BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Yenny Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Usaha Budidaya Udang Usaha budidaya udang merupakan suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh petambak atau petani ikan dengan menggabungkan sumberdaya (lahan, tenaga kerja, modal, dan lain-lain) untuk mencapai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan (bersifat komersil). Untuk mencapai keuntungan atau produksi yang maksimal maka penggunaan faktor-faktor produksi (sumberdaya) sebagai korbanan harus efisien. Tingkat pendapatan merupakan indikator dari keberhasilan yang diperoleh dari setiap usaha budidaya. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya (Soekartawi, 2002). Untuk menganalisis, apakah usaha budidaya yang dilakukan menguntungkan (profitable) atau tidak, maka dilakukan perbandingan antara jumlah penerimaan dan biaya (R/C). Usaha yang menguntungkan (profitable) mempunyai nilai R/C > 1. Nilai R/C dapat pula menunjukan ukuran efisiensi suatu usaha. Semakin besar nilai R/C maka semakin efisien usaha yang dilakukan. Telah banyak dilakukan penelitian mengenai analisis usaha pada budidaya udang. Diantaranya Agustina (2006) menganalisis kelayakan finansial usaha budidaya tambak udang windu (Penaeus monodon) di kecamatan Muara Gembong, kabupaten Bekasi. Penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan tingkat keuntungan antara petambak tradisional dan semi intensif. Hasil penelitiannya bahwa untuk petambak tradisional mengahsilkan nilai R/C 3,37. Penerimaan rata-rata petambak tradisional Rp per tahun dan biaya yang dikeluarkan Rp , jadi pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah Rp ,33 per tahun. Sedangkan untuk petambak semi intensif menghasilkan nilai R/C 1,89 dengan penerimaan rata-rata Rp per tahun dan biaya yang dikeluarkan Rp , jadi rata-rata pendapatan yang diperoleh Rp per tahun. Nilai R/C petambak tradisional lebih besar dari pada petambak semi intensif hal ini menunjukan bahwa petambak tradisional lebih efisien didalam menggunakan input produksi akan tetapi pendapatan yang diperoleh lebih besar petambak semi intensif. Nilai R/C pada petambak semi intensif lebih kecil karena 9
2 adanya penggunaan pakan tambahan, obat-obatan, dan mesin pompa, sehingga akan menambah biaya (cost). Sedangkan pada tambak tradisional hanya menggunakan pakan alami yang terdapat pada kolam tambak. Perbedaan teknik pemeliharaan dan penggunaan teknologi pada budi daya tambak udang windu ternyata cukup mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh. Saputra (2006) menganalisis usaha budidaya udang windu di CV Amri Ali, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Hasil dari analisis mengahsilkan nilai R/C sebesar 1,31 dengan penerimaan Rp dari total produksi kg per dua musim pada lahan seluas m 2. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan sebesar Rp ,50 maka keuntungan yang diperoleh Rp ,50. Dengan demikian usaha budidaya udang windu yang dilakukan oleh CV Amri Ali menguntungkan atau porfitable. Triwahyuni (2005) melakukan analisis ekonomi usaha budidaya udang galah kelompok tani Puspasari di Desa Tambaksari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Dalam penelitiannya meperlihatkan bahwa tingkat keuntungan usaha budidaya udang yang dilakukan lebih besar jika dibandingkan dengan usaha padi yang dilakukan sebelumnya. Tingkat penerimaan yang diperoleh sebesar Rp dengan biaya sebesar Rp ,25 maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp ,75. Jika menghitung nilai R/C maka nilainya 1,44. Dengan demikian usaha budidaya udang galah yang dilakukan oleh kelompok tani Puspasari menguntungkan atau profitable. Beberapa contoh penelitian terdahulu di atas memperlihatkan bahwa usaha budidaya udang windu dan galah menguntungkan atau profitable. Analisis mengenai perbandingan penerimaan terhadap biaya juga akan dilakukan oleh penulis pada usaha budidaya udang galah di tiga kecamtan di Kabupaten Ciamis sebelah utara. Kecamatan ini terdiri dari Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti. 2.2 Penelitian Faktor-Faktor Produksi Faktor produksi merupakan sebuah korbanan yang diberikan pada kegiatan produksi untuk menghasilkan output tertentu. Faktor produksi (input) akan mempengaruhi besar kecilnya produksi (output) yang diperoleh. Jenis dan pengaruh faktor produksi terhadap jumlah produksi tergantung dari jenis dan 10
3 kondisi usaha yang dilakukan. Berikut merupakan faktor-faktor produksi pada usaha budidaya perikanan. Faktor produksi yang berpengaruh terhadap tingkat produksi budidaya perikanan adalah luas lahan (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Faktor ini cukup penting karena berkaitan dengan tempat berlangsungnya kegiatan usaha budidaya. Faktor lainnya yang berpengaruh terhadap tingkat produksi budidaya perikanan adalah tenaga kerja (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Jika dalam ilmu usahatani tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rumah tangga dan tenaga kerja luar rumah tangga. Faktor tenaga kerja diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan produksi. Jumlah tebaran benih juga mempengaruhi tingkat produksi (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Jumlah tebaran benih berkaitan dengan jumlah benih yang ditebar tiap m 2 kolam atau tambak. Kepadatan benih yang ditebar akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi. Jumlah dan jenis pakan yang digunakan juga mempengaruhi tingkat produksi budidaya perikanan (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Faktor ini berhubungan dengan kebutuhan nutrisi ikan atau udang sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhannya. Jumlah dan jenis pupuk juga mempengaruhi tingkat produksi (Haerani, 2004; Lindawati, 2005; Diyaniati, 2005). Pupuk ini berfungsi untuk menyediakan hara yang diperlukan untuk pertumbuhan pakan alami dan memperbaiki struktur tanah sehingga akan mempengruhi tingkat produksi. Obat-obatan pemberantas penyakit yang mempengaruhi tingkat poduksi (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Penggunaan obat-obatan yang aman dan tepat akan mencegah penurunan hasil produksi akibat serangan hama penyakit. Sebelum menganalisis faktor-faktor produksi yang akan mempengaruhi tingkat produksi maka diperlukan bentuk fungsi produksi. Banyak penelitian yang menggunakan model faktor produksi Cobb-Douglas sebagai model fungsinya (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Model ini mempunyai kelebihan yaitu setiap penyelesaian fungsi selalu dilogaritmakan dan diubah 11
4 bentuk fungsinya menjadi fungsi linier, nilai variabel hasil analisis sekaligus menunjukan elastisitasnya. Hal ini membuat banyak peneliti yang menggunakan model fungsi Cobb-Douglas. Metode yang paling banyak digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan menguji signifikansi antara faktor-faktor yang ada adalah metode Ordinary Least Square (OLS). Metode ini digunakan untuk model regresi dengan bentuk hubungan linier (Haerani, 2004 ; Lindawati, 2005 ; Diyaniati, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Haerani (2004) tentang analisis optimalisasi faktor produksi usaha budidaya ikan nila gift, menduga faktor produksi yang menpengaruhi tingkat produksi yaitu luas lahan (X1), benih (X2), pakan (X3), urea (X4), zeolit (X5), kapur (X6), dolomit (X7), dan tenaga kerja (X8). Selanjutnya dilakukan pemodelan fungsi dengan menggunakan model fungsi Cobb-Douglas yang diteruskan dengan melakukan analisis regresi metode Ordinary Least Square (OLS). Setelah dilakukan uji t, ternyata faktor X1, X5, X6, X7, dan X8 mempunyai t-hitung yang lebih kecil dari t-tabel. Oleh karena itu faktor ini kurang berpengaruh nyata, tetapi faktor-faktor ini cukup penting maka tetap dimasukan kedalam model. Meskipun demikian perbaikan model tetap harus dilakukan maka selain dilihat dari nilai t, dilihat pula dari nilai koefisien korelasi antar faktor. Hasilnya untuk faktor X5, X6, X7, dan X8 mempunyai nilai koefien korelasi yang tinggi sehingga faktor ini harus dikeluarkan dari model. Untuk faktor X1 dikeluarkan karena lahan yang diteliti merupakan lahan pribadi petani sehingga tidak ada biaya sewa. Selain itu sulit bagi petani untuk melakukan penambahan dan pengurangan luas petak lahan. Oleh karena itu setelah dilakukan perbaikan model maka faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi adalah benih (X2), pakan (X3), dan urea (X4). Untuk analisis efisiensi produksi ternyata faktor produksi benih, pakan, dan urea memiliki rasio NPM dan BKM lebih dari satu. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan faktor produksi ini belum optimal sehingga perlu penambahan dalam penggunaannya. Lindawati (2005) tentang optimalisasi faktor produksi usaha budidaya ikan gurame pada kolam air deras, faktor-faktor produksi yang diduga berpengaruh 12
5 adalah luas kolam, benih, pakan, dan tenaga kerja. Dari faktor produksi ini dibuat model fungsi Cobb-Douglas yang selanjutnya dianalisis menggunakan regresi. Hasil analisis ternyata faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil produksi adalah benih, pakan, dan tenaga kerja. Untuk luas lahan tidak dianggap faktor yang berpengaruh nyata meskipun mempunyai nilai yang positif karena mempunyai nilai regresi yang paling kecil. Hasil analisis efisiensi menunjukan bahwa pada kondisi aktual belum efisien karena penggunaan input belum optimal. Hal ini ditunjukan dari nilai rasio NPM dan BKM yang tidak sama dengan satu. Berdasarkan hasil perhitungan maka penggunaan faktor produksi benih harus dikurangi, sedangkan untuk pakan dan jam tenaga kerja harus ditambah sehingga perolehan keuntungan dapat ditingkatkan. Penelitian Diyaniati (2005) tentang analisis optimalisasi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha pembesaran ikan gurame, diduga faktor-faktor produksi yang berpengaruh yaitu luas lahan, padat tebaran benih, pakan alami, pakan pelet, kotoran ayam, dan tenaga kerja. Setelah pendugaan dilakukan maka dibuat model fungsi produksi Cobb-Douglas yang selanjutnya akan dianalisis secara regresi dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Setelah dianalisis secara regresi yang pertama maka dilakukan perbaikan model fungsi dengan menghilangkan salah satu faktor yang kurang berpengaruh nyata yaitu faktor produksi lahan. Hal ini disebabkan faktor produksi lahan di daerah penelitian sulit untuk dilakukan penambahan atau pengurangan maka secara parsial faktor lahan tidak berpengaruh secara nyata pada hasil produksi. Selanjutnya dilakukan pula analisis regresi yang kedua dengan menggunakan model yang sudah diperbaiki sebelumnya. Pada tahap ini faktor pakan alami dihilangkan karena mempunyai nilai t-hitung yang lebih kecil dari t- tabel dan mempunyai nilai korelasi tinggi dibandingkan dengan faktor produksi yang lain. Oleh karena itu faktor produksi yang berpengaruh nyata yaitu padat tebaran benih, pakan pelet, kotoran ayam, dan tenaga kerja. Hasil analisis efisiensi ekonomi rasio NPM dan BKM ternyata penggunaan faktor produksi belum efisien. Hal ini diperlihatkan dengan tidak adanya nilai rasio yang sama dengan satu. Faktor produksi benih dan pakan pelet 13
6 mengahasilkan nilai rasio NPM dan BKM lebih dari satu. Nilai ini menunjukan bahwa penggunaan faktor produksi belum efisien. Oleh karena itu penggunaan faktor produksi benih dan pelet harus dilakukan penambahan agar mencapai tingkat yang optimal. Sedangkan untuk faktor produksi tenaga kerja mempunyai nilai rasio NPM dan BKM yang kurang dari satu. Nilai ini menunjukan bahwa penggunaan faktor produksi tenaga kerja melampaui batas optimal. Oleh karena itu untuk mencapai tingkat yang optimal maka penggunaan faktor produksi ini harus dikurangi. Untuk faktor produksi kotoran ayam mempunyai nilai rasio NPM dan BKM yang negatif hal ini menunjukan bahwa penggunaan faktor produksi ini dapat mengurangi jumlah produksi. Berdasarkan pemaparan dari beberapa penelitian di atas tentang optimalisasi faktor produksi usaha budidaya perikanan maka persamaan penggunaan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksinya yaitu luas lahan, tenaga kerja, padat atau jumlah tebaran benih, jumlah dan jenis pupuk, jumlah dan jenis pakan, dan pestisida atau obat-obatan pemberantas penyakit. Pada penelitian yang akan dilakukan mengenai analisis faktor-faktor produksi usaha budidaya udang galah di tiga kecamatan di Kabupaten Ciamis yaitu Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti, diduga faktor-faktor produksi yang akan mempengaruhi tingkat produksi bududaya udang galah yaitu luas lahan, tenaga kerja, benih, kapur, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk kandang, pakan buatan, pakan tambahan, obat-obatan, dan nutrisi. Pada pendugaan faktor produksi yang mempengaruhi produksi udang galah ini, ada penambahan faktor produksi yaitu nutrisi. Penambahan ini berdasarkan informasi yang didapatkan dari literatur-literatur teknik usaha budidaya udang galah. Jadi yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada pendugaan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi. Selain itu lingkup dan objek komoditas yang diteliti juga mempunyai perbedaan karena pada penelitian ini dilakukan juga analisis mengenai pendapatan usaha budidaya galah yang dilakukan oleh pembudidaya di daerah penelitian. 14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH DI KABUPATEN CIAMIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI DONI ZEPRIANA H34052835 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH Analisis pendapatan pada usaha budidaya udang galah akan menjelaskan apakah usaha yang dilakukan menguntungkan (profitable) atau tidak yaitu dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciVII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI Tingkat efisiensi ekonomi dari faktor-faktor produksi dapat dilihat dari besarnya rasio Nilai Produk Marjinal (NPM)
Lebih terperinciVIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least
VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU 8.1. Pendugaan dan Pengujian Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi dapat dimodelkan ke
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda dengan pendapatan yang diterima oleh petani lainnya. Bahkan seorang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Petani Pendapatan yang diterima seorang petani dalam satu musim/satu tahun berbeda dengan pendapatan yang diterima oleh petani lainnya. Bahkan seorang petani yang mengusahakan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup fungsi produksi dan elastisitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani tomat dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Mengenai Usahatani
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Mengenai Usahatani Usahatani adalah suatu bentuk kombinasi penggunaan masukan (input) (modal, tenaga kerja, lahan) yang sengaja diusahakan oleh seseorang maupun
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan Usahatani Suratiyah (2006), mengatakan bahwa usahatani sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
26 A. Metode Penelitian 1. Sasaran Penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Sasaran penelitian adalah para petani berstatus pemilik maupun penyewa yang mengusahakan tanaman padi semi organik
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 7.1. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier 7.1.1. Pendugaan Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier Model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.
ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi ABSTRAK Tanaman pangan yang berkembang di Kabupaten Bekasi adalah padi, jagung, ubi kayu,
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah
BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah Penelitian dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih dan Cihaurbeuti. Tiga kecamatan ini berada di daerah Kabupaten Ciamis sebelah utara yang berbatasan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI
VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KUBIS (Brassica oleracea) DI DESA SUKOMAKMUR KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Rini Utami Sari, Istiko Agus Wicaksono dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris Ubi Jalar
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris Ubi Jalar Ubi jalar telah banyak diteliti dari berbagai bidang disiplin ilmu, akan tetapi penelitian mengenai efisiensi teknis usahatani belum pernah dilakukan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produktivitas usahatani padi dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penggunaan faktor produksi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Produksi padi Produksi padi merupakan salah satu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga April 2011, berlokasi di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Teknologi dan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Ada banyak definisi mengenai ilmu usahatani yang telah banyak di kemukakan oleh mereka yang melakukan analisis usahatani,
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013
EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN PASIR DESA KERTOJAYAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Diah Setyorini, Uswatun Hasanah dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang efisiensi dan pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi sehingga akan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang analisis pendapatan usahatani padi, peneliti mengambil beberapa penelitian yang terkait dengan topik penelitian, dengan mengkaji dan melihat alat analisis yang digunakan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani (wholefarm) adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah,
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembesaran ikan nila Ikan nila merupakan salah satu komoditi penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini bukan asli perairan Indonesia,
Lebih terperinciVIII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VIII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 8.1. Analisis Produksi Stochastic Frontier Usahatani Kedelai Edamame Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis fungsi produksi Cobb-Douglas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan kecamatan Cigombong ini dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usahatani tembakau dinilai memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani tembakau
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka
5 II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tanaman Semangka Berdasarkan klasifikasinya, tanaman semangka termasuk : Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Udang adalah komoditas unggulan perikanan budidaya yang berprospek cerah. Udang termasuk komoditas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,
44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. pembesaran lele dumbo CV Jumbo Bintang Lestari, yang terletak di daerah Desa
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Studi kasus penelitian ini dilakukan pada perusahaan perikanan usaha pembesaran lele dumbo CV Jumbo Bintang Lestari, yang terletak di daerah Desa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur pikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari survey rumah tangga petani dalam penelitian Dampak Bantuan Langsung Pupuk dan Benih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan alur berfikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGIPENELITIAN Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu
III. METODOLOGIPENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data atau informasi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI ANDRI JUSTIANUS SIMATUPANG NPM ABSTRAK Mentimun merupakan sayuran yang banyak digemari
Lebih terperinciVII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL 7.1 Analisis Perbandingan Penerimaan Usaha Tani Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara
Lebih terperinciKAJIAN ANALISA SKALA USAHATANI TANAMAN JAHE SEBAGAI TANAMAN SELA PADA TANAMAN KELAPA ( Studi Kasus Kecamatan Kewapante )
KAJIAN ANALISA SKALA USAHATANI TANAMAN JAHE SEBAGAI TANAMAN SELA PADA TANAMAN KELAPA ( Studi Kasus Kecamatan Kewapante ) I. Gunarto, B. de Rosari dan Joko Triastono BPTP NTT ABSTRAK Hasil penelitian menunjukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan dan Kegunaan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup teori produksi, konsep efisiensi,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Sukasari Kaler yang berada di wilayah Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciVI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi Cobb Douglas. Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM 7.1 Penerimaan Usahatani Caisim Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh petani dari jumlah produksi. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, dan Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Produksi Penelitian ini akan mengukur bagaimana dampak penggunaan faktorfaktor produksi terhadap risiko produksi yang ditunjukkan dengan adanya variasi hasil produksi.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Oleh sebab itu produksi telur ayam ras diartikan sebagai proses untuk
6 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Produksi Produksi merupakan sebuah proses menghasilkan suatu barang atau jasa. Oleh sebab itu produksi telur ayam ras diartikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanian modern atau pertanian anorganik merupakan pertanian yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian Anorganik Pertanian modern atau pertanian anorganik merupakan pertanian yang menggunakan varietas unggul untuk berproduksi tinggi, pestisida kimia, pupuk kimia, dan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak
24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang diamati yaitu pengaruh aplikasi teknologi pakan, kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Analisis untuk kegiatan budidaya ganyong di Desa Sindanglaya ini dilakukan dengan memperhitungkan
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN
VII. ANALISIS PENDAPATAN 7.1. Biaya Produksi Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasikan penggunaan sarana produksi (input). Sarana produksi yang digunakan antara peternak mitra dan peternak non
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Unit Bisnis Daerah (UBD) Khusus Sukamandi, Subang Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Limbula, Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam waktu tiga bulan, yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang optimasi penggunaan input produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti pada komoditas lain, seperti pada tanaman bawang merah dan kubis.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KAKAO DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Kata kunci: Tanaman kakao, Produktifitas dan fungsi produksi
Volume 17, Nomor 2, Hal. 01-08 Januari Juni 2015 ISSN:0852-8349 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KAKAO DI KABUPATEN MUARO JAMBI Ardhiyan Saputra Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budidaya Perikanan Pengertian budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Sedangkan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Trias Farm yang berlokasi di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan
Lebih terperinciSalah satu tanaman hortikultura yang memiliki peranan cukup penting adalah
ROZFAULINA. ' Analisis Pendapatan dan Produksi Usahatani Cabai Merah Keriting, kasus Tiga Desa di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Dibimbing oleh NUNUNG KUSNADI). Salah satu tanaman
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG (Studi Kasus : Desa Sei Meran, Kec. Pangkalan Susu, Kab. Langkat ) Rizky Hermawan Pulungan *), Lily Fauzia ** ), Emalisa ** ) * ) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, artinya adalah metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN
PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Muzalifah, Nana Danapriatna, Is Zunaini Nursinah Abstract This study aims to determine the factors that affect the amount of production
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciKajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani
Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani I. Pendahuluan Setiap kegiatan pada proses produksi dalam usahatani menimbulkan pengorbanan hasil yg diperoleh Korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu metode penelitian dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Komoditas pertanian erat kaitannya dengan tingkat produktivitas dan efisiensi yang rendah. Kedua ukuran tersebut dipengaruhi oleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup
39 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori yang digunakan untuk mengurai perumusan masalah pendapatan petani jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai berikut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula mendeskripsikan identitas petani, teknik budidaya ikan nila, bawal, dan udang galah kemudian menganalisis besarnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang besar untuk memperoleh sumberdaya ikan dan udang (KKP, 2009). Pemanfaatan sumberdaya alam melalui
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI UDANG WINDU DAN UDANG VANNAMEI SECARA INTENSIVE DI DESA BEURAWANG KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN BIREUEN
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI UDANG WINDU DAN UDANG VANNAMEI SECARA INTENSIVE DI DESA BEURAWANG KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN BIREUEN Andika Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Lebih terperinciANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)
Zakwan ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA) Zakwan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan, Medan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tingkat Produksi Kedelai Peluang peningkatan produksi kedelai di dalam negeri masih terbuka
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Bachtiar Rivai (1980) yang dikutip oleh Hernanto (1996),
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.. Konsep Usahatani Menurut Bachtiar Rivai (980) yang dikutip oleh Hernanto (996), mengatakan bahwa usahatani merupakan sebuah organisasi dari alam,
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Jurnal Ilmiah AgrIBA No2 Edisi September Tahun 2014 ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Oleh : Siska Alfiati Dosen PNSD dpk STIPER Sriwigama Palembang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BISNIS KOMODITAS BUAH-BUAHAN DAN PERKEBUNAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI. Oleh : Ridwan Lutfiadi
ANALISIS EFISIENSI BISNIS KOMODITAS BUAH-BUAHAN DAN PERKEBUNAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Ridwan Lutfiadi ABSTRACT Bekasi area is quite appropriate for the development of fruit and plantation
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinci