ETIK UMB FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas. Program Studi
|
|
- Johan Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ETIK UMB Modul ke: FEB Fakultas Syahlan A. Sume,SE,MM Program Studi Manajemen
2 BERPIKIR POSITIF Sumber setiap perilaku adalah pikiran Dengan pikiran, manusia bisa maju atau mundur Dengan pikiran, manusia bisa bahagia atau sengsara... (Plato) Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak) atau disebut domain/wilayah intelektual.
3 MANUSIA ADALAH MAHLUK YANG UNIK Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan partikularistik (unik). Keunikan manusia antara lain karena : 1. ia memiliki kecerdasan (homo sapiens), 2. dapat berbicara (homo longuens), 3. hidup bermasyarakat (homo socius), 4. melakukan kegiatan usaha (homo aeconomicus), 5. memiliki berkeyakinan (homo religius), berbudaya (homo humanis), 6. serta tahu akan keindahan (homo aestheticus).
4 Melalui Pikiran : Manusia melakukan sesuatu dengan cara mendayagunakan apa yang dimilikinya untuk memperoleh apa yang diyakini alam pikiran tsb. Manusia bisa menimbang, mengingat, memutuskan, hingga menciptakan sesuatu. Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari : 1. Sebuah informasi. 2. Informasi tsb melahirkan gagasan.
5 Pikiran Manusia Pikiran Baik Pikiran Buruk Akan mempengaruhi Perasaan & Tindakan
6 PIKIRAN POSITIF MENENTUKAN KEHIDUPAN Pemikiran yang terus ditanamkan dalam diri seseorang, dipupuk dari hari ke hari akan menentukan kehidupan orang tsb. PIKIRAN POSITIF Jika kita ingin memiliki kehidupan yang baik, yang menyenangkan, tentu diperlukan pikiran-pikiran yang sifatnya positif.
7 PIKIRAN NEGATIF. El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif sebagai kumpulan pikiran salah, yang menghambat langkah menuju kondisi yang lebih baik dan membuat perilaku yang tidak ter arah. Pikiran negatif akan membuat pemiliknya menjadi manusia yang tidak mampu karena merasa lemah.
8 Beberapa Penyebab Pikiran Negatif (Sofian, 2011) : 1. Riwayat masa lalu. 2. Keinginan yang lemah/tidak memiliki tujuan yang jelas. 3. Rutinitas negatif. 4. Pengaruh internal (dalam diri sendiri). 5. Pengaruh eksternal.
9 Riwayat masa lalu : Bila Anda dibesarkan dengan orang tua yang selalu melarang, maka dalam pikiran Anda akan tertanamketakutan dan keraguan. Anda akan tumbuh menjadi anak yang tidak berani mencoba dan takut salah.
10 Keinginan yang lemah / tidak memiliki tujuan yang jelas : Saat seseorang tidak memilikitujuan atau keinginan yang jelas,pikirannya akan mudah dimasukipikiran negatif, merasa tidak berharga, merasa sia-sia dalamhidup.
11 Rutinitas negatif : Rutinitas negatif bisa membawa seseorang pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Misalkan : seseorang yang melakukan pekerjaan yang sama selama 10 tahun. Melakukan pekerjaan itu-itu saja bisa membuat pekerjaan tsbmenjadi tidak bermakna lagi baginya. Akibatnya dia pun merasa hidupnya tidak bermakna, dan berakhir pada kekecewaan.
12 Ciri-ciri orang yang berpikiran negatif : 1. Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif. 2. Takut akan perubahan. 3. Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar. 4. Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri.
13 Contoh pikiran negatif : iri berburuk sangka frustasi kesepian merasa tidak berharga mudah menyerah
14 3. Pikiran Positif Langkah awal Anda untuk sukses adalah Anda memiliki pikiran positif terlebih dahulu. Orang yang berpikir positif selalu memikirkan kemungkinan sehingga keinginannya tercapai.
15 Agar pikiran positif hadir di setiap waktu Anda, maka: 1. Berbaik sangka 2. Ambil Pengaruh Positif Orang Lain 3. Ambil Hikmah dari Peristiwa Tertentu 4. Kesulitan adalah Guru Terbaik 5. Membiasakan berpikir positif
16 Ciri-ciri kepribadian positif (Sofian,2011) : 1. Percaya Diri 2. Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan positif 3. Fokus pada solusi bukan pada masalah 4. Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah 5. Mudah bergaul
17 Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah (Sofian,2011): 1. Menerima diri sendiri. 2. Meneladani orang-orang yang telah sukses karena pikiran, perasaan, dan tindakan positif mereka. 3. Mengubah cara pandang. 4. Melihat dari sudut pandang orang lain. 5. Fokus pada tujuan. 6. Berbaik sangka. 7. Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif.
18 Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan mudah simpati terhadap orang lain. Kemudian muncullah komitmen. Bila Anda menjadi orang yang berkomitmen, latihlah terus bagaimana menjadi orang yang selalu berperasaan positif.
19 Contoh perasaan positif : Belas kasih Ikhlas Perhatian Ramah Sosial Sabar Perasaan positif yang mendominasi diri kita.
20 Terima Kasih Syahlan A. Sume SE,MM
BAB 4 BERPIKIR POSITIF
Modul ke: BAB 4 BERPIKIR POSITIF Fakultas Program Studi Mengapa dipelajari? Dengan pikiran positif, manusia mencapai cita-citanya, merasakan hidup yang bahagia, menghasilkan tindakantindakan yang menyenangkan
Lebih terperinciETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi
ETIK UMB Modul ke: 03 TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB Fakultas Program Studi Manajemen BY SYAHLAN A.SUME,SE,MM MAU KEMANA ANDA? TUJUAN HIDUP Sudahkah Anda menetapkan tujuan hidup Anda?
Lebih terperinciNO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.
NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengalaman baik positif maupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberi pengaruh yang pada akhirnya
Lebih terperinciMENYONGSONG PERUBAHAN
MENYONGSONG PERUBAHAN Modul ke: 06Fakultas Yusman, EKONOMI dan BISNIS 1. Pengertian Perubahan 2. Pengertian Adaptasi 3. Menyiapkan Diri Menyongsong Perubahan 4. Berpikir Kreatif SE., MM. Program Studi
Lebih terperinciETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN
ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan
Lebih terperinciBAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA
BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini sebagai fase pertama sistem pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tentunya menginginkan kehidupan yang bahagia. Kehidupan bahagia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu tentunya menginginkan kehidupan yang bahagia. Kehidupan bahagia diperoleh jika remaja tersebut berada pada keluarga bagi remaja memiliki peranan
Lebih terperinciModul ke: Karakter Sukses. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.
Modul ke: Karakter Sukses Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Tidak diragukan lagi, karakter memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mencapai kesuksesan setiap orang. Karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki jalan dan cara masing-masing dalam menjalani,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang selalu berbeda antara satu sama lain, karena pada dasarnya setiap orang memiliki jalan dan cara masing-masing dalam menjalani, menyesuaikan diri, dan mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Judul Penelitian B. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul Penelitian Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Berdasarkan Lingkungan Belajar Masyarakat (Studi Kasus Siswa SDLB di Kabupaten Kudus) B. Latar Belakang Masalah Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja dapat diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak menuju masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional (Hurlock,
Lebih terperinciPendahuluan Alam Pikiran Manusia. Ilmu Alamiah Dasar
Pendahuluan Alam Pikiran Manusia Ilmu Alamiah Dasar Pendahuluan Tiap ilpeng punya karakteristik kejelasan yg meliputi: Obyek Masalah/kajiannya Cara perolehan/metodologinya Produk/hasilnya Kecenderungan/tren
Lebih terperinci2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan
Lebih terperinci*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan
J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 4 512 TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS MAHASISWA AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS SWASTA DI LAMONGAN) *( Abdul Ghofur Fakultas
Lebih terperinciETIK UMB KARAKTER SUKSES. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.
ETIK UMB Modul ke: 08 KARAKTER SUKSES Fakultas Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR Karakter temperamen, tabiat, watak atau akhlak yang memberinya
Lebih terperinciNama Mata Kuliah ETIK UMB
Modul ke: Nama Mata Kuliah ETIK UMB Tujuan Hidup dan Motivasi Berprestasi Fakultas Ilmu Komunikasi Nama Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Latar Belakang
Lebih terperinciETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI
Modul ke: ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si A. Pendahuluan Setiap orang memiliki keinginan,
Lebih terperinciModul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika
Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan
Lebih terperinciSukses dengan anak tangga pencitraa diri.
Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Pengertian Pencitraan Diri Pencitraan merupakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan menghasilkan suatu karya atau tingkah laku guna mencapai
Lebih terperincihsirait Hasanuddin Sirait/http://www.hsirait.wordpress.com / Phone:
PETUNJUK : UNTUK SOAL-SOAL DIBAWAH INI JAWABAN ADALAH : A BILA PERNYATAAN 1 DAN 2 BENAR B BILA PERNYATAAN 1 BENAR, PERNYATAAN 2 SALAH C. BILA PERNYATAAN 1 SALAH PERNYATAAN 2 BENAR D. BILA PERNYATAAN 1
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang
Lebih terperinciLAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik
45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Materi 2/13/2017. Tujuan. Kegiatan
Tujuan ILMU ALAMIAH DASAR Al. Maryanto, M.Pd. Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNY Margosari RT 15/08 Pengasih Kulon Progo / 081802651746 maryanto.al@gmail.com allesius_maryanto@uny.ac.id Mahasiswa mempunyai
Lebih terperinciETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi
ETIK UMB Modul ke: MENGENAL POTENSI DIRI FEB Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM Program Studi Manajemen Passion adalah : Bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan hasrat diri dan gairah, orientasi
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu hidup dalam lingkungan. Manusia tidak bisa dipisahkan dengan. memberikan keakraban dan kehangatan bagi anak-anaknya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pola Asuh Orang Tua 2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua Sejak seorang anak lahir, remaja, dewasa sampai tua, manusia akan selalu hidup dalam lingkungan. Manusia tidak bisa
Lebih terperinciPENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA
PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA Disusun oleh: Nama Mahasiswa : Regina Sheilla Andinia Nomor Mahasiswa : 118114058 PRODI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciPost Power Syndrom. Siti Irene Astuti D
Post Power Syndrom Siti Irene Astuti D Post Power Syndrome KOMPAS, Minggu, 6 Juni 2010 18:50 WIB shutterstock Ilustrasi Saya sering merasa terganggu oleh sikap beberapa anggota keluarga saya, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam perkembangan individu dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam perkembangan individu dan masyarakat. Masyarakat berusaha agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan hidup seorang manusia diawali dari pengalamannya dalam suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan berinteraksi
Lebih terperinci5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)
Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,
Lebih terperinciPENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak
PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR Laelasari 1 1. Dosen FKIP Unswagati Cirebon Abstrak Pendidikan merupakan kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi dalam bidang akuntansi saat ini dan kedepannya dituntut untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan di bidang akademik,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah di uraikan dari bab I sampai dengan bab IV tentang peranan orang tua dalam pengembangan kecerdasaan spiritual anak pada keluarga akitivis islam di
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Motif Berprestasi Ditinjau dari asal katanya, motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
98 LAMPIRAN 99 Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi/siang/malam Dengan hormat, perkenalkan saya Karenya Eynel Andjani, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung yang sedang melakukan penelitian
Lebih terperinciSaya adalah orang kaya pada dua puluh tahun kedepan RIO AFRIGUN ISUSANTO
Saya adalah orang kaya pada dua puluh tahun kedepan RIO AFRIGUN ISUSANTO 13110012 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak orang tidak mengerti, dan tidak paham, apa sebenarnya penyebab begitu
Lebih terperinciEMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.
EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk Sam Poole ID HC560419 Tanggal 23 Februari 2017 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang individu atau lebih,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang individu atau lebih, dimana tingkah laku individu yang satu mempengaruhi, mengubah
Lebih terperinciBAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK
BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK STANDAR DAN MUTU PELAYANAN 1. Pengertian Mutu Pelayanan Prima a. Perubahan Paradigma Pelayanan Pelayanan pada masyarakat dimasa datang itu hendaknya:
Lebih terperinciManajemen Event. Apa itu event dan Bisnis. Ananta Hari Noorsasetya. S.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi
Modul ke: Manajemen Event Apa itu event dan Bisnis Fakultas Ilmu Komunikasi Ananta Hari Noorsasetya. S.Sn Program Studi Advertising & Marketing Communications www.mercubuana.ac.id EVENT Event adalah: sebuah
Lebih terperinciETIK UMB Berpikir Positif
Modul ke: 04 Defi Fakultas Teknik ETIK UMB Berpikir Positif Norita ST., MT Program Studi Teknik Industri Ungkapan Sumber Prilaku adalah pikiran. Dengan pikiran manusia bisa maju atau mundur. Dengan pikiran
Lebih terperinciK U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER
K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER Mohon Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan berikut : Identitas Responden : Nama :. Usia : tahun Jenis Kelamin : ( ) Pria (
Lebih terperinciK U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI
K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi empiris pada mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2007 Di Unika
Lebih terperinciPetunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa
92 Petunjuk Pengisian 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda. 2. Berilah tanda ( ) pada kolom pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.
Lebih terperinciETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN
Modul ke: ETIK UMB Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Manajemen waktu yang baik penting
Lebih terperinciKLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)
KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 2 Angket Field Test Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 3 Skoring Aspek Kematangan Emosi Lampiran
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )
100 101 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II ) 102 IDENTITAS DIRI Nama (inisial) : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan. masa ini remaja banyak mengalami perubahan baik fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja sering juga disebut sebagai masa peralihan atau masa perubahan. masa ini remaja banyak mengalami perubahan baik fisik maupun fsikis yang mana perubahan-
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN A. Upaya Guru dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa di SMA N 1 Kajen Dalam pembentukan kecerdasan emosional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERCAYA DIRI 1. Pengertian percaya diri Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Kebermaknaan hidup merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu. Ketidakmampuan manusia dalam mencapai makna
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR (IAD) (1)
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) (1) Suyoso (suyoso@uny.ac.id) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Standar Kompetensi Menjadi ilmuwan dan profesional yang: Berpikir kritis, kreatif, sestimatik dan ilmiah berwawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu generasi harapan bangsa dimana masa depan yang dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa mahasiswa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP
MAKALAH PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP Disusun Sebagai Syarat Pelaksanaan Presentasi Kelompok Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Disusun oleh: YULI ARDIKA P. DESTYANA KHAIRUNISA WINDA FITRIFITANOVA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Soft skill mahasiswa menurut pendapat Setditjend Dikti (2010)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Soft skill mahasiswa menurut pendapat Setditjend Dikti (2010) dikatakan bahwa Sarjana lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih sulit bersaing dengan lulusan luar
Lebih terperinciStrategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!
Membangun : & Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Bagian I Teori Kesuksesan dan Kekayaan Percaya Bahwa Anda Akan Kaya dan Sukses Percaya Anda akan sukses, maka sukseslah Anda. Berpikir positif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan baik fisik dan psikis dari waktu ke waktu, sebab
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang berkembang dan akan selalu mengalami perkembangan baik fisik dan psikis dari waktu ke waktu, sebab hakikat manusia sejak terjadinya
Lebih terperinciPrinsip Prinsip Wirausaha
Prinsip Prinsip Wirausaha 1. Mengenal potensi diri sebelum melangkah untuk melakukan usaha seseorang harus mampu mengenal dirinya sendiri baik mengenal kelemahan maupun potensi yang ada dalam dirinya 2.
Lebih terperinciPENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI OLEH RAHAYU DWI UTAMI,SE.,S.Pd.,M.Pd. Anak adalah anugerah dari sang maha pencipta yang dititipkan oleh Tuhan YME sebagai amanah yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciSKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2007 PETUNJUK PENGISIAN SKALA Tanggal Pengisian :... Kelas :... SMA :... Skala ini terbagi menjadi dua, yaitu skala I dan
Lebih terperincitidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.
PLEGMATIS Orang phlegmatis adalah tipe orang yang paling menyenangkan untuk dijadikan kawan. Berlawanan dengan orang koleris yang keras dan sangat menuntut, orang phlegmatis adalah orang yang manis, tidak
Lebih terperinciETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Modul ke: 10Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen
Modul ke: 10Fakultas Gunawan EKONOMI ETIK UMB Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Pengelolaan Waktu/Manajemen Waktu Waktu adalah Uang Waktu UNIK: tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri, serta dapat menghadapi tantangan zaman, pendidikan pada usia dini sangat perlu diperhatikan.
Lebih terperinciMENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER
Modul ke: MENGENAL ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Sumbangan Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju. dewasa. Dimana pada masa ini banyak terjadi berbagai macam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perjalanan hidup manusia pasti akan mengalami suatu masa yang disebut dengan masa remaja. Masa remaja merupakan suatu masa dimana individu mengalami perubahan
Lebih terperinciMENGENALI POTENSI DIRI
ETIK UMB Modul ke: 02 MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Siapakah saya QUESTIONS OF LIFE Apa passion/hasrat saya Apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan kelompok potensial dalam masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan proritas khusus, baik para orang tua dan lembaga pendidikan. Keputusan
Lebih terperinciPENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA
PENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA Oleh: Mustofa, S.Pd. Program Pengabdian Masyarakat Dosen FISE UNY Agustus 2010 1 Mari kita bersyukur.. Kepada Allah SWT Diberi kesehatan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan mental remaja. Banyak remaja yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki rasa minder untuk berinteraksi dengan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyandang tuna netra tidak bisa dipandang sebelah mata, individu tersebut memiliki kemampuan istimewa dibanding individu yang awas. Penyandang tuna netra lebih
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK) Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai tujuan yang sama yang ingin dicapai. Dan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, berhubungan, berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, kita memasuki dunia yang berkembang serba cepat sehingga memaksa setiap individu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Indonesia
Lebih terperinciMENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS
Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS www.mercubuana.ac.id Program Studi AKUNTANSI MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS manajemen waktu adalah usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk
Lebih terperinciPUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)
ETIK UMB Modul ke: 14 Fakultas PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM) Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR Semua orang dapat, tetapi tidak semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan berpikir anak usia Taman Kanak-kanak atau Pra Sekolah juga yang disebut dengan masa keemasan (golden age) berkembang sangat pesat.perkembangan intelektual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luas. Fenomena ini sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Faktor yang mendorong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merantau merupakan salah satu fenomena sosial yang memiliki dampak luas. Fenomena ini sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Faktor yang mendorong seseorang untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berpikir positif. Adapun penjabaran dan hubungan dari masing-masing
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Latar Belakang Teoritis Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang saling berkaitan. Variabel bebas adalah layanan bimbingan kelompok dan variabel terikat adalah berpikir positif.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berbeda-beda baik itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara kodrati tercipta dengan sifat yang unik, berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima belas tahun sampai dengan dua puluh dua tahun. Pada masa tersebut, remaja akan mengalami beberapa
Lebih terperinciBasic Natural Sciences
Basic Natural Sciences Basic natural science Alam PIkiran Manusia adalah : 1. Hakikat manusia dan sifat dan keingintahuannya 2. Perkembangan alam pikiran manusia 3. Sejarah, penalaran dan cara memperoleh
Lebih terperinciMENJADI GURU EFEKTIF Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
MENJADI GURU EFEKTIF Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
Lebih terperinciEtika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana Oleh: Srijanti Purwanto S.K Primi Artiningrum Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2006, 2007 pada penulis, Hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu tujuannya adalah pencapaian hasil belajar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Ayah 1. Definisi Peran Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal (Supartini,
Lebih terperinciTERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.
9. TIM DIHARGAI ATAS HASIL YANG SANGAT BAIK, DAN SETIAP Anggota DIPUJI ATAS KONTRIBUSI PRIBADINYA. 10. Anggota KELOMPOK TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN
Lebih terperinciBAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL
BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL 1. DEFINISI KETRAMPILAN INTERPERSONAL Ketrampilan interpersonal didefinisikan sebagai ketrampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku,
Lebih terperinciadalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Persepsi menurut Irwanto, et al (dalam Rangkuti & Anggaraeni, 2005), adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat, untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat, untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan manusia tidak lepas dari kehidupannya sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan manusia tidak lepas dari kehidupannya sebagai makhluk sosial yang perlu melakukan hubungan dan interaksi dengan orang lain. Kegiatan tersebut dikenal
Lebih terperinci