Hall & Lindsay, Human information processing, 1977
|
|
- Deddy Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hall & Lindsay, Human information processing, 1977 Struktur memori terdiri dari Sensori Information Storage (SIS), Short-Term Memory (STM) dan Long-Term Memory (LTM). Sistem indera Sistem ingatan Mata, telinga, hidung, kulit & lidah Sensori Information Storage (SIS) Short-Term Memory (STM) Long-Term Memory (LTM) Transient memory SeNsor! InForMaT!oN STorAge (SIS) Pembahasan mengenai SIS sebagai bagian dari struktur ingatan terpecah setidaknya menjadi dua pendapat. Solso dalam bukunya Cognitif psychology (2001) menyatakan bahwa SIS tidak termasuk dalam struktur ingatan. Hal tersebut dikarenakan walaupun SIS sudah mulai ada proses penyimpanan, tetapi belum dapat dikatakan sebagai proses mengingat karena belum ada proses kognitif tahap lanjut seperti terlibatnya perhatian. Sebaliknya Hall & Lindsay menyatakan bahwa karena sudah mulai terjadi proses penyimpanan, berarti SIS juga termasuk dalam struktur memori. Mengingat kita masih berada dalam proses belajar, tak ada salahnya pembahasan mengenai SIS juga dicantumkan sebagai tambahan informasi dan memperjelas proses terjadinya penyimpanan informasi pada manusia. SIS melakukan penyimpanan setelah menerima info dari lingkungan berupa gambar lengkap dan akurat sesuai yang diterima oleh sistem indera manusia. Hanya saja proses ini terjadi dalam durasi waktu yang sangat singkat, yaitu sekitar 0,1 hingga 0,5 detik. Tugas untuk mengekstrak fitur dari pesan inderawi ditentukan melalui penampakan pesan atau info tersebut yang memakan waktu lebih lama dari penampakan pesan itu sendiri. Disini SIS memainkan peranan penting untuk mengolah data dan melakukan pengenalan pola atas info yang diterima oleh sistem indera manusia. Sebagai contoh, ketika pesan visual diterima oleh mata, image visual yang ditangkap mata akan disimpan beberapa saat. Image ini akan disimpan dalam penyimpanan informasi sensori visual (iconic storage). Hal inilah yang memungkinkan kita tetap dapat mengolah informasi yang kita terima walau hanya muncul dalam waktu yang singkat. SIS menyimpan segala bentuk informasi yang tertangkap indera secara lengkap dan akurat, walaupun mungkin tidak semua informasi tersebut akan dipergunakan. Hal ini disebabkan dalam SIS tidak ada komponen yang menentukan informasi mana yang diperlukan dan mana yang tidak Hal 1 dari 7 hal
2 diperlukan. SIS hanya mengenali dan menginterpretasi data yang masuk. Hal ini sesuai dengan karakteristik SIS yang hanya mampu mengatasi segala bentuk data dalam waktu singkat dan pengenalan pola yang sifatnya hanya menerima, mengambil dan memilih data yang sesuai saja. Kapasitas SIS sendiri sangat terbatas. Dari penelitian yang dilakukan dengan menampilkan 9 deret huruf, diketahui bahwa manusia hanya dapat mengingat 4-5 huruf saja. Semua huruf dapat masuk ke SIS, tetapi karena terbatasnya waktu penyimpanan, huruf yang dapat diingat lebih sedikit dari huruf terlihat. Dengan demikian, manusia mengingat lebih sedikit dari pada yang dapat dilihatnya. SHoRT-tErM MeMorY (STM) Berbeda dengan SIS, dalam STM informasi yang masuk tidak lagi berupa image yang lengkap dan akurat. Dalam STM sudah ada proses interpretasi yang terjadi segera terhadap informasi yang masuk. Dalam STM, informasi yang dapat masuk juga masih sangat terbatas. Dengan usaha yang dilakukan secara sadar, yaitu dengan mengulang-ulang kembali informasi yang dilakukan dengan cara silent mental repetition maka info yang telah masuk ke STM dapat tetap dipertahankan. Adapun proses pengulangan informasi ini dikenal dengan istilah rehearsal. Rehearsal inilah yang menjadi karakteristik khusus pada struktur memori yang kedua ini. Berbeda dengan info yang masuk dalam SIS yang tidak dapat direhearsal karena hanya disimpan sementara. REHEARSAL Ada dua bentuk rehearsal, yaitu : a. Maintenance rehearsal Merupakan usaha untuk mempertahankan infrmasi yang ada dalam STM itu sendiri. b. Integrative rehearsal Merupakan usaha untuk membantu mengintegrasikan informasi agar dapat masuk ke LTM. Untuk lebih mudahnya, perhatikan bagan berikut ini : Maintenance rehearsal Item yang ingin diingat Long-Term Memory (LTM) Proses integratif Long-Term Memory (LTM) Bertahannya informasi dalam STM melalui rehearsal juga dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang akan disimpan. Sebaiknya informasi yang akan disimpan hanya dalam jumlah yang Hal 2 dari 7 hal
3 sedikit. Walaupun dengan melakukan rehearsal dapat mempertahankan informasi, pada kenyataannya rehearsal tidak dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan dalam sistem memori. Karena itu jika Maintenance rehearsal yang dilakukan kurang baik, maka akan menyebabkan hilangnya jejak signal dan perlu adanya pembaharuan informasi yang masuk dalam STM. Selain itu, terlalu banyaknya jumlah informasi yang harus diproses melalui rehearsal akan menyebabkan kurang lengkapnya informasi yang dapat disimpan, karena ada kemungkinan hilangnya informasi terakhir yang harus diproses sebelum proses rehearsal tersebut berlangsung KESALAHAN DALAM MERECALL DATA DI STM Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam proses recall informasi yang ada dalam STM, yaitu : a. Acoustic confusion Kesalahan yang terjadi ketika kita keliru membedakan huruf F dan E karena adanya kemiripan bentuk antara keduanya. Atau kesamaan bntuk antara huruf C dan O. b. Articulatory confusion Kesalahan yang terjadi ketika kita keliru membedakan huruf F dan X karena adanya kemiripan bunyi antara keduanya. Atau kesamaan antara bunyi huruf C dan X. FENOMENA LUPA Adanya fenomena lupa dalam proses mengingat pada manusia terjadi karena adanya kehilangan data atau informasi yang ada dalam STM. Menurut Hall & Lindsay, ada 2 hal yang dapat menjelaskan mengapa info atau data yang ada dalam STM dapat hilang, yaitu adanya pengaruh gangguan dan waktu. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Interference (gangguan) dari data atau info lain Adanya keterbatasan STM dalam menyimpan info yang masuk sehingga menyebabkan gangguan yang dapat mengakibatkan hilangnya data yang telah disimpan sebelumnya. Adapun prosesnya seperti ilustrasi berikut ini : Info yang ada di lingkungan diterima oleh sistem indera manusia. Kemudian data tersebut mengalami proses pengenalan pola yang terjadi dalam SIS. Data yang telah dikenali kemudian dimasukkan ke dalam ruang kosong dalam STM. Begitu seterusnya hingga mencapai 7 item. Kemampuan STM yang hanya mampu menyimpan paling banyak 7 item data (padahal masih banyak info lain yang akan masuk) menyebabkan info yang telah masuk dalam STM berkurang satu untuk memberikan ruang bagi info baru yang akan masuk. Begitu seterusnya. Asumsi dasar : Adanya keterbatasan kapasitas STM menyebabkan hilangnya info lama yang telah tersimpan di STM (tentu saja jika kapasitas STM penuh). Hal 3 dari 7 hal
4 Kelemahan : Bagaimana menjelaskan item mana dari info yang telah masuk tersebut yang akan hilang? Untuk menjawab masalah ini, dikenal istilah adanya jejak memori (memory trace) yaitu penampilan dari masing-masing item dari info yang telah tersimpan dalam memori. Contoh : ada suara dosen (signal) yang dilatarbelakangi oleh keributan. Apakah signal atau keributan yang akan disimpan dalam memori, tergantung dari kemampuan manusia untuk memahami signal yang diterimanya. Jejak ingatan yang kuat menyebabkan item yang telah tersimpan dalam memori akan lebih bertahan dibandingkan dengan jejak ingatan yang lemah. Biasanya item yang baru memiliki jejak ingatan yang lebih kuat dari pada item yang diterima sebelumnya. Adapun yang menyebabkan melemahnya jejak ingatan tergantung dari jumlah item yang ditampilkan. Semakin banyak item baru yang ditampilkan, semakin lemah jejak ingatan item yang lama. Teori ini memprediksi adanya kehilangan data yang tersimpan dalam memori. b. Waktu (penundaan) Dalam hal ini, terbatasnya waktu pemrosesan info yang masuk menyebabkan item yang telah masuk menjadi hilang dari memori. Waktu juga menyebabkan berkurangnya kekuatan jejak ingatan dari item yang diterima sebelumnya. Walaupun demikian, berlalunya waktu tidak menyebabkan hilangnya info yang masuk dalam memori. ATRIBUT MEMORI Pembahasan mengenai atribut memori berkaitan dengan usaha untuk mengetahui bagaimana kata-kata ditampilkan dalam STM. Yang disimpan dalam STM berupa atribut-atribut, bukan katakata itu sendiri. Perhatikan contoh berikut ini : BATU Jika yang tampil adalah huruf B, A, T maka kemungkinan kata yang diingat oleh manusia adalah : BATA atau mungkin BATU Jika yang tampil adalah huruf A, T maka kemungkinan kata yang diingat adalah : CAT, ATAU, atau mungkin BATU Jika yang tampil adalah huruf B, T maka kemungkinan kata yang diingat adalah : BATA, BUTA atau mungkin BATU. Ketika satu atribut hilang, maka akan ada banyak kemungkinan kata yang dapat dibentuk dari atribut-atribut yang ada (ditambah tingkat pengetahuan individu yang dapat mempengaruhi, misalnya : kosa kata). Semakin banyak atribut yang hilang, semakin banyak kemungkinan yang dapat dibentuk dari atribut yang tersisa. Proses ini dikenal dengan istilah proses pembentukan dalam ingatan atau the reconstruction process of memory. Hal 4 dari 7 hal
5 LoNg-TeRM MeMorY (LTM) Komponen ketiga yang terdapat dalam struktur memori adalah LTM. Perbedaan yang tampak jelas antara STM dan LTM adalah bahwa STM merupakan memori yang digunakan untuk menyimpan data atau info yang baru saja diterima atau dari kejadian yang baru terjadi. Sedangkan LTM merupakan tempat penyimpanan data untuk kejadian yang telah terjadi jauh sebelumnya. Kemudian STM merupakan memori yang prosesnya berlangsung cepat dan langsung, sedangkan LTM lambat dan perlu usaha. Untuk dapat menyimpan data dalam LTM, dibutuhkan waktu dan usaha. LTM bisa jadi merupakan bagian paling penting dan paling kompleks dari struktur memori. Selain itu jika SIS dan STM memiliki kapasitas yang sangat terbatas, LTM justru memiliki kapasitas yang tidak terbatas. Segala bentuk kejadian yang dipelajari manusia termasuk kemampuan berbahasa merupakan bagian dari LTM. Yang menjadi permasalahan dalam pembahasan mengenai LTM adalah pada proses pemanggilan data kembali dari LTM atau yang dikenal dengan istilah retrieval. Karena sangat banyaknya jumlah data yang masuk dalam LTM, menyebabkan manusia kesulitan untuk menemukan kembali data yang telah disimpannya. PENGUJIAN MEMORI LTM Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menguji ingatan dalam LTM, yaitu : a. Metode Recall Dengan metode ini, individu diminta untuk memanggil item dari materi yang telah dipelajari, tanpa ada bantuan petunjuk, kecuali instruksi yang diberikan. Contohnya soal essay. Pada metode ini, individu mencari info yang ada dalam memorinya hingga menemukan konteks yang tepat untuk memberikan info yang sesuai dengan instruksi yang diberikan dan kemudian memanggilnya kembali. Secara umum hasil yang diperoleh melalui metode ini kurang bagus dibandingkan dengan metode lain. Penyebabnya ada dua kemungkinan, yaitu : Pencarian memori tidak mencapai area yang sesuai Memori tidak cukup lengkap untuk mengarahkan individu dalam meregenerasi item yang telah dipelajari. b. Metode Recognition Pada metode ini, individu diminta untuk mencocokkan instruksi dengan data yang sudah tersimpan dalam memorinya. Contohnya soal-soal pilihan ganda. PROSES INTEGRATIVE Dalam usaha penyimpanan data ke dalam LTM, diperlukan suatu usaha untuk mengintegrasikan informasi yang telah tersimpan dalam STM. Info yang masuk berupa data dibuat berstruktur agar mudah dalam me-retrieve-nya kembali. Proses integrasi yang terjadi selama proses belajar tidak sepenuhnya dapat dipahami. Kadang proses tersebut terjadi secara alamiah dengan Hal 5 dari 7 hal
6 sedikit kesadaran yang menyertainya. Kadang kala proses tersebut membutuhkan usaha mental agar proses elaborasi data dapat berlangsung dengan baik. Untuk waktu yang singkat, mempelajari sebuah materi dapat dipertahankan dalam STM dengan recycling data melalui proses maintenance rehearsal. Namun maintenance rehearsal sendiri tidak mampu mempertahankan data dengan baik. Karena itu diperlukan suatu usaha integratif agar data dapat sepenuhnya dipertahankan. Sistem memori manusia bekerja dengan baik saat kita mampu mengorganisasikan data yang telahkita pelajari. Cara yang dapat ditempuh bisa melalui accidental relationship antara item dengan pengetahuan yang telah kita miliki sebelumnya. Melalui cara ini, akan terjadi reconstructive nature of memory. Kemampuan kita untuk membentuk struktur hubungan yang logis antara materi yang kita pelajari dengan pengetahuan atau info yang telah kita ketahui sebelumnya. Kedalaman pemrosesan juga dapat mempengaruhi proses retrieval. Dalam hal ini, waktu dan pengulangan memegang peran penting. Info yang di-rehearse dalam waktu yang lama masih dapat gagal di-retrieve ketika info lain yang diproses lebih cepat ternyata dapat di-retrieve dengan sukses. Hal ini tergantung dari tingkat kedalaman pemrosesannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih banyak usaha yang dicurahkan serta lebih dalam proses yang dilakukan untuk membentuk asosiasi antara item dengan pengetahuan yang dimiliki individu, maka item tersebut akan sukses untuk di-retrieve. Cara yang digunakan agar dapat membantu dalam proses integratif ini adalah dengan membentuk mental image. Dari berbagai penelitian diketahui bahwa membentuk mental image adalah cara yang efektif untuk mempelajari berbagai hal. STRATEGI DALAM MENGINGAT Berkaitan dengan proses retrieval data dari LTM, dikenal sebuah seni mengingat yang dikenal dengan nama MNEMONICS. Ada tiga metode mnemonics yang biasa digunakan, yaitu : a. Metode tempat (method of places) b. Metode asosiasi c. Metode kata kunci (key words) Agar dapat berhasil dalam mengingat dengan metode mnemonics, ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Kerja terdiri dari perhatian, usaha dan keahlian. 2. Pemahaman : tahu apa yang coba dilakukan, coba untuk buat parafrase, tahu bagaimana menghubungkan antara satu item dengan item lainnya. 3. Pengaturan : Bagi materi dalam bagian-bagian kecil Coba untuk mengkombinasikan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui sebelumnya Hal 6 dari 7 hal
7 Pisahkan hal-hal yang sulit untuk diingat Buat struktur Gunakan mnemonics Hal 7 dari 7 hal
PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?
PENDAHULUAN Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? Human Computer Interaction (HCI = IMK) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer dan tugas/ task. Bagaimana
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 5 dan 6
PERTEMUAN KE 5 dan 6 Aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id PERSEPSI Dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, Dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimanan
Lebih terperinciMemori. Rahayu Ginintasasi
Memori Rahayu Ginintasasi Memori A. Pengertian memori kemampuan untuk menerima informasi (Encoding), menyimpannya (Storage), dan mengeluarkannya kembali (Retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita
Lebih terperinciMATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic
MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic Sumber : Lindsay, PH & Norman, DA. 1977. Human Imformation Processing : An introduction
Lebih terperinciPENGINDERAAN & PERSEPSI
P S I K O L O G I K O G N I T I F PENGINDERAAN & PERSEPSI Ursa Majorsy 2 nd meeting 1 Menjelaskan bagaimana manusia memperoleh informasi dari lingkungan Menjelaskan tahap-tahap pemrosesan informasi Persepsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch, jenis-jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch, jenis-jenis interval, serta perancangan alat ukur relative pitch. A. Memori 1. Definisi Memori Memori, dalam Kamus
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN MESIN
INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Prinsip Usability Budhi Irawan, S.SI, M.T DEFINISI USABILITY Usability berasal dari kata usable yang berarti dapat digunakan dengan baik. Usability sendiri lebih tepat dikategorikan
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN MESIN. Prinsip Usability
INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Prinsip Usability DEFINISI USABILITY Usability berasal dari kata usable yang berarti dapat digunakan dengan baik. Usability sendiri lebih tepat dikategorikan sebagai paradigma
Lebih terperinciPRINSIP USABILITY. HUMAN CAPABILITIES Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
PRINSIP USABILITY Prinsip Usability Human Ability Human Capabilities Memori Proses Observations Problem Solving HUMAN ABILITIES BAIK - Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas - Durasi LTM tidak
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma
MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 TIM PENYUSUN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan Menurut Matlin (2005), ingatan adalah proses untuk mempertahankan informasi dalam kurun waktu tertentu. Menurut Oxford University Press
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi intrapersonal
Lebih terperinciPENGERTIAN. Pandemonium merupakan salah satu sistem atau metode dalam rekognisi pola (pattern
PENGERTIAN Pandemonium merupakan salah satu sistem atau metode dalam rekognisi pola (pattern recognition) yang menggunakan analisis tampang (feature analysis). Sistem ini merupakan salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu, dan sudah menjadi hak setiap manusia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan memiliki
Lebih terperinciMEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009
MEMORI DITA RACHMAYANI., S.PSI., M.A dita.lecture.ub.ac.id / dita.lecture@gmail.com Ingatkah Anda? No HP Anda? Nama teman pertama anda saat masuk kuliah? Ketua kelompok saat PKK Maba? Nama guru olahraga
Lebih terperinciLong Term Memory. Memori jangka panjang. Wakid Rima Oktafianto
Long Term Memory Memori jangka panjang Wakid Rima Oktafianto 0403514012 Seperti halnya kemampuan biologis lainnya, memori disesuaikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari
Lebih terperinciPsikologi Umum 2 Memori. Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
Psikologi Umum 2 Memori Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya Analogi: perpustakaan besar Sir Frederic Bartlett (1932) O Pertama kali meneliti memori O Mengingat kembali = proses rekonstruksi yang
Lebih terperinciInteraksi Manusia Komputer. Manusia
Interaksi Manusia Komputer Manusia PENDENGARAN (TELINGA) Kebanyakan manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hertz s/d 20 KHeartz Selain frekuensi, suara juga dapat bervariasi dalam hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas seseorang sangat dipengaruhi banyak faktor, misalnya daya ingat (memory), kondisi lingkungan kerja, kondisi psikologis dan mental, kondisi fisiologis, dan
Lebih terperinciPRINSIP KEGUNAAN. Interaksi Manusia & Komputer
PRINSIP KEGUNAAN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Kemampuan manusia Memori Proses Pengamatan Penyelesaian masalah Human Abilities Good Kapasitas tak terbatas dari LTM (Long-term Memory) Durasi
Lebih terperinciSISTEM PENGOLAHAN INFORMASI PADA MANUSIA. Chalifa Chazar Modul :
SISTEM PENGOLAHAN INFORMASI PADA MANUSIA Chalifa Chazar Email: chalifa.chazar@gmail.com Modul : http://edu.script.id Manusia Unsur pengetahuan psikologi membantu perancangan IMK untuk: Identifikasi atau
Lebih terperinciDIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING
DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 1113 Psikologi Kognitif Penerokaan bagaimana manusia mengingat, berimaginasi, menyusun maklumat dan membuat keputusan Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri
Lebih terperinciFaktor Manusia (Human Factor)
Faktor Manusia (Human Factor) Human Computer Interaction User Interface Design Antarmuka Kognisi Manusia Memori Perhatian (Atensi) Persepsi dan pengenalan Pembelajaran Pemecahan masalah dan reasoning Model
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi
Lebih terperinciTeori dan Model Pemrosesan Informasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Model Linier)
Teori dan Model Pemrosesan Informasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Model Linier) A. Teori pemrosesan Informasi Asumsi yang mendasari teori pemrosesan informasi adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor
Lebih terperinciAspek Teknologi dalam IMK
Aspek Teknologi dalam IMK Minggu 4 Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom MEMORI MANUSIA Secara umum ada 3 jenis/fungsi memori : - tempat penyaringan (sensor) - tempat memproses ingatan (Short Term Memory)
Lebih terperinciPATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA)
P S I K O L O G I K O G N I T I F PATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA) Ursa Majorsy 3 rd meeting 1 Pola Komposisi stimulus penginderaan yang kompleks yang dapat dikenali oleh manusia (pengamat) sebagai
Lebih terperinciManusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran
Pert 3 Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran 2. Informasi disimpan dalam ingatan (memory) 3. Informasi diproses, diinterpretasi, dan diaplikasikan
Lebih terperinciPengolahan Informasi dan Pengambilan Keputusan. Modul 2 TEORI BELAJAR MOTORIK
Pengolahan Informasi dan Pengambilan Keputusan Modul 2 TEORI BELAJAR MOTORIK Pengolahan Informasi dan Pengambilan Keputusan proses pembelajaran keterampilan gerak mengandaikan bahwa manusia adalah sebuah
Lebih terperinciPsikologi Kognitif: Memori & Teknik Berpikir
Psikologi Kognitif: Memori & Teknik Berpikir Hariz Enggar Wijaya, S.Psi, M.Psi, Psikolog Apa itu psikologi kognitif? Cognition = aktivitas mental, meliputi: Mengambil/mendapatkan informasi, penyimpanan
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN POKOK-POKOK BAHASAN Pengantar Gejala Jiwa dalam Pendidikan Perbedaan Individu dan Aplikasinya dalam pendidikan Masalah Belajar Masalah Pembelajaran Pengukuran dan Penilaian Diagnostik
Lebih terperinciPengantar Psikologi Ingatan. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
Pengantar Psikologi Ingatan Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Sifat Dasar Ingatan Para Psikolog mendefinisikan ingatan (memory) sebagai penyimpan informasi atau pengalaman seiring dengan berjalannya waktu
Lebih terperinciKeterbatasan Memori dan Implikasinya dalam Mendesain Metode Pembelajaran Matematika
Keterbatasan Memori dan Implikasinya dalam Mendesain Metode Pembelajaran Matematika Endah Retnowati, M.Ed. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Proses kognitif melibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya, komputer hanya dapat digunakan untuk melakukan pemrosesan terhadap data numerik. Tetapi pada sekarang ini, komputer telah membawa banyak perubahan dan
Lebih terperinciFaktor Manusia Dalam IMK IMK Kuliah II
Faktor Manusia Dalam IMK Kuliah II HCI 1 HCI 2 1 Pendahuluan Aspek dalam sistem komputer Aspek hardware Aspek software Aspek brainware Kegiatan memodelkan manusia adalah kegiatan yang cukup sulit karena
Lebih terperinciLEARNING, MEMORY & PRODUCT POSITIONING
LEARNING, MEMORY & PRODUCT POSITIONING CONSUMER BEHAVIOR 27 APRIL 2008 LEARNING Definisi: segala perubahan isi atau pengorganisasian dari LTM atau perilaku dan merupakan hasil dari proses informasi. LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu, ada beberapa informasi yang disimpan di dalam ingatan selama beberapa saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup dalam dunia yang sarat akan informasi. Informasi masuk ke dalam pikiran individu melalui serangkaian proses dan sebagian besar dari informasi
Lebih terperinciProfil Pemakai (Manusia)
Pengguna Profil Pemakai (Manusia) Manusia dapat dipandang sebagai sistem pemroses informasi : Informasi diterima dan ditanggapi melalui saluran input-output (indera). Informasi disimpan dalam ingatan (memori).
Lebih terperinciParno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma. Personal Khusus Tugas
Parno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno
Lebih terperinciMODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R
MODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R A. MENGAPA KEAHLIAN INI PENTING Membaca merupakan salah satu kegiatan yang harus dilalui dalam rangkaian keahlian literasi informasi bagi seseorang. Keahlian ini
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ingatan adalah salah satu karunia Tuhan yang menarik yang dimiliki oleh
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Ingatan adalah salah satu karunia Tuhan yang menarik yang dimiliki oleh setiap makluk hidup tak terkecuali manusia. Memiliki ingatan menjadikan setiap makhluk hidup
Lebih terperinciBagaimana memori manusia bekerja? Bagaimana kita mengingat daftar aturan dalam memainkan sesuatu permainan? Mengapa seseorang mempunyai kemampuan
MEMORI MANUSIA Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan dengan memori (ingatan) manusia, seperti saat manusia selalu mengingat semua yang terjadi, memori manusia berisi semua pengetahuan dari urutan
Lebih terperinciDYSGRAPHIA DAN DISCALCULIA ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KULIAH 5
DYSGRAPHIA DAN DISCALCULIA ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KULIAH 5 MENULIS Menulis adalah keterampilan kompleks yang mengkombinasikan gerakan motor dan komponen linguistik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan
Lebih terperinciFakultas : Teknologi Industri Pertemuan : Jurusan : Teknik Industri Modul : 3 Praktikum : Kecepatan Reaksi Tanggal : Juni 2015 KECEPATAN REAKSI
KECEPATAN REAKSI A. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kecepatan reaksi terhadap tampilan visual. 2. Mampu mengetahui dan memahami konsep memori jangka pendek dan memori jangka panjang. 3. Mampu menganalisa
Lebih terperinciHAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin
HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK Mohamad Sugiarmin PERSEPSI Proses mental yg menginterpretasikan dan memberi arti pd obyek yg ditangkap atau diamati oleh indera. Ketepatan persepsi
Lebih terperinciLABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION. Oktober 2015 ATTENTION
LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION Oktober 2015 ATTENTION TIM PENYUSUN : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi 2 DAFTAR ISI Cover....
Lebih terperinci2014 PEMBELAJARAN FISIOLOGI TUMBUHAN TERINTEGRASI STRUKTUR TUMBUHAN BERBASIS KERANGKA INSTRUKSIONAL MARZANO UNTUK MENURUNKAN BEBAN KOGNITIF MAHASISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan. Pendukung utama terlaksananya sasaran pendidikan
Lebih terperinciOrganisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,
PEMBELAJARAN Siapapun yang berhenti belajar berarti sudah tua, entah pada usia dua puluh atau delapan puluh tahun. Siapapun yang tetap belajar akan senantiasa muda. Hal terbesar dalam hidup adalah membuat
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI
PROSES BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Abstrak: Masalah yang dikaji penelitian ini adalah proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah geometri. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan profil
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: Sugihartono, M.Pd dan Tim yulia_ayriza@uny.ac.id PENGANTAR Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan sasaran utama pemasar dalam menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar konsumen mengambil
Lebih terperinciDosen. Utami Dewi Widianti
Dosen. Utami Dewi Widianti Perangkat Keras (Hardware) Sistem Komputer Perangkat Lunak (Software) Manusia (Brainware) Aspek Perangkat Keras (Hardware). Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ilmu Psikologi mendefinisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi. Rehearsal adalah proses mengulang informasi secara sadar untuk meningkatkan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR RELATIVE PITCH (RELATIVE PITCH MEMORY TEST) Skripsi JESSICA
PERANCANGAN ALAT UKUR RELATIVE PITCH (RELATIVE PITCH MEMORY TEST) Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh JESSICA 091301035 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciInteraksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas]
Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas] [ Chapter 2] Manusia (The Human) Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Jalur Input Output Informasi (in/out) melalui Penglihatan Pendengaran Sentuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS merupakan lembaran tempat siswa mengerjakan sesuatu terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bermain merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh anak-anak. Sebab dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Moeslichatoen
Lebih terperinciPsikologi Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan
Lebih terperinciDanang Wahyu Utomo
danang.wu@dsn.dinus.ac.id 085 725 158 327 Santosa, Insap. Interaksi Manusia dan Komputer. Penerbit Andi. 2010 Dix, Alan, et al. Human Computer Interaction 3th edition Pemodelan kognitif memperkirakan piker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling kompleks membutuhkan ingatan. Salah satu aktivitas manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas keseharian manusia dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks membutuhkan ingatan. Salah satu aktivitas manusia yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan pengetahuan dan pendidikan agar dapat memberi kemudahan bagi anak didik dalam mengikuti kemajuan
Lebih terperinciPROSES INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
PROSES INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PERTEMUAN 2 INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 9/16/2016 AGENDA PERKULIAHAN Pengolahan informasi oleh manusia Pengolahan
Lebih terperinciINFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
INFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Outline Pemahaman Proses Komponen Pengantar Kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi lalai menggunakan ponsel ketika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memori atau daya ingat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia karena merupakan kekuatan jiwa manusia untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan-kesan,
Lebih terperinciMerayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Lisza Megasari, S.Pd
Merayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Tunarungu kelas 3 SLB Negeri Binjai Oleh: Pendahuluan Anak berkebutuhan
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pemrosesan Informasi Teori pemrosesan informasi merupakan teori belajar yang digagas oleh Robert Gagne. Teori ini merupakan gambaran atau model dari kegiatan di dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Salah satu komponen dalam belajar adalah komponen ingatan dari peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat. Mengingat juga memegang
Lebih terperinciFaktor Manusia. Aspek2 Penting IMK. Aspek Manusia Aspek Komputer Aspek Lingkungan Kerja (ergonomik)
Faktor Manusia 1 Aspek2 Penting IMK Aspek Manusia Aspek Komputer Aspek Lingkungan Kerja (ergonomik) 2 1 Tujuan Pemahaman Aspek IMK agar dicapai suatu kondisi yang senyaman mungkin ketika seseorang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. pendidikan. penting untuk berkomunikasi (Chaer, 2003:29).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar menyiapkan peserta didik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai nilai luhur budaya bangsa sehingga membentuk manusia
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, diketahui bahwa media pembelajaran yang sering digunakan di sekolah tempat penelitian dilakukan adalah
Lebih terperinciBab 4. Implementasi Dan Evaluasi
56 Bab 4 Implementasi Dan Evaluasi 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu set komputer dengan prosesor berkecepatan 1,3 GHz,
Lebih terperinciHakikat Belajar dan Pembelajaran A. Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Kata belajar sudah bukan istilah yang asing dan belajar merupakan permasalahan yang umum dibicarakan
Lebih terperinciPAPER PIPELINE INSTRUKSI
PAPER PIPELINE INSTRUKSI ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Dosen : Drs. Eko Polosoro, M.Eng, M.M Kelompok: Muhammad Akbar (1111601058) Rano Kurniawan (1111601074) Taufik Tirkaamiasa (1111601082) MAGISTER
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi, Lanjutan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Istilah persepsi sering disamakan
Lebih terperinciFaktor Manusia dalam Interaksi Manusia - Komputer. Ratna Wardani Pertemuan #2
Faktor Manusia dalam Interaksi Manusia - Komputer Ratna Wardani Pertemuan #2 Ilustrasi Q: - Apa yg terjadi? - Mengapa? - Apa yg harus dilakukan untuk mencegah kesalahan? Faktor Manusia Karakteristik Dasar
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian dari sistem yang dikembangkan berdasarkan hasil perancangan yang didapat pada BAB IV. V.1 Implementasi V.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinciSistem Intrapersonal MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM.
Sistem Intrapersonal MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM. Apa yang melatarbelakangi kunjungan? Sebuah pesan dimaknai berbeda-beda sesuai karakteristik personalnya Bagaimana proses internal dalam
Lebih terperinciBAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan
BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan Oleh: ASEP SUPENA Program Pasca Sarjana UNJ MEMORY INGATAN ENCODING TAHAPAN STORAGE MEMORY RETRIEVAL SORT-TERM MEMORY JENIS LONG-TERM MEMORY sistem
Lebih terperinciDosen prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram 2&3
PROSES BERPIKIR MAHASISWAMATEMATIKA IKIP MATARAM DALAM PEMBUKTIAN KETERBAGIAN BERDASARKAN TEORI PEMROSESAN INFORMASI Eliska Juliangkary 1, Ipung Yuwono 2, I Made Sulandra 3 1 Dosen prodi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, dimana setiap aspek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, dimana setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks. Tahapan membaca merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih teknik mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki
Lebih terperinciTRIK MEMBACA NOTASI BALOK
Susah membaca notasi balok? Here some tips to help you in the practice! TRIK MEMBACA NOTASI BALOK Artikel Majalah Staccato (September 2012) Oleh: Jelia Megawati Heru sumber: majalah staccato edisi September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mengisi aktivitas keseharian, Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada
Lebih terperinciKONSEP TEKNOLOGI INFORMASI
KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Teknologi adalah Ilmu yang berkaitan dengan seni atau sains dengan pengaplikasian pengetahuan saintifik ke praktis Apakah Teknologi Informasi Itu? Kamus Oxford (1995)
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH DESKRIPSI PROSES RECALL SISWA TUNAGRAHITA RINGAN PADA MATERI TABUNG DI KELAS IX (INKLUSI) SMP N 6 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH DESKRIPSI PROSES RECALL SISWA TUNAGRAHITA RINGAN PADA MATERI TABUNG DI KELAS IX (INKLUSI) SMP N 6 KOTA JAMBI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2017 Page1 DESKRIPSI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Text Mining Text Mining merupakan penerapan konsep dan teknik data mining untuk mencari pola dalam teks, proses penganalisaan teks guna menemukan informasi yang bermanfaat untuk
Lebih terperinciPengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran
INTERACTIVE BROADCASTING Modul ke: Pengolahan Citra Fakultas Ilmu Komunikasi Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Istilah citra digital sangat populer pada
Lebih terperinciBentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan
Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan Psikologi Pendidikan Pengindraan (sensasi) dan Persepsi O Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginderaan jauh merupakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni perolehan informasi objek di permukaan Bumi melalui hasil rekamannya (Sutanto,2013). Objek di permukaan
Lebih terperinciPRINSIP- PRINSIP TEORI BEBAN KOGNITIF DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PRINSIP- PRINSIP TEORI BEBAN KOGNITIF DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Vivin Nur Afidah Guru SMP Negeri 1 Lumajang email: vivin.afida@gmail.com Abstrak: Media pembelajaran merupakan salah
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY
MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma A. TEORI LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 Apakah
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Segala macam aktivitas belajar tentu melibatkan ingatan dan segala macam proses belajar melibatkan aspek ingatan. Jika tidak dapat mengingat apapun mengenai materi yang telah disampaikan, maka
Lebih terperinci01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci