Farmakoterapi I Diar dan konstipasi. Ebta Narasukma A, M.Sc., Apt
|
|
- Handoko Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Farmakoterapi I Diar dan konstipasi Ebta Narasukma A, M.Sc., Apt
2 DEFINISI Diare Peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi tinja dibandingkan dengan kondisi normal. BAB (defekasi) dengan jumlah tinja lebih banyak dari normalnya ( ml per jam tinja), berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dan/atau disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Diare terbagi berdasarkan onset dan durasi, yaitu diare akut dan diare kronik (diare diabetes).
3 Epidemiologi Epidemiologi diare bervariasi di negara-negara maju vs. berkembang Di negara berkembang, diare merupakan penyebab kasus perawatan di RS bahkan kematian. Oleh karenanya, diare menjadi problem ekonomi serius di negara berkembang. Problem di negara maju adl sanitasi/higienisitas rendah penyebaran virus/bakteri penyebab diare such as : Shigella, Salmonella, Campylobacter, Staphylococcus, E. Coli. Diare akut sangat terkait dengan rotavirus.
4 Jenis Diare Jenis2 diare berdasarkan penyebabnya : 1. diare akibat virus 2. diare bakterial invasif 3. diare parasitel 4. akibat penyakit 5. akibat obat 6. akibat keracunan makanan
5 Pada diare hebat : terjadi kehilangan air & elektrolit (Na, K) Dehidrasi : terjadi hipokalemia shock kematian. Gejala? Pencegahan : Rehidrasi oral mencegah dehidrasi dan kekurangan garam.
6 Pencegahan Diare 1. Mengindari faktor penyebab - Terutama kontaminasi oleh infeksi protozoa, bakteri & virus - diare viral akut sering terjadi di tempat penitipan anak. - kontak person-to-person & makanan, penularan penyakit 2. Peningkatan status kesehatan masyarakat - sanitasi dan higienisitas diperbaiki - pola hidup sehat 3. Monitoring status/kondisi pasien bila diare adalah efek sekunder penyakit yang lain 4. Penggunaan obat. - untuk pelancong ke daerah endemi. - antibiotika dan bismuth subsalisilat
7 Dipiro 2015
8
9 Oralit
10 Penggolongan Antidiare : 1. Antibiotik / kemoterapi (terapi kausatif) Penggunaan : harus dalam 1 kuur (interval terapi) Hanya untuk diare spesifik (kolera, sigelosis, amubiasis) Co : tetrasiklin, metronidazol, sulfonamida, kinolon, furazolidon
11 2. Obstipansia a. zat penekan peristaltik waktu resorpsi air & elektrolit oleh mukosa usus bertambah. Contoh : candu, petidin, antikolinergik, loperamid b. Adstrigensia menciutkan selaput usus.
12 c. Adsorbensia Menyerap pd permukaan zat racun yg dihasilkan bakteri/ dari makanan. Co : karboadsorbens d. Musilagines Zat lendir yg mnutupi selaput lendir usus dan luka2nya dengan suatu lapisan pelindung, co ; kaolin, pektin 3. Spasmolitika Zat yg dapat melemaskan kejang-kejang otot yg menyebabkan nyeri perut. Co : papaverin, atropin.
13
14
15 Monitoring Terapi Monitoring terapi pada pasien diare di antaranya : 1. Frekuensi buang air besar, dan konsistensi feses, 2. Berat badan dan suhu badan pada penderita, 3. Kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit, 4. Pengobatan diare (penyebab, simptomatik), 5. Kemungkinan efek samping obat diare, 6. Komplikasi diare, 7. Keberhasilan terapi setelah 2 hari, 8. Test laboratorium (keberadaan infeksi mikroorganisme, darah, lemak, ph, osmolaritas)
16 LAKSANSIA Laksansia / pencahar? Sembelit / obstipasi / konstipasi? Gejala obstipasi? Penyebab obstipasi : 1. kurang konsumsi serat gizi dan kurang minum 2. ketegangan syaraf & emosi (stress) 3. kehamilan 4. ESO 5. adanya penyakit 16 etha's doc
17 Penggunaan laksansia : - Sembelit - Pengosongan usus (diagnostis) - Keracunan oral akut - Terapi obat cacing Penggunaan laksansia dgn frekuensi meningkat dapat berbahaya, kenapa? 17 etha's doc
18 Penggolongan laksansia berdasarkan mekanismenya : 1. Laksansia kontak 2. Laksansia osmotik 3. Zat-zat pembesar volume 4. Zat-zat pelicin dan emollientia (pelembut) 18 etha's doc
19 Efek samping umum : Laksansia kontak, zat2 pembesar volume dan laktulosa/laktitol dapat menimbulkan perasaan kembung dan byk angin (flatulensi). Laksansia kontak, bila digunakan pd keadaan kronis dpt melumpuhkan motilitas usus. Zat pembesar volume, bila diminum dgn terlalu sedikit air, obstipasi justru bisa memburuk. 19 etha's doc
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Swamedikasi merupakan upaya pengobatan yang dilakukan sendiri. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami
Lebih terperinciUJI EFEK ANTIDIARE INFUSA KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI SKRIPSI
UJI EFEK ANTIDIARE INFUSA KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI SKRIPSI Oleh: DINA MELANI K 100 050 100 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup sebagian masyarakat Indonesia yang kurang peduli akan sanitasi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, antara lain diare, penyakit kulit, penyakit yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diare adalah peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi debit tinja dibandingkan dengan pola usus normal individu, merupakan gejala dari suatu penyakit sistemik
Lebih terperinciOBAT GASTROINTESTINAL
OBAT GASTROINTESTINAL OBAT SALURAN PENCERNAAN Obat Penyakit Tukak - Peptik Anti emetik Laxativa ( Pencahar ) Anti Diare 1. OBAT PENYAKIT TUKAK PEPTIC A. Antasida adalah basa basa lemah yang digunakan untuk
Lebih terperinciEVALUASI PENGOBATAN PASIEN DIARE PEDIATRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE 2008 SKRIPSI
EVALUASI PENGOBATAN PASIEN DIARE PEDIATRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE 2008 SKRIPSI Oleh : KHISTY IKA NURWIDATI K 100050126 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciDIARE VS KONSTIPASI. Yeni Farida S.Farm., M.Sc., Apt
DIARE VS KONSTIPASI Yeni Farida S.Farm., M.Sc., Apt Definisi Diare peningkatan frekuensi defekasi, 3-4 x sehari. Akut < 3hari, kronik > 14 hari Diare berdasarkan penyebabnya diklasifikasikan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, sebagai sumber energi vital manusia agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Kandungan dalam makanan yang
Lebih terperinciMAKALAH DIARE DAN KONSTIPASI
MAKALAH DIARE DAN KONSTIPASI Dosen Pengampu : Putu Dyana Christasani, M. Sc., Apt. Penyusun : Soya Hutagalung 158112018 Kezia Grace 158114019 Johannes Sianturi 158114020 Monika Gita 158114021 Ria Nonita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Diare sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah pencernaan merupakan salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh orang tua pada anaknya yang masih kecil. Biasanya masalah-masalah tersebut timbul
Lebih terperinciTips Mengatasi Susah Buang Air Besar
Susah buang air besar atau lebih dikenal dengan nama sembelit merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun dan dapat menyebabkan kematian 1,5 juta anak-anak setiap tahunnya (WHO, 2009). Di Amerika Serikat diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, angka
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare Akut dan Tata Laksananya Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi 3x/hari disertai perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair) dengan
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Salah satu ciri mahluk hidup adalah membutuhkan makan (nutrisi). Tahukah kamu, apa yang
Lebih terperinciPola buang air besar pada anak
Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya
Lebih terperinciPokok Bahasan: GASTROENTEROLOGI dan HEPATOLOGI Sakit perut berulang M. Juffrie
Pokok Bahasan: GASTROENTEROLOGI dan HEPATOLOGI Sakit perut berulang M. Juffrie Definisi Sakit perut yang terjadi paling sedikit 3 kali, cukup berat sampai tidak bisa melakukan kegiatan sehari hari dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia baik dikarenakan
Lebih terperinciTUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009
TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : 080210101051 Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGGUNAAN UTAMA OBAT PENCAHAR 2.1.1 KONSTIPASI Laksansia atau pencahar bekerja dengan cara menstimulasi gerakan peristaltik dinding usus sehingga mempermudah buang air besar
Lebih terperincidisebabkan oleh bakteri misalnya bakteri Salmonella thypi, Shigella, Campylobacter dan jenis coli tertentu atau dapat juga disebabkan karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diare diartikan sebagai suatu gejala klinis gangguan pada saluran pencernaan (usus), yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi dan perubahan bentuk (konsistensi)
Lebih terperinciApa Penyebab Diare? Penyebab diare pada bayi/anak dan dewasa ada yang berbeda. Penulis akan menjelaskan penyebab bayi/anak dan dewasa tersebut.
Apa Diare itu...? Alhamdulillaah, Buletin ketiga dari UGD RSI Aisyiyah Malang telah selesai dibuat. Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah memberikan kemudahan dalam menulis buletin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian di dunia, tercatat sekitar 2,5 juta orang meninggal tiap tahun. Penyakit ini memiliki angka kejadian
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.
BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada subyek berumur 1-5 tahun. Pemilihan subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk pencegahan utama keracunan botulismus pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia, selain itu diare juga membunuh 1.5 juta anak tiap tahunnya. Angka kejadian diare akut diperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DIARE 1. Pengertian Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3x pada anak, konsistensi cair, ada lendir atau darah dalam faeces (Ngastiyah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara tropis seperti di Indonesia banyak di temukan penyakit infeksi yang menyerang penduduknya antara lain diare. Diare adalah defekasi dengan feses berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyakit gangguan fungsi gastrointestinal, yang apabila tidak cepat ditangani dapat menimbulkan berbagai komplikasi, bahkan sampai kematian. Penyakit
Lebih terperinciDIARE Oleh: Astrie Rezky Defri Yulianti Intan Farah Diba Angela Juliana Nur Aira Juwita Risna Sri Mayani Syarifa Andiana Tri wardhana Yuvi Zulfiatni
DIARE Oleh: Astrie Rezky Defri Yulianti Intan Farah Diba Angela Juliana Nur Aira Juwita Risna Sri Mayani Syarifa Andiana Tri wardhana Yuvi Zulfiatni Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saluran pencernaan merupakan bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Saluran pencernaan yang bekerja dengan baik senantiasa dapat menyediakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Diare. Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Terjadinya Diare Anak Usia Toodler (1-3 Tahun) 1. Pengertian Diare Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3x pada anak, konsistensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diare berasal dari bahasa Yunani yaitu diarrea yang berarti mengalir melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare 2.1.1 Pengertian Diare Diare berasal dari bahasa Yunani yaitu diarrea yang berarti mengalir melalui (Tjay dan Rahardja, 2007). Diare didefinisikan sebagai berak mencret
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit diare 1. Definisi Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek dan dapat berupa air saja dengan frekuensi buang air besar lebih dari normalnya
Lebih terperinciINFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN
1 INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN PENGERTIAN Infeksi adalah proses ketika seseorang rentan (susceptible) terkena invasi agen patogen/infeksius dan menyebabkan sakit. Nosokomial berasal
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2 1. Kelainan yang terjadi karena ada sisa makanan di usus buntu, sehingga lama kelamaan terjadi peradangan adalah... Parotitis
Lebih terperinciSetiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di
BAB 1 PENDAHULUAN Obat tradisional Indonesia merupakan warisan budaya dan merupakan bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia yang dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melaksanakan setiap aktivitas kehidupannya. Energi ini berasal dari metabolisme yang bahan dasarnya berasal dari makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui program proyek desa tertinggal maupun proyek lainnya, namun sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pemerintah dalam menanggulangi penyakit diare terutama diare pada anak sudah dilakukan melalui peningkatan kondisi lingkungan baik melalui program proyek desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah sindrom penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melambat sampai mencair, serta bertambahnya frekuensi buang air besar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare masih mendominasi masalah kesehatan pada bayi dan anak di dunia terutama di Negara berkembang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), diperkirakan di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DIARE 1. Definisi diare Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apoteker Menurut PMK No.35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek, Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab. Sementara menurut United Nations Childrens Foundation (UNICEF)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini, diare masih merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam waktu yang singkat atau kurang dari dua minggu (Spruill and Wade,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare akut merupakan diare yang berawal secara mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam atau hari dapat sembuh kembali dalam waktu yang singkat atau kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, sehingga tanaman kelapa dijuluki Tree of Life (Kriswiyanti, 2013).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kelapa merupakan tumbuhan asli daerah tropis. Di Indonesia, pohon kelapa dapat ditemukan hampir di seluruh provinsi, dari daerah pantai yang datar sampai
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Salah satu dari tujuan Millenium Development. Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita
BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Salah satu dari tujuan Millenium Development Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua-pertiga, antara tahun 1990 dan 2015. Pada kasus kematian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, demam,
BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Diare Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Depkes RI & DITJEN PPM & PLP (1999) dalam buku Sodikin (2010), sampai saat ini penyakit diare (gastroenteritis) masih menjadi masalah kesehatan di indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diare merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seringkali, buang air besar yang berbentuk cair bukanlah diare. Hanya bayi yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare 2.1.1. Definisi Diare Diare adalah buang air besar yang sering dan cair, biasanya paling tidak tiga kali dalam 24 jam. Namun, lebih penting konsistensi tinja dari pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi atau sembelit merupakan suatu gangguan proses defekasi yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi defekasi kurang dari tiga kali per minggu, dengan konsistensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Gastroenteritis adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair (Suharyono: 2008). Gastroenteritis
Lebih terperinciKekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan
F. KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan Kaji TTV, catat perubahan TD (Postural), takikardia, demam. Kaji turgor kulit, pengisian kapiler dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DRPs 2.1.1 Definisi DRPs DRPs adalah adalah kejadian yang tidak diinginkan pasien terkait terapi obat, dan secara nyata maupun potensial berpengaruh pada outcome yang diinginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari baik cair maupun lembek. Diare merupakan salah satu penyebab tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak terutama balita
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak terutama balita di negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya masih tinggi. Sekitar 80% kematian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Diare Menurut WHO Pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meluas. Penggunaan obat tradisional mempunyai banyak keuntungan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini penggunaan obat tradisional di kalangan masyarakat Indonesia semakin meluas. Penggunaan obat tradisional mempunyai banyak keuntungan karena bahan bakunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi yang masih perlu diwaspadai menyerang balita adalah diare atau gastroenteritis. Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diare atau gastroenteritis merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat (Miftakhul Hudayani, 2008). Penyakit ini terutama disebabkan oleh makanan
Lebih terperincibubur Setengah bubur Setengah padat padat
Mekanisme pembentukan feses Gerakan kolon lambat dan non-propulsif. Interval antara 2 kontraksi haustra dapat mencapai 30 menit. Gerakan haustra secara perlahan mengaduk isi kolon melalui gerakan maju
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Meksiko dan Hindia Barat. Di Indonesia, tanaman sawo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Diare 1. Definisi penyakit diare Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi encer, dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat Indonesia ditentukan oleh banyak faktor, tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana prasarana kesehatan saja,
Lebih terperinciBATUK. Ebta Narasukma Anggraeny. etha's doc 1
BATUK Ebta Narasukma Anggraeny etha's doc 1 Pengertian Batuk? Sakit? Sehat? Fungsi Batuk : Mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, zat perangsang dan unsur infeksi, maka batuk sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam faeces (Ngastiah, 1999). Menurut Suriadi (2001) yang encer atau cair. Sedangkan menurut Arief Mansjoer (2008) diare
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi cair, ada lendir atau darah dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6 TINDAK LANJUT Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Definisi Diare Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair
Lebih terperinciPOLA PEMILIHAN OBAT DAN OUTCOME
POLA PEMILIHAN OBAT DAN OUTCOME TERAPI GASTROENTERITIS AKUT (GEA) PADA PASIEN PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA JANUARI - JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh: MEGA NURMASARI
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciEFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster SKRIPSI
EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster SKRIPSI Oleh : DIAN PANCA RINI K 100 040 001 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak seluruh dunia, yang menyebabkan 1 miliyar kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. derita oleh orang dewasa. Sehingga sering dikatakan bahwa saluran
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gangguan saluran cerna merupakan penyakit yang sering di derita oleh orang dewasa. Sehingga sering dikatakan bahwa saluran pencernaan merupakan organ yang sangat
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6
1. Apendisitis disebabkan oleh... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6 Makanan masuk di umbai cacing dan membusuk Bakteri Kekurangan protein
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN
Lebih terperinciE. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.
PROTOZOA Entamoeba coli E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran 15-50 μm 2. sitoplasma mengandung banyak vakuola yang
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare Akut dan Tatalaksananya Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi 3x/hari disertai perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair) dengan
Lebih terperinciUJI EFEK ANTIDIARE FRAKSI LARUT AIR EKSTRAK ETANOL 50% DAUN SENDOK (Plantago mayor L.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI
UJI EFEK ANTIDIARE FRAKSI LARUT AIR EKSTRAK ETANOL 50% DAUN SENDOK (Plantago mayor L.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI SKRIPSI Oleh : LUSIANI BETTY NUR UBAY K.100.050.076 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari karakteristik responden penelitian, diketahui bahwa seluruh responden belum pernah mengikuti pelatihan menganai tatalaksana diare pada anak. Penelitian tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2001 anak di bawah usia 5 tahun yang meninggal karena diare diperkirakan 1,5 juta. Di Indonesia pada kelompok balita yang menderita diare sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Padahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun upaya perubahan tingkah laku dengan melakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diare 2.1.1. Definisi Diare Menurut Latief, dkk. (2005), diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebih banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarang semut ini tidak hanya terdapat di Papua, namun keragaman sarang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan 2.1.1 Morfologi tumbuhan Sarang semut merupakan tumbuhan yang berasal dari Papua. Walaupun sarang semut ini tidak hanya terdapat di Papua, namun keragaman sarang
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. Gastroenteritis adalah peradangan dari lambung dan usus yang
BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Gastroenteritis adalah peradangan dari lambung dan usus yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan pathogen parasit (Wong, 1996: 403). Gastroenteritis adalah radang dari
Lebih terperinciLampiran 1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011
43 44 Lampiran 1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 KUESIONER PENELITIAN EVALUASI PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG OBAT ANTI DIARE PADA MASYARAKAT DESA KARANGPELEM KECAMATAN
Lebih terperinciUJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL 50% DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI SKRIPSI
UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL 50% DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI SKRIPSI Oleh : MILASARI HIDAYATI K 100050020 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep diare a. Definisi Diare Diare pada dasarnya adalah buang air besar dengan konsistensi encer dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari
Lebih terperinciAndi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu
PENGARUH PEMBERIAN SUSU BEBAS LAKTOSA TERHADAP KARAKTERISTIK BUANG AIR BESAR PASIEN ANAK 1 24 BULAN DENGAN DIARE AKUT DI RUANG PERAWATAN ANAK RSU ANUTAPURA PALU 2013 Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Anak Dengan Diare Hari/Tanggal : Rabu/ 23 Januari 2008 Pukul : 11.00-11.45 Sasaran: Seluruh orang tua bayi/anak di RT 02 / RW 04 Kel. Andalas Timur Tempat
Lebih terperinciPenelitian efek antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dengan metode transit intestinal oleh Hardoyo (2005), membuktikan
BAB 1 PENDAHULUAN Diare dapat diartikan sebagai timbulnya feses yang berbentuk cair secara berulang-ulang dan berlebihan (lebih dari 3 kali sehari). Pada umumnya timbulnya diare karena suatu gejala klinis,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi protozoa usus adalah salah satu bentuk infeksi parasit usus yang disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan Cryptosporidium parvum
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Diare Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan (mencret) dan merupakan gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare ditandai dengan keluarnya feses
Lebih terperinci