 25 m/s Dit : s =? Jawab : s = V x t = 25 x 0,5 = 12,5 m. hogasaragih.wordpress.com Grup 1
CHAPTER 3. Pada saat bersin, mata anda terpejam selama 0,5 s. jika anda mengendarai mobil 90 km/h pada saat bersin, berapa jauh mobil bergerak pada saat itu? Dik : t 0,5 s V 90 km/h 5 m/s Dit : s? Jawab
Lebih terperinciBAB 4 USAHA DAN ENERGI
BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap
Lebih terperinciPelatihan Ulangan Semester Gasal
Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak
Lebih terperinciBab II. Lintasan dari sebuah titik adalah perubahan dari posisinya dan dia. adalah besaran vector. Pada gambar 2.1 sebagai titik P bergerak
Bab II KECEPATAN DAN PERCEPATAN.1 LINTASAN DAN KECEPATAN LINEAR.1.1 Kecepatan Linear Lintasan dari sebuah titik adalah perubahan dari posisinya dan dia adalah besaran vector. Pada gambar.1 sebagai titik
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPilihlah jawaban yang paling benar!
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017
PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi
Lebih terperinciPEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT Siti Nafaati dan Harus
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciBAB VI Usaha dan Energi
BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
Lebih terperinciPENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI
PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN M. Samsul Ma arif Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh Oky Bayu Murdianto,dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, M.Sc.,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Group Design yaitu membandingkan
Lebih terperinciOleh: DWI APRILIYANI ( )
ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah
Lebih terperinci5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O
1 1. Empat buah partikel dihubungkan dengan batang kaku yang ringan dan massanya dapat diabaikan seperti pada gambar berikut: Jika jarak antar partikel sama yaitu 40 cm, hitunglah momen inersia sistem
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER Oleh : Bernadie Ridwan 2105100081 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Sutantra,
Lebih terperinciBerdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN
3 GEAK MELINGKA BEATUAN Kincir raksasa melakukan gerak melingkar. Sumber: Kompas, 20 Juli 2006 Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu benda bergerak pada garis lurus, gerak
Lebih terperinciANALISA DAN EVALUASI NILAI KETIDAKPASTIAN ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN
TUGAS AKHIR ANALISA DAN EVALUASI NILAI KETIDAKPASTIAN ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN Oleh : Bayu Akbari (2104 100 046) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng. Lab. Perancangan dan Pengembangan
Lebih terperinciPERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE
PERBANDINGAN VO 2Max PADA AMPUTEE MENGGUNAKAN PROSTHETIC TRANSFEMORAL ENERGI STORE MEKANISME 2 BAR DENGAN BUKAN AMPUTEE Lobes Herdiman 1, Retno Wulan Damayanti 1 dan Rezki Kurnia Santi 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,
Lebih terperinciKONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016
KONSOLIDASI Mekanika Tanah II Konsolidasi.??? Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran sebagian air
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI
ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI A. DESKRIPSI Menurut Tayyari dan Smith (1997) fisiologi kerja sebagai ilmu yang mempelajari tentang fungsi-fungsi organ tubuh manusia yang
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Perpindahan Panas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
80 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya dengan jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar
Lebih terperinciBab IV Analisis dan Pengujian
Bab IV Analisis dan Pengujian 4.1 Analisis Simulasi Aliran pada Profil Airfoil Simulasi aliran pada profil airfoil dimaskudkan untuk mencari nilai rasio lift/drag terhadap sudut pitch. Simulasi ini tidak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Faktor pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses kerja terjadi kelelahan. Hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan fisiologis
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan untuk membuktikan sesuatu
Lebih terperinciLATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Latihan endurance (endurance training) merupakan model latihan yang biasa digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Fisiologi Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia
Lebih terperinciBuku Peserta. SEMUA untuk Fisika. Prof. Yohanes Surya Ph.D. surya institute
Buku Peserta SEMUA untuk Fisika Prof. Yohanes Surya Ph.D 1 @ surya institute Kata Pengantar Selama ini fisika dianggap pelajaran yang sulit dan menakutkan. Para siswa baik SMP maupun SMA menganggap bahwa
Lebih terperinciPENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS
PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MANUFAKTUR/JASA LOGO Pengukuran konsumsi energi Kemampuan manusia utk melaksanakan kegiatan tergantung
Lebih terperinciSoal nomor 1 sampai nomor 24, pilih salah satu jawaban yang benar (masing-masing 1 point)
Soal nomor 1 sampai nomor 24, pilih salah satu jawaban yang benar (masing-masing 1 point) 1. Pernyataan yang bukan merupakan ciri serat otot rangka A. Serat tidak menyimpan kalsium B. Banyak inti sel C.
Lebih terperinciMODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET
MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan 1 Doc. Name: AR11FIS01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. erak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t)j Semua besaran menggunakan satuan
Lebih terperinciSP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan
SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciKajian ergonomi desain sepeda fixed gear (fixie)
Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) Vol 3 No 1 Edisi Januari-Juni 2017 Hal 8-21 ISSN 2477-7900 (printed) ISSN 2579-7328 (online) Ali Ramadhan, 1* Joseph Petra Sihombing,
Lebih terperinciBAB III USAHA ENERGI DAN DAYA
BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA A. USAHA 1. Pengantar Usaha adalah proses suatu perubahan energi atau gaya dikali dengan jarak perpindahan. Usaha termasuk besaran skalar. Di dalam sisi mks usaha dinyatakan
Lebih terperinciB.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis
BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,
Lebih terperinciK 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2
1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah
Lebih terperinci2. Tiga buah gaya setitik tangkap, besar dan arahnya seperti pada gambar di bawah ini.
1. Bondan mengukur massa sebuah batu dengan menggunakan neraca Ohauss tiga lengan dengan skala terkecil 0,1 gram, skala hasil pengukurannya terlihat seperti gambar di bawah ini. Massa batu tersebut adalah.
Lebih terperinciPemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda
E97 Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda Yansen Prayitno dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinci