Perancangan dan Implementasi Transparent DNS Untuk Membatasi Hak Akses Internet (Studi Kasus: SMP Anak Terang, Salatiga) Artikel Ilmiah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan dan Implementasi Transparent DNS Untuk Membatasi Hak Akses Internet (Studi Kasus: SMP Anak Terang, Salatiga) Artikel Ilmiah"

Transkripsi

1 Perancangan dan Implementasi Transparent DNS Untuk Membatasi Hak Akses Internet (Studi Kasus: SMP Anak Terang, Salatiga) Artikel Ilmiah Beatrix R.H. Nuhamara ( ) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2015

2 Perancangan dan Implementasi Transparent DNS Untuk Membatasi Hak Akses Internet (Studi Kasus: SMP Anak Terang, Salatiga) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Beatrix R.H. Nuhamara ( ) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2015

3

4

5

6

7

8 Perancangan dan Implementasi Transparent DNS Untuk Membatasi Hak Akses Internet (Studi Kasus: SMP Anak Terang, Salatiga) 1) Beatrix R.H. Nuhamara, 2) Teguh Indra Bayu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) 2) Abstract Emerging technology increases the need for profitable and efficient service, without exception education too. Internet become a media for finding information easily and quickly. In education context, for example a school, generally the Internet is used for studying, doing assignments or searching for learning materials. However, Internet users in some schools often accessing web page that is not allowed. Moreover, not every informations we get using the Internet are always credible. This problem can be solved by supervising internet connections usage in a school by restricting the access rights of Internet usage. One method that can be used to address the problem is by using the Transparent DNS. Transparent DNS can be useful to force users to use DNS (Domain Name System) server or DNS block method by means of deflecting DNS traffic to the other server and redirects the user does not know this traffic. This research was conducted using PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize) research methodology. Results of this research consists of tables and figures which show that the system could limit the access rights according to the existing categories. Keywords: Bind9, Transparent DNS Abstrak Teknologi yang semakin berkembang meningkatkan kebutuhan layanan yang menguntungkan dan efisien, tidak terkecuali dunia pendidikan. Internet menjadi media dalam mencari informasi dengan mudah dan cepat. Dalam konteks pendidikan, contohnya sebuah sekolah, pada umumnya internet digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas, mencari materi - materi pembelajaran. Namun, pengguna internet di suatu sekolah sering kali mengakses alamat web yang tidak diperkenankan. Selain itu, tidak semua informasi yang kita dapatkan menggunakan Internet selalu kredibel. Masalah ini dapat diatasi dengan mengawasi penggunaan koneksi internet dalam sekolah dengan membatasi hak akses penggunaan internet. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab masalah tersebut yakni dengan menggunakan Transparent DNS. Transparent DNS dapat berguna untuk memaksa pengguna menggunakan DNS (Domain Name System) server atau metode blok DNS dengan cara membelokkan trafik DNS menuju server lain dan pengguna tidak mengetahui pembelokan trafik ini.penelitian ini dilakukan dengan tahapan metodologi penelitian PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Hasil penelitian ini terdiri tabel dan gambar yang menunjukan bahwa sistem dapat melakukan pembatasan hak akses sesuai dengan kategori yang ada. Kata Kunci : Bind9, Transparent DNS 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Infomasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

9 1. Pendahuluan Pengetahuan dapat diperoleh oleh setiap orang melalui pendidikan, pengalaman, membaca, berinteraksi dengan orang lain, dan banyak cara lainnya. Semakin berkembangnya teknologi informasi seperti internet berdampak juga bagi setiap orang untuk menambah wawasan/pengetahuan. Hal tersebut merupakan dampak positif yang didapatkan dari internet. Sebaliknya dampak negatif di sebabkan oleh penyalahgunaan internet seperti dalam dunia pendidikan, contohnya siswa tidak boleh mengakses internet seperti situs terlarang, game online, media sosial dan situs yang tidak diperkenankan saat berada dalam lingkungan sekolah. Fakta menunjukan dengan studi kasus pada sekolah SMP Anak Terang yang dilakukan dengan observasi secara langsung, wawancara dengan staff IT sekolah dan monitoring trafik dari penggunaan internet di sekolah menggunakan calamaris. Permasalahan yang sering terjadi pada saat pembelajaran TIK di kelas adalah siswa mengakses situs media sosial, game online, youtube, dan situs terlarang lainnya serta pengawasan yang dilakukan hanya dengan mengunjungi siswa satu per satu untuk melihat apa yang sedang diakses oleh para siswa. Berdasarkan dengan kondisi tersebut diperlukan batasan hak akses internet bagi siswa dengan me-redirect berdasarkan alamat situs terlarang yang coba diakses oleh siswa dan tidak untuk guru. Kebutuhan untuk me-redirect situs-situs yang dilarang untuk diakses oleh siswa menggunakan DNS server lokal yang hanya dapat diakses dari dalam dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa situs telah terblokir, namun dengan perkembangan informasi teknologi pengguna internet dapat mencari cara untuk menembus DNS server yang memiliki konten filtering. Solusi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, salah satunya dengan menggunakan Transparent DNS. Transparent DNS dapat berguna untuk memaksa pengguna menggunakan DNS (Domain Name System) server atau metode blok DNS dengan cara membelokkan trafik DNS menuju server lain dan pengguna tidak mengetahui pembelokan trafik ini. Firewall NAT (Network Address Translation) digunakan untuk menangkap dan me-redirect koneksi permintaan DNS (port 53), konfigurasi firewall NAT berada pada router mikrotik. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dilakukan penelitian dengan tujuan merancang dan mengimplementasi Transparent DNS, yang berfungsi sebagai pembatasan hak akses penggunaan internet bagi siswa. 2. Kajian Pustaka Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul Penggunaan Mikrotik RouterOS Untuk Membatasi Akses Situs Jejaring Sosial, PT. Pura Barutama membutuhkan sistem penyaringan halaman web jejaring sosial menggunakan routeros mikrotik, sistem menggunakan aplikasi firewall dan proxy yang mampu membatasi penggunaan situs jejaring sosial. Firewall pada dasarnya memblokir komunikasi, sementara proxy hanya mengalihkan komunikasi data. Penggunaan firewall yang diaplikasikan adalah metode packet filtering yang mana memiliki keuntungan yaitu performa tinggi dan efektif serta tidak membebani inti router. Sementara kelemahannya yaitu metode ini dapat dengan cepat menjadi 1

10 konfigurasi yang sangat kompleks, dan sulit digunakan untuk protokol yang dinamis. Penggunaan metode proxy juga memiliki keunggulan yaitu dapat menyimpan akitivitas secara detail dan utamanya adalah caching, mendukung autentikasi kelas pengguna, dapat memperbolehkan dan menolak akses berbasis konten. Kelemahannya metode ini lebih memakan kerja prosesor saat digunakan dibanding metode packet filtering[1]. Pada penelitian yang berjudul Analisis Dan Perancangan Pengontrolan Trafik Jaringan Internet Terhadap User Menggunakan Mikrotik Dan Server Linux (Studi Kasus : SMPN 2 Depok), alur kerja penelitian ini menggunakan metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize ) dengan batasan atau pemblokiran bagi pengguna internet dalam mengakses suatu situssitus tertentu menggunakan aplikasi Squid Guard dan Shalalist yang di-install dalam proxy server. Semua user tidak bisa mengakses situs yang mengandung konten negatif karena situs maupun kata kunci tersebut diblokir. Serta pada waktu jam pelajaran siswa tidak bisa mengakses beberapa situs, agar siswa lebih fokus dalam belajar[2]. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, aturan transparent proxy dimanfaatkan agar pengguna mengikuti aturan proxy dari routeros mikrotik. Terkait dengan implementasinya, proxy yang dimanfaatkan juga sebagai caching memiliki kelemahan jika tidak di-upgrade ketika jumlah user jaringan bertambah maka terjadi peristiwa macetnya aliran data. Pengaksesan terhadap situs yang belum pernah diakses sebelumnya akan menjadi lambat, karena client harus meminta terlebih dahulu kepada proxy, setelah itu proxy yang akan melakukan request dari client kepada layanan internet. Oleh karena itu penelitian selanjutnya yang akan dilakukan adalah memanfaatkan router mikrotik sebagai gateway dengan menambahkan DNS server yang memiliki konten filtering dan menerapkan transparent DNS yang bekerja memaksa pengguna internet untuk melakukan resolve DNS ke DNS server lokal walaupun dari pengguna dapat mensetting dengan DNS server yang lain. Berdasarkan studi kasus pada SMP Anak Terang, filtering atau batasan hak akses penggunaan internet hanya dilakukan untuk jaringan siswa dan tahapan penyelesaian berdasarkan metode penelitian yaitu PPDIOO. BIND 9 merupakan salah satu implementasi dari DNS yang paling banyak digunakan pada server di internet. DNS Server merupakan sistem database terdistribusi. Terdistribusi berarti bahwa server DNS hanya akan menyimpan data nama host atau komputer dari domain yang diwakilinya saja. DNS tersebut tidak menyimpan data host atau komputer dari domain yang tidak diwakilinya. Tetapi server DNS yang saling terpisah tersebut, bagaimanapun juga terkoneksi dan bertukar data dengan server DNS yang lain ketika server tersebut membutuhkan data mengenai komputer atau host yang berada di bawah domain yang diwakilinya [3]. Transparent DNS berguna untuk memaksa pengguna menggunakan DNS server yang mengandung konten filtering, karena pengguna benar-benar tidak mengetahui tentang keberadaan DNS ini, dan apapun konfigurasi pada sisi pengguna, selama DNS server ini berada pada jalur jaringan yang pasti dilalui 2

11 oleh pengguna untuk menuju ke internet, maka pengguna pasti dengan sendirinya akan menggunakan DNS server lokal yang mengandung konten filtering[4]. Gambar 1 Transparent DNS Pada gambar 1 menjelaskan bahwa penerapan transparent DNS dengan perbedaan DNS (normal dan filtered) yang digunakan, saat user menggunakan DNS yang tidak mengandung blacklist maka user dengan bebas mengakses internet tanpa adanya batasan hak akses (filtering) sehingga website yang dituju dapat ditampilkan. Berbeda dengan user yang dipaksa menggunakan DNS filtered saat user mengakses situs yang termasuk dalam blacklist maka trafik DNS diarahkan ke server DNS lokal, ketika DNS server lokal menerima permintaan domain blacklist kemudian akan ditampilkan website warning bahwa situs terblokir. Apache2 merupakan aplikasi server web open source yang dapat digunakan secara gratis. Apache di dukung dengan bahasa pemrograman web seperti PHP (Hypertext Prepocessor), Python dan Perl, sampai dukungan terhadap beragam skema otentikasi. Terdapat beberapa berkas konfigurasi untuk Apache antara lain : apache2.conf merupakan berkas konfigurasi utama Apache, httpd.conf merupakan berkas diperuntukkan untuk konfigurasi yang ditambahkan oleh pengguna. Secara default berkas ini merupakan berkas kosong dan ports.conf yang berisikan daftar port yang digunakan oleh Apache. Secara default Apache akan mendengarkan di port 80 untuk HTTP (HyperText Transfer Protocol) dan 443 untuk HTTPS (HyperText Transfer Protocol Secure)[5]. Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless. Fitur-fitur yang digunakan diantaranya adalah Firewall dan NAT (Network Address Translation) Routing, hotspot, DNS Server dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server. Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan 3

12 dalan bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan suatu distro linux yang memang dikhususkan untuk fungsi router[6]. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize) untuk menganalisis dan merancang sistem jaringan sekolah. Gambar 2 Skema Metodologi PPDIOO[2]. Tahap pertama: Prepare merupakan tahap dalam menganalisis masalah dari pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan monitoring trafik jaringan terhadap kelakuan akses oleh pengguna internet antara guru dan siswa guna mencapai tujuan penelitian. Hasil dari pengumpulan data adalah belum adanya batasan atau pemblokiran bagi pengguna internet terkhususnya siswa dalam mengakses situs-situs yang tidak diperkenankan. Pengujian dilakukan dengan uji ping, traceroute, nslookup, akses browser dan monitoring trafik menggunakan calamaris. Gambar 3 Hasil Monitoring Menggunakan Calamaris dan Informasi DHCP Client 4

13 Dari hasil monitoring yang telah dilakukan, dengan keadaan jaringan sebelum penerapan sistem adalah seperti gambar 3 : Gambar 4 Topologi Jaringan Lama Tahap Kedua: Plan merupakan tahap perencanaan solusi dan menganalisis kebutuhan. Analisis yang dilakukan seperti kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pengaksesan jaringan internet dan pengumpulan data dari analisis kebutuhan yang sudah dilakukan untuk membangun perancangan jaringan penerjemah syarat kebutuhan ke sebuah perancangan yang dapat diperkirakan. Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah : 1. Penambahan device berupa router untuk pemecah jaringan. 2. Ditambahkan sebuah server (DNS Server) untuk pemblokiran situssitus terlarang dan perbedaan hak akses penggunaan internet. 3. Menggunakan logging bind sebagai pengontrolan trafik jaringan agar dapat memantau aktifitas user. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras, yang dijelaskan pada Tabel 1 : Tabel 1 Kebutuhan Perangkat Keras Hardware Spesifikasi Fungsi Router Mikrotik RB 750Series CPU AR MHz RAM 32MB LAN Ports 5 Komputer Server DNS (Linux) Intel Dual Core Processor 2.20 GHz RAM 2 GB HDD 320 GB 5 Sebagai penghubung antar jaringan Pemblokiran situs-situs terlarang dan perbedaan hak akses penggunaan internet Kebel UTP Straight Penghubung router dengan hub, hub dengan access point Penelitian yang dilakukan menggunakan 1 komputer server DNS yang difungsikan sebagai server pemblokiran situs-situs terlarang, 1 buah Router Mikrotik sebagai pemecah jaringan, dhcp klien, firewall yang memaksa permintaan DNS dari user ke DNS server lokal serta perbedaan hak akses

14 penggunaan internet di sekolah serta pemanfaatan hotspot bagi guru maupun siswa dan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) sebagai penghubung router, switch, access point serta komputer server DNS. Disamping kebutuhan terhadap hardware, terdapat pula software yang tentu diperlukan dalam mendukung untuk pembangunan Transparent DNS dalam penelitian ini. Pada Tabel 2 menunjukkan perangkat lunak yang dibutuhkan. Tabel 2 Kebutuhan Perangkat Lunak Kebutuhan Sistem operasi DNS server Web server Remote sever Ubuntu Server Bind9 Apache2 Bitvise SSH Client Details Gambar 4 Topologi Jaringan Baru Tahap Ketiga: Design merupakan tahap perancangan arsitektur jaringan baru (Gambar 4) untuk pencapaian tujuan penelitian memblokir dan me-redirect URL(Uniform Resource Locator) yang tidak diperkenankan serta membatasi hak akses penggunaan internet terkhususnya pada jaringan siswa. Pada Gambar 4 adanya penambahan router mikrotik sesuai dengan perencanaan solusi pada tahap Plan yang memecah jaringan guru dan siswa, terkhusus untuk siswa dipaksa menggunakan DNS yang memiliki blacklist. Sistem yang akan dibangun dan diimplementasikan sesuai dengan alokasi penggunaan IP address yang terlihat pada Tabel 3. 6

15 Tabel 3 Alokasi Penggunaan IP Address Perangkat Wireless Access Point (Lantai 2) Keterangan IP Add : /24 Netmask : Server Sekolah IP Add : /24 Netmask : Router Mikrotik 1. IP Add : /24 Netmask : IP Add : /24 Netmask : Komputer Server DNS IP Add : /24 Netmask : Wireless Access Point (Lantai 3) IP Add : /24 Netmask : Hotspot Guru (Lantai 2) 1. IP Add : /24 Netmask : Siswa (Lantai 3) 2. IP Add : /24 Netmask : Tahap Keempat: Implement merupakan tahap penerapan, tahapan inilah yang secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem mulai dari menginstal aplikasi dan konfigurasi semua yang telah direncanakan. Tahapan ini juga akan menjadi penentu berhasil atau gagalnya sistem yang akan dibangun. Tahap Kelima: Operate, setelah konfigurasi selesai, maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat yaitu dengan dilakukan pengujian sebagai pembatas hak akses penggunaan internet, dari pengujian tersebut bertujuan menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem dan kemudian bisa diperbaiki. Setelah melakukan beberapa tahap di atas maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Tahap Keenam: Optimize merupakan tahap terakhir dalam metode PPDIOO. Tahapan ini termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru. 4. Implementasi dan Pembahasan Implementasi Transparent DNS sebagai pembatas hak akses bagi siswa dengan menggunakan DNS yang mengandung blacklist di konfigurasi pada firewall router mikrotik. Sebelumnya konfigurasi pada DNS server di mikrotik harus menggunakan DNS server lokal Kode program 1 Setting DNS dan Transparent DNS 1. /ip dns set primary-dns = allow-remote-request =yes 2. /ip firewall nat add chain =dstnat action =dst-nat to-address = to ports =53 protocol =tcp dst-port =53 3. /ip firewall nat add chain =dstnat action =dst-nat to-address = to ports =53 protocol =udp dst-port =53 7

16 Kode program 1 menjelaskan bahwa DNS adalah alamat dari DNS server lokal. Allow remote request = yes dilakukan supaya IP address yang ada pada interface router selain untuk gateway juga bisa dijadikan sebagai alamat DNS server sebagai klien. Selanjutnya konfigurasi firewall NAT untuk menghubungkan pengguna ke jaringan publik dengan menggunakan masquerade. Masquerade adalah salah satu fasilitas di mikrotik yang memungkinkan komputer pengguna terhubung ke jaringan internet dengan alamat IP privat melalui mikrotik sebagai penerjemah alamat jaringan [1]. Kemudian konfigurasi transparent DNS juga menggunakan NAT. Nomor baris 2 dan 3 menjelaskan bahwa akan me-redirect semua trafik yang resolve DNS (port 53) menuju ke DNS server lokal dan mencegah dari perubahan DNS yang dapat diganti sesuai keinginan pengguna agar terbebas dari blacklist. Konfigurasi untuk URL yang ingin diblokir berada pada server DNS yang mana berisikan deklarasi zona terdapat pada berkas named.conf.local. Berkas tersebut beriisikan beberapa parameter yang mendefinisikan fungsi yang dimiliki oleh bind. Pada bagian ini juga akan dibahas mengenai hasil penerapan dan pembahasan yang menjadi fokus adalah proses filtering yang me-redirect situs sebagai pembatasan hak akses bagi siswa, dengan menggunakan sistem operasi(linux ubuntu). Konfigurasi lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Instalasi Aplikasi Dan Perintah Pada Server. Langkah-langkah Perintah 1. Masuk sebagai user sudo su tertinggi 2. Update system apt-get update 3. Instalasi bind9 apt-get install bind9 4. Instalasi apache2 apt-get install apache2 5. Konfigurasi IP DNS Server nano /etc/network/interfaces 6. Konfigurasi Bind nano /etc /bind/db.siswa Zone nano /etc/bind/db.reverse nano /etc/bind/db.blok nano /etc/bind/named.conf.local 7. Konfigurasi resolv nano /etc/resolv.conf 8. Konfigurasi Web Server nano /var/www/html/index.html nano /etc/apache2/sites-available/default Kode Program 2 menjelaskan bahwa alamat domain untuk jaringan siswa adalah dengan IP address Semua berkas zona memiliki format dasar yang diawali dengan rekaman SOA (Start Of Authorrity) dimana rekaman ini menandai awal dari berkas zona dan mendefinisikan parameter yang akan mempengaruhi seluruh zona. Bagian selanjutnya adalah NS (Name Server) menentukan server DNS yang digunakan oleh domain, A (Address) memetakan nama host ke alamat IP, PTR (Pointer) 8

17 memetakan alamat IP ke nama host dan CNAME (Canonical Name) merupakan nama alias dari nama server [4]. Kode program 2 db.siswa 1. $TTL IN SOA ns.smpanakterang.com. root.smpanakterang.com. ( 3. 2 ; Serial ; Refresh ; Retry ; Expire ) ; Negative Cache TTL 8. ; IN NS ns.smpanakterang.com. IN A IN AAAA ::1 12. ns IN A www IN CNAME ns Kode Program 3 menjelaskan bahwa rekaman PTR merupakan inti dari zona reverse, hal ini dikarenakan PTR akan memetakan nomor IP ke nama host. Rekaman PTR menggunakan angka paling kanan dari alamat IP seperti alamat IP maka angka paling kanan dari subnet yaitu 4 digunakan sebagai alamat IP di dalam rekaman PTR. Kode Program 5 memiliki fungsi untuk memetakan nama host yang terletak pada database blacklist.txt ke alamat IP , mengakibatkan URL blacklist dapat di redirect. Kode program 3 db.reverse. 1. $TTL IN SOA ns.smpanakterang.com. root.smpanakterang.com. ( 3. 2 ; Serial ; Refresh ; Retry ; Expire ) ; Negative Cache TTL 8. ; IN NS ns. IN A IN PTR ns.smpanakterang.com IN PTR www IN CNAME ns Kode program 4 db.blok 1. $TTL IN SOA ns.smpanakterang.com. root.smpanakterang.com. ( 3. 2 ; Serial ; Refresh ; Retry ; Expire ) ; Negative Cache TTL 8. ; IN NS ns.smpanakterang.com. IN A IN AAAA ::1 12. ns IN A www IN CNAME ns 14. * IN A

18 Kode program 5 merupakan database URL blacklist (beberapa sample hasil monitoring dengan calamaris) seperti media sosial, game online dan beberapa situs-situs yang tidak diperkenankan untuk men-download dan nonton online. Situs-situs ini berdasarkan kebutuhan sekolah atau yang sering ditemui saat jam pelajaran berlangsung dan diakses oleh siswa. Pengecualian untuk nomor baris 1 penambahan blacklist untuk pengaksesan domain plugin. Kode program 5 blacklist.txt 1. zone "addons.mozilla.org" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 2. zone "facebook.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 3. zone "twitter.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 4. zone "soundcloud.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 5. zone "instagram.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 6. zone "path.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 7. zone "youtube.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 8. zone "gambling.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 9. zone "anonymox.net" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 10. zone "utorrent.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 11. zone "thepiratebay.la" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 12. zone "viwawa.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 13. zone "nontons.tv" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 14. zone "aq.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 15. zone "omegle.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 16. zone "photobucket.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 17. zone "drugs.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 18. zone "ganool.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 19. zone "ganja.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 20. zone "agkidzone.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 21. zone "bestgamesland.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 22. zone "cartoonnetwork.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 23. zone "pokerstrategy.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 24. zone "cybergomez.net" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 25. zone "rot.prodigy.co.id" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 26. zone "tvonlineindonesia.net" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 27. zone "goal.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 28. zone "komikstation.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 29. zone "addictinggames.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 30. zone "gamehouse.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; 31. zone "worldoffreegames.com" {type master; file "/etc/bind/db.blok";}; Pada Kode Program 7, nomor baris 1 kegunaan dari include adalah memasukan database URL yang ingin diblokir berada pada /etc/bind/.... Dalam database URL tersebut berisi alamat situs yang tidak diperkenankan untuk diakses oleh siswa, sehingga ketika siswa mencoba mengakses salah satu dari alamat situs yang berada dalam database URL akan di-redirect ke alamat DNS server lokal. Nomor baris 2-10 merupakan direktif zona yang digunakan untuk mendefinisikan domain yang akan dilayani oleh BIND. Zona yang akan ditangani oleh BIND adalah domain smpanakterang.com dengan type yang menentukan sifat dari zona sebagai master dan file memberitahukan BIND lokasi dari berkas konfigurasi zona smpanakterang.com. Kode program 7 named.conf.local 1. include "/etc/bind/blacklist.txt"; 2. zone " in-addr.arpa"{ 3. type master; 4. notify no; 5. file "/etc/bind/db.reverse"; 6. }; 7. zone "smpanakterang.com"{ 8. type master; 9. file "/etc/bind/db.siswa"; 10. }; 10

19 Selanjutnya konfigurasi untuk apache2 dimulai dari /var/www/. Berkas /var/www/ merupakan berkas berisikan deklarasi web dari Fungsi dari DNS berisi pemberitahuan URL yang telah diblok yang dapat diakses dari sisi client khususnya siswa. Ketika client yang tidak diberi hak akses me-request URL, maka akan di-redirect ke yang berisi pemberitahuan tersebut. Gambar 5 menunjukkan antarmuka sistem dimana salah 1 situs (viwawa.com) dari blacklist.txt diakses dan di-redirect ke DNS server berdasarkan database URL blacklist dan konfigurasi zona db.blok. Sebuah server DNS dapat berfungsi untuk melakukan filtering domain dan dapat melakukan redirect dari satu domain ke domain yang lain, seperti website internet positif. Ketika client mencoba mengakses URL terlarang dan URL tersebut tercatat dalam blacklist, maka trafik akan diarahkan ke website internet positif. Gambar 5 Tampilan Situs Yang Terblokir Berdasarkan pembatasan hak akses internet bagi guru maupun siswa dibedakan menurut jaringannya masing-masing. Hotspot dengan user berbeda yaitu guru dan siswa mempermudah untuk pembatasan hak akses internet agar kedua user berada dalam jalur jaringannya. Gambar 6 dan Gambar 7 menunjukkan antarmuka sistem login hotspot bagi guru dan siswa dari router mikrotik. Gambar 6 Siswa Login Hotspot 11

20 Gambar 7 Guru Login Hotspot Sesuai dengan jalurnya masing-masing guru dapat dengan bebas mengakses internet tanpa mengganggu jaringan siswa begitupun sebaliknya serta include database URL terlarang dapat berlaku hanya untuk jaringan siswa. Analisa sistem juga dilakukan dan digambarkan dalam bentuk flowchart seperti terlihat pada Gambar 8 : Gambar 8 Flowchart ACL Gambar 8 menjelaskan proses kerja dari sistem ini dimana dalam melakukan filtering berdasarkan hak akses mulai dengan user login hotspot disini terjadi proses autentikasi dimana router akan menggecek apakah username dan 12

21 password valid atau tidak jika ya maka login berhasil, jika tidak maka sistem akan menginformasikan kesalahan pada username atau password. Setelah login, klien mengakses situs yang ingin dituju. Pengenalan pada alamat website yang diinputkan oleh klien dilakukan dengan pengecekan web server dari website tujuan di internet, dengan kondisi apakah web server tersebut tersedia atau tidak, jika kondisi ya maka selanjutnya filtering terhadap siapa yang me-request jika kliennya adalah siswa serta mengakses situs yang terdaftar dalam blacklist, maka akan di-redirect ke Jika kliennya adalah guru maka tidak ada pembatasan hak akses dalam menggunakan internet. Pengujian yang dilakukan yakni untuk melihat apakah Transparent DNS mampu membatasi hak akses siswa mengakses suatu website atau URL terlarang. Sesuai dengan konfigurasi yang telah dilakukan, hasil pengujian untuk pemblokiran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Pengujian Pembatasan Hak Akses URL Siswa Guru Diizinkan Diblok Diizinkan Diblok google.com yahoo.com bing.com ask.com addons.mozilla.org facebook.com twitter.com soundcloud.com instagram.com path.com youtube.com gambling.com anonymox.net utorrent.com thepiratebay.la viwawa.com nontons.tv aq.com omegle.com photobucket.com drugs.com ganool.com ganja.com agkidzone.com bestgamesland.com cartoonnetwork.com pokerstrategy.com cybergomez.net rot.prodigy.co.id tvonlineindonesia.net goal.com komikstation.com addictinggames.com gamehouse.com worldoffreegames.com 13

22 Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan 30 website sebagai database dari blacklist.txt, sistem mampu melakukan pembatasan hak akses sesuai dengan klien yang mengakses. Berdasarkan hasil pengujian pembatasan hak akses untuk siswa dapat mengakses google, yahoo, bing dan ask. Untuk mengetahui hasil pemblokiran berdasarkan hak akses dapat dilihat laporan dari logging bind dengan kode program seperti kode program 8 : Kode program 8 Menampilkan querylog 1. root@server:~#rndc querylog 2. root@server:~#tail f /var/log/syslog Kode program 8 (1) menjelaskan sebelum menampilkan catatan log, querylog harus diaktifkan terlebih dahulu, setelah itu catatan log dapat ditampilkan. Hasil pada Tabel 6 merupakan log query dari DNS Bind, saat admin ingin mengetahui klien dari IP mana saja yang melakukan query ke domain tertentu. Dengan catatan log tersebut admin dapat menambah database blacklist situs yang belum terdaftar sebelumnya dalam blacklist.txt, jika diketahui saat klien mengakses situs-situs yang tidak diperbolehkan untuk diakses oleh siswa. Kumpulan catatan log juga dapat dilihat secara jelas dengan perintah nano /var/log/syslog sehingga di dapatkan hasil pada Tabel 6 : Tabel 6 Hasil querylog received control channel command 'querylog' query logging is now on client #58617: view siswa: query: daisy.ubuntu.com.smpanakterang.com IN A + ( ) client #15319: view siswa: query: IN A + ( ) client #54038: view siswa: query: IN A + ( ) client #44410: view siswa: query: IN A + ( ) client #64414: view siswa: query: clients4.google.com IN A + ( ) client #35078: view siswa: query: youtube.com IN A + ( ) client #59641: view siswa: query: youtube.com IN A + ( ) Pemblokiran serta me-redirect terkecuali pada alamat situs https seperti media sosial yang menjadi sampel yaitu dan Perbedaan pemblokiran dapat terlihat ketika klien mengakses alamat situs tersebut dari web browser (google chrome, firefox dan internet explorer). 14

23 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 9 dan 10 merupakan tampilan situs yang terblokir berasal dari protokol https. Dengan adanya perbedaan protokol, pemblokiran pada protokol http dapat langsung di redirect ke DNS server lokal sedangkan pemblokiran pada protokol https tidak dapat di redirect. Hal ini disebabkan Apache tidak dapat meneruskan koneksi https ke server tujuan karena semua koneksi adalah koneksi terenkripsi. Saat klien melakukan permintaan https ke server tujuan maka koneksi akan terputus karena zona reverse tidak mengerti respon terenkripsi yang diberikan oleh server tujuan tersebut[2]. Untuk mengatasi hal tersebut DNS smpanakterang.com yang masih protokol http dikonfigurasi menjadi https karena zona reverse membutuhkan modul mod_ssl Apache. 15

24 Kode program 9 Konfigurasi /etc/apache2/sites-available/default 1. <VirtualHost *:80> 2. ServerName smpanakterang.com/ 3. DocumentRoot /var/www/ 4. Redirect / 5. </VirtualHost> 6. <VirtualHost *:443> 7. ServerAdmin root@smpanakterang.com 8. ServerName smpanakterang.com: DocumentRoot /var/www/ 10. <Directory /> 11. Options FollowSymLinks 12. AllowOverride None 13. </Directory> 14. <Directory /var/www/> 15. Options Indexes FollowSymLinks MultiViews 16. AllowOverride None 17. Order allow,deny 18. allow from all 19. </Directory> 20. ScriptAlias /cgi-bin/ /usr/lib/cgi-bin/ 21. <Directory "/usr/lib/cgi-bin"> 22. AllowOverride None 23. Options +ExecCGI -MultiViews +SymLinksIfOwnerMatch 24. Order allow,deny 25. Allow from all 26. </Directory> 27. SSLEngine on 28. SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/apache.crt 29. SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/apache.key 30. ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log 31. LogLevel warn 32. CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined 33. </VirtualHost> Kode Program 9 (1 dan 6) menjelaskan konfigurasi apache untuk mendengarkan dua port, yaitu port 80 bagi protokol http dan port 443 bagi protokol https. Kontainer tag <VirtualHost *:80> berisi konfigurasi yang memberitahu apache untuk membelokkan protokol http ke https dengan menggunakan direktif Redirect, setelah dikonfigurasi mendengarkan dan mengalihkan permintaan smpanakterang.com ke port https konfigurasi selanjutnya untuk mendengarkan port 443. Pada baris 27-29, dimulai dengan SSLEngine on akan mengaktifkan modul SSL Apache untuk situs smpanakterang.com, SSLCertificateFile menunjukkan letak berkas sertifikat publik yang berada pada berkas /etc/apache2/ssl/apache.crt dan SSLCertificateKeyFile untuk sertifikat pribadi yang berada pada berkas /etc/apache2/ssl/apache.key. 16

25 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 11 dan 12 merupakan tampilan situs https yang berhasil diredirect setelah mod_ssl apache diaktifkan dan dikonfigurasi seperti pada kode program 9 karena koneksi terenkripsi terjadi antara klien dengan zona reverse maka konfigurasi https sangat dibutuhkan. Disamping permasalahan perbedaan protokol, timbul permasalahan juga ketika pemblokiran yang sudah berjalan dapat di bypass seperti addon anonymox. Anonymox adalah plugin dari browser yang dapat digunakan untuk mem-bypass filtering terhadap situs yang telah diblokir. Cara kerja anonymox yaitu merubah IP publik yang sebenarnya dengan IP publik yang telah disediakan oleh anonymox. Sehingga secara otomatis website yang ingin dibuka akan di-redirect ke arah IP publik anonymox terlebih dahulu bukan ke arah IP publik provider yang disediakan. Beberapa cara dilakukan untuk menonaktifkan addon anonymox dengan konfigurasi DNS, namun DNS tidak dapat mengatasi hal tersebut. Cara lain adalah dengan menambahkan server proxy, pengujian yang dilakukan dengan adanya server proxy menghasilkan anonymox tidak dapat bekerja, dikarenakan saat klien me-request situs dari browser sebelum di teruskan ke server tujuan, proxy akan mengarahkan jalur permintaan klien ke arah server tujuan, sehingga anonymox tidak dapat aktif (starting secara terus menerus) dan tidak dapat mengarahkan permintaan klien ke arah IP publik yang disediakan oleh anonymox tersebut, seperti pada Gambar 13 : 17

26 Gambar 13 Pengujian Anonymox Permasalahan lain yang terjadi juga ketika pengguna internet dapat menggunakan IP untuk mengakses situs yang telah terblokir. Pada saat pertama kali pengguna mengakses IP dari situs yang terblokir maka situs tersebut dapat dituju, dengan permasalahan yang ada dilakukan uji coba untuk mengatasi pengaksesan situs terlarang dari IP. Solusi yang digunakan menggunakan DNS dengan adanya konfigurasi berkas zone reverse untuk alamat IP yang dituju. Seperti IP dari facebook.com yaitu serta masih banyak lagi IP dari facebook.com. Kedua sample IP facebook.com dikonfigurasi dalam named.conf.local yang dapat terlihat pada kode program 10 : Kode program 10 Konfigurasi IP Facebook.com pada /etc/bind/named.conf.local 1. zone " in-addr.arpa" { 2. type master; 3. file "/etc/bind/db.reversefb"; 4. }; Pada kode program 10 menjelaskan bahwa sample IP dari facebook.com yang akan ditangani oleh BIND dengan type yang menentukan sifat dari zona sebagai master dan file memberitahukan BIND lokasi dari berkas konfigurasi zona reverse untuk alamat IP facebook.com. Kode Program 11 menjelaskan bahwa IP dari facebook.com di pointerkan ke ns.smpanakterang.com, hal ini dikarenakan PTR akan memetakan nomor IP ke nama host. Selanjutnya diperlukan juga konfigurasi db.reversefb, seperti pada kode program 11: Kode program 11 Konfigurasi Zone Reverse pada /etc/bind/db.reversefb 1. 1.$TTL IN SOA ns.smpanakterang.com. root.smpanakterang.com. ( 3. 2 ; Serial ; Refresh ; Retry ; Expire ) ; Negative Cache TTL 8. ; IN NS ns. IN A IN PTR ns.smpanakterang.com IN PTR www IN CNAME ns 18

27 Gambar 14 menjelaskan bahwa IP dari facebook.com telah terpointerkan ke DNS server lokal smpanakterang.com. Selanjutnya ketika diakses dari browser maka alamat tersebut terputus koneksinya. Sehingga didapatkan hasil ketika klien mencoba uji nslookup dari IP facebook.com adalah seperti gambar 14 : Gambar 14 Pengujian nslookup Gambar 15 Pengujian akses browser IP facebook.com Dari Gambar 15 dapat terlihat bahwa IP tersebut tidak dapat diakses lagi seperti pertama kali sebelum dikonfigurasi zone reverse IP facebook.com. Yang menjadi kelemahannya adalah konfigurasi zone masih dilakukan secara manual. Konfigurasi zone reverse dari IP facebook.com tidak akan mempengaruhi domain blacklist facebook.com sehingga ketika klien mencoba mengakses facebook.com akan tetap ter-redirect. 5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu, Transparent DNS dapat membatasi hak akses internet dengan memaksa user menggunakan DNS yang mengandung blacklist yang terdapat dalam database blacklist.txt, perbedaan jalur bagi kedua pengguna internet berdasarkan username dan password dari hotspot yang dibangun dengan bantuan router mikrotik. Konfigurasi https dengan mengaktifkan mod_ssl apache dapat membantu untuk me-redirect situs-situs dengan protokol https. Dari hasil pengujian terhadap sistem terdapat kelemahan 19

28 sistem, bahwa DNS tidak dapat mengatasi plugin anonymox oleh karena itu dibutuhkan proxy agar bypass terhadap pemblokiran dengan plugin tersebut tidak dapat berfungsi dan penambahan zone ataupun database blacklist masih secara manual. Pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut yakni, web interface yang terintegrasi dengan sistem dapat dimodifikasi tidak hanya dengan index.html tetapi bisa juga dengan css, php, serta database mysql dengan tujuan mempermudah admin, bagi yang masih awam terhadap server CLI sehingga untuk meng-update database, melihat, mengedit ataupun menghapus dapat dilakukan dengan mudah, hal yang demikian juga dapat dikembangkan untuk logging. 6. Daftar Pustaka [1] Reza, Muhammad Faruq Penggunaan Mikrotik RouterOS Untuk Membatasi Akses Situs Jejaring Sosial, Jurnal, Semarang: Universitas Diponegoro. [2] Ermawati, Eva Analisis Dan Perancangan Pengontrolan Trafik Jaringan Internet Terhadap User Menggunakan Mikrotik Dan Server Linux (Studi Kasus : SMPN 2 Depok), Jurnal, Yogyakarta: AMIKOM Yogyakarta. [3] Cartealy, Imam Linux Networking: Ubuntu, Kubuntu,Debian,dll. Jakarta: Jasakom. [4] Shaikh, Anees.,dkk On The Effectiveness Of DNS-based Server Solution.Tersedia pada : Diakses pada tanggal 10 November [5] Kemkominfo Open Source di Kominfo. Tersedia pada : Diakses tanggal 5 Agustus [6] Perpustakaanku Panduan Lengkap Mikrotik. Tersedia pada : Diakses tanggal 5 Agustus [6] Aitchison, Ron Pro DNS and Bind 10. Tersedia pada : tanggal 5 Agustus [7] Cisco IP Addressing: DNS Configuration Guide, CISCO IOS Release 15M & T. [8] Murdoch, Steven.,dkk Tools and Technology Of Internet Filtering. Tersedia pada : Diakses pada tanggal 10 November [9] Otto, Jhon.,dkk Namehelp: Intelligent Client-Side DNS Resolution. Tersedia pada : Diakses pada tanggal 10 November

Setup DNS di Debian 7.x.x

Setup DNS di Debian 7.x.x DOMAIN NAME SYSTEM Setup DNS di Debian 7.x.x Seting IP Address Jika menggunakna virtual box, konfigurasi network pada vbox diseting bridge. Seting ip address pada linux debian, pada kasus ini akan digunakan

Lebih terperinci

DNS SERVER. Jaringan Komputer

DNS SERVER. Jaringan Komputer DNS SERVER Jaringan Komputer Apa itu DNS? DNS atau Domain Name System adalah sebuah server yang berfungsi menangani translasi penamaan hos-host kedalam IP Address, begitu juga sebaliknya dalam menangani

Lebih terperinci

1. Konfigurasi Ip address. (misalnya ip yang ingin digunaka adalah ) nano /etc/network/interfaces

1. Konfigurasi Ip address. (misalnya ip yang ingin digunaka adalah ) nano /etc/network/interfaces 1. Konfigurasi Ip address. (misalnya ip yang ingin digunaka adalah 192.168.9.1) nano /etc/network/interfaces ubah seperti: 2. Install bind9 dan pindah ke direktori bind - Install - Pindah direktori 3.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 13 DYNAMIC DNS

PRAKTIKUM 13 DYNAMIC DNS PRAKTIKUM 13 DYNAMIC DNS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu memahami cara kerja dari DDNS 2. Mampu mengintegrasikan DHCP dan DNS sehingga menjadi DDNS 3. Mampu mengujicoba DDNS B. DASAR TEORI

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

Gambar 1. Topologi Soal Paket 1

Gambar 1. Topologi Soal Paket 1 Satuan Pendidikan : SMK Al-Muhtadin Depok Materi Pembahasan : Soal Paket 1 Uji Kompetensi Keahlian (UKK) TP. 2015/2016 1. Membangun Gateway Internet 2. Membangun Web Server 3. Membangun DNS Server Sistem

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Sistem DNS Server sebagai DNS Filtering menggunakan BIND9 (Studi Kasus : SD Rajawali Juwana)

Perancangan dan Implementasi Sistem DNS Server sebagai DNS Filtering menggunakan BIND9 (Studi Kasus : SD Rajawali Juwana) Perancangan dan Implementasi Sistem DNS Server sebagai DNS Filtering menggunakan BIND9 (Studi Kasus : SD Rajawali Juwana) Artikel Ilmiah Peneliti: Silvia Kristiani (672011159) Teguh Indra Bayu, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN WORKSHOP PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 STT ATLAS NUSANTARA MALANG Jalan Teluk Pacitan 14, Arjosari Malang 65126 Telp. (0341) 475898,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang dua bagian utama yaitu analisa dan perancangan sistem aplikasi wizard. 3.1.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses pemaparan

Lebih terperinci

MODUL 3 APLIKASI WEB

MODUL 3 APLIKASI WEB MODUL 3 APLIKASI WEB (USER DIREKTORI & VIRTUAL HOST) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami aplikasi web server dengan user direktori. 2. Mahasiswa mampu memahami aplikasi web server dengan virtual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

KONFIGURASI TEKNIKOM 2016 SUKSES UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK DWI PUTRA BANGSA TAHUN 2015/2016 PAKET 1

KONFIGURASI TEKNIKOM 2016 SUKSES UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK DWI PUTRA BANGSA TAHUN 2015/2016 PAKET 1 SUKSES UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PAKET 1 V3.17022016 update fix debian 7 I. KESELAMATAN KERJA SMK DWI PUTRA BANGSA 1. Gunakan alat keselamatan kerja berupa baju praktek, sepatu

Lebih terperinci

Membangun Network Services di Linux

Membangun Network Services di Linux Membangun Network Services di Linux Sub Materi : 1. Routing Static 2. Network Address Translation (NAT) 3. SSH Server 4. DHCP Server 5. DNS Server 6. Linux Apache MySQL PHP 7. Proxy Squid 8. Postfix Mail

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

DNS SERVERS. 1. Lakukan login sebagai root pada terminal #su

DNS SERVERS. 1. Lakukan login sebagai root pada terminal #su DNS SERVERS 1. Lakukan login sebagai root pada terminal #su 2. Lakukan installasi paket tersebut dengan perintah #apt-get install bind9 3. Setelah melakukan installasi terbentuk Konfigurasi file yang ada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Flow Pengerjaan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem adalah metode waterfall di mana setiap tahap dilakukan sampai akhir, dan kemudian diakukan evaluasi

Lebih terperinci

Pemanfaatan API pada Perangkat Hotspot Gateway dalam Pembuatan Sistem Akses Internet Berdasarkan Volume Based dan Time Based Access Berbasis Web

Pemanfaatan API pada Perangkat Hotspot Gateway dalam Pembuatan Sistem Akses Internet Berdasarkan Volume Based dan Time Based Access Berbasis Web Pemanfaatan API pada Perangkat Hotspot Gateway dalam Pembuatan Sistem Akses Internet Berdasarkan Volume Based dan Time Based Access Berbasis Web LAPORAN PENELITAN Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom. Sri Winarso

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

-KONFIGURASI DNS SERVER UBUNTU SERVER

-KONFIGURASI DNS SERVER UBUNTU SERVER -KONFIGURASI DNS SERVER UBUNTU SERVER 11.04 - Dalam melakukan konfigurasi DNS Server Ubuntu Server 11.04, kita akan menggunakan bind9 sebagai server DNS. Dalam Ubuntu Server 11.04, pakage bind9 sudah ter-install,

Lebih terperinci

Praktikum 3. Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

Praktikum 3. Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: PRAKTIKUM 3 Domain Name System pada Linux (Ubuntu) 1 Praktikum 3 Domain Name System POKOK BAHASAN: Paket DNS Server pada Linux (Ubuntu) Konfigurasi paket DNS Server pada Linux (Ubuntu) pengecekan DNS Server

Lebih terperinci

Tutorial Instalasi dan Konfigurasi LMS Dokeos di Linux Debian 7 (Wheezy)

Tutorial Instalasi dan Konfigurasi LMS Dokeos di Linux Debian 7 (Wheezy) Tutorial Instalasi dan Konfigurasi LMS Dokeos di Linux Debian 7 (Wheezy) Muhammad Taqwim Makkuradde wiwins2009@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

MODUL 7 NAT dan PROXY

MODUL 7 NAT dan PROXY MODUL 7 NAT dan PROXY TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami cara kerja dan fungsi dari NAT 2. Mampu membangun aplikasi Proxy 3. Mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DAN JARINGAN KOMPUTER WEBSERVER. Oleh : Muhammad Riza Hilmi, ST.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DAN JARINGAN KOMPUTER WEBSERVER. Oleh : Muhammad Riza Hilmi, ST. MODUL PRAKTIKUM SISTEM DAN JARINGAN KOMPUTER WEBSERVER Oleh : Muhammad Riza Hilmi, ST. rizahilmi@gmail.com STMIK STIKOM BALI 2012 BAB VI WEBSERVER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengenal dan mempelajari Webserver

Lebih terperinci

Debian Squeeze Konfigurasi Debian Server

Debian Squeeze Konfigurasi Debian Server Debian 6.0.5 Squeeze Konfigurasi Debian Server Teknik Komputer dan Jaringan Membuat Virtual Host Pada Debian * Pada tutorial ini, kita akan membuat beberapa domain dalam satu server. Contohnya, kita akan

Lebih terperinci

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24 Kompetensi : 1. Membangun Jaringan LAN 2. Membangun Jaringan WAN 3. Konfigurasi Hotspot via Mikrotik 4. Konfigurasi Proxy Server via Mikrotik 5. Blok Situs 6. Web Server Telkom Speedy Mikrotik Wifi Laptop

Lebih terperinci

III PERANCANGAN SISTEM

III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 1.1 Rancangan Topologi Rancangan topologi jaringan yang digunakan pada DNS Cache Poisoning dan DNS Spoofing pada DNS Server seperti gambar berikut : Gambar 3.1 Rancangan Topologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perangkat Jaringan Server proxy dalam kinerjanya membutuhkan perangkat untuk saling mengirim dan menerima data, adapun perangkat yang digunakan di jaringan

Lebih terperinci

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft.

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Web Server Internet Information Service Kelebihan dan Kekurangan Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Unjuk kerja untuk PHP lebih stabil, handal, dan cepat. Adanya

Lebih terperinci

Konfigurasi DNS & Web Server

Konfigurasi DNS & Web Server LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Konfigurasi DNS & Web Server Oleh: Eka Paramita Putri 1102652 1. Tujuan Praktikum - Mahasiswa mampu mengkonfigurasi Network Adapter pada VMWare. - Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pembuatan VLAN, pengujian terhadap pembuatan monitoring bandwith dan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pembuatan VLAN, pengujian terhadap pembuatan monitoring bandwith dan BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap aplikasi pada PC Router yang telah selesai dibuat. Dimulai dari Pengujian terhadap authentifikasi, pengujian terhadap

Lebih terperinci

Pengaturan OpenDNS. OpenDNS untuk meningkatkan waktu respon Web navigasi

Pengaturan OpenDNS. OpenDNS untuk meningkatkan waktu respon Web navigasi Pengaturan OpenDNS OpenDNS menyediakan pengguna internet dengan layanan Domain Name System bebas diakses dari host manapun, terlepas dari alamat IP jaringan yang digunakan untuk mengirim permintaan. Sistem

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER. IP Hotspot Mikrotik

TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER. IP Hotspot Mikrotik Nama : Zulian Fajar Ardianto NIM : 13111109 Kelas : 22/Malam Prodi : Teknik Informatika Tanggal : 10 Juni 2015 TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER IP Hotspot Mikrotik A. Fitur pada Hotspot Mikrotik Hotspot

Lebih terperinci

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Firewall Firewall Sebuah layanan keamanan jaringan yang melindungi jaringan Internal dari jaringan Eksternal. Contoh : Internet Berposisi ditengah tengah antara

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Pembahasan UPK Paket 1

Pembahasan UPK Paket 1 Pembahasan UPK Paket 1 Skenario Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan, tugas anda sebagai seorang teknisi Jaringan adalah merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah

Lebih terperinci

DNS SERVER, WEB SERVER, FTP SERVER, PROXY SERVER

DNS SERVER, WEB SERVER, FTP SERVER, PROXY SERVER DNS SERVER, WEB SERVER, FTP SERVER, PROXY SERVER Keterangan : konfig yang saya gunakan adalah : IP : 192.168.55.1/24 Domain 1 : smkba.sch.id IP virtual : 192.168.55.***/24 Domain 2 :lepisi.com FTP : ftp.smkba.sch.id

Lebih terperinci

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service L1 Lampiran A : Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service Provider (ISP) Kingkongznet untuk mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan. Berikut

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI

BAB III IMPLEMENTASI 10 BAB III IMPLEMENTASI 3.1 Topologi Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.2 Konfigurasi 1. Konfigurasi Modem Via Winbox a) Buka winbox untuk masuk ke Routerboard 11 Gambar 3.2 Tampilan Winbox b) Lalu klik Connect,

Lebih terperinci

Web Server A. DASAR TEORI

Web Server A. DASAR TEORI Web Server A. DASAR TEORI Web server merupakan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu situs

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1)

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1) Satuan Pendidikan : SMK Al-Muhtadin Depok Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012 Judul Kompetensi Sistem Operasi Program Keahlian Disusun Oleh E-Mail : Membangun PC Router dan Internet

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB. STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX IAN SQUEEZE KODE MODUL -001-002 NAMA MODUL DASAR-DASAR JARINGAN SISTEM OPERASI Rev. 1-51 URAIAN UNIT Tujuan Belajar Setelah mempelajari modul unit ini, diharapkan peserta

Lebih terperinci

Membuat DNS Server di Debian 5 (Lenny)

Membuat DNS Server di Debian 5 (Lenny) Membuat DNS Server di Debian 5 (Lenny) di 15:19 Diposkan oleh David 1 komentar 1. Apakah Itu DNS? DNS (Domain Name Server) bekerja dengan konsep client server. Sebuah komputer yang menjalankan fungsi server

Lebih terperinci

1 BAB I DOMAIN NAME SERVER (DNS)

1 BAB I DOMAIN NAME SERVER (DNS) 1 BAB I DOMAIN NAME SERVER (DNS) 1.1 IDENTITAS Kajian Network Access Topik 1. Domain dan subdomain 2. Forward Zone 3. Reverse Zone Referensi 1. Ubuntu, Ubuntu Server Guide, https://help.ubuntu.com/13.10/

Lebih terperinci

DNS SERVER LINUX DEBIAN 8.5

DNS SERVER LINUX DEBIAN 8.5 DNS SERVER LINUX DEBIAN 8.5 A. Pengertian DNS Server DNS atau Domain Name Service adalah sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengelola penamaan suatu komputer, layanan ataupun sumber daya di jaringan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Jurnal Ilmiah Informatika Volume 1 No. 1 / Desember 26 IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Juwanda Natali 1), Fajrillah 2), T.M.Diansyah

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE PENGENALAN MIKROTIK Pendahuluan Dalam pembuatan modul ini, berikut beberapa hardware dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER Dibuat oleh : Yudi Firman Santosa, S.T. Dipersiapkan untuk Latihan Siswa Praktek Ujian Nasional 2012 Internet PC Client Switch Server Gateway Perencanaan Debian Server untuk

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER. DNS SERVER (Domain Name System) Oleh : Idris Winarno

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER. DNS SERVER (Domain Name System) Oleh : Idris Winarno PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DNS SERVER (Domain Name System) Oleh : Idris Winarno JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

(Studi Kasus di Department Human Resource Kementerian Dalam Negeri Timor Leste) Diajukan Kepada. Fakultas Teknologi Informasi

(Studi Kasus di Department Human Resource Kementerian Dalam Negeri Timor Leste) Diajukan Kepada. Fakultas Teknologi Informasi PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANAJEMEN DISTRIBUSI DATA BERBASIS MIKROTIK DENGAN PENERAPAN PARAMETER COST MENGGUNAKAN OSPF UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK (Studi Kasus di Department Human Resource

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Instalasi IPCop Dalam menginstal linux IPCop 1.4.16 yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan adalah CD/DVD IPCop 1.4.16 dan komputer yang digunakan tehubung dengan koneksi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jimmy Arifin Program Studi Teknik Informatika STMIK Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Ilir Tangerang, Banten jimmyarifin01@gmail.com

Lebih terperinci

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot I. TOPOLOGI TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian 1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot Keterangan : Koneksi internet menggunakan Fiber Optic (Indihome, MNC atau yang lainnya) Modem Huawei

Lebih terperinci

SMK PASUNDAN 2 BANDUNG

SMK PASUNDAN 2 BANDUNG SMK PASUNDAN 2 BANDUNG TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Modul 9 Network Monitoring Di Linux Debian 1 Network Monitoring Network Monitoring merupakan suatu perangkat lunak yang memberikan kemampuan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

: Konfigurasi Network, install paket2 dan konfigurasi DNS

: Konfigurasi Network, install paket2 dan konfigurasi DNS PART I : Konfigurasi Network, install paket2 dan konfigurasi DNS Sebelum kita menginstall paket-paket yang dibutuhkan dan konfigruasi DNS, kita harus menyetting mesin Virtual Box terlebih dahulu. Berikut

Lebih terperinci

KONFIGURASI DNS SERVER. Dengan Ubuntu Server

KONFIGURASI DNS SERVER. Dengan Ubuntu Server KONFIGURASI DNS SERVER Dengan Ubuntu Server OLEH: Ibrahim Naki Salam Ilmu Untuk Kita Semua KONFIGURASI DNS SERVER Dengan Ubuntu Server Ubuntu merupakan sistem operasi gratis berbasis Linux yang Open Source.

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG Pengembangan website telah menjadi tuntutan pemiliknya seiring dengan dinamika dan kemajuan teknologi internet. Website yang tidak mempunyai informasi dan tampilan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router MERANCANG BANGUN DAN MENGKONFIGURASI SEBUAH WIFI ROUTER BERFUNGSI SEBAGAI GATEWAY INTERNET, HOTSPOT, DHCP SERVER,BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL, KEMUDIAN INTERNET TERSEBUT DISHARE KE CLIENT MELALUI JALUR

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DOKUMEN NEGARA Paket 1 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan Kode :

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penggunaan linux sebagai sistem operasi server adalah karena linux dapat diperoleh secara gratis dan dapat disebarluaskan secara bebas. Selain itu, linux merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM 62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan web proxy yang terintegrasi dengan AntiVirus???

Mengapa menggunakan web proxy yang terintegrasi dengan AntiVirus??? Mengapamenggunakanwebproxyyangterintegrasidengan AntiVirus??? HalamanwebsangatrentangsekaliterserangwormdanvirusyangtersebardiInternet.SitusWeb,baik sengaja atau tidak sengaja dan karena mereka rentang

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 DASAR HUKUM... 2 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.4 KELUARAN... 3 SIMAR... 4 2.1 DEFENISI... 4 2.2 MANFAAT... 4 2.3 FLOWCHART...

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SQUID PROXY. 1. Pertamakali, carilah IP publik ke ISP lengkap dengan gateway, netmask,

BAB IV PEMBUATAN SQUID PROXY. 1. Pertamakali, carilah IP publik ke ISP lengkap dengan gateway, netmask, 33 BAB IV PEMBUATAN SQUID PROXY 4.1 Konfigurasi Gateway Langkah awal pembatana diawali dengan konfigurasi networking untuk membentuk Internet gateway, berikut langkah-langkahnya : 1. Pertamakali, carilah

Lebih terperinci

KONFIGURASI DEBIAN SERVER

KONFIGURASI DEBIAN SERVER KONFIGURASI DEBIAN SERVER TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Syah Acbar & Ibnu T. Dessetiadi From Information Communication dan Technology Center SMK NEGERI 2 MANOKWARI Computer and Network Enginering SMK Negeri

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN MIKROTIK CISCO DEBIAN WINDOWS SMK INFORMATIKA PESAT BOGOR

MODUL TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN MIKROTIK CISCO DEBIAN WINDOWS SMK INFORMATIKA PESAT BOGOR MODUL TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN MIKROTIK CISCO DEBIAN WINDOWS SMK INFORMATIKA PESAT BOGOR Gambar Topologi Yang Akan Di Buat Disini kita akan memberitahukan langkah-langkah menggabungkan Debian Server,Mikrotik,dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Dapat mengetahui tujuan dari Virtual Host. 3. Mampu mengkonfigurasi Virtual Host khususnya pada Centos.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Dapat mengetahui tujuan dari Virtual Host. 3. Mampu mengkonfigurasi Virtual Host khususnya pada Centos. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtual Host merupakan cara untuk mengatur banyak website atau URL di dalam satu mesin atau satu IP. Misalkan kita mempunyai banyak domain tapi hanya mempunyai 1 IP

Lebih terperinci

WEB SERVER LINUX DEBIAN 8.5

WEB SERVER LINUX DEBIAN 8.5 WEB SERVER LINUX DEBIAN 8.5 A. WEB SERVER Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya

Lebih terperinci

JOB SHEET. PRAKTIK MATA PELAJARAN Troubleshooting Jaringan PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN KELAS XII

JOB SHEET. PRAKTIK MATA PELAJARAN Troubleshooting Jaringan PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN KELAS XII JOB SHEET PRAKTIK MATA PELAJARAN Troubleshooting Jaringan PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN KELAS XII Nama Siswa :... Kelas :... No Absen :... PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Sistem Sistem ini terdiri dari komputer server (dalam hal ini Raspberry berfungsi sebagai server) yang terhubung dengan webcam di mana setiap saat komputer server

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

Laporan Praktikum. Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan

Laporan Praktikum. Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan Laporan Praktikum Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan WINDOWS SERVER 2008 Laporan ini mencakup tentang : 1. Definisi dari DNS itu sendiri. 2. Cara Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan

BAB III METODE PENELITIAN. desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian seperti desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan penelitian. 3.1 Desain

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Mikrotik MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung

Lebih terperinci

Mengenal Apache Web Server

Mengenal Apache Web Server Mengenal Apache Web Server Apache merupakan aplikasi web server yang paling populer digunakan di internet, untuk memudahkan kita menginstall paket httpd maka akan kita install menggunakan yum, adapun caranya

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci