ABSTRACT. Key Words: Distribution, K-Means Cluster, TSP (Traveling Salesman Problem) ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRACT. Key Words: Distribution, K-Means Cluster, TSP (Traveling Salesman Problem) ABSTRAK"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING DAN TRAVELING SALAESMAN PROBLEM (TSP) (Studi Kasus : PT. Sumber Kreasi Fumiko, Jakarta Pusat) Andika 1, Prof. Bahtiar S. Abbas, Ph.D 2, J.Sudirwan, S.E., M.M 3 1 ) Mahasiswa Teknik Industri-Sistem Informasi, Fakultas Program Ganda, Binus University 2 ) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Binus University 3 ) Dosen Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Jakarta Barat, Indonesia Telephone : / andika_kartadinata@gmail.com 1, bahtiars@binus.edu 2 ABSTRACT Distribution is one of the most important and can not be separated in a business process, especially in the distribution of goods. This is because without the distribution of finished products that have been produced by the company will not get into the hands of consumers. Selection of a good distribution channels required by the company. This article proposes a better of the establishment new distribution lines and sorting route distribution, and design application that can support the distribution process. To overcome the existing problems, it is developing an information system that can form a new distribution channel with K-Means Cluster method, the selection order of distribution by the method of Traveling Salesman Problem, and can connectting marketing, merchandising, human resources, warehouse and distribution staffs. The results obtained by using this application is the distribution cost savings and can help provide information distribution expenses to the company better. Key Words: Distribution, K-Means Cluster, TSP (Traveling Salesman Problem) ABSTRAK Distribusi merupakan salah satu bagian terpenting dan tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses bisnis terutama dalam proses distribusi barang. Hal ini dikarenakan tanpa adanya distribusi, produk jadi yang telah dihasilkan oleh perusahaan tidak akan sampai ke tangan konsumen. Pemilihan jalur distribusi yang baik diperlukan oleh perusahaan. Artikel ini mengusulkan pembentukan jalur distribusi baru dan pengurutan rute distribusi yang lebih baik, serta rancangan aplikasi yang dapat mendukung proses distribusi. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dikembangkanlah sebuah sistem informasi yang dapat membentuk jalur distribusi baru dengan metode K-Means Cluster, pemilihan urutan distribusi dengan metode Traveling Salesman Problem, dan dapat menghubungkan staf marketing, merchandise, HRD, gudang dan distribusi. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi ini adalah adanya penghematan biaya distribusi dan dapat membantu memberikan informasi pengeluaran biaya distribusi kepada perusahaan dengan lebih baik Kata Kunci: Distribusi, K-Means Cluster, TSP (Traveling Salesman Problem),

2 PENDAHULUAN Distribusi merupakan salah satu bagian terpenting dan tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses bisnis terutama dalam proses distribusi barang. Hal ini dikarenakan tanpa adanya distribusi, produk jadi yang telah dihasilkan oleh perusahaan tidak akan sampai ke tangan konsumen. Kegiatan distribusi pun tidak dapat terlepaskan dari sistem transportasi dimana sistem transportasi ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan rute distribusi. Di dalam melakukan proses distribusi pun seringkali ditemukan kendala terutama bagi perusahaan yang mempunyai jangkauan pemasaran yang luas. Semakin luas wilayah pemasaran, semakin banyak pula kendala yang dihadapi. PT. Sumber Kreasi Fumiko belum memiliki perencanaan distribusi produk jadi (finished goods) yang terencana karena keputusan distribusi masih diambil oleh kepala divisi warehouse & logistics. Proses penentuan rute distribusi produk sepatu dan sandal Yongki Komaladi pun dilakukan hanya berdasarkan analisa dan pengalaman pribadi, rutinitas dan kebutuhan pasar. Selain itu, periode pengiriman produk yang tidak pasti dimana ada yang dua minggu sekali, seminggu sekali, dan juga seminggu dua kali. Jumlah armada transportasi yang ada juga terbatas sehingga hal-hal inilah yang menyebabkan sering kali jumlah produk jadi yang dimuat dalam kendaraan belum dapat memenuhi kapasitas maksimun dari kendaraan tersebut dan akan berdampak terhadap biaya distribusi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi kondisi tersebut, maka diperlukanlah sebuah solusi yaitu dengan melakukan optimasi rute distribusi yang juga bertujuan agar terjadinya penghematan biaya distribusi. Tujuan penelitian adalah menganalisis perencanaan distribusi yang berjalan pada perusahaan PT. Sumber Kreasi Fumiko, mengusulkan penentuan jalur distribusi produk terpendek yang lebih terencana, serta menganalisis dan merancang sistem informasi distribusi yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan PT. Sumber Kreasi Fumiko. Manfaat yang diperoleh adalah membantu staf distribusi mengetahui jalur pengiriman terpendek untuk setiap tempat yang akan dituju, penghematan biaya distribusi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, dan aplikasi yang digunakan dapat sebagai alat bantu dalam mendukung pengambilan keputusan oleh staf merchandise, gudang dan distribusi berkaitan denan aktivtias distribusi. KAJIAN PUSTAKA K-means Clustering K-means clustering adalah sebuah teknik dalam mencari pembagian sekelompok data menjadi sejumlah kelompok yang lebih spesifik, k, dengan meminimalisasikan beberapa kriteria, nilai-nilai dasar yang dianggap dapat menunjukkan sebuah solusi yang baik. Pendekatan yang umumnya sering digunakan, misalnya, mencoba untuk menemukan pembagian dari n individu ke dalam kelompok k, yang dapat meminimalkan jumlah dalam kelompok-kelompok dari semua variabel (Everitt, 2005). Traveling Salesman Problem Traveling Salesman Problem dapat dinyatakan sebagai berikut. Seorang sales, memulai dari sebuah kota, bermaksud untuk mengunjungi setiap kota (n-1) 1 kali dan hanya 1 kali dan kembali lagi ke kota asal. Permasalahannya adalah bagaimana menetapkan susunan dalam dimana ia harus mengunjungi kota-kota tersebut dengan total jarak yang dikunjungi itu minimal, dengan asumsi bahwa jarak langsung antara semua kota yang berpasangan diketahui. Tidak hanya jarak yang dapat dihitung, setiap pengukuran efektifitas dapat diganti, seperti biaya, waktu, dan sebagainya (Gracia-Diaz, 1981, p97). Menurut Taha (2007, p381), Traveling Salesperson Problem (TSP) sering digunakan untuk menemukan tur atau perjalanan terpendek atau terdekat dalam situasi n-kota dimana setiap kota yang

3 dikunjungi hanya 1 kali. Dasar dari permasalahan ini adalah ada berapa kunjungan yang mungkin (n- 1)! dari 1 kunjungan atau lebih yang harus optimal. Bagaimanapun, bila beberapa kota tidak dapat dilalui, nilai optimal (minimum) dapat tidak terbatas. Dalam beberapa kasus, dapat diasumsukan bahwa jarak antara kota i dan kota lainnya j itu simetris. Oleh karena itu, jarak antara kota i ke kota j adalah sama antara jarak kota j ke kota i. Algortima ini disebut dengan algoritma branch and bound, dan pertama kali dikembangkan oleh Little et al.. Metode ini pertama kali mengidentifikasi solusi yang layak dan kemudian untuk diuraikan sejumlah kemungkinan tur yang ada menjadi jumlah yang lebih kecil dan kecil lagi. (Gracia-Diaz, 1981, p97). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyediakan sebagai hasil dari kebutuhan akan informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Sedangkan menurut Turban (2007, p6), sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Sistem Informasi berbasis komputer adalah suatu sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk menampilkan beberapa atau keseluruhan dari tugas yang dikerjakan. Kaitan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Object Oriented Pendekatan object-oriented memandang sebuah sistem informasi sebagai sekumpulan objek yang saling berinteraksi. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p60), pendekatan object-oriented terhadap pengembangan sistem adalah melihat sebuah sistem informasi sebagai suatu serangkaian interaksi objek yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Secara konsep, tidak ada proses atau program yang terpisah, tidak ada entitas data atau file yang terpisah. Sebuah sistem dalam suatu operasi berisikan objek-objek. Sebuah objek merupakan sesuatu dalam sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk merespon sebuah pesan. Menururt Mathiassen et al. (2000, p135), Object Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah suatu metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi object. Dua alasan utama mengapa object-oriented digunakan untuk pengembangan sistem, yaitu karena objek bersifat lebih alami dan class dari objek dapat digunakan lagi (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p61). METODE Dalam melakukan analisis klaster terdapat beberapa langkah yaitu : 1) Merumuskan masalah Kemudian menentukan pemilihan variabel-variabel yang akan digunakan dalam perhitungan analisis klaster atau cluster analysis. 2) Memilih similaritas, yaitu melakukan pengelompokan variabel yang digunakan. 3) Memilih prosedur pengklasteran yang cocok yaitu menggunakan metode K-Means Cluster. Metode K-Means Cluster dipilih karena metode ini di desain untuk menangani kasus untuk jumlah klaster yang pasti atau jumlah klaster yang ingin dibentuk dapat ditentukan sendiri dimana karakteristik belum diketahui tetapi berdasarkan pada sekumpulan variabel khusus. Metode K-Means Cluster juga berguna untuk mengklasifikasikan kasus dalam jumlah yang banyak dan dapat membagi sekelompok data sesuai dengan yang diinginkan. 4) Menentukan banyaknya klaster 5) Memprofil klaster atau memberi nama pada klaster yang telah terbentuk Permasalahan Traveling Salesman Problem, pada intinya adalah model kerja yang mengecualikan subtour. Khususnya, dalam situasi n-kota, didefinisikan : = 1, jika kota j yang dituju dari kota i 0, sebaliknya Anggap bahwa adalah jarak dari kota i ke kota j, model TSP nya menjadi seperti : Minimize z = = untuk semua i = j

4 berpokok pada = 1, i = 1,2,...., n (1) = 1, j = 1,2,...., n (2) = ( 0, 1) (3) Bentuk solusi dari perjalanan n-kota (4) Batasan (1), (2), dan (3) didefenisikan sebagai model kerja umum. Analisis dan perancangan sistem informasi dilakukan mengikuti tiga aktivitas utama yaitu: Requirement Analysist (activity diagram, event table, domain class diagram, CRUD matrix, statechart diagram, usecase, usecase description, serta system sequence diagram); Design Analysist (design class diagram, detail system sequence diagram, package diagram, perancangan database, serta user interface); Implementation (pembuatan dan pengujian aplikasi). HASIL DAN BAHASAN Untuk membuat jalur-jalur distribusi baru, maka dilakukan pengolahan data dengan analisis klaster. Variabel-variabel yang dipergunakan yaitu titik koordinat_x dan titik koordinat_y dari kantor pusat dan masing-masing outlet tersebut dimana titik koordinat ini didapatkan dengan bantuan situs Wikimapia.org Tabel 1 Data Koordinat Lokasi Outlet di PT. Sumber Kreasi Fumiko No. Tempat Koordinat 1 Ramayana Plaza Bintaro Ramayana Ciledug Mall Ramayana Blok M Mall Ramayana Plaza Ciputat Matahari DS Cilandak Town Square Galeria Plaza Blok M Pasaraya Grande Blok M Borobudur Plaza Baru Ciledug Metro Pondok Indah Mall Metro Plaza Senayan Centro Plaza Semanggi Matahari DS Arion Plaza Matahari DS Plaza Atrium Matahari DS Lokasari Plaza Matahari DS Duren Sawit Galeria Pasar Baru Ramayana Kramat Jaya Ramayana Koja Plaza Ramayana Citra Mall Klender Ramayana Pasar Baru

5 21 Sogo Mall Kelapa Gading Star Mall Kelapa Gading Tabel 2 Data Lokasi Outlet di PT. Sumber Kreasi Fumiko (Lanjutan) No. Tempat Koordinat No. 23 Rimo Gajah Mada Plaza Golden Truly Gunung Sahari Showroom Mall Artha Gading Showroom Arion Plaza Showroom Plaza Atrium Ramayana Depok Ramayana Pasar Minggu Robinson Pasar Minggu Ramayana Tebet Ramayana Cijantung Ramayana Cibubur Ramayana Cileungsi Ramayana Taman Mini Square Ramayana Pondok Gede Plaza Ramayana Pasar Induk Kramat Jati Ramayana Sabang Ramayana Cibinong Borobudur Pasar Minggu Matahari DS Kramat Jati Indah Plaza Matahari DS Pondok Gede Plaza Showroom Depok Mall Showroom Depok Town Square Showroom Margonda City Pasaraya Sultan Agung Sarinah DS Thamrin Lotus DS Thamrin Keris DS Menteng Centro Margonda City Ramayana Pasar Palmerah Ramayana Pasar Kopro Ramayana Cengkareng Ramayana Cimone Ramayana Kodim Ramayana ITC BSD Serpong Borobudur Bugel Showroom Mall Ciputra Matahari DS Mall Daan Mogot

6 60 Matahari DS Mall Ciputra Matahari DS Supermall Lippo Karawaci Tabel 3 Data Lokasi Outlet di PT. Sumber Kreasi Fumiko (Lanjutan) No. Tempat Koordinat No. 62 Matahari DS Metropolis Town Square Matahari DS ITC BSD Serpong Matahari DS Mall Taman Anggrek Metro ds Mall Taman Anggrek Keris DS Mall Puri Indah Ramayana Pratama Plaza Borobudur Plaza Bekasi Borobudur Mega Bekasi Hypermall Matahari DS Metropolitan Mall Matahari DS Grand Mall Kranji Showroom Metropolitan Mall Showroom Grand Mall Kranji Ramayana Jambu Dua Plaza Ramayana Pasar Bogor Ramayana Ramayana Dewi Sartika Plaza Ramayana Bogor Trade Mall Rimo Botani Square Yogya Plaza Bogor Indah Yogya Bogor Junction Borobudur Plaza Pasar Anyar Matahari DS Ekalokasari Plaza Sumber : Pengumpulan Data Selanjutnya dilakukan pengolahan data pembuatan jalur-jalur distribusi baru dengan menggunakan metode K-Means Clustering. Metode ini dipilih karena metode ini di desain untuk menangani kasus untuk jumlah klaster yang pasti atau jumlah klaster yang ingin dibentuk dapat ditentukan sendiri dimana karakteristik belum diketahui tetapi berdasarkan pada sekumpulan variabel khusus. Metode K- Means Cluster juga berguna untuk mengklasifikasikan kasus dalam jumlah yang banyak dan dapat membagi sekelompok data sesuai dengan yang diinginkan sehingga metode ini dianggap cocok untuk menyelesaikan permasalahan pembagian jalur distribusi baru di PT. Sumber Kreasi Fumiko. Jumlah klaster yang dibentuk adalah 7 klaster yang disesuaikan dengan jumlah armada distribusi PT. Sumber Kreasi Fumiko yang berjumlah 7 unit. Untuk penelitian ini, diusulkan 2 buah pembentukan klaster yakni: Jalur Usulan 1 (7 cluster), yaitu Cluster 1 (Jalur Utara-Barat-Pusat), Cluster 2 (Jalur Timur- Depok), Cluster 3 (Jalur Selatan-Timur), Cluster 4 (Jalur Barat-Tangerang), Cluster 5 (Jalur Bekasi), Cluster 6 (Jalur Selatan-Tangerang) dan Cluster 7 (Jalur Bogor) dengan Jalur Usulan 2 (6 (+2 subcluster)), yaitu Sub Cluster 1A (Jalur Barat-Pusat), Sub Cluster 1B (Jalur Selatan-Timur), Cluster 2 (Jalur Utara-Bekasi), Cluster 3 (Jalur Bogor), Cluster 4 (Jalur Selatan), Cluster 5 (Jalur Timur- Depok), dan Cluster 6 (Jalur Barat-Tangerang). Setelah terbentuk jalur-jalur distribusi baru, maka dilakukan pembuatan aplikasi Shortest Route Distribution PT. Sumber Kreasi Fumiko yang akan digunakan untuk implementasi untuk mencari

7 usulan mana yang lebih baik. Berikut ini diagram aktivitas dari perancangan sistem informasi yang dikembangkan: Gambar 1 Activity Diagram Berikut ini adalah Domain Class Diagram sistem informasi Shortest Route Distribution dari PT. Sumber Kreasi Fumiko :

8 Di bawah ini adalah use case yang digunakan untuk mengidentifikasikan bagaimana sistem akan digunakan dan actor mana yang akan terkait dengan use case tertentu. Gambar 2 Use Case Diagram

9 Di bawah ini tampilan dari Form Menu dari aplikasi Shortes Route Distribution PT. Sumber Kreasi Fumiko dimana aplikasi yang dikembangkan ini disesuaikan dengan kebutuhan proses bisnis distribusi dari perusahaan Gambar 3 Form Menu Aplikasi Shortest Route Distribution Selanjutnya dilakukan implementasi dengan tujuan untuk mengetahui usulan pembentukan cluster baru manakah yang lebih baik. Perbandingan ini membandingkan pembentukan 7 cluster dengan 6 (+2 subcluster) serta cluster awal sesuai dengan pembagian jalur distribusi yang sedang berjalan pada saat ini. Implementasi ini dilakukan dari tanggal 4 Juni sampai 29 Juni Implementasi ini juga melibatkan data jarak tempuh dari satu outlet ke outlet lainnya dimana jarak ini akan menjadi salah satuvariabel dalam perhitungan biaya distribusi. Dari hasil pengimplemtasian, Setelah didapatkan urutan rute pengirimannya, kemudian dilakukan perhitungan biaya distribusi, dimana rumus perhitungannya adalah sebagai berikut dimana y = total biaya distribusi a = total jarak x = biaya bahan bakar per liter b = total biaya tol Berikut ini adalah jumlah pengeluaran biaya distribusi atau shipment cost dari tanggal 4 Juni - 29 Juni 2012 untuk masing-masing jalur, yaitu :

10 Gambar 4 Total Biaya Distribusi (4 Juni-29 Juni 2012) Awal Usulan 1 Usulan 2 No. Tanggal BBM TOL BBM TOL BBM TOL 1 4 Juni 2012 IDR 173, IDR 49, IDR 138, IDR 28, IDR 136, IDR 39, Juni 2012 IDR 160, IDR 54, IDR 136, IDR 35, IDR 158, IDR 88, Juni 2012 IDR 245, IDR 86, IDR 188, IDR 90, IDR 205, IDR 111, Juni 2012 IDR 211, IDR 52, IDR 227, IDR 52, IDR 224, IDR 52, Juni 2012 IDR 230, IDR 81, IDR 232, IDR 87, IDR 248, IDR 97, Juni 2012 IDR 157, IDR 53, IDR 139, IDR 42, IDR 121, IDR 34, Juni 2012 IDR 206, IDR 76, IDR 206, IDR 76, IDR 201, IDR 93, Juni 2012 IDR 124, IDR 10, IDR 109, IDR 39, IDR 99, IDR 27, Juni 2012 IDR 140, IDR IDR 137, IDR 5, IDR 137, IDR 5, Juni 2012 IDR 124, IDR 42, IDR 133, IDR 42, IDR 133, IDR 42, Juni 2012 IDR 177, IDR 42, IDR 147, IDR 42, IDR 153, IDR 42, Juni 2012 IDR 215, IDR 35, IDR 177, IDR 69, IDR 185, IDR 65, Juni 2012 IDR 160, IDR 74, IDR 183, IDR 67, IDR 149, IDR 49, Juni 2012 IDR 245, IDR 71, IDR 182, IDR 56, IDR 178, IDR 56, Juni 2012 IDR 161, IDR 51, IDR 151, IDR 42, IDR 163, IDR 77, Juni 2012 IDR 184, IDR 34, IDR 149, IDR 54, IDR 147, IDR 44, Juni 2012 IDR 131, IDR 38, IDR 136, IDR 35, IDR 130, IDR 45, Juni 2012 IDR 196, IDR 71, IDR 176, IDR 79, IDR 168, IDR 71, Juni 2012 IDR 178, IDR 82, IDR 154, IDR 82, IDR 162, IDR 82, Juni 2012 IDR 213, IDR 105, IDR 176, IDR 67, IDR 209, IDR 90, Sub Total IDR 3,636, IDR 1,109, IDR 3,286, IDR 1,093, IDR 3,315, IDR 1,213, Total IDR 4,745, IDR 4,379, IDR 4,528, Berdasarkan hasil perhitungan biaya yang didapatkan maka kita dapat melihat bahwa total biaya Usulan 1 yang merupakan pembentukan langsung 7 cluster atau jalur distribusi memiliki biaya yang paling kecil yaitu Rp ,825 dibandingkan dengan Usulan 2 yang merupakan pembentukan cluster dengan menggunakan 6 (+2 subcluster) dengan total biaya Rp ,500. Kedua cluster usulan ini pun menghasilan total biaya distribusi yang lebih murah dibandingkan pembagian jalur awal yang berlangsung pada saat ini di PT. Sumber Kreasi Fumiko dengan total biaya Rp ,250. Dari hasil ini pun terlihat adanya penghematan biaya yang didapatkan dari Usulan 1 maupun Usulan 2 jika dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dilihat dari total biaya bahan bakar, maka didapatkan pembagian jalur distribusi Usulan 1 menghasilkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan kondisi awal ataupun Usulan 2. Begitupun juga dengan biaya tol yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, dimana biaya tol dengan menggunakan Usulan 1 menghasilkan biaya tol yang paling kecil. Penghematan biaya distribusi ini terjadi karena adanya pengklasteran outlet yang lebih baik dibandingkan kondisi awal dimana kondisi awal terdapat 9 cluster dan hanya terdapat 7 unit kendaraaan produksi. Pengklasteran yang lebih baik ini didapatkan dari hasil pengklasteran dengan menggunakan metode K-Means Cluster yang membuat pengklasteran berdasarkan titik koordinat terdekat dari outlet-outlet yang tersebar di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang. Selain itu, dengan menggunakan metode Traveling Salesman Problem, akan didapatkan hasil urutanurutan pengiriman dan menghasilkan rute distribusi yang paling pendek. Selama ini, urutan distribusi tidak dilakukan sehingga biaya distribusi menjadi lebih besar. Dengan hasil tersebut, Usulan 1 dapat dipergunakan sebagai jalur distribusi baru di PT. Sumber Kreasi Fumiko. SIMPULAN Dari perhitungan dan hasil implementasi yang telah dilakukan dari tanggal 4 Juni 2012 sampai dengan 29 Juni 2012 dengan menggunakan metode K-Means Cluster dan Traveling Salesman Problem, maka diperoleh jalur distribusi baru yaitu Jalur Usulan 1, dimana nama-nama jalurnya sebagai berikut Cluster 1 (Jalur Utara-Barat-Pusat), Cluster 2 (Jalur Timur-Depok), Cluster 3 (Jalur Selatan-Timur),

11 Cluster 4 (Jalur Barat-Tangerang), Cluster 5 (Jalur Bekasi), Cluster 6 (Jalur Selatan-Tangerang) dan Cluster 7 (Jalur Bogor) dengan total biaya yaitu Rp ,825. DAFTAR PUSTAKA Everitt, Brian. (2005). An R and S-PLUS Companion to Multivariate Analysis. Springer-Verlog London. Gracia-Diaz, Alberto, Philips, Don T. (1981). Fundamentals of Network Analysis. Prentice-Hall, Inc. Mathiassen, L., Munk-Madsen, A., Nielsen, P. A., Stage, J. (2000). Object Oriented Analysis and Design. Marko Publishing Aps. Denmark. Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2005). Object-Oriented Analysis & Desgin with the Unified Process. Cambridge, MA : Course Technology. Turban, Efraim dan Rainer Jr., R. Kelly. (2007). Introduction to Information Systems, Supporting and Transforming Business. John Wiley and Sons, Inc.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibutuhkan dalam pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibutuhkan dalam pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan. 103 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data-data perusahaan yang dibutuhkan dalam pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan. Pengumpulan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Bagian 1

Gambar 3.1 Diagram Alir Bagian 1 93 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Penelitian Pendahuluan - Observasi mengenai permasalahan yang dialami oleh perusahaan - Wawancara dengan pihak perusahaan Pendefinisian Masalah -

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

ATM Mandiri (pada menu transaksi lainnya informasi saldo informasi fiestapoin ) Mobile apps fiestapoin (download melalui Android / ios)

ATM Mandiri (pada menu transaksi lainnya informasi saldo informasi fiestapoin ) Mobile apps fiestapoin (download melalui Android / ios) Frequently Questions & Answers (FAQ) Program Promo Marketing Hemat hingga 30% dengan Mandiri Fiestapoin &/ Power Point di Johnny Andrean Salon Periode sd Desember 2015 1. Apa yang dimaksud dengan Program

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA Rianto Wijaya, Yanti, dan Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

DETAIL MERCHANT: Merdeka! Bebas 1x Cicilan Promotion. Period: August 7th - August 31st, 2017 Selected Modern Merchants.

DETAIL MERCHANT: Merdeka! Bebas 1x Cicilan Promotion. Period: August 7th - August 31st, 2017 Selected Modern Merchants. Merdeka! Bebas 1x Cicilan Promotion Period: August 7th - August 31st, 2017 Selected Modern Merchants DETAIL MERCHANT: BEST DENKI 1 BEST DENKI AEON MALL BSD CITY 2 BEST DENKI BINTARO EXCHANGE 3 BEST DENKI

Lebih terperinci

TARIF IKLAN KOMERSIAL CINEMA XXI update 12 Oktober 2017

TARIF IKLAN KOMERSIAL CINEMA XXI update 12 Oktober 2017 Office : 021-29866080 / 81 Phone / Whatsapp : 089507083461 Online Booking https://cinema21.info TARIF IKLAN KOMERSIAL CINEMA XXI update 12 Oktober 2017 HARGA perbulan (30 Hari) *belum termasuk PPn 10%

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi untuk mendukung proses bisnisnya guna meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan (Mia dan Clarke, 1999 dalam Susanto dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perubahan pesat pada pasar konsumen di menjadi wadah yang baik bagi perekonomian global. Kuatnya persaingan bisnis di mengakibatkan para pelaku bisnis harus benar-benar

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan dalam mengontrol aktivitas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI XYZ

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI XYZ ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI XYZ Titan; Devyano Luhukay; Yohannes Kurniawan Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jln. K.H.

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia

Analisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia Analisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia Rendy., Suryadinata, W. Universitas Bina Nusantara Abstract The purpose of this research is to analyze the learning process that goes on SMA

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA Stephanie Surja; Rini Wongso Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II Shelly Susilawati 1, Veronika Kris Andriyanti 2, Elvina Rahardi 3, Sugiarto

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Permasalahan transportasi yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi membuat para pengguna jasa transportasi berpikir untuk dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI UNDIAN APRESIASI PADA BANK SWASTA

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI UNDIAN APRESIASI PADA BANK SWASTA ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI UNDIAN APRESIASI PADA BANK SWASTA Yudi Suherman BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, yudi.suherman93@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 vinageorgiana@binus.edu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis saat ini sangatlah kompetitif. Banyak industri atau perusahaan yang berlomba-lomba untuk terus dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehari-harinya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 53 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metode Penelitian Gambar 3.1 Flow chart metode penelitian (A) Gambar 3.2 Flow chart metode penelitian (B) 54 Gambar 3.3 Flow chart metode penelitian (C) 55 Gambar

Lebih terperinci

REKAPITULASI KUISIONER DATA PEDAGANG

REKAPITULASI KUISIONER DATA PEDAGANG LOKASI Toko Tenaga kerja Rata-rata CD yg dijual PENJUALAN PER HARI : BLOK LGF Plasa Glodok : 32 toko : 11 orang Harga per keping CD : Rp. 3000 Penjualan per hari Harga per keping CD (Rp.) CD terjual (keping)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah dengan perkembangan yang pesat dalam bidang Information System and Technology. Pada beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT NUR ISLAMI TOUR AND TRAVEL

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT NUR ISLAMI TOUR AND TRAVEL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT NUR ISLAMI TOUR AND TRAVEL Titan; Devyano Luhukay; Yohannes Kurniawan Information Systems Department, School of Information Systems,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA

ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA Stephanie Surja 1 ; Lius Steven Sanjaya 2 1,2 Information Systems Department, School of Information Systems, BINUS University

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini perkembangan di bidang teknologi informasi sangat pesat, perkembangan yang begitu signifikan terjadi pada perangkat keras (hardware) maupun pada perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada diantara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari beberapa jenis inventory yang harus dikelola.

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT Noerlina Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan No. 9, Jakarta 11480 e-mail : noerlina@binus.edu Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembagan ilmu dan teknologi yang sudah begitu pesat menjadi faktor pendukung bagi terwujudnya suatu perencanaan bisnis yang matang dan mencapai visi serta

Lebih terperinci

Lock&Lock. Caranya mudah!

Lock&Lock. Caranya mudah! Lock&Lock Image not readable or empty /upload/images/locknlock-web.jpg Katakan YA! Let s SHOP GREEN Saya mendukung kampanye hijau Super Indo! Ucapkan ikrar hijau mu, dapatkan harga super spesial produk

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PADA PT. SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PADA PT. SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PADA PT. SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA Purba Juniarto Sidabutar Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K. H.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masalah pengiriman barang, sebuah rute diperlukan untuk menentukan tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui darat, air,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ Hendra Alianto Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL Wulan Ayu & Ilham Perdana JURNAL ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS Ririn Fibrina Program Ganda, Sistem Informasi dan Akuntansi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H.

Lebih terperinci

33 SES - JOGJAKARTA - HARTONO MALL JOGJA 34 SES - BANDUNG - CIHAMPELAS WALK 35 SES - JAKARTA BARAT - NEO SOHO 36 SES - JAKARTA TIMUR - PUSAT GROSIR

33 SES - JOGJAKARTA - HARTONO MALL JOGJA 34 SES - BANDUNG - CIHAMPELAS WALK 35 SES - JAKARTA BARAT - NEO SOHO 36 SES - JAKARTA TIMUR - PUSAT GROSIR No Site Name 1 SEP - MEGAFON - LT. 2 (KRAMAT JATI INDAH PLAZA)_ 2 SEP - MEGAFON - LT. DASAR NO A35-A42 (SUPERMALL CILEGON)_ 3 SEP - MEGAFON - LT.1 NO.22D (MEGA BEKASI HYPERMALL)_ 4 SEP - MEGAFON PALEMBANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian dan Penjualan selalu ada didalam dunia usaha. Dua hal tersebut merupakan proses bisnis yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap dokumen baik transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

MODEL PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN TIKET BUS ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI KHUSUS DI CABANG

MODEL PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN TIKET BUS ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI KHUSUS DI CABANG MODEL PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN TIKET BUS ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI KHUSUS DI CABANG Harijanto Pangestu Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY JAKARTA M0126 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LANJUT SEMESTER GANJIL 2012/2013 SOAL TM Kelas: 05PAX, 05PAY, 05PBY

BINUS UNIVERSITY JAKARTA M0126 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LANJUT SEMESTER GANJIL 2012/2013 SOAL TM Kelas: 05PAX, 05PAY, 05PBY Reference: 1. Burd, S. D., & Jackson, R. B., & Satzinger, J.W. (2005). Object-Oriented Analysis and Design with the Unified Process. Course Technology, Boston. ISBN: 978-0-619-21643-6 2. Mathiassen, L.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dianggap penting untuk memudahkan kinerja operasional perusahaan, salah satunya adalah membantu perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PD. Karunia (Zandilac) adalah perusahaan perdagangan yang merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang memproduksi sandal bermerek Zandilac.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi penelitian berperan untuk membantu agar masalah dapat diselesaikan secara lebih terarah dan sistematis. Dalam metodologi penelitian, akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah berkembang menjadi sebuah alat bagi organisasi untuk mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan kompetitif perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012 RANCANGAN APLIKASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE ALGORITMA A* (A-STAR) Sunbara lukito

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lainnya yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK Ribangun Bamban Jakaria, Mochamad Alfan Rosid Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Lebih terperinci

GOKANA Ramen & Teppan adalah restoran jepang yang mengusung value yang dibutuhkan customer:

GOKANA Ramen & Teppan adalah restoran jepang yang mengusung value yang dibutuhkan customer: * ABOUT US BRAND Masakan Jepang telah menjadi trend dikalangan masyarakat Indonesia, namun biasanya masyarakat akan menghadapi kendala dalam memilih restaurant jepang yang ada. Sulitnya menyesuaiakan rasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sistem informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin luas dan beragamnya penggunaan sistem informasi dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Tentang Perusahaan PT. Kreasi Ratu Nusantara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan eceran (Retail). Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengikutsertakan dan menerapkan pemakaian teknologi informasi dalam menjalankan

Lebih terperinci

NO REKENING/PAN BBM Money

NO REKENING/PAN BBM Money No NO REKENING/PAN BBM Money CABANG BUKA REKENIG 1 9303581XXX PREPAID 2 9303632XXX PREPAID 3 4109455XXX CIKARANG LIPPO - BEKASI 4 4110772XXX KELAPA GADING BOULEVARD RAYA - JKT 5 4110921XXX ASIA - MEDAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan Organisasi yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, serta dengan di dorong oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat. Mengharuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi Indonesia saat ini sedang mengalami transfomasi yang cukup mendasar. Transformasi tersebut salah satunya dipicu oleh isu rencana sistem pasar bebas yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Mulai dari pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

MODEL KONSEPTUAL SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASIONAL PERUSAHAAN DAGANG

MODEL KONSEPTUAL SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASIONAL PERUSAHAAN DAGANG MODEL KONSEPTUAL SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASIONAL PERUSAHAAN DAGANG Tanty Oktavia Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah system yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dalam proses transaksi

Lebih terperinci

DATA PERPASARAN SWASTA YANG SUDAH MENDAPAT IZIN OPERASIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2002 s/d 2015 PER APRIL 2015 TOSERBA

DATA PERPASARAN SWASTA YANG SUDAH MENDAPAT IZIN OPERASIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2002 s/d 2015 PER APRIL 2015 TOSERBA DATA PERPASARAN SWASTA YANG SUDAH MENDAPAT IZIN OPERASIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2002 s/d 2015 PER APRIL 2015 TOSERBA NO NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN LOKASI USAHA WILAYAH USAHA 1 PT. Metropolitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era modernisasi seperti sekarang, segala aktivitas yang telah terjadi maupun hendak terjadi sudah tentunya berbasis teknologi infomasi. Keperluan atas

Lebih terperinci

Bernadus Gunawan Sudarsono, S.T., M.Kom. Abstract

Bernadus Gunawan Sudarsono, S.T., M.Kom. Abstract PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI SUKU DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, DAN KEHUMASAN PADA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE Nikko Bina

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PERENCANAAN PRODUKSI KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA CV. MITRA TECHNO SAINS BERBASIS WEB Kentdra Handyono 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso 3) S1 / Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB Jimmy Susanto BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, jimmy.susanto12@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Jan Alif Kreshna, Satria Perdana Arifin, ST, MTI., Rika Perdana Sari, ST, M.Eng. Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari 1 Rumbai,

Lebih terperinci

+ Daftar Harga Produk dan Mekanisme Free 1 Bulan ( ibox.co.id, ibox (Offline), Erafone, Global Apple, Global Teleshop, dan Okeshop )

+ Daftar Harga Produk dan Mekanisme Free 1 Bulan ( ibox.co.id, ibox (Offline), Erafone, Global Apple, Global Teleshop, dan Okeshop ) + Daftar Harga Produk dan Mekanisme Free 1 Bulan ( ibox.co.id, ibox (Offline), Erafone, Global Apple, Global Teleshop, dan Okeshop ) Item Harga Free 1 Month Installment (18 Bulan) Free 1 Month Installment

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus produksi merupakan sebuah gambaran dari aktivitas proses bisnis dan pengoperasian proses data yang berhubungan dengan pembuatan produk. Di dalam sebuah siklus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang kesehatan, khususnya untuk wilayah kotamadya Cirebon. Pada RSUD Gunung jati penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Citra Virgie Ananda Binus University, Jakarta, Indonesia, citravirgie@gmail.com Win Ce Binus University, Jakarta, Indonesia, wn@binus.edu Laksmi Sito

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi yang semakin cepat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengembangkan sistem informasi yang ada di dalam perusahaan, yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PROGRAM KARTU KREDIT UOB TREAT-HOKBEN

PROGRAM KARTU KREDIT UOB TREAT-HOKBEN SYARAT & KETENTUAN 1. Program Kartu Kredit UOB Treat HOKBEN berlaku untuk seluruh kartu kredit UOB personal (tidak berlaku untuk kartu kredit corporate): - Kartu Kredit UOB Signature PRVI Miles (Visa)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi saat ini, perkembangan dari teknologi sangat dibutuhkan. Semakin banyaknya kebutuhan semakin banyak pula inovasi yang diperlukan

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN KERTAS KARTON MODEL STUDI KASUS: PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN KERTAS KARTON MODEL STUDI KASUS: PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN KERTAS KARTON MODEL STUDI KASUS: PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG Hafidh Munawir, Agus Narima Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE DAN INVENTORY PADA PT XYZ

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE DAN INVENTORY PADA PT XYZ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE DAN INVENTORY PADA PT XYZ Arta M. Sundjaja; Yudhi Kristianto Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci