CUMI PELITA SEJAHTERA: Menjadi Terang bagi Masyarakat Kecil

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CUMI PELITA SEJAHTERA: Menjadi Terang bagi Masyarakat Kecil"

Transkripsi

1 CUMI PELITA SEJAHTERA: Menjadi Terang bagi Masyarakat Kecil Ribuan lilin dapat dinyalakan hanya dari sebuah lilin. Kebahagiaan tidak akan berkurang bila kita berbagi dengan orang lain. Ungkapan tersebut menggambarkan semangat awal para aktivis memulai membangun CUMI Pelita Sejahtera. Keprihatinan atas kehidupan orangorang kecil di sekitar memantik semangat yang menjadi titik awal kelahiran Credit Union Microfinance Innovation Pelita Sejahtera ( CUMI PS ). Sama seperti ribuan lilin yang menyala berawal dari sebuah lilin, gerakan kecil ini kami yakini akan membawa dampak yang luas dan besar bagi kesejahteraan sesama. CUMI PS dimulai oleh keprihatinan atas kenyataan bahwa banyak orang di sekitar gereja Santa Perawan Maria Ratu, Blok Q, Jakarta, memiliki nasib tidak sebaik saudara-saudara yang lain. Mereka telah bekerja keras, namun belum mampu meningkatkan taraf hidup, malah banyak yang terjerat rentenir. Terinspirasi oleh Prof Muhammad Yunus dari Bangladesh, penerima penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2006, para aktivis mulai mencari bentuk yang tepat untuk membantu saudara-saudara tersebut. Pada bulan September 2008, dengan modal tabungan pribadi sebesar Rp ,- para aktivis memulai gerakan ini. Sasaran pelayanan adalah warga miskin yang sudah punya usaha kecil atau ingin punya usaha kecil dan bertekad untuk meningkatkan taraf hidup; warga yang tidak tersentuh oleh pelayanan lembaga keuangan formal; perempuan dan orang yang paling miskin diutamakan. Para aktivis memilih bentuk Credit Union karena fokusnya dalam peningkatan kesejahteraan anggota; dan secara khusus Credit Union Microfinance Innovation (CUMI) untuk menunjukkan fokus pelayanan pada masyarakan kelas bawah. CUMI PS bergabung Page 1

2 dengan jaringan CU Sekunder BKCU Kalimantan sehingga bisa mendapat akses, fasilitas dan bantuan dalam hal pendidikan, peningkatan kualitas manajemen, pelayanan audit dan perlindungan (asuransi). Pada tanggal 15 November 2011, dilakukan rapat pendirian CUMI PS oleh 27 orang pendiri di hadapan Notaris Nyonya Hari Suprapti Suwarno, SH. Tanggal ini kemudian disepakati sebagai hari lahirnya CUMI PS. Pengakuan Badan Hukum diperoleh pada 20 Februari 2012 dengan Badan Hukum nomor: 307/BH/XII.4/ /II/2012. Setelah beberapa tahun belajar dan bereksperimen, CUMI PS mulai menemukan bentuk pelayanan yang sesuai, di mana kami tidak hanya menyediakan produk simpanan dan pinjaman, namun dengan perubahan pola pikir dari pemikiran konsumtif menjadi produktif. Hal ini dilakukan dalam bentuk pendampingan dan pelatihan bagi anggota sehingga hasilnya betul-betul nyata. Page 2

3 DAFTAR ISI No Hal 1 CUMI PS, Menjadi Terang Bagi Masyarakat Kecil Daftar isi Susunan Pengurus, Pengawas dan Manajemen 4 4 Misi, Visi, Nilai, Semboyan dan Slogan 5 5 Logo. 9 6 Kebijakan Keanggotaan, Produk dan Pelayanan Keanggotaan Anggota biasa 11 9 Anggota Luar biasa Berakhirnya masa keanggotaan Pendidikan Pencerahan dasar Pendidikan Lanjutan Produk Simpanan Pilar Pokok Pilar Wajib Semai Lumbung Pandai Pandai Junior Ziarah Produk Pinjaman Benih Ikhtiar Bestari Aguna Wahana Griya Produk Solidaritas Santika Jalinan (Jaminan Perlindungan Kalimantan) Tunas (Santunan Solidaritas) Lintang (Perlindungan Piutang) 33 Page 3

4 Page 4

5 MISI Untuk mewujudkan visi masyarakat yang sejahtera, CUMI PS merumuskan misi sebagai berikut : Meningkatkan kualitas hidup anggota melalui pendidikan dan pelatihan yang bermutu, pelayanan keuangan mikro yang prima dan pendampingan yang berkelanjutan Dalam melaksanakan misi untuk meningkatkan kualitas hidup anggota, CUMI PS mempunyai tiga bidang pelayanan utama, yaitu: 1. Pendidikan dan pelatihan yang bermutu. CUMI PS mempunyai tugas memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan anggota, diberikan oleh pelatih yang kompeten serta dirancang dan dilaksanakan dengan seksama. 2. Pelayanan keuangan mikro yang prima. Fokus pelayanan keuangan mikro, yaitu pelayanan keuangan dengan jumlah Page 5

6 nominal kecil, frekuensi transaksi sering, pelayanan yang cepat dan prosedur yang sederhana. Pelayanan ini meliputi simpanan, pinjaman, perlindungan dan solidaritas. CUMI PS bertekad untuk memberikan pelayanan ini dalam kualitas prima. 3. Pendampingan yang berkelanjutan. Agar anggota semakin sejahtera, selain memberikan pendidikan, pelatihan dan layanan keuangan mikro, CUMI PS bertekad untuk terus menerus mendampingi anggota dalam merumuskan impian dan, merencanakan serta mengelola keuangan mereka. Bagi anggota yang memiliki usaha, CUMI PS juga akan memberikan masukan dan dampingan dalam mengelola dan meningkatkan usaha. VISI CUMI PS mempunyai cita-cita yang dirumuskan dalam visi berikut : Menjadi Credit Union yang inovatif, profesional dan berkelanjutan menghantar masyarakat kecil menuju kesejahteraan CUMI PS didirikan sebagai gerakan masyarakat kecil yang saling membantu untuk meraih kesejahteraan. Dalam melakukan pelayanan dan mengembangkan gerakan, CUMI PS memilih berfokus dan memberi prioritas kepada masyarakat kecil yang sering kali terabaikan dan tidak terlayani. Kesejahteraan yang hendak kami perjuangkan adalah terbebasnya masyarakat dari belenggu kemiskinan, kebodohan serta keterbatasan dan setiap orang berkembang penuh sebagai seorang pribadi yang percaya diri, terhormat, bermartabat dan bahagia. Demi terwujudnya cita-cita itu, CUMI PS perlu menjadi gerakan yang inovatif, yaitu terus menerus menciptakan terobosan, dan Page 6

7 profesional, yaitu dikelola oleh orang-orang yang komit, ahli dan siap memberikan pelayanan terbaik memakai tata kelola terbaik. Dengan demikian CUMI PS menjangkau semakin banyak orang dan memberikan pelayanan yang semakin berkualitas. Upaya mewujudkan cita-cita masyarakat yang sejahtera membutuhkan proses yang panjang, maka pelayanan CUMI PS juga harus berkelanjutan, bukan hanya untuk waktu sementara, melainkan terus-menerus dan mengikuti perkembangan masyarakat. NILAI-NILAI INTI CUMI PS berpegang dan menjunjung nilai-nilai yang menjiwai Pengurus, Pengawas, Manajemen dan seluruh anggota dalam melaksanakan misi dan mewujudkan visi masyarakat yang sejahtera. Nilai-nilai inti tersebut adalah : PEDULI terhadap masyarakat kecil, dengan sikap JUJUR, TERBUKA, SETIA dan SALING PERCAYA Peduli : mampu menangkap dan memahami kebutuhan orang lain serta berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Jujur : selalu mengatakan yang benar dan bertindak sesuai dengan hati nurani. Terbuka : mampu menerima perbedaan sikap dan cara pandang dengan tetap mencari yang terbaik untuk semua. Setia : memberikan komitmen yang penuh kepada gerakan. Saling percaya : yakin bahwa anggota tim bekerja untuk kemajuan gerakan dan berusaha agar diri sendiri dapat dipercaya. Page 7

8 SEMBOYAN Memperhatikan yang terabaikan, merangkul yang tersisihkan Semboyan ini mengungkapkan komitmen CUMI PS untuk melayani mereka yang tidak terlayani dan memberikan prioritas kepada yang tersisih serta membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan orang-orang kecil. SLOGAN Untuk menyemangati Pengurus, Pengawas, Manajemen dan Anggota, CUMI PS menciptakan slogan : Cerdas Gigih Maju - Sejahtera CUMI PS ingin agar anggota CUMI PS semakin cerdas dalam mengembangkan peluang serta gigih dalam berusaha dan menghadapi tantangan. Dengan demikian, anggota semakin maju dalam kehidupan dan sejahtera. Dengan kata lain, untuk dapat sejahtera : orang harus cerdas, gigih dan selalu mau dan berpikiran maju. Page 8

9 LOGO CREDIT UNION MICROFINANCE INNOVATION PELITA SEJAHTERA Logo CUMI PS memiliki elemen-elemen sebagai berikut : 1. Logo CUMI adalah merupakan singkatan huruf C dan I. a. Huruf C : menyerupai lingkaran terbuka sebagai simbol Gerakan CUMI PS yang bersifat inklusif atau terbuka bagi siapa saja yang berkehendak baik untuk memperbaiki hidup pribadi dan keluarga kearah lebih sejahtera. b. Huruf I : menyerupai lilin menyala bermakna: Nyala lilin membawa terang untuk melawan kegelapan, yaitu kemiskinan dan kebodohan. Nyala lilin menerangi sekitar, namun pada saat yang sama menghanguskan badannya sendiri. Ini melambangkan semangat pelayanan dan pengorbanan bagi sesama. Cahaya dan terang lilin juga berarti CUMI PS ingin memberi pengharapan bagi masyarakat kecil sekaligus komitmen untuk senantiasa jujur dan transpran. Page 9

10 2. Warna biru mendominasi logo melambangkan nilai-nilai yang ingin dikembangkan CUMI PS, yaitu kesetiaan, kepedulian dan saling percaya. Biru juga melambangkan kebahagiaan dan optimisme anggota CUMI PS serta komitmen untuk terlibat dalam gerakan universal Credit Union. 3. Garis Putih di dalam huruf C melambangkan: jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Untuk memenuhi unsur estetika, logo CUMI PS diletakkan : a. Dalam sebuah lingkaran, mengandung makna: keutuhan dan kesatuan b. Warna hijau : melambangkan alam yang subur, manusia dan aneka peluang sebagai anugerah yang mesti dijaga, diolah dan dikembangkan demi kesejateraan bersama c. Warna kuning : warna kuning adalah warna matahari yang melambangkan kegembiraan, kehangatan, loyalitas, semangat muda dan inovasi. d. Tulisan berwarna merah menggambarkan energi yang tak pernah habis, kekuatan, hasrat dan keberanian untuk terus dengan setia melayani sesama e. Sehingga logo tampak seperti dibawah ini : Page 10

11 KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUMI PELITA SEJAHTERA 2016 I. KEANGGOTAAN A. Anggota Biasa 1. Anggota biasa adalah anggota yang sudah cakap melakukan tindakan hukum. Yang termasuk dalam kategori anggota biasa adalah orang yang sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah menikah dan secara ekonomi sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri; 2. Anggota yang berdomisili atau bekerja di wilayah pengembangan CUMI PS. Syarat menjadi anggota Biasa 1. Calon anggota harus mendapat rekomendasi anggota aktif. 2. Calon anggota mengisi Formulir Permohonan Menjadi Anggota (FPMA) CUMI PS. 3. Melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk 1 lembar. 4. Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar. 5. Melampirkan foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mengisi formulir Ahli Waris yang disertai fotocopy KTP dan KK 7. Kewajiban anggota yang harus dipenuhi: No Uraian Jumlah 1 Uang Pangkal Santika Dana Pendidikan Page 11

12 4 Kontribusi Gedung Jasa Pelayanan Pinjaman Pembukaan Simpanan Lumbung Pilar Wajib Pilar Pokok Setoran Awal Simpanan Semai JUMLAH Pembayaran kewajiban no 1-7, senilai Rp dilakukan secara tunai. Untuk kewajiban no 8-9 senilai Rp , CUMI PS akan memberikan pinjaman Benih dengan jumlah yang sama yang dapat diangsur secara mingguan atau bulanan. a. Angsuran mingguan minimal 2 (dua) minggu dan maksimal 20 (dua puluh) minggu. Angsuran bulanan minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 10 (sepuluh) bulan. b. Jika kelalaian angsuran mingguan lebih dari 4 (empat) minggu atau kelalaian angsuran bulanan lebih dari 2 (dua) bulan, anggota akan dikeluarkan dari keanggotaan CUMI PS. 9. Dana Santika sebesar Rp ,- WAJIB dibayarkan oleh anggota saat bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan Lumbung setelah Rapat Anggota Tahunan (RAT). 10. Kontribusi Gedung sebesar Rp ,- wajib dibayarkan oleh anggota. Pembayaran dapat diangsur sebesar Rp ,- selama 10 (sepuluh) tahun, dimulai ketika bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan Lumbung setelah RAT. B. Anggota Luar Biasa : 1. Anggota yang usianya belum genap Page 12

13 berusia 17 tahun, yang belum cakap secara hukum dan atau orang yang secara hukum berada dalam pengampuan. 2. Anggota tertanggung oleh orang tua atau wali yang sudah terdaftar sebagai anggota CUMI PS. Syarat menjadi Anggota Luar Biasa: 1. Calon anggota harus mendapat rekomendasi anggota aktif. 2. Calon anggota mengisi Formulir Permohonan Menjadi Anggota (FPMA) CUMI PS. 3. Melampirkan fotokopi Akte Kelahiran 1 lembar. 4. Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar. 5. Melampirkan foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mengisi formulir Ahli Waris yang disertai fotocopy KTP dan KK. 7. Melampirkan Surat Pernyataan orangtua atau wali tentang kesediaan menanggung dan bertanggung jawab atas kewajiban anggota. 8. Kewajiban anggota yang harus dipenuhi: No Uraian Jumlah 1 Uang Pangkal Santika Dana Pendidikan Kontribusi Gedung Jasa Pelayanan Pinjaman Pembukaan Simpanan Pandai Jr Pilar Wajib Pilar Pokok Setoran Awal Simpanan Semai JUMLAH Page 13

14 9. Pembayaran kewajiban no 1-7, senilai Rp dilakukan secara tunai. Untuk kewajiban no 8-9 senilai Rp , CUMI PS akan memberikan pinjaman Benih dengan jumlah yang sama yang dapat diangsur secara mingguan atau bulanan. a. Angsuran mingguan minimal 2 (dua) minggu dan maksimal 20 (dua puluh) minggu. Angsuran bulanan minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 10 (sepuluh) bulan. b. Jika kelalaian angsuran mingguan lebih dari 4 (empat) minggu atau kelalaian angsuran bulanan lebih dari 2 (dua) bulan, anggota akan dikeluarkan dari keanggotaan CUMI PS. 10. Dana Santika sebesar Rp ,- WAJIB dibayarkan setiap tahun oleh anggota saat bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan Lumbung setelah RAT. 11. Kontribusi Gedung sebesar Rp ,- wajib dibayarkan oleh anggota. Pembayaran dapat diangsur sebesar Rp ,- selama 10 (sepuluh) tahun, dimulai ketika bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan Lumbung setelah RAT. C. BERAKHIRNYA MASA KEANGGOTAAN : 1. Anggota dinyatakan berhenti jika meninggal dunia. Saldo simpanan anggota yang meninggal setelah dikurangi dengan kewajiban anggota diserahkan kepada ahli waris yang sah dan tercatat dalam FPMA. 2. Anggota mengundurkan diri dengan mengisi Surat Permohonan Berhenti. 3. Diberhentikan oleh Pengurus CUMI PS karena: a. Anggota baru yang lalai mengangsur Benih lebih dari 4 (empat) minggu, untuk Benih yang diangsur Page 14

15 mingguan atau lebih dari 2 (dua) bulan untuk Benih yang diangsur bulanan. b. Anggota tidak memenuhi ketentuan dalam AD, ART, Kebijakan Pengurus dan atau Keputusan RAT. 4. Saldo simpanan anggota yang berhenti karena mengundurkan diri atau diberhentikan oleh pengurus CUMI PS akan dikembalikan kepada anggota setelah dikurangi dengan saldo pinjaman. 5. Semua anggota yang berhenti dari keanggotaan CUMI PS dikenakan biaya administrasi sebesar Rp ,- (lima belas ribu Rupiah). II. PENDIDIKAN A. PENCERAHAN DASAR (CERDAS) 1. Materi Pencerahan Dasar dirancang oleh Bagian Pendidikan CUMI PS. 2. Pelaksanaan Pencerahan Dasar: a. Jadwal Cerdas disusun oleh Bagian Pendidikan dan diumumkan kepada Anggota. b. Peserta Cerdas untuk setiap pertemuan, minimal 5 orang dalam 1 area. c. Anggota yang belum mengikuti Cerdas belum dapat mengajukan pinjaman. B. PENDIDIKAN LANJUTAN 1. Materi Pendidikan Lanjutan dirancang oleh Bagian Pendidikan CUMI PS. 2. Jadwal Pendidikan Lanjutan disusun oleh Bagian Pendidikan dan diumumkan kepada Anggota. Page 15

16 3. Pendidikan lanjutan disusun berdasarkan kebutuhan anggota terutama diarahkan pada peningkatan kecakapan keuangan dan pengetahuan kewirausahaan. 4. Baik Pencerahan Dasar maupun Pendidikan Lanjutan memiliki modul/kurikulum yang sudah dibakukan. 5. Partisipasi anggota dalam Pendidikan Lanjutan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menganalisa permohonan pinjaman. III. PRODUK SIMPANAN Ketentuan umum Simpanan : a. Masyarakat yang dapat menabung pada produk-produk simpanan adalah anggota CUMI PS. b. Jenis simpanan terdiri dari simpanan saham dan simpanan non saham. c. Simpanan saham adalah simpanan anggota yang merupakan bukti kepemilikan terhadap CUMI PS yang terdiri dari Pilar Pokok dan Pilar Wajib. d. Simpanan non saham adalah simpanan selain simpanan saham yang terdiri dari Lumbung, Semai, Pandai, Pandai Junior dan Ziarah. e. Penarikan simpanan tidak dapat dilakukan melalui perantaraan orang lain. f. Penarikan simpanan Anggota luar biasa wajib dengan surat persetujuan dari orang tua atau ahli waris. g. Untuk penarikan simpanan di atas Rp anggota wajib memberitahukan kepada pendamping atau manajemen paling lambat sehari sebelum penarikan. Page 16

17 h. Anggota yang meninggal dunia, saldo simpanan setelah dikurangi dengan kewajiban anggota diserahkan kepada ahli waris yang sah dan tercatat dalam FPMA. i. Simpanan yang dijadikan jaminan pinjaman tidak dapat ditarik hingga pinjaman tersebut dilunasi. A. PILAR POKOK (Simpanan Pokok) PILAR Adalah tiang penguat utama yang terbuat dari : kayu, batu atau beton, untuk menyangga sebuah bangunan. Pilar menjadi simbol kekuatan sekaligus kemandirian ekonomi keluarga, sehingga menginspirasi adanya produk simpanan saham anggota ini. Karakteristik: 1. Pilar Pokok adalah bukti bahwa anggota menjadi pemilik CUMI PS. 2. Besarnya Pilar Pokok adalah Rp ,-. Untuk anggota baru, CUMI PS memberikan pinjaman Benih sebesar Pilar Pokok dengan jangka waktu angsuran paling lama 10 bulan. 3. Besarnya Balas Jasa Simpanan ( BJS ) Pilar Pokok adalah 6% setahun, dihitung pada akhir tahun dan dibukukan pada Lumbung setelah RAT. 4. Pilar Pokok tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota CUMI PS. 5. Pilar Pokok diikutsertakan dalam program JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan. Page 17

18 B. PILAR WAJIB (Simpanan Wajib) PILAR WAJIB adalah bukti kepemilikan sekaligus tanda bahwa anggota terus bertekad mengembangkan CUMI PS. Tujuan PILAR WAJIB Memastikan bahwa simpanan kepemilikan anggota di CUMI PS terus meningkat seiring dengan lamanya menjadi anggota dan semakin banyaknya pelayanan yang telah diterima. Karakteristik: 1. Setoran Pilar Wajib sebesar Rp ,- per anggota/bulan. 2. Besarnya BJS Pilar Wajib adalah 6% setahun, dihitung pada akhir tahun dan dibukukan pada Lumbung setelah RAT. 3. Pilar Wajib tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota CUMI PS. 4. Pilar Wajib diikutsertakan dalam program JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan. C. SEMAI (Simpanan Masa Depan) Merupakan upaya menanam (menaburkan) benih untuk menghasilkan bibit tanaman yang akan ditanam lagi di tempat lain agar semakin berkembang. SEMAI adalah Simpanan yang dirancang untuk membantu anggota mengembangkan kekayaan (aset) dan menyiapkan kebutuhan pada masa tua. Simpanan ini memperoleh balas jasa tinggi, bersifat jangka panjang dan baru dapat diambil bila sudah mencapai target yang disepakati. Page 18

19 Karakteristik: 1. Simpanan ini bersifat wajib bagi semua anggota. 2. Setoran awal minimal Rp ,-. Untuk anggota baru, CUMI PS memberikan pinjaman Benih senilai setoran awal minimal, dengan jangka waktu angsuran paling lama 10 bulan. 3. Biaya administrasi pembukaan Semai bagi anggota lama yang belum memiliki Semai adalah Rp ,- 4. Ketentuan Balas Jasa Simpanan (BJS) Semai : a. BJS 10% per tahun jika terdapat penyetoran minimal Rp ,- per bulan. b. Jika dalam sebulan tidak ada penyetoran minimal Rp ,- berlaku BJS 6%. c. Jika terjadi penarikan simpanan, maka BJS pada bulan bersangkutan menjadi 0%. d. BJS dihitung dan dibukukan pada setiap akhir bulan. 5. Saldo minimum Semai setelah penarikan adalah Rp ,- 6. Jumlah maksimal setoran Semai adalah Rp ,- per bulan, kecuali setoran dilakukan melalui Pinjaman Benih atau setoran wajib senilai 5% dari jumlah pencairan pinjaman. Jika setoran dilakukan lewat Benih, maka angsuran pokok Benih maksimal adalah Rp ,- per bulan. Untuk setoran wajib dikarenakan pencairan pinjaman, tidak dikenakan batasan. 7. Saldo maksimal Semai adalah Rp ,- 8. Semai diikutsertakan dalam program JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan. D. LUMBUNG (Simpanan Makan Minum) LUMBUNG : Merupakan tempat menyimpan hasil pertanian (hasil panen, umumnya Page 19

20 padi), berbentuk rumah panggung dan berdinding anyaman bambu. Melalui lumbung inilah petani menggantungkan hidup sekaligus melestarikan hasil panenan untuk kelanjutan hidup dimasa yang akan datang. LUMBUNG adalah produk simpanan yang dirancang untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan harian yang mendesak. Karakteristik: 1. Simpanan ini bersifat wajib bagi semua anggota. 2. Setoran awal pembukaan Lumbung adalah Rp 2.500,- dan dibayarkan pada saat menjadi anggota. 3. Besarnya Balas Jasa Simpanan (BJS) Lumbung 3% setahun, dibukukan pada akhir bulan. 4. Saldo minimum setelah penarikan adalah Rp ,- E. PANDAI(Simpanan Pendidikan) PANDAI : Menunjukkan seseorang yang cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu, atau dengan kata lain; pintar dan cerdas. Keadaan ini hanya bisa dicapai jika seseorang memiliki pendidikan yang baik. Tujuan: Produk simpanan yang dirancang untuk membantu anggota menyiapkan biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Page 20

21 Karateristik: Setoran awal minimal adalah Rp ,-, dimana dapat dilakukan secara tunai atau dengan mengambil pinjaman Benih. 1. Biaya administrasi pembukaan rekening Pandai Rp ,- 2. Ketentuan Balas Jasa Simpanan (BJS) Pandai : a. BJS 10% per tahun jika terdapat penyetoran minimal Rp ,- per-bulan. b. Jika dalam sebulan tidak ada penyetoran minimal Rp ,- per bulan, berlaku BJS 6%. c. Jika terjadi penarikan simpanan maka BJS pada bulan bersangkutan menjadi 0%. d. BJS dihitung dan dibukukan pada setiap akhir bulan. 3. Saldo minimum Pandai setelah penarikan adalah adalah Rp Anggota menentukan sendiri jangka waktu dan target jumlah Simpanan pada saat pembukaan rekening: a. Jangka waktu antara 2-20 tahun. b. Contoh target Simpanan: SD : Rp ,- SMP : Rp ,- SMA : Rp ,- 5. Simpanan dilakukan mingguan atau bulanan sesuai atau melebihi target yang telah ditetapkan, dengan jumlah maksimal setoran adalah Rp ,- per bulan. 6. Saldo maksimal Pandai adalah Rp ,- 7. Jika terjadi penarikan sebelum jangka waktu yang dijanjikan, untuk anggota yang mempunyai pinjaman Benih, jumlah maksimal yang bisa ditarik adalah sebesar Benih yang sudah dilunasi dan dikenakan penalti 5% dari dana yang ditarik. Page 21

22 F. SIMPANAN PANDAI JUNIOR Simpanan yang bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak dini dikalangan anak-anak. Karakteristik: 1. Simpanan ini bersifat wajib bagi Anggota Luar Biasa. 2. Apabila Anggota Luar Biasa sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun saldo simpanan akan dipindahkan ke Lumbung atau simpanan lain. 3. Setoran awal minimal Rp ,- 4. Setoran awal pembukaan Pandai Junior adalah Rp 2.500,- dan dibayarkan pada saat menjadi anggota. 5. Balas Jasa Simpanan (BJS) Pandai Junior adalah 4% per tahun dibayarkan per bulan. G. ZIARAH (Simpanan Hari Raya) ZIARAH : Ziarah adalah salah satu praktek sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan. Tujuannya: Untuk membantu anggota menyiapkan kebutuhan hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan lain-lain secara lebih baik. Karakteristik: Page 22

23 1. Setoran awal minimal Rp ,- 2. Biaya administrasi pembukaan Ziarah sebesar Rp ,- 3. Balas Jasa Simpanan (BJS) Ziarah 2% per tahun dibayarkan per bulan. 4. Saldo minimal setelah pengambilan simpanan sebesar Rp ,- IV. PRODUK PINJAMAN Ketentuan Umum Pinjaman : a. Anggota yang berhak mengajukan pinjaman: i. Anggota biasa yang telah melunasi Benih yang digunakan untuk memenuhi kewajiban Pilar Pokok dan Semai ii. Sudah mengikuti Pencerahan Dasar (Cerdas). iii. Telah menjadi anggota CUMI PS selama minimal 3 bulan. iv. Anggota luar biasa tidak berhak mendapatkan pinjaman. b. Pengajuan pinjaman: i. Pemohon mengisi dan menandatangani Surat Pengajuan Pinjaman. ii. Pemohon berkonsultasi langsung dengan staf dan wajib mengikuti wawancara untuk keperluan analisa kredit. iii. Besarnya pinjaman yang diberikan menjadi wewenang CUMI PS bagian kredit sesuai dengan kemampuan anggota mengembalikan pinjaman. iv. Pinjaman pertama setelah Benih diberikan sesuai analisa kredit dengan jumlah maksimal sebesar Rp ,- di atas TOTAL saldo simpanan yang terdiri dari saldo simpanan Pilar Pokok, Pilar Wajib, Lumbung, Ziarah dan Semai. Page 23

24 v. Pada setiap pencairan pinjaman dikenakan potongan sebesar 5% dari jumlah yang dicairkan, dan potongan tersebut akan disetorkan ke rekening Semai anggota. vi. Setiap kali pencairan pinjaman anggota dikenakan Jasa Pelayanan (Jaspel) yang diperuntukkan bagi Cadangan Resiko. Besarnya Jaspel sesuai dengan ketentuan masingmasing produk pinjaman. vii. Anggota yang mengajukan pinjaman harus mendapatkan jaminan dari pendamping dan referensi dari 1 orang anggota lain. viii. Pengajuan pinjaman wajib diketahui suami / istri. Bila peminjam belum menikah, pengajuan pinjaman wajib diketahui orang tua. Bila peminjam berstatus orang tua tunggal dengan anak berusia di atas 17 tahun, pengajuan pinjaman wajib diketahui oleh anak. ix. Anggota yang masih mempunyai pinjaman dapat mengajukan permohonan pinjaman baru, jika pinjaman yang lama telah dilunasi minimal 75%, dan sisa pinjaman ditutup dengan pinjaman baru. x. Angsuran pinjaman dapat dilakukan mingguan atau bulanan. xi. Angsuran pertama dilakukan satu minggu atau satu bulan setelah pinjaman dicairkan, sesuai dengan jenis angsuran yang dipilih. xii. Pencairan pinjaman dapat dibatalkan apabila ditemukan bukti-bukti yang meragukan dan atau jika pemohon menarik permohonannya. c. Jaminan i. Simpanan yang dijadikan jaminan pinjaman tidak dapat ditarik hingga pinjaman tersebut dilunasi. ii. Untuk pinjaman dimana selisih antara jumlah yang dipinjam dan TOTAL saldo simpanan yang dimiliki lebih tinggi dari Rp ,- wajib disertai agunan yang Page 24

25 nilainya minimal sebesar selisih tersebut. Nilai agunan akan ditentukan oleh CUMI PS. iii. CUMI PS berhak meminta anggota untuk melakukan pengikatan jaminan melalui notaris, dan biaya notaris akan menjadi tanggungan anggota. iv. Barang jaminan yang diserahkan harus dilengkapi dengan surat penyerahan beserta surat kuasa kepada CUMI PS untuk menjual barang jaminan apabila peminjam tidak melunasi pinjamannya. Surat kuasa penyerahan ini harus ditanda-tangani bersama oleh peminjam dan manajemen CUMI PS. d. Pinjaman lalai melebihi 5 hari dikenai denda 3% dari cicilan dan bunga tertunggak. e. Pinjaman anggota mendapat perlindungan JALINAN Puskopdit BKCU Kalimantan jika terjadi resiko meninggal dunia atau cacat tetap total. A. BENIH(Pinjaman Untuk Menambah Simpanan) BENIH : Merupakan biji atau buah yang disediakan untuk ditanam atau disemaikan, dan haruslah dari buah/biji yang baik dan cukup tua. Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman atau hewan. Benih ada untuk dilipatgandakan bukan untuk dimakan. Tujuan: Pinjaman yang digunakan untuk membangun dan menambah PILAR POKOK, PILAR WAJIB, SEMAI, PANDAI dan ZIARAH, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anggota. Page 25

26 Karakteristik: 1. Plafon Benih maksimal Rp ,- 2. Bunga Pinjaman 1,75 % per bulan menurun. 3. Jangka waktu Benih maksimal 48 minggu (1 tahun). 4. Biaya Jasa Pelayanan (Jaspel) sebesar 1 % dari Pinjaman cair. 5. Angsuran pinjaman bisa dilakukan mingguan atau bulanan 6. Jika Benih mingguan tidak dibayar lebih dari 4 minggu berturut-turut atau Benih bulanan tidak dibayar lebih dari 2 bulan berturut-turut, pinjaman akan dilunasi dari simpanan dimana Benih tersebut ditempatkan. B. IKHTIAR (Pinjaman Modal Usaha) IKHTIAR adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya yaitu mencapai kesejahteraan terpenuhi. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Makna Ikhtiar menjadi inspirasi bagi produk pinjaman Modal Usaha. Tujuan: Untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan modal usaha dan mengembangkan usaha. Karakteristik: 1. Plafond IKHTIAR maksimal Rp ,- 2. Bunga pinjaman: Page 26

27 a. 0,5% per minggu atau 2% per bulan berlaku tetap untuk anggota yang angsurannya diambil, b. 2% per bulan berlaku menurun untuk anggota yang menyetor angsuran ke kantor. 3. Jangka waktu pinjaman maksimal 3 tahun. 4. Biaya Jasa Pelayanan (Jaspel) sebesar 2% dari Pinjaman cair. C. BESTARI (Pinjaman Pendidikan) BESTARI Memiliki arti : Luas dan dalam pengetahuannya; berpendidikan baik serta baik budi pekertinya. Makna Bestari mengilhami Produk pinjaman pendidikan, dengan harapan dapat membantu anggota dalam memenuhi kebutuhan pendidikan. Tujuan: BESTARI dimaksudkan untuk membantu anggota CUMI PS memenuhi kebutuhan pembiayaan pendidikan. Karakteristik: 1. Anggota yang mengajukan Bestari harus sudah mempunyai Pandai. 2. Plafond maksimal: Rp ,- 3. Bunga Pinjaman: a. tetap 0,375% per minggu atau 1,5% per bulan berlaku tetap untuk anggota yang angsurannya diambil b. 1,5% per bulan berlaku menurun untuk anggota yang menyetor angsuran ke kantor. 4. Jangka waktu pinjaman maksimal 48 minggu. 5. Biaya Jasa Pelayanan sebesar 2% dari Pinjaman cair. Page 27

28 D. AGUNA(Pinjaman Kebutuhan Sekunder) AGUNA Memiliki arti : Berguna atau Bermanfaat. Diharapkan dengan pinjaman ini, walaupun diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan sekunder, namun tetap memiliki manfaat yang mendalam bagi anggota, dan tidak hanya untuk berfoya-foya. Tujuan: AGUNA dimaksudkan untuk membantu anggota dalam memenuhi kebutuhan sekunder yang dapat meningkatkan kualitas hidup anggota seperti: TV, laptop, HP, peralatan rumah tangga dll. Karakteristik: 1. Anggota yang berhak mendapatkan pinjaman AGUNA adalah: a. Bagi yang berprofesi sebagai Karyawan: Telah menjadi karyawan tetap. Bagi karyawan kontrak plafon pinjaman sebesar Total Simpanan. b. Bagi yang berprofesi wirausaha: Telah menjalankan usaha, minimal 1 tahun (untuk pinjaman pertama). 2. Bagi Karyawan: melampirkan slip gaji dan surat pernyataan status kepegawaian dari kantor tempat bekerja. 3. Plafond maksimal Rp ,- 4. Bunga Pinjaman 2% per bulan menurun. a. tetap 0,5% per minggu atau 2% per bulan berlaku tetap untuk anggota yang angsurannya diambil b. 2% per bulan berlaku menurun untuk anggota yang menyetor angsuran ke kantor. 5. Jangka waktu pinjaman maksimal 24 bulan. 6. Biaya Jasa Pelayanan sebesar 2% dari Pinjaman cair. Page 28

29 E. WAHANA (Pinjaman Sepeda Motor) WAHANA Memiliki arti : Kendaraan atau sarana. Diharapkan dengan pinjaman ini, anggota dapat terbantu dalam memiliki sarana transportasi roda dua yang dapat membantu mereka. Tujuan: Untuk membantu anggota membeli sepeda motor yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari maupun untuk menambah penghasilan. Karakteristik: 1. Anggota yang berhak mendapatkan pinjaman WAHANA adalah: a. Telah menjadi anggota CUMI PS minimal 12 bulan b. Telah meminjam minimal Rp dengan catatan baik dan tidak ada kelalaian. c. Mempunyai Total Simpanan di CUMI PS minimal sebesar 10% dari harga motor. Bila simpanan sudah dijadikan jaminan untuk pinjaman lain maka anggota harus menambah simpanan Lumbung sebesar 10% dari harga motor. 2. Plafond pinjaman maksimal 21 juta 3. Bunga pinjaman : a. 1,5 % per bulan berlaku tetap untuk anggota yang angsurannya diambil. b. 1 % per bulan berlaku tetap untuk anggota yang menyetor angsuran ke kantor. 4. Jangka waktu pinjaman 1 3 tahun 5. Biaya Jasa Pelayanan sebesar 2% dari Pinjaman cair. Page 29

30 6. CUMI akan membeli pada dealer yang sudah ditunjuk sesuai jenis motor yang diinginkan oleh Anggota dan BPKB diserahkan kepada CUMI PS sebagai jaminan. 7. BPKB akan diserahkan kepada anggota setelah pinjaman lunas. F. GRIYA (Pinjaman Perumahan) GRIYA berarti rumah atau tempat tinggal yang nyaman, bukan sekedar sebagai tempat istirahat melainkan juga tempat untuk berbagi suka dan duka, serta menimba kekuatan bagi keluarga. Adanya rumah merupakan tanda kemapanan dan jaminan ketenangan bagi sebuah keluarga. Tujuan: Untuk membantu anggota mewujudkan cita-cita memiliki rumah atau melakukan renovasi rumah. Karakteristik: 1. Anggota yang berhak mendapatkan pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: a. Anggota telah bergabung di CUMI PS minimal 2 tahun. b. Sudah meminjam minimal sebanyak 5 kali dengan total pinjaman sebesar Rp ,- dengan catatan baik dan tidak ada kelalaian. c. Mempunyai simpanan sebesar minimal Rp ,- 2. Besarnya pinjaman yang diajukan minimal Rp ,- dan maksimal Rp ,- 3. Bunga pinjaman: 2 % per bulan berlaku menurun 4. Jangka waktu pinjaman maksimal 5 (lima) tahun. Page 30

31 5. Biaya Jasa Pelayanan (Jaspel) sebesar 2% dari Pinjaman cair. V. PRODUK SOLIDARITAS : 1. SANTIKA (Santunan Kematian) SANTIKA berasal dari bahasa kawi yang digunakan di Pulau Jawa yang berarti kokoh atau kuat. Makna dari Santika ini menginspirasi produk Santunan Kematian dengan harapan dapat membantu anggota keluarga yang meninggal dunia agar kuat menghadapi cobaan tersebut. Karakteristik: 1. Dana Santika sebesar Rp ,- per tahun WAJIB dibayarkan oleh anggota saat bergabung dan selanjutnya setiap tahun akan dipotong dari Simpanan Lumbung setelah RAT. 2. Santika yang diterima sebesar Rp ,- 3. Iuran SANTIKA tidak dapat ditarik jika anggota berhenti. 4. Ketentuan pemberian Santika sebagai berikut: a) Anggota penuh, sudah melunasi Pilar pokok Rp ,- dan iuran Santika pada tahun yang berjalan, dan b) Ahli waris menyerahkan Surat Keterangan Kematian dan buku anggota. 2. JALINAN (Jaminan Perlindungan Kalimantan) : Jaminan Perlindungan Kalimantan adalah produk pelayanan bersama milik Page 31

32 Puskopdit BKCU Kalimantan yang mengelola resiko dengan memberi perlindungan terhadap simpanan dan pinjaman anggota yang meninggal dunia atau cacat tetap total. b. TUNAS (Santunan Solidaritas) Memberikan santunan kepada ahli waris dari anggota yang meninggal dunia, dengan ketentuan: 1) Santunan yang diberikan kepada ahli waris adalah sebesar jumlah simpanan anggota yang meninggal dunia. 2) Klaim Tunas yang diterima dari BKCU Kalimantan sebagai berikut : a) Anggota yang meninggal pada usia 1 tahun, klaim sebesar 100% dari simpanan dengan maksimal Rp ,- (lima juta rupiah). b) Anggota yang masuk pada usia > 1-70 tahun dan meninggal, klaim sebesar 100% dari simpanan dengan maksimal Rp ,- (lima puluh juta rupiah). c) Anggota yang masuk pada usia tahun, klaim sebesar 100% dari simpanan dengan maksimal Rp (sepuluh juta rupiah). 3) Tunas hanya diberikan kepada Anggota yang aktif menabung setiap bulan. 4) Anggota yang tidak menabung lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut dalam 1 (satu) tahun tidak dapat mengajukan klaim. 5) Untuk anggota yang meninggal pada usia di atas 70 tahun berlaku ketentuan : a) Jika saldo simpanan terakhir lebih besar dari saldo simpanan pada usia 70 tahun, maka yang dapat Page 32

33 diklaim adalah sebesar saldo simpanan pada usia 70 tahun dengan maksimal Rp ,- b) Jika saldo simpanan terakhir lebih kecil dari saldo simpanan pada usia 70 tahun, maka klaim sebesar saldo simpanan terakhir. c) Anggota yang masuk pada usia di atas 70 tahun, tidak berhak mendapatkan Tunas. c. LINTANG (Perlindungan Piutang) Adalah perlindungan piutang bagi anggota yang meninggal dunia dan cacat total tetap yang dihitung berdasarkan jumlah piutang almarhum sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, sebagai berikut : 1) Anggota biasa berusia tahun, sebesar 100% dari piutang, maksimal Rp ,- (seratus lima puluh juta rupiah). 2) Anggota yang meminjam pada usia 60 s.d 70 tahun, sebesar 100% dari piutang, maksimal Rp ,- (lima puluh juta rupiah). 3) Anggota yang masuk umur 70 tahun tidak berhak mendapatkan Lintang. 4) Anggota yang tidak aktif mengangsur lebih dari 6 (enam) bulan berturut-turut dalam 1 (satu) tahun tidak dapat mengajukan klaim. Pengajuan klaim melampirkan : dapat dilakukan dengan mengisi formulir dan a. Bila meninggal: Surat Keterangan Meninggal Dunia yang asli atau fotocopy yang telah dilegalisir oleh pejabat Page 33

34 berwenang. Surat keterangan tersebut harus menyebutkan penyebab yang bersangkutan meninggal dunia. b. Bila cacat tetap: i. Surat keterangan dokter yang merawat anggota yang cacat total tetap, yaitu : buta kedua mata, lumpuh, gila dan hilang kedua kaki atau tangan. ii. Surat keterangan dan Pimpinan Manajemen CU bahwa sudah dilakukan pengecekan lapangan atas anggota cacat total tetap dan diketahui oleh Ketua Pengurus dan Pengawas, dan menyertakan foto bersama anggota yang bersangkutan dengan petugas yang melakukan pengecekan. c. Kartu indentitas diri, berupa KTP atau Surat Keterangan Kependudukan yang ditandatangani oleh Ketua RT atau Lurah atau Kepala Desa setempat, yang asli dan masih berlaku, atau fotocopy yang telah dilegalisir. d. Buku Anggota Simpanan dan Pinjaman yang asli. e. Surat Permohonan dan Perjanjian Pinjaman yang asli (bagi anggota yang memiliki pinjaman). f. Surat Keterangan pemeriksaan berkas dari Pengawas. g. Dokumen di atas harus diberikan ke CUMI PS paling lambat 30 hari setelah anggota meninggal dunia / mengalami kecelakaan. Klaim Tunas ditolak apabila : a. Calon anggota menjadi anggota CUMI PS dalam kondisi sakit dan meninggal dunia dalam jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah menjadi anggota. b. Simpanan anggota disetor pada usia di atas 70 tahun. c. Simpanan yang bersumber dari Benih baru, berusia kurang dari 30 (tiga puluh) hari terhitung dari tanggal menjadi anggota. Page 34

35 d. Simpanan yang bersumber dari Benih dan angsurannya tidak dibayarkan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut. e. Simpanan lembaga yang diatasnamakan perorangan. f. Setoran yang tidak wajar atau dalam jumlah yang besar dari biasanya dalam rentang waktu 2 (dua) bulan sebelum anggota meninggal dunia. g. Penarikan simpanan Saham untuk membayar piutang. Klaim Lintang ditolak apabila : a. Pinjaman tidak diangsur lebih dari 6 (enam) bulan berturut-turut. b. Pinjaman yang diberikan kepada anggota luar biasa yaitu anggota berusia di bawah 17 tahun atau belum menikah. c. Pinjaman diberikan kepada anggota yang sedang sakit. d. Pinjaman yang tujuannya untuk biaya berobat sendiri. e. Pinjaman yang tujuannya untuk biaya berobat orang lain tanpa lampiran surat pernyataan. f. Saldo pinjaman anggota yang berusia di atas 70 tahun. g. Benih yang tidak diangsur selama 3 (tiga) bulan berturuturut. h. Benih yang baru berusia kurang dari 30 (tiga puluh) hari terhitung dari tanggal menjadi anggota. i. Pinjaman lembaga yang diatasnamakan kepada seorang anggota. j. Anggota yang bersangkutan sudah pernah menerima klaim Lintang karena cacat total tetap. Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagimana mestinya. Page 35

36 Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 11 Januari 2016 CU Pengurus Dewi Ambarwati Ketua Bernadeth Tri Sekretaris Page 36

KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUPS PELITA SEJAHTERA 2016

KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUPS PELITA SEJAHTERA 2016 1 KEBIJAKAN KEANGGOTAAN, PRODUK DAN PELAYANAN CUPS PELITA SEJAHTERA 2016 I. KEANGGOTAAN A. Anggota Biasa 1. Anggota biasa adalah anggota yang sudah cakap melakukan tindakan hukum. Yang termasuk dalam kategori

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab.

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI 2010-2011 Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. Ketapang VISI Persatuan Keuangan Masyarakat Pesisir Pantai

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 A. PROGRAM ORGANISASI 1. Dalam rangka perayaan Tiga Dasa Warsa Koperasi Karyawan Puspita Kencana, Rapat Anggota Tahunan ke-30 tahun buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan: 1.1.

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan satu kali dalam setahun. 3. Rapat

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat anggota minimal 1 kali dalam setahun. 3. Rapat anggota dilaksanakan paling

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mencapai Tujuan pendirian

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya MANDIRI DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK dibentuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan telah mendapat pengesahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-103/KM.10/2011 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2017

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2017 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2017 KSU Pantai Prigi Credit Union a business with a herat KSU PANTAI PRIGI CREDIT UNION Badan Hukum No. 188.42/006/406.057/BH/03 Jl. Raya Pantai Prigi RT. 06 RW. 01 Desa Tasikmadu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG SALINAN PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN UNIT USAHA JASA KEUANGAN MIKRO BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN No.155, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Pensiun. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5715). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Ijarah Bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang Setelah melakukan realisasi pembiayaan ijarah, BMT Amanah Mulia menghadapi beberapa resiko

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014 SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN 1 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS, 1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 10 Tahun 2010. TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran pengelolaan rumah susun

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.1513, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Jaminan.Pensiun.Pembayaran.Penghentian.Kepesertaa n.pendaftaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF Indonesia Berbisnis Credit Company AKTA KONTRAK IBis 54 Pro Sepeda Motor / Mobil NO : HGP / II / 48 / DPK / 2015 Kami yang bertandatangan dibawah ini : Mewakili Indonesia Berbisnis

Lebih terperinci

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Disusun oleh : N a m a : A n d i G u n a w a n N P M : 4 0 2 1 1 7 3 3 Jurusan : D I I I A k t. K o m p u t e r P e

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR Nama : Lucky S.A.M Npm : 34209877 Program studi : Manajemen keuangan Latar Belakang Masalah 1. Setiap perorangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA

BAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA BAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA A. Gambaran Umum Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. 1. Sejarah Berdirinya Usaha Simpan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Apply now! GRATIS HP Motorola W175. *

Apply now! GRATIS HP Motorola W175. * APLIKASI MGMPL - 1/5 PENTING BAGI PEMBERI REFERENSI BOX DATA PEMBERI REFERENSI - WAJIB DIISI (penawaran tidak berlaku bila tidak dilengkapi) 1. Print aplikasi ini, lalu tulis dan lengkapi Box Data Pemberi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci

CREDIT UNION FEMUNG PEBAYA

CREDIT UNION FEMUNG PEBAYA CREDIT UNION FEMUNG PEBAYA VISI Menjadi Credit Union yang Sehat, Kokoh dan Terpercaya di Kalimantan Utara MISI Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui pendidikan berkelanjutan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PERENCANAAN KEUANGAN ASET Aktiva/Harta/Kekayaan yang dimiliki, misalnya : uang tunai, tanah, sepeda motor, pohon kakao. LIABILITAS hutang yang dimiliki, misalnya tagihan untuk membayar pinjaman. PENDAPATAN

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

Ringkasan Informasi Produk/Layanan /Layanan Kredit Angsuran Berjangka Nama Produk/Layanan Jenis Produk/Layanan Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Angsuran Berjangka PaketMU BEBAS Paket Mitra Usaha yang merupakan gabungan dari produk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 24 2011 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DAN PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH UNTUK OBYEK RETRIBUSI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP

SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP SYARAT DAN KETENTUAN KEANGGOTAAN MJS GROUP 1. Pendahuluan. Multi Jaya Sejahtera disingkat MJS merupakan badan usaha koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT DATA RINGKAS Penjelasan Produk Dana Instant adalah produk fasilitas pinjaman tanpa agunan bagi perorangan yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan. Jenis Produk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN 49 PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN Pada hari ini, Senin tanggal empat bulan satu tahun dua ribu sepuluh (04-01-2010), bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Amin,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14 Tentang ANGGARAN DASAR CENTER FOR INDONESIAN VETERINARY ANALYTICAL STUDIES (CIVAS) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU PENDIRIAN DAN WILAYAH KEGIATAN Pasal 1 Organisasi

Lebih terperinci

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 No.257, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. USP oleh Koperasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 /PER/M.KUKM/ II /2017 TENTANG

Lebih terperinci

MENATAP WAJAH BARU DAPERMA

MENATAP WAJAH BARU DAPERMA MENATAP WAJAH BARU DAPERMA Oleh : Yoakim D. Lamablawa *) Kita tidak akan hidup tanpa orang lain. Dengan kerja sama, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin... (Andy Stevenio). 1. Pengantar Daperma

Lebih terperinci

Pendataan Penerima KJP 2017 Tahap 1

Pendataan Penerima KJP 2017 Tahap 1 Pendataan Penerima KJP 2017 Tahap 1 Pengumuman dan Target Pendataan Tahun 2017 Tahap 1 : 1. Untuk semua siswa calon penerima KJP Tahun 2017 Tahap 1 harus dilakukan visitasi terlebih dahulu dan diinput

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, pinjaman penerusan yang dananya berasal

Lebih terperinci

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 Nama dan Tempat kedudukan 1. Koperasi ini adalah Koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Program Pinjaman Bergulir adalah merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. Pinjaman bergulir

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA KO T A P R A D J A JO J G A TA R A K LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 108 Tahun 2005 Seri: D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DIREKSI PT. BANK NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEGAL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 37, 1992 (ADMINISTRASI. Kesejahteraan. PENSIUN. Tenaga Kerja. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan PT. Bank Central Asia Mitra Sejahtera Jakarta disingkat

Lebih terperinci

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ATAU UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN BEHAESTEX GRESIK BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN BEHAESTEX GRESIK BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN BEHAESTEX GRESIK BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 Koperasi Karyawan BEHAESTEX ini selanjutnya dalam Anggaran Rumah Tangga ini disebut

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL MELALUI DANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan

Lebih terperinci