PENGARUH PERUBAHAN KADAR IIN03 DAN % VOLUME IIN03/HzO PELARUTAN U30S TERHADAP BASIL LARUTAN UOz(N03)Z UNTUK UMP AN GELASI EKTERNAL
|
|
- Yohanes Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL Pusat Teknologi Akslerator dan Proses Bahan PENGARUH PERUBAHAN KADAR IIN03 DAN % VOLUME IIN03/HzO PELARUTAN U30S TERHADAP BASIL LARUTAN UOz(N03)Z UNTUK UMP AN GELASI EKTERNAL Indra Suryawan Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan ABSTRAK PENGARUH PERUBAHAN KADAR HN03 DAN % VOLUME HNO:/H20 PELARUTAN U30B TERHADAP HASIL LARUTAN U02(N03h UNTUK UMPAN GELASI EKTERNAL. Telah dilakukan pembuatan larutan UOlN03h dari U30a terhadap perubahan kadar HN03 dan % volume HNO:IH20 untuk umpan gelasi ekternal. Variabel kadar HN03 adalah 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 N. Variabel % volume HNO:IH20 adalah 50, 60, 70, 75, 80 dan 85 %. Dengan menggunakan HN03 8 N dihasilkan larutan U02(N03l2 dengan kadar U 451,97 g/l dan keasaman 2,87 N. Pada % volume HNO:/H20 75 % dihasilkan larutan U02(N03l2 dengan kadar U 457 g/l dan keasaman 2,98 N. Pada proses gelasi ektemal larutan U02(N03h yang dihasilkan dapat terbentuk butiran-butiran bola. ABSTRACT THE INFLUENCE OF HN03 CONCENTRA TION AND % VOLUME HNO:/HzO OF U30B SOLUBLE ON THE U02(N03h SOLUTION RESUL T FOR EXTERNAL GELA TION. The UOlN03h solution has been prepared from U30a on the HN03 concentration and % volume HNO:IH20 variables for external gelation feed. The variables HN03 concentration were 5, 6, 7, 8, 9 and 10 N. The variables % volume HNO:IH20 were 50, 60, 70, 75, 80 and 85 %. The HN03 8 N ware resulted U02(N03h solution with U concentration of g/l and acid of 2.87 N. The % volume HNO:IH20 75 % were resulted U02(N03l2 solution with U concentration of 457 g/l and acid of 2.98 N. The extemal gelation process were shaped of microsphere use U02(N03h solutian result. PENDAHULUAN Sebagai bahan dasar pembuatan kernel oksida uranium, diperlukan larutan uranil nitrat [U02(N03hJ dengan kadar uranium dan tingkat keasaman tertentu sebagai urn pan proses gelasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar asam nitrat dan % volume HNOiH20 dalam proses pelarutan serbuk U30g dan menghasilkan larutan uranil nitrat yang memenuhi spesifikasi untuk umpan gelasi. Larutan U02(N03h dibuat dengan melarutkan serb uk U30g ke dalam asam nitrat sambil diaduk dan dipanaskan pada suhu didih larutan. Uranium akan bereaksi dengan asam nitrat membentuk uranil nitrat. Sifat fisis, kimia dan kualitas kernel UOz yang dibuat dari be be rap a tahapan proses sangat tergantung dari bahan baku larutan uranil nitrat sebagai senyawa induk. Proses yang dilakukan pada pembuatan umpan uranil nitrat dari serbuk U30g adalah proses pelarutan dan penguapan yang menghasilkan gas NOz yang toksis sehingga diperlukan pengamanan yang memadai bagi penelitinya. Dalam proses pelarutan oksida uranium, variabel yang berpengaruh adalah jenis padatan uranium, temperatur, kadar uranium, kemurnian asam nitrat dan kecepatan pengadukan. Reaksinya dalam pelarutan pembuatan uranil nitrat sebagai berikut : U30g + 8HN03 ~ 3U02(N03)2 + 2N02 + 4H20 (1) Larutan uranil nitrat (UOZ(N03h) yang dihasilkan berwarna kuning, pad a volume yang sarna makin tinggi kadar uraniumnya beratnya makin besar, jika kondisi jenuh pada suhu kamar larutan akan mengkristal. Asam nitrat digunakan InorQ SuryCJwan ISSN
2 Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan sebagai pelarut karena mempunyai keunggulan seperti dapat melarutkan uranium dengan efisiensi yang tinggi dibandingkan dengan asam sulfat. Larutan uranil nitrat yang diperoleh dari pelarutan di atas perlu diketahui kadar uranium serta keasaman dan nitrat totalnya. Penentuan kadar uranium dalam larutan dilakukan dengan oksidasimetri menggunakan oksidator KZCrZ07, reduktor TiCIJ dalam medium eampuran amido sulfonat I M, NazCOJ I M dan HZS04 I M. Indikator yang digunakan adalah barium phenii sulfamat dan katalisator yang digunakan adalah FeCIJ. Titik ekivalen ditentukan dari perubahan warna indikator dari biru menjadi ungu atau perubahan pena pada puneak potensiografl). Metode titrasimetri kadar uranium dalam larutan uranil nitrat dianalisa yaitu menggunakan oksidasimetri modifikasi titan, uranium (IV) dioksidasi dengan kalium bikarbonat. Persamaan reaksinya sebagai berikut, 3U'" + Cr20r2 + 2H U Cr+3+ H20 (2) Sedangkan keasaman (nitrat total) dalam larutan uranium nitrat ditentukan dengan metode netralisasi yaitu ion uranil dalam larutan dikomplekskan dengan ion oksalat sehingga melepaskan ion NOJ. Selanjutnya ion nitrat total yang terdapat dalam larutan dinetralkan dengan NaOH menggunakan indikator phenolphtalin (pp) atau indikator perubahan pena pada puneak potensiograf. Larutan uranil nitrat selanjutnya digunakan untuk umpan sol dengan proses peptisasi yaitu netralsasi mengunakan NH40H dan membuat larutan mempunyai viskositas tertentu menambahkan aditif polivinil alcohol. Reaksi yang terjadi pada proses sol : U03 + 3(C2H30H)n ~ so U03.3(C2H30H)n Untuk mendapatkan gel berbentuk bola, larutan sol diteteskan ke dalam medium amonium hidroksida pada suhu kamarz.j). Sol bereaksi dengan NHJ dan membentuk butiran gel. Reaksi pada proses gelasi sebagai berikut : [(U03)(C2H30H)n] + 4 NH40H [(U03).3(C2H20H)n].3(NH3)] TAT A KERJA Bahan yang digunakan + H20 butiran gel Serbuk UJOg, HNOJ 13,5 N, HzO, NaOH, phenol ptealin (PP), katalisator FeCIJ, KZCrZ07, HZS04, asam amino sulfonat (HzN40JH), reduktor TiCIJ, Polivinil alkohol, NH40H, Span-80 (3) (4) Alat yang digunakan Buret, erlenmeyer, labu takar, gelas ukur, gelas piala, mikro pipet, neraea metler, termometer, eawan porselin, kertas saring, magnetik stirer, lemari asam. Cara kerja : Pelarutan dengan variabel kadar asam nitrat (HNO)) a. Serbuk UJOg ditimbang 100 g, larutan HNOJ 13,5 N sebagai pelarut dibuat kadarnya 5 N. b. Lakukan pelarutan serbuk UJOg dengan eara yang sarna dengan menggunakan kadar HNOJ 6, 7,8,9 dan 10 N. e. Larutan dipanaskan pada suhu 80 C dan diaduk. d. Pelarutan dengan variable % volume HNOiHzO e. Asam nitrat kadar 13,5 N sebanyak 400 ml dieneerkan dengan HzO sampai diperoleh perbandingan (% volume) 50 %, selanjutnya digunakan untuk melarutkan 100 g serbuk UJOg sampai dihasilkan larutan UOz(NOJh. f. Dengan eara sarna dilakukan pelarutan UJOg menggunkan % volume HNOiHzO 60, 70, 75, 80 dan 85 %. g. Analisis kadar uranium dan tingkat keasaman dalam larutan UOz{NOJh yang dihasilkan dengan eara : h. Untuk analisis kadar uranium, dititrasi dengan larutan KZCrZ07 0, I N sampai dieapai titik ekivalen. i. Untuk analiasa tingkat keasaman, dititrasi dengan larutan NaOH 0, I N sampai dieapai titik ekivalen. j. Kadar uranium dapat dihitung dengan rumus : U = Vk.Nk.119 Vs Dengan : U = Kadar uranium (g/i) 119 = Berat ekivalen (BE) dari uranium = 238/2 Vk = Volume KzCrz07yang digunakan Nk = Normalitas KZCrZ07 yang digunakan Vs = Volume sampel yang digunakan k. Asam bebas larutan UOz(NOJh dihitung dengan persamaan, A = N(V - Vb) Vs A = Tingkat keasaman (mol/i) V = Volume titrasi untuk euplikan Vb = Volume titrasi untuk blanko N = Normalitas larutan KZCrZ07 dan NaOH Vs = Volume Cuplikan 260 ISSN Indra Suryawan
3 Pusat Teknologi Akslerator dan Proses Bahan,-~-t rau--.tudf.k.. _T~Irna l Larutan UnmD ""'1 Laru13n sol Butiran bola uranium Proses gelasi Gambar 1. Proses pelarutan serbuk U30g menjadi larutan uranil nitrat [U02(N03hJ dan digunakan untuk lamtan sol sampai membentuk butiran-butiran bola. Tabel 1. Hubungan kadar pelarut HN03 terhadap kadar uranium dan keasaman larutan U02(N03h. Spesifikasi umpan sol U02(N03h Kadar U dalam ph gjml larutan larutan N U02(N03h larutan Kadar HN03 It U+ 451,97 362,78 473,02 211,60 290,32 510,74 2,33 ~ 400 ( g/i 2,70 ) > 400 g/l, g/i, gjl, 4,67 2,87 3,44 2,51 dan H+ y+ H+ () 3 ::; N 3 U02(N03h : Keterangan : U+ = Kadar uranium, H+ = Keasaman Tabel 2. Hubungan % volume HN03/H20 terhadap kadar uranium dan keasaman lamtan U02(N03h- Kadar Spesifikasi U lamtan dalam Keasaman umpan U02(N03h: sol Larutan U > < U02(N03h 2,28 2,34 5,70 2,70 2,98 3,34 g/l, gjl, g/i, Larutan H+ y+ > < gjml 3U02(N03h N N % volume U+ ~ 400 g/i dan H+::; 3 Indra Suryawan ISSN
4 Pusat Teknologi Akselerator don ProsesBahan Vogyakarta, 28 Agustus 2008 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini telah dilakukan percobaan dengan variabel perubahan kadar asam nitrat dan % volume HN03/H20 untuk melarutkan masing-masing 100 g serbuk U30g Larutan uranil nitrat [U02(N03h] yang dihasilkan digunakan bahan baku pembuatan kernel. Larutan U02(N03h] yang dihasilkan setelah menjadi sol pada proses gelasi membentuk butiran-butiran bola, kemudian setelah dilakukan pemanasan bentuk butiran tetap stabil. Hasil pelarutan serbuk U30g yang telah dilakukan dengan perubahan kadar asam nitrat (HN03) dan % volume HNOiH20 terhadap kadar uranium dan tingkat keasaman hasil larutan U02(N03h seperti ditunjukkan pada Tabel I dan 2. Perubahan kadar pelarut asam nitrat untuk melarutkan masing-masing 100 g serbuk U30g memberikan perubahan kadar uranium dan tingkat keasaman (asam bebas) larutan UOiN03h yang dihasilkan. Larutan UOiN03h untuk bahan baku pembuatan butiran bola yang sudah dilakukan dan berbentuk bulat adalah dengan kadar uranium minimum 400 gli dengan asam bebas lebih kecil 3 N. Umpan larutan U02(N03h pada kondisi tersebut setelah dilakukan proses sol dengan aditif polivinil alkohol, pada proses gelasi ektemal butiran yang terbentuk bulat dan bila dipanaskan pada suhu tinggi bentuknya tetap stabil (tidak pecah). Proses pelarutan serbuk U30g menggunakan larutan HN03 kadar 5 N dihasilkan larutan U02(N03h dengan kadar 211,60 g U/I dan keasaman 2,33 N. Hasillarutan U02(N03h tersebut jika digunakan pembuatan larutan sol dan dilakukan gelasi butiran-butiran yang terbentuk tidak bulat seperti bola tetapi berupa gum pal an-gum pal an (agromerat) seperti ditunjukkan Gambar 2. dihasilkan kadarnya 290,32 g U/I dan keasaman 2,51 N, hasil pelarutan tersebut belum mencapai standar spesifikasi seperti ditunjukkan dalam Tabel I. Hal tersebut terjadi karena asam nitrat sebagai pelarut jumlahnya belum cukup untuk melarutakan serbuk U30g secara sempurna. Demikian juga untuk pelarutan menggunakan kadar HN03 7 N larutan uranil nitrat yang dihasilkan kadar uraniumnya masih dibawah 400 gll. Larutan dengan asam bebas rendah karena kadar air yang terakumulasi tinggi sehingga menurunkan tingkat keasaman, sedangkan senyawa nitrat yang ada telah bereaksi sebagian dengan serbuk U30g sehingga sebagian serbuk yang tidak larut akan membentuk endapan.. Pelarutan serbuk U30g menggunakan larutan HN03 kadar 8 N, larutan U02(N03h yang dihasilkan kadarnya 451,32 g U/I dan keasaman 2,87 N, larutan U02(N03h pada kondisi tersebut memenuhi spesifikasi untuk digunakan membuat larutan sol. Dengan menggunakan larutan uranil nitrat yang mempunyai kadar uranium ~ 400 gi1 dan keasaman ::; 3 N untuk pembuatan larutan sol pada proses gelasi butiran-butiran yang dihasilkan bulat dan setelah dikeringkan bentuknya tetap stabil seperti ditunjukkan Gambar 3. Gambar 2. Bentuk butiran hasil proses gelasi yang dibuat mengunakan larutan U02(N03h kadar 211,60 g U/I dan keasaman 2,33 N. Pelarutan serb uk U30g menggunakan larutan HN03 kadar 6 N, larutan U02(N03h yang Gambar 3. Bentuk butiran-butiran bola hasil proses gelasi yang dibuat menggunakan larutan U02(N03h kadar uranium 451,97 gll dengan keasaman 2,87 N Pelarutan menggunakan HN03 9 N dihasilkan larutan U02(N03h dengan kadar uranium 473,02 gli dan keasaman 3,44 N, semakin besar kadar pelarut efisiensi makin tinggi sehingga kadar uranium dalam uranil nitrat makin besar, tetapi sisa asam yang tidak bereaksi basih banyak. Akibat dari tingginya kadar asam pelarut sisa asam (asam bebas) dalam larutan U02(N03h yang dihasilkan juga tinggi. Jika larutan U02(N03h dengan as am bebas tinggi digunakan untuk membuat larutan sol, kemudian diteteskan dalam kolom gelasi butiran bulat tidak terbentuk karena 262 ISSN Indra Suryawan
5 PROSIDING SEMINAR NASIONAL Pusot Teknologi Akslerotor don Proses Bahan spesifikasi sebagai "Acid Deficien Uranil Nitrate" tidak terpenuhi. Pelarutan serbuk U30g dengan perubahan % volume HNOiHzO, larutan UOZ(N03h yang dihasilkan ditunjukkan dalam Tabel 2. Pelarutan Dengan % volume HN03/HzO 50 % diperoleh larutan uranil nitrat dengan kadar uranium 176 gll dan keasaman 2,28 N. Larutan UOZ(N03)z yang dihasilkan jika digunakan umpan gelasi untuk pembuatan butiran bola, bentuknya tidak bulat seperti bola tetapi berupa gumpalan-gumpalan (agromerat Hal tersebut terjadi karena asam nitrat sebagai pelarut utama jumlahnya belum cukup untuk melarutakan serbuk U30g secara sempurna. Sehingga larutan UOZ(N03h yang dihasilkan kadar uraniumnya kurang dari 400 gll dengan asam bebas lebih kecil 3 N karena kadar air yang terakumulasi tinggi sehingga menurunkan tingkat keasaman. Pelarutan dengan % volume HNOiHzO 60 dan 70 % larutan UOz(N03h yang dihasilkan kadar uranium dalam larutan 235 dan 393 gll dengan keasaman 2,34 N dan 2,70, menunjukkan kadar uranium makin tinggi sedangkan keasaman lebih kecil 3 tetapi pada proses gelasi butiran bola yang terbentuk tidak bulat. Pada % volume HNOiHzO 75 % dihasilkan larutan UOZ(N03h dengan kadar uranium 457 gll dan keasaman 2,98 N, larutan pada kondisi tersebut jika digunakan umpan pada proses gelasi akan terbentuk butiran-butiran bola dan tetap stabil setelah dilakukan pemanasan sampai 750 C. Pelarutan dengan % volume HN03/HzO 80 % dihasilkan larutan UOz(N03h dengan kadar uranium yang lebih tinggi tetapi keasamannya lebih besar dari 3 N, jika digunakan sebagai umpan gelasi butiran bola dapat terbentuk, tetapi mudah pecah waktu pengeringan atau pemanasan. KESIMPULAN Telah dilakukan pelarutan dengan perubahan kadar pelarut HN03 dan % volume HNOiHzO untuk melarutkan masing-masing 100 g serbuk U30g menjadi larutan uranil nitrat [UOZ(N03hJ sampai diperoleh kadar uranium ~ 400 gll dengan asam bebas $; 3 N sesuai dengan spesifikasi untuk umpan gelasi ekternai. Dari penelitian yang telah dilakukan pada kadar HN03 8 N dihasilkan larutan UOZ(N03h dengan kadar U 451,97 gll dan keasaman 2,87 N. Untuk % volume HNOiHi) pada persentase 75 % dihasilkan larutan UOz(N03h dengan kadar U 457 gll dan keasaman 2,987N. Larutan UOZ(N03h yang dihasilkan tersebut pada proses gelasi dapat membentuk butiranbutiran bola dan tetap stabil setelah dilakukan pemanasan. DAFT AR PUST AKA 1. LONG, J.T, "Engineering For Nuclear Fuel Reprocessing", TURNER, C.W, "Coloid chemistry and Aplication to the Production of Recycled Fuel by Sol-Gel Process", AECL-8062, Ontario URBANEK, V, "Preparation of UOz Dense Spherical particles by Sol-Gel Technique", Czechoslovakia, TANYA JAWAB Sri Sukmajaya ~ Sudah dicoba penggunaan HCl dalam pelarutan U30g, sebab bisa mendukung reduksi TiCh ~ Apa kelebihan binder PV A? Indra Suryawan ~ HCl tidak dapat melarutkan serbuk V30li ~ Kelebihan binder PVA adalah dapat menghasilkan butiran va} dengan e J.Dn Indra Suryawan ISSN
PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM
PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM Torowati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PENGARUH KANDUNGAN URANIUM
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI MEDIA NH 4 OH TERHADAP BENTUK FASE GEL DAN KARAKTERISASI SETELAH PEMANASAN
ISSN 14106957 Akreditasi No. 129/AkredLIPI/P2MBI/06/2008 PENGARUH KONSENTRASI MEDIA NH 4 OH TERHADAP BENTUK FASE GEL DAN KARAKTERISASI SETELAH PEMANASAN Indra Suryawan, Sri Rinanti Susilowati Pusat Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMBUATAN LARUTAN SOL URANIUM PADA PROSES GELASI EKSTERNAL
PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMBUATAN LARUTAN SOL URANIUM PADA PROSES GELASI EKSTERNAL Sri Widiyati, Ratmi Herlani, Triyono -BATAN, Jl Babarsari Nomor 21, Kotak pos 6101 Ykbb 55281 Yogyakarta, e-mail : ptapb@batan.go.id
Lebih terperinciPEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN
PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN Torowati ABSTRAK PEMUNGUTAN URANIUM DARI LlMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN. Dalam proses di laboratorium
Lebih terperinciANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI SECARA POTENSIOMETRI
ISSN 1979-2409 Analisis Kadar Uranium Dalam Yellow Cake Dengan Titrasi Secara Potensiometri (Torowati, Ngatijo, Lilis Windaryati, Banawa Sri Galuh) ANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI PARTIKEL MICROSPHERE BERBASIS ASAM BEBAS DAN RATIO N03-/u
Indra Suryawan, dkk. ISSN 0216-3128 35 ~ SINTESIS DAN KARAKTERISASI PARTIKEL MICROSPHERE BERBASIS ASAM BEBAS DAN RATIO N03-/u Indra Suryawan, Damunir Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Lebih terperinciPENGARUH GRANULASI SERBUK
66 SSN 0216-3128 PENGARUH GRANULAS SERBUK KONSENTRAS HN03 PEMBUATAN DENGAN PROSES KMA KERNG ndra Suryawl11/ DAN BOLA ndra Suryawan Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK PENGARUH
Lebih terperinciMETODE TITRIMETRI PENENTUAN ASAM NITRAT BEBAS DALAM LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK UMPAN GELASI DENGAN :MENGGUNAKAN GARAM PENGOMPLEKS
METODE TITRIMETRI PENENTUAN ASAM NITRAT BEBAS DALAM LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK UMPAN GELASI DENGAN :MENGGUNAKAN GARAM PENGOMPLEKS Sri Widiyati, Hidayati PTAPB BATAN Yogyakarta ABSTRAK METODE TITRIMETRI
Lebih terperinciOPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI lis Haryati ABSTRAK OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI.
Lebih terperinciPROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT
ISSN 1979-2409 Proses Re-Ekstraksi Uranium Hasil Ekstraksi Yellow Cake Menggunakan Air Hangat dan Asam Nitrat (Torowati, Pranjono, Rahmiati dan MM. Lilis Windaryati) PRSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciKUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854~561 KUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM Boybul, Yanlinastuti, Sutri Indaryati, dan Syamsul Fatimah ABSTRAK KUALlFIKASI
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARTINI, S.Si LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan. B. Tujuan Percobaan Menyelidiki kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan secara asidimetri dengan menggunakan
Lebih terperinciMacam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya
Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam titrasi redoks Permanganometri Dikromatometri Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri Permanganometri Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPupuk super fosfat tunggal
Standar Nasional Indonesia Pupuk super fosfat tunggal ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciPupuk dolomit SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk dolomit ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Syarat mutu... 1 4 Pengambilan contoh...
Lebih terperinciPENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM SECARA POTENSIOMETRI
PENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM SECARA POTENSIOMETRI Boybul dan Iis Haryati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN, Serpong ABSTRAK PENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM
Lebih terperinciPreparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.
Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN. 100 ISSN Sri Rinanti Susilowati, dkk.
100 ISSN 0216-3128 Sri Rinanti Susilowati, dkk. PENGARUH KONSENTRASI POLIVINIL ALKOHOL (PVA) DAN KEASAMAN URANIL NITRAT (UN) DENGAN PENSTABIL TETRA HIDRO FURFURAL ALKOHOL (THFA) TERHADAP SIFAT FISIS KERNEL
Lebih terperinciURANIL NITRAT DAN WAKTU AGEING LARUTAN SOL TERHADAP VISKOSITAS LARUTAN SOL URANIUM
Pengaruh Konsentrasi Polivinil Alkohol, Konsentrasi Uranium, ph Larutan Uranil Nitrat dan Waktu Ageing Larutan Sol Terhadap Viskositas Larutan Sol Uranium (Damunir) PENGARUH KONSENTRASI POLIVINIL ALKOHOL,
Lebih terperinciDesikator Neraca analitik 4 desimal
Lampiran 1. Prosedur Uji Kadar Air A. Prosedur Uji Kadar Air Bahan Anorganik (Horwitz, 2000) Haluskan sejumlah bahan sebanyak yang diperlukan agar cukup untuk analisis, atau giling sebanyak lebih dari
Lebih terperinciBAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.
BAB 3 ALAT DAN BAHAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat- alat 1. Gelas ukur 25mL Pyrex 2. Gelas ukur 100mL Pyrex 3. Pipet volume 10mL Pyrex 4. Pipet volume 5mL Pyrex 5. Buret 25mL Pyrex 6. Erlenmeyer 250mL
Lebih terperinciPENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN
PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN Torowati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian
14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.
Lebih terperinciModul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA
Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad
Lebih terperinciLOGO TEORI ASAM BASA
LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi
Lebih terperinciCatatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.
Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni
Lebih terperinciBlanching. Pembuangan sisa kulit ari
BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan
Lebih terperinciASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT
ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT I. DASAR TEORI I.1 Asidi-Alkalimetri Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode analisis titrimetri. Analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia
Lebih terperinciBab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen
21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013 2. Tempat Laboratorium Patologi, Entomologi, & Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2012. Cangkang kijing lokal dibawa ke Laboratorium, kemudian analisis kadar air, protein,
Lebih terperinciPemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat
No.04 / Tahun II Oktober 2009 ISSN 1979-2409 Torowati, Noor Yudhi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PEMUNGUTAN URANIUM DALAM LIMBAH URANIUM CAIR MENGGUNAKAN AMONIUM KARBONAT. Percobaan
Lebih terperinciTITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR
TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari percobaan. 2. Menentukan konsentrasi dari NaOH dan Na 2 CO 3. 3. Mengetahui kegunaan dari titrasi dengan indikator
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Standarisasi Larutan NaOH dan HCl 1. Standarisasi Larutan NaOH dengan Asam Oksalat (H 2 C 2 O 4 ) 0,1 M. a. Ditimbang 1,26 g H 2 C 2 O 4. 2 H 2 O di dalam gelas beker 100 ml, b. Ditambahkan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen
18 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Wijen Biji Wijen Pembersihan Biji Wijen Pengovenan Pengepresan Pemisahan Minyak biji wijen Bungkil biji wijen
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciAir dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
BAB V METODOLOGI Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 5: Cara uji oksida-oksida nitrogen dengan metoda Phenol Disulphonic Acid (PDS) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciBAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan
BAB III METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar, Unit Pelayanan Terpadu Pengunjian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPT. PSMB) Medan yang bertempat
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N Kelompok Vol. H 2 C 2 O 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembutan sabun transparan ialah : III.1.1 ALAT DAN BAHAN A. Alat : a. Kompor Pemanas b. Termometer 100 o C c.
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH
LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinciPENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM
PENGUJIAN AMDK Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PARAMETER UJI Warna Kekeruhan Kadar kotoran ph Zat terlarut Zat organik(angka KMnO40 Nitrat Nitrit Amonium Sulfat Klorida Flourida Sianida Klor bebas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciBAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:
BAB V METODELOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi: 1. Analisa Fisik: A. Volume B. Warna C. Kadar Air D. Rendemen E. Densitas
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Selasa, 1 April 2014 EKA NOVIANA NINDI ASTUTY 1112016200016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
10 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga Februari 2015. Tempat pengambilan sampel dilakukan di pertanaman pohon gaharu di
Lebih terperinci2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik
2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :
Lebih terperinciPROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK
PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK Ngatijo, Rahmiati, Asminar, Pranjono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK. Telah dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.
BAB V METODOLOGI 5. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :. Tahap Perlakuan Awal (Pretreatment) Tahap perlakuan awal ini daging kelapa dikeringkan dengan cara
Lebih terperinciPENGARUH UNSUR AL DAN MO TERHADAP HASIL ANALISIS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-MO/AL DENGAN METODE POTENSIOMETRI
PENGARUH UNSUR AL DAN MO TERHADAP HASIL ANALISIS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-MO/AL DENGAN METODE POTENSIOMETRI Iis Haryati 1, Boybul 2, Sutri Indaryati 3 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN
Lebih terperinciProses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)
Proses Pembuatan Biodiesel (Proses TransEsterifikasi) Biodiesel dapat digunakan untuk bahan bakar mesin diesel, yang biasanya menggunakan minyak solar. seperti untuk pembangkit listrik, mesinmesin pabrik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Teknik Pengolahan
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 26 September 2012
PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM LARUTAN URANIL NITRAT DAN PANJANG JARUM PENETES TERHADAP BENTUK FISIK GEL PADA PROSES GELASI EKSTERNAL DENGAN PENSTABIL THFA Sri Rinanti Susilowati, Ratmi Herlani, Sri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisa dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri
PENENTUAN KADAR CuSO 4 Dengan Titrasi Iodometri 22 April 2014 NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 2 : 1. Widya Kusumaningrum (111201620000) 2. Ipa Ida Rosita (1112016200007) 3. Ummu Kalsum A.L
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini didahului dengan perlakuan awal bahan baku untuk mengurangi pengotor yang terkandung dalam abu batubara. Penentuan pengaruh parameter proses dilakukan dengan cara
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian di PDAM Kota Surakarta dilaksanakan mulai tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan tanggal 27 Februari 2010 3.2. Metode
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.
BAB 3 METODE PERCOBAAN Pada analisis yang dilakukan terhadap penentuan kadar dari beberapa parameter pada limbah cair pengolahan kelapa sawit menggunakan beberapa perbedaan alat dan metode, adapun beberapa
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciKELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR Disusun oleh : 1. Juliana Sari Moelyono 6103008075 2. Hendra Setiawan 6103008098 3. Ivana Halingkar 6103008103 4. Lita Kuncoro 6103008104
Lebih terperinciGambar 7 Desain peralatan penelitian
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pemucat bekas yang diperoleh dari Asian Agri Group Jakarta. Bahan bahan kimia yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Titrasi Permanganometri Selasa, 6 Mei 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciUNIVERSITAS BRAWIJAYA
IODIMETRI Disusun oleh: EKA RATRI NOOR W. INDAH AR YUDHA IKOMA I. TRIAS ISTINA R. ALFIN YUNIARTI VIDIA NISA N. WINDA D. ANANDHIEKA M. TALITHA ARDIYAN SUKMA NIO HOKI PRATIWI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciANALISIS GRAVIMETRI. Gravimetri??? Tiga cara gravimetri 1. Cara penguapan 2. Cara elektrolisis 3. Cara pengendapan
ANALISIS GRAVIMETRI Gravimetri??? Tiga cara gravimetri 1. Cara penguapan 2. Cara elektrolisis 3. Cara pengendapan GRAVIMETRI CARA PENGENDAPAN Dasar reaksi : a A + rr AaRr Contoh Kalsium dapat ditetapkan
Lebih terperinciPERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik
PERMANGANOMETRI A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik B. TUJUAN Menentukan normalitas KMnO 4 sesungguhnya. C. DASAR TEORI Permanganometri merupakan
Lebih terperinciLAMPIRAN A ANALISA MINYAK
LAMPIRAN A ANALISA MINYAK A.1. Warna [32] Grade warna minyak akan analisa menggunakan lovibond tintometer, hasil analisa akan diperoleh warna merah dan kuning. Persentase pengurangan warna pada minyak
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Secara garis besar penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu pembuatan kertas dengan modifikasi tanpa tahap penghilangan lemak, penambahan aditif kitin, kitosan, agar-agar, dan karagenan,
Lebih terperinciModul 1 Analisis Kualitatif 1
Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.
Lebih terperinci