KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUPS PELITA SEJAHTERA 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUPS PELITA SEJAHTERA 2016"

Transkripsi

1 1 KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUPS PELITA SEJAHTERA 2016 I. KEANGGOTAAN A. Anggota Biasa 1. Anggota biasa adalah anggota yang sudah cakap melakukan tindakan hukum. Yang termasuk dalam kategori anggota biasa adalah orang yang sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah menikah dan secara ekonomi sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri; 2. Anggota yang berdomisili atau bekerja di wilayah pelayanan CUPS. Syarat menjadi anggota Biasa: 1. Calon anggota harus mendapat rekomendasi anggota aktif. 2. Calon anggota mengisi Formulir Permohonan Menjadi Anggota (FPMA) CUPS. 3. Melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk 1 lembar. 4. Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar.

2 2 5. Melampirkan foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mengisi formulir Ahli Waris yang disertai fotocopy KTP dan KK 7. Kewajiban anggota yang harus dipenuhi: No Uraian Jumlah 1 Uang Pangkal Dana Santika Dana Pendidikan Kontribusi Gedung Jasa Pelayanan Pembukaan Simpanan SIHARI Pilar Wajib Pilar Pokok Setoran Awal Simpanan SIMAPAN JUMLAH Pembayaran kewajiban no 1-7, senilai Rp dilakukan secara tunai. 9. Untuk kewajiban no 8-9 senilai Rp , CUPS akan memberikan pinjaman PMT dengan jumlah minimal Rp ,- yang dapat diangsur secara bulanan. a. Angsuran bulanan minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 12 (dua belas) bulan. b. Jika kelalaian angsuran bulanan lebih dari 2 (dua) bulan, anggota akan dikeluarkan dari keanggotaan CUPS. 10. Dana Santika sebesar Rp ,- WAJIB dibayarkan oleh anggota saat bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan SIHARI setelah Rapat Anggota Tahunan (RAT). 11. Kontribusi Gedung sebesar Rp ,- wajib dibayarkan oleh anggota. Pembayaran dapat diangsur sebesar Rp ,- selama 10 (sepuluh) tahun, dimulai ketika bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan SIHARI setelah RAT.

3 3 B. Anggota Luar Biasa : 1. Anggota yang usianya belum genap berusia 17 tahun, yang belum cakap secara hukum dan atau orang yang secara hukum berada dalam pengampuan. 2. Anggota tertanggung oleh orang tua atau wali yang sudah terdaftar sebagai anggota CUPS. Syarat menjadi Anggota Luar Biasa: 1. Calon anggota harus mendapat rekomendasi anggota aktif. 2. Calon anggota mengisi Formulir Permohonan Menjadi Anggota (FPMA) CUPS. 3. Melampirkan fotokopi Akte Kelahiran 1 lembar. 4. Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar. 5. Melampirkan foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mengisi formulir Ahli Waris yang disertai fotocopy KTP dan KK. 7. Melampirkan Surat Pernyataan orangtua atau wali tentang kesediaan menanggung dan bertanggung jawab atas kewajiban anggota. 8. Kewajiban anggota yang harus dipenuhi: No Uraian Jumlah 1 Uang Pangkal Dana Santika Dana Pendidikan Kontribusi Gedung Jasa Pelayanan Pembukaan Simpanan Pandai Jr Pilar Wajib Pilar Pokok Setoran Awal Simpanan SIMAPAN JUMLAH Pembayaran kewajiban no 1-7, senilai Rp (seratus sebelas ribu rupiah) dilakukan secara tunai. 10. Untuk kewajiban no 8-9 senilai Rp ,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) CUPS akan memberikan pinjaman PMT kepada orang

4 4 tua yang bersangkutan dengan jumlah minimal Rp ,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang dapat diangsur bulanan. a. Angsuran bulanan minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 12 (dua belas) bulan. b. Jika kelalaian angsuran bulanan lebih dari 2 (dua) bulan, anggota akan dikeluarkan dari keanggotaan CUPS. 11. Dana Santika sebesar Rp ,- (tiga puluh ribu rupiah)wajib dibayarkan setiap tahun oleh anggota saat bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan SIHARI setelah RAT. 12. Kontribusi Gedung sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) wajib dibayarkan oleh anggota. Pembayaran dapat diangsur sebesar Rp ,- (dua puluh ribu rupiah) selama 10 (sepuluh) tahun, dimulai ketika bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan SIHARI setelah RAT. C. Penabung Khusus Rekening Pandai Junior : 1. Anak atau Remaja yang usianya belum genap berusia 17 tahun, yang belum cakap secara hukum dan atau orang yang secara hukum berada dalam pengampuan. 2. Anak atau Remaja dari Umat Paroki SPMR Blok Q Syarat menjadi Penabung Rekening Pandai Junior: 1. Penabung harus mendapat rekomendasi anggota aktif. 2. Penabung mengisi Formulir Permohonan Menjadi Penabung (FPMP) CUPS. 3. Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar. 4. Melampirkan fotokopi Kartu Pelajar (yang sudah sekolah) 5. Melampirkan foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Kewajiban penabung yang harus dipenuhi: No Uraian Jumlah 1 Uang Buku Setoran Awal Pandai Junior JUMLAH

5 5 7. Tabungan ini bisa menjadi jaminan pinjaman orangtua untuk keperluan penabung yang bersangkutan D. Berakhirnya Masa Keanggotaan : 1. Anggota dinyatakan berhenti jika meninggal dunia. Saldo simpanan anggota yang meninggal setelah dikurangi dengan kewajiban anggota diserahkan kepada ahli waris yang sah dan tercatat dalam FPMA. 2. Anggota mengundurkan diri dengan mengisi Surat Permohonan Berhenti. 3. Diberhentikan oleh Pengurus CUPS karena: a. Anggota baru yang lalai mengangsur PMT lebih dari 2 (dua) bulan berturut-turut. b. Anggota tidak memenuhi ketentuan dalam AD, ART, Kebijakan Pengurus dan atau Keputusan RAT. 4. Saldo simpanan anggota yang berhenti karena mengundurkan diri atau diberhentikan oleh pengurus CUPS akan dikembalikan kepada anggota setelah dikurangi dengan saldo pinjaman. 5. Semua anggota yang berhenti dari keanggotaan CUPS dikenakan biaya administrasi sebesar Rp ,- (lima belas ribu Rupiah). II. PENDIDIKAN ANGGOTA A. Pencerahan Dasar (CERDAS) 1. CERDAS merupakan pendidikan wajib yang harus diikuti oleh setiap anggota. 2. Pelaksanaan CERDAS: a. Jadwal CERDAS disusun oleh Bagian Pendidikan dan diumumkan kepada Anggota. b. Peserta CERDAS untuk setiap pertemuan, minimal 5 orang dalam 1 area. c. Anggota yang belum mengikuti CERDAS belum dapat mengajukan pinjaman tunai.

6 6 d. Anggota dari suatu wilayah atau lingkungan tertentu dapat meminta CERDAS diadakan di tempat tersebut. B. Pendidikan Lanjutan 1. Pendidikan Lanjutan diadakan untuk menjawab kebutuhan anggota terutama untuk peningkatan Kecakapan Keuangan (Financial Literacy), pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan usaha produktif. 2. Jadwal Pendidikan Lanjutan disusun oleh Bagian Pendidikan dan diumumkan kepada Anggota. 3. Partisipasi anggota dalam Pendidikan Lanjutan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menganalisa permohonan pinjaman. 4. Anggota dapat mengusulkan jenis pendidikan atau tempat penyelenggaraan pendidikan lanjutan. Bagian Pendidikan akan menganalisa dan memberikan tanggapan untuk menjawab kebutuhan anggota. III. PRODUK SIMPANAN Ketentuan umum Simpanan : 1. Masyarakat yang dapat menabung pada produk-produk simpanan adalah anggota CUPS. 2. Jenis simpanan terdiri dari Simpanan Saham dan Simpanan Non Saham. 3. Simpanan Saham adalah simpanan anggota yang merupakan bukti kepemilikan terhadap CUPS yang terdiri dari Pilar Pokok dan Pilar Wajib. 4. Simpanan Non Saham adalah simpanan untuk menjawab berbagai kebutuhan anggota, yakni SIMAPAN, SIMUS, SIHARI, Pandai, Siaga, Pandai Junior dan Ziarah. 5. Penarikan simpanan tidak dapat dilakukan melalui perantaraan orang lain.

7 7 6. Penarikan simpanan Anggota luar biasa wajib dengan surat persetujuan dari orang tua atau ahli waris. 7. Untuk penarikan simpanan di atas Rp ,- (lima juta rupiah) anggota wajib memberitahukan kepada pendamping atau manajemen paling lambat sehari sebelum penarikan. 8. Anggota yang meninggal dunia, saldo simpanan setelah dikurangi dengan kewajiban anggota diserahkan kepada ahli waris yang sah dan tercatat dalam FPMA. 9. Simpanan yang dijadikan jaminan pinjaman tidak dapat ditarik hingga pinjaman tersebut dilunasi. A. PILAR POKOK (Simpanan Pokok) Pilar Pokok adalah simpanan kepemilikan anggota yang dibayar satu kali saat masuk menjadi anggota. 1. Pilar Pokok sama untuk setiap anggota sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Untuk anggota baru, Pilar Pokok dapat diisi dengan Pinjaman PMT yang diangsur paling lama 12 (dua belas) bulan. 2. Balas Jasa Simpanan (BJS) Pilar Pokok adalah 12% setahun, dihitung pada akhir tahun. BJS ini dibukukan pada SIHARI Anggota setelah RAT apabila SHU CUPS positif. 3. Pilar Pokok tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota CUPS. Pilar Pokok diserahkan kembali apabila anggota berhenti atau meninggal dunia. 4. Pilar Pokok diikutsertakan dalam program JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan. B. PILAR WAJIB (Simpanan Wajib) Pilar Wajib adalah simpanan kepemilikan anggota yang dibayar setiap bulan. 1. Setoran Pilar Wajib sebesar Rp ,- (sepuluh ribu) per anggota/bulan.

8 8 2. Balas Jasa Simpanan (BJS) Pilar Pokok adalah 12% setahun, dihitung pada akhir tahun. BJS ini dibukukan pada SIHARI Anggota setelah RAT apabila SHU CUPS positif. 3. Pilar Wajib tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota CUPS. Pilar Wajib diserahkan kembali apabila anggota berhenti atau meninggal dunia 4. Pilar Wajib diikutsertakan dalam program JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan. C. SIMAPAN (Simpanan Masa Depan) SIMAPAN adalah Simpanan yang dirancang untuk membantu anggota mengembangkan kekayaan (aset) dan menyiapkan kebutuhan pada masa tua. Simpanan ini bersifat jangka panjang. 1. Simpanan ini bersifat wajib bagi semua anggota. 2. Setoran awal minimal Rp ,- (seratus ribu rupiah). Untuk anggota baru, CUPS memberikan pinjaman PMT minimal sebesar Rp ,- (tiga ratus lima puluh ribu) dan maksimal Rp ,- (sepuluh juta rupiah). 3. Biaya administrasi pembukaan SIMAPAN bagi anggota lama yang belum memiliki SIMAPAN adalah Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) 4. Ketentuan Balas Jasa Simpanan (BJS) SIMAPAN : a. BJS 7% p.a jika terdapat penyetoran minimal Rp20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per bulan. b. Jika dalam sebulan tidak ada penyetoran minimal Rp20.000,- (dua puluh ribu rupiah) berlaku BJS 1% p.a pada bulan yang bersangkutan. c. Jika terjadi penarikan simpanan, maka BJS pada bulan bersangkutan menjadi 0% p.a pada bulan bersangkutan. d. BJS dihitung dan dibukukan pada setiap akhir bulan. 5. Saldo minimum SIMAPAN setelah penarikan adalah Rp ,- (seratus ribu rupiah). 6. Jumlah maksimal setoran tunai SIMAPAN adalah Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) per bulan.

9 9 7. Saldo maksimal SIMAPAN adalah Rp ,- (lima puluh juta rupiah). Setelah itu anggota tidak dapat menambah secara tunai melebihi setoran minimal Rp20.000,- (dua puluh rupiah). BJS SIMAPAN selanjutnya dimasukkan ke dalam SIHARI anggota yang bersangkutan. 8. SIMAPAN diikutsertakan dalam program JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan. D. SIMUS (Simpanan Modal Usaha) SIMUS adalah simpanan yang dirancang untuk membangun modal usaha produktif atau modal kerja demi kesejahteraan masa depan. SIMUS dapat dijaminkan untuk pinjaman usaha produktif atau modal usaha. 1. Simpanan ini bersifat sukarela bagi semua anggota. 2. Setoran perdana minimal Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 3. SIMUS dapat diisi dengan cara pemindahbukuan dari SIMAPAN dan simpanan lainnya (sesuai dengan ketentuan yang berlaku). 4. Biaya administrasi pembukaan SIMUS sebesar Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah). 5. Setoran tunai berikutnya minimal Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dan maksimal sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) dalam sebulan. 6. Balas Jasa Simpanan 2% p.a. jika tidak ada penarikan. Namun, jika ada penarikan Simpanan dikenakan Balas Jasa Simpanan (BJS) 0.5% p.a dalam bulan bersangkutan. Balas Jasa Simpanan (BJS) dibukukan setiap akhir bulan. 7. Saldo maksimal SIMUS sebesar Rp (dua ratus juta rupiah). 8. SIMUS secara otomatis menjadi jaminan atas pinjaman usaha produktif. 9. Penggantian buku yang hilang atau rusak dikenakan biaya Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah). 10. SIMUS diikutsertakan dalam program JALINAN (Jaminan Perlindungan Kalimantan) BKCU Kalimantan.

10 10 E. SIHARI (Simpanan Kebutuhan Harian) SIHARI adalah simpanan yang dirancang untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan harian yang mendesak. 1. Simpanan ini bersifat wajib bagi semua anggota. 2. Setoran awal pembukaan SIHARI adalah Rp2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) dan dibayarkan pada saat menjadi anggota. 3. Besarnya Balas Jasa Simpanan (BJS) SIHARI 1% setahun, dibukukan pada akhir bulan. 4. Saldo minimum setelah penarikan adalah Rp25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah). F. PANDAI (Simpanan Pendidikan) PANDAI adalah simpanan yang dirancang untuk membantu anggota menyiapkan biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Karateristik: 1. Simpanan ini bersifat sukarela, namun harus dibuka ketika anggota mau mengajukan Pinjaman Bestari (pendidikan) 2. Setoran awal minimal adalah Rp ,- (lima ratus ribu rupiah). Setoran awal dapat dilakukan secara tunai atau dengan mengambil pinjaman PMT. 3. Biaya administrasi pembukaan rekening Pandai Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 4. Ketentuan Balas Jasa Simpanan (BJS) Pandai : a. BJS 6% p.a jika terdapat penyetoran minimal Rp20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per-bulan. b. Jika dalam sebulan tidak ada penyetoran minimal Rp20.000,- (dua puluh ribu rupiah), berlaku BJS 1% p.a. dalam bulan yang bersangkutan. c. Jika terjadi penarikan simpanan maka BJS pada bulan bersangkutan menjadi 0% p.a. dalam bulan yang bersangkutan. d. BJS dihitung dan dibukukan pada setiap akhir bulan. 5. Saldo minimum Pandai setelah penarikan adalah Rp ,- (lima ratus ribu rupiah).

11 11 6. Anggota menentukan sendiri jangka waktu dan target jumlah Simpanan pada saat pembukaan rekening: a. Jangka waktu antara 2-20 tahun. b. Contoh target Simpanan: SD : Rp ,- (dua juta rupiah) SMP : Rp ,- (empat juta rupiah) SMA : Rp ,- (lima juta rupiah) 7. Simpanan dilakukan mingguan atau bulanan sesuai atau melebihi target yang telah ditetapkan, dengan jumlah maksimal setoran adalah Rp ,- (satu juta rupiah) per bulan. 8. Saldo maksimal Pandai adalah Rp ,- (lima puluh juta rupiah). Setelah itu anggota tidak dapat menambah secara tunai melebihi setoran minimal Rp20.000,- (dua puluh rupiah). BJS Pandai selanjutnya dimasukkan ke dalam SIHARI anggota yang bersangkutan. 9. Jika terjadi penarikan sebelum jangka waktu yang dijanjikan, untuk anggota yang mempunyai pinjaman PMT, jumlah maksimal yang bisa ditarik adalah sebesar PMT yang sudah dilunasi dan dikenakan penalti 2,5% dari dana yang ditarik. G. PANDAI JUNIOR (Simpanan Pendidikan Anak dan Remaja) Pandai Junior adalah simpanan yang bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak dini dikalangan anak-anak dan remaja. 1. Simpanan ini bersifat wajib bagi Anggota Luar Biasa. 2. Simpanan ini dapat diikuti oleh penabung yang belum menjadi Anggota Luar Biasa. 3. Apabila Anggota Luar Biasa sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun saldo simpanan akan dipindahkan ke SIHARI atau simpanan lain. 4. Setoran awal pembukaan Pandai Junior adalah Rp25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) dan dibayarkan pada saat menjadi anggota. 5. Biaya buku rekening Pandai Junior khusus bagi Penabung bukan anggota Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

12 12 6. Balas Jasa Simpanan (BJS) Pandai Junior adalah 2% p.a. dan dibukukan pada akhir bulan. 7. Saldo minimal setelah penarikan simpanan sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah). 8. Tabungan ini bisa menjadi jaminan pinjaman orangtuanya yang sudah menjadi angggota CUPS untuk keperluan penabung yang bersangkutan H. ZIARAH (Simpanan Hari Raya) Ziarah adalah simpanan untuk membantu anggota menyiapkan kebutuhan hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan lain-lain secara lebih baik. 1. Simpanan ini bersifat sukarela 2. Setoran awal minimal Rp ,- (dua puluh lima ribu rupiah). 3. Biaya administrasi pembukaan Ziarah sebesar Rp ,- (sepuluh ribu rupiah). 4. Balas Jasa Simpanan (BJS) Ziarah 2% p.a. dan dibukukan pada akhir bulan. 5. Saldo minimal setelah penarikan simpanan sebesar Rp20.000,- (dua puluh ribu rupiah) IV. PRODUK PINJAMAN Ketentuan Umum Pinjaman : 1. Anggota yang berhak mengajukan pinjaman: a. Anggota biasa yang telah melunasi PMT yang digunakan untuk memenuhi kewajiban Pilar Pokok dan SIMAPAN b. Sudah mengikuti Pencerahan Dasar (Cerdas). c. Telah menjadi anggota CUPS selama minimal 3 bulan. d. Anggota luar biasa tidak berhak mendapatkan pinjaman. 2. Pengajuan pinjaman: a. Pemohon mengisi dan menandatangani Surat Pengajuan Pinjaman.

13 13 b. Pemohon berkonsultasi langsung dengan staf dan wajib mengikuti wawancara untuk keperluan analisa kredit. c. Besarnya pinjaman yang diberikan menjadi wewenang CUPS bagian kredit sesuai dengan kemampuan anggota mengembalikan pinjaman. d. Pinjaman pertama setelah PMT diberikan sesuai analisa kredit dengan jumlah maksimal sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) di atas TOTAL saldo simpanan yang terdiri dari saldo simpanan Pilar Pokok, Pilar Wajib, SIMAPAN, SIMUS, Pandai, dan Ziarah. e. Setiap kali pencairan pinjaman anggota dikenakan Jasa Pelayanan (Jaspel) dan Dana Cadangan Resiko (DCR). Besarnya Jaspel dan DCR sesuai dengan ketentuan masing-masing produk pinjaman. f. Anggota yang mengajukan pinjaman harus mendapatkan jaminan dari pendamping dan referensi dari 1 orang anggota lain. g. Pengajuan pinjaman wajib diketahui suami / istri. Bila peminjam belum menikah, pengajuan pinjaman wajib diketahui orang tua. Bila peminjam berstatus orang tua tunggal dengan anak berusia di atas 17 tahun, pengajuan pinjaman wajib diketahui oleh anak. h. Anggota yang masih mempunyai pinjaman dapat mengajukan permohonan pinjaman baru, jika pinjaman yang lama telah dilunasi minimal 75%, dan sisa pinjaman ditutup dengan pinjaman baru. i. Pembayaran angsuran pinjaman secara bulanan. Angsuran pertama dilakukan satu bulan setelah pinjaman dicairkan. j. Pencairan pinjaman dapat dibatalkan apabila ditemukan buktibukti yang meragukan dan atau jika pemohon menarik permohonannya. 3. Jaminan a. Simpanan otomatis menjadi salah satu jaminan utama. b. Penarikan Simpanan yang dijadikan jaminan hanya dapat ditarik apabila saldo pinjaman lebih rendah dari saldo pinjaman. Penarikan maksimum sebesar selisih antara saldo simpanan yang dijaminkan dengan saldo pinjaman. c. Jaminan tambahan dapat diminta oleh pihak CUPS sesuai dengan analisa kredit 5 C.

14 14 d. CUPS berhak meminta anggota untuk melakukan pengikatan jaminan melalui notaris, dan biaya notaris akan menjadi tanggungan anggota. e. Barang jaminan yang diserahkan harus dilengkapi dengan surat penyerahan beserta surat kuasa kepada CUPS untuk menjual barang jaminan apabila peminjam tidak melunasi pinjamannya. Surat kuasa penyerahan ini harus ditanda-tangani bersama oleh peminjam dan manajemen CUPS. f. Pinjaman lalai melebihi 5 hari dikenai denda 3% dari angsuran dan bunga tertunggak. g. Pinjaman anggota mendapat perlindungan JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan jika terjadi resiko meninggal dunia atau cacat tetap total. A. PMT (Pinjaman Untuk Menambah Tabungan) PMT merupakan pinjaman yang digunakan untuk membangun dan menambah Pilar Pokok, Pilar Wajib, SIMAPAN, SIMUS, Pandai dan Ziarah, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anggota. 1. Plafon PMT maksimal Rp ,- (sepuluh juta rupiah). 2. Bunga Pinjaman 1,45% per bulan menurun. 3. Jasa Pelayanan sebesar 1% dari Pinjaman cair. 4. Anggota yang angsurannya dijemput dikenakan biaya setiap kali jemputan sebesar Rp2.000/anggota atau Rp5.000/keluarga 5. Angsuran pinjaman bulanan 6. Jangka waktu pelunasan PMT minimal 6 bulan maksimal 36 bulan (3 tahun). 7. Jika PMT tidak dibayar lebih dari 2 bulan berturut-turut sejak bergabung, pinjaman akan dilunasi dari Simpanan SIMAPAN dan Pilar Pokok serta Pilar Wajib, sehingga anggota yang bersangkutan keluar dari CUPS. B. IKHTIAR (Pinjaman Modal Usaha) IKHTIAR adalah pinjaman untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan modal usaha/kerja dan mengembangkan usaha produktif.

15 15 1. Plafon IKHTIAR maksimal Rp ,- (dua ratus juta rupiah). 2. Bunga pinjaman: a. 1,60% menurun (10,40% p.a. efektif) jika tidak memiliki SIMUS minimal 30% dari Pinjaman b. 1,25% menurun (8,13% p.a efektif) jika memiliki SIMUS minimal 30%-49,9% dari Pinjaman c. 1% menurun (6.5% p.a. efektif) jika memiliki SIMUS minimal 50%-99,9% dari Pinjaman d. 0,75% menurun (4,88% p.a. efektif) jika memiliki SIMUS minimal 100% dari Pinjaman e. Anggota yang angsurannya dijemput dikenakan biaya setiap kali jemputan sebesar Rp2.000,-/anggota atau Rp5.000,- /keluarga 3. Jasa Pelayanan 1% dan Dana Cadangan Resiko sebesar 1% dari Pinjaman cair. 4. Angsuran pinjaman bulanan 5. Jangka waktu pelunasan pinjaman maksimal 36 bulan (3 tahun). C. BESTARI (Pinjaman Pendidikan) BESTARI adalah pinjaman untuk membantu anggota CUPS memenuhi kebutuhan biaya pendidikan keluarganya. 1. Anggota yang mengajukan Bestari harus sudah mempunyai Pandai. 2. Plafon maksimal: Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 3. Bunga Pinjaman 1,5% per bulan menurun 4. Anggota yang angsurannya dijemput dikenakan biaya setiap kali jemputan sebesar Rp2.000/anggota atau Rp5.000/keluarga 5. Jasa Pelayanan 1% dan Dana Cadangan Resiko sebesar 1% dari Pinjaman cair 6. Angsuran pinjaman bulanan 7. Jangka waktu pelunasan pinjaman maksimal 36 bulan ( 3 tahun).

16 16 D. AGUNA (Pinjaman Kebutuhan Konsumtif) AGUNA adalah pinjaman untuk membantu anggota dalam memenuhi kebutuhan komsumtif yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya seperti: TV, laptop, HP, peralatan rumah tangga, motor second dll. 1. Plafon maksimal Rp ,- (dua puluh juta rupiah). 2. Bunga Pinjaman 1,65% per bulan menurun 3. Anggota yang angsurannya dijemput dikenakan biaya setiap kali jemputan sebesar Rp2.000/anggota atau Rp5.000/keluarga 4. Jasa Pelayanan 1% dan Dana Cadangan Resiko sebesar 1% dari Pinjaman cair. 5. Angsuran pinjaman bulanan 6. Jangka waktu pelunasan pinjaman maksimal 24 bulan. E. WAHANA (Pinjaman Sepeda Motor Baru) WAHANA adalah pinjaman untuk membantu anggota membeli sepeda motor baru yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari maupun untuk menambah penghasilan. 1. Anggota yang berhak mendapatkan pinjaman WAHANA adalah: a. Telah menjadi anggota CUPS minimal 6 (enam) bulan b. Mempunyai total simpanan Pilar Pokok + Pilar Wajib dan SIMAPAN di CUPS minimal sebesar 10% dari harga motor. 2. Anggota wajib membuka Simpanan SIHARI minimal Rp ,- (satu juta rupiah). 3. Plafon pinjaman maksimal Rp ,- (dua puluh lima juta rupiah). 4. Bunga pinjaman : a. 1,60% per bulan menurun untuk jangka waktu maksimal 3 (tiga) tahun

17 17 b. 0,90% tetap per bulan untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan. Pelunasan lebih awal i. setelah membayar 12 bulan dikenakan biaya 50% dari bunga yang masih harus dibayar; ii. setelah membayar 24 bulan dikenakan biaya 35% dari bunga yang masih harus dibayar. 5. Anggota yang angsurannya dijemput dikenakan biaya setiap kali jemputan sebesar Rp2.000/anggota atau Rp5.000/keluarga 6. Jasa Pelayanan 1% dan Dana Cadangan Resiko sebesar 1% dari Pinjaman cair. 7. Angsuran pinjaman bulanan 8. Mekanisme: a. CUPS akan membeli pada dealer yang sudah ditunjuk sesuai jenis motor yang diinginkan oleh Anggota dan BPKB diserahkan kepada CUPS sebagai jaminan. b. Motor yang dibeli diasuransikan dengan biaya ditanggung anggota yang bersangkutan. c. BPKB akan diserahkan kepada anggota setelah pinjaman lunas. F. GRIYA (Pinjaman Perumahan) GRIYA adalah pinjaman untuk membantu anggota mewujudkan cita-cita memiliki tanah, rumah atau melakukan renovasi rumah. 1. Anggota yang berhak mendapatkan pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: a. Anggota telah bergabung di CUPS minimal 2 tahun. b. Sudah meminjam minimal sebanyak 5 kali dengan total pinjaman sebesar Rp ,- (tiga puluh juta rupiah) dengan catatan baik dan tidak ada kelalaian. c. Mempunyai simpanan sebesar minimal Rp ,- (lima belas juta rupiah).

18 18 2. Plafon pinjaman maksimal Rp ,- (seratus juta rupiah). 3. Bunga pinjaman: a. 1,60% per bulan menurun untuk jangka waktu maksimal 5 (lima) tahun b. 0,90% tetap per bulan untuk jangka waktu 60 (enam puluh) bulan. Pelunasan lebih awal iii. setelah membayar 24 bulan dikenakan biaya 50% dari bunga yang masih harus dibayar; iv. setelah membayar 36 bulan dikenakan biaya 40% dari bunga yang masih harus dibayar; v. setelah membayar 48 bulan dikenakan biaya 30% dari bunga yang masih harus dibayar. 4. Anggota yang angsurannya dijemput dikenakan biaya setiap kali jemputan sebesar Rp2.000/anggota atau Rp5.000/keluarga 5. Jasa Pelayanan 1% dan Dana Cadangan Resiko sebesar 1% dari Pinjaman cair. 6. Angsuran pinjaman bulanan V. PRODUK SOLIDARITAS : A. SANTIKA (Santunan Kematian) SANTIKA adalah solidaritas sesama anggota CUPS untuk membantu keluarga dari anggota CUPS yang meninggal dunia. 1. Dana Santika sebesar Rp30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per tahun WAJIB dibayarkan oleh anggota saat bergabung dan selanjutnya setiap tahun. Dana Santika dapat dipotong dari BJS Saham atau Simpanan Lumbung setelah RAT. 2. Santunan Santika bagi ahli waris sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah).

19 19 3. Iuran SANTIKA tidak dapat ditarik jika anggota berhenti. 4. Ketentuan pemberian Santika sebagai berikut: a. Anggota penuh, sudah melunasi Pilar pokok Rp ,- dan membayar iuran Santika pada tahun yang berjalan, dan b. Ahli waris menyerahkan Surat Keterangan Kematian dan buku anggota. B. JALINAN (Jaminan Perlindungan Kalimantan) : Jaminan Perlindungan Kalimantan adalah produk pelayanan bersama milik Puskopdit BKCU Kalimantan yang mengelola resiko dengan memberi perlindungan terhadap simpanan dan pinjaman anggota yang meninggal dunia atau cacat tetap total. 1. TUNAS (Perlindungan Simpanan) Memberikan santunan kepada ahli waris dari anggota yang meninggal dunia, dengan ketentuan: a. Santunan yang diberikan kepada ahli waris adalah sebesar jumlah simpanan anggota yang meninggal dunia. b. Klaim TUNAS yang diterima dari BKCU Kalimantan sebagai berikut : 1) Anggota yang meninggal pada usia 1 tahun, klaim sebesar 100% dari simpanan dengan maksimal Rp ,- (lima juta rupiah). 2) Anggota yang masuk pada usia >1-70 tahun dan meninggal, klaim sebesar 100% dari simpanan dengan maksimal Rp ,- (lima puluh juta rupiah). 3) Anggota yang masuk pada usia tahun, klaim sebesar 100% dari simpanan dengan maksimal Rp (sepuluh juta rupiah). c. TUNAS hanya diberikan kepada Anggota yang aktif menabung setiap bulan.

20 20 d. Anggota yang tidak menabung lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut dalam 1 (satu) tahun tidak dapat mengajukan klaim. e. Untuk anggota yang meninggal pada usia di atas 70 tahun berlaku ketentuan : 1) Jika saldo simpanan terakhir lebih besar dari saldo simpanan pada usia 70 (tujuh puluh) tahun, maka yang dapat diklaim adalah sebesar saldo simpanan pada usia 70 tahun dengan maksimal Rp ,- (sepuluh juta rupiah). 2) Jika saldo simpanan terakhir lebih kecil dari saldo simpanan pada usia 70 (tujuh puluh) tahun, maka klaim sebesar saldo simpanan terakhir. 3) Anggota yang masuk pada usia di atas 70 (tujuh puluh) tahun, tidak berhak mendapatkan Tunas. 2. LINTANG (Perlindungan Piutang) Adalah perlindungan piutang bagi anggota yang meninggal dunia dan cacat total tetap yang dihitung berdasarkan jumlah piutang almarhum sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, sebagai berikut : a. Anggota biasa berusia tahun, sebesar 100% dari piutang, maksimal Rp ,- (seratus lima puluh juta rupiah). b. Anggota yang meminjam pada usia 60 s.d 70 tahun, sebesar 100% dari piutang, maksimal Rp ,- (lima puluh juta rupiah). c. Anggota yang masuk umur 70 (tujuh puluh) tahun tidak berhak mendapatkan LINTANG. d. Anggota yang tidak aktif mengangsur lebih dari 6 (enam) bulan berturut-turut dalam 1 (satu) tahun tidak dapat mengajukan klaim. 3. Pengajuan klaim dapat dilakukan dengan mengisi formulir dan melampirkan :

21 21 a. Bila meninggal: Surat Keterangan Meninggal Dunia yang asli atau fotocopy yang telah dilegalisir oleh pejabat berwenang. Surat keterangan tersebut harus menyebutkan penyebab yang bersangkutan meninggal dunia. b. Bila cacat tetap: 1) Surat keterangan dokter yang merawat anggota yang cacat total tetap, yaitu : buta kedua mata, lumpuh, gila dan hilang kedua kaki atau tangan. 2) Surat keterangan dan Pimpinan Manajemen CU bahwa sudah dilakukan pengecekan lapangan atas anggota cacat total tetap dan diketahui oleh Ketua Pengurus dan Pengawas, dan menyertakan foto bersama anggota yang bersangkutan dengan petugas yang melakukan pengecekan. c. Kartu indentitas diri, berupa KTP atau Surat Keterangan Kependudukan yang ditandatangani oleh Ketua RT atau Lurah atau Kepala Desa setempat, yang asli dan masih berlaku, atau fotocopy yang telah dilegalisir. d. Buku Anggota Simpanan dan Pinjaman yang asli. e. Surat Permohonan dan Perjanjian Pinjaman yang asli (bagi anggota yang memiliki pinjaman). f. Surat Keterangan pemeriksaan berkas dari Pengawas. g. Dokumen di atas harus diberikan ke CUPS paling lambat 30 hari setelah anggota meninggal dunia / mengalami kecelakaan. 4. Klaim Tunas ditolak apabila : a. Calon anggota menjadi anggota CUPS dalam kondisi sakit dan meninggal dunia dalam jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah menjadi anggota. b. Simpanan anggota disetor pada usia di atas 70 tahun. c. Simpanan yang bersumber dari PMT baru, berusia kurang dari 30 (tiga puluh) hari terhitung dari tanggal menjadi anggota. d. Simpanan yang bersumber dari PMT dan angsurannya tidak dibayarkan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut. e. Simpanan lembaga yang diatasnamakan perorangan.

22 22 f. Setoran yang tidak wajar atau dalam jumlah yang besar dari biasanya dalam rentang waktu 2 (dua) bulan sebelum anggota meninggal dunia. g. Penarikan simpanan Saham untuk membayar piutang. 5. Klaim Lintang ditolak apabila : a. Pinjaman tidak diangsur lebih dari 6 (enam) bulan berturutturut. b. Pinjaman yang diberikan kepada anggota luar biasa yaitu anggota berusia di bawah 17 tahun atau belum menikah. c. Pinjaman diberikan kepada anggota yang sedang sakit. d. Pinjaman yang tujuannya untuk biaya berobat sendiri. e. Pinjaman yang tujuannya untuk biaya berobat orang lain tanpa lampiran surat pernyataan. f. Saldo pinjaman anggota yang berusia di atas 70 tahun. g. PMT yang tidak diangsur selama 3 (tiga) bulan berturu-turut. h. PMT yang baru berusia kurang dari 30 (tiga puluh) hari terhitung dari tanggal menjadi anggota. i. Pinjaman lembaga yang diatasnamakan kepada seorang anggota. j. Anggota yang bersangkutan sudah pernah menerima klaim Lintang karena cacat total tetap. Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 26 Februari 2017 CUPS Pelita Sejahtera Pengurus Dewi Ambarwati Ketua Irene Wiedha Sekretaris

CUMI PELITA SEJAHTERA: Menjadi Terang bagi Masyarakat Kecil

CUMI PELITA SEJAHTERA: Menjadi Terang bagi Masyarakat Kecil CUMI PELITA SEJAHTERA: Menjadi Terang bagi Masyarakat Kecil Ribuan lilin dapat dinyalakan hanya dari sebuah lilin. Kebahagiaan tidak akan berkurang bila kita berbagi dengan orang lain. Ungkapan tersebut

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab.

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI 2010-2011 Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. Ketapang VISI Persatuan Keuangan Masyarakat Pesisir Pantai

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan satu kali dalam setahun. 3. Rapat

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat anggota minimal 1 kali dalam setahun. 3. Rapat anggota dilaksanakan paling

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 A. PROGRAM ORGANISASI 1. Dalam rangka perayaan Tiga Dasa Warsa Koperasi Karyawan Puspita Kencana, Rapat Anggota Tahunan ke-30 tahun buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan: 1.1.

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2017

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2017 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2017 KSU Pantai Prigi Credit Union a business with a herat KSU PANTAI PRIGI CREDIT UNION Badan Hukum No. 188.42/006/406.057/BH/03 Jl. Raya Pantai Prigi RT. 06 RW. 01 Desa Tasikmadu

Lebih terperinci

CREDIT UNION FEMUNG PEBAYA

CREDIT UNION FEMUNG PEBAYA CREDIT UNION FEMUNG PEBAYA VISI Menjadi Credit Union yang Sehat, Kokoh dan Terpercaya di Kalimantan Utara MISI Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui pendidikan berkelanjutan dan pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN No.155, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Pensiun. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5715). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.1513, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Jaminan.Pensiun.Pembayaran.Penghentian.Kepesertaa n.pendaftaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mencapai Tujuan pendirian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya MANDIRI DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK dibentuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan telah mendapat pengesahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-103/KM.10/2011 tentang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG SALINAN PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN UNIT USAHA JASA KEUANGAN MIKRO BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Perumahan Puri Nirwana 3, Kelurahan Keradenan, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

ANGGARAN DASAR. Perumahan Puri Nirwana 3, Kelurahan Keradenan, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WILAYAH, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 NAMA (1) Berdasarkan rapat warga RT. 09 pada hari Sabtu, tanggal 27 Maret 2010, telah terbentuk Nama Simpan Pinjam yaitu Simpan Pinjam Warga

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK DIREKSI Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA KO T A P R A D J A JO J G A TA R A K LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 108 Tahun 2005 Seri: D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kesinambungan karyawan Yayasan LIA setelah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc

Lebih terperinci

MENATAP WAJAH BARU DAPERMA

MENATAP WAJAH BARU DAPERMA MENATAP WAJAH BARU DAPERMA Oleh : Yoakim D. Lamablawa *) Kita tidak akan hidup tanpa orang lain. Dengan kerja sama, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin... (Andy Stevenio). 1. Pengantar Daperma

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai

Lebih terperinci

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH Alamat Kantor Pusat : JL. Pejuangan No. 14, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. 021-53676484 Fax. 021-53676946 Website : www.cupadatasih.org E-mail :

Lebih terperinci

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Polis ini, Penanggung akan membayar santunan atau

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada

Lebih terperinci

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 Nama dan Tempat kedudukan 1. Koperasi ini adalah Koperasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI C.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI C.1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK, KARTU KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELEPASAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS, 1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 10 Tahun 2010. TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran pengelolaan rumah susun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERJANJIAN TUGAS BELAJAR MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-038/STIS/2700/9/2017

PERJANJIAN TUGAS BELAJAR MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-038/STIS/2700/9/2017 PERJANJIAN TUGAS BELAJAR MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-038/STIS/2700/9/2017 Pada hari ini Sabtu, tanggal sembilan, bulan September, tahun dua ribu tujuh belas, bertempat

Lebih terperinci

Written by wishnu Friday, 11 December :00 - Last Updated Friday, 11 December :42

Written by wishnu Friday, 11 December :00 - Last Updated Friday, 11 December :42 Parakan - "Daperma merupakan salah satu pilar solidaritas koperasi. Daperma berfungsi untuk melindungi kopdit, dan keluarganya serta gerakan secara keseluruhan dari resiko keuangan usaha simpan pinjam.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR Nama : Lucky S.A.M Npm : 34209877 Program studi : Manajemen keuangan Latar Belakang Masalah 1. Setiap perorangan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

Ringkasan Informasi Produk/Layanan /Layanan Kredit Angsuran Berjangka Nama Produk/Layanan Jenis Produk/Layanan Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Angsuran Berjangka PaketMU BEBAS Paket Mitra Usaha yang merupakan gabungan dari produk

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC Wikusama Dengan Putra Anggara PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC-Wikusama

Lebih terperinci

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas

Lebih terperinci

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF Indonesia Berbisnis Credit Company AKTA KONTRAK IBis 54 Pro Sepeda Motor / Mobil NO : HGP / II / 48 / DPK / 2015 Kami yang bertandatangan dibawah ini : Mewakili Indonesia Berbisnis

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL DENGAN PENYEDIAAN DANA BERGULIR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan

Lebih terperinci

Peraturan Dana Pensiun

Peraturan Dana Pensiun Protection & Investment DPLK AIA Financial Peraturan Dana Pensiun Corporate Solution aia-financial.co.id KEPUTUSAN DIREKSI PT. AIA FINANCIAL NOMOR: 002/SK/DIR/III/2016 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

Lebih terperinci

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh 36 BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH A. Penerapan Jaminan dalam Pembiayaan Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh pihak BMT Asy Syifa dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL MELALUI DANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

Lebih terperinci

PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-037/STIS/2720/9/2017

PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-037/STIS/2720/9/2017 PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-037/STIS/2720/9/2017 Pada hari ini Sabtu, tanggal sembilan, bulan September, tahun Dua ribu tujuh belas, bertempat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : LC/i/BODR/9/13 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : LC/i/BODR/9/13 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI Menimbang: KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor : LC/i/BODR/9/13 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5... 1 SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5... PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BANTUAN PROGRAM DAN BANTUAN APARATUR PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Tabungan Mabrur Mekanisme tabungan haji di Bank Mandiri Syariah diawali dengan membuka rekening Tabungan Mabrur, kemudian berlanjut dengan setoran tunai

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI INHEALTH CREDIT LIFE*) Inhealth Credit Life (Asuransi Jiwa Berjangka). PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia.

RINGKASAN INFORMASI INHEALTH CREDIT LIFE*) Inhealth Credit Life (Asuransi Jiwa Berjangka). PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia. RINGKASAN INFORMASI INHEALTH CREDIT LIFE*) 1. Ringkasan Produk : 1.1 Nama produk 1.2 Jenis Produk 1.3 Nama Penerbit 1.4 Tertanggung 1.5 Masa Pertanggungan Inhealth Credit Life (Asuransi Jiwa Berjangka).

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang

Lebih terperinci

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI. - 2 - e. bahwa dalam rangka penagihan bea masuk dan/atau cukai perlu pengaturan khusus dengan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KOPPEFINDO terdiri dari: a. Anggota Pendiri yaitu anggota yang tercatat di Anggaran

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA Hasil RR. Menteri Kamis 4 Des 08 EDIT I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP

SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP 1. Pendahuluan. Multi Jaya Sejahtera disingkat MJS merupakan badan usaha koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

Lebih terperinci

Contoh Perjanjian Leasing

Contoh Perjanjian Leasing Contoh Perjanjian Leasing Draft Leasing Perjanjian ini dibuat pada hari ini kamis tanggal 19 bulan april tahun 2009 antara : 1. Nama : M.Ridha Ulhaq Jabatan : Direktur PT ASOE NANGGROE FINANCE Alamat :

Lebih terperinci

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR NANGGROE

Lebih terperinci

PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR:

PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: 02700.0213 Pada hari ini Senin tanggal sepuluh bulan Agustus tahun dua ribu lima belas bertempat di Jakarta yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1003, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penagihan. Bea Masuk. Cukai. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PMK 111/PMK.04/2013 TENTANG

Lebih terperinci