PREDIKSI LAJU ALIR GAS DAN AIR PADA RESERVOIR GAS METANA BATUBARA (CBM) MENGGUNAKAN METODE KING DAN SEIDLE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PREDIKSI LAJU ALIR GAS DAN AIR PADA RESERVOIR GAS METANA BATUBARA (CBM) MENGGUNAKAN METODE KING DAN SEIDLE"

Transkripsi

1 PREDIKSI LAJU ALIR GAS DAN AIR PADA RESERVOIR GAS METANA BATUBARA (CBM) MENGGUNAKAN METODE KING DAN SEIDLE Sari Oleh: Hidayatus Syufyan* Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Doddy Abdassah Gas metana batubara atau sering disebut sebagai coalbed methane (CBM) adalah salah satu bentuk unconventional gas yang memerankan peran penting dalam menjaga suplai energi di Indonesia. Perbedaan antara CBM dan gas konvensional terletak pada mekanisme gas storage dan cara memproduksikannya. Pada gas konvensional, gas tersimpan di dalam pori batuan sebagai gas bebas pada reservoir. Sedangkan pada CBM, gas tersebut tersimpan di primary porosity (micropore). Gas tersebut teradsorpsi (menempel) pada permukaan batubara. Cara memproduksikannya pun berbeda. Seiring dengan penurunan tekanan gas yang teradsorpsi tersebut akan terlepas dari permukaan batubara. Gas yang mengalir ini akan mengalir dari mikropori ke cleat secara difusi. Lalu sepanjang cleat menuju lubang bor gas akan mengalir mengikuti hukum Darcy. Oleh karena itu profil produksi yang dihasilkan pun akan berbeda jika dibandingkan dengan proses pengurasan gas pada umumnya. Pada paper ini, penulis melakukan prediksi profil produksi gas dan air menggunakan metode King dan Seidle. Kata Kunci : gas metana batubara, profil produksi, King, Seidle Abstract Coalbed Methane (CBM) is unconventional gas which is play important role in energy source supply in Indonesia. The main difference between CBM and conventional gas is about gas storage mechanism and production processes. In conventional gas, the gas is stored in pores as free gas in reservoir. While in CBM, the gas was embeded in primary porosity (micropore). The gas is adsorbed in to coal surface. The production process was also different. As the gas pressure decreasing, the gas would detached from coal surface. The detached gas then flow in to cleat by diffusion. The gas flowing along from cleat to the wellbore obeying Darcy Law. Therefore, production profile in this process would be different compared with other gas depletion process. In this paper, author perform production profile prediction of gas and water in coalbed methane reservoir using King and Seidle methods. Keywords : coalbed methane, production profile, King, Seidle *Mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung tahun PENDAHULUAN Gas metana batubara (CBM) dikelompokkan sebagai unconventional gas reservoir. Perbedaan antara CBM dan gas konvensional terletak pada mekanisme gas storage. 1 Pada gas konvensional, gas tersimpan di pori batuan sebagai gas bebas. Sedangkan pada CBM, gas tersimpan di micropore. Gas tersebut menempel (teradsorpsi) pada permukaan batubara. Sebagian kecil gas tersimpan pada fracture (cleat) sebagai gas bebas. Akan tetapi gas yang tersimpan pada cleat ini sangat kecil (<1%), sehingga dapat diabaikan keberadaannya. 1 Karena gas tersimpan secara adsorpsi, maka untuk memproduksikannya dibutuhkan penurunan tekanan dari reservoir agar terjadi proses desorpsi sesuai dengan kurva Langmur Isoterm. Gas yang telah terdesorpsi akan mengalir sepanjang matriks secara difusi akibat adanya perbedaan konsentrasi. Kemudian gas akan mengalir ke dalam cleat, lalu selanjutnya akan menuju lubang bor mengikuti aliran Darcy. Pada saat awal produksi, produksi gas akan meningkat sampai mencapai puncak produksi. Proses ini disebut negative gas decline rate atau dewatering. 1 Setelah melewati puncak, produksi gas akan menurun seiring bertambahnya waktu dan mengikuti trend produksi pada gas konvensional. Gambar 1 menunjukkan kurva produksi gas dan air pada sebuah sumur CBM. Karena profil produksi yang unik ini maka diperlukan suatu metode yang Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 1

2 bisa memprediksi laju alir gas dan air pada sumur CBM. = Volume = 1 Ft 3 Porosity = 0.15 S g = 0.75 Depth = 2500 ft. IGIP = 8.4 SCF Same Volume Lower rank Coal IGIP = 30 SCF (3-4 Times) Gambar 1 Skema Produksi Gas dan Air 2 2. RESERVOIR GAS METANA BATUBARA Reservoir CBM berbeda dengan reservoir gas pada batuan pasir. Salah satu dari ciri yang menonjol dari batubara adalah tekstur pori-pori mikronya. Pori-pori mikro ini memainkan peran yang sangat penting dalam banyak sifat kimia fisika batubara seperti kapasitas penyimpanan (storage capacity) gas. Gas metana berada menempel pada mikropori batubara (matriks). Fracture atau rekahan pada batubara (cleat) dapat juga berisi gas bebas atau gas yang tersaturasi oleh air. Sistem tersebut disebut dengan dual porosity reservoir seperti yang terlihat pada gambar 2. Gambar 3 Perbandingan IGIP antara CBM dan Gas Konvensional 3 3. ALIRAN FLUIDA PADA RESERVOIR GAS METANA BATUBARA Aliran fluida pada reservoir CBM setelah gas mengalami desorpsi karena penurunan tekanan terbagi menjadi dua, yaitu aliran difusi pada struktur mikropori (matriks) dan aliran Darcy pada struktur makropori (cleat) seperti pada gambar 4 berikut. Primary Porosity (micropore) DESORPTION DIFFUSION DARCY Secondary Porosity (macropore) Cleat Gambar 4 Proses Transportasi Gas pada batubara 3 1. Langmuir Sorption Isotherm Model Gambar 2 Skema Dual Porosity pada Batubara 3 Batubara memiliki kemampuan untuk menampung jumlah gas yang lebih besar jika dibandingkan dengan reservoir gas konvensional pada kedalaman yang sama. Kemampuan batubara menjerat (adsorb) banyak molekul gas metana karena batubara mempunyai luas permukaan yang lebih besar yaitu ft 2 /gr. Sehingga batubara dapat menyimpan metana 3 4 kali lipat dari kemampuan gas konvensional untuk volume yang sama, seperti terlihat pada gambar 3. Isotherm adsorption adalah banyaknya gas yang teradsorpsi (menempel) pada permukaan padatan sebagai fungsi dari tekanan pada temperatur tertentu (konstan). Ada beberapa teori sorption isotherm yang telah dimodelkan, antara lain teori Langmuir, teori Henry, dan teori Freundlichs. Tetapi yang sering digunakan dalam CBM adalah teori Langmuir Sorption Isotherm (Gambar 5). Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penurunan persamaan Langmuir Isotherm adalah sebagai berikut. 4 Satu molekul gas teradsorpsi pada satu tempat adsorpsi. Sebuah gas yang teradsorpsi tidak mempengaruhi molekul lain yang berada didekatnya. Tempat terjadinya adsorpsi tidak dapat dibedakan oleh molekul gas. Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 2

3 Adsorpsi terjadi pada permukaan yang tidak terhalang dan terbuka. Berikt ini penurunan persamaan Langmuir. 4 qq aaaaaa = KK 1 PP(1 ΩΩ).(1) qq dddddd = KK 2 ΩΩ.(2) Pada kondisi kesetimbangan laju gas adsorpsi sama dengan laju gas desorpsi. qq aaaaaa = qq dddddd.(3) KK 1 PP(1 ΩΩ) = KK 2 ΩΩ.(4) Dimana PP LL = KK 2.(5) KK 1 Fraksi permukaan yang ditutupi oleh molekul (Ω) pada waktu tertentu adalah sama dengan jumlah konsentrasi metana yang teradsoprsi dibagi dengan jumlah kapasitas total surface (V L ). ΩΩ = VV EEPP VV LL.(6) Substitusi persamaan 5 dan persamaan 6 ke persamaan 4 maka didapat. VV EE (PP) = VV LLPP PP LL +PP.(7) Gas yang berasal dari matriks akan menuju ke cleat dan akan mengalir sepanjang cleat. Persamaan aliran ini mengikuti persamaan Darcy sama seperti gas konvensional pada periode pseudo steady state, dengan asumsi pengaruh tekanan telah mencapai batas dan tidak ada aliran dari outer boundary. Persamaan Darcy aliran radial untuk gas menggunakan konsep pseudo pressure : 7 qq gg = kk ggh mm (PP) mm PP wwww.(11) +ss (1422)TT llll rr ee rrww 3 4 Selain gas, di dalam cleat juga terdapat air. Ketika diproduksikan, air akan bergerak sepanjang cleat dan menuju lubang sumur. Persamaan aliran untuk air merupakan persamaan Darcy. Pada periode yang sama dengan gas yaitu periode pseudo steady state, persamaan Darcy untuk air sebagai berikut : 7 qq ww = kk ww h PP PP wwww ) μμ ww BB ww TT llll rr ee rrww 3 4 +ss.(12) 4. KESETIMBANGAN MATERI Gambar 5 Kurva Langmuir Isotherm 5 2. Aliran di Matriks Aliran yang terjadi di matriks hanya aliran gas dimana air tidak dapat mengalir karena ukuran pori batuan yang sangat kecil. Aliran gas yang terjadi pun bukan merupakan aliran Darcy, tetapi aliran secara difusi. Yaitu aliran molekul metana yang berukuran Å pada mikropori berukuran 5 10 Å. Aliran metana dari matriks ke cleat ini mengikuti hukum Fick, dimana persamaan tersebut lalu dikembangkan oleh King dan Ertekin 6 menjadi: dddd ii dddd = DD ii aa(vv ii VV EE )...(8) Untuk ττ = 1 sebagai konstanta waktu, persamaan DD ii aa (2) menjadi: dddd ii dddd = 1 ττ (VV ii VV EE )...(9) Dan melalui proses integrasi (selengkapnya pada lampiran A), didapatkan persamaan konsentrasi gas teradsorpsi pada waktu tertentu: VV(tt) = VV EE + (VV 0 VV EE )ee tt ττ...(10) 3. Aliran di Cleats (Rekahan-rekahan) Persamaan kesetimbangan materi (material balance) sangat penting dalam menentukan Original Gas In Place (OGIP) dan performa produksi 8. Persamaan kesetimbangan materi pada reservoir CBM berbeda dengan gas konvensional karena pada reservoir gas konvensional tidak ada reaksi antara gas dan batuan. Asumsi ini tidak berlaku pada reservoir CBM, karena gas justru tersimpan pada reservoir secara adsorpsi. 1. King King mengembangkan persamaan kesetimbangan materi untuk reservoir gas pada lapisan batubara atau devonian shale. 7 King mengambil asumsi sebagai berikut. Gas teradsorpsi pada matriks batubara. Gas terkandung di cleat. Batubara berada pada kondisi saturated dan mengikuti Langmuir Isotherm. Adsorpsi terdapat pada periode steady state. Memperhatikan faktor kompresibilitas air. Memperhatikan faktor kompresibilitas batuan. Ada produksi air. Persamaan kesetimbangan materi King. GG pp = VV bb2φφ ii ZZ ssss TT ssss pp ssss TT Dimana ZZ = PP ii ZZ PP ii ZZ.(13) ZZ 1 cc ff (PP ii PP) (1 SS )+ ZZZZ PP ssss ww ZZssss TTssss VV LL φφ ii (PP LL +PP )..(14) Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 3

4 = SS wwww [1 cc ww (PP ii PP)] (WW ee BBww WW pp ) φφ ii VV bb2.(15) SS ww 2. Seidle 1 cc ff (PP ii PP) Seidle dalam observasinya tentang penggunaan metode King dalam pengolahan data lapangan menemukan bahwa variasi nilai SS ww tidak begitu berpengaruh dalam penentuan nilai Z* (nilai Z* tidak sensitif terhadap variasi nilai SS ). ww Dalam persamaannya Seidle mengasumsikan bahwa kompresibilitas air dan formasi dapat diabaikan, serta tidak ada water influx. Persamaan kesetimbangan materi Seidle. 9 PP ZZ = PP ii ZZ ii Dimana ZZ = PP ii ZZ ii OOOOOOOO GG pp...(16) ZZ (1 SSSS ) ZZZZ PP ssss VV LL (1 aa)ρρ ZZssss TTssss PP LL +PP SSSS = SS wwww 5.615WW pp AAh.(18) 5. PROSEDUR PERHITUNGAN.(17) Berikut ini prosedur perhitungan untuk melakukan prediksi laju produksi gas dan air pada reservoir pada reservoir gas metana batubara. 1. Menentukan Nilai Saturasi Air (Sw) Untuk menentukan nilai saturasi air, Sw dapat digunakan metode King dan maupun metode Seidle Metode King King, pada jurnal SPE 20730, membuat suatu prosedur iterasi untuk memperkirakan nilai volume gas awal di tempat (OGIP). Prosedur iterasi yang diajukan adalah berdasarkan persamaan kesetimbangan materi yang ada. Jika kembali melihat persamaan (13), maka akan didefinisikan bahwa V b2 adalah harga volume penuh dengan porositas sekunder dari lapangan gas batubara. Persamaan (13), persamaan (14) dan persamaan (16) menjadi tiga persamaan yang tidak dapat diselesaikan karena nilai V b2 yang tidak diketahui. Oleh karena itu diperlukan adanya prosedur iterasi untuk menentukan nilai V b2 yang konvergen. Prosedur iterasi King Asumsi sebuah nilai dari V b2. 2. Hitung nilai dari SS ww menggunakan persamaan (15). 3. Hitung nilai dari Z* dengan menggunakan persamaan (14). 4. Plot antara Gp pada sumbu X dan P/Z* pada sumbu Y. 5. Dari hasil plot poin ke-4, ambil nilai dari kemiringan yang terjadi sebagai m. 6. Dengan demikian, nilai dari kemiringan digunakan untuk menghitung nilai V b2 VV bb2 = mmttpp ssss φφ ii ZZ ssss TT ssss...(19) 7. Kembali ke poin dua dan ulangi prosedur sampai terjadi kekonvergenan Metode Seidle Seidle, pada jurnal SPE 55605, membuat suatu prosedur iterasi untuk memperkirakan nilai volume gas awal di tempat (OGIP). Prosedur iterasi yang diajukan adalah berdasarkan persamaan kesetimbangan materi yang ada. Jika melihat persamaan (18), maka akan didefinsikan A adalah luas daerah pengurasan (drainage area). Dan nilai A inilah yang akan akan diiterasi karena tidak diketahui nilainya. Prosedur iterasi Seidle Asumsi sebuah nilai dari A. 2. Hitung nilai dari SS ww menggunakan persamaan (18). 3. Hitung nilai dari Z* dengan menggunakan persamaan (17). 4. Plot antara Gp pada sumbu X dan P/Z* pada sumbu Y. 5. Dari hasil plot poin ke-4, ambil nilai dari kemiringan yang terjadi sebagai m. 6. Dengan demikian, nilai dari kemiringan digunakan untuk menghitung nilai A PP AA = ssss TT...(20) mm AAhZZ ssss TT ssss 7. Kembali ke poin dua dan ulangi prosedur sampai terjadi kekonvergenan. 2. Menentukan Permeabilitas Relatif Gas (Krg) dan Permeabilitas Relatif Air (Krw) Dari saturasi air rata rata tersebut kemudian di gunakan untuk mencari Kg dan Kw yang akan digunakan dalam perhitungan. Harga Krw dan Krg yang diambil berdasarkan data kurva permabilitas relatif yang terdapat dalam paper SPE Menentukan Laju Alir Gas dan Air Data Krg dan Krw yang didapat dari kurva permeabilitas tersebut kemudian di gunakan untuk menghitung laju alir gas menggunakan persamaan (11) dan laju alir air dengan menggunakan persamaan (12). Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 4

5 6. DATA Data yang digunakan untuk perhitungan dalam paper ini adalah data dalam paper King 7 dari sebuah lapisan batubara yang telah berproduksi selama 10 tahun. Dimana King menggunakan data 3 tahun pertama sebagai sebuah data sejarah produksi yang digunakan untuk memprediksi produksi selama 7 tahun berikutnya. Sumur uang distimulasi dengan hydraulic fracturing (skin negatif) berproduksi setelah proses dewatering selama 3 bulan dengan laju alir konstan 50 STBD. Data sejarah produksi tidak ditampilkan dalam tabel oleh King ( kecuali untuk 4 set data laju alir gas ), melainkan hanya dalam grafik. Oleh karena itu penulis membaca secara manual grafik yang disajikan, dan mendapatkan harga produksi kumulatif Wp dan Gp dari laju alir air dan gas. Dalam Tabel 1 disajikan data reservoir, properti adsorpsi, dan properti gas. Sedangkan dalam Tabel 2 disajikan data sejarah produksi hingga hari ke Tabel 1 Data Reservoir Parameter dan Satuan Harga Tekanan Awal (psia) P i Saturasi Awal S wi 1 Porositas Awal ϕ i 0.01 Kompresibilitas Batuan c f ( Kompresibilitas i 1 ) Air c w ( Temperatur i 1 ) Reservoir T 530 ( R) Faktor Volume Formasi Air B w 1* Viskositas Air (cp) μ w ** Permeabilitas (md) k 26 Ketebalan (ft) h 6 Jari-jari Sumur (ft) r w 0.5 Jari-jari Pengurasan (ft) r e 1050 Skin S PARAMETER ADSORPSI: Konstanta Volume Langmuir (SCF/ft 3 ) V L 18.6 Konstanta Tekanan Langmuir P L Tekanan Desorpsi (psia) P d Konstanta Waktu (days) τ PROPERTI GAS: Faktor Deviasi Gas Z i *** ATekanan l Kondisi P sc 14.7 STemperatur d ( i) Kondisi Standar ( R) T sc 520 Faktor Deviasi Gas Z sc 0.998*** STekanan d Pseudo-kritik P pc ( i) Temperatur Pseudok T pc Specific i ik ( R) Gravity γg * asumsi ** korelasi Chesnut 10 *** korelasi DAK 10 Tabel 2 Data Sejarah Produksi Time= 90 days Time= 365 days Time= 730 days Time= 1095 days P (psia) 450 W p (STB) 4500 G p (SCF) P (psia) 325 W p (STB) G p (SCF) P(psia) 250 W p (STB) G p (SCF) P (psia) 160 W p (STB) G p (SCF) Dalam paper King tersebut tidak ditampilkan data permeabilitas relatif, sehingga data permeabilitas relatif yang adalah data dari dari Basin Warior pada lapisan Jagger (SPE oleh Raj Puri ) sebagai berikut 11. Gambar 6 Kurva Permeabilitas Selain data-data di atas, dibutuhkan juga data faktor deviasi gas yang diperoleh dari korelasi Dranchuk Abou-Kassem 10, serta data viskositas gas dari korelasi CKB-Dempsey. 12 Adapun viskositas air dihitung dengan korelasi Chesnut 10 dan diasumsikan konstan pada kondisi awal reservoir. Untuk data ash content penulis mengambil asumsi 11% dan berat jenis dari batubara penulis mengambil asumsi 1.35 gr/cc. Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 5

6 7. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan nilai volume gas awal di tempat (OGIP) untuk reservoir gas metana batubara dapat diperkirakan dari data produksi awal. Ada 2 macam metode yang digunakan oleh penulis dalam paper ini untuk memperkirakan nilai OGIP dari suatu reservoir gas metana batubara, yaitu menggunakan metode King dan Metode Seidle. Secara umum kedua metode ini dilakukan dengan membuat suatu plot antara nilai Gp pada sumbu-x dan P/Z* pada sumbu-y. Perpotongan garis dengan sumbu-x inilah yang merupakan nilai OGIP. Z* Pressure Gambar 9 Grafik Z* vs Tekanan Z* King Z* Seidle Gambar 7 Grafik P/Z* vs Gp Metode King King menganggap bahwa saturasi air pada cleat dan volume cleat-nya sendiri mengalami perubahan seiring dengan perubahan tekanan dan masukan atau keluaran air (water influx / efflux). Saturasi air pada cleat, menurut King dipengaruhi oleh 3 mekanisme yaitu : Ekspansi dari air terkait adanya kompresibilitas air. Masukan air / water influx dari aquifer dan keluaran air / water efflux (produksi air). Perubahan dari volume pori, karena adanya kompresibilitas dari formasi. Berdasarkan ketiga mekanisme tersebut King lalu membuat persamaan untuk menentukan saturasi air rata-rata, persamaan (15). Seidle menawarkan persamaan untuk menentukan saturasi air, persamaan (18). Dalam persamaan tersebut Seidle tidak memasukkan nilai kompresibilitas dari air dan kompresibilitas batuan. Serta tidak ada water influx. Sehingga pada tekanan reservoir yang sama, kedua metode di atas akan menghasilkan nilai saturasi air yang berbeda-beda. Seperti pada Tabel 3 berikut ini. Gambar 8 Grafik P/Z* vs Gp Metode Seidle Hasil perhitungan untuk nilai volume gas awal di tempat (OGIP) menggunakan metode King memberikan nilai sebesar MMSCF. Sedangkan nilai OGIP menggunakan metode Seidle memberikan nilai MMSCF. Ada perbedaan nilai sebesar 4.27 MMSCF. Hasil yang berbeda ini karena Seidle mengansumsikan bahwa saturasi dari air dianggap konstan. Variasi nilai saturasi air tidak begitu berpengaruh dalam penentuan Z* (nilai Z* tidak sensitif terhadap variasi nilai saturasi air). Tabel 3 Saturasi Air t (hari) Pr (psia) Sw King Seidle Karena perbedaan harga saturasi air dari kedua metode tersebut, dari kurva permeabilitas relatif yang ditawarkan Raj Puri, maka akan didapat harga permbeabilitas relatif yang tidak sama. Tabel 4 memperlihatkan harga permeabilitas relatif gas dan air dari harga saturasi air (metode King). Tabel 5 memperlihatkan harga permeabilitas relatif gas dan air dari harga saturasi air (metode Seidle). Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 6

7 Tabel 4 Permeabilitas Relatif (King) Sw Krg Krw Tabel 5 Permeabilitas Relatif (Seidle) Sw Krg Krw Untuk menentukan laju alir gas dan air menggunakan persamaan (11) dan persamaan (12) diperlukan nilai permeabilitas gas dan pemeabilitas air. Sehingga harga permeabilitas relatif tersebut perlu dikalikan dengan harga permeabilitas absolute. Nilai permeabilitas absolute yang digunakan adalah 26 md. Selain itu pada persamaan (11), untuk memperkirakan laju alir gas diperlukan nilai pseudo pressure, sehingga harga tekanan reservoir dan tekanan dasar sumur perlu dirubah ke nilai pseudo pressure. Lampiran B plot kurva pseudo pressure Vs tekanan. Dari data dan parameter yang dihitung diatas kemudian dapat dihitung laju alir gas dan laju air menggunakan persamaan (11) dan persamaan (12). Hasilnya seperti terlihat pada lampiran C tabel C-1 dan tabel C-2. Kurva prediksi laju alir gas dan air dari reservoir CBM dapat dilihat pada gambar 10 berikut. Gambar 10 Laju Alir Gas dan Air pada Reservoir CBM Pada gambar 10 terlihat bahwa laju alir gas menggunakan metode King lebih besar daripada laju alir gas menggunakan metode Seidle. Hal ini dikarenakan pada metode King gas yang berada di cleat batubara diperhitungkan. Sedangkan pada metode Seidle kandungan gas di cleat di batubara diabaikan. Gas yang terkandung di cleat ini dapat diabaikan jumlahnya. Adapun laju alir air yang diprediksi dari kedua metode diatas relatif sama. Hal ini dikarenakan pada kondisi awal cleat dari batubara sama-sama tersaturasi oleh air. 8. KESIMPULAN 1. Metode kesetimbangan materi yang dikembangkan dengan metode King dan yang dimodifikasi oleh Seidle dapat digunakan untuk memprediksi profil produksi pada sumur CBM dan menunjukkan sifat negative decline rate pada fasa dewatering. 2. Laju alir gas dengan metode King sedikit lebih besar daripada laju alir gas dengan metode Seidle. 3. Laju alir air dengan metode King relatif sama dengan metode Seidle. 4. Dibutuhkan data reservoir dan sejarah produksi yang baik dalam mensimulasikan profil produksi sumur CBM. 9. REKOMENDASI Untuk memprediksi laju alir gas dan air pada reservoir gas metana batubara menggunakan kedua metode ini (metode King dan Seidle) perlu diuji lagi terhadap data produksi dari berbagai macam lapangan (bukan hanya satu). Sehingga didapatkan metode yang akurat untuk memprediksi laju alir gas dan air pada reservoir gas metana batubara. 10. DAFTAR SIMBOL A = Luas Area Pengurasan (drainage area), acre B w = Faktor Volume Formasi air, bbl/stb c f = kompresibilitas batuan, psi -1 c w = kompresibilitas air, psi -1 G p = produksi gas kumulatif, SCF [MMSCF] h = ketebalan lapisan, ft k = permeabilitas, md kw = permeabilitas efektif air, md kg = permeabilitas efektif gas, md k rg = permeabilitas relatif gas k rw = permeabilitas relatif air m = slope pada plot P/Z*, psi/mmscf m(p) = pseudo-pressure tekanan reservoir, psi 2 /cp m(p wf ) = pesudo-pressure tekanan dasar sumur, psi 2 /cp OGIP = Original Gas In Place, SCF [MMSCF] P = tekanan reservoir, psia P d = tekanan adsorbsi, psia P i = tekanan awal reservoir, psia P L = konstanta tekanan Langmuir, psia = tekanan kondisi standar, psia P sc Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 7

8 P wf = tekanan dasar sumur q g = laju alir gas, MSCFD q w = laju alir air, STBD r e = jari-jari pengurasan, ft r w = jari-jari lubang sumur, ft S = faktor skin S w = saturasi air S wi = saturasi air awal S w = saturasi air rata-rata t = waktu, days T = temperatur reservoir, R T = temperatur, R V 0 = konsentrasi gas teradsorpsi mula-mula, SCF/ft 3 V b2 = volume bulk porositas sekunder, ft 3 V e = konsentrasi gas teradsorpsi pada tekanan standar, SCF/ft 3 V E = konsentrasi gas teradsorpsi pada kondisi kesetimbangan, SCF/ft 3 V i = konsentrasi gas teradsorpsi, SCF/ft 3 V L = konstanta volume Langmuir, SCF/ft 3 V(t) = konsentrasi gas pada waktu tertentu, SCF/ft 3 W e = water influx, bbl W p = produksi air kumulatif, STB Z = faktor deviasi gas Z = faktor deviasi gas rata-rata Z sc = fator deviasi gas pada kondisi standar Z i = faktor deviasi gas pada kondisi awal reservoir Z* = faktor deviasi gas untuk uncoventional gas Z i * = faktor deviasi gas untuk uncoventional gas pada kondisi awal reservoir μ g = viskositas dinamik gas, cp μ g = viskositas dinamik gas rata-rata, cp μ w = viskositas dinamik air, cp = porositas awal ϕ i 11. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kepada Allah SWT atas selesainya tugas akhir ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan doanya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Kepada pembimbing saya Prof. Dr. Ir. Doddy Abdassah yang telah meluangkan pemikiran dan waktunya untuk saya, saya ucapkan terima kasih dan semoga dibalas oleh Nya dengan kebaikan yang berlipat ganda. Terima kasih yang sangat tulus kepada rekan-rekan semua yang telah mendukung dalam pengerjaan tugas akhir saya ini. 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Roadifer, R.D. et al, Coalbed Methane Parameter Study : What s Really Important to Production and When?, SPE 84425, Aminian, K., Coalbed Methane Fundamental Concept, West Virginia University, Morgantown. 3. Ertekin, Turgay, Engineering of Coalbed Methane Reservoir.ppt, Bandung. 4. Jalali, Jalal, A Coalbed Methane Simulator Designed for the Independent Producer, West Virginia University, Morgantown, help/c-te-techniques, CBM Concepts. 6. Rogers, R.E., Coalbed Methane Principles and Practice, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, King, G.R., Material Balance Techniques for Coal Seam and Devonian Shale Gas Reservoirs, SPE 20730, Abdassah, Doddy, Teknik Gas Bumi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Seidle, John P., "A Modified p/z Method for Coal Wells", SPE 55605, McCain, William D., Petroleum Fluids, PennWell Books, Tulsa, Puri, R., Measurement of Coal Cleat Porosity and Relative Permeability Characteristics, SPE 21491, Tiab, Djebbar, Gas Reservoir Engineering, The University of Oklahoma, Oklahoma, Energy Resources Conservation Board, Theory And Practice of the Testing of Gas Wells, ERCB, Dondo, Maximilian, Simulator Material Balance Sederhana untuk Prediksi Profil Produksi Sumur Coalbed Methane, Institut Teknologi Bandung, Firanda, Eric, Perhitungan Profil Produksi Gas pada Reservoir Coalbed Methane Menggunakan Metode Semi Analitik, Institut Teknologi Bandung, King, G.R. et al, Numerical Simulation of The Transient Behavior of Coal-Seam Degassification Wells, SPE 12258, Purba, R. T., Peramalan Produksi Gas dan Air pada Reservoir Gas Metana Batubara (CBM) Menggunakan Metode Kesetimbangan Materi, Institut Teknologi Bandung, Sitaresmi, Ratnayu. et al, Metode Peramalan Kelakuan dan Produksi Gas Metana Batubara Menggunakan Korelasi dan Data Produksi Aktual, IATMI , help/c-te-techniques, CBM Analysis. Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 8

9 LAMPIRAN A PERHITUNGAN PROSEDUR ITERASI KING 1. Analisis data yang akan dikalkulasi seperti pada Tabel A.1 berikut. Tabel A.1 Data yang Akan Diolah Time (days) Pr (psia) Wp (STB) We (Bbl) Gp, MMSCF Z Asumsi sebuah nilai dari V b2 ; ambil nilai sembarang 2. Hitung nilai SS ww menggunakan persamaan (15). 3. Hitung nilai z* menggunakan persamaan (14). Hasil poin 1-3 dapat dilihat pada tabel A.2 berikut. Tabel A.2 Data yang Telah Diolah Vb assumed Pi-P Sw Z* P/Z* Plot antara Gp pada sumbu-x dan P/Z* pada sumbu-y. Perhatikan gambar A.1 Hidayatus Syufyan, , Semester /2010 9

10 y = x + 21, P/Z* Gp MMscf Gambar A.1 Hasil Kemiringan yang Diperoleh 5. Dari hasil plot poin ke-4, ambil nilai dari kemiringan yang terjadi sebagai m. Dipeoleh dari Gambar A.1 nilai kemiringan pada harga psia/mmscf. 6. Dengan demikian, nilai dari kemiringan dapat menghitung nilai V b2 VV bb2 = mmttpp ssss φφ ii ZZ ssss TT ssss 7. Kembali ke poin dua dan ulangi prosedur sampai terjadi kekonvergenan. Hidayatus Syufyan, , Semester /

11 SEIDLE 1. Analisis data yang akan dikalkulasi seperti pada Tabel A.3 berikut. Tabel A.3 Data yang Akan Diolah Time (days) Pr (psia) Wp (STB) We (Bbl) Gp, MMSCF Z Asumsi sebuah nilai dari A ; ambil nilai sembarang. 2. Hitung nilai SS ww menggunakan persamaan (18). 3. Hitung nilai z* menggunakan persamaan (17). Hasil poin 1-3 dapat dilihat pada tabel A.4 berikut. Tabel A.4 Data yang Telah Diolah A assumed Vb assumed Sw Z* P/Z* Plot antara Gp pada sumbu-x dan P/Z* pada sumbu-y. Perhatikan gambar A.2 Hidayatus Syufyan, , Semester /

12 y = x + 20, P/Z* Gp MMscf Gambar A.2 Hasil Kemiringan yang Diperoleh 5. Dari hasil plot poin ke-4, ambil nilai dari kemiringan yang terjadi sebagai m. Dipeoleh dari Gambar A.1 nilai kemiringan pada harga psia/mmscf 6. Dengan demikian, nilai dari kemiringan dapat menghitung nilai A PP ssss TT AA = mm AAhZZ ssss TT ssss 7. Kembali ke poin dua dan ulangi prosedur sampai terjadi kekonvergenan. Hidayatus Syufyan, , Semester /

13 LAMPIRAN B PLOT KURVA PSEUDO PRESSURE Vs TEKANAN 13 Gambar B.1 PLOT KURVA PSEUDO PRESSURE Vs TEKANAN Hidayatus Syufyan, , Semester /

14 LAMPIRAN C TABEL HASIL PERHITUNGAN LAJU ALIR GAS DAN AIR METODE KING Tabel C-1 Days P/Z* P Pwf m(p) m(pwf) Gp Wp Sw Krg Krw Kg Kw P-Pwf Qw m(p)- m(pwf) Qg Time w Time G Gambar C-1 Laju Alir Gas dan Air Menggunakan Metode King Hidayatus Syufyan, , Semester /

15 METODE SEIDLE Tabel C-2 Days P/Z* P Pwf m(p) m(pwf) Gp Wp Sw Krg Krw Kg Kw P-Pwf Qw m(p)- m(pwf) Qg Time w Time G Gambar C-2 Laju Alir Gas dan Air Menggunakan Metode Seidle Hidayatus Syufyan, , Semester /

PENGGUNAAN MATERIAL BALANCE KING, SEIDLE, DAN JENSEN-SMITH DALAM MENENTUKAN GAS IN PLACE DAN PREDIKSI LAJU ALIR RESERVOIR COALBED METHANE

PENGGUNAAN MATERIAL BALANCE KING, SEIDLE, DAN JENSEN-SMITH DALAM MENENTUKAN GAS IN PLACE DAN PREDIKSI LAJU ALIR RESERVOIR COALBED METHANE PENGGUNAAN MATERIAL BALANCE KING, SEIDLE, DAN JENSEN-SMITH DALAM MENENTUKAN GAS IN PLACE DAN PREDIKSI LAJU ALIR RESERVOIR COALBED METHANE THE USAGE OF KING, SEIDLE, AND JENSEN-SMITH S MATERIAL BALANCE

Lebih terperinci

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Lebih terperinci

PERKIRAAN KELAKUAN PRODUKSI GAS SUMUR CBM DI LAPANGAN "J" SUMATERA SELATAN. Edward ML Tobing

PERKIRAAN KELAKUAN PRODUKSI GAS SUMUR CBM DI LAPANGAN J SUMATERA SELATAN. Edward ML Tobing PERKIRAAN KELAKUAN PRODUKSI GAS SUMUR CBM DI LAPANGAN "J" SUMATERA SELATAN Edward ML Tobing Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS etobing@lemigas.esdm.go.id S A R I Coalbed

Lebih terperinci

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN Untuk memperoleh keyakinan terhadap model yang akan digunakan dalam simulasi untuk menggunakan metode metode analisa uji sumur injeksi seperti

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja Reservoir Gas Konvensional dengan Coal Bed Methane (CBM) Suranto Dosen Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta

Perbandingan Kinerja Reservoir Gas Konvensional dengan Coal Bed Methane (CBM) Suranto Dosen Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 5 No. 1 Suranto Perbandingan Kinerja Reservoir Gas Konvensional dengan Coal Bed Methane (CBM) Suranto Dosen Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta Abstrak Reservoir gas konvensional

Lebih terperinci

UPAYA PRODUKSI GAS PADA RESERVOIR COALBED METHANE (CBM) SUMUR P#X DI KALIMANTAN

UPAYA PRODUKSI GAS PADA RESERVOIR COALBED METHANE (CBM) SUMUR P#X DI KALIMANTAN UPAYA PRODUKSI GAS PADA RESERVOIR COALBED METHANE (CBM) SUMUR P#X DI KALIMANTAN Eko Budhi Santosa STEM Akamigas, Jl. Gajah Mada No. 38, Cepu E-mail: ekobudhis@yahoo.co.id ABSTRAK Coalbed Methane (CBM)

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI Simulasi menggunakan model sistem reservoir seperti yang dijelaskan dan divalidasi dengan data lapangan pada Bab IV terdahulu, selanjutnya akan dilakukan analisa

Lebih terperinci

Karakteristik dari CBM :

Karakteristik dari CBM : Karakteristik dari CBM : 1. Mekanisme gas storagenya, pada CBM gas tersimpan di dalam micropore atau matrix, gas tersebut teradsorbsi pada permukaan batu bara. Sebagian gas kecil tersimpan pada fracture

Lebih terperinci

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Abstract JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Novrianti 1, Yogi Erianto 1, Program Studi Teknik Perminyakan

Lebih terperinci

SIMULATOR MATERIAL BALANCE SEDERHANA UNTUK PREDIKSI PROFIL PRODUKSI SUMUR COALBED METHANE TUGAS AKHIR

SIMULATOR MATERIAL BALANCE SEDERHANA UNTUK PREDIKSI PROFIL PRODUKSI SUMUR COALBED METHANE TUGAS AKHIR SIMULATOR MATERIAL BALANCE SEDERHANA UNTUK REDIKSI ROFIL RODUKSI SUMUR COALBED METHANE TUGAS AKHIR Oleh: MAXIMILLIAN EUREKA STEF DONDO NIM 122539 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Lebih terperinci

KELAKUAN RESERVOIR CBM SEBELUM MENCAPAI PUNCAK PRODUKSI GAS

KELAKUAN RESERVOIR CBM SEBELUM MENCAPAI PUNCAK PRODUKSI GAS JTM Vol. XVI No.4/2009 KELAKUAN RESERVOIR CBM SEBELUM MENCAPAI PUNCAK PRODUKSI GAS Neni Yuliana 1, Pudjo Sukarno 1, Amega Yasutra 1 Sari Dalam memproduksikan gas pada CBM, pertama kali gas harus didesorpsi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua

Lebih terperinci

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana**

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana** IDENTIFIKASI PENGARUH KEDALAMAN PENGUKURAN TEKANAN, SIFAT MINYAK, DAN BATUAN RESERVOIR TERHADAP PENENTUAN JUMLAH MINYAK AWAL di RESERVOIR DENGAN METODE MATERIAL BALANCE Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir.

Lebih terperinci

PREDIKSI KUMULATIF PRODUKSI PADA RESERVOIR TIGHT GAS DENGAN METODE LAJU ALIR MAKSIMUM TUGAS AKHIR. Oleh: GUSRIYANSYAH NIM :

PREDIKSI KUMULATIF PRODUKSI PADA RESERVOIR TIGHT GAS DENGAN METODE LAJU ALIR MAKSIMUM TUGAS AKHIR. Oleh: GUSRIYANSYAH NIM : 0 PREDIKSI KUMULATIF PRODUKSI PADA RESERVOIR TIGHT GAS DENGAN METODE LAJU ALIR MAKSIMUM TUGAS AKHIR Oleh: GUSRIYANSYAH NIM : 12206097 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI RESERVOIR GAS METANA BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE F.A.S.T. CBM PADA SUMUR RRP LAPANGAN LEVI

ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI RESERVOIR GAS METANA BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE F.A.S.T. CBM PADA SUMUR RRP LAPANGAN LEVI ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI RESERVOIR GAS METANA BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE F.A.S.T. CBM PADA SUMUR RRP LAPANGAN LEVI Renaldy Reza Pahlevi, M. Taufik Fathaddin, Siti Nuraeni Abstrak Coal Bed Methane

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS GAS ASSOSIATED PADA LAPISAN LP DI LAPANGAN BUGEL DENGAN PEMILIHAN SKENARIO TERBAIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI Deny Handryansyah, Djoko Sulistiyanto, Hari K. Oestomo Jurusan Teknik Perminyakan,

Lebih terperinci

Studi Kinerja Reservoir Gas Konvensional dan Reservoir Coal Bed Methane (CBM) Menggunakan Simulator Reservoir

Studi Kinerja Reservoir Gas Konvensional dan Reservoir Coal Bed Methane (CBM) Menggunakan Simulator Reservoir 58 ISSN 0854-2554 Studi Kinerja Reservoir Gas Konvensional dan Reservoir Coal Bed Methane (CBM) Menggunakan Simulator Reservoir Suranto Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN

Lebih terperinci

MENENTUKAN CADANGAN CBM (COAL BED METHANE) MENGGUNAKAN METODE MATERIAL BALANCE

MENENTUKAN CADANGAN CBM (COAL BED METHANE) MENGGUNAKAN METODE MATERIAL BALANCE MENENTUKAN CADANGAN CBM (COAL BED METHANE) MENGGUNAKAN METODE MATERIAL BALANCE Abstrak Gas alam yang berasal dari batubara telah diketahui pada penambangan batubara dan merupakan ancaman keselamatan bagi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR.

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR. PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR Oleh: ESTRI ANDROMEDA NIM : 12206038 Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang BAB VI KESIMPULAN 1. Operasi Radial Jet Drilling merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan rate produksi suatu sumur yang mempunyai prinsip membuat lubang yang berfungsi untuk mengurangi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI Pada bab ini dibahas tentang beberapa metode metode analisis uji sumur injeksi, diantaranya adalah Hazebroek-Rainbow-Matthews 2 yang menggunakan prosedur

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 28 Makalah Profesional IATMI 8 15 Metode Peramalan Kelakuan dan Produksi Gas Metana Batubara Menggunakan

Lebih terperinci

METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM

METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM Andini W Mulyandari* Abstrak Reservoir rekah alam memiliki sistem yang kompleks karena adanya dua sistem porositas, yaitu porositas matriks

Lebih terperinci

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well NOVRIANTI Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KEASLIAN KARYA ILMIAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering

Lebih terperinci

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X Abstrak Margaretha Marissa Thomas, Siti Nuraeni, Rini Setiati Jurusan Teknik Perminyakan Universitas

Lebih terperinci

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PADA RESERVOIR MULTI LAPISAN BERTENAGA DORONG AIR TUGAS AKHIR Oleh: SANDI RIZMAN H NIM

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 009 Bandung, -5 Desember 009 Makalah Profesional IATMI 09-003 Mencari Hubungan Storativity Ratio dan Interporosity Flow Coefficient dengan

Lebih terperinci

MODEL PERKIRAAN PERMEABILITAS RELAIF AIR-METANA DALAM BATUBARA

MODEL PERKIRAAN PERMEABILITAS RELAIF AIR-METANA DALAM BATUBARA MODEL PERKIRAAN PERMEABILITAS RELAIF AIR-METANA DALAM BATUBARA Oleh: Ratnayu Sitaresmi, M.G. Sriwahyuni, Sisworini, Fathaddin, M.T. Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti e-mail: mtfathaddin@yahoo.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI (lanjutan)

DAFTAR ISI (lanjutan) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2- Desember 29 Makalah Profesional IATMI 9-16 ANALISIS DATA WATER OIL RATIO UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PERMEABILITAS VERTIKAL

Lebih terperinci

GAS METANA BATUBARA ENERGI BARU, PERANAN PUSDIKLAT MIGAS

GAS METANA BATUBARA ENERGI BARU, PERANAN PUSDIKLAT MIGAS GAS METANA BATUBARA ENERGI BARU, PERANAN PUSDIKLAT MIGAS Oleh : FX YUDI TRYONO *) Abstrak Pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia khususnya sumber energy harus dilakukan secara tepat dan efisien

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK Dhita Stella Aulia Nurdin Abstract Perhitungan Initial Gas In Place (IGIP) pada Lapangan KIM menjadi langkah awal

Lebih terperinci

PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE

PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE Oleh: Reza Oktokilian Chon *) Pembimbing: Dr. Ir. Pudjo Sukarno Dr.Ir. Asep Kurnia Permadi Sari Makalah ini merupakan hasil penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3

PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3 PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3 Oleh : Indra Gunawan* Sari Optimasi produksi sumur gas pada suatu waktu produksi

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22 Sekali lagi dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa perbandigan kurva produksi metode modifikasi Boberg-Lantz dengan data lapangan berpola mendekati. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan kenaikan produksi

Lebih terperinci

Optimasi Produksi Lapangan Gas Kering PSF dengan Mempertimbangkan Liquid loading Oleh : Farasdaq Muchibbus Sajjad* Dr.Ir.

Optimasi Produksi Lapangan Gas Kering PSF dengan Mempertimbangkan Liquid loading Oleh : Farasdaq Muchibbus Sajjad* Dr.Ir. Optimasi Produksi Lapangan Kering PSF dengan Mempertimbangkan Liquid loading Oleh : Farasdaq Muchibbus Sajjad* Dr.Ir. Pudjo Sukarno** Sari Lapangan gas kering PSF yang akan dikembangkan merupakan lapangan

Lebih terperinci

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT JTM Vol. XVI No.4/2009 DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT Deddy Surya Wibowo 1, Tutuka Ariadji 1 Sari Metode

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL Simulasi reservoir pada reservoir rekah alam dilakukan pada studi ini untuk mengetahui performance dari reservoir dan memprediksi

Lebih terperinci

ANALISIS FALLOFF TEST INJECTION PADA SUMUR R LAPANGAN SP DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ECRIN

ANALISIS FALLOFF TEST INJECTION PADA SUMUR R LAPANGAN SP DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ECRIN ANALISIS FALLOFF TEST INJECTION PADA SUMUR R LAPANGAN SP DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ECRIN Sugi Prasetyo Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian Dan Energi Universitas Trisakti E-mail:

Lebih terperinci

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE Oleh : Muhamad Aji Pembimbing : Dr. Ir. Utjok W.R Siagian Sari Pengukuran

Lebih terperinci

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN :

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : 2549-8681 ANALISA PBU-MIT GUNA PENENTUAN DELIVERABILITY DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN LIT MENGGUNAKAN SOFTWARE SAPHIR DAN PERHITUNGAN MANUAL PADA

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL

STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL TUGAS AKHIR Oleh: RYAN ALFIAN NOOR NIM 12206069 Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH ALAMI

KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH ALAMI IATMI 25-22 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 25 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 6-8 November 25. KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN INJEKSI AIR UNTUK PRESSURE MAINTENANCE PADA RESERVOIR LAPANGAN MINYAK

EVALUASI PENGGUNAAN INJEKSI AIR UNTUK PRESSURE MAINTENANCE PADA RESERVOIR LAPANGAN MINYAK EVALUASI PENGGUNAAN INJEKSI AIR UNTUK PRESSURE MAINTENANCE PADA RESERVOIR LAPANGAN MINYAK Oleh: Dedy Kristanto dan Anas Puji Santoso Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER IATMI -TS- PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hotel The Ritz Carlton Jakarta, -7 November PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR Deddy Phitra Akbar, Mumin Priyono Tamsil, Sri Feni M Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Dalam industri

Lebih terperinci

ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE

ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE Hardiyanto 1 1 Program Studi Nautika, Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: hardiyanto@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Muh.

Lebih terperinci

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Reynaldi Romy Santoso 1), Trijana Kartoatmodjo

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Optimasi Produksi Reservoir Gas Kering ADF dengan Mempertimbangkan Penentuan Waktu Buka Sumur Produksi TUGAS AKHIR. Oleh: Dimas Ariotomo

Optimasi Produksi Reservoir Gas Kering ADF dengan Mempertimbangkan Penentuan Waktu Buka Sumur Produksi TUGAS AKHIR. Oleh: Dimas Ariotomo Optimasi Produksi Reservoir Gas Kering ADF dengan Mempertimbangkan Penentuan Waktu Buka Sumur Produksi TUGAS AKHIR Oleh: Dimas Ariotomo 12206007 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : RADEN

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENGANGKATAN BUATAN PADA PROSES DEWATERING SUMUR-SUMUR CBM DI LAPANGAN-X

EVALUASI METODE PENGANGKATAN BUATAN PADA PROSES DEWATERING SUMUR-SUMUR CBM DI LAPANGAN-X EVALUASI METODE PENGANGKATAN BUATAN PADA PROSES DEWATERING SUMUR-SUMUR CBM DI LAPANGAN-X Erizka Meirani Waluyo 1), Gathuk Widiyanto 2), Sri Wahyuni 1) 1) Universitas Trisakti erizka_meirani@yahoo.com 2)

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI DATA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS PADA LAPANGAN AA

REKONSTRUKSI DATA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS PADA LAPANGAN AA REKONSTRUKSI DATA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECLINE CURVE ANALYSIS PADA LAPANGAN AA Oleh : Aryo Rahardianto* Pembimbing : Dr. Ir. Sudjati Rachmat, DEA Abstrak Terdapat banyak sekali lapangan tua

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM : PENGEMBANGAN KORELASI KUMULATIF PRODUKSI MINYAK SUMURAN BERDASARKAN DATA PRODUKSI DAN SIFAT FISIK BATUAN LAPANGAN DALAM KONDISI WATER CONING DENGAN BANTUAN SIMULASI RESERVOIR TUGAS AKHIR Oleh: LUSY MARYANTI

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI V. Kurva Fractional flow History matching dilakukan terhadap data produksi aktual dibandingkan dengan data produksi hasil perhitungan. History matching ini menggunakan

Lebih terperinci

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y Effect of Permeability Degradation to Polymer Injection Rate At Y Field Adi Novriansyah Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP

BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP Pada bab ini akan dijelaskan tentang uji sumur drawdown dan buildup untuk fluida dengan fasa tunggal, hal ini berdasarkan Earlougher 1, apabila mobility

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI

STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik Perminyakan Oleh:

Lebih terperinci

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK PENENTUAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DENGAN METODE VOLUMETRIK DAN MATERIAL BALANCE GARIS LURUS HAVLENA-ODEH DAN PERKIRAAN PRODUKSI ZONA ENH PADA LAPANGAN X Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said 1 Program

Lebih terperinci

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI Oleh ; FADHIL SANDY 113.060.076 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL Abstrak Deane Parahita Program Studi Teknik Perminyakan Trisakti Produktivitas sumur ditunjukkan dari kemampuan suatu formasi untuk memproduksi fluida

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4. ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.10 Agus Andri Yulianto, Djoko Sulistyanto, Albert Larope Abstract The main purpose of a hydrocarbons well

Lebih terperinci

Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir

Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir Muhammad Bima Furqan, Onnie Ridaliani, Bambang kustono Abstrak Penelitian ini meneliti tentang bagaimana cara mengoptimasikan produksi

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR. Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA

STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR. Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA NIM : 12206023 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER IATMI - PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hotel The Ritz Carlton Jakarta, - November PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI Imam Kurniawan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Penelitian ini mengevaluasi perekahan

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989). Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara

Lebih terperinci

ISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Rycha Melysa, Agus Masduki, Idham Khalid.

ISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Rycha Melysa, Agus Masduki, Idham Khalid. ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Rycha Melysa, Agus Masduki, Idham Khalid. Analisa Dan Optimasi Recovery Perolehan Cadangan Gas Dengan Melihat Parameter Design Sumur Pada Struktur Musi Barat Di Lapangan

Lebih terperinci

Perkiraan Liquid Loading Sumur Gas Melalui Integrasi Sistem Reservoir, Sumur, dan Pipa Produksi

Perkiraan Liquid Loading Sumur Gas Melalui Integrasi Sistem Reservoir, Sumur, dan Pipa Produksi Perkiraan Liquid Loading Sumur Gas Melalui Integrasi Sistem Reservoir, Sumur, dan Pipa Produksi TUGAS AKHIR Oleh: MUHAMMAD AKMAL NIM 12205065 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Lebih terperinci

Bab III Gas Metana Batubara

Bab III Gas Metana Batubara BAB III GAS METANA BATUBARA 3.1. Gas Metana Batubara Gas metana batubara adalah gas metana (CH 4 ) yang terbentuk secara alami pada lapisan batubara sebagai hasil dari proses kimia dan fisika yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) pertama kali muncul pada tahun 1858 ketika minyak mentah ditemukan oleh Edwin L. Drake di Titusville (IATMI SM STT MIGAS

Lebih terperinci

Konsep Gas Deliverability

Konsep Gas Deliverability BAB 3 Konsep Gas Deliverability Terdapat tiga komponen penting dalam gas deliverability, yaitu aliran gas di reservoir, aliran gas sepanjang pipa vertikal, dan aliran gas sepanjang pipa horizontal. Ketiga

Lebih terperinci

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR Oleh: ZUL FADLI NIM 122553 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY

STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY JTM Vol. XVI No. 3/2009 STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY Abdurachman 1, Taufan Marhaendrajana 1 Sari Pada lapangan X, adanya bottom water drive membuat dibutuhkannya

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK MENENTUKAN ZONA PRODUKTIF DAN MEMPERKIRAKAN CADANGAN AWAL PADA SUMUR R LAPANGAN Y Riza Antares, Asri Nugrahanti, Suryo Prakoso Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak

Lebih terperinci

METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS

METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS METODE EVALUASI DAN PERAMALAN KELAKUAN PRODUKSI UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN-LAPANGAN TUA (BROWNFIELDS) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam BAB II TEORI DASAR Pada saat ini jenis reservoir rekah alam mulai sering ditemukan, hal ini dikarenakan semakin menipisnya reservoir batu klastik yang mengandung hidrokarbon. Fakta menunjukkan bahwa sekitar

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08-036 Upaya Peningkatan Produksi Pada Struktur Rantau Zona 600 Yang Sudah Dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari lebih jauh akan manfaat terhadap satu bahan galian yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari lebih jauh akan manfaat terhadap satu bahan galian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterbatasan akan bahan galian tambang, membuat pola pikir baru untuk mencari lebih jauh akan manfaat terhadap satu bahan galian yang sama. Batubara, dahulu pemanfaatannya

Lebih terperinci

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Oleh : Riska Milza Khalida* Dr.Ir. Pudjo Sukarno, M.Sc** Sari Dalam penelitian ini, simulasi dan analisa performa

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

Total skin factor, s d : damage skin. s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well. s p : skin karena perforation

Total skin factor, s d : damage skin. s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well. s p : skin karena perforation Total skin factor, s d : damage skin s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well s p : skin karena perforation s pseudo : skin karena perubahan fasa dan rate 1. skin due to formation damage,

Lebih terperinci

PERAMALAN IPR UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT. Oleh: Dody Irawan Z

PERAMALAN IPR UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT. Oleh: Dody Irawan Z PERAMALAN UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT Oleh: Dody Irawan Z Pembimbing: Dr. Pudjo Sukarno Amega Yasutra, MS Sari Selama reservoir memproduksi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DAN PERAMALAN PRODUKSI PADA LAPISAN E LAPANGAN JUY

PERHITUNGAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DAN PERAMALAN PRODUKSI PADA LAPISAN E LAPANGAN JUY PERHITUNGAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DAN PERAMALAN PRODUKSI PADA LAPISAN E LAPANGAN JUY Mohamad Reza Pradana 1), Onnie Ridaliani 2), Lestari Said 3) Abstrak Lapisan E Lapangan JUY ini berlokasi di Cekungan

Lebih terperinci

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1 SUATU ANALISA KINERJA GAS LIFT PADA SUMUR MIRING DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR Gas lift Performance Analysis In Inclined Well Using Simulator Oleh: Rizal Fakhri* Sari Adanya kemiringan pada suatu sumur

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo, Djoko Sulistyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada

Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada 3.1.2. Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada perkiraan hasil dari proses waterflood itu sendiri. Perkiraan

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI PADA LAPANGAN X DENGAN PEMODELAN PRODUKSI TERINTEGRASI

OPTIMASI PRODUKSI PADA LAPANGAN X DENGAN PEMODELAN PRODUKSI TERINTEGRASI OPTIMASI PRODUKSI PADA LAPANGAN X DENGAN PEMODELAN PRODUKSI TERINTEGRASI Oleh Fadjri Dwishantyo* Dr.Ir. Sudjati Rachmat, DEA** Sari Optimasi produksi pada suatu lapangan merupakan hal yang sangat penting.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv

Lebih terperinci

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor.

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor. Pengembangan Persamaan untuk Mengestimasi Recovery Factor dari Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Seven-Spot Gerdhy Ferdian* Dr. Ir. Leksono Mucharam** Abstrak Pemilihan metode peningkatan perolehan

Lebih terperinci

EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI. Thesis DODI SETIAWAN NIM :

EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI. Thesis DODI SETIAWAN NIM : EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI Thesis Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : DODI SETIAWAN NIM

Lebih terperinci

Renaldy Nurdwinanto, , Semester /2011 Page 1

Renaldy Nurdwinanto, , Semester /2011 Page 1 OPTIMASI DESAIN REKAHAN HIDRAULIK PADA FORMASI BATUAN PASIR TERHADAP GEOMETRI REKAH DENGAN MENGUNAKAN SIMULASI NUMERIK Sari Renaldy Nurdwinanto* Sudjati Rachmat** Dalam proses hydraulic fracturing perencanaan

Lebih terperinci

), bikarbonat (HCO 3- ), dan boron (B). Hal ini dapat mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian.

), bikarbonat (HCO 3- ), dan boron (B). Hal ini dapat mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian. 1. Apa yang dimaksud dengan gas metana batubara (Coal Bed Methane) Gas metana batubara (Coal Bed Methane) adalah suatu gas alam yang terperangkap di dalam lapisan batubara (coal seam). Gas metana ini bisa

Lebih terperinci

ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI

ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI Disusun Oleh : BENI PRAMONO 113.090.159/ TM PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah Pada tahun 1997, PT CPI mengaplikasikan teknik perolehan dengan metode peripheral waterflood di lapangan Bekasap untuk mengimbangi penurunan

Lebih terperinci