PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: EUNIKE DWI LESTARI X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2 PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh: EUNIKE DWI LESTARI X Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

3 PERSETUJUAN Skripsi dengan judul Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011. Oleh: Nama : Eunike Dwi Lestari NIM : X Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I Surakarta, Pembimbing II Drs. Kuswadi, M.Ag. NIP Dra. Siti Istiyati, M.Pd. NIP

4 PENGESAHAN Skripsi dengan judul Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Eunike Dwi Lestari NIM : X Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari : Selasa Tanggal : 27 Desember 2011 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd.. Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd.. Anggota I : Drs. Kuswadi, M.Ag.. Anggota II : Dra. Siti Istiyati, M.Pd. Disahkan oleh, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP

5 ABSTRAK Eunike Dwi Lestari, PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), di dalam penelitian ini menggambarkan serangkaian langkah yang membentuk siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo. Sebagai subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V sebanyak 18 orang siswa yaitu 13 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi: kajian dokumen, observasi, dan tes. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan review informan kunci. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 50%, siklus I sebesar 66,67%, siklus II sebesar 77,78%, dan siklus III sebesar 88,89%. Nilai rata-rata dari pra tindakan sebesar 60,67, siklus I sebesar 68,44, siklus II sebesar 74,00 dan siklus III sebesar 79,56.

6 ABSTRACT Eunike Dwi Lestari. APPLICATION OF SKIMMING TECHNIQUES TO IMPROVE READING COMPREHENSION SKILLS AT THE STUDENT CLASS V SD NEGERI II BULUSARI DISTRICT SLOGOHIMO THE SCHOOL YEAR 2010/2011. Skripsi, Surakarta: School of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University of Surakarta, December The purpose of this research is to improve reading comprehension skills by applying the skimming technique at the student class V SD Negeri II Bulusari District Slogohimo the school year 2010/2011. The kind of the research is classroom action research, which describes a series of steps that form a cycle, and every step has four phases: planning, action, observation, and reflection. As research subject is the teacher and students as many as 18 people a class V student of 13 girls and 5 boys. The technique which are use in collecting the data cover: document review, observation, and test. The validity of data in this research using triangulation of data triangulation and reviews of key informans. The technique of analyzing data which using is an interactive analysis consist three phases, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the result research can be concluded that skimming techniques can improve reading comprehension, it can be seen from the result that have increased student learning from cycle pre is 50%, cycle I is 66,67%, cycle II is 77,78%, and cycle III is 88,89%. The average value of 60,67 for pre-cycle, the cycle I amounting to 68,44, cycle II is 74,00, and cycle III is 79,56.

7 MOTTO Setiap kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan. (Amsal 6 : 23)

8 PERSEMBAHAN Karya ini dipersembahkan kepada: 1. Bapak (Alm) dan Ibuku atas doa dan kasih sayangnya. 2. Suamiku tercinta (Rachmat Kuncoro) yang senantiasa memberiku semangat dan kasih sayang. 3. Anakku tercinta, Yoel Malvin Naquito yang selalu memberiku motivasi. 4. Teman-teman terbaikku (Wiwid, mbak Ida, Rindi, mbak Pegy, Norma, Anjar, Helmi, mbak Pipit, Mas Handrian, Mas Wasit, dan Mas Edi) terimakasih untuk semua kisah yang telah kita ukir bersama.

9 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011. Penulisan skripsi ini disusun guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk menyusun skripsi ini. 2. Drs. R. Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui dan mengesahkan judul skripsi yang telah diajukan. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Hasan Mahfud, M. Pd, selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Drs. Kuswadi, M. Ag. dan Dra. Siti Istiyati, M. Pd., selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu guru beserta staf SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri, yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

10 7. Teman-teman se-almamater yang tidak mampu penulis sebutkan satu peer satu, yang telah memberikan semangat pada penulis. 8. Semua pihak yang telah turut membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini, Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca pada umumnya. Surakarta, Desember 2011 Penulis

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGAJUAN.. HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN ABSTRAK... HALAMAN ABSTRACT. HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv v vi vii viii x xii xiii xv xvi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Perumusan Masalah. 5 C. Tujuan Penelitian. 5 D. Manfaat Penelitian... 5 KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman Teknik Skimming. 23 B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir 29 D. Hipotesis.. 30 METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian.. 31 B. Subjek Penelitian. 31

12 C. Bentuk dan Strategi Penelitian. 32 D. Sumber Data 32 E. Teknik Pengumpulan Data F. Validitas Data G. Teknik Analisis Data 35 H. Indikator Kinerja.. 36 I. Prosedur Penelitian.. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Sebelum Tindakan Deskripsi Tindakan.. 51 a. Siklus I. 51 b. Siklus II c. Siklus III.. 68 B. Pembahasan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi.. 81 C. Saran DAFTAR PUSTAKA 83 LAMPIRAN.. 86

13 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 DAFTAR TABEL Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari pada Kondisi Awal ebelum Tindakan Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Sesudah Tindakan Siklus I. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II. Rekapitulasi nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari sebelum dan sesudah tindakan siklus I-II. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Sesudah Tindakan Siklus I-II. Tabel 9 Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Tabel 10 Tabel 11 dan Siklus II Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III... Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus I III. Tabel 12 Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tabel 13 Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai

14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Sesudah Tindakan Siklus I-III... Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Rata-rata Nilai Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.. Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Skema jenis-jenis membaca. 15 Gambar 2 Alur Kerangka Berpikir Gambar 3 Bagan Penelitian Tindakan Kelas 32 Gambar 4 Bagan Model Analisis Interaktif Mile & Hubberman. 36 Gambar 5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 37 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13 Gambar 14 Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum Dilakukan Tindakan... Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus I.. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I.. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 Grafik Perbandingan Ketuntasan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus III Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Grafik Rata-rata kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III. Grafik Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus sampai dengan Siklus III

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.. 94 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III. 103 Lampiran 4 Lembar Kerja Siklus I Pertemuan I Lampiran 5 Lembar Kerja Siklus I Pertemuan II. 114 Lampiran 6 Lembar Kerja Siklus II Pertemuan I. 117 Lampiran 7 Lembar Kerja Siklus II Pertemuan II Lampiran 8 Lembar Kerja Siklus III Pertemuan I Lampiran 9 Lembar Kerja Siklus III Pertemuan II Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 11 Soal Evaluasi Siklus II. 134 Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus III 140 Lampiran 13 Tabel Nilai Siswa Sebelum Tindakan Lampiran 14 Tabel Nilai Siswa Siklus I 148 Lampiran 15 Tabel Nilai Siswa Siklus II Lampiran 16 Tabel Nilai Siswa Siklus III. 150 Lampiran 17 Lembar Observasi Siklus I Lampiran 18 Lembar Observasi Siklus II Lampiran 19 Lembar Observasi Siklus III. 171 Lampiran 20 Foto Pembelajaran 181 Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian.. 186

17 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peran yang penting dalam proses perkembangan peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh sebab itu sejak dini anak diajarkan dan dilatih untuk mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis. Target pembelajaran bahasa Indonesia di SD adalah agar peserta didik mempunyai kemampuan : 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis, 2) menghargai bahasa dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, 3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan 6)menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas,2007:6) Pembelajaran bahasa Indonesia di SD meliputi pembelajaran keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang bersifat reseptif. Membaca bukan sekadar melafalkan huruf dan menyuarakannya, akan tetapi memahami dan memperoleh informasi dari apa yang dibaca. Hal ini membuktikan betapa pentingnya kemampuan membaca untuk dikuasai pada semua jenjang pendidikan, termasuk di jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan membaca menjadi dasar bagi pengajaran bahasa itu sendiri, disamping itu juga bagi pengajaran mata pelajaran lainnya.

18 2 Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan Bahasa dan Sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang, termasuk di jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Melalui kemampuan membaca tersebut diharapkan siswa mampu membaca dan memahami teks bacaan dengan kecepatan yang memadai (Depdiknas, 2003) Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting di sekolah dasar, karena Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi terpenting dalam kehidupan siswa. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa dilatih untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Mengingat pentingnya Bahasa Indonesia, siswa dituntut memiliki kemampuan berbahasa, salah satunya kemampuan membaca. Membaca merupakan serangkaian aktivitas yang terpadu yang meliputi pengorganisasian pengertian dan khayalan, mengamati lambang dan mengingat serta mendapatkan informasi. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang wajib dimiliki siswa, karena dari kegiatan inilah siswa dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Kegiatan membaca di kelas tinggi tidak hanya sekadar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa atau mencari arti kata-kata sulit dalam teks bacaan, namun kegiatan membaca di kelas tinggi melibatkan pemahaman mengenai apa yang dibacanya, apa maksudnya dan apa implikasinya. Pada waktu belajar membaca, siswa selalu dilatih untuk mengenal kata demi kata. Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, kegiatan ini bukan lagi mengenal kata demi kata tetapi sudah dituntut untuk memperoleh informasi dari bahan bacaan secara cepat dan tepat. Artinya siswa diwajibkan memiliki keterampilan untuk mengumpulkan informasi secara cepat dan tepat pula. Selain itu kegiatan membaca ini melibatkan proses pemahaman yang sangat diperlukan siswa. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu teks bacaan, maka siswa tersebut tidak mampu memperoleh informasi dari bacaan tersebut. Dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SD Negeri II Bulusari, siswa banyak dituntut oleh kegiatan yang bersifat membaca dengan memperoleh pemahaman. Terlebih dari hal tersebut siswa dituntut untuk menemukan

19 3 informasi secara cepat dan benar. Namun demikian masih banyak ditemukan siswa kelas V SD Negeri II Bulusari yang berkesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari ditandai dengan kurangnya kemampuan siswa dalam menjelaskan garis besar isi teks bacaan dan menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan serta membandingkan dua teks yang berbeda judul namun bertema sama. Berdasarkan hasil tes membaca pemahaman, dari siswa yang berjumlah 18 siswa hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 62 (Lampiran 13). Artinya baru 50% dari siswa yang menguasai bahan pembelajaran dan nilainya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Menurut pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, 9 siswa tersebut rata-rata mengalami kesulitan dalam membandingkan garis besar isi teks bacaan yang berjudul berbeda namun bertema sama. Bahkan dalam menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama masih kesulitan. Selain itu lebih dari 50% siswa masih melakukan kebiasaan yang salah dalam melakukan kegiatan membaca. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor dari guru maupun dari siswa sendiri. Salah satu penyebab rendahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa adalah guru mengajarkan teknik membaca yang masih konvensional. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa diberi teks bacaan dan disuruh membaca dalam hati, kemudian dilanjutkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan tersebut. Kegiatan membaca siswa dilakukan tanpa bimbingan dan tanpa teknik yang benar membuat siswa mudah bosan. Bahkan banyak siswa yang harus mengulang kegiatan membaca hingga beberapa kali hanya karena siswa tidak mampu memahami garis besar isi bacaan dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan. Selain itu apabila sedang berlangsung kegiatan membaca, ada beberapa siswa yang gaduh sehingga mengganggu siswa lain. Akibatnya siswa lain kurang konsentrasi dalam mencari informasi yang dibutuhkan dan mengalami kesulitan

20 4 dalam memahami bacaan serta ada banyak waktu yang terbuang karena siswa tidak memahami tujuannya dalam membaca. Mengacu kenyataan di atas, maka untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman perlu kiranya guru menerapkan teknik-teknik membaca yang ada dan salah satunya adalah teknik skimming. Teknik membaca ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan apa yang siswa butuhkan dari suatu teks bacaan dalam waktu yang cepat dan tepat tanpa mengurangi pemahaman yang akan diperoleh. Teknik ini sangat tepat digunakan untuk kegiatan membaca serta sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Teknik skimming juga digunakan untuk menemukan gagasan umum dengan cepat (Farida Rahim, 2008:64). Keunggulan teknik skimming ini adalah siswa bisa dengan cepat mengetahui hal-hal penting dari suatu bacaan sehingga dapat mengumpulkan banyak ide dan kesempatan untuk memperoleh garis besar isi bacaan. Penerapan teknik ini akan ditekankan pada persiapan pra baca, kegiatan proses dan berorientasi pada hasil yang dicapai oleh siswa. Salah satu cara yang harus dilakukan ialah sebelum membaca, sebaiknya siswa sudah membuat maksud tujuan membaca dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan memandu siswa dalam membaca untuk mencari jawabannya (Nuriadi, 2008:97). Teknik skimming ini dimulai dengan membaca judul, membaca kalimat pertama atau terakhir dari setiap paragraf, mengamati gambar, mengamati teknik penulisan misalnya bentuk huruf, ketebalan huruf, kemiringan huruf. Langkah dalam teknik skimming ini dimulai dengan mempertanyakan dahulu apa yang hendak dicari, setelah itu dengan penuh perhatian mencoba menelusuri setiap baris dengan kecepatan yang telah ditentukan. Ketika merasa menemukan kalimat yang menunjukkan apa yang dicari, sebaiknya berhenti dan membacanya dengan kecepatan normal. Dalam teknik skimming siswa dituntut untuk memfokuskan pandangan hanya pada unsur-unsur yang penting saja. Jadi, tidak semua kata harus dibaca karena tidak setiap kata yang tercetak itu dibutuhkan oleh siswa. Pada kegiatan ini siswa dilatih untuk melebarkan pandangan hanya pada bagian-bagian tertentu yang dianggap penting, dengan selalu melompati atau melewati hal-hal yang dianggap

21 5 tidak penting. Apabila siswa sudah mendapatkan kata atau kalimat yang dicarinya, maka siswa dapat menandainya. Dengan terlatihnya siswa kelas V menggunakan teknik skimming ini, siswa mempunyai kemampuan membaca berbagai jenis bahan dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu dapat membantu siswa dalam menghadapi kebosanan dalam melakukan tugas membaca. Dari uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah: Apakah penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. b. Dapat memberikan arah kepada guru dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan penggunaan teknik membaca pemahaman yang tepat. c. Dapat meningkatkan prestasi pembelajaran membaca pemahaman.

22 6 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Penerapan teknik skimming dalam pembelajaran membaca pemahaman memungkinkan siswa melakukan aktivitas pembelajaran melalui proses yang tepat dan memudahkan siswa dalam menjelaskan garis besar isi bacaan, membandingkan isi antarteks dengan memberikan alasan dan dapat meningkatnya kemampuan membaca pemahaman. b. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung bagi guru khususnya peneliti yang terlibat dalam memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan teknik membaca yang lebih inovatif dalam pembelajaran membaca pemahaman serta dapat mengatasi masalah pembelajaran membaca pemahaman. c. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan teknik skimming dan memberikan pengalaman pada guru-guru lain sehingga memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan teknik skimming dalam pembelajaran membaca pemahaman. Selain itu dapat menumbuhkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta meningkatnya kualitas pembelajaran. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai buku bacaan atau referensi.

23 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman a. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia dapat melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdiknas, 2008). Menurut Chaplin dalam menyatakan kemampuan merupakan suatu kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan, tenaga dan daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan. Senada dengan pendapat Robbins yang menyatakan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktik. Kemampuan terdiri dari dua faktor yaitu 1) kemampuan intelektual, 2) kemampuan fisik. Kemampuan terdiri dari kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu. b. Membaca 1) Pengertian membaca Membaca merupakan aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan namun berguna untuk memperluas pengetahuan bahasa seseorang. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7). Dalam kegiatan membaca, pembaca memproses setiap informasi yang diperolehnya untuk memperoleh makna.dapat dikatakan pula bahwa membaca merupakan suatu alat komunikasi penulis dan pembaca tulisan. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena ketika membaca seorang akan memperoleh

24 8 informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan memungkinkan seorang mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya (Darmiyati Zuchdi dan Budiarsih, 2001:56) Di lain pihak, Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008: 9) menyatakan bahwa reading adalah bringing meaning to and getting meaning from printed or written material, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di ddalam bahan tertulis. Kegiatan membaca ini tidak hanya aktivitas yang bersifat pasif atau reseptif saja melainkan aktivitas berpikir aktif. Ketika pembaca ingin memperoleh makna dari teks, pembaca harus memiliki latar belakang pengetahuan, motivasi, sikap dan pemahaman terhadap sistem bahasa itu sendiri. Karena apabila hal tersebut tidak dimiliki maka aktivitas tidak berarti apa-apa bagi pembaca. Membaca disebut juga aktivitas yang kompleks karena dilakukan berdasarkan kerja sama atas beberapa kemampuan yaitu mengamati, memahami dan memikirkan. Menurut Listiyanto Ahmad (2010: 15) membaca merupakan aktivitas untuk memahami ide atau gagasan yang tersurat maupun tersirat di dalam suatu bacaan yang melibatkan kerjasama beberapa komponen keterampilan berbahasa. Rizem Aizid (2011: 22) juga berpendapat membaca merupakan suatu aktivitas menyerap atau menangkap ide pokok atau pesan moral yang tersirat dan tersurat dalam sebuah tulisan. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca merupakan prses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata-kata lisan. Sebagai proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif (Farida Rahim, 2008: 2). Hal ini senada dengan pendapat Slamet (2008: 72) bahwa membaca terkait dengan:(1) pengenalan huruf, (2) bunyi dan huruf, (3) makna atau maksud, dan (4) pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana. Membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah setiap informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca sangat berpengaruh terhadap

25 9 pemerolehan makna. Sedangkan Klein dalam Farida (2008: 3) mengemukakan bahwa (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3) membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca merupakan suatu strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi untuk membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka membangun makna ketika membaca. Strategi atau metode dapat bervariasi tergantung dari jenis teks dan tujuan membacanya. Sedangkan membaca adalah interaktif yaitu keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca teks sangat bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses antara pembaca dan teks dimana pembaca berusaha untuk memperoleh makna dari bacaan. Proses pemerolehan makna tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan pembaca, motivasi, sikap dan kemampuan kebahasaannya. 2) Tujuan Membaca Seseorang melakukan aktivitas membaca hendaknya memiliki tujuan atau alasan mengapa ia membaca. Karena seseorang yang mmmembaca dengan tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Menurut Rahim (2008: 11) tujuan membaca adalah sebagai berikut : (1) Kesenangan, (2) menyempurnakan bacaan nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbaharui pengetahunannya tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, (9) menjawab pertanyaanpertanyaan yang spesifik. Tujuan membaca yang telah ditentukan sebelumnya akan sangat membantu pembaca dalam memfokuskan pikiran terhadap hal-hal yang penting yang seharusnya dibaca. Dengan adanya tujuan membaca yang jelas, sangat membantu

26 10 pembaca dalam menentukan dan mengevaluasi banyak hal serta informasi apa saja yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan (Nuriadi, 2008: 65). Hal ini senada dengan pendapat Tarigan (2008: 9) tujuan utama orang membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008:7) tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti ( meaning ) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau, atau intensif kita dalam membaca. Sedangkan menurut Listiyanto Ahmad (2010:28) pada dasarnya selain untuk memperoleh pemahaman, membaca mempunyai tujuan keterampilan dan untuk mencari kepuasan batin. Anderson dalam Henry Guntur Tarigan (2008:9) berpendapat bahwa tujuan membaca antara lain 1) untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta 2) untuk memperoleh ide-ide utama 3) untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita 4) untuk menyimpulkan 5) untuk mengelompokkan / klasifikasi 6) untuk menilai atau mengevalusi 7) untuk membandingkan atau mempertentangkan. Nurhadi (1987: 11) menyatakan secara umum tujuan membaca adalah 1) untuk mendapatkan informasi, 2) untuk memperoleh pemahaman, 3) untuk memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah 1) untuk memperoleh informasi faktual, 2) untuk memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis, 3) untuk memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, 4) untuk memperoleh kenikmatan emosi, dan 5) untuk mengisi waktu luang. Selain itu tujuan membaca juga akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaan yang dibacanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan membaca adalah untuk memahami isi bacaan dan informasi, memperoleh keterangan mengenai sesuatu dan untuk memperoleh kesenangan. 3) Aspek Membaca Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

27 11 a) Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup: (1) pengenalan bentuk huruf, (2) pengenalan unsur-unsur linguistik, (3) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi, (4) kecepatan membaca ke taraf lambat. b) Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup: (1) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (2) memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca), (3) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (4) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Tarigan, 2008: 12) Selain aspek di atas, Burns dalam Rahim (2008: 12) mengemukakan bahwa proses membaca terdiri dari sembilan aspek, yaitu: a) Aspek sensori Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui membedakan secara visual di antara simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang digunakan untuk merepresentasikan bahasa lisan. b) Aspek perseptual Aspek perseptual yaitu aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pengalaman yang lalu. Kegiatan ini melibatkan kesan sensori yang masuk ke otak. c) Aspek urutan Aspek urutan dalam proses membaca merupakan kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linear, yang umumnya tampil pada satu halaman dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. d) Aspek pengalaman Penagalaman merupakan aspek terpenting dalam proses membaca. Anak yang memiliki pengalaman yang banyak akan mempunyai kesempatan yang lebih luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang mereka hadapi dibandingkan dengan anak yang mempunyai pengalaman terbatas.

28 12 e) Aspek pikiran Membaca merupakan proses berpikir. Untuk dapat memahami bacaan, pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya. Kemudian pembaca membuat simpulan dengan menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam teks bacaan. f) Aspek pembelajaran Untuk meningkatkan kemampuan membaca, guru dapat membimbing siswa melalui pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. g) Aspek asosiasi Aspek asosiasi dalam membaca adalah mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna.tanpa kedua kemampuan tersebut siswa tidak mungkin memahami teks. h) Aspek afektif Aspek afektif merupakan proses membaca yang berkenaan dengan kegiatan memusatkan perhatian, membangkitkan kegemaran membaca dan menumbuhkan motivasi membaca ketika sedang membaca. i) Aspek pemberian gagasan Aspek pemberian gagasan ini dimulai dengan penggunaan sensori dan perseptual dengan latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif serta membangun makna teks yang dibangun secara pribadi. 4) Kemampuan Membaca Kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Karena dengan memiliki kemampuan membaca tersebut seseorang dapat menemukan dan memahami setiap informasi yang terkandung dalam bacaan. Selain itu kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Nurhadi mengemukakan kemampuan yang berhubungan dengan membaca sebagai berikut : (1) kemampuan menafsirkan ide pokok paragraf, (2) kemampuan menafsirkan gagasan utama, (3) kemampuan menafsirkan ide pokok penunjang, (4)

29 13 kemampuan menbedakan fakta-fakta atau detail bacaan, (5) kemamapuan memahami secara kritis hubungan sebab akibat, (6) kemampuan memahami secara kritis unsurunsur perbandingan ( 5) Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Menurut Tampubolon, (2008: ) dalam menyatakan bahawa kemampuan membaca setiap orang berbeda-beda. Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a) Kompetensi kebahasaan, yaitu hal-hal yang diketahui oleh pembaca tentang bahasa yang digunakan penulis. Meliputi tata bahasa, kosakata, ejaan, dan tanda baca. b) Kemampuan mata adalah keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca yang efisien. Gerakan yang dimaksud adalah jangkauan penglihatan dan jangkauan pemahaman. c) Penentuan informasi fokus. Menentukan lebih dahulu informasi yang akan diperoleh dari bacaan sebelum memulai membaca. d) Teknik dan metode membaca yaitu cara yang digunakan untuk menemukan informasi dari bacaan dengan efektif dan efisien. e) Fleksibilitas membaca yaitu kemampuan menyesuaikan strategi membaca (teknik, metode, dan gaya membaca) dengan kondisi baca. f) Kebiasaan membaca, kebiasaan membaca yang dimaksud adalah minat dan keterampilan membaca yang baik dan efisien (). Selain faktor di atas, menurut Lamb dan Arnold dalam Rahim (2008: 16-19) faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca adalah sebagai berikut: a) Faktor fisiologis Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Gangguan pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan bisa memperlambat kemajuan belajar membaca anak. Selain itu, kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.

30 14 b) Faktor intelektual Tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi akan menjadi pembaca yang baik (Rubin dalam Rahim,2008: 17). Secara umum, inteligensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak dalam membaca. Hal ini dikarenakan masih dipengaruhi oleh faktor metode mengajar guru, prosedur, dan keterampilan guru ketika mengajar. c) Faktor lingkungan Faktor lingkungan mencakup: (1) latar belakang dan pengalaman siswa di rumah, (2) sosial ekonomi keluarga siswa. d) Faktor psikologi Faktor psikologi mencakup : (1) motivasi, (2) minat, (3) kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri. 6) Jenis-jenis Membaca Tarigan (2008: 13) menyatakan ditinjau dari terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu membaca, proses membaca dapat dibagi atas : 1) membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan (reading out loud, oral reading, reading alaud), 2) membaca dalam hati (silent reading). Secara garis besar membaca dalam hati dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1) membaca ekstensif, 2) membaca intensif. Membaca ekstensif meliputi : 1) membaca survei, 2) membaca sekilas, 3) membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif dibagi menjadi dua yaitu : 1) membaca telaah isi yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis dan membaca ide, 2) membaca telaah bahasa terdiri dari membaca bahasa dan membaca sastra. Di bawah ini Tarigan (2008: 14) menjelaskan jenis-jenis membaca melalui gambar skema yaitu sebagai berikut :

31 15 Membaca nyaring Membaca Membaca ekstensif - Membaca survey - Membaca sekilas - Membaca dangkal Membaca dalam hati Membaca intensif - Membaca telaah isi - Membaca teliti - Membaca pemahaman - Membaca kritis - Membaca ide - Membaca telaah bahasa - Membaca bahasa - Membaca sastra Gambar 1. Skema jenis-jenis membaca (H.G. Tarigan, 2008:14) Dari gambar skema di atas, disebutkan bahwa membaca pemahaman termasuk ke dalam jenis membaca intensif. Membaca intensif merupakan membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya dikuasai. Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata. Dan dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang membaca pemahaman. c. Membaca Pemahaman 1) Pengertian Membaca Pemahaman Tarigan (2008:58) menyatakan bahwa membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma

32 16 kesastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi. Sedangkan M. E. Suhendar (1992:27) berpendapat membaca pemahaman merupakan membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai. Reading comprehension is a cognitive process by nature. Recent theoritical advances, using informasion processing models, offer some promise for improving the efficacy of instructional interventions in reading comprehension research.( Membaca pemahaman merupakan membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan. Oleh karena itu, pembaca atau siswa dituntut untuk: a) memahami kata-kata yang dibacanya dan memahami arti, b) mampu mengidentifikasi arti yang sudah dikenal dalam konteks yang dibacanya, c) mampu untuk menerka arti kata yang belum dikenal dalam konteks yang dibacanya, d) mampu menangkap ide pokok bacaan, e) mampu menangkap perincian, dan f) mampu memahami maksud penulis ( Hal ini sesuai dengan pendapat Listiyanto Ahmad (2010: 63) yang menyatakan membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, rincian penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Memahami suatu bacaan berarti memahami ide pokok yang hendak disampaikan oleh penulis bacaan tersebut. Pemahaman merupakan hal yang penting dalam membaca karena dengan pemahaman kita dapat mengetahui informasi dari bacaan secara keseluruhan. Pemahaman sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan pembaca. Pembaca yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas berpeluang besar untuk dapat mengembangkan pemahaman kata dan konsep daripada yang lainnya (Burns dalam Slamet, 2008: 72). Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya adalah memahami bacaan secara tepat dan cepat ( ). Menurut Burns dalam menyatakan bahwa membaca pemahaman terdiri dari empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretative (interpretative

33 17 comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension). Membaca pemahaman memiliki kedudukan yang penting dalam masyarakat sosial sekarang ini. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca pemahaman digunakan untuk mengkomunikasikan hubungan antara konsep nyata dan pengetahuan. The impact of reading comprehension on our daily lives has neverbeen as crucial as in modern society today. Individuals use literacy skills to communicate relationships between complex concept and knowledge. ( ) Dalam hal ini penulis akan meneliti membaca pemahaman pada tingkat pemahaman literal. Pemahaman literal ini merupakan pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan oleh penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan. Aktivitasnya berupa menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab akibat, membuat perbandingan-perbandingan dengan bantuan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana dan mengapa. Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa pengertian membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan dengan melibatkan aktivitas secara fisik dan mental sehingga diperoleh suatu pemahaman dengan tepat. 2) Tujuan Membaca Pemahaman Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya untuk memahami bacaan secara tepat dan cepat. Seperti yang dipaparkan oleh Tarigan (1993: 13) tujuan membaca pemahaman adalah sebagai berikut : a) Menemukan ide pokok, b) memilih butir-butir penting, c) mengikuti petunjuk-petunjuk, d) menentukan organisasi bahan bacaan, e) menemukan citra visual dan citra lainnya, f) menarik simpulan, g) menduga makna dan merangkaikan dampaknya, h) menyusun rangkuman, i) membedakan fakta dari pendapat.

34 18 Sedangkan tujuan dari pengajaran membaca pemahaman adalah: 1) siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi wacana yang diberikan, 2) siswa dapat meringkas isi wacana yang diberikan, 3) siswa dapat meringkas keseluruhan paragraf di dalam wacana tersebut, dan 4) siswa dapat mengungkapkan kembali isi wacana dengan kata-kata sendiri secara sistematis dan tepat (Suyatmi, 1996: 68) Henry Guntur Tarigan (2008: 58) berpendapat bahwa tujuan membaca pemahaman adalah untuk memahami: 1) standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standard), 2) resensi kritis (critical review), 3) drama tulis (printed drama), dan 4) pola-pola fiksi (patterns of fiction). Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman adalah membaca secara tepat dengan menekankan pada penemuan ide pokok, pengembangan kosakata dan pemahaman keseluruhan isi wacana. Selain itu siswa diharapkan dapat menemukan garis besar isi bacaan dengan tepat dan cepat pula. 3) Tingkat Membaca Pemahaman Membaca pemahaman menurut Hairuddin dkk (2008) terdiri dari empat tingkatan yaitu: a) Pemahaman literal Pemahaman terhadap apa yang dikatakan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dari memahami arti kata, kalimat, dan paragraf dalam konteks bacaan tersebut seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam bacaan.untuk mendapatkan pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana dan mengapa. b) Pemahaman interpretatif Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga mengetahui apa yang

35 19 disampaikan penulis secara tersirat. Pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab akibat, membuat perbandinganperbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan dalam bacaan. c) Pemahaman kritis Membaca kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaikbaiknya ke dalam teks bacaan itu. d) Pemahaman kreatif Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Selanjutnya taksonomi Baret membedakan adanya lima kelompok intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu a) literal, b) penataan kembali, c) inferensial, d) evaluatif, dan e) apresiasi. (St.Y. Slamet, 2007: 209). Berdasarkan uraian di atas, membaca pemahaman pada ulasan ini menekankan pada pemahaman literal, yaitu pemahaman terhadap apa yang dikatakan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dari memahami arti kata, kalimat, dan paragraf dalam konteks bacaan tersebut seperti apa adanya. 4) Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman McLaughin dan Allen dalam Farida Rahim (2008: 3), mengemukakan prinsip-prinsip membaca pemahaman adalah: a) Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial Anak-anak akan terus menerus membangun makna baru pada dasar pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki untuk proses komunikasi (Cox

36 20 dalam Rahim, 2008: 4). Artinya, proses belajar terjadi apabila anak mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan informasi baru yang ia dapatkan. b) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerja kurikulum yang membantu perkembanagan pemahaman Keseimbangan kemahiraksaraan merupakan kerangka kerja kurikulum yang memberikan kedudukan yang sama antara membaca dan menulis serta mengenal pentingnya dimensi kognitif dan afektif kemahiraksaraan. c) Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa Peranan guru dalam proses membaca adalah menciptakan pengalaman yang memperkenalkan, memelihara, atau memperluas kemampuan siswa untuk memahami teks. Guru mampu mengajar untuk berbagai tujuan, menggunakan metode yang berbeda-beda, bahan pelajaran dan pengelompokkan pola-pola untuk memfokuskan kebutuhan individu, minat, dan gaya belajar.mereka pun juga mengetahui berbagai strategi dan mampu menggunakan strategi tersebut dengan baik. d) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca Siswa belajar pentingnya membaca, menulis, dan berpikir kritis untuk keefektifan belajar mandiri. Mereka belajar bagaimana menggunakan kemahiraksaraan sebagai salah satu alat untuk menemukan dan menguasai isi bahan bacaan. Pembaca yang baik menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun makna. Strategi itu mencakup tinjauan, membuat pertanyaan sendiri, membuat hubungan, memvisualisasikan, mengetahui bagaimana kata-kata membentuk makna, memonitor, meringkas, dan mengevaluasi. e) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna Siswa perlu mengakrabi berbagai jenis teks dalam berbagai tingkat kesukaran. Selanjutnya guru membantu siswa dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa dengan menberikan dukungan tergantung pada tujuan dan setting pengajaran.

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

PENERAPAN QUANTUM LEARNING PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN WATES KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: INDRI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PETORAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH:

Lebih terperinci

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN READING WORKSHOP PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: TRI WIRATNA K7109190

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 1 KROBOKAN JUWANGI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Antonius Hari Suharto X7109126 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MULYANI X7111517 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Joho 04 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SEMI X7111525 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN 1 PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN Dwi Nurhidayah 1), Riyadi 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PENDEK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 3, MASARAN, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SODRI X7111527 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh: Novia Diah Savitri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II PADA SISWA KELAS V SDN II MANYARAN KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 NGASEM COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ANIS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-ABC PUTRA MANUNGGAL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUNTHI ANGGUN PRATAMA K7112128 FAKULTAS

Lebih terperinci

UMITRI ASTUTI K

UMITRI ASTUTI K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS V SDN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: TANTI LUKITA SARI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Menurut Soedarso (1989: 4) Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WAHYU OKTIYANTO K7109198 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012-2013 SKRIPSI Oleh: ISNANDANI K7109108 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: LUPITA SUNDARI K7112137 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: NANDA SETYANTO K7112157 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIP CHART PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUYUDAN NO.02 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh ELFERISA METTY

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : EVA MAITA PUSPITASARI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun Oleh : EVA MAITA PUSPITASARI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS V B SD NEGERI DUKUHAN KERTEN NO.58 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Oleh : EVA MAITA PUSPITASARI

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III SD NEGERI GAJAHAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Disusun oleh: DWINITA RIANI PURNAMANINGRUM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : KATRIN PRIMADYANINGSIH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI TRI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 2 REJOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: DYAH DWI HAPSARI K7109065 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

IMANUEL DALAPANG K

IMANUEL DALAPANG K HALAMAN JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGELASAN LAS LISTRIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM PADA SISWA KELAS X TPM II SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN VIDEO INTERAKTIF PADA ANAK KELOMPOK A TK EKA PURI MANDIRI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: NOVITA EKA NURJANAH

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JATIPURO TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Oleh: Risa Hartati K1206036 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)

MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA) MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA) Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. riskaauliasartika66@gmail.com.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 03 Pendem Mojogedang Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI METODE STORYTELLING Nurul Astiti 1), Rukayah 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: nurulastiti@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA Retno Muji Lestari 1), Amir 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Lilik Eko Setyawan 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : DESTA SETYAWAN K7110037 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MIND MAPPING

PENGGUNAAN MIND MAPPING PENGGUNAAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERUMUSAN DASAR NEGARA PANCASILA (PTK pada Peserta Didik Kelas VB SD Negeri Kateguhan 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2016/2017) SKRIPSI Oleh: IMAM

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION (CIRC) BERBASIS STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN Achmad Yusuf Udy Nugroho 1), H.

Lebih terperinci

: ARNIKA ANDRIANI K

: ARNIKA ANDRIANI K PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MAJASTO 02 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ARNIKA ANDRIANI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DWI SAFRUDIN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : JUMAKIR NIM : X

SKRIPSI. Oleh : JUMAKIR NIM : X PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA FLASH CARD BAGI SISWA KELAS V C 1 SDLB KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Oleh : JUMAKIR

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Kabupaten

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH : SUHARINI NIM. X7110041 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK pada Siswa Kelas V SDN Kratonan No.3 Surakarta Tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh SITI CHOLIFAH K

SKRIPSI. Oleh SITI CHOLIFAH K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM IV SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh SITI CHOLIFAH K7112233

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA SDN NGADIROYO 2012/2013 SKRIPSI Oleh: HARYANI K7109090 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE Usep Prasetiyo Utomo 1), Hartono 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN METODE PERMAINAN TREASURE HUNT (Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : I S M I A T I K X

SKRIPSI. Oleh : I S M I A T I K X PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KECIK 3 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : TRI RETNO HASTUTI NIM : X5212229 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : M A R Y U N I NIM: X.5107549 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DWI SAFRUDIN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BATUAN PADA SISWA SDN 01 TOHUDAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: UNI APRIYANI K7109195

Lebih terperinci

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Paulan, Colomadu. Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI. Oleh : Aldila Kurniati K

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Paulan, Colomadu. Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI. Oleh : Aldila Kurniati K PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI METODE PREVIEW, QUESTION, READ, SUMMARIZE, TEST (PQRST) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJORENO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: HASTITI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS IV SDN 3 DELANGGU TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ANGGUN FARIDA ROCHMAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Andhitya Mualif 1), Lies Lestari 2), Sularmi 3), Rukayah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN KEDEN 3 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ANIK BAROKAH K7109021

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : DINI PUSPASARI K7112063 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINE 01 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINE 01 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SINE 01 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun oleh: NUNIK SARI ASIH K7109140 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia diharapkan dapat saling mengenal dan berhubungan satu sama lain, saling berbagi pengalaman dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN i PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun oleh: ARI AGUSTIANI K7111020

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 03 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 03 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 03 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ERNI SETYOWATI K7112079 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWOTOMO NO.97 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Membaca Menurut Dechant (melalui Zuchdi, 2008:21), membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu

BAB II KAJIAN TEORI. pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu BAB II KAJIAN TEORI A. Hakekat Pembelajaran Bahasa Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta diidk. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu dengan cara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESANTREN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RIAS ANJANI K7110138 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci