BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia adalah sebuah Harta Kekayaan Negara (HKN) sekaligus aset yang berharga. Melimpahnya sumber daya alam di Indonesia, membuka peluang bagi pemerintah untuk melakukan pemberdayaan/pengelolaan terhadap sumber daya alam yang tersedia, agar menghasilkan manfaat bagi kehidupan rakyat Indonesia pada umumnya, dan bagi para penanam modal pada khususnya. Oleh karena itu, Pemerintah harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia agar dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan Bangsa Indonesia, dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Siregar (2004; hal.191) berpendapat bahwa nilai dari Harta Kekayaan Negara (HKN) di Indonesia diperkirakan mencapai jutaan triliun rupiah dan tidak jelas apa wujudnya, berapa nilainya, dimana keberadaannya, siapa pemiliknya, dan bagaimana pengelolaannya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara akurat diperlukan suatu proses inventarisasi aset yang mencakup database dan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA), suatu proses legal audit, optimasi aset (termasuk penilaian), dan analisis potensi ekonomi daerah. Pengelolaan suatu aset melalui optimasi aset berdasarkan penggunaan dan pemanfaatan aset bertujuan agar aset yang dimiliki oleh Institusi atau Perusahaan menjadi efektif dan efisien serta memiliki nilai (valuable) dalam pengelolaannya. Penggunaan adalah cara mengupayakan atau mendayagunakan aset sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari aset itu sendiri, sedangkan pemanfaatan adalah pendayagunaan dari kapasitas suatu aset agar aset tersebut menjadi maksimal dalam pemanfaatannya. Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) adalah lembaga/instansi yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan sumber daya air. Dalam kegiatan penelitian dan pengembangannya, Pusat Litbang Sumber Daya Air didukung oleh balai-balai yang fokus pada bidang lingkungan keairan, seperti salah satunya adalah 1

2 Balai Hidrologi dan Tata Air (HITA). Balai Hidrologi dan Tata Air mempunyai fungsi untuk melakukan penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium; pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, pengujian laboratorium dan lapangan; serta pembinaan teknis berskala nasional yang berkaitan dengan kegiatan hidrologi dan tata air. Fasilitas balai meliputi laboratorium kalibrasi current meter dan alat klimatologi, peralatan pengukuran, workshop hidrologi, studio pengolahan data hidrologi, telemetri, sarana dan prasarana pelatihan, serta fasilitas perangkat lunak untuk studi tentang hidrologi. Untuk menunjang kegiatan penelitian dari Balai Hidrologi dan Tata Air, Pusat Litbang Sumber Daya Air menyediakan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi yang berada di Jl.Raya Sapan, No.37, Ciparay-Kab.Bandung Selatan. Pada Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi terdapat beberapa peralatan kalibrasi hidrologi seperti, kalibrasi current meter, kalibrasi anemometer/wind tunnel, dan kalibrasi automatic rain recoder (arr), dengan luas bangunan ± 720 m 2. Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi merupakan satu-satunya Lab.Kalibrasi yang memiliki peralatan kalibrasi current meter di Indonesia, dan laboratorium ini sudah mendapatkan sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasonal (KAN). Dalam pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatannya Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi mengalami tingkat intensitas penggunaan yang berbeda-beda setiap tahunnya, hal ini diketahui berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan (Utilisation) Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi terhadap kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi masih terdapat kelebihan potensi penggunaan (idle capacity) dan berdasarkan hasil analisis evaluasi penggunaan menunjukkan bahwa kegiatan penggunaan laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi belum optimal, hal ini berdasarkan perhitungan data kegiatan kalibrasi dari tahun Untuk 2

3 mengetahui tingkat penggunaan berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi, dapat diketahui pada gambar berikut ini: 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 77% 23% 19% 19% 1% 1% Idle Capacity Penggunaan (%) Idle Capacity Penggunaan (%) Sumber: Hasil Olah Data (2012) Gambar 1.1 Diagram Persentase Rata-Rata Penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Berdasarkan Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Tahun Pada gambar 1.1 diketahui tingkat/intensitas kegiatan penggunaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi berdasarkan kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi pada tahun 2008 s.d Berdasarkan kondisi tersebut diperoleh fenomena bahwa kegiatan penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini belum optimal karena masih terdapat idle capacity terhadap kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Untuk kegiatan Kalibrasi Current Meter dengan rata-rata penggunaan per tahun dari 2008 s.d 2011 sebesar 23,20%, dan idle capacity rata-rata per tahun sebesar 76,78% %, sedangkan untuk kegiatan Kalibrasi Anemometer rata-rata penggunaan per tahun sebesar 1,38% dengan idle capacity per tahun sebesar 18,60%, dan untuk kegiatan Kalibrasi ARR penggunaan per tahun sebesar 1,24%, dan idle capacity per tahun sebesar 18,74%, dari ketiga kegiatan kalibrasi tersebut untuk 3

4 realisasi penggunaan tertinggi adalah kegiatan Kalibrasi Current Meter sebesar 23,20%. Untuk menentukan rencana optimasi terhadap penggunaan dan pemanfaatan kalibrasi peralatan hidrologi pada laboratorium kalibrasi peralatan hidrologi dilakukanlah studi pendahuluan mengenai langkah optimasi, dan diketahui bahwa Pusat Litbang Sumber Daya Air melalui Balai Hidrologi dan Tata Air sebagai pengelola dari Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi dalam penggunaan dan pemanfaatannya dilakukan dilakukan dalam bentuk transfer of knowledge yang diwujudkan dalam bentuk kalibrasi peralatan hidrologi, workshop, seminar, on the job training, dan kemitraan (subkontrak). Sebagai pengelola, Pusat Litbang Sumber Daya Air melalui Balai Hidrologi dan Tata Air melakukan kerjasama operasi pemanfaatan dengan pihak lain dalam usaha transfer of knowledge tersebut. Pihakpihak yang memiliki kepentingan atau kebutuhan terhadap Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi adalah Konsultan (berkaitan dengan bidang Hidrologi), Perusahaan Swasta, Perguruan Tinggi, dan Instansi Pemerintah seperti, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah, Dinas PU Pengairan Kabupaten/Kota, BMKG dan KIMLIPI. Berdasarkan kepentingan pihak lain terhadap Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi dapat diketahui potensi untuk dikembangkan menjadi optimal dengan melakukan perancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan. Berdasarkan hasil penelitian Studi Kasus dan studi pendahuluan pada Tugas Akhir ini, ditemukan suatu fenomena atau masalah, yaitu kegiatan penggunaan (utilisasi) terhadap peralatan kalibrasi hidrologi belum optimal, ini ditunjukkan dengan rata-rata idle capacity kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi sebesar 38,04%,berdasarkan hasil olah data penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi terhadap kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Oleh karena itu penulis tertarik dengan judul untuk Tugas Akhir ini yaitu, Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Pusat Litbang Sumber Daya Air Di Ciparay. 4

5 1.2 Identifikasi Proyek Masalah yang teridentifikasi saat analisis pendahuluan dan hasil penelitian Studi Kasus pada Lab. Kalibrasi Peralatan Hidrologi terkait kegiatan penggunaan Kalibrasi Peralatan Hidrologi, adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini. 2. Bagaimana pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi pada saat ini 3. Potensi dan peluang apa saja yang memungkinkan bagi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dioptimalkan. 4. Bagaimana perancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering). 1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek Berdasarkan identifikasi masalah yang dijabarkan untuk merancang optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi dengan tujuan dan manfaat, yaitu: Tujuan Proyek: Berikut ini merupakan tujuan dari proyek Tugas Akhir: a. Proyek ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi. b. Proyek ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi c. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan peluang dan potensi yang memungkinkan bagi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dioptimalkan. d. Proyek ini bertujuan untuk merancang optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering), 5

6 dengan harapan yaitu, dapat mengoptimalkan penggunaan, sekaligus mempromosikan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi Manfaat Proyek: Adapun manfaat yang dihasilkan dari proyek Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR), yaitu, menjadi suatu konsep dasar pengembangan dan optimasi aset yang dapat diterapkan di instansi, serta menjadi masukan dalam usaha instansi untuk mengoptimalkan aset-aset lahan dan bangunan yang dimiliki menjadi produktif atau menghasilkan output. b. Manfaat bagi Program Studi Manajemen Aset: 1) Memberikan timbal balik dalam pengembangan dari teori yang digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum Program Studi Manajemen Aset. 2) Menjalin relasi dan kerjasama antara Program Studi dengan perusahaan/instansi pemerintah. c. Manfaat bagi penulis yaitu dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu mengenai Manajemen Aset yang didapat selama proses perkuliahan. 1.4 Lokasi dan Waktu Proyek Dalam penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini dibatasi oleh lokasi dan waktu, penulis mendapatkan objek dengan lokasi dan waktu proyek, yaitu sebagai berikut ini: Lokasi Proyek Bangunan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi berada di Jl.Raya Sapan, No.37, Ciparay-Kab.Bandung Selatan, berikut adalah gambaran lokasi objek proyek: 6

7 Lab.Geo Hidrologi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi Sumber: Google Maps (2012) Gambar 1.2 Lokasi Objek Proyek Waktu Proyek Observasi lapangan dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) pada Oktober, 10, 2011, berikut adalah kegiatan studi awal proyek digambarkan dalam bentuk tabel: 7

8 Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Proyek Untuk Penyusunan Tugas Akhir BULAN KEGIATAN (TAHUN 2012) No KEGIATAN 1 Tinjauan Lapangan Penetuan Topik dan Objek 2 Penelitian Bimbingan dengan Dosen 3 Pembimbing Penyerahan Proposal Tugas 4 Akhir Seminar Proposal Tugas 5 Akhir Bimbingan dengan Dosen 6 Pembimbing (Revisi) Penyerahan Draft Tugas 7 Akhir (Tahap 1) Sidang Tugas Akhir (Tahap 8 1) Penyerahan Draft Tugas 9 Akhir (Tahap 2) Sidang Tugas Akhir (Tahap 10 2) Revisi Hasil Sidang Tugas 11 Akhir Penyerahan Laporan Tugas 12 Akhir Sumber: Hasil Olah Data (2012) Aprl Mei Juni Juli (2012) (2012) (2012) (2012)

9 1.5 Kerangka Berpikir Pada bagian ini disajikan konsep kerangka kerja yang akan dibuat, berupa Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Pusat Litbang Sumber Daya Air Di Ciparay. Untuk Konsep Kerangka Kerja dapat digambarkan pada gambar 1.3, dimana merupakan landasan berfikir dengan berdasarkan pada teori sistem input-process-output. Berikut ini rangkaian langkah dalam kerangka kerja yang dimaksud, meliputi: 1. Input: Berdasarkan hasil penelitian Studi Kasus yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil evaluasi penggunaan (utilisasi) Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi terhadap Kegiatan Kalibrasi Peralatan Hidrologi belum optimal, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata idle capacity kegiatan kalibrasi peralatan hidrologi sebesar 38,04%. Kemudian berdasarkan hasil analisis pendahuluan yang telah dilakukan kepada pihak pengelola Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi adalah untuk transfer of knowledge melalui kerjasama atas kebutuhan dari pelanggan. Dari fenomena tersebut diketahui bahwa terdapat potensi/peluang pada Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dioptimasikan melalui Kerjasama/Kemitraan (Partnering). Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka terdapat potensi/peluang untuk dilakukan Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi. 2. Process: Dalam membuat rancangan optimasi aset, didasarkan karena adanya suatu potensi/peluang aset untuk dioptimalkan. Menurut Siregar (2004), optimasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Setelah diketahui adanya potensi/kemampuan aset tersebut untuk dioptimasikan, kemudian dilakukan analisa terhadap potensi aset tersebut. Berdasarkan hasil analisa potensi aset tersebut, maka dapat dibuat suatu rancangan optimasi aset. Proses yang 9

10 dilakukan pada perancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi, adalah melakukan analisis pendahuluan yang sesuai dengan teori dan obeservasi data, kemudian penyusunan kebutuhan untuk menggali dan menyusun data untuk ditentukan konsep rancangan proyek, yang disesuaikan pada aturan-aturan yang terkait yaitu: (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah, dan (2) Peraturan Menteri Keuangan No. 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN/BMD. 3. Output: Output yang dihasilkan dalam proyek mengenai Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi, adalah bertujuan untuk menghasilkan rancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering), sehingga dapat menghasilkan output berupa rancangan optimasi penggunaan dan pemanfaatan untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering), sekaligus mempromosikan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Untuk jelasnya mengenai kerangka berpikir Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada Pusat Litbang Sumber Daya Air Di Ciparay, dapat dilihat pada gambar berikut ini: 10

11 Input Process Output Tingkat Penggunaan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi belum Optimal dengan idle capacity rata-rata dari tahun sekitar 38,04 % Landasan Teori 1. Manajemen Aset 2. Optimasi Aset Perencanaan Rancangan Proyek Desain Penelitian Tujuan yang ingin dicapai yaitu Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi meliputi: Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi. Landasan Normatif 1. Peraturan Pemerintah No.06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 2. PMK No.96/PMK.06/ SNI ISO/IEC 17025: Metode: Deskriptif 2. Instrumen Penelitian Pengumpulan Data Data Primer: Observasi dan wawancara Data sekunder: : literatur, jurnal penelitian, browsing internet Analisa Data Rancangan Proyek 1. Mengetahui Penggunaan & Pemanfaatan Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi. 2. Mengembangkan Potensi dan Peluang Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi yang dapat dioptimalkan 3. Merancang Optimasi Lab.Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk Kerjasama/Kemitraan (Partnering) Sumber: Hasil Olah Data (2012) Gambar 1.3 Kerangka Berpikir Proyek 11

12 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pegadaian merupakan BUMN di Indonesia yang usaha intinya bergerak di bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Dasar hukum pendirian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN  1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan lahan dan bangunan gedung untuk berbagai aktifitas meningkat dari waktu ke waktu. Lahan/tanah adalah sebuah sumber daya alam yang merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset, Manajemen dan Manajemen Aset Untuk menjelaskan mengenai Manajemen Aset terlebih dahulu memahami pengertian dari Aset dan Manajemen sehingga akhirnya dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan perekonomian Indonesia di era globalisasi ini, aset pemerintah harus dikembangkan potensinya agar dapat meningkatkan pendapatan negara. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pengelolaan aset bertujuan untuk memberikan kejelasan status kepemilikan aset, inventarisasi kekayaan, optimasi penggunaan dan pemanfaatan aset dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analsis dan pembahasan yang dilakukan mengenai Perancangan Optimasi Penggunaan dan Pemanfaatan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN PT. Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai bisnis inti berupa usaha gadai yang dinamakan kredit cepat aman (KCA). Selain

Lebih terperinci

4.1. PENGUMPULAN DATA

4.1. PENGUMPULAN DATA Metodologi adalah acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu diambil dalam suatu analisa permasalahan. Penerapan secara sistematis perlu digunakan untuk menentukan akurat atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung komponenkomponen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Hidrologi dan Tata Air merupakan badan pemerintah yang mengelola data hidrologi di Indonesia. Badan ini memiliki fungsi untuk melakukan penyusunan program, pengumpulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontraktor. Jasa laboratorium lingkungan memiliki kemampuan untuk. kepada pelanggan yang akhirnya mempengaruhi loyalitas pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. kontraktor. Jasa laboratorium lingkungan memiliki kemampuan untuk. kepada pelanggan yang akhirnya mempengaruhi loyalitas pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Nusantara Water Centre, merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang jasa laboratorium lingkungan, jasa konsultan lingkungan dan jasa kontraktor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi akan menjadi

Lebih terperinci

Pertemuan 3. PSDA! Indradi Wijatmiko

Pertemuan 3. PSDA! Indradi Wijatmiko Pertemuan 3 PSDA! Indradi Wijatmiko Pola Pengelolaan SDA Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air! Data dan Informasi Penyusunan Pola! Rencana Induk Pengelolaan Sumber Daya Air! Disiplin Ilmu yang Terkait!

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan masa globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga dengan demikian penulis

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 8,39 % 1,67 % 5,04% Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 8,39 % 1,67 % 5,04% Jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia selain sandang dan pangan. Seiring dengan perkembangannya, rumah menjadi salah satu bentuk investasi yang menarik. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tanggal 22 Maret, dunia memperingati Hari Air Sedunia (HAD), hari dimana warga dunia memperingati kembali betapa pentingnya air untuk kelangsungan hidup untuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

METODOLOGI BAB III Tinjauan Umum Diagram Alir BAB III METODOLOGI

METODOLOGI BAB III Tinjauan Umum Diagram Alir BAB III METODOLOGI 85 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu Perencanaan Jaringan Irigasi Tambak, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Building Management Gedung Wahana Bakti Pos Bandung (BM GWBPB) merupakan unit di bawah divisi bisnis properti PT. Pos Indonesia (Persero). Unit bisnis ini

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN F-3..0. Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 205 864.997 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (09) Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

SK. Ka. BPLHD Prov. Jawa Barat No /SK-751/BPLHD/2009 Tanggal : 24 Maret 2009

SK. Ka. BPLHD Prov. Jawa Barat No /SK-751/BPLHD/2009 Tanggal : 24 Maret 2009 SK. Ka. BPLHD Prov. Jawa Barat No. 658.31/SK-751/BPLHD/2009 Tanggal : 24 Maret 2009 oleh : Moelyadi Moelyo Pengurus JARLABLING Provinsi Jawa Barat Perkembangan laboratorium pengujian kualitas lingkungan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga

2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2017 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6016) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam peningkatan kualitas mutu pendidikan dan proses perkuliahan, setiap Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia perlu melakukan suatu proses uji kelayakan dari setiap

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karya tulis ilmiah merupakan hasil dari sebuah penelitian, dan penelitian adalah salah satu kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan melakukan penelitian diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja jaringan infrastruktur publik di seluruh dunia (misalnya transportasi, air bersih, sistem pembuangan limbah) sangat mempengaruhi kelayakan ekonomi dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang sebelumnya dikenal sebagai Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Palembang adalah unit pelaksana teknis di lingkungan

Lebih terperinci

PERANCANGAN OPTIMASI PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM KALIBRASI PERALATAN HIDROLOGI PADA PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR DI CIPARAY

PERANCANGAN OPTIMASI PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM KALIBRASI PERALATAN HIDROLOGI PADA PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR DI CIPARAY PERANCANGAN OPTIMASI PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM KALIBRASI PERALATAN HIDROLOGI PADA PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR DI CIPARAY DESIGN OF OPTIMIZATION LABORATORIES CALIBRATION HYDROLOGY EQUIPMENT

Lebih terperinci

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 78 Susunan Organisasi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan teknologi saat ini berkembang demikian cepat di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan teknologi saat ini berkembang demikian cepat di seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi dan teknologi saat ini berkembang demikian cepat di seluruh dunia. Teknologi-teknologi baru di berbagai bidang banyak bermunculan dan dengan cepat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

SPMI dan ISO 9001:2008

SPMI dan ISO 9001:2008 SPMI dan ISO 9001:2008 Wahyu Catur Wibowo, Ph.D Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Univ Indonesia wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Standar Nasional Pendidikan (SNP) Diatur dengan

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Aset tetap merupakan komponen yang signifikan dalam neraca perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. Dalam PSAK 16 aset tetap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan sudah tidak asing lagi ditelinga penduduk Indonesia, banyak hal terlintas ketika mendengar produk perbankan salah satunya adalah pinjaman atau kredit.

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN ADMINISTRASI SURAT MENYURAT TERPADU PADA FTI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM

SISTEM LAYANAN ADMINISTRASI SURAT MENYURAT TERPADU PADA FTI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM SISTEM LAYANAN ADMINISTRASI SURAT MENYURAT TERPADU PADA FTI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD MA RUF 0434010395 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

DOKUMEN PROSEDUR SPMI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

DOKUMEN PROSEDUR SPMI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL LEMBAGA PENJAMINAN MUTU Jl. PHH Mustopha No. 23 Bandung 40124 Telp. 022-727 2215 ext. 200 Fax. 022 720 2892 Kode : ITENAS.TL/P_PRO_P/01 Revisi ke: 1 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Gilimanuk - Singaraja Km 122, Bali; Telp : (0362) /

Alamat : Jl. Gilimanuk - Singaraja Km 122, Bali; Telp : (0362) / Alamat : Jl. Gilimanuk - Singaraja Km 122, Bali; Telp : (0362) 92555 E-mail : balaipantai@yahoo.co.id / balai.pantai@pusair-pu.go.id Profil Laboratorium Puslitbang SDA 2013 79 Berdasarkan Permen PU No.

Lebih terperinci

Target Pelaksanaan Pengelolaan Sistim Informasi H3 (PSIH3)

Target Pelaksanaan Pengelolaan Sistim Informasi H3 (PSIH3) Tabel 2 Target Pelaksanaan Pengelolaan Sistim Informasi H3 (PSIH3) Kebijakan Strategi Output 1 Pengembangan kelembagaan pengelolaan data & Hidrologi, Hidrometeorologi, Hidrogeologi (H3) 1 Peningkatan koordinasi

Lebih terperinci

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011 PERTEMUAN KE-5 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO 17025 : 2005 SEJARAH ISO 17025 : 2008 GLP 1. The New Zealand Testing Laboratory Registration Act of 1972 2. Mendirikan A Testing Laboratory Registration Council

Lebih terperinci

: Jl. Ir. H. Juanda 193 Bandung : ; ; Fax : : /

: Jl. Ir. H. Juanda 193 Bandung : ; ; Fax : : / Laboratorium Kalibrasi Alamat Telp E-mail : Jl. Ir. H. Juanda 193 Bandung - 40135 : 022 2508889; 2503357 ; Fax : 022 2503357 : kal_hita@yahoo.com / tu.hita@gmail.com Laboratorium Kalibrasi Alat Ukur Arus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium database merupakan sarana penunjang kegiatan praktikum suatu mata kuliah khususnya mata kuliah yang berhubungan langsung dengan basis data, seperti : DBMS,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada akhir bagian penulisan skripsi ini, berdasarkan temuan-temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV, setelah dianalisis secara teori dengan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan tempat penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan tempat penelitian 11 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian Tinjauan lapang dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Dan Perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan. Sumber daya air yang terdiri dari air, sumber air, dn daya air yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Dan Perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan. Sumber daya air yang terdiri dari air, sumber air, dn daya air yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Dan Perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Sumber daya air merupakan salah satu aset dari bangsa Indonesia. Sumber daya air yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia informasi juga menyebabkan cepatnya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia informasi juga menyebabkan cepatnya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia informasi dari bidang teknologi sangat berpengaruh terhadap manusia, organisasi dan perusahaan serta penyebaran informasi. Dari perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada zaman modern seperti sekarang ini, mendorong kita untuk mencari sesuatu yang lebih efektif dan efisien ( tepat, cepat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu instansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu instansi yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal,

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan. Fakultas Ekonomi Bab 4. Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi

Strategi Pengembangan. Fakultas Ekonomi Bab 4. Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi Rencana Strategik (Renstra) 2011-2015 37 Bab 4 Strategi Pengembangan 2011-2015 Rencana Strategik (Renstra) 2011-2015 38 4.1. Strategi Pengembangan telah menetapkan strategi pencapaian yang akan diformulasikan

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN 1. Meningkatnya jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses penilaian terhadap institusi secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen institusi terhadap kapasitas institusi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Balai Besar Tekstil (BBT) Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1. BAGAN ALIR PENYELESAIAN TUGAS AKHIR START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL STUDI PUSTAKA PENGOLAHAN DATA DATA SEKUNDER

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA 1. Tujuan: Standard Operating Procedure (SOP) Penghapusan Barang Milik/Kekayaan Negara bertujuan untuk menyeragamkan tata cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ria Studio adalah salah satu perusahaan yang ada di kabupaten Madiun. Terletak di Dusun Bungkus Desa Kaligunting RT. 13 RW. 04 Kecamatan Mejayan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Propinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan sungaisungai yang cukup banyak. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung Pangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset adalah suatu potensi yang baik yang dimiliki oleh organisasi atau individu untuk mencapai tujuan. Aset dapat berbentuk riil atau terukur yang disebut sebagai

Lebih terperinci

BAGIAN KESEPULUH PEDOMAN RENOVASI SENTRA PRODUKSI BIBIT (SPB) GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAGIAN KESEPULUH PEDOMAN RENOVASI SENTRA PRODUKSI BIBIT (SPB) GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.03/MENHUT-V/2004 /KPTS-V/2004 TANGGAL : 22 JULI 2004 2004 BAGIAN KESEPULUH PEDOMAN RENOVASI SENTRA PRODUKSI BIBIT (SPB) GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN

Lebih terperinci

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Dasar Hukum BMN Keuangan Negara UU 17/2003 UU 1/2004 Perbendaharaan Negara

Lebih terperinci

Permasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah

Permasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah Permasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SPKN Dosen : Dr. Nunuy Nur Afiah, SE., M.Si., Ak. Disusun Oleh: Harri Mustari NPM 120620110021 Angkatan

Lebih terperinci

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 3 A. Visi... 3 B. Misi... 3 C. Tujuan... 3 D. Sasaran... 3 BAB II KEBIJAKAN,PROGRAM DAN KEGIATAN... 5 A. Kebijakan...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penggunaan model evaluasi CIPP (context, input, process dan product)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penggunaan model evaluasi CIPP (context, input, process dan product) BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian evaluatif ini, menunjukkan bahwa Program Pendidikan dan Pelatihan Meter Kadar Air yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Metrologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemerintah yang diharapkan dapat diperoleh manfaat ekonomi dan sosial pada masa

BAB 1 PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemerintah yang diharapkan dapat diperoleh manfaat ekonomi dan sosial pada masa BAB 1 PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah yang diharapkan dapat diperoleh manfaat ekonomi dan sosial pada masa akan datang, baik oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti merupakan industri yang sedang mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia pada saat ini. Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Lat ar B elakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Lat ar B elakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arsip merupakan salah satu aset yang sangat berharga yang dimiliki oleh instansi. Sebelum manusia mengenal komputer, pengelolaan arsip dilakukan secara konvensional

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 I. KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis membutuhkan perusahaan perbankan yang memiliki jasa produk KPR dan KPR Syariah untuk dijadikan sebagai obyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern saat ini, dimana perkembangan teknologi informasi semakin cepat dalam berbagai bidang, pada kenyataannya banyak perusahaan/instansi baik negeri maupun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua. 1. Evaluasi terhadap pengelolaan aset tanah dan bangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

Yuuk..belajar lagi!!!

Yuuk..belajar lagi!!! Yuuk..belajar lagi!!! SUB SISTEM PENERAPAN STANDAR 1. Mendukung terwujudnya jaminan mutu barang, jasa, proses, sistem atau personil sehingga memberi kepercayaan pelanggan 2. menjamin peningkatan produktivitas,

Lebih terperinci

Tabel Program Kerja Lab.Gizi

Tabel Program Kerja Lab.Gizi No Rencana Prgram *) Kegiatan 1 Penataan lab. Sebagai unit usaha optimalisasi Pelaksanaan TUPOKSI sesuai Jurusan Gizi Struktur organisasi yang ada Tabel Program Kerja Lab.Gizi 2013-2014 Indikator Pencapaian

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini membuat meningkatnya kebutuhan penggunaan komputer sebagai penunjang kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer sudah merupakan kebutuhan sebagai alat penunjang untuk mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian A A.1 KINERJA PERUSAHAAN/ORGANISASI Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan perusahaan/organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KSR PMI Unit IT Telkom merupakan salah satu organisasi mahasiswa di Institut Teknologi Telkom yang bergerak dalam bidang Kemanusiaan. Salah satu kegiatan rutin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota menurut Alan S. Burger The City yang diterjemahkan oleh (Dyayadi, 2008) dalam bukunya Tata Kota menurut Islam adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA PATEN Nomor: SOP /PL 02 01/UM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA PATEN Nomor: SOP /PL 02 01/UM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA PATEN : SOP 035.002/PL 02 01/UM BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2014 No. Revisi/ Terbitan : SOP 035.002/ PL 02 01/UM : 0 / 1 SOP PENATAUSAHAAN

Lebih terperinci

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri untuk meningkatkan mutu produk dan jasa industri meliputi penelitian dan pengembangan, pengujian bahan dan barang teknik,

Lebih terperinci

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Draft Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Lokakarya Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor Bogor, IICC 28 November 2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dewasa ini teknologi telah menggantikan sebagian besar tugas manusia. Akan tetapi, faktor manusia masih sangat menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/Satker Indikator Kinerja Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume Kementerian

Lebih terperinci

1. Pengembangan Institusi a. Persiapan Akreditasi

1. Pengembangan Institusi a. Persiapan Akreditasi RENCANA AKSI KEGIATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI TAHUN 2017 No Kegiatan Indikator Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember PJ Alokasi 1. Pengembangan

Lebih terperinci