EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA
|
|
- Farida Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA Sritomo Wignjosoebroto, Dyah Santhi Dewi dan Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Abstrak Peralatan kerja yang kurang memperhatikan kenyamanan akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Untuk merancang peralatan kerja harus memperhatikan peranan fungsi dan komponen sistem kerja yang terlibat yaitu manusia, mesin/peralatan kerja dan lingkungannya. Proses pembuatan gerabah yang dilakukan perajin di Kasongan Yogyakarta dalam melakukan kerjanya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi. Dalam pengujian awal diperoleh hasil energi expenditure berada dalam kondisi menengah (ringan/moderat) sehingga perlu dilakukan analisis biomekanika untuk melihat seberapa besar gaya tekan pada tulang belakang khususnya L5/S1, selain itu dari Nordic Body Map diketahui ada banyak keluhan rasa sakit pada beberapa bagian anggota tubuh perajin. Setelah dilakukan perbaikan peralatan kerja serta hasil uji analisis diketahui bahwa kondisi kerja setelah perbaikan jauh lebih baik dan nyaman dari pada sebelumya, karena peralatan kerja telah sesuai data anthropometri perajin selain itu energi yang dikeluarkan juga relatif lebih kecil. Hasil yang diperoleh ini selain penurunan tingkat keluhan rasa sakit juga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Kata kunci : Ergonomi, Energi Expenditure, Biomekanika 1. PENDAHULUAN Dusun Kasongan Yogyakarta merupakan sentra industri gerabah, membuat aneka ragam guci serta asesoris lain terbuat dari tanah liat yang dibentuk dan dibakar pada suhu dan waktu tertentu kemudian dilakukan finishing dengan cara diberi warna. Dari observasi awal diperoleh informasi bahwa umumnya para perajin gerabah dalam melakukan aktivitas pembuatan guci dilakukan dengan posisi yang kurang nyaman, karena posisi kerja mereka adalah duduk dilantai dengan salah satu atau kedua kaki dilipat dengan posisi salah satu kaki memutar perboard dalam posisi seperti ini sering terjadi keluhan sakit pada bagian leher, punggung dan pinggang. Kondisi seperti ini kalau dibiarkan dapat menurunkan tingkat efektivitas dan efisiensi kerja, dalam jangka waktu 1
2 2 yang lama akan berakibat turunnya produktivitas kerjanya, serta dapat berakibat kecacatan pada tubuh. Keluhan rasa sakit terjadi karena saat tubuh manusia mengangkat beban maka terjadilah kerja fisik dimana seluruh otot tubuh akan mengalami kontraksi. Otot-otot tubuh pada dasarnya berfungsi untuk menegakkan tubuh manusia. Dan jika otot ini diberi beban kerja tambahan maka dampaknya akan segera terasa karena otot-otot tubuh akan meregang dan pembuluh darah menjadi mengecil (strain). Sehingga mengurangi aliran darah yang membawa oksigen dan gula keseluruh tubuh, dan menghambat terbuangnya metabolisme (sisa pembakaran) dalam tubuh. Akibatnya akan merasa letih sehingga tulang belakang bagian bawah ototnya akan terasa sakit. Pada gerakan mengangkat atau menarik beban, bagian tubuh yang paling terpengaruh mengalami cedera adalah tulang belakang bagian bawah. Hal ini disebabkan karena adanya gaya tekan pada tulang belakang bagian bawah khususnya pada lempeng Lumbar nomor 5 (L5) dan Sacrum nomor 1 (L5/S1). Akibat dari cedera pada lempeng ini adalah rasa sakit pada tulang belakang bersifat permanen, bahkan akibat yang lebih buruk adalah bisa menyebabkan kelumpuhan. 2. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH 2.1. Ergonomi Untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat kerja, manusia harus diberikan alat kerja/mesin dan atau lingkungan kerja yang berada dalam batas kemampuan, kebolehan dan keterbatasannya (Wignjosoebroto,2000) Sehingga nantinya diharapkan akan terjadi proses kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE). Disiplin Human Engineering atau ergonomi banyak diaplikasikan dalam berbagai perancangan produk (man-made objects) ataupun operasi kerja sehari-harinya, merupakan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin (teknologi) yang optimal. Disiplin ergonomi khususnya berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia
3 3 (anthropometri) telah menganalisa, mengevaluasi dan membakukan jarak jangkau yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan dengan gerakan yang sederhana. Melalui pendekatan ergonomi dapat dilihat bahwa kondisi perajin saat ini melakukan aktifitas pembuatan gerabah dengan menggunakan meja perboard terlihat sangat tidak nyaman, sehingga perlu dibuat rancangan peralatan kerja yang lebih sesuai dan nyaman digunakan. Pada rancangan peralatan yang baru perajin dalam melakukan aktifitasnya menggunakan kursi yang bisa disesuaikan (adjustable) dan meja perboard yang telah dipasang dinamo mesin jahit sehingga untuk memutar meja cukup dengan menekan pedal dan perajin tidak perlu lagi memutar menggunakan tangan atau kaki lagi (lihat gambar 1). Nantinya dari hasil implementasi diharapkan secara mayoritas perajin menyatakan kesenangannya atas kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan kerja, karena tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk memutar meja perboard namun cukup menekan pedal saja serta tidak ada gangguan anggota tubuh berupa rasa nyeri terutama pada leher, punggung dan pinggang saat melakukan kerja. 20 cm. 34 cm. Adjustable cm. 30 cm. 29 cm. 42,4 cm. Besi ulir 48 cm. mur baut Meja perboard diameter 40 cm. Dinamo mesin jahit Pedal mesin jahit AC 220 Volt Gambar 1 Detail Desain Rancangan 2.2 Nordic Body Map Adanya keluhan otot skeletal yang terkait dengan ukuran tubuh manusia lebih disebabkan oleh tidak adanya kondisi keseimbangan struktur rangka di dalam menerima beban, baik beban berat tubuh maupun beban tambahan lainnya. Misalnya tubuh yang tinggi rentan terhadap beban tekan dan tekukan, oleh sebab itu mempunyai resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya keluhan otot skeletal. Melalui pendekatan Nordic Body Map dapat diketahui bagianbagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit (Corlett, 1992). Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh
4 4 maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Untuk menekan bias yang mungkin terjadi, maka sebaiknya pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas kerja (pre and post test). Pada gambar 2 terlihat bahwa keluhan utama yaitu nyeri pada leher, punggung, pinggang dan pergelangan kaki sebelum dan sesudah perbaikan peralatan kerja terjadi banyak penurunan. sudut pandangn ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Menurut Suma mur (1984) bahwa kemampuan kerja seseorang akan berbeda dengan lainnya dan sangat tergantung pada tingkat ketrampilan, kesegaran jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh pekerja yang Leher Punggung Pinggang Pergelangan kaki sebelum sesudah bersangkutan. Kerja fisik seringkali juga dikonotasikan sebagai kerja berat atau kasar, sehingga kerja fisik dapat dirumuskan sebagai kegiatan yang memerlukan usaha fisik manusia selama periode kerja berlangsung, sedang energi pada dasarnya berasal dari makanan yang disantap. Setelah melewati berbagai tahap metabolisme Gambar 2 Keluhan rasa nyeri sebelum dan sesudah perlakuan 2.3 Konsumsi Energi Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari, dengan bekerja berarti tubuh akan menerima beban baik fisik maupun mental dari luar tubuhnya. Dari pada sistem pencernaan, zat-zat yang mengandung energi disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Dalam hal kerja fisik ini maka konsumsi energi merupakan faktor utama yang menjadi tolok ukur. Dalam kedaan istirahat yaitu diam secara fisik pada keadaan duduk, tubuh membutuhkan sekitar 1,5 kilokalori
5 5 setiap menitnya. Pada saat tubuh mulai terbebani dengan pekerjaan, energi yang dikeluarkan naik mengikuti kebutuhannya. Akibatnya pada saatsaat yang sama kebutuhan O 2 naik dengan sendirinya menyebabkan sistem pernafasan dan peredaran darah bekerja lebih keras. Gejalanya terlihat dalam bentuk pernafasan dan denyut jantung yang lebih cepat. Besarnya energi yang dihasilkan/dikonsumsikan akan dinyatakan dalam unit/satuan kilo kalori atau Kcal atau Kilojoules (KJ) bilamana akan dinyatakan dalam satuan Standard Internasional (SI); dimana : 1 Kilocalorie (Kcal) = 4,2 kilojoules (KJ) Nilai konsumsi tersebut dapat digunakan apabila nilai konsumsi energi dalam satuan watt (1 watt = 1 joule/detik). Dalam fisiologi kerja konsumsii energi diukur secara tidak langsung melalui konsumsi oksigen. Hubungan energi dengan kecepatan jantung merupakan regresi kuadratis (Sutalaksana, 1985), Y = 1, , X + 4, X 2 Dengan : Y = Energi (kkal / menit) X = Kecepatan denyut jantung (denyut / menit) Setelah besaran kecepatan denyut jantung dikonversikan ke kkal/menit, maka pengeluaran energi untuk kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Ke = Et Ei Dengan : Ke = Konsumsi energi (kkal/menit) Et = Pengeluaran energi setelah kerja (kkal/menit) Ei = Pengeluaran energi saat istirahat (kkal/menit) Selain mengukur dnyut jantung, besarnya energi selama melakukan aktifitas dapat diprediksi berdasarkan jumlah oksigen yang dikonsumsi seorang pekerja, dengan menggunakan spirometer atau menggunakan respirometer Max-Planck. Secara praktis diasumsikan hubungan antara energi yang dikeluarkan dengan konsumsi oksigen adalah, jumlah energi yang dikeluarkan (kkal/menit) = 5 x konsumsi oksigen (liter/menit). Energi yang dikeluarkan meningkat secara linier sesuai dengan
6 6 berat badan. Karena itu pengeluaran energi umumnya berdasarkan pada standar manusia dengan berat badan rata-rata 70 kg. (Pheasan, 1986). 2.4 Biomekanika Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan berdasar pada biologi dan juga pengetahuan lingkungan kerja. Oleh Winter (1990), mendefinisikan bahwa biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu yang menyelidiki, menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia. Biomekanika umum adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisa bagian tubuh dalam keadaan diam maupun bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform). Biodinamik adalah bagian dari biodinamika umum yang berkaitan dengan gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gaya yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik). Occupational Biomechanics didefinisikan sebagai bagian dari mekanik terapan yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat (Chaffin & Anderson, 1984). Pendekatan Biomekanika memandang tubuh sebagai suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan terhubung satu sama lain melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang ada. Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk menyatakan tegangan mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi tegangan-tegangan tersebut. Dalam melakukan analisis biomekanik, tubuh manusia dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan). Tiap link mewakili segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. Menurut Chaffin & Anderson (1984), tubuh manusia terdiri dari link, yaitu : 1. Link lengan bawah yang dibatasi joint telapak tangan dan siku
7 7 2. Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu 3. Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul 4. Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut 5. Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki 6. Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak kaki Analisis biomekanika ada 2 (dua) yaitu secara statis berupa analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, saat tubuh dalam kondisi tanpa gerakan. Sedangkan analisis biomekanika secara dinamis adalah analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi bergerak. Menurut Winter (1990), terhadap tiga jenis gaya bekerja di dalam tubuh manusia, yaitu : 1. Gaya Gravitasi yaitu gaya yang melalui pusat massa dari segmen tubuh manusia dengan arah ke bawah. Besar gayanya adalah massa di kali percepatan gravitasi (F = m.g). 2. Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh atau berat segmen tubuh itu sendiri. 3. Gaya Otot yaitu gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat gesekan sendi atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi, dan gaya ini menggambarkan besarnya momen otot. Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam melakukan pekerjaan tersebut, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang terjadi pada setiap link dan sendi melalui analisa mekanik. Baik pada saat tubuh dalam posisi diam (biostatic) maupun pada saat bergerak (biodynamic). Hukum Kesetimbangan Gaya menyatakan bahwa penjumlahan aljabar dari semua gaya yang bekerja pada suatu benda dalam keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol ( F = 0). Untuk mendapatkan kesetimbangan gaya secara keseluruhan, maka gaya-gaya dibedakan sedikitnya dalam dua arah, yaitu vertikal dan horizontal. Sehingga diperoleh rumus kesetimbangan gaya sebagai berikut : F x = 0 ; untuk arah horizontal F y = 0 ; untuk arah vertikal
8 8 Kemudian dari Hukum Kesetimbangan Momen menyatakan bahwa penjumlahan aljabar momenmomen dari semua gaya yang bekerja pada satu suatu benda dalam keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol ( M = 0). Prinsip-prinsip dasar yng diaplikasikan pada mekanika di atas, dapat dilakukan analisis biomekanika pada berbagai segmen tubuh manusia dengan memandang tubuh sebagai sistem multiple link, maka hasil perhitungan gaya dan momen pada suatu link akan dipengaruhi link sebelumnya dan akan mempengaruhi link selanjutnya. Oleh sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari berat seluruh link sebelumnya, baik beban eksternal maupun beban link itu sendiri. Dalam menganalisis biomekanika khususnya pada perajin gerabah perlu digambarkan secara diagram segmentsegment tubuh yang akan dianalisis yaitu pada bagian lengan yang bertujuan memudahkan dalam menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem anatomi tubuh manusia dibagi beberapa organ sesuai dengan fungsinya (lihat Tabel 1) sebagai berikut : Tabel 1 Data Model Antrophometri Segment Tubuh (digunakan dalam contoh kerja) Segment Panjang (Fraksi H*) Segment Berat (Fraksi W*) Kepala dan leher Lengan bawah Lengan atas Tangan Kepala, leher dan kedua lengan Thorax dan perut Panggul Kaki dan betis Paha Kaki Kepala, leher, kedua lengan, thorax, perut, dan panggul tiga per delapan Satu kaki dan panggul lima perdelapan Dimana : *H = total tinggi badan, tegap dan berdiri (meter) *W= Total berat badan (Newton) Sumber : Pheasant (1988), Body Space,Anthropometry, Ergonomics and Design
9 9 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Perajin dalam melakukan kerja menggunakan peralatan baru sebelumnya perlu dilakukan pelatihan dan sosialisasi agar nantinya diharapkan dapat menerima serta memahami untuk bekerja secara nyaman dan lebih ergonomis. Biaya untuk membuat satu prototype peralatan meja putar perboard yang dilengkapi motor penggerak beserta kursi fleksibel sekitar Rp ,- serta diperlukan bahan dan komponen yang harus dimodifikasi sedemikian rupa, karena tidak dijual secara bebas dipasaran. Perbandingan kondisi kerja perajin gerabah dalam melakukan aktivitas pembuatan guci dapat dilihat pada tabel 2, terlihat data hasil analisis Nodic Body Map adanya perubahan berupa penurunan tingkat keluhan rasa sakit pada anggota tubuh, juga konsumsi energi menjadi lebih efisien. Beban yang ditahan untuk analisis biomekanik juga mengalami penurunan. Hal ini berakibat pada kenaikan produktifitas kerja para perajin gerabah. Tabel 2 Perbandingan Kondisi Kerja Sebelum dan Sesudah Menggunakan Peralatan Baru No. Atribut Sebelum Sesudah Perbaikan Perbaikan 1 Nordic Body Map Leher 29 orang 3 orang Punggung 45 orang 2 orang Pinggang 46 orang 1 orang Pergelangan kaki 33 orang 2 orang 2 Denyut Jantung Saat bekerja (Beats/minute) 115,54 100,76 Saat istirahat (Beats/minute) 68,42 70,58 Konsumsi energi (Kkal/menit) 3,0098 1, Biomekanika Beban yang ditahan (Σy) 1757,844 N 1407,199 N 4 Produktivitas Waktu standar 38,73 menit 26,80 menit Output standar 12 buah/hari 18 buah/hari
10 10 4. KESIMPULAN Setelah dilakukan perbaikan peralatan kerja dapat dilihat dari Nordic Body Map terjadi penurunan keluhan rasa sakit dan dari analisis biomekanik didapat hasil sebelum perbaikan beban yang ditahan Fy = 1757,844 N dan sesudah perbaikan diperoleh beban yang ditahan Fy = 1407,199 N. Dengan menggunakan peralatan kerja yang diusulkan, terjadi penurunan energi Expenditure dari 3,0098 Kkal/menit menjadi 1,74482 Kkal/menit, serta peningkatan produktivitas sebesar 44,5 %. Suma mur, P.K. (1984), Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan 4, Penerbit PT. Gunung Agung, Jakarta. Sutalaksana, Iftikar, (1985), Pengukuran Kerja, TI ITB Bandung. Wignjosoebroto, S., (2000), Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu, Guna Widya, Jakarta. Winter, D. A., (1990), Biomechanics and Motor Control of Human Movement 2 ed., John Willey & Sons DAFTAR PUSTAKA Chaffin, D.B. and Andersson, G, (1984), Occupational Biomechanics, John Willey & Sons Corlett, E.N., (1992), Static Muscle Loading and the Evaluation of Posture. Edited by Wilson. J.R. & Corlett, E.N Evaluation of Human Work a Practical Ergonomics Methodology, Tailor & Francis. London. Pheasant, Stephen, (1986), Body Space, Anthropometry, Ergonomics and Design, Taylor and Francis, London-New York- Philadelphia.
11 11 Lampiran : Gambar sebelum perbaikan Gambar sesudah perbaikan Gambar Peralatan Kerja Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X
Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, Desica Natalia Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta E-mail: iwayansukania@tarumanagara.ac.id,
Lebih terperinciFAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA
FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA 2.1 Pengertian Kerja Menurut Sutalaksana, bekerja merupakan suatu kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan
Lebih terperinciKegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -8 Modul 5: BIOMEKANIKA Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-5, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-5, data M Arief Latar 2 1.1. PENGERTIAN Secara terminologi, terdiri atas : kata Bio
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X
PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan
4 BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv vi vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...... I-1
Lebih terperinciBIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya
BIOMEKANIKA Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya Biomekanika Biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan
Lebih terperinciNovena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa
ANALISIS POSTUR KERJA PADA INDUSTRI GERABAH Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Jln.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluhan Muskuloskeletal Menurut Tarwaka (2004), keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
Lebih terperinciBIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT
BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT dr. Aditya Candra Fakultas Kedokteran Abulyatama PENDAHULUAN Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi
Lebih terperinciANALISIS AKTIFITAS ANGKAT BEBAN DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI
ANALISIS AKTIFITAS ANGKAT BEBAN DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI Etika Muslimah 1, Muchlison Anis 2, Rina Asri Mulyaningrum 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses Biomekanika. 2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh Dalam Gerak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang atlet
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.
ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan
Lebih terperinciKegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar 2 Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
Lebih terperinciANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS
TUGAS AKHIR ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI (Studi Kasus di PT. Bahama Lasakka, Batur, Ceper, Klaten) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini akan membahas mengenai penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terkait dengan penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak
Lebih terperinciMETHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG
Lebih terperinciPERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL Otong Andi Juhandi (30402785) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Kontak Person : Otong Andi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menserasikan antara alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,
Lebih terperinciIdentifikasi Keluhan Biomekanik dan Kebutuhan Operator Proses Packing di PT X
Identifikasi Keluhan Biomekanik dan Kebutuhan Operator Proses Packing di PT X I Wayan Sukania 1)*, Lamto Widodo 1), Desica Natalia 1) 1) Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta E-mail:
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciBAB 9. 2D BIOMECHANICS
BAB 9. 2D BIOMECHANICS Tool ini digunakan untuk memperkirakan kompresi pada low back spinal (jajaran tulang belakang), shear force (gaya geser), momen pada lengan, bahu, L5/ S1, lutut, pergelangan kaki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS RESIKO BEBAN KERJA BERDASARKAN BIOMEKANIKA DAN (Studi kasus Angkat Beban Karung Beras di Gudang Bulog Kartasura) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA
PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA (Studi Kasus: Agen Gas LPG Rutin Makmur Grogol, Sukoharjo) Taufiq Rochman,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penilaian REBA nilai action level tertinggi dengan kriteria
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK
ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama
Lebih terperinciMUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc
MUSCULOSKELETAL DISORDERS dr.fauziah Elytha,MSc Muskuloskeletal disorder gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam
Lebih terperinciSARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI
1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia kerja, seorang atau sekelompok pekerja dapat berisiko mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan. Salah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN
IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.
Lebih terperinciPOSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Model Konsep Interaksi Ergonomi POSTURE??? Postur Kerja & Pergerakan An active process and is the result of a great number
Lebih terperinciMODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN
MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA 20 30 TAHUN Ainur Komariah dan Budi Wibowo Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA
60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut
Lebih terperinciPERBAIKAN STASIUN KERJA SERUT BERDASARKAN ASPEK ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA
PERBAIKAN STASIUN KERJA SERUT BERDASARKAN ASPEK ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA Yanti Helianty, Regi Hermawan, Caecilia Sri Wahyuning Jurusan Teknik dan Menejemen Industri Institut Teknologi Nasional Jl.
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciPERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)
PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten) Muchlison Anis *, Mufti Hidayat 2, Mila Faila Sufa 3,2,3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tempat kerja industri, banyak pekerja melakukan pekerjaan proses dalam posisi berdiri untuk jangka waktu yang panjang. Bekerja di posisi berdiri dapat dihubungkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ergonomi Menurut Adnyana Manuaba (2000) Ergonomi didefinisikan sebagai suatu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi tradisional yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : diusahakan atas dasar hitungan harian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Sektor Informal Menurut Departemen Kesehatan RI (2002), sektor informal adalah kegiatan ekonomi tradisional yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Pola kegiatannya
Lebih terperinciRANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK
RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK Aifrid Agustina 1, Indra Maulana 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Jl. Meruya
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik. energi dan nordic body map (Ganong,1983 : ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adapun massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh berat tubuh, memungkinkan
Lebih terperinciRANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS
PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow
Lebih terperinciSem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT Tri Wibawa Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta, 55281 Telp. 0274-485363 Fax. 0274-486256
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI (Studi Kasus: Proses Perontokan Padi Di KUD Desa Jatirejo Sawit, Boyolali) Disusun
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
USULAN PERBAIKAN TERHADAP AKTIVITAS PENURUNAN PASIR DI DEPO PASIR MAKMUR MENGGUNAKAN PENDEKATAN POSTUR KERJA DAN ASSESSMENT TERHADAP FISIOLOGI KERJA (Studi Kasus: Depo Pasir Makmur, Surakarta). Taufiq
Lebih terperinciAnalisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja pada kondisi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah salah satu di antaranya adalah nyeri otot leher. Bekerja dengan posisi berdiri yang di
Lebih terperinci1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Pemindahan Material Secara Manual Pada Pekerja Pengangkut Kayu Dengan Menggunakan Metode
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KEREKAYASAAN KODE / SKS : KK / 2 SKS
1 Pendahuluan A. Definisi B. Sejarah 1. Definisi psikologi rekayasaan (ergonomi) C. Dasar ilmuan dari Psikologi 2. Sejarah psikologi rekayasaan (ergonomi) Kerekayasaan D. Studi tentang sistem rja secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang
Lebih terperinciRANCANGAN KURSI OPERATOR SPBU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI
RANCANGAN KURSI OPERATOR SPBU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Eko Prasetyo 1) Agri Suwandi ) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Jakarta Srengseng Sawah,
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA
PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas
Lebih terperinciTEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK
TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK OLEH WAHYU PURWANTO LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR
ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR Dewi Mulyati 1 Vera Viena 2 Irhamni 3 dan Baharuddinsyah 4 1 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciMODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA
MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum ini, praktikan diharapkan: 1. Mampu memahami dan mengetahui kekuatan otot anggota tubuh manusia 2. Mampu memahami
Lebih terperinciPerancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur 1 Isabella Nungki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu kepada undang-undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 86, ayat 1a, yang menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA
ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA Henny *, Iyan Andriana dan Jazim Alkhamidi 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Lebih terperinciERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak
ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak Penelitian ini dilakukan di pasar Bringharjo dan Giwangan dengan objek buruh gendong perempuan. Makalah
Lebih terperinciGambar 3. 1 Flowchart Penelitian
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian berkaitan dengan prosedur, alat, metode serta desain penelitian yang dipergunakan di dalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT
Rancangan Sistem Penanganan Material untuk Meminimasi Risiko Gangguan (Yanti Helianty, dkk) RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT Yanti Helianty 1,
Lebih terperinciLampiran Standart Nordic Questionnaire
L-1 Lampiran Standart Nordic Questionnaire Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tugas : No Lokasi / Bagian A B C D 0 Sakit pada leher bagian atas 1 Sakit pada leher bagian bawah 2 Sakit pada bahu kiri 3 Sakit
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan manusia
Lebih terperinciJurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN
ANALISIS POSTUR KERJA DALAM SISTEM MANUSIA MESIN UNTUK MENGURANGI FATIGUE AKIBAT KERJA PADA BAGIAN AIR TRAFFIC CONTROL (ATC) DI PT. ANGKASA PURA II POLONIA MEDAN Farida Ariani Staff Pengajar Departemen
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ
Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sales promotion Girl (SPG) merupakan suatu profesi yang bergerak dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sales Promotion Girl 2.1.1. Definisi Sales promotion Girl (SPG) merupakan suatu profesi yang bergerak dalam pemasaran atau promosi suatu produk. Profesi ini biasanya menggunakan
Lebih terperinciAnthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015
Anthropometry the study of human body dimensions hanna.udinus@gmail.com TeknikIndustri 2015 Definisi (Nurmianto, 2005) Antropos ( man) metron (measure) Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesiasebagian warga berprofesi nelayan, kegiatan yang dilakukan oleh nelayan harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing
Lebih terperinciPERANCANGAN FASILITAS GRINDING UNTUK LABORATORIUM ABSTRAK
Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 PERANCANGAN FASILITAS GRINDING UNTUK LABORATORIUM Pram Eliyah Y., Sri Rahayu Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan
Lebih terperinciAnalisa Postur Tubuh Pekerja Penjemuran Batako di Batam ( Studi Kasus UKM Batako Pak Sirom) Abstrak
Analisa Postur Tubuh Pekerja Penjemuran Batako di Batam ( Studi Kasus UKM Batako Pak Sirom) Benedikta Anna Haulian Siboro Universitas Riau Kepulauan, Batam * Email: b.anna79@gmail.com Abstrak Pekerjaan
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan
BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB V tentang Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan Mata Dan Meningkatkan
Lebih terperinci