FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI TAMBAK KABUPATEN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATAN
|
|
- Herman Hartono Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 151 Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng... (Erna Ratnawati) FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI TAMBAK KABUPATEN BONE, PROVINSI SULAWESI SELATAN Erna Ratnawati, Akhmad Mustafa, dan Anugriati ABSTRAK Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka 129 Maros, Sulawesi Selatan Produktivitas tambak di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan sangat bervariasi yang dapat disebabkan oleh bervariasinya pengelolaan yang dilakukan oleh pembudidaya tambak. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor pengelolaan tambak yang mempengaruhi produksi ikan bandeng (Chanos chanos) di tambak Kabupaten Bone. Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode survai untuk mendapatkan data primer dari produksi dan pengelolaan tambak yang dilakukan melalui pengajuan kuisioner kepada responden secara terstruktur. Sebagai peubah tidak bebas adalah produksi ikan bandeng dan peubah bebas adalah faktor pengelolaan tambak yang terdiri dari 21 peubah. Analisis regresi berganda dengan peubah boneka tertentu digunakan untuk memprediksi produksi ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, umumnya pembudidaya tambak di Kabupaten Bone melakukan polikultur ikan bandeng dan udang windu (Penaeus monodon) di tambak, tetapi akibat serangan penyakit berdampak pada kegagalan atau produksi udang windu yang sangat rendah. Produksi ikan bandeng di Kabupaten Bone berkisar antara 10 sampai kg/ha/musim dengan rata-rata 292,2 kg/ha/musim. Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng adalah: padat penebaran ikan bandeng, lama ikan bandeng digelondongkan, padat penebaran udang windu, lama pemeliharaan ikan bandeng, dosis pupuk TSP/SP-36 susulan dan lama pengangkutan gelondongan ikan bandeng. Produksi ikan bandeng ini masih dapat ditingkatkan melalui peningkatan ukuran gelondongan ikan bandeng yang ditebar, penambahan dosis pupuk TSP/SP-36 sebagai pupuk susulan serta menambah lama pemeliharaan ikan bandeng dan sebaiknya menurunkan padat penebaran udang windu yang dipolikultur dengan ikan bandeng. KATA KUNCI: pengelolaan, tambak, produksi, ikan bandeng, Kabupaten Bone PENDAHULUAN Jenis perikanan budidaya yang dilakukan di Indonesia meliputi: budidaya laut, budidaya tambak, budidaya kolam, dan budidaya sawah. Di antara berbagai jenis perikanan budidaya tersebut, produksi tertinggi yaitu ton (38,10% dari total produksi perikanan budidaya) berasal dari budidaya tambak dengan luas mencapai ha (luas kotor) pada tahun 2004 (Anonim, 2006). Usaha perikanan budidaya tambak merupakan kegiatan yang memanfaatkan kawasan pesisir yang mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan masyarakat pesisir, penyedia lapangan kerja, dan perolehan devisa negara yang potensial. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi budidaya tambak dan memiliki tambak terluas yaitu ha atau sekitar 21,28% dari total luas tambak di Indonesia pada tahun Secara geografis, tambak di Sulawesi Selatan dijumpai di kawasan pesisir dari pantai barat, pantai selatan, dan pantai timur. Di pantai selatan Sulawesi Selatan, tambak dijumpai di Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar (sebelumnya Kabupaten Selayar). Sampai tahun 2002, tambak terluas di pantai selatan Sulawesi Selatan dijumpai di Kabupaten Bulukumba yang mencapai luas ha (Anonim, 2002) dan menurun menjadi ha pada tahun 2006 (Anonim, 2006). Produksi total tambak di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2006 mencapai 8.588,1 ton yang terdiri atas ikan, krustase, dan rumput laut, masing-masing 1.382,7; 1.200,4; dan 6.005,0 ton (Anonim, 2006). Produktivitas tambak ini diharapkan dapat ditingkatkan melalui pengelolaan tambak yang tepat. Pengelolaan tambak yang dilakukan oleh pembudidaya tambak sangat bervariasi. Pemupukan dan pengapuran serta ketersediaan air dan adanya saluran memberikan pengaruh yang nyata terhadap produktivitas tambak di Kabupaten Maros, Takalar, dan Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan (Hanafi, 1990). Dengan demikian, perlu upaya untuk mengetahui faktor pengelolaan yang berpengaruh
2 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur terhadap produktivitas tambak yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan produktivitas tambak. Pengelolaan tambak merupakan faktor penting setelah penentuan kesesuaian lahan budidaya tambak dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan budidaya tambak berkelanjutan (Karthik et al., 2005). Identifikasi dari peubah faktor pengelolaan tambak yang tidak mempengaruhi produktivitas tambak perlu diketahui supaya dapat diikuti oleh pembudidaya untuk mengefektifkan biaya produksi tanpa mempengaruhi produktivitas tambak. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan pengelolaan tambak yang berpengaruh terhadap produksi udang windu di tambak Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di kawasan pertambakan yang ada di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu di Kecamatan Kajuara, Salomekko, Tonra, Mare, Sibulue, Barebbo, Awangpone, Tellu Siattinge, Cenrana, dan Tanete Riattang Timur (Gambar 1). Untuk mendapatkan informasi awal Gambar 1. Titik-titik pengamatan pada tambak di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan
3 153 Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng... (Erna Ratnawati) mengenai kegiatan budidaya tambak di Kabupaten Bulukumba, maka dilakukan pertemuan dengan staf Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bone di Watampone. Penelitian diawali dengan melihat secara keseluruhan tambak yang ada di Kabupaten Bone. Titik-titik pengamatan atau tambak terpilih ditentukan secara acak. Pembudidaya tambak dari tambak terpilih menjadi responden dalam penelitian ini. Titik-titik pengamatan ditentukan posisinya dengan Global Positioning System (GPS). Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode survai, termasuk untuk mendapatkan data primer dari produksi dan pengelolaan tambak yang dilakukan melalui pengajuan kuisioner kepada responden secara terstruktur (Wirartha, 2006). Sebagai peubah tidak bebas dalam penelitian ini adalah produksi ikan bandeng di tambak. Peubah bebas adalah pengelolaan tambak yang terdiri dari 25 peubah, yaitu: aplikasi remediasi, pengeringan tambak, keduk teplok, perbaikan pematang, perbaikan pintu air, pemberantasan hama awal, pemupukan urea awal, pemupukan SP-36 awal, pengapuran awal, tinggi air, pemberantasan hama susulan, pemupukan urea susulan, pemupukan SP-36 susulan, pengapuran susulan, sumber benur windu, sistem budidaya, padat penebaran bandeng, padat penebaran udang windu, adaptasi benur windu, sumber air tambak, volume pergantian air, frekuensi pergantian air, sistem ganti air, jenis penyakit, dan lama pemeliharaan. Model persamaan regresi berganda yang diuji adalah (Sokal & Rohlf, 1981; Tabachnick & Fidell, 1996): Y = a + b 1 X 1 + b 2 X b n X n di mana : Y = produksi udang windu a = koefisien konstanta b 1, b 2 b n = koefisien regresi X 1,X 2, X n = peubah bebas yaitu pengelolaan tambak Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum (minimum, maksimum, ratarata, simpangan baku) dari data yang ada. Sebagai peubah boneka pada penelitian ini adalah: aplikasi remediasi, keduk teplok, perbaikan pematang, perbaikan pintu air, sumber benur windu, sistem budidaya, adaptasi benur windu, sumber air tambak, sistem pergantian air, dan jenis penyakit. Grafik plot PP (Probabilitas harapan dan Probabilitas pengamatan) digunakan untuk menguji kenormalan distribusi data. Matriks korelasi digunakan untuk mengetahui adanya gejala multikolinearitas. Uji DW (Durbin-Watson) digunakan untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi. Dalam memilih persamaan regresi ganda terbaik maka digunakan metode langkah mundur atau backward (Draper & Smith, 1981). Uji R 2 yang disesuaikan (adjusted R 2 ) digunakan untuk mengetahui besarnya peubah bebas menjelaskan peubah tidak bebas. Uji F digunakan untuk menguji signifikansi model regresi dan Uji t untuk menguji signifikansi koefisien regresi dari setiap peubah bebas. Taraf signifikansi ditetapkan sebesar 0,05. Seluruh data dianalisis dengan bantuan Program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 15,0 (SPSS, 2006; Coakes et al., 2008). HASIL DAN BAHASAN Seluruh responden yang didapatkan di Kabupaten Bone melakukan budidaya tambak melalui polikultur antara ikan bandeng dan udang windu. Seperti telah diketahui bersama bahwa kedua komoditas tersebut dapat dibudidayakan secara polikultur. Polikultur ikan bandeng dan udang windu sudah menjadi pilihan bagi pembudidaya tambak di Sulawesi Selatan, terutama setelah terjadi serangan penyakit terhadap udang windu pada tahun 2002 untuk mengurangi risiko kegagalan total. Di Asia, polikultur biasa diterapkan pada sistem budidaya semi-intensif, tetapi monokultur masih dominan (Ling et al., 2001). Udang windu dan ikan bandeng adalah komoditas yang dapat dipolikulturkan di tambak (Ranoemihardjo et al., 1979; Eldani & Primavera, 1981). Kedua komoditas tersebut secara umum menuntut kondisi lingkungan yang relatif sama, tetapi menempati relung ekologi yang berbeda dalam tambak. Perbedaan habitat makanan dari kedua komoditas tersebut yang menyebabkan tidak terjadi kompetisi di antaranya (Eldani & Primavera, 1981). Konsep dasar dari polikultur adalah jika
4 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur dua atau lebih spesies ikan yang cocok dipelihara secara bersama-sama akan meningkatkan produksi (Reich, 1975 dalam Eldani & Primavera, 1981; Shang, 1986). Akan tetapi sebagai akibat serangan penyakit terhadap udang windu, menyebabkan hampir seluruh responden hanya memanen ikan bandeng dan hanya sebagian kecil yang memanen udang windu. Udang windu yang dipanen itupun tergolong sangat rendah produksinya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, hanya produksi ikan bandeng yang dianalisis. Budidaya tambak di Kabupaten Bone dilakukan pada luas tambak berkisar 0,15 sampai 20,00 ha/ petak dengan rata-rata 3,67 ha/petak. Padat penebaran ikan bandeng yang diaplikasikan pembudidaya tambak di Kabupaten Bone berkisar 375 sampai ekor/ha/siklus. Gelondongan ikan bandeng yang ditebar berumur 7 sampai 30 hari. Produksi ikan bandeng berkisar dari 10 sampai kg/ha/ siklus dengan rata-rata 292,2 kg/ha/siklus (Tabel 1). Pengelolaan budidaya yang dilakukan oleh pembudidaya tambak di Kabupaten Bone relatif beragam. Ada 21 peubah pengelolaan budidaya tambak yang dilakukan pembudidaya tambak di Kabupaten Bone yang berhasil diidentifikasi. Setelah dilakukan analisis korelasi Pearson, ternyata banyak peubah pengelolaan budidaya yang memiliki gejala multikolinearitas, sehingga hanya ada 2,3 peubah pengelolaan budidaya yang dipilih untuk analisis lebih lanjut. Peubah pengelolaan budidaya yang dipilih adalah peubah yang lebih mudah diukur. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (Gambar 2) dan tidak ada gejala heteroskedastisitas (Gambar 3). Pada Gambar 2 terlihat bahwa data mengikuti gari diagonal, sedangkan pada Gambar 3 terlihat bahwa data terpencar tidak beraturan di bawah garis 0 sumbu X. Tabel 1. Statistik deskriptif pengelolaan budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan (n = 65) Peubah a) 0 = Tidak; 1 = Ya b) 0 = Tidak; 1 = Ya c) 0 = Tidak ganti air / tambah air; 1 = Gravitasi; 2 = Gravitasi dan pompa Minimum Maksimum Kisaran Rataan Standar deviasi Produksi total (kg/ha/siklus) 10, , ,0 292,2 396,96 Luas (ha) 0,15 20,00 19,85 3,67 3,633 Remediasi a) 0,0 1,0 1,0 1,0 0,17 Pengeringan (hari) 0,0 120,0 120,0 20,8 23,36 Saponin awal (mg/l) 0,0 50,0 50,000 25,6 12,69 Kapur (kg/ha) 0,0 178,6 178,6 4,8 25,51 Urea awal (kg/ha) 0, , ,0 160,7 202,10 TSP/SP-36 (kg/ha) 0,0 667,0 667,0 116,88 136,337 NPK awal (kg/ha) 0,0 250,0 250,0 5,80 33,294 Lama pengangkutan (jam) 0,2 30,0 29,8 4,1 5,11 Padat penebaran windu (ekor/ha/siklus) , ,47 Padat penebaran ikan bandeng (ekor/ha/siklus) ,2 Ukuran ikan bandeng (hari) ,3 Adaptasi terhadap suhu dan salinitas b) ,7 0,46 Tinggi air (cm) 15,0 100,0 85,0 39,8 21,02 Volume pergantian air (%) 0,0 90,0 90,0 34,5 22,77 Pergantian air (kali/bulan) ,1 Sistem pergantian air c) ,8 0,44 Urea susulan (kg/ha) 0,0 250,0 250,0 31,4 56,51 TSP/SP-36 (kg/ha) 0,0 200,0 200,0 40,8 55,25 NPK susulan (kg/ha) 0,0 41,7 41,7 0,9 5,40 Lama pemeliharaan ikan bandeng (hari) ,2
5 157 Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng... (Erna Ratnawati) Tabel 4. Koefisien konstanta dan koefisien regresi peubah bebas dalam penentuan faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng (Chanos chanos) di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan Model Koefisien yang tidak distandarisasi B Standar galat Signifikansi (Konstan) 323, ,590 0, Lama pengangkutan (jam) - 10,148 9,488 0,289 Padat penebaran udang windu (ekor/ha/siklus) - 0,017 0,009 0,076 Padat penebaran ikan bandeng (ekor/ha/siklus) 0,028 0,013 0,046 Ukuran ikan bandeng (hari) 4,829 2,492 0,058 TSP/SP-36 susulan (kg/ha) 0,981 0,894 0,277 Lama pemeliharaan ikan bandeng (hari) 1,185 0,954 0,219 a Peubah tidak bebas: Produksi ikan bandeng (kg/ha/siklus) X 3 = padat penebaran udang windu (P = 0,076) X 4 = lama pemeliharaan ikan bandeng (P = 0,219) X 5 = dosis pupuk TSP/SP-36 susulan (kg/ha/siklus) (P = 0,277) X 6 = lama pengangkutan gelondongan ikan bandeng (jam) (P = 0,289) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian besar pembudidaya tambak di Kabupaten Bone menerapkan sistem budidaya berupa polikultur antara udang windu dan ikan bandeng. Dari Persamaan 2 dan Tabel 4 terlihat bahwa penambahan padat penebaran ikan bandeng 1 ekor/ha/siklus dapat meningkatkan produksi ikan bandeng di tambak Kabupaten Bone sebanyak 0,028 kg/ha/siklus. Akan tetapi, hal ini tidak layak secara ekonomis, sebab ikan bandeng yang dipelihara selama 1 siklus produksi dapat mencapai bobot g/ekor, lebih tinggi daripada hanya menambah produksi seberat 0,028 kg/ha/ siklus atau 38 g/ha/siklus jika padat penebaran ditambahkan 1 ekor/ha/siklus. Dari Tabel 2 terlihat bahwa padat penebaran ikan bandeng yang diaplikasikan pembudidaya tambak di Kabupaten Bone rata-rata ekor/ha/siklus. Padat penebaran udang windu dan ikan bandeng yang diaplikasikan oleh pembudidaya tambak di Kabupaten Pinrang adalah rata-rata berturut-turut dan ekor/ha/musim. SP-36 adalah pupuk yang mengandung fosfat. Fosfat merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan tingkat tinggi dan alga, sehingga unsur ini menjadi faktor pembatas bagi tumbuhan dan alga akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Pada sistem akuatik, fosfat juga merupakan unsur penting karena merupakan unsur esensial untuk produksi primer (Boyd, 1995). Pengalaman di bidang akuakultur juga menunjukkan bahwa penambahan fosfat dapat meningkatkan produksi ikan di tambak (Hickling, 1971). Jones & Bachmann, 1976 dalam Davis & Cornwell, 1991 mengemukakan korelasi positif antara kadar fosfat dengan klorofil-a. Dari Persamaan 2 terlihat bahwa produksi udang windu dapat ditingkatkan dengan menurunkan dosis pupuk SP-36. Kandungan PO 4 tanah tambak di Kabupaten Bulukumba berkisar dari 0 239,80 mg/l dengan rata-rata 49,39 mg/l (Anonim, 2008). Telah dilaporkan oleh Mustafa & Ratnawati (2008) bahwa produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang dapat ditingkatkan melalui peningkatan dosis pupuk SP-36, sebab kandungan PO 4 tanah hanya 2,1579 mg/l. Ketersediaan PO 4 lebih 60 mg/l dalam tanah tambak dapat digolongkan sebagai slight atau tergolong baik dengan faktor pembatas yang sangat mudah diatasi (Karthik et al., 2005). Dari 98 lokasi pengambilan contoh tanah di tambak Kabupaten Bulukumba, 27 lokasi atau 27,55% tergolong memiliki kandungan PO 4 lebih besar 60 mg/l (Anonim, 2008). Hal yang berbeda dengan pemberian SP-36 sebagai pupuk awal adalah pengapuran susulan dengan SP-36. Dari Persamaan 2, terlihat bahwa perlu dilakukan peningkatan dosis pupuk SP-36 sebagai pupuk susulan dalam peningkatan produksi udang windu di tambak Kabupaten Bulukumba. Dengan demikian, dosis pupuk awal dapat dikurangi dan selanjutnya ditambahkan pada pupuk susulan agar produksi udang windu dapat ditingkatkan. Dalam hal ini, pupuk SP-36 sebagai pupuk susulan diperlukan untuk peningkatan
6 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur kesuburan perairan tambak selama budidaya udang windu. Dari Tabel 1 terlihat bahwa, pembudidaya tambak di Kabupaten Bulukumba hanya mengaplikasikan pupuk SP-36 sebagai pupuk susulan dengan dosis 11,51 kg/ha/musim. Pada tambak udang windu yang dikelola secara tradisional, dosis pupuk SP-36 yang diaplikasikan adalah 5-7,5 kg/ha/minggu. Udang windu yang dipolikulturkan dengan ikan bandeng oleh pembudidaya tambak di Kabupaten Bulukumba, secara umum dipanen setelah rata-rata berumur 117 hari (Tabel 1). Dari Persamaan 2 terlihat bahwa penambahan 1 hari pemeliharaan udang windu dapat meningkatkan produksi udang windu 1,705 kg/ha/musim. Penambahan masa pemeliharaan berimplikasi pada penambahan bobot udang windu, sehingga diharapkan juga terjadi peningkatan produksi udang windu. KESIMPULAN DAN SARAN Rata-rata produktivitas ikan bandeng di tambak Kabupaten Bone sebesar 292,2 kg/ha/musim. Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng adalah: padat penebaran ikan bandeng, lama ikan bandeng digelondongkan, padat penebaran udang windu, lama pemeliharaan ikan bandeng, dosis pupuk TSP/SP-36 susulan dan lama pengangkutan gelondongan ikan bandeng. Produksi ikan bandeng masih dapat ditingkatkan melalui pengelolaan tambak yang meliputi peningkatan padat penebaran ikan bandeng, lama ikan bandeng digelondongkan, lama pemeliharaan ikan bandeng, dosis pupuk TSP/SP-36 susulan serta penurunan padat penebaran udang windu dan lama pengangkutan gelondongan ikan bandeng. DAFTAR ACUAN Anonim Laporan Statistik Perikanan Sulawesi Selatan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Anonim Laporan Statistik Perikanan Sulawesi Selatan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Anonim Statistik Perikanan Budidaya Indonesia Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Jakarta, 116 hlm. Anonim Laporan Teknis Tahun Anggaran 2008 Riset Pemetaan dan daya Dukung Lahan Perikanan Pesisir. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros, 266 hlm. Boyd, C.E Bottom Soils, Sediment, and Pond Aquaculture. Chapman and Hall, New York, 348 pp. Davis, M.L. & Cornwell, D.A Introduction to Environmental Engineering. Second edition. Mc- Graw-Hill, Inc., New York, 822 pp. Draper, N.R. & Smith, H Applied Regression Analysis. Second Edition. John Wiley & Sons, New York, 709 pp. Eldani, A. & Primavera, J.H Effect of different stocking combination of growth, production and survival rate of milkfish (Chanos chanos Forskal) and prawn (Penaeus monodon Fabricius) in polyculture in brackishwater ponds. Aquaculture, 23: Flegel, T.W A turning point for sustainable aquaculture: the white spot virus crisis in Asia shrimp culture. Aquaculture Asia, 1: Hanafi, A Socio-economic and managerial profiles of brackishwater aquaculture in South Sulawesi. J. Perik. Budidaya Pantai, 6(2): Hickling, C.F Fish Culture. Second edition. Faber and Faber, London, 295 pp. Karthik, M., Suri, J., Saharan, N., & Biradar, R.S Brackish water aquaculture site selection in Palghar Taluk, Thane district of Maharashtra, India, using the techniques of remote sensing and geographical information system. Aquacultural Engineering, 32: Ling, B. H., Leung, P.S., & Shang, Y.C Comparing Asian shrimp farming: the domestic resource cost (DRC) approach. In: Leung, P.S. & Sharma, K.R. (Eds.), Economics and Management of Shrimp and Carp Farming in Asia. Network of Agriculture Centers in Asian-Pacific, Bangkok, p Mustafa, A. & Ratnawati, E Faktor-faktor dominan mempengaruhi produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros. Poernomo, A Pembuatan Tambak Udang di Indonesia. Seri Pengembangan No. 7. Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros, 30 hlm.
7 159 Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produksi ikan bandeng... (Erna Ratnawati) Rajendran, K.V., Vijayan, K.K., Santiago, T.C., & Krol, R.M Experimental host range and histopathology of white spot syndrome virus (WSSV) infection in shrimp, prawns, crabs and lobsters from India. J. of Fish Diseases, 22: Ranoemihardjo, B.S., Kahar, A., & Lopez, J.V Results of polyculture of milkfish and shrimp at the Karanganyar provincial demonstration ponds. Bulletin of Brackishwater Aquaculture Development Center, 5(1&2): Shang, Y.C Pond production systems: stocking practices in pond fish culture. In: Lannan, J.E., Smitherman, R.O., & Tchobanoglous, G. (Eds.) Principles and Practices of Pond Aquaculture. Oregon State University Press, Corvallis, Oregon, p Sokal, R.R. & Rohlf, F.J Biometry: The Principles and Practice of Statistics in Biological Research. 2 nd edition. W.H. Freeman and Co., New York, 859 pp. Tabachnick, B.G. & Fidell, L.S Using Multivariate Statistics. 3 rd edition. Harper Collins College Publishers, New York, 880 pp. Wirartha, I.M Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi, Yogyakarta, 383 hlm.
FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR
953 Faktor pengelolaan yang mempengaruhi produktivitas... (Erna Ratnawati) FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR ABSTRAK Erna Ratnawati, Utojo,
Lebih terperinciFAKTOR PENGELOLAAN TAMBAK YANG DOMINAN MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
981 Faktor pengelolaan tambak yang dominan... (Admi Athirah) FAKTOR PENGELOLAAN TAMBAK YANG DOMINAN MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO ABSTRAK Admi Athirah, Ruzkiah
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR PENGELOLAAN BUDIDAYA TAMBAK TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH
923 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 ABSTRAK PENGARUH FAKTOR PENGELOLAAN BUDIDAYA TAMBAK TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH Erna Ratnawati,
Lebih terperinciFAKTOR DOMINAN PENGELOLAAN TAMBAK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
475 Faktor dominan pengelolaan tambak yang... (Erna Ratnawati) FAKTOR DOMINAN PENGELOLAAN TAMBAK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ABSTRAK Erna Ratnawati
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN BEBERAPA PRIORITAS PENGELOLAAN TAMBAK DI KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR
249 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN BEBERAPA PRIORITAS PENGELOLAAN TAMBAK DI KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR ABSTRAK Erna Ratnawati, Ruzkiah Asaf,
Lebih terperinciFAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
287 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR ABSTRAK Ruzkiah Asaf, Erna Ratnawati, dan Utojo
Lebih terperinciFAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH
485 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH ABSTRAK Admi Athirah, Hasnawi, dan Mudian Paena Balai
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA
853 Upaya peningkatan produksi pada budidaya... (Gunarto) UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA ABSTRAK Gunarto
Lebih terperinciPENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK
729 Penambahan tepung tapioka pada budidaya udang... (Gunarto) PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK Gunarto dan Abdul Mansyur ABSTRAK Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MEL ALUI BUDIDAYA PERIKANAN TERPADU
539 Peningkatan produktivitas tambak melalui budidaya... (Brata Pantjara) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MEL ALUI BUDIDAYA PERIKANAN TERPADU ABSTRAK Brata Pantjara*), Agus Nawang*), dan Irshapiani Insan**)
Lebih terperinciPENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA
41 Pentokolan udang windu siste hapa... (Erfan Andi Hendrajat) PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA ABSTRAK Erfan Andi Hendrajat dan Brata Pantjara Balai Penelitian
Lebih terperinciPOTENSI DAN PROSPEK SERTA PERMASALAHAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
Potensi dan prospek serta permasalahan pengembangan budidaya rumput laut... (Abdul Malik Tangko) POTENSI DAN PROSPEK SERTA PERMASALAHAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Abdul
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN SARANA PRODUKSI DI TAMBAK KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
1015 Studi penggunaan sarana produksi di tambak... (Admi Athirah) STUDI PENGGUNAAN SARANA PRODUKSI DI TAMBAK KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO ABSTRAK Admi Athirah, Ruzkiah Asaf, dan Andi Indra Jaya
Lebih terperinciPOTENSI KEBERADAAN TEKNOLOGI TAMBAK INTENSIF DI KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN: STUDI KASUS PT.
337 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2016 POTENSI KEBERADAAN TEKNOLOGI TAMBAK INTENSIF DI KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN: STUDI KASUS PT. Gosyen Global Aquaculture
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA IKAN DAN UDANG TAMBAK, DESA KENDALKEMLAGI, KECAMATAN KARANGGENENG, KABUPATEN LAMONGAN, PROPINSI JAWA TIMUR
PEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA IKAN DAN UDANG TAMBAK, DESA KENDALKEMLAGI, KECAMATAN KARANGGENENG, KABUPATEN LAMONGAN, PROPINSI JAWA TIMUR EMPOWEREMENT FOR FISH AND PRAWN FARMERS IN POND AT KENDALKEMLAGI VILLAGE,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Bahari Indonesia: Udang [29 maret 2011Potensi]
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan merupakan sektor agribisnis yang hingga saat ini masih memberikan kontribusi yang cukup besar pada perekonomian Indonesia. Dari keseluruhan total ekspor produk
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA
825 Pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap... (Moch. Nurdin) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA Mochamad
Lebih terperinciAPLIKASI KAPUR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH SULFAT MASAM UNTUK GELONDONGAN NENER BANDENG
209 Aplikasi kapur terhadap peningkatan produktivitas... (Andi Sahrijanna) APLIKASI KAPUR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH SULFAT MASAM UNTUK GELONDONGAN NENER BANDENG ABSTRAK Andi Sahrijanna dan
Lebih terperincidan nila merah hybrid F 2 yang dipelihara di tambak. Sebagai perlakuan pada penelitian ini adalah A = penggunaan benih nila merah hybrid F 1
1193 Pertumbuhan ikan nila merah GIFT F 1... (Burhanuddin) PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH GIFT F 1 DAN NILA MERAH GIFT F 2 DI TAMBAK ABSTRAK Burhanuddin dan Erfan A. Hendrajat Balai Riset Perikanan Budidaya
Lebih terperinciMuhammad Nur Syafaat* & Abdul Mansyur
ISBN: 978-602-71759-2-1 Pertumbuhan, Sintasan dan Produksi Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Komposisi Padat Tebar dan Waktu Penebaran yang Berbeda
Lebih terperinciEVALUASI BUDIDAYA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DENGAN MENINGKATKAN KEPADATAN TEBAR DI TAMBAK INTENSIF
EVALUASI BUDIDAYA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DENGAN MENINGKATKAN KEPADATAN TEBAR DI TAMBAK INTENSIF S u p o n o, Wardiyanto PS Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung ABSTRACT
Lebih terperinciPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA EKSTENSIF PLUS DI LAHAN MARGINAL
755 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA EKSTENSIF PLUS DI LAHAN MARGINAL ABSTRAK Markus Mangampa Balai Penelitian
Lebih terperinciFLUKTUASI OKSIGEN TERLARUT HARIAN PADA TAMBAK POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus monodon), RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.), DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos)
95 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 1 FLUKTUASI OKSIGEN TERLARUT HARIAN PADA TAMBAK POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus monodon), RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.), DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos)
Lebih terperinciPENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA
419 Pendederan ikan beronang dengan ukuran tubuh benih... (Samuel Lante) ABSTRAK PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA Samuel Lante, Noor Bimo Adhiyudanto,
Lebih terperinciBalai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jln. Makmur Dg. Sitakka No. 129 Maros, Sulawesi Selatan
145 Polikultur udang vaname dan rumput laut (Erfan A. Hendrajat) POLIKULTUR UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) ABSTRAK Erfan Andi Hendrajat, Brata Pantjara, dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.)
759 Penggunaan kombinasi beragam pakan hijauan... (M. Sulhi) PENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.) ABSTRAK Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena kendala tersebut sehingga pendapatan nelayan dan petani tambak menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kemiskinan masih menjadi masalah yang butuh perhatian semua pihak. Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakberdayaan untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Udang adalah komoditas unggulan perikanan budidaya yang berprospek cerah. Udang termasuk komoditas
Lebih terperinciSERAPAN TIRAM Crassostrea iredalei TERHADAP POPULASI Nannochloropsis sp. DENGAN KEPADATAN AWAL BERBEDA
185 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 214 SERAPAN TIRAM Crassostrea iredalei TERHADAP POPULASI Nannochloropsis sp. DENGAN KEPADATAN AWAL BERBEDA ABSTRAK Sahabuddin, Andi Sahrijanna, dan Machluddin
Lebih terperinciBab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Kabupaten Dompu secara geografis terletak di antara 117 o 42 dan 180 o 30 Bujur Timur dan 08 o 6 sampai 09 o 05 Lintang Selatan. Kabupaten Dompu
Lebih terperinciMaspari Journal, 2013, 5 (2),
Maspari Journal, 2013, 5 (2), 134-139 http://masparijournal.blogspot.com Analisis Finansial Usaha Budidaya Tambak Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon) dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Desa Simpang
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MELALUI PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon)
705 Peningkatan produktivitas tambak melalui penggunaan probiotik... (Arifuddin Tompo) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MELALUI PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1
1 Abstrak ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1 Zainal Abidin 2 Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciKONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR
Ba b 4 KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR 4.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kecamatan Kuala Kampar memiliki potensi perikanan tangkap dengan komoditas ikan biang, ikan lomek dan udang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha diseluruh penjuru Indonesia yang bebas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha diseluruh penjuru Indonesia yang bebas seperti sekarang ini membuat masyarakat harus membuat terobosan baru dalam suatu pekerjaan dan tidak
Lebih terperinciSeminar Nasional Tahunan XI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 30 Agustus 2014
ANALISIS DAYA SERAP BERBAGAI UKURAN CANGKANG Telescopium telescopium L. TERHADAP PARAMETER KUALITAS AIR PADA WADAH TERKONTROL prb-14 Andi Sahrijanna* dan Arifuddin Tompo Balai Riset Pengembangan Budidaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan sekitar 18. 110 buah pulau, yang terbentang sepanjang 5.210 Km dari Timur ke Barat sepanjang
Lebih terperinciPRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK BIOCRETE DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (2): 109 113 (2005) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 109 PRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK
Lebih terperinciSTATUS, MASALAH, DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PADA PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DI SULAWESI SELATAN
Media Akuakultur Volume 3 Nomor 2 Tahun 2008 STATUS, MASALAH, DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PADA PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DI SULAWESI SELATAN Utojo *) dan Abdul Malik
Lebih terperinciPENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (2): 153 158 (25) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 153 PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Budidaya Tambak Kegiatan budidaya tambak merupakan pemanfaatan wilayah pesisir sebagai lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk masyarakat
Lebih terperinciPRINSIP BUDIDAYA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei DI TAMBAK DENGAN TEKNOLOGI EKSTENSIF PLUS
PRINSIP BUDIDAYA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei DI TAMBAK DENGAN TEKNOLOGI EKSTENSIF PLUS Hidayat Suryanto Suwoyo, S.Pi, M.Si Disampaikan pada Bimbingan Teknologi Budidaya Air Payau Bagi Penyuluh Perikanan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN
FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN Akhmad Mustafa *) dan Erna Ratnawati *) ABSTRAK Kabupaten Pinrang memiliki tambak terluas di Provinsi
Lebih terperinci515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini)
515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini) KERAGAAN PERTUMBUHAN BENIH Cherax quadricarinatus DARI BERBAGAI LOKASI UNTUK MENCAPAI UKURAN 5 6 INCI ABSTRAK Irin Iriana Kusmini dan Gleni
Lebih terperinciKERAGAMAN PLANKTON DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KAWASAN PERTAMBAKAN KABUPATEN GRESIK, PROVINSI JAWA TIMUR
867 Keragaman plankton dan hubungannya... (Andi Marsamabuana Pirzan) KERAGAMAN PLANKTON DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KAWASAN PERTAMBAKAN KABUPATEN GRESIK, PROVINSI JAWA TIMUR ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan tumpuan harapan yang diandalkan oleh pemerintah untuk ikut berperan dalam upaya pemulihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciPEMANFAATAN JERAMI, PUPUK KANDANG, DAN RUMPUT LAUT SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK
55 Pemanfaatan jerami, pupuk kandang dan rumput laut... (Burhanuddin) PEMANFAATAN JERAMI, PUPUK KANDANG, DAN RUMPUT LAUT SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK ABSTRAK Burhanuddin dan
Lebih terperinci1291 Kajian aspek biologi dan sosial pada budidaya... (Nur Ansari Rangka) ABSTRAK
1291 Kajian aspek biologi dan sosial pada budidaya... (Nur Ansari Rangka) KAJIAN ASPEK BIOLOGI DAN SOSIAL PADA BUDIDAYA UDANG VANAME SEMI-INTENSIF (STUDI KASUS BUDIDAYA UDANG VANAME DI DESA PUNAGA KECAMATAN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KUALITAS PERAIRAN TAMBAK DI KABUPATEN PONTIANAK
1165 Karakteristik kualitas perairan tambak di Kabupaten Pontianak (Makmur) KARAKTERISTIK KUALITAS PERAIRAN TAMBAK DI KABUPATEN PONTIANAK ABSTRAK Makmur, Andi Indra Jaya Asaad, Utoyo, Akhmad Mustafa, Erfan
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR TEKNIS DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK INTENSIF DI LAMPUNG SELATAN
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR TEKNIS DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK INTENSIF DI LAMPUNG SELATAN Mudian Paena, Irmawati Sapo, Akhmad Mustafa, dan Rachmansyah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur
Lebih terperinciUdayana, Denpasar. Alamat (Diterima Juli 2017 /Disetujui September 2017) ABSTRAK
Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Volume 8,No. 2, Oktober 2017 ISSN: 2086-3861 E-ISSN: 2503-2283 KAJIAN KUALITAS AIR DAN PENILAIAN KESESUAIAN TAMBAK DALAM UPAYA PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos
Lebih terperinciPEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) UNTUK MENGONTROL KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK
915 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) UNTUK MENGONTROL KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK ABSTRAK Burhanuddin
Lebih terperinciProgram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 1 Mahasiswa 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping
KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA DI KABUPATEN KARANGANYAR Audina Yuniarsanty 1, Darsono 2 dan Agustono
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT DENGAN MENGETAHUI FAKTOR PENGELOLAAN Kappaphycus alvarezii DI KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
817 Upaya peningkatan produktivitas rumput laut... (Ruzkiah Asaf) UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT DENGAN MENGETAHUI FAKTOR PENGELOLAAN Kappaphycus alvarezii DI KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinci1025 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2013
1025 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2013 UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT, Kappaphycus alvarezii DENGAN MENGETAHUI FAKTOR PENGELOLAAN DI KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciVALIDASI LUAS LAHAN DAN PROFIL TAMBAK DI KABUPATEN BERAU
505 Validasi luas lahan dan profil tambak di Kabupaten Berau (Mudian Paena) VALIDASI LUAS LAHAN DAN PROFIL TAMBAK DI KABUPATEN BERAU ABSTRAK Mudian Paena, Hasnawi, dan Akhmad Mustafa Balai Riset Perikanan
Lebih terperinciPERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR) Riza Rahman Hakim, S.Pi
PERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR) Riza Rahman Hakim, S.Pi Definisi Akuakultur Berasal dari bahasa Inggris: aquaculture Aqua: perairan, culture: budidaya Akuakultur : kegiatan untuk memproduksi biota (organisme)
Lebih terperinciSeminar Nasional Tahunan IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 14 Juli 2012
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI PADA BUDIDAYA UDANG WINDU, Penaeus monodon DENGAN DOSIS PUPUK BERBEDA prb-06 Machluddin Amin* dan Erfan H. Hendrajat Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air
Lebih terperinciANALISIS JARINGAN KERJA PADA PERSIAPAN TAMBAK TEKNOLOGI SUPER INTENSIF DI KABUPATEN TAKALAR BERDASARKAN CRITICAL PATH METHOD
931 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 ANALISIS JARINGAN KERJA PADA PERSIAPAN TAMBAK TEKNOLOGI SUPER INTENSIF DI KABUPATEN TAKALAR BERDASARKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN PROGRAM EVALUATION
Lebih terperinciTOLERANSI KADAR GARAM JENIS KEPITING BAKAU DI TAMBAK
1117 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2013 ABSTRAK TOLERANSI KADAR GARAM JENIS KEPITING BAKAU DI TAMBAK Burhanuddin Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka
Lebih terperinciPERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA
1233 Pertumbuhan calon induk ikan beronang Siganus guttatus... (Samuel Lante) PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA ABSTRAK Samuel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Usaha Budidaya Udang Usaha budidaya udang merupakan suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh petambak atau petani ikan dengan menggabungkan sumberdaya (lahan, tenaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia diramaikan oleh isu perubahan iklim bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan
Lebih terperinciM. Danil Furqansyah 1, Agustina Arida 1, Romano 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Volume 1, Nomor 1, November 2016 Hubungan Antara Lahan, Pakan, Nener, Tenaga Kerja Dan Sistem Budidaya Dengan Hasil Produksi Tambak Bandeng Di Banda Aceh (Relationship Between Land, Feed, Nener, Labor
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI SULAWESI SELATAN
187 Teknologi budidaya ikan bandeng... (Nur Ansari Rangka) TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK Nur Ansari Rangka dan Andi Indra Jaya Asaad Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
Lebih terperinciPENENTUAN POTENSI LAHAN DAN PROFIL BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
965 Penentuan lokasi lahan dan profil... (Mudian Paena) PENENTUAN POTENSI LAHAN DAN PROFIL BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR ABSTRAK Mudian Paena, Utojo, dan Erna Ratnawati Balai
Lebih terperinciKONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH
Kondisi terkini budidaya ikan bandeng di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Septyan Andriyanto) KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH Septyan Andriyanto Pusat Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciAPLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)
Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Volume 4, No. 2, Agustus 2013 ISSN : 2086-3861 APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork) APPLICATION USE DIFFERENT
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI TANDON DALAM PENINGKATAN PRODUKSI TAMBAK POLIKULTUR (UB) DI DESA TUNGGULSARI, KECAMATAN TAYU, KABUPATEN PATI
APLIKASI TEKNOLOGI TANDON DALAM PENINGKATAN PRODUKSI TAMBAK POLIKULTUR (UB) DI DESA TUNGGULSARI, KECAMATAN TAYU, KABUPATEN PATI THE APPLICATION OF RESERVOIR TECHNOLOGY ON PRODUCTION INCREASING POLY CULTURE
Lebih terperinciPertumbuhan Gracilaria Dengan Jarak Tanam Berbeda Di Tambak. Growth of Gracilaria under Different Planting Distances in Pond
Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(2): 157-161 (09) 157 Pertumbuhan Gracilaria Dengan Jarak Tanam Berbeda Di Tambak Growth of Gracilaria under Different Planting Distances in Pond Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinciPEMASYARAKATAN IPTEK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL PLUS DI BARRU, SULAWESI SELATAN
65 Pemasyarakatan iptek budidaya udang vaname... (Agus Nawang) PEMASYARAKATAN IPTEK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL PLUS DI BARRU, SULAWESI SELATAN ABSTRAK Agus Nawang,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ujung paparan benua (continental shelf) atau kedalaman kira-kira 200 m. Pulau-Pulau Kecil diantaranya adalah sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pesisir LIPI (2007), menyatakan daerah pesisir adalah jalur tanah darat atau kering yang berdampingan dengan laut, di mana lingkungan dan tata guna lahan mempengaruhi secara langsung
Lebih terperinci1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas
Media Litbang Sulteng 2 (2) : 126 130, Desember 2009 1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu ISSN : 1979-5971 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah tingkat Provinsi yang mempunyai fungsi menyebar luaskan teknologi perbenihan
Lebih terperinciBerkala Perikanan Terubuk, Juli 2011, hlm ISSN
Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2011, hlm 17 24 ISSN 0126-4265 Vol. 39. No.2 17 Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2011, hlm 17 24 ISSN 0126-4265 Vol. 39. No.2 PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DENGAN SISTIM
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. perikanan. Produk domestik bruto (PDB) dari produk perikanan ini pada tahun
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi yang besar di bidang perikanan. Produk domestik bruto (PDB) dari produk perikanan ini pada tahun 2009 telah mencapai nilai
Lebih terperinciPRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI
Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2): 211 215 (2007) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 211 PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN
Lebih terperinciNILA MERAH AIR TAWAR, PELUANG BUDIDAYANYA DI TAMBAK AIR PAYAU
Nila merah air tawar, peluang budidayanya di tambak air payau (Abdul Mansyur) NILA MERAH AIR TAWAR, PELUANG BUDIDAYANYA DI TAMBAK AIR PAYAU Abdul Mansyur dan Markus Mangampa Balai Riset Perikanan Budidaya
Lebih terperinciVALIDASI LUAS TAMBAK DI KABUPATEN LUWU
511 Validasi luas tambak di Kabupaten Luwu (Mudian Paena) ABSTRAK VALIDASI LUAS TAMBAK DI KABUPATEN LUWU Mudian Paena, Hasnawi, dan Andi Indra Jaya Asaad Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur
Lebih terperinciFLUKTUASI SUHU AIR HARIAN DAN PENGELOLAANNYA DI PETAK PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon)
1215 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2013 FLUKTUASI SUHU AIR HARIAN DAN PENGELOLAANNYA DI PETAK PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) ABSTRAK Burhanuddin dan Erfan Andi Hendrajat Balai
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 25 3 (25) 25 Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Geografis Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten di pesisir timur Propinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 174 km dari Kota Makassar. Mempunyai garis
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM MODULAR PADA USAHATANI IKAN BANDENG (Chanos-Chanos, forskal) DI SULAWESI SELATAN
KAJIAN SISTEM MODULAR PADA USAHATANI IKAN BANDENG (ChanosChanos, forskal) DI SULAWESI SELATAN Ali Musa Pasaribu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan Km 17,5 Kotak
Lebih terperinciPengaruh Variabel Kualitas Air terhadap Produktivitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Kawasan Pertambakan Kabupaten Gresik, Jawa imur
Abstract Pengaruh Variabel Kualitas Air terhadap Produktivitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Kawasan Pertambakan Kabupaten Gresik, Jawa imur A.Marsambuana Pirzan dan Utojo Balai Penelitian dan
Lebih terperinciPENAMPIL AN NIL A GESIT
215 Penampilan nila gesit dan nila merah... (Markus Mangampa) PENAMPIL AN NIL A GESIT (Oreochromis sp) DAN NIL A MERAH (Oreochromis niloticus) YANG DIPOLIKULTUR DENGAN UDANG WINDU (P. monodon) PADA KONDISI
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus
737 Substitusi tepung bungkil kedelai... (Neltje Nobertine Palinggi) SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus ABSTRAK Neltje Nobertine Palinggi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN SINTASAN UDANG VANAMEI POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN KEPADATAN BERBEDA
Pertumbuhan dan sintasan udang vannamei... (Erfan A. Hendradjat) PERTUMBUHAN DAN SINTASAN UDANG VANAMEI POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN KEPADATAN BERBEDA Erfan A. Hendradjat *) dan Markus Mangampa *) ABSTRAK
Lebih terperinciPolikultur rajungan, udang vanamei, ikan bandeng, dan rumput laut di tambak (Suharyanto) Suharyanto *) *)
POLIKULTUR RAJUNGAN (Portunus pelagicus), UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei ), IKAN BANDENG (Chanos chanos), DAN RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.) DI TAMBAK Suharyanto *) *) Balai Riset Perikanan Budidaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Petani dalam melakukan kegiatan usahatani membutuhkan benih padi sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Udang laut merupakan salah satu komoditas utama di sektor perikanan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udang laut merupakan salah satu komoditas utama di sektor perikanan yang memberikan kontribusi paling besar dalam penerimaan devisa negara. Permintaan pasar terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang besar untuk memperoleh sumberdaya ikan dan udang (KKP, 2009). Pemanfaatan sumberdaya alam melalui
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI UDANG WINDU DAN UDANG VANNAMEI SECARA INTENSIVE DI DESA BEURAWANG KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN BIREUEN
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI UDANG WINDU DAN UDANG VANNAMEI SECARA INTENSIVE DI DESA BEURAWANG KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN BIREUEN Andika Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai
Lebih terperinciPENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH
Media Akuakultur Volume 7 Nomor 1 Tahun 2012 PENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH Septyan Andriyanto *), Evi Tahapari **), dan
Lebih terperinciPENENTUAN LUAS, POTENSI DAN KESESUAIAN LAHAN TAMBAK DI SULAWESI SELATAN MELALUI PEMANFAATAN DATA SATELIT PENGINDERAAN JAUH
Penentuan luas, potensi dan kesesuaian lahan tambak di Sulawesi Selatan... (Akhmad Mustafa) PENENTUAN LUAS, POTENSI DAN KESESUAIAN LAHAN TAMBAK DI SULAWESI SELATAN MELALUI PEMANFAATAN DATA SATELIT PENGINDERAAN
Lebih terperinciDESAIN WADAH BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF DI TAMBAK
223 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 216 ABSTRAK DESAIN WADAH BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF DI TAMBAK Burhanuddin, Erfan Andi Hendrajat, dan Hidayat Suryanto Suwoyo
Lebih terperinciModel Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon Fab), Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskal) dan Rumput Laut (Gracillaria Sp.) Secara Tradisional
Murachman, et al., 2010 1 Model Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon Fab), Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskal) dan Rumput Laut (Gracillaria Sp.) Secara Tradisional Traditional Polyculture Model of
Lebih terperinci