BAB 10 Full Costing Dan Direct Costing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 10 Full Costing Dan Direct Costing"

Transkripsi

1 BAB 10 Full Costing Dan Direct Costing Tujuan : 1. Menguraikan konsep penetapan biaya obsorpsi dan biaya variabel 2. Menguraikan dan mengilustrasikan pelaporan laba menurut penetapan biaya Obsorpsi dan biaya variabel. 3. Menguraikan dan mengilustrasikan analisa laba menurut biaya obsorpsi dan biaya variabel. 4. Menguraikan dan Mengilustrasikan penggunaan penetapan biaya obsorpsi dan biaya variabel oleh manajemen untuk:pengendalian biaya, Penetapan harga produk, Perencanaan produksi,analisa penjualan, analisa marjin kontribusi. 1. Pengertian Obsorption costing sering dipakai juga dalam literatur akuntansi Conventtonal Costing dan Full Costing adalah merupakan salah satu metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan semua biaya dimasukan dalam perhitungan harga pokok baik biaya tetap maupun variable.untuk selanjutnya dalam Bab ini kita akan menggunakan istilah Full Costing. Ada 3 pendekatan penentuan harga pokok produksi dengan metode Full costing: Pertama: Full Cost dengan pendekatan Full costing: Dimana penentuan harga pokok produksi merupakan keseluruhan dari Total biaya produksi (Prime cost + Biaya overhead ) dan Total Biaya Komersial (Biaya adminitrasi dan umum + Biaya pemasaran) baik perilaku biaya tetap maupun biaya variabel. dengan formula : Full Production Cost: + Biaya Komersil = Full cost dgn Full Costing Direct material Rp xx Biaya Administrasi Rp y Direct Labour Rp xx (+) Biaya Umum Rp y = Full Costing FOH Varibel Rp xx Biaya pemasaran Rp y FOH Tetap Rp xx Pendekatan ini sering dipergunakan istilah Absorption Costing atau Conventional Costing. Perhitungan laba/rugi menurut metode ini tidak membedakan antara biaya Variabel dan biaya tetap,seluruh biaya pabrikasi dimasukan dalam Harga Pokok penjualan yang akan menghasilkan laba kotor. Selanjutnya laba kotor dikurangi dengan biaya administrai/umum dan pemasaran akan menghasilkan laba operasi. Kedua: Full Cost dengan pendekatan variabel costing. Dimana penentuan Harga Pokok barang yang di Produksi yang dibebankan hanya Biaya variabel yaitu yang besar kecilnya tergantung pada naik turunnya aktivitas

2 162 operasi meliputi bahan langsung,tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel serta biaya komersil variabel. Untuk Biaya overhead pabrik tetap dan biaya yang terjadi dalam fase desain dan pengembangan produk serta biaya komersil berperilaku tetap diperlakukan sebagai biaya periode (Period costs), dengan formula : Production Cost: + Biaya Komersil = Variabel Costing Direct material Rp xx Biaya Adm variabel Rp y Direct Labour Rp xx (+) Biaya Umum variabel Rp y (=) (Rp xx + Rp yy) FOH Variabel Rp xx Biaya mas variabel Rp y Harga Pokok Barang + Periods Cost = Full Cost dgn Variable dgn Variabel Costing costing FOH Tetap Rp z (Rp xxxxx + Rp yyy) (+) Adm Tetap Rp z (=) (Rp xx + Rp yy + Rp zz) Umum Tetap Rp z Mas Tetap Rp z Pendekatan ini sering juga dipergunakan istilah Direct Costing. Dalam pendekatan ini perhitungan laba rugi hanya memasukkan biaya pabriksi variabel dalam Harga pokok penjualan.hasil pengurangan Penjualan dengan Harga pokok Penjualan Variabel disebut Marjin pabrik. Marjin Pabrik dikurangi dengan biaya administrasi, umum dan biaya pemasaran variabel menghasilkan Marjin kontribusi. Conventional costing dan direct costing merupakan metode penentuan harga pokok Persedian (Inventory Costing) karena kedua metode tersebut ditujukan untuk keperluan penilain persedian (Inventory vuluation) yang akan dicantum dalam neraca. Ketiga: Full Cost dengan Pendekatan Activity Based Costing (ABC) a. Activity Based Costing pada dasarnya merupakan metode pentuan harga pokok produk (product Costing ) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat bagi kepentingan manajemen dengan mengukur secara akurat mengukur sumber daya dalam setiap aktivitas yang dipergunakan untuk menghasilkan produk. b. Perhitungan Harga Pokok produk dengan metode ini menitik beratkan pada penentuan harga pokok produk disemua tahap pembuatan produk, sejak tahapan desain dan pengembangan (R&D) produk sampai dengan penyerahan produk kepada konsumen c. Dengan pendekatan ini aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi tiga Tahap Desian dan pengembangan ( fase Tahap Tahap Marketing Tahap dukungan Logistik.

3 163 d. Struktur Full Cost of product dengan Activity Based Biaya Desain dan Pengembangan (R&D) Biaya Desain Rp. a Biaya pengujian produk Rp. b Rp. Biaya Produksi Unit level activity costs Rp. c Batch-related activity costs Rp. d Product Sustaining activity costs Rp. e Facility Sustaining Activity costs Rp. f Total biaya produksi Rp. Biaya Pendukung Logistik Biaya Iklan Biaya distribusi Biaya garansi Produk Biaya Administrasi dan umum Total biaya pendukung logisti Rp. g Rp. h Rp. i Rp. j Rp. z Total Biaya Produksi Produk (Full costs) Rp. XYZ e. Penjelasan Biaya Unit-Level Activity Costs Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit produk yang dihasilkan seperti biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja langsung, biaya energi dan biaya angkutan Total biaya ini dibebankan tergantung pada besar kecilnya jumlah produksi dengan berperilaku biaya Batch-Related Activity Costs Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi contoh yang dikatagorikan biaya ini seperti Set Up Costs yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum order produksi diproses, biaya angkutan bahan baku dalam pabrik forklift,crane), biaya inspeksi, biaya order pembelian. Besar kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order produksi tidak dipengaruhi besar kecilnya unit produksi,berperilaku biaya Product-Sustaining Activity Costs Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan baiya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapatdipasarkan. Contoh biaya ini seperti biaya desain produk,desain proses pengolahan produk, pengujian produk. Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan taksiran jumlah unit produksi yang dihasilkan selama umur (pro duct life cycle). Jenis biaya ini berperilaku biaya Facility-Sustaining Activity costs Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas produksi yang dimiliki perusahan contoh biaya ini seperti biaya depresiasi, amortisasi, biaya asuransi, gaji karyawan kunci. Biaya ini dibebankan kepada

4 164 produk atas dasar taksiran produksi yang akan dihasilkan selama masa tertentu pada kapasitas normal. f. Perbedaaan Unsur Biaya produk dengan tiga pendekatan Adapun perbedan unsur biaya produk dalam pendekatan obsorption costing, direct costing dan actibity based costing disajikan dibawah ini : Obsorption Costing Direct Costing Activity Based Costing Biaya Produksi Biaya Varibel Unit-Level activity cost Batch Related Activity Costs Biaya Administrasi dan Product Sustaining activity cost Umum Biaya Pemasaran Biaya tetap Facility Sustaining activity costs 2. Perbandingan Perhitungan Laba rugi Absorption Costing dan Variable Costing. Dalam menghitung laba /rugi penggunaan kedua metode tersebut : a. Akan menghasilkan laba /rugi yang sama apabila Jumlah barang yang diproduksi/dibeli sama dengan jumlah barang yang dijual dengan demikian tidak ada penambahan dalam persedian akhir. b. Apabila jumlah unit yang dibeli/diproduksi tidak sama dengan jumlah unit yang dijual maka kedua metode pendekatan tersebut akan menghasilkan laba /rugi yang berbeda karena ada biaya tetap sebagai periods cost yang melengket dalam persedian akhir pada metode Direct costing (Full cost dengan pendekatan variable costing ). c. Apabila unit yang diproduksi lebih besar dari yang dijual maka perhitungan laba/rugi dengan metode absorption costing akan menghasilkan laba yang lebih besar dari metode direct costing.karena pada metode obsorption costing nilai persedian akhir sebagai pengurangan harga pokok produksi lebih besar (termasuk biaya tetap yang melengket),sehingga Harga pokok Penjualan lebih rendah dari metode direct costing. Self-Study 5-1 Perbandingan Nilai Persedian Data produksi PT Indo Global Mandiri pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Produksi tahun 2009 = unit 70% dari produk 2009 terjual, sedangkan sisanya per 31 Desember2009 masih dalam gudang merupakan persedian akhir. Biaya bahan Baku Rp Tenaga kerja langsung Rp FOH- Variable Rp FOH- Tetap Rp Diminta: Hitunglah nilai persedian dengan menggunakan: a. Metode Obsorption Costing/Full costing b. Metode Direct Costing

5 165 Jawab : - a. Nilai Persedian akhir 2009 dengan metode Obsorpsi Bahan Baku Rp Upah Langsung Rp FOH Variable Rp FOH Tetap Rp Rp Rp Unit Produksi unit Nilai Persedian Metode Obsorption costing: 30% x x Rp = Rp b. Nilai Persedian Akhir 2009 dengan metode Direct Costing Bahan Baku Rp Upah Langsung Rp FOH Variable Rp Biaya Produksi Rp Unit Produksi unit Persedian akhir 31 Desember 2009: = 30% x unit = unit Nilai Persedian dengan metode obsorpsi: = unit x Rp = Rp Self Study-5-2 (Perbandingan Laba /Rugi) Dalam tahun 2009 PT Indo Global Mandiri menjual unit produk dengan harga jual Rp per-unit. Pada awal tahun 2009 ada terdapat persedian unit. Produksi tahun 2009 sebesar unit. Biaya Pabrikasi serta beban penjualan dan administrasi adalah:

6 166 Keterangan Jumlah Unit Biaya perunit Nilai PERSEDIAAN AWAL Bahan Langsung Rp. 675 Rp Pekerja Langsung Rp Rp FOH Variabel Rp 180 Rp FOH Tetap Rp 200 Rp Total Rp Rp BIAYA PRODUKSI Bahan Langsung Rp. 700 Rp Pekerja Langsung Rp Rp FOH Variabel Rp. 180 Rp FOH Tetap Rp. 200 Rp Total Rp Rp BEBAN PENJUALAN & ADMINISTRASI Variabel Rp Tetap Rp Total Rp Diminta; 1. Susunlah Perhitungan Laba/Rugi; a. Metode Biaya Obsorpsi / Full costing b. Metode Variable / Direct Costing 2. Jelaskan perbedaanya Jawab: Self Study a. Perhitungan Biaya dengan metode obsorpsi Penjualan ( unit x Rp 3.000) Rp Harga Pokok Penjualan: Persedian Awal ( unit x Rp 2.600) Rp HP. Pabrik ( unitx Rp 2.700) Rp Harga Pokok Penjualan Rp Laba Kotor Rp Biaya Penjalan dan Administrasi Rp Laba operasi Rp b. Perhitungan Laba rugi dengan metode Direct Costing Penjualan ( unit x Rp 3.000) Rp Harga Pokok Penjualan: Persedian Awal ( unit x Rp 2.400) Rp HPP. Varibel ( unit x Rp 2.500) Rp Rp Marjin Pabrik Rp Biaya Penjalan dan Administrasi Variabel Rp Marjin Kontribusi Rp Biaya Tetap

7 167 FOH Pabrik Rp Penjualan dan Administrasi Rp Rp Laba Operasi Rp Self Study-5-3 Perbandingan Nilai Persedian & Laba Rugi PT Indo Global Mandiri menyusun laporan keuangan triwulan. Laporan untuk tiga triwulan pertama tahun 2009 adalah sebagai berikut: Laporan Laba rugi Triwulanan (Dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Triwulan - 1 Triwulan - 2 Triwulan - 3 Penjualan HPP (standar) Biaya Umum & Adm. Tetap FOH Volume Variance (2.500) Total Biaya Laba Rugi Usaha (5.000) Data mengenai produksi,penjualan persedian dan biaya seperti dibawah ini : a. Persedian Awal triwulan I unit b. Biaya Produksi(standar) 50% dari penjualan c. Penjualan normal per-triwulan unit d. Kapasitas Produksi dan Penjualan sesungguhnya: Triwulan Penjualan Produksi I 80% dari normal 80% dari normal II 80% dari normal 50% dari normal III 80% dari normal 110% dari normal Diminta : 1. Perhitungan persedian awal dan akhir pertriwulan 2. Perhitungan Nilai Persedian dan Harga pokok Produksi Per-triwulan 3. Perbandingan Perhitungan Laba/rugi Obsorption dan Direct costing 4. Analisa Perbedaanya Jawab: Self Study- 5-3 Dari keterangan dapat dihitung: a. Penjualan per-triwulan 80% x unit = unit b. Produksi per-triwulan sebagai berikut : Triwulan I 80% x unit = unit Triwulan II 50% x unit = unit Triwulan III 110% x unit = unit

8 Perhitungan persedian pertriwulan (Dalam unit) Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Persedian awal Produksi Penjualan Persediaan Akhir Perhitungan Nilai Persedian dan Harga Pokok Produksi Triwulan Kapasitas Produksi Produksi sesungguhnya Variance I unit unit ( unit) II unit unit ( unit) III unit unit unit Dalam Triwulan I under-applied FOH unit sebesar Rp , maka tarif FOH tetap = Rp / = Rp per-unit. Dengan demikian FOH tetap berdasarkan kapasitas normal unit x Rp = Rp Harga Pokok Penjualan standar Rp / unit = Rp FOH tetap per-unit = Rp FOH Variabel per-unit = Rp Tabel: Nilai Persedian Dan Harga Pokok Pabrik Keterangan Tarif /unit Triwulan I Triwulan II Triwulan III Nilai (Jt Rp) Nilai (Jt Rp) Nilai (Jt Rp) Persd Awal Rp Rp Rp Rp HPP Variabel Rp Rp Rp Rp FoH Tetap Rp Rp Rp Rp Under/Over Rp (Rp 5.000) (Rp ) Rp Persd Akhir Rp Rp Rp Rp a. Laporan Laba/rugi - metode Obsorption Costing (Dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Penjualan Rp Rp Rp Persedian Awal Rp Rp Rp FOH Tetap (applied) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Dikurangi Persd Akhir Rp Rp Rp Rp Rp Rp Under/Over applied Rp Rp (Rp 2.500) Harga Pokok Penjualan Rp Rp Rp Laba Kotor Rp Rp Rp Bi. Umum dan Penjualan Rp Rp Rp Laba/rugi usaha Rp (Rp 5.000) Rp

9 b Laporan Laba /rugi -metode Direct Costing Perhitungan Nilai Persedian direct Costing Tarif Biaya variabel per-unit Rp , maka Nilai persedian adalah : Keterangan unit Harga Pokok/unit Nilai Persedian Awal Triwulan Rp Rp Persedian Awal Triwulan Rp Rp Persedian Awal Triwulan Rp Rp Persedian Akhir Triwulan Rp Rp FOH Tetap adalah sebesar Rp Laporan Laba / rugi - metode Direct Costing (Dalam Jutaan Rupiah) LATIHAN MANDIRI BAB X TEORI Check Point 1. Konsep yang mempertimbangkan bahwa harga pokokpabrikasi hanya terdiri dari biayapabrikasi yang berubah sesuai dengan tingkat produksi dikenal sebagai: A. Penetapan biaya absorpsi C. Biaya Pengganti B. Penetapan Biaya variabel D. Semuanya salah 2. Dalam perhitungan laba Rugi yang disusun menurut konsep penetapan biaya variabel,pengurangan HPP variabel dari penjualan menghasilkan angka antara yang dikenal : A. Laba kotor C. Marjin Pabrik B. Marjin kontribusi D. semuanya salah ESSAY 1. Jenis biaya apa yang biasanya dimasukkan dalam harga pokok pabrikasi menurut : a. Konsep penetapan biaya Obpsorpasi dan b. Konsep penetapan biaya variabel. Jawab : a. Konsep penetapan biaya obsorpsi membebankan semua biaya tetap maupun biaya variabel. seluruh biaya pabrikasi dimasukkan dalam harga pokok penjualan yang akan menghasilkan laba kotor. b. Konsep penetapan biaya variabel membebankan hanya biaya variabel yaitu yang besar kecilnya tergantung pada naik turunnya aktivitas operasi meliputi bahan langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel serta biaya komersil variabel. 2. Jenis biaya pabrikasi mana (bahan langsung, tenaga kerja langsung, FOH variabel, FOH tetap) yang termasuk dalam harga pokok pabrikasi menurut penetapan biaya absorpsi tetapi tidak termasuk dalam harga pokok pabrikasi menurut konsep penetapan biaya variabel? Jawab : Jenis biaya pabrikasi yang masuk dalam penetapan biaya absorpsi tetapi tidak masuk dalam konsep penetapan biaya variabel adalah FOH tetap.

10 Dalam perhitungan laba rugi menurut penetapan biaya variabel, bagaimana biaya pabrikasi tetap dilaporkan dan bagaimana beban penjualan dan administrasi tetap dilaporkan? Jawab : Biaya pabrikasi dilaporkan dalam laporan laba/rugi dibebankan dalam periode cost. Dalam variabel costing biaya tetap tidak dicantumkan tetapi dimasukkan ke dalam periods cost untuk laba/rugi. 4. Selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel dinamakan Jawab : Marjin Kontribusi PROBLEM PT Industri Indo Global Mandiri menjual hasil produksinya Rp per unit. Perusahaan menggunakan sistem FIFO dalam pembebanan biaya pada produknya.rate FOH-applied yang baru dihitung setiap tahun denga membagi FOH sesungguhnya dengan produksi sesungguhnya. Data perusahaan selama dua tahun: Tahun 1 Tahun 2 Penjualan (Unit) unit unit Produksi (Unit) unit unit Biaya biaya: Biaya Produksi Variabel Rp Rp Tetap Rp Rp Biaya Penjualan Variabel Rp Rp Biaya Adm - Tetap Rp Rp Diminta: a. Laporan Laba Rugi menggunakan metode Obsorption Costing b. Laporan Laba Rugi menggunaka Metode Direct Costing c. Rekonsiliasi perbedaan laba rugi kedua metode tersebut JAWAB *) PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (UNDER APPLIED FOH) TAHUN 1 FOH VARIABEL = Rp : = FOH TETAP = Rp : = TAHUN 2 FOH VARIABEL = Rp : = FOH TETAP = Rp : =

11 171 *) PERHITUNGAN NILAI PERSEDIAAN OBSORPTION COSTING TAHUN 1 TAHUN 2 PERSEDIAAN AWAL PRODUKSI PENJUALAN PERSEDIAAN AKHIR a. Laporan Laba Rugi Menggunakan Metode Obsorption Costing TAHUN 1 TAHUN 2 PENJUALAN Rp Rp PERSEDIAAN AWAL TETAP (APPLIED) PERSEDIAAN AKHIR HPP LABA KOTOR BIAYA ADM & PENJUALAN LABA / RUGI USAHA b. PERHITUNGAN NILAI PERSEDIAAN DIRECT COSTNG Tarif Biaya Variabel Tahun 1 = Rp : = Rp Tarif Biaya Variabel Tahun 2 = Rp : = Rp KETERANGAN UNIT HARGA POKOK NILAI Persediaan awal tahun Persediaan awal tahun FOH TETAP Tahun 1 = Rp FOH TETAP Tahun 2 = Rp Laporan Laba / Rugi menggunakan Direct Costing KETERANGAN TAHUN 1 TAHUN 2 PENJUALAN PERSEDIAAN AWAL VARIABEL (APPLIED) PERSEDIAAN AKHIR HPP LABA KOTOR BIAYA ADM & PENJUALAN LABA / RUGI USAHA

Handout Akuntansi Manajemen

Handout Akuntansi Manajemen Handout Akuntansi Manajemen FULL ACCOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTASI PENUH) 1 DEFINISI FULL ACCOUNTING SYSTEM (Mulyadi) : Seluruh Aktiva dan Pendapatan Yang diperoleh dan/atau Seluruh Sumber yang

Lebih terperinci

Biaya Aktivitas. Penentuan harga pokok produksi konvensional :

Biaya Aktivitas. Penentuan harga pokok produksi konvensional : Penentuan harga pokok produksi konvensional : 1. Full costing 2. Variable costing Activity Based Costing (ABC) adalah metode penentuan harga pokok produksi yang lebih maju Komponen Biaya : 3. Biaya langsung

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 2 PENENTUAN HPP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 2 PENENTUAN HPP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 2 PENENTUAN HPP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TUJUAN : MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI FUNGSI PENENTUAN HPP DENGAN METODE ABC MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI PERBEDAAN FULL COSTING

Lebih terperinci

12/05/2015. Pelaporan Keuangan. Metode yang digunakan dalam Full Cost

12/05/2015. Pelaporan Keuangan. Metode yang digunakan dalam Full Cost Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information) Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu dan masa mendatang yang meliputi seluruh aktiva,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP

Lebih terperinci

METODE PEMBEBANAN BOP

METODE PEMBEBANAN BOP METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization) maupun organisasi nirlaba (non profit oriented organization) mempunyai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh: Analisis Biaya TPPHP BIAYA Uang yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi-distribusi distribusi dan merupakan pengorbanan serta mengurangi profit perusahaan. COST a resource sacrificed or foregone

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAB 302 MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER : III/VI SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Akuntansi Biaya Akuntansi dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System Implementasi JIT Manufacturing Dengan filosofi Just in Time (JIT) perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Siregar dkk (2014:23) yaitu biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAB 302 MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : MANAJEMEN TK/SEMESTER : IV/VII SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Biaya Menjalankan suatu usaha membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan agar perusahaan mampu terus berkualitas. Biaya sendiri merupakan hal yang sangat penting dan

Lebih terperinci

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian metode alokasi berbasis aktivitas (ABC) Mengalokasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya, Biaya, dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH 3.1 Biaya 3.1.1 Pengertian Biaya Biaya memiliki dua pengertian baik pengertian secara luas dan pengertian secara sempit. Dalam arti luas, biaya adalah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan faktor penting dalam menentukan harga pokok, karena dalam kegiatan operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk harus mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH)

BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH) BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH) 3.1 Definisi full Acounting Information Full Acounting Information adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi Modul ke: COST ACCOUNTING FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied Fakultas Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Umumnya didefinisikan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB Sumber daya adl : unsur yang dibebankan atau yang digunakan dalam pelaksanaan suatu aktivitas. Misalnya : gaji

Lebih terperinci

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Modul ke: Job Order Costing Konsep Job Order Costing Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen TUJUAN BELAJAR Mahasiswa dapat memahami perbedaan antara METODE HARGA POKOK PESANAN DAN METODE

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada

Lebih terperinci

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku VARIABEL COSTING (direct costing) Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap Akibatnya: (1)Perhitungan harga pokok produksi

Lebih terperinci

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Akuntansi Manajemen Variable Costing Fakultas 05FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL PRODUK VOLUME PRODUK TARIF BOP / UNIT BOP Classic 605,503 Rp 182.40 Rp 110,443,747 Premium 4,718,519

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pumping Learning Center (PLC) merupakan sebuah unit usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam training sumber daya manusia (puslat SDM). Kegiatannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Telah ada beberapa penelitian-penelitian terdahulu mengenai penetapan harga pokok produk dengan metode biaya yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PENUH

INFORMASI AKUNTANSI PENUH INFORMASI AKUNTANSI PENUH Oleh : Ani Hidayati DEFINISI INFORMASI AKUNTANSI PENUH Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan/biaya suatu objek informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

VARIABLE COSTING HARGA POKOK VARIABEL (VARIABEL COSTING)

VARIABLE COSTING HARGA POKOK VARIABEL (VARIABEL COSTING) VARIABLE COSTING HARGA POKOK VARIABEL (VARIABEL COSTING) DEFINISI DAN PENGERTIAN FULL COSTING VS VARIABEL COSTING DASAR MUNCULNYA HARGA POKOK VARIABEL TUJUAN DAN MANFAAT HARGA POKOK VARIABEL KELEMAHAN

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18 Analisis Penerapan Activity Based Costing Sistem Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. V. Collection Sejahtera Periode 2011 Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : 22209555 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Definisi Biaya Sebelum membahas activity based costing, ada baiknya kita mengerti pengertian dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL Shandy Pratama 21208441 Pendahuluan Latar belakang Di zaman yang semakin maju

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01 PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

Soal Pilihan Ganda (bobot 30) Soal Pilihan Ganda (bobot 30) 1. Akuntansi biaya kurang berperan dalam: a. Penetapan biaya bunga yang bisa dikapitalisasi* b. Penetapan metode perhitungan biaya c. Penentuan biaya produk d. Pemilihan di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Landasan Teori 1. Akuntansi Manajemen Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki pemahaman dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut L. Gaylee Rayburn (1999:3), pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai berikut : Akuntansi Biaya adalah proses mengidentifikasi,

Lebih terperinci

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH)

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH) COST ACCOUNTING Akuntansi Biaya COST CONCEPT Cost = Biaya, spt living cost, overhead cost Cost = Harga perolehan, spt cost of equipment, cost of land, cost of building cost of investment Cost = Harga pokok,

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI BIAYA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan akuntansi biaya. 2. Mahasiswa diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Analisis Perbandingan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT. Panca Mitra Sandang Indah, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Istilah biaya (cost) sering digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Berdasarkan teori yang ada istilah biaya (cost) dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Menurut Mahmudi (2011, 196) menyatakan bahwa badan usaha milik negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki

Lebih terperinci

PENGENALAN VISUAL BASIC

PENGENALAN VISUAL BASIC 1 PENGENALAN VISUAL BASIC Visual Basic adalah bahasa pemograman tingkat tinggi GUI (General User Interface) dimana pengguna computer berkomunikasi dengan computer tersebut menggunakan gambar/grafik. Salah

Lebih terperinci

BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance Tujuan 1. Menjelaskan bagaimana perkembangan Biaya standar. 2. Menghitung dan menginterpretasikan varians untuk Direct material 3. Menghitung dan menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang analisis perhitungan harga pokok produksi pada UKM telah dilakukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar UKM belum menerapkan

Lebih terperinci

HARGA POKOK PRODUKSI

HARGA POKOK PRODUKSI HARGA POKOK PRODUKSI Suatu perusahaan perlu menetukan harga pokok bagi produksi yang dihasilkan, karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi penentuan harga jual dasar penentuan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu dari sudut akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan dari sudut akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan Pakaian Menggunakan Metode Activity Based Costing Pada Perusahaan Mutiara Garment Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : 28213487 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr.

Lebih terperinci

Activity Based Costing System (ABC Sistem) KUWAT RIYANTO, SE, M.M

Activity Based Costing System (ABC Sistem) KUWAT RIYANTO, SE, M.M Activity Based Costing System (ABC Sistem) KUWAT RIYANTO, SE, M.M Kuwat_riyanto@yahoo.com http://kuwatriy.wordpress.com 081319434370 ABC SYSTEM Ray H. Garrison menyatakan bahwa ABC system adalah suatu

Lebih terperinci

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per

Lebih terperinci

Apa yang yang Dijual Dijual? Bagaiman a a Menentukan Laba Laba Usaha

Apa yang yang Dijual Dijual? Bagaiman a a Menentukan Laba Laba Usaha AKUNTANSI JENIS ENTITAS USAHA TERTENTU : PERDAGANGAN MANUFAKTUR JASA PERTEMUAN 7 PERBEDAAN KARAKTER USAHA JASA DAN PERDAGANGAN Apa yang Dijual? Perusahaan Jasa Fee atas proses Pelayanan Perusahaan Dagang

Lebih terperinci

BAB 1 HPP KONVENSIONAL

BAB 1 HPP KONVENSIONAL BAB 1 HPP KONVENSIONAL Harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang dikumpulkan untuk periode tertentu yang dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh unsur-unsur biaya produksi. Sedangkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING

ACTIVITY BASED COSTING ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1 APA COSTING SYSTEM? 2 APA PERMASALAHAN DALAM COSTING SYSTEM? 3 BAGAIMANA MEMPERLAKUKAN BIAYA OVERHEAD?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini

Lebih terperinci