ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH"

Transkripsi

1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH Alamat Kantor Pusat : JL. Pejuangan No. 14, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp Fax Website : info@cupadatasih.org Badan Hukum : No : 013/BH/PAD/KDK/9.1./X/1998 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih

2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. 1 DAFTAR ISI. 2 BAB I KEANGGOTAAN 3 BAB II ORGANISASI.. 5 BAB III PENGURUS DAN PENGAWAS.. 7 BAB IV PERMODALAN.. 16 BAB V PENDAPATAN, BEBAN DAN SISA HASIL USAHA 22 BAB VI SANKSI SANKSI. 23 BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. 24 BAB VIII ATURAN TAMBAHAN. 24 BAB IX PENUTUP 25 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 2

3 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat, Prosedur dan Keabsahan Anggota (1) Syarat menjadi anggota Koperasi adalah : a. Warga Negara Indonesia. b. Warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia dan ada surat keterangan perusahaan atau lembaga. c. Memiliki identitas pribadi yang sah. d. Berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai sumber penghasilan. e. Menyetor simpanan pokok dan simpanan wajib. f. Belum pernah kehilangan keanggotaan dalam Kopdit Padat Asih. g. Menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan Rapat Anggota. h. Tidak tersangkut dalam usaha atau pekerjaan yang bertentangan dengan tujuan koperasi. (2) Prosedur penerimaan Anggota : a. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan menjadi anggota yang telah disediakan. b. Permohonan menjadi anggota mendapat persetujuan dari pengurus. (3) Keanggotaan dinyatakan sah, apabila telah mendapat nomor buku anggota dan didaftar dalam buku daftar anggota. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 3

4 Pasal 2 Jenis Keanggotaan (1) Keanggotaan koperasi terdiri dari anggota biasa dan anggota luar biasa. (2) Anggota biasa adalah anggota yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1. (3) Anggota luar biasa adalah anggota yang berusia di bawah 18 tahun. Pasal 3 Sifat Keanggotaan (1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka bagi semua orang yang memenuhi syarat sebagaimana pasal 1 dan 2. (2) Keanggotaan koperasi bersifat tetap dan tidak dapat dipindahtangankan. Pasal 4 Berakhirnya Keanggotaan (1) Keanggotan berakhir apabila : a. Meninggal dunia. b. Atas permintaan sendiri. c. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat pengurus. (2) Berakhirnya keanggotaan sebagaimana pasal 4 ayat (1), maka seluruh hak dan kewajibannya diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 4

5 BAB II ORGANISASI Pasal 5 Nama, Bentuk Organisasi, dan Jenis Usaha (1) Nama organisasi adalah Padat Asih. (2) Padat Asih adalah Koperasi Primer yang beranggotakan orang per orang. (3) Usaha Pokok Koperasi Padat Asih adalah Simpan Pinjam. (4) Dapat membuka kantor pelayanan kas di beberapa tempat. Pasal 6 Perangkat Organisasi Perangkat organisasi Koperasi Kredit Padat Asih terdiri dari : a. Rapat Anggota b. Pengawas c. Pengurus Pasal 7 Rapat Anggota (1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. (2) Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. (3) Rapat Anggota dilaksanakan dengan cara perwakilan. (4) Ketentuan jumlah perwakilan anggota ditetapkan oleh pengurus yang telah disetujui dalam rapat anggota tahun sebelumnya. (5) Perwakilan peserta Rapat Anggota berasal dari unit/lokasi yang ditetapkan dalam pra RAT. (6) Perwakilan anggota wajib menyampaikan aspirasi hasil Rapat Anggota unit/lokasi. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 5

6 (7) Rapat Anggota sah bila dihadiri oleh 1/2 (setengah) dari jumlah anggota perwakilan. (8) Bila ketentuan dalam ayat (7) tidak terpenuhi, maka Rapat Anggota sah bila disetujui oleh lebih dari 1/2 (setengah) anggota yang hadir. (9) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. (10) Apabila tidak diperoleh keputusan melalui cara sebagaimana dimaksud pada ayat (9), keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. (11) Keputusan Rapat Anggota sah apabila disetujui oleh 2/3 (dua pertiga) dari perwakilan anggota yang hadir. (12) Dalam pemungutan suara, setiap anggota yang hadir mempunyai satu hak suara. Pasal 8 Rapat Anggota Luar Biasa (1) Rapat Anggota Luar Biasa dilakukan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang pengambilannya ada pada Rapat Anggota. (2) Keadaan mengharuskan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) adalah untuk memutuskan penggabungan, peleburan, atau pembubaran Koperasi. (3) Rapat Anggota Luar Biasa dilakukan atas permintaan paling sedikit 1/5 (satu perlima) jumlah anggota. (4) Rapat Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan atas permintaan anggota hanya dapat membahas masalah yang berkaitan dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (5) Rapat Anggota Luar Biasa sah apabila sudah mencapai kuorum yaitu dihadiri oleh paling sedikit 3/4 (tiga perempat) jumlah perwakilan anggota. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 6

7 (6) Keputusan Rapat Anggota Luar Biasa dianggap sah apabila disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah perwakilan yang hadir. BAB III PENGURUS DAN PENGAWAS Pasal 9 Pengurus (1) Pengurus dipilih dari anggota. (2) Persyaratan sebagai pengurus : a. Telah menjadi anggota minimal 3 tahun dan sudah mengikuti pendidikan dasar. b. Berdedikasi dan dapat menjadi panutan bagi anggota. c. Bersedia mengikuti pendidikan, pelatihan, dan pengembangan tentang perkoperasian. d. Berkelakuan baik, jujur, rajin, dan dapat bekerja sama untuk memajukan koperasi. e. Mampu melaksanakan perbuatan hukum. f. Memiliki kemampuan mengelola usaha koperasi. g. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi pengurus diatur oleh panitia pemilihan. (3) Susunan Pengurus : Pengurus terdiri dari : Ketua Umum, Ketua I, Ketua II, Sekretaris, dan Bendahara. (4) Masa jabatan pengurus : a. Masa jabatan pengurus 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu periode. b. Pengurus yang sudah dua kali masa bakti, dapat dipilih kembali setelah berselang satu periode. c. Dalam kondisi tertentu, pengurus yang sudah menjabat dua kali periode dapat dipilih kembali untuk satu periode. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 7

8 d. Selama masa jabatan kepengurusan dapat diadakan pergantian anggota pengurus, demi efektivitas kerja pengurus dan dilaporkan pada Rapat Anggota. e. Anggota pengurus pengganti pada point (d) melanjutkan periode kepengurusan berjalan. Pasal 10 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pengurus (1) Tugas Pengurus: a. Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar dan ART. b. Memajukan usaha koperasi. c. Menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota. d. Menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota. e. Menyusun Program Kerja (rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi) untuk diajukan kepada Rapat Anggota. f. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. g. Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien. h. Memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Pemegang Sertifikat, dan Risalah Rapat Anggota. i. Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota. j. Menyelenggarakan Rapat Anggota k. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus dapat mengangkat manajer Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 8

9 l. Tugas Manajer antara lain : i. Menjalankan operasional koperasi sehari-hari. ii. Bertanggung jawab kepada pengurus. iii. Melaksanakan Tupoksi yang diberikan oleh Pengurus. (2) Wewenang Pengurus a. Pengurus berwenang mewakili koperasi di dalam maupun di luar pengadilan. b. Dengan persetujuan Rapat Anggota pengurus berwenang : i. Mengalihkan aset atau kekayaan koperasi. ii. Menjadikan jaminan utang atas aset atau kekayaan koperasi. iii. Menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya. iv. Mendirikan atau menjadi anggota Koperasi Sekunder. v. Mendirikan dan mengelola perusahaan bukan koperasi. vi. Mengangkat manajer. (3) Tanggung jawab Pengurus a. Menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan dan usaha koperasi. b. Bertanggung jawab atas kemajuan dan perkembangan koperasi kepada Rapat Anggota. c. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada point (a). Pasal 11 Pemberhentian Pengurus (1) Pengurus dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota dengan menyebutkan alasannya. (2) Keputusan untuk memberhentikan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 9

10 Rapat Anggota, kecuali yang bersangkutan menerima keputusan pemberhentian tersebut. Pasal 12 Pengisian Jabatan Pengurus Lowong Jabatan pengurus yang lowong ditunjuk pejabat sementara pada rapat gabungan pengurus dan pengawas serta dilaporkan pada Rapat Anggota Tahunan, tahun buku berjalan. Pasal 13 Pemilihan Pengurus dan Pengawas (1) Pemilihan pengawas dan pengurus dilaksanakan secara demokratis. (2) Pemilihan pengawas dan pengurus diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan. (3) Panitia Pemilihan a. Pengurus membentuk panitia pencalonan yang terdiri dari satu orang ketua dan empat orang anggota dan diumumkan satu tahun sebelum masa bakti pengurus berakhir. b. Panitia pemilihan terdiri dari unsur 2 orang pengurus dan 3 orang dari anggota koperasi. c. Panitia yang berasal dari pengurus adalah yang sudah menjabat dua periode atau tidak bersedia mencalonkan diri lagi. d. Jika ketentuan ayat 3 point c tidak terpenuhi, maka panitia pemilihan diisi oleh pengawas dan penasehat. e. Masa kerja panitia pencalonan enam bulan sebelum masa bakti pengawas dan pengurus berakhir. f. Masa kerja panitia berakhir setelah serah terima jabatan pengawas dan pengurus. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 10

11 (4) Tugas Panitia Pemilihan a. Merumuskan kriteria calon pengurus dan pengawas. b. Mensosialisasikan kriteria dan mekanisme pemilihan calon pengurus dan pengawas. c. Menyeleksi bakal calon pengurus dan pengawas. d. Menetapkan calon pengurus dan pengawas. e. Menyelenggarakan pemilihan pengurus dan pengawas pada saat Rapat Anggota Tahunan. f. Membuat berita acara penyelenggaraan pemilihan pengurus dan pengawas. g. Mengumumkan hasil pemilihan pengurus dan pengawas. (5) Mekanisme Pemilihan Pengurus dan Pengawas a. Pengumuman nama calon paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan RAT. b. Pemilihan dilakukan secara tertutup. c. Pemungutan suara dilakukan dengan dua kartu suara, satu untuk pengurus dan satu untuk pengawas. d. Setiap peserta hanya memilih calon pengurus dan pengawas sesuai jumlah yang dibutuhkan. e. Pengurus dan Pengawas terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. f. Pengurus dan Pengawas terpilih bersama penasehat dan ketua panitia pemilihan bermusyawarah untuk menyusun kepengurusan dan kepengawasan baru. g. Susunan pengurus dan pengawas baru diumumkan oleh panitia pemilihan dan disahkan dalam Rapat Anggota. h. Pelantikan pengurus dan pengawas oleh penasehat dalam Rapat Anggota. i. Serah terima jabatan dilaksanakan paling lambat satu bulan setelah pelantikan. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 11

12 Pasal 14 Pengawas (1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota. (2) Pengawas berjumlah tiga orang yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. (3) Persyaratan untuk dipilih menjadi pengawas meliputi : a. Telah mengikuti pendidikan dasar koperasi. b. Telah menjadi anggota minimal 5 tahun pada saat pencalonan. c. Berdedikasi dan dapat menjadi panutan bagi anggota. d. Bersedia mengikuti pendidikan, pelatihan, dan pengembangan tentang kepengawasan atau audit. e. Berkelakuan baik, jujur, rajin, dan dapat bekerja sama untuk memajukan koperasi. f. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah yang berkaitan dengan bidang keuangan. g. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi pengawas diatur oleh panitia pemilihan pengawas. (4) Masa jabatan pengawas untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat dipilih kembali. (5) Pengawas dilarang merangkap sebagai pengurus. Pasal 15 Tugas dan Wewenang Pengawas (1) Pengawas bertugas : a. Memberikan usul dan saran kepada pengurus. b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 12

13 c. Memeriksa surat-surat berharga, uang tunai (kas opname), buku-buku catatan keuangan, laporan keuangan, dan dokumen penting lainnya. d. Memeriksa surat permohonan dan perjanjian pinjaman guna meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. e. Mengadakan rapat intern pengawas guna memastikan bahwa tugas-tugas kepengawasan sudah berjalan dengan baik. f. Menyusun dan memelihara Notulen Rapat Pengawas. g. Menghadiri rapat gabungan dengan pengurus. h. Memeriksa buku anggota dan mencocokkan dengan saldo simpanan dan saldo pinjaman anggota. i. Menindaklanjuti laporan dari anggota. j. Mengadakan pemeriksaan menyeluruh berikut analisisanalisis dan penilaian kesehatan, kemudian dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan. k. Melaporkan hasil pengawasan pada Rapat Anggota. (2) Pengawas berwenang : a. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari pengurus dan pihak lain yang terkait. b. Meminta laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja koperasi dari pengurus. c. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada pengurus dalam melakukan perbuatan hukum tertentu. Pasal 16 Pemberhentian Pengawas (1) Pengawas dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota dengan menyebutkan alasannya. (2) Keputusan untuk memberhentikan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 13

14 Rapat Anggota, kecuali yang bersangkutan menerima keputusan pemberhentian tersebut. Pasal 17 Pengisian Jabatan Pengawas Lowong (1) Jabatan pengawas yang lowong sebagai akibat pasal 16, diisi oleh peringkat keempat pada saat pemilihan pengawas dan dilaporkan pada Rapat Anggota. (2) Bila ketentuan ayat (1) tidak terpenuhi, ditunjuk pejabat baru pada rapat gabungan pengurus dan pengawas serta dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan, tahun buku berjalan. Pasal 18 Penasihat (1) Penasihat adalah Ketua Yayasan Bunda Hati Kudus Ex oficio, mantan pengurus Koperasi Kredit Padat Asih, dan Tokoh Koperasi. (2) Anggota Penasihat sebanyak-banyaknya tiga orang. (3) Penasihat yang bukan Ketua Yayasan Bunda Hati Kudus dilaporkan paling lambat dalam Rapat Anggota Tahunan berikutnya. (4) Penasihat memberikan nasihat, pendapat, dan saran-saran untuk kemajuan koperasi baik diminta maupun tidak diminta. (5) Masa jabatan penasihat bersamaan dengan masa jabatan pengawas dan pengurus. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 14

15 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI KREDIT PADAT ASIH RAPAT ANGGOTA PENASEHAT KETUA YBHK MANTAN PENGURUS TOKOH-TOKOH KOPERASI PENGURUS KETUA UMUM KETUA I KETUA II SEKRETARIS BENDAHARA PENGAWAS KETUA SEKRETARIS ANGGOTA MANAJER KARYAWAN KETUA UNIT ANGGOTA KOPERASI Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 15

16 Pasal 19 Balas Jasa (1) Pengurus, pengawas, dan penasehat tidak menerima gaji tetapi diberikan jasa pada akhir tahun buku. (2) Pengurus dan pengawas diberikan biaya operasional yang berbasis kinerja dan ditetapkan dalam rencana anggaran pendapatan belanja koperasi (RAPBKOP) serta disetujui Rapat Anggota. (3) Biaya operasional seperti dalam ayat (2) diberikan setiap bulan. Pasal 20 Penghargaan (1) Pengurus, Pengawas, dan Penasehat diberikan penghargaan pada akhir masa bakti. (2) Besarnya penghargaan sebagaimana ayat (1) ditentukan oleh pengurus. (3) Sumber dana sebagaimana ayat (2) dialokasikan dari Sisa Hasil Usaha. BAB IV PERMODALAN Pasal 21 Jenis Permodalan (1) Modal koperasi terdiri dari Modal Sendiri, Modal Penyertaan, dan Modal Pinjaman. (2) Modal Sendiri terdiri dari : a. Saham Anggota b. Modal Lembaga Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 16

17 (3) Modal Penyertaan dapat berasal dari : a. Pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. b. Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan modal penyertaan. (4) Modal Pinjaman dapat berasal dari : a. Anggota b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya c. Bank dan lembaga keuangan lainnya d. Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pasal 22 Saham Anggota (1) Saham anggota terdiri dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan Simpanan Kapitalisasi. (2) Simpanan Pokok disetorkan satu kali pada saat diterima menjadi anggota. (3) Simpanan Wajib disetorkan oleh anggota setiap bulan atau sekaligus untuk 1 tahun di muka. (4) Simpanan Kapitalisasi disisihkan dari pinjaman yang dikabulkan. (5) Besaran dan batas waktu pembayaran Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan Simpanan Kapitalisasi ditetapkan dalam Pola Kebijakan Pengurus. (6) Saham Anggota tidak dapat ditarik selama menjadi anggota koperasi. Pasal 23 Modal Lembaga Modal Lembaga terdiri dari Dana Cadangan dan Hibah/Donasi. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 17

18 Pasal 24 Dana Cadangan (1) Dana Cadangan terdiri dari Cadangan Umum dan Cadangan Resiko. (2) Dana Cadangan Umum diperoleh dari Sisa Hasil Usaha. (3) Cadangan Umum dimaksudkan untuk menjaga solvabilitas dan pengembangan usaha koperasi. (4) Cadangan Resiko dipergunakan untuk menutup pinjaman tak tertagih. (5) Besarnya Dana Cadangan Resiko dihitung berdasarkan jumlah pinjaman yang beredar sebagai biaya. Pasal 25 Hibah/Donasi (1) Koperasi dapat menerima hibah/donasi dari pihak ketiga sepanjang tidak ada ikatan yang dapat mempengaruhi kebijakan organisasi. (2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada Anggota, Pengurus, dan Pengawas. (3) Ketentuan mengenai hibah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 26 Modal Pinjaman (1) Modal Pinjaman yang berasal dari anggota merupakan simpanan non saham anggota. (2) Simpanan non saham anggota sebagimana ayat (1) meliputi : a. Simpanan Sukarela (Sirela) b. Simpanan Pendidikan Anak (Sipena) Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 18

19 c. Tahapan Sipena (Tansipena) d. Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka) e. Simpanan Siswa Sekolah -YBHK (Siska - YBHK) f. Simpanan Hari Tua (Siharta) (3) Modal pinjaman yang berasal dari anggota perseorangan maksimal 5 % dari total simpanan non saham. (4) Ketentuan mengenai modal pinjaman yang berasal dari anggota dituangkan dalam Pola Kebijakan Pengurus yang disetujui Rapat Anggota. Pasal 27 Modal Pinjaman Pihak Ke Tiga (1) Modal Pinjaman yang berasal dari koperasi lain atau koperasi sekunder (Puskopdit) dilakukan dalam rangka menjaga liquiditas. (2) Modal Pinjaman yang berasal dari Bank, Pemerintah, dan Lembaga Keuangan lain dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan manfaat yang diperoleh anggota. Pasal 28 Ketentuan Pinjaman (1) Pinjaman diberikan kepada anggota yang sudah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib. (2) Simpanan pokok dan simpanan wajib sebagaimana ayat (1) telah mengendap selama 3 bulan berturut-turut. (3) Persetujuan pinjaman diputuskan berdasarkan pertimbangan: tujuan, kerajinan menabung, kemampunan mengangsur, partisipasi, dan rapor anggota ( TUKKEPAR ). (4) Ketentuan lainnya diatur dalam pola kebijakan pengurus. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 19

20 Pasal 29 Prosedur Pinjaman (1) Mengisi formulir permohonan pinjaman dengan lengkap, diketahui dan ditandatangani oleh ketua unit, suami atau istri (bagi yang sudah berkeluarga ). (2) Melampirkan foto copy KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku. (3) Formulir yang telah diisi diserahkan kepada staf manajemen Kopdit Padat Asih dengan membawa buku anggota dan tidak diwakilkan. (4) Pinjaman di luar ketentuan yang telah ditetapkan, diputuskan dalam rapat pengurus. (5) Permohonan yang telah dikabulkan diteruskan ke bendahara/kasir untuk dicairkan. (6) Setiap pinjaman yang dikabulkan dikenakan Simpanan Kapitalisasi dan biaya administrasi pinjaman yang besarnya ditentukan dalam pola kebijakan. Pasal 30 Besar Pinjaman (1) Besar Pinjaman sesuai nilai simpanan saham yang dimiliki ditambah simpanan non saham serta nilai resiko yang dipercayakan koperasi. (2) Pinjaman dengan resiko tertentu harus diproses lewat Notaris dan Asuransi Jiwa yang biayanya ditanggung oleh peminjam. Pasal 31 Jaminan Pinjaman (1) Pinjaman yang melampaui kententuan harus menyertakan agunan. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 20

21 (2) Ketentuan mengenai agunan diatur dalam pola kebijakan pengurus. Pasal 32 Bunga Pinjaman (1) Tingkat suku bunga ditetapkan oleh pengurus dan disetujui dalam RAT. (2) Bunga pinjaman dihitung berdasarkan saldo pinjaman terakhir. (3) Pinjaman kepemilikan rumah dapat menggunakan perhitungan bunga flat. (4) Dalam kondisi tertentu tingkat suku bunga dalam tahun berjalan, dapat dikoreksi pengurus dan dipertanggungjawabkan dalam RAT. Pasal 33 Jangka waktu Pinjaman (1) Jangka waktu maksimal pinjaman ditetapkan oleh pengurus dan disahkan dalam RAT. (2) Jangka waktu pengembalian pinjaman sebagaimana ayat (1) dicantumkan dalam perjanjian pinjaman. (3) Jangka waktu pelunasan pinjaman dapat dipercepat dari perjanjian pinjaman. Pasal 34 Angsuran Pinjaman (1) Angsuran pinjaman dilakukan setiap bulan. (2) Batas akhir angsuran pinjaman tanggal 5 setiap bulan. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 21

22 Pasal 35 Denda (1) Keterlambatan pembayaran bunga dikenakan denda. (2) Denda sebagimana ayat (1) diatur dalam pola kebijakan pengurus dan disahkan dalam RAT. BAB V PENDAPATAN, BEBAN, DAN SISA HASIL USAHA Pasal 36 Pendapatan Usaha (1) Pendapatan usaha koperasi berasal dari pendapatan usaha pokok dan pendapatan lainnya. (2) Pendapatan usaha pokok koperasi adalah bunga pinjaman dan pendapatan administrasi. (3) Pendapatan usaha lainnya adalah pendapatan yang tidak termasuk pada ayat (2). Pasal 37 Beban Usaha Beban Usaha Koperasi terdiri dari biaya bunga, biaya organisasi, dan biaya operasional. Pasal 38 Sisa Hasil Usaha (1) Sisa Hasil Usaha merupakan jumlah pendapatan usaha dikurangi beban usaha. (2) Sisa Hasil Usaha dialokasikan untuk dana cadangan. (3) Dalam hal terdapat defisit Hasil Usaha, Koperasi dapat menggunakan Dana Cadangan. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 22

23 (4) Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana ayat (3) ditetapkan dalam pola kebijakan pengurus. BAB VI SANKSI-SANKSI Pasal 39 Sanksi Anggota (1) Anggota koperasi yang terbukti melakukan tindakan yang bertentangan dengan AD/ART akan diberikan teguran atau peringatan oleh pengurus baik secara lisan maupun tertulis. (2) Anggota yang tidak mengindahkan teguran/peringatan tertulis sebanyak tiga kali dapat dikeluarkan dari keanggotaan koperasi berdasarkan keputusan rapat pengurus dan pengawas. (3) Apabila selama sembilan bulan berturut-turut tidak membayar angsuran pinjaman dan bunga, maka pengurus dapat mengeksekusi agunan. (4) Eksekusi agunan dilaksanakan sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam pola kebijakan. Pasal 40 Sanksi Pengurus (1) Pengurus yang tidak hadir dalam Rapat Pengurus sebanyak tiga kali berturut-turut dalam satu tahun buku tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri. (2) Pengurus yang berkonduite kurang baik berdasarkan evaluasi kinerja, dapat diberhentikan sementara berdasarkan keputusan Rapat Pengawas. (3) Pengurus yang melakukan tindakan bertentangan dengan pola kebijakan pengurus dan mengakibatkan kerugian koperasi secara material, maka yang bersangkutan wajib mengganti sesuai dengan jumlah kerugian koperasi. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 23

24 (4) Setiap pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian pada koperasi dapat digugat ke pengadilan oleh sejumlah anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 (satu perlima) anggota atas nama koperasi. Pasal 41 Sanksi Pengawas (1) Pengawas yang tidak hadir dalam Rapat Pengawas dan atau Rapat Gabungan sebanyak tiga kali berturut-turut dalam satu tahun buku tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri. (2) Pengawas yang tidak menghadiri RAT dua kali berturut-turut tanpa alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri. BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 42 (1) Usulan perubahan terhadap Anggaran Rumah Tangga disampaikan dan dibicarakan dalam Rapat Anggota. (2) Perubahan Anggaran Rumah Tangga sah apabila disetujui oleh Rapat Anggota. BAB VIII ATURAN TAMBAHAN Pasal 43 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam Pola Kebijakan dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 24

25 BAB IX PENUTUP Pasal 44 (1) Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam Rapat Anggota dan berlaku sejak tanggal disahkan. (2) Dengan disahkan Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah Tangga yang lama tidak berlaku lagi. Ditetapkan di : J a k a r t a Tanggal : 24 Januari 2015 Pengawas Pengurus Kopdit Padat Asih Bernadetta Sumini Markus Maradu S. Agustinus Santoso Ketua Ketua Sekretaris Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 25

26 TIM PERUMUS ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH NO NAMA 1 ROMANUS MUDJIONO 2 MARKUS MARADU SIBORO 3 YOAKIM DEKO LAMABLAWA 4 BENEDICTUS WARIS NUGRAHO 5 AGUSTINUS DWIYONO 6 AGUSTINUS SANTOSO 7 BERNADETTA SUMINI 8 ENGA SIMEON 9 LIDERSON DEBATARAJA 10 NURDIN TINAMBUNAN Anggaran Rumah Tangga Koperasi Kredit Padat Asih 26

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat anggota minimal 1 kali dalam setahun. 3. Rapat anggota dilaksanakan paling

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan satu kali dalam setahun. 3. Rapat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2015 KOPERASI KREDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2015 KOPERASI KREDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN 2015 KOPERASI KREDIT PADAT ASIH Alamat Kantor Pusat : JL. Pejuangan No. 14, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. 021-53676484 Fax. 021-53676946 Website : www.cupadatasih.org E-mail

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi merupakan wadah usaha bersama yang

Lebih terperinci

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian. Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris, dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal dan akan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Usaha Bersama Alumni STMN Ciamis dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI 7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul - ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris,--- dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama [ ] disingkat [ ], dalam bahasa Inggris disebut [ ] disingkat [ ], untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut "Yayasan" berkedudukan di

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 1 tahun ~ keharusan Perseroan menyesuaikan ketentuan Undang-undang ini Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, Perseroan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

Lebih terperinci

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN Nomor: - Pada hari ini, - tanggal - bulan - tahun - pukul WI (Waktu Indonesia ). -------------------------------------- Menghadap kepada saya 1,--------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Sumber: LN 1995/13; TLN NO. 3587 Tentang: PERSEROAN TERBATAS Indeks: PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Badan Usaha ini bernama Kelompok Simpan Pinjam Warga Sejahtera dengan nama singkatan KSPWS KSPWS berkedudukan hukum di Rt 2/11 Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten

Lebih terperinci

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ------ ---- ---- ---- ---PERUBAHAN ANGGARAN DASAR---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -- KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI----

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat,

Lebih terperinci

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan sebelum

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan sebelum CONTOH AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR YAYASAN UNTUK YAYASAN YANG DIDIRIKAN SEBELUM BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, DAN TELAH MEMENUHI KETENTUAN PASAL 37 A PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 A. PROGRAM ORGANISASI 1. Dalam rangka perayaan Tiga Dasa Warsa Koperasi Karyawan Puspita Kencana, Rapat Anggota Tahunan ke-30 tahun buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan: 1.1.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. AD/ART KOPERASI: MENGENAL KOPERASI DI INDONESIA Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok - Pokok Perkoperasian, Koperasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi

Lebih terperinci

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR 2017 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI SWAMEDIA MITRA BANGSA BAB I PENDIRIAN Bagian Kesatu - NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Koperasi ini bernama : KOPERASI SWAMEDIA MITRA BANGSA disingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDIRIAN

BAB I PENDIRIAN ------------------------------BAB I----------------------------- ----------------------------PENDIRIAN--------------------------- --------------------------Bagian Kesatu------------------------- --------------------

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KOPPEFINDO terdiri dari: a. Anggota Pendiri yaitu anggota yang tercatat di Anggaran

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan dalam Tambahan

Lebih terperinci

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 UU Tentang Yayasan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan

Lebih terperinci

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Lebih terperinci

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah AKTA PENDIRIAN YAYASAN "..." Nomor :... Pada hari ini,..., tanggal... 2012 (duaribu duabelas) pukul... Waktu Indonesia Barat. Berhadapan dengan saya, RUFINA INDRAWATI TENGGONO, Sarjana Hukum, Notaris di

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI 1 ANGGARAN DASAR YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI بسم االله

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP ANGGARAN DASAR YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP BAB I NAMA DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Yayasan ini bernama Gerak Sedekah Cilacap,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1 1. Anggota BUMDES adalah warga masyarakat desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka 2.

Lebih terperinci

YAYASAN Contoh akta Yayasan yang didirikan sebelum berlakunya Undang-undang nomor 16

YAYASAN Contoh akta Yayasan yang didirikan sebelum berlakunya Undang-undang nomor 16 CONTOH AKTA YAYASAN YANG DIDIRIKAN SEBELUM BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, DAN TELAH MEMENUHI KETENTUAN PASAL 15 A PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace diubah: UU 28-2004 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan

Lebih terperinci

1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA

1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA 1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA ART KOSAKTI-2016 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI (KOSAKTI) BAB I KANTOR CABANG Pasal 1 1. KOPERASI dapat mendirikan kantor

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:. AKTA PENDIRIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( )------- Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum,------- Notaris, dengan dihadiri oleh saksi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKARAJA Menimbang

Lebih terperinci

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) 1 DAFTAR ISI BAB I : NAMA TEMPAT KEDUDUKAN BAB II : LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASI BAB III : FUNGSI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK DIREKSI Menimbang

Lebih terperinci

1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2. AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi Praktisi Pendingin Indonesia yang disingkat dengan "KOPPI", dan selanjutnya dalam Anggaran

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

dari tempat kedudukannya. 1

dari tempat kedudukannya. 1 CONTOH RANCANGAN PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT 1 PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR 2 KOPERASI PRODUKSI Nomor : -Pada hari ini, tanggal bulan tahun pukul WI (Waktu Indonesia ). ------------------ Menghadap kepada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan CONTOH AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR YAYASAN UNTUK YAYASAN YANG DIDIRIKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, TAPI PENGESAHAN SEBAGAI BADAN HUKUMNYA BELUM/TIDAK DIURUS. YAYASAN

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 Nama dan Tempat kedudukan 1. Koperasi ini adalah Koperasi

Lebih terperinci

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber

Lebih terperinci